Top Banner
PERENCANAAN BENDUNGAN TIPE URUGAN DI PERKEBUNAN CINTA MANIS, PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII, PALEMBANG TRIAS MEGANTORO DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
89

Bendungan Ok

Aug 16, 2015

Download

Documents

dvzdc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PERENCANAAN BENDUNGAN TIPE URUGAN DI PERKEBUNAN CINTA MANIS,PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII, PALEMBANG TRIAS MEGANTORO DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Perencanaan Bendungan TipeUrugandiPerkebunanCintaManis,PT.PerkebunanNusantaraVII, Palembangadalahbenarkaryasayadenganarahandarikomisipembimbingdan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasiyangberasalataudikutipdarikaryayangditerbitkanmaupuntidak diterbitkandaripenulislaintelahdisebutkandalamteksdandicantumkandalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Mei 2014 Trias Megantoro NIM F44100075 ABSTRAK TRIASMEGANTORO.PerencanaanBendunganTipeUruganDiPerkebunan CintaManis,PT.PerkebunanNusantaraVII,Palembang.DibimbingolehM. YANUAR JARWADI PURWANTO. PerluasanlahanuntukmenambahproduktivitastebudiPT.Perkebunan NusantaraVIImengharuskanpembangunanbendungansebagaisuplaiairirigasi. Tujuan penelitian ini adalah pembangunan bendungan yang sesuai dengan RSNI T-01-2002.AnalisishidrologidimulaidenganmenentukanluasDAS,perhitungan curahhujanrencana,debitbanjirrencana,kebutuhanair,debitandalandan perhitunganneracaair.Analisistopografidimulaidariperhitunganvolume tampungan,hubunganantaraelevasi,luasdanvolumegenangan.Penelusuran banjirdilakukanuntukmengetahuiMABuntukmenghitungdimensibendungan. Dimensi bendungan dihitung berdasarkan tinggi jagaan dan lebar mercu bendung, kemudiandilakukananalisisstabilitasbendungan.Berdasarkanhasilperhitungan diketahui total volume tampungan sebesar 92650.96 m3. Tinggi bendungan 3.5 m,lebar mercu 6 m dan lebar bawah tubuh bendungan adalah 23.34 m. Hasil analisis stabilitas aliran filtrasi menunjukkan bahwa terdapat garis depresi aliran yang keluar melalui lereng hilir bendungan sehingga diperlukan drainase kaki. Hasil analisis lereng menunjukkanbahwaangkaaman(Fs)untuklongsorlebihbesardarisyaratyang ditetapkan sehingga bendungan aman dari bahaya longsor. Kata kunci: bendungan, debit, volume, dimensi, stabilitas ABSTRACT TRIASMEGANTORO.EarthDamPlanningatCintaManisPlantation,PT. PerkebunanNusantaraVII,Palembang.SupervisedbyM.YANUARJARWADI PURWANTO.

LandexpansiontoincreaseproductivityofsugarcaneinPT.PTPNVII requires water reservoir construction for irrigation water supplies. This research aims to construct dam based on RSNI T-01-2002. Analysis of hydrology begins with determiningthewatershedarea,rainfallcalculationplan,flooddischarge plan,water needs, mainstay discharge and water balance. Analysis of topography startsfromvolumecalculation,therelationshipbetweenelevation,puddlesarea and volume. Flood rouing was conducted to determine the MAB. The dimensions ofthedamheightiscalculatedbasedsurveillanceandwideweir,damstability analysisisthenperformed.Basedontheresultsknownthatvolumetotalis 92650.96 m3. Dam height is 3.5 m, width of weir is 6 m and the beneath body of the dam width is 23.34 m. The results of the filtration flow stability analysis shows that there is a depression line flow out through the downstream slope of the dam so that the drainage leg is needs. The results of the analysis shows that the slopes safe rate (Fs) for landslides greater than the specified requirements so that the dam is safe from avalanche danger. Keywords: dam, discharge, volume, dimension, stability Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknikpada Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan PERENCANAAN BENDUNGAN TIPE URUGAN DIPERKEBUNAN CINTA MANIS, PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII, PALEMBANG TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 Judul Skripsi :PerencanaanBendunganTipeUrugandiPerkebunanCintaManis, PT. Perkebunan Nusantara VII, Palembang Nama:Trias Megantoro NIM:F44100075 Disetujui oleh Dr. Ir. M. Yanuar Jarwadi Purwanto, M.S., IPMPembimbing Diketahui oleh Prof. Dr. Budi Indra Setiawan, M. Agr Ketua Departemen Tanggal Lulus : PRAKATA PujidansyukurpenulispanjatkankepadaAllahsubhanahuwataalaatas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan.Karya ilmiah yangberjudulPerencanaanBendunganTipeUrugandiPerkebunanCintaManis, PT.PerkebunanNusantaraVII,Palembanginidibuatsebagaisalahsatusyarat untukmemperolehgelarSarjanaTeknikpadaDepartemenTeknikSipildan Lingungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih atas saran petunjuk, saran dan arahan berupa materil dan non materil yang diberikan semua pihak dalam membantupenyusunanKaryaIlmiahinibaiksecaralangsungmaupuntidaklangsung, antara lain kepada : 1.BapakDrIrM.JanuarJarwadiPurwantoM.S.,IPMselakudosen pembimbingyangtelahmemberikansaran,arahandanbimbingan sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan. 2.Bapak Agus, Bapak Boni dan seluruh staff dari PT. Perkebunan Nusantara yang telah membantu selama pengumpulan data.3.Ayah, Ibu, kakak dan adik yang selalu memberikan doa, dukungan moril maupunmaterilsertaperkataan-perkataanluarbiasayangmenjadi motivasi penulis. 4.PanjiP.W.,AgiH.,ZulkifliFaisal,DianPuspasebagairekansatu bimbingan yang telah memberikan motivasi, semangat, saran dan segala doa serta kasih sayangnya.5.Rekan-rekan mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan angkatan 47 yang memberisemangat,dukungan,dankesediaanuntukberdiskusiselama pelaksanaan serta penyusunan karya ilmiah. Penulisberharapkaryailmiahinidapatbermanfaatbagisemuapihakdan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Bogor, Mei 2014 Trias Megantoro DAFTAR ISI DAFTAR TABELvi DAFTAR GAMBARvi DAFTAR LAMPIRANvi PENDAHULUAN1 Latar Belakang1 Perumusan Masalah2 Tujuan Penelitian2 Manfaat Penelitian2 Ruang Lingkup Penelitian3 TINJAUAN PUSTAKA3 Penentuan Luas Daerah Aliran Sungai (DAS)3 Analisis Frekuensi Curah Hujan3 Intensitas Curah Hujan11 Debit Banjir Rencana11 Debit Andalan12 Analisa Kebutuhan Air Untuk Tanaman12 Neraca Air13 Penelusuran Banjir (flood routing)13 Tipe Embung13 Perencanaan Tubuh Embung14 Stabilitas Embung16 METODE19 Bahan19 Alat19 Prosedur Analisis Data21 HASIL DAN PEMBAHASAN27 Kondisi Umum Daerah Studi27 Penentuan Daerah Aliran Sungai27 Analisis Frekuensi Curah Hujan Rencana29 Intensitas Curah Hujan33 Debit Banjir Rencana33 Analisis Kebutuhan Air33 Perhitungan Debit Andalan35 Neraca Air35 Volume Tampungan Embung36 Hubungan Antara Luas, Volume dan Elevasi37 Penelusuran Banjir38 Dimensi Embung39 Perhitungan Stabilitas Embung43 SIMPULAN DAN SARAN49 Simpulan49 Saran49 DAFTAR PUSTAKA50 LAMPIRAN51 RIWAYAT HIDUP76 DAFTAR TABEL 1.Reduce variate (Yt)5 2.Reduce mean (Yn)5 3.Reduce standard deviation (Sn)5 4.Harga K untuk distribusi Log Pearson III6 5.Standard variabel Kt7 6.Koefisien untuk metode sebaran Log Normal8 7.Nilai kritis untuk uji keselarasan Chi-Kuadrat9 8.Nilai delta kritis untuk uji keselarasan Smirnov-Kolmogorov10 9.Koefisien pengaliran (C)11 10. Tinggi umum bendungan berdasarkan ketinggian15 11. Kemiringan lereng urugan 16 12. Nilai sudut , , 25 13. Rekapitulasi curah hujan rencana31 14. Syarat penggunaan jenis sebaran31 15. Perhitungan debit rencana33 16. Daftar Eto dan Kc untuk awal tanam bulan mei34 17. Perhitungan neraca air36 18. Perhitungan debit spillway dengan berbagai nilai H38 19. Penelusuran banjir pada bendungan rencana39 20. Koefisien gempa40 21. Koefisien gempa41 22. Faktor koreksi gempa 4141 23. Kondisi perencanaan teknis material urugan 48 DAFTAR GAMBAR 1Tinggi embung dan tinggi jagaan embung 14 2Cara menentukan harga-harga N dan T17 3Diagram alir penelitian20 4Garis depresi pada bendungan homgen23 5Garisdepresipadabendunganhomogen(sesuaidengangarisparabola yang dimodifikasi)24 6Grafik hubungan antara sudut bidang singgung () dengan aa+a24 7Bidang longsor bendungan urugan25 8Skema perhitungan bidang luncur26 9Lokasi Bendungan Rencana27 10Dimensi rencana kolam embung tampak depan27 11Luas daerah tangkapan air28 12Arah aliran 2 dimensi28 13Arah aliran 3 dimensi28 14Grafik hubungan antara elevasi, luas dan volume genangan 41 15Tinggi embung44 16Pembagian zona gempa di Indonesia44 17Grafik hubungan Metode SMB46 18Tinggi jagaan bendungan rencana46 19Lebar mercu bendungan rencana47 20Formasi garis depresi tanpa menggunakan chimney49 21Formasi garis depresi menggunakan drainase kaki50 22Jaringan trayekyori50 DAFTAR LAMPIRAN 1Data curah hujan harian maksimum stasiun Cintamanis51 2Parameter statistik untuk pengukuran dispersi52 3Distribusi sebaran Metode Gumbel Tipe I53 4Distribusi frekuensi Metode Log Pearson Tipe III54 5Distribusi sebaran Metode Log Pearson Tipe III55 6Distribusi sebaran Metode Log Normal56 7Uji keselarasan sebaran dengan chi kuadrat57 8Uji keselarasan sebaran Smirnov-Kolmogorov58 9Perhitungan intensitas curah hujan59 10Perhitungan curah hujan efektif60 11Perhitungan kebutuhan air untuk irigasi61 12Perhitungan debit andalan menggunakan Metode F. J. Mock62 13Perhitungan kehilangan air akbiat penguapan63 14Perhitungan luas dan volume genangan bendungan rencana64 15Data tanah hasil uji laboratorium PT. Selimut Bumi Adhi Cipta65 16Stabilitas lereng bendungan pada kondisi baru selesai dibangun dengan metode pias hulu66 17PerhitunganMetodeIrisanBidanngLuncurBundarpadakondisibaru selesai dibangun bagian hulu67 18Stabilitas lereng bendungan pada kondisi baru selesai dibangun dengan metode pias hilir68 19PerhitunganMetodeIrisanBidanngLuncurBundarpadakondisibaru selesai dibangun bagian hilir69 20Stabilitaslerengbendunganpadakondisiairelevasimukaairbanjir dengan metode pias hulu70 21PerhitunganMetodeIrisanBidanngLuncurBundarpadakondisiair elevasi muka air banjir bagian hulu71 22Stabilitaslerengbendunganpadakondisiairelevasimukaairbanjir dengan metode pias hilir72 23PerhitunganMetodeIrisanBidanngLuncurBundarpadakondisiair elevasi muka air banjir bagian hilir73 24Arah,kecepatanangindankelembabanrelatifminimum,rata-ratadan maksimum di stasiun pengamatan BMKG74 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Air yang berada di daratan sebagai air sungai, air danau dan air tanah merupakan 0.73%daritotaljumlahairyangadadibumi(Sosrodarsono1993).Airtawarini sebagian besar berasal dari air hujan yang turun ke permukaan tanah dan mengalir ke permukaanatautempattempatyanglebihrendahdansetelahmengalamibeberapa perlawanan akibat gaya berat akhirnya melimpah ke danau dan laut. Suatu alur yang panjang di atas permukaan bumi tempat mengalirnya air yang berasal dari hujan disebut alur sungai. Air permukaan tanah dan air tanah yang dibutuhkan untuk kehidupan dan produksi adalah air yang terdapat sirkulasi air. Jika sirkulasi air ini tidak merata maka akan terjadi masalah dan juga sebaliknya. Pengolahan sumber daya air didefinisikan sebagai aplikasi dari cara struktural dan non-struktural untuk mengendalikan sumber daya air alam dan buatan manusia untuk kepentingan atau manfaat manusia dan tujuan-tujuan lingkungan. Cara non-struktural untuk pengolahan air adalah programprogram yang tidak membutuhkan fasilitas-fasilitasyangdibangun,sedangkancarastrukturaladalahfasilitasyang dibangununtukpengendalialiranair.Dalamupayapengolahansumberdayaair cara struktural untuk memenuhi kebutuhan air pertanian, maka banyak usaha yang dilakukanmanusiadiantaranyadenganmembuatbendung,tangguldanlain sebagainya. PT.PerkebunanNusantaraVIIkhususnyaPabrikGula(PG)CintaManis berupayamengembangkanareallahannya.Halinimemacupembangunan bendungan yang baru untuk memenuhi suplai air irigasi. Bendungan atau embung adalahbangunanairyangmempunyaibangunanpelengkaplainnyayang mempunyai fungsi utama menampung dan mengontrol suatu debit air yang sengaja dibuatuntukmeningkatkantarafmukaairuntukmendapatkantinggiterjun sehinggaairdapatdialirkansecarateraturdanterkontroldalampembagiannya (Donny 2011).Berdasarkan hasil pengamatan, pembuatan bendungan yang sudah ada berupa bendungantipeurugandengantinggikurangdari5meter.Haliniberdasarkan Kriteria Desain Embung Kecil Untuk Daerah Semi Kering di Indonesia (1994) yang menyatakanbahwauntuktinggibendungkurangdari5metermerupakan bendungan tipe urugan. Namun sayangnya pembangunan ini dibangun tanpa dasar teori dan pedoman perencanaan yang sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal inimenyebabkanbanyakbendunganyangterjadilongsor.Pembuatanbendungan yangbenarharusdidasarkanpadaRSNIT-01-2002tentangTataCaraDesain Tubuh Bendungan Tipe Urugan. Menurut RSNI T-01-2002 bendungan tipe urugan adalah bendungan yang terbuat dari bahan urugan dari borrow area yang dipadatkan denganmenggunakanvibratorrollerataualatpemadatlainnyapadasetiap hamparan dengan tebal tertentu. Bendungan tipe urugan ini terdiri dari urugan tanah homogen, urugan tanah zonal dan urugan batu dengan membran. Dalam penelitian inidigunakanbendungandengantipeurugantanahhomogen.Perencanaan bendunganinimeliputianalisahidrologiyakniperhitungancurahhujanrencana dandebitbanjirrencana,analisakapasitastampungansertaanalisatubuh bendungan terhadap gaya-gaya yang terjadi. 2 Denganadanyastudiinidiharapkanpotensiairyangadasaatinidapat dimanfaatkan secara maksimal sehingga mencukupi untuk keperluan irigasi. Selain ituperencanaantubuhbendunganjugadiharapkankuatsehinggatidakterjadi longsor dan mampu menahan debit air yang ada pada bendungan tersebut sehingga memberikan manfaat yang besar. Perumusan Masalah Bendungyangdibangunpadabendunganuntukmenampungairdi perkebunan Cinta Manis, PT. Perkebunan Nusantara VI ini merupakan bendungan tipe urugan homogen. Selain digunakan untuk menampung air, bendungan ini juga digunakansebagaijalan.Sebagianbesarbendunganinidibanguntanpaadanya perhitungan-perhitungandandasarteoriyangvalid.Ketikahujanturundengan intensitas tinggi tubuh bendung tidak kuat menahan gaya-gaya yang terjadi. Debit yangditampungterlalubesaryangmengakibatkanterjadinyalongsorpadatubuh bendung. Oleh karena itu perlu adanya analisis mengenai karakteristik lahan pada pembangunan bendungan untuk menentukan desain yang efektif dan efisien yang berdasarkanRSNIT-01-2002tentangTataCaraDesainTubuhBendunganTipe Urugan.Denganperecanaantubuhbendunginidiharapkantubuhbendungyang akan dibangun mampu menahan gaya-gayayang terjadi dan dalam pembangunan bendungan sendiri diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air irigasi. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk merencanakan detail tubuh bendung pada bendungandilahanperkebunanCintaManis,PT.PerkebunananNusantaraVII, Palembang, meliputi: 1.Mengetahui dimensi bendungan yang akan direncakan berdasarkan debit dan volume air yang diketahui. 2.Menentukandesainkonstruksibendunganyangtepatdengan memaksimalkantampunganairsehinggatubuhbendungamandaribahaya piping bawah bendungan pada saat debit banjir rencana serta aman terhadap bahaya longsor. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain: 1.Sebagaisumberairuntukkeperluanirigasipadatanamantebudilahan perkebunanPT.PerkebunanNusantaraVIIkhususnyaRayonIIP.G.Cinta Manis 2.Sebagaibahanevaluasidanrekomendasibagiperusahaandalam pembangunan bendungan. 3 Ruang Lingkup Penelitian Penelitianinimencakupanalisishidrologidantopografisertaperhitungan dimensi bendungan. Dalam material timbunan tanah, diasumsikan tanah timbunan berupa tanah homogen. Perhitungan stabilitas terhadap aliran filtrasi dan stabilitas lereng pada bendungan juga dilakukan untuk mengetahui apakah bendungan yang dibuat aman atau tidak dari gejala piping dan longsor. TINJAUAN PUSTAKA Penentuan Luas Daerah Aliran Sungai (DAS) YangdimaksuddenganDaerahAliranSungai(DAS)adalahsuatuwilayah daratanyangmerupakansatukesatuandengansungaidananak-anaksungainya, yangberfungsimenampung,menyimpandanmengalirkanairyangberasaldari curahhujankedanauataukelautsecaraalami,yangbatasdidaratmerupakan pemisahtopografisdanbatasdilautsampaidengandaerahperairanyangmasih terpengaruhaktivitasdaratan(KodoatiedanSjarief2005).Untukpenentuanluas DASpadaperencanaanbendunganmengacupadaPerencanaanPengembangan WilayahSungaidalamrangkapeningkatankemampuanpenyediaanairsungai untuk berbagai kebutuhan hidup masyarakat, sehingga meliputi beberapa ketentuan antara lain (Soemarto 1999) : 1.LuasDaerahAliranSungai(DAS)mengikutipolabentukaliransungai dengan mempertimbangkan aspek geografis di sekitar Daerah Aliran Sungai yangmencakupdaerahtangkapan(cathmentarea)untukperencanaan bendungan tersebut. 2.LuasDaerahAliranSungai(DAS)dapatdiketahuidarigambaranyang diantaranya meliputi peta-peta atau foto udara, dan pembedaan skala serta standar pemetaan sehingga dapat menghasilkan nilai-nilai yang sebenarnya. Analisis Frekuensi Curah Hujan Hujan rencana merupakan kemungkinan tinggi hujan yang terjadi dalam kala ulangtertentusebagaihasildarisuaturangkaiananalisishidrologiyangbiasa disebut analisis frekuensi. Secara sistematis metode analisis frekuensi perhitungan hujan rencana ini dilakukan secara berurutan sebagai berikut : 1.Parameter Statistik 2.Pemilihan Jenis Metode 3.Uji Kebenaran Sebaran 4.Perhitungan Hujan Sebaran Parameter Statistik Parameteryangdigunakandalamperhitungananalisisfrekuensimeliputi parameter nilai rata-rata ( X ), deviasi standar (Sd), koefisien variasi (Cv), koefisien kemiringan/skewness(Cs)dankoefisienkurtosis(Ck).Sementarauntuk 4 memperoleh harga parameter statistik dilakukan perhitungan dengan rumus dasar sebagai berikut (Soemarto 1999) :

=

; = ()21(1) =

(2) = {()}3 =1(1)(2)3 (3) =1

{()} 4 =1

4 (4) Dimana :

= tinggi hujan harian maksimum rata-rata selama n tahun (mm) = jumlah tinggi hujan harian maksimum selama n tahun (mm) n= jumlah tahun percepatan data hujan Sd= deviasi standar Cv= koefisien variasi Cs= koefisien kemiringanCk= koefisien kurtosis Limaparameterstatistikdiatasakanmenentukanjenismetodeyangakan digunakan dalam analisis frekuensi. Pemilihan Jenis Metode Jenismetodeyangdigunakandalamanalisisfrekuensidilakukandengan beberapa asumsi, yakni Metode Gumbel Tipe I, Metode Log Pearson Tipe III dan Metode Log Normal. 1.Metode Gumbel Tipe I UntukmenghitungcurahhujanrencanadenganMetodeGumbelTipeI digunakanpersamaandistribusifrekuensiempirissebagaiberikut (Soemarto, 1999) :

= +

(

) (5) = (

)21(6) Hubungan antara periode ulang T dengan YT dapat dihitung dengan rumus (Soemarto, 1999): Dimana:XT= nilai hujan rencana dengan data ukur T tahun (mm)

= nilai rata-rata hujan (mm) S= deviasi standar (simpangan baku) YT= nilai reduksi variat (reduced variate) dari variabel yang diharapkan terjadi pada periode ulang T tahun, seperti dituliskan pada Tabel 1 5 Yn= nilai rata-rata dari reduksi variat (reduce mean) nilainya tergantung dari jumlah data (n), seperti ditunjukkan pada Tabel 2 Sn=deviasistandardarireduksivariat(reducedstandartdeviation) nilainya tergantung darijumlah (n), sepertiyangditunjukkan pada Tabel 3 Tabel 1Reduced variate YT Periode Ulang (Tahun)Reduced Variate 20.3665 51.4999 102.2502 202.9606 253.1965 503.9019 1004.6001 2005.2960 5006.2140 10006.9190 50008.5390 100009.9210 Sumber: Soemarto (1999) Tabel 2Reduced mean (Yn) N0123456789 100,49520,49960,50350,50700,51000,51280,51570,51810,52020,5220 200,52360,52520,52680,52830,52960,53000,58200,58820,53430,5353 300,53630,53710,53800,53880,53960,54000,54100,54180,54240,5430 400,54630,54420,54480,54530,54580,54680,54680,54730,54770,5481 500,54850,54890,54930,54970,55010,55040,55080,55110,55150,5518 600,55210,55240,55270,55300,55330,55350,55380,55400,55430,5545 700,55480,55500,55520,55550,55570,55590,55610,55630,55650,5567 800.55690,55700,55720,55740,55760,55780,55800,55810,55830,5585 900,55860,55870,55890,55910,55920,55930,55950,55960,55980,5599 1000,5600Sumber: Soemarto (1999) Tabel 3Reduced standard deviation Sn N0123456789 100,94960,96760,98330,997110,09510,20610,31610,41110,49310,565 2010,62810,69610,75410,81110,86410,31510,96111,00411,04711,080 3011,12411,15911,19311,22611,25511,28511,31311,33911,36311,388 4011,41311,43611,45811,48011,49911,51911,53811,55711,57411,590 5011,60711,92311,63811,65811,66711,68111,69611,70811,72111,734 6011,74711,75911,77011,78211,79311,80311,81411,82411,83411,844 7011,85411,86311,87311,88111,89011,89811,90611,91511,92311,930 8011,93811,94511,95311,95911,96711,97311,98011,98711,99412,001 9012,00712,01312,02612,03212,03812,04412,04612,04912,05512,060 10012,065Sumber: Soemarto (1999) 6 2.Metode Log Pearson Tipe III MetodeLogPearsonTipeIIIapabiladigambarkanpadakertaspeluang logaritmikmerupakanpersamaangarislurus,sehinggadapatdinyatakan sebagaimodelmatematikdenganpersamaansebagaiberikut(Soemarto 1999): = +. (7) Dimana: Y= nilai logaritmik dari X atau log Y X= curah hujan (mm)

= rata-rata hitung (lebih baik rata-rata geometrik) nilai Y S= deviasi standar nilai Y K= karakteristik distribusi peluang Log Pearson Tipe III (Tabel 4) Tabel 4Harga K untuk distribusi Log Pearson Tipe III Kemencengan (Cs) Periode Ulang Tahun 251025501002001000 Peluang (%) 5020104210.50.1 3,0-0,3960,4201,1802,2783,1524,0514,9707,250 2,5-0,3600,5181,2502,2623,0483,8454,6526,600 2,2-0,3300,5741,2842,2402,9703,7054,4446,200 2,0-0,3070,6091,3022,2192,9123,6054,2985,910 1,8-0,2820,6431,3182,1932,8483,4994,1475,660 1,6-0,2540,6751,3292,1632,7803,3883,9905,390 1,4-0,2250,7051,3372,1282,7063,2713,8285,110 1,2-0,1950,7321,3402,0872,6263,1493,6614,820 1,0-0,1640,7581,3402,0432,5423,0223,4894,540 0,9-0,1480,7691,3392,0182,4982,9573,4014,395 0,8-0,1320,7801,3362,9982,4532,8913,3124,250 0,7-0,1160,7901,3332,9672,4072,8243,2234,105 0,6-0,0990,8001,3282,9392,3592,7553,1323,960 0,5-0,0830,8081,3232,9102,3112,6863,0413,815 0,4-0,0660,8161,3172,8802,2612,6152,9493,670 0,3-0,0500,8241,3092,8492,2112,5442,8563,525 0.2-0,0330,8301,3012,8182,1592,4722,7633,380 0,1-0,0170,8361,2922,7852,1072,4002,6703,235 0,00,0000,8421,2822,7512,0542,3262,5763,090 -0,10,0170,8361,2702,7612,0002,2522,4823,950 -0,20,0330,8501,2581,6801,9452,1782,3882,810 -0,30,0500,8531,2451,6431,8902,1042,2942,675 -0,40,0660,8551,2311,6061,8342,0292,2012,540 -0,50,0830,8561,2161,5671,7771,9552,1082,400 -0,60,0990,8571,2001,5281,7201,8802,0162,275 7 -0,70,1160,8571,1831,4881,6631,8061,9262,150 -0,80,1320,8561,1661,4881,6061,7331,8372,035 -0,90,1480,8541,1471,4071,5491,6601,7491,910 -1,00,1640,8521,1281,3661,4921,5881,6641,800 -1,20,1950,8441,0861,2821,3791,4491,5011,625 -1,40,2250,8321,0411,1981,2701,3181,3511,465 -1,60,2540,8170,9941,1161,1661,2001,2161,280 -1,80,2820,7990,9450,0351,0691,0891,0971,130 -2,00,3070,7770,8950,9590,9800,9901,9951,000 -2,20,3300,7520,8440,8880,9000,9050,9070,910 -2,50,3600,7110,7710,7930,7980,7990,8000,802 -3,00,3960,6360,6600,6660,6660,6670,6670,668 Sumber: Soemarto (1999) 3.Metode Log Normal MetodeLogNormalapabilapadakertaspeluanglogaritmikmerupakan persamaan garis lurus, sehingga dapat dinyatakan sebagai model matematik dengan persamaan sebagai berikut:

= + (8) Dimana: XT= besarnya curah hujan yang mungkin terjadi dengan periode ulang X tahun (mm)

= curah hujan rata-rata (mm) S= deviasi standar data hujan maksimum tahunan Kt= standard variabel untuk periode ulang T tahun (Tabel 5) Tabel 5Standard variable Kt T (Tahun)Kt T (Tahun) Kt T (Tahun) Kt 1-1.86201.89090.0003.340 2-0.22252.100100.0003.450 30.17302.270110.0003.530 40.44352.410120.0003.620 50.64402.540130.0003.700 60.81452.650140.0003.770 70.95502.750150.0003.840 81.06552.860160.0003.910 91.17602.930170.0003.970 101.26653.020180.0004.030 111.35703.080190.0004.090 121.43753.600200.0004.140 131.5803.210221.0004.240 141.57853.280240.0004.330 151.63903.330260.0004.420 8 Tabel 6Koefisien untuk metode sebaran Log Normal Cv Periode Ulang T tahun 25102050100 0.0500-0.25000.83341.29651.68632.13412.4370 0.1000-0.04960.82221.30781.72472.21302.5489 0.1500-0.07380.80851.31561.75982.28992.6607 0.2000-0.09710.79261.32001.79112.36402.7716 0.2500-0.11940.77481.32091.81832.43482.8805 0.3000-0.14060.75471.31831.84142.53162.9866 0.3500-0.16040.73331.31261.86022.56383.0890 0.4000-0.17880.71001.30371.87462.62123.1870 0.4500-0.19570.68701.29201.88482.67343.2109 0.5000-0.21110.66261.27781.89092.72023.3673 0.5500-0.22510.61291.25131.89312.76153.4488 0.6000-0.23750.58791.24281.89162.79743.5241 0.6500-0.24850.58791.22261.88662.82793.5930 0.7000-0.25820.56311.20111.87862.85323.6568 0.7500-0.26670.53871.17841.85772.87353.7118 0.8000-0.27390.51481.15481.85432.88913.7617 0.8500-0.28010.49141.13061.83882.90023.8056 0.9000-0.28520.48861.10601.82122.90713.8437 0.9500-0.28950.44661.08101.80212.91023.8762 1.0000-0.29290.42541.05601.78152.90983.9036 Uji Keselarasan Sebaran Ujikeselarasansebarandilakukanuntukmengetahuijenismetodeyang palingsesuaidengandatahujan.Ujimetodedilakukandenganujikeselarasan distribusiyangdimaksudkanuntukmenentukanapakahpersamaandistribusi peluang yang telah dipilih, dapat mewakili dari distribusi statistik sampel data yang dianalisis (Soewarno 1995). Ada dua jenis uji keselarasan yaitu uji keselarasan Chi Kuadrat ( Chi Square ) danSmirnovKolmogorof.Padatesinibiasanyayangdiamatiadalahhasil perhitungan yang diharapkan. Uji Keselarasan Chi Kuadrat (Chi Square) Prinsippengujiandenganmetodeinididasarkanpadajumlahpengamatan yangdiharapkanpadapembagiankelas,danditentukanterhadapjumlahdata pengamatanyangterbacadidalamkelastersebut,ataudenganmembandingkan nilaichisquare(X2)dengannilaichisquarekritis(X2cr).Ujikeselarasanchi kuadrat menggunakan rumus (Soewarno 1995) :

2= ()2

=1 (9) 9 Dimana: X2= harga chi square terhitung Oi= jumlah nilai pengamatan pada sub kelomok ke-i Ei= jumlah nilai teoritis pada sub kelompok ke-i N= jumlah data SuatudistribusidikatakanselarasjikanilaiX2hitung501,07/n1,22/n1,36/n1,63/n 11 Intensitas Curah Hujan Untuk menentukanDebit Banjir Rencana (Design Flood), perlu didapatkan hargasuatuintensitascurahhujanterutamabiladigunakanmetoderasional. Intensitas curah hujan adalah ketinggian curah hujan yang terjadi pada suatu kurun waktu di mana air tersebut berkonsentrasi. Analisis intensitas curah hujan ini dapat diproses dari data curah hujan yang telah terjadi pada masa lampau (Loebis 1987). Untuk menghitung intensitas curah hujan, dapat digunakan rumus empiris dari Dr. Mononobe (Soemarto 1999) sebagai berikut : =

2424 [24

]2/3 (12) Dimana: I= intensitas curah hujan (mm/jam) t= lamanya curah hujan (jam) R24= curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm) Debit Banjir Rencana Debit banjir rencana dapat dihitung dengan menggunakan beberapa metode yangberbeda.MetodeyangpalingseringdigunakanadalahMetodeRasional. Menurut Sosrodarsono dan Takeda (1984) perhitungan debit banjir rencana dengan Metode Rasional dihitung dengan rumus sebagai berikut: =..3.6= 0.278 . . (13) Dimana: Qt= debit banjir maksimum (m3/dtk) C= koefisien pengaliran I= intensitas hujan selama t jam (mm/jam) A= luas DAS sampai 100 km2 (km2) Koefisienpengaliranataurunoff(C)tergantungdarifaktor-faktordaerah pengalirannya,sepertijenistanah,kemiringan,vegetasi,luasdanbentukdaerah pengaliransungai(Loebis1987).Untukmenentukankoefisienpengalirandapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9Koefisien pengaliran (C) Tipe Daerah AliranHarga C Rerumputan Tanah pasir, datar, 2%0.05-0.10 Tanah pasir, rata-rata 2-7%0.10-0.15 Tanah pasir, curam 7%0.15-0.20 Tanah gemuk, datar 2%0.13-0.17 Tanah gemuk, rata-rata 2-7%0.18-0.22 Tanah gemuk, curam 7%0.25-0.35 12 Business Daerah kota lama0.75-0.95 Daerah pinggiran0,50-0,70 Perumahan Daerah "single family"0,30-0,50 "Multi unit" terpisah-pisah0,40-0,60 "Multi unit" tertutup0,60-0,75 "Sub urban"0,25-0,40 Daerah rumah-rumah apartemen0,50-0,70 Daerah ringan0,50-0,80 Daerah berat0,60-0,90 Pertamanan0,10-0,25 Tempat pertanian0,20-0,35 Halaman kereta api0,20-0,40 Debit Andalan Debitandalanmerupakandebitminimalyangsudahditentukanyangdapat dipakaiuntukmemenuhikebutuhanair(Soemarto1999).Perhitunganini digunakanuntukmasukansimulasioperasibangunandaerahkritisdalam pemanfaatan air. Salah satu metode yang digunakan adalah Metode F J. Mock yang dikembangkankhususuntukperhitungansungai-sungaidiIndonesia.Dasar pendekatanmetodeinimempertimbangkanfaktorcurahhujan,evapotranspirasi, keseimbangan air di permukaan tanah dan kandungan air tanah. Prinsip perhitungan ini adalah hujan yang jatuh di atas tanah (presipitasi) sebagian akan hilang karena penguapan (evaporasi), sebagian akan hilang menjadi aliran permukaan (direct run off)dansebagianlagiakanmasuktanah(infiltrasi).Infiltrasimula-mula menjenuhkan permukaan (top soil) yang kemudian menjadi perkolasi dan akhirnya keluar ke sungai sebagai base flow. Analisa Kebutuhan Air Untuk Tanaman Kebutuhan air untuk tanaman adalah banyaknya air yang dibutuhkan tanaman untuk membuat jaring tanaman (batang dan daun). Selain itu juga untuk diuapkan sebagaievapotranspirasi,perkolasi,curahhujan,pengolahanlahandan pertumbuhantanaman.MenurutDitjenPengairan(1985)rumusyangdigunakan dalam perhitungan kebutuhan air adalah sebagai berikut: = + + (14) Dimana: Ir= kebutuhan air untuk irigasi (mm/hari) Et= evapotranspirasi S= kebutuhan air untuk penglahan tanah (mm/hari) P= perkolasi Re= hujan efektif (mm) 13 Neraca Air Menurut Rifai (2008) perhitungan neraca air dilakukan untuk mengecek air yangtersediacukupmemadaiuntukmemenuhikebutuhanairirigasiatautidak. Dalam perhitungan neraca air ini terdapat tiga unsur pokok, yakni: 1.Kebutuhan air 2.Tersedianya air (debit andalan) 3.Neraca air Penelusuran Banjir (flood routing) Penelusuranbanjirdimaksudkanuntukmengetahuikarakteristik outflow/keluaran,yangsangatdiperlukandalampengendalianbanjir.Perubahan hidrograf banjir antara inflow (I) dan outflow (O) karena adanya faktor tampungan atauadanyapenampangsungaiyangtidakseragamatauakibatadanyameander sungai.Jadipenelusuranbanjiradadua,untukmengetahuiperubahaninflowdan outflow pada bendungan dan inflow pada satu titik dengan suatu titik di tempat lain pada sungai. Perubahan inflow dan outflow akibat adanya tampungan. Maka pada suatubendunganakanterdapatinflowbanjir(I)akibatadanyabanjirdanoutflow (O) apabila muka air bendungan naik sehingga terjadi limpasan (Soemarto 1999).I>Otampunganbendungannaikelevasimukaairbendungannaik.I