Top Banner
Bell’s Palsy pada Seorang Laki-laki Usia 25 Tahun Egy Pradana Yudhistira 102012247 / A3
17

Bell's Palsy

Dec 26, 2015

Download

Documents

Health
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Bell's Palsy

Bell’s Palsy pada Seorang Laki-laki Usia 25 Tahun

Egy Pradana Yudhistira102012247 / A3

Page 2: Bell's Palsy

Skenario

Seorang laki-laki usia 25 tahun datang dengan ke Puskesmas dengan keluhan mata kiri tidak dapat di tutup dan mulutnya mencong ke kanan sejak 1 hari yang lalu. Pasien mengatakan keluhan timbul secara tiba-tiba dan membuat dirinya cemas.

• Hipotesis- Os diduga menderita sindrom klinis Bell’s Palsy

Page 3: Bell's Palsy

Anamnesis

• Identitas• Keluhan utama• RPS• RPD• RPK• RPO• Rsos

Page 4: Bell's Palsy

Pemeriksaan fisik

• Keadaan umum• Status kesadaran• Tanda-tanda vital• Pemeriksaan neurologis- Pemeriksaan motorik - Pemeriksaan sensorik- Pemeriksaan refleks

Page 5: Bell's Palsy

Pemeriksaan penunjang

• Pemeriksaan laboratorium• Pemeriksaan radiologis • Pemeriksaan elektromiografi (EMG)

Page 6: Bell's Palsy

Diagnosis kerja

• Bell’s palsy• Penyakit saraf tepi idiopatik bersifat akut • Mengenai N.VII yang menginervasi seluruh

otot wajah• Menyebabkan paralisis satu sisi wajah

(asimetris)• Awitannya mendadak• G/awal yang ringan- Kesemutan disekitar bibir atau mata kering,

biasanya cepat menjadi berat dlm waktu 48 jam

Page 7: Bell's Palsy

Diagnosis banding

Kelainan sentral Kelainan perifer

• Stroke iskemik bila disertai kelemahan anggota gerak sisi yang sama dan ditemukan proses patologis di hemisfer serebri kontralateral, sakit kepala hebat dan penurunan kesadaran

•Sklerosis multipel bila disertai kelainan neurologis lain seperti hemiparesis atau neuritis optika

• Otitis media supuratif dan mastoiditis apabila terjadi reaksi radang dalam kavum timpani dan foto mastoid menunjukkan suatu gambaran infeksi

• Sindroma Guillain-Barre jika ditemukan adanya paresis bilateral dan akut

• Myastenia gravis jika terdapat gangguan gerak mata kompleks dan kelemahan otot orbikularis okuli bilateral

Page 8: Bell's Palsy

Epidemiologi

• Bell’s palsy menempati urutan ketiga penyebab terbanyak dari paralisis fasial akut.

• Insiden tertinggi ditemukan di Seckori, Jepang tahun 1986.

• Penderita diabetes resiko 29% lebih tinggi dibanding non-diabetes.

• Wanita muda usia 10-19 tahun lebih sering terkena dibandingkan laki-laki.

• Wanita hamil 3,3 kali resiko lebih tinggi dibandingkan wanita yang tidak hamil.

Page 9: Bell's Palsy

Etiologi

• Virus• Bakteri• Iskemik vaskular• Suhu dingin• Herediter• Imunologik

Page 10: Bell's Palsy

Makroskopis N. facialis

Page 11: Bell's Palsy

Patofisiologi

Page 12: Bell's Palsy

Manifstasi klinis

G/Sisi wajah ipsilateral •Kelemahan otot wajah•Kerutan dahi menghilang•Tampak seperti orang letih•Senyum yg asimetris•Hidung terasa kaku•Sulit berbicara, makan dan minum•Sensitive terhadap suara (hiperakusis)•Berkurang atau hilangnya rasa kecap•Nyeri di dalam atau di sekitar telinga•Air liur sering keluar

G/Mata ipsilateral •Mata terlihat lebih kecil•Kedipan mata jarang atau tidak sempurna •Spasme hemifasial pascaparalitik •Otot hipertonik •Sinkinesia•Otot menjadi lebih flaksid jika lelah•Otot menjadi kaku saat kedinginan

G/Residual• Sulit atau tidak mampu menutup mata• Air mata berkurang• Alis mata jatuh • Kelopak mata bawah jatuh • Sensitive terhadap cahaya.

Page 13: Bell's Palsy

Penatalaksanaan

• Terapi medikamentosa

- Prednison (maks 40-60 mg/hari) atau 1 mg/kg/hari/oral selama 6 hari diikuti 4 hari tappering off

Kombinasi

- Asiklovir, 2000-4000 mg/hari/oral dibagi 5 kali pemberian selama 7-10 hari

- Valasiklovir 1000-3000 mg/hari/oral dibagi 2-3 kali selama lima hari

Page 14: Bell's Palsy

• Non-medikamentosa- Pijatan - Kaca mata- Air mata buatan- Plester mata- Pembedahan saraf fasialis dilakukan

pada kasus yg berat dlm 14 hari onset.

Page 15: Bell's Palsy

Komplikasi

• Regenerasi motor inkomplit• Regenerasi sensorik inkomplit• Reinervasi yang salah dari saraf

fasialis - Sinkinesis - Crocodile tear fenomena - Clonic facial spasme

Page 16: Bell's Palsy

Prognosis

• Sekitar 80-90% sembuh total dalam 6 bulan, bahkan pada 50-60% kasus membaik dalam 3 minggu.

• Sekitar 10% mengalami asimetri muskulus fasialis persisten

• Sekitar 5% mengalami sekuele yang berat, dan 8% kasus dapat rekuren.

Page 17: Bell's Palsy

Kesimpulan

• Bell’s Palsy merupakan sindrom klinis gangguan saraf fasialis yang bersifat perifer.

• Keterlibatan virus Herpes Simplex Virus tipe 1 banyak dilaporkan sebagai penyebab kerusakan saraf tersebut.

• Manifestasi klinisnya dapat berupa otot muka pada sisi yang sakit tak dapat bergerak, lipatan-lipatan didahi akan menghilang dan nampak seluruh muka sisi yang sakit akan mencong tertarik ke arah sisi yang sehat.

• Pengobatannya dengan kombinasi obat antiviral dan kortikosteroid serta perawatan mata yang berkesinambungan.

• Prognosisnya relative baik meskipun pada beberapa kasus, gejala sisa dan rekurensi dapat terjadi.

• Hipotesis diterima