BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Di bumi ini terdapat banyak
sekali kandungan sumber daya alamnya, diantaranya yaitu batuan dan
bahan tambang. Batuan dan bahan tambang mempunyai manfaat yang
sangat penting bagi kehidupan manusia. Batuan merupakan kumpulan
dari satu atau lebih mineral, batuan penyusun kerak bumi
berdasarkan kejadiannnya (genesis), tekstur, dan komposisi
mineralnya dapat dibagi menjadi 3, yaitu : Batuan beku (Igneous
Rocks), Batuan sedimen (Sedimentary Rocks), Batuan metamof/malihan
(Metamorphic Rocks).Batuan dan mineral merupakan sumber daya alam
yang banyak dibutuhkan dan digunakan untuk kehidupan manusia, dan
bahan dasar industri. Batuan terbentuk dari kumpulan magma yang
membeku di permukaan bumi dan berakhir menjadi berbagai jenis
batuan. Sedangkan mineral terbentuk secara anorganik, mempunyai
komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan memiliki atom-atom
yang tersusun secara teratur, mineral merupakan komponen batuan
yang membentuk lapisan kerak bumi. Bahan tambang di Indonesia
terdapat di darat dan di laut. Bahan tambang jika diolah memerlukan
modal yang banyak, tenaga ahli dan teknologi yang tinggi. Sedangkan
untuk memperolehnya, dapat juga dilakukan secara tradisional
seperti mendulang emas dan lain-lain.1.2 Rumusan Masalah Apa itu
batuan? Apa faktor terjadinya batuan sedimen? Jenis jenis batuan
sedimen?
1.3 Tujuan MasalahTujuan pembuatan makalah ini adalah : Untuk
mengetahui pengertian batuan sedimen Jenis jenis batuan sedimen Dan
proses terbentuknya batuan sedimenSehingga dengan kita mengetahui
apa itu batuan bsedimen, mempermudah kita untuk mempelajarinya dan
memahaminya.
BAB IIPEMBAHASAN2.1. MineralMineral merupakan material pembentuk
batuan yang didefinisikan sebagai benda padat pembentuk kristal,
hasil bentukan alam, mempunyai komposisi kimia dan ion-ion
tertentu. Klasifikasi mineral didasarkan pada komposisi
kimianya.Mineral : terbentuk secara alamiah dari elemen anorganik,
memiliki struktur kimia, mengkristal, padat, mempunyai struktur
dalam tertentu dan memiliki sifat fisik. Bisa terdiri dari satu
elemen saja. Komposisinya dapat terdiri dari hanya satu elemen
seperti emas (Au), tembaga(Cu), intan (C) dan belerang (S).Mineral
diklasifikasikan berdasarkan komposisi kima dengan grup anion.
Berikut klasifikasinya :1. Silicate Class, merupakan grup terbesar.
silicates (sebagian besar batuan adalah >95% silicates), yang
terdiri dari silicon dan oxygen, dan dengan ion tambahan seperti
aluminium, magnesium, iron, dan calcium. Contoh lain seperti
feldspars, quartz, olivines, pyroxenes, amphiboles, garnets, dan
micas.2. Carbonate Class, merupakan mineral yang terdiri dari anion
(CO3)2- dan termasuk calcite dan aragonite (keduanya merupakan
calcium carbonate), dolomite (magnesium/calcium carbonate) dan
siderite (iron carbonate). Carbonate terbentuk pada lingkungan laut
oleh endapan bangkai plankton. Carbonate juga terbentuk pada daerah
evaporitic dan pada daerah karst yang membentuk gua/caves,
stalactites dan stalagmites.Carbonate class juga termasuk
mineral-mineral nitrate dan borate.3. Sulfate Class, Sulfates
terdiri dari anion sulfate, SO42-. Biasanya terbentuk di daerah
evaporitic yang tinggi kadar airnya perlahan-lahan menguap sehingga
formasi sulfate dan halides berinteraksi. Contoh sulfate; anhydrite
(calcium sulfate), celestine (strontium sulfate), barite (barium
sulfate), dan gypsum (hydrated calcium sulfate). Juga termasuk
chromate, molybdate, selenate, sulfite, tellurate, dan mineral
tungstate.4. Halide Class, halides adalah grup mineral yang
membentuk garam alami (salts) dan termasuk fluorite (calcium
fluoride), halite (sodium chloride), sylvite (potassium chloride),
dan sal ammoniac (ammonium chloride). Halides, seperti halnya
sulfates, ditemukan juga di daerah evaporitic settings seperti
playa lakes dan landlocked seas seperti Dead Sea dan Great Salt
Lake. The halide class termasuk juga fluoride, chloride, dan
mineral-mineral iodide.
Oxide Class, Oxides sangatlah penting dalam dunia pertambangan
karena bijih (ores) terbentuk dari mineral-mineral dari kelas
oxide. Kelas mineral ini juga mempengaruhi perubahan Kutub Magnetic
Bumi. Biasanya terbentuk dekat dengan permukaan bumi, teroksidasi
dari hasil pelapukan mineral lain dan sebagai mineral asesori pada
batuan beku crust dan mantle. Contoh mineral Oxides; hematite (iron
oxide), magnetite (iron oxide), chromite (iron chromium oxide),
spinel (magnesium aluminium oxide mineral pembentuk mantle),
ilmenite (iron titanium oxide), rutile (titanium dioxide), dan ice
(hydrogen oxide). Juga termasuk mineral-mineral hydroxide.5.
Sulfide Class, hampir serupa dengan Kelas Oxide, pembentuk bijih
(ores). Contohnya termasuk pyrite (terkenal dengan sebutan emas
palsu fools gold), chalcopyrite (copper iron sulfide), pentlandite
(nickel iron sulfide), dan galena (lead sulfide). Termasuk juga
selenides, tellurides, arsenides, antimonides, bismuthinides, dan
sulfosalts.6. Phosphate Class, termasuk mineral dengan tetrahedral
unit AO4, A dapat berupa phosphorus, antimony, arsenic atau
vanadium. Phospate yang umum adalah apatite yang merupakan mineral
biologis yang ditemukan dalam gigi dan tulang hewan. Termasuk juga
mineral arsenate, vanadate, dan mineral-mineral antimonate.7.
Element Class, terdiri dari metal dan element intermetalic (emas,
perak dan tembaga), semi-metal dan non-metal (antimony, bismuth,
graphite, sulfur). Grup ini juga termasuk natural alloys, seperti
electrum, phosphides, silicides, nitrides dan carbides.8. Organic
Class, terdiri dari substansi biogenic; oxalates, mellitates,
citrates, cyanates, acetates, formates, hydrocarbons and other
miscellaneous species. Contoh lain juga; whewellite, moolooite,
mellite, fichtelite, carpathite, evenkite and abelsonite
2.1.1 Sifat-Sifat Mineral.Mineral didasarkan dari beberapa sifat
diantaranya :a. Sifat Fisik.Satu mineral dapat dibedakan dari sifat
fisiknya seperti warna mineral yang terlihat langsung oleh mata
telanjang seperti mineral klopit berwarna hijau, kilap adalah
kecerahan yang dipantulkan oleh cahaya, bentuk (umunya khas untuk
mineral tertentu seperti mika berbentuk daun), belahan yang terjadi
pada mineral, dan kekerasannya.Berikut ini adalah urutan kekeraan
mineral menurut MOHS, yang diurutkan dari mineral yang paling lunak
sampai yang paling keras, yaitu: Talk Gipsum Kalsit Flourit Apatit
Ortoklas Kwarsa Topas Korund Intanb. Bentuk Kristal.Suatu bentuk
mineral dapat berupa kristal tunggal atau rangkaian Kristal.
Struktur Kristal berkembang pada saat penghabluran dari larutannya.
Bentuk ini memiliki pola teratur pada sisi-sisinya dengan sudut
turannya merupakan karakteristik dari tiap mineral. 2.2 Batuan
Batuan Batuan beku adalah benda alam yang menjadi penyusun utama
bumi. Kebanyakan batuan merupakan campuran mineral yang tergabung
secara fisik satu sama lain. Beberapa batua terutama tersusun dari
satu jenis mineral saja, dan sebagian kecil lagi dibentuk oleh
gabungan mineral, bahan organik serta bahanbahan vulkanik. Batuan
dipelajari dalam petrologi yaitu suatu ilmu yang mempelajari
tentang berbagai macam batuan yang terdapat dalam kerak bumi baik
cara terjadinya maupun klasifikasinya.
2.2.2 MACAM-MACAM BATUANA.BATUAN BEKUBatuan bekuataubatuan
igneus(dariBahasa Latin:Ignis, "api") adalah jenisbatuanyang
terbentuk darimagmayang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa
proseskristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai
batuanintrusif(plutonik) maupun di atas permukaan sebagai
batuanekstrusif (vulkanik). Menurut para ahli seperti Turner dan
Verhoogen (1960), F. F Groun (1947), Takeda (1970), magma
didefinisikan sebagai cairan silikat kental yang pijar terbentuk
secara alamiah, bertemperatur tinggi antara 1.500o2.500oC dan
bersifat mobile (dapat bergerak) serta terdapat pada kerak bumi
bagian bawah. Dalam magma tersebut terdapat beberapa bahan yang
larut, bersifat volatile (air, CO2, chlorine, fluorine, iron,
sulphur, dan lain-lain) yang merupakan penyebab mobilitas magma,
dan non-volatile (non-gas) yang merupakan pembentuk mineral yang
lazim dijumpai dalam batuan beku.Pada saat magma mengalami
penurunan suhu akibat perjalanan ke permukaan bumi, maka
mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa tersebut dikenal dengan
peristiwa penghabluran. Berdasarkan penghabluran mineral-mineral
silikat (magma), oleh NL. Bowen disusun suatu seri yang dikenal
dengan Bowens Reaction Series. Dalam mengidentifikasi batuan beku,
sangat perlu sekali mengetahui karakteristik batuan beku yang
meliputi sifat fisik dan komposisi mineral batuan beku. Dalam
membicarakan masalah sifat fisik batuan beku tidak akan lepas
dari.B.KLASIFIKASI BATUAN BEKU BERDASARKAN GENETIK (TEMPAT
TERJADINYA)Penggolongan ini berdasarkan genesa atau tempat
terjadinya dari batuan beku, pembagian batuan beku ini merupakan
pembagian awal sebelum dilakukan penggolongan batuan lebih lanjut.
Pembagian genetik batuan beku adalah sebagai berikut :1. Batuan
Beku IntrusifBatuan ini terbentuk dibawah permukaan bumi, sering
juga disebut batuan beku dalam atau batuan beku plutonik. Batuan
beku intrusif mempunyai karakteristik diantaranya, pendinginannya
sangat lambat (dapat sampai jutaan tahun), memungkinkan tumbuhnya
kristal-kristal yang besar dan sempurna bentuknya, menjadi tubuh
batuan beku intrusif.Tubuh batuan beku intrusif sendiri mempunyai
bentuk dan ukuran yang beragam, tergantung pada kondisi magma dan
batuan di sekitarnya. Berdasarkan kedudukannya terhadap perlapisan
batuan yang diterobosnya,strukturtubuh batuan beku intrusif terbagi
menjadi dua yaitu konkordan dan diskordan.Struktur tubuh batuan
beku yang memotong lapisan batuan di sekitarnya disebut diskordan.
yaitu:a) Batholit, merupakan tubuh batuan beku dalam yang paling
besar dimensinya. Bentuknya tidak beraturan, memotong
lapisan-lapisan batuan yang diterobosnya. Kebanyakan batolit
merupakan kumpulan massa dari sejumlah tubuh-tubuh intrusi yang
berkomposisi agak berbeda. Perbedaan ini mencerminkan bervariasinya
magma pembentuk batholit. Beberapa batholit mencapai lebih dari
1000 km panjangnya dan 250 km lebarnya. Dari penelitian geofisika
dan penelitian singkapan di lapangan didapatkan bahwa tebal
batholit antara 20-30 km. Batholite tidak terbentuk oleh magma yang
menyusup dalam rekahan, karena tidak ada rekahan yang sebesar
dimensi batolit. Karena besarnya, batholit dapat mendorong batuan
yang di1atasnya. Meskipun batuan yang diterobos dapat tertekan ke
atas oleh magma yang bergerak ke atas secara perlahan, tentunya ada
proses lain yang bekerja. Magma yang naik melepaskan
fragmen-fragmen batuan yang menutupinya. Proses ini dinamakan
stopping. Blok-blok hasil stopping lebih padat dibandingkna magma
yang naik, sehingga mengendap. Saat mengendap fragmen-fragmen ini
bereaksi dan sebagian terlarut dalam magma. Tidak semua magma
terlarut dan mengendap di dasar dapur magma. Setiap frgamen batuan
yang berada dalam tubuh magma yang sudah membeku dinamakan
Xenolith.b) Stock, seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan
dimensinya lebih kecil dibandingkan dengan batholit, tidak lebih
dari 10 km. Stock merupakan penyerta suatu tubuh batholit atau
bagian atas batholit.c) Dyke, disebut juga gang, merupakan salah
satu badan intrusi yang dibandingkan dengan batholit, berdimensi
kecil. Bentuknya tabular, sebagai lembaran yang kedua sisinya
sejajar, memotong struktur (perlapisan) batuan yang diterobosnya.d)
Jenjang Volkanik, adalah pipa gunung api di bawah kawah yang
mengalirkan magma ke kepundan. Kemudian setelah batuan yang
menutupi di sekitarnya tererosi, maka batuan beku yang bentuknya
kurang lebih silindris dan menonjol dari topografi
disekitarnya.Bentuk-bentuk yang sejajar dengan struktur batuan di
sekitarnya disebut konkordan diantaranya adalah :a) Sill, adalah
intrusi batuan beku yang konkordan atau sejajar terhadap perlapisan
batuan yang diterobosnya. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya
sejajar.b) Lakolit, sejenis dengan sill. Yang membedakan adalah
bentuk bagian atasnya, batuan yang diterobosnya melengkung atau
cembung ke atas, membentuk kubah landai. Sedangkan, bagian bawahnya
mirip dengan Sill. Akibat proses-proses geologi, baik oleh gaya
endogen, maupun gaya eksogen, batuan beku dapt tersingka di
permukaan.c) Lopolit, bentuknya mirip dengan lakolit hanya saja
bagian atas dan bawahnya cekung ke atas.
2. BatuanBeku EkstrusifBatuan beku ekstrusif adalah batuan beku
yang proses pembekuannya berlangsung dipermukaan bumi. Batuan beku
ekstrusif ini yaitu lava yang memiliki berbagai struktur yang
memberi petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat pembekuan
lava tersebut. Struktur ini diantaranya:a) Sheeting joint, yaitu
struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan.b) Columnar
joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah poligonal
seperti batang pensil.c) Pillow lava, yaitu struktur yang
menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal ini diakibatkan proses
pembekuan terjadi pada lingkungan air.d) Vesikular,yaitu struktur
yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan beku. Lubang ini
terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan.e) Amigdaloidal,
yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral lain
seperti kalsit, kuarsa atau zeolitf) Struktur aliran, yaitu
struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral pada arah
tertentu akibat aliran.C. KLASIFIKASI BATUAN BERDASARKAN KOMPOSISI
KIMIABatuan beku disusun oleh senyawa-senyawa kimia yang membentuk
mineral penyusun batuan beku. Salah satu klasifikasi batuan beku
dari kimia adalah dari senyawa oksidanya, sepreti SiO2, TiO2, AlO2,
Fe2O3, FeO, MnO, MgO, CaO, Na2O, K2O, H2O+, P2O5, dari persentase
setiap senyawa kimia dapat mencerminkan beberapa lingkungan
pembentukan meineral.Analisa kimia batuan dapat dipergunakan untuk
penentuan jenis magma asal, pendugaan temperatur pembentukan magma,
kedalaman magma asal, dan banyak lagi kegunaan lainya. Dalam
analisis kimia batuan beku, diasumsikan bahwa batuan tersebut
mempunyai komposisi kimia yang sama dengan magma sebagai
pembentukannya. Batuan beku yang telah mengalaimi ubahan atau
pelapukan akan mempunyai komposisi kimia yang berbeda. Karena itu
batuan yang akan dianalisa harusla batuan yang sangat segar dan
belum mengalami ubahan. Namun begitu sebagai catatanpengelompokan
yang didasarkan kepada susunan kimia batuan, jarang dilakukan. Hal
ini disebabkan disamping prosesnya lama dan mahal, karena harus
dilakukan melalui analisa kimiawi.Pembagian Kimia Batuan Beku (asam
& basa)Berdasarkan kandungan kimia oksidaContohnya pada tabel
berikut ini :OKSIDAGRANITDIORITGABROPERIDOTIT
SiO272,0851,8648,3643,54
TiO20,371,501,320,81
Al2O313,8616,4016,843,99
Fe2O30,862,732,552,51
FeO1,726,977,929,8
MnO0,060,180,180,21
MgO0,526,218,0634,02
CaO1,333,4011,073,46
Na2O3,083,362,260,56
K2O0,461,330,560,25
H2O+0,530,800,640,76
P2O50,180,350,240,05
Komposisi kimia dari beberapa jenis batuan beku yang terdapat
pada tabel di atas, hanya batuan intrusi saja. Dari sini terlihat
perbedaan presentase dari setiap senyawa oksida, salah satu contoh
ialah dari oksida SiO2 jumlah terbanyak dimiliki oleh batuan granit
dan semakin menurun ke batuan peridotit (batuan ultra basa).
Sedangkan MgO dari batuan granit (batuan asam) semakin bertambah
kandungannya kearah batuan peridotit (ultra basa).Kandungan senyawa
kimia batuan ekstrusi identik dengan batuan intrusinya, asalkan
dalam satu kelompok. Hal ini hanya berbeda tempat terbentuknya
saja, sehingga menimbulkan pula perbedaan didalam besar butir dari
setiap jenis mineral.Batuan IntrusiBatuan Ekstrusi
GranitRiolit
SyenitTrahkit
DioritAndesit
TonalitDasit
MonsonitLatit
GabroBasal
Dasar pembagian ini biasanya adalah kandungan oksida tertentu
dalam batuan seperti kandungan silika dan kandungan mineral mafik
(Thorpe & Brown, 1985).Pembagian batuan beku menurut kandungan
SiO2 (silika) pada tabel di bawah :Nama BatuanKandungan Silika
Batuan AsamLebih besar 66 %
Batuan Menengah52 66 %
Batuan basa45 52 %
Batuan Ultra basaLebih kecil 15 %
Penamaan batuan berdasarkan kandungan mineral mafik pada tabel
di bawah:Nama BatuanKandungan Silika
Leucocratic0 33 %
Mesocratic34 66 %
Melanocratic67 100 %
Berdasarkan kandungan kuarsa, alkali feldspar dan feldspatoid
:A. Batuan Felsik : Dominan felsik mineral, biasanya berwarna
cerah.B. Batuan Mafik : Dominan mineral mafik, biasanya berwarna
gelap.C. Batuan Ultramafik : 90% terdiri dari mineral
mafik.Komposisi kimia dapat pula digunakan untuk mengetahui
beberapa aspek yang sangat erat hubungannya dengan terbentuknya
batuan beku, seperti untuk mengetahui jenis magma, tahapan
diferensiasi selama perjalanan magma ke permukaan dan kedalaman
zona Benioff.D. KLASIFIKASI BATUAN BEKU BERDASARKAN
MINERALOGIAnalisis batuan beku pada umumnya memakan waktu, maka
sebagian besar batuan beku didasarkan atas susunan mineral dari
batuan itu. Mineral-mineral yang biasanya dipergunakan adalah
mineral kuarsa, plagioklas, potassium feldspar dan foid untuk
mineral felsik. Sedangkan untuk mafik mineral biasanya mineral
amphibol, piroksen dan olovin.Klasifikasi yang didasarkan atas
mineralogi dan tekstur akan dapat mencrminkan sejarah pembentukan
batuan dari pada atas dasar kimia. Tekstur batuan beku
menggambarkan keadaan yang mempengaruhi pembentukan batuan itu
sendiri. Seperti tekstur granular member arti akan keadaan yang
serba sama, sedangkan tekstur porfiritik memberikan arti bahwa
terjadi dua generasi pembentukan mineral. Dan tekstur afanitik
menggambarkan pembekuan yang cepat.Dalam klasifikasi batuan beku
yang dibuat oleh Russel B. Travis, tekstur batuan beku yang
didasarkan pada ukuran butir mineralnya dapat dibagi menjadi:a)
Batuan DalamBatuan Dalam bertekstur faneritik yang berarti
mineral-mineral yang menyusun batuan tersebut dapat dilihat tanpa
bantuan alat pembesar.b) Batuan GangBatuan Gang bertekstur
porfiritik dengan massa dasar faneritik.c) Batuan GangBatuan Gang
bertekstur porfiritik dengan massa dasar afanitik.d) Batuan
LelehanBatuan Lelehan bertekstur afanitik, dimana individu
mineralnya tidak dapat dibedakan atau tidak dapat dilihat dengan
mata biasa.
Menurut Heinrich (1956) batuan beku dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa keluarga atau kelompok yaitu : keluarga granit
riolit: bersifat felsik, mineral utama kuarsa, alkali felsparnya
melebihi plagioklas. keluarga granodiorit qz latit: felsik, mineral
utama kuarsa, Na Plagioklas dalam komposisi yang berimbang atau
lebih banyak dari K Felspar keluarga syenit trakhit: felsik hingga
intermediet, kuarsa atau foid tidak dominant tapi hadir, K-Felspar
dominant dan melebihi Na-Plagioklas, kadang plagioklas juga tidak
hadir keluarga monzonit latit: felsik hingga intermediet, kuarsa
atau foid hadir dalam jumlah kecil, Na-Plagioklas seimbang atau
melebihi K-Felspar keluarga syenit fonolit foid: felsik, mineral
utama felspatoid, K-Felspar melebihi plagioklas keluarga tonalit
dasit: felsik hingga intermediet, mineral utama kuarsa dan
plagioklas (asam) sedikit/tidak ada K-Felspar keluarga diorite
andesit: intermediet, sedikit kuarsa, sedikit K-Felspar, plagioklas
melimpah keluarga gabbro basalt: intermediet-mafik, mineral utama
plagioklas (Ca), sedikit Qz dan K-felspar keluarga gabbro basalt
foid: intermediet hingga mafik, mineral utama felspatoid (nefelin,
leusit, dkk), plagioklas (Ca) bisa melimpah ataupun tidak hadir
keluarga peridotit: ultramafik, dominan mineral mafik (ol,px,hbl),
plagioklas (Ca) sangat sedikit atau absen.E. WARNA BATUANWarna
batuan berkaitan erat dengan komposisi mineral penyusunnya.mineral
penyusun batuan tersebut sangat dipengaruhi oleh komposisi magma
asalnya sehingga dari warna dapat diketahui jenis magma
pembentuknya, kecuali untuk batuan yang mempunyai tekstur
gelasan.Batuan beku yang berwarna cerah umumnya adalah batuan beku
asam yang tersusun atas mineral-mineral felsik,misalnya kuarsa,
potash feldsfar dan muskovit.Batuan beku yang berwarna gelap sampai
hitam umumnya batuan beku intermediet dimana jumlah mineral felsik
dan mafiknya hampir sama banyak. Batuan beku yang berwarna hitam
kehijauan umumnya adalah batuan beku basa dengan mineral penyusun
dominan adalah mineral-mineral mafik.
F. STRUKTUR BATUANStruktur adalah kenampakan hubungan antara
bagian-bagian batuan yang berbeda.pengertian struktur pada batuan
beku biasanya mengacu pada pengamatan dalam skala besar atau
singkapan dilapangan.pada batuan beku struktur yang sering
ditemukan adalah:1. Masif : Bila batuan pejal,tanpa retakan ataupun
lubang-lubang gas2. Jointing: Bila batuan tampak seperti mempunyai
retakan-retakan. Kenapakan ini akan mudah diamati pada singkapan di
lapangan.3. Vesikular : Dicirikandengan adanya lubang-lubang
gas,sturktur ini dibagi lagi menjadi 3 yaitu: Skoriaan :Bila
lubang-lubang gas tidak saling berhubungan. Pumisan : Bila
lubang-lubang gas saling berhubungan. Aliran : Bila ada kenampakan
aliran dari kristal-kristal maupun lubang gas.4. Amigdaloidal :
Bila lubang-lubang gas terisi oleh mineral-mineral sekunder.
G. TEKSTUR BATUAN BEKUPengertian tekstur batuan mengacu pada
kenampakan butir-butir mineral yang ada di dalamnya, yang meliputi
tingkat kristalisasi, ukuran butir, bentuk butir, granularitas, dan
hubungan antar butir (fabric). Jika warna batuan berhubungan erat
dengan komposisi kimia dan mineralogi, maka tekstur berhubungan
dengan sejarah pembentukan dan keterdapatannya. Tekstur merupakan
hasil dari rangkaian proses sebelum, dan sesudah kristalisasi.
Pengamatan tekstur meliputi :Tingkat kristalisasiTingkat
kristalisasi batuan beku dibagi menjadi : ~ Holokristalin, jika
mineral-mineral dalam batuan semua berbentuk kristal-kristal. ~
Hipokristalin, jika sebagian berbentuk kristal dan sebagian lagi
berupa mineral gelas. ~ Holohialin, jika seluruhnya terdiri dari
gelas.
Ukuran kristal.Ukuran kristal adalah sifat tekstural yang paling
mudah dikenali.ukuran kristal dapat menunjukan tingkat kristalisasi
pada batuan.
GranularitasPada batuan beku non fragmental tingkat granularitas
dapat dibagi menjadi beberapamacam yaitu: a)EquigranulritasDisebut
equigranularitas apabila memiliki ukuran kristal yang seragam.
Tekstur ini dibagi menjadi 2 :~ Fenerik Granularbila ukuran kristal
masih bisa dibedakan dengan mata telanjang.~ Afinitik apabila
ukuran kristal tidak dapat dibedakan dengan mata telanjang atau
ukuran kristalnya sangat halus. b) InequigranularApabila ukuran
kristal tidak seragam. Tekstur ini dapat dibagi lagi menjadi :~
Faneroporfiritikbila kristal yang besar dikelilingi oleh
kristal-kristal yang kecil dan dapat dikenali dengan mata
telanjang.~ Porfiroafinitik,bila fenokris dikelilingi oleh masa
dasar yang tidak dapat dikenali dengan mata telanjang. c) Gelasan
(glassy)Batuan beku dikatakan memilimki tekstur gelasan apabila
semuanya tersusun atas gelas. Bentuk Butir a) Euhedral,bentuk
kristal dari butiran mineral mempunyai bidang kristal yang
sempurna. b) Subhedral,bentuk kristal dari butiran mineral dibatasi
oleh sebagian bidang kristal yang sempurna. c)Anhedral,berbentuk
kristal dari butiran mineral dibatasi oleh bidang kristal yang
tidak sempurna. Sifat Batuan Beku dibagi menjadi 3 antara lain : 1.
Asam (Felsik) Batuan beku yang berwarna cerah umumnya adalah batuan
beku asam yang tersusun atas mineral-mineral felsik. 2. Intermediet
Batuan beku yang berwarna gelap sampai hitam umumnya batuan beku
intermediet diman jumlah mineral felsik dan mafiknya hampir sama
banyak. 3. Basa (Mafik) Batuan beku yang berwarna hitam kehijauan
umumnya adalah batuan beku basa dengan mineral penyusun dominan
adalah mineral-mineral mafik. 4. Ultrabasa (Ultramafik ) Batuan
beku yang berwarna kehijauan dan berwarna hitam pekat dimna
tersusun oleh mineral mineral mafic seperti olivin.H. KOMPOSISI
MINERALBerdasarkan mineral penyusunnya batuan beku dapat dibedakan
menjadi 4 yaitu: a) Kelompok Granit Riolit Berasal dari magma yang
bersifat asam,terutama tersusun oleh mineral-mineral kuarsa
ortoklas, plaglioklas Na, kadang terdapat
hornblende,biotit,muskovit dalam jumlah yang kecil. b) Kelompok
Diorit Andesit Berasal dari magma yang bersifat
intermediet,terutama tersusun atas mineral-mineral plaglioklas,
Hornblande, piroksen dan kuarsa biotit,orthoklas dalam jumlah
kecil. c) Kelompok Gabro Basalt Tersusun dari magma yang bersifat
basa dan terdiri dari mineral-mineral olivine,plaglioklas
Ca,piroksen dan hornblende. d) Kelompok Ultra BasaTersusun oleh
olivin dan piroksen.mineral lain yang mungkin adalah plagliokals Ca
dalam jumlah kecil.I. DISKRIPSI BATUAN BEKU1. Kelompok Granita)
PhanertikGranit dikelompok ini terdiri dari batuan pluton yang
biasa biasa disebut batolit, kenampakan di permukaan bumi sangat
besar sedangkan kedalaman dari batuan ini tidak diketahui besarnya.
Granit ini berbutir sangat kasar dengan kombinasi warna antara
putih dengan abu-abu dengan butiran mineral sangat besar.Tekstur
batuan pada dasarnya adalah holokristalin, hipidiomorpik dan
equiganular. Penokris yang besar dari ortoklas, kadang-kadang
granit kelompok ini memiliki tekstur porpiri. Dalam jumlah yang
sangat kecil kita akan mendapatkan xenolit di dalam tubuh
granit.Struktur yang biasa terdapat dibatuan granit ialah struktur
foln yang terbagi dalam tiga kelompok, pertama struktur blok yang
berbentuk kubus, kedua diakibatkan oleh proses konsolidasi dan
ketiga akibat proses pelapukan. Struktur miarolitik ialah rongga
berbentuk tidak beraturan yang bisaanya ditumbuhi oleh
kristal-kristal yang berbentuk sempurna. Struktur lain yang basa
adalah struktur orbikular dan rapakular.Komposisi mineral dan kimia
di dalam batuan granit dibagi menjadi tiga, yaitu: Mineral Utama
(essential mineral)Mineral utama ini terdiri dari kuarsa, potasium
feldspar dari jenis petoklas dan mikraklian, plagioklas dari jenis
albit-oligoklas dan sedikit sekali andesin, biotit. Mineral
pengiring ( accessor/mineral)Dengan bentuk dan jumlah yang sangat
kecil,mineral pengiring ini terdiri dari zirkon, apatit, rutil
sphen dan oksida besi. Mineral skunder (Secondary mineral)Mineral
Skunder terbentuk karena mineral utam, kebanyakan tidak berpindah
tempat, didalam tingkat terakhir dari konsolidasi magma yang
kemudian diikuti oleh proses pelapukan .Kandungan mineralogi dan
presentase tiap mineralMineral 12
Kuarea10 40%25%
Potasium80 60%40%
Soda plaglokirs0 359%26%
Hombende10 35%1%
Blotit6%
Magnetit2%
Limenit1%
Pengamatan secara petrograpi dari batuan kelompok granit,
seperti terlihat pada foto 1 halaman 113 dimana nama batuan itu
adalah granit dengan mineral utamanya adalah plagioklas, K-feldspa
mika (biotit dan muskovit), dimana kuarsa memperlihatkan tekstur
mosaish. Foto 2halaman 113dari batuan kuarsa monzonit, dimana
mineral bertekstur equigranuiar terdiri dari plagioklas, ortoklas,
mikrokiin, homblende yang mulai berubah menjadi klorit terutama
pada bagian tepinya.Variasi senyawa kimia pada batuan granit yang
didominasi oleh silica. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel di
bawah ini.
Komposisi kimia dari batuan granit.Senyawa Kimia123
SiO273,8670,1872,70
TiO20,200,390,26
AI2 O313,7514,4713,39
Fe2O30,781,571,25
FeO1,131,780,20
MnO0,050,120,09
MgO0,260,880,30
CaO0,721,991,89
Na2O3,513,482,00
K2O5,134,113,94
H2O+0,470,840,01
P2O50,140,19
b) AphantikKelompok batuan ini terdiri dari batuan ekstrusi yang
berupa lava dan batuan instrusi yang berupa dike kenampakan di
lapangan batuan lava ini berupa aliran dengan ketebalan yang
bervariasi dan penyebaran yang luas. Sedangkan dike terlihat
bertekstur porfiritik atau kacaan, karena peralihan antara tipe
plutonik dengan vulkanik.Tekstur kelompok ini bertekstur porfiritik
yaitu percampuran antara yang kasar (penokris) seperti dari kuarsa
feldspar dan homblende dengan masa dasar yang berbentuk halus dari
mikrokristalin sampai kacaan. Tekstur aliran dikarenakan perjalanan
magma asal ke permukaan bumi dan kemudian menyebar kesegala arah.
Tekstursperulitik biasanya diobsidian yang berbentuk sciatut yang
melingkar.Komposisi mineralogy dari penyusun mineral utama terdiri
dari kuarsa, potassium feldafar dari jenis ortoklasdan sanidin,
plagioklas dari jenis oligloklas sedangkan mineral feromagnesia
dari biotit dan horiblende. Mineral pengiringnya terdiri dari
magnetit dan apatit. Sedangkan mineral sekunder terdiri dari hasil
alterasi dari feldspar dan mineral/eromagnesia.Komposisi kimia
batuan riolitSenyawa kimia
biO273,66
TiO20,22
Al2O213,46
Fe2O31,26
FeO0,75
MnO0,03
MgO0,32
CaO1,13
NaO2,09
K2O5,35
H2O0,78
P2O50,07
Hasil analisa ini berasal dari Nockolda (1954), memperlihatkan
kandungan dan persentase setiap senyawa oksida dari batuan riolit
secara umum kandungan dan persentase kimia dari batuan instrusi
maupun batuan ekstrusi tidak jauh berbeda.2. Kelompok Syenita)
Phaneritik.Gyenit biasa terdapat sebagai stok dan bose, tidak
pernah ditemukan sebagai tubuh yang besar seperti batolit dari
granit. Terbentuknya tubuh Gyenit bisa barasosiasi dengan granit
sebagai fasies tipis. Tekstur yang biasa ditemukan adalah
equigranular, holokristallin, peneritik, dan batuan plutorik. 3
butiran Kristal cukup besar, hal ini terlihat sebagai
pegmatik.Komposisi irineralogi dan kimia bila dibandingkan dengan
granit, maka Gyenit memperlihatkan kandungan alkali ke silica lebih
tinggi, Ini disebabkan oleh berlimpahnya mineral alkali feldspar.
Mineral utama terdiri dari potassium feldspar dari jenis ortoklas
dan mikrolin, plagioklas dari jenis albit oligoklas dan mineral
feromagnesia dari homblende sebagian be dan piroksen. Mineral
pengiring terdiri dari asphen, oksida besidan apatit. Sedangkan
mineral sekunder merupakan hasil alterasi dari feldspar yang
kemudian membentuk variasi dari mineral lempung. Variasi mineralogy
dari batuan gyenit dapat dilihat pada tabel dibawah ini.Komposisi
mineralogy batuan gyenitMineral12
Potasium feldspar30 80%72%
Soda plagloklas6 25%12%
Mafik mineral10 40%
Biotit2%
Homblende7%
Idino pirokrin4%
Ilmenit2%
1%
Variasi kimia pada batuan syenit diperlihatkan pada table 4.10.
Dimana kandungan alkali (Na2O dan J2O) sangat tinggi, hal ini
disebabkan terlampau banyaknya kandungan mineral potassium
feldspar.Komposisi kimia batuan syenitSenayawa kimia1
SiO261,8659,41
TiO20,680,83
Al2O36,9117,18
Fe2O42,322,19
FeO2,632,83
MnC0,110,08
MgO0,962,02
CaO2,344,06
Na2O5,463,92
K2O5,916,53
H2O+0,620,63
P2O50,190,38
b) AphantitBatuan kelompok ini biasanya disebut trukit, terjadi
sebagai aliranlava yang meliputi daerah yang luas, juga terdapat
sebagai korok vulkanik yang berteksrur poroiritik. Tekstur batuan
seperti tekstur porpiritik dengan fenokris berjumlah lebih banyak
daripada masa dasar. Sebagai masa dasar dari mikrokristalinyang
sulit untuk didentifikasi. Tekstur lain yang biasa terdapat adalah
tekstur aliran. Struktur lain banyak terdapat di batuan kelompok
ini, sedangkan struktur vesikuler biasanya terdapat di atas
permukaan dari suatu aliran. Komposisi mineral dari mineral utama
terdiri dari potassium feldspar dari jenis sanidin, ortoklas dan
mikrolin, plagloklas, biotit, homblende dan mineral sugit biasa
sebagai variasi dan bila jumlahnya banyak, maka akan mempengarihi
panamaan dari batuan dan biasanya diletakkan di depan dari trakit
sebagai cimtoh augit trakit.Kandungan mineral pada batuan syenit
ialah plagioklas dari jenis albithormblende, biotit, K-feldspar
dari jenis ortoklas dan mikrokiin, nefelin dan mineral
bijihnyamagnetit. Bila batuan tersusun mengandung nefelin, nya
menjadi nefelin syenit. Ukuran Kristal dari mineral itu berukuran
kasar feneritik atau dapat disebut holokristalin. Batuan terakhir
porpirl dalam sayatan tipis ini terlihat kandungan mineralnya ialah
K feldspar dari jenis ortoklas berbentuk subhedral sampai euhadral.
Kalsit dapat berbentuk butiran ataupun hasil ubahan, kuarsa
berbentuk ahhedral. Sebagai mineral pengiringnya adalah magnetit
berbentuk kubur dan hematite yang pada umumnya berbentuk anhedral,
dalam sayatan ini berwarna nitara (opak). Sebagai mineral ubahan
ialah seririt dan kalsit yang berasal dari ortoklas atau
plagioklas. Variasi senyawa kimia dari batuan traki dapat dilihat
pada tabel dibawah yaitu terdiri dari alkali trakit dan calcalkali
crakit.Komposisi kimia dari batuan kelompok trakitSenyawa
kimia12
SiO261,9558,31
MO20,730,66
Al2O318,0318,06
Fo2O32,332,54
FeO1,612,02
MnO0,130,14
MgO0,632,07
CaO1,894,26
Na2O6,553,85
K2O6,537,38
H2O0,540,53
P2O50,180,20
3. Kelompok Diorita) Phanertilik.Kelompok diorite ini, bila
bertekstur phaneritik disebut diorite dan bila aphanitik disebut
andesit kelompok ini berada di tengah antara kelompok batuan asam
dan kelompk batuan basa. Sehingga komposisi kimia ataupun
mineralogy berada di tengah dari kedua kelompok itu. Diorit
terdapat sebagai stok, dike ataupun sill juga sebagian kecil
berasosiasi dengan yang besar dari batuan asam atau basal.Tekstur
dari diorite adalah holokistallin, equigrabulur dan phanentik dan
banyak pula yang bertekstur porpiritik dengan penokris berbentuk
euhedral. Komposisi mineralogy dimana penyusunmineral utama adalah
plagioklas dari jenis oligloklas andesine dan homblende. Bia
terdapat mineral augit memberikan arah bahwa batuan itu sedikit
bersifat basa, sedangan mineral ortoklas mencerminkan batuan
tersebut bersifat asam. Mineral pengiringnya yaitu kuarsa bisa
terdapat apuk banyak dan bisa tidak terdapat sama sekali. Tabel
dibawah ini memperlihatkan posisi mineral dari batuan kelompok
dioriteKomposisi mineralogy dari batuan kelompok
dioriteMineralDient kuarsaDorit
Kuarsa20%%2%
Andesine56%64%
Potassium feldspar6%3%
Biotit4%5%
Amphibi8%12%
Pirokam2%11%
magnetit22%
Komposisi kimia dari kelompok diorite ini tidak ada yang
menonjol seperti pada table 4.14. Hanya sebagian kecil saja
perbedaan halini disebabkan pengaruh dari magma yang bersifat anam
atau basa.Komposisi kimia dari batuan diorite dan andesitSenyawa
kimia123
Sio21,8656,7755,49
TiO21,600,840,91
Al2O316,4016,6718,46
Fe2O32,733,161,39
FeO6,974,407,07
MnO0,180,130,16
MgO6,124,178,10
CaO8,406,747,47
Na2O3,363,394,09
K2O1,332,121,60
H2O+0,801,362,13
P2O50,350,250,28
b) AphantikAndesit banyakterdapat sebagai lava, tetapi juga
terjadi sebagai instrusi sekunder, seoerti sebagai dike Gunung api
di jawa pada umumnya bersifat andesit. Tekstur dari batuan andesit
biasanya porpiritik dengan penokris yang euhedral, sedangkan massa
dasar biasanya mjkrolaristalin sampai kacaan. Tekstur aliran
terjadi dari partikel di dalam porpiritik dimana plagioklas
dikelilingi oleh barisan paralel. Komposisi mineralogy dari batuan
andesit sama dengan batuan diorite, dimana pada andesit lebih
banyak kuarsa dan plagioklas dari jenis andesine Penokris dari
plagioklas dan masa dasar dari biotit homblende, piroksen dan
mikrolit plagioklas. Komposisi kimia dari batuan andesit tidak
banyak berbeda dengan batuan diorite, seperti terlihat pada table
diatas Hanya beberapa senyawa terlihat tinggi hal ini disebabkan
oleh pengaruh dari magma asal.Pengamatan secara mikroskopik pada
batuan kelompok phaneritik terlihat pada foto 6 halaman 115 yaitu
foto mikrograp tenalit. Sedangkan foto 7 halaman 116 dari batuan
diorite, mineral penyusunnya ialah plagioklus dari andesine,
sedikit kuarsa, homblende, biotit dan magnetit. Batuan aphanitiknya
terdiri dari homblende andesit. Sama besarnya ada yang halus dan
ada yang besar. Tekstur demikian disebut porpiritik. Mineral yang
berukuran kasar atau , dari plagioklas dari jenis andesin, dan
homblende. Sedangkan sebagai matrik ialah mikrolit plagioklas,
homblende, bijih dan perisit. Dalam foto ini terlihat adanya
struktur aliran yang dibentuk oleh mikrolit plagioklas yang
mengelilingi fenokris plagioklas. Diasit (foto 9 halaman 117)
memperlihatkan mineral fenokrisnya dari plagioklas dan homblende,
sedangkan sebagai matriknya terdiri dari kuarsa, feldspar dan
sedikit olotit dimana matrik di sini sangat halus.4. Kelompok
Gabroa) Phanerttih Gabro dapat terbentuk sebagai lakolit, stok,
dike, dan sil, dan biasanya sebagai batuan platonic. Kelompok ini
memiliki beberapa nama batuan berdasarkan mineral yang
dikandungnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tekstur yang biasa terdapat adalah tekstur equigranular,
holokristalin, phanentik, dan pegmatik. Dimana butiran kristal
berukuran kasar-kasar. Struktur yang berkembang pada umumnya
struktur masif dan sistem join. Struktur aliran terlihat dari
mineral feldspar dengan arah liniasi yang sub parallel. Di dalam
sayatan tipis ada hal yang menarik dari reaksi rim dan biasa
disebut struktur korona. Hal ini di sebabkan perbedaan komposisi
mineral yang mengelilingi dari pusat. Suatu contoh inti dari
olivine mungkin sekelilingnya dari rim orto piroksin, contoh yang
lain inti aupit dan rim semakin keluar dari homblende dan terluar
ditempati oleh kiorit.Komposisi mineralogi dan kimia dari gabro
adalah batuan basa dimana persentase silika relative rendah,
sedangkan persentase besi, magnesium relative sangat tinggi, dan
sodium dan potassium sangat rendah. Mineral plagioklas dan mineral
feromagnesa lebih banyak mengandung kalsium dibandingkan dengan
kelompok batuan sebelumnya.Penamaan batuan kelompok berdasarkan
kandungan mineralnyaLabradoritPlagioklasBytownit-Anortit
PiroksinTanpa olivinDengan olivinTanpa olivinDengan olivin
AugitOrto gabroOlivin gabroEukritOlivin eukrit
Augit dan ortopiroksenHipersten gabroOlivin hipersten gabro
OrtopiroksenNoritOlivin noritHipersten eukritOlivin hipersten
eukrit
Tanpa piroksen(anorthosit)troksolit(anorthosit)Allivalit
Komposisi kimia dari batuan gabroSenyawa kimia12
Si O243,3648,24
Ti O21,320,97
AL2 O36,8417,88
Fe O32,553,16
FeO7,925,90
MnO0,180,13
MgO3,067,51
CO11,0710,90
Na2O2,262,55
K3O0,560,89
Fl2O0,041,54
P2 O50,240,28
Kandungan mineralogy seperti mineral plagioklas dari jenis
labrodit, anorditsedangkan yang terbanyak terdapat adalah dari
jenis labracont. Mineral fromagresia dari piroksen jenis orto
piroksen maupunklino piroksen (augit). Mineral olivine jarang
sekali didapatkan dalam keadaan segar. Pada umumnya telah mengalami
alterral. Bila terdapat mineral ini didalam batuan gabro maka
penamaan batuan tersebut menjadi olivine gabrro. Sebagai mineral
penggiring dan seperti magnetit, ilmenit, apatit, biotit, kromit,
dan spinel dimana jumlah mineral-mineral tersebut sangat kecil.b)
AphanitikBatuan aphanitik dari kelompok gabro disebut basal. Basal
sebagian besar terbentuk sebagai lava pada saat sekarang. Bentuk
yang paling banyak terdapat berupa lembaran di permukaan bumi dan
mendomonasi dari batuan beku yang berhubungan dengan sabuk orogenik
(orogenic belt). Penyebaran dari lava basal sangat luas sekali
bahkan sampai 200.000 mil persegi dan dengan ketebalan maksimum
6000 ft. Suatu contoh sangat baik adalah lava dari gunung di
Hawaii, dan contoh di Indonesia adalah lava gunung galunggung.
Tekstur yang banyak terdapat pada basal adalah holokristalin, juga
terdapat kacaan. Tekstur porpiritik disusun dari Kristal subhedral
dan euhedral sebagai fenokris sedangkan sebagai masa dasar dari
mikrokristalin dan kacaan. Tekstur aliran terlihat di bawah
mikroskop berupa penokris yang dikelilingi oleh mikrokristalin
secara teratur. Struktur yang banyak terdapat pada saat sekarang
adalah sturktur aliran. Sebagai contoh lava dari gunung di hawai.
Permukaan pada aliran lava sering di temukan struktur rongga
(versikular). Struktur meniang berbentuk polgoral yang tegak lurus.
Dan struktur bantal dari lava dimana pendinginannya terdapat di
bawah permukaan air, struktur ini berbentuk lava sub
spheroldal.Komposisi kimiawi dari batuan basalSenyawa kimia12
Si C250,3349,43
TO22,031,00
Al2O314,0118,85
Fe2O32,881,58
FeO9,008,08
MnO0,180,18
MgO6,845,93
CaO10,4210,14
Na2O2,233,60
K2O0,840,99
H2O0,910,58
P2O50,230,20
Komposisi mineral terdiri dari plagioklas dan piroksin dengan
atau tanpa olivine Kristal-kristal berbentuk dengan di dalam masa
dasar mikrokristalin. Panokris terjadi dari mineral augit,
hipersten,hornblende, sedikit liolit, kadang-kadang olivin dan
terbanyak plagioklas. Sebgai mineral pengirignya terdiri dari
magnetit, ilmenit, sparit. Basal sangat mudah terkena alterasi
dengan sedikit uap air dan air panas di daerah vulkanik akan
menghasilkan oksida besi dari mineral magnetit (mineral bijih) dan
mineral bijih dan kaya akan Fe dan Mg, yaitu mineral
olivine.Pengamatan secara mikroskopik dari batuan kelompok gabro
seperti terlihat pada foto 10 dan 11. Fotomikrograp dari gabro yang
disusun oleh mineral-mineral plagioklas dari jenis labra. Sedangkan
mineral dari homblendo, piroksin dari jenis augit, dan mineral yang
khas untuk batuan basa ialah olivine, biasanya mineral olivine
mudah sekali terubah menjadi oksida besi dan mineral lainnya.
Sebagai mineral ubahannya ialah klorit, oksida besi yang berwarna
coklat dan serpantin. Batuan ini bertekstur holokristalin yang
equigranular. Batuan norit (foto 12) ,disusun oleh mineral-minerl
hipersten berbentuk subhedral-anhedral, norit, plagioklas klasik.
Sebagai mineral pendampingnya dari mineral bijih yaitu magnetit dan
pirit yang berbentuk subhedral sampai anhedral. Mineral ubahannya
mineral mafik ialah biotit dan klorit sedangkan dari mineral felsik
ialah seridit. Batuan diabas (foto 13) memperlihatkan fotomikrograp
denhan mineral-mineral penyusunnya ialah plagioklas dari jenis
labradorit, piroksin, dari jenis augit, dimana mineral yang disebut
diatas sebagai fenokris dengan bentuk subhedral euhedral. Sebagai
mineral penggiringnya ialah biotit dan dari mineral piroksin
terutama bagian tepi atau sekeliling mineral tersebut dan juga
piroksin yang berbentuk mikro.Batuan sedimen adalah batuan yang
terjadi karena pengendapan materihasil erosi. sekitar 80% permukaan
benua tertutup batuan sedimen, waluapunvolumnya hanya sekitar 5%
dari volum kerak bumi.a. Klasifikasi Batuan SedimenBerdasarkan
tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuansedimen
dapat digolongkan atas 3 bagian : Sedimen Aquatis, yaitu sedimen
yang diendapkan oleh tenaga air.Contohnya : gosong pasir, flood
plain, delta, dan lain-lain. Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu
sedimen yang diendapkan oleh tenagaangin. contohnya : tanah loss,
sand dunes. Sedimen Glassial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh
gletser. Contohnyamorena, drimlinMateri partikel ada yang kasar dan
ada yang halus cara pengangkutanbermacam-macam, ada yang terdorong
(trection), terbawa secara melompat lompat(saltion, terbawa dalam
duspensi, ada pula yang (solution).Berdasarkan terbentuknya
(lingkungan pengendapan ), batuan sedimen dibagimenjadi dibagi
menjadi tiga, yaitu :a. Sedimen laut (marine), diendapkan di laut
contohnya batu gamping,dolomit, napal, dan sebagainya.b. Sedimen
darat (teristris/kontinen), prosesnya terjadi di darat,
misalnyaendapan sungai (aluvium), endapan danau, talus, koluvium,
endapan gurun(aeolis), dan sebagainya.c. Sedimen transisi, lokasi
pembentukanya terletak antara darat dan laut,misalnya endapan delta
dan endapan rawa-rawa (limnis).Berdasarkan kedalamnya, laut dibagi
menjadi beberapa zona : (bathymetriczone), zona litoral, yaitu Zona
Transisi yang terletak pada daerah pasang surut. Zona Epineritik,
yaitu, dari batas daerah surut sampai kedalaman 50m. ZonaNeritik
(50-200m), Zona Bathial (200-2000m), dan Zona Abysal
(>2000m).Penggolongan batuan sedimen yangberdasarkan pada
carapengendapannya, dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu :a.
Sedimen KlastisKata clastik berasal dari bahas Yunani yaitu klatos
yang artinya pecahan.Jadi, sedimen klastik adalah adalah akumulasi
partikel-partikel yang berasal daripecahan batuan dan sisa-sisa
kerangka organisme yang telah mati. Penamaanbatuan ini um,umnya
berdasarkan pada besar butirnya, yaitu sebagai berikut : Ukuran
butir >256 mm disebut boulder atau bongkah (bongkahkonglomerat)
Ukuran butir 64-256 mm disebut cobble atau kerakal
(karakalkonglomerat) ukuran butir 4-64 mm) disebut pebble atau
kerikil (kerikil konglomera) Ukuran butir 2-4 mm disebut granule
(batu pasir kasar) Ukuran butir 1/16-2 mm disebut batu pasir Ukuran
butir 1/256-1/16 mm disebut batu lanau Ukuran butir