Top Banner
ANATOMI
10

Basic Science TIROID

Jan 28, 2016

Download

Documents

lala
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Basic Science TIROID

ANATOMI

Kelenjar Tiroid

Page 2: Basic Science TIROID

Glandula Thyroidea menghasilkan tiroksin, hormon yang mengatur derajat metabolisme. Glandula Thyroidea juga membentuk kalsitonin, hormon yang diperlukan untuk metabolisme kalsium. Glandula Thyroidea terletak di belakang musculus sternothyroideus dan musculus sternohyoideus setinggi vertebra cervicalis V sampai vertebra thoracica I. Kelenjar ini terdiri dari lobus dexter dan lobus sinister yang terletak anterolateral terhadap larynx dan trachea. Kedua lobus dihubungkan oleh isthmus yang biasanya terletak di depan cartilagines tracheales II-III. Sebuah lobus pyramidalis dapat berasal dari isthmus, biasanya ke sebelah kiri dari bidang median. Glandula Thyroidea terbungkus dalam capsula fibrosa yang tipi dan memancarkan sekat-sekat ke dalam jaringan kelenjar. Di sebelah luar capsula fibrosa ini terdapat selubung longgar yang berasal dari fascia pretrachealis fasciae cervicalis profundae. Glandula Thyroidea melekat pada cartilage cricoidea dan cartilagine tracheales atas dengan perantaraan jaringan ikat padat.

Glandula Thyroidea yang vaskularisasinya amat luas, memperoleh darah dari arteria thyroidea superior dan arteria thyroidea anterior. Pembuluh-pembuluh ini terletak antara capsula fibrosa dan fascia pretrachealis fasciae cervicalis profundae. Arteria thyroidea superior cabang pertama arteria carotisexterna, , melintas turun ke kutub atas masing-masing lobus glandula thyroidea, menembus fascia pretrachealis, dan membentuk ramus glandularis anterior dan ramus glandularis posterior. Arteria thyroidea inferior, cabang truncus thyrocervicalis, melintas ke superomedial di belakang sarung karotis (carotid sheath) dan memncapai aspek posterior glandula thyroidea. Arteria thyroidea inferior terpecah menjadi cabang-cabang yang menembus fascia pretrachealis fasciae cervicalis profundae dan memasok darah kepada ktub bawah glandula thyroidea.

Tida pasang vena thyroidea biasanya menyalurkan darah dari pleksus vena pada permukaan anterior glandula thyroidea dan trachea. Vena thyroidea superior menyalurkan darah dari kutub atas ; vena thyroidea media menyaluran darah dari bagian tengah kedua lobus, dan vena thyroidea inferior menyalurkan darah dari kutub bawah. Vena thyroidea superior dan vena thyroidea media bermuara ke dalam vena jugularis interna, dan vena thyroidea inferior ke dalam vena brachiocephalica.

Pembuluh limfe glandula thyroidea melintas ke dalam jaringan ikat antar lobul, seringkali mengitari arteri-arteri dan berhubungan dengan anyyaman pembuluh limfe kapsular. Dari sini pembuluh limfe menuju ke nodi lymphoidei cervicales anteriores profundi pretracheales dan nodi lymphoidei cervicales anteriores profundi paratracheales. Di sebelah lateral, pembuluh limfe mengikuti vena thyroidea superior dan melintas ke nodi lymphoidei cervicales profundi. Beberapa pembuluh limfe dapat menyalurkan isinya ke dalam nodi lymphoidei brachiocephalici atau ke dalam ductus thoracicus.

Saraf-saraf gladula thyroidea berasal dari ganglion cervicale superius, ganglion cervicale medium dan ganglion cervicale inferius. Saraf-saraf ini mencapai glandula thyroidea melalui nervus cardiacus , nervus laryngeus superior dan nervus laryngeus inferior, serta nervus- nervus sepanjang arteri- arteri tiroid. Beberapa serabut bersifar vasomotoris yaitu dapat menimbulkan perubahan kaliber pembuluh darah.

Kelenjar Paratiroid

Page 3: Basic Science TIROID

Glandula parathyroidae membentuk parathormon, hormone yang mengatur metabolisme kalsium dan fosfor. Kelenjar endokrin ini yang kecil dan berbentuk seperti telur, biasanya terletak diluar simpai glandula thyroideapada bagian medial permukaan posterior masing-masing lobus glandula thyroidea. Biasanya terdapat dua glandulae parathyroidae di masing-masing sisi, tetapi jumlahnya bervariasi antara dua dan enam. Glandulae parathyroidae superior yang letaknya lebih ajek (konstan) daripada glandulae parathyroidae inferior, biasanya dapat dijumpai setinggi tepi bawah cartilage cricoidea. Glandulae parathyroidae inferior biasanya terdapat berdekatan dengan permukaan inferior glandula thyroidea tetapi dapat juga terletak agak lebih jauh ke bawah.

Glandulae parathyroidae dipasok oleh cabang-cabang arteria thyroidea inferior. Vena-vena parathyroid menyalurkan darah dari glandulae pharatyroidae ke pleksus vena pada permukaan anterior glandula thyroidea dan trachea. Pembuluh limfe menyalurkan dari tiroid ke nodi lymphoidei cervicales profundi dan nodi lymhoidei cervicales anteriores profundi paratracheales. Saraf-saraf glandula parathyroideae berasal dari cabang-cabang tiiroid ganglion cervicale.

Sumber : Anatomi Klinis Dasar. Keith L.Moore : Lapis Endokrin, Hal 430

Page 4: Basic Science TIROID

HISTOLOGI

Gambar : fotomikrograf sediaan tiroid dan paratiroid. Tiroid dibentuk oleh ribuan bulat yang disebut folikel tiroid. Folikel ini terisi oleh suatu glikoprotein yaitu koloid yang tampak terpecah-pecah pada gambar ini akibat artefak. Paratiroid dipisahkan dari tiroid oleh simpai jaringan ikat tipis. Pulasan H&E. pembesaran lemah

Gambar : sediaan tiroid yang memperllihatkan folikel-folikel yang dibentuk oleh epitel selapis yang mengandung koloid. Pulasan H&E. pembesaran sedang.

Page 5: Basic Science TIROID

Gambar : pembesaran kuat sediaan tiroid. Sel-sel parafolikel penghasil kalsitonin dapat dibedakan dari sel-sel epitel folikel karena sel parafolikular lebih besar dan intinya terpulas lebih pucat. Pulasan H&E. pembesaran kuat.

Kelenjar Tiroid

Di awal kehidupan embrio, tiroid berkembang dari bagian sefalik endoderm saluran cerna. Fungsinya adalah membuat hormone tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) yang merangsang laju metabolisme tubuh.

Jaringa tiroid terdiri atas ribuan folikel yang mengandung bulatan berepitel selapis dengan lumen berisikan suatu substansi gelatinosa yang disebut koloid. Pada sediaan , sel-sel folikel berbantuk gepeng sampai silindris dan folikel mempunyai diameter yang sangat bervarias. Kelenjar dibungkus oleh simpai jaringan ikat longgar yang menjulurkan septa ke dalam parenkim. Septa ini berangsur-angsur menipis dan mencapai semua folikel, yang saling terpisah oleh jaringan ikat halus tak teratur yang terutama terdiri atas serat retikulin. Tiroid merupakan organ yang sangat vascular, dengan jalinan kapiler darah dan limfe disekeliling folikel. Sel endotel kapiler-kapiler ini bertingkap seperti pada kelenjar endokrin lain. Konfigurasi tersebut memudahkan transport molekul antara sel-sel kelenjar dan kapiler darah.

Pengatur utama status anatomi dan fungsional kelenjar tiroid adalah hormone perangsang-tiroid (tirotropin) yang dihasilkan hipofisis anterior.

Tampila morfologi folikekl tiroid bervariasi berdasarkan bagian kelenjar dan aktivitas fungsionalnya. Pada kelenjar yang sama, folikel yang lebih besar penuh dengan koloid dan mempunyai epitel kuboid atau gepeng, dan dijumpai bersebelahan dengan folikel yang dilapisi epitel silindris. Meskipun ada variasi ii, kelenjar dikatakan hipoaktif bila komposisi rata-rata folikel ini berupa epitel

Page 6: Basic Science TIROID

gepeng. Tirotropin merangang sintesis hormone tiroid sehingga epitel folikel tersebut meninggi. Keadaan ini diikuti pengurangan jumlah koloid dan ukuran folikel. Membrane basal sel-sel folikel memiliki banyak reseptor tirotropin.

Epitel tiroid terdapat diatas lamina basal. Epitel folikel memiliki semua ciri sel yang secara serentak menyintesis, menyekresi, mengabsorpsi dan menceerna protein. Bagian basal sel-sel ini kaya akan retikulum endoplasma kasar. Intinya biasanya bulat dan terletak di pusat sel. Kutub apical memiliki kompleks Golgi yang jelas dan granula sekresi kecil denga ciri morfologi koloid foikel. Di daerah ini terdapat banyak lisosom yang berdiameter 0,5-0,6 um, dan beberapa fagosom besar. Membrane sel kutub apikal memiliki cukup banyak mikrovili. Mitokondria dan sisterna retikulum endoplasma kasar tersebar di seluruh sitoplasma.

Jenis sel lain yaitu sel parafolikel atau sel C, terdapat sebagai bagian dari epitel folikel atau sebagai kelompok tersendiri diantara folikel-folikel tiroid. Sel parafolikel agak lebih besar dan terpulas kurang kuat (lebih pucat) dibandingkan dengan sel folikel tiroid. Sel parafolikel mengandung sedikit retikulum endoplasma kasar , mitokondria panjang dan kompleks Golgi yang besar. Ciri yang paling mencolok dari sel ini adalah banyaknya granula kecil berisi hormon (berdiameter 100-180 nm). Sel –sel ini berfungsi membuat dan menyekresikan kalsitonin yakni suatu hormone yang pengaruh utamanya adalah penurunan kadar kalsium darah dengan cara menghambat resorpsi tulang. Sekresi kalsitonin dipacu oleh peningkatan kadar kalsium darah.

Sintesis dan Sekresi Hormon Tiroid

Kelenjar tiroid merupakan satu-satunya kelenjar endokrin dengan produk sekresi yang disimpan dalam julah besar. Pengumpulan ini juga tidak lazim karena terjadi dalam koloid ekstrasel. Pada manusia terdapat hormone yang cukup di dalam folikel untuk menyuplai orgenisme sampai 3 bulan. Koloid tiroid terdiri atas glikoprotein (tiroglobulin) dengan berat molekul tinggi (660 kDa).

Mekanisme ini mempertahakan kecukupan jumlah tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) di dalam organisme. Sekresi tirotropin (TSH) juga ditingkatkan oleh pemaparan terhadap udara dingin dan berkurang dengan adanya panas danng rangsangan stress.

Sintesis dan Akumulasi Hormon oleh Sel-sel Folikel

Sintesis dan akumulasi hormone terjadi dalam 4 tahap yaitu

1. Sintesi tiroglobulin mirip seperti sintesis yang terjadi di sel penghantar-protein yang lain . secara singkat , jalur sekresi meliputi sintesis protein dalam retikulum endoplasma kasar, penambahan karbohidrat di retikulum endoplasma dan kompleks Golgi, dan pelepasan tiroglobulin dari vesikel yang terbentuk di permukaan apical sel ke dalam lumen folikel.

Page 7: Basic Science TIROID

2. Ambilan iodium yang beredar terjadi di sel folikel tiroid melalui suatu protein transpor membran. Protein ini yang serentak membawa 2 molekul , natrium dan iodide, disebut simporter Na/I dan terletak di membrane basolateral dari sel-sel folikel. Iodium berperan pentig dalam mengatur fungsi tiroid karena kadar iodium yang rendah meningkatkan jumlah simporter Na/I sehingga akan meningkatkan ambilannya dan mengompensasi konsentrasi iodium serum yang rendah.

3. Iodium dioksidasi oleh tiroid perioksidase dan ditranspor ke dalam rongga folikel oleh suatu transporter anion yang disebut pedrin

4. Iodinisasi residu tirosin triglobulin terjadi di dalam koloid , yang juga dikatalisis oleh perioksidase tiroid. Dengan cara ini T3 dan T4 dihasilkan, dan menjadi bagian dari molekul tiroglobulin yang jauh lebih besar.

Pembebasan T3 dan T4

Bila dirangsang oleh tirotropin, sel-sel folikel tiroid akan memasukkan koloid melalui endositosis. Koloid di dalam vesikel endositik kemudian dicerna oleh enzim lisosom. Ikatan antara residu yang sudah diiodinisasi dan molekul tiroglobulin dipecahkan oleh protease. T3 , T4 dan diiodotirosin (DIT) dan monoiodotirosin (MIT) dibebkan kedalam sitoplasma. T3 dan T4 bebas kemudian melewati membrane sel basolateral dan dilepaskan ke dalam kapiler. MIT dan DIT tidak disekresikan ke dalam darah karena iodiumnya sudah dipisahkan akibat kerja dehalogenase iodotirosin intrasel. Produk reaksi enzimatik ini yaitu iodium dan tirosin, dipakai kembali oleh sel folikel. T4 terdapat dalam jumlah lebih banyak dalam senyawa ini dan meliputi 90% dari hormone tiroid yang bersirkulasi, walaupun T3 bekerja lebih cepat dan lebih poten daripada T4.

Tiroksin memiliki pengaruh yang bertahap yang merangsang respirasi mitokondria dan fosfolirasi oksidatif,; pengaruh ini bergantung pada sintesis mRNA. T3 dan T4 meningkatkan jumlah mitokondria dan kristanya. Sintesis protein mitokondria meningkat dan pemecahan protein berkurang. Kebanyakan efek hormone tiroid ini merupakan hasil kerja tiroid terhadap laju metabolisme basal; hormone tiroid meningkatkan absorpsi karbohidrat dari usus dan mengatur metabolisme lipid. Hormone tiroid juga memengaruhi pertumbuhan badan dan perkembangan sistem saraf selama kehidupan janin.