Top Banner
BankF sulteng PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWES] :ENGAH PER 31 DESEMBER2OlT DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AU DITOR INDEPENDEN LAPORAN POSISI KEUANGAN
62

BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

Nov 04, 2019

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

BankF sultengPT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWES] :ENGAH

PER 31 DESEMBER2OlT

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

BESERTA

LAPORAN AU DITOR INDEPENDEN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

Page 2: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

DAFTAR ISI i

SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN ii

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN iii - iv

LAPORAN KEUANGAN

Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2017 ...................................................................................................................................................1 - 2

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2017 ...................................................................................................................................................3

Laporan Perubahan Ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2017 ...................................................................................................................................................4

Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2017 ...................................................................................................................................................5

Catatan atas Laporan Keuangan...................................................................................................................................................6 - 56

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

DAFTAR ISI

i

Page 3: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

BσρttP.・SJrteおgKantor pusatJ Sultan Hasanuddin′ No 20 Palu

Telp(04511424537′ 429509′ 421780 Fax(04511452836

Webshel www banksu■ eng co id

SuねwestTengah 94112

SURAT PERNYATAAN DIREKS:TENTANG

TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGANTAHUN YANG BERAKHiR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016PToBANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWES:TENGAH 、

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

L. Nama

Alamat KantorJabatan

2. NamaAlamat KantorJabatan

3. Nama

Alamat KantorJabatan

4. Nama

Alamat KahtorJabatan

Menyatakan bahwa :

Rahmat A.Haris lJI.Sultan Hasanuddin No.20 Palし

Direktur Utama l

Stti Maryam Dalle lJl.Sultan Hasanuddin No.20 Pal」

Direktur Operasional i

D計Mizal Aladin lJI.sukan Httsanuddin No.20 PalJ

Direktur PeMasaran l

N.:kawidjaja l」|.Suitan Hasanuddin No.20 Palし

|

Direktur Kepatuhan l

1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT. BankPembangunan Daerah Sulawesi Tengah.Laporan Keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah telah disusundan disajikan sesuai dengan standar Akuntansi Keuangan di lndonesia.a. Semua informasi dalam laporan keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah

Sulawesi Tengah telah dlmuat secara lengkap dan benar.b. Laporan Keuangan PT.Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah tidak

mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidakmenghilangkan informasi atau fakta material.

Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam PT. Bank PembangunanDaerah Sulawesi Tengah.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

4.

ピl踏

げ腎Ⅷ博耀よ孫

Rahmat A.HarisDirektur Utama

Qarmi4alAladinDirektur Pemasaran

\.lkalvidiaiaDirektur KepatuhanDirektur Operasional

‖:

:111:i‖‖黎辞難駆1蝋∬鱗:ユI轟Itti紺‖鼎葺響:騨 |

11111111111111111

‖‖馴椰I彗聯鼎珊き尊灘熱鐵奪

28

Page 4: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

KANTOR AKUNTAN PUBLIKProf.DL H.Tb.Hasanuddin,M.Sc.&RekanRegistered PublicAccountant,Tax&Management Consultant

NO・ IZin uKAP i Kep‐ 353/KM.6/2003

Nomor:009/0/A/KAP/‖ /2018

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

pemegang saham,DeWan KOmisaris dan Direksi

PTo Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah

Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri

dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 7017, serta laporan laba rugi dan penghasitan komprehensif

lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu

ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjetasan lainnya.

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar [aporan keuangan tersebut sesuai dengan

Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia, da.n atas pengendatian internal yang dianggap pertu oleh manajemen

untuk memungkinkan penyusunan taporan keuangan yang bebas dari kesatahan penyajian materiat, baik yang

disebabkan oteh kecurangan maupun kesatahan.

Tanggung jawab auditor

Tanggung jawab kami adatah untuk menyatakan suatu opini atas [aporan keuangan tersebut berdasarkan audit

kami. Kami metaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oteh lnstitut Akuntan Pubtik

lndonesia. Standar te?sebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan

melaksanakan audit untuk memperoteh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas dari

kesalahan penyajian materia[.

Suatu audit metibatkan petaksanaan prosedur untuk memperoteh bukti audit tentang angka-angka. dan

pengungkapan datam [aporan keuangan. Prosedur yang dipitih bergantung pada pertimbangan auditor, termasukpenitaian atas risiko kesatahan penyajian material datam [aporan keuangan, baik yang disebabkan oteh

kecurangan maupun kesatahan. Datam metakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkanpengendatian internal yang retevan dengan penyusunan dan penyajian wajar'taporan keuangan entitas untuk.merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas

keefektivitasan pengendatian internaI entitas. Suatu audit juga mencakup pengevatuasian atas ketepatan

"kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oteh manajemen, serta

pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseturuhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang tetah kami peroteh adatah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis

bagi opini audit kami.

111

Kantor Pusat:MetЮ Trade Centre B!ok F No 29Jl.Soekamo Hata‐ Bandung 40286 Teipノ Fax(022)7536393,7537665,7535750(HuninO)Websle:htp://― kap‐ hasanuddin com,ema‖ :rpa@kap‐ hasanuddin com,kap.tbhasanuddin@gma‖ COm

Page 5: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

Opini

Menurut opini kami, laporan keuangan tertampir menyajikan secara wajar, datam semua hal yang materiat, posisi

keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah tanggal 31 Desember 2017, serta kinerja keuangan dan

arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dilndonesia.

Kantor Akuntan Pubtik

Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin, M.Sc & Rekan

lzin Akuntan Publik No.0635

1zin KAP No.Kep.353/KM.6/2003

Bandung,28 Februari 2018

lV

Page 6: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

2017 2016

Rp Rp

Aset

Kas 2e,3 139.657.301.250 150.222.239.350

Giro pada Bank Indonesia 2c,2f,4 299.613.110.187 212.599.894.109

Giro pada Bank Lain 2c,2f,5

setelah dikurangi cadangan

kerugian penurunan nilai sebesar

Rp nihil (2016: Rp nihil) 4.014.842.676 6.621.422.934

Penempatan Pada Bank Lain dan Bank Indonesia 2c,2g,6

dan Bank Lain

setelah dikurangi cadangan

kerugian penurunan nilai sebesar

Rp nihil (2016: Rp nihil) 337.058.770.359 771.700.000.000

Efek-Efek 2c,2h,7

setelah dikurangi cadangan

kerugian penurunan nilai sebesar

Rp nihil (2016: Rp nihil) 1.408.357.504.655 455.231.740.143

Kredit 2c,2i,8

Pihak Berelasi 13.563.619.190 11.790.867.623

Pihak Ketiga 2.980.810.622.018 2.626.491.748.111

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit (35.675.349.941) (35.031.105.233)

Jumlah Kredit Yang Diberikan - Bersih 2.958.698.891.267 2.603.251.510.501

Aset Tetap 2j,9

Setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar Rp.35.713.790.767,10

(2016: Rp.26.864.284.508,60) 60.511.769.460 50.947.729.348

Aset Tidak Berwujud 2j,10

Setelah dikurangi akumulasi amortisasi

sebesar Rp.584.558.332,96

(2016: Rp.334.033.332,96) 2.105.491.667 2.171.216.667

Aset Pajak Tangguhan 18 9.218.422.020 9.381.197.561

Beban Dibayar Dimuka dan

Aset Lain-lain 2l,11 40.288.335.683 29.406.201.405

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit - -

Beban Dibayar Dimuka dan Aset Lain-lain 40.288.335.683 29.406.201.405

Jumlah Aset Tidak Lancar

Jumlah Aset 5.259.524.439.223 4.291.533.152.018

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan secara keseluruhan

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan

1

Page 7: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

2017 2016

Rp Rp

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan

Liabilitas dan Ekuitas

Liabilitas

Liabilitas Segera 2c,2m,12 438.105.212.228 121.987.719.327

Simpanan Nasabah 2c,2n,13

Pihak Berelasi 179.193.529.413 33.904.477.136

Pihak Ketiga 2.946.257.665.449 2.861.656.711.025

Simpanan dari Bank Lain 2c,2o,14 625.010.325.965 625.010.325.965

Pinjaman yang diterima 2p,15 300.551.250.000 -

Utang Pajak 2r,18 6.383.854.789 7.865.425.748

Liabilitas Pajak Tangguhan 2r,18 - -

Liabilitas Imbalan Kerja 31 47.839.438.480 41.951.468.562

Provisi (Penyisihan) 16 7.672.407.500 -

Beban Yang Masih Harus Dibayar

dan Liabilitas Lain-lain 2c,17 35.997.368.802 36.886.681.770

Jumlah Liabilitas 4.587.011.052.625 3.729.262.809.533

Ekuitas

Modal Saham

Modal Dasar 10.000.000 saham

Nilai Nominal Rp.100.000 per saham

Modal Ditempatkan dan Disetor penuh

2.578.091 saham (2015 : 2.405.987 saham) 19b 257.809.100.000 240.598.700.000

Modal Sumbangan 19d - -

Agio Saham 19e 66.013.481.193 55.952.453.457

Dana Setoran Modal 19c 63.534.230.938 24.274.085.674

Komponen ekuitas lainnya

Pendapatan Komprehensif Lainnya 20

Keuntungan/(Kerugian) nilai wajar surat berharga 1.940.818.769 -

Keuntungan/(Kerugian) Akturarial program

manfaat pasti setelah dikurangi pajak-pajak terkait (10.201.403.116) (6.003.308.909)

Saldo Laba

Telah Ditentukan Penggunaannya 193.260.385.436 137.648.157.724

Belum Ditentukan Penggunaannya 100.156.773.379 109.800.254.539

Jumlah Ekuitas 672.513.386.598 562.270.342.485

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 5.259.524.439.223 4.291.533.152.018

- 1

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan secara keseluruhan

2

Page 8: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

2017 2016

Rp Rp

Pendapatan dan Beban Operasional

Pendapatan Bunga 2q,22 504.257.707.018 495.973.374.643

Beban Bunga 2q,23 (200.494.997.751) (174.271.599.352)

Pendapatan Bunga - Bersih 303.762.709.267 321.701.775.291

Pendapatan Operasional Lainnya

dan Imbalan Jasa 24 69.013.305.099 34.275.046.138

Beban Operasional Lainnya

Administrasi dan Umum 26 (85.955.779.615) (76.842.996.191)

Tenaga Kerja 27 (130.278.010.323) (106.142.861.869)

Penyisihan (Pemulihan) Cadangan Kerugian Penurutan Nilai 25 (2.873.388.738) (17.208.638.942)

Lainnya 28 (18.095.457.337) (11.649.471.855)

Laba Operasional 135.573.378.353 144.132.852.572

Pendapatan dan Beban Non Oprasional

Pendapatan Non Operasional 29 4.427.220.702 1.506.537.795

Beban Non Operasional 29 (1.622.986.424) (1.942.772.956)

Laba bersih sebelum pajak 138.377.612.631 143.696.617.411

Beban Pajak Penghasilan

Beban Pajak Kini 2r,18 (38.398.392.500) (39.222.418.750)

Manfaat/(Beban) Pajak Tangguhan 2r,18 177.553.247 1.132.382.594

Laba Tahun Berjalan 100.156.773.379 105.606.581.256

Pendapatan Komprehensif Lain

Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi

Keuntungan (kerugian) nilai wajar surat berharga 1.940.818.769 -

Keuntungan (kerugian) aktuaria program manfaat pasti (1.361.315.152) (4.282.471.326)

Pajak penghasilan terkait dengan komponen

Pendapatan komprehensif lainnya

239.174.829 (4.068.204.627)

Total Laba Komprehensif 100.395.948.207 101.538.376.629

dari laporan keuangan secara keseluruhan

Catatan

(Kerugian) / Pendapatan Komprehensif Lain Periode

Berjalan Setelah Pajak

(340.328.788) 214.266.699

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan

3

Page 9: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

Saldo 1 Januari 2016 227.430.300.000 36.721.682.018 48.254.338.501 - - (1.935.104.282) 5.851.514.918 80.627.623.050 108.569.682.579 505.520.036.787

Tambahan Setoran Modal selama tahun 2016 19 - 26.466.110.214 - - - - - - - 26.466.110.214

Peningkatan modal disetor 19 13.168.400.000 (13.168.400.000) - - - - - - - -

Modal Sumbangan 19 - - - - - - - - -

Pengembalian Dana Setoran Modal - (18.047.191.602) - - - - - - - (18.047.191.602)

Agio Saham 19 - (7.698.114.956) 7.698.114.956 - - - - - - -

Pembagian Laba tahun 2015: -

Dividen 2s,21 - - - - - - - - (54.888.442.378) (54.888.442.378)

Cadangan Umum 2s,21 - - - - - - - 44.538.810.225 (44.538.810.225) -

CSR 21 - - - - - - - - - -

Tantiem 21 - - - - - - - - - -

Cadangan Khusus IT - - - - - - - - (4.948.756.692) (4.948.756.692)

Reklasifikasi Cadangan IT ke Cadangan Tujuan - - - - - - 8.817.348.300 - - 8.817.348.300

Pengurangan Cadangan Tujuan - - - - - - (2.187.138.770) - - (2.187.138.770)

Koreksi saldo - - - - - - - - - -

Laba Komprehensif Tahun Berjalan - - - - - - - - 105.606.581.256 105.606.581.256

Pendapatan (Beban) Komprehensif lain tahun berjalan - - - - - (4.068.204.627) - - - (4.068.204.627)

Saldo per 31 Desember 2016 240.598.700.000 24.274.085.674 55.952.453.457 - - (6.003.308.909) 12.481.724.448 125.166.433.275 109.800.254.539 562.270.342.485

Tambahan Setoran Modal selama tahun 2017 19 - 66.531.573.000 - - - - - - - 66.531.573.000

Peningkatan modal disetor 19 17.210.400.000 (17.210.400.000) - - - - - - - -

Pengembalian Dana Setoran Modal 19 - - - - - - - - - -

Modal Sumbangan - - - - - - - -

Reklasifikasi ke Dana setoran Modal - - - - - - - - - -

Agio Saham 19 - (10.061.027.736) 10.061.027.736 - - - - - - -

Pembagian Laba tahun 2016: -

Dividen 2s,21 - - - - - - - - (52.803.290.626) (52.803.290.626)

Cadangan Umum 2s,21 - - - - - - - 51.716.634.851 (51.716.634.851) -

CSR 21 - - - - - - - - - -

Tantiem 21 - - - - - - - - - -

Cadangan Khusus IT - - - - - - 5.280.329.063 - (5.280.329.063) -

Reklasifikasi Cadangan IT ke Cadangan Tujuan - - - - - - - - - -

Pengurangan Cadangan Tujuan - - - - - - (1.384.736.200) - - (1.384.736.200)

Koreksi saldo - - - - - (2.496.450.267) - - - (2.496.450.267)

Laba Komprehensif Tahun Berjalan - - - - - - - - 100.156.773.379 100.156.773.379

Pendapatan (Beban) Komprehensif lain tahun berjalan - - - - 1.940.818.769 (1.701.643.940) - - - 239.174.829

Saldo per 31 Desember 2017 257.809.100.000 63.534.230.938 66.013.481.193 - 1.940.818.769 (10.201.403.116) 16.377.317.311 176.883.068.125 100.156.773.379 672.513.386.598

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

Catatan Modal Disetor Dana Setoran Modal Agio Jumlah Modal

Keuntungan/

(Kerugian) aktuarial

program manfaat

pasti setelah

dikurangi pajak-

pajak terkait

Belum Ditentukan

Penggunaannya

Modal

Sumbangan

Telah Ditetapkan Penggunaannya

Cadangan Tujuan Cadangan Umum

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017

(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Keuntungan/

(Kerugian) nilai

wajar surat

berharga

4

Page 10: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

2017 2016

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan Bunga 501.794.796.179 497.124.112.926

Pembayaran Bunga (200.494.997.751) (174.271.599.352)

Pembayaran Kepada Karyawan (130.278.010.323) (106.142.861.869)

Pembayaran Beban Umum dan Administrasi (76.855.748.357) (83.965.093.384)

Penerimaan Pendapatan Lainnya 73.440.525.801 35.781.583.933

Pembayaran Beban Lainnya (19.718.443.761) (13.592.244.811)

Arus Kas Operasi Sebelum Perubahan

Aset dan Kewajiban Operasi 147.888.121.789 154.933.897.443

Penurunan/(Kenaikan) Aset Operasi :

Kredit Yang Diberikan (358.320.769.504) (392.346.567.830)

Aset Lain-lain (2.035.179.772) 2.200.277.829

Kenaikan/(Penurunan) Liabilitas Operasi:

Liabilitas Segera 316.117.492.901 28.353.696.327

Beban Yang Masih Harus Dibayar 12.671.064.450 (3.140.310.898)

Simpanan Nasabah:

Pihak Berelasi 145.289.052.277 3.869.626.517

Pihak Ketiga 84.600.954.424 90.458.148.799

Simpanan dari Bank Lain - 135.000.000.000

Pembayaran Pajak Penghasilan (42.028.085.474) (37.633.077.126)

KAS BERSIH DIPEROLEH DARI

(DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS OPERASI 304.182.651.089 (18.304.308.940)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Efek - efek (953.125.764.512) (4.336.062.516)

Pembelian Aset Tetap (18.413.546.370) 6.967.317.632

Pembelian Aset Tidak berwujun (184.800.000) -

KAS BERSIH DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASI (971.724.110.882) 2.631.255.116

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran Pinjaman yang Diterima 300.551.250.000 -

Penambahan Modal Disetor 66.531.573.000 8.418.918.612

Pembayaran Dividen (52.803.290.628) (54.888.442.378)

Cadangan IT (5.280.329.063) (4.948.756.692)

Koreksi Saldo Laba - -

Pendapatan Komprehensif (2.257.275.438) (4.068.204.627)

306.741.927.871 (55.486.485.085)

KENAIKAN/(PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS (360.799.531.922) (71.159.538.911)

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 1.141.143.556.393 1.212.303.095.305

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 780.344.024.471 1.141.143.556.393

KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI:

Kas 3 139.657.301.250 150.222.239.350

Giro Bank Indonesia 4 299.613.110.187 212.599.894.109

Giro Pada Bank Lain 5 4.014.842.676 6.621.422.934

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 6 337.058.770.359 771.700.000.000

JUMLAH KAS DAN SETARA KAS 780.344.024.471 1.141.143.556.393

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

LAPORAN ARUS KAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan

Catatan

dari laporan keuangan secara keseluruhan

5

Page 11: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

1. INFORMASI UMUM

a. Pendirian dan informasi umum Bank

b. Maksud dan Tujuan

-

-

-

-

-

-

-

-

-

c. Jaringan kantor

Kantor Pusat

Kantor Cabang Utama

Kantor Cabang

Kantor Cabang Pembantu

Kantor Kas

Kantor Fungsional Non Operasional

Kentor Pelayanan Kas (Payment Point)

Kantor Kas Mobil berjalan (Service Mobile)

Anjungan Tunai Mandiri

Jumlah

Memberikan kredit;

Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah;

Bertindak sebagai pendiri dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan dana pensiun yang berlaku;

Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat,

sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya.

Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan serta sewa guna usaha pada bank

atau perusahan lain di bidang keuangan serta sewa guna usaha, modal ventura perusahaan efek asuransi serta lembaga

kliring penyelesaian dan penyimpanan dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang;

PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah, untuk selanjutnya disebut "PT Bank Sulteng" atau "Bank", yang mulanya bernama

Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah didirikan berdasarkan Peraturan Daerah No. 6 tahun 1966 tentang Bank Pembangunan

Daerah dan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 1999.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui Akta Notaris Charles, SH, M.Kn No. 38 tanggal

29 Desember 2016 tentang Berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT.Bank Sulteng.

163 149

9

Membeli melalui pelanggan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada

Bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut dicairkan secepatnya;

Membantu Pemda dalam membina BPR milik Pemda Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dan Pemerintah Daerah

Tingkat II Kabupaten;

1414

1 1

1 1

1 1

11 10

4 4

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

8

27 27

95 83

Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Bank berkantor pusat di Jl. Hasanuddin Nomor 20 Palu, Sulawesi Tengah. Bank mengklasifikasikan Kantor Cabang menjadi Kantor

Cabang Utama, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas dan Unit Pelayanan. Jumlah kantor dan jaringan Anjungan

Tunai Mandiri (ATM) Bank pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Sesuai Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 23 tanggal 30 April 1999 yang dibuat oleh Notaris Anand Umar Adnan, SH.,

berkedudukan di Palu, maka BPD Sulteng telah berubah statusnya dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT)

dan bernama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah, serta telah mendapat pengesahan sesuai Keputusan Menteri

Kehakiman Republik Indonesia No. C-12841 HT .01.01 TH 99 tanggal 12 Juli 1999 dan telah mendapat persetujuan Menteri Dalam

Negeri No. 584.52-442 tanggal 10 Mei 1999 tentang Pengesahan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah No.

02 tahun 1999 tentang Perubahan Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah dari Perusahaan Daerah (PD)

menjadi Perseroan Terbatas (PT) dan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. I/29/KEP.GBI/1999 tanggal 10 Desember 1999

tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Daerah Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah menjadi Perseroan

Terbatas Bank Pembagunan Daerah Sulawesi Tengah.

2017 2016

Maksud dan tujuan pendirian Bank adalah untuk mendorong pertumbuhan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu alat

kegiatan ekonomi di bidang keuangan/perbankan untuk pengelolaan sumber pendapatan asli daerah, dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan

dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;

6

Page 12: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM - (lanjutan)

d. Manajemen eksekutif

Dewan Komisaris

Komisaris Utama/Komisaris Independen : Drs. Abdul Karim Hanggi Drs. Abdul Karim Hanggi

Komisaris Independen : Amiludin Haludin Amiludin Haludin

Komisaris : Amdjad Lawasa Amdjad Lawasa

Direksi

Direktur Utama : Rahmat Abdul Haris Rahmat Abdul Haris

Direktur Operasional : Sitti Maryam Dalle Sitti Maryam Dalle

Direktur Pemasaran : Ir. Darmizal Aladin Ir. Darmizal Aladin

Direktur Kepatuhan : Natali Ikawidjaja Natali Ikawidjaja

Komite Audit

Ketua : - -

Anggota :

Anggota :

Komite Pemantau Risiko

Ketua :

Anggota :

Anggota : Bambang Setiawan Bambang Setiawan

Komite Remunerasi dan Nominasi

Ketua :

Anggota :

Anggota :

Anggota : Ocvita Pusadan Ocvita Pusadan

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

a. Pernyataan Kepatuhan

b. Dasar penyusunan laporan keuangan

-

-

- Liabilitas imbalan pasti diakui sebesar nilai kini liabilitas imbalan pasti dikurangi dengan aset bersih dana pensiun ditambah

keuntungan aktuaria yang belum diakui dikurangi beban jasa lalu yang belum diakui dan kerugian aktuaria yang belum

diakui.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Bank memiliki karyawan masing-masing sebanyak 673 dan 685 karyawan.

Dahlan Lasaki Dahlan Lasaki

Amiludin Haludin Amiludin Haludin

Ramli Nurdin Ramli Nurdin

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, susunan Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite

Remunerasi dan Nominasi Bank adalah sebagai berikut:

31 Desember 2017 31 Desember 2016

Syafruddin Sunumpole Syafruddin Sunumpole

Aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar.

Susunan pengurus Bank tersebut diatas telah dicatat dalam administrasi Bank Indonesia sesuai dengan Surat Bank Indonesia

No.15/35/DPKP/Dpr tanggal 9 Desember 2013.

Kebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Laporan keuangan Bank untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI),

Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia ("PAPI") 2008 yang diterbitkan atas kerjasama IAI dengan Bank Indonesia dan praktek-

praktek industri perbankan yang berlaku, pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia.

-

Instrumen keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajar.

Laporan keuangan Bank disusun dengan konsep nilai historis dan atas dasar akrual, kecuali untuk beberapa hal dibawah ini:

Myrna Rianasari

Amiludin Haludin

Myrna Rianasari

-

Amiludin Haludin

7

Page 13: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN - (lanjutan)

b. Dasar penyusunan laporan keuangan

c. Aset dan liabilitas keuangan

(i) Klasifikasi

-

- Kredit yang diberikan dan piutang;

- Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo;

- Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:

-

-

PSAK No. 50 (Revisi 2014), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus

diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut ditetapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit dalam

aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian

dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara

lain informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa depan suatu entitas

terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi,

investasi dan pendanaan. Untuk keperluan laporan arus kas, yang termasuk kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank

Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo

dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima

serta tidak dibatasi penggunaannya.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan Bank adalah mata uang Rupiah (Rp). Angka-angka yang disajikan

dalam laporan keuangan, kecuali dinyatakan lain, disajikan dalam Rupiah penuh.

Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank

lain, efek-efek, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, kredit yang diberikan, penyertaan saham dan aset lain-lain.

Bank menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Penyajian", PSAK No. 55 (Revisi 2014), "Instrumen keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran", dan PSAK No.60 (Revisi 2016), "Instrumen Keuangan: Pengungkapan" dan PSAK 68, "Pengukuran Nilai

Wajar".

Liabilitas keuangan Bank terdiri dari liabilitas segera, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, pinjaman yang diterima dan

liabilitas lain-lain.

Bank mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, yang memiliki 2 (dua) sub-

klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang

telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;

Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas

keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan dalam

kelompok diperdagangkan;

Liabilitas keuangan lain yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba

rugi komprehensif dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortasi.

Kelompok aset dan liablitas diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif adalah aset dan liabilitas

keuangan dimiliki untuk diperdagangkan yang diperoleh atau dimiliki oleh Bank untuk tujuan dijual atau dibeli kembali

dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama untuk

memperoleh laba jangka pendek atau position taking .

Kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang

tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:

PSAK No. 55 (Revisi 2016) menerapkan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak

pembelian atau penjualan item-item non-keuangan. PSAK ini memberi definisi dan karakteristik derivatif, kategori-kategori dari

masing-masing instrumen keuangan, pengakukan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung

nilai.

PSAK No. 60 (Revisi 2016) termasuk penyesuaiannya tahun 2012, mensyaratkan pengungkapan signifikansi atas masing-masing

instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerjanya, serta sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan

yang dihadapi Bank Sulteng selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Bank mengelola risiko

tersebut.

8

Page 14: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN - (lanjutan)

c. Aset dan liabilitas keuangan - (lanjutan)

(i) Klasifikasi - (lanjutan)

-

- Yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok investasi tersedia untuk dijual; atau

-

(ii) Pengakuan Awal

a.

b.

-

-

- Aset keuangan terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan.

Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan

atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen

keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang

diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumah utang yang

diakui pada pengakuan awal liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama unur instrumen berdasarkan metode

suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset

keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubugan dengan liabilitas.

Penempatan sebagai opsi nilai wajar mengurangi atau mengeliminasi ketidakkonsistenan pengakuan dan pengukuran

(accounting missmatch) yang dapat timbul; atau

Aset keuangan merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan yang risikonya dikelola dan dilaporan kepada

manejemen kunci berdasarkan nilai wajar; atau

Opsi nilai wajar digunakan untuk kredit yang diberikan dan piutang tertentu yang dilindung nilai menggunakan credit

derivatives atau swap suku bunga, namun tidak memenuhi kriteria untuk akuntansi lindung nilai. Jika tidak, kredit yang

diberikan akan dicatat menggunakan biaya diamortisasi dan derivatif akan diukur menggunakan nilai wajar melalui laba rugi

komprehensif.

Opsi nilai wajar juga digunakan untuk dana investasi yang merupakan bagian dari portofolio yang dikelola dengan basis nilai

wajar. Opsi nilai wajar juga digunakan untuk structured investment termasuk derivatif melekat.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan

oleh peraturan dan kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal penyelesaian, seperti

tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.

Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas

keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalaui laporan laba rugi komprehensif, nilai wajar tersebut ditambah biaya

transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah

pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya.

Liabilitas keuangan lainnya merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk dijual atau ditentukan sebagai nilai

wajar melalui laba rugi komprehensif saat pengakuan liabilitas.

Bank pada pengakuan awal dapat menetapkan aset keuangan tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi

nilai wajar). Opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bila memenuhi ketetapan sebagai berikut:

Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditentukan sebagai tersedia untuk dijual atau

tidak diklasifikasikan sebagai salah satu dari kategori aset keuangan lain. Setelah pengukuran awal, investasi tersedia untuk

dijual diukur menggunakan nilai wajar dengan laba atau rugi komprehensif yang diakui sebagai bagian dari ekuitas sampai

dengan investasi dihentikan pengakuannya atau sampai investasi dinyatakan mengalami penurunan nilai dimana akumulasi

laba atau rugi komprehensif sebelumnya dilaporkan dalam ekuitas dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian. Hasil efektif dan (bila dapat diaplikasikan) hasil dari nilai tukar dinyatakan kembali untuk investasi tersedia

dijual dan dilaporkan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah

ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki

aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. investasi yang dimiliki untuk periode yang tidak dapat ditentukan tidak

dikategorikan dalam klasifikasi ini.

Yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual segera dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok

diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

komprehensif;

Dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh

penurunan kualitas kredit yang diberikan dan piutang, yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.

9

Page 15: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN - (lanjutan)

c. Aset dan liabilitas keuangan - (lanjutan)

(iii) Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

(iv) Penghentian Pengakuan

Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika:

- Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau

-

(v) Pengakuan Pendapatan dan Beban

(vi) Reklasifikasi Aset Keuangan

-

-

Kredit yang diberikan dan piutang serta investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya

perolehan diamortisasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam periode

berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga

jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak

signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi

tersebut:

Dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku

bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;

Terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal

pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau

Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan yang lain oleh pemberi pinjaman yang sama pada keadaan yang

secara substansial berbeda, atau berdasarkan suatu liabilitas yang ada secara substansial telah diubah, maka pertukaran

atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru dan

perbedaan nilai tercatat masing-masing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Aset tersedia untuk dijual serta aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan

diamortisasi, pendapatan dan beban bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan suku bunga

efektif.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok

tersedia untuk dijual diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar

dari item moneter, dihentikan pengakuannya atau adanya penurunan nilai dari aset keuangan tersebut.

Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya atau terjadi penurunan nilai, maka keuntungan atau kerugian kumulatif

yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklas pada laporan laba rugi komprehensif.

Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang di ukur

pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.

Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk

membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah

kesepakatan pelepasan (pass through arrangement) ; dan antara (a) Bank mentransfer secara substansial seluruh risiko

dan manfaat atas aset, atau (b) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan

manfaat atas aset, namun telah mentransfer kendali atas aset.

Ketika Bank telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah memasuki pass-through arrangement dan

tidak mentransfer serta tidak menpertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau tidak

mentransfer kendali atas aset, aset diakui sebesar keterlibatan Bank yang berkelanjutan atas aset tersebut.

Penghapusbukuan kredit yang diberikan dilakukan ketika tidak terdapat lagi prospek yang realistis mengenai pengembalian

pinjaman atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi tersebut

dihapusbukukan dengan mendebit cadangan kerugian penurunan nilai.

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika liabilitas yang

ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laba rugi komprehensif diukur pada nilai wajarnya.

10

Page 16: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN - (lanjutan)

c. Aset dan liabilitas keuangan - (lanjutan)

(vi) Reklasifikasi Aset Keuangan - (lanjutan)

-

(vii) Saling Hapus

(viii) Pengukuran Biaya Diamortisasi

(ix) Pengukuran Nilai Wajar

Terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara

wajar oleh Bank.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar

nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen pendapatan

komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya.

Aset dan liabilitas keuangan dilakukan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan

hanya jika Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut

dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara

simultan.

Untuk instrumen yang lebih komplek, Bank menggunakan model penilaian internal, yang pada umumnya berdasarkan teknik

dan metode penilaian yang diakui sebagai standar industri. Model penilaian terutama digunakan untuk menilai kontrak

derivatif yang ditransaksikan melalui pasar, over the counter , unlisted debt securities (termasuk surat utang dengan

derivatif melekat) dan instrumen utang lainnya yang pasarnya tidak aktif. Beberapa input dari model ini tidak berasal dari

data yang dapat diobservasi di pasar yang dengan demikian merupakan hasil estimasi berdasarkan asumsi tertentu.

Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan

mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan

terhadap aset neto efek-efek tersebut.

Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh Standar Akuntansi Keuangan.

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas

keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok pinjaman, ditambah atau dikurangi amortisasi

kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai pengakuan awal dan nilai jatuh

temponya dan dikurangi penurunan nilai.

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas dapat diselesaikan, di antara para pihak

yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi yang wajar pada tanggal pengukuran, termasuk didalamnya

adalah nilai pasar dari interdealer market Association (IDMA) atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price ) dari

Blomberg atau Reuters pada tanggal pengukuran.

Hasil dari suatu teknik penilaian merupakan suatu estimasi atau perkiraan dari suatu nilai yang tidak dapat ditentukan

dengan pasti dan teknik penilaian yang digunakan mungkin tidak dapat menggambarkan seluruh faktor yang relevan atas

posisi yang dimiliki Bank. Dengan demikian, penilaian disesuaikan dengan faktor tambahan seperti model risk, risiko

likuiditas darn risiko kredit counterparty. Berdasarkan kebijakan teknik penilaian nilai wajar, pengendalian dan prosedur

yang diterapkan, manajemen Bank berkeyakinan bahwa penyesuaian atas penilaian tersebut di atas diperlukan dan dianggap

tepat untuk menyajikan secara wajar nilai dari instrumen keuangan yang diukur berdasarkan nilai wajar dalam laporan posisi

keuangan. Data harga dan parameter yang digunakan didalam prosedur pengukuran pada umumnya telah direview dan

disesuaikan jika diperlukan, khususnya untuk perkembangan atas pasar terkini.

Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar dari suatu instrumen dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk

instrumen terkait. Suatu pasar dianggap aktif bila harga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dari bursa, pedagang

efek (dealer ), perantara efek (broker ), kelompok industri, badan pengawas (pricing service atau regulatory agency ) dan

merupakan transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar.

Jika pasar untuk instrumen keuangan tidak aktif, Bank menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Bank

menggunakan credit risk spread sendiri di dalam menentukan nilai wajar dari liabilitas derivatif dan liabilitas lainnya yang

telah ditetapkan menggunakan opsi nilai wajar. Ketika terjadi kenaikan di dalam credit spread, Bank mengakui keuntungan

atas liabilitas tersebut sebagai akibat penurunan nilai tercatat liabilitas. Ketika terjadi penurunan di dalam credit spread,

entitas mengakui kerugian atas liabilitas tersebut sebagai akibat kenaikan nilai tercatat liabilitas.

Bank menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menggunakan nilai wajar dari instrumen

keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah, seperti opsi nilai tukar dan swap mata uang. Input yang digunakan

dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang diobservasi.

11

Page 17: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN - (lanjutan)

c. Aset dan liabilitas keuangan - (lanjutan)

(ix) Pengukuran Nilai Wajar - (lanjutan )

i.

ii. Perusahaan asosiasi;

iii. investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan;

iv. perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam catatan iii di atas; dan

v. karyawan kunci dan anggota keluarganya.

d. Penurunan Nilai Aset Keuangan

a. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;

b. Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga.

c.

d.

e. Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau

f.

a. memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan

b.

Nilai wajar dari liabilitas kontinjensi dan fasilitas kredit yang tidak dapat dibatalkan dibukukan sesuai dengan nilai

tercatatnya.

Pada saat nilai wajar dari unlisted equity instruments tidak dapat ditentukan dengan handal, instrumen tersebut dinilai

sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penurunan nilai. Nilai wajar atas kredit yang diberikan dan piutang, serta

liabilitas kepada bank dan nasabah ditentukan menggunakan nilai berdasarkan arus kas kontraktual, dengan

mempertimbangkan kualitas kredit, likuiditas dan biaya.

Transaksi pihak berelasi adalah suatu pengalihan sumber daya, jasa atau kewajiban antara entitas pelaporan dengan pihak-pihak

berelasi, terlepas apakah ada harga yang dibebankan.

Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya;

Aset keuangan dan aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan diukur dengan menggunakan harga penawaran,

liabilitas keuangan dan liabilitas yang dimiliki atau liabilitas yang akan diperoleh diukur menggunakan harga permintaan.

Jika Bank memiliki posisi aset dan liabilitias konsolidasian dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat

menggunakan nilai tengah dari pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut

dan menerapkan penyesuaian tersebut terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka atau neto

(net open position ), mana yang lebih sesuai.

kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.

Perusahaan di bawah pengendalian Bank;

Semua transaksi yang jumlahnya signifikan dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan syarat normal, sebagaimana

dilakukan dengan pihak yang berelasi, maupun tidak, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.

Berdasarkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), transaksi antara Bank dengan Pemerintah, BUMN lainnya dan perusahaan-perusahaan yang

dimiliki, atau dikendalikan negara, termasuk Lembaga Penjamin Simpanan tidak dikategorikan sebagai transaksi dengan pihak-

pihak yang berelasi.

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif apakah aset keuangan yang tidak

dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif telah mengalami penurunan nilai.

Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang digunakan adalah sesuai dengan PSAK No. 7

mengenai “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”. Definisi pihak berelasi adalah antara lain:

Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio

yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 3 (tiga) dan 12 (dua belas) bulan, untuk kasus tertentu

diperlukan periode yang lebih lama.

Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah

pengakuan awal aset keuangan dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang diestimasi

secara handal.

Pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak

peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak

mengalami kesulitan tersebut;

Kriteria yang digunakan oleh entitas untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari

kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap

aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk;

12

Page 18: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - (lanjutan)

d. Penurunan Nilai Aset Keuangan - (lanjutan)

1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif penurunan nilai;

2. Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan.

1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai;

2. Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan;

3. Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nila tidak signifikan.

1. Kredit bersifat collateral dependent , yaitu jika pelunasan kredit hanya bersumber dari agunan;

2.

Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah

ini:

Bank menggunakan fair value of collateral sebagai arus kas masa datang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut:

Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan perjanjian legal atas pengikatan agunan.

Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:

Bank menggunakan metode migration analysis yang merupakan suatu metode analisis statistik, untuk menilai cadangan kerugian

penuruan nilai atas kredit yang diberikan secara kolektif. Bank menggunakan rata-rata bergerak (moving average ) data historis 3

tahun dalam menghitung probability of default (PD) dan loss of given default (LGD).

Sebagai panduan praktis, Bank dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrument dengan menggunakan harga

pasar yang dapat diobservasi, perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan

(collateralized financial asset ) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya

untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.

Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk

mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan

nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus

dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai

tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari

aset keuangan tersebut. Jika kredit yang diberikan atau efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dimiliki hingga jatuh

tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai

adalah suku bunga efektif yag berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.

Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan dicatat pada akun penyisihan kerugian penurunan nilai

sebagai pengurang terhadap aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.

Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang

signifikan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Bank menentukan tidak

terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan

tersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki

karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset keuangan yang

penurunan nilainya dilakukan secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui, tidak

termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Berdasarkan kriteria di atas, Bank melakukan penilaian secara individual untuk; (a) pinjaman dalam segmen pasar korporasi dan

usaha menengah dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet; atau (b) pinjaman dalam segmen pasar korporasi dan

usaha menengah yang direstrukturisasi.

Berdasarkan kriteria di atas, penilaian secara kolektif dilakukan untuk; (a) Pinjaman dalam segmen pasar korporasi dan usaha

menengah dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus serta tidak direstrukturisasi; atau (b) Pinjaman dalam segmen

pasar usaha kecil dan konsumen.

Perhitungan cadangan kerugian penuruan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara kolektif dikelompokkan berdasarkan

karakteristik risiko kredit yang sama dengan mempertimbangkan segmentasi kredit berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu

dan kemungkinan terjadinya kegagalan (probability of default ). Kredit yang mempunyai data dan informasi kerugian historis yang

dikategorikan sebagai daerah rawan bencana oleh Pemerintah Republik Indonesia dan didukung oleh kebijakan internal Bank,

maka Perhitungan cadangan kerugian penuruan nilai dilakukan dengan menghitung tingkat kerugian secara keseluruhan yang

meliputi tingkat kerugian aktual ditambah dengan faktor-faktor risiko terkait yang relevan berdasarkan survey yang dilakukan

secara periodik kepada pihak eksternal maupun internal Bank.

13

Page 19: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - (lanjutan)

d. Penurunan Nilai Aset Keuangan - (lanjutan)

e. Kas dan Setara Kas

f. Giro pada Bank Indonesia dan Bank lain

g. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain

h. Efek-efek

Efek-efek dengan klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode

suku bunga efektif.

Jika pada suatu periode berikutnya , jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara

obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kreditur debitur atau

penerbit), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan.

Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapus bukukan, pada tahun berjalan dikreditkan dengan

menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang telah dihapus bukukan

pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.

Kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, simpanan yang sewaktu-waktu dicairkan, dan

investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang. Giro pada Bank Indonesia dan

bank lain disajikan sebesar nilai nominal atau nilai saldo bruto, dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika

diperlukan.

Setelah perolehan awal, giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan

metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan

masing-masing sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

Efek-efek yang dimiliki terdiri dari obligasi yang diperdagangkan di bursa efek.

Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.

Efek-efek pada awalnya disajikan sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi dan setelah pengakuan awal dicatat sesuai dengan

klasifikasi sebagai dimiliki hingga jatuh tempo.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah penanaman dana pada Bank Indonesia berupa deposit facility, term

deposit dan deposit facility syariah, sedangkan penempatan dana pada bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk

penempatan pada pasar uang (inter-bank call money ) dan deposito berjangka.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan amortisasi menggunakan metode suku bunga

efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan masing-

masing sebagai kredit yang diberikan dan piutang.

Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah

terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang

signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas dibawah biaya perolehannya

merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Kerugian penurunan

nilai atas efke-efek yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung

dalam ekuitas kedalam laporan laba rugi komprehensif. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada

laporan laba rugi komprehensif merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi dengan nilai pelunasan pokok dan

amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi

komprehensif.

Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat

dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian nilai

pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi

komprehensif.

Jika persyaratan kredit yang diberikan, piutang atau efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau

dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif

awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah.

Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif atas investasi instrumen ekuitas yang diklasifikasikan

sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui pembalikan atas penurunan nilai sebelumnya

pada laporan laba rugi komprehensif pada tahun berjalan.

14

Page 20: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - (lanjutan)

h. Efek-efek - (lanjutan)

i. Kredit yang Diberikan

j. Aset Tetap dan Aset Tidak Berwujud

Aset Tetap

1) Kepemilikan Langsung

Tahun Tarif

Bangunan

Bangunan Permanen

Bangunan Non Permanen

Bukan Bangunan

Kelompok I

Kelompok II

Kelompok III

Kelompok IV

Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), "Aset Tetap", Bank memilih untuk menggunakan metode biaya untuk mengukur aset

tetapnya. Aset tetap, kecuali tanah, dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan

nilai (jika ada).

Metode

Bila terjadi penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari efek-efek yang dimiliki

hingga jatuh tempo yang (a) belum mendekati tanggal jatuh tempo, (b) sebelum diperolehnya jumlah pokok aset keuangan secara

substansial dan (c) bukan kejadian yang berada di luar kendali entitas, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar

oleh entitas akan menyebabkan reklasifikasi atas semua efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia

untuk dijual, dan Bank tidak diperkenankan untuk mengklasifikasikan efek-efek sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun

berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang.

Cadangan kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan

nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2d.

Aset tetap, kecuali tanah dan bangunan, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining

balance method ). Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) . Aset tetap, kecuali

tanah, disusutkan dengan mengalokasikan harga perolehan sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:

20

10%

Metode penyusutan, umur manfaat dan nilai sisa tetap ditelaah minimal setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian

terhadap beban penyusutan tahun berjalan.

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dicatat sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa

manfaat dikapitalisasi dan disusutkan. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang telah dijual dikeluarkan dari

kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan atas laba atau rugi yang diperoleh/diderita dilaporkan dalam laporan laba rugi

komprehensif tahun yang bersangkutan.

50%

menurun 8 25%

ganda 16 12,50%

20 10%

Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu

dengan imbalan bunga.

Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara

langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut dan setelah pengakuan awal diukur pada

biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.

Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang.

Saldo 4

Lurus 10

Garis

Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau

nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal

restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi

komprehensif. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat

sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan pendapatan bunga sesuai dengan syarat-syarat restrukturisasi.

Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan

antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit cadangan kerugian

penurunan nilai. Penerimaan kemudian atau penggantian asuransi atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan

sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan kerugian penurunan nilai,

sedangkan jika setelah tanggal laporan posisi keuangan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya.

5%

15

Page 21: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - (lanjutan)

j. Aset Tetap dan Aset Tidak Berwujud - (lanjutan)

Aset Tetap - (lanjutan)

1) Kepemilikan Langsung - (lanjutan)

2) Aset dalam penyelesaian

Aset Tidak Berwujud

k. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan

Bank menerapkan secara prospektif PSAK No.48 (Revisi 2014), "Penurunan Nilai Aset".

PSAK No.48 (Revisi 2014) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah

terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan

melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga

menentukan kapan entitas akan membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.

Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat

indikasi tersebut atau pada saat pengujian pada tanggal laporan atas penurunan nilai aset tertentu (yaitu aset tidak berwujud

dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwiil yang diperoleh dalam suatu

kombinasi bisnis) diperlukan, maka Bank akan membuat estimasi atas jumlah terpulihkan aset tersebut.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau unit

penghasilan kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya,kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk

yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai

terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai

terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif sebagai "rugi

penurunan nilai". Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan

menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilai pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko spesifik

aset.

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya dihapuskan dari

akun tersebut. Keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Pada setiap tanggal pelaporan, Bank melakukan penelaahan untuk memutuskan apakah terdapat indikasi penurunan nilai.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar harga perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi harga

perolehan akan direklasifikasi ke masing masing aset tetap pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan,

dan penyusutan mulai dibebankan pada saat itu.

Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi

sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai yang

dipakai.

Aset tidak berwujud diakui jika, dan hanya jika, biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal dan kemungkinan besar

Bank akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tersebut. Aset tak berwujud terdiri dariperangkat lunak yang

dibeli Bank.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa

depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan

(dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan

laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Nilai Perolehan Tanah adalah semua biaya dan beban yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, antara

lain, biaya perizinan, biaya dan pengukuran lokasi, biaya dan pajak-pajak yang berhubungan dengan hal tersebut,

ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah yang ditangguhkan tersebut disajikan

sebagai bagian dari akun "Aset Lain-Lain" dalam laporan posisi keuangan, dan diamortisasi selama masa manfaat hak atas

tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus dan juga menyatakan bahwa hak atas tanah tidak

diamortisasi kecuali memenuhi kondisi-kondisi tersebut yang telah ditentukan.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak

terdapat transaksi tersebut, Bank menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-

perhitungan ini dibuatkan oleh pengali penilaian atau indikator nilai wajar yang tersedia.

Perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian

penurunan nilai. Metode amortisasi, estimasi masa manfaat dan nilai residual pada setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan

jika dianggap tepat.

16

Page 22: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - (lanjutan)

k. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan - (lanjutan)

l. Beban Dibayar Dimuka

m. Liabilitas Segera

n. Simpanan Nasabah

o Simpanan dari bank lain

p. Pinjaman yang Diterima

q. Pendapatan dan Beban Bunga

Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya

tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan pinjaman dikurangkan dari jumlah pinjaman yang diterima.

Pendapatan dan beban bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku

bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang

selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih cepat, digunakan periode yang lebih singkat)

untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.

Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh

persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa

mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.

Beban dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method ).

Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati.

Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan

persyaratan perjanjian pinjaman.

Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka

pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga efektif awal.

Kerugian penurunan nilai dari operasi berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif sesuai dengan kategori

biaya yang konsisten dengan fungsi aset yang diturunkan nilainya dan mensyaratkan manajemen Bank untuk menelaah nilai aset

untuk setiap penurunan dan penghapusan ke nilai wajar jika keadaan menunjukkan bahwa nilai tercatat tidak bisa diperoleh

kembali. Di lain pihak, pemulihan kerugian penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak

lagi terjadi. Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain periode berjalan.

Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan

perjanjian antara nasabah dengan Bank.

Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan suku

bunga efektif kecuali simpanan yang dinyatakan sebesar kewajiban Bank kepada nasabah. Biaya tambahan yang dapat

diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan nasabah dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima.

Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan

suku bunga efektif. Biaya tambahan yang jumlahnya signifikan dan dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan

simpanan dari bank lain dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima.

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain dalam bentuk giro, tabungan, deposito berjangka dan interbank

call money.

Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat maupun

dari bank lain. Liabilitas segera dinyatakan sebesar jumlah liabilitas Bank. Liabilitas segera diukur sebesar biaya perolehan

diamortisasi.

Simpanan dari nasabah adalah dana yang ditempatkan oleh masyarakat kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana.

Termasuk dalam akun ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.

Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap

saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah

pembayaran lainnya.

17

Page 23: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - (lanjutan)

q. Pendapatan dan Beban Bunga - (lanjutan)

r. Pajak Penghasilan

Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014) "Pajak Penghasilan".

s. Program pensiun dan imbalan kerja

Imbalan kerja jangka pendek

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.

Program imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal posisi laporan keuangan dan nilai tercatat aset pajak

tangguhan tersebut diturunkan apabila tidak lagi terdapat kemungkinan besar bahwa laba fiskal yang memadai akan tersedia

untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan yang telah diakui sebelumnya.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang akan berlaku pada tahun saat aset direalisasikan atau

liabilitas diselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara subtantif telah diberlakukan pada

tanggal laporan posisi keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan untuk dan/atau pembalikan seluruh perbedaan

temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, diakui sebagai ' Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan

Tangguhan" dan termasuk dalam laba atau rugi neto tahun berjalan, kecuali untuk transaksi transaksi yang sebelumnya telah

langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja seperti pensiun, uang duka dan penghargaan dicadangkan dan diakui

sebagai biaya ketika jasa telah diberikan oleh pegawai yang memenuhi kriteria. Imbalan kerja ditentukan berdasarkan peraturan

Bank dan persyaratan minimum Undang Undang Tenaga Kerja No. 13/2003.

Program imbalan pasti

Bank memiliki program pensiun imbalan pasti untuk karyawan tetapnya. Program pensiun imbalan pasti didanai melalui

pembayaran kepada Dana Pensiun Pegawai Bank Pembangunan Daerah Sulteng yang ditentukan dengan perhitungan aktuaris

secara berkala, yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direksi No.49/SK/BPD-ST/2011 tanggal 1 Agustus 2011 dan

telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia No.KEP-836/KM.10/2011 tanggal 14 November 2011 dan telah diubah

berdasarkan SK Direksi No.50/SK/BPD-ST/2015 tanggal 31 Juli 2015 dan telah disahkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner

OJK No.Kep-566/NB.1/2015 tanggal 17 November 2015.

Program manfaat pasti merupakan program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan

pada saat pensiun yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi.

Aset dan liabilitas atas pajak tangguhan dan pajak kini dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk

melakukan saling hapus.

Jumlah kontribusi karyawan dalam progam pensiun ini ditetapkan sebesar 5% dari gaji dasar karyawan yang bersangkutan dan

sisanya ditanggung oleh Bank.

Beban liabilitas masa lampau diakui secara langsung di laporan laba rugi, kecuali pembayaran imbalan tersebut tergantung pada

apakah karyawan tetap bekerja selama periode waktu tertentu (periode vesting ). Dalam hal ini biaya jasa lalu diamortisasi secara

metode garis lurus sepanjang periode vesting .

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum

dikompensasikan, sepanjang perbedaan temporer dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk

mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Bank mengajukan keberatan,

pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.

Imbalan kerja jangka pendek seperti gaji, tunjangan, insentif dan imbalan jangka pendek lainnya diakui selama periode jasa

diberikan. Imbalan kerja jangka pendek diukur sebesar jumlah yang tidak didiskontokan.

Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 (Sembilan puluh) hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau

kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami

penurunan nilai (impairment ) dan pendapatan bunga tersebut akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit

yang mengalami penurunan nilai.

Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak

tangguhan diakui atas perbedaan temporer aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal

pelaporan.

18

Page 24: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - (lanjutan)

s. Program pensiun dan imbalan kerja - (lanjutan)

Program imbalan jangka panjang lainnya

Bonus dan tantiem

Uang penghargaan bagi Direksi

t. Perubahan kebijakan akuntansi

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Keuntungan atau kerugian aktuaria dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria sebagai kelebihan atas nilai yang lebih tinggi

antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui

sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata rata sisa tahun jasa pegawai yang telah memenuhi kriteria.

Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan

tingkat bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi)

dalam mata uang yang sama dengan imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu

jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.

Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan

tingkat bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi)

dalam mata uang yang sama dengan imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu

jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.

Bank harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan UU Ketenagakerjaan. Karena UU

Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya jumlah program

pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti. Perhitungan imbalan pensiun yang dilakukan oleh

aktuaris menunjukkan bahwa perkiraan imbalan yang disediakan oleh dana pensiun Bank akan melebihi imbalan pensiun minimal

yang ditentukan oleh UU Ketenagakerjaan, oleh karena itu, Bank tidak perlu melakukan penyesuaian atas imbalan pensiun yang

disediakannya.

Diluar program pensiun imbalan pasti, Bank juga memberikan imbalan yang bersifat jangka panjang lainnya, yaitu meliputi

penghargaan masa kerja, dan uang duka, penghargaan akhir masa jabatan direksi dan komisaris dan tunjangan hari tua pegawai

dan direksi.

Bank memberikan uang penghargaan kepada Direksi pada setiap akhir masa jabatannya. Besarnya uang penghargaan Direksi

secara bersama-sama ditetapkan sebesar 2.5% dari laba bersih setelah pajak tahun buku sebelum berakhirnya masa jabatan. Uang

penghargaan tersebut dicadangkan secara proporsional tiap tahun selama masa jabatan, yang diakui sebagai beban pada tahun

berjalan.

Program imbalan pasti - (lanjutan)

PSAK No. 3 (2016) Laporan Keuangan Interim.

Sama seperti imbalan pensiun, liabilitas dan beban pendanaan penghargaan masa kerja, dan uang duka, penghargaan akhir masa

jabatan direksi dan komisaris dan tunjangan hari tua pegawai dan direksi dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan

metode projected unit credit.

Bank juga memberikan bonus kepada karyawan serta tantiem kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Estimasi besarnya cadangan

tersebut ditentukan berdasarkan pengalaman-pengalaman tahun sebelumnya, dengan memperhatikan kemampuan keuangan

Bank, dan kemudian dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Jika terdapat selisih antara jumlah bonus yang

dicadangkan dengan realisasinya, maka selisih tersebut dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang

dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Bank dan berlaku efektif pada atau setelah 1 Januari 2017:

PSAK No. 1 (2013) Penyajian laporan keuangan yang diadopsi dari IAS No.1.

PSAK No. 24 (2016) Imbalan Kerja, yang diadopsi dari IAS No. 19.

PSAK No. 46 (2014) Pajak Penghasilan, yang diadopsi dari IAS No. 12.

PSAK No. 48 (2014) Penurunan Nilai Aset, yang diadopsi dari IAS No. 36.

PSAK No. 50 (2014) Instrumen Keuangan, Penyajian, yang diadopsi dari IAS No. 32.

PSAK No. 55 (2014) Instrumen Keuangan, Pengakuan dan Pengukuran, yang diadopsi dari IAS No. 39.

PSAK No. 60 (2016) Instrumen Keuangan, Pengungkapan, yang diadopsi dari IFRS No. 7.

PSAK No. 68 Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS No.13.

Liabilitas imbalan kerja merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar

aset program serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas

imbalan pasti dihitung sekali setahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit.

19

Page 25: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - (lanjutan)

t. Perubahan kebijakan akuntansi - (lanjutan)

-

u. Penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi yang signifikan

Usaha yang berkelanjutan

Nilai wajar atas instrumen keuangan

Klasifikasi pada investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo

Aset keuangan tanpa harga kuotasi dalam pasar aktif

Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang

Penurunan nilai efek dimiliki hingga jatuh tempo

Pertimbangan profesional dan estimasi signifikan dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan adalah sebagai

berikut:

Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan

bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui

adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.

Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif,

ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika statistik. Masukan (input)

untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati

tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup

pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.

Bank mengklasifikasikan aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah

ditetapkan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo. Klasifikasi memerlukan pertimbangan signifikan untuk memiliki investasi

tersebut sampai dengan jatuh tempo. Dalam membuat pertimbangan ini, Bank mengevaluasi intensi dan kemampuan untuk

memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo.

Bank mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, yaitu antara lain, apakah aset memiliki harga kuotasi atau tidak

dalam pasar aktif. Termasuk dalam evaluasi apakah aset keuangan memiliki kuotasi pasar dalam pasar aktif adalah penentuan

apakah harga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dan apakah harga tersebut merepresentasikan transaksi pasar aktual dan

teratur terjadi yang dilakukan secara wajar.

Bank menelaah efek yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo pada setiap tanggal posisi keuangan untuk menilai

apakah telah terjadi penurunan nilai. Penurunan nilai atas investasi tersebut dinilai apakah terdapat penurunan signifikan atau

berkepanjangan nilai wajar dibawah nilai perolehan atau terdapat bukti objektif telah terjadi penurunan nilai. Penentuan apa

yang dimaksud dengan “signifikan” dan “berkepanjangan” membutuhkan pertimbangan dari Bank. Dalam menentukan

pertimbangan, Bank mengevaluasi diantaranya faktor, pergerakan harga pasar historis dan jangka waktu serta lama perpanjangan

di mana nilai wajar dari investasi kurang dari biayanya.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul

mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

Bank menelaah kredit yang diberikan yang signifikan secara individual dan piutang pada setiap tanggal laporan posisi keuangan

untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara khusus, justifikasi oleh

manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam

estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan debitur dan nilai realisasi bersih agunan. Estimasi-

estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual yang mungkin berbeda, yang tercermin

dalam perubahan di masa mendatang penyisihan penurunan nilai tersebut.

Pada saat penerbitan laporan keuangan, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar

baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Bank.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat

pertimbangan-pertimbangan, taksiran-taksiran dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset,

liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan.

ISAK No. 26 (2014) Penilaian Kembali Derivatif Melekat, yang diadopsi dari IFRIC No. 9.

20

Page 26: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - (lanjutan)

u. Penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi yang signifikan - (lanjutan)

Penurunan nilai atas aset tidak produktif

-

-

-

Pengakuan pajak tangguhan

Nilai sekarang dari kewajiban pensiun

3. KAS

Kas Besar

Kas Head Teller

Kas ATM

Kas Dalam Perjalanan

Jumlah Kas

4. GIRO PADA BANK INDONESIA

Rupiah

Jumlah Giro pada Bank Indonesia

-

-

Dana pihak ketiga yang mencakup giro, tabungan, dan deposito dalam Rupiah dan valuta asing, tidak termasuk dana antar bank;

dan

Perubahan yang signifikan dari cara penggunaan aset yang diperoleh atau strategi untuk bisnis secara keseluruhan; dan

surat-surat berharga dalam Rupiah dan valuta asing yang memenuhi persyaratan tertentu yang diterbitkan oleh Bank untuk

memperoleh sumber pendanaan.

2017 2016

299.613.110.187 212.599.894.109

299.613.110.187 212.599.894.109

GWM LFR adalah simpanan minimum dalam Rupiah yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank

Indonesia sebesar persentase tertentu dari DPK yang dihitung berdasarkan selisih antara LFR yang dimiliki oleh Bank dengan LFR

Target.

Loan to Funding Ratio yang selanjutnya disingkat LFR adalah rasio kredit yang diberikan kepada pihak ketiga dalam Rupiah dan valuta

asing, tidak termasuk kredit kepada bank lain, terhadap:

GWM Primer adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia,

sedangkan GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa SBI, Surat Utang Negara (SUN) dan/atau

kelebihan saldo Rekening Giro Rupiah Bank dari GWM Utama yang dipelihara di Bank Indonesia.

Sesuai PBI No. 18/14/PBI/2016 tanggal 22 Agustus 2016 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor

15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam Rupiah Dan valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional ditetapkan

besaran dan parameter yang digunakan dalam perhitungan GWM LFR sebagai berikut:

139.657.301.250 150.222.239.350

2017 2016

125.851.401.250 135.468.489.350

- -

Tren negatif industri dan ekonomi yang signifikan.

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi fiskal dan perbedaan temporer sampai pada batas adanya kemungkinan

bahwa keuntungan yang dikenai pajak akan tersedia dimana kerugian dapat dimanfaatkan. Pertimbangan manajemen yang

signifikan juga diperlukan untuk menentukan jumlah dari aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan waktu yang

mungkin terjadi dan tingkatan dari keuntungan yang dikenakan pajak di masa yang akan datang bersama dengan strategi

perencanaan pajak di masa yang akan datang.

Biaya untuk program pensiun manfaat pasti dan imbalan pasca kerja ditentukan menggunakan penilaian aktuaria. Penilaian

aktuarial melibatkan pembuatan asumsi mengenai tingkat diskonto, tingkat pengembalian dari aset yang diharapkan, peningkatan

gaji di masa depan, tingkat kematian dan peningkatan jumlah pensiun di masa depan. Karena sifat jangka panjang rencana-

rencana ini, estimasi memiliki ketidakpastian yang signifikan.

Kinerja dibawah rata-rata yang signifikan yang relatif terhadap hasil historis atau proyeksi hasil operasi yang diharapkan di

masa yang akan datang;

13.805.900.000 14.753.050.000

- 700.000

Bank melakukan penilaian atas penurunan nilai pada aset non finansial kapan saja terdapat peristiwa atau perubahan keadaan

yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat pada suatu aset mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Faktor-faktor yang dianggap

penting oleh Bank yang dapat memicu adanya ulasan atas penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

21

Page 27: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

4. GIRO PADA BANK INDONESIA - (lanjutan)

-

-

-

-

-

Rasio Giro Wajib Minimum pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar:

Primer

Sekunder

LFR/LDR

5. GIRO PADA BANK LAIN

a. Berdasarkan nama bank

Bank Pemerintah:

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

PT. Bank Negara Indonesia Syariah

PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah

Jumlah Bank Pemerintah

Bank Pembangunan Daerah:

PT. Bank DKI

PT. Bank Sulselbar

Jumlah Bank Pembangunan Daerah

Bank Swasta:

PT. Bank Danamon Tbk.

PT. Bank Internasional Indonesia Tbk.

PT. Bank Mega Tbk (pihak berelasi)

PT. Bank Syariah MandiriPT. Bank Panin

PT. Bank Muamalat Tbk.

PT. Bank SinarmasTbk.

PT. Bank CIMB Niaga

PT. Bank National Nobu

Jumlah Bank Swasta

Jumlah

b. Berdasarkan Kolektabilitas

1.166.005.392 1.164.839.725

4.014.842.676 6.621.422.934

Suku bunga efektif rata-rata setahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah 1%.

Seluruh giro pada bank lain digolongkan lancar. Manajamen berpendapat tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai terhadap

Giro Bank Sulteng pada Bank lain.

31.975.096 27.052.631

3.289.889 13.122.292

86.615.873 -

319.947.401 317.512.662

35.656.921 30.004.305 76.417.834 77.222.794

552.759.411 640.681.450

49.342.965 49.243.591

10.000.000 10.000.000

15.060.143 15.060.143

76.624.398 76.624.398

91.684.541 91.684.541

2.757.152.743 5.364.898.668

1.730.876 7.200.215

45.010.851 45.250.851

22.869.000 23.192.469

1.500.234.294 1.222.827.201

822.941.119 3.043.451.141

364.366.603 1.022.976.791

0,94% 0,12%

2017 2016

2017 2016

7,47% 6,95%

4% 4%

Batas bawah LFR target sebesar 80%

Batas atas LFR target sebesar 92%

KPMM Insentif sebesar 14%

Paramater Disinsentif bawah sebesar 0.1

Paramater Disinsentif atas sebesar 0.2

Sejak 16 Maret 2016 GWM Primer menjadi sebesar 6.5% sesuai dengan PBI No.18/3/PBI/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang

Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam Rupiah Dan

valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional.

Sejak 1 Juli 2017 GWM Primer menjadi secara harian dan secara rata-rata. Rasio Kewajiban GWM Primer yang sebelumnya adalah

sebesar 6.5% dan wajib dipenuhi secara harian, diubah menjadi: GWM yang wajib dipenuhi secara harian sebesar 5% dan GWM yang

wajib dipenuhi secara rata-rata sebesar 1.5% selama periode tertentu sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/6/PBI/2017

tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 Tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam

Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional dan Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) No19/4/PADG/2017 Tanggal

28 April 2017 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional.

22

Page 28: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dalam mata uang rupiah

a. Berdasarkan jenis dan jatuh tempo

Call Money Depo Facility

Call Money

Deposit on Call dan Deposito Berjangka

Jumlah Berdasarkan jenis dan jatuh tempo

b. Berdasarkan penerbit

Bank Indonesia (Call Money Depo Facility )

Call money

PT. Bank Jabar

PT. Bank Jambi

PT. Bank Sumut

PT. Bank Victoria

PT. Bank NTB

Jumlah Call money

Deposit on call / Deposito Berjangka

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

PT. Bank Panin Tbk.

PT. Bank SinarmasTbk.

PT. Bank Muamalat Tbk.

Jumlah Deposit on call / Deposito Berjangka

Jumlah Berdasarkan penerbit

c. Tingkat suku bunga per tahun

Call money (Fasbi)

Interbank call money

Deposito berjangka

Deposit on call

d. Berdasarkan kolektibilitas

7. EFEK-EFEK

a. Berdasarkan Jenis dan tujuan

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Obligasi

Sertifikat Bank Indonesia

Sertifikat Deposito Bank Indonesia

Negotiable Certificate Deposit

Reverse Repo

Medium Term Note

Diskonto yang belum diamortisasi

Jumlah Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

244.239.600.000 148.891.575.000

(3.443.899.196) (3.659.834.857)

469.795.700.804 380.231.740.143

- 90.000.000.000

150.000.000.000 110.000.000.000

15.000.000.000 5.000.000.000

15.000.000.000 10.000.000.000

2017 2016

49.000.000.000 20.000.000.000

5,75% - 9,00%

- 4,60% - 6,90%

Manajemen tidak membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain karena

seluruh penempatan tersebut digolongkan lancar.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang digunakan sebagai

jaminan.

2017 2016

3,25% - 4,00% 4,00% - 5,25%

5,30% - 5,65%

4,15% - 8,50%4,25%

- 20.000.000.000

100.000.000.000 90.000.000.000

337.058.770.359 771.700.000.000

50.000.000.000 50.000.000.000

- -

- 20.000.000.000

50.000.000.000 -

- -

- 50.000.000.000

- 50.000.000.000

237.058.770.359 681.700.000.000

212.058.770.359 431.700.000.000

337.058.770.359 771.700.000.000

2017 2016

- 50.000.000.000

-

25.000.000.000

50.000.000.000

50.000.000.000

Januari 2018 25.000.000.000 250.000.000.000

Januari 2018 100.000.000.000 90.000.000.000

Jatuh tempo 2017 2016

Januari 2018 212.058.770.359 431.700.000.000

23

Page 29: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

7. EFEK-EFEK - (lanjutan)

a. Berdasarkan Jenis dan tujuan - (lanjutan)

Tersedia untuk dijual

Sertifikat Deposito Bank Indonesia

Surat Perbendaharaan Negara (SPN)

Reksadana

Jumlah Tersedia untuk dijual

Penyisihan Kerugian

Jumlah bersih Berdasarkan Jenis dan tujuan

b. Berdasarkan penerbit

Bank Indonesia

Sertifikat Bank Indonesia

Sertifikat Deposito Bank Indonesia

Reverse Repo

Diskonto yang belum diamortisasi

Jumlah Bank Indonesia

Bank

PT. BPD Sulut

PT. BPD Jawa Tengah

PT. Bank BJB

PT. Bank Lampung

PT. Bank NTT

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

PT. Bank Mandiri

PT. Bank Mandiri Taspen Pos

PT. Bank Exim

PT. Bank Victoria

Diskonto yang belum diamortisasi

Jumlah Bank selain Bank Indonesia

Selain Bank

PT. Federal International Finance (FIF)

PT. Waskita Karya

Indopremier

Lancar Victoria Merkurius

Maybank Dana Pasar Uang

Insight Money

PNM Dana Tunai

Cipta Dana Cash

Bahana Dana Likuid

MNC Dana Lancar

Trims Kas 2

Mandiri Investa Pasar Uang

Jumlah Selain Bank

Jumlah

Penyisihan Kerugian

Jumlah Bersih Berdasarkan penerbit

2017 2016

4.000.000.000 -

5.000.000.000 -

10.000.000.000 -

5.000.000.000 -

65.000.000.000 -

90.000.000.000 -

35.000.000.000 -

25.000.000.000 -

20.000.000.000 -

5.000.000.000 -

110.000.000.000 -

105.000.000.000 -

80.000.000.000 -

455.231.740.143

1.408.357.504.655 455.231.740.143

(360.047.431)

15.000.000.000 10.000.000.000

- 50.000.000.000

70.000.000.000 25.000.000.000

-

1.408.357.504.655

2.000.000.000 2.000.000.000

3.000.000.000 3.000.000.000

605.000.000.000 80.000.000.000

-

2.000.000.000 2.000.000.000

29.970.892.590 5.000.000.000

(1.780.269.345)

92.190.623.245 29.639.952.569

8.000.000.000 3.000.000.000

244.239.600.000 148.891.575.000

(1.663.629.850) (3.299.787.427)

711.166.881.410 345.591.787.573

10.000.000.000 10.000.000.000

2017 2016

- 90.000.000.000

468.590.911.260 110.000.000.000

- -

1.408.357.504.655 455.231.740.143

-

19.970.892.590 -

600.000.000.000 75.000.000.000

- 938.561.803.851 75.000.000.000

318.590.911.260

Pada tahun 2017 sesuai dengan PSAK 01, PSAK 55, PAPI 2008 Buku 1 dilakukan penyajian ulang terhadap klasifikasi surat berharga

“Dimiliki Hingga Jatuh Tempo” pada tahun 2016 sebesar Rp.455.231.740.143,- menjadi surat berharga “Dimiliki Hingga Jatuh

Tempo” sebesar Rp.380.231.740.143,- dan Surat Berharga “Tersedia Untuk Dijual” sebesar Rp.75.000.000.000,-.

24

Page 30: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

7. EFEK-EFEK - (lanjutan)

c. Berdasarkan peringkat

PT. BPD Sulut (pihak berelasi)

PT. Federal International Finance (FIF)

PT. Bank Mandiri Taspen Pos

PT. Waskita Karya

PT. Federal International Finance (FIF)

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

PT. BPD Jawa Tengah

PT. Bank Exim

PT. Bank Mandiri

PT. Bank Lampung

PT. Bank Victoria

d. Berdasarkan jangka waktu

Kurang dari 1 tahun

1 sampai dengan 5 tahun

Lebih dari 5 tahun

Jumlah

e. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo

Kurang dari 1 tahun

1 sampai dengan 5 tahun

Lebih dari 5 tahun

Jumlah

f. Tingkat Suku Bunga

Sertifikat Bank Indonesia

Sertifikat Deposito Bank Indonesia

NCD

Reverse Repo

Obligasi

Medium Term Note

g. Berdasarkan Kolektibilitas

-

BBB -

5% - 5,35%

4,50% - 4,60% 4,75% - 6,40%

7,40% - 12.25% 8,40% -12.75%

Seluruh efef-efek pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 digolongkan lancar, dan tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas

efek-efek tersebut.

- 5,80% - 7,15%

6,85% - 7,50% 6,83% - 9,00%

7,10% - 9% 9,00%

38.138.108.333 16.639.952.569

- 3.000.000.000

1.408.357.504.655

2017 2016

-

1.408.357.504.655

2017 2016

1.370.219.396.322 435.591.787.573

1.331.137.774.000 435.591.787.573

77.219.730.655 16.639.952.569

- 3.000.000.000

455.231.740.143

455.231.740.143

AAA AAA

AAA AAA

2017 2016

2017 2016

AA -

Peringkat obligasi berdasarkan hasil pemeringkatan oleh PT. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada tanggal 31 Desember

2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

A- A-

AAA -

AAA -

A

A A

Peringkat obligasi berdasarkan hasil pemeringkatan oleh PT Fitch Ratings Indonesia ('Fitc') pada tanggal 31 Desember 2017 dan

2016 adalah sebagai berikut:

2017 2016

A A

AAA AAA

25

Page 31: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

8. KREDIT YANG DIBERIKAN

Seluruh kredit yang diberikan dalam mata uang Rupiah.

a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas

Pihak Berelasi

Modal Kerja

Konsumsi

Jumlah

Pihak Ketiga

Modal Kerja

Investasi

Konsumsi

Jumlah

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Jumlah Bersih

Lancar

Perhatian Khusus

Kurang Lancar

Diragukan

Macet

Jumlah

Lancar

Perhatian Khusus

Kurang Lancar

Diragukan

Macet

Jumlah

b. Berdasarkan sektor ekonomi

Pertanian

Pertambangan

Perindustrian

Perdagangan/Restoran & Hotel

Konstruksi

Pengangkutan

Jasa dunia usaha

Lain-lain

Jumlah

Penyisihan Kerugian

Jumlah Bersih

(35.675.349.941) (35.031.105.233)

2.958.698.891.267 2.603.251.510.501

972.916.664 131.250.000

25.521.368.424 66.867.323.114

2.852.410.300.691 2.529.134.508.325

2.655.123.989 385.055.680

52.203.677.491 13.002.325.628

57.275.338.886 26.536.377.094

3.335.515.063 2.028.025.893

- 197.750.000

33.041.688.605 31.521.687.011

2.638.282.615.734 35.031.105.233

76.650.326.749 2.415.086.692

1.021.481.201 190.571.105

1.869.685.747 565.534.678

2.994.374.241.208 2.638.282.615.734

2.994.374.241.208 35.675.349.941

2016

Nilai tercatat

2.525.699.433.432 338.225.746

2017 2016

4.302.550.794 258.803.199

2.847.096.640 835.150.119

33.605.396.732 32.994.174.196

Nilai tercatat

2.854.472.829.410 937.413.200

99.146.367.632 649.809.228

Cadangan kerugian

Cadangan kerugian

(35.675.349.941) (35.031.105.233)

2.958.698.891.267 2.603.251.510.501

2017

2.838.298.328.998 2.516.709.822.924

2.980.810.622.018 2.626.491.748.111

2.994.374.241.208

133.247.730.307 93.642.412.160

9.264.562.713 16.139.513.027

Dari jumlah di atas, kredit yang diberikan kepada pihak yang berelasi per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah kredit yang

diberikan kepada para karyawan kunci meliputi Direksi, Komisaris, dan keluarga.

2.638.282.615.734

100.000.000 90.710.800

13.463.619.190 11.700.156.823

13.563.619.190 11.790.867.623

2017 2016

26

Page 32: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

8. KREDIT YANG DIBERIKAN - (lanjutan)

b. Berdasarkan sektor ekonomi - (lanjutan)

Matriks kredit yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi dan kolektabilitas Bank Indonesia

c. Berdasarkan jangka waktu

Berdasarkan jangka waktu perjanjian

Kurang dari atau sama dengan 1 tahun

Lebih dari 1 tahun sampai 2 tahun

Lebih dari 2 tahun sampai 5 tahun

Lebih dari 5 tahun

Jumlah

Dikurangi:

Cadangan kerugian penurunan nilai

Jumlah kredit yang diberikan - bersih

Berdasarkan sisa umur jatuh tempo

Kurang dari atau sama dengan 1 tahun

Lebih dari 1 tahun sampai 2 tahun

Lebih dari 2 tahun sampai 5 tahun

Lebih dari 5 tahun

Jumlah

Dikurangi:

Cadangan kerugian penurunan nilai

Jumlah kredit yang diberikan - bersih

d. Berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga

Pihak Berelasi

Pihak Berelasi (Keluarga direksi dan karyawan kunci)

Pihak Ketiga

Jumlah

Dikurangi:

Cadangan kerugian penurunan nilai

Jumlah pihak berelasi dan pihak ketiga - bersih

2.994.374.241.208

2.958.698.891.267 2.603.251.510.501

13.563.619.190

2.980.810.622.018

2.598.907.707.266 2.302.643.213.775

2.994.374.241.208 2.638.282.615.734

(35.675.349.941) (35.031.105.233)

11.790.867.623

2.626.491.748.111

2.638.282.615.734

(35.675.349.941) (35.031.105.233)

2.958.698.891.267 2.603.251.510.501

127.069.385.939 100.944.572.302

63.843.070.022 24.997.194.154

204.554.077.981 209.697.635.503

(35.675.349.941) (35.031.105.233)

2.958.698.891.267 2.603.251.510.501

2017 2016

86.933.594.758 154.105.210.125

2.769.879.910.454 2.392.815.408.077

2.994.374.241.208 2.638.282.615.734

Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu

yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut:

2017 2016

103.294.949.517 77.135.584.525

34.265.786.479 14.226.413.008

13.566.175.134 2.515.568.333.191

Jumlah 2.525.699.433.432 76.650.326.749 1.021.481.201 1.869.685.747 33.041.688.605 35.031.105.233 2.603.251.510.501

Lain-lain 2.450.329.075.215 63.977.753.178 730.000.398 1.540.047.721 12.557.631.813

25.725 131.224.275

Jasa Dunia Usaha 37.867.002.908 8.180.200.265 41.480.803 329.638.026 20.449.001.112 21.079.857.972 45.787.465.143

Pengangkutan 131.250.000 - - - -

40.125.956 12.962.199.672

Konstruksi 22.822.628.787 3.463.748.307 250.000.000 - - 292.470.987 26.243.906.107

Perdagangan, Restoran dan Hotel 12.171.450.629 830.874.999 - - -

10.884.200 186.865.800

Perindustrian 350.000.000 - - - 35.055.680 35.124.280 349.931.400

Pertambangan - 197.750.000 - - -

Nilai Bersih

Pertanian 2.028.025.893 - - - - 6.440.980 2.021.584.913

35.675.349.941 2.958.698.891.267

2016Sektor Ekonomi Lancar Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet CKPN

Jumlah 2.854.472.829.410 99.146.367.632 4.302.550.794 2.847.096.640 33.605.396.732

12.942.555.274 12.578.813.150

Lain-lain 2.753.331.448.863 77.763.671.142 3.285.168.561 2.645.910.087 15.384.102.038 16.281.089.823 2.836.129.210.868

Jasa Dunia Usaha 5.474.172.996 7.193.368.191 - - 12.853.827.237

1.415.120.822 55.860.218.064

Pengangkutan 972.916.664 - - - - 494.242 972.422.422

Konstruksi 46.610.196.250 9.120.599.670 769.048.901 - 775.494.065

2.175.202 2.652.948.787

Perdagangan, Restoran dan Hotel 42.346.900.120 4.832.067.194 248.333.332 201.186.553 4.575.190.292 4.997.491.917 47.206.185.574

Perindustrian 2.655.123.989 - - - -

Pertambangan - - - - - - -

Pertanian 3.082.070.528 236.661.435 - - 16.783.100

2017Sektor Ekonomi Lancar Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet CKPN Nilai Bersih

36.422.662 3.299.092.401

27

Page 33: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

8. KREDIT YANG DIBERIKAN - (lanjutan)

e. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun

Kredit yang diberikan

f. Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi

Pertanian

Pertambangan

Perindustrian

Perdagangan/Restoran & Hotel

Konstruksi

Pengangkutan

Jasa dunia usaha

Lain-lain

Jumlah

Pertanian

Pertambangan

Perindustrian

Perdagangan/Restoran & Hotel

Konstruksi

Pengangkutan

Jasa dunia usaha

Lain-lain

Jumlah

g. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai

Saldo awal

Cadangan kerugian penurunan nilai

kolektif:

Penambahan (pemulihan) kerugian

penurunan nilai selama tahun berjalan

Penghapusbukuan selama tahun berjalan

Saldo akhir

h. Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan telah memadai.

Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual,

deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat diterima oleh perbankan.

Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit perorangan lainnya.

Kredit yang diberikan kepada karyawan bank merupakan kredit untuk membeli rumah, kendaraan dan keperluan lainnya yang

dibebani bunga sebesar 7% per tahun dengan jangka waktu kredit berkisar antara 1 (satu) tahun sampai dengan 15 (lima belas)

tahun yang dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan dari karyawan yang bersangkutan.

35.675.349.941 35.031.105.233

2017 2016

35.031.105.233

Pembentukan CKPN dilakukan dengan menggunakan Metode Migration Analysis dan data histori 3 (tiga) tahun (Tahun 2015 sampai

dengan Tahun 2017). Sampai dengan posisi 31 Desember 2017 telah dilakukan review atas pembentukan CKPN tersebut.

Perhitungan CKPN Bank Sulteng berpedoman pada Pedoman penerapan PSAK 50 dan 55 (Revisi 2014), sesuai Keputusan Direksi

Bank Sulteng No.76/BPD-ST/PMSR/X/2015 tanggal 23 Desember 2015 dan Keputusan Direksi Nomor 133/BPD/ST/OPR/XI/2017

tentang Pedoman Teknis penyusunan dan perhitungan tarif cadangan kerugian atas penurunan nilai (CKPN) metode Migration

Analysis PT.Bank Sulteng.

Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera adalah kredit dengan dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan yang diterbitkan

oleh Bank Sulteng kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam rangka pemilikan rumah sejahtera yang dibeli dari

pelaku pembangunan. Kerdit ini merupakan kerja sama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan

Bank Sulteng.

20.820.119.941

14.827.679.932

35.932.855.553 32.277.792.795

(6.249.773.956)

20.598.118.880

11.578.201.485

30.119.027.003

11.161.852.186

-

250.000.000

-

- -

- -

35.055.680

644.244.708

-

40.755.044.166

2016

Kredit bermasalah Cadangan kerugian

35.020.221.033

35.055.680

-

66.416.750

-

-

12.853.827.237 21.079.857.972

21.315.180.686

-

5.024.710.177

1.544.542.966

2017

Kredit bermasalah

16.783.100

-

Cadangan kerugian

6.440.980

-

35.124.280

40.125.956

292.470.987

25.725

13.566.175.134

2017

13,15%

2016

12,38%

28

Page 34: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

8. KREDIT YANG DIBERIKAN - (lanjutan)

h. Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan - (lanjutan)

Tidak terdapat kredit yang direstrukturisasi dan kredit sindikasi selama tahun 2017 dan 2016.

9. ASET TETAP

Syarat, kondisi dan perlakuan kredit yang diberikan kepada pihak hubungan istimewa sama dengan yang diberikan kepada pihak

ketiga.

4.730.352.181 - 11.697.669.813

(26.864.284.509)

50.947.729.348

184.014.876 (115.893.124)

Perabot Kantor

Jumlah 10.273.871.251 (34.236.906.702) (2.901.249.059) -

(68.857.605) (23.259.232) - - (92.116.837)

Kendaraan (4.155.593.042) - 3.194.150.792 (961.442.251)

Mesin Kantor (16.373.444.918) - 6.895.705.584 (9.477.739.335)

Bangunan Kantor (3.248.094.309) (1.288.495.129) - - (4.536.589.438)

Perabot Rumah Dinas (299.908.000) -

Nilai Buku 50.542.424.787

Rumah Dinas

(10.091.008.827)

12.381.368.986

Jumlah

Akumulasi Penyusutan

2.326.263.979

Kendaraan 4.545.191.905 - 3.313.003.860 1.232.188.045

Mesin Kantor 22.148.520.730 - 6.945.856.217 15.202.664.513

204.557.556

(1.589.494.698) - - (11.680.503.525)

84.779.331.489 77.812.013.857

Harga Perolehan

Perabot Kantor (11.680.503.525) (3.499.070.196) - - (15.179.573.721)

Mesin Kantor (9.477.739.335) (3.063.766.512) - - (12.541.505.847)

Akumulasi Penyusutan Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Jumlah 77.812.013.857

Aset Dalam Penyelesaian 3.430.909.962 13.218.025.124 - 4.267.566.100

Perabot Kantor 16.770.900.815 3.250.749.601 - 20.021.650.416

Perabot Rumah Dinas 385.196.351 - 180.638.795

Jumlah 80.652.870.445 4.730.352.181 - 11.002.118.731 74.381.103.895

Aset Dalam Penyelesaian 4.126.461.044 - - 695.551.082 3.430.909.962

Jumlah

Aset tetap dalam penyelesaian sebesar Rp.12.381.368.986,- dan Rp.3.430.909.962,- adalah bangunan kantor dan inventaris dalam

penyelesaian yang masih dalam proses pengerjaan pada Kantor Pusat per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

Perabot Rumah Dinas (115.893.124) (75.488.565) - - (191.381.689)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Tanah 2.224.957.954 210.250.000 - 2.435.207.954

Bangunan Kantor 33.521.191.290 - 32.958.571.432

Rumah Dinas 1.056.911.399 1.269.352.580 -

96.225.560.227

Kendaraan (961.442.251) (143.348.884) - - (1.104.791.135)

Rumah Dinas (92.116.837) (136.332.184) - - (228.449.021)

Bangunan Kantor (4.536.589.438) (1.931.499.916) - - (6.468.089.355)

60.511.769.460

Jumlah (26.864.284.509)

2016

74.381.103.895 9.816.005.575 - 352.918.229 83.844.191.241

Perabot Rumah Dinas 204.557.556 158.156.500 - - 362.714.056

Nilai Buku 50.947.729.348

23.034.030.699 - 4.620.484.329

Perabot Kantor 20.021.650.416 2.305.369.754 - 352.918.229 21.974.101.941

Mesin Kantor 15.202.664.513 2.656.814.584 - - 17.859.479.097

Kendaraan 1.232.188.045 155.525.000 - - 1.387.713.045

Rumah Dinas 2.326.263.979 1.439.589.737 - 3.765.853.716

Bangunan Kantor 32.958.571.432 902.750.000 - - 33.861.321.432

Tanah 2.435.207.954 2.197.800.000 - 4.633.007.954

Penghapusbukuan kredit ini bukan merupakan hapus tagih, sehingga upaya penagihan tetap dilakukan.

2017Harga Perolehan Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak terdapat pelanggaran ataupun pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit

(BMPK) kepada pihak ketiga dan pihak berelasi. Bank telah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan Bank Indonesia.

Saldo kredit hapus buku pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 berjumlah Rp 0 dan Rp.6.249.773.956.

Pada tanggal 31 Desember 2017, rasio NPL-gross dan rasio NPL-net adalah masing-masing sebesar 1.36% dan 0.17% sedangkan

pada posisi 31 Desember 2016, rasio NPL-gross dan rasio NPL-net adalah masing-masing sebesar 1.36% dan 0.03% yang dihitung

berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011.

- - (35.713.790.767) (8.849.506.257)

562.619.859

29

Page 35: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

9. ASET TETAP - (lanjutan)

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi terjadinya penurunan nilai pada aset tetap.

10. ASET TIDAK BERWUJUD

Aset Tak Berwujud

Aset Tak Berwujud

Aset Tak Berwujud

Aset Tak Berwujud

11. BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN ASET LAIN-LAIN

Uang Muka Kepada Pihak Ketiga

Persediaan

Beban Dibayar Dimuka

Tagihan ATM Bersama

Pendapatan Yang Masih Akan Diterima

Aset Lainnya

Jumlah

Penjelasan atas Beban Dibayar Dimuka dan Aset Lain-lain adalah sebagai berikut:

a. Persediaan `

Persediaan Barang Cetakan dan Formulir

Persediaan Alat Tulis Kantor

Persediaan Buku Cek dan Bilyet Giro

Persediaan barang iklan dan promosi

Jumlah

2016

2.171.216.667

Harga Perolehan Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

2.505.250.000 - - - 2.505.250.000

Jumlah 2.505.250.000 - - - 2.505.250.000

Akumulasi Amortisasi

(83.508.333) (250.525.000)

Aset tetap telah di asuransikan pada PT. Asuransi Bangun Askrida dengan nilai pertanggungan sebesar Rp.57.285.937.502,- dan

Rp.88.360.738.632,- per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah

mencukupi untuk menutup kerugian yang terjadi.

Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

2017 2016

2.105.491.667

Akumulasi Amortisasi

2017

Harga Perolehan Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Jumlah 2.505.250.000 184.800.000 - - 2.690.050.000

2.505.250.000 184.800.000 - - 2.690.050.000

-

- (584.558.333)

Jumlah (334.033.333) (250.525.000) - - (584.558.333)

Nilai Buku 2.171.216.667

(334.033.333)

- (334.033.333)

Nilai Buku 2.421.741.667

69.362.878

- -

2.023.318.927 2.122.901.795

8.577.805.401 4.177.880.493

2.023.318.927 2.122.901.795

45.001.499

29.406.201.405

36.465.500

-

6.386.087.878 2.271.393.600

23.227.573.477 20.764.662.639

73.550.000

471.981.066 874.686.691

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai aset tidak berwujud.

382.300.500 3.011.244

40.288.335.683

Di tahun 2017 penyajian aset tidak berwujud telah disajikan kembali secara terpisah dari aset tetap sesuai dengan PSAK 1 (Revisi

2013), PSAK 16 (Revisi 2011) dan PSAK 19 (Revisi 2010) dengan nilai buku sebesar Rp.2.105.491.667,- yang terdiri dari nilai perolehan

sebesar Rp.2.690.050.000,-, serta akumulasi amortisasi per 31 Desember 2017 sebesar Rp.584.558.333,- dan tahun 2016 dengan nilai

buku sebesar Rp.2.171.216.667,- yang terdiri dari nilai perolehan sebesar Rp.2.505.250.000,-, serta akumulasi amortisasi per 31

Desember 2016 sebesar Rp.334.033.333,-.

(334.033.333) (250.525.000) -

2017 2016

1.132.571.861 1.200.202.361

-

Jumlah (83.508.333) (250.525.000)

30

Page 36: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

11. BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN ASET LAIN-LAIN - (lanjutan)

b. Beban Dibayar di Muka

Beban Personalia

Beban Sewa Gedung

Beban Operasional Kas Kecil

Beban Inventaris

Beban Sewa Mesin-mesin Kantor

Beban Asuransi Aset Tetap

Panjar Marketing Fee Kredit

Jumlah

c. Pendapatan Bunga Yang Masih akan Diterima

Jasa Bank Persepsi

Bunga Kredit

Bunga Deposito Berjangka

Bunga Deposito on Call

Bunga Call Money

Bunga obligasi

Jasa Giro

Lainnya

Jumlah

12. LIABILITAS SEGERA

Kiriman Uang

Dana Titipan

Titipan Pajak Penghasilan

Kewajiban ATM Bersama

Standing Instruction (SI) Gaji

Standing Instruction (SI) Kredit

Pelimpahan ATM Bersama

Kewajiban Payment Telkomsel

Kewajiban BPD Net Online

Kewajiban Biller ATM

Angsuran Asset Sales

Setoran Deposito Jatuh Tempo

Kewajiban atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali

Jumlah

Penjelasan atas liabilitas segera adalah sebagai berikut:

a. Kiriman Uang

Titipan Transfer Pihak Ketiga

Kliring dalam proses

Selisih Kliring

Titipan KU yang akan dibayar

Titipan KU via RTGS

Titipan KU via Kliring

Jumlah

85.449.679.500 -

262.336.623.750 -

3.747.802.381 12.678.287.805

62.567.428.779 96.182.642.375

1.228.378.722

13.384.445.525 8.193.008.606

- 50

4.730.886.980 8.972.246.207

50.950.042.409 74.349.398.920

2017 2016

3.127.268.267 171.280.650

11.428.743 11.428.743

61.476.243 42.827.222

438.105.212.228 121.987.719.327

Liabilitas segera adalah kewajiban bank kepada pihak lain yang sifatnya segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat

atau perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.

Liabilitas segera terdiri dari kiriman uang, dana titipan, dana yang sudah jatuh tempo tapi belum diambil nasabah, transaksi kliring

dan kewajiban wajib pungut/potong PPh.

2.636.235

8.466.392 519.296

229.670.713 70.039.882

-

96.182.642.375

-

- 110.000

1.337.492.704 365.915.806

395.822.222

39.369.863 23.410.959

- 1.224.791

32.152.778

2017 2016

8.577.805.401 4.177.880.493

47.630.368 19.706.471

4.220.351.043 3.402.717.142

- -

- 4.500.000

23.227.573.477 20.764.662.639

2017 2016

62.567.428.779

- 36.000.000

55.555.556

1.947.277.612 1.029.983.108

192.838.570 119.762.294

2.421.447.679 1.948.349.843

2.632.000

7.980.463.697 13.169.571.743

1.522.761.767

21.738.762.677 19.922.623.305

1.390.749.800 714.956.880

2.919.074.189

2017 2016

79.795.455 -

31

Page 37: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

12. LIABILITAS SEGERA - (lanjutan)

b. Dana Titipan

Titipan pihak ketiga

Titipan Pihak Ketiga Angsuran Pinjaman

Titipan Penampungan Selisih

Titipan antar Biro/Seksi Bank Sulteng

Jumlah

c. Titipan Pajak Penghasilan

Titipan PPh Bunga Tabungan

Titipan PPh Bunga Deposito Berjangka

Titipan PPh Jasa Giro

Titipan PPh Pasal 21/23

Titipan PPn

Jumlah

13. SIMPANAN NASABAH

a. Berdasarkan jenis

Pihak Berelasi:

Giro

Tabungan

- Simantap

- Simpeda

- Tabungan Pensiunku

- PNS

- Tabunganku

- Siswa plus

Jumlah

Pihak Ketiga:

Giro

Tabungan

- Simantap

- Tabungan Lokal

- Simpeda

- Tabunganku

- Tabungan PNS

- Tabungan Pensiunku

- TabunganKU Plus

- Tabungan Siswa

- Tabungan Siswa plus

- Tabungan Simpel

- Tabungan Simantap 3 In 1

Deposito

Jumlah

b. Deposito berjangka berdasarkan jangka waktu

Deposito Berjangka:

- 1 bulan

- 3 bulan

- 6 bulan

- 12 bulan

- Deposito On Call

Jumlah

10.688.766.409

2016

681.302.606.190 286.432.002.393

32.985.000.000 97.498.700.000

2017

941.307.806.713

4.933.867.907 2.179.602.838

997.748.211.648

2.895.561.188.161

3.132.162.084 1.836.156.573

3.125.451.194.862

1.503.620.366.041

2.946.257.665.449

11.310.623.798 25.695.693.948

9.880.831.959 6.577.693.455

9.013.302.169 7.813.254.567

72.568.952.000 121.941.452.000

16.000.000.000 -

1.744.164.364.903 1.503.620.366.041

41.354.556.327 36.977.048.787

263.525.155.127 193.819.553.921

4.852.119.188 2.288.362.861

2.861.656.711.025

53.750.225.209 46.126.812.187

724.693 760.693

329.820.475.058 138.136.993.487

2017 2016

473.273.522.096 893.830.146.599

1.744.164.364.903

114.050.000 55.850.000

179.193.529.413 33.904.477.136

2.996.472 482.012

22.745.023 4.034.104

170.307 270.509.309

665.238.082 695.689.389

186.739.197 148.482.391

2017 2016

178.201.590.332 32.729.429.932

315.408.968 101.946.290

1.522.761.767 1.228.378.722

- 4.754.545

118.679.166 86.194.294

1.073.582.667 1.022.847.299

15.090.966 12.636.294

1.182.449.771 2.096.168.001

7.980.463.697 13.169.571.743

2017 2016

5.798.657.885

379.840.613 22.089.045

619.515.429 362.548.289

2017 2016

32

Page 38: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

13. SIMPANAN NASABAH - (lanjutan)

c. Deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo

Kurang atau sama dengan 1 bulan

Lebih dari 1 sampai dengan 3 bulan

Lebih dari 3 sampai dengan 6 bulan

Lebih dari 6 sampai dengan 12 bulan

Lebih dari 12 bulan

Jumlah

d. Tingkat Suku Bunga

Giro

Tabungan

Deposito

14. SIMPANAN DARI BANK LAIN

Giro

Call Money

Deposito On Call

Jumlah

Call money pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 memiliki masa jatuh tempo kurang dari satu bulan.

Tingkat suku bunga:

Giro

Call Money

Tabungan PensiunKu adalah produk tabungan untuk perorangan yang disyaratkan hanya kepada Pensiun Pegawai Negeri Sipil Pusat,

Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pejabat Negara, Hakim, Pensiun PNS Ex Pengadilan, Pensiun PNS Ex Departemen Perhubungan pada PT

KAI, TNI dan Polri, serta Penerima Tunjangan Veteran, Dana Kehormatan Veteran PKRI dan KNIP.

625.000.000.000

Pada tahun 2014 Bank Sulteng mengeluarkan produk baru yaitu Tabungan Siswa dan Tabungan Siswa Plus. Tabungan ini merupakan

produk turunan dari TabunganKu yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, yang dikembangkan lagi oleh Bank Sulteng. Tabungan Siswa

Plus ini memiliki jangka waktu minimal 2 tahun.

PT Bank Sulteng mengeluarkan produk baru untuk jenis tabungan yang dituangkan dalam Memo No. 02/BPD-ST/DIR/XV-A/2011 tanggal

14 Januari 2011 perihal Mandatory Produk Tabungan PNS dan PensiunKu.

Tabungan PNS adalah produk tabungan untuk perorangan yang disyaratkan hanya kepada Pegawai Negeri Sipil dilingkungan

Pemerintah Daerah Propinsi/Kota/Kabupaten se-Sulawesi Tengah.

Pada tahun 2016 Bank Sulteng mengeluarkan program baru yaitu Tabungan Simantap 3 in 1.Tabungan Simantap 3 in 1 merupakan

program yang dikeluarkan oleh Bank Sulteng dengan memberikan 3 manfaat dalam 1 rekening, dimana nasabah menerima 3 manfaat

(rate, cash back, gift).

2017

Pada tahun 2015 Bank Sulteng mengeluarkan produk baru yaitu Tabungan Simpel. Tabungan SimPel adalah tabungan untuk siswa yang

diterbitkan secara nasional oleh bank-bank di Indonesia, dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik, dalam

rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini.

- -

0,25% sampai 2,00% 0,25% sampai 2%

-

1.744.164.364.903

34.521.745.687 247.624.500.000

104.559.473.153 153.964.952.000

884.526.418.134 760.640.211.648

-

625.010.325.965 625.010.325.965

4.40% sampai 5.35% 5.00% sampai 8.85%

Tidak terdapat simpanan dari bank lain yang diblokir atau dijadikan jaminan atas pinjaman yang diberikan pada tanggal 31 Desember

2017 dan 2016.

2017 2016

0,00% 0,00%

2016

2017 2016

1,00% sampai 9.75% 1,00% sampai 10.25%

Simpeda adalah produk tabungan dari Bank Pembangunan Daerah yang memberikan jasa bunga yang dihitung dari saldo rata-rata

harian dengan memberikan hadiah yang diundi secara nasional.

Simantap adalah produk tabungan khusus dari PT Bank Sulteng dengan memberikan jasa bunga yang dihitung dari saldo rata-rata

harian namun tidak menawarkan hadiah.

1,00% sampai 3,00%

TabunganKu adalah produk tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan antara lain tanpa biaya adminstrasi

yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

1,00% sampai 3,00%

10.325.965 10.325.965

625.000.000.000

1.503.620.366.041

2017 2016

720.556.727.929 341.390.702.393

33

Page 39: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

15. PINJAMAN YANG DITERIMA

Pinjaman yang diterima oleh PT.Bank Sulteng adalah sebagai berikut:

PT.Bank Mega

Kementerian PU dan Perumahan Rakyat RI

Jumlah

16. PROVISI (PENYISIHAN)

Penyisihan yang dibentuk oleh PT.Bank Sulteng adalah sebagai berikut:

Penyisihan atas perkara hukum

Jumlah

-

-

-

-

1.

2. Kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat

ekonomi.

2016

300.000.000.000 -

2017

Sesuai dengan Perjanjian Pinjaman Antar Bank antara PT. Bank Sulteng dengan PT. Bank Mega Nomor: 219/BPD-

ST/DIR/PMSR/PKS/2017 dan Nomor: 043/IBFI/2017 tanggal 19 Oktober 2017, disepakati untuk meningkatkan nominal fasilitas

pinjaman antar bank dari yang semula dengan jumlah pokok yang tidak lebih dari Rp.100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah)

menjadi dengan jumlah pokok yang tidak lebih dari Rp.300.000.000.000,- (tiga ratus milyar rupiah). Berdasarkan Surat PT. Bank

Mega No. 049/IBFI/2017 tanggal 3 November 2017 Perihal Persetujuan Pencaian Pinjaman Antar Bank, telah disetujui pencairan

pinjaman antar bank sebesar Rp.200.000.000.000 (dua ratus milyar rupiah) dengan Jangka waktu pinjaman 12 (dua belas) bulan

terhitung dari tanggal 3 November 2017 sampai dengan 3 November 2018, Suku Bunga 7.50 %. Pembayaran bunga dilakukan

setiap bulan dan pelunasan jumlah pokok atas pinjaman antar bank dilakukan sekaligus pada tanggal jatuh tempo.

300.551.250.000 -

- 551.250.000

Pinjaman Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) adalah dukungan Fasilitas Likuiditas pembiayaan perumahan kepada

Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Pinjaman tersebut diperoleh dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai dengan Perjanjian Kerjasama antara

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan PT. Bank Sulteng Nomor: 70/PKS/Dp/2017 dan Nomor: 118/PKS/BPD-

ST/DIR/KDT/2017 tanggal 18 Mei 2017 tentang Penyaluran Kredit Kepemilikan Ruman Bersubsidi dalam rangka perolehan rumah bagi

masyarakat berpenghasilan rendah dengan jangka waktu perjanjian kerjasama selama 3 (tiga) tahun terhitung dari tanggal 18 Mei

2017 sampai dengan 18 Mei 2020. Kewajiban penyetoran pokok kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai

dengan jangka waktu kredit kepada debitur. Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan sebesar 0,5%.

Sesuai dengan Perjanjian Pinjaman Antar Bank antara PT. Bank Sulteng dengan PT. Bank Mega Nomor: 095/BPD-

ST/DIR/PMSR/PKS/2017 dan Nomor: 032/IBFI/2017 tanggal 31 Agustus 2017, disepakati bahwa nominal fasilitas pinjaman antar

bank sebesar Rp.100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah). Berdasarkan Surat PT. Bank Mega No. 035/IBFI/2017 tanggal 20

September 2017 Perihal Persetujuan Pencairan Pinjaman Antar Bank, telah disetujui pencairan pinjaman antar bank sebesar

Rp.100.000.000.000 (seratus milyar rupiah) dengan Jangka waktu pinjaman 12 (dua belas) bulan terhitung dari tanggal 22

September 2017 sampai dengan 22 September 2018, Suku Bunga 7.90 %. Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan dan pelunasan

jumlah pokok atas pinjaman antar bank dilakukan sekaligus pada tanggal jatuh tempo.

Pinjaman Antar Bank (Bilateral Loan ) merupakan pinjaman antar bank yang bersifat committed dengan menggunakan suku bunga

acuan JIBOR. Pinjaman tersebut diperoleh dari PT. Bank Mega yang pencairannya terdiri dari 2 tahap:

Surat Dewan Komisaris kepada Direksi Nomor: 005/DK-BPDST/I/2018 tanggal 30 Januari 2018 Perihal: Persetujuan Pembayaran

Kasus Hukum sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Putusan Pengadilan Negeri Palu.

Hal tersebut diatas diakui sebagai liabilitas sesuai dengan kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan (KDP2LK)

mengenai konsep dasar akrual bahwa transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian dan dicatat dalam catatan akuntasi serta

dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode bersangkutan. Dan telah sesuai dengan penjelasan PSAK 57, bahwa liabilitas diakui

jika:

Entitas memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifar konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu.

Provisi (Penyisihan) atas perkara hukum sebesar Rp.7.672.407.500 merupakan Beban Kasus Hukum atas Perkara Perdata Penggugatan

an. Chairil Anwar Kuasa Ahli Waris Moehd Idris Ro-e berdasarkan:

2017 2016

7.672.407.500 -

7.672.407.500 -

Putusan Mahkamah Agung Nomor 201 PK/Pdt/2017 tanggal 12 Juni 2017,

Surat Pengadilan Negeri/PHI/Tipikor klas IA Palu Nomor: W21-UI/374/HK.02/I/2018 tanggal 25 Januari 2018 Prihal:

Pemberitahuan Pelaksanaan Sita Eksekusi Perkara Perdata No.87/Pdt.G/2014/PN.Palu,

Surat Direksi Bank Sulteng kepada Dewan Komisaris Nomor: 0387/BPD-ST/DIR/CORSEC/III/2018 tanggal 30 Januari 2018 Perilah:

Permohonan Persetujuan Pembayaran Kasus Hukum Sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Putusan

Pengadilan Negeri Palu,

34

Page 40: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

16. PROVISI (PENYISIHAN) - (lanjutan)

3.

4.

5.

17. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN LIABILITAS LAIN-LAIN

Jaminan Tender

Jaminan Pelaksanaan

Jaminan Pemeliharaan

Bunga Yang Masih Harus Dibayar

Setoran Jaminan Jatuh Tempo

Jasa Produksi, dana Kesejahteraan, dan tantiem

Pengadaan barang dan jasa

Corporate Social Responsibility

Lain lain

Jumlah

a. Jaminan tender terdiri diri:

Tender APBN

Tender Lainnya

Jumlah

b. Beban lainnya yang masih harus dibayar terdiri dari:

Bahan Personalia

Lain-lain

Jumlah

Perubahan Corporate Social responsibility per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Saldo awal

Pembentukan tahun berjalan

(Penggunaan) tahun berjalan

Jumlah

Estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Pada tahun 2017 penggunaan dana Corporate Social Responsibility dibebankan langsung ke pos laba rugi tahun berjalan. Pada tanggal

27 Desember 2017 sisa dana Corporate Social Responsibility sebesar Rp.66.290.256,- telah direklasifikasi ke Pos Liabilitas Segera.

(1.154.230.852)

363.737.256

-

23.761.480.782

208.790.559 208.790.559

22.535.274.009

Corporate Social Responsibility merupakan program dana bantuan dari Bank Sulteng di bidang lingkungan, sosial, pendidikan, olah

raga dan kesehatan masyarakat Sulawesi Tengah yang dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 47 Tahun 2012

tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas serta Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/14/PBI/2006 tentang

perubahan atas peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/4/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi bank umum.

Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) No. 85 tanggal 29 Mei 2015. Dana ini dicadangkan sebesar

2% dari laba bersih perusahaan tahun buku 2014.

2017 2016

363.737.256

-

297.447.000

81.146.099

312.170.992 313.913.942

2017 2016

2.100.000 132.060.852

79.403.149

541.886.079

7.512.890.844 5.551.219.434

2.478.714.073 2.795.988.734

363.737.256

35.997.368.802 36.886.681.770

2017 2016

232.767.843 232.767.843

Liabilitas lain-lain adalah liabilitas yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi-klasifikasi akun liabilitas di atas, dengan

rincian sebagai berikut:

2.287.585.302 3.174.757.974

527.399.277

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) No. 29 tanggal 21 April 2016, pada pasal 25

disebutkan bahwa besarnya anggaran untuk Corporate Social Responsibility adalah 2% dari laba bersih yang telah disetujui oleh RUPS

Tahunan dan selanjutnya di anggarkan dalam tahun berjalan dengan cara menyisihkan setiap bulan.

66.290.256

2017 2016

312.170.992 313.913.942

134.543.746 174.907.010

198.299.657

1.319.668.451

2.285.485.302 3.042.697.122

2.287.585.302 3.174.757.974

Estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini adalah jumlah yang secara rasional akan

dibayar entitas untuk menyelesaikan kewajibannya pada akhir periode pelaporan atau untuk mengalihkan kewajibannya kepada

pihak ketiga pada saat itu.

Jumlah yang diakui adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban ini pada akhir

periode pelaporan.

35

Page 41: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

18. PERPAJAKAN

a. Kewajiban Pajak

Saldo Kewajiban Pajak per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Pajak Penghasilan kurang bayar (Pasal 29)

Angsuran Pajak Penghasilan (Pasal 25)

Jumlah

b. Taksiran Pajak Penghasilan

Beban Pajak Kini

Beban/(Manfaat) Pajak Tangguhan

Jumlah

Laba Sebelum Pajak Penghasilan

Perbedaan Temporer:

- Beban Jasa Produksi tahun 2017 dan 2016

- Beban Tantiem tahun 2017 dan 2016

- Beban Dana Kesejahteraan tahun 2017 dan 2016

- Pembayaran JasPro tahun 2016 dan 2015

- Pembayaran Tantiem tahun 2016 dan 2015

- Pembayaran Dana Kesejahteraan tahun 2016 dan 2015

- Beban Manfaat Karyawan Menurut Aktuaris

- Pembayaran Iuran Manfaat Karyawan

- CKPN

Jumlah Beda Temporer

Perbedaan Tetap

- Beban Penyusutan Rumah Dinas

- Beban Sewa Rumah Dinas Pemimpin Cabang

- Beban Pemeliharaan Rumah Dinas

- Beban Pembinaan Pegawai dan Keluarga

- Beban Langganan Surat Kabar dan Majalah

- Beban Perjamuan Tamu

- Beban Rekreasi dan Olah raga

- Beban Bantuan kepada Pegawai

- Beban Hadiah dan Sumbangan

- Beban Denda Pajak

- Beban jamuan kepada pegawai

- Beban perayaan HUT

- Beban tunjangan PPh Karyawan

- Beban perawatan kesehatan

- Beban Bidang Hukum

- Beban Non Operasional Lainnya

Jumlah Beda Tetap

Koreksi Fiskal

Laba Kena Pajak

Laba Kena Pajak Dibulatkan

Perhitungan Pajak Penghasilan Kini:

- Tahun 2016 : x

- Tahun 2017 : x

Pajak Penghasilan Kini

Uang Muka Pajak (PPh Pasal 25)

Kurang Bayar Pajak (PPh Pasal 29)

2017 2016

2.900.415.497 4.891.913.935

3.483.439.292 2.973.511.813

7.865.425.748

2017 2016

38.398.392.500 39.222.418.750

(177.553.247)

6.383.854.789

8.202.082.397

156.528.080

38.090.036.156

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan kena pajak Bank untuk

tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

2017 2016

138.377.612.631 143.696.617.411

13.715.447.607 8.459.103.643

(6.963.239.282) (5.705.218.949)

(5.312.865.308) 3.956.122.033

213.136.245

7.511.758.003

34.971.575

7.511.758.003 7.920.493.594

7.920.493.594

7.511.758.003 7.920.493.594

(7.920.493.594) (7.423.135.038)

(7.920.493.594) (7.423.135.038)

(7.920.493.594) (7.423.135.038)

(1.132.382.594)

38.220.839.253

182.822.751 90.766.656

12.429.000 5.374.500

191.952.550 274.600.143

134.432.514 125.468.433

519.357.652 446.846.131

1.017.085.652 279.302.000

35.393.600 33.263.000

156.889.675.077

153.593.570.000 156.889.675.000

25% 156.889.675.000 - 39.222.418.750

962.615.122 644.013.280

12.672.097 211.328.185

116.670.000 11.664.000

700.231.594 514.393.118

1.265.127.783 1.316.295.236

1.584.649.236 -

7.672.407.500 -

438.446.605 1.002.689.012

-

38.398.392.500 39.222.418.750

35.497.977.003 34.330.504.815

2.900.415.497 4.891.913.935

15.002.821.736 4.990.975.269

15.215.957.980 13.193.057.666

153.593.570.612

25% 153.593.570.000 38.398.392.500

36

Page 42: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

18. PERPAJAKAN - (lanjutan)

b. Taksiran Pajak Penghasilan - (lanjutan)

c. Pajak Tangguhan

Jasa Produksi dan Dana Kesejahteraan

Imbalan Pasca Kerja

CKPN

Jumlah

19. PERMODALAN

a. Modal Dasar

b. Modal Disetor

Pada Tahun 2014 Modal Dasar PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah adalah sebesar Rp.490.542.400.000,- yang

ditetapkan berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah No.05

Tanggal 27 April 2011 yang dibuat oleh Notaris Idayanti Panda, SH, M.Kn. dan telah disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum &

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-31166.AH.01.02 Tahun 2011 tanggal 21 Juni 2011 dengan nilai nominal Rp.100.000,-

per saham.

Pada Tahun 2017 Modal Dasar PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah adalah sebesar Rp.1.000.000.000.000,- yang

ditetapkan berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah No.14

Tanggal 12 April 2017 yang dibuat oleh Notaris Charles, SH, M.Kn. dan telah disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum & Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-AH.01.03-0131326 Tahun 2017 tanggal 12 April 2017 dengan nilai nominal Rp.100.000,-

per saham.

Setoran modal PT. Mega Corpora sebesar Rp.62.094.200.000,- beserta agio saham sebesar Rp.36.299.627.552,- dan penambahan

setoran modal sebesar Rp.9.388.695.750,- atau seluruhnya sejumlah Rp.107.782.523.302,- tersebut, belum memenuhi persyaratan

sebagaimana yang diatur oleh Bank Indonesia dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) nomor 13/27/PBI/2011 tanggal 28 Desember

2011 tentang perubahan atas PBI no. 11/1/PBI/2009 tentang Bank Umum dimana PT. Mega Corpora sebagai calon Pemegang

Saham Pengendali dengan persentasi kepemilikan 30% (tiga puluh persen) harus memenuhi persyaratan mengenai integritas,

kelayakan keuangan dan mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia. Sesuai dengan surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor: S-

110/KO.631/2015 tanggal 9 Maret 2015 tentang Perlakuan Setoran Modal PT. Mega Corpora, maka setoran modal beserta agio

saham PT. Mega Corpora pada tahun 2014 telah direklasifikasi sebagai Dana Setoran Modal.

Berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor: S-638/KO.63/2015 tanggal 30 September 2015 perihal Perubahan Modal Disetor

dan Komposisi Kepemilikan Bank Sulteng, komposisi kepemilikan Bank Per Tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar

Rp.227.430.300.000,- Komposisi kepemilkan Bank tersebut sudah termasuk Modal Disetor dari PT. Mega Corpora sebesar

Rp.56.630.000.000,- dengan persentase kepemilikan 24.90%.

Pada Tahun 2015 Modal Dasar PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah adalah sebesar Rp.650.000.000.000,- yang

ditetapkan berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah No.85

Tanggal 29 Mei 2015 yang dibuat oleh Notaris Charles, SH, M.Kn. dan telah disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum & Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-0936834.AH.01.02 Tahun 2015 tanggal 29 Mei 2015 dengan nilai nominal Rp.100.000,-

per saham.

Manajemen berpendapat bahwa terdapat kemungkinan besar jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk

mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.

Sesuai dengan peraturan perpajakan Indonesia, Bank menghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang terhutang

(self-assesment system ). Direktorat Jenderal pajak dapat menghitung dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu lima tahun

sejak tanggal terhutangnya pajak.

31 Desember

Komponen

2016

Dikreditkan

/(Dibebankan) ke

Komprehensif

lainnya

Dikreditkan

/(Dibebankan) ke

laporan laba rugi 2017Aset/(Kewajiban)

Pajak Tangguhan

(340.328.788) 1.812.321.267 11.959.859.620

Aset pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal

laporan posisi keuangan.

(8.375.256.101) (7.047.039.774) - (1.328.216.327)

5.940.370.195 - (306.551.693) 5.633.818.502

9.381.197.561 (340.328.788) 177.553.247 9.218.422.020

10.487.867.141

37

Page 43: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

19. PERMODALAN - (lanjutan)

b. Modal Disetor - (lanjutan)

Provinsi Sulteng

Pemkot Palu

Kab Donggala

Kab Poso

Kab Banggai

Kab Tolitoli

Kab Tojo Una-una

Kab Buol

Kab Morowali

Kab Parigi Mautong

Kab Sigi

Kab Banggai Kepulauan

Kab Morowali Utara

Kab Banggai Laut

PT.Mega Corpora

Jumlah

Provinsi Sulteng

Pemkot Palu

Kab Donggala

Kab Poso

Kab Banggai

Kab Tolitoli

Kab Tojo Una-una

Kab Buol

Kab Morowali

Kab Parigi Mautong

Kab Sigi

Kab Banggai Kepulauan

Kab Morowali Utara

PT.Mega Corpora

c. Dana Setoran Modal

Berdasarkan kondisi tersebut di atas, maka komposisi pemegang saham PT. BPD Sulteng untuk tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai

berikut:

2,29%

3,36%

11.771.900.000

1,53%

3,02%

12.621 0,49% 1.262.100.000

5.900.000.000

7.790.200.000

8.662.600.000

11.085.400.000

14.218.600.000

13.349.500.000

4,58%

2.524.300.000

5.996.500.000

3,02%

5,52%

Nominal

63.721.200.000

4.210.500.000

4,80% 12.382.900.000

4,58% 11.800.100.000

31,32% 80.754.700.000

4,39%

100,00%

12.382.900.000

11.800.100.000

11.310.700.000

Nominal

Merupakan tambahan setoran modal oleh para pemegang saham untuk menambah kepemilikan saham, namun belum didukung

kelengkapan persyaratan modal sehingga harus dicatat pada rekening dana setoran modal sesuai pasal 14 Peraturan Bank

Indonesia No. 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.

21,97% 56.630.000.000

93,32% 240.598.700.000

2,33%

3.945.500.000

11.310.700.000

5.900.000.000

7.790.200.000

11.085.400.000

12.325.400.000

25.243

2.524.300.000

2017

142.186

83.594.500.000

4,39%

110.854

86.626

123.829

117.719

123.254

110.854

86.626

4,30%

3,36%

0,98%

Berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor: S-217/KO.064/2017 tanggal 22 Mei 2017 perihal Laporan Perubahan Komposisi

Kepemilikan Bank Sulteng, komposisi kepemilikan Bank Per Tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp.257.809.100.000,-.

4,80%

5,18%

Jumlah saham

32,42%

Berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor: S-233/KO.064/2016 tanggal 26 Juli 2016 perihal Laporan Perubahan Komposisi

Kepemilikan Bank Sulteng, komposisi kepemilikan Bank Per Tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp.240.598.700.000,-.

118.001

123.829

133.495

807.547

113.107

118.001

%

835.945

113.107

77.902

59.000

42.105

59.965

25.243

637.212

2.578.091

%

2,29%

1,63%

2016

Jumlah saham

8.662.600.000

4,57%

4,30%

4,78%

1,44% 3.715.000.000

24,72%

257.809.100.000

0,98%

77.902

59.000

37.150

39.455

566.300

2.405.987

38

Page 44: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

19. PERMODALAN - (lanjutan)

c. Dana Setoran Modal - (lanjutan)

Saldo Dana Setoran Modal per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Provinsi Sulteng

Kab Donggala

Kab Poso

Kab Banggai

Kab Bangkep

Kab Tolitoli

Kab Tojo Una-una

Kab Morowali

Kab Buol

Pemkot Palu

Kab Sigi

Kab Morowali Utara

Kab Banggai Laut

Kab Parigi Moutong

PT Mega Corpora

d. Modal Sumbangan

e. Agio Saham

2.000.088.961

-

63.534.230.938

Dana setoran modal tahun 2017 sebesar Rp.63.534.230.938,- berasal dari setoran modal Pemprov, Pemkab dan Pemkot di wilayah

Sulawesi Tengah yang belum mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.

4.500.220.971

195.293

241.324

2.500.261.482

3.250.262.155

204.911

167.283

7.447.573.000 -

178.933

212.607

127.887

785.348.756

19.463

2.000.000.000

11.236.644.608

24.274.085.674

34.934.302.289

195.293

241.324

5.000.412.298

3.250.268.065

259.123

167.283

3.500.178.933

3.000.212.607

127.887

900.184.411

3.500.019.463

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT. Bank Sulteng Nomor: 28a Tanggal 21 April

2016 telah menyetujui pengembalian Dana Setoran Modal (DSM) sebesar Rp.18.047.191.602, milik PT. Mega Corpora (DSM tersebut

disetor untuk porsi saham 30% namun RUPS tanggal 24 April 2015 tahun buku 2014 menyetujui sebesar 24.90%).

Berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor: S-352/KO.064/2016 tanggal 30 September 2016 Perihal Permohonan

Persetujuan Pengembalian Dana Setoran Modal (DSM) PT. Mega Corpora dan Pembagian Dividen Atas Laba Ditahan Tahun Buku

2013, per tanggal 19 Oktober 2016 dana setoran modal sebesar Rp.18.047.191.602,- telah di kembalikan ke PT. Mega Corpora.

Berdasarkan PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah maka per 31 Desember 2015 Modal

Sumbangan sebesar Rp.275.450.000,- di reklasifikasikan ke Pos Cadangan Umum.

Merupakan bantuan dari Bank Indonesia berupa seperangkat hardware dan software bagi komputerisasi teller system dan

akuntansi sesuai Surat Bank Indonesia Nomor: 26/12/UPPP/PPTP tanggal 12 Mei 1993 perihal Bantuan Teknis kepada PT. Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah.

Dana setoran modal tahun 2016 sebesar Rp.13.037.441.066,- berasal dari setoran modal Pemprov, Pemkab dan Pemkot di wilayah

Sulawesi Tengah yang belum mendapatkan persetujuan RUPS. Sedangkan sebesar Rp.11.236.644.608,- merupakan dana setoran

modal milik PT. Mega Corpora yang belum mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.

2017 2016

Per 31 Desember 2016 Agio saham yang berasal dari setoran modal Pemprov, Pemkot dan Pemkab di Wilayah Sulawesi Tengah

adalah sebesar Rp.22.847.121.757,-. Sedangkan agio saham PT. Mega Corpora sebesar Rp.33.105.331.700,-.

Per 31 Desember 2017 Agio saham yang berasal dari setoran modal Pemprov, Pemkot dan Pemkab di Wilayah Sulawesi Tengah

adalah sebesar Rp.28.762.704.885,- Sedangkan agio saham PT. Mega Corpora sebesar Rp.37.250.776.308,-.

39

Page 45: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

19. PERMODALAN - (lanjutan)

e. Agio Saham - (lanjutan)

Provinsi Sulteng

Kab Donggala

Kab Poso

Kab Banggai

Kab Toli toli

Kab Tojo Unauna

Kab Morowali

Kab Buol

Kab Banggai Kepulauan

Pemkot Palu

Kab Sigi

Kab Morowali Utara

Kab Banggai Laut

PT. Mega Corpora

Jumlah

20. PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA

Keuntungan (Kerugian) nilai wajar surat berharga

Keuntungan (Kerugian) Aktuarial Program Manfaat Pasti

Pajak-pajak terkait

Jumlah

a. Keuntungan (Kerugian) nilai wajar surat berharga

b. Keuntungan (Kerugian) Aktuarial Program Manfaat Pasti

21. PEMBAGIAN LABA BERSIH

Adapun alokasi pembagian laba untuk tahun-tahun tersebut adalah sebagai berikut:

Dividen

Cadangan Umum

Cadangan Khusus IT

Jumlah Alokasi Laba

1.940.818.769

(340.328.788) 214.266.699

(9.861.074.328)

737.811.039 -

66.013.481.193

2017 2016

4.279.432.636 5.939.551.318

872.032.903

2.616.858.676

872.032.903

2.616.858.676

1.294.866.850

33.105.331.700

Harga saham atas Dana setoran modal Pemegang Saham Tahun 2013 sampai saat ini adalah sebesar Rp.158.459,- per lembar

saham dengan rincian Rp.100.000 dibukukan sebagai Nominal saham dan Rp.58.459,- dibukukan sebagai Agio saham berdasarkan

hasil penilaian dari Kantor Jasa Penilai Publik "Miduk Totok" yang telah diputuskan pada RUPS-LB tanggal 12 April 2013 dan

tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan RUPS-LB PT.Bank Pembangunan Daerah Sulteng No.69 tanggal 21 Juni 2013.

1.475.680.537

1.475.622.078

1.943.995.586

737.811.039

1.547.292.812

1.254.237.845

3.689.172.113 3.689.172.113

1.584.531.195

37.250.776.308

1.660.118.682 1.660.118.682

1.475.680.537

55.952.453.457

5.280.329.063 4.948.756.692

105.606.581.256 98.975.133.835

47.522.961.565 44.538.810.226

2017 2016

52.803.290.628 49.487.566.918

2.397.871.262

3.050.741.374

737.811.039

2017

Jasa produksi, dana kesejahteraan, tantiem dan CSR untuk tahun 2017 telah disajikan sebagai beban tahun berjalan dan bukan

sebagai distribusi laba bersih.

1.547.292.812

2.453.231.935

Pembagian laba tahun buku 2016 dilaksanakan pada tahun 2017 berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan nomor 13

tanggal 12 April 2017. Sedangkan pembagian laba tahun buku 2015 dilaksanakan pada tahun 2016 berdasarkan hasil Rapat Umum

Pemegang Saham Tahunan tahun 2016.

2016

-

(6.217.575.608)

(8.260.584.347) (6.003.308.909)

Keuntungan atau kerugian aktuaria dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria sebagai kelebihan atas nilai yang lebih tinggi

antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui

sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata rata sisa tahun jasa pegawai yang telah memenuhi kriteria.

Merupakan hasil Market to Market atas Nilai Aktiva Bersih (NAB) Surat berharga (Reksadana) dihitung berdasarkan nilai pasar wajar

(NPW).

40

Page 46: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

22. PENDAPATAN BUNGA

Penempatan pada Bank Indonesia

Penempatan pada bank lain

Kredit yang diberikan

Jumlah

23. BEBAN BUNGA

Bank Lain

- Call Money

- Deposito Berjangka

- Giro

- Lainnya

Jumlah Beban Bunga Bank Lain

Non Bank

- Giro

- Tabungan

- Deposito Berjangka

Jumlah Beban Bunga Non Bank

Jumlah

24. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA DAN IMBALAN JASA

Penerimaan bunga kredit hapus buku

Penerimaan pokok kredit hapus buku

Provisi Bank Garansi

Denda kredit dan deposito

Jasa penggantian Cek dan Bilyet Giro

Jasa administrasi

Jasa administrasi referensi/dukungan bank

Jasa transfer

Pendapatan Fee

Keuntungan dari penjualan efek-efek

Lainnya

Jumlah

25. PENYISIHAN (PEMULIHAN) CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI

Kredit yang diberikan

Penempatan pada Bank Lain

Jumlah

- 23.951.649.240

5.897.789.714

Pada tahun 2017 sesuai dengan PSAK 01, PSAK 55, PAPI 2008 Buku 1 dilakukan rekalisfikasi terhadap “pendapatan bunga” dari

penempatan reksadana pasar uang ke "pendapatan operasional lainnya" sebesar Rp.23.951.649.240,- sehingga pendapatan bunga

menjadi sebesar Rp.504.257.707.018,-.

18.566.671

2016

30.096.503.577 33.623.682.502

41.541.745.132 60.722.873.455

1.124.032.587

151.484.364.034

108.358.065.147

6.828.341.132

36.297.957.755

174.271.599.352

173.030.176.882

27.464.820.869

2017

30.329.360.555

4.358.333

5.329.766

7.734.554.719

134.966.261.608

21.557.343.055 22.596.627.779

200.494.997.751

17.208.638.942

-

17.208.638.942

2016

34.275.046.138

7.575.979.233

4.811.032.732

231.930.000

1.001.697.964

2017 2016

27.859.776 179.303.928

504.257.707.018 495.973.374.643

2017 2016

2017

334.120.000

7.353.053.577

3.937.874.930

107.747.000

2.203.796.892

2016

22.787.235.318

169.287.119

2.753.750

1.123.163.469

991.466.630

6.585.160.741

15.946.303.134

69.013.305.099

2017

2.873.388.738

-

2.873.388.738

112.151.852

23.756.745.385

840.059.500

Pada tahun 2017 sesuai dengan PSAK 01, PSAK 55, PAPI 2008 Buku 1 dilakukan rekalisfikasi terhadap “pendapatan bunga” dari

penempatan reksadana pasar uang ke "pendapatan operasional lainnya" sebesar Rp.23.951.649.240,- sehingga pendapatan operasional

lainnya menjadi sebesar Rp.69.013.305.099,-.

1.093.222.668

432.619.458.309 401.626.818.687

41

Page 47: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

26. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM

Beban barang dan jasa pihak ketiga

Beban sewa

Beban asuransi

Beban pemeliharaan dan perbaikan

Beban penyusutan dan amortisasi

Beban promosi

Beban perjalanan dinas

Beban pajak dan retribusi

Jumlah

27. BEBAN TENAGA KERJA

Gaji dan tunjangan

Honorarium Dewan Komisaris

Lembur

Pembayaran lainnya ke pegawai

Jasa produksi dan kesejahteraan

Imbalan kerja

Pendidikan dan seminar

Jumlah

28. BEBAN LAINNYA

Tenaga ahli

Beban iuran dana pensiun

Beban operasional lainnya

Beban dari bank lain

Jumlah

-

-

-

-

29. PENDAPATAN/(BEBAN) NON OPERASIONAL

Pendapatan Non Operasional:

Pendapatan Non Operasional Lainnya

Jumlah

Beban Non Operasional:

Beban Non Operasional Lainnya

Denda Laporan

Denda Pajak

Denda Lainnya

Hadiah dan Sumbangan

Jumlah

Jumlah Pendapatan/(beban) non Operasional

Dari Beban lainnya sebesar Rp.15.172.121.635,19, diantaranya sebesar Rp.7.672.407.500 merupakan Beban Kasus Hukum atas Perkara

Perdata Penggugatan an. Chairil Anwar Kuasa Ahli Waris Moehd Idris Ro-e berdasarkan:

Putusan Mahkamah Agung Nomor 201 PK/Pdt/2017 tanggal 12 Juni 2017,

Surat Pengadilan Negeri/PHI/Tipikor klas IA Palu Nomor: W21-UI/374/HK.02/I/2018 tanggal 25 Januari 2018 Prihal:

Pemberitahuan Pelaksanaan Sita Eksekusi Perkara Perdata No.87/Pdt.G/2014/PN.Palu,

Surat Direksi Bank Sulteng kepada Dewan Komisaris Nomor: 0387/BPD-ST/DIR/CORSEC/III/2018 tanggal 30 Januari 2018 Perilah:

Permohonan Persetujuan Pembayaran Kasus Hukum Sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Putusan

Pengadilan Negeri Palu,

Surat Dewan Komisaris kepada Direksi Nomor: 005/DK-BPDST/I/2018 tanggal 30 Januari 2018 Perihal: Persetujuan Pembayaran

Kasus Hukum sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Putusan Pengadilan Negeri Palu.

(436.235.161)

211.328.185

1.942.772.956

4.427.220.702

1.622.986.424

2.804.234.278

1.000.000 11.292.479

962.615.122 644.013.280

208.252.600

12.672.097

1.002.689.012

1.506.537.795

2016

1.506.537.795

18.095.457.337 11.649.471.855

2017

101.720.475

2.326.938.505

744.260.420

73.450.000

775.151.580

1.728.000.000

30.499.060.860

2016

76.842.996.191

438.446.605

4.427.220.702

532.655.782 428.440.302

130.278.010.323 106.142.861.869

2017 2016

916.645.520 700.588.463

1.474.034.400 1.805.725.394

15.172.121.635 8.714.717.696

4.653.635.944

8.459.103.643

23.761.480.783

36.266.429.059 45.003.852.264

22.535.274.010

18.341.390.764

7.134.176.428

42.613.323.747

5.030.436.850

39.520.985.707

20162017

6.195.040.489

9.557.783.956

133.547.252

7.432.568.505

8.634.295.083

34.192.117.932

85.955.779.615

2017

9.570.004.510

1.253.196.013

9.200.315.144

4.115.129.644

8.900.308.619

1.392.755.255

9.147.364.558

42

Page 48: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

30. TAGIHAN DAN LIABILITAS KOMITMEN KONTIJENSI

KOMITMEN

Tagihan komitmen:

- Komitmen Kredit yang Belum Digunakan

- Lainnya

Jumlah

Liabilitas komitmen:

- Komitmen Kredit yang Belum Ditarik

- Lainnya

Jumlah

Komitmen bersih

KONTIJENSI

Tagihan Kontijensi:

- Pendapatan Bunga dalam Penyelesaian

- Lainnya

Jumlah

Liabilitas Kontijensi:

- Garansi yang Diterbitkan

- Lainnya

Jumlah

Kontijensi Bersih

LAINNYA

- Aset Produktif yang Dihapusbukukan

- Lainnya

Jumlah Tagihan Lainnya

Jumlah Tagihan Komitmen dan Kontijensi - Bersih

31. IMBALAN KERJA

Dana Pensiun

Tunjangan Hari Tua

Uang Duka Penghargaan Pensiun

Akhir Masa Jabatan Direksi

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

a. Program Dana Pensiun

2017 2016

PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah memiliki program pensiun manfaat pasti melalui Dana Pensiun Bank Pembangunan

Daerah Sulawesi Tengah yang pesertanya meliputi setiap karyawan yang telah berusia 18 tahun atau telah menikah. Program

tersebut memberikan manfaat pensiun yang akan dibayarkan kepada karyawan yang berhak pada saat karyawan pensiun atau

pada saat karyawan tersebut berhenti sesuai dengan peraturan dana pensiun yang bersangkutan.

Pendanaan program pensiun ini dibentuk dari iuran peserta sebesar 5,00% dan iuran normal dan tambahan sesuai perhitungan

aktuaria yang dibayarkan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah sebagai pendiri. Di samping itu, sumber pendanaan

lainnya adalah hasil investasi Dana Pensiun. Aset Investasi dana pensiun berupa deposito berjangka.

Berdasarkan laporan aktuaris No.: 082-D/PSAK/DAT/I/2018 untuk perhitungan Dana Pensiun, Beban (Pendapatan) Imbalan Pasca

Kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

-

21.339.202.615

17.694.783.864

2.917.482.083

Bank memberikan imbalan kerja jangka panjang dan pasca kerja lainnya kepada para karyawannya yang memenuhi syarat yang terdiri

dari program pensiun manfaat pasti, tunjangan hari tua, penghargaan masa kerja, uang duka dan penghargaan pensiun, serta

penghargaan akhir masa jabatan direksi. yang dihitung berdasarkan Peraturan Perusahaan yang telah sesuai dengan Undang-Undang

Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003.

Penilaian aktuaria atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang dan pasca kerja dihitung oleh aktuaria independen (PT Dian Artha

Tama) dengan menggunakan metode projected unit credit . Perhitungan aktuaria untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2017, diperoleh dari laporan aktuaria pada tanggal 24 Januari 2018.

2017 2016

5.819.660.335

16.072.022.672

20.982.152.030

4.965.603.443

47.839.438.480 41.951.468.562

(41.974.286.300)

-

(41.974.286.300)

11.609.096.564

-

11.609.096.564

(10.981.725.449)

-

2016

(30.365.189.736)

(10.981.725.449)

-

-

2017

-

(7.077.245.998)

-

12.256.751.429

12.256.751.429

(30.853.401.965)

-

(30.853.401.965)

50.007.385.100 63.358.440.803

43.974.709.980 47.623.645.208

31.706.571.654 57.081.710.780

75.681.281.634 104.705.355.988

-

- -

(7.077.245.998) (10.981.725.449)

-

(18.596.650.536)

(7.077.245.998)

43

Page 49: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

31. IMBALAN KERJA - (lanjutan)

a. Program Dana Pensiun - (lanjutan)

Penetapan Beban (Pendapatan) Imbalan Pasca Kerja:

Biaya Jasa Kini

Biaya (Pendapatan) Netto

a. Biaya Bunga

b. Pendapatan Bunga dari aset

c. Bunga atas dampak batasan atas

Beban (Pendapatan) yang diakui

Rekonsiliasi Pendanaan

Nilai Kini Kewajiban

Nilai Wajar Aset

Status Pendanaan

Kewajiban transisi yang belum diakui

Biaya Jasa Lalu yang belum diakui

(Laba)/Rugi Aktuaria yang belum diakui

Biaya dibayar dimuka (Cadangan) Yang diakui akhir periode

Perubahan atas Dampak Batasan Aset

Rekonsiliasi Biaya dibayar dimuka (Cadangan) Kewajiban Imbalan Pasca Kerja

Biaya dibayar dimuka (cadangan) awal

Pembayaran Imbalan

Beban (Pendapatan)

Pendapatan Komprehensif Lain

Iuran Pemberi Kerja

Biaya dibayar dimuka (cadangan) akhir periode

Akumulasi (Laba)/Rugi Aktuaria yang diakui dalam pendapatan Komprehensif lain

Pendapatan Komprehensif Lain Awal

(Laba)/Rugi Aktuaria pada Kewajiban

(Laba)/Rugi Aktuaria pada Aset

Perubahan dampak batas aset

Pendapatan Komprehensif Lain akhirnya periode

b. Program Tunjangan Hari Tua Pegawai dan Direksi

Penetapan Beban (Pendapatan) Imbalan Pasca Kerja:

Biaya Jasa Kini

Biaya Bunga

Hasil yang diharapkan dari aset

(Laba)/Rugi Aktuaria

Beban Jasa Lalu

a. vested

b. Non vested

c. Transisi

(Laba)/Rugi Aktuaria yang belum diakui

Beban (Pendapatan) yang diakui

4.886.473.614

-

(3.701.712.787)

(3.630.705.011)

4.197.060.085

6.292.459.326

5.314.585.688

(1.244.098.052)

(3.575.140.338)

2.590.828.874

1.716.507.195

(289.771.300)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3.773.018.471 4.017.564.769

9.198.435.663

(1.452.921.382)

(1.751.115.901)

12.782.205.004 6.787.806.624

Berdasarkan laporan aktuaris Nomor: 082-B/PSAK/DAT/I/2018 untuk perhitungan Tunjangan Hari Tua, beban (pendapatan)

imbalan pasca kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

2017 2016

1.980.525.452

2.164.584.955

(372.091.936)

4.800.681.202

(5.819.660.335) 1.751.115.901

2017 2016

6.787.806.624

2017 2016

(56.459.279.224)

50.639.618.889

(5.819.660.335)

-

-

-

(5.819.660.335)

- (3.135.357.713)

4.625.943.157 3.701.712.787

2017 2016

1.751.115.901

-

4.625.943.157

7.745.514.281

(3.141.815.494)

(40.697.458.761)

42.448.574.662

1.751.115.901

-

-

-

1.751.115.901

2017 2016

4.773.036.893

3.418.586.536

3.701.712.787

2.702.032.869

(3.565.680.272)

- 439.782.625

44

Page 50: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

31. IMBALAN KERJA - (lanjutan)

b. Program Tunjangan Hari Tua Pegawai dan Direksi - (lanjutan)

Rekonsiliasi Pendanaan

Nilai Kini Kewajiban

Nilai Wajar Aset

Status Pendanaan

Kewajiban transisi yang belum diakui

Biaya Jasa Lalu yang belum diakui

(Laba)/Rugi Aktuaria yang belum diakui

Biaya dibayar dimuka (Cadangan) Yang diakui akhir periode

Rekonsiliasi Biaya dibayar dimuka (Cadangan) Kewajiban Imbalan Pasca Kerja

Biaya dibayar dimuka (cadangan) awal

Pembayaran Imbalan

Beban (Pendapatan)

Pendapatan Komprehensif Lain

Iuran Pemberi Kerja

Biaya dibayar dimuka (cadangan) akhir

Akumulasi (Laba)/Rugi Aktuaria yang diakui dalam pendapatan Komprehensif lain

Pendapatan Komprehensif Lain Awal

(Laba)/Rugi Aktuaria pada Kewajiban

(Laba)/Rugi Aktuaria pada Aset

Pendapatan Komprehensif Lain akhirnya periode

c. Program Penghargaan Masa Kerja Uang Muka dan Penghargaan Pensiun

Biaya Jasa Kini

Biaya Bunga

Hasil yang diharapkan dari aset

(Laba)/Rugi Aktuaria

Beban Jasa Lalu

a. vested

b. Non vested

c. Transisi

Beban (Pendapatan)yang diakui

Nilai Kini Kewajiban

Nilai Wajar Aset

Status Pendanaan

Kewajiban transisi yang belum diakui

Biaya Jasa Lalu yang belum diakui

(Laba)/Rugi Aktuaria yang belum diakui

Biaya dibayar dimuka (Cadangan) Yang diakui akhir periode

Status Rekonsiliasi imbalan pasca kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai

berikut:

4.429.665.901

(15.852.621.054)

-

(4.017.564.769)

- -

- -

20.982.152.030 (17.694.783.864)

- -

- -

- -

- -

8.065.955.423 3.405.999.211

Status Rekonsiliasi Pendanaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

2017 2016

20.982.152.030 (17.694.783.864)

- -

20.982.152.030 (17.694.783.864)

147.921.577

(7.514.850.164)

Berdasarkan laporan aktuaris Nomor: 082-A/PSAK/DAT/I/2018 untuk perhitungan penghargaan Masa Kerja Uang Duka dan

Penghargaan Pensiun, beban (pendapatan) imbalan pasca kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

dan 2016 adalah sebagai berikut:

2017 2016

6.579.593.578 2.237.485.203

1.486.361.845 1.168.514.008

- -

- -

- -

85.164.030

(140.317.554)

(21.339.202.615)

-

(3.773.018.471)

7.374.532.610

1.665.665.804

(16.072.022.672) (21.339.202.615)

2017 2016

(140.317.554)

(7.522.454.187)

(21.131.037.403)

5.059.014.731

(16.072.022.672) (21.339.202.615)

- -

- -

- -

(16.072.022.672) (21.339.202.615)

2017 2016

2.736.381.427

(2.821.545.457)

1.352.528.665

(2.961.863.011)

(25.768.868.516)

2017 2016

45

Page 51: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

31. IMBALAN KERJA - (lanjutan)

c. Program Penghargaan Masa Kerja Uang Muka dan Penghargaan Pensiun - (lanjutan)

Rekonsiliasi Biaya dibayar dimuka (Cadangan) Kewajiban Imbalan Pasca Kerja

Biaya dibayar dimuka (cadangan) awal

Pembayaran Imbalan

Beban (Pendapatan)

Pendapatan Komprehensif Lain

Iuran Pemberi Kerja

Biaya dibayar dimuka (cadangan) akhir

Akumulasi (Laba)/Rugi Aktuaria yang diakui dalam pendapatan Komprehensif lain

Pendapatan Komprehensif Lain Awal

(Laba)/Rugi Aktuaria pada Kewajiban

(Laba)/Rugi Aktuaria pada Aset

Pendapatan Komprehensif Lain akhirnya periode

d. Penghargaan Akhir Masa Jabatan Direksi dan Komisaris

Biaya Jasa Kini

Biaya Bunga

Hasil yang diharapkan dari aset

(Laba)/Rugi Aktuaria

Beban Jasa Lalu

a. vested

b. Non vested

c. Transisi

Beban (Pendapatan)yang diakui

Nilai Kini Kewajiban

Nilai Wajar Aset

Status Pendanaan

Perubahan pada Dampak Batas Aset

Biaya dibayar dimuka (Cadangan)

Yang diakui akhir periode

Rekonsiliasi Biaya dibayar dimuka (Cadangan) Kewajiban Imbalan Pasca Kerja

Biaya dibayar dimuka (cadangan) awal

Pembayaran Imbalan

Beban (Pendapatan)

Pendapatan Komprehensif Lain

Iuran Pemberi Kerja

Biaya dibayar dimuka (cadangan) akhir

Akumulasi (Laba)/Rugi Aktuaria yang diakui dalam pendapatan Komprehensif lain

Pendapatan Komprehensif Lain Awal

(Laba)/Rugi Aktuaria pada Kewajiban

(Laba)/Rugi Aktuaria pada Aset

Perubahan dampak batas aset

Pendapatan Komprehensif Lain akhirnya periode

Status Rekonsiliasi Pendanaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

7.023.144.363 1.141.801.510

- -

- -

8.134.900.384 1.111.756.021

2017 2016

(2.917.482.083) (2.360.140.910)

6.851.496.716 1.620.000.000

1.876.473.713 1.035.539.663

7.023.144.363 1.141.801.510

- -

(4.965.603.443) (2.917.482.083)

2017 2016

1.111.756.021 (30.045.489)

2017 2016

(4.965.603.443) (2.917.482.083)

- -

(4.965.603.443) (2.917.482.083)

- -

- -

(4.965.603.443) (2.917.482.083)

304.833.101 212.412.682

- -

- -

- -

- -

- -

- -

1.876.473.713 1.035.539.663

(20.982.152.030) (17.694.783.864)

2017 2016

(4.281.694.981) 1.460.925.869

- -

(3.541.180.896) 740.514.085

Berdasarkan laporan aktuaris Nomor: 082-C/PSAK/DAT/I/2018 untuk perhitungan penghargaan, Akhir Masa Jabatan Direksi beban

(pendapatan) imbalan pasca kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai

berikut:

2017 2016

1.571.640.612 823.126.981

740.514.085 (720.411.784)

2017 2016

(17.694.783.864) (12.983.488.983)

496.892.276 155.630.199

8.065.955.423 3.405.999.211

(4.281.694.981) 1.460.925.869

- -

46

Page 52: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

31. IMBALAN KERJA - (lanjutan)

e. Asumsi

Tingkat mortalitas

Tingkat kecatatan

Tingkat pengunduruan diri

Tingkat pensiun awal

Selisih usia peserta dan suami/istri

Rata-rata kenaikan gaji pada masa yang akan datang

Tingkat kenaikan manfaat pensiun berkala

Rata-rata tertimbang tingkat bunga pengukuran kewajiban aktuaria

Rata-rata tertimbang tingkat bunga pengukuran aset aktuaria

Usia Pensiun

Metode yang digunakan

32. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

Asumsi yang digunakan oleh aktuaris untuk menentukan besarnya seluruh kewajiban manfaat karyawan di atas adalah sebagai

berikut:

465.381.245.590

1.503.620.366.041

625.010.325.965

-

7.569.976.081.813

Pinjaman Diterima - - - - -

Jumlah 75.000.000.000 1.151.931.740.143 2.603.251.510.501 3.739.792.831.170 7.569.976.081.813

Tabungan - - - 465.381.245.590 465.381.245.590

Deposito Berjangka - - -

212.599.894.109

6.621.422.934

771.700.000.000 Penempatan BI dan Bank Lain - 771.700.000.000 - - 771.700.000.000

455.231.740.143

2.603.251.510.501

926.559.576.530

Efek-efek 75.000.000.000 380.231.740.143 - - 455.231.740.143

Kredit Yang Diberikan - - 2.603.251.510.501 - 2.603.251.510.501

Giro - - - 926.559.576.530 926.559.576.530

1.744.164.364.903

625.010.325.965

300.551.250.000

1.744.164.364.903

625.010.325.965

300.551.250.000

9.058.755.889.970

2016

Nilai Wajar

9.058.755.889.970 806.854.471.163 3.259.250.141.267 4.054.089.473.689

Dimiliki Hingga Pinjaman Yang Biaya Perolehan

- - 1.744.164.364.903

- - 625.010.325.965

- 300.551.250.000 -

Tersedia untuk

4.014.842.676

337.058.770.359

1.408.357.504.655

4.014.842.676

337.058.770.359

1.408.357.504.655

- - 4.014.842.676

337.058.770.359 - -

469.795.700.804 -

2.958.698.891.267

651.475.112.429

729.811.717.530

2.958.698.891.267

651.475.112.429

729.811.717.530

- - 651.475.112.429

- - 729.811.717.530

-

- 2.958.698.891.267 -

Sebagian besar instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan disajikan menggunakan nilai wajar. Berikut ini adalah perbandingan

antara nilai tercatat, seperti yang dilaporkan pada laporan posisi keuangan dan nilai wajarnya.

Pada tabel berikut ini, instrumen keuangan telah dialokasikan berdasarkan klasifikasi-nya. Kebijakan akuntansi penting pada Catatan

No. 2c menjelaskan bagaimana setiap kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan diukur dan bagaimana pendapatan dan beban,

termasuk keuntungan dan kerugian atas nilai wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan) diakui.

Pengelompokan aset keuangan telah diklasifikasikan menjadi aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan

dan piutang, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi.

Nilai wajar pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan informasi yang tersedia dan belum diperbaharui untuk

merefleksikan perubahaan keadaan pasar setelah tanggal laporan posisi keuangan.

Tabel berikut ini merupakan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2017

dan 2016.

2017

Nilai Wajar

299.613.110.187

Nilai Tercatat

299.613.110.187 - - 299.613.110.187

Dimiliki Hingga

Jatuh Tempo

Pinjaman Yang

Diberikan/Diterima

Biaya Perolehan

Diamortisasi

Tersedia untuk Aset dan Liabilitas

Keuangan

Giro pada Bank Indonesia

0,10% per tahun 0,10% per tahun

5 tahun 5 tahun

5% 5%

NIHIL NIHIL

7,2% 7,3% - 8,4%

0% - 7,2% 0% - 9%

56 tahun 56 tahun

Projected Unit Credit Projected Unit Credit

2017 2016

GAM tahun 1971 GAM tahun 1971

0,01% per tahun 0,01% per tahun

0,50% per tahun 0,50% per tahun

Giro pada Bank Lain

Penempatan BI dan Bank Lain

Efek-efek

Kredit Yang Diberikan

Giro

Tabungan

Deposito Berjangka

Simpanan dari Bank Lain

Pinjaman Diterima

Jumlah

dijual

-

-

-

938.561.803.851

-

-

-

-

-

-

938.561.803.851

1.503.620.366.041 1.503.620.366.041

Simpanan dari Bank Lain - - - 625.010.325.965 625.010.325.965

Aset dan Liabilitas

Keuangan dijual Jatuh Tempo Diberikan/Diterima Diamortisasi

Giro pada Bank Indonesia - - - 212.599.894.109 212.599.894.109

Giro pada Bank Lain - - - 6.621.422.934 6.621.422.934

Nilai Tercatat

47

Page 53: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

32. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN - (lanjutan)

Metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar adalah sebagai berikut:

-

-

-

33. KUALITAS ASET PRODUKTIF

Penempatan pada BI

Penempatan pada Bank Lain

Efek-efek

Kredit Yang Diberikan

Jumlah

Penempatan pada BI

Penempatan pada Bank Lain

Efek-efek

Kredit Yang Diberikan

Jumlah

34. MANAJEMEN RISIKO

Seluruh penempatan dana pada Bank Indonesia, penempatan pada bank lain, dan efek-efek digolongkan sebagai aset lancar.

PT. Bank Sulteng menerapkan manajemen risiko yang independen dan sesuai dengan standar yang merujuk pada ketentuan Bank

Indonesia serta best practices yang diterapkan di perbankan internasional.

Kerangka pengelolaan risiko Bank mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang

Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang

Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum sebagai mana

telah diubah sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 tentang Penerapan

Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Kerangka ini tercantum dalam Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM) agar sejalan

dengan rencana penerapan Basel II Accord secara bertahap di Indonesia. Dalam kerangka pengelolaan risiko tersebut diatur berbagai

kebijakan agar manajemen risiko berfungsi sebagai business enabler sehingga bisnis dapat tetap tumbuh dalam koridor prudential

principle dengan menerapkan proses manajemen risiko yang ideal (identifikasi - pengukuran - pemantauan - pengendalian risiko)

pada semua level organisasi.

Direksi memiliki tanggung jawab secara menyeluruh terhadap pembentukan dan pengawasan terhadap kerangka manajemen risiko

Bank. Direksi telah membentuk Komite Aset dan Liabilitas (ALCO), Komite Risiko Kredit dan Operasional yang bertanggung jawab

untuk mengembangkan dan memonitor kebijakan manajemen risiko Bank di area yang telah ditetapkan. Semua komite Dewan

memiliki anggota eksekutif dan non-eksekutif dan melaporkan secara teratur kepada Direksi pada tanggal kegiatan mereka.

Kebijakan manajemen risiko Bank dibuat untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang dihadapi oleh Bank, untuk menetapkan

batas risiko dan pengendalian yang tepat, dan memantau risiko dan kepatuhan terhadap batas risiko. Kebijakan manajemen risiko dan

sistem direview secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan.

Bank, melalui pelatihan dan pemeliharaan prosedur operasi standar, bertujuan untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang

disiplin dan konstruktif, sehingga semua karyawan memahami peran dan kewajibannya masing-masing.

455.231.740 - - - - 455.231.740

2.525.699.433 76.650.327 1.021.481 1.869.686 33.041.689 2.638.282.616

3.752.631.174 76.650.327 1.021.481 1.869.686 33.041.689 3.865.214.356

2016 (dalam ribuan)

Aset Produktif Lancar DPK Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah

431.700.000 - - - - 431.700.000

340.000.000 - - - - 340.000.000

1.408.357.505 - - - - 1.408.357.505

2.854.472.829 99.146.368 4.302.551 2.847.097 33.605.397 2.994.374.241

4.599.889.104 99.146.368 4.302.551 2.847.097 33.605.397 4.739.790.516

Aset Produktif Lancar DPK Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah

212.058.770 - - - - 212.058.770

125.000.000 - - - - 125.000.000

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan, kecuali efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diterima,

mendekati nilai tercatatnya karena mempunyai jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut

dan/atau suku bunganya sering ditinjau ulang.

Nilai wajar efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan berdasarkan harga kuotasi pasar yang berlaku pada tanggal 31

Desember 2017 dan 2016.

Nilai wajar pinjaman yang diterima dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar per tanggal

31 Desember 2017 dan 2016.

Tabel berikut ini menunjukkan tingkat mutu aset produktif Bank sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku:

2017 ( dalam ribuan)

48

Page 54: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

34. MANAJEMEN RISIKO - (lanjutan)

a. Profil Risiko Bank

Ringkasan sesuai matriks profil risiko yaitu sebagai berikut:

Risiko Kredit

Risiko Pasar

Risiko Operasional

Risiko Likuiditas

Risiko Hukum

Risiko Reputasi

Risiko Strategik

Risiko Kepatuhan

Peringkat Komposit

b. Risiko Kredit

-

-

-

- Mengadakan pendidikan dan pelatihan untuk memberikan hasil yang baik kepada Bank dalam mengelola risiko kredit.

Adapun Maksimum Eksposur Risiko Kredit adalah sebagai berikut (dalam jutaan rupiah):

Bank Indonesia

Giro pada Bank Lain

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain

Efek - efek

Kredit yang diberikan

Jumlah - Bruto

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Jumlah- Bersih 5.007.743 4.049.405

Manajemen memfokuskan, mengembangkan dan mengkategorikan risiko kredit bank sesuai dengan tingkat kerugian

keuangan yang akan dihadapi. Sistem penilaian risiko digunakan dalam menentukan eksposur kredit.

Berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Jaminan umumnya tidak diadakan selama penempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain.

2017 2016

299.613 212.600

4.015 6.621

337.059 771.700

1.408.358 455.232

2.994.374 2.638.283

5.043.418 4.084.436

(35.675) (35.031)

Moderate Fair 3 Moderate Fair 3

Moderate Fair 2 Moderate Fair 3

Dengan melihat risiko inherent berada pada posisi Moderate dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko pada posisi Fair , maka

peringkat Profil Risiko Per Desember 2017 adalah peringkat 3 (tiga).

Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan dari counterparty yang tidak mampu memenuhi kontrak kewajiban mereka. Untuk

memastikan penurunan nilai kredit cepat terdeteksi, portofolio kredit secara aktif dimonitor pada setiap lapisan struktur risiko

dan akan diatasi melalui penerapan strategi perbaikan.

Direksi telah mendelegasikan tanggung jawab bagi pengawasan terhadap risiko kredit. Divisi Kredit bertanggung jawab untuk

manajemen risiko kredit PT Bank Sulteng, termasuk:

Merumuskan kebijakan kredit yang meliputi persyaratan agunan, kredit penilaian, penilaian risiko dan pelaporan, prosedur

dokumenter dan hukum, dan sesuai dengan persyaratan peraturan dan perundang-undangan.

Untuk persetujuan dan perpanjangan fasilitas kredit, batas otorisasi dialokasikan untuk Petugas Kredit. Fasilitas yang lebih

besar memerlukan persetujuan oleh Divisi Kredit, Kepala Divisi Kredit, Komite Kredit atau Dewan Direksi yang membidangi

masalah tersebut.

Moderate

Low to Fair 3 Low to Fair 3

Moderate Moderate

Moderate Fair 3 Moderate Fair 3

Moderate Fair 3 Moderate Fair 3

Moderate Fair 3 Moderate Fair 3

Moderate Fair 3 Low to Satisfactory 3

Risiko

Moderate Fair 3 Moderate Satisfactory 3

Low to Satisfactory 2 Low to Fair 2

Moderate Moderate

Komite Audit Bank bertanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko Bank, dan

untuk mengkaji kecukupan kerangka kerja manajemen risiko dalam kaitannya dengan risiko yang dihadapi oleh Bank. Audit Komite

Bank dibantu oleh fungsi-fungsi Internal Audit. Internal Audit melakukan review terhadap prosedur dan pengendalian manajemen

risiko secara reguler dan ad-hoc, hasilnya dilaporkan kepada Komite Audit Bank.

Seluruh risiko dilaporkan Bank kepada Bank Indonesia melalui penyusunan laporan Profil Risiko secara triwulanan dan laporan Tingkat

Kesehatan Bank secara semesteran untuk menggambarkan seluruh risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank, termasuk risiko

entitas anak secara konsolidasi.

Profil Risiko

Desember 2017 Desember 2016

Peringkat Peringkat Peringkat Peringkat Peringkat Peringkat

Risiko Kualitas Tingkat Risiko Kualitas Tingkat

Inhern Manajemen Risiko Inhern Manajemen Risiko

Risiko

49

Page 55: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

34. MANAJEMEN RISIKO - (lanjutan)

b. Risiko Kredit - (lanjutan)

Garansi yang diterbitkan

Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan

Jumlah- Bersih

Ikhtisar kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

Pertanian

Pertambangan

Perindustrian

Perdagangan/Restoran & Hotel

Konstruksi

Pengangkutan

Jasa dunia usaha

Lain-lain

Jumlah

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Jumlah - bersih

Ikhtisar kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

Pertanian

Pertambangan

Perindustrian

Perdagangan/Restoran & Hotel

Konstruksi

Pengangkutan

Jasa dunia usaha

Lain-lain

Jumlah

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Jumlah - bersih

Kebijakan kredit, standar dan pelaksanaan serta pemantauan dan pengadministrasian portofolio kredit ditetapkan oleh pejabat

bank. Kebijakan ini disetujui oleh Dewan Komisaris dan secara berkala diperbarui untuk memasukkan perubahan pasar dan

peraturan perbankan yang baru.

13.002.325.628 -

26.286.377.094 250.000.000

131.250.000 -

46.047.203.173 20.820.119.941

2.514.306.828.393 14.827.679.932

2.602.349.760.181 35.932.855.553

- (35.031.105.233)

2.602.349.760.181 901.750.320

Bank mendorong optimalisasi portofolio kredit dimana perluasan/diversifikasi kredit didasarkan pada rencana strategis Bank,

kondisi ekonomi saat ini, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.953.619.197.042 40.755.044.166

- (35.675.349.941)

2.953.619.197.042 5.079.694.225

2016

Tidak mengalami Mengalami penurunan

penurunan nilai Nilai

2.028.025.893 -

197.750.000 -

350.000.000 35.055.680

3.318.731.963 16.783.100

- -

2.655.123.989 -

47.178.967.314 5.024.710.177

55.730.795.920 1.544.542.966

972.916.664 -

12.667.541.187 12.853.827.237

2.831.095.120.005 21.315.180.686

Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

2017 2016

30.853.401.965 41.974.286.300

7.077.245.998 10.981.725.449

37.930.647.963 52.956.011.749

Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Bank pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tanpa

memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya. Untuk aset pada laporan posisi keuangan, eksposur di atas ditentukan

berdasarkan nilai tercatat bersih seperti yang diungkapkan pada laporan keuangan.

2017

Tidak mengalami Mengalami penurunan

penurunan nilai Nilai

50

Page 56: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

34. MANAJEMEN RISIKO - (lanjutan)

b. Risiko Kredit - (lanjutan)

Rasio NPL Gross

Rasio NPL Netto

Rasio KAP

1.

2.

3.

4.

5.

6.

a.

b.

c.

d.

e.

Melakukan pengalihan piutang kepada Bank lain guna menjaga posisi LFR yang sesuai dengan persyaratan regulator serta

membantu kondisi likuiditas pada posisi yang normal.

Dalam Rangka Menurunkan kredit bermasalah (Non Performing Loan - NPL) Bank Sulteng telah melakukan langkah - langkah

yang sifatnya strategis, guna mempercepat proses penurunan kredit bermasalah. Langkah - langkah tersebut antara lain :

Menyusun strategi dan rencana kerja atas pelaksanaan penyelesaian Kredit bermasalah sehingga dapat mengurangi

tingkat atau jumlah kredit bermasalah.

Mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi kredit bermasalah yang dihadapi debitur serta meyakini etikad baik debitur

terhadap Bank dalam rangka upaya penyelamatan dan penyelesaian kredit yang akan di ambil.

Menegosiasikan dengan debitur mengenai langkah - langkah yang perlu di ambil berkaitan dengan kondisi kredit

bermasalah yang dihadapi.

Mengusulkan dan melaksanakan bentuk penyelamatan kredit, antara lain melalui penagihan langsung (Collection

kepada seluruh debitur yang masih mempunyai sumber pembayaran serta keinginan dalam menyelesaikan kewajiban

terhadap Bank.

Melaksanakan proses litigasi (eksekusi dan penjualan agunan) yang mampu memberikan kontribusi maksimal bagi

kepentingan Bank.

Risiko Inherent untuk risiko kredit berada pada posisi MODERATE . Berikut ini adalah Rasio Non-Performing Loan (NPL) Gross dan

Rasio Non-Performing Loan (NPL) Netto Bank pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016:

2017 2016

1,36% 1,36%

0,17% 0,03%

0,80% 0,89%

Rasio Kualitas Aset Produktif (KAP) merupakan rasio antara aset yang diklasifikasikan tidak produktif (AYDTP) dibandingkan

dengan total aset produktif (AP). Aset yang diklasifikasikan tidak produktif merupakan rata-rata tertimbang aset berdasarkan

kolektibilitas.

Rasio NPL gross merupakan rasio antara baki debit pinjaman yang digolongkan non-performing loan (kategori kurang lancar,

diragukan, dan macet) dibandingkan dengan total baki debit pinjaman. Rasio NPL netto merupakan rasio antara nilai bersih

pinjaman yang digolongkan non-performing loan (kategori kurang lancar, diragukan, dan macet) dibandingkan dengan baki

pinjaman. Nilai bersih merupakan baki debit dikurangi saldo penyisihan penghapusan pinjaman.

Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Kredit berada pada posisi SATISFACTORY . Kebijakan yang diambil oleh Bank

Sulteng dalam Penerapan Manajemen Risiko Kredit adalah sebagai berikut:

Dalam Menentukan arah dan kebijakan Bank dalam penyediaan dana, Bank telah membentuk Risk Appetite dan Risk

Tolerance yang telah disinkronisasikan dengan Strategi dan Rencana Bisnis Tahunan.

Bank Telah melakukan pembudayaan terhadap tingkat kepedulian risiko kredit kepada setiap level organisasi termasuk

penetapan Risk Appetite dan Risk Tolerance , agar kebijakan dan strategi terhadap penyediaan dana dapat

diimplementasikan dengan baik

Dalam rangka pelaksanaan Kebijakan Perkreditan telah didukung dengan beberapa Standar Operasional Prosedur antara lain:

1. SOP Kredit Commersial

2. SOP Kredit Multiguna

3. SOP KPR

4. SOP Penyaluran Kredit Multiguna dengan pola Chanelling .

5. SOP tentang pembelian Kredit Multiguna

6. SOP pengalihan Kredit Multiguna.

7. Kebijakan dan SOP Garansi Bank.

Mempertahankan Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LFR) pada rentan angka 80% - 92% guna menjaga likuiditas Bank

pada posisi yang terkendali.

51

Page 57: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

34. MANAJEMEN RISIKO - (lanjutan)

c. Risiko Pasar

ASET

Giro pada bank lain

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

Call money Fasbi

Deposito berjangka

Deposito on call

Interbank call money

Efek- efek

Sertifikat Bank Indonesia

Obligasi

Kredit yang diberikan

LIABILITAS

Simpanan dari nasabah

Giro

Tabungan

Deposito

Simpanan dari bank lain

Giro

Call Money

Risiko pasar adalah risiko bahwa perubahan harga pasar seperti suku bunga, akan mempengaruhi pendapatan atau nilai dari

instrumen keuangan.

0,25% - 2,00% 0,25% - 2,00%

1,00% - 9,75% 1,00% - 10,25%

0,00% 0,00%

4.40% - 5.35% 5.00% - 8.85%

3,25% - 4,00% 4,00% - 5,25%

5,30% - 5,65% 5,75% - 9,00%

- 4,60% - 6,90%

4,25% 4,15% - 8,50%

- 5,80% - 7,15%

7,40% - 12,25% 8,40% - 12.75%

13,15% 12,38%

2017 2016

1,00% - 3,00% 1,00% - 3,00%

Risiko tingkat bunga bank merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengoptimalkan pendapatan bunga, mengingat tingkat suku

bunga tersebut sesuai dengan strategi bisnis Bank. Kegiatan manajemen dalam memonitoring aset dan liabilitas bank dilakukan

terhadap setiap perubahan tingkat suku bunga. Adapun pengelolaan risiko suku bunga disertai dengan pemantauan sensitivitas

aset keuangan dan liabilitas bank untuk meningkatkan atau menurunkan tingkat suku bunga pasar.

Risiko nilai tukar adalah risiko kerugian akibat pergerakan yang berlawanan dari nilai tukar pada saat Bank memiliki posisi

terbuka. Bank tidak memiliki saldo dan transaksi dalam mata uang asing. Dengan demikian, Bank tidak menghadapi risiko nilai

tukar.

Risiko inheren untuk risiko pasar dinilai Low To Moderate dengan beberapa parameter penilaian/indikator sebagai berikut: (1)

Bank Sulteng belum melakukan transaksi surat berharga dalam bentuk AFS akan tetapi bank melakukan transaksi HTM (hold To

Maturity ). Dalam transaksinya Bank belum menggunakan jasa broker untuk melakukan transaksi instrumen keuangan. (2)

Penentuan jenis perdagangan instrument keuangan telah ditentukan dengan teliti melalui riview rate yang menghaslkan return

yang dituangkan dalam memo direksi perihal penempatan dana setiap harinya. (3) Dalam melakukan transaksi Sebagian petugas

telah memiliki kompetensi dan telah melalui sertifikasi treasury. Kedepannya akan dilakukan penyesuaian kompetensi melalui

sertifikasi treasury sesuai dengan PBI No 18/11/PBI/2016 tentang pasar modal. (4) Eksposur Risiko pasar dari trading cukup

signifikan. (5) Portofolio bank didominasi oleh instrumen keuangan yang cukup kompleks. (6) Transaksi derivatif cukup signifikan.

(7) Struktur aset dan kewajiban Bank cukup sensitif terhadap perubahan suku bunga, hal ini akan berdampak terhadap

pendapatan bunga Bank maupun terhadap modal. (8) Tidak ada aktifitas trading umumnya untuk memenuhi kebutuhan nasabah

(customer accomodation ). (9) Bank belum memiliki Sistem Informasi yang dapat memberikan data secara akurat,tepat waktu dan

memberikan informasi data yang dapat membantu Komite atau Direksi dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan risiko

pasar.

Risiko inherent untuk Risiko Pasar berada pada posisi LOW TO MODERATE , dengan kualitas penerapan manajemen risiko untuk

risiko pasar yang dinilai FAIR . Selama Triwulan IV/2017 tidak terdapat risiko pasar yang dinilai dapat membahayakan Bank.

Tabel di bawah ini merupakan kisaran tingkat bunga per tahun untuk aset dan liabilitas yang signifikan untuk tahun yang berakhir

pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016:

2017 2016

1% 1%

52

Page 58: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

34. MANAJEMEN RISIKO - (lanjutan)

d. Risiko Likuiditas

(Dalam Jutaan Rupiah)

(Dalam Jutaan Rupiah)

LIABILITAS

Simpanan Nasabah 2.895.561 537.031 101.964

1.737.475

Perbedaan JT

154.016 283.798 1.818.752

14.640 20.000

2016

Saldo < 1 bulan 1-3 bulan 3-6 bulan 6-12 bulan > 12 bulan

ASET

5.000 5.000 220.488

Jumlah 4.311.501 1.414.088 116.285 113.194 930.459

2.367.653

Giro pada BI 212.600 212.600

- - -

Efek-efek 455.231 150.901 112.568 157.122

Kredit Yang Diberikan 2.638.282 29.756 13.301 22.374 289.828 2.283.023

Lain-lain 70.630

Pinjaman Yg Diterima - - - - - -

Lain-lain 200.833

625.010 625.010 - - - - Antar Bank Pasiva

-

Kas 150.222 150.222 - - - -

- - -

Antar Bank Aktiva 778.321 778.321 -

3.000 1.000 1.000 1.000 64.630

Jumlah 4.305.286 1.324.800 126.869 180.496 305.468

Perbedaan JT 583.882 87.759 23.905 25.480 20.670 426.068

75.000 1.000 1.000 1.000 122.833

Jumlah 3.721.404 1.237.041 102.964 155.016 284.798 1.941.585

956.643 175.671 20.539 21.355 20.787 718.292

Simpanan Nasabah 3.125.451 764.077 111.285 108.194 624.908 1.516.987

Antar Bank Pasiva 625.010 625.010 - - - -

Pinjaman Yg Diterima 300.551 - - - 300.551

Lain-lain 260.488 25.000 5.000

Lain-lain 85.068 10.000 2.500 2.500 2.500 67.568

Jumlah 5.268.144 1.589.758 136.824 134.549 951.246 2.455.767

LIABILITAS

Antar Bank Aktiva 341.074 341.074 - - - -

Efek-efek 1.408.358 743.272 100.000 123.000 442.086 -

Kredit Yang Diberikan 2.994.374 56.142 34.324 9.049 506.660 2.388.199

ASET

Kas 139.657 139.657 - - - -

Giro pada BI 299.613 299.613 - - - -

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Bank tidak memiliki cukup dana untuk memenuhi kewajibannya (membayar kepada kreditur

atau melunasi hutang-hutangnya pada saat jatuh tempo). Risiko Likuiditas dapat diperkecil dengan suatu perencanaan cash flow

dan pengelolaan kelebihan dana yang tepat dengan tetap mengantisipasi kebutuhan dan kewajiban di masa yang akan datang.

Pengelolaan likuiditas dan risiko pendanaannya diawasi oleh Komite ALCO. Kebijakan risiko likuiditas merupakan tanggung jawab

manajemen dan strategis yang harus diambil untuk menjamin likuiditas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan Bank sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

Ukuran utama yang digunakan oleh Bank untuk mengelola risiko likuiditas adalah rasio aset lancar bersih terhadap simpanan

nasabah. Rasio aktiva lancar bersih dianggap sebagai uang tunai dan kas pada aktiva lancar dikurangi dengan simpanan dari bank

(Giro pada Bank lain).

Untuk memantau tingkat risiko likuiditas Bank melakukan analisis jatuh tempo aset dan kewajiban secara periodik.

Tabel berikut ini menggambarkan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank dihitung berdasarkan sisa periode pada akhir tahun

sampai pada jatuh tempo kontrak.

2017

Saldo < 1 bulan 1-3 bulan 3-6 bulan 6-12 bulan > 12 bulan

53

Page 59: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

34. MANAJEMEN RISIKO - (lanjutan)

e. Risiko Operasional

- Penyesuaian dan pemisahan tugas serta otorisasi transaksi bank

- Pemantauan operasional bank.

- Dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

- Mengontrol seluruh dokumentasi dan prosedur bank

-

- Melakukan pelatihan dan pengembangan pegawai terhadap risiko operasional.

- Memitigasi risiko yang mungkin timbul.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8. Bank akan segera menerapkan PRC agar dapat memitigasi risiko-risiko di tiap cabang secara maksimal.

9.

f. Risiko hukum

Risiko hukum mencakup

- Gugatan hukum

- Biaya kasus hukum

g. Risiko reputasi

h. Risiko Strategis

Risiko strategis mencakup

-

- Kesesuaian realisasi diversifikasi produk baik kredit maupun treasury

- Perbandingan realisasi dengan target pasar yang ditetapkan.

Jika terjadi kesalahan ataupun kegagalan dalam operasional bank akan dilakukan pelaporan dan pengusulan tindakan

perbaikan.

Risiko Operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal,

kesalahan manusia, kegagalan sistim, atau adanya masalah eksternal yang mempengaruhi operasional bank. Tujuan Bank adalah

untuk mengelola risiko operasional sehingga dapat menghindari kerugian keuangan dan reputasi Bank.

Adapun tanggung jawab untuk meminimalisir terjadinya risiko operasional yang dapat mempengaruhi kegiatan Bank, antara lain

sebagai berikut:

Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Operasional berada pada posisi FAIR , pengelolaan Risiko Operasional menjadi

perhatian oleh Manajemen, dimana dalam pengelolaannya dilakukan melalui beberapa cara antara lain:

Secara rutin Komisaris melakukan pertemuan dengan Direksi terkait dengan pengembangan perbankan serta kondisi terakhir

Bank. Pertemuan tersebut ditujukan untuk memutus hal-hal yang perlu segera ditindaklanjuti dan dibenahi.

Komisi melalui Komite Pemantau Risiko secara rutin melakukan pertemuan dengan Unit Kerja Risk Manajemen dalam rangka

melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan manajemen risiko.

Secara Triwulanan Manajemen melakukan rapat Komite Manajemen Risiko terkait dengan pembahasan Risiko Operasional

yang dihadapi oleh Bank serta pelaporan Risk Profile Bank kepada Bank Indonesia.

Untuk melengkapi Kebijakan dan Standar Prosedur Operasional Bank yang sudah ada, PT. Bank Sulteng pada Triwulan IV

tahun 2013 khususnya Divisi Manajemen Risiko melakukan review SOP/BPP antara lain: Bidang Kepatuhan, Kebijakan Umum

Manajemen Risiko Bank dan Laporan Profil Risiko Bank.

Dalam rangka mengidentifikasi kejadian yang berisiko, Kantor Cabang melaporkan kejadian-kejadian tersebut dalam laporan

LTKM dan LTKT.

Membentuk Anti Fraud Departement dalam rangka memperkuat Sistem Pengendalian Intern, khususnya untuk

mengendalikan Fraud yang dilaksanakan oleh Divisi Satuan Kerja Audit Intern.

Dalam rangka memperkuat sistem pengendalian intern dan upaya mencegah terjadinya fraud, Manajemen melalui Divisi

Satuan Kerja Audit Intern melaksanakan sosialisasi strategi anti fraud kepada seluruh cabang secara rutin.

Bank akan segera menerapkan LED agar dapat menghitung semua kerugian yang timbul baik dari kegiatan operasional bank

maupun non operasional yang dapat menimbulkan kerugian pada bank.

Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang disebabkan adanya tuntutan hukum, tidak

adanya peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya

kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.

Risiko reputasi merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau

persepsi negatif terhadap Bank.

Setiap unit kerja secara proaktif melakukan self assessment dalam mengidentifikasi dan melakukan analisa probabilitas timbulnya

risiko yang melekat pada unit kerjanya masing-masing dan bertanggung jawab dalam pengelolaan risiko yang melekat pada setiap

aktivitas unit tersebut.

Risiko strategis merupakan risiko yang disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi yang tidak tepat, pengambilan

keputusan yang tidak tepat atau kurang responsifnya terhadap perubahan eksternal.

Ketepatan kebijakan bidang perkreditan, treasury maupun investasi.

54

Page 60: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

34. MANAJEMEN RISIKO - (lanjutan)

i. Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan mencakup

-

-

- Perpajakan

- Kelembagaan dan pelaporan atau perjanjian.

- Pengenalan nasabah atau Know Your Customer (KYC)

35. MANAJEMEN MODAL

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Bank telah memenuhi semua syarat permodalan yang diwajibkan.

Rasio Penyediaan Modal Minimum

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Kredit

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Operasional

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Pasar

Total Modal

Rasio Minimum menurut PBI 15/12/PBI/2013

a. Risiko kredit

b. Risiko operasional

Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005, Bank menggunakan pendekatan Basel I untuk

mengelola risiko kredit.

Bank menerapkan pendekatan standar untuk mengelola risiko kredit mulai 1 Januari 2012 sesuai dengan Surat Edaran Bank

Indonesia No.13/6/DPNP tanggal 18 Pebruari 2011.

Untuk pengelolaan risiko operasional Bank menerapkan pendekatan indikator dasar sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia

No.11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009. Berdasarkan Surat Edaran tersebut, beban modal untuk risiko operasional sebesar 5%, 10%

dan 15% dari rata-rata pendapatan kotor selama tiga tahun terakhir.

10,26% 10,87%

Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan karena tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-

undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

Kegiatan Alokasi modal didorong oleh optimalisasi jumlah modal yang jumlahnya tergantung pada peraturan perundang-undangan

yang berlaku untuk memaksimalkan laba atas risiko yang disesuaikan dengan modal dasar yang digunakan dalam menentukan

bagaimana modal dialokasikan oleh Bank pada operasional atau kegiatan tertentu. Kebijakan Bank yang berhubungan dengan

pengelolaan modal dan alokasi dana direview secara berkala oleh Direksi.

Sejak tahun 2007, Bank diwajibkan untuk memenuhi kerangka kerja Basel II dalam hal permodalan Bank dengan mengikuti road map

implementasi Basel II di Indonesia yang dipimpin oleh Bank Indonesia.

Penerapan Bank atas risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam permodalan adalah sebagai berikut:

Bidang perkreditan, meliputi batas maksimum pemberian kredit, kualitas aset produktif dan penyisihan penghapusan aset

produktif.

Bidang treasury dan investasi, meliputi penyertaan pada bank atau LKBB.

Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis

dan mempertahankan investor, deposan, pelanggandan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan permodalan, Bank mempertimbangkan

faktor-faktor seperti: pengembalian modal yang optimal pada pemegang saham, menjaga keseimbangan antara keuntungan yang

lebih tinggi dengan gearing ratio serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat.

Rasio Liabilitas Penyediaan Modal Minimum (Capital Adequacy Ratio [CAR]) adalah rasio modal terhadap aset tertimbang menurut

risiko (Risk - Weighted Assets [RWA]). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari Modal Inti

("Tier I") dan Modal Pelengkap ("Tier II") dikurangi penyertaan pada Entitas Anak. Rasio Kecukupan Modal pada tanggal-tanggal 31

Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut (dalam jutaan Rupiah):

2017 2016

1.673.879 1.530.797

580.375 453.160

- -

626.677 558.403

Rasio Kewajiban penyertaan Modal Minimum (KPMM)/Capital Adequacy

Ratio (CAR)27,80% 28,15%

Pada prakteknya risiko kepatuhan melekat pada risiko bank yang terkait pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain

yang berlaku.

55

Page 61: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2017

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

35. MANAJEMEN MODAL - (lanjutan)

Bank Indonesia menganalisa modal dalam 2 (dua) tingkatan:

1

2

Bank tidak memiliki modal tambahan lainnya yang memenuhi kriteria modal tier 3 dalam Peraturan Bank Indonesia yang berlaku.

Berbagai batasan diterapkan untuk unsur-unsur dari modal dasar. Pengaruh pajak tangguhan telah dikecualikan dalam menentukan

jumlah laba ditahan untuk modal tier 1, hanya 50 persen dari keuntungan tahun berjalan sebelum pajak tangguhan yang termasuk

dalam modal tier 1, dan kualifikasi modal tier 2 tidak dapat melebihi modal tier 1. Ada juga pembatasan pada jumlah penurunan

cadangan penurunan nilai - kolektif yang dapat dimasukkan sebagai bagian dari modal tier 2.

Modal Tier 1 terdiri dari modal saham biasa, agio saham, saldo laba, selisih penjabaran laporan keuangan, dan kepentingan non

pengendali setelah dikurangi goodwill dan aset tak berwujud dan penyesuaian lainnya sehubungan dengan item yang termasuk

dalam modal tetapi diperlakukan secara berbeda untuk kepentingan kecukupan modal.

Modal Tier 2 terdiri dari pinjaman subordinasi yang memenuhi syarat dan cadangan umum (maksimum 1,25% dari Aset Tertimbang

Menurut Risiko (ATMR)).

56

Page 62: BankF sulteng. 03.04.2018 LAI PT. BANK SULTENG 2017... · Kami tetah mengaudit laporan t"uungi, PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiri dari laporan posisi

Bank / sutt"ng