Top Banner

of 29

Bahasa Indonesia Tutorial 6 (Modul 5&6)

Jul 18, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Bahasa Indonesia

Tutorial 6 Universitas Terbuka KoreaAwlia Kharis Prasidhi

Bahasan Modul

Bahasan Modul Bahasa IndonesiaModul 1 2 3 4 Bahasan Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia Hakikat Bahasa Menyimak Membaca Karya Ilmiah Populer

5 6 7 8 9

Penerapan Kemampuan Membaca Berbicara Hakikat Menulis Menulis Ringkasan dan Resensi Menulis MakalahTutorial Bahasa Indonesia UT Korea

MODUL 4

PENERAPAN KEMAMPUAN MEMBACATutorial Bahasa Indonesia UT Korea

Pendahuluan

Kajian Modul 5Mahasiswa diharapkan dapat: Memahami hakikat kemampuan membaca Menentukan kecepatan efektif membaca (KEM) Menjelaskan hakikat membaca memindai Menerapkan teknik skimming dan scanning dalam membaca memindai Mengaplikasikan tahapan kegiatan membaca dalam membaca pemahaman Menilai isi bacaan

Tutorial Bahasa Indonesia UT Korea

5.1 Mengungkapkan Isi Bacaan

Kemampuan MembacaTolok ukur Melek huruf Kemampuan visual Kemampuan kognisi

Melek wacana

KEMAspek: - Kecepatan - Ketepatan memahami Strategi membaca cepat: - Skimming - ScanningTutorial Bahasa Indonesia UT Korea

5.1 Mengungkapkan Isi Bacaan

Membaca Wacana InformatifStrategi membaca efektif1. Membaca memindai (membaca scanning)a. Scanning menemukan informasi khusus Diperlukan: kemampuan mata untuk menjangkau kelompok kata dan berpindah antar jangkauan pandangan b. Skimming memperoleh gambaran umum Diperlukan: organisasi teks, pengetahuan leksikal, kemampuan menemukan ide pokok

Tutorial Bahasa Indonesia UT Korea

5.1 Mengungkapkan Isi Bacaan

Membaca Wacana Informatif2. Membaca Pemahaman membaca dalam hati membaca teliti (Tarigan)Prabaca (previewing) Manfaat: mengetahui jenis, konteks, tema, kesulitan, pengorganisasian bacaan yang dihadapi; mengaktifkan skemata; menumbuhkan kesadaran untuk memahami bacaan

Pendugaan (predicting)

Dugaan kemungkinan isi/maksud bacaan

Membaca dengan kec. bervariasi & menandai bahan bacaan

Kegiatan membaca yang sesungguhnya Pemahaman utuh: skimming membaca ulang tempo lambat bagian ketelitian Beri tanda: garis bawah, stabilo, dllTutorial Bahasa Indonesia UT Korea

5.1 Mengungkapkan Isi Bacaan

Berlatih mengungkapkan isi bacaan Latihan Mengukur kecepatan membaca (KM) Mengukur pemahaman isi (PI)jumlah kata dalam bacaan (KB) KM = jumlah waktu baca: 60 (SM) skor jawaban benar PI = x100% skor jawaban ideal KB PI KEM = x KPM SM: 60 100

Mengukur kemampuan efektif membaca (KEM)

Tutorial Bahasa Indonesia UT Korea

5.2 Menilai Isi Bacaan

Hakikat membaca kritis Melakukan kegiatan membaca dengan bijaksana, tenggang hati, mendalam, evaluatif, analitis, bukan mencari kesalahan Kemampuan memahami makna tersirat dan tersorot sebuah bacaan Diperlukan kemampuan berpikir & bersikap kritis Strategi membaca yang bertujuan untuk mendalami isi bacaan berdasarkan penilaian logis-rasional, analitis, kritisTutorial Bahasa Indonesia UT Korea

5.2 Menilai Isi Bacaan

Karakteristik membaca kritisTeknik untuk meningkatkan sikap kritis: a. Kemampuan mengingat dan mengenali bahan bacaan b. Kemampuan menginterpretasi makna tersirat c. Kemampuan mengaplikasikan konsep-konsep dalam bacaan d. Kemampuan menganalisis isi bacaan e. Kemampuan menilai isi bacaan f. Kemampuan mencipta (to create) bacaan

Ciri: berpikir dan bersikap kritis Tanda-tanda: a. Kemampuan menginterpretasi b. Menganalisis c. Mengorganisasi d. Menilai e. Menerapkan konsep secara kritis

Tutorial Bahasa Indonesia UT Korea

5.2 Menilai Isi Bacaan

Karakteristik membaca kritis Tataran ranah kognitif menurut Taksonomi Bloom:Tataran Penjelasan Kemampuan mengingat Peristiwa, latar, tokoh, definisi, prinsip-prinsip, fakta-fakta, dsb dan mengenali Kemampuan memahami/ menginterpretasi makna tersirat Kemampuan mengaplikasikan konsep-konsep Ditandai oleh kemampuan: Menafsirkan maksud kata pernyataan Membaut perbandingan antarfakta Menentukan persamaan & perbedaan antarfakta Menafsirkan makna tersirat Meliputi kemampuan: Mengikuti petunuk dalam bacaan Menerapkan konsep/gagasan utama ke situasi baru yang problematik Menunjukkan kesesuaian antara gagasan utama dengan situasi yang dihadapi Tutorial Bahasa Indonesia Membaut contoh praktis dari konsep teoretis UT Korea

5.2 Menilai Isi Bacaan

Karakteristik membaca kritis Tataran ranah kognitif menurut Taksonomi Bloom:Tataran Kemampuan menganalisis Kemampuan menyimpulkan (sintesis) Penjelasan Kemampuan pembaca melihat komponen-komponen membentuk sebuah kesatuan (gagasan utama, simpulan, dsb) Meliputi kemampuan: Menghubungkan gagasan utama bacaan Menyimpulkan bacaan, membuat ringkasan Membuat sinopsis Menentukan tema,dll

Kemampuan menilai isi Melalui kegiatan mempertimbangkan, menilai, dan menentukan bacaan keputusan

Tutorial Bahasa Indonesia UT Korea

5.2 Menilai Isi Bacaan

Syarat dan manfaat membaca kritis Persyaratan pokok untuk membaca kritis1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. Memiliki pengetahuan yang memadai mengenai bidang ilmu yang disajikan dalam bacaan Tidak tergesa-gesa dalam bertanya dan menilai bacaan Berpikir analitis, kritis, logis, dan sistematis Menerapkan berbagai metode analisis yang logis & ilmiah Pemahaman mendalam dan komprehensif Kemampuan mengingat yang lebih kuat dan lama Kepercayaan diri yang mantap dalam memberikan pendapat tentang isi bacaan

Manfaat dari membaca kritis:

Tutorial Bahasa Indonesia UT Korea

5.2 Menilai Isi Bacaan

Langkah-langkah membaca kritis untuk menilai bacaan1. Memahami maksud penulis Tujuan tulisan: memberitahu (to inform), meyakinkan (to convince), mengajak, mendesak, meyakinkan (to persuade), menghibur (to entertain) 2. Memahami organisasi dasar tulisan Pendahuluan, isi, kesimpulan 3. Menilai penyajian penulis/pengarang Dari segi informasi, logika, bahasa, kualifikasi (menilai kemampuan penulis), sumber-sumber informasi

Tutorial Bahasa Indonesia UT Korea

5.2 Menilai Isi Bacaan

Menilai bacaan sehari-hari Contoh: koran dan majalah Pembaca kritis akan terus mengevaluasi, penting tidaknya, manfaat, di mana informasi yang diingini Pembaca berpengalaman juga memperhatikan: Penyensoran tersembunyi (hidden cencorship) Pilihan bahasa (choice of language) Posisi (position)

Tutorial Bahasa Indonesia UT Korea

MODUL 4

BERBICARATutorial Bahasa Indonesia UT Korea

Pendahuluan

Kajian Modul 5Mahasiswa diharapkan dapat: Menjelaskan pengertian berbicara Menjelaskan syarat-syarat menjadi pembicara yang baik Menjelaskan perbedaan berbicara dalam situasi formal dan berbiara dalam situasi nonformal Menunjukkan kemampuan berbicara dalam situasi formal

Tutorial Bahasa Indonesia UT Korea

6.1 Hakikat Berbicara

Pengertian BerbicaraSuhendar (1992:20): Berbicara adalah proses perubahan wujud pikiran/perasaan menjadi wujud ujaran Berbicara merupakan:Ekspresi diri Kemampuan mental motorik Terjadi dalam konteks ruang dan waktu Keterampilan berbahasa bersifat produktif

Menunjukkan kepribadian Uneg-uneg

Kemampuan mengaitkan gagasan dengan bunyi-bunyi bahasa

Memperhatikan ruang dan waktu Topik-topik sesuai dengan ruang dan waktu Suasana dan situasi

Menghasilkan ide, gagasan, buah pikiran Orang terampil berbicara: pandai menyampaikan buah pikiran, bermakna, bermanfaatTutorial Bahasa Indonesia UT Korea

6.1 Hakikat Berbicara

Tujuan BerbicaraTujuan utama: menyampaikan informasi berupa gagasangagasan kepada pendengar Tujuan lain:

Memberi informasi

Menyatakan diri

Mencapai tujuan

Berekspresi

Menghibur

Tutorial Bahasa Indonesia UT Korea

6.1 Hakikat Berbicara

Jenis BerbicaraSituasi:Tujuan berbicara, di mana, kapan, dengan siapa

Situasi nonformal

Situasi formal

Tidak terikat aturan-aturan dalam berbicara

Terikat aturanaturan tertentu dan berlangsung melalui tahapantahapan tertentuTutorial Bahasa Indonesia UT Korea

6.1 Hakikat Berbicara

Situasi nonformalAturan gramatikalYang penting: kalimat yang digunakan komunikatif

Situasi dan kontekstualMendukung proses pemaknaan kalimat yang digunakan

Kegiatan berbicara: sangat didukung oleh konteks pembicaraan Kurang terikat oleh aturan gramatikal

Tutorial Bahasa Indonesia UT Korea

6.1 Hakikat Berbicara

Konteks pembicaraanKridalaksana: konteks mempunyai 2 pengertian: 1. Konteks adalah aspek-aspek lingkungan fisik atau sosial yang kait-mengait dengan ujaran tertentu 2. Konteks adalah pengetahuan yang sama-sama dimiliki pembicara dan pendengar sehingga pendengar paham akan apa yang dimaksud pembicara Kridalaksana, Mulyana: konteks wacana menyangkut aspek: 1. Aspek fisik 2. Aspek psikologis 3. Aspek sosial 4. Aspek waktuTutorial Bahasa Indonesia UT Korea

6.1 Hakikat Berbicara

Situasi berbicaraSituasi berbicara formal: Dibatasi ruang dan waktu Situasi berbicara nonformal: Tidak dibatasi ruang dan waktu

Tutorial Bahasa Indonesia UT Korea

6,2 Berbicara Formal

Berbicara formalDikelompokkan menjadi 2: Monolog: berbicara 1 arah, tidak terjadi interaksi antara pembicara dengan pendengar, seperti pidato, memandu. Dialog: berbicara 2 arah, seperti diskusi dan wawancara.

Memperoleh keterampilan berbicara formal, perlu menguasai faktor-faktor: Faktor kebahasaan Faktor nonkebahasaan

Tutorial Bahasa Indonesia UT Korea

6,2 Berbicara Formal

Faktor kebahasaanFaktor yang berkaitan dengan unsur-unsur kebahasaan. Penguasaan faktor ini dapat membuat pembicaraan menjadi jelas, enak didengar, dan menarik. Unsur-unsur kebahasaan: 1. Pengucapan fonem 2. Penerapan intonasi 3. Pilihan kata 4. Penerapan struktur kalimatTutorial Bahasa Indonesia UT Korea

6,2 Berbicara Formal

Faktor nonkebahasaanFaktor-faktor di luar unsur kebahasaan yang turut mendukung keberlangsungan kegiatan berbicara. Maidar Arsjad & Mukti U.S. mengemukakan 9 faktor: 1. Keberanian (termasuk pendapat kontroversial) 2. Kelancaran (penguasaan materi) 3. Kenyaringan suara 4. Pandangan mata 5. Gerak-gerik dan mimik (terkontrol) 6. Penalaran (materi ditunjang data/argumen yang masuk akal) 7. Sikap yang wajar (tenang dan tidak kaku)Tutorial Bahasa Indonesia UT Korea

6,2 Berbicara Formal

Tahapan kegiatan berbicara1. Persiapan kegiatan berbicara Penentuan tujuan Penguasaan topik (menarik, belum banyak diketahui) Pengumpulan referensi (memperkuat gagasan) Penyusunan kerangka (membimbing arah pembicaraan) Berlatih 2. Pelaksanaan kegiatan berbicara Pembuka Pembahasan pokok Penutup

3. EvaluasiTutorial Bahasa Indonesia UT Korea

6,2 Berbicara Formal

Contoh kegiatan berbicara formalWawancara Tubbs dan Moss, 10 tujuan: 1. Mendapatkan informasi 2. Memberi informasi 3. Membujuk (mungkin tidak formal) 4. Memecahkan masalah (mahasiswa dan dosen) 5. Konsultasi (kesehatan)

6. 7. 8. 9.

Mencari kerja Menerima keluhan Meninjau kerja Memperbaiki atau memperingatkan (atasan dengan bawahan) 10. Mengukur stres (psikiater dengan pasiennya)Tutorial Bahasa Indonesia UT Korea

TERIMA KASIH

Tutorial Bahasa Indonesia UT Korea