Top Banner
Memahami Struktur Teks Pantun Halaman 70 (1) Apakah kalian masih menemukan pantun di lingkungan tempat tinggal kalian ? =Ya, (2) Dalam prosesi apa saja dapt kalian temukan pantun ? =Pernikahan,adat istiadat (3) Tahukah kalian apa peranan pantun tersebut dalam kehidupan ? =Sebagai media komunikasi,pemelihara bahasa,sebagai alur berpikir manusia (4) Apakah semua golongan (tua atau muda) menggunakan pantun sebagai media berkomunikasi ? =Tidak (5) Teks pantun seperti apa yang pernah kalian dengar ? Coba bacakan pantun tersebut di depan teman kalian. = Napuran tano-tano Rangging marsiranggongan Padanta padao-dao Tonditta marsigomgoman Tumbur ni pakkat Tumbur ni hotang Tusi hamu malakka Tusi dapot panjomuan Sai torop ma dakkana Rugun dohot bulungna Horas jala gabe hula-hula Songoni dohot boruna Halaman 72 (1) Dari pantun itu,terlihat sampiran baris 1 merupakan unsur yang mengantarkan isi baris 1,sedangkan sampiran baris 2 merupakan unsure yang mengantarkan isi baris 2. Mengapa demikian? Jelaskan.
56

Bahasa Indo Bab 2 Pantun

Dec 26, 2015

Download

Documents

SarahSormin

Kurikulum 2013 Bahasa Indonesia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

Memahami Struktur Teks Pantun

Halaman 70

(1) Apakah kalian masih menemukan pantun di lingkungan tempat tinggal kalian ?=Ya,

(2) Dalam prosesi apa saja dapt kalian temukan pantun ?=Pernikahan,adat istiadat

(3) Tahukah kalian apa peranan pantun tersebut dalam kehidupan ?=Sebagai media komunikasi,pemelihara bahasa,sebagai alur berpikir manusia

(4) Apakah semua golongan (tua atau muda) menggunakan pantun sebagai media berkomunikasi ?=Tidak

(5) Teks pantun seperti apa yang pernah kalian dengar ? Coba bacakan pantun tersebut di depan teman kalian.= Napuran tano-tano Rangging marsiranggongan Padanta padao-dao Tonditta marsigomgoman

Tumbur ni pakkat Tumbur ni hotang Tusi hamu malakka Tusi dapot panjomuan

Sai torop ma dakkanaRugun dohot bulungna Horas jala gabe hula-hula Songoni dohot boruna

Halaman 72

(1) Dari pantun itu,terlihat sampiran baris 1 merupakan unsur yang mengantarkan isi baris 1,sedangkan sampiran baris 2 merupakan unsure yang mengantarkan isi baris 2. Mengapa demikian? Jelaskan.= Karena sampiran baris 1 merupakan penyesuaian/disesuaikan dengan isi baris 1 dan memiliki kaitan,dan begitu juga dengan sampiran baris 2 harus disesuaikan dengan isi baris 2

(2) Apakah yang menjadi cirri sampiran dan isi pada pantun diatas?= Antara baris sampiran 1 dan isi baris 2 memiliki bunyi akhir yang sama yaitua-adan sampiran 2 dengan isi baris 2 memiliki bunyi akhir yang sama yaitu b-b.

Page 2: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

3.

No.

Struktur Teks Pantun

1. Baris Empat baris dalam 1 rangkap

2. Kata Terdiri dari 4-8 suku kata

3. Rima akhir Rimanya a-b-a-b

4 Sampiran 1) Apa guna orang bertenun

2) Untuk membuat pakaian adat

5. Isi 1) Apa guna orang berpantun

2) Untuk member petuah amanah

6. Ide

4. Tahukah kalian apa peranan pantun dalam kehidupan ?= Pantun berperan dalam memperoleh wawasan pengetahuan yang lebih luas agar terampil berpikir kritis dan kreatif serta mampu bertindak efektif menyelesaikan permasalahan,sebagai motivasi dalam meraih cita-cita dan memperkuat kepribadiannya,menanamkan sikap positif,merupakan cerminan sikap dan jati diri bangsa Indonesia di lingkungan pergaulan dunia global

Tugas 2

Mengeksplorasi Struktur Teks Pantun

(1) a. Gendang gendut suara kecapi Kenyang perut senanglah hati

b. Sudah gaharu cendana pulaSudah tahu bertanya pula

(2) a. Perbedaannya adalah1. Talibun Pertama

karena Talibun tersebut bersajak a – b - c a – b – c2. Talibun Kedua

Karena Talibun tersebut bersajak a – b – c – d a – b – c - d

Page 3: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

b. 1). Kata “takut” pada talibun berlarik enam,baris pertama dan kedua 2). Kata “mandi” pada talibunberlarik enam,baris pertama dan ketiga 3). Kata “hamba” pada talibunberlarik enam,baris pertama dan kedua 4). Kata “patah” pada talibun berlarik,baris ke lima 5). Kata ‘’bukan” pada talibun berlarik enam, baris pertama dan keempat

(3) A. Dalam bait pertama dan kedua tidak ada isi tapi pada bait tiga dan empat masih dapat dijumpai isi.

Bait II : Sampiran

1). Daunnya luruh menelentang 2). Daun puan diraut-raut

Sampiran :

1). Turun dari bukit Seguntang 2). Keluar dari dalam laut

Bait III : Sampiran1). Pulau Pandan jauh ke tengah2). Gunung Daik bercabang tiga

Isi: 1). Hancur badan dikandung tanah 2). Budi yang baik dikenang juga

Bait IV : Sampiran 1). Gunung Daik bercabang tiga2). Tampak jauh dari seberang

Isi:1). Budi yang baik dikenang juga2). Khidmat bakti disanjung orang

Halaman 77(1) Bait I dan II

Bait IMahkota Raja MelayuTurun dari bukit SeguntangBait IITurun dari bukit SeguntangKeluar dari dalam laut

(2) Bait III dan IVBait IIIHancur badan dikandung tanahBudi yang baik dikenang jugaBait IVBudi yang baik dikenang jugaKhidmat bakti disanjung orang

Page 4: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

Halaman 79

(1)

No.

Kata Arkais Makna Kata Arkais

1. Tingkap Jendela di atap,di dinding, dan sebagainya

2. Jikalau Kalau,jika (partikel)

3. Langau Lalat besar yang suka menghisap darah hewan

4. Lesap Hilang lenyap,lucut

5. Lubuk Bagian yang dalam di sungai

6. Gaharu Kayu yang harum baunya,biasanya dari pohon tengkorak

7. Tenun Hasil kerajinan yang berupa bahan (kain) yang dibuat dari benang

8. Amanat Pesan moral,sesuatu yang dapat ditiru

9. Selendang Kain (sutra) panjang penutup leher untuk menari

10.

Pedada Pohon yang tumbuh di hutan-hutan bakau,tingginya mencapai 15 m,berakar napas yang keluar dari dalam lumpur

Halamana 80-81

1.

No.

Diksi Mutakhir Makna Kata

1. Handphone Telepon genggam

Page 5: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

2. Facebook Media social

3. Status Keadaan, gambaran, perasaan

4. BBM Chattingan social

5. Whatsapp Chattingan social

6. Instagram Editan foto

7. Path Media social

8. Twitter Media social

9.

10.

2.

Page 6: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

(1)

Halaman 82-83a.Imaji yang dilukis adalah imaji visual dan imaji taktil dimana dari pantun di atas sangat jelas diungkapkan yaitu pada baris 1 dan 2 itu imaji visual. Pada baris 3 dan 4 imaji taktil

No. Ungkapan Makna Contoh dalam Kalimat

1. Besar kepala

Sombong Pak Kader menjadi besar kepal setelah menjadi pejabat

2. Kaki tangan

Anak buah Dino setelah besar menjadi kaki tangan istrinya

3. Tebal muka

Tidak tau malu Vito itu orang nya tebal muka

4. Kepala batu

Keras kepala Susan

5. Mata-mata Orang yang ditugasi secara rahasia

Riko adalah mata-mata

6. Mengambil hati

Dia pandai mengambil hati gurunya

7. Darah biru Keturunan bangsawan

Pino adalah orang darah biru dari tanah Jawa

8. Banting tulang

Pekerja keras Ayah banting tulang untuk mencari nafkah

9. Ringan tangan

Suka menolong Saya ringan tangan kepada orang susah

10. Tangan besi

Bertindak kasar Guru SMA itu bertangan besi dalam menyuruh siswa dalam mengerjakan soal

Page 7: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

b.Imaji visual dan imaji taktil,dimana dalam baris 1 dan 2 itu menggunakan imaji visual karena seolah-olah dapat dilihat,pada baris 3 dan 4 itu imaji taktil karena seolah-olah dapat dirasakanc.Imaji visual dan imaji taktil dimana dalam baris 1 dan 2 itu menggunakan imaji visual karena seolah-olah buah itu dapat dilihat,dan 3 dan 4 itu menggunakan imaji taktil karena disana dikatakan hati risau bercampur rindu.d.Imaji taktil,imaji audio.Imaji taktil,jelas yaitu pada baris 1 dan 2 seolah-olah dirasa,dan bari 3 dan 4 yaitu seperti terdengar menangis berarti imaji audio.

Halaman 84-85

4.a Mengurutkan kata-kata yang benar dalam setiap larik sehingga menghasilkan rima a-b-a-b

1.Siang-berkebun-bila-orangNaik-gelap-hari-ke-rumahBila-pantun-tukang-hilangLesap-habislah-petuah-amanah

Bila siang orang berkebunHari gelap naik ke rumahBila hilang tukang pantunHabislah lesap petuah amanah

2.Apa-bertenun-orang-gunaBaju-untuk-kain-dan-membuatOrang-apa-untuk-berpantunIlmu-menimba-untuk-berbagai

Apa guna orang bertenunUntuk membuat kain dan bajuUntuk apa orang berpantunUntuk menimba berbagai ilmu

3.Kalau-pukat-hendak-berlabuh-Berdaun-kayu-carilah-pancangAdat-kurang-kalau-mengetahuiOrang-berpantun-carilah-tahu

Kalau hendak berlabuh pukatCarilah pancang kayu berdaunKalau kurang mengetahui adatCarilah orang tahu berpantun

4.Telurnya-hitam-putih-ayamdi-pinggir-kali-mencari-makanHitam-giginya-orang-putihManis-sekali-kalau-tertawa

Ayam hitam telurnya putihMencari makan di pinggir kaliOrang hitam giginya putihKalau tertawa manis sekali

b. Tentukan mana yang merupakan isi dan sampiran

(1) Kalau hendak pergi meramuCarilah kayu berbuah lebatJika hendak menuntut ilmuCarilah ilmu yang bermanfaatBaris 3 dan 4 merupakan isiBaris 1 dan 2 merupakan sampiran

(2) Mencabut tebu tidaklah mudahBanyak sekali aral halangan Menuntut ilmu tidaklah mudah Banyak sekali duri ilalang nyaBaris 1 dan 2 merupakan sampiranBaris 3 dan 4 merupakan isi

3.Ditutuh betung berdekak - dekakAyam berbunyi di bawah dapur

Sungguh beruntung orang pekakMeriam bunyi awak tertidur

Page 8: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

Baris 1 dan 2 merupakan sampiranBaris 3 dan 4 merupakan isi

4.Bagaimana kidung takkan kembangHendak ke hilir ditahan kera

Bagaimana hidung takkan kembangAwak pandir dijadikan ketuaBaris 1 dan 2 merupakan sampiranBaris 3 dan 4 merupakan isi

3.Yang besar si jalar – jalarYang kecil sigama – gamaYang besar disebut gelarYang kecil disebut namaBaris 1 dan 2 merupakan sampiranBaris 3 dan 4 merupakan isi

Halaman 88-901. Menafsirkan beberapa bait teks pantun :- Dalam bait pertama di atas bahwa pantun tersebut mengajak orang supaya tidak lupa berpantun namun digambarkan lewat pantun secara langsung , karena dari pantun itu mengandung nasihat.- Dalam bait yang kedua ini diberitahukan supaya orang patuh terhadap peraturan dan tata tertib dan disampaikan melalui pantun.- Membuat orang supaya rajin untu belajar atau untuk menegor orang supaya ingat untuk belajar.- Bait ke empat membuat orang supaya mengetahui adat istiadat masing – masing yang ada di daerah masing – masing.

2. Agar kalian semakin mahir, cobalah kalian interpretasikan lagi makna teks pantun berikut ini.

a. Orang Sibu menunggang kuda,Kuda ditunggang patang tulang.Masih mau mengaku muda,Padahal cucu keliling pinggang.Dalam bait ini mengingatkan orang atau menasihati orang supaya tidak melakukan perselisihan padahal sudah punya keluarga.

b. Burung pipit memakan padi,Burung enggan pergi ke hutan.Tidak puas di dalam hati,Kalau tidak bersama tuan.

Dalam bait ini dilukiskan orang yang selalu merindukan kekasihnya yang tidak bisa lepas dari kesehariannya.

c. Buah cempedak di luar pagar,Ambil galah tolong jolokkan.Saya budak baru belajar,Kalau salah tolong tunjukkan.

Dalam bait ini dijelaskan bahwa orang – orang ingin diajar , atau orang yang masih proses pembelajaran.

d. Kayu cendana di atas batu,

Page 9: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

Sudah diikat dibawa pulang.Adat dunia memang begitu,Benda yang buruk memang terbuang.

Dalam bait ini dijelaskan bahwa orang – orang tidak berguna dan tidak penting untuk dipelihara lebih baik di musnahkan.

e. Orang Bayang pergi mengaji,Ke Cubadak jalan ke Panti.Meninggalkan sembahyang jadi berani,Seperti badab tak akan mati.

Dalam bait ini melukiskan mungkin ada orang yang lupa atau tidak pernah beribadah ataupun sembahyang.

Halaman 91-92

Tugas 1

No. Teks Pantun Klasifikasi Pantun

1. Burung nuri burung dara,

Terbang ke sisi taman kayangan.

Cobalah cari wahai saudara,

Makin diisi makin ringan.

[ 9 ] Pantun nasihat

2. Elok rupanya kumbang janti,

Dibawa itik pulang petang.

Tidak berkata besar hati,

Melihat ibu sudah datang.

[ 2 ] Pantun Suka cita

3. Asam kandis asam gelugur,

Ketiga asam riang – riang.

Menangis mayat di pintu kubur,

Teringat badan tidak sembahyang.

[10 ] Pantun jenaka

4. Batu dibancah jangan diungkit,

Kalau diungkit kayunya tumbang.

Page 10: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

Lebih parah daripada sakit,

Karena kekasih diambil orang.

[ 1 ] Pantun teka – teki

5. Kalau menjemput dahan dikerat,

Siapkan lidi buang miangnya.

Kalau menjemput dengan adat,

Pulangkan balik dengan lembaga.

[ 7 ] Pantun nasib

6. Burung gelatik burung tekukur,

Ketiga dengan burung elang.

Adik cantik berbudi luhur,

Membuat hamba mabuk kepayang.

[ 4 ] Pantun beriba hati

7. Air panas bulan pun terang,

Hanyutlah sampan dari Jawa.

Jika datang hati yang bimbang,

Bagaikan hilang rasanya nyawa.

[ 6 ] Pantun berkasih – kasihan

8. Orang Padang mandi ke gurun,

Mandi berlimau bunga lada.

Hari petang matahari turun,

Dagang berurai air mata.

[ 3 ] Pantun Agama

9. Dalam bergalah jangan berkayuh,

Kalau berkayuh bertambah basah.

Kalau bersusah jangan mengeluh,

Kalau mengeluh bertambah susah.

[ 8 ] Pantun perpisahan

10. Laut merah tak bergelombang,

Page 11: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

Ladang hijau penuh ilalang.

Hati siapa yang tak bimbang,

Berkepala botak minta dikepang

[ 5 ] Pantun adat

Halaman 94-97

1. Menurut kalian bagaimana hubungan sampiran dan isi yang menjadi struktur beberapa teks pantun berikut? Apakah secara substansi, keduanya saling berkaitan?

2. Apakah fungsi masing-masing sampiran pada teks pantun yang ada mempermudah pemahaman isi?

3. Dalam setiap bait teks pantun yang ada berikut, apakah sudah memiliki rima teks pantun yang ideal, dan apabila dilantunkan akan menghasilkan ritme yang indah?

4. Cobalah kalian tafsirkan masing-masing makna isi teks pantun yang ada berikut!5. Uraikan semua jawaban kalian untuk pertanyaan butir (1), (2), (3), dan (4) pada tempat

yang tersedia di bawah ini.

a.Kuda perang berpacu kencangKuda beban berjalan pelanMaafkan aku berteriak lantangMohon maafkan segala kesalahan

1.Tidak berkaitan karena antara sampiran dan isi tidak berhubungan

2.Tidak mempermudah3.Bersajak a-b-a-b4.Bermakna mengenai seseorang yang meminta maaf karena telah berteriak lantang.

b.Bunga kenanga di atas kuburPucuk sari pandan jawaApa guna sombong dan takaburRusak hati badan binasa

1.Saling berkaitan. Karena antara sampiran dan isi memiliki kaitan atau saling berhubungan

2. Mempermudah3. Bersajak a-b-a-b4. Bermakna mengenai sifat takabur dan

sombong yang tidak ada berguna, melainkan mendatangkan kerugian bagi rohani manusia.

c.Asam kandis asam gelugurKetiga asam si riang-riang

Menangis mayat di pintu kuburTeringat badan tidak sembahyang

Page 12: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

1. Saling berkaitan. Karena antar sampiran dan isi memiliki kaitan atau saling berhubungan

2.Mempermudah3.Bersajak a-b-a-b4.Bermakna mengenai penyesalan yang

selalu datang terlambat.

d.Buah langsat kuning cerahKeduduk tidak berbunga lagiSudah dapat gading bertuahTanduk tidak berguna lagi

1.Saling berkaitan. Karena antara sampiran dan isi saling berhubungan2.Mempermudah

3.Bersajak a-b-a-b

4.Bermakna mengenai seseorang yang mendapat sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya maka barang atau hal lain yang telah ada sebelumnya tidak berguna lagi atau kurang berguna lagi.

e.Berburu ke padang datarDapat rusa belang kakiBerguru kepalang ajarBagai bunga kembang tak jadi

1.Saling berkaitan

2.Mempermudah3.Bersajak a-b-aa-b4.Bermakna jika melakukan seseuatu tidak dengan sungguh-sungguh maka hasilnya tidak akan memuaskan.

f.Embencang masak mempelam manisMakanan anak bidadariBintang terisak bulan menangisHendak bertemu si matahari

1.Saling berkaitan2.Mempermudah

3.Bersajak a-b-a-b4.Bermakna ada dua pasang seorang kekasih yang ingin melanjutkan hubungan asmaranya ke jenjang yang lebih jauh lagi, tetapi ada sediktit masalah di antara percintaan mereka.

g.Pokok pakis tumbuh di hutanTumbang melepa di atas duri Pulau menangis kering lautanIkan juga menghempas diri

1.Saling berkaitan2.Mempermudah3.Bersajak a-b-a-b

Page 13: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

4.Bermakna bila lingkungan rusak, maka makhluk di sekitarnya akan ikut terganggu.

h.Kemumu di dalam semakJatuh melayang seleranyaMesti ilmu setinggi tegakTidak sembahyang apa gunanya

1.Saling berkaitan

2.Mempermudah3.Bersajak a-b-a-b4.Bermakna walau setinggi apapun ilmu seseorang tidak akan bermanfaat bila ia tidak beribadah.

i.Mari kita mencari zaitunTiada zaitun pinang pun jadiTanjungpinang negeri pantunIndah permai cantik berseri

1.aling berkaitan2.Mempermudah3.Bersajak a-b-a-b4.Bermakna sebuah negeri/wilayah yang indah nan permai.

j.Kalau mengail di lubuk dangkal Dapat ikan penuh seragaKalau kali panjang sejengkalJangan laut hendak diduga

1.Saling berkaitan2.Mempermudah3.Bersajak a-b-a-b4.Bermakna tidak mungkin mendapat hasil yang maksimal jika usaha kurang.

Halaman 97-99

Tugas 3

(1)

No.

Sampiran Isi

1. Kalau kayu hendak berbuah

Indah tangan karena budi

2. Telah masak buah mengkudu

Siang malam selalu terbayang

Page 14: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

3. Hari gelap naik ke rumah Pantun jangan dibuang-buang

4. Riga-riga di Pulau Angsa Bila hilang tukang pantun

5. Tingkap papan kayu persegi

Budi tuan saya tak lupa

6. Terbit bunga pucuk pun mati

Kalau Melayu hendak bertuah

7. Bila siang orang berkebun Hati risau bercampur rindu

8. Daunnya jangan dicincang-cincang

Habislah lesap petuah amanah

9. Masak pula buah kepayang

Tinggi bangsa karena bahasa

10.

Tanam mumbang tumbuh kelapa

Sudah terpaku di dalam hati

(a) Teks Pantun 1Bila siang orang berkebun,Hari gelap naik ke rumah.Bila hilang tukang pantun,Habislah lesap petuah amanah.

(b) Teks Pantun 2Kalau kayu hendak berbuah,Daunnya jangan dicincang-cincang.Kalau Melayu hendak bertuah,Pantun jangan dibuang-buang.

(c) Teks Pantun 3Telah masak buah mengkudu,Masak pula buah kepayang.Hati risau bercampur rindu,Siang malam selalu terbayang.

(d) Teks Pantun 4Riga-riga di Pulau Angsa,Terbit bunga pucuk pun mati.Budi tuan saya tak lupa,Sudah terpaku di dalam hati.

(e) Teks Pantun 5Tingkap papan kayu persegi,Tanam mumbang tumbuh kelapa.Indah tangan karena budi,Tinggi bangsa karena bahasa.

Halaman 104

Page 15: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

(1) Buatlah parafrasa dari “Syair Nyanyian Anak” tersebut.Bait 1Dengan mengucapkan bismillah kami memulai,Dilanjutkan Alhamdulillah selawatnya Nabi. Dengan takdir dari Allahurobbi,Sampailahsemua maksud yang dicintai.

Seorang anak cinta yang sudah lama ditunggu,Sekarang dia sudah kami terima.Seorang anak yang diberi nama,Kami ayunkan secara bersama-sama.

Emas dan perak sedang kami ayunkan,Anakitu ditaruh di dalam ayunan.Tali ayunan kami pegangkan dengan erat,Emas danperak turut kami nyanyikan.

Dipanggil kami oleh orang sekalian,Oleh ibu dan bapakmu tuan.Serta diberi minuman dan makanan,Menyertakan syukur hanya kepada Tuhan,Syukur kepada Allah ta’ala.

Karena kami mendapat intan gemala,Memberikan sedekah beberapa pula.Dengan sekadar ada segala,Dipanggilkan sekalian kaum kerabat.

Serta sekalian handai sahabatku,Segala jiran dan kawan pun berdekat.Semuanya datang dengankeadaan selamat,Jauh dan dekat pun datang sekalian.Besar dan kecil laki-laki danjuga perempuanSetengahnya datang ada yang sambil berjalan.Setengahnya berjalan berpayungkan awan,Ingatlah kami datang untuk bertalu.

Kami mengunjungi engkau hilir dan hulu,Mengayunkan engkau dengan maksud begitu.Karena niat ibu dan bapakmu,Jikalau panjang sudah umurmu.

Page 16: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

Jasa mereka akan dib alas olehmu,Wahai anakku pikirlah olehmu.Besarlah hati ibu dan bapakmu,Ibu dan bapakmu mari dengarkan.

Anak diayun kami nanyikan sebuah lagu,Mari bersama-sama kita doakan.Harap Allah meminta perkenanan,Ada pun anak pada masa kecilnya.

Harum-haruman ibu dan bapaknya,Hinggalah sampai pada umurnya.Tujuh tahun sudah genap bilangannya,Kira-kira tujuh tahun sampai kiraan.

Umur anak muda menjadi bangsawan,Inilah anak yang jadi perhiasan.Kepadamu ibu dan bapakmu tuan,Sehingga sampai nanti umurnya tuan.

Sudah sepuluh tahun cukup bilangan,Ketika itu iamenjadi tulan.Atau seteru yang menjadi lawan,Demikianlah anak yang kami khabarkan.

Ibu dan bapakmu minta dipikirkan,Carilah ilmu dan janganlah segan.Memeliharakan anak serta semua pelajaran,Jika besar nanti cahayanya menjadi mata.

Ajarkan dia ilmu agama kita,Jika ilmu tak ada di dalam kita.Serahkan semua kepada alim pendeta,Demikianlah anakmu supaya berilmu.

Baik dan jahat sudah nyata disitu,Dan Dengan sebab demikian itu.Jadilahorang baik sebarang laku,Jikalau tidak demikianlah peri.

Tentulah anak tidakakan mengerti,Jadilah anakyang buta dan tuli.

Page 17: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

Yang baik dan jahat sama sekali,Jika anak tiadamendapat pelajaran.

Halal dan haramitudiserupakan,Bersifat salahitu tidak berpengetahuan.Akhirnya anakakan menjadi lawan,Anakyang melawan sudahlah pasti.

Ibu dan bapakmu tidak peduli,Sebab tidak kita ajari.Dunia dan akhirat kita nan rugi,Betapa tidak rugi demikian.

Dari kecilnya kita peliharakan,Beberapa belanja harta dihabiskan.Sudahlah besar menjadi lawan,Di dalam dunia demikian peri.

Di akhirat azab diterima lagi,Pelajaran ada tidak peduli.Anak dibiarkan bersuka hati,Nyata kerugian ibu dan bapak.

Karena tidak mengajar anak,Sebab itu janganlah tidak.Ikhtiarkan sungguh pelajaran anak,Dengan sebenarnya pelajaran itu.

Bolehlah baik tingkah dan laku,Jadilah anak orang nomor satu.Dunia akhirat boleh membantu,Anak demikian jikalau didapat.

Laksana penyakit menjadi obat,Demikianlah tuan mula ibarat.Maklumlah tuan karena makrifat,Ayuhai ibu ayuhai bapak.

Demikian nasihat kami serentak,Harap perkenan janganlah tidak.Mudahlah sampai barang kehendak,Sehingga itu berhati sudah.

Page 18: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

Mengayun anak nazam ditambah,Harap selamat berhati sudah.Supaya ibumu janganlah gundah,Wahai anakku segeralah tidur.

Lekaslah besar supaya masyur,Jika anakku tidaklah tidur.Ibu bapakmu menjadi hibur,Ayuhai anak ingat olehmu.

Harap dibalas jasa ibumu,Serta pula jasa bapakmu.Kemudian pula handai sahabatmu,Sehingga itu berarti mudah.

Mengayun anak nazam ditambah,Nazam dimulai dengan bismillah.Disudahi pula dengan Alhamdulillah,Ya Allah kholikul bakhri.

Beri petunjuk sekalian kami,Iman dan taat jadikan kami,Dunia akhirat minta disenangi.(2) Nilai yang terkandung :-Nilai agama-Nilai adat/budaya-Nilai moral-Nilai kasih saying-Nilai pendidikan(3) Kata-kata yang tidak dipahami= jiran

Halaman 1051.Syair ini telah menyamarkan percintaan anak manusia dengan kalangan bangsawan Nurii adalah seorang pembesar kerajaan,yakni Bayon Johari.Pada suatu masa seorang burung tampan bernama Simabang terbang melayang,melewati kampung Bayon Johari. Dengan tidak terduga dia terpandang pada Nuri yang cantik.Mereka beradu pandang sejenak,tapi pandangan tersebut membuat membuat mereka saling jatuh cinta.Namun kisah kasih mereka kandas ditengah jalan.Pesan moral yang terkandung dalam syair tersebut adalah “Jangan terlalu mudah jatuh cinta pada orang yang baru kita kenal”

Page 19: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

2.Perbedaan pantun dan syair*Pantun = Baris 1,2 =>sampiran

3,4 =>isi Syair=Baris 1-4 => isi*Pantun = sajak a-b-a-b Syair=sajak a-a-a-a*Pantun berasal dari Melayu Syair berasal dari Arab

3.Persamaan pantun dan syair adalah bahwa satu bait pantun dan syair terdiri dari 4 baris,dan setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.

4.Syair dalam bahasa daerahTarpaima

Taripar dolok pehoSai tading dohoDi nakkokan naparjoloIdo sai manjou hoAsa mulak patiurhon holomTu tano dohot natua tuaNamangasahon nasa holong Taripar tao petahoSai tading do iluNamnetek tu galumbangDi topi ni soluIdo sai manjou hoAsa mulak asa rap hitaDi toru turpuk nigaolJonokhon bona ni buluMaknanya adalah”Seorang anak yang berada di perantauan yang jauh,dan orangtuanya menginginkan dia pulang.Karena telah merindukannya.5.Kata yang bersifatarkais1) Daim > Terus menerus,tak putus asa Nur > cahaya Kanzan > Nama bayi laki laki Lahut >Makam Allah swt yang tidak mampu diceritakan Jalal >Kemuliaan,keluhuran,kebesaran,mahamulia Jamal > Keelokan,keindahan.

Page 20: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

Halaman 108-1091.Nilai moral yang terkandung

-Kita harus selalu menjaga perasaan satu sama lain-Saling bekerja sama dan menghormati-Menjadi manusia yang baik sesuai kehendak Tuhan-Memberlakukan hukum yang didasarkan HAM

2.Syair itu ditujukan kepada seorang raja atau pemimpin3.Rangkuman dari syair tersebut adalah

Seorang raja atau pemimpin harus menjadi panutan bagi rakyatnya.Yng memberlakuakan hukum berdasarkan HAM.Raja harus menjadi seorang yang adil dalam memimpin rakyatnya.4.Contoh Gurindam-Cahari olehmuakan sahabatyang dapat dijadikan obat

-cahari olehmu akan guruyang mampu memberi ilmu

-cahari olehmu akan kawanyang berbudi serta berkawan

-cahari olehmu nakan abadiyang terampil serta berbudi

5.Persamaan dari gurindam dan pantun adalah merupakan bentuk puisi lamaPerbedaan dari gurindam dan pantun adalah adalah gurindam terdiri dari dua baris sedangkan baris kedua merupakan akibat atau penyelesaian sedangkan pantun baris 1 dan 2 adalah sampiran dan baris 3 dan 4 adalah isi.

Kegiatan 3Tugas 2

Mengabtraksi Teks Sajak

Mengumpulkan informasi tentang :

Syair

Syair adalah salah satu jenis puisi lama.Ia berasal dari Persia (sekarang Iran) dan telah dibawa masuk ke Nusantara bersama-sama dengan kedatangan Islam. Kata syair berasal dari bahasa Arab syu’ur yang berarti perasaan.Kata syu’ur berkembang menjadi kata syi’ru yang berarti puisi dalam pengertian umum.Syair dalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum.Akan tetapi, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga syair di desain sesuai dengan keadaan dan situasi yang terjadi dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi

Page 21: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

mengacu pada tradisi sastra syair di negeri Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.

Ciri- ciri syair :

1).Terdiri atas 4 baris tiap bait 2).Setiap bait memberi arti sebagai satu kesatuan 3).Tiap baris terdiri dari 4 kata (8-16) suku kata 4).Bersajak aa-aa5).Berirama 2-2 (../..)6).Jumlah suku kata tiap baris 8-12 kata 7).Isi syair berupa nasihat,petuah,dongeng/cerita

3 contoh syair

1. Seri Negeri gelaran diberi Sebuah pulau cantik berseri Bernaung dibawah sebuah negeri Raja

berdaulat Paduka Seri

2. Pulau lagenda dimakan sumpah Tujuh keturunan tamatlah sudah Kini makmur melimpah ruah

Semua penghuni tersenyum megah

3. Lautnya biru pantainya indah Makam Mahsuri lagenda sejarah Puteri Melayu tak mudah

menyerah Tujuh keturunan dimakan sumpah

4.Wahai muda kenali dirimu

Inilah perahu tamsil dirimu Tiadalah berapa lama hidupmu Ke akhirat juga kekal diam mu

Fungsi/peranan syair dalam masyarakat1. Sebagai sumber ilmu pengetahuan.2. Sebagai sumber hiburan.3. Sebagai sumber mengisi masa lapang.4. Sebagai sumber dakwah/penyebaran agama Islam.5. Sebagai sumber nasihat/pengajaran/memberi kesedaran/keinsafan.6. Sebagai sumber sejarah dan budaya.7. Sebagai media komunikasi dalam masyarakat.

Menurut Harun Mat Piah ( 1989 ), syair dalam bahasa Melayu mempunyai beberapa variasi yang bergantung kepada bentuk rimanya iaitu :

i : Dua baris serangkap dengan rima a,b ( memerlukan beberapa rangkapii : Tiga baris serangkap dengan rima a,a,biii : Empat baris serangkap dengan rima a,a,a,aiv : Empat baris serangkap dengan rima a,b,a,bv : Empat baris serangkap dengan rima a,a,b,b

Page 22: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

vi : Empat baris serangkap dengan rima a,a,a,b , c,c,c,d , d,d,d,d dan seterusnyavii : Empat baris seirama ( monorhyme )viii : Empat baris berkait

JENIS-JENIS SYAIRMenurut Harun Mat Piah ( 1989:242 ), berdasarkan isi dan tema, syair Melayu mempunyai

tujuh jenis tema yang berbentuk cerita ( naratif ) dan bukan cerita (bukan naratif ).Syair yang berupa cerita ( naratif ) :i : Syair romantisii : Syair sejarahiii : Syair keagamaaniv : Syair kiasan

Syair bukan cerita ( bukan naratif ) :i : Syair agamaii : Syair nasihatiii : Tema-tema lain yang berasingan

Menurut isinya, syair dapat dibagi menjadi lima golongan, sebagai berikut :

A. Syair PanjiSyair Panji menceritakan tentang keaadaan yang terjadi dalam istana dan keadaan orang-orang yang berasal dari isana. Contoh syair panji adalah Syair Ken Tambuhan yang menceritakan tentang seorang putri bernama Ken Tambuhan yang dijadikan persembahan kepada Sang Ratu Kauripan.

B. Syair RomantisSyair Romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada cerita alipur laram hikayat, maupun cerita rakyat. Contoh syair romantis yakni Syair Bidasari yang menceritakan tentang seorang putri raja yang telah dibuang ibunya. Setelah beberapa lama ia dicari Putra Bangsawan (saudaranya) untuk bertemu dengan ibunya, Pertemuan pun terjadi dan akhirnya Bidasari memaafkan ibunya, yang telah membuang dirinya.

C. Syair KiasanSyair Kiasan berisi tentang percintaan ikan, burung, bunga atau buah-buahan. Percintaan tersebut merupakan kiasan atau sindiran terhadap peristiwa tertentu. Contoh syair kiasan adalah Syair Burung Pungguk yang isinya menceritakan tentang percintaan yang gagal akibat perbedaan pangkat, atau seperti perumpamaan "seperti pungguk merindukan bulan"

D. Syair SejarahSyair Sejarah adalah syair yang berdasarkan peristiwa sejarah. Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan. Contoh syair sejarah adalah Syair Perang Mangkasar (dahulu bernama Syair Sipelman), berisi tentang perang antara orang-orang Makassar dengan Belanda.

E. Syair AgamaSyair Agama merupakan syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi empat yaitu: (a) syair sufi, (b) syair tentang ajaran Islam, (c) syair riwayatcerita nabi, dan (d) syair nasihat.

Perlu kita ketahui, setiap syair pasti mengandung pesan tertentu. Pesan tersebut dapat kita simpulkan setelah memahami isi sebuah syair.

Page 23: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

Contoh syair agama : Syair Perahu, Syair Dagang (banyak yg bilang karangan Hamzah Fansuri, tapi para ahli membantahnya), Syair Kiamat, Bahr An-Nisa, Syair Takbir Mimpi, Syair Raksi.

Informasi tentang syair Nyanyian AnakTeks Syair Nyanyian Anak yang dibawakan oleh kelompok marhaban ini ada sejumlah 80

bait. Teks tersebut tidak dalam bentuk tertulis, setiap personil kelompok marhaban sudah hafal terhadap teks-teks tersebut. Dari tiga lokasi penelitian, teks-teks syairnya nyaris sama, walaupun terkadang ada beberapa kata yang berbeda, khususnya berkaitan dengan dialek setempat.

Teks syair yang menjadi acuan peneliti adalah teks syair yang diperoleh pada lokasi upacara di Desa Lalang. Hal ini dikarenakan, kelompok marhaban ada menuliskan teks syair tersebut dalam buku tulis biasa berhalaman 40 halaman dengan tulisan Arab Melayu atau tulisan jawi, mereka menyebutnya sebagai ‘arab gundul’. Menurut pimpinan kelompok marhaban, M. Yatim (72 tahun), teks tersebut ditulis oleh orang tua beliau.Diperkirakan teks itu sudah berumur 85 tahun. Akan tetapi, beberapa anggota kelompok marhaban ini sudah menuliskannya ke dalam tulisan latin. Teks inilah yang dibawa saat ada undangan untuk membacakan Syair Nyanyian Anak ini.Walaupun pada prinsipnya, semua anggota kelompok marhaban sudah hafal teks syair tersebut.Sehingga sewaktu upacara mengayun si bayi, teks disampaikan secara lisan.Hal ini sejalan dengan pendapatBernard Arps (1992), bahwa teks sastra tidak harus hadir dan lahir melalui pentas.

Unsur-unsur pentas sastra pada tradisi ini dapat dilihat, misalnya dari segi kostum kelompok marhaban yang seragam. Teknik-teknik pembacaan dengan melantunkannya lalu dijawab serentak oleh anggota kelompok marhaban yang lain. Begitu juga dengan posisi berdiri kelompok marhaban.

Berikut adalah teks Syair Nyanyian Anak.1. Dengan bismillah kami mulai

Alhamdulillah shalawatnya nabiDengan takdir allah urobbiSampailah maksud yang dicintai

2. Bismillah itu mula pertamaZat dan sifat ada bersamaKeadaan zat menyertakan samaQidam dan baqa sedialah nama

3. Setelah turun rahim bapakmuKe dalam batin rahim ibumuEmpat puluh hari nattefah namamuDi situ dimulai pantang ibumu

4. Setelah sampai delapan puluh hariAlkah namamu pula diberiSehingga sampai seratus dua puluh hariAlkolah pula konon dinamai

5. Empat bulan sampailah tuanSudah menjadi kaki dan tanganCukuplah dengan sifat sekalianNyawanya lagi belum didatangkan

6. Setelah sampai saat dan waktuDatanglah nyawa lalu bersatuDi dalam tubuh tempat nyawa ituHawa dan nafsu sudah berlaku

7. Dikandungkan ibumu sembilan bulanNasi dan air tiada tertelanMemperanakkan engkau berapa kesakitanKadang bercerai nyawa di badan

8. Tatkala engkau jatuh ke lantaiDengan segera bidan mencapaiSudah dimandikan lalu dipakaiTinggal ibumu lemah gemulai

9. Sudah dipakai lalu diazan atau dikomatMintalah doa supaya selamatIngatlah pesan nabi MuhammadDi atas dunia mengerjakan syariat

10. Seorang anak cinta yang lamaSekarang sudah kami terimaSeorang anak diberi namaKami ayunkan bersama-sama

11. Emas dan perak kami ayunkanAnak ditaruh di dalam ayunan

12. Kusmangat putraku tuanJangan termamang dalam ayunan

Page 24: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

Tali ayunan kami pegangkanEmas dan perak kami nyanyikan

Dipanggil kami orang sekalianIbu bapakmu minta ayunkan

13. Dipanggil kami orang sekalianOleh ibu bapakmu tuanSerta diberi minum dan makanMenyertakan syukur kepada tuhan

14. Syukur kepada allah taalaKarena mendapat intan gemalaMemberi sedekah beberapa pulaDengan sekadar ada segala

15. Dipanggil sekalian kaum kerabatSerta sekalian handai sahabatSegala jiran kawan berdekatSemuanya datang dengan selamat

16. Jauh dan dekat datang sekalianBesar dan kecil, laki-laki dan perempuanSetengahnya datang ada yang berjalanSetengahnya berjalan berpayung awan

17. Ingatlah kami datang bertaluMengunjungi engkau hilir dan uluMengayun engkau maksud begituKarena niat ibu bapakmu

18. Jika panjang sudah umurmuJasa mereka balas olehmuWahai anakku pikir olehmuBesarlah hati ibu bapakmu

19. Ayuhai anak jangan dibantahIbumu memeliharakan terlalu susahDialih ke kiri ke kanan pun basahHabis berlumur kencing dan muntah

20. Ibu bapakmu mari dengarkanAnak diayun kami nyanyikanBersama-sama kita doakanHarap allah minta perkenan

21. Ayuhai anakku sudah bangsawanPengajaran ibumu jangan dilawanDipelihara dari ribut dan topanTakut terkena penyakit setan

22. Dilabuhkan tirai semut pun laluPelita dipasang dalam kelambuSembur dan barut datang bertaluMinta jauhkan setan dan hantu

23. Kalau datang petir dan ributRamuan dibakar engkau dibarutDi dalam hati terlalu takutMemeliharakan engkau jangan terkejut

24. Ada pun anak masa kecilnyaHarum-haruman ibu bapaknyaHingga sampai masa umurnyaTujuh tahun genap bilangannya

25. Tujuh tahun sampai kiraanUmur anak muda bangsawanInilah anak jadi perhiasanKepada ibu bapakmu tuan

26. Sehingga sampai umurnya tuanSepuluh tahun cukup bilanganKetika itu menjadi tulanAtau seteru menjadi lawan

27. Demikianlah anak kami khabarkanIbu bapakmu minta pikirkanCarilah ilmu janganlah seganMemeliharakan anak serta pelajaran

28. Dipeliharakan oleh ibu bapakmuSehingga sampai sudah umurmuSerahkan mengaji ke hilir ke uluKarena besar niat ibumu

29. Jikalau engkau tamat mengajiHati ibumu besar sekaliTiada diberi ke sana siniSehingga kitab mulai dikaji

30. Jikalau engkau pandai berkitabBahasa jawi dengannya arabBaru ibumu hatinya tetapMakan dan minum barulah sedap

31. Kitab quran dibaca qoriDisuruh pula pergi ke hajiPergi memijak tanah yang suciSupaya terbuang kelakuan yang keji

32. Jika besar cahayanya mataAjarkan ilmu agama kitaJika ilmu tak ada di kitaSerahkan kepada alim pendeta

33. Demikianlah anak supaya berilmuBaik dan jahat nyata di situ

34. Jikalau anak tanda bahagiaDi mana pesan dipegangnya juga

Page 25: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

Dengan sebab demikian ituJadilah baik sebarang perilaku

Walaupun miskin walaupun kayaObatnya juga sehabis daya

35. Jika sudah engkau nan besarPengajaran ibumu hendaklah dengarPerkataan bapakmu hendaklah dengarItu menjadi kata nan benar

36. Pengajaran bapakmu diikut-ikutEngkau masukan ke dalam perutBawa olehmu pergi menuntutMudah mendapat apa-apa maksud

37. Jikalau menuntut engkau mendapatTerpujilah engkau dunia akhiratBerhimpun sekalian handai sahabatMana yang jauh bertambah dekat

38. Jika dapat ilmu yang setiaSerta engkau yakin percayaDi dalam akhirat tanah yang muliaDuduk di dalam pangkuan aulia

39. Jikalau mendapat ilmu yang teguhEngkau amalkan bersungguh-sungguhTertutuplah pintu neraka yang tujuhTeranglah jalan seperti suluh

40. Jikalau engkau pandai mengajiBarulah engkau bersuka hatiKepada tuhan engkau terpujiMendapatlah engkau surga yang tinggi

41. Jikalau tidak demikian periTentulah anak tidak mengertiJadilah anak buta dan tuliBaik dan jahat sama sekali

42. Jika anak tiada pelajaranHalal dan haram diserupakanBersifat salah tidak berpengetahuanAkhirnya anak menjadi lawan

43. Anak melawan sudahlah pastiIbu bapak tidak peduliSebab tidak kita ajariDunia dan akhirat kita nan rugi

44. Betapa tidak rugi demikianDari kecilnya kita peliharakanBeberapa belanja harta dihabiskanSudahlah besar menjadi lawan

45. Di dalam dunia demikian periDi akhirat azab diterima lagiPelajaran ada tidak perduliAnak dibiarkan bersuka hati

46. Nyata kerugian ibu dan bapakKarena tidak mengajar anakSebab itu janganlah tidakIkhtiarkan sungguh pelajaran anak

47. Dengan sebenarnya pelajaran ituBolehlah baik tingkah dan lakuJadilah anak orang nomor satuDunia akhirat boleh membantu

48. Anak demikian jikalau didapatLaksana penyakit menjadi obatDemikianlah tuan mula ibaratMaklumlah tuan karena makrifat

49. Wahai anakku yang setiawanEngkaulah ini anak perempuanJikalau engkau ada pertemuanSuami itu jangan dilawan

50. Barang siapa melawan suamiTerlalu sakit masa mau matiMukanya hitam seperti babiDi dalam neraka tempat berhenti

51. Jikalau engkau bersuami sudahSetiap waktu suamimu disembahPerkataan suamimu jangan dibantahWalaupun benar walaupun salah

52. Jika ada dosa kesalahanPada suamimu minta maafkanJikalau suamimu tidak memaafkanInilah menjadi dosa berkepanjangan

53. Jikalau anak tiada mengikutNazar ibunya mukanya kerutMasa mau mati ia terkejutDi dalam quran sudah tersebut

54. Wahai anakku hendaklah ingatJangan diikut iblis laknatKerjakan olehmu amal yang taatEngkau jauhkan sekalian maksiat

55. Wahai anakku muda cemerlangNeraka itu hangat bukan kepalang

56. Ayuhai ibu ayuhai bapakDemikian nasihat kami serentak

Page 26: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

Tersentuh ke daging sampai ke tulangJerit dan tangis diulang-ulang

Harap perkenan janganlah tidakMudahlah sampai barang kehendak

57. Wahai anakku dalam ayunanKami berpesan engkau ingatkanDi atas kepala engkau junjungkanDi dalam hati engkau taruhkan

58. Kami mengayun terlalu banyakSupaya tidurmu bertambah nyenyakEngkau masukan ke dalam otakDibawa berjalan jangan tercampak

59. Wahai anak muda jauhariPesanan kami engkau ingatiEngkau masukan ke dalam hatiJangan ditaruh di ibu kaki

60. Wahai anak muda cemerlangEngkau doakan malam dan siangSembahyang itu jangan dibuangDosanya besar bukan kepalang

61. Ya allah malaikul ufrahAnaknya ini besarkan tuahSiang dan malam makin bertambahSehingga sampai ia bertuah

62. Sehingga itu berhati sudahMengayun anak nazam ditambahHarap selamat berhati sudahSupaya ibumu janganlah gundah

63. Wahai anak muda kami ayunkanEngkaulah ini kami doakanUmur yang pendek minta panjangkanRezeki yang halal minta murahkan

64. Ya allah malikul robbiLimpahkan makmur sehari-hariSehatkan badan terangkan hatiAnaklah ini murahkan rezeki

65. Ya allah malikul zabarAnaklah ini lekaslah besarJauhkan dari neraka yang mungkarDunia akhirat supaya terbesar

66. Ya allah malikul robbiAnaklah ini tetapkan hatiMinta kurnia pangkat yang tinggiDi akhirat boleh engkau terpuji

67. Ya allah malikul rahmanAnaklah ini tetapkan imanAmal ibadat minta kuatkanSetan dan iblis minta jauhkan

68. Ya allah malikul mananDoalah kami minta perkenanSiang dan malam sepanjang zamanBala dan fitnah mohon dijauhkan

69. Ya allah kholikul bakhriBeri petunjuk sekalian kamiIman dan taat jadikan kamiDunia akhirat minta disenangi

70. Wahai anakku segeralah tidurLekaslah besar supaya termasyurJika anakku tidaklah tidurIbu bapakmu menjadi hibur

71. Ayuhai anak ingat olehmuHarap dibalas jasa ibumuSerta pula jasa bapakmuKemudian pula handai sahabatmu

72. Sehingga ini berarti mudahMengayun anak nazam ditambahNazam dimulai dengan bismillahDisudahi pula dengan Alhamdulillah

73. Tamatlah sudah anak diayunSanak saudara yang ada sekalianSerta meminta kita doakanSupaya tenang anak budiman

74. Telah selesai kami nyanyikanKami meminta serta diselamatkanKami bersyair jangan dimudahkanSyair seumur hidup anak ingatkan

75. Habislah nasihat tamatlah kalamSyair Fatimah yang punya salamSalah perkataan tersebut kalamJangan disimpan di hati dalam

76. Tamatlah syair yang hamba bacakanSekadar inilah yang didapatkanEntah ia entah pun bukanTiadalah dapat hamba ceritakan

Page 27: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

77. Desa lalang kampung muliaDi situlah rumah senantiasaDitolong allah tuhan yang esaTamatlah syair selamat sentosa

78. Dari medan ke bukittinggiSinggah bermalam di tebingtinggiHamba seorang bodoh sekaliSudahlah nasib badan sendiri

79. Makdum konon nama yang nyataMengarang syair belum biasaDuduk di rumah senantiasaKarena hamba sudahlah tua

80. Jikalau ada jarum yang patahJangan disimpan di dalam petiJikalau ada perkataan yang salahJangan disimpan di dalam hati

Nilai-nilai yang dapat dipetik dari teks syair tersebut, di antaranya berkaitan denganmitos pengukuhan (myth of concern). Misalnya penamaan ketiga terjadi pembuahan di rahim ibu, yaitu /Empat puluh hari nattefah namamu/ (bait 3). /Setelah sampai delapan puluh hari/, /Alkah namamu pula diberi/, /Sehingga sampai seratus dua puluh hari/, /Alkolah pula konon dinamai/ (bait 4). Perjalanan tentang asal kejadian manusia dalam rahim ibu ini diyakini bahwa kita semua berasal dari tetesan air mani ayah dan ibu yang bertemu saat terjadi perkawinan. Lalu dengan kekuasaan Allah terjadilah proses luar biasa di luar akal sehat kita, karena itu semua merupakan kekuasan Allah semata selanjutnya hingga menjadi bayi.

Allah SWT menempatkan nuthfah (yakni air mani yang terpancar dari laki-laki dan perempuan dan bertemu ketika terjadi jimak) dalam rahim seorang ibu sampai waktu tertentu. Dia Yang Maha Kuasa menjadikan rahim itu sebagai tempat yang aman dan kokoh untuk menyimpan calon manusia.Dinyatakan dalam firman-Nya sebagai berikut, “Bukankah Kami menciptakan kalian dari air yang hina?Kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim) sampai waktu yang ditentukan.” (Al-Quran, Al Mursalat: 20-22).

Selanjutnya peristiwa ini juga didukung oleh hadis, “Dari nuthfah, Allah jadikan‘alaqah yakni segumpal darah beku yang bergantung di dinding rahim.Dari ‘alaqahmenjadi mudhghah yakni sepotong daging kecil yang belum memiliki bentuk.Setelah itu dari sepotong daging bakal anak manusia tersebut, Allah SWT kemudian membentuknya memiliki kepala, dua tangan, dua kaki dengan tulang-tulang dan urat-uratnya.Lalu Dia menciptakan daging untuk menyelubungi tulang-tulang tersebut agar menjadi kokoh dan kuat.Ditiupkanlah ruh, lalu bergeraklah makhluk tersebut menjadi makhluk baru yang dapat melihat, mendengar, dan meraba. (Tafsir Ath Thabari). Peristiwa dalam tafsir di atas diperkuat dengan hadis Rasulullah Saw yang memperhitungkan waktu terjadinya proses bayi, Beliau bersabda (yang artinya), “Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan kejadiannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nuthfah. Kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga (40 hari).Kemudian menjadi gumpalan seperti sekerat daging selama itu pula. Kemudian diutus kepadanya seorang Malaikat maka ia meniupkan ruh kepadanya dan ditetapkan empat perkara, ditentukan rezekinya, ajalnya, amalnya, sengsara atau bahagia. Demi Allah yang tiada illah selain Dia, sungguh salah seorang di antara kalian ada yang beramal dengan amalan ahli surga sehingga tidak ada di antara dia dan surga melainkan hanya tinggal sehasta, maka telah mendahuluinya ketetapan takdir, lalu ia beramal dengan amalan ahli neraka sehingga ia memasukinya. Dan sungguh salah seorang di antara kalian ada yang beramal dengan amalan ahli neraka sehingga tidak ada antara dia dan neraka melainkan hanya tinggal sehasta.Maka telah mendahuluinya ketetapan takdir, lalu ia beramal dengan amalan ahli surga

Page 28: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

sehingga ia memasukinya.”(HR. Bukhari 6/303 -Fathul Bari dan Muslim 2643, shahih). Berita Nubuwwah di atas mengabarkan bahwa proses perubahan janin anak manusia berlangsung selama 120 hari dalam tiga bentuk yang tiap-tiap bentuk berlangsung selama 40 hari. Yakni 40 hari pertama sebagai nuthfah, 40 hari kedua dalam bentuk segumpal darah, dan 40 hari ketiga dalam bentuk segumpal daging.Setelah berlalu 120 hari, Allah perintahkan seorang Malaikat untuk meniupkan ruh dan menuliskan untuknya 4 perkara di atas. Peristiwa yang dominan pada keterangan hadis di atas adalah proses malaikat meniupkan ruh setelah calon bayi tadi berusia empat bulan (120 hari) setelah memiliki bentuknya. Setelah memiliki sifat itu ditetapkan empat perkara atas bayi itu oleh Allah. Perkara itu antara lain, rezekinya, ajalnya, amalnya, sengsara atau bahagia.

Hakekat atau isi dari Syair Nyanyian Anak adalah tunjuk ajar yang di dalamnya terdapat nilai-nilai luhur agama, budaya, dan norma-norma yang dianut masyarakat. Penyampaian nilai-nilai tersebut melalui suatu pentas sastra lokal yang hadir dalam upacara akikah. Syair harus dipahami dan dimengerti dalam konteks sosio-kultural masyarakat, bukan semata-mata pada pilihan katanya. Untuk tujuan tersebut, ada sekian perangkat yang harus dipersiapkan agar pemahaman yang dicapai tidak menimbulkan kesesatan, di antaranya adalah melalui bentuk penyampaiannya yang dalam hal ini bersifat pentas sastra.

Berdasarkan kondisi pentas sastra lokal, keberadaan penuturnya sudah sangat mengkuatirkan. Oleh sebab itu, diperlukan upaya pelestariannya. Sudah tidak banyak lagi dijumpai kelompok marhaban yang mampu membawakan atau melantunkan Syair Nyanyian Anak ini.

Penelitian ini berguna bagi para peneliti selanjutnya untuk mengkaji Syair Nyanyian Anak dari kajian yang berbeda seperti kajian sosiologi, sejarah, maupun psikologi.Hal ini memungkinkan sebab syair ini adalah berbentuk anonim, dan menyangkut sejarah Islam masuk ke Indonesia, kemudian sarat dengan nilai-nilai moral yang ingin diajarkan oleh orang tua kepada anaknya.

Informasi tentang Syair Burung NuriSyair Burung Nuri: Cinta yang Kandas

UU.HAMIDY

Cinta dan Puisi Syair dan juga hikayat dalam dunia Melayu Nusantara sebagian telah digubah berdasarkan peristiwa nyata dalam kehidupan.Hanya saja, karena sudah dalam bentuk karangan seni yang dijalin dengan kekuatan imajinasi, maka gambaran yang dipantulkannya lebih mengutamakan nilai estetik daripada nilai kenyataan.Begitulah, beberapa kenyataan peristiwa cinta yang dialami manusia dalam jalan hidupnya, juga sudah disyairkan.Karena masalah cinta adalah hal yang dipandang halus dalam dunia Melayu, maka penyampaiannya lewat syair sebagai suatu bentuk seni atau puisi, menjadi amat sanggam lagi selaras.Peristiwa cinta itu memang lebih baik dilambangkan dan dikiaskan, daripada diceritakan dengan kata-kata yang prosais.Sebab, didalamnya ada tersisip harga diri yang tidak layak didedahkan kepada orang ramai. Dengan memakai bentuk puisi seperti syair yang memakai metafor (lambang dan kiasan) maka obyeknya jadi tersamar, sehingga terkesan halus dan indah.Demikianlah, dalam dunia Melayu dapat dijumpai syair-syair yang berisi percintaan.Budaya ini dapat terjadi, karena dunia Melayu belum sepenuhnya menjalankan syariah Islam yang kaffah, dalam kehidupan masyarakat dan kerajaan.Dunia Melayu baru sampai pada adat bersendi syarak, yakni adat atau aturan bermasyarakat dan kerajaan yang bersendikan agama Islam.Orang Melayu baru berusaha membuat

Page 29: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

adat bercitra Islam, atau menyesuaikan adat dengan agama Islam.Adat Melayu diusahakan tidak bersanggah dengan agama Islam.Hukum-hukum Islam yang kokoh dalam Alqur’an dan Sunnah, belum dilaksanakan sepenuhnya. Karena itu kegiatan kesenian Melayu belum dapat sepenuhnya terbingkai dalam agama Islam, yang akan menuntun manusia dengan keselamatan dan martabat dari dunia menuju akhirat.

Cinta yang Kandas

Paling kurang ada tiga syair yang berkisah tentang cinta yang kandas, yaitu Syair Ikan Terubuk, Syair Burung Pungguk dan Syair Burung Nuri.Syair Ikan Terubuk merupakan syair sindiran terhadap lamaran putra raja Melaka yang ditolak oleh putri Kerajaan Siak. Pengarang syair tidak berani menyebut terus terang, sehingga dipakailah cara perlambangan dan kiasan. Pengarang tidak berterus terang, mungkin hal itu menyangkut keselamatan dirinya. Tetapi yang lebih penting, dengan memakai perlambangan Ikan Terubuk dan Ikan Puyu-puyu, maka putra raja Melaka dan putri Siak telah tersamarkan, sehingga dapat terjaga martabat mereka. Syair Burung Pungguk, berkisah tentang Burung Pungguk dan Putri Bulan. Inilah cinta yang kandas oleh jurang pemisah antara orang kebanyakan yang hidup sederhana dengan kalangan bangsawan yang hidup mewah.Dalam syair ini telah disamarkan pemuda yang mencintai putri istana dan juga putri istana yang jatuh cinta kepada pemuda dari kalangan rakyat biasa.Pemuda pecinta itu disamarkan dengan Pungguk, sedangkan putri istana tersebut diganti dengan Putri Bulan.Percintaaan mereka malah justru menjadi membahana, karena ketika bulan purnama biasanya burung pungguk berbunyi mendayu-dayu.Yang amat mirip dengan kisah ini ialah novel Dibawah Lindungan Ka’bah karangan Hamka.Dalam novel itu tergambar seorang pemuda miskin telah terjalin dalam kasih-sayang dengan seorang gadis anak orang kaya. Syair Burung Nuri (alih aksara Jumsari Jusuf, Departemen P dan K, Jakarta, 1978). Syair ini dikarang oleh Sultan Badaroedin dari Palembang. Syair ini tersimpan dalam koleksi Bagian Naskah Museum Pusat, bernomor MI. B; 21 x 16 cm, 21 halaman, 20 baris, berhuruf Arab, tulisannya jelas dan kertasnya masih baik. Syair ini telah menyamarkan percintaan anak manusia kalangan bangsawan.Nuri adalah isteri seorang pembesar kerajaan yakni Bayan Johari.Pada suatu hari seekor burung tampan lagi indah bernama Simbangan terbang melayang, melewati Kampung Bayan Johari.Dengan tidak terduga dia terpandang pada Nuri yang cantik.Mereka beradu pandang sejenak, tapi ternyata pandangan itu telah membuat hati mereka saling berdebar. Mereka jatuh cinta pada pandangan pertama:

Paksi Simbangan konon namanyaCantik dan manis sekalian lakunyaMatanya intan cemerlang cahayanyaParuhnya gemala tiada taranya

Terbangnya Simbangan berperi-periLintas di Kampung Bayan JohariTerlihatlah kepada putrinya NuriMukanya cemerlang manis berseri

Simbangan mengerling ke atas getaSamalah sama berjumpa mataBerkobaran arwah leburlah cintaLetih dan lesu rasa anggauta

Burung Simbangan tak dapat lagi melupakan

peristiwa itu. Dia bagaikan mabuk cendawan, karena rindu kepada Nuri.Maka dia mengutus Burung Murai untuk menjumpai Nuri. Kedatangan Murai menyampaikan hasrat cinta Simbangan, malah membuat cinta Nuri makin membara:

Berangkatlah Nuri masuk peraduanMelipurkan hati yang sangat rawanGundah gulana tiada berketahuanSeperti orang mabuk cendawan

Letih dan lesu rasa anggautaGundahnya tidak lagi menderitaHancur dan lebur di dalam citaRindukan Simbangan semata-mata

Page 30: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

Terhentilah perkataan Nuri nan gundahSehari-hari dendam tak sudahMengenangkan Simbangan parasnya indahDilipurkan dengan syair dan madah

Nuri yang dimabuk cinta kepayang, telah membuat badannya lesu dan kurus. Bayan Johari menyangka isterinya sakit serta menanyakan bagaimanakah sebenarnya duduk perkara sehingga Nuri menderita seperti itu.Bayan menanyakan, apakah perlu dipanggilkan dukun.Tetapi Nuri tidak mau berterus terang tentang rindu dendam yang dipendamnya. Dia malah meminta Bayan agar menjauhinya:

Setelah malam hari nin nyata

Terpasanglah tanglung kandil pelitaBayan nin datang segera berkataApakah sakit emas juita

Berkata benar emas tempawanJangan memberi hatiku rawanJikalau salah sekaliannya kawanBiar kupukul siapa melawan

Bayan berkata menegangkan jariEmasku jangan bermuram diriJika sakit badannya NuriSuruhlah panggil dukun ke mari

Nuri berpalis menyapu mukaJanganlah banyak madah selokaSegeralah undur dengan seketikaSekaliannya menambah sakit kepala

Keadaan Nuri yang menderita dendam asmara ini, semakin tak tertahankan. Hatinya tak mau mendengar pikirannya, tak mau sadar bahwa dia dalam sangkar orang.Nuri mengutus Burung Punai untuk menemui Simbangan dan meminta agar pujaan hatinya itu bersedia datang menemuinya. Simbangan memenuhi harapan Nuri :

Unggas melayang tiada antaranyaSampailah bangsawan dengan sigeranyaKe kampung Nuri lintas masuknyaBayan dan Nuri hadir menantinya

Serta terpandang paksi bestariTurunlah sigera Bayan dan NuriTabik dan hormat keris diberiNaiklah duduk unggas johariSeketika duduk unggas bangsawan

Minuman dituang di dalam cawanDisembahkan Bayan kepada tuanSimbangan menyambut manis kelakuan

Nuri nin sangat malu rupanya

Kita nin tidak lagi ditegurnyaSimbangan tersenyum manis katanyaNuri nin sakit apalah khabarnya

Setelah Simbangan bertamu kepada Bayan dan Nuri, maka dengan hati yang rawan dia

mohon kepada Bayan dan Nurl pulang ke istananya:

Page 31: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

Gundah bercampurlah dengan rawanRasanya semangat tiada berketahuanLalulah bermohon unggas di awanKepada Bayan Nuri bangsawan

Bayan dan Nuri hormat berdiri

Selamat pulang unggas bestariSimbangan menyahut durja berseriSelamat tinggal Bayan dan Nuri

Melayanglah unggas bimbang dan rawanBertambah manis rupa kelakuan

Diiringi paksi sekalian kawanSeperti dewa batara di awan

Nuri memandang rawan dan piluHatinya bagai dihiris sembiluRasanya bagai hendakkan miluDisamarkan dengan mengeluh pening dan pilu

Beberapa saat terbang melayang dengan hati yang menanggung rindu Simbangan pun sampai di istananya:

Berhentilah perkataan Nuri merawanTersebutlah Simbangan kemala mengawanSampailah ke istana unggas bangsawanKalbunya gundah cinta kepiluan

Baik peraduan merebahkan diriCinta terikat kepadanya NuriDendam bertambah tiada terperiSelaku-laku tiada tersamari

Ke Siam pergi membeli kiciOrang bercamat dalam perahuDilihat diam dikatakan benciDendam gelomat siapakan tahu

Page 32: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

Gurindam

Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari 2 baris kalimat

dengan rima yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Gurindam ini dibawa oleh

orang Hindu atau pengaruh sastra Hindu. Gurindam berasal dari bahasa Tamil (India)

yaitu kirindam yang berarti mula-mula amsal, perumpamaan. Baris pertama berisikan

semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawaban nya atau akibat dari

masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi. Contoh:

Barang siapa tiada memegang agama,

Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.

Barang siapa mengenal yang empat,

Maka ia itulah orang yang ma’rifat.

Gendang gendut tali kecapi

Kenyang perut senang hati

Pengarang gurindam yang terkenal adalah Raja Ali Haji, saudara sepupu Raja Ali yang menjadi raja

muda di Riau (1844-1857). Gurindam 12 pasal karya Raja Ali Haji yang terkenal berjudul “Gurindam

Dua Belas”.

Gurindam Dua Belas (Jawi: بلس دوا ڬوريندام ) merupakan puisi, hasil karya Raja Ali Haji seorang sastrawan dan Pahlawan Nasional dari Pulau Penyengat, Provinsi Kepulauan Riau. Gurindam ini ditulis dan diselesaikan di Pulau Penyengat pada tanggal 23 Rajab 1264 Hijriyah atau 1847 Masehi pada saat usianya 38 tahun. Karya ini terdiri dari 12 Fasal dan dikategorikan sebagai Syi'r al-Irsyadi atau puisi didaktik, karena berisikan nasihat dan petunjuk menuju hidup yang diridhai oleh Allah SWT. Selain itu terdapat pula pelajaran dasar Ilmu Tasawuf tentang mengenal "yang empat" : yaitu syari'at,tarekat, hakikat dan makrifat. Diterbitkan pada tahun 1854 dalam Tijdschrft van het Bataviaasch Genootschap No. II, Batavia, dengan huruf Arab dan diterjemahkan dalam Bahasa Belanda oleh Elisa Netscher.

Peranan dan fungsi Gurindam berperanan sebagai alat yang berfungsi untuk mendidik khalayak.

Unsur-unsur pendidikan yang diketengahkannya ialah iman dan moral yang baik.

Contoh 1:Barang siapa tiada memegang agama,sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama,Barang siapa mengenal yang empat,maka dia itulah orang yang ma’rifat.Cari olehmu sahabat,yang boleh dijadikan obat.Barang siapa mengenal diri,maka telah mengenal Tuhan yang bahri.

Page 33: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

Hendaklah memegang amanat,buanglah khianat.Tahu pekerjaan tak baik, tetapi dikerjakan,bukannya manusia itulah setan.

Contoh 2:Kurang fikir, kurang siasat,tentu dirimu kelak tersesat.Fikir dahulu sebelum berkata,supaya terelak silang sengketa.Siapa menggemari silang sengketa,kelaknya pasti berdukacita.

Informasi tentang Gurindam DuabelasDan inilah contoh gurindam dua belas yang dibuat oleh Raja Ali Haji seorang sejarah sastrawan sekaligus pahlawan nasional yang meninggal di kepualuan riau.Dan dibwah ini adalah karya beliau dalam contoh gurindam dua belas yang kami sarikan dari wikipedia.

Contoh Gurindam IBarang siapa tiada memegang agama,sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.Barang siapa mengenal yang empat,maka ia itulah orang ma'rifatBarang siapa mengenal Allah,suruh dan tegahnya tiada ia menyalah.Barang siapa mengenal diri,maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari.Barang siapa mengenal dunia,tahulah ia barang yang terpedaya.Barang siapa mengenal akhirat,tahulah ia dunia mudarat.

Page 34: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

Puisi

Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima adalah yang membedakan puisi dari prosa. Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Pandangan kaum awam biasanya membedakan puisi dan prosa dari jumlah huruf dan kalimat dalam karya tersebut. Puisi lebih singkat dan padat, sedangkan prosa lebih mengalir seperti mengutarakan cerita. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya.Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag dan lain-lain). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannnya. Puisi kadang-kadang juga hanya berisi satu kata/suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala 'keanehan' yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru

Namun beberapa kasus mengenai puisi modern atau puisi cyber belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik dari pokok dan kaidah puisi itu sendiri yaitu 'pemadatan kata'. Kebanyakan penyair aktif sekarang baik pemula ataupun bukan lebih mementingkan gaya bahasa dan bukan pada pokok puisi tersebut.Di dalam puisi juga biasa disisipkan majas yang membuat puisi itu semakin indah. Majas tersebut juga ada bemacam, salah satunya adalah sarkasme yaitu sindiran langsung dengan kasar.Di beberapa daerah di Indonesia puisi juga sering dinyanyikan dalam bentuk pantun. Mereka enggan atau tak mau untuk melihat kaidah awal puisi tersebut.

Hal-hal membaca puisiHal- hal yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi sebagai berikut:

Ketepatan ekspresi/mimik Ekpresi adalah pernyataan perasaan hasil penjiwaan puisi. Mimik adalah gerak air muka. Kinesik yaitu gerak anggota tubuh. Kejelasan artikulasi Artikulasi yaitu ketepatan dalam melafalkan kata- kata. Timbre yaitu warna bunyi suara (bawaan) yang dimilikinya. Dinamik artinya keras lembut, tinggi rendahnya suara. Intonasi atau lagu suara

Dalam sebuah puisi, ada tiga jenis intonasi antara lain sebagai berikut : Tekanan dinamik yaitu tekanan pada kata- kata yang dianggap penting. Tekanan nada yaitu tekanan tinggi rendahnya suara. Misalnya suara tinggi menggambarkan

keriangan, marah, takjud, dan sebagainya. Suara rendah mengungkapkan kesedihan, pasrah, ragu, putus asa dan sebagainya.

Tekanan tempo yaitu cepat lambat pengucapan suku kata atau kata.

Unsur-unsur puisi

Struktur fisik puisi

Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf

Page 35: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.

Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.

Kata konkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misalnya kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll., sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.

Gaya bahasa, yaitu penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Gaya bahasa disebut juga majas. Adapaun macam-amcam majas antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto,totem pro parte, hingga paradoks.

Rima/Irama adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup:Onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji C.B.),Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata], dan sebagainyaPengulangan kata/ungkapan. Ritma merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima sangat menonjol dalam pembacaan puisi.Struktur batin puisi

Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.

Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.

Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.

Amanat/tujuan/maksud (itention); yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca

Jenis-jenis puisi

A. PUISI LAMAPuisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :

Page 36: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

- Jumlah kata dalam 1 baris- Jumlah baris dalam 1 bait- Persajakan (rima)- Banyak suku kata tiap baris- Irama

Ciri-ciri Puisi Lama

a) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnyab) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisanc) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.

Jenis dan Contoh Puisi Lamaa) Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.

Contoh : Assalammu’alaikum putri satulung besarYang beralun berilir simayangMari kecil, kemariAku menyanggul rambutmuAku membawa sadap gadingAkan membasuh mukamu

b) Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris

berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/ nasihat, teka-teki, jenaka. Contoh : Kalau ada jarum patahJangan dimasukkan ke dalam petiKalau ada kataku yang salahJangan dimasukan ke dalam hati

c) Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek. Contoh : Dahuluparang, sekarang besi (a)Dahulu sayang sekarang benci (a)

d) Seloka adalah pantun berkait.Contoh : Lurus jalan ke Payakumbuh,Kayu jati bertimbal jalanDi mana hati tak kan rusuh,Ibu mati bapak berjalan

e) Gurindam adalah puisi yangberdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat. Contoh : Kurang pikir kurang siasat (a)Tentu dirimu akan tersesat (a)Barang siapa tinggalkan sembahyang( b )Bagai rumah tiada bertiang ( b )Jika suami tiada berhati lurus ( c )Istri pun kelak menjadi kurus ( c )

Page 37: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

f) Syair adalah puisi yang bersumberdari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris,bersajak a-a-a-a, berisi nasihat ataucerita.

Contoh : Pada zaman dahulu kala (a)Tersebutlah sebuah cerita (a)Sebuah negeri yang aman sentosa (a)Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

g) Talibun adalah pantun genap yangtiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10baris. Contoh :Kalau anak pergi ke pekanYu beli belanak pun beli sampiranIkan panjang beli dahuluKalau anak pergi berjalanIbu cari sanak pun cari isiInduk semang cari dahulu

3. Ciri-ciri dari jenis puisi lamaa) Mantra

Ciri-ciri:Ø Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde.Ø Bersifat lisan, sakti atau magisØ Adanya perulanganØ Metafora merupakan unsur pentingØ Bersifat esoferik (bahasa khusus antara pembicara dan lawan bicara) dan misteriusØ Lebih bebas dibanding puisi rakyat lainnya dalam hal suku kata, baris danpersajakan.

b) PantunCiri – ciri :Ø Setiap bait terdiri 4 barisØ Baris 1 dan 2 sebagai sampiranØ Baris 3 dan 4 merupakan isiØ Bersajak a – b – a – bØ Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kataØ Berasal dari Melayu (Indonesia)

c) KarminaCiri-ciri karminaØ Setiap bait merupakan bagian dari keseluruhan.Ø Bersajak aa-aa, aa-bbØ Bersifat epik: mengisahkan seorang pahlawan.Ø Tidak memiliki sampiran, hanya memiliki isi.Ø Semua baris diawali huruf capital.Ø Semua baris diakhiri koma, kecuali baris ke-4 diakhiri tanda titik.Ø Mengandung dua hal yang bertentangan yaitu rayuan dan perintah.

d) SelokaCiri-ciri selokaØ Ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair,Ø Namun ada seloka yang ditulis lebih dari empat baris.

e) GurindamCiri-ciri gurindamØ Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjianØ baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.

Page 38: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

f) SyairCiri-ciri syairØ Terdiri dari 4 barisØ Berirama aaaaØ Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair

g) TalibunCiri-ciri:Ø Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.Ø Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.Ø Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.ØApabila enam baris sajaknya a – b –c – a – b – c.Ø Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d

B. PUISI BARUPuisi baru bentuknya lebih bebasdaripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata,

maupun rima.

Ciri-ciri Puisi Baru

a) Bentuknya rapi, simetris;b) Mempunyai persajakan akhir (yangteratur);c) Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;d) Sebagian besar puisi empat seuntai;e) Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)f) Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.Jenis-jenis dan Contoh Puisi Baru

Menurut isinya, puisi dibedakan atas :a. Balada adalah puisi berisi kisah/ cerita.

Contoh : Puisi karya SapardiDjoko Damono yang berjudul “ BaladaMatinya Seorang Pemberontak”

b. Himne adalah puisi pujaan untukTuhan, tanah air, atau pahlawan.Contoh : Bahkan batu-batu yang keras dan bisuMengagungkan nama-Mu dengan cara sendiriMenggeliat derita pada lekuk dan liku bawah sayatan khianat dan dusta. Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mumenitikkan darah dari tangan dan kakidari mahkota duri dan membulan pakuYang dikarati oleh dosa manusia.Tanpa luka-luka yang lebar terbukadunia kehilangan sumber kasihBesarlah mereka yang dalam nestapamengenal-Mu tersalib di datam hati.

c. Ode adalah puisi sanjungan untukorang yang berjasa. Contoh Generasi SekarangDi atas puncak gunung fantasiBerdiri aku, dan dari sanaMandang ke bawah, ke tempat berjuang

Page 39: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

Generasi sekarang di panjang masaMenciptakan kemegahan baruPantoen keindahan IndonesiaYang jadi kenang-kenanganPada zaman dalam dunia

d. Epigram adalah puisi yang berisituntunan/ajaran hidup. Contoh : Hari ini tak ada tempat berdiriSikap lamban berarti matiSiapa yang bergerak, merekalah yang di depanYang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.

e. Romance adalah puisi yang berisiluapan perasaan cinta kasih.f. Elegi adalah puisi yang berisi rataptangis/kesedihan.

Contoh : Senja di Pelabuhan KecilIni kali tidak ada yang mencari cintadi antara gudang, rumah tua, pada ceritatiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlautmenghembus diri dalam mempercaya mau berpautGerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elangmenyinggung muram, desir hari lari berenangmenemubujuk pangkal akanan. Tidak bergerakdan kini tanah dan air tidur hilang ombak.Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalanmenyisir semenanjung, masih pengap harapsekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalandari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

g. Satire adalah puisi yang berisisindiran/kritik. Contoh :Aku bertanyatetapi pertanyaan-pertanyaankumembentur jidad penyair-penyair salon,yang bersajak tentang anggur dan rembulan, sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya,dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.

Puisi baru dilihat dari bentuknya antara lain:

a) DISTIKONContoh :Berkali kita gagalUlangi lagi dan cari akalBerkali-kali kita jatuhKembali berdiri jangan mengeluh

b) TERZINAContoh :Dalam ribaan bahagia datangTersenyum bagai kencanaMengharum bagai cendanaDalam bah’gia cinta tiba melayangBersinar bagai matahariMewarna bagaikan sari

Page 40: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

c) QUATRAINContoh :Mendatang-datang juaKenangan masa lampauMenghilang muncul juaYang dulu sinau silauMembayang rupa juaAdi kanda lama laluMembuat hati juaLayu lipu rindu-sendu

d) QUINTContoh :Hanya Kepada TuanSatu-satu perasaanHanya dapat saya katakanKepada tuanYang pernah merasakanSatu-satu kegelisahanYang saya serahkanHanya dapat saya kisahkanKepada tuanYang pernah diresah gelisahkanSatu-satu kenyataanYang bisa dirasakanHanya dapat saya nyatakanKepada tuanYang enggan menerima kenyataan

e) SEXTETContoh :Merindu BagiaJika hari’lah tengah malamAngin berhenti dari bernafasSukma jiwaku rasa tenggelamDalam laut tidak terwatasMenangis hati diiris sedih

f) SEPTIMAContoh :Indonesia Tumpah DarahkuDuduk di pantai tanah yang permaiTempat gelombang pecah berderaiBerbuih putih di pasir terderaiTampaklah pulau di lautan hijauGunung gemunung bagus rupanyaDitimpah air mulia tampaknyaTumpah darahku Indonesia namanya

g) STANZA ( OCTAV )

Page 41: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

Contoh :AwanAwan datang melayang perlahanSerasa bermimpi, serasa beranganBertambah lama, lupa di diriBertambah halus akhirnya seriDan bentuk menjadi hilangDalam langit biru gemilangDemikian jiwaku lenyap sekarangDalam kehidupan teguh tenang

h) SONETAContoh :GembalaPerasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )Melihat anak berelagu dendang ( b )Seorang saja di tengah padang ( b )Tiada berbaju buka kepala ( a )Beginilah nasib anak gembala ( a )Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )Pulang ke rumah di senja kala ( a )Jauh sedikit sesayup sampai ( a )Terdengar olehku bunyi serunai ( a )Melagukan alam nan molek permai ( a )Wahai gembala di segara hijau ( c )Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )Maulah aku menurutkan dikau ( c )

Informasi tentang puisi Hujan Bulan JuniProf. Dr. Sapardi Djoko Damono (lahir di Surakarta, 20 Maret 1940; umur 74 tahun) adalah

seorang pujangga Indonesia terkemuka. Ia dikenal dari berbagai puisi-puisi yang menggunakan kata-kata sederhana, sehingga beberapa di antaranya sangat populer.

Masa mudanya dihabiskan di Surakarta (lulus SMP Negeri 2 Surakarta tahun 1955 dan SMA

Negeri 2 Surakarta tahun 1958). Pada masa ini ia sudah menulis sejumlah karya yang dikirimkan ke

majalah-majalah. Kesukaannya menulis ini berkembang saat ia menempuh kuliah di bidang Bahasa

Inggris di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sejak tahun 1974 ia mengajar di Fakultas Sastra

(sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia, namun kini telah pensiun. Ia pernah

menjadi dekan di sana dan juga menjadi guru besar. Pada masa tersebut ia juga menjadi redaktur

pada majalah "Horison", "Basis", dan "Kalam".Sapardi Djoko Damono banyak menerima

penghargaan. Pada tahun 1986 SDD mendapatkan anugerah SEA Write Award. Ia juga

penerima Penghargaan Achmad Bakrie pada tahun 2003. Ia adalah salah seorang pendiri Yayasan

Lontar.Ia menikah dengan Wardiningsih dan dikaruniai seorang putra dan seorang putri.

Sajak-sajak SDD, begitu ia sering dijuluki, telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa,

termasuk bahasa daerah. Ia tidak saja menulis puisi, namun juga cerita pendek. Selain itu, ia juga

menerjemahkan berbagai karya penulis asing, menulis esei, serta menulis sejumlah kolom/artikel di

Page 42: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

surat kabar, termasuk kolom sepak bola.Beberapa puisinya sangat populer dan banyak orang yang

mengenalinya, seperti Aku Ingin (sering kali dituliskan bait pertamanya pada

undangan perkawinan),Hujan Bulan Juni, Pada Suatu Hari Nanti, Akulah si Telaga, dan Berjalan ke

Barat di Waktu Pagi Hari. Kepopuleran puisi-puisi ini sebagian disebabkan musikalisasiterhadapnya.

Yang terkenal terutama adalah oleh Reda Gaudiamo dan Tatyana (tergabung dalam duet "Dua

Ibu"). Ananda Sukarlan pada tahun 2007 juga melakukan interpretasi atas beberapa karya SDD.

Dalam mengerjakan tugas ini, kalian diminta untuk membuat intisari beberapa

teks sajak.

(1) Abstraksi “Syair Nyanyian Anak”

Shalawat terhadap nabi, kemudian menyampaikan kabar tentang kehadiran seorang anak yang telah

lama dinantikan.

(2) Abstraksi “Syair Burung Nuri”

Dan syair burung nuri itu menceritakan cinta yang kandas yang dalam syair tersebut dilambangkan

dengan percintaan seekor burung yang tidak tersampaikan rasa cintanya.

(3) Abstraksi “Gurindam Dua Belas”

Berisi nasihat keagamaan agar manusia selalu ingat hari kematian dan kehidupan di akhirat. Dan

gurindam merupakan sajak tentang kehidupan.

(4) Abstraksi “Hujan Bulan Juni”

Dengan munculnya tiba-tiba laksana hujan yang turun, inilah caraNya mempersiapkan sebuah

waktu di mana kita menyeleseikannya. Tak ada yang lebih tabahdari hujan bulan juni.

Tugas 3Buat sebait pantun untuk tiap sajak yang telah kalian

abstraksikan.

(1) Untuk syair “Nyanyian Anak”, kalian bisa membuat pantun nasihat.

Di hutan ada bambu

Di periuk ada kerak

Hormatlah pada ayah ibu

Tanda anak sukses kelak

(2) Dari “Syair Burung Nuri”, kalian bisa membuat pantun berkasih-kasihan atau

pantun perpisahan, sebab syair ini berisi kisah kasih yang disamarkan. Akan tetapi,syair tersebut

ditutup dengan /lupakan nuri dengan warnanya/. Hal ini bermaknabahwa kisah kasih tersebut

kandas di tengah jalan

Page 43: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

jalan jalan ke Malang

di Malang ada selebriti

daku pergi ke negeri orang

takkan lupa saudara di sini

(3) Pada “Gurindam Dua Belas”, kalian bisa membuat sebuah pantun agama, sebabgurindam ini

berisi wejangan atau nasihat agama yang berguna bagi masyarakat.

Si Surti punya boneka

Boneka jatuh ke tempat sampah

Jauhkan diri dari dosa

Sebab dosa dibenci Allah

(4) Pada puisi “Hujan Bulan Juni”, Sapardi Djoko Damono ingin menyampaikan pesan

rindu yang tertahan dengan bahasanya yang sederhana, tetapi sarat akan makna.

Pantun beriba hati dapat kalian buat dengan ide puisi ini. Hal ini disebabkan dalam

puisi itu terlihat sebuah kemustahilan untuk menyampaikan rindu yang terpendam,

sama mustahilnya dengan adanya hujan di bulan Juni.

Berkeliling mencari benang

Mencari sampai Bukit Tinggi

Engkau pergi ke negeri orang

Daku merindu disini

Page 44: Bahasa Indo Bab 2 Pantun

Bahasa IndonesiaDISUSUN

Oleh : Sarah Dina Angelina SorminKelas : XI MIA 3

SMA Negeri 1 Tarutung