Top Banner
1. Pengertian Modernisasi Arti kata modernisasi dengan kata dasar modern berasal dari bahasa Latin modernus yang dibentuk dari kata modo dan ernus. Modo berarti cara dan ernus menunjuk pada adanya periode waktu masa kini. Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat yang modern. Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang modern. Jadi, modernisasi merupakan suatu proses perubahan di mana masyarakat yang sedang memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki masyarakat modern. 2. Ciri Manusia Modern Modernisasi dapat terwujud apabila masyarakatnya memiliki individu yang mempunyai sikap modern. Menurut Alex Inkeles, terdapat 9 ciri manusia modern. Ciri-ciri itu sebagai berikut: 1) Memiliki sikap hidup yang menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan. 2) Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungannya sendiri atau kejadian yang terjadi jauh di luar lingkungannya serta dapat bersikap demokratis. 3) Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada masa lalu. 4) Memiliki perencanaan dan pengorganisasian. 5) Percaya diri. 6) Perhitungan. 7) Menghargai harkat hidup manusia lain. 8) Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
27

Bahan Modernisasi

Dec 13, 2015

Download

Documents

Angela Karenina

Bahan modernisasi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Bahan Modernisasi

1. Pengertian Modernisasi

Arti kata modernisasi dengan kata dasar modern berasal dari bahasa Latin modernus

yang dibentuk dari kata modo dan ernus. Modo berarti cara dan ernus menunjuk pada adanya

periode waktu masa kini. Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju

masyarakat yang modern. Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat

tradisional menuju masyarakat yang modern. Jadi, modernisasi merupakan suatu proses

perubahan di mana masyarakat yang sedang memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan

ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki masyarakat modern.

2. Ciri Manusia Modern

Modernisasi dapat terwujud apabila masyarakatnya memiliki individu yang

mempunyai sikap modern. Menurut Alex Inkeles, terdapat 9 ciri manusia modern. Ciri-ciri

itu sebagai berikut:

1) Memiliki sikap hidup yang menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan.

2) Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungannya

sendiri atau kejadian yang terjadi jauh di luar lingkungannya serta dapat bersikap

demokratis.

3) Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada masa lalu.

4) Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.

5) Percaya diri.

6) Perhitungan.

7) Menghargai harkat hidup manusia lain.

8) Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.

9) Menunjung tinggi suatu sikap di mana imbalan yang diterima seseorang haruslah sesuai

dengan prestasinya dalam masyarakat.

3.Syarat-Syarat Modernisasi

Selain dorongan modernisasi, terdapat pula syarat-syarat modernisasi. Menurut

Sarjono Soekanto, syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut :

1) Cara berpikir ilmiah (scientific thinking) yang sudah melembaga dan tertanam kuat

dalam kalangan pemerintah maupun masyarakat luas.

2) Sistem administrasi Negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi.

3) Sistem pengumpulan data yang baik, teratur, dan terpusat pada suatu lembaga atau badan

tertentu seperti BPS (Badan Pusat Statistik).

Page 2: Bahan Modernisasi

4) Penciptaan iklim yang menyenangkan (favourable) terhadap modernisasi terutama media

massa.

5) Tingkat organisasi yang tinggi, terutama disiplin diri.

6) Sentralisasi wewenang dalam perencanaan social (social planning) yang tidak

mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.

4. Sikap Mental Manusia Modern

Selain syarat-syarat di atas, agar modernisasi berjalan lancar perlu dukungan

kebudayaan masyarakat. Kebudayaan suatu masyarakat dapat menjadi pendorong sekaligus

penghambat proses modernisasi.. karena itu, sikap mental dan nilai budaya suatu masyarakat

sangat menentukan diterima atau ditolaknya suatu perubahan atau modernisasi. Sikap mental

yang dapat menjadi pendorong proses modernisasi antara lain adalah rajin, tepat waktu, dan

berani mengambil resiko.

5. Gejala-Gejala Modernisasi

Gejala-gejala modernisasi dapat ditinjau dari berbagai bidang modernisasi kehidupan

manusia berikut ini.

1) Bidang budaya, ditandai dengan semakin terdesaknya budaya tradisional oleh masuknya

pengaruh budaya dari luar, sehingga budaya asli semakin pudar.

2) Bidang politik, ditandai dengan semakin banyaknya Negara yang lepas dari penjajahan,

munculnya Negara-negara yang baru merdeka, tumbuhnya Negara-negara demokrasi,

lahirnya lembaga-lembaga politik, dan semakin diakuinya hak-hak asasi manusia.

3) Bidang ekonomi, ditandai dengan semakin kompleksnya kebutuhan manusia akan

barang-barang dan jasa sehingga sektor industri dibangun secara besar-besaran untuk

memproduksi barang.

4) Bidang sosial, ditandai dengan semakin banyaknya kelompok baru dalam masyarakat,

seperti kelompok buruh, kaum intelektual, kelompok manajer, dan kelompok ekonomi

kelas (kelas menengah dan kelas atas).

Sumber:

http://www.anakciremai.com/2010/06/makalah-modernisasi-dan-globalisasi.html

MODERNISASI

Page 3: Bahan Modernisasi

1. Definisi Modernisasi

C.C. Black, mengemukakan bahwa kata modernisasi berasal dari bahasa latin, yaitu

kata modern, kemudian digunakan dalam bahasa Inggris pada dekade ke 17 untuk

menjelaskan perubahan di Eropa pada masa itu terutama revolusi Perancis. Dalam bidang

ilmu pengetahuan modernisasi merupakan istilah umum untuk menjelaskan proses perubahan

pada manusia sejak revolusi ilmu pengetahuan. Istilah modernisasi kemudian menjadi

modernitas (digunakan pertama sekali di Amerika Latin) dan modernizer (1966: 5). Black

mendefinisikan modernisasi sebagai suatu proses adaptasi kelembagaan kepada perubahan

fungsi yang sesuai dengan perkembangan pengetahuan manusia, perlindungan terhadap

lingkungan yang merupakan implikasi dari revolusi ilmu pengetahuan . (1966:7) Black

memahami modernisasi sebagai proses adaptasi fungsi kelembagaan terhadap perkembangan

ilmu dan teknologi yang terjadi di Eropa, kemudian melalui proses Eropanisasi dan

westernisasi proses modernisasi juga terjadi di negara luar Eropa. Modernisasi merupakan

salah satu bentuk perubahan hubungan manusia yang disebabkan oleh hubungan sebab akibat

dari industrialisasi, ilmu dan teknologi. Proses perubahan memlibatkan berbagai aspek dalam

masyarakat, seperti politik, ekonomi, kebudayaan dan pendidikan.

Definisi lain diungkapkan oleh beberapa pakar sebagai berikut:

Danile Lerner sebagaimana yang dikutip oleh Paresh Chattopadhyay (1971: 184)

mengemukakan bahwa modernisiasi adalah proses perubahan sosial melalui

pembangunan dalam bidang ekonomi. Ini bermakna proses modernisasi berawal dari

kepentingan untuk membangun ekonomi. Pembangunan yang mengabaikan aspek

ekonomi tidak akan mewujudkan modernisasi.

S.N. Eisentadt pula mendefinisikan lebih luas dari pembangunan dalam proses

modernisasi. Secara historikal Eisentadt, merumuskan modernisasi sebagai proses

perubahan menuju ke type masyarakat modern, ekonomi dan politik sebagaimana

yang dilakukan di barat pada dari abad ke 17, (1966:1). Konsep tersebut diluaskannya

lagi dengan meletakkan konsep modernsasi yang sejajar dengan konsep

pembangunan. Ini disebabkan pada masyarakat modern proses perubahan sosial

melalui pembangunan merupakan bahagian yang terpenting. Lagipun, modernisasi

bukanlah suatu konsep yang sangat abstrak, ia mejadi lebih nyata melalui proses

pembangunan, dimana pembangunan membuat masyarakat menjadi semakin

kompleks terutamanya dibidang ekonomi.

James O’Connell, mendefinasikan modernisasi (1976:13) sebagai proses dari

masyarakat tradisional atau pre-teknologi ditransformasikan ke masyarakat yang

Page 4: Bahan Modernisasi

menggunakan teknologi mesin, rasional, sikap sekuler, dan defferensiasi yang tinggi

pada struktur masyarakat.

Myron Weiner, (1966;3) yang mendefinisikan modernisasi berdasarkan fokus ilmu

yang menyertainya. Untuk itu Weiner memberi tiga bertuk studi modernisasi

berdasarkan disiplin ekonomi, sosiologi & antropologi, dan politik. Ilmu ekonomi

mendefinisikan modernisasi melalui pemakaian teknologi oleh manusia untuk

mengolah dan mengontrol sumber ekonomi yang akan meningkatkan pengdapatan

setiap individu untuk dipasarkan. Sedangkan ilmu sosiologi dan antropologi

memfokuskan kajian pada proses deferensiasi dari masyarakat modern. Ianya

mengkaji tentang munculnya struktur baru yang akan menyebabkan wujudnya fungsi

struktur yang baru atau menyebabkan perkembangan fungsi dari struktur yang lain,

juga akan memberi perhatian pada deferensiasi pekerjaan seperti munculnya

pekerjaan baru, akan wujud pembangunan pendidikan yang semakin kompleks dan

wujudnya komunitas baru. Sosiologi mengkaji tentang gangguan terhadap proses

modernisasi, seperti muculnya tekanan, sakit mental, kejahatan, perceraian, rasial,

keagamaan, konflik kelas, dan kenakalan anak-anak. Ilmu politik juga mengkaji

tentang gangguan modernisasi tetapi memfokuskan pada kajian problem negara dan

pembangunan pemerintahan sesuai dengan tujuan modernisasi. Kajiannya lebih

memfokuskan pada kemauan pemerintah agar dapat menyesuaikan diri dengan

perubahan yang dikehendaki oleh proses modernisasi, terutama dalam membuat

kebijakan yang sesuai untuk masyarakat. Ilmu politik melihat proses modernisasi

disuatu negara melalui perkembangan demokrasi, sehingga modernisasi politik

identik dengan proses demokratisasi.

2. Proses Modernisasi

Szyimon Chodak (dalam Vago, 1989 : 130) mengemukakan bahwa modernisasi

dimulai dari tiga cara, yaitu:

1) modernisasi merupakan hasil dari industrialisasi pada sebuah negara, yang membawa

perubahan sistem nilai, tingkah laku, adat, orientasi baru pada produksi, dengan motivasi

untuk mendukung terealisasnya industrialisasi.

2) modernisasi merupakan hasil spontan yang merupakan bentuk kontak antara kebudayaan

produk pembangunan dengan masyarakat yang kurang membangun.

3) merupakan akibat perencanaan ekonomi pemerintah.

Page 5: Bahan Modernisasi

Dengan demikian proses modernisasi memerlukan waktu yang lama, yang mengikuti proses

pembangunan ekonomi dan industri. Pencapaian tingkat ekonomi dan stabilitas ekonomi

negara dan proses industrialisasi merupakan prasyarat untuk menuju masyarakat yang

modern. Chodak, yang mengambil pengalaman modernisasi sub-Sahara Afrika,

mengidentifikasi tiga sebab dan bentuk modernisasi, yaitu industri, akulturasi dan

modernisasi itu sendiri. Industri menyebabkan berkembangnya kebutuhan material baru,

sikap dan orientasi nilai baru dan pembahagian kerja. Semuanya itu akan menimbulkan

aturan baru, organisasi dan sistem aktivitas yang lebih terdiffrensiasi. Adapun akulturasi

merupakan dasar bertemunya dua kebudayaan yang berbeda dan ia termanifes melalui

tingkah laku, gaya hidup dan pendidikan praktis dari kebudayaan yang berbeda itu. Akhirnya

terjadi transformasi yang selektif yang akan menuju kepada suatu budaya yang baru.

Sedangkan sumber penyebab dari modernisasi itu sendiri, bermula dari proses modernisasi

yang membentuk model organisasi, institusi, dan orientasi nilai ke negara barat. Masing-

masing dari bentuk modernisasi tersebut membentuk defferensiasi aturan, stabilitas dari

spesialisasi institusi dan generasi yang spesifik yang diantaranya saling berhubungan.

Menurut More, (1963:91) kondisi sistem sosial turut meransang ke situasi menuju

modernisasi, yang dimulai melalui struktur sosial yang didukung oleh beberapa rangsangan

yang terus menerus. Pembangunan ekonomi merupakan stimulan yang tertinggi kepada

proses modernisasi, walaupun bukan absolut tetapi ia merupakan alat yang terpenting untuk

reformasi sosial. Kemudian baru didukung oleh administrasi yang efesien, pemeliharaan

sistem politik. Stimulan yang baik juga adalah pendidikan yang dapat mempengaruhi agar

rezim bertindak demokrasi. Setelah itu baru diikuti tindakan land reform yang dapat

membawa kepada keadilan sosial. Selalunya modernisasi berada dalam term pertumbuhan

ekonomi, yang sering disebut dengan proses industrialisasi. Industrialisasi merupakan sumber

kekuatan untuk produksi ekonomi atau pertumbuhan ekonomi, sebab ia merupakan jalan

untuk mewujudkan organisasi, transportasi, komunikasi dan lain-lainnya. Dalam suatu

masyarakat yang menuju modern, selalunya diawali proses modernisasi dari kelembagaan

(institusional), setelah itu diikuti proses modernisasi individu, walaupun proses modernisasi

dapat juga dimulai dari individu sebagai agen perubah. Pada akhirnya bahwa proses

modernisasi selalu berjalan menuju keperbaikan kualitasnya dari masa ke masa. Oleh sebab

itu, modernisasi menurut Vago, tidak akan pernah berakhir.

3. Modernisasi Ekonomi & Politik

Page 6: Bahan Modernisasi

Salah satu aspek modernisasi adalah ekonomi. Namun demikian belum dijumpai teori

secara khusus yang mengkaji tentang modernisasi ekonomi. Modernisasi ekonomi bermakna

pembangunan aspek ekonomi untuk tujuan pertumbuhan ekonomi. Aspek terpenting dari

ekonomi adalah sistem produksi. Pada sistem produksi tersebut melibatkan dua aspek

sebagaimana yang dikemukan oleh Marx, adalah kekuatan dari produksi berupa peralatan

teknologi untuk aktivitas ekonomi, dan kedua hubungan sosial dari produksi. Proses

modernisasi ekonomi berawal dari perubahan model produksi dari subsiten kepada model

produksi yang menghasilkan barang secara massal (banyak) untuk kepentingan pasar. Oleh

sebab itu, dari aspek fisikal dan teknologi adalah perubahan penggunaan alat produksi dari

tenaga manusia dan hewan kepada peralatan yang menggunakan mesin yang terbaru.

Perubahan model produksi dan pengunaan teknologi melibatkan perubahan jumlah modal

(finance). Orientasi produksi adalah adanya keuntungan yang sebanyak-banyaknya dengan

sedikit-dikitnya modal. Agar produksi dapat dilakukan secara massal dengan modal yang

sedikit, maka diperlukan peralatan teknologi yang canggih, alat transporasi yang cepat.

Proses penemuan peralatan teknologi yang canggih ini, akan melahirkan perkembangan ilmu

dan teknologi. Sedangkan dalam hubungan sosial akan muncul persaingan yang kompettitif

dan sehat, dimana pasar dan kualitas sebagai penentu keberhasilannya. Produksi yang

berorientasi pasar ini akan memerlukan perubahan pada pola perdagangan (pemasaran). Pasar

tradisional yang sederhana akan berkembangan menjadi pasar yang semaking kompleks

disebabkan semakin bertambahanya beraneka raagam dan jumlah produksi yang dijual

dipasar. Proses jual beli pula berkembang dari tukar-menukar barang kepada pengunaan uang

dan menggunakan check saja. Harga sangat ditentukan oleh keperluan barangan tersebut

dipasaran dengan perhitungan jumlah biaya produksi dan keuntungan yang akan diperoleh.

Modernisasi politik melalui tiga aspek yaitu institusi politik yang adil, sivilisasi, dan hukum

(law) yang adil. Pada masyarakat tradisional tidak wujud institusi politik yang jelas dan

terbuka. Rekrukmen politik berdasarkan keturunan, pemimpin politik bukan kerana

dikehendaki rakyat tetapi kerana hak istimewa yang dimiliki secara turun temurun. Patisipasi

politik tidak ada sebab tidak tersedianya lembaga politik yang bebas untuk menyalurkan

kepentingan rakyat. Partai politik, media massa, pemerintah yang bersih dan hukum tidak

mewujudkan fungsi yang sebenarnya. Oleh sebab itu, modernisasi politik adalah proses

transformasi politik kepada berfungsi lembaga politik secara benar untuk membela

kepentingan rakyatnya. Kepemimpinan politik lahir dari rakyat kerana kemampuannya

membela kepentingan rakyat, media massa yang bebas, dan lembaga hukum yang adil.

Page 7: Bahan Modernisasi

Umumnya modernisasi politik adalah terjadinya proses demokratisasi dalam semua aspek

demi wujudnya keadilan sosial.

4. Karaterisitik Modernisasi

Peneliti tentang karateristik modernisasi ini dilakukan oleh banyak pakar yang

masing-masing memiliki kesamaan tetapi terdapat perbedaan dalam mengemukakannya,

sebut saja misalnya Frank X Sutton (1976: 28) mengemukakan lima karateristik, yaitu:

1) bersifat universal, spesifik, dan mempunyai nilai motivasi,

2) mempunyai mobiliti tinggi dalam hubungan vertikal,

3) bersifat egaliterian,

4) kelas ditentukan berdasarkan kepakaran yang dimiliki, dan

5) umumnya memilki asosasi.

Peneliti lain yang memiliki pendapat yang sama adalah Robert A Ward dan Rustow,

mengemukakan tujuh karateristik, dapat disimpulkan sebagai berikut; mempunyai

differensiasi yang tinggi dan memiliki fungsi sistem yang spesifik pada organisasi

pemerintahan, mempunyai integritas yang tinggi pada struktur pemerintahan, umumnya

bersifat rasional, prosedur yang sekuler dalam proses politik. Dengan volume yang besar,

ruang yang luas dan efesiensi tinggi dalam proses politik dan administrasi. Pelaksanaan

pemerintah berdasarkan hukum dan mengutamakan kepentingan masyarakat dalam proses

politik.

Dari sudut sosiologi pula S.N. Aisentadt, (1966) menemukakan tujuh karaterisitik

umum daripada modernisasi, yaitu mobilisasi sosial dan differensiasi; lanjutan diferensiasi

dan perubahan struktural; organisational dan status sistem; politik field; tendensi massa

konsensual; pendidika field; dan aspek antara bangsa. Yang mana disetiap karateristik

tersebut mempunyai ciri-ciri berbeda atau disebutnya karateristik pula.

Joseph A. Kahl, (1970: 4-5) menemukakan tujuh karateristik modernisasi yang

sekaligus dapat membedakannya dengan tradisional, yaitu:

1) pembagian kerja (division of labor)

2) Penggunaan teknologi terbaru

3) Tingginya urbanisasi

4) Ekonomi dengan menggunakan pasar komersial yang kompleks

5) Sistem stratifikasi sosial berdasarkan kepakaran, pendapatan, dengan kekuasan diperoleh

melalui proses yang demokratis

6) Pendidikan dan komunikasi yang maju dan berkembang

Page 8: Bahan Modernisasi

7) Sistem nilai masyarakat bersifat rasional, skuler, banyak pilihan dan selalu mengadakan

percobaan, efesiensi dan selalu berubah, dan lebih menekankan kepada respon individual.

Dari karateristik diatas dapat disimpulkan bahwa karateristik dari modernisasi adalah adanya

industrialisasi, defferensiasi, profesonal, rasionalisasi, demokratisasi, mobilitas, cendrung

sekuler, egaliter, dan jaminan hukum atas semua masyarakat, dimana negara diatur

berdasarkan aturan hukum yang adil.

5. Teori-Teori Modernisasi

Menurut Alvin Y So dan Swarsono, (1991) teori modernisasi sebenarnya banyak

dipengaruhi oleh teori evolusi dan teori struktural-fungsional. Ini diketahui melalui hipotesis

daripada teori modernisasi banyak berasal dari teori evolusi dan teori struktural-fungsional.

Ini disebabkan tokoh teori modernisasi banyak terpengaruh teori evolusi dan struktural-

fungsional.

Teori modernisasi ini mempunyai implikasi sebagai berikut:

1) memberlakukan pembenaran dikotomy antara tradisonal dan masyarakat modern.

2) modernisasi menilai bahwa idiologi komunis sebagai ancaman pembangunan bagi negara

ketiga.

3). Modernisasi memberi legitimasi atas perlunya bantuan asing, terutama Amerika Serikat.

Alvin dan Swarsono, membahagi teori modernisasi menjadi dua bahagian, yaitu

pertama, teori modernisasi klasik, diwakili oleh Smelser (Differensiasi Struktural), Rostow

(Tahapan Pertumbuhan Ekonomi), Coleman (Pembangunan Politik yang Berkeadilan). Hasil-

hasil kajian teori modernisasi klasik diantaranya; Hasil-hasil kajian McClelland (Motivasi

berprestasi), Inkeles (manusia Modern), Robert N. Bellah (Agama Tokugawa), dan Sarbaini

Sumawinata (lepas Landas Indonesia). Kedua hasil kajian baru teori modernisasi

menampilkan Wong (Familiisma dan Kewiraswastaan di China), Dove (budaya lokal dan

pembangunan di Indonesia), dan Davis (Revisi Kajian Agama di Jepang dan Teori Barikade).

Sebenarnya peneliti yang beraliran modernisasi tidak terbatas pada pakar yang dikemukakan

Swarsono dan Alvin Y SO itu saja. Umumnya ilmuan cendrung menggunakan persfektif

modernisasi dalam menganalaisis fenomena negara-negara yang baru merdeka selepas tahun

50-an. Peneliti lain seperti C.E. Black, Eistand, Moore, Hungtinton, Dessay, Giddens, Weiner

dan lain-lainnya. Selain itu aliran Maxis-pun sudah dari awal mengkaji tentang teknologi dan

ekonomi yang merupakan salah satu aspek daripada modernisasi.

Page 9: Bahan Modernisasi

6. Modernisasi di Barat

Modernisasi bermula daripada dua sebab yaitu perkembangan ilmu dan teknologi

serta perkembangan industri di Eropa pada dekad ke 16, yang membawa perubahan secara

cepat pada masyarakat. Perubahan tersebut melahirkan masyarakat yang berbeda dari

masyarakat tradisional, sehingga disebut modern. Proses modern disebut modernisasi.

Modernisasi di Barat muncul dalam dua bentuk proses sosial. Pertama, modernitas, kedua,

modernisme. Kedua konsep tersebut mempunyai kandungan yang berbeda, tetapi saling

mendukung untuk satu tujuan membentuk masyarakat sejahtera dan masyarakat industri

(advance society). Ini bermakna, modernisasi merupakan proses perubahan sosial menuju ke

suatu titik tujuan, yang tujuan itu sendiri mempunyai standar yang relatif. Bagi sebuah negara

tujuan modernisasi adalah untuk meningkatkan karateristik ekonomi agar negara relatif lebih

stabil. (Chirot,Germani, More, dalam Vago:1989: 129). Modernitas mengacu pada ilmu dan

teknologi, ekonomi, dan fisikal, didalamnya terkandung dua konsep yaitu industri, ilmu dan

teknologi. Industri akan melahirkan produk keperluan manusia yang harus dinilai dengan

pertimbangan kualitas serta proses menejerial yang efesien, sedangkan ilmu dan teknologi

akan menyebarkan informasi tentang teknologi. Ilmu dan teknologi sangat diperlukan untuk

perkembangan industri. Sedangkan modernisme merujuk pada idiologi modern yang diwakili

melalui cara hidup cara berpakaian, pekerjaan dan hubungan sosial, didalamnya terkandung

dua konsep yaitu pendidikan dan demokrasi. Pendidikan akan memenuhi standarisasi

kecakapan yang diperlukan oleh industri, sehinga pendidikan sangat penting untuk

mendukung perkembangan industri. Pendidikan juga bergantung pada ilmu dan teknologi

bagai penyesuaian perkembangan teknologi yang diperlukan industri. Salah satu wadah

perkembangan ilmu serta penyebaran informasi dan teknologi, adalah lembaga pendidikan.

Demokrasi pula ditujukan agar produk industri bersifat manusiawi, dan kebijakan politik

memihak kepada semua kaum. Memang demokrasi mengutamakan kemenganan mayoritas,

tetapi dengan demokrasi yang minoriti juga diperhatikan. Demokrasi mampu menghapus

penindasan terhadap suatu kaum. Gabungan industri dan pendidikan akan mewujudkan

homogenisasi dan rasionalisiasi, keadaan ini akan mewujudkan sikap liberal sebagai akibat

dari demokrasi. Keseluruhan proses modernitas dan modernisme mewujudkan pertumbuhan

ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Apabila kesejahteraan telah tercapai akan muncul

masyarakat industri (advance society). Setelah itu maka akan muncul individualistis,

fragmentasi masyarakat dan pengangguran. Oleh sebab itu, modernisasi di barat dimulai

Page 10: Bahan Modernisasi

perkembangan industri, ilmu dan teknologi yang membawa perubahan pada sistem politik

dan memajukan pendidikan serta merubah gaya hidup dari tradisional ke modern.

7. Modernisasi di Timur (Non Barat)

Modernisasi di timur (non barat) bermula daripada pejajahan. Sampai pertengahan

dekad ke-20 penjajahan barat berlaku secara langsung melalui kekuasaan politik. Setelah

negara jajahan merdeka, bentuk penjajahan berubah menjadi penjajah secara tidak langsung

melalui ekonomi dan pengaruh politik. Apabila orang-orang barat datang, atau melalui

televisi orang-orang timur melihat apa yang dilakukan oleh orang-orang barat tersebut.

Akibatnya negara-negara timur melakukan pencontohan terhadap prilaku barat, atau

mengambil ide, ilmu dan teknologi yang dibawa oleh barat. Maka terjadilah westenisasi

(pembaratan). PAda dasarnya Timur belum melahirkan ide, ilmu dan teknologi, tetapi prilaku

sosialnya bersifat pembaratan seperti cara berpakaian, hubungan sosial dan gaya hidupnya.

Setelah proses penjajahan dan westenisasi berjalan cukup lama, barulah secara perlahan

terjadinya modernisasi yang tidak lengkap. Modernisasi di timur tidak muncul sebagaimana

di barat, sebab modern bukan milik orang timur. Jika di barat modernisasi ditandai oleh

modernitas, tetapi modernisasi di timur ditandai oleh modernisme. Proses modernisasi pula

terjadi tanpa diikuti oleh proses pembangunan dan industrialisasi. Ini disebabkan pengaruh

kolonialisasi dan wertenisasi yang begitu kuat sehingga tidak bisa membedakan antara yang

menjadi inti daripada modernisasi dengan akibat yang dimunculkan oleh modernisasi.

Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang dipakai negara timur yang baru merdeka,

bukanlah suatu kesadaran tetapi hanya mencontoh yang berlaku di barat. Padahal negara-

negara baru, mempunyai kelemahan dalam bidang industri, pendidikan dan ilmu tentang

demokrasi. Akhirnya yang muncul adalah pergolakan politik di dalam negeri, dan

mengabaikan aspek penting dari modernisasi yaitu modernitas. Dalam aspek modernisme, di

timur tidak pula melakukannya secara keseluruhannya. Modernisme di timur lebih

mementingkan pada gaya hidup, model pakaian, prilaku sosial dan pendidikan. Pada aspek

pendidikan, sistem pendidikan di timur dipengaruhi oleh barat atau pengaruh negara yang

menjajahnya. Ilmu yang diajarkan adalah ilmu yang berasal dari barat, belum berusaha

menciptakan ilmu tersendiri yang sesuai dengan keperluan negaranya. Baru setelah akhir

abad ke 20 dan memasuki abad ke 21, negara-negara timur berusaha mengembangkan ilmu

dan metoda pengajaran tersendiri berdasarkan pengalaman yang diajarkan oleh barat. Dalam

bidang politik, demokrasi di negara timur (non barat) adalah demokrasi simbolik yaitu

demokrasi hanya pada tahapan simbolnya saja. Pemerintahan dijalan secara otorter, dan

Page 11: Bahan Modernisasi

sentralistik. Demokrasi yang sebenaranya belum muncul di negara timur, sebab masih

lemahnya ekonomi, pendidikan dan pengatahuan tentang demokrasi serta besarnya tekanan

dari barat. Jika negara timur melaksanakan demokrasi maka di dalam negerinya tidak ada

kestabilan politik. Namun demikian negara timur tidak pula merumuskan bentuk

pemerintahan yang cocok untuk negaranya, tetapi memakai demokrasi dari barat yang tidak

wujud secara benar. Aspek modernitas pula tidak wujud di negara timur, sebab semua

keperluan negara timur disediakan oleh barat, sehingga timur sangat bergantung kepada

barat. Oleh sebab itu negara timur hanya mementingkan ekonomi, tidak demokrasi, tidak

ilmu dan teknologi. Untuk meningkatkan ekonomi negara timur melaksankan program

industrialisasi melalui pemindahan industri di barat ke timur. Maka beridirlah pabrik besar di

negara timur. Bagi barat pula peluang ini dapat membebaskan barat daripada pencemaran

sekitaran, biaya murah, buruh murah, dan tersedianya bahan produksi yang banyak. Proses

pemindahan pabrik dari barat ke timur ini, tidak diikuti oleh pemindahan ilmu dan teknologi

kepada timur. Semua pekerja pakar dibawa dari barat, pekerja tempatan hanya pada level

menengah dan bawah. Oleh kerananya, tidak terjadi penyebaran informasi ilmu dan

teknologi. Oleh sebab itu, sesungguh proses modernisasi di timur sangat menguntungkan

barat, sedangkan timur hanya mendapat untung dibawah tekanan barat. Krisis mata uang

sekarang ini merupakan contoh melukiskan bahwa kekuasaan barat begitu besar terhadap

timur. Sebenarnya timur belum mampu secara sendiri menentukan proses modernisasi yang

diperlukan oleh timur. Hanya prinsip-prinsi asasnya sahaja yang diajarkan kepada manusia di

timur. Oleh itu tidak hairan apabila modernisasi di timur hanya berkembang pada tahap

implikasi dari modernisasi serta prinsif asasnya sahaja. Jika modernisasi di barat mewujudkan

homogenisasi, liberalisasi dan rasionalisasi, maka homogenisasi, liberalisasi, dan rasionalisasi

akan menjadi bahan perbincangan di timur tetapi hampir tidak ditemukan dalam kehidupan

sehari-hari. Hal ini disebabkan kesemua konsep tersebut diambil secara langsung dari barat.

Modernisasi di timur berakibat terhadap barat, terutama pada proses pemindahan industri di

barat ke timur. Pemindahan industri dari barat ke timur mengakibatkan terjadinya

pengangguran di barat. Pemilik pabrik lebih suka memakai tenaga kerja dimana kilangnya

didirikan, sebab gaji murah masa yang dipakai untuk bekerja lebih lama. Dibandingkan

dengan buruh di barat yang gajinya sangat tinggi dan masa kerja singkat. Pengangguran di

barat adalah menjadi beban pemerintahan, sebab umumnya di negara barat menanggung

biaya pengangguran. Bagi timur pula proses pemindahan indusrti ke timur oleh barat, akan

melahirkan eksploitasi terhadap sumber daya yang tersedia di timur, eksploitasi tenaga kerja,

dan mengalirnya uang dari timur ke barat sebagai pemilik modal. Dilihat dari segi

Page 12: Bahan Modernisasi

lingkungan, umumnya pabrik yang didirkan di timur tidak ramah pada lingkungan, akibatnya

akan terjadi pencemaran lingkungan, terutama terhadap sungai dan udara. Para petani yang

biasanya hidup bergantung pada hutan dan sungai terpaksa kehilangan tempat untuk mencari

makan, sebab hutan telah diambil industri, sedangkan sungai telah pula tercemar. Maka

wujudlah petani yang tidak punya tanah bahkan tidak punya pekerjaan.

8. Modernisasi Pada Masyarakat Agraris

Modernisasi pada masyarakat agraris non barat terjadi sebagaimana proses

modernisasi di negara non barat umumnya pada lingkup mikro. Dimana pada masyarakat

agraris terjadi proses kolonialisasi yang dilakukan oleh pemilik modal, dilanjutkan dengan

kotanisasi (mencontoh gaya hidup kota), dan urbanisasi. Modernisasi di masyarakat agraris

muncul disebabkan oleh pihak luar. Masyarakat desa tidak memahami apa yang dimaksud

dengan modern dan modernisasi. Oleh sebab itu, modernisasi pada masyarakat agraris (desa):

(1) dilakukan oleh pemerintah melalui program pembangunan desa dan

(2) yang terjadi dengan sendirinya disebabkan oleh interaksi dengan pihak luar, seperti pergi

ke kota, mencontoh di televisi, kemasukan agent perubahan ke desa dan kemasukan industri

di desa.

Modernisasi yang dilakukan pemerintah dilakukan dalam bentuk program-program

pembangunan pedesaan baik melalui perencanaan dari pusat mahupun perencanaan dari

masyarakat itu sendiri. Proses pembangunan masyarakat desa dihuraikan oleh Mohd. Shukri

Abdullah (1989) melalui tiga pendekatan pembangunan, yaitu pembangunan komuniti,

revolusi hijau dan pembangunan yang berorientasi pada kemiskinan. Kesemua pendekatan itu

bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian yang subsisten menuju ke pengembangan

hasil pertanian yang berorientasi pasar guna mengurangi kemiskinan. Gerakan yang paling

populer pada negara yang sedang membangunan tentang pembangunan masyarakat petani ini

adalah program land reform, yaitu program memberikan tanah kepada petani, subsidi pupuk,

pembuatan jalan ke desa, pembentukan pasar, pengadaan sekolah, pengadaan teknologi baru

bidang pertanian, pembentukan organisasi petani, program bimbingan pada petani, pemberian

pinjaman uang, dan insentif. Proses modernisasi dan perubahan sosial terjadi secara lambat.

(Mosher, 263;1966) Sedangkan modernisasi yang datang dari masyarakat sendiri (tanpa

pembangunan) disebabkan oleh mencontoh melalui interaksi langsung dengan masyarakat

luar, pendidikan, masyarakat kota yang datang. Selain itu muncul dari menonton televisi,

mendengar radio, mendengar pidato politik. Penyebab lain pada negara yang sedangkan

menjalankan industrialisasi adalah kemasukan pabrik di pedesaan (luar bandar).

Page 13: Bahan Modernisasi

Industrialisasi yang menggunakan peralatan modern sudah tentu sangat berbeda dengan

sistem produksi masyarakat yang masih subsisten yaitu bergantung kepada sumber alam, dan

bekerja untuk memenuhi keperluan hidup hari ini. Kesannya secara lansugn atau tidak

langsung akan terjadi konflik kepemilikan hak milik atas tanah atau hutan. Kehadiran industri

di masyarakat agraris akan mengakibatkan perubahan model produksi. Penduduk akan

berganti bekerja dari mengolah tanah miliknya sendiri menjadi bekerja di pabrik atau menjadi

buruh pada tanah milik orang lain. Hal ini disebabkan tanah (termasuk hutan) petani diambil

oleh industri. Maknanya penduduk kehilangan pekerjaan utama yaitu berkebun atau

berladang. Akibatnya akan terjadi proses peminggiran dan pemiskinan disebabkan perubahan

mode produksi dan pola konsumsi dengan pendapatan rendah sementara harga barang

menjadi tinggi disebabkan industri. Perubahan model produksi akan membawa perubahan

secara keseluruhan pada masyarakat terutama perubahan dalam ekonomi masyarakat dari

ekonomi subsisten agraris berubah ke ekonomi kapitalis atau menjadi pekerja yang

bergantung kepada industri, tetapi tetap saradiri. Bagi yang tidak mempunyai kecekapan yang

diperlukan industri masyarakat akan kehilangan pekerjaan, atau menjadi buruh di tempat lain

atau juga berpindah ke kawasan lain yang dapat menjamin kehidupannya. Perubahan

ekonomi ini mempunyai akibat terhadap perubahan lain dalam struktur sosial, sistem nilai

dan migrasi penduduk. Industri yang menyebabkan berkurangnya sumber kehidupan

masyarakat agraris disebabkan berkurangnya tanah dan hutan, memaksa penduduk untuk

merespon perubahan tersebut. Berkebun atau berladang sudah tidak boleh lagi sesuka hati,

tetapi sudah dibatasi oleh luas tanah yang sempit. Oleh kondisi yang demikian pertani akan

memilih untuk menggunakan tanah yang sedikit secara maksimal. Misalnya dengan

menggunakan baja yang cukup, bertanam dua atau tiga kali setahun, dan menjual hasil

pertanian untuk mendapatkan wang disebabkan seluruh keperluan harus diperoleh melalui

wang. Kemasukan industri bermakna mengembangkan pola interaksi dengan masyarakat luar

yang datang ke tempat mereka kerana bekerja pada kilang. Interaksi tersebut akan

menyebabkan pendedahan minda menuju ke masyarakat yang lebih modern dari sebelumnya.

Disinilah proses pencontohan terjadi, dan modernisasi berjalan dengan sendirinya. Pengaruh

dari mondeisasi ini akan menyebabkan perubahan nilai dan pola tingkah laku. Peter S.J. Chen

(1980 :240-244) mengemukakan bahwa akibat industrialisasi dan modernisasi pada

masyarakat agraris akan terjadi empat pola perubahan, yaitu:

1) sikap dan hubungan pekerjaan. Perubahan ini mencakupi perubahan dari pola tradisonal

yang bersikap agraris berubah ke pola modern, seperti bekerja secara reguler, terikat waktu,

Page 14: Bahan Modernisasi

dengan bayaran yang jelas, sedang hubungan kerja membentuk tingkatan skill dan

kepemimpinan.

2) Perubahan pada pola komuniti hidup. Perubahan ini disebabkan oleh perubahan sekitaran

fizikal, dan gaya hidup.

3) Perubahan pada sistem famili dan hubungan keluarga. Seperti perubahan pada peran ibu,

disebabkan ibu bekerja, sedikit jumlah anak, dan keluarga wujud menjadi keluarga inti.

4) Perubahan ke kebudayaan popular dan nilai-nilai yang berlawanan. Perubahan dari

masyarakat agraris ke masyarakat yang agak bebas mengikuti gaya hidup orang barat.

Sumber :

http://smile-rawa.blogspot.com/2007/10/modernisasi.html

Page 15: Bahan Modernisasi

Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk

bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk:

 - memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).

 - mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.

 - mempertahankan hidup dari musuh alaminya. bereproduksi.

 - merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.

Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu

beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.

Jenis Adaptasi

Adaptasi terbagi atas tiga jenis yaitu: Adaptasi morfologi adalah adaptasi yang

meliputi bentuk tubuh. Adaptasi Morfologi dapat dilihat dengan jelas. Sebagai contoh: paruh

dan kaki burung berbeda sesuai makanannya. Adaptasi Fisiologi adalah adaptasi yang

meliputi fungsi alat-alat tubuh. Adaptasi ini bisa berupa enzim yang dihasilkan suatu

organisme. Contoh: dihasilkannya enzim selulase oleh hewan memamah biak. Adaptasi

Tingkah Laku adalah adaptasi berupa perubahan tingkah laku. Misalnya: ikan paus yang

sesekali menyembul ke permukaan untuk mengambil udara.

1. Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya.

Contoh adaptasi morfologi, antara lain sebagai berikut :

a. Gigi-gigi khusus

Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar

dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang

tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.

b. Moncong

Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah

dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap.

Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan

lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini

mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk

menangkap serangga.

c. Paruh

Page 16: Bahan Modernisasi

Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya

tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya

d. Daun

Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong semar,

memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga dapat

menggelincirkan serangga yang hinggap. Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan

insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini memperoleh

unsur yang diperlukan.

e. Akar

Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh

di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas.

2. Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk

mempertahankan hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut :

a. Kelenjar bau

Musang dapat mensekresikan bau busuk dengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi

lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.

b. Kantong tinta

Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh

datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat melihat

kedudukan cumi-cumi dan gurita.

c. Mimikri pada kadal

Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna

ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta

keadaan sekitarnya.

3. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku. Contohnya

sebagai berikut :

a. Pura-pura tidur atau mati

Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini sering

berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.

Page 17: Bahan Modernisasi

b. Migrasi

Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai

untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang berumur

empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk disepanjang Pantai Barat Amerika Utara

untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem jantan mengeluarkan sperma di atas

telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang telah

menetas untuk sementara tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka

bergerak ke bagian hilir dan akhirnya ke laut.

Sumber:

http://www.forumsains.com/biologi-smu/pengertian-adaptasi/