Top Banner

of 21

Bahan- Bahan Tante Dini

Oct 12, 2015

Download

Documents

DiniAndriani
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Pengertian WaterpassWaterpass (penyipat datar) adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan. Beda tinggi tersebut ditentukan dengan garis-garis visir (sumbu teropong) horizontal yang ditunjukan ke rambu-rambu ukur yang vertical.Sedangkan pengukuran yang menggunakan alat ini disebut denganLevellingatauWaterpassing.Pekerjaan ini dilakukan dalam rangka penentuan tiggi suatu titik yang akan ditentukan ketiggiannya berdasarkan suatu system referensi atau bidang acuan.Sistem referensi atau acaun yang digunakan adalah tinggi muka air air laut rata-rata atauMean sea Level (MSL) atau system referensi lain yang dipilih.Sistem referensi ini mempunyai arti sangat penting, terutama dalam bidang keairan, misalnya: Irigasi, Hidrologi, dan sebagainya. Namun demikian masih banyak pekerjaan-pekerjaan lain yang memerlukan system referinsi.Untuk menentukan ketinggian suatu titik di permukaan bumi tidak selalu tidak selalu harus selalu mengukur beda tinggi dari muka laut (MSL), namun dapat dilakukan dengan titik-titik tetap yang sudah ada disekitar lokasi oengukuran. Titik-titik tersebut umumnya telah diketahui ketinggiannya maupun kordinatnya (X,Y,Z) yang disebutBanch Mark(BM). Banch mark merupakan suatu tanda yang jelas (mudah ditemukan) dan kokoh dipermukaan bumi yang berbentuk tugu atau patok beton sehingga terlindung dari faktor-faktor pengrusakan.Manfaat penting lainnya dari pengukuran Levelling ini adalah untuk kepentingan proyek-proyek yang berhubungan dengan pekerjaan tanah (Earth Work) misalnya untuk menghitung volume galian dan timbunan. Untuk itu dikenal adanya pengukuran sipat datar profil memanjang (Long section) dan sipat datar profil melintang (Cross section).Dalam melakukan pengukuran sipat datar dikenal adanya tingkat-tingkat ketelitian sesuai dengan tujuan proyek yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan pada setiap pengukuran akan selalu terdapat kesalah-kesalahan. Fungsi tingkat-tingkat ketelitan tersebut adalah batas toleransi kesalahan pengukuran yang diperbolehkakan. Untuk itu perlu diantisipasi kesalah tersebut agar di dapat suatu hasil pengukuran untuk memenuhi batasan toleransi yang telah ditetapkan.

CONTOH LAPORAN LENGKAP PERPETAAN DARI DIRGA BLOGBAB IPENDAHULUAN

1.1Pengertian Ilmu Ukur TanahIlmu Ukur Tanahadalah ilmu yang mempelajari seluk beluk kegiatan pengukuran di permukaan bumi.Kegiatan pengukuran dapat dilakukan dengan beberapa cara tergantung kepada kebutuhan dan tingkat ketelitian yang diinginkan.Untuk pengukuran rencana bangunan cukup hanya dilakukan dengan meteran, begitu juga dengan pembuatan tanggul. Sedang untuk pembuatan peta topografi dan situasi digunakan alat optik yang lebih dikenal dengan nama pesawat ukur.Ada dua jenis pesawat ukur yang dikelompokkan berdasarkan kegunaannya yaitu:1.Sifat Ukur Datar( Water Pass ), dan2.TheodolitSifat Datar ( Water Pass )adalah jenis pesawat ukur yang digunakan untuk mencari / menentukan beda tinggi atau ketinggian suatu tempat di permukaan bumi.Alat ini umumnya digunakan untuk pengukuran di daerah relatif datar. Misalnya pengukuran jalan raya, perencanaan pembuatan irigasi atau pengairan dan lain sebagainya.

I.2Maksud PraktikumAdapun maksud daripada praktikum ini adalah agar praktikan dapat mengamati memahami dan menguasai penggunaan alat Water Pass ( Menyipat Datar ) dilapangan, serta pengolahan data dengan rumus rumus yang telah tersedia.

I.3Tujuan PraktikumTujuan daripada praktikum ini adalah agar praktikan dapat :1.Mengetahui cara penggunaan atau pengoperasian alat baik secara teori maupun praktikum.2.Menentukan jenis atau nama nama bagian daripada Alat Ukur Menyipat Datar ( Water Pass ) beserta kegunaannya.

BABIITINJAUANPUSTAKA

II. Sifat Datar.Pengukuran dengan menyipat datar / leveling / water pass dimaksudkan untuk menetukanbeda tinggi antara dua titik. Bila beda tinggi(h)diketahui antara titik A dan B. Sedangkan titik A diketahui sama denganHa, dan titk B terletak lebih tinggi dari titik A, maka tinggi titik B adalah

2.1Bagian-Bagian Alat Ukur Sifat Datara. TeropongAlat ini berfungsi untuk membidik dan memperjelas sasaran/objek yang akan diukur. Alat ini terdiri dari lensa objektif, lensa okuler dan lensa diafragma serta dilengkapi dengan visir untuk membidik sasaran secara kasar.

b. NivoMerupakan alat bantu untuk membuat sumbu satu tegak lurus sumbu dua dan sebaliknya. Ada dua jenis nivo yakni nivo kotak dan nivo tabung.

c.Sekrup PengaturTerdiri dari sekrup penajam objek/tromol pengatur fokus terletak di bagian samping terobong, berfungsi untuk memperjelas sasaran yang akan diukur.

d.Sekrup Penajam Benang DiafragmaTerletak di bagian ujung belakang teropong ( Lensa Okuler ), berfungsi untuk mengatur supaya benang silang terlihat jelas (benang atas, benang tengah dan benang bawah).

e.Sekrup PendatarTerdiri dari tiga sekrup terletak di bagian paling bawah pesawat ukur, berfungsi untuk mendatarkan plat bagian bawah alat ukur yang akan ditandai oleh posisi gelembung tepat berada di tengah nivo kotak.

f.Sekrup Geser HorisontalTerletak di bagian bawah alat, berfungsi untuk menggeser secara halus teropong ke arah horisontal agar sasaran yang akan dibidik tepat berada pada garis bidik.

g. Sekrup PengunciTerletak pada bagian bawah alat berfungsi untuk menguatkan / kedudukan alat ukur di atas statif.

Alat bantu penting lainnya:a.StatifSering disebut kaki tiga, berfungsi sebagai tempat meletakkan pesawat dilengkapidengan tiga sekrup pengunci untuk menaik turunkan alat sesuai dengan posisi yang dikehendaki pengukur atau praktikan.

b.Bak Ukur / RambuTerbuat dari kayu alumunium, berfungsi sebagai alat bantu untuk mengukur beda tinggi dan jarak.

c.MeteranBerfungsi untuk mengukur jarak di lapangan dari alat ukur ke patok yang dituju.

d.PayungBerfungsi untuk melindungi alat dari sinar matahari dan hujan.

2.2Pengaturan Alat Ukur Sifat Datara.Pasanglah patok pada titik titik yang telah ditentukan.

b.Pasanglah statif di bagian tengah antara dua titik yang akan diukur dengan terlebih dahulu melonggarkan sekrup pengunci pada statif, aturlah kedudukan lempeng pada posisi mendatar selanjutnya tancapkan ketiga kakinya dengan cara menekan dengan kaki agar statif tidak mudah tergeser.

c.Pasanglah Water Pass di atas statif dan kuatkan sekrup pengunci agar alat tidak mudah jatuh atau tergeser.

d.Buatlah atau aturlah gelembung nivo tepat berada di tengah tengah dengan memutar sekrup penyetel. Putarlah nivo pelan pelan 180o. Bila setelah pemutaran ini gelembung nivo tidak lagi di tengah tengah, tetapi pindah ke arah pinggir, maka kembalikan gelembung setengahnya ke tengah tengah dengan memutar sekrup penyetel, dan setelah itu gelembung ditengahkan lagi dengan memutar koreksi nivo.

2.3Pelaksanaan Pengukuran Sifat Datara.Bidiklah bak ukur belakang dan baca benang atas, tengah, bawah, catatlah pada label dan ukur jarak horisontal dari instrumen ke bak ukur dengan rol meter.

b.Apabila beda tinggi antara dua titik yang diukur lebih besar dari 3 meter, maka gunakanlah titik bantu.

c.Untuk mengoreksi bacaan benang bacaan silang, gunakanlah rumus sebagai berikut:( BA-BB )BT=_____________2d.Untuk mencari jarak horisontal dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:Cara 1,Dengan menggunakan rol meter, danCara 2,Secara optis dengan rumus d = ( BA BB ) X 100 metere.Beda Tinggi H=BTbelakang-BT mukaf.Koreksi Beda Tinggi( k )K=h / nDimana : n=jumlah patok pengukuran

g.Ketinggian Titik( h)Pada pengukuran menyipat datar ketinggian titik dapat dihitung sebagai berikut:H=H awal+h ( meter )

Untuk poligon tertutup tinggi awal sama dengan tinggi titik akhir.

BABIIITABEL,PENGOLAHAN DATA DAN PETABAB IVPENUTUPIV.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkanbahwa :1.Pengukuran dengan menyipat datar / leveling / water pass dimaksudkan untuk menetukanbeda tinggi antara dua titik.2.Water Pass umumnya digunakan untuk pengukuran di daerah relatif datar. Misalnya pengukuran jalan raya, perencanaan pembuatan irigasi atau pengairan dan lain sebagainya.

IV.2.Saran

1.Agar fasilitas praktikum lebih dilengkapi.2.Diharapkan kepada para praktikam untuk memperhatikan pada saat asisten menjelaskan dan tidak bermain main pada saat praktikum berlangsung.3.Agar kerja sama yang baik antara Asisten Praktikan tetap dijaga dan lebih ditingkatkan.

BAB IPENDAHULUAN

1.2Pengertian Ilmu Ukur Tanah

Ilmu Ukur Tanahadalah ilmu yang mempelajari seluk beluk kegiatan pengukuran di permukaan bumi.Kegiatan pengukuran dapat dilakukan dengan beberapa cara tergantung kepada kebutuhan dan tingkat ketelitian yang diinginkan.Untuk pengukuran rencana bangunan cukup hanya dilakukan dengan meteran, begitu juga dengan pembuatan tanggul. Sedang untuk pembuatan peta topografi dan situasi digunakan alat optik yang lebih dikenal dengan nama pesawat ukur.Ada dua jenis pesawat ukur yang dikelompokkan berdasarkan kegunaannya yaitu:1. Sifat Ukur Datar ( Water Pass ), dan2. TheodolitTheodolit merupakan pesawat ukur yang digunakan di samping untuk menetukan beda tinggi juga digunakan untuk menentukan beda tinggi juga digunakan untuk menetukan arah guna pembuatan peta.

I.2 Maksud Praktikum

Adapun maksud daripada praktikum ini adalah agar praktikan dapat mengamati memahami dan menguasai penggunaan alat Theodolit dilapangan, serta pengolahan data dengan rumus rumus yang telah tersedia.

I.3TujuanPraktikum

Tujuan daripada praktikum ini adalah agar praktikan dapat :1.Mengetahui cara penggunaan atau pengoperasian alat baik secara teori maupun praktikum.2.Menentukan jenis atau nama nama bagian daripada Alat Theodolit beserta kegunaannya

BABIITINJAUANPUSTAKA

II. TheodolitPengukuran dengan alat theodolit dlakukan untuk mendapatkan bayangan keadaan lapangan dengancara menentukan tempat titik titik di atas permukaan bumi.Untuk mendapatkan hubungan antara dua titik, baik hubungan horizontal ( mendatar ) maupun hubungan tegak ( vertikal ) diperlukan sudut sudut yang harus diukur di lapangan.Untuk hubungan mendatar diperlukan sudut mendatar dan untuk hubungan tegak diperlukan sudut vertikal pula. Sudut mendatar diukur lingkaran yang terletak mendatar dan sudut vertikal diukur pada lingkaran yang tegak lurus. Sudut mendatar dan sudut vertikal diukur dengan alat ukur yang dikenal dengan namaTheodolit.

2.1.Bagian Bagian Alat Ukur Theodolita.Teropong, terdiri dari lensa obyektif, okuler dan lensa diafragma.b.Nivo Kotak dan Nivo Tabungc.Visird.Sekrup Pengatur, terdiri dari sekrup pengatur datar, sekrup geser horisontal, sekrup geser vertikal, sekrup penguat dan pengunci horisontal sebanyak dua buah berfungsi untuk mengunci lingkaran horisontal dan sekrup pengunci vertikal.e.Alat Pembidik Unting Untingf.Nonius, berfungsi sebagai alat bantu untuk membaca lingkaran horisontal dan lingkaran vertikal.g.Cermin, berfungsi untuk memantulkan cahaya sinar matahari ke dalam instrumen sehingga pembacaan sudut horisontal dan vertikal terlihat lebih jelas.h.Alat Bantu Lainnya adalah statif, unting unting, patok, rol meteran, bak ukur ( rambu ) dan payung.

2.2.Pengaturan Alat Ukur Theodolita.Letakkan Statif ( kaki tiga ) diatas patok usahakan lempengan logam dalam keadaan datar, kaki statif diatur sesuai dengan tinggi si pengukur / praktikan.b.Pasanglah alat Theodolit di atas statif, usahakan unting unting membentuk garis lurus pada patok.c.Levelkan alat theodolit ( palt bagian bawah ) dengan bantuan nivo kotak dan nivo tabung, dengan menggunakan tiga buah sekrup penyetel, tempatkan gelembung di tengah tengah nivo kotak dan nivo tabung.d.Ukurlah tinggi alat dengan menggunakan rol meter dan catat pada tabel.

2.3.Pengukuran Dengan Alat TheodolitArahkan teropong pada patok belakang, lalu lakukanlah pengukuran dalam keadaan biasa ( nonius berada di sebelah kanan lensa okuler ), untuk memudahkan penghitungan usahakanlah pembacaan benang silang sama dengan tinggi alat, lalu baca benang atas dan benag bawah.Kemudian kunci dan baca sudut horisontal dan sudut vertikal melalui nonius, lihat gambar 6, 7 dan 8.Putarlah teropong searah jarum jam, kemudian balik hingga kembali teropong menghadap pada patok yang telah dibidik sebelumnya, lakukanlah pembacaan sudut horizontal dalam keadaan biasaTempatkan bak ukur/rambu pada titik yang dianggap mewakili untuk pengukuran detail, bacalah benag tas, tengah dan bawah ( lihat gambar ).Bidiklah/arahkanlah teropong ke patok muka, dalam keadaan biasa dan luar biasa, demikian selanjutnya dilakukan pengukuran pada titik patok berikutnya secara berurutan seperti yang telah disebutkan di atas.

2.4.Pengolahan Data Hasil Pengukurana.Jarak Datar (d), dapat diperoleh dengan menggunakan rumus seperti pada halaman berikut:

D = ( BA BB )x100 sin2ZDimana:D= Jarak Datar

BA= Benang Atas

BB= Benang Bawah

Z= Zenit atau sudutvertikal

b.Sudut Lurus dan Sudut Jurusan, dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:Misalkan:P1 P0= = N 45oE( Azimuth )Pembacaan sudut Hr.P1 P0= 085o20 15(BS)Pembacaan sudut HrP1 P2= 162o40 30(FS)Sudut lurus P0P1P2=bacaan ke muka (FS) bacaan ke sudut belakang (BS)Sudut lurus P0P1P2=162o40 30 085o20 15 Sudut lurus P1P2(Azimuth)= SJ. P0 P1+SL.P0P1P2 180o= (450+1800)+77020 15 1800= 121020 15

c.Selisih Koordinat (DxdanDy)Dx=d sina

Dy=d cosa

Dx=selisih absis

Dy=selisih ordinat

d=jarak horisontal

a=sudut jurusan azimuth

d.BedaTinggi (DH)DH= ( BA BB ) x 100 x cos Z+TA BT

Dimana:DH=beda tinggiTA=tinggi alat theodolitBT=benang tengahKetinggian = ketinggian titik+beda tinggi

e.KoreksiSudutSebelum menghitung sudut jurusan, terlebih dahulu dilakukan koreksi sudut terutama pada pengukuran poligon tertutup.

Koreksi dilakukan dengan menggunakan rumus:

Sb=( n + 2 ) x 1800+koreksi, dimanab=sudut lurus, sudut luar.

f.Koreksi Selisih Koordinatpada poligon tertutup sebagai berikut :

Koreksi f(x) =+SDx

Koreksi masing masing sisi poligon:DF (x)=____xf (x)

SD

Dimana,D= jarak absis antara dua titik

SD= jumlah jarak absis

Sehingga selisih absis (Dx ) terkoreksi:

Dx =Dx=+f(x)

2.5.Pengeplotan / Penggambaran Peta

Hal hal yang perlu diperhatikan pada tahap pengeplotan dan penggambaran peta antara lain:

Skala peta, tentukan skala peta terlebih dahulu sebelum meplot data pengukuran di atas kertas gambar. Besarnya skala ditentukan oleh kegunaan peta yang akan digambar.Berikutnya tentukan interval kontur dengan menggunakan rumus :Skala PetaIK=_________2000Letakkan titik poligon pertama sedemikian rupa, sehingga semua titik titik yang saudara ukur di lapangan dapat diplot ke bidang / kertas gambar.Mulailah memplot titik poligon pertama, diteruskan dengan titik poligon berikutnya hingga terbentuk poligon tertutupTariklah garis ketinggian ( kontur ) dengan menghubungkan titik titik yang mempunyai ketinggian yang sama.

BABIII

BAB IVPENUTUPIV.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkanbahwa :1.Theodolit merupakan pesawat ukur yang digunakan di samping untuk menetukan beda tinggi juga digunakan untuk menentukan beda tinggi juga digunakan untuk menetukan arah guna pembuatan peta2.Pengukuran dengan alat theodolit dlakukan untuk mendapatkan bayangan keadaan lapangan dengancara menentukan tempat titik titik di atas permukaan bumi.

IV.2 Saran

1.Agar fasilitas praktikum lebih dilengkapi.2.Diharapkan kepada para praktikam untuk memperhatikan pada saat asisten menjelaskan dan tidak bermain main pada saat praktikum berlangsung.3.Agar kerja sama yang baik antara Asisten Praktikan tetap dijaga dan lebih ditingkatkan.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

LAPORAN PRAKTIKUM I

LAPORAN PRAKTIKUMIACARA : PENGUKURANTo

DAFTARPUSTAKADAFTAR PUSTAKA

-Ir Indra Sinaga, M. Surv. Sc. MT,Pengukuran Dan Pemetaan Pekerjaan Konstruksi,Pustaka Sinar Harapan,Jakarta, 1997-Ir Made Dharma,MTPenuntun Praktikum Perpetaan, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Pertambangan UVRI,Makssar, 2004

Cara cepat menghitung beda tinggi (ah) dan jarak pesawat

Bagi paraSurveyorperhitungan ini tidaklah rumit, namun bagi para pelajar, terkadang mengalami kesulitan dalam menghitung dengan cara manual.Oleh karena itu, saya akan membahas tentangCara Cepat Menghitung Beda Tinggi (h) & Jarak Pesawat ke Titik (dh) Horisontal.

Langsung saja,Cara Cepat Menghitung Beda Tinggi (h) & Jarak Pesawat ke Titik (dh) Horisontaladalah dengan menggunakan program pengolah angkaMS.EXCEL.

Contoh soal :Hitung Beda Tinggi dan Jarak Psw-Titik Horisontal apabila diketahui :

TITIK ABA= 1,691BT = 1,480BB = 1,296ta = 1,530Z = 90'51'02"

TITIK BBA = 1,617BT = 1,418BB = 1,219ta = 1,530Z = 89'29'49"

RUMUS :dh= (BA-BB)x100x(sin Z)^2h = ta+dh/tanZ -BT

Langkah Pertama

Buka Control panel dan masuk ke Regional & Language Optionpada Regional Option ganti format menjadi Indonesian lalu tekan ok.

Gunanya agar format yang digunakan adalah format Indonesia ( menggunakan koma, bukan titik)Langkah 2Buka program MS.Excel lalu buat data seperti berikut :Sebelum memulai, karena dalam program MS.Excel menggunakan sistim RAD, bukan derajat maka, untuk perhitungan SIN lakukan dengan rumus=SIN(Z/180*PI())yang berguna untuk mengubah RAD menjadi Derajat / Degree.(Koreksi salah ketik : Pada cell B2,3 seharusnyaTinggi AlatbukanTinggi Titik)Langkah 3Masukkan Rumus berikut padaCell I4:=(BA-BB)*100*(SIN((D+M/60+S/3600)*PI()/180)^2)atau jika lebih spesifik :=(C4-E4)*100*(SIN((F4+G4/60+H4/3600)*PI()/180)^2)

Masukkan Rumus berikut padaCell J4:

=(ta+dh/(TAN((D+M/60+S/3600)*PI()/180))-BT)atau jika lebih spesifik :=(B4+I4/(TAN((F4+G4/60+H4/3600)*PI()/180))-D4)

hasil akhir :

dan untuk Beda Tinggi :

Dengan demikian untuk titik B dan seterusnya dapat mengambil dari langkah sebelumnyaBagi yang merasa ragu silakan cocokkan dengan hasil pada kalkulator

Selamat MencobaCara Cepat Menghitung Beda Tinggi (h) & Jarak Pesawat ke Titik (dh) Horisontal.

Rumus metode tachymetriPada pengukuran titik detil kali ini, perhitungan jarak dan beda tinggi dilakukan dengan cara tachimetri . Dengan cara tachimetri makabeda tinggi titik-titik yang di ukur dan jarak datar dilakukan dengan cara tidak langsungkarena yang diukur adalah sudut miring atau sudut zenith dan jarak optis.

Keterangangambar:DAB:jarak horisontal dari titik A ke titik Bh:sudut hellingba:benang atasbb: benang bawahbt: benang tengahtA: tinggi alatRumus hitungan detil dengan metode tachimetri adalah sebagai berikut :1. Jarak dengan menggunakan rumusdAB= 100(ba-bb) cos22. Jarak vertikal antara garis sejajar sumbu II dengan garis sejajar btv = dABtan h3. Beda tinggi titik detilhAB= ta + v - bt4. Tinggi titik tiap detil (nilai Z)HB= HA+ hABSebelum dimulai pengukuran, terlebih dahulu dibuat sketsa yang berisi perencanaan kode tiap detil-detil baik detil planimetris maupun detil spotheight. Tahapan pengukuran detil adalah :1.Dirikan teodolith di titik poligon. Lakukan centering dan sumbu I vertikal.2.Arahkan teropong ke salah satu titik poligon yang digunakan sebagai titik acuan. Kemudian baca dan catat lingkaran horisontalnya3.Dirikan rambu ukur di atas salah satu titik detil4.Arahkan teropong pada rambu ukur. Baca dan catat benang atas, benang tengah, benang bawah, bacaan lingkaran horisontal, dan bacaan lingkaran vertikal.5.Pengukuran detil planimetris dilakukan dengan membidik pojok-pojok detil sehingga membentuk geometri dari detil tersebut. Sedangkan pembidikan detil spotheight dilakukan tergantung dari kerapatan titik detil yang diinginkan