Top Banner

of 18

Bagian Enggar + LO

Oct 29, 2015

Download

Documents

Gumelar Enggar
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

LO Skenario 11. Mampu memahami, mengerti, menjelaskan tentang anatomi bagian mata2. Mampu memahami, mengerti, menjelaskan tentang struktur histologi mata3. Mampu memahami, mengerti, menjelaskan tentang fisiologi neurofisiologi, reseptor mata, dan optik4. Mampu memahami, mengerti, menjelaskan tentang pemeriksaan fisik dari inspeksi, palpasi, pemeriksaan khusus, tekanan bola mata, visus, dan lapang pandangan5. Mampu memahami, mengerti, menjelaskan tentang patofisiologi mata merah visus normal dan visus menurun6. Mampu menjelaskan etiologi, manifestasi klinis, epidemiologi, faktor resiko, patofisiologi, pemeriksaan fisik penunjang, diagnosa banding, terapi, prognosis, komplikasi, pencegahan pada infeksi mata.7. Mampu menjelaskan etiologi, manifestasi klinis, epidemiologi, faktor resiko, patofisiologi, pemeriksaan fisik penunjang, diagnosa banding, terapi, prognosis, komplikasi, pencegahan pada trauma mata.8. Mampu menjelaskan etiologi, manifestasi klinis, epidemiologi, faktor resiko, patofisiologi, pemeriksaan fisik penunjang, diagnosa banding, terapi, prognosis, komplikasi, pencegahan pada benjolan.9. Mampu menjelaskan etiologi, manifestasi klinis, epidemiologi, faktor resiko, patofisiologi, pemeriksaan fisik penunjang, diagnosa banding, terapi, prognosis, komplikasi, pencegahan pada tumor mata.10. Mampu menjelaskan etiologi, manifestasi klinis, epidemiologi, faktor resiko, patofisiologi, pemeriksaan fisik penunjang, diagnosa banding, terapi, prognosis, komplikasi, pencegahan pada kelenjar lakrimasi.11. Mampu menjelaskan etiologi, manifestasi klinis, epidemiologi, faktor resiko, patofisiologi, pemeriksaan fisik penunjang, diagnosa banding, terapi, prognosis, komplikasi, pencegahan pada adanya benda asing di mata.12. Mampu menjelaskan etiologi, manifestasi klinis, epidemiologi, faktor resiko, patofisiologi, pemeriksaan fisik penunjang, diagnosa banding, terapi, prognosis, komplikasi, pencegahan pada glaukoma akut.13. Mampu memahami, mengerti, menjelaskan penatalaksanaan farmakologi topikal mata

ANATOMI

Anatomi kelopak mataKelopak mata atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan kornea. Palpebra merupakan alat penutup mata yang berfungsi untuk melindungi bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan bola mata.Kelopak mata lapisan kulit yang tipis pada bagian depan sedang di bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva tarsal.Pada kelopak mata terdapat bagian-bagian:1. kelenjar, seperti : kelenjar sebasea, kelenjar moll atau kelenjar keringat, kelenjar zeis pada pangkal rambut dan kelenjar meibom pada tarsus.2. otot, seperti : M. Orbicularis okuli, M. Levator palpebra 3. tarsus, merupakan jaringan ikat dengan kelenjar didalamnya atau kelenjar meibom yang bermuara pada margo palpebra.4. septum orbita, merupakan jaringan fibrosis yang berasal dari rima orbita merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan.5. pembuluh darah, A. Palpebra6. persarafan sensorik, kelopak mata atas didapatkan dari ramus frontal N. V, sedangkan kelopak mata bawah oleh cabang ke 2 N. V.

Anatomi sistem lakrimalisSistem lakrimal terdiri atas 2 bagian, yaitu : Sistem produksi atau glandula lakrimal. Glandula lakrimal terletak di temporo antero superior rongga orbita. Sistem ekskresi, terdiri atas pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal dan duktus nasolakrimal. Sakus lakrimal terletak di depan rongga orbita. Air mata dari duktus lakrimal akan mengalir ke rongga hidung di dalam meatus nasalis inferior.

Anatomi konjungtivakonjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian belakang. Bermacam-macam obat dapat diserap melalui konjungtiva ini. Konjungtiva terdiri atas tiga bagian, yaitu : Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, konjungtiva tarsus sulit digerakkan dari tarsus Konjungtiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera dibawahnya Konjungtiva fornises atau forniks konjungtiva yang merupakan tempat peralihan konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi.

Anatomi bola mataBola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24 mm. Bola mata bagian depan (kornea) mempunyai kelengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat bentuk dengan 2 kelengkungan yang berbeda.Bola mata dibungkus oleh 3 lapis jaringan, yaitu :1. sklera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada mata, merupakan bagian terluar yang melindungi bola mata. Bagian terdepan sklera disebut kornea yang bersifat transparan yang memudahkan sinar masuk kedalam bola mata.2. jaringan uvea merupakan jaringan vaskular. Terdiri atas iris, badan siliar, dan koroid. Pada iris didapatkan pupil yang tersusun atas 3 otot yang dapat mengatur jumlah sinar masuk kedalm bola mata.3. lapisan ketiga bola mata adalah retina yang terletak paling dalam dan mempunyai susunan lapis sebanyak 10 lapis yang merupakan lapisan membran neurosensoris yang akan merubah sinar menjadi rangsangan pada saraf optik dan diteruskan ke otak badan kaca mangisi ronggo di dalam bola mata yang bersifat gelatin yang hanya menempel papil saraf optik, makula dan pars plana. Lensa terletak dibelakang pupil yang dipegang di daerah equatornya pada badan siliar melalui zonula zinn. Terdapat 6 otot penggerak bola mata, dan terdapat kelenjar lakrimal yang terletak di daerah temporal atas di dalam rongga orbita.

KorneaKornea adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus cahaya, merupakan lapisan jarangan yang menutup bola mata sebelah depan dan terdiri tatas lapisan : epitel membran bowman stroma membran descement endotelkorne dipersarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf siliar longus, saraf nasosiliar, saraf ke V saraf siliar longus berjalan suprakoroid, masuk ke dalam stroma kornea, menembus membran bowman melepaskan selubung schwannya.

UveaLapisan vaskular didalam bola mata yang terdiri atas iris, badan siliar dan koroid.Vaskularisasi uvea dibedakan antara bagian anterior yang diperdarahi oleh 2 buah arteri siliar posterior longus yang masuk menembus sklera ditemporal dan nasal dekat tempat masuk saraf optik dan 7 buah arteri siliar anterior, yang terdapat 2 pada setiap otot superior, medial inferior, satu pada otot rektus lateral. Arteri siliar anterior dan posterior ini bergabung membentuk arteri sirkularis mayor pada badan siliar. Uvea posterior mendapat perdarahan darai 15-20 buah arteri siliar posterior brevis yang menembus sklera di sekitar tempat masuk saref optik.Persarafan uvea didapatkan dari ganglion siliar yang terletak antara bola mata dengan otot rektus lateral, 1 cm didepan foramen optik, yang menerima 3 akar saraf di bagian posterior, yaitu :1. saraf sensoris, yang berasal dari saraf nasosiliar yang mengandung serabut sensoris untuk kornea, iris dan badan siliar.2. saraf simpatis, yang membuat pupil berdilatasi, yang berasal dari simpatis yang melingkari arteri karotis; mempersarafi pembuluh darah uvea dan untuk dilatasi pupil.3. akar saraf motor yang akan memberikan saraf parasimpatis untuk mengecilkan pulil.

PupilPupil anak-anak berukuran kecil akibat belum berkembangnya saraf simpatis. Orang dewasa ukuran pupil adalah sedang, dan orang tua pupilnya mengecil akibat rasa silau yang dibangkitkan oleh lensa yang sklerosis.

Lensa mataJaringan ini berasal dari ektoderm permukaan yang membentuk lensa didalam mata dan bersifat bening. Lensa terletak dibelakang iris yang terdiri dari zat tembus cahaya berbentuk seperti cakram yang dapat menebal dan menipis pada saat terjadinya akomodasi.

Badan kacaBadan kaca merupakan suatu jaringan seperti kaca bening yang terletak antara lensa dan retina. Badan kaca bersifat semi cair. Badan kaca melekat pada jaringan tertentu bola mata. Perlekatan itu terdapat pada bagian yang disebut ora serata, pars plana dan papil saraf optik

RetinaRetina atau selaput jala merupakan bagian mata yang mengandung reseptor yang menerima rangsang cahaya. Retina berbatasan dengan koroid dengan sel pigmen epitel retina, dan terdiri atas lapisan :1. lapisan fotoresptor, merupakan lapisan terluar retina terdiri sel batang yang mempunyai bentuk ramping dan sel kerucut.2. membran limitan eksterna yang merupakan membran ilusi.3. lapisan nukleus luar, merupakan susunan lapisan nukleus sel kerucut dan batang. Ketiga lapisan diatas avaskular dan mendapat metabolisme dari kapiler koroid.4. lapisan pleksiform luar, merupakan lapisan aseluler yang merupakan tempat sinapsis sel fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel horisontal.5. lapisan nukleus dalam, merupakan tubuh sel bipolar,sel horisontal dan sel muller. Lapisan ini mendapat metabolisme dari arteri retina sentral.6. lapisan pleksiform dalam, merupakan lapisan aseluler merupakn tempat sinaps sel bopolar, sel amakrin dan sel ganglion.7. lapisan sel ganlion, merupakan lapisan badan sel dari neuron kedua.8. lapisan serabut saraf, merupakan lapisan akson sel ganglion menuju ke arak saraf optik. Di dalam lapisan-lapisan ini terletak sebagian besar pembuluh darah retina.9. membran limitan interna, merupakan membran hialain antara retina dan badan kaca.Pembuluh darah di dalam retina merupakan cabang arteri oftalmika, arteri retina sentral masuk retina melalui papil saraf optik yang akan memberikan nutrisi pada retina dalam.

Saraf optikSaraf optik keluar dari polus posterior bola mata membawa 2 jenis sabut saraf, yaitu : saraf penglihatan dan serabut pupilomotor. Kelainan saraf optik menggambarkan gangguan yang diakibatkan tekanan langsung atau tidak langsung terhadap saraf optik ataupun perubahan toksik

Sklera Bagian putih bola mata yang bersama-sama dengan kornea merupakan pembungkus dan pelindung isi bola mata. Sklera berjalan dari papil saraf optik sampai kornea. Rongga orbita Rongga orbita adalah rongga yang berisi bola mata dan terdapat 7 tulang yang membentuk dinding orbita, yaitu : lakrimal, etmoid, sfenoid, frontal, dan dasar orbita yang terutama terdiri atas tulang maksila, bersama-sama tulang palatinum dan zigomatikus.Rongga orbita yang berbentuk piramid ini terletak pada kedua sisi rongga hidung. Dinding lateral orbita membentuk sudut 45 derajat dengan dinding medialnya.Dinding orbita terdiri atas tulang :1. Superior : os. Frontal2. Lateral: os. Frontal, os. Zigomatikum, ala magna os. sfenoid 3. Inferior: os. Zigomatikum, os maksila, os. Palatina4. Nasal: os. Maksila, os. Lakrimal, os. EtmoidForamen optik terletak pada apeks rongga orbita, dilalui saraf optk, artei, vena dan saraf simpatik yang berasal dari pleksus koroid. Fisura orbitalis superior di sudut orbita atas temporal dilalui saraf lakrimal (V), saraf frontal (V), saraf troklear (IV) saraf okulomotor (III), saraf nasosiliar (V), abdusen (VI) dan arteri vena oftalmik.Fisura orbitalis inferior terletak didasar tengah temporal orbita dilalui oleh saraf infra-orbita dan zigomati dan arteri infra orbita.Fosa lakrimal terletak di sebelah temporal atas tempat duduknya kelenjar lakrimal.Otot Penggerak Bola Mata (Otot Ekstraokuler)1. M. rectus : MR superior : ke superior MR inferior : ke inferior MR lateralis: ke lateral (temporal) MR medialis: ke medial (nasal) 2. M. obliquus : MO superior : rotasi medial MO inferior: rotasi lateral

MRSMRLMOSMRM

Inervasi Otot MataN III: n. oculomotorius, N IV: n. trochlearis, N VI: n. abduscens1. MRS: N III2. MRI: N III3. MRL: N VI4. MRM : N VI5. MOS: N IV6. MOI: N IV

BlepharitisDefinisiInfeksi pada kelopak mata degan gejala utamanya adalah peradanga di bagian tepi kelopak mata.

EtiologiBlepharitis dapat disebabkan oleh infeksi maupun alergi yang sifatnya kronik/menahun.- Alergi contohnya dapat disebabkan oleh debu atau bahan kosmetik- Infeksi oleh bakteri paling sering disebabkan oleh Streptococcus, Pneumococcus, dan Pseudomonas.

Gejala Klinis Adanya peradangan pada tepi kelopak mata Mata terasa merah, gatal dan nyeri Terdapat eksudat yang lengket Epiforia (lakrimas berlebih) Sering juga disertai keratitis dan konjungtivitis

KlasifikasiBerdasar lokasi peradangan dapat dibedakan menjadi :a. Blepharitis Anteriorb. Blepharitis posteriorBlefaritis anterior : mengenai kelopak mata bagian luar depan (tempat melekatnya bulu mata). Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus dan ketombe pada kulit kepala. Blefaritis posterior : mengenai kelopak mata bagian dalam (bagian kelopak mata yang lembab, yang bersentuhan dengan mata). Penyebabnya adalah kelainan pada kelenjar minyak. 2 penyakit kulit yang bisa menyebabkan blefaritis posterior adalah rosasea dan ketombe pada kulit kepala (dermatitis seboreik).

Berdasar etiologi dibagi menjadi :

1. Blefaritis superfisialBila infeksi kelopak superfisial disebabkan oleh staphylococcus maka pengobatan yang terbaik adalah dengan salep antibiotik seperti sulfasetamid dan sulfisolksazol. Sebelum pemberian antibiotik krusta diangkat dengan kapas basah. Bila terjadi blefaritis menahun maka dilakukan penekanan manual kelenjar Meibom untuk mengeluarkan nanah dari kelenjar Meibom (Meibormianitis), yang biasanya menyertai.

2. Blefaritis SeboroikBlefaritis sebore biasanya terjadi pada laki-laki usia lanjut (50 Tahun), dengan keluhan mata kotor, panas dan rasa kelilipan. Gejalanya adalah sekret yang keluar dari kelenjar Meiborn, air mata berbusa pada kantus lateral, hiperemia dan hipertropi papil pada konjungtiva. Pada kelopak dapat terbentuk kalazion, hordeolum, madarosis, poliosis dan jaringan keropeng.Blefaritis seboroik merupakan peradangan menahun yang sukar penanganannya. Pengobatannya adalah dengan memperbaiki kebersihan dan membersihkan kelopak dari kotoran. Dilakukan pembersihan dengan kapas lidi hangat. Kompres hangat selama 5-10 menit. Kelenjar Meibom ditekan dan dibersihkan dengan shampoo bayi. Penyulit yang dapat timbul berupa flikten, keratitis marginal, tukak kornea, vaskularisasi, hordeolum dan madarosis.

3. Blefaritis SkuamosaBlefaritis skuamosa adalah blefaritis disertai terdapatnya skuama atau krusta pada pangkal bulu mata yang bila dikupas tidak mengakibatkan terjadinya luka kulit. Merupakan peradangan tepi kelopak terutama yang mengenai kulit di daerah akar bulu mata dan sering terdapat pada orang yang berambut minyak. Blefaritis ini berjalan bersama dermatitik seboroik.Penyebab blefaritis skuamosa adalah kelainan metabolik ataupun oleh jamur. Pasien dengan blefaritis skuamosa akan terasa panas dan gatal. Pada blefaritis skuamosa terdapat sisik berwarna halus-halus dan penebalan margo palpebra disertai madarosis. Sisik ini mudah dikupas dari dasarnya mengakibatkan perdarahan.Pengobatan blefaritis skuamosa ialah dengan membersihkan tepi kelopak dengan shampoo bayi, salep mata, dan steroid setempat disertai dengan memperbaiki metabolisme pasien. Penyulit yang dapat terjadi pada blefaritis skuamosa adalah keratitis, konjungtivitis.

4. Blefaritis UlseratifMerupakan peradangan tepi kelopak atau blefaritis dengan tukak akibat infeksi staphylococcus. Pada blefaritis ulseratif terdapat keropeng berwarna kekunung-kuningan yang bila diangkat akan terlihat ulkus yang yang kecil dan mengeluarkan dfarah di sekitar bulu mata. Pada blewfaritis ulseratif skuama yang terbentuk bersifat kering dan keras, yang bila diangkat akan luka dengan disertai perdarahan. Penyakit bersifat sangat infeksius. Ulserasi berjalan lebih lanjut dan lebih dalam dan merusak folikel rambut sehingga mengakibatkan rontok (madarosis).Pengobatan dengan antibiotik dan higiene yang baik. Pengobatan pada blefaritis ulseratif dapat dengan sulfasetamid, gentamisin atau basitrasin. Biasanya disebabkan stafilokok maka diberi obat staphylococcus. Apabila ulseratif luas pengobatan harus ditambah antibiotik sistemik dan diberi roboransia.Penyulit adalah madarosis akibat ulserasi berjalan lanjut yang merusak folikel rambut, trikiasis, keratitis superfisial, keratitis pungtata, hordeolum dan kalazion. Bila ulkus kelopak ini sembuh maka akan terjadi tarikan jaringan parut yang juga dapat berakibat trikiasis.

5. Blefaritis angularisBlefaritis angularis merupakan infeksi staphylococcus pada tepi kelopak di sudut kelopak atau kantus. Blefaritis angularis yang mengenai sudut kelopak mata (kantus eksternus dan internus) sehingga dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi puntum lakrimal. Blefariris angularis disebabkan Staphylococcus aureus. Biasanya kelainan ini bersifat rekuren.Blefaritis angularis diobati dengan sulfa, tetrasiklin dan Sengsulfat. Penyulit pada pungtum lakrimal bagian medial sudut mata yang akan menyumbat duktus lakrimal.6. MeibomianitisMerupakan infeksi pada kelenjar Meibom yang akan mengakibatkan tanda peradangan lokal pada kelenjar tersebut. Meibomianitis menahun perlu pengobatan kompres hangat, penekanan dan pengeluaran nanah dari dalam berulang kali disertai antibiotik lokal.

PenatalaksanaanPengobatan utama adalah membersihkan pinggiran kelopak mata untuk mengangkat minyak yang merupakan makanan bagi bakteri. Bisa digunakan sampo bayi atau pembersih khusus. Untuk membantu membasmi bakteri kadang diberikan salep antibiotik (misalnya erythromicine atau sulfacetamide) atau antibiotik per-oral (misalnya tetracycline). Jika terdapat dermatitis seboroik, harus diobati. Jika terdapat kutu, bisa dihilangkan dengan mengoleskan jeli petroleum pada dasar bulu mata.

RetinoblastomaDEFINISIRetinoblastoma adalah kanker pada retina (daerah di belakang mata yang peka terhadap cahaya) yang menyerang anak berumur kurang dari 5 tahun.

2% dari kanker pada masa kanak-kanak adalah retinoblastoma.

PENYEBABPenyebabnya adalah tidak terdapatnya gen penekan tumor, yang sifatnya cenderung diturunkan. Sekitar 10% penderita retinoblastoma memiliki saudara yang juga menderita retinoblastoma dan mendapatkan gennya dari orang tua.

Kanker bisa menyerang salah satu maupun kedua mata. Kanker bisa menyebar ke kantung mata dan ke otak (melalu saraf penglihatan/nervus optikus).

GEJALAGejalanya berupa: - Pupil berwarna putih - Mata juling (strabismus). - Mata merah dan nyeri - Gangguan penglihatan - Iris pada kedua mata memiliki warna yang berlainan - Bisa terjadi kebutaan.

DIAGNOSAPemeriksaan yang biasa dilakukan: Pemeriksaan mata dalam keadaan pupil melebar CT scan kepala USG mata (ekoensefalogram kepala dan mata) Pemeriksaan cairan serebrospinal Pemeriksaan sumsum tulang.

PENGOBATANPengobatan tergantung kepada ukuran dan lokasi tumor. Tumor yang kecil bisa diobati dengan bedah laser. Terapi penyinaran dan kemoterapi digunakan pada tumor yang telah menyebar ke luar mata.

Jika kanker tidak memberikan respon terhadap pengobatan, mungkin perlu diangkat. Jika kanker hanya menyerang satu mata, maka keseluruhan bola mata diangkat bersamaan dengan sebagian nervus optikus. Jika kanker menyerang kedua mata, digunakan teknik bedah mikro khusus untuk mengangkat atau menghancurkan tumor, sehingga kedua mata tidak harus diangkat. Atau salah satu mata diangkat dan pada mata yang lainnya dilakukan terapi penyinaran atau bedah mikro (untuk mengendalikan tumor).

Pemeriksaan mata dilakukan setiap 2-4 bulan. Jika kanker kembali kambuh, kemoterapi bisa diulang.

PENCEGAHANJika di dalam keluarga terdapat riwayat retinoblastoma, sebaiknya mengikuti konsultasi genetik untuk membantu meramalkan resiko terjadinya retinoblastoma pada keturunannya