Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 Ringkasan Laporan Keuangan - 1 - BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 TAHUN ANGGARAN 2013 NOMOR : LAP- 29/PW14/1/2014 TANGGAL : 17 FEBRUARI 2014 Jalan Jenderal Ahmad Yani Pontianak 78124
35
Embed
BAGIAN ANGGARAN 089 - bpkp.go.id lapkeu 2013.pdf(SAP). 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
Ringkasan Laporan Keuangan - 1 -
BAGIAN ANGGARAN 089
LAPORAN KEUANGAN
PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013
TAHUN ANGGARAN 2013
NOMOR : LAP- 29/PW14/1/2014 TANGGAL : 17 FEBRUARI 2014
Jalan Jenderal Ahmad Yani
Pontianak 78124
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
Ringkasan Laporan Keuangan - 2 -
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007
sebagaimana telah diubah dengan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal,
dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).
Laporan Keuangan Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP).
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2013.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2013 berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak
sebesar Rp13.468.900,00.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2013 adalah sebesar Rp 12.252.844.088,00 atau
mencapai 98.87% dari alokasi anggaran sebesar Rp12.392.390.000,00.
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai
berikut:
Tabel 1
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012
(dalam rupiah)
Uraian TA 2013 TA 2012
Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi
Pendapatan Negara 0 13.468.900 0 85.789.484
Belanja Negara 12.392.390.000 12.252.844.088 11.469.934.000 11.400.583.761
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
Ringkasan Laporan Keuangan - 3 -
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas
dana pada 31 Desember 2013 dan 2012.
Neraca yang disajikan adalah hasil dari proses Akuntansi Instansi, sebagaimana yang
diwajibkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana
telah diubah dengan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat.
Nilai Aset per 31 Desember 2013 dicatat dan disajikan sebesar Rp30.243.499.599,00
yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp249.824.470,00, Aset Tetap (neto setelah
akumulasi penyusutan) sebesar Rp29.993.675.129,00.
Nilai Kewajiban seluruhnya tersaji sebesar Rp137.416.104,00 yang terdiri dari hanya
Kewajiban Jangka Pendek.
Nilai Ekuitas Dana disajikan sebesar Rp30.106.083.495,00 yang terdiri dari Ekuitas Dana
Lancar sebesar Rp112.408.366,00 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar
Rp29.993.675.129,00.
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 2
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam rupiah)
Uraian 31 Desember 2013 31 Desember 2012 Nilai kenaikan/
(penurunan)
Aset
Aset Lancar 249.824.470 206.000.628 43.823.842
Aset Tetap 29.993.675.129 36.841.828.431 (6.848.153.302)
Jumlah Aset 30.243.499.599 37.047.829.059 (6.804.329.460)
Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat
dan pemerintah daerah;
Pemeriksaan terhadap badan usaha milik negara dan badan-badan
lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah,
pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, dan
badan usaha milik daerah atas permintaan daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan
laporan akuntabilitas kinerja pada badan usaha milik negara dan
badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan
pemerintah, dan badan usaha milik daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan negara,
badan usaha milik negara, dan badan-badan lain yang di dalamnya
terdapat kepentingan pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan
kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan
pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya;
Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan
serta pengendalian mutu pengawasan;
Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.
Struktur Organisasi
Susunan organisasi dan pejabat pimpinan unit kerja di lingkungan Kantor
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat posisi 31 Desember 2013
adalah sebagai berikut :
Kepala Perwakilan : Panijo, AK, MM
Kepala Bagian Tata Usaha : Drs. Noer Cahyono Susapto
Membawahi : :
Kepala Sub Bagian Prolap : - Kepala Sub Bagian
Keuangan : Evan Evianto, Ak ME
Kepala Sub Bagian : Siswo Raharjo, Ak
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
Ringkasan Laporan Keuangan - 7 -
Kepeg.
Kepala Sub Bagian Umum : Supardi, SE Kepala Bidang Pengawasan IPP : Agus Widaryanto, Ak
Kepala Bidang APD : Agus Saragih
Kepala Bidang Akuntan Negara : Roy C.A.A Yournalista, SE, MBA
Kepala Bidang Investigasi : Hasoloan Manalu, SE., MM
Sumber Daya Manusia
Jumlah pegawai Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat per
31 Desember 2013 sebanyak 126 orang yang dapat diuraikan menurut
(1) jabatan dan (2) tingkat pendidikan
(1) Menurut Jabatan:
Jabatan Jumlah %
Struktural 9 orang 7,14
Fungsional Auditor 85 orang 67,46
Fungsional Analis Arsiparis 2 orang 1,59
Fungsional Analis Pranata Komputer 0 orang 0,00
Non Struktural/Fungsional Umum 21 orang 16,67
THL 9 orang 7,14
Jumlah 126 orang 100
(2) Menurut Tingkat Pendidikan:
Pendidikan Jumlah %
S. 2 6 orang 4,76
D. IV/ S. 1 35 orang 27,78
D. III/ Sarmud 63 orang 50,00
SLTA 21 orang 16,67
SLTP 0 orang 0,00
SD 1 orang 0,79
Jumlah 126 orang 100,00
Untuk melaksanakan amanah yang diembannya Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Barat telah menyusun Renstra dengan mengacu
pada Renstra BPKP.
Grafik 1 : Struktur Renstra BPKP 2010-2014
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
Ringkasan Laporan Keuangan - 8 -
Adapun visi, misi dan tujuan yang tercantum di dalam Renstra Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Barat adalah sebagai berikut:
(1) VISI
Sebagai suatu instansi yang merupakan perpanjangan tangan dari BPKP
Pusat, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat mempunyai tugas
mewujudkan Rencana Stratejik yang telah dirumuskan BPKP Pusat,
sehingga rumusan pernyataan visi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Barat mengacu pada rumusan visi BPKP.
Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya
mandat baru sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati
dirinya sebagai Auditor Presiden.
Adanya perubahan tersebut sudah tentu berpengaruh terhadap
keberadaan organisasi di lingkup BPKP, yang pada akhirnya
berpengaruh juga terhadap Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat
sebagai salah satu unit kerja dari BPKP.
Bagian terpenting dalam hal ini adalah sampai sejauh mana upaya
menjawab tuntutan perubahan tersebut dapat memberikan nilai tambah
bagi keberadaan suatu organisasi, dalam arti apakah organisasi tersebut
sesuai atau tidak dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dalam
menghadapi perubahan tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Barat harus mampu menciptakan dan/atau memberikan manfaat bagi
pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) melalui produk yang
dihasilkannya. Komitmen tersebut selanjutnya dituangkan dalam
pernyataan visi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat sebagai
berikut:
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
Ringkasan Laporan Keuangan - 9 -
Dalam pernyataan visi tersebut di atas, terdapat beberapa kata kunci,
yaitu:
1. Auditor Presiden
2. Responsif
3. Interaktif
4. Terpercaya
5. Akuntabilitas Keuangan Negara
6. Berkualitas
(2) MISI
Misi merupakan penjabaran lebih lanjut visi dan berisi pernyataan tentang
apa yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Perumusan misi mengacu
kepada tugas dan kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP.
Tugas dan kewenangan BPKP semula diatur dalam Keputusan Presiden
Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan, kemudian diperbarui dengan Keputusan Presiden Nomor
103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Kementerian. Selanjutnya, dengan terbitnya Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah,
maka Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat berperan penting
dalam mendukung akuntabilitas terutama dalam lingkup
penyelenggaraan keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Wilayah Provinsi
Kalimantan Barat. Empat misi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Barat adalah sebagai berikut :
VISI Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk
Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas
di Kalimantan Barat
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
Ringkasan Laporan Keuangan - 10 -
(3) TUJUAN
Tujuan merupakan perencanaan visi dan misi yang telah ditetapkan, dan
berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan
penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai
atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun.
Dalam penetapan tujuan-tujuan strategis, BPKP mengadopsi konsep
Balanced Score Card (BSC) dengan beberapa modifikasi disesuaikan
dengan karakteristik organisasi publik. Berbeda dengan konsep BSC di
sektor privat/bisnis yang berorientasi profit, BPKP memodifikasi
Perspektif Keuangan menjadi Perspektif Manfaat Bagi Stakeholder dan
Perspektif Pelanggan menjadi Perspektif Manfaat Bagi Auditin/Pengguna
Jasa. Dengan menggunakan pendekatan strategi berimbang (balanced
score card) tersebut maka tujuan-tujuan utama dari perspektif manfaat
bagi pihak stakeholders utama dan manfaat kepada auditin/pengguna
jasa diseimbangkan dengan tujuan-tujuan pendukung yang berada pada
perspektif proses internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
yang berorientasi ke dalam.
Tujuan utama BPKP tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai
berikut:
MISI
1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di Kalimantan Barat.
2. Membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di Kalimantan Barat.
3. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di Kalimantan Barat.
4. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan
yang andal bagi presiden/pemerintah di Kalimantan Barat.
TUJUAN
1. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara
2. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
Ringkasan Laporan Keuangan - 11 -
Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Tahun 2013 ini merupakan laporan yang mencakup
seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Barat. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem
Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun
yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan
pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi
keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi
Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang
terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas
Laporan Keuangan. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang
menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan lainnya untuk
penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan
manajerial lainnya.
Kebijakan
Akuntansi
A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2013 telah
mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
Ringkasan Laporan Keuangan - 12 -
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan. Disamping itu, dalam penyusunannya
telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam
penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Barat sebagai berikut :
Kebijakan
Akuntansi atas
Pendapatan
(1) Kebijakan Akuntansi atas Pendapatan
- Pendapatan adalah semua penerimaan yang menambah
ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan
yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar
kembali oleh pemerintah pusat.
- Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
- Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak
mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran).
- Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan.
Kebijakan
Akuntansi atas
Belanja
(2) Kebijakan Akuntansi atas Belanja
- Belanja adalah semua pengeluaran yang mengurangi ekuitas
dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah
pusat.
- Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
- Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran,
pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas
pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN).
- Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja.
Kebijakan
Akuntansi atas Aset
(3) Kebijakan Akuntansi atas Aset
- Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau
dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
Ringkasan Laporan Keuangan - 13 -
dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa
depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah
maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan
uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan
untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-
sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan
budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber
daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan
kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau
pada saat hak kepemilikan berpindah.
- Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset
Tetap, dan Aset Lainnya.
Asset Lancar a. Aset Lancar
- Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan
segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk
dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
pelaporan.
- Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal.
Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan
menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
- Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul
berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan
penagihan atau yang dipersamakan, yang diharapkan
diterima pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal pelaporan dan disajikan sebagai
Bagian Lancar Piutang.
- Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti
Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan
setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar
TPA/TGR.
- Persediaan adalah aset Iancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung
kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang
dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
Ringkasan Laporan Keuangan - 14 -
pelayanan kepada masyarakat.
- Persediaan dicatat di neraca berdasarkan hasil perhitungan
fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan :
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan
pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi
sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila
diperoleh dengan cara lainnya.
Aset Tetap b. Aset Tetap
- Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang
dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan
publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
- Aset tetap dilaporkan pada neraca berdasarkan harga
perolehan atau harga wajar.
- Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan
minimum kapitalisasi sebagai berikut:
a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih
dari Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah);
b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya
sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh
juta rupiah);
c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai
minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan
sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah,
jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa
koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Piutang Jangka
Panjang
c. Piutang Jangka Panjang
- Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh
tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak
tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka
Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA),
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013