Top Banner
Badan Hukum Sebagai Subyek Hukum Dalam pergaulan hukum di tengah-tengah masyarakat, ternyata manusia bukan satu- satunya subyek hukum (pendukung hak dan kewajiban), tetapi masih ada subyek hukum lain yang sering disebut "badan hukum" (rechtspersoon).
26

Badan hukum sebagai subyek hukum

Jun 20, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Badan hukum sebagai subyek hukum

Badan Hukum Sebagai Subyek Hukum

Dalam pergaulan hukum di tengah-tengah masyarakat, ternyata manusia bukan satu-

satunya subyek hukum (pendukung hak dan kewajiban), tetapi masih ada subyek hukum

lain yang sering disebut "badan hukum" (rechtspersoon).

Page 2: Badan hukum sebagai subyek hukum

Sebagaimana halnya subyek hukum manusia, badan hukum inipun dapat mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban, serta dapat pula mengadakan hubungan-hubungan hukum (rechts-betrekking/rechtsverhouding) baik antara badan hukum yang satu dengan badan hukum yang lain maupun antara badan hukum dengan orang manusia (natuurUjkpersoon). Karena itu, badan hukum dapat mengadakan perjanjian-perjanjian jual-beli, tukar-menukar, sewa-menyewa dan segala macam perbuatan di lapangan harta kekayaan.

Page 3: Badan hukum sebagai subyek hukum

Dengan demikian, badan hukum ini adalah pendukung hak dan kewajiban yang tidak berjiwa sebagai lawan pendukung hak dan kewajiban yang berjiwa yakni manusia. Dan sebagai subyek hukum yang tidak berjiwa, maka badan hukum tidak dapat dan tidak mungkin berkecimpung di lapangan keluarga seperti mengadakan perkawinan, melahirkan anak dan lain sebagainya.

Page 4: Badan hukum sebagai subyek hukum

Adanya badan hukum (rechtspersoon) di samping manusia tunggal (natuurlijkpersoon) adalah suatu realita yang timbul sebagai suatu kebutuhan hukum dalam pergaulan di tengah-tengah masyarakat. Sebab, manusia selain mempunyai kepentingan perseorangan (individuil), juga mempunyai kepentingan bersama dan tujuan bersama yang harus diperjuangkan bersama pula. Karena itu, mereka berkumpul mempersatukan diri dengan mem bentuk suatu organisasi dan memilih pengurusnya untuk mewakili mereka. Mereka juga memasukkan harta kekayaan masing-masing menjadi milik bersama, dan menetapkan peraturan-peraturan intern yang hanya berlaku di kalangan mereka anggota organisasi itu. Dalam pergaulan hukum, semua orang-orang yang mempunyai kepentingan bersama yang tergabung dalam kesatuan kerja sama tersebut dianggap perlu sebagai kesatuan yang baru, yang mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban anggota-anggotanya serta dapat bertindak hukum sendiri.

Page 5: Badan hukum sebagai subyek hukum

Teori-teori Badan Hukum

1. Teori Fictie dari Von Savigny2. Teori Harta Kekayaan Bertujuan (Doel

vermogents theorie)3. Teori Organ dari Otto van Gierke4. Teori Propriete Collective5. Teori Kenyataan Yuridis (juridishe

Realiteitsleere)

Page 6: Badan hukum sebagai subyek hukum

1. Teori Fictie dari Von SavignyMenurut teori dari Von Savigny badan hukum

semata-mata buatan negara saja. Badan hukum itu hanyalah fiksi, yakni sesuatu yang sesungguhnya tidak ada, tetapi orang

menghidup-kannya dalam bayangan sebagai subyek hukum yang dapat melakukan

perbuatan hukum seperti manusia. Teori ini diikuti juga oleh Houwing.

Page 7: Badan hukum sebagai subyek hukum

2. Teori Harta Kekayaan Bertujuan (Doel vermogents theorie)

Menurut teori ini hanya manusia saja yang dapat menjadi subyek hukum. Namun, kata

teori ini ada kekayaan (vermogen) yang bukan merupakan kekayaan seseorang, tetapi

kekayaan itu terikat tujuan tertentu. Kekayaan yang tidak ada yang mempunyainya dan yang

terikat kepada tujuan tertentu inilah yang diberi nama badan hukum. Teori ini diajarkan oleh A. Brinz, dan diikuti oleh Van der Hayden.

Page 8: Badan hukum sebagai subyek hukum

3. Teori Organ dari Otto van GierkeBadan hukum menurut teori ini bukan abstrak

(fiksi) dan bukan kekayaan (hak) yang tidak bersubyek, tetapi badan hukum adalah suatu organisme yang riil, yang menjelma sungguh-sungguh dalam pergaulan hukum, yang dapat

membentuk kemauan sendiri dengan perantaraan alat-alat yang ada padanya (pengurus, anggota-anggotanya) seperti

manusia biasa, yang mempunyai pancaindera dan sebagainya. Pengikut teori organ ini

antara lain Mr. L.C. Polano.

Page 9: Badan hukum sebagai subyek hukum

4. Teori Propriete CollectiveTeori ini diajarkan oleh Planiol dan Molengraaff.

Menurut teori ini hak dan kewajiban badan hukum pada hakikatnya adalah hak dan kewajiban

para anggota bersama-sama. Kekayaan badan hukum adalah kepunyaan bersama semua anggotanya. Orang-orang yang berhimpun tersebut merupakan suatu kesatuan dan

membentuk suatu pribadi yang dinamakan badan hukum. Oleh karena itu, badan hukum adalah

suatu konstruksi yuridis saja. Star Busmann dan Kranenburg adalah pengikut-pengikut ajaran ini.

Page 10: Badan hukum sebagai subyek hukum

5. Teori Kenyataan Yuridis (juridishe Realiteitsleere)

Dikatakan bahwa, badan hukum itu merupakan suatu realiteit, konkret, riil, walaupun tidak bisa diraba, bukan hayal, tetapi kenyataan yuridis.

Teori yang dikemukakan oleh Majers ini menekankan bahwa hendaknya dalam

mempersamakan badan hukum dengan manusia terbatas sampai pada bidang hukum

saja.

Page 11: Badan hukum sebagai subyek hukum

Meskipun teori-teori tentang badan hukum tersebut berbeda-beda

dalam memahami hakikat badan hukum, namun teoti-teori itu

sependapat bahwa badan-badan hukum dapat ikut berkecimpung

dalam pergaulan hukum di masyarakat, meskipun dengan

beberapa pengecualian.

Page 12: Badan hukum sebagai subyek hukum

Pembagian Badan-badan Hukum

Menurut Pasal 1653 BW badan hukum dapat dibagi atas 3 macam yaitu:1). Badan hukum yang diadakan oleh Pemerintah/kekuasaan umum, misalnya Daerah Propinsi, Kabupaten/Kota, Bank-bank yang didirikan oleh Negara dan sebagainya.2). Badan hukum yang diakui oleh Pemerintah/kekuasaan umum, misalnya perkumpulan-perkumpulan, gereja dan organisasi-organisasi agama dan sebagainya.3). Badan hukum yang didirikan untuk suatu maksud tertentu yang tidak bertentangan dengan undang-undang dan kesusilaan, seperti P.T., koperasi, dan lain sebagainya.

Page 13: Badan hukum sebagai subyek hukum

Badan Hukum itu dilihat dari segi wujudnya, maka dapat dibedakan 2

macam:1. Korporasi (corporatie) adalah gabungan (kumpulan orang-orang yang dalam pergaulan hukum bertindak bersama-sama sebagai suatu subyek hukum tersendiri. Karena itu, korporasi ini merupakan badan hukum yang beranggota, tetapi mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban sendiri yang terpisah dengan hak-hak dan kewajiban-kewajiban para anggotanya. Misalnya: PT, koperasi dan sebagainya.2. Yayasan (stichting) adalah harta kekayaan yang ditersendirikan untuk tujuan tertentu yaitu untuk kepentingan sosial, keagamaan dan kemanusiaan. Jadi, pada yayasan tidak ada anggota, yang ada hanyalah pengurusnya.

Page 14: Badan hukum sebagai subyek hukum

Perbedakan Korporasi dengan Yayasan

a). Pada korporasi para anggotanya bersama-sama mempunyaikekayaan dan bermacam-macam kepentingan yang berwujuddalam badan hukum itu; sedangkan pada yayanan kepentinganyayasan tidak terletak pada anggotanya, karena yayasan tidakmempunyai anggota.b). Dalam korporasi para anggota bersama-sama merupakan organyang memegang kekuasaan yang tertinggi; sedangkan dalamyayasan yang memegang kekuasaan tertinggi adalahpengurusnya.c). Dalam korporasi yang menentukan maksud dan tujuannyaadalah para anggotanya; sedangkan dalam yayasan yangmenentukan maksud dan tujuannya adalah orang-orang yangmendirikan yang selanjutnya berdiri di luar badan tersebut.d). Pada korporasi titik berat pada kekuasaannya dan kerjanya; sedangkan pada yayasan titik berat pada suatu kekayaan yang ditujukan untuk mencapai sesuatu maksud tertentu.

Page 15: Badan hukum sebagai subyek hukum

Badan hukum dapat pula dibedakan atas 2 jenis

Di Indonesia kriterium yang dipakai untuk menentukan sesuatu badan hukum termasuk badan hukum publik atau termasuk badan hukum privat ada 2 macam:a. Berdasarkan terjadnya, yakni "badan hukum privat" didirikan oleh perseorangan, sedangkan "badan hukum publik" didirikan oleh Pemerintah/Negara.b. Berdasarkan lapangan kerjanya, yakni apakah lapangan pekerjaan itu untuk kepentingan umum atau tidak. Kalau lapangan pekerjaannya untuk kepentingan umum, maka badan hukum tersebut merupakan badan hukum publik, kalau lapangan pekerjaannya untuk kepentingan perseorangan, maka badan hukum itu termasuk badan hukum privat.

Page 16: Badan hukum sebagai subyek hukum

Badan hukum publik misalnya:-Negara RI;-Daerah Propinsi;-Daerah Kabupaten/Kota;-Bank-bank Negara (seperti Bank Indonesia).Badan hukum privat misalnya:-Perseroan Terbatas (PT);-Koperasi;-Yayasan.

Page 17: Badan hukum sebagai subyek hukum

Peraturan Tentang Badan Hukum (Rechtspersoon)

BW tidak mengatur secara lengkap dan sempurna tentang badan hukum. Dalam BW ketentuan tentang badan hukum hanya termuat pada Buku III titel IX Pasal 1653 s.d. 1665 dengan istilah "van zedelijke lichamen" yang dipandang sebagai perjanjian, karena itu, lalu diatur dalam Buku III tentang perikatan. Hal ini menimbulkan keberatan para ahli karena badan hukum adalah persoon, maka seharusnya dimasukkan dalam Buku I tentang orang

Page 18: Badan hukum sebagai subyek hukum

Peraturan perundang-undangan lain yang mengatur tentang badan hukum ini antara lain termuat dalam Stb. 1870 No. 64 tentang pengakuan badan hukum; Stb. 1927 No. 156 tentang Gereja dan Organisasi-organisasi Agama; Undang-undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian; Undang-undang No. 25Tahun 1992 tentang Perkoperasian; Undang-undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas; Undang-undang No. 12 Tahun 1998 tentang Perbankan; dan Undang-undang No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan.

Page 19: Badan hukum sebagai subyek hukum

Syarat-syarat Badan HukumAda beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh suatu badan/ perkumpulan/badan usaha agar dapat dikatakan sebagai badan hukum (rechtspersoon) yaitu:

Page 20: Badan hukum sebagai subyek hukum

1. Adanya kekayaan yang terpisahHarta kekayaan ini diperoleh dari para anggota maupun dari perbuatan pemisahan yang dilakukan seseorang/partikelir/ pemerintah untuk suatu tertentu. Adanya harta kekayaan ini dimaksudkan sebagai alat untuk mencapai tujuan daripada badan hukum yang bersangkutan. Harta kekayaan ini, meskipun berasal dari pemasukan anggota-anggotanya, tetapi terpisah dengan harta kekayaan kepunyaan pribadi anggota-anggotanya itu. Perbuatan pribadi anggota-anggotanya tidak mengikat harta kekayaan tersebut, sebaliknya, perbuatan badan hukum yang diwakili pengurusnya tidak mengikat harta kekayaan anggota-anggotanya.

Page 21: Badan hukum sebagai subyek hukum

2. Mempunyai tujuan tertentuTujuan tertentu ini dapat berupa tujuan yang idul maupun tujuan komersiil yang merupakan tujuan tersendiri daripada badan hukum. Jadi, bukan tujuan untuk kepentingan satu atau beberapa orang anggotanya. Usaha untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan sendiri oleh badan hukum dengan diwakili organnya. Tujuan yang hendak dicapai itu lazimnya dirumuskan dengan jelas dan tegas dalam anggaran dasar badan hukum yang bersangkutan.

Page 22: Badan hukum sebagai subyek hukum

3. Mempunyai kepentingan sendiriDalam mencapai tujuannya badan hukum mempunyai kepentingan sendiri yang dilindungi oleh hukum. Kepentingan-kepentingan tersebut merupakan hak-hak subyektif sebagai akibat dari peristiwa-peristiwa hukum. Oleh karena itu, badan hukum mempunyai kepentingan sendiri, dan dapat menuntut serta mempertahankannya terhadap pihak lain dalam pergaulan hukumnya. Kepentingan sendiri dari badan hukum ini harus stabil, artinya tidak terikat pada suatu waktu yang pendek, tetapi untuk jangka waktu yang panjang.

Page 23: Badan hukum sebagai subyek hukum

4. Ada organisasi yang teraturBadan hukum adalah suatu konstruksi yuridis. Karena itu, sebagai subyek hukum di samping manusia, badan hukum hanya dapat melakukan perbuatan hukum dengan perantaraan organnya. Bagaimana tata cara organ badan hukum yang terdiri dari manusia itu bertindak mewakili badan hukum, bagaimana organ itu dipilih, diganti dan sebagainya, diatur dalam anggaran dasar dan peraturan-peraturan lain atau keputusan rapat anggota yang tiada lain daripada pembagian tugas. Dengan demikian, badan hukum mempunyai organisasi.

Page 24: Badan hukum sebagai subyek hukum

Pada akhirnya, yang menentukan suatu badan/perkumpulan/ perhimpunan sebagai badan hukum atau tidak adalah hukum positif yakni hukum yang berlaku pada suatu daerah/negara tertentu, pada waktu tertentu dan pada masyarakat tertentu. Misalnya di Perancis dan Belgia, hukum positifnya mengakui Perseroan Firma sebagai badan hukum. Sedangkan di Indonesia hukum positifnya tidak mengakuinya sebagai badan hukum.Syarat mutlak untuk diakui sebagai badan hukum, himpunan/ perkumpulan/badan itu harus mendapat izin dari Pemerintah cq. Departemen Kehakiman (d/h Gubernur Jenderal - Pasal 1 Stb. 1870 No. 64).

Page 25: Badan hukum sebagai subyek hukum

Perbuatan Badan HukumSebagaimana dikatakan badan hukum adalah subyek hukum yang tidak berjiwa seperti manusia, sehingga badan hukum tidak dapat melakukan perbuatan-perbuatan hukum sendiri, melainkan diwakili oleh orang-orang manusia biasa. Namun, orang-orang ini bertindak bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk dan atas nama badan hukum. Orang-orang yang bertindak untuk dan atas nama badan hukum ini disebut "organ" (alat perlengkapan seperti pengurus, direksi dan sebagainya) dan badan hukum yang merupakan unsur penting dari organisai badan hukum itu.

Page 26: Badan hukum sebagai subyek hukum

SEKIAN & TERIMA KASIH