Top Banner
Memasyarakatkan Kalender Qomariah (Hijriyah) dari Sudut Pandang Astrofisika Oleh : Rizal Pahlevi, Amd.A.K.
23

back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]

Jun 20, 2015

Download

Education

INMA

kelebihan kalender hijriyah dari sudut pandang astrofisika
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]

Memasyarakatkan Kalender Qomariah

(Hijriyah) dari Sudut Pandang

Astrofisika

Oleh :

Rizal Pahlevi, Amd.A.K.

Page 2: back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]

A. ABSTRAKSI

Dalam rangka menyempurnakan sistem penanggalan di dunia, maka penulis

berinisisatif untuk mengusulkan suatu penanggalan yang lebih sempurna, yaitu sistem

penanggalan qomariah.Sistem penanggalan ini berdasarkan perputaran bulan mengelilingi

bumi.Dengan sistem penanggalan tersebut kesalahan perhitungan tanggal tiap tahunnya yang

biasa terjadi pada sistem penanggalan masehi dapat dihindari.Dengan demikian, seseorang

yang lahir pada tanggal 29 Februari tak perlu bingung dalam menentukan umur nya.Penulis

dalam karya ini membandingkan disertai bukti-bukti ilmiah antara teori heliosentris dan teori

geosentris yang merupakan dasar dari pembuatan sistem penanggalan pada kalender masehi

dan kalender hijriyah.Hal ini bertujuan untuk mencari manakah teori yang paling kuat

buktinya antara heliosentris dan geosentris.

Page 3: back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]

B. PENDAHULUAN

Fenomena yang melatarbelakangi penulis dalam menulis karya ilmiah ini adalah

adanya komentar dari sebuah website yang bingung dengan penentuan umur karena lahir

pada tanggal 29 Februari dan adanya suatu fenomena astronomi yang cukup besar yaitu

manakah yang benar antara geosentris dan heliosentris.

Tujuan dibuatnya karya ilmiah ini adalah untuk dapat memberikan alternatif yang

lebih baik kepada masyarakat, sehingga masyarakat lebih mudah dalam menentukan sistem

penanggalan tiap bulannya dan memberi kesempatan berpikir kepada masyarakat manakah

bukti ilmiah yang kuat perihal geosentris dan heliosentris.

Untuk mewujudkan hal ini, penulis telah meneliti dan mengumpulkan bukti-bukti

yang benar-benar dapat dipahami dengan jelas dan sumber yang terpercaya, sehingga

pengusulan kalender hijriyah ini bukan hanya dapat digunakan pelengkap dalam sistem

penanggalan tapi dapat menjadi standar dunia dalam menentukan sistem penanggalan dalam

1 tahun.

Page 4: back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]

C.DESKRIPSI HASIL KARYA

Dalam karya ilmiah ini penulis akan memaparkan perbandingan antara kalender

masehi dan penanggalan qomariyah sehingga terlihat jelas bagi kita kelebihan dan

kekurangan dari kedua sistem penanggalan tersebut.

SISTEM PENANGGALAN MASEHI

BULAN JUMLAH HARI

Januari 31

Februari 28/29

Maret 31

April 30

Mei 31

Juni 30

Juli 31

Agustus 31

September 30

Oktober 31

November 30

Desember 31

TABEL TAHUN MASEHI(tabel 1)

SISTEM PENANGGALAN HIJRIYAH

BULAN JUMLAH HARI

Muharrom 29

Shafar 30

Rabi'ul awwal 29

Rabi'uts tsani 30

Page 5: back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]

Jumadal ula 29

Jumadal akhirah 30

Rajab 29

Sya'ban 30

Ramadhan 29

Syawwal 30

Dzulqo'dah 30

Dzulhijjah 29

TABEL TAHUN HIJRIYAH(tabel 2)

Dari kedua tabel di atas terlihat jelas perbedaan susunan dari sistem penanggalan

antara sistem penanggalan masehi dan hijriyah, antara tabel 1 dan 2 dapat diamati bahwa

modus yang terstruktur rapi dan memiliki nilai yang lebih tinggi adalah tabel no.2 sehingga

sistem penanggalan hijriyah lebih mudah dipahami dan lebih mudah untuk dihapal.Jika

ditinjau dari modusnya maka akan diperoleh hasil sebagai berikut :

JENIS KALENDER DATA MODUS NILAI MODUSMASEHI 30 4

HIJRIYAH 30 6

perbandingan nilai modus (tabel 3)

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kalender hijriyah memiliki nilai

kebenaran dan nilai ketelitian lebih tinggi dibandingkan dengan kalender masehi karena

memiliki nilai modus yang lebih besar, jika dibandingkan dalam persen maka diperoleh data :

KALENDER NILAI MODUS KETELITIAN KASARMasehi 4 66,67 %Hijriyah 6 100,00 %

ketelitian dalam menentukan jumlah hari / 1 tahun (tabel 4)

Page 6: back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]

Ditinjau dari segi asronomi, sistem penanggalan masehi didasarkan pada perputaran

bumi mengelilingi matahari (kalender Julian-Gregorian), sedangkan kalender hijriyyah

dihitung beradasarkan perputaran bulan dalam mengelilingi bumi.Dalam sejarahnya kalender

Julian-Gregorian ini memilki kelemahan untuk menentukan jumlah hari dalam satu tahun

yang mengakibatkan terjadinya kesalahan penentuan jumlah hari.Oleh karena itu penulis

berinisiatif untuk menganjurkan pemakaian kalender qomariyyah yang dalam sejarahnya

belum pernah terjadi kesalahan untuk menentukan jumlah hari dalam 1 tahun.

Dalam ilmu fisika dijelaskan bahwa matahari sebagai pusat tata surya yang kita kenal

sebagai teori heliosentris yang dipaparkan oleh Copernicus dengan anggapan bahwa matahari

diam dan tidak bergerak sama sekali, dasar teori ini diperkuat oleh beberapa teori fisika yang

dianggap sebagai postulat seperti teori Keppler dan teori Titius-Bode .Sedangkan teori yang

kedua adalah yang kita kenal sebagai geosentris adalah teori yang memaparkan bahwa bumi

yang menjadi pusat tata surya, bulan dan planet-planet lainnya termasuk matahari berputar

mengelilingi bumi, sehingga bumi diam dan tidak bergerak sama sekali, teori ini diperkuat

oleh beberapa ilmuwan pada abad sebelum dicetuskannya teori heliosentris.

Berikut ini akan penulis paparkan beberapa landasan yang menjadi dasar pada

pembuatan kalender masehi yaitu paparan yang mendukung teori heliosentris.Sejarah

mencatat bahwa awal mulanya gagasan teori heliosentris adalah sejak pemuka Yahudi

menyarankan kepada Rajanya untuk menghadiahkan paketan buku ilmu filsafat ke kerajaan

Islam (<13 Masehi) sehingga diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan ilmu filsafat mulai

dipelajari dalam kalangan pelajar Arab, sehingga pada abad ke-13 seorang syi’ah Nashruddin

al Thusi membuat sebuah model planet al Thusi yang kemudian disebarkan pengetahuan

tersebut di Maragha, kemudian pada abad ke-16 pengetahuan ini mendapat penyempurnaan

Page 7: back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]

dari ahli Matematika Polandia yaitu Copernicus yang kemudian didukung oleh seorang filsuf

Augustine de Hippo yang naskahnya dipelajari oleh Galileo.

Setelah itu bermunculan ilmuwan-ilmuwan yang mendukung teori ini dengan

membuat sebuah rumusan-rumusan yang menjadi sebuah postulat hingga zaman sekarang,

salah satunya yaitu teori keppler yang berisi 3 gagasan sebagai berikut :

1. Orbit setiap planet yang mengelilingi matahari berbentuk elips.

2. Luas area yang terbentuk dari garis jarak matahari ke planet dengan waktu tempuhnya

adalah sama.

3. Perbandingan kuadrat waktu revolusi suatu planet terhadap matahari dengan pangkat

tiga jarak suatu planet terhadap matahari adalah sama dengan perbandingan kuadrat

waktu revolusi dengan pangkat tiga jarak planet lainnya terhadap matahari.

Kemudian teori heliosentris ini diperkuat oleh bukti eksperimen, salah satunya yaitu

oleh ahli filsafat Prancis dengan alat yang dinamakan bandul foucault yang menyatakan

bahwa bumi berevolusi terhadap matahari dan berotasi.

Page 8: back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]

BANDUL FOUCAULT(www.oberli.edu)

Kelemahan pada teori heliosentris ini adalah sampai saat ini belum ada bukti nyata

bahkan NASA sekalipun belum menunjukan bukti data yang pasti perihal ukuran matahari

yang sebenarnya, jarak bumi-matahari yang sebenarnya, ukuran planet-planet yang

sebenarnya, sehingga semua data ukuran yang selama ini ada dalam kurikulum pendidikan

adalah data perkiraan pengukuran eksperimen yang dirumuskan sebagai berikur:

F1=F2

Gm1×m2/r2=m2×v2/r

Oleh karena itu, massa matahari yang selama ini ditunjukkan datanya seberat 2 x 1030

kg adalah masih rekayasa yang dapat diperoleh dari rumus tersebut, sedangkan ‘r’ yang

merupakan faktor jarak misal jarak bumi dan matahari masih berupa teori yang dikemukakan

Keppler yakni jarak bumi-matahari saat titik terdekat (perihelium = < 150.000.000 km) dan

titik terjauh (aphelium = 150.000.000 km), sehingga seluruh data astronomi yang berupa

Page 9: back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]

massa planet dan jaraknya terhadap matahari masih bisa direkayasa dengan rumus tersebut

dengan patokan bahwa gaya tarik menarik antara planet dan matahari sebanding dengan gaya

sentrifugal planet dalam lintasan elips terhadap matahari.Kemudian rumus ini, dikembangkan

menjadi kompleks sehingga menjadi standar kebenaran perhitungan seperti halnya rumus

jarak menjadi kompleks dari :

s=v×t

Menjadi :

c2dτ2=(1-rs/4r1)2(1+rs/4rs)2c2dt2-(1+rs/4r1)4(dr12+r12dθ2+r12sin2θdφ2)

Ditinjau dari segi ilmiah, yang menjadi landasan dari pembuatan kalender hijriyah

adalah teori geosentris yaitu dengan landasan perputaran bulan mengelilingi bumi.Dalam

sejarahnya, kalender hijriyah ini dibuat awal penanggalannya berdasarkan hari hijrahnya

Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam.Kalender hijriyah ini dibuat dengan titik acuan

bumi diam sedangkan bulan, matahari dan planet-planet lainnya berputar mengelilingi bumi.

Menurut keterangan dari kitab suci agama Islam yang sebenarnya menjadi peletak

dasar geosentris (karena sebelum lahirnya gagasan teori heliosentris mayoritas astronom

berpedoman pada kitab sucinya dalam menentukan tata surta) secara jelas memaparkan

tentang ilmu astronomi yaitu terbagi dalam beberapa poin sebagai berikut :

1.Matahari bergerak

Terdapat dalam kitab suci, dengan firman Allah sebagai berikut :

”Dan matahari berjalan di tempat peredarannya…”(Yasin:38)

Penjelasan ayat ini yaitu sebuah hadits dari Abu Dzar rodiyallohuan :

Page 10: back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]

“rasululloh shollallohu’alaihi wasalam bersabda:’tahukah kalian ke

manakah matahari itu pergi?’para sahabat berkata:’Alloh dan rosulnya

lebih mengetahui.’beliau bersabda:’sesungguhnya matahari itu berjalan

sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy,lalu dia

bersujud, dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan

kepadanya :’bangunlah!kembalilah seperti semula engkau datang!’

maka dia pun kembali terbit dari tempat terbitnya…”

(HR.Bukhori:4802,Muslim:159,Ahmad:5/145)

2. Bumi diam

Terdapat dalam al Qur’an, sebagai berikut :

“sesungguhnya Alloh menahan langit dan bumi supaya jangan

bergeser(bergerak)…(QS.35:41)

Tafsirnya :

a.Imam Ibnu Jarir rohimahulloh:

“supaya jangan bergeser(bergerak) dari tempat keduanya.”

b.Imam Ibnu Katsir rohimahulloh:

“Maksudnya,supaya keduanya tidak bergerak dari tempatnya.”

c.”…Alloh menciptakan gunung gunung dan menancapkannya di atas bumi

sehingga bumi itu pun diam.”(HR. Ahmad:11844,Tirmidzi:2369)

3.Jarak langit dan bumi

Terdapat pada hadits-hadits Nabi shalallahu’alahi wasallam diantaranya :

”… jarak antara langit dengan bumi adalah 500 tahun perjalanan(unta)

…”(HR.ad darimi,Thabrani dan Baihaqi)

Page 11: back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]

4.Gambaran alam semesta

Dalil:

a.”…antara langit ketujuh dengan kursi adalah 500 tahun

perjalanan(unta),antara kursi dengan air adalah 500 tahun perjalanan dan Arsy

berada di atas air dan Alloh berada di atas Arsy…”

(HR.ad darimi,Thabrani dan Baihaqi)

b.”Alloh yang maha Rohman bersemayam di atas Arsy.”(Thoha:5)

c.”…Dan Arsy-Nya di atas air…”(Hud:7)

d.”Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam

dua hari…kemudian Dia menuju penciptaan langit…lalu Dia berkata kepada

langit dan bumi :”Datanglah kamu keduanya menurut perintah-

Ku…”(Fushshilat:9-12)

e.”…langit dan bumi itu keduanya dahulu menyatu kemudian Kami pisahkan

keduanya.”(Al Anbiya:30).

Bukti-bukti ilmiah yang mendukung geosentris dan telah secara eksperimen dilakukan

dengan beberapa studi kritis penulis, yaitu :

1.Tentang Bukti Ilmiah bahwa bumi Diam

Semakin banyak bukti dalam teknologi canggih yang membuktikan bahwa

bumi ini diam(tidak berotasi dan berevolusi)Berikut ini hasil pengamatan

interferometer dalam satelit yang salah satunya membuktikan bumi ini justru diam :

a.Pencitraan melelui satelit membuktikan bahwa bumi berbentuk agak lonjong

ke samping kanan dan kirinya,dengan jari jari mendekati 6400 km di daerah

equator dan mendekati 6300 km di daerah kutubnya.

Page 12: back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]

perbedaan jari-jari kutub bumi dan khatulistiwa(google.com)

b.Tidak adanya pancaran gelombang kejut berbentuk kerucut pada seluruh

sisinya.

tidak adanya pancaran gelombang kerucut yang membuktikan diamnya bumi(google image)

Page 13: back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]

c.Permukaan bumi tidak rata.

tidak ratanya permukaan bumi(google image)

Dalam poin b di atas, secara kaidah aerodinamika dan hidrodinamika, jika

bumi benar-benar bergerak dengan kecepatan rotasi mendekati 1

mach(mendekati 333 m/s) dan berevolusi dengan kecepatan mendekati 300

mach, maka seharusnya ditemukan pancaran gelombang kejut yang ditangkap

interferometer satelit.

2.Gejala ‘Geodetic wrap’

Gejala ‘Geodtic wrap’ adalah gejala adanya energi dari benda bermassa untuk

melengkungkan dimensi udara sekitar.Hal ini pernah dijelaskan para ilmuwan namun

mereka sempat menjelaskan : ‘mengapa energi demikian muncul secara simultan di

bumi ?’

Jawabnya tentu karena bumi diam yaitu tidak berotasi, sebab jika bumi

berotasi maka energi ‘geodetc wrap’ ini akan terhapus oleh gerakan bumi tersebut.

Page 14: back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]

3.Teknologi ‘Trigger Effect’

Struktrur bumi berdasarkan penelitian eksperimen terkini melalui suatu alat

pemicu “trigger effect’ dengan prinsip dasar eksperimen :

‘tatkala meriam memberikan serentetan ledakan sehingga frekuensi ledakan

melampaui frekuensi ambang batas total partikel lapisan bumi,maka setiap

partikel pada lapisan bumi akan memantulkan kelebihan frekuensi, kelebihan

frekuensi yang kemudian diterima detektor sesuai dengan jenis partikel zat.’

Prinsip ini diterapkan juga pada teknologi sekarang dalam spektrometri

serapan atom(SSA).Dengan eksperimen di atas diperoleh hasil :

a.Lapisan inti bumi terdiri dari besi dan nikel cair bersuhu tinggi.

b.Lapisan tengah terdapat sebuah lapisan hampa udara yang berfungsi sebagai

gaya ‘levitasi’ yaitu gaya penarik lapisan di atasnya.Lapisan vakum ini seperti

yang diterapkan pada bom nuklir untuk menstabilkan posisi U-238.

c.Lapisan luar yang terdiri dari beberapa lapisan batuan dan tanah.

d.Panjang gelombang yang dipancarkan tiap partikel lapisan bersifat simultan,

hal inilah yang menjadi bukti bahwa bumi diam, karena jika bumi bergerak

maka akan dihasilkan panjang gelombang yang diskrit, sebagaimana analisis

yang dihasilkan pada pembacaan seismograf berikut :

Page 15: back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]

data seismograf(google iamge)

‘Pancaran gelombang kecil yang dihasilkan bersifat simultan antara

gelombang bodi dan gelombang permukaan,lain halnya dengan adanya sedikit

pergerakan bumi seperti pergeseran lempeng atau gempa maka gelombang

yang dihasilkan adalah diskrit.’

Dengan demikian bumi tidaklah berotasi apalagi berevolusi dengan kecepatan

30 km/s atau sekitar 1/6EXP-11 parsek/detik, karena jika bumi bergerak dengan cara

demikian maka akan dihasilkan grafik yang benar-benar diskrit.

4.Teknologi medan magnet bumi

Untuk mengkaji sifat magnetik suatu bahan diperlukan suatu ruangan yang

memiliki medan magnet homogen dalam arti ‘terbebas’ dari pengaruh medan

magnetik bumi.Maka diperlukan suatu kumparan dengan ukuran,banyaknya lilitan

dan besar arus listrik serta dalam ukuran ruangan tertentu.Hal ini telah dibuktikan

dengan kumparan Helmholtz di Oakland University.Dengan hasil eksperimen :

Page 16: back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]

“medan magnetik yang dipancarkan bumi untuk ditiadakan pengaruhnya oleh

kumparan helmholtz bersifat simultan dan tetap besarnya serta tidak berbentuk

diskrit(diskrit di sini dalam arti terputus dan tidak tetap jumlahnya).”

Hal di atas membuktikan bumi tidak bergerak.Sebab jika bumi bergerak maka

akan terjadi perubahan besar medan magnetik bumi yang berarti alat kumparan

helmholtz tidak bisa ditetapkan baik arusnya,besarnya maupun jumlah lilitannya.Hal

ini sesuai rumusan :

dB=m/qr*dv

Namun, kenyataan di Laboratorium Magnet Kettering (AS) membuktikan

bahwa ukuran arus listrik,besarnya maupun jumlah lilitan kumparan helmholtz dapat

ditetapkan untuk dapat meniadakan pengaruh medan magnetik bumi dan menciptakan

medan magnet yang homogen untuk dapat mengkaji sifat magnetik bahan.Dengan

demikian,hal ini membuktikan tidak terjadi perubahan besar medan magnetik bumi

yang berarti bumi tidak bergerak.

5.Eksperimen Michelson-Morley

Secara fakta percobaan yang dilakukan Michelson-Morley untuk

membuktikan keberadaan eter justru hasil percobaan tersebut adalah bukti bahwa

bumi diam.Dalam eksperimen ini, tidak ditemukan adanya pola pergeseran

interferensi dalam arti kecepatan cahaya yang dipancarkan dalam posisi tegak lurus

atau searah atau berlawanan arah dengan rotasi bumi seharusnya ditemukan

perbedaan kecepatan yang ditandai dengan selisih waktu dari hasil penangkapan

detektor, namun hasilnya justru tidak ditemukan selisih waktu yang berarti setiap

posisi kecepatan cahaya yang dipancarkan adalah kecepatannya sama.

Page 17: back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]

Hal ini terjadi bukan karena tidak adanya eter, namun justru hal ini menjadi

fakta bahwa rotasi bumi tidak ada.Karena eksperimen fisika membuktikan bahwa

kecepatan cahaya dipengaruhi gravitasi (percobaan gravitational red-shift) yang

berarti jika benar bumi berotasi maka seharusnya tiap posisi penembakan sumber

cahaya akan mempengaruhi kecepatannya dengan adanya eter maupun tidak ada,

karena yang mempengaruhi adalah kecepatan ‘medan rotasi’(jika rotasi ada) terhadap

cahaya, bukan eter.

Contoh realita:

Seseorang berlari di atas eskalator yang bergerak di ruangan beroksigen.

Secara jelas yang mempengaruhi perubahan kecepatan kita berlari adalah eskalator

yang bergerak bukan oksigen.Dengan demikian percobaan ini justru membuktikan

tidak adanya “eskalator yang bergerak” dalam arti bahwa bumi ini diam.

Koreksi terhadap percobaan ini yaitu eter merupakan senyawa kimia yang

seharusnya untuk mempermudah mendeteksi keberadaannya di udara dilakukan

secara analisis kimia tepatnya analisis kualitatif,bukan dengan interferensi

cahaya.Sebab jika demikian,hal ini sama saja dengan mencari ion tembaga dalam

larutan dengan sistem pemantulan cahaya,tentu hal ini sulit dilakukan,untuk itu

sebaiknya dilakukan secara kimia yaitu dengan penambahan pengendapnya.Sehingga

terbentuk endapan Cu(OH)2 yang terlihat mata.

6.Koreksi pengukuran alam semesta

Untuk mendukung teori big bang, Hubble memaparkan hasil temuannya yang

menyatakan bahwa bintang yang teramati selalu bergerak menjauh dalam arti

memancarkan radiasi merah, lebih jauh lagi menyatakan bahwa alam semesta

mengembang seperti balon.

Page 18: back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]

Sebenarnya kesimpulan yang tepat untuk hasil pengamatannya adalah bahwa

radiasi atau cahaya yang dipancarkan oleh detektor teleskop telah diperlambat oleh

gaya gravitasi bumi shingga seolah-olah bintanglah yang memancarkan radiasi merah

padahal cahaya yang pertama kali dipancarkanlah yang telah diperlambat oleh

gravitasi bumi, sehingga berkas cahaya terusan yang ditangkap detektor

bergelombang panjang (radiasi merah).

Hal ini dapat dipahami dengan eksperimen gravitational red shift yang

menunjukkan setiap radiasi/cahaya yang dipancarkan akan diperlambat kecepatannya

oleh gravitasi bumi, sehingga semakin besar sudutnya terhadap permukaan bumi

semakin kuat pengaruh gravitasi untuk melemahkan kecepatannya.

percobaan red-shift gravitational dengan getaran yang dipancarkan Fe(hyperphysics.edu)

7.Bukti LHC(Large Hadron Collider)

Dengan penelitian alat tercanggih sub nuklir membuktikan bahwa yang terus

meluas adalah energi alam semesta bukan materi alam semesta, dengan mekanisme

sebagai berikut :

Page 19: back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]

‘Dengan peristiwa sinar kosmik yg menerpa atom gas atmosfer maka

mekanisme strange quark dapat ditelaah yaitu selalu meluruh menjadi boson

dan charm quark, sementara charm quark akan selalu meluruh menjadi boson

dan anti down quark, lalu anti down quark akan terus meluruh dgn

menghasilkan boson atau energi’

Dari sini dpt disimpulkan yg mengekspansi ke segala arah bukanlah materi

(string tertutup) melainkan energy (string terbuka).

Dengan demikian yang terus meluas bukan materi alam semesta tetapi yang

meluas adalah energi yang dipancarkan setiap partikel alam semesta.Adapun

mengenai penemuan Hubble bahwa bintang bergerak menjauh atau langitnya bergerak

dalam arti meluas (karena memancarkan gelombang merah), sebenarnya yang

menyebabkan ini terjadi adalah karena sumber cahaya yang dipancarkan untuk

mendeteksi inilah yang panjang gelombangnya melemah akibat pengaruh gravitasi

bumi sehingga menghasilkan pancaran merah (red- shift).

Page 20: back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]

D.PENUTUP

Dapat penulis simpulkan bahwa selain mudah untuk dihapal dan terstruktur lebih rapi

dalam sistem penanggalan satu tahun, kalender hijriyyah ini menjadi penguat bahwa sistem

tata surya kita ini memiliki pusat di bumi dalam arti geosentris dengan penguat beberapa

bukti ilmiyah yang telah teramati, sedangkan kalender masehi yang berlandaskan pada

perputaran bumi mengelilingi matahari pun mempunyai beberapa penguat bukti, jika

dibandingkan nilai kebenaran antara geosentris dan heliosentris yaitu 100:67, hal ini

dikarenakan terbukti oleh NASA bahwa ternyata matahari bergerak dan tidak diam.

Page 21: back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]

DAFTAR PUSTAKA .

www.hyperphysics.edu

www.institutefisika.wordpress.com

www.NASA.gov

Page 22: back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]

PROFIL PESERTA

− Rizal Pahlevi, Amd.A.K., Amd.Kom.

Berprofesi sebagai penulis karya ilmiyah di berbagai blog, tentor Kimia tetap kelompok

belajar SMANSA (SMA 1 Magelang (Odias Cs.)),tentor fisika dan matematika di bimbel-

bimbel lokal serta maintenance komputer.Lulusan dari Akademi Kimia Bogor dan Diploma

Komputer di Tanjung Pinang Tahun 2009.Alamat di Kwayuhan-Magelang.Nomor kontak

yang bisa dihubungi 0856 0216 5639.

− Ustadz Abu Hammam Kiryani, B.A.

Berprofesi sebagai muballigh di kota Magelang, pembina yayasan da'wah Mutiara Hikmah

dan membuka usaha herbal.Lulusan dari al Madinah International University lulus S-1 tahun

2012 dan sedang melanjutkan S-2 di universitas tersebut.Alamat di Sawangan-

Magelang.Nomor kontak yang bisa dihubungi 0856 4301 6143

− Rizal Setyawan, S.Pd.

Berprofresi sebagai tentor Bahasa Inggris tetap di Bimbel Hilmi-Magelang dan membuka

usaha dagang di rumah.Lulusan dari Universitas Ahmad Dahlan tahun 2013.Alamat di

Blondo-Magelang.Nomor kontak yang bisa dihubungi 0815 7987 327.

− Abu Abdillah Edi Wibowo

Berprofesi sebagai pemimpin redaksi yayasan da'wah Mutiara Hikmah dan

pengusaha.Mengambil jurusan programmer di Universitas Gajah Mada.Alamat di Kanggan-

Magelang.Nomor yang bisa dihubungi 0856 2541 660

Page 23: back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pahlevi]