Top Banner
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membaca merupakan bagian paling penting dari proses menuntut ilmu. Dengan membaca manusia menjadi tahu apa yang selama ini tidak diketahui. Dengan membaca inilah ilmu didapatkan. Sehingga perpustakaan dipandang sarana pendidikan yang bersifat teknis edukatif dan bersama-sama dengan unsur lain ikut dalam menentukan berlangsungnya dan berhasilnya proses pembelajaran. Kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat dalam hal memperoleh informasi di era melimpahnya informasi ini memberikan besarnya peluang untuk perpustakaan dalam melakukan perbaikan baik pola pelayanan maupun peranan yang diberikan, sebagai mediator informasi. Di tengah perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang pesat ini perpustakaan harus tetap menjaga eksistensi nya di tengah kehidupan masyarakat. 1 Perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti buku. Setelah mendapat awalan per dan akhiran an menjadi perpustakaan yang berarti kitab primbon, atau kumpulan buku-buku yang kemudian disebut koleksi bahan pustaka. 2 Perpustakaan khususmerupakan perpustakaan yang didirikan untuk mendukung visi dan misi lembaga-lembaga khusus dan berfungsi sebagai pusat 1 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 16 2 Herlina, Manajemen Perpustakaan, (Palembang: Grafika Telindo Press, 2009), h. 1 1
27

BABI PENDAHULUAN A.LatarBelakang Membaca ...repository.radenfatah.ac.id/4806/1/BAB I.pdf1 BABI PENDAHULUAN A.LatarBelakang Membaca merupakanbagianpalingpentingdari prosesmenuntutilmu.

Feb 08, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Membaca merupakan bagian paling penting dari proses menuntut ilmu.

    Dengan membaca manusia menjadi tahu apa yang selama ini tidak diketahui.

    Dengan membaca inilah ilmu didapatkan. Sehingga perpustakaan dipandang

    sarana pendidikan yang bersifat teknis edukatif dan bersama-sama dengan unsur

    lain ikut dalam menentukan berlangsungnya dan berhasilnya proses

    pembelajaran.

    Kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat dalam hal memperoleh

    informasi di era melimpahnya informasi ini memberikan besarnya peluang untuk

    perpustakaan dalam melakukan perbaikan baik pola pelayanan maupun peranan

    yang diberikan, sebagai mediator informasi. Di tengah perkembangan teknologi

    informasi yang terus berkembang pesat ini perpustakaan harus tetap menjaga

    eksistensi nya di tengah kehidupan masyarakat. 1

    Perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti buku. Setelah

    mendapat awalan per dan akhiran an menjadi perpustakaan yang berarti kitab

    primbon, atau kumpulan buku-buku yang kemudian disebut koleksi bahan

    pustaka.2Perpustakaan khususmerupakan perpustakaan yang didirikan untuk

    mendukung visi dan misi lembaga-lembaga khusus dan berfungsi sebagai pusat

    1Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 162 Herlina, Manajemen Perpustakaan, (Palembang: Grafika Telindo Press, 2009), h. 1

    1

  • 2

    informasi khusus terutama berhubungan dengan penelitian dan pengembangan.

    Biasanya perpustakaan ini berada di bawah badan, institusi, lembaga atau

    organisasi bisnis, industri, ilmiah, pemerintah, dan pendidikan misal perguruan

    tinggi, perusahaan, departemen, asosiasi profesi, instansi pemerintah dan

    sebagainya.

    Perpustakaan khusus biasanya mempunyai karakteristik khusus apabila

    dilihat dari fungsi, subyek yang ditangani, koleksi yang dikelola, pemakaian yang

    dilayani dan kedudukannya. Sehingga hal tersebut nantinya akan terlihat dengan

    jelas perbedaannya dengan perpustakaan pada umumnya.3

    Perpustakaan khusus yaitu perpustakaan yang dikelola oleh perorangan,

    korporasi, asosiasi, badan pemerintah atau kelompok lain untuk pengumpul,

    pengorganisasian dan penyebaran informasi dan terutama ditentukan pada sebuah

    subjek khusus dan memberikan jasa pada sekelompok pemakai.4 Sedangkan

    menurut Undang-Undang No 43 tahun 2007 tentang perpustakaan dalam Bab 1

    (ketentuan umum) pasal 1 disebutkan bahwa “Perpustakaan khusus adalah

    perpustakaan yang diperuntukan secara terbatas bagi pemustaka di lingkungan

    lembaga pemerintahan, lembaga masyarakat, lembaga pendidikan, keagamaan,

    rumah ibadah, atau organisasi lain”.5

    3 Arif Surachman, Pengelolahan Perpustakaan Khusus. Artikel ini diakses pada tanggal 01Agustus 2017 http://www.google.co.id/urr?sa=t~source=web~rct=j~url=http:/2arifs.staf.UGM.ac.id.

    4Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), h. 2.11.5 Perpustakaan Nasional, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007

    Tentang Perpustakaan (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2007), h.7

  • 3

    Perpustakaan khusus harus memiliki strategi supaya bisa berjalan sesuai

    dengan tujuan. Strategi perpustakaan merupakan suatu proses yang dilakukan

    perpustakaan yang berfokus pada tujuan jangka panjang untuk pengembangan

    perpustakaan yang baik dengan penyusun cara, upaya dan usaha perpustakaan

    tersebut bisa mencapai tujuannya. Dengan adanya strategi perpustakaan bisa

    menarik perhatian masyarakat dan bisa meningkatkan minat masyarakat terhadap

    perpustakaan. Strategi promosi perpustakaan merupakan salah satu bentuk

    strategi dalam pengembangan perpustakaan.

    Mempromosikan perpustakaan haruslah diketahui bahwa promosi

    perpustakaan terdiri dari berbagai unsur maupun komponen yang harus

    diperhatikan. Menurut Qalyubi untuk mempromosikan perpustakaan perlu

    diperhatikan unsur-unsur promosi yaitu attention (perhatian), interest

    (ketertarikan), desire (keinginan), action (tindakan), dan satisfy (kepuasan). 6

    Kepuasan menurut Richard Olivier dalam bukunya adalah tanggapan

    pelanggan atas terpenuhnya kebutuhan, hal ini berarti bahwa suatu bentuk

    keistimewaan dari suatu barang atau jasa yang memberikan tingkat kenyamanan

    yang terkait dengan pemenuhan suatu kebutuhan. Tingkat kepuasan pemustaka

    dapat dikatakan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan

    6 Qalyubi, Syihabuddin, Dasar- dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi, (Yogyakarta:Jurusan Perpustakaan dan Informasi, 2007), h. 261

  • 4

    dengan harapan pemustaka. Apabila kinerja dan layanan pemustaka melebihi

    harapan maka pemustaka akan merasakan kepuasan.7

    Untuk mencapai kepuasan pemustaka menurut Rahmah ada lima dimensi

    pokok yang harus diperhatikan dalam pelayanan perpustakaan yaitu: 1)

    realiabitas, memberikan layanan perpustakaan sesuai dengan sop perpustakaan,

    2) daya tanggap, merespon permintaan dengan membangun komunikasi dengan

    baik, 3) jaminan, membangun media yang ,udah diakses pengguna, 4) empati,

    berusaha berfikir dari sudut pandang pemustaka sehingga pustakawan dapat

    memahami kebutuhan pemustaka, 5) bukti fisik, melengkapi fasilitas dan

    menciptakan suasana yang kondusif. 8

    Layanan perpustakaan diselenggarakan dengan tujuan untuk membantu

    memenuhui kebutuhan informasi pemakai secara tepat dan akurat, yaitu melalui

    penyediaan bahan pustaka dan penyediaan secara penelusurnya. Dan secara

    umum dapat dikatakan bahwa kegiatan layanan perpustakaan adalah sebagai

    jembatan antara yang memiliki perpustakaan dengan pemakai yang

    membutuhkannya guna mengoptimalisasikan manfaat bahan pustaka atau sumber

    informasi yang ada.9

    7Bernes, Pedoman Pemasaran Strategi Jasa Pendidikan Perpustakaan, (Bandung, Alfabeta,2003), h. 64

    8Rahmah Agustiana, Artikel Strategi Perpustakaan Uin Syarif Hidayatullah di akses pada 01Agustus 2017 dari http://www.google.co.id/url?&source=web&rct=http://rahmahagustiani.Blogspot.com/2011/

    9 Lisda Rahayu dan Romatun Anggraini Kiesmas, Pelayanan Bahan Pustaka, (Jakarta:Universitas Terbuka, 2011), h. 1.4.

    http://www.google.co.id/url?&source=web&rct=http://rahmahagustiani

  • 5

    Layanan perpustakaan adalah proses penyebarluasan segala macam

    informasi kepada masyarakat luas, layanan juga berupa suatu upaya dari pihak

    pustakawan untuk memberikan kesempatan pada para pemustaka dalam

    menyediakan bahan-bahan pustaka dan fasilitas perpustakaan yang lain secara

    optimal.Penjelasan tersebut selaras dengan pernyataanAse S.Muchyidin yang di

    kutip oleh Sinaga dalam buku Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional.

    Ase mengungkapkan bahwa kegiatan pelayanan perpustakaan adalah usaha yang

    menyediakan bahan-bahan bagaimana agar setiap bahan yang tersedia di

    perpustakaan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pemakainya.10

    Perpustakaan jenis ini berada pada suatu instansi atau lembaga tertentu

    baik pemerintah maupun swasta, dan sekaligus sebagai pengelola dan

    penanggung jawabnya.

    Ciri-ciri dari perpustakaan khusus antara lain:

    a. Memiliki koleksi yang terbatas pada satu atau beberapa subjek.

    b. Memiliki informasi yang luas dan mendalam bidang kekhususannya

    itu.

    c. Keanggotaan perpustakaan khusus biasanya terbatas, yaitu orang-

    orang yang berniat atau berkarya dalam bidang subjek koleksi

    perpustakaan itu.

    10 Andi Prastowo, Manajemen perpustakaan Sekolah Profesional, (Jogjakarta: Divapress,2012),h. 242-243.

  • 6

    d. Ukuran perpustakaan khusus relatif kecil dan jumlah koleksinya relatif

    sedikit.11

    Tujuan perpustakaan khusus itu sendiri lazimnya sama dengan

    perpustakaan-perpustakaan lainnya yang mempunyai tujuan yang memberikan

    informasi kepada penggunanya. Perpustakaan khusus tidak hanya baik dalam

    menemukan informasi, tetapi juga dalam hal penyebaran informasinya kepada

    pengguna yang memerlukannya, jauh lebih baik dari pada yang dapat dilakukan

    perpustakaan lainnya. Secara khusus perpustakaan khusus ini amat baik dalam

    pemberian jasa kesiagaan informasi bila para penggunanya menginginkan agar

    selalu mendapat informasi ilmiah yang mutahir sehingga tidak menjadi

    ketinggalan informasi.

    Perpustakaan Bank Indonesia Palembang merupakan salah satu

    perpustakaan khusus yang ada di Palembang,dalam proses pengadaan bahan

    pustakapegawai perpustakaan kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi

    Sumatra Selatan membuat daftar bahan pustaka yang akan dibeli sesuai dengan

    kebutuhan pemustaka kemudian dilakukan pemesanan dan pembelian bahan

    pembelian bahan pustaka. Setelah bahan pustaka yang baru datang pegawai

    perpustakaan dengan sigap melakukan proses pengelolaan bahan pustaka tersebut

    mulai dari pemberian cap,klasifikasi,katalogisasi,penyampulan, pemasangan

    barcode dan menginput data bahan pustaka baru ke dalam systemcyber library

    11 F.Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan (Yogyakarta: Graha Ilmu,2007),h.6

  • 7

    yang dimiliki perpustakaan agar kemudian data bahan pustaka tersebut bisa

    diakses dan mudah ditemukan oleh para pemustaka yang mencari melalui daftar

    koleksi. Setelah semua proses pengolahan bahan pustaka selesai bahan pustaka

    kemudian baru dilakukan penyusunan buku rak display.

    Dalam mempromosikan bahan pustaka pegawai perpustakaan kantor

    perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Selatan membuat sinopsis dari

    setiap bahan pustaka, kemudian dikirim melalui email ke semua pegawai kantor

    perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Selatan. Pada hari-hari tertentu

    pegawai perpustakaan melakukan promosi secara langsung kepada pemustaka

    dengan cara membawa beberapa buku yang sebelumnya telah disiapkan pada

    trolly khusus. Strategi yang dilakukan di perpustakaan Bank Indonesia sangat lah

    menarik untuk diteliti.

    B. Rumusan Masalah

    a. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan

    beberapa permasalahan yaitu:

    1. Strategi apa yang di lakukan perpustakaan Bank Indonesia meningkatkan

    kepuasan pemustaka ?

    2. Faktor apa yang menghambat strategi perpustakaan khusus dalam

    meningkatkan kepuasan pemustaka di perpustakaan studi kasus

    perpustakaan Bank Indonesia?

  • 8

    C. Tujuan dan Kegunaan penelitian

    a. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

    1. Untuk mengetahui strategi perpustakaan khusus dalam meningkatkan

    kepuasan pemustaka terhadap layanan di perpustakaan studi kasus:

    perpustakaan Bank Indonesia.

    2. Untuk mengetahui faktor apa saja strategi perpustakaan khusus dalam

    meningkatkan kepuasan pemustaka terhadap layanandi perpustakaan studi

    kasus: perpustakaan Bank Indonesia.

    b. Kegunaan Penelitian

    Adapun kegunaan atau manfaat dari penelitian ini yaitu:

    1. Teoritis

    a) Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan

    dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi semua kepuasan yang

    membacaataupun peneliti sendiri.

    b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

    pemikiran dan pengembangan wawasan serta pengetahuan tentang cara

    meningkatkan kepuasan layanan diperpustakaan.

    c) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan sebagai literatur

    bagi peneliti selanjutnya.

    2. Bagi pribadi penelitian ini dapat menambah wawasan keilmuan

    pengetahuan penulis mengenai permasalahan yang diteliti.

  • 9

    D. Tinjauan Pustaka

    Kegiatan penelitian ini mencakup kegiatan mengkaji karya- karya ilmiah

    yang mempunyai relevansi dengan pokok permasalahan. Berdasarkan beberapa

    hasil penelitian dan karya tulis ilmiah yang pernah dilakukan sebelumnya yang

    sedang direncanakan dan menunjukkan bahwa penelitian yang akan dilakukan

    belum pernah dibahas atau diteliti. Berikut ini beberapa penelitian terdahulu yang

    berkaitan dengan kajian penelitian ini yaitu:

    Siti Bidaya Sari dalam skripsinya yang berjudul “Efektivitas

    perpustakaan khusus dalam memberi layanan informasi bagi pegawai kantor

    perwakilan bank indonesia wilayah VII” dalam penelitiannya jenis penelitian ini

    menggunakan penelitian kualitatif deskriftif menyatakan bahwa efektivitas

    layanan yang mempermudah akses para pegawai sudah mencapai efektivitas

    untuk memenuhi kebutuhan informasi terkini melalui sarana fasilitas yang ada.

    Dalam penelitian ini berfokus pada efektivitas layanan yang diberikan

    pustakawan serta hambatan pustakawan dalam efektivitas layanan memberikan

    layanan informasi. Adapun perbedaan penelitian ini adalah fokus pada penelitian

    kepuasan layanan dalam memberikan informasi kepada pengguna perpustakaan

    di perpustakaan Bank Indonesia.

    Agustina, dalam skripsinya yang berjudul “Strategi Pengembangan

    perpustakaan Khusus Dalam Melayani Masyarakat di Perpustakaan Bank

    Indonesia Wilayah VII Provinsi Sumatra Selatan”. Penelitian ini bertujuan untuk

    mengetahui jenis-jenis pengembangan yang ada di perpustakaan Bank Indonesia

  • 10

    dalam melayani kebutuhan pemustaka, untuk mengetahui faktor apa saja yang

    mendukung dan menghambat perpustakaan Bank Indonesia dalam melayani

    kebutuhan pemustaka. Serta untuk mengetahui strategi dan peran pengelola

    perpustakaan Bank Indonesia dalam melayani kebutuhan pemustaka. Jenis

    penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan

    deskriftif kualitatif. Di perpustakaan Bank Indonesia dalam melayani kebutuhan

    pemustaka yaitu: ada pengembangan dari dalam dan ada pengembangan dari luar

    faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukungnya yaitu memiliki

    dukungan penuh oleh Bank Indonesia itu sendiri, memiliki anggaran dana yang

    banyak serta pihak diajak kerjasama. Sedangkan untuk faktor penghambat

    perpustakaan Bank Indonesia dalam melayani masyarakat yaitu dikarenakan

    sumber daya manusia (SDM) kurang. Kemudian faktor penghambat lainnya

    yaitutantangan bagaimana cara perpustakaan Bank Indonesia membuat

    masyarakat gemar membaca dan berkunjung keperpustakaan. Strategi dan peran

    pengelola perpustakaan Bank Indonesia dalam melayani kebutuhan masyarakat

    yaitu dengan melakukan kerjasama perpustakaan, promosi perpustakaan,

    memanfaatkan koleksi dengan cara bedah buku, edukasi pengguna, memberikan

    kenyamanan pemustaka, memahami pemustaka, serta menyediakan teknologi

  • 11

    informasi dengan menyediakan aplikasi CL (Cyberlibrary) yang bisa di akses

    oleh pustakawan dan pemustaka.12

    Dari beberapa penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ada

    penelitian yang membahas tentang strategi perpustakaan. Misalnnya

    penelitianSiti Bidaya Sari,yang jugajelas berbeda dengan peneliti yang ambil

    walaupun sama-sama menggunakan metode kualitatif tapi fokus penelitian

    keduanya ini lebih ke pengembangan dan promosi saja berbeda dengan peneliti

    yaitu peneliti fokus ke semua kegiatan strategi yang dilakukan di perpustakaan.

    Oleh karena itulah salah satu alasan penulis mengangkat judul tersebut karena

    peneliti ingin mengetahui lebih jauh tentang kepuasan layanan yang diberikan

    pustakawan dalam meningkatkan pengembangan perpustakaan khusus.

    E. Kerangka Teori

    Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang berfungsi sebagai

    pusat referal dan penelitian serta sarana untuk mempelancar pelaksanaan tugas

    instansi atau lembaga yang bersangkutan. Di Indonesia ada 6 jenis perpustakaan

    khusus yaitu:

    a. Perpustakaan yang berada di bawah naungan sebuah perusahaan atau pabrik

    yang menghasilkan barang, jasa, atau informasi dengan tujuan utama

    mencari keuntungan.

    b. Perpustakaan pada departemen dan lembaga negara nondepartemen.

    12Agustina “Strategi Pengembangan Perpustakaan Khusus Dalam Melayani Masyarakat diPerpustakaan Bank Indonesia Wilayah VII Provinsi Sumatra Selatan”,Skripsi (Palembang: FakultasAdab dan Humaniora,2015),h. Xii.

  • 12

    c. Perpustakaan pada lembaga penelitian dan pengembangan.

    d. Perpustakaan pada pusat informasi dan dokumentasi.

    e. Perpustakaan pada perguruan tinggi dan badan bawahannya seperti fakultas

    maupun lembaga peneliti dan jurusan.

    f. Perpustakaan yang dikelola oleh lembaga lain dengan koleksi lain dengan

    koleksi khusus serta pemakaiannya khusus. Contoh perpustakaan yang

    dikelola oleh Gereja Katolik.

    Dalam kehidupan sehari-hari, perpustakaan khusus dikenal pula dengan

    nama perpustakaan teknologi, perpustakaan ilmiah, perpustaskaan riset,

    perpustkaan penelitian dan pengembangan,perpustakaan kerja, perpustakaan

    instansi dan perpustakaan dinas. 13

    Menurut Chandler, strategi merupakan alat yang mencapai tujuan

    perusahaan dalam kaitan dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut

    serta prioritas alokasi sumber daya.14

    Menurut Faulkner dan Johnson Strategi memberhentikan dengan

    sungguh-sungguh arah jangka panjang dan cakupan organisasi. Strategi juga

    secara kritis memperhatikan dengan sungguh-sungguh posisi organisasi itu

    sendiri dengan memperhatikan pesaingnya. Strategi memperhatikan secara

    sungguh-sungguh posisi organisasi itu sendiri dengan mempertahankan

    13 Sulistyo Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia (Bandung: Remaja Rosdakarya,1994), h.81-82.

    14 Husein Umar, Desain Penelitian Manajemen Strategik: Cara Mudah Menelitii Masalah-Masalah ManajemenStrategik untuk Skripsi, Tesis dan Praktik Bisnis,h.16.

  • 13

    pesaingnya. Strategi mempertahankan secara sungguh-sungguh prengadaan

    keunggulan kompetitif, yang secara ideal berkelanjutan secara waktu, tidak

    dengan...teknis, tetapi dengan menggunakan prepentif jangka panjang secara

    keseluruhan.15Perpustakaan khusus menurut Idris Kamah bahwa perpustakaan

    khusus yaitu semua perpustakaan yang melayani sekelompok pembaca berupa

    sebuah kesatuan dengan perhatian subjek khusus.16

    Pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perserongan, kelompok

    orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan

    perpustakaan. Pemustaka sering disebut juga dengan istilah user atau pengguna

    yang menggunakan fasilitas perpustakaan, baik koleksi buku (bahan pustaka

    maupun fasilitas lainnya).17 Dari pengertian yang ada dapat disebutkan bahwa

    siapa saja yang datang secara langsung ataupun tidak langsung ke perpustakaan

    untuk memanfaatkan fasilitas layanan yang di selenggarakan oleh perpustakaan

    dapat disebut dengan pemustaka.

    Andi Prastowo berpendapat bahwa layanan pada dasarnya, kegiatan yang

    ditawarkan oleh organisasi atau perorangan pada konsumen yang bersifat tidak

    berwujud dan tidak dapat dimiliki.18Layanan informasi yaitu layanan yang

    dilakukan dengan menjawab pertanyaan- pertanyaan pengguna sesuai kebutuhan

    15 Triton,Manajemen Strategis: Terapan Perusahaan dan Bisnis (yogyakarta: Tugu,2007,)h.15.

    16 Agus Sutoyo, Strategi dan pemikiran perpustakaan Visi Hernandono (Jakarta: SagungSeto,2001), h. 194.

    18Andi Prastowo, Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional, (Yogyakarta: Pustaka bookPublisher Ltd, 1997), h. 141

  • 14

    informasi mereka melalui dari informasi yang sesuai kebutuhan mereka, dari

    informasi yang sangat sederhana sampai dengan informasi yang sangat kompleks

    melayani kebutuhan informasi pengguna dengan melakukan kerjasama, silang

    layanan dan lain- lain. 19

    Kepuasan pemustaka adalah tingkat perasaan seseorang setelah

    membandingkan kinerja atau hasil yang dihasilkan dengan harapannya.

    Kepuasan pemustaka dipengaruhi oleh kinerja pelayanan, respon terhadap

    keinginan pemustaka, kompetensi petugas, pengaksesan mudah, tepat,dan cepat,

    kualitas koleksi, kesediaan alat temu kembali dan waktu layanan. 20 Dari definisi

    di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan pemustaka adalah penilaian orang/

    kelompok/ lembaga yang menggunakan atau memanfaatkan perpustakaa, tentang

    pustaka atau informasi sebagai hasil perbandingan antara prestasi yang dirasakan

    melalui pernyataan emosional terhadap evaluasi pada pengalaman pemustaka.

    F. Metode Penelitian

    Dalam ilmu penelitian dan aktifitas penelitian dikenal istilah Metodologi

    penelitian dan metode penelitian. Kata “metodologi” berasal dari katametode

    yang berarti cara untuk melakukan sesuatu dan logos yang berarti ilmu

    pengetahuan. Jadi metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan

    yang membicarakan cara-cara mrelaksanakan penelitian.

    19 Departemen Pendidikan Nasional RI, Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman,(Jakarta: DEPDIKNAS RI, 2004), h.720Lasa HS, Manajemen Perpustakaan Sekolah, ( Yogyakarta, Pinus Book Publisher, 2009), h.155

  • 15

    Kemudian istilah ‘metode penelitian’ terdiri atas dua kata, metode dan

    penelitian. Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara

    atau jalan untuk mencapai sasaran atau tujuan dalam pemecahan suatu

    permasalahan. Penelitian yang berarti suatu usaha untuk mencapai sasaran atau

    tujuan dalam pemecahan suatu permasalan. Penelitian yang berarti suatu usaha

    untuk mencapai sesuatu dengan metode tertentu, dengan cara hati-hati, sistematik

    dan sempurna terhadap permasalan yang sedang dihadapi. Jadi, metode

    penelitian dapat diartikan suatu cara atau prosedur untuk memperoleh pemecahan

    terhadap permasalahan yang sedang dihadapi. Dengan kata lain metode adalah

    mengemumukan secara teknis metode-metode yang digunakan peneliti dalam

    penelitiannya.21

    a. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang di gunakan adalah jenis penelitian kualitatif.

    b. Pendekatan penelitian

    Pendekatan yang digunakan dalam memperoleh data ini adalah

    pendekatan deskriftif kualitatif, yang bertujuan mendeskriftifkan apa-apa

    yang telah terjadi yaitu dengan menganalisis dan menyadikan fakta secara

    sistematik, sehingga lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan.

    c. Lokasi Penelitian

    21 Tim penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Adab dan Humaniora (PalembangFakutas Adab, 2003),h. 21.

  • 16

    Penelitian ini berlokasi di perpustakaan kantor perwakilan Bank

    Indonesia wilayah Vll yang terletak di Jl. Jend. Sudirman No.510,

    Palembang tlp : 0711- 354188 Ext. 8608.

    d. Sumber Data

    Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data

    primer dan sumber data sekunder.

    1. Sumber data primer atau data data tangan pertama adalah data yang di

    peroleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat

    pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang

    dicari. Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil penelitian ini diperoleh

    dari hasil observasi, wawancara dengan kepala perpustakaan dan

    petugas perpustakaan.

    2. Sumber data sekunder atau data tangan kedua adalah data yang

    diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diiperoleh oleh peneliti dari

    subjek penelitianya.22 Hasil dari penelitian ini seperti literatur-literatur

    dan buku-buku yang memberisikan yang berisikan teori-teori yang

    mendukung penelitian.

    3. Informasi yaitu sumber data penelitian melalui narasumber yang

    bersangkutan adalah seorang pustakawan di Bank Indonesia, kepala

    perpustakaan dan pengunjung perpustakaan serta instrumen penelitian

    22 Saifuddin Anwar,Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 91

  • 17

    adalah alat-alat yang digunakan dalam proses wawancara, alat-alanya

    tersebut diantaranya Hp, kertas, bolpoint dan lembar pertanyaan.

    e. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini

    adalah sebagai berikut:

    1. Observasi

    Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan

    mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan

    melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung yaitu

    terjun langsung kelapangan secara sistematis terhadap objek yang

    diteliti oleh peneliti. 23

    2. Wawancara

    Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

    dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna

    dalam suatu topik tertentu. 24

    3. Dokumentasi

    Dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

    bisa berbentuk tulisan,gambar, atau karya monumentaldari

    23 M Iqbal Hasan, Pokok- Pokok Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara,2005), h.1724 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung:

    Alfabeta, 2014), h. 317

  • 18

    seseorang.25Untuk mendapat data yang di inginkan maka terdapat

    informan seperti pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan yang

    berada di dalam perpustakaan yang sedang membaca buku.

    f. Teknik Analisis Data

    1. Reduksi Data ( Data Reduction)

    Data yaitu data yang diperoleh dari lapangan dengan jumlah cukup

    banyak, dan perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi

    berarti merangkum, memilih hal- hal yang pokok, memfokuskan pada

    hal- hal yang penting. Dengan demikian data yang telah di reduksi akan

    memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti

    melakukan pengumpulan data selanjutnya.

    2. Penyajian Data

    Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

    mendispaly data, sehingga terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan

    sehingga akan semakin mudah dipahami. Penyajian data bias dilakukan

    dalam bentuk uraian singkat, hubungan antar kategori atau flowchart, dan

    sejenisnya.

    3. Menarik Kesimpulan atau Verifikasi

    25Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, h. 329

  • 19

    Verifikasi atau menarik kesimpulan, dengan adanya penarikan

    kesimpulan dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal,

    tetapi mengkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa

    masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat

    sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada dilapangan.26

    Dalam analisis data ini penulis akan menyimpulkan semua informasi yang

    penulis dapatkan melalui hasil wawancara dari beberapa informan yang telah

    penulis pilih, kemudian dari segi bahasa penulis akan mengubah bahasanya dari

    bahasa sehari- hari (daerah) menjadi bahasa yang lebih formal yaitu Bahasa

    Indonesia dan membuang kata- kata yang tidak berhubungan dengan penelitian

    ini. Selamjutnya hasil analisis tersebut akan penulis sajikan dalam bentuk teks

    narasi dan akan penulis lakukan tinjauan ulang untuk dapat mendapat menarik

    kesimpulan.

    G. Definisi Operasional

    Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang memiliki koleksi

    dengan subjek-subjek khusus. Perpustakaan jenis ini biasanya dibangun di

    lembaga-lembaga atau bahan-bahan usaha dengan tujuan untuk memenuhi

    kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh badan induk, di tempat mana

    26 Sugiono, “Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D”(Bandung: Alfabeta, 2013), h.336- 345

  • 20

    perpustakaan tersebut bernaung serta melayani anggota yang terbatas pada badan

    induknya.27

    Peran sebuah perpustakaan adalah bagian dari tugas pokok yang

    harus dijalankan di dalam perpustakaan. Oleh karena itu peanan yang harus

    dijalankan itu ikut menentukan dan mempengaruhi tercapainya misi dan

    tujuan perpustakaan. Peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan

    khusus antara lain adalah:

    a. Secara umum perpustakaan merupakan sumber informasi pendidikan,

    penelitian, preservasi dan pelestari khasanah budaya bangsa serta

    tempat rekreasi yang sehat, murahbdan bermanfaat.

    b. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang berfungsi

    menghubungunkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan

    yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para

    pemakainya.

    c. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalani dan

    mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara

    penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.

    d. Perpustakaan dapat pula berperan sebagai lembaga untuk

    mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan

    membaca, dan budayaan membaca, melalui penyediaan berbagai

    bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat.

    27Sarifudin Aziz, Perpustakaan Ramah Difabel(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), h.27 .

  • 21

    e. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan

    motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan

    mengembangkan ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan dan pengalaman.

    f. Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan

    agen kebudayaan umat manusia. Sebab berbagai penemuan, sejarah,

    pemikiran, dan ilmu pengetahuan yang telah ditemukan pada masa

    yang lalu, yang direkam dalam bentuk tulisan atau bentuk tertentu

    yang disimpan di perpustakaan.

    g. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi

    anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan.

    h. Petugas perpustakaan dapat berperan sebagai pembimbing dan

    memberikan konsultasi kepada pemakai atau melakukan pendidikan

    pemakai, dan pembinaan serta menanamkan pemahaman tentang

    pentingnya perpustakaan bagi orang banyak.

    i. Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan semua

    hasil karya umat manusia yang tak ternilai harganya.Perpustakaan

    dapat berperan sebagai ukuran (barometer) atas kemajuan masyarakat

    dilihat dari intensitas kunjungandan pemakaian perpustakaan.

  • 22

    j. Secara tidak langsung perpustakaan dapat berperan dalam mengurangi

    dan mencegah kenakalan remaja seperti tawuran, penyalah gunaan

    obat-obatan terlarang, tindak indispliner.28

    Perpustakaan bisa berperan aktif dalam segala hal yang bisa

    membantu pemakaianya baik dalam mencari informasi, pengembangan

    bakat dan minat melalui berbagai macam jenis kegiatan yang di adakan di

    dalam perpustakaan, yang mana bisa dijadikan di dalam perpustakaan,

    yang mana bisa dijadikan sebagai salah satu bekal untuk di masa yang akan

    datang.

    Fungsi utama perpustakaan khusus adalah menyediakan informasi

    guna membantu tujuan badan induknya Berikut ini fungsi perpustakaan

    khusus instansi pemerintah adalah :

    a. Mengembangkan koleksi yang menunjang kinerja lembaga

    induknya.

    b. Menyimpan semua terbitan dari dan tentang lembaga induknya.

    c. Menjadi focal point untuk informasi terbitan lembaga induknya.

    d. Menjasi pusat referal dalam bidang yang sesuai dengan lembaga

    induknya.

    e. Mengorganisasi materi perpustakaan.

    f. Mendayagunakan koleksi.

    28Sutarno NS, Perpustakaan dan masyarakat,(Jakarta:Sagung Seto, 2006),h. 68-69.

  • 23

    g. Menerbitkan literatur sekunder dan tersier dalam bidang lembaga

    induknya, baik cetak maupun elektronik.

    h. Menyelenggarakan pendidikan pengguna.

    i. Menyelenggarakan kegiatan literasi informasi untuk

    pengembangkan kopetensi SDM lembaga induknya.

    j. Melestarikan materi perpustakaan, baik prefentif maupun kuratif.

    k. Ikut serta dalam kerjasama perpustakaan serta jaringan informasi.

    l. Menyelenggarakan otomasi perpustakaan.

    m.Melaksanakan digitalisasi materi perpustakaan.

    n. Menyajikan layanan koleksi digital.

    o. Menyediakan akses informasi pada tingkat lokal, nasional, regional

    dan global.29

    Dari beberapa fungsi perpustakaan khusus yang sudah dipaparkan

    dapat disimpulkan bahwa fungsi dari sebuah perpustakaan khusus adalah

    mendukung badan induknya atau instansi tempat perpustakaan tersebut

    bernaung dalam memberikan dan menyediakan informasi secara tepat dan

    cepat kepada para pengguna perpustakaan tersebut.

    Perpustakaan khusus memiliki tujuan seperti perpustakaan lain, yaitu

    membantu tugas badan induk tempat perpustakaan bernaung. Tetapi dilihat

    dari kebutuhan koleksinya, perpustakaan khusus yang mampu

    memberikaan jawaban terhadap pertanyaan khusus (spesifik) dan biasanya

    29Perpustakaan khusus intansi pemerintah SNI 7496:2009.

  • 24

    kebutuhan informasi khusus diperuntukkan untuk staf dan karyawan

    berkisar pada kebutuhan untuk pengembangan organisasi dan kariernya

    serta hal-hal yang tidak dikenal.

    Tujuan perpustakaan khusus yaitu membantu tugas badan induk

    tempat perpustakaan bernaung. Pembagian tugas lebih lanjut masing-

    masing perpustakaan akan berbeda. Sebagian contoh, perpustakaan industri

    dan badan komersial bertujuan membantu badan induk untuk menghemat

    waktu dan uang. Ungkapan menghemat waktu dan uang dapat dijelaskan

    lebih lanjut sebagai berikut:

    a. Pembuatan dan penyebaran buletin berisi informasi yang relavan

    dengan produk perusahaan, misalnya produk baru.

    b. Sirkulasi materi perpustakaan pada staf utama sesuai dengan masing-

    masing lembaga.

    c. Penyediaan koleksi yang dirancang untuk memungkinkan tujuan

    nomor 1 dan 2 tercapai serta mengembangkan koleksi sebagai basis

    penelitian.

    d. Menyediakan staf yang mampu melakukan penelusuran literatur

    bagian tim penelitian maupun pihak manajemen.30

    30Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan,(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama1990),h.2.14.

  • 25

    Perbedaan hakiki antara perpustakaan umum dengan perpustakaan

    khusus adalah perpustakaan umum sepenuhnya diujung oleh

    pemerintahan,terutama dari pajak, sedangkan perpustakaan khusus

    terpulang sepenuhnya pada badan membawahinya.

    Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan sebuah departemen,

    lembaga Negara, lembaga penelitian, organisasi masa, militer, industri,

    maupun perusahaan swasta. Perpustakaan khusus jaga berfungsi sebagai

    pusat refrensi, penelitian dan rekreasi, penelitian dan rekreasi bagi instansi

    yang bersangkutan.

    Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan di

    pengukiman pendudukan diperuntukan bagi semua lapisan lapisan dan

    golongan masyarakat dengan tujuan melayani kebutuhan informasi dan

    bahan bacaan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sumber belajar

    dan sarana rekrasi sehat (intektual).31

    Jumlah pemakai yang kecil memungkinkan perpustakaan khusus

    menyediakan jasa yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakai, biayanya

    mahal. Sementara hal tersebut tidak mungkin dilakukan oleh perpustakaan

    umum karena anggotanya besar dan semua anggota memperoleh hak

    layanan yang sama.

    H. Sistematika Penulisan

    31Herlina, Ilmu Perpustakaan dan Informasi,(Palembang: IAIN Raden Fatah Press, 2006),h.25.

  • 26

    Untuk mempermudah secara keseluruhan isi dari skripsi ini maka disusun

    suatu sistematika penulisan yang disajikan dalam V BAB seabagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN, Bab ini berisikan pembahasan yang

    menjelaskan latar belakang, rumusan masalah,batasan masalah, tujuan penelitian,

    manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metode penelitian, definisi

    operasional, dan sistematika pembahasan.

    BAB II LANDASAN TEORI, Bab ini berisikan landasan teori mengenai

    perpustakaan khusus, pengertian perpustakaan khusus, pengertian layanan,

    pengertian pemustaka .

    BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN, Bab ini berisikan

    tentang profil perpustakaan khusus Bank Indonesia yang meliputi sejarah

    berdirinya perpustakaan Bank Indonesia, visi dan misi, struktur organisasi,

    kondisi perpustakaan, dan layanan perpustakaan.

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN, Bab ini tentang

    merupakan bab analisis data tentang persoalan pokok yang dikaji yaitu

    bagaimana strategi perpustakaan khusus dalam meningkatkan kepuasan

    pemustaka terhadap layanan dan Faktor apa yang menghambat strategi

    perpustakaan khusus dalam meningkatkan kepuasan pemustaka terhadap layanan

    BAB V PENUTUP, Bab ini berisikan tentang kesimpulan dam saran

    yang merupakan jawaban atas permasalahan untuk direkomendasikan kepada

    pihak- pihak terkait.

  • 27