Top Banner

of 120

BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

Jul 06, 2018

Download

Documents

Onces
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    1/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 1 

    BAB III

    GAMBARAN UMUM KOTA

    LHOKSEUMAWE

    DAN PROFIL KAWASAN KUMUH

    3.1  Gambaran Umum Kota Lhokseumawe

    Pada tahun 1956 dengan Undang-Undang Darurat

    Nomor 7 Tahun 1956, terbentuk daerah-daerah

    otonom kabupaten-kabupaten dalam lingkup daerah

    Provinsi Sumatera Utara, di mana salah satu

    kabupaten diantaranya adalah Aceh Utara dengan

    ibukotanya Lhokseumawe.

    Kemudian Pada Tahun 1964 dengan Keputusan

    Gubernur Daerah Istimewa Aceh Nomor 34/G.A/1964

    tanggal 30 November 1964, ditetapkan bahwa

    kemukiman Banda Sakti dalam Kecamatan Muara Dua,

    dijadikan Kecamatan tersendiri dengan nama Kecamatan Banda Sakti.

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di

    Daerah, berpeluang meningkatkan status Lhokseumawe menjadi Kota Administratif, padatanggal 14 Agustus 1986 dengan Peraturan Daerah Nomor 32 Tahun 1986 Pembentukan

    Kota Administratif Lhokseumawe ditandatangani oleh Presiden Soeharto, yang diresmikan

    oleh Menteri Dalam Negeri Soeparjo Roestam pada tanggal 31 Agustus 1987. Dengan

    adanya hal tersebut maka secara de jure dan de facto Lhokseumawe telah menjadi Kota

    Administratif dengan luas wilayah 253,87 km² yang meliputi 101 desa dan 6 kelurahan yang

    tersebar di lima kecamatan yaitu: Kecamatan Banda Sakti, Kecamatan Muara Dua,

    Kecamatan Dewantara, Kecamatan Muara Batu, dan Kecamatan Blang Mangat.

    Sejak Tahun 1988 gagasan peningkatan status Kotif Lhokseumawe menjadi Kotamadya

    mulai diupayakan sehingga kemudian lahir UU Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan

    Kota Lhokseumawe tanggal 21 Juni 2001 yang ditandatangani Presiden RI Abdurrahman

    Wahid, yang wilayahnya mencakup tiga kecamatan, yaitu: Kecamatan Banda Sakti,

    Kecamatan Muara Dua, dan Kecamatan Blang Mangat.

    Pada tahun 2006 kecamatan Muara Dua mengalami pemekaran menjadi Kecamatan Muara

    Dua dan Muara Satu sehingga jumlah kecamatan di Kota Lhokseumawe menjadi empat

    kecamatan meliputi; Kecamatan Banda Sakti, Kecamatan Muara Satu, Kecamatan Muara

    Dua, dan Kecamatan Blang Mangat

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    2/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 2 

    3.1.1 Kondisi Fisik Dasar

    A. Letak dan Luas Wilayah

    Kota Lhokseumawe terletak diantara 04o 54‘ – 05 o 18‘ Lintang Utara dan 96 o 20‘ - 97  o 21‘

    Bujur Tmur. Kota Lhokseumawe terdapat di wilayah Provinsi Aceh dengan batas

    administrasi sebagai berikut :

    Sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka;

    Sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan Kuta Makmur (Kabupaten Aceh Utara);

    Sebelah Barat berbatas dengan Kecamatan Dewantara (Kabupaten Aceh Utara); dan

    -  Sebelah Timur berbatas dengan Kecamatan Syamtalira Bayu (Kabupaten Aceh Utara)

    Kota Lhokseumawe memiliki wilayah sekitar 181,06 Km2

      atau 18.106 Ha. Wilayahadministrasi Kota Lhokseumawe terdiri dari 4 (empat) wilayah kecamatan, yaitu

    Kecamatan Banda Sakti, Muara Satu, Muara Dua dan Blang Mangat. Selain itu terdapat 8

    (sembilan) Kemukiman dan 68 (enam puluh delapan) Desa/Gampong.

    Lebih jelas mengenai wilayah administrasi Kota Lhokseumawe dapat dilihat pada Tabel

    III.1 dan Gambar 3.1.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    3/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 3 

    Tabel III.1Luas Kota Lhokseumawe, Mukim dan Gampong

    Menurut Kecamatan Tahun 2013

    No. KecamatanLuas

    (Km2)(%) Mukim Gampong

    A. BANDA SAKTI 11,24 6%I. Mukim Lhokseumawe Selatan 1 Kuta Blang

    2 Kota Lhokseumawe

    3 Mon Geudong

    4 Keude Aceh

    5 Simpang Empat

    6 Pusong Lama

    7 Lancang Garam

    8 Pusong Baru

    9 Jawa Baru

    II. Mukim Lhokseumawe Utara 10 Jawa Lama

    11 Hagu Teungoh

    12 Uteun Bayi

    13 Ujong Blang

    14 Hagu Selatan

    15 Tumpok Teungoh

    16 Hagu Barat Laut

    17 Ulee Jalan

    18 Banda Masen

    B. MUARA DUA 57,8 32%I.Mukim Kandang 1 Alue Awe

    2 Blang Crum

    3 Cut Mamplam

    4 Meunasah Mee

    5 Cot Girek

    6 Meunasah Manyang

    7 Meunasah Blang

    8 Keude Cunda

    9 Uteun Kot

    10 Lhok Mon Puteh

    11 Meunasah Mesjid

    12 Panggoi

    13 Paya Bili

    14 Meunasah Alue

    15 Paya Punteut

    16 Blang Pohroh

    17 Paloh Batee

    C. MUARA SATU 55,9 31%

    I. Mukim Paloh Timur 1 Cot Trieng2 Paloh Punti

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    4/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 4 

    No. KecamatanLuas

    (Km2)(%) Mukim Gampong

    3 Padang Sakti

    4 Meuria Paloh

    5 Meunasah Dayah

    6 Blang Panyang

    II. Mukim Paloh Barat 7 Ujong Pacu

    8 Blang Pulo

    9

    Blang Naleung

    Mameh

    10 Batuphat Timur

    11 Batuphat Barat

    D.

    BLANG

    MANGAT 56,12 31%

    I. Mukim Meuraksa 1 Kuala

    2 Blang Cut

    3 Mesjid Meuraksa

    4 Jambo Timu

    5 Tunong

    6 Blang Teue

    7 Teungoh

    II. Mukim Punteut 8 Baloy

    9 Blang Punteut

    10 Kumbang Punteut

    11 Mesjid Punteut12 Ulee Blang Mane

    13 Keude Punteut

    14 Mane Kareung

    15 Asan Kareung

    III. Mukim Mangat Makmu 16 Rayeuk Kareung

    17 Alue Lim

    18 Blang Buloh

    19 Blang Weu Panjou

    20 Jeulikat

    21 Blang Weu Baroh

    22 Seuneubok

    Jumlah 181,06 100%

    Sumber: Kota Lhokseumawe Dalam Angka Tahun 2014

    B. Ketinggian

    Kondisi ketinggian lahan menunjukkan bahwa Kota Lhokseumawe berada diantara

    ketinggian 0-100 m dpl. Daerah pesisir di sebelah utara dan daerah di sebelah timur

    berada pada ketinggian antara 0-5 m dpl. Sedangkan pada daerah di sebelah selatan

    memiliki kondisi yang relatif berbukit-bukit dengan ketinggian antara 5-100 m dpl. Lebih

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    5/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 5 

    jelas mengenai kondisi ketinggian lahan Kota Lhokseumawe dapat dilihat pada Tabel III.2

    Dan Gambar 3.2

    Tabel III.2Banyaknya Gampong Menurut Letak Topografi

    Kota Lhokseumawe

    No. KecamatanLetak Topografi

    JumlahDatar Berbukit

    1 Blang Mangat 17 5 22

    2 Muara Dua 14 3 17

    3 Muara Satu 7 4 11

    4 Banda Sakti 18 0 18

    Kota Lhokseumawe 56 12 68Sumber: Kota Lhokseumawe Dalam Angka Tahun 2014 

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    6/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 6 

    Gambar 3.1 Peta Administrasi Kota Lohokseumawe

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    7/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 7 

    Gambar 3.2 Peta Ketinggian

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    8/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 8 

    C. Kemiringan

    Wilayah Kota Lhokseumawe yang berada di daerah pesisir dan daerah di sebelah timur

    merupakan daerah dataran dengan kemiringan antara 0-8%. Sedangkan pada daerah yang

    menjauhi pesisir merupakan daerah yang berbukit-bukit dengan kemiringan antara 8 – 15%.

    Dengan kondisi kemiringan lahan seperti ini masih memungkinkan untuk pengembangan

    kegiatan perkotaan. Lebih jelas kondisi kemiringan lahan Kota Lhokseumawe dapat dilihat

    pada Gambar 3.3.

    D. Geologi

    Gambaran mengenai kondisi geologi menunjukan bahwa di Kota Lhokseumawe terbentuk

    oleh batuan alluvium muda, formasi idi, formasi julurayeu dan formasi seureula. Sebaran

    batuan alluvium muda berupa endapan pesisir dan fluviatili berada pada daerah di sebelah

    utara dan selatan Kota Lhokseumawe. Sebaran formasi ini berupa kerikil, pasir, gamping

    dan lempung berada pada daerah sebelah barat yaitu sebagian wilayah Kecamatan Muara

    Satu dan Muara dua dan sebelah timur yaitu sebagian Kecamatan Muara Dua Blang Mangat.

    Sebaran formasi julurayeu berupa endapan sungai batupasir tufaan, lempung berlignit dan

    batu lumpur berada pada daerah sebelah barat hingga tengah Kota Lhokseumawe yaitu

    sebagian wilayah Kecamatan Muara Satu dan Muara Dua. Sedangkan sebaran formasi

    seureula berupa batupasir gunungapi dan batulumpur gampingan berada pada daerah

    tengah Kota Lhokseumawe yaitu sebagian wilayah Kecamatan Muara Satu dan Muara Dua.Lebih jelas mengenai kondisi geologi Kota Lhokseumawe dapat dilihat pada Gambar 3.4.

    E. Hidrologi

    Kondisi air tanah dicirikan dengan adanya akuifer cukup produktif meliputi sebagian besar

    wilayah Kota Lhokseumawe. Sedangkan akuifeer tinggi berada pada daerah barat hingga

    selatan Kota Lhokseumawe. Kondisi air permukaan dicirikan dengan keberadaan Sungai

    Cunda (Krueng Cunda) yang terletak di bagian barat. Namun keadaan iar sungai tersebut

    merupakan air payau sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh penduduk sebagai air bersih.

    Untuk keperluan air bersih, pada umumnya penduduk memanfaatkan air sumur dan air

    PDAM. Lebih jelas mengenai kondisi hidrologi di Kota Lhokseumawe dapat dilihat pada

    Gambar 3.5.

    F. Jenis Tanah

    Kondisi jenis tanah yang terdapat di wilayah Kota Lhokseumawe terdiri dari beberapa jenis

    yaitu alluvial, latosol, dan podsolik. Jenis tanah alluvial berada di wilayah pesisi

    Kecamatan Banda Sakti dan sebagian Kecamatan Muara Satu. Jenis tanah podsolik berada

    pada daerah perbukitan dari barat hingga timur dan sebelah selatan Kota Lhokseumawe.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    9/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 9 

    Lebih jelas mengenai kondisi jenis tanah di Kota Lhokseumawe dapat dilihat pada Gambar

    3.6.

    G. Curah Hujan

    Berdasarkan dara BPS Tahun 2014 dimana curah hujan tertinggi pada Bulan Maret dan

    Desember yaitu masing-masing sebesar 11 dan 10 mm, sedangakan curah hujan terendah

    terjadi pada Bulan November sebesar 2 mm. Jumlah hari hujan tertinggi terjadi pada

    Bulan Desember sebanyak 27 hari, sedangakan jumlah hari hujan terendah terjadi pada

    Bulan Maret sebanyak 7 hari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel III.3 dan

    gambar 3.7.

    Tabel III.3Curah Hujan di Kota Lhokseumawe

    Tahun 2013 No. Bulan Curah Hujan

    (mm)

    Hari Hujan Penyinaran

    Matahari

    1 Januari 4 21 69

    2 Februari 8 12 57

    3 Maret 11 7 92

    4 April 7 13 55

    5 Mei 7 19 70

    6 Juni 8 15 73

    7 Juli 7 12 59

    8 Agustus 8 15 59

    9 September 3 19 62

    10 Oktober 6 21 57

    11 Novembar 2 23 48

    12 Desember 10 27 39

    Sumber: Kota Lhokseumawe Dalam Angka Tahun 2014 

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    10/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 10 

    Gambar 3.3 Peta kemiringan Lereng

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    11/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 11 

    3.4 Peta Geologi

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    12/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 12 

    3.5 Peta Hidrologi

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    13/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 13 

    3.6 Peta Jenis Tanah

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    14/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 14 

    3.7 curah hujan

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    15/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 15 

    3.1.2 Kawasan Rawan Bencana

    Kota Lhokseumawe merupakan wilayah yang memiliki kerawanan terhadap bencana,

    antara lain gempa bumi, tsunami, abrasi/gelombang pasang dan banjir. Untuk mengetahui

    mengenai kawasan rawan bencana di Kota Lhokseumawe dapat dilihat Gambar 3.8.

    A. Gempa Bumi

    Kota Lhokseumawe secara umum merupakan wilayah rawan bencana gempa bumi

    sebagaimana yang telah terjadi di Provinsi Aceh pada tahun 2004. Hal ini sangat

    dipengaruhi oleh kedudukan teltonik aktif di patahan yang diakomodasikan oleh gerak

    convergent miring lempeng Hindia Australia dan Lempeng sunda, dan patahan geser

    dextral memanjang di sepanjang Bukit Barisan sehingga dalam pembangunan infrastruktur

    perlu memperhatikan ketahanan terhadap gempa bumi.

    B. Tsunami

    Sebagian dari wilayah Kota Lhokseumawe yang berbatasan dengan laut (Selat Malaka)

    khususnya Kecamatan Banda Sakti, dengan mempertimbangkan terjadinya gempa bumi

    yang disusul oleh tsunami pada tahun 2004, memberikan bukti bahwa wilayah Kota

    Lhokseumawe di sekitar pantai merupakan kawasan yang rawan bencana tsunami. Dalam

    pengembangan Kota Lhokseumawe khususnya pada wilayah pantai sangat dianjurkan untuk

    mempertimbangakan faktor keselamatan dari bahaya bencana tsunami ini.

    C. Abrasi/Gelombang Pasang

    Pada wilayah Kota Lhokseumawe berbatasan dengan laut (Selat Malaka) khususnya

    Kecamatan Banda Sakti merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana

    abrasi/gelombang pasang. Walaupun telah dilakukan pembangunan tanggul penahan

    gelombang akan tetapi belum maksimal untuk menahan tekanan gelombang laut terutama

    pada musim pasang naik. Perlu adanya penanganan untuk mengurangi takan gelombang

    laut sehingga dapat mempertahankan wilayah pantai dari bahaya abrasi.

    D. Banjir

    Pada wilayah Kecamatan Banda sakti merupakan kawasan yang rawan terhadap becana

    banjir. Hal ini dinarenakan morfologi wilayah ini yang relatif datar. Selain itu kondisi

    saluran drainase wilayah ini belum terintegrasi dengan waduk pengendali banjir (reservoir)

    yang dibangun di Pusong.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    16/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 16 

    3.1.3 Daerah Aliran Sungai

    Wilayah Kota Lhokseumawe merupakan bagian cakupan Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng

    Geukeuh dan Krueng Pase. Cakupan DAS Krueng Geukeuh meliputi seluruh Kecamatan

    Banda Sakti dan Muara Satu serta sebagian Kecamatan Muara dua dan Blang Mangat.

    Sedangkan cakupan DAS Krueng Pase meliputi sebagian Kecamatan Muara dua dan Blang

    Mangat. Lebih jelas mengenai cakupan DAS di Kota Lhokseumawe dapat dilihat pada

    Gambar 3.9.

    3.1.4 Penggunaan Lahan

    Penggunaan lahan di Kota Lhokseumawe antara lain untuk permukiman, perdangangan dan

    jasa terpusat pada Kecamatan Banda Sakti, sementara kegiatan industri terpusat pada

    Kecamatan Muara Satu. Penggunaan lahan untuk budidaya perikanan darat menempati

    lahan yang cukup luas di sepanjang pesisir Kota Lhokseumawe. Sedangkan daerah

    pedalamannya didominasi oleh alang-alang dna belukar, ladang, sawah serta perkebunan

    kepala sawit yang terutama terpusat di Kecamatan Blang Mangat.

    Penggunaan Lahan untuk permukiman di Kota Lhokseumawe memiliki proporsi yang

    dominan yaitu 60% dari seluruh lahan kota diikuti dengan lahan persawahan sebesar 21%.

    Lebih jelas mengenai kondisi penggunaan lahan pada tahun 2013 di Kota Lhokseumawe

    dapat dilihat pada Tabel III.4 dan Gambar 3.10.

    Tabel III.4Penggunaan Lahan di Kota Lhokseumawe

    Tahun 2013

    No. Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha) %

    1 Pemukiman 10.877 60%

    2 Industri Pabrik 894 5%

    3 Persawahan 3.747 21%

    4 Pertanian Lahan Semusim 308 2%

    5 Perkebunan Rakyat 749 4%6 Alang-alang 191 1%

    7 Hutan Belukar 587 3%

    8 Perairan Darat 626 3%

    9 Lain-lain 127 1%

    Kota Lhokseumawe 18.106 100%

    Sumber: Kota Lhokseumawe Dalam Angka Tahun 2014 

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    17/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 17 

    3.8 Peta Rawan Bencana

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    18/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 18 

    3.9 Peta Daerah Aliran Sungai

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    19/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 19 

    3.10 Peta Penggunaan Lahan

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    20/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 20 

    3.1.5 Kependudukan

    A. Jumlah dan Kepadatan Penduduk

    Tahun 2013 jumlah penduduk Kota Lhokseumawe adalah 181.976 jiwa. Jumlah penduduk

    terbesar terdapat di Kecamatan Banda Sakti berjumlah 78.264 jiwa, sedangkan jumlah

    penduduk terkecil terdapat di kecamatan Balang Mangat berjumlah 23.089 jiwa.

    Konsentrasi jumlah penduduk di Kecamatan Banda Sakti ini dikarenakan kecamatan ini

    merupakan pusat Kota Lhokseumawe dengan berbagai kegiatan utama yaitu pemerintahan,

    perdagangan, pendidikan dan kesehatan.

    Tabel III.5Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kota Lhokseumawe

    Tahun 2013

    No. Kecamatan Luas Wilayah Penduduk Kepadatan

    (Ha) (Jiwa) (Jiwa/Ha)

    1 Blang Mangat 5.612 23.089 4

    2 Muara Dua 5.780 47.297 8

    3 Muara Satu 5.590 33.326 6

    4 Banda Sakti 1.124 78.264 70

    Kota Lhokseumawe 18.106 181.976 10

    Sumber: Kota Lhokseumawe Dalam Angka Tahun 2014 

    Kepadatan penduduk Kota Lhokseumawe tersebar tidak merata. Kepadatan penduduk

    terbesar berada di Kecamatan Banda Sakti dengan jumlah 70 jiwa/Ha, sedangakankepadatan penduduk terkecil berada di Kecamatan Blang Mangat dengan jumlah 4

    jjiwa/Ha.

    B. Pertumbuhan Penduduk

    Pertumbuhan penduduk Kota Lhokseumawe dari tahun 2008 hingga tahun 2013 mengalami

    peningkatan. Laju pertumbuhan rata-rata penduduk Kota Lhokseumawe tersebut adalah

    sebesar 3 %. Demikian pula pada beberapa wilayah kecamatan secara umum mengalami

    peningkatan setiap tahun. Angka rata-rata laju pertumbuhan penduduk pada tiap

    kecamatan yang cukup signifikan terjadi di Kecamatan Muara Dua yang mencapai 5% dan

    Kecamatan Blang Mangat yang mencapai 4%, sedangkan pada Kecamatan Muara Satu

    menunjukan angka 1%. Lebih jelas mengenai laju pertumbuhan penduduk Kota

    Lhokseumawe dapat dilihat pada Tabel III.6.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    21/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 21 

    Tabel III.6Laju Pertumbuhan Penduduk di Kota Lhokseumawe

    No. Kecamatan Tahun Laju

    2008 2009 2010 2011 2012 2013 Pertumbuhan

    1 Blang Mangat 18.744 18.869 21.689 22.186 22.850 23.089 4%

    2 Muara Dua 36.881 37.132 44.209 45.221 46.646 47.297 5%

    3 Muara Satu 31.249 31.489 31.723 32.449 32.975 33.326 1%

    4 Banda Sakti 71.295 71.749 73.542 75.226 77.336 78.264 2%

    Kota Lhokseumawe 158.169 159.239 171.163 175.082 179.807 181.976 3%

    Sumber: Kota Lhokseumawe Dalam Angka Tahun 2014 

    3.1.6 Struktur Ekonomi Wilayah

    1. Struktur Ekonomi Dengan Migas

    Struktur perekonomian Kota Lhokseumawe dengan memasukan unsur minyak dan gas pada

    tahun 2013 paling besar dipengaruhi oleh kelompok sekunder yang terdiri dari sektor

    industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih. Kelompok ini menyumbang sebesar 46% dari

    PDRB Kota Lhokseumawe.

    Besarnya sumbangan sektor sekunder disebabkan oleh sektor industri pengolahan yang

    memberikan sumbangan terbesar yang mencapai 45,93% pada tahun 2013. Sebagian besar

    dari nilai tersebut disumbangkan oleh industri pengolahan gas meskipun dalam kurun

    waktu 2012-2013 sektor ini cenderung menurun.

    Kelompok tersier merupakan penyumbang kedua dalam PDRB Kota Lhokseumawe.

    Kelompok ini menyumbangkan 31,20 persen dari total PDRB Kota Lhokseumawe. Nilai ini

    terus mengalami peningkatan selama kurun waktu 2011-2013. Penymbang terbesar dalam

    kelompok tersier berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran.

    Sementara itu, sektor-sektor pada kelompok primer pada tahun 2013 hanya memberikan

    konstribusi sebesar 5,1 persen. Sebesar 5,99 persen berasal dari pertanian dan sisanya

    0,19 persen berasal dari sektor pertambangan dan penggalian. Secara umum struktur

    ekonomi Kota Lhokseumawe dengan memasukan unsur migas masih didominasi oleh sektor-

    sektor pada kelompok sekunder selama periode 2011-2013, walaupun mempunyai

    kecenderuangan menurun setiap tahunnya pada periode 2012-2013.

    Dari tabel III.7 terlihat bahwa sejak tahun 2013 ada kecenderungan sumbangan kegiatan

    tersier terhadap PDRB terus meningkat sehingga menempati urutan kedua setelah

    sumbangan sektor sekunder yang cenderung terus menurun.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    22/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 22 

    2. Struktur Ekonomi Tanpa Migas

    Peranan sektor minyak dan gas semakin menurun setiap tahunnya. Hal ini disertai dengan

    peningkatan sektor pada kelompok tersier. Struktur perekonomian Kota Lhokseumawe

    dengan tidak memasukan unsur minyak dan gas pada perhitungan PDRB tahun 2013

    didominasi oleh kelompok tersier sebesar 56,31 persen disumbangkan oleh sektor

    perdagangan, hotel dan restoran. Sektor perdagangan, hotel dan restoran memberikan

    konstribusi terbesar dari total PDRB tanpa migas. Sektor ini cenderung meningkat di tahun

    2011 dan 2013.

    Kelompok primer berada pada posisi kedua terbesar peranannya dalam pembentukan PDRB

    Kota Lhokseumawe setelah kelompok tersier pada posisi pertama. Pada tahun 2013 sektor

    yang dominan pada kelompok primer adalah sektor pertanian dimana pada tahun 2013

    memberikan konstribusi sebesar 9 persen. Sementara sektor pertambangan dan penggalian

    hanya menyumbang sebesar 0,34 persen.

    Peranan ekonomi terbesar ketiga adalah kelompok sekunder yang terdiri dari sektor

    industri pengolahan, sektor listrik dan air bersih serta sektor konstruksi. Kelompok

    sekunder in lebih didominasi oleh sektor konstruksi yang memberikan konstribusi sebesar

    13 persen pada tahun 2013. Sektor konstruksi juga menunjukan kecenderungan meningkat

    peranannya setiap tahun.

    Tabel III.7PDRB di Kota Lhokseumawe Berdasar Harga Belaku (Juta Rupiah) 

    No. Lapangan Usaha Tahun

    2011 2012 2013

    1 Pertanian 531.734,53 559.811,99 595.357,83

    2 Pertambangan 18.985,38 20.547,92 22.486,54

    3 Industri Pengolahan: 5.390.694,23 5.659.504,39 5.482.169,28

    a. Industri Migas 5.251.655,42 5.511.816,68 5.322.317,99

    b. Industri Non-migas 139.038,81 147.687,71 159.851,29

    4 Listrik, Gas dan Air Bersih 8.416,26 9.027,65 9.836,23

    5 Konstruksi 702.598,03 759.666,07 801.904,87

    6 Perdagangan, Hotel & Restoran 3.088.253,15 3.384.220,85 3.723.670,63

    7 Pengangkutan & Komunikasi 628.453,12 679.676,85 726.906,96

    8 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 154.353,23 168.037,56 183.545,08

    9 Jasa-jasa 343.768,50 366.418,71 389.149,95

    PDRB 10.867.256,43 11.606.911,99 11.935.027,37

    PDRB Tanpa Migas 5.615.601,01 6.095.095,31 6.612.709,38

    Sumber: Kota Lhokseumawe Dalam Angka Tahun 2014

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    23/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 23 

    Tabel III.8PDRB di Kota Lhokseumawe Berdasar Harga Konstan (Juta Rupiah)

    No. Lapangan Usaha Tahun

    2011 2012 2013

    1 Pertanian 284.530,90 290.668,23 298.192,86

    2 Pertambangan 9.322,03 9.741,60 10.219,45

    3 Industri Pengolahan: 1.907.769,74 1.900.362,49 1.746.499,12

    a. Industri Migas 1.822.988,86 1.812.851,97 1.656.086,93

    b. Industri Non-migas 84.780,88 87.510,52 90.412,19

    4 Listrik, Gas dan Air Bersih 3.517,16 3.701,03 3.849,44

    5 Konstruksi 177.918,99 186.384,62 190.947,36

    6 Perdagangan, Hotel & Restoran 1.206.980,74 1.256.481,19 1.298.851,90

    7 Pengangkutan & Komunikasi 223.360,21 232.538,47 239.443,78

    8 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 53.472,32 55.938,25 58.301,78

    9 Jasa-jasa 239.782,30 249.907,23 255.961,45PDRB 4.106.654,39 4.185.723,11 4.102.267,14

    PDRB Tanpa Migas 2.283.665,53 2.372.871,14 2.446.180,21

    Sumber: Kota Lhokseumawe Dalam Angka Tahun 2014 

    3.2  Profile Kawasan Permukiman Kumuh Kota Lhokseumawe

    Berdasarkan Keputusan Walikota Lhokseumawe No. 561 Tahun 2014, ditetapkan Lokasi

    Perumahan dan Permukiman Kumuh yang berjumlah 19 Lokasi yaitu;

    Tabel III.9

    Penetapan Lokasi Permukiman KumuhMenurut SK Walikota Lhokseumawe

    No.561 Tahun 2014

    No. Nama Lokasi sesuai SK

    Walikota

    Luas (Ha) Kecamatan Tingkat Kekumuhan

    1 Pusong Lama 9,35 Banda Sakti Tinggi

    2 Pusong Baru 5,39 Banda Sakti Tinggi

    3 Keude Aceh 4,46 Banda Sakti Sedang

    4 Tumpok Teungoh 10,56 Banda Sakti Sedang

    5 Mon Geudong 7,19 Banda Sakti Sedang

    6 Kp. Jawa Lama 6,66 Banda Sakti Sedang

    7 Hagu Selatan 7,03 Banda Sakti Sedang

    8 Ujong Blang 9,49 Banda Sakti Tinggi

    9 Ulee jalan 17,83 Banda Sakti Sedang

    10 Balang Naleung Mameh 8,25 Muara Satu Sedang

    11 Batuphat Timur 17,04 Muara Satu Sedang

    12 Batuphat Barat 14,78 Muara Satu Sedang

    13 Blang Pulo 7,6 Muara Satu Sedang

    14 Keude Cunda 7,89 Muara Dua Ringan15 Meunasah Mesjid 18,73 Muara Dua Ringan

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    24/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 24 

    No. Nama Lokasi sesuai SK

    Walikota

    Luas (Ha) Kecamatan Tingkat Kekumuhan

    16 Ulee Blang Mane 26,57 Blang Mangat Ringan

    17 Keude Puenteut 13,75 Blang Mangat Ringan

    18 Blang Peunteut 4,27 Blang Mangat Ringan

    19 Meunasah Mesjid Peunteut 11,66 Blang Mangat Ringan

    Jumlah 208,5

    Sumber: SK. Walikota Lhokseumawe No. 561 Tahun 2014

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    25/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 25 

    3.11 Peta Sebaran Permukiman Kumuh Kota Lhokseumawe

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    26/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 26 

     A Nama Kawasan Pusong Lama

    B Kelurahan Pusong Lama

    C Kecamatan Banda Sakti

    D Luas Kawasan (Ha) 9,35 Ha A FISIK

    1 Keteraturan bangunan 50% rumah memiliki jamban/septic tank

    60% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaan

    persampahan kota

    9 Pengamanan bahaya kebakaran Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran

    B NON FISIK

    1 Legalitas pendirian bangunan >50% bangunan tidak memiliki IMB.

    2 Kepadatan penduduk 30-60% bekerja di sektor informal.

    4 Penghasilan rata-rata keluarga 30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.

    PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN| Fisik Hunian | sanitasi | Drainase | JalanLingkungan | Kepadatan Penduduk | KepadatanBangunan

    C LAINNYA

    1 Kesesuaian dengan RencanaTata Ruang

    Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atauzona perumahan.

    2 Status lahan Tanah Milik Masyarakat3 Nilai strategis lokasi Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau

    zona perumahan di Kawasan Pinggiran Kota

    4 Kegiatan ekonomi dalamlokasi/kawasan

    Perdagangan Eceran (pasar, toko, warung, rumah makan,dll)

    5 Respon umum masyarakatsetempat terhadap upayaperbaikan lingkungan

    permukiman

    Biasa saja.

    6 Harapan masyarakat setempatterhadap perbaikan lingkunganpermukiman

    Ditingkatkan kualitas permukimannya.

    7 Keberadaan dan aktifitassistem/kelompok pengelola

    lingkungan

     Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,

    dll.)

    8 Komitmen Pemerintah Kotaterhadap penangananpermukiman kumuh

    Rendah

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    27/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 27 

    1.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : PUSONG LAMA

    Luas : 9,35 Ha

    Profil Lokasi a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Banda Sakti

    b. Lokasi lerletak di tepi/pinggiran pantai

    c. Merupakan Lingkungan Padat Penduduk

    d.Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi

    oleh jaringan jalan kota

    e. Lokasi berdampingan dengan kegiatan

    perdagangan dan jasa serta Tempat

    Pelelangan Ikan (TPI)

    Kondisi Ke-Cipta

    Karya-ana. Bangunan

    Bangunan secara dominan berada di atas air

    (Sempadan pantai), dengan kerapatan

    bangunan yang tinggi dan konstruksi

    bangunan yang terbuat dari Kayu serta atap

    seng.

    Umumnya bangunan masuk kedalam kategori

    tidak layak huni.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    28/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 28 

    1.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : PUSONG LAMA

    b. Jaringan Jalan

    Kawasan Pusong Lama memiliki aksesibilitasyang cukup tinggi dengan adanya jaringan

     jalan kota yang melintasi kawasan. Dimana

    kondisi kualitas jalan yang baik berupa aspal

    Hotmix

    Jalan lingkungan dan jalan lokal telah

    dibangun dengan kontruksi beton. Namun

    sebagian jaringan jalan yang ada belum

    dilengkapi jaringan drainase yang memadai

    c. Pengelolaan Sampah

    Prasarana dan sarana persampahan pada

    lokasi perumahan atau permukiman tidak

    sesuai dengan persyaratan teknis. Penduduk

    umumnya membuang sampah lansung

    dibawah rumah (tepi pantai) yang

    mengharapkan akan terlimpas oleh air pasang

    d. Sistem Drainase

    Untuk Sebagian Kavling-kavling rumah kumuh

    yang berada di sekitar jalan lingkungan saat ini

    telah dilengkapi jaringan drainase. Sementara

    pada kelompok hunian yang berada di tepi

    pantai, drainase lingkungannya langsungmemanfaatkan tepian pantai.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    29/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 29 

    1.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : PUSONG LAMA

    e. Air Minum

    Secara fisik Jaringan Pipa Distribusi Air Minum

    pada umumnya sudah dibangun mencapai

    setiap lingkungan hunian di dalam kawasan,

    namun keluaran air besih kesetiap hunian

    belum terealisasi. Saat ini air bersih di dapat

    dari sumur pompa (air tanah)

    f. Sanitasi

    Sitem pengolahan air limbah tidak sesuai

    dengan standar teknis.

    Pengolahan air limbah pada lokasi tidak

    memiliki sitem yang memadai, yaitu

    kakus/kloset yang tidak terhubung dengan

    tangki septik baik secara individual/domestik,

    komunal maupun terpusat, tetapi langsung

    dibuang ke tepi pantai

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    30/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 30 

    Peta pusong lama

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    31/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 31 

     A Nama Kawasan Pusong Baru

    B Kelurahan Pusong Baru

    C Kecamatan Banda Sakti

    D Luas Kawasan (Ha) 5,39 Ha

    No KRITERIAINDIKATOR PARAMETER

     A FISIK

    1 Keteraturan bangunan 35-65% bangunan tidak memiliki keteraturan

    2 Kepadatan bangunan Kepadatan Bangunan 80-100 unit/Ha

    3 Kondisi fisik bangunan >60% bangunan semi permanen

    4 Jalan lingkungan 30-60% jalan buruk/rusak

    30-60% jalan tidak dilengkapi saluran

    5 Saluran air hujan (drainase

    lingkungan)

    60% kontruksi semen/beton.

    >60% kawasan terlayani

    6 Pembuangan air limbah >50% rumah memiliki jamban/septic tank

    60% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaanpersampahan kota

    9 Pengamanan bahaya kebakaran Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran

    B NON FISIK

    1 Legalitas pendirian bangunan >50% bangunan tidak memiliki IMB.

    2 Kepadatan penduduk 60% bekerja di sektor informal.

    4 Penghasilan rata-rata keluarga

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    32/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 32 

    2.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : PUSONG BARU

    Luas : 5,39 Ha

    Profil Lokasi a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Banda Sakti

    b. Lokasi lerletak di daratan

    c. Merupakan Lingkungan Padat Penduduk

    d.Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh

     jaringan jalan kota

    e. Lokasi berdampingan dengan pusat

    perdagangan

    Kondisi Ke-Cipta

    Karya-ana. Bangunan

    Kerapatan bangunan yang tinggi dan konstruksi

    bangunan berimbang antara bangunan

    tembok/beton dengan bangunan semi

    permanen.

    Umumnya bangunan masuk kedalam kategori

    layak huni.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    33/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 33 

    2.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : PUSONG BARU

    b. Jaringan Jalan

    Kawasan Pusong Baru memiliki aksesibilitas yang

    cukup tinggi dengan adanya jaringan jalan kota

    yang melintasi kawasan. Dimana kondisi kualitas

     jalan yang baik berupa aspal Hotmix

    Jalan lingkungan dan jalan lokal dibangun

    dengan kontruksi beton dan telah dilengkapi

     jaringan drainase (tertutup)

    c. Pengelolaan Sampah

    Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi

    perumahan atau permukiman belum memadai.

    d. Sistem Drainase

    Sudah tersedia saluran drainase namun masih

    belum mampu melimpaskan genangan air secara

    baik

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    34/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 34 

    2.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : PUSONG BARU

    e. Air Minum

    Secara fisik Jaringan Pipa Distribusi Air Minum

    pada umumnya sudah dibangun mencapai

    setiap lingkungan hunian di dalam kawasan,

    namun keluaran air besih kesetiap hunian belum

    terealisasi. Saat ini air bersih di dapat dari sumur

    pompa (air tanah)

    f. Sanitasi

    Sitem pengolahan air limbah dikawasan rata-

    rata pada setiap rumah sudah terhubung dengantangki septik baik secara individual

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    35/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 35 

    Peta Pusong Baru

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    36/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 36 

     A Nama Kawasan Keude Aceh

    B Kelurahan Keude Aceh

    C Kecamatan Banda Sakti

    D Luas Kawasan (Ha) 4,46 Ha

    No KRITERIAINDIKATOR PARAMETER

     A FISIK

    1 Keteraturan bangunan 35-65% bangunan tidak memiliki keteraturan

    2 Kepadatan bangunan Kepadatan Bangunan 60% bangunan semi permanen

    4 Jalan lingkungan 50% rumah memiliki jamban/septic tank

    50% bangunan tidak memiliki IMB.

    2 Kepadatan penduduk 30-60% bekerja di sektor informal.

    4 Penghasilan rata-rata keluarga 30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.

    PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN| Fisik Hunian | Sanitasi | Drainase | JalanLingkungan | Kepadatan Penduduk | KepadatanBangunan

    C LAINNYA

    1 Kesesuaian dengan Rencana

    Tata Ruang

    Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau

    zona perumahan.

    2 Status lahan Tanah Milik Masyarakat

    3 Nilai strategis lokasi Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atauzona perumahan di Kawasan Pinggiran Kota

    4 Kegiatan ekonomi dalamlokasi/kawasan

    Perdagangan Eceran ( toko, warung, rumah makan, dll)

    5 Respon umum masyarakatsetempat terhadap upaya

    perbaikan lingkunganpermukiman

     Antusias

    6 Harapan masyarakat setempatterhadap perbaikan lingkunganpermukiman

     Ada perbaikan lingkungan

    7 Keberadaan dan aktifitas

    sistem/kelompok pengelolalingkungan

     Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,

    pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,dll.)

    8 Komitmen Pemerintah Kotaterhadap penangananpermukiman kumuh

    Rendah

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    37/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 37 

    3.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : KEUDE ACEH

    Luas : 4,46 Ha

    Profil Lokasi a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Banda Sakti

    b. Lokasi lerletak ditepian Pantai

    c.Merupakan Lingkungan dengan kepadatan

    Penduduk rendah

    d.Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh

     jaringan jalan kota

    e. Lokasi berdampingan dengan pusat

    perkantoran, lapangan olaha raga dan

    perdagangan kota

    Kondisi Ke-Cipta

    Karya-ana. Bangunan

    Kondisi Bangunan di sisi jalan lingkungan relatif

    cukup baik berkonstruksi tembok dengan

    Kerapatan bangunan sedang, sementara kondisi

    bangunan didalam lingkungan berkontruksi semi

    permanen dan kayu dengan atap seng

    Umumnya bangunan masuk kedalam kategori

    layak huni.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    38/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 38 

    3.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : KEUDE ACEH

    b. Jaringan Jalan

    Kawasan Keude Aceh memiliki aksesibilitas yang

    cukup tinggi dengan adanya jaringan jalan kota

    yang melintasi kawasan. Dimana kondisi kualitas

     jalan yang baik berupa aspal Hotmix dan beton

    Demikan pula Jalan lingkungan dan jalan lokal

    dibangun dengan kontruksi beton.

    c. Pengelolaan Sampah

    Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi

    perumahan atau permukiman belum memadai.

    d. Sistem Drainase

    Belum tersedia saluran drainase yang mampu

    melimpaskan genangan air secara baik

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    39/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 39 

    3.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : KEUDE ACEH

    e. Air Minum

    Pada umumnya penduduk dalam kawasan,

    kebutuhan air bersih saat ini di dapat dari

    sumur pompa (air tanah)

    f. Sanitasi

    Sitem pengolahan air limbah dikawasan rata-

    rata tersedia pada setiap rumah dan sudah

    terhubung dengan tangki septik baik secara

    individual, namun pada lokasi hunian tertentu

    sitem pengolahan air limbahnya masih tidaksesuai dengan standar teknis.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    40/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 40 

    Peta Kedeu Aceh

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    41/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 41 

     A Nama Kawasan Teumpok Teungoh

    B Kelurahan Teumpok Teungoh

    C Kecamatan Banda Sakti

    D Luas Kawasan (Ha) 10,56 Ha

    No KRITERIAINDIKATOR PARAMETER

     A FISIK

    1 Keteraturan bangunan 50% rumah memiliki jamban/septic tank

    60% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaanpersampahan kota

    9 Pengamanan bahaya kebakaran Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran

    B NON FISIK

    1 Legalitas pendirian bangunan >50% bangunan tidak memiliki IMB.

    2 Kepadatan penduduk 30-60% bekerja di sektor informal.

    4 Penghasilan rata-rata keluarga 30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.

    PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN| Fisik Hunian |Sanitasi | Drainase | JalanLingkungan | Kepadatan Penduduk | KepadatanBangunan

    C LAINNYA

    1 Kesesuaian dengan Rencana

    Tata Ruang

    Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau

    zona perumahan.

    2 Status lahan Tanah Milik Masyarakat

    3 Nilai strategis lokasi Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atauzona perumahan di Kawasan Pinggiran Kota

    4 Kegiatan ekonomi dalamlokasi/kawasan

    Perdagangan Eceran (pasar, toko, warung, rumah makan,dll)

    5 Respon umum masyarakatsetempat terhadap upaya

    perbaikan lingkunganpermukiman

    Biasa saja

    6 Harapan masyarakat setempatterhadap perbaikan lingkunganpermukiman

     Ada solusi bagi permasalahan banjir/genangan air saatturun hujan

    7 Keberadaan dan aktifitas

    sistem/kelompok pengelolalingkungan

     Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,

    pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,dll.)

    8 Komitmen Pemerintah Kotaterhadap penangananpermukiman kumuh

    Rendah

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    42/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 42 

    4.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : TUMPOK TEUNGOH

    Luas : 10,56 Ha

    Profil Lokasi a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Banda Sakti

    b. Lokasi lerletak di Daratan

    c.Merupakan Lingkungan dengan kepadatan

    Penduduk sedang

    d.Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh

     jaringan jalan kota

    e. Lokasi merupakan kawasan permukiman kota

    Kondisi Ke-Cipta

    Karya-ana. Bangunan

    Kondisi Bangunan di sisi jalan lingkungan baik

    berkonstruksi tembok dengan Kerapatan

    bangunan rendah, dimana kemudian luas

    kavling besar-besar, sementara kondisi

    bangunan didalam lingkungan (masuk dalam

    lorong-lorong) sebagian kecil berkontruksi semi

    permanen dan kayu dengan atap seng

    Umumnya bangunan masuk kedalam kategori

    layak huni.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    43/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 43 

    4.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : TUMPOK TEUNGOH

    b. Jaringan Jalan

    Kawasan Tumpok Teungoh memilikiaksesibilitas yang cukup tinggi dengan adanya

     jaringan jalan kota yang melintasi kawasan.

    Dimana kondisi kualitas jalan yang baik berupa

    aspal Hotmix dan beton

    Demikan pula Jalan lingkungan dan jalan lokal

    dibangun dengan kontruksi beton.

    c. Pengelolaan Sampah

    Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi

    perumahan atau permukiman belum memadai.

    d. Sistem Drainase

    Tersedia saluran drainase dengan kontruksirelatif baik namun belum mampu melimpaskan

    genangan air secara baik

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    44/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 44 

    4.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : TUMPOK TEUNGOH

    e. Air Minum

    Pada umumnya penduduk dalam kawasan,

    kebutuhan air bersih saat ini di dapat dari

    sumur pompa (air tanah)

    f. Sanitasi

    Sitem pengolahan air limbah dikawasan rata-

    rata tersedia pada setiap rumah dan sudah

    terhubung dengan tangki septik baik secara

    individual, namun pada lokasi hunian tertentu

    sitem pengolahan air limbahnya masih tidak

    sesuai dengan standar teknis.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    45/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 45 

    Peta Tempok Tengoh

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    46/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 46 

     A Nama Kawasan Mon Geudong

    B Kelurahan Mon Geudong

    C Kecamatan Banda Sakti

    D Luas Kawasan (Ha) 7,19 Ha

    No KRITERIAINDIKATOR PARAMETER

     A FISIK

    1 Keteraturan bangunan 50% rumah memiliki jamban/septic tank

    60% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaan

    persampahan kota

    9 Pengamanan bahaya kebakaran Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran

    B NON FISIK

    1 Legalitas pendirian bangunan >50% bangunan tidak memiliki IMB.

    2 Kepadatan penduduk 30-60% bekerja di sektor informal.

    4 Penghasilan rata-rata keluarga 30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.

    PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN| Fisik Hunian | anitasi | Drainase | JalanLingkungan | Kepadatan Penduduk | Kepadatan

    Bangunan

    C LAINNYA

    1 Kesesuaian dengan RencanaTata Ruang

    Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atauzona perumahan.

    2 Status lahan Tanah Milik Masyarakat

    3 Nilai strategis lokasi Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atauzona perumahan di Kawasan Pinggiran Kota

    4 Kegiatan ekonomi dalamlokasi/kawasan

    Tidak ada

    5 Respon umum masyarakat

    setempat terhadap upayaperbaikan lingkunganpermukiman

     Antusias

    6 Harapan masyarakat setempatterhadap perbaikan lingkungan

    permukiman

    Ditingkatkan kualitas permukimannya.

    7 Keberadaan dan aktifitassistem/kelompok pengelolalingkungan

     Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,dll.)

    8 Komitmen Pemerintah Kotaterhadap penanganan

    permukiman kumuh

    Rendah

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    47/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 47 

    5.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : MON GEUDONG

    Luas : 7,19 Ha

    Profil Lokasi a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Banda Sakti

    b. Lokasi lerletak di daratan

    c.Merupakan Lingkungan dengan kepadatan

    Penduduk sedang

    d.Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh

     jaringan jalan kota

    e. Lokasi berdampingan dengan pusat

    perkantoran, lapangan olaha raga dan

    perdagangan kota

    Kondisi Ke-Cipta

    Karya-ana. Bangunan

    Kondisi Bangunan di sisi jalan lingkungan baik

    berkonstruksi tembok dengan Kerapatan

    bangunan rendah, dimana kemudian luas

    kavling besar-besar, sementara kondisi

    bangunan didalam lingkungan (masuk dalam

    lorong-lorong) sebagian kecil berkontruksi semi

    permanen dan kayu dengan atap seng

    Umumnya bangunan masuk kedalam kategori

    layak huni.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    48/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 48 

    5.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : MON GEUDONG

    b. Jaringan Jalan

    Kawasan Mon Geudong memiliki aksesibilitas

    yang cukup tinggi dengan adanya jaringan jalan

    kota yang melintasi kawasan. Dimana kondisi

    kualitas jalan yang baik berupa perkerasan beton

    Demikan pula Jalan lingkungan dan jalan lokal

    dibangun dengan kontruksi beton.

    c. Pengelolaan Sampah

    Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi

    perumahan atau permukiman belum memadai.

    d. Sistem Drainase

    Tersedia saluran drainase dengan kontruksi

    relatif baik namun belum mampu melimpaskan

    genangan air secara baik

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    49/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 49 

    5.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : MON GEUDONG

    e. Air Minum

    Secara fisik Jaringan Pipa Distribusi Air Minum

    sudah mencapai setiap lingkungan hunian di

    dalam kawasan, namun sampai saat ini

    penduduk memenuhi kebutuhan air bersihnya

    di dapat dari sumur pompa (air tanah)

    f. Sanitasi

    Sitem pengolahan air limbah dikawasan rata-

    rata tersedia pada setiap rumah dan sudah

    terhubung dengan tangki septik baik secara

    individual, namun pada lokasi hunian tertentu

    sitem pengolahan air limbahnya masih tidak

    sesuai dengan standar teknis.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    50/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 50 

    Peta Mongeudong

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    51/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 51 

     A Nama Kawasan Kp.Jawa Lama

    B Kelurahan Kp.Jawa Lama

    C Kecamatan Banda Sakti

    D Luas Kawasan (Ha) 6,66 Ha

    No KRITERIAINDIKATOR PARAMETER

     A FISIK

    1 Keteraturan bangunan 35-65% bangunan tidak memiliki keteraturan

    2 Kepadatan bangunan Kepadatan Bangunan 60% bangunan semi permanen

    4 Jalan lingkungan 50% rumah memiliki jamban/septic tank

    50% bangunan tidak memiliki IMB.

    2 Kepadatan penduduk 30-60% bekerja di sektor informal.

    4 Penghasilan rata-rata keluarga 30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.

    PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN| Fisik Hunian | Sanitasi | Drainase | JalanLingkungan | Kepadatan Penduduk | KepadatanBangunan

    C LAINNYA

    1 Kesesuaian dengan Rencana

    Tata Ruang

    Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau

    zona perumahan.

    2 Status lahan Tanah Milik Masyarakat

    3 Nilai strategis lokasi Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atauzona perumahan di Kawasan Pinggiran Kota

    4 Kegiatan ekonomi dalamlokasi/kawasan

    Perdagangan Eceran (pasar, toko, warung, rumah makan,dll)

    5 Respon umum masyarakatsetempat terhadap upaya

    perbaikan lingkunganpermukiman

    Biasa saja

    6 Harapan masyarakat setempatterhadap perbaikan lingkunganpermukiman

    Ditingkatkan kualitas permukimannya.

    7 Keberadaan dan aktifitas

    sistem/kelompok pengelolalingkungan

     Ada, tetapi tidak aktif.

    8 Komitmen Pemerintah Kotaterhadap penangananpermukiman kumuh

    Tinggi

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    52/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 52 

    6.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : KAMPUNG JAWA LAMA

    Luas : 6,66 Ha

    Profil Lokasi a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Banda Sakti

    b. Lokasi lerletak di tepi/pinggiran pantai

    c. Merupakan Lingkungan Padat Penduduk

    d.Lokasi berdampingan dengan kegiatan,

    perkantoran, pertokoan dan pendidikan

    Kondisi Ke-Cipta

    Karya-ana. Bangunan

    Bangunan secara dominan berada di atas air

    (Sempadan pantai), dengan kerapatan

    bangunan yang tinggi dan konstruksi

    bangunan yang terbuat dari Kayu serta atap

    seng.

    Umumnya bangunan masuk kedalam kategori

    tidak layak huni.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    53/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 53 

    6.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : KAMPUNG JAWA LAMA

    b. Jaringan Jalan

    Kawasan Kampung Jawa Lama tidak memilikiakses langsung ke jaringan jalan kota, untuk

    mencapai lokasi harus melalui jalan

    lokal/lorong yang terhubung dengan jaringan

     jalan kota

    Beberapa Jalan lingkungan dan jalan lokal

    telah dibangun dengan kontruksi beton,

    sebagian jaringan jalan yang melintasi

    kelompok bangunan rumah padat masih

    berupa tanah

    c. Pengelolaan Sampah

    Kondisi pengelolaan sampah di kawasan ini

    relatif baik walaupun ketersediaan prasarana

    dan sarana persampahan masih belum

    memadai

    d. Sistem Drainase

    Sebagian jalan lingkungan saat ini telahdilengkapi jaringan drainase tertutup.

    Sementara pada kelompok hunian yang

    berada di tepi pantai, drainase lingkungannya

    langsung memanfaatkan tepian pantai.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    54/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 54 

    6.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : KAMPUNG JAWA LAMA

    e. Air Minum

    Secara fisik Jaringan Pipa Distribusi Air Minum

    ketersediaannya belum mencapai setiap

    lingkungan hunian di dalam kawasan, saat ini

    air bersih di dapat dari sumur pompa (air

    tanah)

    f. Sanitasi

    Sitem pengolahan air limbah tidak sesuai

    dengan standar teknis.

    Pengolahan air limbah pada lokasi tidak

    memiliki sitem yang memadai, yaitu

    kakus/kloset yang tidak terhubung dengan

    tangki septik baik secara individual/domestik,

    komunal maupun terpusat, tetapi langsung

    dibuang ke tepi pantai

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    55/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 55 

    Kam.Jawa Lama

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    56/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 56 

     A Nama Kawasan Hagu Selatan

    B Kelurahan Hagu Selatan

    C Kecamatan Banda Sakti

    D Luas Kawasan (Ha) 7,03 Ha

    No KRITERIAINDIKATOR PARAMETER

     A FISIK

    1 Keteraturan bangunan 50% rumah memiliki jamban/septic tank

    60% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaanpersampahan kota

    9 Pengamanan bahaya kebakaran Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran

    B NON FISIK

    1 Legalitas pendirian bangunan >50% bangunan tidak memiliki IMB.

    2 Kepadatan penduduk 30-60% bekerja di sektor informal.

    4 Penghasilan rata-rata keluarga 30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.

    PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN| Fisik Hunian | Sanitasi | Drainase | JalanLingkungan | Kepadatan Penduduk | KepadatanBangunan

    C LAINNYA

    1 Kesesuaian dengan Rencana

    Tata Ruang

    Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau

    zona perumahan.

    2 Status lahan Tanah Milik Masyarakat

    Nilai strategis lokasi Berada di kawasan permukiman atau zona perumahan dikawasan Pusat Kota.

    4 Kegiatan ekonomi dalamlokasi/kawasan

    Perdagangan Besar, Industri Ringan/ Menengah/Berat,Pelabuhan, Perkantoran Swasta, dll.

    5 Respon umum masyarakatsetempat terhadap upaya

    perbaikan lingkunganpermukiman

     Antusias

    6 Harapan masyarakat setempatterhadap perbaikan lingkunganpermukiman

    Ditingkatkan kualitas permukimannya.

    7 Keberadaan dan aktifitas

    sistem/kelompok pengelolalingkungan

     Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,

    pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,dll.)

    8 Komitmen Pemerintah Kotaterhadap penangananpermukiman kumuh

    Tinggi

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    57/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 57 

    7.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : HAGU SELATAN

    Luas : 7,03 Ha

    Profil Lokasi a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Banda Sakti

    b. Lokasi lerletak di tepi/pinggiran pantai

    c. Merupakan Lingkungan Padat Penduduk

    d.Lokasi berdampingan dengan kegiatan,

    perkantoran, pertokoan dan pendidikan

    Kondisi Ke-Cipta

    Karya-ana. Bangunan

    Bangunan secara dominan berada di atas air

    (Sempadan pantai), dengan kerapatan

    bangunan yang tinggi dan konstruksibangunan yang terbuat dari Kayu serta atap

    Asbes attu seng.

    Umumnya bangunan masuk kedalam kategori

    tidak layak huni.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    58/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 58 

    7.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : HAGU SELATAN

    b. Jaringan Jalan

    Kawasan Hagu Selatan tidak memiliki akseslangsung ke jaringan jalan kota, untuk

    mencapai lokasi harus melalui jalan

    lokal/lorong yang terhubung dengan jaringan

     jalan kota

    Beberapa Jalan lingkungan dan jalan lokal

    telah dibangun dengan kontruksi beton,

    sebagian jaringan jalan yang melintasi

    kelompok bangunan rumah padat masih

    berupa tanah

    c. Pengelolaan Sampah

    Kondisi ketersediaan prasarana dan sarana

    persampahan masih belum memadai

    d. Sistem Drainase

    Sebagian jalan lingkungan saat ini telah

    dilengkapi jaringan drainase tertutup.

    Sementara pada kelompok hunian yang

    berada di tepi pantai, drainase lingkungannya

    langsung memanfaatkan tepian pantai.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    59/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 59 

    7.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : HAGU SELATAN

    e. Air Minum

    Secara fisik Jaringan Pipa Distribusi Air Minum

    ketersediaannya belum mencapai setiap

    lingkungan hunian di dalam kawasan, saat ini

    air bersih di dapat dari sumur pompa (air

    tanah)

    f. Sanitasi

    Sitem pengolahan air limbah tidak sesuai

    dengan standar teknis.

    Pengolahan air limbah pada lokasi tidak

    memiliki sitem yang memadai, yaitu

    kakus/kloset yang tidak terhubung dengan

    tangki septik baik secara individual/domestik,

    komunal maupun terpusat, tetapi langsung

    dibuang ke tepi pantai

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    60/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 60 

    Hagu Selatan

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    61/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 61 

     A Nama Kawasan Ujong Blang

    B Kelurahan Ujong Blang

    C Kecamatan Banda Sakti

    D Luas Kawasan (Ha) 9,49 Ha

    No KRITERIAINDIKATOR PARAMETER

     A FISIK

    1 Keteraturan bangunan 35-65% bangunan tidak memiliki keteraturan

    2 Kepadatan bangunan Kepadatan Bangunan 60% bangunan semi permanen

    4 Jalan lingkungan 50% rumah memiliki jamban/septic tank

    60% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaanpersampahan kota

    9 Pengamanan bahaya kebakaran Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran

    B NON FISIK

    1 Legalitas pendirian bangunan >50% bangunan tidak memiliki IMB.

    2 Kepadatan penduduk 30-60% bekerja di sektor informal.

    4 Penghasilan rata-rata keluarga 30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.

    PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN| Fisik Hunian | Sanitasi | Drainase | JalanLingkungan | Kepadatan Penduduk | Kepadatan

    Bangunan

    C LAINNYA

    1 Kesesuaian dengan RencanaTata Ruang

    Berada pada rencana peruntukan Kawasan atau ZonaBudidaya lainnya.

    2 Status lahan Tanah Milik Masyarakat

    3 Nilai strategis lokasi Berada di kawasan permukiman atau zona perumahan di

    kawasan Pusat Kota.4 Kegiatan ekonomi dalam

    lokasi/kawasanPerdagangan Besar, Industri Ringan/ Menengah/Berat,Pelabuhan, Perkantoran Swasta, dll.

    5 Respon umum masyarakat

    setempat terhadap upayaperbaikan lingkunganpermukiman

     Antusias

    6 Harapan masyarakat setempatterhadap perbaikan lingkungan

    permukiman

    Ditingkatkan kualitas permukimannya.

    7 Keberadaan dan aktifitassistem/kelompok pengelolalingkungan

     Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,dll.)

    8 Komitmen Pemerintah Kotaterhadap penanganan

    permukiman kumuh

    Tinggi

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    62/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 62 

    8.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : UJONG BLANG

    Luas : 9,49 Ha

    Profil Lokasi a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Banda Sakti

    b. Lokasi lerletak di tepi pantai dan daratan

    c.Merupakan Lingkungan dengan kepadatan

    Penduduk rendah

    d.Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh

     jaringan jalan kota

    e. Lokasi merupakan kawasan permukiman

    pedesaan

    Kondisi Ke-Cipta

    Karya-ana. Bangunan

    Kondisi Bangunan di sisi jalan lingkungan baik,

    berkonstruksi tembok dengan Kerapatan

    bangunan rendah, dimana kemudian luas

    kavling besar-besar, sementara kondisi

    bangunan didalam lingkungan (masuk dalam

    lorong-lorong) sebagian kecil berkontruksi semi

    permanen dan kayu dengan atap seng

    Umumnya bangunan masuk kedalam kategori

    layak huni.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    63/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 63 

    8.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : UJONG BLANG

    b. Jaringan Jalan

    Kawasan Ujung Blang memiliki aksesibilitas yang

    cukup tinggi dengan adanya jaringan jalan kota

    yang melintasi kawasan. Dimana kondisi kualitas

     jalan yang baik berupa aspal Hotmix dan beton

    Untuk Jalan lingkungan dan jalan lokal sebagian

    besar sudah berkontruksi beton dan sebagian

    lagi masih perkerasan tanah

    c. Pengelolaan Sampah

    Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi

    perumahan atau permukiman belum memadai.

    Penduduk secara dominan masih melakukan

    sistem timbun dalam tanah dan dibakar untuk

    pengelolaan sampahnya secara individu

    d. Sistem Drainase

    Tersedia saluran drainase sistem terbuka

    maupun tertutup dengan kontruksi relatif baik

    namun pada saat musim hujan belum mampu

    melimpaskan genangan air secara baik

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    64/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 64 

    8.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : UJONG BLANG

    e. Air Minum

    Pada umumnya penduduk dalam kawasan,

    kebutuhan air bersihnya saat ini di dapat dari

    sumur pompa (air tanah)

    f. Sanitasi

    Sitem pengolahan air limbah dikawasan rata-

    rata tersedia pada setiap rumah dan sudah

    terhubung dengan tangki septik secara

    individual, namun pada lokasi hunian tertentu

    sitem pengolahan air limbahnya masih tidak

    sesuai dengan standar teknis.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    65/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 65 

    Ujong Blang

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    66/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 66 

     A Nama Kawasan Ulee Jalan

    B Kelurahan Ulee Jalan

    C Kecamatan Banda Sakti

    D Luas Kawasan (Ha) 17,83 Ha

    No KRITERIAINDIKATOR PARAMETER

     A FISIK

    1 Keteraturan bangunan 50% rumah memiliki jamban/septic tank

    50% bangunan tidak memiliki IMB.

    2 Kepadatan penduduk 30-60% bekerja di sektor informal.

    4 Penghasilan rata-rata keluarga 30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.

    PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN| Fisik Hunian | Sanitasi | Drainase | JalanLingkungan | Kepadatan Penduduk | KepadatanBangunan

    C LAINNYA

    Kesesuaian dengan Rencana

    Tata Ruang

    Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau

    zona perumahan.

    2 Status lahan Tanah Milik Masyarakat

    3 Nilai strategis lokasi Berada pada rencana kawasan perumahan pengembanganbaru.

    4 Kegiatan ekonomi dalamlokasi/kawasan

    Perdagangan Eceran (pasar, toko, warung, rumah makan,dll)

    5 Respon umum masyarakatsetempat terhadap upaya

    perbaikan lingkunganpermukiman

    Biasa saja

    Harapan masyarakat setempatterhadap perbaikan lingkunganpermukiman

    Ditingkatkan kualitas permukimannya.

    7 Keberadaan dan aktifitas

    sistem/kelompok pengelolalingkungan

     Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,

    pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,dll.)

    8 Komitmen Pemerintah Kotaterhadap penangananpermukiman kumuh

    Rendah

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    67/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 67 

    9.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : ULEE JALAN

    Luas : 17,83 Ha

    Profil Lokasi a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Banda Sakti

    b. Lokasi lerletak di tepi pantai dan daratan

    c.Merupakan Lingkungan dengan kepadatan

    Penduduk rendah

    d.Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh

     jaringan jalan kota

    e. Lokasi merupakan kawasan permukiman

    pedesaan

    Kondisi Ke-Cipta

    Karya-ana. Bangunan

    Kondisi Bangunan di sisi jalan lingkungan baik,

    berkonstruksi tembok dengan Kerapatan

    bangunan rendah, dimana kemudian luas

    kavling besar-besar, sementara kondisi

    bangunan didalam lingkungan (masuk dalam

    lorong-lorong) sebagian kecil berkontruksi semi

    permanen dan kayu dengan atap seng

    Umumnya bangunan masuk kedalam kategori

    layak huni.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    68/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 68 

    9.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : ULEE JALAN

    b. Jaringan Jalan

    Kawasan Ulee Jalan memiliki aksesibilitas yang

    cukup tinggi dengan adanya jaringan jalan kota

    yang melintasi kawasan. Dimana kondisi kualitas

     jalan yang baik berupa aspal Hotmix dan beton

    Untuk Jalan lingkungan dan jalan lokal sebagian

    besar sudah berkontruksi beton dan sebagian

    lagi masih perkerasan tanah

    c. Pengelolaan Sampah

    Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi

    perumahan atau permukiman belum memadai.

    Penduduk secara dominan masih melakukan

    sistem timbun dalam tanah dan dibakar untuk

    pengelolaan sampahnya secara individu

    d. Sistem Drainase

    Tersedia saluran drainase sistem terbuka

    maupun tertutup dengan kontruksi relatif baik

    namun pada saat musim hujan belum mampu

    melimpaskan genangan air secara baik

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    69/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 69 

    9.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : ULEE JALAN

    e. Air Minum

    Pada umumnya penduduk dalam kawasan,

    kebutuhan air bersihnya saat ini di dapat dari

    sumur pompa (air tanah)

    f. Sanitasi

    Sitem pengolahan air limbah dikawasan rata-

    rata tersedia pada setiap rumah dan sudah

    terhubung dengan tangki septik secara

    individual, namun pada lokasi hunian tertentu

    sitem pengolahan air limbahnya masih tidak

    sesuai dengan standar teknis.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    70/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 70 

    Ule Jalan

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    71/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 71 

     A Nama Kawasan Blang naleung Mameh

    B Kelurahan Blang naleung Mameh

    C Kecamatan Muara Satu

    D Luas Kawasan (Ha) 8,25 Ha

    No KRITERIAINDIKATOR PARAMETER

     A FISIK

    1 Keteraturan bangunan 35-65% bangunan tidak memiliki keteraturan

    2 Kepadatan bangunan Kepadatan Bangunan 80-100 unit/Ha

    3 Kondisi fisik bangunan >60% bangunan semi permanen

    4 Jalan lingkungan 30-60% jalan buruk/rusak

    30-60% jalan tidak dilengkapi saluran

    5 Saluran air hujan (drainaselingkungan)

    60% kontruksi semen/beton.

    >60% kawasan terlayani

    6 Pembuangan air limbah >50% rumah memiliki jamban/septic tank

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    72/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 72 

    10.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : Blang Naleung Mameh

    Luas : 8,25 Ha

    Profil Lokasi a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Muara Satu

    b. Lokasi lerletak di daratan

    c.Merupakan Lingkungan dengan kepadatan

    Penduduk rendah

    d. Lokasi dilintasi oleh jaringan jalan lingkungan

    e. Lokasi merupakan kawasan permukiman,

    berdekatan dengan Komplek Arun

    Kondisi Ke-Cipta

    Karya-ana. Bangunan

    Kondisi Bangunan sebagian berkonstruksi

    tembok dengan Kerapatan bangunan sedang,

    sementara kondisi bangunan didalam lingkungan

    (masuk dalam lorong-lorong) berkontruksi semi

    permanen dan kayu dengan atap seng

    Umumnya bangunan masuk kedalam kategori

    layak huni.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    73/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 73 

    10.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : Blang Naleung Mameh

    b. Jaringan Jalan

    Kawasan Blang Naleung Mameh memiliki

    aksesibilitas yang relatif rendah karena hanya

     jaringan jalan lingkungan yang melintasi

    kawasan. Dimana kondisi kualitas jalannya baik

    berupa perkerasan beton

    Untuk Jalan lingkungan dan jalan lokal sebagian

    besar sudah berkontruksi beton dan sebagian

    lagi masih perkerasan tanah

    c. Pengelolaan Sampah

    Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi

    perumahan atau permukiman belum memadai.

    Penduduk secara dominan masih melakukan

    sistem timbun dalam tanah dan dibakar untuk

    pengelolaan sampahnya secara individu

    d. Sistem Drainase

    Saluran drainase sistem terbuka dengankontruksi rata-rata masih tanah, sehingga belum

    mampu melimpaskan genangan air secara baik

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    74/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 74 

    10.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : Blang Naleung Mameh

    e. Air Minum

    Pada umumnya penduduk dalam kawasan,

    kebutuhan air bersihnya saat ini di dapat dari

    sumur pompa (air tanah)

    f. Sanitasi

    Sitem pengolahan air limbah dikawasan rata-

    rata tersedia pada setiap rumah dan sudah

    terhubung dengan tangki septik secara

    individual, namun pada lokasi hunian tertentu

    sitem pengolahan air limbahnya masih tidak

    sesuai dengan standar teknis.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    75/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 75 

    Blang neuleng Mameh

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    76/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 76 

     A Nama Kawasan Batuphat Timur

    B Kelurahan Batuphat Timur

    C Kecamatan Muara Satu

    D Luas Kawasan (Ha) 17,04 Ha

    No KRITERIAINDIKATOR PARAMETER

     A FISIK

    1 Keteraturan bangunan 35-65% bangunan tidak memiliki keteraturan

    2 Kepadatan bangunan Kepadatan Bangunan 60% bangunan semi permanen

    4 Jalan lingkungan 50% rumah memiliki jamban/septic tank

    60% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaanpersampahan kota

    9 Pengamanan bahaya kebakaran Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran

    B NON FISIK

    1 Legalitas pendirian bangunan >50% bangunan tidak memiliki IMB.

    2 Kepadatan penduduk 30-60% bekerja di sektor informal.

    4 Penghasilan rata-rata keluarga 30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.

    PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN| Fisik Hunian | Sanitasi | Drainase | JalanLingkungan | Kepadatan Penduduk | KepadatanBangunan

    C LAINNYA

    1 Kesesuaian dengan Rencana

    Tata Ruang

    Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau

    zona perumahan.

    2 Status lahan Tanah Milik Masyarakat

    3 Nilai strategis lokasi Berada pada rencana kawasan perumahan pengembanganbaru.

    4 Kegiatan ekonomi dalamlokasi/kawasan

    Tidak ada

    Respon umum masyarakatsetempat terhadap upaya

    perbaikan lingkunganpermukiman

     Antusias

    6 Harapan masyarakat setempatterhadap perbaikan lingkunganpermukiman

    Ditingkatkan kualitas permukimannya.

    7 Keberadaan dan aktifitas

    sistem/kelompok pengelolalingkungan

     Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,

    pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,dll.)

    8 Komitmen Pemerintah Kotaterhadap penangananpermukiman kumuh

    Tinggi

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    77/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 77 

    11.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : BATUPHAT TIMUR

    Luas : 17,04 Ha

    Profil Lokasi a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Muara Satu

    b. Lokasi lerletak di daratan

    c.Merupakan Lingkungan yang memiliki

    kepadatan Penduduk Sedang

    d.

    Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh

     jaringan jalan Provinsi dan jaringan Jalan Kereta

    Api

    e. Lokasi berdampingan dengan pusat

    perdagangan dan Komplek Arun

    Kondisi Ke-Cipta

    Karya-ana. Bangunan

    Kerapatan bangunan yang sedang dan konstruksibangunan berimbang antara bangunan

    tembok/beton dengan bangunan semi

    permanen.

    Umumnya bangunan masuk kedalam kategori

    layak huni.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    78/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 78 

    11.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : BATUPHAT TIMUR

    b. Jaringan Jalan

    Kawasan Batuphat Timur memiliki aksesibilitas

    yang cukup tinggi dengan adanya jaringan jalan

    provinsi yang melintasi kawasan. Dimana kondisi

    kualitas jalan yang baik berupa aspal Hotmix

    Jalan lingkungan dan jalan lokal dibangun

    dengan kontruksi beton dan telah dilengkapi

     jaringan drainase (tertutup)

    c. Pengelolaan Sampah

    Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi

    perumahan atau permukiman belum memadai.

    Penduduk masih banyak yang membuang

    sampah ke tepian sungai

    d. Sistem Drainase

    Kawasan Batuphat Timur dilintasi oleh sungai,

    dimana keberadaannya dalam sistem drainase

    berfungsi sebagai saluran primer. Di Kawasan ini

    Sudah tersedia saluran drainase yang dapat

    melimpaskan genangan air relatif cepat.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    79/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 79 

    11.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : BATUPHAT TIMUR

    e. Air Minum

    Setiap lingkungan hunian di dalam kawasan

    sudah dilayani oleh jaringan air bersih, namunkeluaran air besih belum optimal. Saat ini air

    bersih di dapat dari sumur pompa (air tanah)

    f. Sanitasi

    Sitem pengolahan air limbah dikawasan rata-

    rata pada setiap rumah sudah terhubung dengan

    tangki septik baik secara individual

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    80/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 80 

    Batupat Timur

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    81/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 81 

     A Nama Kawasan Batuphat Barat

    B Kelurahan Batuphat Barat

    C Kecamatan Muara Satu

    D Luas Kawasan (Ha) 14,78 Ha

    No KRITERIAINDIKATOR PARAMETER

     A FISIK

    1 Keteraturan bangunan 35-65% bangunan tidak memiliki keteraturan

    2 Kepadatan bangunan Kepadatan Bangunan 80-100 unit/Ha

    3 Kondisi fisik bangunan >60% bangunan semi permanen

    4 Jalan lingkungan 30-60% jalan buruk/rusak

    30-60% jalan tidak dilengkapi saluran

    5 Saluran air hujan (drainaselingkungan)

    60% kontruksi semen/beton.

    >60% kawasan terlayani

    6 Pembuangan air limbah >50% rumah memiliki jamban/septic tank

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    82/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 82 

    12.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : BATUPHAT BARAT

    Luas : 14,78 Ha

    Profil Lokasi a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Muara Satu

    b. Lokasi lerletak di daratan

    c.Merupakan Lingkungan yang memiliki

    kepadatan Penduduk Sedang

    d.

    Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh

     jaringan jalan Provinsi dan jaringan Jalan Kereta

    Api

    e. Lokasi berdampingan dengan pusat

    perdagangan, Komplek Perumahan Arun danKomplek Pabrik Arun

    Kondisi Ke-Cipta

    Karya-ana. Bangunan

    Kerapatan bangunan yang sedang dan konstruksi

    bangunan rata-rata dari kayu dan bangunan

    semi permanen.

    Umumnya bangunan masuk kedalam kategori

    layak huni.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    83/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 83 

    12.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : BATUPHAT BARAT

    b. Jaringan Jalan

    Kawasan Batuphat Barat memiliki aksesibilitas

    yang cukup tinggi dengan adanya jaringan jalan

    provinsi yang melintasi kawasan. Dimana kondisi

    kualitas jalan yang baik berupa aspal Hotmix

    Jalan lingkungan dan jalan lokal dibangun

    dengan kontruksi beton dan telah dilengkapi

     jaringan drainase (tertutup)

    c. Pengelolaan Sampah

    Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi

    perumahan atau permukiman belum memadai.

    Penduduk masih banyak yang membuang

    sampah ke sungai dan lahan-lahan terbuka yang

    tidak terpelihara

    d. Sistem Drainase

    Bangunan jaringan drainase sudah dibangun

    dengan sistem terbuka pada setiap lingkungan

    hunian. Di Kawasan ini Sudah tersedia saluran

    drainase yang dapat melimpaskan genangan.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    84/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 84 

    12.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : BATUPHAT BARAT

    e. Air Minum

    Setiap lingkungan hunian di dalam kawasan

    sudah dilayani oleh jaringan air bersih (PAM),

    namun keluaran air besih belum optimal. Saat ini

    air bersih di dapat dari sumur pompa (air tanah)

    f. Sanitasi

    Sitem pengolahan air limbah dikawasan rata-

    rata pada setiap rumah sudah terhubung dengan

    tangki septik baik secara individual

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    85/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 85 

    Batupat barat

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    86/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 86 

     A Nama Kawasan Blang Pulo

    B Kelurahan Blang Pulo

    C Kecamatan Muara Satu

    D Luas Kawasan (Ha) 7,6 Ha

    No KRITERIAINDIKATOR PARAMETER

     A FISIK

    1 Keteraturan bangunan 35-65% bangunan tidak memiliki keteraturan

    2 Kepadatan bangunan Kepadatan Bangunan 30% bangunan semi permanen

    4 Jalan lingkungan 80% rumah memiliki jamban/septic tank

    >60% kawasan terlayani saluran pembuangan airkotor/limbah rumah tangga

    7 Penyediaan air bersih dan airminum

    >60% kawasan terlayani jaringan perpipaan

    30-60% rumah tangga sumur/sungai

    8 Pengelolaan persampahan >60% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaanpersampahan kota

    9 Pengamanan bahaya kebakaran Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran

    B NON FISIK

    1 Legalitas pendirian bangunan >50% bangunan tidak memiliki IMB.

    2 Kepadatan penduduk 30-60% bekerja di sektor informal.

    4 Penghasilan rata-rata keluarga 30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.

    PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN| Fisik Hunian | Sanitasi | Drainase | JalanLingkungan | Kepadatan Penduduk | Kepadatan

    Bangunan

    C LAINNYA

    1 Kesesuaian dengan RencanaTata Ruang

    Berada pada rencana peruntukan kawasan Arun

    2 Status lahan Tanah Milik PT. Arun

    3 Nilai strategis lokasi Berada pada rencana peruntukan Pangkalan Peti Kemas

    4 Kegiatan ekonomi dalamlokasi/kawasan

    Perdagangan Eceran (warung, rumah makan, dll)

    5 Respon umum masyarakatsetempat terhadap upayaperbaikan lingkungan

    permukiman

    Biasa saja

    6 Harapan masyarakat setempatterhadap perbaikan lingkunganpermukiman

    Ditingkatkan kualitas permukimannya.

    7 Keberadaan dan aktifitassistem/kelompok pengelola

    lingkungan

     Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,

    dll.)

    8 Komitmen Pemerintah Kotaterhadap penangananpermukiman kumuh

    Rendah

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    87/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 87 

    13.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : BLANG PULO

    Luas : 7,6 Ha

    Profil Lokasi a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Muara Satu

    b. Lokasi lerletak di Daratan

    c.Merupakan Lingkungan dengan kepadatan

    Penduduk rendah

    d.Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh

     jaringan jalan kota

    e. Lokasi merupakan kawasan permukiman dan

    tambak

    Kondisi Ke-Cipta

    Karya-ana. Bangunan

    Kondisi Bangunan di sisi jalan lingkungan baik

    berkonstruksi tembok dengan Kerapatan

    bangunan sedang, dimana kemudian luas

    kavling rata-rata sedang, sementara kondisi

    bangunan didalam sebagian kecil berkontruksi

    semi permanen dan kayu dengan atap seng

    Umumnya bangunan masuk kedalam kategori

    layak huni.

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.pdf

    88/120

    Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

    Kota Lhokseumawe 

    Laporan Antara BAB. 3 - 88 

    13.

    LOKASI

    KAWASAN

    PERMUKIMAN

    : BLANG PULO

    b. Jaringan Jalan

    Kawasan memiliki aksesibilitas yang cukup

    tinggi dengan adanya jaringan jalan kota yang

    melintasi kawasan. Dimana kondisi kualitas jalan

    yang baik berupa aspal Hotmix dan beton

    Demikan pula Jalan lingkungan dan jalan lokal

    dibangun dengan kontruksi beton.

    c. Pengelolaan Sampah

    Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi

    belum terkelola dengan baiki.

    d. Sistem Drainase

    Tersedia saluran drainase dengan kontruksi

    relatif baik namun belum mampu melimpaskan

    genangan air secara baik

  • 8/17/2019 BAB.3 LAP ANTARA LHOKSEUMAWE 22 Januari 16.