Top Banner
VI - 1 BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan yang komprehensif untuk mencapai tujuan dan sasaran RPJMD Kota Surakarta dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu, strategi dan arah kebijakan digunakan sebagai sarana untuk melakukan transformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja daerah. Perencanaan yang komprehensif disusun dengan mengagendakan aktivitas pembangunan dengan segala program yang mendukung dan menciptakan layanan kepada masyarakat. Salah satu poin penting dalam aktivitas tersebut adalah upaya memperbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi sehingga pembangunan daerah yang merata ke seluruh masyarakat dapat terwujud. A. Strategi Rumusan strategi menunjukkan keinginan yang kuat dari pemerintah daerah dalam menciptakan nilai tambah (added value) perencanaan bagi para pemangku kepentingan pembangunan daerah. Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi dalam sasaran RPJMD. Rumusan strategi dijadikan salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai dan diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Untuk mewujudkan visi pembangunan jangka menengah Kota Surakarta Tahun 2016-2021 yang dilaksanakan melalui 5 (lima) misi dan agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran, maka dirumuskan strategi dan arah kebijakan kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang menurut misi sebagai berikut: 1. Strategi dari Misi Waras Rangkaian strategi dari misi WARAS, diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani maupun secara sosial dalam lingkungan hidup yang sehat. Tabel 6.1 Sasaran dan Strategi Misi Waras No Sasaran Strategi Misi Waras: Mewujudkan masyarakat yang sehat jasmani dan rohani dalam lingkungan hidup yang sehat 1. Meningkatnya kesadaran individu, keluarga dan masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat jasmani dan rohani Promosi dan edukasi PHBS menuju penguatan upaya kesehatan preventif 2. Meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan Peningkatan jumlah fasilitas cakupan dan jenis layanan kesehatan 3. Meningkatnya perilaku masyarakat dan pelaku usaha yang peduli pada lingkungan sehat Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
132

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

Jan 08, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 1

BAB VI

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan yang

komprehensif untuk mencapai tujuan dan sasaran RPJMD Kota Surakarta

dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu, strategi dan arah kebijakan

digunakan sebagai sarana untuk melakukan transformasi, reformasi, dan

perbaikan kinerja daerah. Perencanaan yang komprehensif disusun dengan

mengagendakan aktivitas pembangunan dengan segala program yang

mendukung dan menciptakan layanan kepada masyarakat. Salah satu poin

penting dalam aktivitas tersebut adalah upaya memperbaiki kinerja dan

kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfaatan teknologi

informasi sehingga pembangunan daerah yang merata ke seluruh

masyarakat dapat terwujud.

A. Strategi

Rumusan strategi menunjukkan keinginan yang kuat dari pemerintah

daerah dalam menciptakan nilai tambah (added value) perencanaan bagi

para pemangku kepentingan pembangunan daerah. Strategi merupakan

langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk

mewujudkan visi dan misi dalam sasaran RPJMD. Rumusan strategi

dijadikan salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan

daerah yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai dan diperjelas

dengan serangkaian arah kebijakan.

Untuk mewujudkan visi pembangunan jangka menengah Kota

Surakarta Tahun 2016-2021 yang dilaksanakan melalui 5 (lima) misi dan

agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran, maka dirumuskan

strategi dan arah kebijakan kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang menurut

misi sebagai berikut:

1. Strategi dari Misi Waras

Rangkaian strategi dari misi WARAS, diarahkan untuk

mewujudkan masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani

maupun secara sosial dalam lingkungan hidup yang sehat.

Tabel 6.1 Sasaran dan Strategi Misi Waras

No Sasaran Strategi

Misi Waras: Mewujudkan masyarakat yang sehat jasmani dan rohani dalam

lingkungan hidup yang sehat

1. Meningkatnya kesadaran individu,

keluarga dan masyarakat

berperilaku hidup bersih dan sehat

jasmani dan rohani

Promosi dan edukasi PHBS menuju

penguatan upaya kesehatan

preventif

2. Meningkatnya kuantitas dan

kualitas pelayanan kesehatan

Peningkatan jumlah fasilitas

cakupan dan jenis layanan

kesehatan

3. Meningkatnya perilaku masyarakat

dan pelaku usaha yang peduli pada

lingkungan sehat

Pencegahan dan Pengendalian

Kerusakan dan Pencemaran

Lingkungan Hidup

Page 2: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 2

Salah satu strategi untuk mewujudkan masyarakat yang sehat

adalah dengan mengembangkan budaya perilaku hidup bersih dan

sehat yang dimulai dari meningkatnya kesadaran individu, keluarga,

dan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat secara

jasmani dan rohani yang didukung dengan peningkatan aksesibilitas

dan kualitas penyelenggaraan layanan kesehatan sehingga kualitas dan

kuantitas pelayanan kesehatan meningkat. Selain itu perwujudan

masyarakat yang sehat juga harus disertai dengan peningkatan

perilaku masyarakat dan pelaku usaha yang peduli pada lingkungan

sehat.

2. Strategi Misi Wasis

Rangkaian strategi dari misi WASIS, diarahkan untuk mewujudkan

masyarakat yang cerdas, berkualitas, berdaya saing, mandiri, dan

berkarakter dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan

melestarikan warisan budaya daerah.

Tabel 6.2 Sasaran dan Strategi Misi Wasis

No Sasaran Strategi

Misi Wasis: Mewujudkan masyarakat yang cerdas, berkualitas, berdaya

saing, mandiri dan berkarakter menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan

melestarikan warisan budaya daerah

4. Meningkatnya perluasan akses dan

kualitas pendidikan masyarakat

Perluasan akses dan penguatan

mutu pendidikan formal dan non

formal yang berkarakter unggul

5. Terwujudnya masyarakat dan

angkatan kerja yang kreatif, inovatif,

dan berdaya saing

Mengintegrasikan kurikulum

karakter unggul dalam

pengembangan media pendidikan

6. Meningkatnya pelestarian warisan

karya budaya, adat istiadat, nilai-

nilai seni budaya

Memasyarakatkan budaya inovatif

dan kreatif melalui pendidikan luar

sekolah dan masyarakat berbasis

nilai adat istiadat dan seni budaya

7. Meningkatnya Prestasi Pemuda dan

Olahraga

Pemberdayaan pemuda untuk

mengembangkan prestasi seni dan

olahraga

Masyarakat yang Wasis dibangun melalui strategi (1) perluasan

akses dan penguatan mutu pendidikan formal dan non formal yang

berkarakter unggul dan (2) membudayakan pendidikan karakter unggul

dan kreativitas masyarakat melalui ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni yang mencakup di dalamnya peningkatan prestasi pemuda dan

olah raga.

3. Strategi dari Misi Wareg

Rangkaian strategi pendukung misi WAREG, diarahkan untuk

mewujudkan masyarakat yang produktif, mandiri, dan berkeadilan

mampu memenuhi kebutuhan dasar jasmani dan rohani.

Page 3: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 3

Tabel 6.3 Sasaran dan Strategi Misi Wareg

No Sasaran Strategi

Misi Wareg: Mewujudkan masyarakat yang produktif, mandiri dan

berkeadilan mampu memenuhi kebutuhan dasar jasmani dan rohani

8. Menurunnya PMKS Penguatan kemampuan produktif dan

karakter mandiri pada kelompok

PMKS, pengangguran dan rentan

miskin

9. Terjaganya ketersediaan pangan

yang terjangkau

Peningkatan produktivitas dan

kecukupan bahan kebutuhan pokok

10. Meningkatnya pemberdayaan

masyarakat dalam pembangunan

kewilayahan

Peningkatan partisipsi masyarakat di

bidang pembangunan sosial, ekonomi,

budaya, fisik prasarana mulai dari

perencanaan, pelaksanaan, dan

monitoring evaluasi

11. Meningkatnya pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak

Penguatan kapasitas perempuan

berkontribusi dalam kegiatan

ekonomi, sosial, politik, budaya dan

perlindungan hak anak

12. Meningkatnya kesempatan kerja Pengembangan kemampuan kerja dan

berusaha (wirausaha),

pengembangan program padat karya

dan usaha produktif

13. Meningkatnya Pendapatan Asli

Daerah

Pemberdayaan dan pengembangan

ekonomi berbasis potensi lokal untuk

meningkatkan pendapatan asli daerah

14. Meningkatnya jumlah investasi Pengembangan Sektor Unggulan

daerah dan penguatan promosi

15. Berkembangnya ekonomi kreatif

dan kota tujuan wisata seni dan

budaya

Pemberdayaan masyarakat

mengembangkan ekonomi kreatif

berbasis seni budaya

Masyarakat yang Wareg diwujudkan melalui: (1) Percepatan

pengentasan masyarakat miskin dan (2) Peningkatan kualitas

penduduk dan pemberdayaan masyarakat untuk daya saing tenaga

kerja, produktivitas, dan kemandirian ekonomi menuju peningkatan

pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kewilayahan.

4. Strategi dari Misi Mapan

Rangkaian strategi pendukung misi MAPAN diarahkan untuk

mewujudkan masyarakat yang tertib, aman, damai, berkeadilan,

berkarakter dan berdaya saing melalui pembangunan daerah yang

akuntabel (sektoral, kewilayahan, dan kependudukan) dan tata kelola

pemerintahan yang efektif, bersih, responsif, dan melayani.

Page 4: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 4

Tabel 6.4 Sasaran dan Strategi Misi Mapan

No Sasaran Strategi

Misi Mapan: Mewujudkan masyarakat yang tertib, aman, damai,

berkeadilan, berkarakter dan berdaya saing melalui pembangunan daerah

yang akuntabel (sektoral, kewilayahan, dan kependudukan) dan tata kelola

pemerintahan yang efektif, efisien, bersih, responsif dan melayani

16. Meningkatnya pengelolaan kota

dengan memanfaatkan teknologi

informasi (Solo Smart City)

Optimalisasi pemanfaatan basis data

terintegrasi dan teknologi informasi

17. Meningkatnya kapasitas dan

akuntabilitas kinerja birokrasi

Pengembangan e-government

18. Meningkatnya kualitas

implementasi perencanaan,

pengendalian dan evaluasi kinerja

pembangunan

pengintegrasian data kependudukan

untuk perencanaan dan evaluasi

kinerja pembangunan

19. Terkendalinya jumlah penduduk

sesuai dengan daya dukung dan

daya tampung lingkungan

Pengendalian laju pertumbuhan

penduduk

20. Menurunnya konflik antargolongan Penegakan hukum dan regulasi

daerah dengan membuka ruang

monitoring publik

21. Menurunnya pelanggaran produk

hukum daerah

Perluasan pendidikan kesadaran

hukum masyarakat

Misi MAPAN membawa tata kehidupan kota yang berkeadilan,

akuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

strategi: (1) Peningkatan kualitas aparatur dan manajemen kinerja

pembangunan melalui optimalisasi pemanfaatan basis data

(kependudukan, sektoral dan kewilayahan) dan teknologi informasi dan

(2) Peningkatan kondusivitas keamanan, ketertiban, kenyamanan kota

mendukung investasi dan kesejahteraan sosial melalui meningkatnya

kuantitas dan kualitas kinerja e-Government, meningkatnya Kapasitas

dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi, dan meningkatnya kualitas

implementasi perencanaan, pengendalian, dan evaluasi kinerja

pembangunan.

5. Strategi Misi Papan

Rangkaian strategi pendukung misi PAPAN diarahkan untuk

mewujudkan: (1) pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman,

(2) pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum perkotaan yang

berkeadilan dan berwawasan kependudukan, lingkungan, dan budaya.

Page 5: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 5

Tabel 6.5 Sasaran dan Strategi Misi Papan

No Sasaran Strategi

Misi Papan: Mewujudkan Surakarta nyaman melalui pemenuhan

kebutuhan perumahan dan permukiman, tempat untuk berusaha dan

berkreasi, pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum perkotaan yang

berkeadilan, serta berwawasan kependudukan, lingkungan, dan budaya.

22. Meningkatnya ketersediaan

perumahan yang layak huni dan

berkurangnya pemukiman kumuh

Pemerataan pembangunan kawasan

permukiman yang sehat dan

berkeadilan

23. Meningkatnya kualitas sarana

prasarana perhubungan yang

berkualitas

Pengembangan aksesibiltas dan

kualitas transportasi dan lalu lintas

yang tertib, lancar, nyaman, dan

selamat

24. Meningkatnya kualitas

pengelolaan persampahan

Peningkatan pengelolaan

persampahan dan limbah

25. Tersedianya kesiapsiagaan sistem

antisipasi risiko kebencanaan

Peningkatan kapabilitas masyarakat

siaga antisipasi resiko bencana

26. Meningkatnya kuantitas dan

kualitas Ruang Publik

Perencanaan dan Pengendalian tata

kota menuju kota kreatif ekonomi,

sosial, budaya melalui optimalisasi

partisipasi masyakarat

27. Tersedianya sarana dan prasarana

ekonomi yang berdaya saing

Pemerataan aksesibiltas dan kualitas

infrastruktur pendukung

perekonomian yang berdaya saing

28. Tersedianya sarana dan prasarana

sosial budaya

Pengembangan aksesibiltas dan

kualitas infrastruktur sosial budaya

yang berkeadilan (inklusif)

Sasaran misi papan diarahkan pada peningkatan ketersediaan

perumahan yang layak huni dan berkurangnya pemukiman kumuh

dengan orientasi strategi diarahkan pada peningkatan kuantitas dan

kualitas permukiman beserta sarana prasarana infrastruktur bagi

penguatan daya dukung lingkungan sesuai perkembangan kebutuhan

penduduk secara merata dan partisipatif dan perencanaan dan

Pengendalian tata kota menuju kota kreatif ekonomi, sosial, budaya

melalui optimalisasi partisipasi masyakarat.

B. Arah Kebijakan

Arah kebijakan merupakan instrumen perencanaan yang memberikan

panduan kepada pemerintah daerah agar lebih terarah dalam menentukan

dan mencapai tujuan. Arah kebijakan pembangunan jangka menengah

daerah merupakan pedoman untuk menentukan tahapan dan prioritas

pembangunan lima tahunan guna mencapai sasaran RPJMD secara

bertahap. Tahapan dan prioritas yang ditetapkan harus mencerminkan

urgensi permasalahan dan isu strategis yang hendak diselesaikan dengan

memperhatikan pengaturan waktu. Meski penekanan prioritas pada setiap

tahapan berbeda-beda, namun memiliki kesinambungan dari satu periode

Page 6: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 6

ke periode lainnya dalam rangka mencapai sasaran tahapan lima tahunan

dalam RPJMD.

Penetapan tema atau fokus tahunan tidak berarti mengabaikan kondisi

lain yang memang harus dikerjakan terus menerus setiap tahun. Alokasi

program rutin dan penyelenggaraan layanan publik terus menerus ada dan

dialokasikan anggaran. Hal ini didasari prinsip perencanaan strategik

tehnokratis. Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan aktivitas

pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan

menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik,

termasuk di dalamnya upaya memberbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi,

sistem manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi. Arsitektur

perencanaan pembangunan daerah dipisahkan menjadi dua: (1)

Perencanaan Strategik yaitu perencanaan pembangunan daerah yang

menekankan pada pencapaian visi dan misi pembangunan daerah; (2)

Perencanaan Operasional yaitu perencanaan yang menekankan pada

pencapaian kinerja layanan pada tiap urusan.

Tema tahapan pembanguan Kota Surakarta Tahun 2016-2021 dapat

digambarkan dalam Gambar 6.1. berikut:

Gambar 6.1 Tema Pembangunan Kota Surakarta Tahun 2016-2021

Penjelasan makna dan fokus tema tahapan pembangunan kota

Surakarta tahun 2016-2021 sebagai berikut. Pentahapan prioritas

dimaksudkan untuk memberi fokus arah kebijakan yang menjadi payung

program dan kegiatan unggulan tahun tersebut, tanpa mengabaikan

keberlanjutan atau pemantapan kebijakan lainnya. Fokus tahapan

pembangunan akan mendasari kebijakan perencanaan pembangunan

daerah tahunan (RKPD). Selain arah kebijakan khusus yang mendasari

fokus prioritas, disertakan pula arah kebijakan yang bersifat mendasari

kerangka reformasi birokrasi sebagai pilar penyangga prioritas

pembangunan. Selaras dengan hal itu, arah kebijakan yang

menterjemahkan suatu pengaruutamaan tertentu juga akan melekat pada

semua tahapan. Arah kebijakan yang termasuk dalam kelompok dasar ini

yaitu: (i) Pengembangan sistem manajemen pembangunan partisipatif; (ii)

Peningkatan kesetaraan gender dan perlindungan anak; (iii) Penguatan

2016

2017

2018

2019

2020

Mendorong Daya Saing Kota untuk

Mengembangkan Kesejahteraan Masyarakat yang berkeadilan dan

tanpa diskriminasi

Meningkatkan Jejaring

Perdagangan, Pariwisata, dan Budaya untuk memperkuat

Produktivitas

Kota

Pengembangan Layanan Dasar

dan Perekonomian Kota Berbasis Budaya dan

Jasa

Pengembangan Daya Saing

Kota didukung Kemandirian Masyarakat Berbasis

Kearifan

Budaya

Pemerataan Pembangunan

antar wilayah menuju pembangunan yang inklusif

dan

berkelanjutan

2021

Pemantapan Kualitas

Pembangunan Kesejahteraan Manusia: Waras, Wasis,

Wareg, Mapan,

dan Papan

Page 7: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 7

reformasi birokrasi; (iv) Peningkatan manajemen pengelolaan keuangan

daerah; (v) Pelembagaan budaya masyarakat tertib hukum.

Pentahapan pembangunan Kota Surakarta tahun 2016-2021 sebagai

berikut.

1. Tahun 2016 Mendorong Daya Saing Kota untuk Mengembangkan

Kesejahteraan Masyarakat yang berkeadilan dan tanpa diskriminasi.

Tahap ini sudah dilaksanakan pada RKPD tahun 2016 (hasil

Musrenbang tahun 2015) dan sedang dilaksanakan pada saat RPJMD

ini disusun. Pada saat perubahan RKPD 2016, prioritas program dan

kegiatan disesuaikan dengan prioritas RPJMD tahun 2016-2021. Fokus

prioritas diarahkan pada daya saing sumber daya masyarakat pada

semua kelompok untuk mewujudkan kesejahteraan berkeadilan.

Kebijakan pemilihan program dan kegiatan diarahkan pada

peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai modal daya saing

kota melalui:

a. Pembiasaan Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

b. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan

c. Peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan

d. Membudayakan ilmu pengetahuan, tehnologi, dan seni berkarakter

unggul

e. Pelembagaan budaya kreatif dan inovatif masyarakat

f. Pengembangan kreatifitas pemuda

g. Percepatan pengentasan masyarakat miskin dan pengangguran

h. Peningkatan kesempatan kerja dan peluang kerja

i. Peningkatan perekonomian kota yang maju, kuat, dan mandiri

j. Pengembangan e-government

k. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur memenuhi

Universal Access

l. Peningkatan infrastruktur perhubungan

m. Peningkatan tata kelola lingkungan hidup

n. Pengendalian kawasan rawan bencana

o. Perencanaan dan pengendalian tata kota berkarakter Eco Cultural

City berbasis partisipasi publik

p. Peningkatan infrastruktur pendukung perekonomian

q. Peningkatan infrastruktur sosial budaya

2. Tahun 2017 Meningkatkan Jejaring Perdagangan, Pariwisata, dan

Budaya untuk memperkuat Produktivitas Kota.

Fokus tahun ini pada jejaring pemasaran produk berbasis perdagangan,

pariwisata dan budaya dalam semakin meningkatkan produktivitas

masyarakat. Jadi kebijakan pemilihan program dan kegiatan diarahkan

pada perwujudan: (i) pencukupan akses dan kualitas layanan dasar

pendidikan, kesehatan, pemukiman layak huni; (ii) peningkatan

pelayanan publik dan ruang publik untuk demokratisasi; (iii) penguatan

ekonomi kreatif berbasis usaha rakyat; (iv) infrastruktur dasar dan

penunjang berwawasan lingkungan dan kependudukan. Oleh karena

itu, arah kebijakan yang mendasari rencana kerja pembangunan kota

Page 8: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 8

Surakarta dan diterjemahkan oleh Perangkat Daerah sesuai

kewenangan urusannya adalah:

a. Pembiasaan Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

b. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan

c. Peningkatan tata kelola lingkungan sehat

d. Peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan

e. Membudayakan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni berkarakter

unggul Pelembagaan budaya kreatif dan inovatif masyarakat

f. Pengembangan kreatifitas pemuda

g. Percepatan pengentasan masyarakat miskin dan pengangguran

h. Peningkatan kesempatan kerja dan peluang kerja Optimalisasi

potensi daerah untuk peningkatan kapasitas PAD

i. Peningkatan perekonomian kota yang masju, kuat dan mandiri

j. Pengembangan e-government

k. Manajemen pembangunan berwawasan kependudukan

l. Pengendalian daya dukung dan daya tampung lingkungan

m. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur memenuhi

Universal Access

n. Peningkatan infrastruktur perhubungan

o. Peningkatan tata kelola lingkungan hidup

p. Pengendalian kawasan rawan bencana

q. Perencanaan dan pengendalian tata kota berkarakter Eco Cultural

City berbasis partisipasi publik

r. Peningkatan infrastruktur pendukung perekonomian

s. Peningkatan infrastruktur sosial budaya

3. Tahun 2018 Pengembangan Layanan Dasar dan Perekonomian Kota

Berbasis Budaya dan Jasa.

Tahun 2018 temanya melanjutkan penguatan layanan dasar wajib dan

pengembangan industri kreatif berbasis budaya dan jasa untuk menjadi

pilar kuat pendongkrak perekonomian kota dari sektor industri dan

perdagangan. Fokus prioritas pada program dan kegiatan yang

berdampak pada peningkatan kompetensi dan daya kompetisi pelaku

usaha, infrastruktur penunjang aktivitas perekonomian, dan kebijakan

kota yang berdampak perluasan jangkauan pemasaran citra industri

jasa dan budaya kota Surakarta. Selain itu, prioritas pendukung

diletakkan pada program dan kegiatan yang berdampak meningkatkan

kecukupan dan kualitas layanan dasar pendidikan, kesehatan,

pemukiman, dan koponen penguat reformasi birokrasi dan pelayanan

publik yang berkeadilan. Dalam rangka siaga tahun politik (pemilukada

Provinsi) program dan kegiatan yang berdampak pada penguatan

kesiagaan masyarakat untuk meningkatkan kondusivitas kota juga

menjadi prioritas. Oleh karena itu, arah kebijakan yang mendasari

rencana kerja pembangunan kota Surakarta dan diterjemahkan oleh

Perangkat Daerah sesuai kewenangan urusannya adalah:

a. Pembiasaan Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

b. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan

c. Peningkatan tata kelola lingkungan sehat

Page 9: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 9

d. Peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan

e. Membudayakan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni berkarakter

unggul

f. Pelembagaan budaya kreatif dan inovatif masyarakat

g. Pengembangan kreatifitas pemuda

h. Percepatan pengentasan masyarakat miskin dan pengangguran

i. Peningkatan perekonomian kota yang masju, kuat dan mandiri

j. Manajemen pembangunan berwawasan kependudukan

k. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur memenuhi

Universal Access

l. Peningkatan infrastruktur perhubungan

m. Peningkatan tata kelola lingkungan hidup

n. Perencanaan dan pengendalian tata kota berkarakter Eco Cultural

City berbasis partisipasi publik

o. Peningkatan kondusivitas keamanan, ketertiban, kenyamanan kota

4. Tahun 2019 Pengembangan Daya Saing Kota didukung Kemandirian

Masyarakat Berbasis Kearifan Budaya.

Tahun 2019 melanjutkan pencapaian pembangunan tahun 2018, dan

menambahkan penekanan pada penguatan daya saing serta

kemandirian masyarakat. Program dan kegiatan pembangunan

diprioritaskan yang berdampak pada partisipasi masyarakat sebagai

pelaku ekonomi dan pelaku pemasaran keunggulan kota melalui

aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya sehingga menghasilkan

jangkauan pemasaran produk kota bertambah, peningkatan jumlah

pengunjung dari luar kota beraktivitas di Kota Surakarta. Dampak

lainnya adalah penambahan jumlah variasi produk, jasa, maupun event

kota yang semakin luas melibatkan pelaku dari luar daerah. Selain itu,

kemandirian masyarakat rentan dalam pengembangan usaha untuk

menambah pendapatan semakin besar. Program dan kegiatan

pembangunan juga diprioritas pada hal yang berdampak menguatkan

kearifan budaya menjaga keberlanjutan pembangunan tanpa merusak

lingkungan, menjaga keadilan antar golongan kelompok masyarakat,

dan menguatkan kesiagaan masyarakat untuk antisipasi bencana (baik

bencana alam maupun bencana sosial). Pengembangan infrastruktur

yang berdampak meningkatkan daya tarik kota dan kenyamanan

pengunjung kota dari luar daerah juga menjadi prioritas. Arah

kebijakan yang mendasari rencana kerja pembangunan Kota Surakarta

dan diterjemahkan oleh Perangkat Daerah sesuai kewenangan

urusannya adalah:

a. Pembiasaan Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

b. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan

c. Peningkatan tata kelola lingkungan sehat

d. Peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan

e. Membudayakan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni berkarakter

unggul

f. Pelembagaan budaya kreatif dan inovatif masyarakat

g. Pengembangan kreatifitas pemuda

Page 10: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 10

h. Percepatan pengentasan masyarakat miskin dan pengangguran

i. Peningkatan kesempatan kerja dan peluang kerja

j. Optimalisasi potensi daerah untuk peningkatan kapasitas PAD

k. Peningkatan perekonomian kota yang masju, kuat dan mandiri

l. Pengembangan e-government

m. Manajemen pembangunan berwawasan kependudukan

n. Pengendalian daya dukung dan daya tampung lingkungan

o. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur memenuhi

Universal Access

p. Peningkatan infrastruktur perhubungan

q. Peningkatan tata kelola lingkungan hidup

r. Pengendalian kawasan rawan bencana

s. Peningkatan kondusivitas keamanan, ketertiban, kenyamanan kota

t. Peningkatan infrastruktur pendukung perekonomian

u. Peningkatan infrastruktur sosial budaya

5. Tahun 2020 Pemerataan Pembangunan antar wilayah menuju

pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Tahun 2020 melanjutkan pencapaian pembangunan tahun 2019

dengan tambahan penekanan prioritas pada mengoptimalkan upaya

mengatasi kesenjangan antar kelompok pendapatan dan kesenjangan

antar wilayah yang berdampak pada akses kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu program dan kegiatan diprioritaskan yang berdampak

pada pemerataan infrastruktur di wilayah tertinggal untuk pemerataan

kualitas pelayanan publik, peningkatan pendapatan kelompok rentan,

peningkatan kemampuan hidup produktif bagi kelompok rentan,

penegakkan pemanfaatan ruang yang tidak merusak lingkungan, dan

menguatkan kesiagaan masyarakat untuk antisipasi bencana (baik

bencana alam maupun bencana sosial). Arah kebijakan yang mendasari

rencana kerja pembangunan kota Surakarta dan diterjemahkan oleh

Perangkat Daerah sesuai kewenangan urusannya adalah:

a. Pembiasaan Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

b. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan

c. Peningkatan tata kelola lingkungan sehat

d. Peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan

e. Membudayakan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni berkarakter

unggul

f. Pelembagaan budaya kreatif dan inovatif masyarakat

g. Pengembangan kreatifitas pemuda

h. Percepatan pengentasan masyarakat miskin dan pengangguran

i. Peningkatan perekonomian kota yang masju, kuat dan mandiri

j. Manajemen pembangunan berwawasan kependudukan

k. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur memenuhi

Universal Access

l. Peningkatan infrastruktur perhubungan

m. Peningkatan tata kelola lingkungan hidup

n. Perencanaan dan pengendalian tata kota berkarakter Eco Cultural

City berbasis partisipasi publik

o. Peningkatan infrastruktur pendukung perekonomian

Page 11: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 11

p. Peningkatan infrastruktur sosial budaya

6. Tahun 2021 Pemantapan Kualitas Pembangunan Kesejahteraan

Manusia: Waras, Wasis, Wareg, Mapan, dan Papan

Tahun 2021 merupakan tahun transisi, sehingga program dan kegiatan

tahun ini diprioritaskan pada dampak penguatan tata kelola

pemerintahan, menjaga stabilitas partisipasi masyarakat menjaga

kondusivitas daerah, dan pemantapan posisi kualitas pelayanan dasar

wajib. Program dan pembangunan tahun 2021 bersifat menyiapkan

jembatan penghubung untuk visi-misi pembangunan tahap berikutnya

(tahun 2021-2025). Arah kebijakan yang mendasari rencana kerja

pembangunan kota Surakarta dan diterjemahkan oleh Perangkat

Daerah sesuai kewenangan urusannya adalah:

a. Pembiasaan Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

b. Membudayakan ilmu pengetahuan, tehnologi, dan seni berkarakter

unggul

c. Peningkatan kesempatan kerja dan peluang kerja

d. Optimalisasi potensi daerah untuk peningkatan kapasitas PAD

e. Pengendalian daya dukung dan daya tampung lingkungan

f. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur memenuhi

Universal Access

g. Peningkatan infrastruktur perhubungan

h. Peningkatan tata kelola lingkungan hidup

i. Pengendalian kawasan rawan bencana

Secara keseluruhan arah kebijakan berdasarkan fokus tema

pembangunan dijabarkan keterkaitan strategi dan arah kebijakan

diuraikan dalam Tabel 6.6.

Tabel 6.6 Keterkaitan Strategi dan Arah Kebijakan

Misi Strategi Arah Kebijakan TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

WARAS

Promosi dan

edukasi PHBS

menuju penguatan

upaya kesehatan

preventif

Pembiasaan Pola

Perilaku Hidup

Bersih dan

Sehat

v v v v v v

Peningkatan

jumlah fasilitas

cakupan dan jenis

layanan kesehatan

Peningkatan

aksesibilitas dan

kualitas layanan

kesehatan

v v v v v

Pencegahan dan

Pengendalian

Kerusakan dan

Pencemaran

Lingkungan Hidup

Peningkatan

tata kelola

lingkungan

sehat

v v v v

WASIS Perluasan akses

dan penguatan

mutu pendidikan

formal dan non

formal yang

berkarakter

unggul

Peningkatan

akses, kualitas

dan relevansi

pendidikan

v v v v v

Page 12: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 12

Misi Strategi Arah Kebijakan TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Mengintegrasikan

kurikulum

karakter unggul ke

dalam

pengembangan

media pendidikan

Membudayakan

ilmu

pengetahuan,

teknologi dan

seni berkarakter

unggul

v v v v v v

Memasyarakatkan

budaya inovatif

dan kreatif melalui

pendidikan luar

sekolah dan

masyarakat

berbasis nilai adat

istiadat dan seni

budaya

Pelembagaan

budaya kreatif

dan inovatif

masyarakat

v v v v v

Pemberdayaan

pemuda untuk

mengembangkan

prestasi seni dan

olahraga

Pengembangan

kreatifitas

pemuda

v v v v v

WAREG Penguatan

kemampuan

produktif dan

karakter mandiri

pada kelompok

PMKS,

pengangguran dan

rentan miskin

Percepatan

pengentasan

masyarakat

miskin dan

pengangguran

v v v v v

Peningkatan

produktivitas dan

kecukupan bahan

kebutuhan pokok

Penguatan

ketahanan

pangan

v v v v v

Peningkatan

partisipsi

masyarakat di

bidang

pembangunan

sosial, ekonomi,

budaya, fisik

prasarana mulai

dari perencanaan,

pelaksanaan, dan

monitoring

evaluasi

Pengembangan

sistem

manajemen

pembangunan

partisipatif

v v v v v v

Penguatan

kapasitas

perempuan

berkontribusi

dalam kegiatan

ekonomi, sosial,

politik, budaya

dan perlindungan

hak anak

Peningkatan

kesetaraan

gender dan

perlindungan

anak

v v v v v v

Pengembangan

kemampuan kerja

Peningkatan

kesempatan

v v v v

Page 13: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 13

Misi Strategi Arah Kebijakan TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

dan berusaha

(wirausaha),

pengembangan

program padat

karya dan usaha

produktif

kerja dan

peluang kerja

pemberdayaan dan

pengembangan

ekonomi berbasis

potensi lokal

untuk

meningkatkan

pendapatan asli

daerah

Optimalisasi

potensi daerah

untuk

peningkatan

kapasitas PAD

v v v

Pengembangan

Sektor Unggulan

daerah dan

penguatan

promosi

Peningkatan

iklim investasi

yang berdaya

saing

v v

Pemberdayaan

masyarakat

mengembangkan

ekonomi kreatif

berbasis seni

budaya

Peningkatan

perekonomian

kota yang maju,

kuat dan

mandiri

v v v v v

MAPAN Optimalisasi

pemanfaatan basis

data terintegrasi

dan teknologi

informasi

Pengembangan

e-government

v v v

Peningkatan

kualitas aparatur

dan manajemen

kinerja

pembangunan

Penguatan

reformasi

birokrasi

v v v v v v

pengintegrasian

data

kependudukan

untuk

perencanaan dan

evaluasi kinerja

pembangunan

Manajemen

pembangunan

berwawasan

kependudukan

v v v v

Pengendalian laju

pertumbuhan

penduduk

Pengendalian

daya dukung

dan daya

tampung

lingkungan

v v v

Penegakan hukum

dan regulasi

daerah dengan

membuka ruang

monitoring publik

Peningkatan

kondusivitas

keamanan,

ketertiban,

kenyamanan

kota

v v v v v v

Perluasan

pendidikan

Pelembagaan

budaya

v v v v v v

Page 14: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 14

Misi Strategi Arah Kebijakan TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

kesadaran hukum

masyarakat

masyarakat

tertib hukum

PAPAN Pemerataan

pembangunan

kawasan

permukiman yang

sehat dan

berkeadilan

Peningkatan

kuantitas dan

kualitas

infrastruktur

memenuhi

Universal Access

v v v v v v

Pengembangan

aksesibiltas dan

kualitas

transportasi dan

lalu lintas yang

tertib, lancar,

nyaman, dan

selamat

Peningkatan

infrastruktur

perhubungan

v v v v

Peningkatan

pengelolaan

persampahan dan

limbah

Peningkatan

tata kelola

lingkungan

hidup

v v v v v v

Peningkatan

kapabilitas

masyarakat siaga

antisipasi resiko

bencana

Pengendalian

kawasan rawan

bencana

v v v v

Perencanaan dan

Pengendalian tata

kota menuju kota

kreatif ekonomi,

sosial, budaya

melalui

optimalisasi

partisipasi

masyakarat

Perencanaan

dan

pengendalian

tata kota

berkarakter Eco

Cultural City

berbasis

partisipasi

publik

v v v v

Pemerataan

aksesibiltas dan

kualitas

infrastruktur

pendukung

perekonomian

yang berdaya saing

Peningkatan

infrastruktur

pendukung

perekonomian

v v v v

Pengembangan

aksesibiltas dan

kualitas

infrastruktur

sosial budaya yang

berkeadilan

(inklusif)

Peningkatan

infrastruktur

sosial budaya

v v v v

Page 15: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 15

Tabel 6.7 Sinkronisasi Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan

VISI: “Terwujudnya Surakarta Sebagai Kota Budaya, Mandiri, Maju, dan Sejahtera”

MISI WARAS : Mewujudkan masyarakat yang sehat jasmani dan rohani dalam lingkungan hidup yang sehat

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Meningkatkan aksesibilitas dan

kualitas pelayanan kesehatan,

promosi dan preventif kesehatan

masyarakat secara jasmani dan

rohani

Meningkatnya kesadaran individu,

keluarga dan masyarakat berperilaku

hidup bersih dan sehat jasmani dan

rohani

Promosi dan edukasi PHBS menuju

penguatan upaya kesehatan

preventif

Pembiasaan Pola Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat

Meningkatnya kuantitas dan kualitas

pelayanan kesehatan

Peningkatan jumlah fasilitas dan

jenis layanan kesehatan

Peningkatan aksesibilitas dan

kualitas layanan kesehatan

Meningkatnya kualitas lingkungan

hidup kota

Meningkatnya perilaku masyarakat dan

pelaku usaha yang peduli pada

lingkungan sehat

Pencegahan dan Pengendalian

Kerusakan dan Pencemaran

Lingkungan Hidup

Peningkatan tata kelola

lingkungan sehat

MISI WASIS : Mewujudkan masyarakat yang cerdas, berkualitas, berdaya saing, mandiri dan berkarakter menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan

melestarikan warisan budaya daerah

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Terwujudnya Pendidikan untuk

semua yang berkarakter, unggul, dan

berkeadilan

Meningkatnya perluasan akses dan

kualitas pendidikan masyarakat

Perluasan akses dan penguatan

mutu pendidikan formal dan non

formal yang berkarakter unggul

Peningkatan akses, kualitas dan

relevansi pendidikan

Terwujudnya masyarakat dan angkatan

kerja yang kreatif, inovatif, dan berdaya

saing

Memasyarakatkan budaya inovatif

dan kreatif melalui pendidikan luar

sekolah dan masyarakat

Pelembagaan budaya kreatif dan

inovatif

Terwujudnya masyarakat yang cakap

mengupayakan pelestarian warisan

karya budaya, adat istiadat, nilai-nilai

seni budaya, serta prestasi pemuda

dan olah raga

Meningkatnya pelestarian warisan karya

budaya, adat istiadat, nilai-nilai seni

budaya

Pemberdayaan masyarakat untuk

melestarikan dan mengembangkan

nilai seni, adat, dan karya budaya

Pengembangan kreativitas

masyarakat

Meningkatnya Prestasi Pemuda dan

Olahraga

Pemberdayaan pemuda untuk

mengembangkan prestasi seni dan

olahraga

Pengembangan kreativitas

pemuda

Page 16: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 16

MISI WAREG : Mewujudkan masyarakat yang produktif, mandiri dan berkeadilan mampu memenuhi kebutuhan dasar jasmani dan rohani

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Meningkatnya kualitas hidup dan

kesejahteraan masyarakat jasmani

dan rohani

Menurunnya PMKS Penguatan kemampuan

produktivitas dan karakter mandiri

pada kelompok PMKS,

pengangguran, dan rentan miskin

Percepatan pengentasan

masyarakat miskin dan

pengangguran

Terjaganya ketersediaan pangan yang

terjangkau

Peningkatan produktivitas dan

kecukupan bahan kebutuhan pokok

Penguatan ketahanan pangan

Meningkatnya pemberdayaan masyarakat

dalam pembangunan kewilayahan

Peningkatan partisipsi masyarakat di

bidang pembangunan sosial,

ekonomi, budaya, fisik prasarana

mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, dan monitoring

evaluasi

Pengembangan sistem

manajemen pembangunan

partisipatif

Meningkatnya pemberdayaan perempuan

dan perlindungan anak

Penguatan kapasitas perempuan

untuk berkontribusi dalam kegiatan

ekonomi, sosial, politik, budaya dan

perlindungan hak anak

Peningkatan kesetaraan gender

dan perlindungan anak

Meningkatnya kesempatan kerja Pengembangan kemampuan kerja

dan berusaha (wirausaha),

pengembangan program padat karya

dan usaha produktif

Peningkatan kesempatan kerja

dan peluang kerja

Terwujudnya perekonomian kota yang

maju, kuat dan mandiri

Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah pemberdayaan dan pengembangan

ekonomi berbasis potensi lokal

untuk meningkatkan PAD

Optimalisasi potensi daerah

untuk peningkatan kapasitas

PAD

Meningkatnya jumlah investasi Pengembangan Sektor Unggulan

daerah dan penguatan promosi

Peningkatan iklim investasi yang

berdaya saing

Berkembangnya ekonomi kreatif dan kota

tujuan wisata seni dan budaya

Pemberdayaan masyarakat

mengembangkan ekonomi kreatif

berbasis seni budaya

Peningkatan perekonomian kota

yang maju, kuat dan mandiri

Page 17: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 17

MISI MAPAN : Mewujudkan masyarakat yang tertib, aman, damai, berkeadilan, berkarakter dan berdaya saing melalui pembangunan daerah yang

akuntabel (sektoral, kewilayahan, dan kependudukan) dan tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, bersih, responsif dan melayani

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Terwujudnya reformasi birokrasi dan

pelayanan publik berbasis E-

Government

Meningkatknya pengelolaan kota dengan

memanfaatkan teknologi informasi (Solo

Smart City)

optimalisasi pemanfaatan basis data

terintegrasi dan teknologi informasi

Pengembangan e-government

Meningkatnya Kapasitas dan

Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

Peningkatan kualitas aparatur dan

manajemen kinerja pembangunan

Penguatan reformasi birokrasi.

Meningkatnya kinerja pembangunan

daerah berwawasan kependudukan

dan keberlanjutan lingkungan

Meningkatnya kualitas implementasi

perencanaan, pengendalian dan evaluasi

kinerja pembangunan

pengintegrasian data kependudukan

untuk perencanaan dan evaluasi

kinerja pembangunan

Manajemen pembangunan

berwawasan kependudukan

Terkendalinya jumlah penduduk sesuai

dengan daya dukung dan daya tampung

lingkungan

Pengendalian laju pertumbuhan

penduduk

Pengendalian daya dukung dan

daya tampung lingkungan

Meningkatnya ketertiban, keamanan,

penegakan hukum dan hak asasi

manusia serta harmoni sosial

masyarakat

Menurunnya konflik antar golongan Penegakan hukum dan regulasi

daerah dengan membuka ruang

monitoring publik

Peningkatan kondusivitas

keamanan, ketertiban,

kenyamanan kota

Menurunnya pelanggaran produk hukum

daerah

Perluasan pendidikan kesadaran

hukum masyarakat

Pelembagaan budaya

masyarakat tertib hukum

MISI PAPAN: Mewujudkan Surakarta nyaman melalui pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman, tempat untuk berusaha dan berkreasi,

pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum perkotaan yang berkeadilan dan yang berwawasan kependudukan, lingkungan, dan budaya

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tersedianya permukiman dan

infrastruktur perkotaan yang

berkualitas, merata, manusiawi,

berkeadilan, berwawasan lingkungan

dan siaga bencana

Meningkatnya ketersediaan perumahan

yang layak huni dan berkurangnya

pemukiman kumuh

Pemerataan pembangunan kawasan

permukiman yang sehat dan

berkeadilan

Peningkatan kuantitas dan

kualitas infrastruktur memenuhi

Universal Access

Meningkatnya kualitas sarana prasarana

perhubungan yang berkualitas

Pengembangan aksesibiltas dan

kualitas transportasi dan lalu lintas

yang tertib, lancar, nyaman, dan

selamat

Peningkatan infrastruktur

perhubungan

Meningkatnya kualitas pengelolaan

persampahan

Peningkatan pengelolaan

persampahan dan limbah

Peningkatan tata kelola

lingkungan hidup

Meningkatnya kesiapsiagaan sistem

antisipasi risiko kebencanaan

Peningkatan kapabilitas masyarakat

siaga antisipasi resiko bencana

Pengendalian kawasan rawan

bencana

Page 18: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 18

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Meningkatnya sarana prasarana

pendukung kegiatan ekonomi, sosial

dan budaya yang berkualitas, merata,

manusiawi, berkeadilan dan

berwawasan lingkungan

Meningkatnya kuantitas dan kualitas

Ruang Publik

Perencanaan dan Pengendalian tata

kota menuju kota kreatif ekonomi,

sosial, budaya melalui optimalisasi

partisipasi masyakarat

Perencanaan dan pengendalian

tata kota berkarakter Eco

Cultural City berbasis partisipasi

publik

Tersedianya sarana prasarana ekonomi

yang berdaya saing

Pemerataan aksesibiltas dan kualitas

infrastruktur pendukung

perekonomian yang berdaya saing

Peningkatan infrastruktur

pendukung perekonomian

Tersedianya sarana prasarana sosial

budaya

Pengembangan aksesibiltas dan

kualitas infrastruktur sosial budaya

yang berkeadilan (inklusif)

Peningkatan infrastruktur sosial

budaya

Page 19: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 19

C. Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Terpadu (Kawasan Strategis)

Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Nasional (RTRWN) Surakarta

mempunyai kedudukan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan sesuai

dengan arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Tengah,

Kota Surakarta mempunyai fungsi sebagai Kawasan Andalan dalam

konstelasi pengembangan wilayah regional Subosukawonosraten. Sebagai

Pusat Kegiatan Nasional dan Kawasan Andalan, kebijakan pengembangan

wilayah Kota Surakarta diarahkan untuk:

1. Peningkatan aksesibilitas untuk melayani kegiatan-kegiatan skala

nasional;

2. Pengembangan infrastruktur dalam rangka mendukung kota sebagai

pusat dan simpul utama kegiatan ekspor-impor serta pintu gerbang

nasional dan internasional;

3. Pengembangan sistem transportasi kota untuk meningkatkan fungsi

kota yang dapat mendorong pertumbuhan kegiatan industri/ekonomi

kreatif dan jasa skala regional maupun nasional.

Sedangkan pengembangan wilayah Kota Surakarta dalam konteks

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surakarta arah kebijakannya

adalah:

1. Menjaga kelestarian lingkungan hidup untuk mendukung konsep

pembangunan kota yang berkelanjutan;

2. Menyediakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) minimal 30%; yang terdiri

dari RTH publik sebesar 20% dan RTH privat sebesar 10%;

3. Menumbuhkembangkan industri/ekonomi kreatif untuk mendukung

pertumbuhan ekonomi daerah;

4. Mendorong pertumbuhan kota ke arah Utara untuk mengurangi

disparitas pertumbuhan wilayah Utara-Selatan;

5. Mengendalikan pertumbuhan kota; khususnya bagian selatan; untuk

mengelola dampak negatif dari pertumbuhan kota bagian selatan yang

melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungannya;

6. Mengembangkan sistem pusat pelayanan yang terintegrasi dan

berhierarki untuk mewujudkan Kota Surakarta sebagi kota budaya

yang produktif, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta

bertumpu pada pengembangan industri kreatif, perdagangan, jasa,

pendidikan, pariwisata, dan olah raga.

Sistem pusat pelayanan kota dikembangkan melalui penetapan Pusat

Pelayanan Kota (PPK) dan Sub Pusat Pelayanan Kota (SPK) dengan tujuan

untuk menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang memadai pada tiap

pusat pelayanan sehingga akan tercapai pemerataan pertumbuhan kawasan

di setiap SPK sesuai dengan potensinya. PPK mempunyai kedudukan di

Kecamatan Pasar Kliwon yang mempunyai fungsi sebagai pusat kegiatan

pemerintahan, perdagangan, budaya, pariwisata dan industri kreatif; serta

terbagi menjadi 6 (enam) SPK yaitu SPK Kawasan I, SPK Kawasan II, SPK

Kawasan III, SPK Kawasan IV, SPK Kawasan V dan SPK Kawasan VI.

Selanjutnya arah kebijakan pengembangan wilayah masing-masing SPK

adalah sebagai berikut:

Page 20: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 20

1. Arah Pengembangan Wilayah Kota Surakarta sesuai SPK

Sebagai bentuk upaya mengoptimalkan pengembangan wilayah

di tiap wilayah pengembangan maka ditetapkan arah pengembangan

wilayah di 6 (enam) wilayah pengembangan sebagai berikut:

a. SPK Kawasan I

Gambar 6.2

Peta Pola Ruang SPK Kawasan I

Merupakan wilayah yang berada di bagian Selatan Kota

Surakarta yang meliputi wilayah dari:

- Sebagian Wilayah Kecamatan Jebres

- Sebagian Wilayah Kecamatan Pasar Kliwon

- Sebagian Wilayah Kecamatan Serengan

- Sebagian Wilayah Kecamatan Laweyan

Sub Pusat Pelayanan Kota (SPK) Kawasan I berada di

Kelurahan Kemlayan (Kawasan Singosaren). SPK Kawasan I

diarahkan dan ditetapkan dengan fungsi utama untuk kegiatan

pariwisata, budaya, perdagangan, jasa dan olah raga sebagai pusat

pariwisata (budaya), perdagangan dan jasa, olah raga serta industri

kreatif. SPK Kawasan I dibagi menjadi sub lingkungan yaitu pusat

lingkungan di Kawasan I terletak di Kelurahan Sriwedari,

Kelurahan Sangkrah, dan Kelurahan Baluwarti. Kawasan I Kota

Surakarta dibagi dalam Pusat Lingkungan yaitu Kelurahan

Sriwedari, Kelurahan Sangkrah, dan Kelurahan Baluwarti.

Berkembangnya potensi pariwisata seperti Kampung Batik

Kauman, dengan promosi wisata melalui pameran nusantara di

dalam maupun luar negeri, tersedianya aksesibilitas menuju

kawasan pariwisata, terbentuknya kawasan penunjang pariwisata,

Page 21: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 21

mempertahankan dan mengembangkan kawasan cagar budaya

sebagai kawasan heritage, pusaka maupun pariwisata.

Berkembangnya potensi ekonomi lokal melalui industri kreatif baik

berupa industri untuk mengolah hasil pertanian, peternakan,

perikanan, perkebunan dan kehutanan maupun industri batik

tradisional dan kerajinan lainnya serta dengan mengatur

perkembangan kegiatan perdagangan dan jasa di sepanjang

koridor jalan. Pada SPK kawasan I ini terdapat kawasan heritage

yang sangat berperan di Kota Surakarta, yaitu Kawasan Keraton

Kasunanan yang di dalam RTRW telah ditetapkan sebagai kawasan

strategis dari sudut budaya. Meningkatnya kawasan RTH menjadi

kawasan dengan pelayanan lebih tinggi agar dapat dinikmati oleh

masyarakat serta tersedianya kawasan RTH pada pengembangan

permukiman baru. Meningkatnya kualitas permukiman dan

kawasan perumahan melalui pengaturan kegiatan rumah huni

dengan kegiatan usaha, serta menetapkan lokasi pengembangan

kegiatan rumah tunggal, rumah kampung, dan perumahan yang

dibangun pengembang.

b. SPK Kawasan II

Gambar 6.3

Peta Pola Ruang SPK Kawasan II

Merupakan wilayah yang berada di bagian Barat Daya Kota

Surakarta yang meliputi wilayah:

- Sebagian Wilayah Kecamatan Laweyan

- Sebagian Wilayah Kecamatan Banjarsari

SPK Kawasan II berada di sekitar Kelurahan Purwosari. SPK

Kawasan II diarahkan dan ditetapkan dengan fungsi utama untuk

Page 22: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 22

kegiatan pariwisata, olah raga dan perdagangan/jasa sebagai pusat

pariwisata, olah raga dan industri kreatif. SPK Kawasan II Kota

Surakarta dibagi dalam Pusat Lingkungan yaitu Kelurahan

Sondakan, Kelurahan Jajar, dan Kelurahan Manahan.

Berkembangnya potensi pariwisata Kawasan Kampung Batik

Laweyan dengan promosi wisata melalui pameran nusantara di

dalam maupun luar negeri, adanya penambahan atraksi wisata,

tersedianya fasilitas dan utilitas umum, aksesibilitas yang

memadai sebagai akses keluar masuk kawasan Kampung Batik

Laweyan, serta melakukan konservasi kawasan Kampung Batik

Laweyan. Optimalnya ruang terbuka melalui pembatasan dan

penertiban fungsi dan aktivitas yang mengganggu fungsi utama

sebagai fasilitas olah raga pada kompleks Gelora Manahan.

Berkembangnya aktivitas ruang terbuka di Taman Balekambang

melalui penambahan atraksi wisata berupa wisata siang dan

wisata malam, dengan unggulan atraksi budaya dan kuliner khas,

serta adanya rute wisata pendek yang menghubungkan antara

Taman Balekambang dan Gelora Manahan dengan

mengoptimalkan potensi wisata kuliner yang ada. Berkembangnya

potensi ekonomi lokal melalui industri kreatif berupa batik

tradisional dan kerajinan lainnya yang dilengkapi dengan IPAL.

c. SPK Kawasan III

Gambar 6.4

Peta Pola Ruang SPK Kawasan III

Merupakan wilayah yang berada di bagian Barat Laut Kota

Surakarta yang meliputi Sebagian Wilayah Kecamatan Banjarsari.

SPK Kawasan III terpusat di Kelurahan Nusukan. SPK Kawasan III

Page 23: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 23

diarahkan dan ditetapkan dengan fungsi utama untuk

permukiman perdagangan dan jasa sebagai pusat permukiman

dan perdagangan dan jasa. SPK Kawasan III Kota Surakarta dibagi

dalam Pusat Lingkungan yaitu Kelurahan Banyuanyar, Kelurahan

Sumber dan Kelurahan Kadipiro (dua pusat lingkungan).

Berkembangnya kawasan permukiman baru pada lahan-lahan

pertanian non produktif, dan tidak pada kawasan pertanian yang

masih produktif, dengan tetap memberikan RTH pada kawasan

permukiman tersebut. Perkembangan permukiman ini dilakukan

untuk mendukung dan memantapkan fungsi SPK Kawasan III Kota

Surakarta dalam rangka menunjang perdagangan jasa.

Berkembangnya potensi ekonomi lokal melalui industri menengah

dan rumah tangga. Berkembangnya kawasan perdagangan dan

jasa meliputi bidang kayu, besi, dan kebutuhan sehari hari untuk

menunjang kebutuhan bagi penduduk di SPK Kawasan III Kota

Surakarta yang berada di sepanjang jalan utama (Jalan Piere

Tendean, Jalan Ki Mangunsarkoro, dan Jalan Kapten Adi

Sumarmo).

d. SPK Kawasan IV

Gambar 6.5

Peta Pola Ruang SPK Kawasan IV

Merupakan wilayah yang berada di bagian Timur Laut Kota

Surakarta yang meliputi wilayah dari:

- Sebagian Wilayah Kecamatan Jebres

- Sebagian Wilayah Kecamatan Banjarsari

SPK Kawasan IV ini berada di sekitar Kantor Kelurahan

Mojosongo. SPK Kawasan IV diarahkan dan ditetapkan dengan

Page 24: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 24

fungsi utama untuk permukiman, perdagangan dan jasa, industri

kecil, dan industri ringan. Kawasan IV Kota Surakarta dibagi

dalam Pusat Lingkungan yaitu Kelurahan Mojosongo (tiga pusat

lingkungan) dan Kelurahan Nusukan.

Pemenuhan kebutuhan masyarakat menempati Rumah Layak

Huni dilakukan melalui pemugaran Rumah Tidak Layak Huni

(RTLH). Capaian pemugaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di

Kota Surakarta. Serta meningkatkan event-event bertaraf nasional

dan internasional, sehingga mendorong capital inflow yang mampu

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan sentra-sentra

industri potensial dan unggulan di Kota Surakarta semakin

berkembangnya dan semakin dikenal luas oleh masyarakat, baik di

tingkat regional, nasional maupun internasional.

e. SPK Kawasan V

Gambar 6.6

Peta Pola Ruang SPK Kawasan V

Merupakan wilayah yang berada di bagian Timur Kota

Surakarta yang meliputi wilayah dari :

- Sebagian Wilayah Kecamatan Jebres

- Sebagian Wilayah Kecamatan Banjarsari

SPK Kawasan V ini berada di sekitar Keluarahan Jebres. SPK

Kawasan V diarahkan dan ditetapkan dengan fungsi utama untuk

kegiatan pariwisata, pendidikan tinggi dan industri kreatif. SPK

Kawasan V Kota Surakarta dibagi dalam Pusat Lingkungan yaitu

Kelurahan Jebres, Kelurahan Pucangsawit, dan Kelurahan

Jagalan.

Page 25: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 25

Meningkatnya pelayanan dan perluasan akses masyarakat di

bidang pendidikan, antara lain dengan program sekolah gratis,

sekolah plus, bantuan pendidikan masyarakat, pengembangan

sarana dan prasarana, meningkatan kualitas tenaga pendidikan

dan kependidikan. Sedangkan untuk Perbaikan kualitas obyek

wisata dengan memberikan event, promosi dan penyediaan fasilitas

yang mendukung. Pengembangan pariwisata dengan

mempertahankan konsep sebagai Taman Satwa Taru Jurug.

Pada kawasan ini terdapat Kawasan Solo Technopark (STP)

yang telah ditetapkan sebagai kawasan strategis dari sudut ilmu

pengetahuan dan teknologi.

f. SPK Kawasan VI

Gambar 6.7

Peta Pola Ruang SPK Kawasan VI

Merupakan wilayah yang berada di bagian Tengah Kota

Surakarta yang meliputi wilayah dari:

- Sebagian Wilayah Kecamatan Jebres

- Sebagian Wilayah Kecamatan Banjarsari

- Sebagian Wilayah Kecamatan Laweyan

- Sebagian Wilayah Kecamatan Pasar Kliwon

SPK Kawasan VI ini berada di sekitar Kelurahan Setabelan.

SPK Kawasan VI diarahkan dan ditetapkan dengan fungsi utama

untuk kegiatan pemerintahan, pariwisata budaya, perdagangan

dan jasa. SPK Kawasan VI Kota Surakarta dibagi dalam Pusat

Lingkungan yaitu Kelurahan Gilingan, Kelurahan Setabelan,

Kelurahan Kampung Baru, dan Kelurahan Mangkubumen.

Page 26: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 26

Mengadakan event untuk memperkenalkan Kota Surakarta

pada kancah internasional. Pengembangan dan peningkatan

penyediaan sarana dan prasarana pariwisata untuk menarik

wisatawan. Peningkatan kunjungan wisata, sehingga

meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB. Serta

pengelolaan ruang terbuka hijau untuk memelihara lingkungan

Kota Surakarta.

Gambar 6.8

Pembagian PPK dan SPK di Kota Surakarta

Sektor unggulan di Kota Surakarta secara umum dapat dilihat

pada masing-masing klaster di setiap kecamatan merujuk RTRW Kota

Surakarta, hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Kecamatan Laweyan berupa Kampung Batik Laweyan, mencakup

batik, garmen maupun olahan tekstil, mebel, dengan kegiatan

pendukungnya adalah pendidikan, biro travel, perhotelan,

maupun tempat wisata.

b. Kecamatan Serengan berupa industri pengolahan makanan dan

minuman, pakaian tradisional, industri kreatif, baik kerajinan

batik, maupun pembuatan letter.

c. Kecamatan Pasar Kliwon berupa kerajinan dan batik kayu, biro

perjalanan, kesenian tradisional, tempat wisata maupun jasa

sablon.

d. Kecamatan Jebres berupa mebel, batik tekstil dan garmen, serta

jasa pendukung berupa hotel, jasa kursus, jasa pendidikan

maupun pelatihan dan gedung olah raga.

Page 27: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 27

e. Kecamatan Banjarsari berupa minuman tradisional (jamu),

krupuk, sangkar burung, mebel, dan jasa pendukungnya berupa

pendidikan, biro perjalanan dan hotel/penginapan.

Dengan mempertimbangkan potensi sektor unggulan di lima

kecamatan, pengembangan wilayah di Kota Surakarta selama kurun

waktu 2016-2021 akan dikembangkan menjadi 6 (enam) kawasan

yang dibagi berdasarkan karakteristik, fungsi, dan aspek prioritas

yang sama sebagai berikut:

a. Kawasan Inti Kota (Inner City)

Kawasan ini berada di kawasan SPK Kawasan I dengan

potensi pelayanan pariwisata budaya; perdagangan dan jasa; olah

raga; dan industri kreatif. Kawasan ini merupakan kawasan

strategis dari aspek ekonomi dan budaya. Kawasan Keraton

Kasunanan, Pasar Klewer, Pusat Perdagangan Coyudan, dan Gatot

Subroto semakin memperkuat peran Inner City ini sebagai Pusat

Perdagangan, Ekonomi, dan Budaya.

b. Kawasan Pusat Bisnis (Central Business District-CBD) Kawasan

Utara

Kawasan ini berada di sebagian SPK Kawasan III dan SPK

Kawasan IV dengan potensi Perumahan, Industri Kecil, dan

Perumahan, Perdagangan dan Jasa, Industri Kecil. Dari dua SPK

tersebut, terdapat beberapa pusat lingkungan. Pusat lingkungan di

SPK kawasan III terletak di Kelurahan Banyuanyar, Kelurahan

Sumber dan Kelurahan Kadipiro (dua pusat lingkungan). Pusat

lingkungan di SPK kawasan IV terletak di Kelurahan Mojosongo

(tiga Pusat lingkungan) dan Kelurahan Nusukan. Saat ini, Kota

Surakarta sedang melakukan pemerataan pembangunan agar

tidak terjadi kesenjangan yang sangat kentara antara Surakarta

bagian selatan dengan bagian utara. Karena bagian selatan saat ini

kondisinya sudah sangat terbangun, maka pemerintah Kota

Surakarta memberikan intervensi lebih di kawasan utara untuk

dikembangkan.

Kawasan pusat bisnis Surakarta bagian utara ini terletak di

Kelurahan Banyuanyar, Kadipiro, Nusukan dan Mojosongo.

Keempat kelurahan tersebut masih terdapat kawasan kumuh. Di

Kelurahan Banyuanyar, tipologi kumuh yang terjadi adalah kumuh

padat perkotaan dan kumuh bantaran sungai, dengan kategori

kumuh ringan dan prioritas penanganan rendah. Permasalahan

utama yang terjadi adalah rendahnya kesadaran masyarakat

mengenai perilaku hidup bersih dan sehat, tidak berdayanya

masyarakat berpenghasilan rendah dalam pemenuhan rumah

sehat dan layak huni sehingga masih terdapat RTLH, serta

ketidakteraturan bangunan. Masalah persampahan yang terjadi

adalah masih terdapat kawasan yang tidak dilengkapi dengan

sarana prasarana sampah sesuai persyaratan teknik, kawasan

terlayani sarana prasarana sampah namun tidak terpelihara, dan

masih terdapat beberapa rumah tangga yang tidak terlayani

Page 28: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 28

pengangkutan sampah ke TPS dan TPA. Selain masalah

persampahan, terdapat pula masalah drainase seperti adanya

kawasan yang mengalami genangan ketika musim hujan, adanya

kawasan yang tidak terlayani saluran drainase, saluran drainase

yang tidak terhubung pada sistem perkotaan hingga saluran

drainase yang tidak memadai dan tidak terpelihara.

Permasalahan air limbah juga terjadi di Kelurahan Mojosongo.

Masih terdapat kawasan yang tidak memiliki sistem pengolahan

limbah rumah tangga, seperti saptic tank yang tidak memenuhi

standar teknis sehingga mencemari lingkungan.

Permasalahan air minum terdapat pada kualitas dan

kuantitas. Masih terdapat rumah tangga yang tidak mampu

mengakses air minum, mandi dan cuci yang aman dan layak.

Di Kelurahan Mojosongo, tipologi kumuh yang terjadi adalah

kumuh perkampungan, dengan kategori kumuh sedang dan

prioritas penanganan sedang. Permasalahan utama yang terjadi

serupa dengan yang terjadi di Banyuanyar, yaitu masalah

persampahan, drainase, air limbah, air minum RTLH dan

kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat rendah.

Hingga tahun 2015, masih ada kawasan yang belum terlayani

sarana prasarana persampahan sesuai standar teknis. Tidak ada

kawasan yang mengalami banjir ataupun terjadi genangan, namun

masih terdapat permasalahan drainase berupa tidak tersedianya

saluran drainase, saluran drainase yang tidak terpelihara, tidak

terhubung dengan sistem perkotaan dan konstruksi saluran yang

tidak sesuai standar teknis. Pada permasalahan air limbah, masih

terdapat kawasan yang tidak memiliki sistem pengolahan limbah

rumah tangga sesuai persyaratan teknis sehingga menyebabkan

pencemaran lingkungan dan menciptakan kawasan kumuh. Masih

ada rumah tangga yang tidak bisa mengakses air yang aman dan

layak.

Permasalahan di Kelurahan Nusukan dan Kadipiro juga

serupa dengan Kelurahan Banyuanyar dan Mojosongo. Terdapat

kawasan yang tidak dilengkapi sarana prasarana sampah, tidak

ada kawasan yang mengalami genangan namun masih ada saluran

drainase yang tidak memadai dan tidak terpelihara, terdapat

kawasan yang tidak memiliki sistem pengolahan limbah rumah

tangga sesuai persyaratan sehingga terjadi pencemaran lingkungan

dan masih terdapat rumah tangga yang tidak mendapatkan akses

air yang aman dan layak. Di Kelurahan Kadipiro, terdapat dua

kawasan kumuh yaitu kawasan Kadipiro Barat dan Kadipiro

Timur.

Kawasan CBD utara ini memiliki potensi wilayah yang tinggi

dalam hal dukungan masyarakat terhadap pembangunan. Area

yang belum terbangun dan masih terdapat banyak lahan kosong

merupakan kelebihan dalam pembangunan karena lebih mudah

merencanakan lahan kosong daripada lahan yang sudah

terbangun. Tujuan dari pengembangan CBD kawasan utara ini

Page 29: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 29

mengacu pada visi walikota Surakarta, yaitu waras, wasis, wareg,

mapan, dan papan.

c. Kawasan Industri Kreatif

Kawasan peruntukan industri kreatif ini meliputi:

1) Industri rumah tangga mebel di Jalan Jend. Ahmad Yani,

Kecamatan Jebres;

2) Industri rumah tangga pembuatan shuttle cock dan gitar di

Kecamatan Pasarkliwon;

3) Industri pengolahan tahu dan tempe di Kelurahan Mojosongo-

Kecamatan Jebres; dan

4) Industri pembuatan sangkar burung di Kelurahan Mojosongo-

Kecamatan Jebres.

d. Kawasan Industri Kreatif Batik

Kawasan ini dengan potensi industri batik di Kawasan

Kecamatan Laweyan dan Kecamatan Pasar Kliwon. Kawasan

industri ini harus dilengkapi dengan pengolahan limbah supaya

tidak mengganggu lingkungan.

e. Kawasan Pertanian

Kawasan ini berada di SPK Kawasan II dan Kawasan III

tepatnya di Kelurahan Karangasem, Sumber, dan Banyuanyar.

Penetapan lahannya mengacu pada potensi eksisting lahan

pertanian dan prasarana pendukungnya, dengan

mempertimbangkan kemanfaatannya dari aspek produktifitas dan

kontribusinya sebagai daya dukung keragaman ruang kota.

f. Kawasan Budaya Ekologi

Kawasan ini berada di SPK Kawasan II dan SPK Kawasan V

dengan potensi fungsi pelayanan budaya dan kawasan lindung di

Balekambang, Tirtonadi, dan Taman Satwa Taru Jurug.

Kebijakan pengembangan kawasan lindung melalui

kelestarian fungsi lingkungan hidup, pengendalian pencemaran,

dan lingkungan hidup untuk mendukung pembangunan kota yang

berkelanjutan.

Page 30: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 30

Gambar 6.9

Pembagian Kawasan di Kota Surakarta Tahun 2016-2021

2. Prioritas Pengembangan Wilayah

Dengan mempertimbangkan potensi sektor unggulan di lima

kecamatan, pengembangan wilayah di Kota Surakarta selama kurun

waktu 2016-2021 akan dilakukan melalui intervensi terhadap 6 SPK

kota yang telah ditetapkan dalam RTRW, dengan prioritas sebagai

berikut:

a. Prioritas 1 (SPK Kawasan III)

1) Capaian Kinerja Saat Ini

SPK Kawasan III merupakan kawasan yang terdiri dari

Kelurahan Banyuanyar, Kadipiro, Nusukan, dan Sumber.

Terdapat tujuh kawasan kumuh di SPK III yang meliputi kawasan

kumuh Bantaran Kali Anyar, Bantaran Rel KA Kadipiro, Bantaran

Rel KA Nusukan, Kawasan Nusukan, Kadipiro Barat, Kadipiro

Timur, Sumber, dan Banyuanyar dengan luas total kawasan

kumuh sebesar 60,61 Hektar. Di dalam kawasan kumuh

tersebut, terdapat permasalahan persampahan, air limbah,

drainase, air minum, infrastruktur jalan, dan jembatan serta

adanya RTLH. Jumlah RTLH sebanyak 2.262 unit Akan tetapi,

tidak menutup kemungkinan hanya kawasan kumuh saja yang

mengalami permasalahan tersebut, namun kawasan yang tidak

tergolong kumuh pun juga mengalami permasalahan-

permasalahan di atas.

Page 31: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 31

Permasalahan persampahan yang terjadi adalah masih

terdapatnya kawasan yang tidak dilengkapi sarana prasarana

persampahan sesuai prasyarat teknis seluas 45,48 Ha, adanya

rumah tangga yang tidak terlayani pengangkutan sampah ke TPA

dan TPS sebanyak 2.589 unit rumah tangga, serta masih terdapat

kawasan yang sarana dan prasarana persampahannya tidak

terawat seluas 53,02 Ha.

Permasalahan air limbah yang terjadi adalah adanya

kawasan yang tidak memiliki sistem pengolahan limbah rumah

tangga sesuai persyaratan teknis seluas 166,94 Ha, 600 unit

rumah tangga tidak memiliki sarana prasarana pengolahan

limbah sesuai persyaratan (septic tank), serta 97,02 Ha kawasan

tidak terpelihara sarana prasarana pengelolaan air limbahnya.

Permasalahan drainase yang terjadi adalah kondisi saluran

drainase yang tidak baik dan adanya banjir atau genangan. Di

SPK III, masih terdapat 1,22 Ha kawasan yang tergenang air saat

hujan deras, 55,81 Ha kawasan tidak terlayani saluran drainase,

51.315 meter saluran drainase tidak terhubung sistem perkotaan,

dan 11.980 meter konstruksi saluran drainase tidak memadai.

Cakupan pelayanan air minum aman dan layak dapat

menjangkau 5.412 unit rumah tangga. Akan tetapi, masih

terdapat rumah tangga yang tidak mengakses air (minum, mandi,

cuci) yang aman dan layak sebanyak 3.197 unit rumah tangga

dan yang tidak terpenuhi kebutuhan air minimal (60

liter/orang/hari) sebanyak 124 unit rumah tangga.

Permasalahan jalan yang terjadi adalah masih terdapatnya

jalan yang tidak sesuai persyaratan teknis dan mengalami

kerusakan. Dari total panjang jalan dalam kawasan kumuh di

SPK II yaitu sepanjang 56.216 meter, sepanjang 34.135 meter

tidak sesuai persyaratan (tidak dilengkapi saluran samping jalan)

dan 6.541 meter tidak diperkeras dan mengalami kerusakan.

Dari seluruh Kawasan kumuh tersebut, yang paling luas

sehingga paling mendesak untuk ditangani adalah kawasan

Bantaran Kali Anyar. Selain terluas, keberadaannya yang dekat

dengan sungai juga menjadi alasan untuk menjadi prioritas

penanganan. Kelurahan terluas dari kawasan Bantaran Kali

Anyar ini adalah Kelurahan Nusukan. Tidak hanya berada pada

kawasan Bantaran Kali Anyar, di Kelurahan Nusukan juga

terdapat area kumuh yang lain, yaitu di Kawasan Nusukan.

Page 32: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 32

Gambar 6.10

Peta Kawasan Permukiman Kumuh SPK III

Sumber: Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan 2015, Bappeda Kota Surakarta

Page 33: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 33

Tabel 6.8

Kondisi Permukiman di SPK III

Kawasan Kumuh

Kecamatan Kelurahan RW RT Luas

Kumuh

(Ha)

Persampahan Air Limbah Drainase Air Minum Jalan Lingkungan Jumlah RTLH (unit

rumah) A (Ha) B (unit rumah)

C (Ha) D (Ha) E

(unit

rumah)

F (Ha) G

(Ha) H (Ha) I (m) J (m) K (m)

L (unit

rumah)

M (unit rumah)

N (unit

rumah)

O (m) P (m) Q (m)

Kawasan Bantaran Kali Anyar

Banjarsari Gilingan V 1, 2, 3, 4 3,88 25,66 1.762 29,32 41,24 369 21,99 0,05 25,66 13.272,3 28.765,65 13.780 3.115 1.607 8 56.530 11.398 6.290 1.123

XV 1, 4, 5

XVII 1, 2

XXI 1, 2, 3, 4

Manahan I 1, 2, 3, 4 2,79

II 2

Nusukan V 5 11,97

VI 3

VII 9

VIII 6

IX 1, 2, 3, 4,

5, 6, 7

XI 6

XIII 1, 2, 3

XIV 1, 2

XXIII 4, 5, 7

Sumber I 1, 2, 3, 4 0,78

II 1, 3

Mojosongo I 2, 3, 4 17,23

II 3, 4, 5

III 1, 2, 3, 5

IV 1, 3

VII 1

Page 34: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 34

Kawasan Kumuh

Kecamatan Kelurahan RW RT Luas

Kumuh (Ha)

Persampahan Air Limbah Drainase Air Minum Jalan Lingkungan Jumlah RTLH (unit

rumah) A (Ha) B (unit rumah)

C (Ha) D (Ha) E

(unit rumah)

F (Ha) G

(Ha) H (Ha) I (m) J (m) K (m)

L (unit

rumah)

M (unit rumah)

N (unit

rumah) O (m) P (m) Q (m)

Kawasan

Bantaran Rel KA Kadipiro

Banjarsari Kadipiro IV 8 3,58 3,49 455 3,49 5,6 65 3,49 0,01 9,96 13.894 13.849 4.234 868 596 26 23.225 16.745 3.639 419

VIII 1, 3

X 5

XXIII 1

XXVII 3

Nusukan XIII 2, 5, 6 3,95

XIV 3, 4, 5, 8

XV 1, 2, 3, 4, 5, 7

XVII 7,8

XVII 1, 4, 5

XVIII 1, 2, 3, 7

XX 1

Kawasan Nusukan

Banjarsari Nusukan XXI 2 1,206 1,17 95 1,46 3,29 73 2,21 0 1,17 256 384 400 109 84 0 2.406 811 445 32

Kawasan Kadipiro Barat

Banjarsari Kadipiro XXVIII 3 0,501 0,32 101 0,54 1,2 6 0,13 0 0,43 290 435 350 32 69 0 2.051 401 400 19

Kawasan Kadipiro Timur

Banjarsari Kadipiro XXIV 9 0,537 0,36 2 0,71 2 1 0,03 0 0,71 269,2 471,1 405 96 15 0 1.765 379 246 40

Kawasan

Sumber

Banjarsari Manahan XIII 2, 3, 4 3,469 4,17 114 5,01 94,57 50 67,25 0,23 5,84 2.129,4 2.433,6 2.536 382 284 0 7.569 1.664 786 233

Sumber XII 3 5,44

XIII 1, 2, 4,

XIV 1

XV 1, 3

Kawasan

Banyuanyar

Banjarsari Banyuanyar I 1 5,277 7,84 60 8,82 11,02 36 0,52 0,93 7,84 3.619,6 4.976,95 26.770 810 542 90 13.547 2.737 396 396

I 3

IV 4

Page 35: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 35

Kawasan Kumuh

Kecamatan Kelurahan RW RT Luas

Kumuh (Ha)

Persampahan Air Limbah Drainase Air Minum Jalan Lingkungan Jumlah RTLH (unit

rumah) A (Ha) B (unit rumah)

C (Ha) D (Ha) E

(unit rumah)

F (Ha) G

(Ha) H (Ha) I (m) J (m) K (m)

L (unit

rumah)

M (unit rumah)

N (unit

rumah) O (m) P (m) Q (m)

V 1, 2, 4

VII 1, 2, 6

VIII 1, 2, 3, 4

60,61 43 2.589 49,35 158,92

600 95,62 1,220 51,61 33.730,5 51.315.3 48.475 5.412 3.197 124 10.7093

34.135 12.202

2.262

Sumber : Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan 2015, Bappeda Kota Surakarta

Page 36: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 36

Selain terdapat kawasan kumuh, SPK III juga memiliki

infrastruktur jalan yang terdiri dari jalan, jembatan sebanyak 14

unit dan adanya pintu air sebanyak 23 unit. Adanya ring road

menjadi hal penting dalam pengembangan SPK III karena

perannya yang penting dalam peningkatan aksesibilitas dalam

SPK III. Ring road memiliki fungsi jalan arteri primer sehingga

terdapat 1.833,10 meter jalan arteri primer. Fungsi jalan yang

terdapat di SPK III yang lainnya adalah jalan kolektor primer

sepanjang 234,7 meter, jalan lokal sepanjang 155.511,08 meter,

jalan setapak sepanjang 17.091,09 meter serta jalan kereta api

sepanjang 2.861,82 meter.

Page 37: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 37

Gambar 6.11

Peta Infrastruktur SPK III

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Page 38: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 38

Tabel 6.9 Infrastruktur Jalan SPK III

No. Jenis Jalan Panjang Jalan

1 Arteri Primer 1.833,10

2 Kolektor Primer 234,7

3 Lokal 155.511,08

4 Setapak 17.091,09

5 Jalan KA 2.861,82 Sumber: RTRW Kota Surakarta

Tabel 6.10

Sebaran Infrastruktur Jembatan SPK III

NO NAMA JEMBATAN NAMA RUAS

JALAN SPK Kecamatan Kelurahan

1 JEMB.KOMPLANG/

S.ANYAR

JL. MANGUN

SARKORO III Banjarsari Nusukan

2 JEMB.TEMPUREJO/

S.SUMBER

JL.

TEMPUREJO III Banjarsari Sumber

3 JEMB.SUMBER/

S.SUMBER

JL. LETJEN

SUPRAPTO III Banjarsari Sumber

4 JEMB.KREMBYONGAN

I/S.SERUNI

JL. SAMODRA

PASAI III Banjarsari Kadipiro

5 JEMB.KREMBYONGAN

II/S.BAYAN

JL. SAMODRA

PASAI III Banjarsari Kadipiro

6

JEMB.JL. TULANG

BAWANG UTARA/

S.SERUNI

JL. TULANG

BAWANG UTARA III Banjarsari Kadipiro

7 JEMB.POPDA/S.

JENGGOLO

JL. POPDA III Banjarsari Nusukan

8 JEMB.TEGAL

MULYO/S.JENGGOLO

JL. ADI

SUMARMO III Banjarsari Banyuanyar

9 JEMB.TEGALMULYO/

S.PUTRI CEMPO

JL. SINGOSARI

UTARA III Banjarsari Nusukan

10 JEMB.KOMPLANG/

S.PEPE

JL. ADI

SUMARMO III Banjarsari Banyuanyar

11 JEMB.BAYAN/S.

BAYAN

JL. AMD BAYAN III Banjarsari Kadipiro

12 JEMB.TEGALMULYO/

S.TANGGUL

JL. ADI

SUMARMO III Banjarsari Banyuanyar

13 JEMB.TEGALMULYO/

S.TEGALMULYO

JL. ADI

SUMARMO III Banjarsari Banyuanyar

14 JEMB.KAHURIPAN III

S.SUMBER (KEONG)

JL. KAHURIPAN

III III Banjarsari Sumber

15 JEMB.SUMBER/S.

GADJAH PUTIH

JL. LETJEN

SUPRAPTO III Banjarsari Sumber

16 JEMB.YOSEP/ S.

GADJAH PUTIH

JL. PAJAJARAN III Banjarsari Sumber

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Page 39: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 39

Tabel 6.11 Sebaran Pintu Air SPK III

NO NAMA PINTU AIR NAMA RUAS

JALAN SPK Kecamatan Kelurahan

1 CANGGUL LAMA

JALAN POPDA MINAPADI III Banjarsari Nusukan

2 MINAPADI RT.1 / IX

JL. POPDA MINAPADI III Banjarsari Nusukan

3 JL. MATARAM TIMUR BANYUANYAR III Banjarsari Banyuanyar

4 JL. MATARAM TIMUR LOMBONG

TIMUR III Banjarsari Banyuanyar

5 TAPEN RT.04 / V JL.

POPDA TAPEN III Banjarsari Nusukan

6

TAPEN RT.4 / V JL.

POPDA SELATAN

MASJID

TAPEN III Banjarsari Nusukan

7

SUMBER KRAJAN

RT.2/1 JL.

KAHURIPAN

SUMBER

KRAJAN III Banjarsari Sumber

8 SUMBER RT.05 / II TEMPUR REJO III Banjarsari Sumber

9 SUMBER RT.04 / II TEMPUR REJO III Banjarsari Sumber

10

SUMBER TAPEN

RT.3/3 JL.

KAHURIPAN BARAT

SUMBER

TAPEN III Banjarsari Sumber

11

SUMBER TAPEN

RT.3/3 JL.

KAHURIPAN BARAT

SUMBER

TAPEN III Banjarsari Sumber

12

SUMBER JETIS

RT.6/VIII JL. KUTAI

TENGAH

SUMBER

JETIS III Banjarsari Sumber

13

SUMBER JETIS

RT.6/VIII JL. KUTAI

TENGAH

SUMBER

JETIS III Banjarsari Sumber

14

SUMBER

TRANGKILAN RT.01 /

XV JL.PEJAJARAN

SELATAN

SUMBER

TRANGKILAN III Banjarsari Sumber

15

SUMBER

TRANGKILAN RT.01 /

XII JL.PEJAJARAN

TIMUR

SUMBER

TRANGKILAN III Banjarsari Sumber

16 JL. LETJEN

SUPRAPTO SUMBER III Banjarsari Sumber

17 TIRTOYOSO RT.

3/XIII JL.KASWARI 2

SUMBER

TIRTOYOSO III Banjarsari Sumber

18 JL. KAHURIPAN RAYA

RT.04/XII

SUMBER

BERGAN III Banjarsari Sumber

19

SUMBER BERGAN RT

03/XII JL.

KAHURIPAN SELATAN

RAYA UTARA

SUMBER

BERGAN III Banjarsari Sumber

Page 40: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 40

NO NAMA PINTU AIR NAMA RUAS

JALAN SPK Kecamatan Kelurahan

20 UTARA TAMAN

BALEKAMBANG

SUMBER

TEGALAN III Banjarsari Sumber

21 TAPEN RT.2/3 JL.

KAHURIPAN TENGAH

SUMBER

TAPEN RT.2/3 III Banjarsari Sumber

22 TAPEN RT.3/3 JL.

KAHURIPAN TENGAH

SUMBER

TAPEN III Banjarsari Sumber

23 JALAN POPDA PUTRI CEMPO III Banjarsari Nusukan

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Page 41: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 41

Gambar 6.12

Peta RTK SPK III

Sumber: Inventarisasi RTH, BLH Kota Surakarta

Page 42: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 42

RTH yang terdapat di SPK III meliputi RTH umum dan privat.

Dari peta di atas, terlihat bahwa di SPK III terdapat makam yang

cukup luas. Makam tersebut merupakan RTH umum. Jenis RTH

lainnya adalah RTH sabuk hijau karena SPK III dilewati oleh

sungai. Selain itu terdapat pula RTH Lapangan Olahraga dan

masih banyak RTH privat karena masih luasnya tanah

pekarangan di RTH III yang belum terbangun.

2) Potensi dan Keunggulan Wilayah

SPK Kawasan III terdiri dari Kelurahan Banyuanyar,

Kadipiro, Nusukan dan Sumber. Di SPK Kawasan III terdapat

empat pusat lingkungan yang terletak di Kelurahan Banyuanyar,

Kelurahan Sumber, dan Kelurahan Kadipiro (dua pusat

lingkungan).

SPK Kawasan III terletak di bagian utara Kota Surakarta.

Meskipun perkembangan yang terjadi saat ini tidak sepesat yang

terjadi di bagian selatan, namun hal ini justru menjadikan bagian

utara memegang peran sebagai area perkembangan kota

Surakarta. Keberadaan ring road sebagai jaringan jalan arteri

menjadi salah satu faktor perkembangan SPK Kawasan III.

Di Kelurahan Nusukan, terdapat pasar tradisional. Nusukan

direncanakan dalam RTRW sebagai kawasan peruntukan

kegiatan sektor informal. Hal ini mampu menjadikan potensi

ekonomi wilayah.

Sedangkan Kelurahan Sumber dan Kadipiro masih terdapat

lahan sawah. Di samping dapat menjadi ruang untuk

pembangunan baru guna menampung perkembangan Kota

Surakarta yang tidak bisa lagi dilakukan di Surakarta bagian

selatan, adanya lahan sawah tersebut menjadi dasar

pertimbangan penetapan area konservasi pertanian di SPK

Kawasan III.

Selain itu, terdapat sentra industri yang merupakan potensi

ekonomi bagi SPK III, yaitu sentra tempe, kerupuk, daur ulang

kertas koran, dan sangkar burung.

Dari semua sentra tersebut, sentra sangkar memiliki jumlah

unit usaha dan tenaga yang paling tinggi, sehingga perlu

diprioritaskan dalam pengembangan sentra industri di SPK III.

Page 43: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 43

Gambar 6.13

Peta Sentra Industri SPK III

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Page 44: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 44

Tabel 6.12 Potensi Sentra Industri SPK III

No. Nama Sentra

Jumlah

Unit

Usaha

Kelurahan Kecamatan

Jumlah

Tenaga

Kerja

(Orang)

Nilai

Investasi

(Rp)

1. Sentra Tempe Sumber

Makmur

20 Sumber Banjarsari 50 64.800.000

2. Sentra Kerupuk 17 Kadipiro Banjarsari 62 57.000.000

3. Sentra Daur Ulang

Kertas Koran

10 Kadipiro Banjarsari 50 56.000.000

4. Sentra Sangkar

Sarana Sejahtera

24 Kadipiro Banjarsari 62 57.000.000

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

3) Tujuan dan Sasaran

Mengacu pada arahan fungsi SPK Kawasan IV dalam RTRW

Kota Surakarta, tujuan dari pengembangan SPK Kawasan III

adalah mengembangkan SPK Kawasan III sebagai pusat

konservasi SDA, pelayanan permukiman, dan perdagangan/Jasa.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, dan mempertimbangkan

potensi yang ada, maka sasaran yang ditetapkan adalah: 1)

meningkatnya ketersediaan perumahan yang layak huni dan

berkurangnya permukiman kumuh; 2) Meningkatnya kualitas

pengelolaan persampahan; 3) Meningkatnya kualitas sarana

prasarana perhubungan yang berkualitas; 4) Meningkatnya

kuantitas dan kualitas Ruang Publik; 5) Tersedianya

kesiapsiagaan sistem antisipasi risiko kebencanaan; 6)

Tersedianya sarana dan prasarana ekonomi yang berdaya saing.

4) Strategi dan Arah Kebijakan

Berdasarkan potensi dan arahan fungsi dalam RTRW, serta

mendukung tujuan dan sasaran, ditetapkan strategi dan arah

kebijakan pengembangan SPK Kawasan III. Setiap sasaran

memiliki strategi sebagai ide dasar untuk tercapainya sasaran,

dan setiap strategi memiliki arah kebijakan pelaksanaannya.

Berikut merupakan penjabaran strategi dan arah kebijakan dari

dua sasaran yang telah dirumuskan.

Untuk mewujudkan kawasan permukiman layak huni,

strategi yang ditetapkan adalah pengembangan permukiman

berbasis masyarakat. Potensi sebagai area penyedia area

permukiman, dan adanya kawasan kumuh di dalam kawasan

karena rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup

sehat, menjadi dasar pertimbangan perumusan strategi tersebut.

Guna mendukung pelaksanaan strategi tersebut, ditetapkan

arahan kebijakan memberdayakan masyarakat dalam

peningkatan kualitas permukiman; memperluas lapangan usaha

untuk menjamin keberdayaan masyarakat dalam meningkatkan

kualitas lingkungannya, pendampingan peningkatan kualitas

lingkungan oleh pemerintah.

Page 45: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 45

Untuk mewujudkan terciptanya pusat perdagangan/jasa di

Surakarta bagian utara, maka strategi yang ditetapkan adalah

Pengembangan CBD di sekitar ring road. Ring road memiliki peran

penting dalam perkembangan wilayah ini. Akan tetapi

pengembangan CBD ini harus didukung oleh kawasan sekitarnya,

tidak hanya di area sepanjang ring road saja. Dengan arahan

kebijakan Menyediakan layanan pendukung kawasan CBD.

Page 46: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 46

Tabel 6.13

Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arahan Kebijakan

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Mengembangkan

SPK Kawasan III

sebagai pusat

konservasi SDA,

pelayanan

permukiman, dan

perdagangan/Jasa

Meningkatnya ketersediaan

perumahan yang layak huni dan

berkurangnya permukiman kumuh

Peningkatan kuantitas dan kualitas

penangan RTLH beserta lingkungannya.

Meningkatnya kuantitas dan

kualitas penanganan RTLH beserta

lingkugannya

Pengembangan permukiman berbasis

masyarakat

Meningkatkan kesadaran

masyarakat dalam peningkatan

kualitas permukiman

Meningkatnya kualitas pengelolaan

persampahan

Peningkatan cakupan pelayanan akses

aman air minum serta sanitasi

Meningktakan kualitas dan

kapasitan prasarana serta sistem

penyediaan akses aman air minum

dan sanitasi (SPAM dan TPA

regional)

Pengembangan pengelolaan sampah

berbasis masyarakat

Mengembangkan skema pengelolaan

sampah melalui pemberdayaan

komunitas yang ada di masyarakat

Meningkatnya kualitas sarana

prasarana perhubungan yang

berkualitas

Peningkatan sarana dan prasarana

perhubungan serta kapasitas

kelembagaan

Meningkatkan pengelolaan sistem

transportasi dengan memperbesar

aksesibilitas

Meningkatnya kuantitas dan kualitas

Ruang Publik

Peningkatan pemanfaatan bantaran

sungai

Meningkatkan pemanfaatan dan

pengendalian ruang bantaran sungai

Peningkatan ruang terbuka hijau Meningkatkan pengelolaan dan

sebagaran RTH

Peningkatan kualitas ruang publik Meningkatkan kualitas ruang publik

melalui pembangunan taman

Tersedianya kesiapsiagaan sistem

antisipasi risiko kebencanaan

Pengurangan risiko genangan Meningkatkan kualitas lingkungan

pada titik-titik potensi genangan

terutama pada wilayah Kelurahan

Kadipiro, Banyuanyar dan Sumber.

Page 47: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 47

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Meningkatkan manajemen

penanggulangan bencana meliputi

adaptasi, mitigasi, kesiapsiagaan,

tanggap darurat dan rehabilitasi dan

rekonstruksi

Tersedianya sarana dan prasarana

ekonomi yang berdaya saing

Pengembangan CBD pada kawasan ring

road

Meningkatkan sarana prasarana

CBD di sepanjang ring road

Meningkatkan pemanfaatan dan

pengendalian ruang bagi

perdagangan dan jasa di sepanjang

ring road

Peningkatan sarana prasarana sentra

industri kecil yang tersebar di dalam

kawasan serta kapasitas SDM

Meningkatkan infrastruktur

pendukung sentra industri kecil

yang terpadu

Meningkatkan kapasitas SDM

industri kecil yang memiliki daya

saing unggul

Meningkatkan upaya pengelolaan

lingkungan di kluster industri kreatif

Peningkatan pengelolaan IPAL bagi

sentra industri tempe

Page 48: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 48

b.Prioritas 2 (SPK Kawasan IV)

1) Capaian Kinerja Saat Ini

SPK Kawasan IV terdiri dari Kelurahan Mojosongo dan

Nusukan. Terdapat satu kawasan kumuh di SPK IV, yaitu

kawasan kumuh Mojosongo dengan luas total kawasan kumuh

sebesar 11,886 Hektar. Di dalam kawasan kumuh tersebut,

terdapat permasalahan persampahan, air limbah, drainase, air

minum, infrastruktur jalan dan jembatan serta adanya RTLH.

Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan hanya kawasan kumuh

saja yang mengalami permasalahan tersebut, namun kawasan

yang tidak tergolong kumuh pun juga mengalami permasalahan-

permasalahan di atas.

Permasalahan persampahan yang terjadi adalah masih

terdapatnya kawasan yang tidak dilengkapi sarana prasarana

persampahan sesuai prasyarat teknis seluas 10,33 Ha, adanya

rumah tangga yang tidak terlayani pengamngkutan sampah ke

TPA dan TPS sebanyak 29 unit rumah tangga, serta masih

terdapat kawasan yang sarana dan prasarana persampahannya

tidak terawat seluas 8,85 Ha.

Permasalahan air limbah yang terjadi adalah adanya

kawasan yang tidak memiliki sistem pengolahan limbah rumah

tangga sesuai persyaratan teknis seluas 8,3 Ha.

Permasalahan drainase yang terjadi adalah kondisi saluran

drainase yang tidak baik dan adanya banjir atau genangan. Di

SPK IV, tidak terdapat area genangan atau banjir. Namun masih

ditemukan 2,95 Ha kawasan tidak terlayani saluran drainase,

3.804 meter saluran drainase tidak terhubung sistem perkotaan,

4.755,0 meter saluran drainase tidak terpelihara dan 242 meter

konstruksi saluran drainase tidak memadai.

Cakupan pelayanan air minum aman dan layak dapat

menjangkau 465 unit rumah tangga. Akan tetapi, masih terdapat

rumah tangga yang tidak mengakses air (minum, mandi, cuci)

yang aman dan layak sebanyak 42 unit rumah tangga.

Permasalahan jalan yang terjadi adalah masih terdapatnya

jalan yang tidak sesuai persyaratan teknis dan mengalami

kerusakan. Dari total panjang jalan dalam kawasan kumuh di

SPK IV yaitu sepanjang 373 meter, sepanjang 130 meter tidak

sesuai persyaratan (tidak dilengkapi saluran samping jalan) dan

100 meter tidak diperkeras dan mengalami kerusakan.

Kawasan kumuh Mojosongo perlu untuk ditangani agar

tercipta lingkungan permukiman yang sehat di SPK IV.

Berikut merupakan kondisi permukiman kumuh di

Kelurahan Mojosongo yang merupakan bagian dari SPK IV.

Page 49: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 49

Gambar 6.14

Peta Kawasan Permukiman Kumuh SPK IV

Sumber: Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan 2015, Bappeda Kota Surakarta

Page 50: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 50

Tabel 6.14

Kondisi Permukiman di SPK IV

Kawasan

Kumuh Kecamatan Kelurahan RW RT

Luas

Kumuh

(Ha)

Persampahan Air Limbah Drainase Air Minum Jalan Jumlah

RTLH

(unit

rumah) A (Ha)

B

(unit

ruma

h)

C

(Ha)

D

(Ha)

E

(unit

rum

ah)

F

(Ha)

G

(Ha)

H

(Ha) I (m) J (m) K (m)

L

(unit

ruma

h)

M

(unit

ruma

h)

N

(unit

ruma

h)

O (m) P (m) Q (m)

Kawasan

Mojosongo Jebres Mojosongo

VII 3. 1 11,886 10,33 29 8,85 8,3 0 0 0 2,95 3.804

4.755

,00 242 465 42 0 373 130 100 61

VIII 3. 4. 5

Sumber: Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan 2015, Bappeda Kota Surakarta

Page 51: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 51

Selain terdapat kawasan kumuh, SPK IV juga memiliki

infrastruktur jalan yang terdiri dari jalan, jembatan sebanyak 19

unit dan adanya pintu air sebanyak 1 unit. Adanya ring road

menjadi hal penting dalam pengembangan SPK IV karena

perannya yang penting dalam peningkatan aksesibilitas dalam

SPK IV. Ring road memiliki fungsi jalan arteri primer sehingga

terdapat 1.458,97 meter jalan arteri primer. Fungsi jalan yang

terdapat di SPK IV yang lainnya adalah jalan kolektor primer

sepanjang 460,54 meter, jalan lokal sepanjang 350,42 meter,

jalan setapak sepanjang 27.057,82 meter serta jalan kereta api

sepanjang 2.861,82 meter.

Page 52: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 52

Gambar 6.15

Peta Infrastruktur SPK IV

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Page 53: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 53

Tabel 6.15 Infrastruktur Jalan SPK IV

No. Jenis Jalan Panjang Jalan (m)

1 Arteri Primer 1.458,97

2 Kolektor Primer 460,54

3 Lokal 350,42

4 Setapak 27.057,82

5 Jalan KA 2.861,82

Sumber: RTRW Kota Surakarta

Tabel 6.16

Kondisi Permukiman di SPK IV

NO NAMA JEMBATAN NAMA RUAS JALAN SPK Kecamatan Kelurahan

1 JEMB. MIPIDAN I / S.ANYAR JL. MIPIDAN IV Jebres Mojosongo

2 JEMB. MIPIDAN II / S.ANYAR JL. MIPIDAN IV Jebres Mojosongo

3 JEMB.NGEMPLAK 1/

S.GONDANG JL. SABRANG LOR

IV Jebres Mojosongo

4 JEMB.SABRANG

LOR/S.SABRANG LOR JL. SABRANG LOR

IV Jebres Mojosongo

5 JEMB.DEBEGAN/S.DEBEGAN JL. SABRANG LOR IV Jebres Mojosongo

6 JEMB.KANDANG SAPI/KALIANYAR I

JL. BRIG,KATAMSO IV

Jebres Mojosongo

7 JEMB.KANDANG

SAPI/KALIANYAR JL. BRIG,KATAMSO

IV Jebres Mojosongo

8 JEMB.KEDUNG

TUNGKUL/S.KEDUNG TUNGKUL JL. SABRONG LOR

IV Jebres Mojosongo

9 JEMB.NGEMPLAK II/ S.

GONDANG JL. SABRANG LOR

IV Jebres Mojosongo

10 JEMB.S. GONDANG JL. NGEMPLAK

SUTAN

IV Jebres Mojosongo

11 JEMB.SUMBING/ S.GONDANG JL. SUMBING IV IV Jebres Mojosongo

12 JEMB.DEBEGAN/S.KEDUNG JUMBLENG

JL.MR. SARTONO IV

Jebres Mojosongo

13 JEMB.SARTONO I/ S.KRAKATAU JL.MR.SARTONO IV Jebres Mojosongo

14 JEMB.SARTONO II/S. TEMPURAN JL.MR.SARTONO IV Jebres Mojosongo

15 JEMB.KEDUNG JUMBLENG JL. SUMPAH

PEMUDA

IV Jebres Mojosongo

16 JEMB.WONOWOSO JL. SUMPAH

PEMUDA

IV Jebres Mojosongo

17 JEMB. DUKUHAN NAYU II JL. SUMPAH

PEMUDA

IV Jebres Mojosongo

18 JEMB. DUKUHAN NAYU I JL. SUMPAH

PEMUDA

IV Jebres Mojosongo

19 JEMB. SABRANG KULON /S.SABRANG KULON

JL. SABRANG LOR IV Jebres Mojosongo

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Tabel 6.17

Sebaran Pintu Air SPK IV

NO NAMA PINTU AIR NAMA RUAS

JALAN SPK Kecamatan Kelurahan

1 NGEMPLAK TIMUR

PASAR NGEMPLAK NGEMPLAK IV Jebres Mojosongo

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Page 54: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 54

Gambar 6.16

Peta RTK SPK IV

Sumber: Inventarisasi RTH, BLH Kota Surakarta

Page 55: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 55

RTH yang terdapat di SPK IV meliputi RTH umum dan privat.

Dari peta di atas, terlihat bahwa di SPK IV terdapat lahan tidur

yang cukup luas. Lahan tidur tersebut merupakan RTH privat.

Jenis RTH lainnya adalah RTH sabuk hijau karena SPK III

dilewati oleh sungai. Selain itu terdapat pula RTH Lapangan

Olahraga dan masih banyak RTH privat karena masih luasnya

tanah pekarangan di RTH IV yang belum terbangun.

2) Potensi dan Keunggulan Wilayah

SPK Kawasan IV terletak di Kelurahan Mojosongo dan

Kelurahan Nusukan. Pusat lingkungan di kawasan IV terletak di

Kelurahan Mojosongo (tiga Pusat lingkungan) dan Kelurahan

Nusukan. Saat ini, Kota Surakarta sedang melakukan

pemerarataan pembangunan agar tidak terjadi kesenjangan yang

sangat kentara antara Surakarta bagian selatan dengan bagian

utara. Karena bagian selatan saat ini kondisinya sudah sangat

terbagun, maka Pemerintah Kota Surakarta memberikan

intervensi lebih di kawasan utara untuk dikembangkan. Upaya

tersebut nampak pada intensnya pembangunan jalur transportasi

di Solo Utara.

Kelurahan Mojosongo dilewati oleh jalan lingkar dan

merupakan daerah yang direncanakan pembangunan jalan akses

tol. Guna mendukung adanya jalan lingkar tersebut, di Mojosongo

terdapat terminal angkutan barang untuk memfasilitasi truk-truk

yang melintas ring road. Melalui peningkatan aksesibilitas

tersebut, diharapkan pengembangan ke arah utara Kota

Surakarta akan terjadi sehingga masalah kesenjangan

pembangunan antara selatan dengan utara dapat teratasi.

Untuk menjamin ketersediaan air bersih, di Mojosongo

terdapat instalasi pengolahan air bersih untuk mensupply

kebutuhan air bersih Surakarta bagian utara. Mojosongo

merupakan area tujuan relokasi Kota Surakarta karena masih

banyak lahan kosong. Melalui peningkatan aksesibilitas,

permukiman mulai tumbuh di kawasan utara Surakarta ini.

Selain terkait dengan potensi pengembangan aksesibilitas,

Mojosongo juga memiliki potensi berupa adanya klaster industri

yang meliputi industri tahu dan sangkar burung. Karena

keberadaan industri tahu, maka perlu diperhatikan pengelolaan

limbah hasil industri tersebut, saat ini, limbah yang berwujud

cair dari industri tahu tersebut dibuang pada saluran limbah

rumah tangga. Industri sangkar burung dengan jumlah unit

usaha sebanyak 55 menjadi potensi yang kuat dalam

pengembangan perekonomian di SPK IV berbasis masyarakat..

Selain itu, potensi ekonomi lain yang bisa dimunculkan adalah

usaha pengolahan sampah berbasis masyarakat dengan adanya

TPA Putri Cempo. Pengolahan sampah tersebut dapat berupa

pembuatan kompos ataupun pembuatan barang dari hasil daur

ulang sampah plastik, ataupun mengolah sampah menjadi

sumber energi alternatif.

Page 56: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 56

Gambar 6.17

Peta Sentra Industri SPK IV

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Page 57: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 57

Tabel 6.18

Potensi Sentra Industri SPK IV

No. Nama Sentra

Jumlah

Unit

Usaha

Kelurahan Kecamatan

Jumlah

Tenaga

Kerja

(Orang)

Nilai

Investasi

(Rp)

1. Sentra Tahu Sumber

Rejeki

31 Mojosongo Jebres 76 100.000.0

00

2. Sentra Sangkar

Burung Manunggal

55 Mojosongo Jebres 170 121.450.0

00

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

3) Tujuan dan Sasaran

Mengacu pada arahan fungsi SPK Kawasan IV dalam RTRW

Kota Surakarta, tujuan dari pengembangan SPK Kawasan IV

adalah mengembangkan SPK Kawasan IV sebagai pusat

pelayanan permukiman, perdagangan dan jasa, industri kecil dan

industri ringan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, dan

mempertimbangkan potensi yang ada, maka sasaran yang

ditetapkan adalah: 1) Meningkatkan ketersediaan perumahan

layak huni dan berkurangnya permukiman kumuh; 2)

Meningkatnya kualitas pengelolaan persampahan; 3)

Meningkatnya kualitas sarana prasarana perhubungan yang

berkualitas; 4) Meningkatnya kuantitas dan kualitas Ruang

Publik; 5) Tersedianya sarana dan prasarana ekonomi yang

berdaya saing.

4) Strategi dan Arah Kebijakan

Berdasarkan potensi dan arahan fungsi dalam RTRW, serta

mendukung tujuan dan sasaran, ditetapkan strategi dan arah

kebijakan pengembangan SPK Kawasan IV. Setiap sasaran

memiliki strategi sebagai ide dasar untuk tercapainya sasaran,

dan setiap strategi memiliki arah kebijakan pelaksanaannya.

Berikut merupakan penjabaran strategi dan arah kebijakan dari

tiga sasaran yang telah dirumuskan.

Untuk mewujudkan terciptanya kawasan permukiman layak

huni, strategi yang ditetapkan adalah pengembangan

permukiman berbasis masyarakat. Sebagai area tujuan relpkasi,

dan adanya kawasan kumuh di dalam kawasan karena

rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat

serta karena keberadaan TPA Putri Cempo, maka kebijakan yang

disusun adalah: 1) Memberdayakan masyarakat dalam

peningkatan kualitas permukiman; 2) Mengembangkan usaha

pengolahan sampah berbasis masyarakat melalui pembuatan

kompos, pembuatan barang dari hasil daur ulang sampah plastik,

ataupun mengolah sampah menjadi sumber energi alternatif; 3)

Pendampingan peningkatan kualitas lingkungan oleh pemerintah.

Page 58: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 58

Untuk mewujudkan terciptanya pusat perdagangan/jasa di

Surakarta bagian utara, maka strategi yang ditetapkan adalah

Pengembangan CBD di sekitar ring road. Ring road memiliki peran

penting dalam perkembangan wilayah ini. Akan tetapi

pengembangan CBD ini harus didukung oleh kawasan sekitarnya,

tidak hanya di area sepanjang ring road saja. Dengan arahan

kebijakan Menyediakan layanan pendukung kawasan CBD.

Untuk mewujudkan terciptanya industri kreatif yang mampu

bersaing, strategi yang ditetapkan adalah Pengembangan klaster

industri sangkar burung dan industri ringn yang berkelanjutan.

Arahan Kebijakan yang disusun adalah: 1) Meningkatkan

kemampuan pelaku industri; 2) meningkatkan akses terhadap

permodalan; 3) menjamin ketersediaan bahan baku industri; 4)

meningkatkan pasar produk industri; 5) menyederhanakan proses

pengajuan izin usaha.

Page 59: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 59

Tabel 6.19

Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arahan Kebijakan

Tujuan Sasaran Strategi Arahan Kebijakan

mengembangkan

SPK Kawasan IV

sebagai pusat

pelayanan

permukiman,

perdagangan dan

jasa, industri kecil

dan industri

ringan.

Meningkatkan ketersediaan

perumahan layak huni dan

berkurangnya permukiman kumuh

Peningkatan kuantitas dan kualitas

penangan RTLH beserta

lingkungannya

Meningkatka kuantitas dan kualitas penanganan RTLH

di kawasan kumuh Mojosongo

Peningkatan cakupan pelayanan

akses aman terhadap air minum

Meningkatkan kapasitas sistem pengediaan akses yang

aman terhadap air minum

Meningkatnya kualitas pengelolaan

persampahan

Peningkatan jumlah dan kinerja IPAL

komunal

Meningkatkan kuantitas IPAL rumah tangga di kawasan

kumuh Mojosongo

Meningkatnya kualitas sarana

prasarana perhubungan yang

berkualitas

Peningkatan infrastruktur

kebinamargaan

Meningkatkan kuantitas jembatan

Meningkatkan aksesibilitas dengan meningkatkan fungsi

jalan lokal menjadi kolektor

Meningkatnya kuantitas dan

kualitas Ruang Publik

Peningkatan penyelenggaraan

penataan ruang berbasis DAS

Meningkatkan pemanfaatan dan pengendalian ruang

sempadan sungai di sepanjang kali Anyar

Peningkatan kauntitas dan kualitas

RTH

Meningkatkan pengelolaan dan sebaran RTH di

Kelurahan Mojosongo

Tersedianya sarana dan prasarana

ekonomi yang berdaya saing

Pengembangan CBD pada wilayah

ring road utara

Meningkatkan sarana dan prasarana kebinamargaan

yang menunjang pengembangan CBD

Peningkatan sarana pendukung

sentra industri kecil yang tersebar di

dalam kawasan SPK IV

Meningkatkan infrastruktur pendukung untuk

pengembangan sentra industri sangkar burung yang

terpadu di kawasan Mojosongo

Pengembangan industri tahu menuju

industri kreatif

Meningkatkan kapasitas SDM industri tahu

Meningkatkan kualitas kebersihan dan kesehatan

produksi tahu melalui penyediaan IPAL.

Page 60: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 60

c. Prioritas 3 (SPK Kawasan V)

1) Capaian Kinerja Saat Ini

SPK Kawasan V merupakan kawasan yang terdiri dari

Kelurahan Jebres, Pucangsawit, Jagalan, Purwodiningratan, dan

Tegalharjo. Di Kelurahan-kelurahan tersebut, masing-masing

terdapat kawasan kumuh. Luas total kawasan kumuh sebesar

63,146 Hektar dengan jumlah RTLH 2.651 unit rumah

Kawasan kumuh di SPK V, yaitu Bantaran Bengawan Solo

dan bantaran rel kereta api, Kawasan Purwodiningratan,

Tegalharjo, dan Kawasan Pucangsawit. Di dalam kawasan kumuh

tersebut, terdapat permasalahan persampahan, air limbah,

drainase, air minum, infrastruktur jalan dan jembatan serta

adanya RTLH. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan hanya

kawasan kumuh saja yang mengalami permasalahan tersebut,

namun kawasan yang tidak tergolong kumuh pun juga

mengalami permasalahan-permasalahan di atas.

Permasalahan persampahan yang terjadi adalah masih

terdapatnya kawasan yang tidak dilengkapi sarana prasarana

persampahan sesuai prasyarat teknis seluas 39,76 Ha, adanya

rumah tangga yang tidak terlayani pengangkutan sampah ke TPA

dan TPS sebanyak 1.510 unit rumah tangga, serta masih terdapat

kawasan yang sarana dan prasarana persampahannya tidak

terawat seluas 49,98 Ha.

Permasalahan air limbah yang terjadi adalah adanya

kawasan yang tidak memiliki sistem pengolahan limbah rumah

tangga sesuai persyaratan teknis seluas 90,23 Ha. 837 unit

rumah tidak memiliki sarpras limbah sesuai prasyarat teknis

(septic tank) dan 428,05 Ha kawasan tidak terpelihara sarana

prasarana sampahnya.

Permasalahan drainase yang terjadi adalah kondisi saluran

drainase yang tidak baik dan adanya banjir atau genangan. Di

SPK IV, terdapat 20,37 Ha area mengalami banjir saat terjadi

hutan deras. Selain itu, masih ditemukan 62,88 Ha kawasan

tidak terlayani saluran drainase, 26.835,27 meter saluran

drainase tidak terhubung sistem perkotaan, 40.138,26 meter

saluran drainase tidak terpelihara dan 27.015 meter konstruksi

saluran drainase tidak memadai.

Cakupan pelayanan air minum aman dan layak dapat

menjangkau 4.806 unit rumah tangga. Akan tetapi, masih

terdapat rumah tangga yang tidak mengakses air (minum, mandi,

cuci) yang aman dan layak sebanyak 1.755 unit rumah tangga

dan sebanyak 1.267 rumah tangga tidak terpenuhi kebutuhan air

minimal (60/orang/hari).

Permasalahan jalan yang terjadi adalah masih terdapatnya

jalan yang tidak sesuai persyaratan teknis dan mengalami

kerusakan. Dari total panjang jalan dalam kawasan kumuh di

SPK V yaitu sepanjang 68.661,5 meter, sepanjang 14.678,8 meter

Page 61: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 61

tidak sesuai persyaratan (tidak dilengkapi saluran samping jalan)

dan 6.848,8 meter tidak diperkeras dan mengalami kerusakan.

Permasalahan utama yang perlu diperhatikan di SPK V

adalah drainase, hal ini didasarkan oleh kondisi eksisting SPK V

yang masih terjadi banjir saat musim penghujan khususnya di

Kelurahan Pucangsawit.

Kawasan IV terdiri da

Page 62: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 62

Gambar 6.18

Peta Kawasan Permukiman Kumuh SPK V

Sumber: Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan 2015, Bappeda Kota Surakarta

Page 63: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 63

Tabel 6.20

Kondisi Permukiman di SPK V

Kawasan

Kumuh Kecamatan Kelurahan RW RT

Luas

Kumuh

(Ha)

Persampahan Air Limbah Drainase Air Minum Jalan Jumlah

RTLH

(unit

rumah) A (Ha)

B

(unit

ruma

h)

C

(Ha)

D

(Ha)

E

(unit

rum

ah)

F

(Ha)

G

(Ha)

H

(Ha) I (m) J (m) K (m)

L

(unit

ruma

h)

M

(unit

ruma

h)

N

(unit

ruma

h)

O (m) P (m) Q (m)

KawasanB

antaran

Bengawan

Solo

Jebres Jebres

XX 1. 2. 4. 6

9,413 6,7 133 7,82 12,5

7 42 1,4 8,94 13,41 508 508 785 485 187 100 1154 334 21 137

XX

XVI 1. 2. 3. 4

Kawasan

Purwodini

ngratan

Jebres

Jagalan VII 2. 3

2,66

6,58 348 10,97 24,6

8 188 5,02 3,81 15,35

8365,

56

1314

5,88

1060

5,4 995 647 271

1949

6,2 4136,1 1289 898

VIII 3. 5

Jebres VII 1. 2. 3 5,562

Pucangsawi

t

I 3. 4

6,447 II 1. 2

XV 1. 2. 3

Purwodinin

gratan

VI 2. 3

0,919

VII 4

VIII 4

IX 4

X 2

Kawasan

Pucangsaw

it

Jebres Jagalan

I 2. 3. 4

4,358 17,62 939 20,56

33,0

4 229 411 6,64 23,49

1406

2,76

1933

6,3

1008

4 2592 677 370

3127

6,9 5817,7 1743,8 1002

II 2. 3. 4

V 1. 2. 3. 4. 5.

6

XIV 2. 3

Pucangsawi III 1. 2. 3 10,979

Page 64: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 64

Kawasan

Kumuh Kecamatan Kelurahan RW RT

Luas

Kumuh

(Ha)

Persampahan Air Limbah Drainase Air Minum Jalan Jumlah

RTLH

(unit

rumah) A (Ha)

B

(unit

ruma

h)

C

(Ha)

D

(Ha)

E

(unit

rum

ah)

F

(Ha)

G

(Ha)

H

(Ha) I (m) J (m) K (m)

L

(unit

ruma

h)

M

(unit

ruma

h)

N

(unit

ruma

h)

O (m) P (m) Q (m)

t IV 2

V 1. 2

VI 1. 3

VIII 4. 5

X 2

XIII 2. 3. 4

XIV 2

Sewu

I 3

2,281 II 1. 2. 3

III 1

Kawasan

Tegalharjo Jebres Tegalharjo

I 1, 3, 4, 5

20,527 8,86 90 10,63 19,9

4 378

10,6

3 0,98 10,63

3898.

95

7148.

08 5541 734 244 526

1673

4.4 4391 3795 614

II 1, 2, 3

III 1, 2, 3, 4, 7,

8, 9

IV 2, 4

V 2, 6

VI 1, 2, 3

Jumlah 63,146 39,76 1510 49,98

90,2

3 837

428,

05 20,37 62,88

2683

5,27

4013

8.26

2701

5.4 4806 1755 1267

6866

1.5

14678.

8 6848.8 2651

Sumber: Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan 2015, Bappeda Kota Surakarta

Page 65: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 65

Selain terdapat kawasan kumuh, SPK V juga memiliki

infrastruktur jalan yang terdiri dari jalan, jembatan sebanyak 17

unit dan adanya pintu air sebanyak 5 unit. Adanya ring road

menjadi hal penting dalam pengembangan SPK V karena

perannya yang penting dalam peningkatan aksesibilitas dalam

SPK V. Ring road memiliki fungsi jalan arteri primer sehingga

terdapat 5.758,4 meter jalan arteri primer. Fungsi jalan yang

terdapat di SPK V yang lainnya adalah jalan kolektor primer

sepanjang 679,1 meter, jalan lokal sepanjang 84.126,3 meter,

jalan setapak sepanjang 27.057,82 meter serta jalan kereta api

sepanjang 25.095,58 meter.

Page 66: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 66

Gambar 6.19

Peta Infrastruktur SPK V

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Page 67: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 67

Tabel 6.21

Infrastruktur Jalan SPK V

No. Jenis Jalan Panjang Jalan (m)

1 Arteri Primer 5.758,4

2 Kolektor Primer 679,1

3 Lokal 84.126,3

4 Setapak 27.057,82

5 Jalan KA 25.095,58

Sumber: RTRW Kota Surakarta

Tabel 6.22

Sebaran Infrastruktur Jembatan SPK V

NO NAMA JEMBATAN NAMA RUAS JALAN SPK Kecamatan Kelurahan

1. JEMB. KENTINGAN I JL. KH.MASKHUR V Jebres Jebres

2.

JEMB.KENTINGAN II (sdh

dicat dari ujung, tdk

diteruskan)

JL. KH.MASKHUR

V Jebres Jebres

3. JEMB.SUDIROPRAJAN JL.RE.

MARTADINATA

V Jebres Sudiroprajan

4. JEMB.GOTONG ROYONG

/S. BORO

JL.GOTONG

ROYONG

V Jebres Jagalan

5. JEMB.KALI

SAMPANG/S.BORO JL.KALI SIMPANG

V Jebres Jagalan

6. JEMB.BELIK JL.SURYO V Jebres Purwodining

ratan

7. JEMB. PURWOHARJO JL.SURYO V Jebres Purwodining

ratan

8. JEMB.ABATOIR/S.

JENES JL. JAGALAN

V Jebres Jagalan

9. JEMB.WONOSAREN JL. SURYO V Jebres Purwodining

ratan

10. JEMB.NGASINAN JL. PETIR V Jebres Jebres

11.

JEMB.SARI WARNA/ S.

BORO

JL.

HOS.COKROAMINO

TO

V Jebres Pucangsawit

12. JEMB.PUCANGSAWIT

SWH TIMR I

JL. PORONG V Jebres Pucangsawit

13. JEMB.PUCANGSAWIT

SWH TIMR II

JL. PORONG V Jebres Pucangsawit

14. JEMB.URIP

SUMOHARJO/KALI PEPE

JL.JEND.URIP

SOMOHARJO

V Jebres Purwodining

ratan

15. JEMB.SUDIRMAN/

SIMPON

JL.

JEND.SUDIRMAN

V Jebres Purwodining

ratan

16. JEMB. PNP GULA JL

RONGGOWARSITO

JL.

RONGGOWARSITO

V Jebres Jebres

17. JEMB.NGEBRUSAN/

S.PEPE

JL. SUTAN SYAHRIR V Jebres Kepatihan

Wetan

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Page 68: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 68

Tabel 6.23

Sebaran Pintu Air SPK V

NO NAMA PINTU AIR NAMA RUAS

JALAN

SPK Kecamatan Kelurahan

1. PUCANG SAWIT RT.3/6

KEDUNG BELANG PUCANG SAWIT

V Jebres Pucangwasit

2. PUCANG SAWIT RT.3/6

KEDUNG BELANG KLEP PUCANG SAWIT

V Jebres Pucangwasit

3. PUCANG SAWIT RT.3/13 PUCANG SAWIT V Jebres Pucangwasit

4. PUCANG SAWIT RT.2/9

KEDUNG KOPI PUCANG SAWIT

V Jebres Pucangwasit

5. PUCANG SAWIT RT.3/9 PUCANG SAWIT V Jebres Pucangwasit

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Page 69: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 69

Gambar 6.20

Peta RTK SPK V Sumber: Inventarisasi RTH, BLH Kota Surakarta

Page 70: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 70

RTH yang terdapat di SPK V meliputi RTH umum dan privat.

Dari peta di atas, terlihat bahwa RTH dominan di SPK V terdapat

pada area kampus UNS dan Pedaringan yang merupakan hutan

Kota. Jenis RTH lainnya adalah RTH sabuk hijau karena SPK III

dilewati oleh sungai. Selain itu terdapat pula RTH Lapangan

Olahraga dan RTH privat dari tanah pekarangan tidak seluas SPK

III dan IV karena SPK V lebih terbangun.

2) Potensi dan Keunggulan Wilayah

SPK Kawasan V ditetapkan sebagai pusat pelayanan

pariwisata, pendidikan tinggi dan industri kreatif. Di SPK

Kawasan V terdapat taman satwataru jurug. Keberadaan Taman

Satwa Taru ini sejalan dengan penetapan fungsi pelayanan

pariwisata. Selain sebagai destinasi wisata, taman satwataru

jurug juga memegang peran sebagai area hijau Kota Surakarta

yang perlu dijaga kelestariannya.

Pada SPK Kawasan V juga terdapat kawasan pendidikan

tinggi kentingan yang terdiri dari kampus UNS, Kampus ISI dan

Technopark yang mendukung penelitian untuk pengembangan

ilmu pengetahuan. Selain itu, terdapat pula sentra industri tempe

dengan jumlah usaha 20 unit yang perlu diperhatikan

pengembangannya karena mampu menggerakkan perekonomian

kawasan.

Page 71: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 71

Gambar 6.21

Peta Sentra Industri SPK V

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Page 72: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 72

Tabel 6.24

Potensi Sentra Industri SPK V

No. Nama Sentra

Jumlah

Unit

Usaha

Kelurahan Kecamatan

Jumlah

Tenaga

Kerja

(Orang)

Nilai

Investasi

(Rp)

1. Sentra Tempe Putri

Mandiri

20 Sumber Banjarsari 53 65.800.000

3) Tujuan dan Sasaran

Mengacu pada arahan fungsi SPK Kawasan V dalam RTRW

Kota Surakarta, tujuan dari pengembangan SPK Kawasan V

adalah mengembangkan SPK Kawasan V sebagai pusat pelayanan

pariwisata, pendidikan tinggi, dan industri kreatif. Untuk

mewujudkan tujuan tersebut, dan mempertimbangkan potensi

yang ada, maka sasaran yang ditetapkan adalah: 1) terciptanya

kawasan pariwisata yang berwawasan eco-cultural; dan 2)

terciptanya iklim kawasan pendidikan tinggi yang kondusif; 3)

terciptanya klaster industri kreatif yang berdaya saing.

4) Strategi dan Arah Kebijakan

Berdasarkan potensi dan arahan fungsi dalam RTRW, serta

mendukung tujuan dan sasaran, ditetapkan strategi dan arah

kebijakan pengembangan SPK Kawasan V. Setiap sasaran

memiliki strategi sebagai ide dasar untuk tercapainya sasaran,

dan setiap strategi memiliki arah kebijakan pelaksanaannya.

Berikut merupakan penjabaran strategi dan arah kebijakan dari

tiga sasaran yang telah dirumuskan.

Untuk mewujudkan kawasan pariwisata yang berwawasan

eco-cultural, strategi yang ditetapkan adalah pengembangan

kawasan wisata jurug sebagai kawasan wisata budaya ekologi.

Arahan kebijakan yang disusun adalah: 1) Menyediakan fasilitas

pendukung wisata; 2) Meningkatkan materi publikasi terkait

wisata Jurug; 3) Meningkatkan kinerja kelembagaan guna

mengembangkan pariwisata Jurug.

Untuk mewujudkan iklim kawasan pendidikan tinggi yang

kondusif, ditetapkan strategi Pengembangan kawasan pendidikan

kentingan yang kondusif dengan arah kebijakan menyediakan

fasilitas pendukung pendidikan yang memadai.

Page 73: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 73

Tabel 6.25

Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arahan Kebijakan

Tujuan Sasaran Strategi Arahan Kebijakan

Mengembangkan SPK

Kawasan V sebagai pusat

pelayanan pariwisata,

pendidikan tinggi dan

industri kreatif

Meningkatnya

ketersediaan rumah

layak huni dan

berkurangnya

permukiman kumuh

Peningkatan kualitas dan

kuantitas penanganan RTLH

beserta lingkungan kumuh

Meningkatkan kuantitas dan kualitas

penanganan RTLH beserta lingkuangannya di

kawasan bantaran bengawan solo, kawasan

purwodiningratan dan kawasan pucangsawit

dengan prioritas penanganan pada kulurahan

jagalan dan pucangsawit

Meningkatnya kualitas

pengelolaan sanitasi

Peningkatan cakupan

pelayanan dan sanitasi

untuk mendukung

terwujudnya perumahan

layak huni

Meningkatkan kualitas dan kapasitas sarana

prasarana drainase, sampah, dan air limbah

Meningkatnya kualitas

sarana prasarana

perhubungan yang

berkualitas

Peningkatan kuantitas dan

kualitas jalan dan jembatan

Meningkatkan kualitas perkerasan, pelebaran,

dan pemeliharaan berkala pada jalan arteri

Peningkatan kapasitas

penanganan jalan dan

jembatan

Meningkatkan kecepatan penangan kerusakan

jalan dan peran serta masyarakat dalam

pemeliharaan jalan untuk menuju jalan bebas

lubang

Meningkatkan penuntasan penanganan secara

bertahap dan terarah pada ruas jalan arteri

Meningkatnya kuantitas

dan kualitas Ruang

Publik

Peningkatan penataan dan

pemanfaatan bantaran

Sungai Bengawan Solo

Meningkatkan pengendalian pemanfaatan ruang

di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo

Peningkatan kualitas dan

kuantitas RTH

Meningkatkan penyediaan ruang untuk RTH serta

meningkatkan fungsi dan nilai tambah RTH

Tersedianya

kesiapsiagaan sistem

Pengurangan risiko bencana

melalui peningkatan

Meningkatkan kapasitas manajemen

meningkatkan upaya pengelolaan resiko dan

Page 74: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 74

Tujuan Sasaran Strategi Arahan Kebijakan

antisipasi risiko

kebencanaan

kapasitas masyarakat dampak bencana yang meliputi mitigasi, adaptasi,

kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi, dan

rekonstruksi berdasarkan potensi bencana

Meningkatkan koordinasi

antar stakeholder dalam

penanggulangan bencana

Meningkatkan kinerja sarana

prasarana pengendalian

banjir

Tersedianya sarana dan

prasarana sosial budaya

Peningkatan sarana

prasarana pendidikan

kentingan dan wisata jurug

sebagai kawasan wisata eco-

cultural

Meningkatkan daya tarik dan aksesibilitas

kawasan untuk mendukung kawasan pendidikan

dan pariwisata

Peningkatan kawasan

pendidkan yang kondusif

Tersedianya sarana dan

prasarana ekonomi

yang berdaya saing

Pengembangan kawasan

perdagangan dan jasa

berbasis klaster industri

kecil di Kelurahan

Pucangsawit

Mengembangkan kawasan ekonomi kreatif di

Pucangsawit

Page 75: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 75

d.Prioritas 4 (SPK Kawasan VI)

1) Capaian Kinerja Saat Ini

SPK Kawasan VI ini secara letak dalam Peta Kota Surakarta

berada pada posisi di tengah kawasan ini terdiri dari Kelurahan

Mangkubumen, Punggawan, Ketelan, Keprabon, Timuran,

Kampung Baru, Kepatihan Kulon, Kepatihan Wetan,

Sudiroprajan, Kestalan dan Gilingan.

Terdapat empat kawasan kumuh di SPK VI yaitu kawasan

Timuran, Kawasan Kestalan, Kawasan Sudiroprajan dan Kawasan

Punggawan, dengan luas total kawasan kumuh sebesar 48,3889

Hektar dan jumlah RTLH 2185 unit rumah. Di dalam kawasan

kumuh tersebut, terdapat permasalahan persampahan, air

limbah, drainase, air minum, infrastruktur jalan dan jembatan

serta adanya RTLH. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan

hanya kawasan kumuh saja yang mengalami permasalahan

tersebut, namun kawasan yang tidak tergolong kumuh pun juga

mengalami permasalahan-permasalahan di atas.

Permasalahan persampahan yang terjadi adalah masih

terdapatnya kawasan yang tidak dilengkapi sarana prasarana

persampahan sesuai prasyarat teknis seluas 26,45 Ha, adanya

rumah tangga yang tidak terlayani pengamngkutan sampah ke

TPA dan TPS sebanyak 929 unit rumah tangga, serta masih

terdapat kawasan yang sarana dan prasarana persampahannya

tidak terawat seluas 37,5 Ha.

Permasalahan air limbah yang terjadi adalah adanya

kawasan yang tidak memiliki sistem pengolahan limbah rumah

tangga sesuai persyaratan teknis seluas 78,71 Ha. 820 unit

rumah tidak memiliki sarpras limbah sesuai prasyarat teknis

(septic tank) dan 23,21 Ha kawasan tidak terpelihara sarana

prasarana sampahnya.

Permasalahan drainase yang terjadi adalah kondisi saluran

drainase yang tidak baik dan adanya banjir atau genangan. Di

SPK IV, terdapat 5,19 Ha area mengalami banjir saat terjadi

hutan deras. Selain itu, masih ditemukan 35,61 Ha kawasan

tidak terlayani saluran drainase, 12.078,84 meter saluran

drainase tidak terhubung sistem perkotaan, 19.381,48 meter

saluran drainase tidak terpelihara dan 18.657 meter konstruksi

saluran drainase tidak memadai.

Cakupan pelayanan air minum aman dan layak dapat

menjangkau 4615 unit rumah tangga. Akan tetapi, masih

terdapat rumah tangga yang tidak mengakses air (minum, mandi,

cuci) yang aman dan layak sebanyak 2332 unit rumah tangga dan

sebanyak 101 rumah tangga tidak terpenuhi kebutuhan air

minimal (60/orang/hari).

Permasalahan jalan yang terjadi adalah masih terdapatnya

jalan yang tidak sesuai persyaratan teknis dan mengalami

kerusakan. Dari total panjang jalan dalam kawasan kumuh di

SPK VI yaitu sepanjang 80.367,8 meter, sepanjang 21.382 meter

Page 76: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 76

tidak sesuai persyaratan (tidak dilengkapi saluran samping jalan)

dan 8.590 meter tidak diperkeras dan mengalami kerusakan.

Permasalahan utama yang perlu diperhatikan di SPK VI adalah

persampahan dan drainase, hal ini didasarkan oleh kondisi

eksisting SPK VI yang masih terjadi banjir saat musim penghujan.

Permasalahan persampahan dipilih untuk menjadi prioritas

penanganan karena padatnya permukiman yang berada di SPK VI.

Page 77: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 77

Gambar 6.22

Peta Kawasan Permukiman Kumuh SPK VI

Sumber: Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan 2015, Bappeda Kota Surakarta

Page 78: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 78

Tabel 6.26

Kondisi Permukiman di SPK VI

Kawasan

Kumuh

Kecamata

n Kelurahan RW RT

Luas

Kumuh

(Ha)

Persampahan Air Limbah Drainase Air Minum Jalan

Jumlah

RTLH

(unit

rumah)

A

(Ha)

B

(unit

ruma

h)

C

(Ha)

D

(Ha)

E

(uni

t

rum

ah)

F

(Ha)

G

(Ha)

H

(Ha) I (m) J (m) K (m)

L

(unit

ruma

h)

M

(unit

ruma

h)

N

(unit

ruma

h)

O (m) P (m) Q (m)

Kawasan

Timuran Banjarsari

Timuran

I 4

9,533

4,51 4 7,89 12,0

9 32 1,61 0 7,89

3123

,75

4908

,75 1370 2252 197 28 9495 7000 550 228

II 1, 2, 3

III 3

IV 1, 2, 4, 5

Sriwedari IV 1 0,273

Kawasan

Kestalan Banjarsari

Gilingan

III 1, 2, 3, 4

9,401

16,6

9 579

20,8

6

46,9

4 548

15,9

2 0,18

20,8

6

8591

.25

1374

6

1035

7 1564 1414 52

4541

3 9456 5691 933

V 6

IX 6

X 1, 2, 3, 4,

5, 6

XIII 1, 8

Keprabon

III 1, 2

0,4693 IV 1

V 4, 5, 6

VI 1, 2

Kestalan

I 2, 3

8,671 II 1

III 2, 3

IV 1, 2

Page 79: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 79

Kawasan

Kumuh

Kecamata

n Kelurahan RW RT

Luas

Kumuh

(Ha)

Persampahan Air Limbah Drainase Air Minum Jalan

Jumlah

RTLH

(unit

rumah)

A

(Ha)

B

(unit

ruma

h)

C

(Ha)

D

(Ha)

E

(uni

t

rum

ah)

F

(Ha)

G

(Ha)

H

(Ha) I (m) J (m) K (m)

L

(unit

ruma

h)

M

(unit

ruma

h)

N

(unit

ruma

h)

O (m) P (m) Q (m)

V 1, 2

VI 2, 3

Ketelan

II 3

6,275

III 1, 2, 3

IV 2

V 1, 2, 3, 4

VI 1, 2, 3

IX 2

Mangkubu

men II 3, 4, 5, 7 4,818

Punggawa

n I 1 1,285

Setabelan IX 2, 4 0,588

Kawasan

Sudiropr

ajan

Banjarsari

Kepatihan

Kulon

II 2, 3, 4, 6,

7 0,578

4,84 346 8,06 18,1

3 229 5,13 4,96 6,45

3.84

4

6.72

7 5980 750 690 21

2376

9.8 4876 2109 997

III 4

Setabelan V 1, 2, 3 0,267

Kepatihan

Wetan

I 5, 6 1,69

II 1, 4, 5, 6

Page 80: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 80

Kawasan

Kumuh

Kecamata

n Kelurahan RW RT

Luas

Kumuh

(Ha)

Persampahan Air Limbah Drainase Air Minum Jalan

Jumlah

RTLH

(unit

rumah)

A

(Ha)

B

(unit

ruma

h)

C

(Ha)

D

(Ha)

E

(uni

t

rum

ah)

F

(Ha)

G

(Ha)

H

(Ha) I (m) J (m) K (m)

L

(unit

ruma

h)

M

(unit

ruma

h)

N

(unit

ruma

h)

O (m) P (m) Q (m)

Purwodini

ngratan II 2 0,77

Sudiropraj

an

VI 1, 2, 3, 4,

5, 6 2,746

VII 1, 2

Kampung

Baru

0 0 0,749

VI 1, 3

Kawasan

Punggaw

an

Banjarsari Punggawa

n IV 6 0,226 0.41 0 0.69 1.55 11 0.55 0.05 0.41 360 720 950 49 31 0 1690 50 240 27

Jumlah 48,3889

26,4

5 929 37.5

78.7

1 820

23.2

1 5.19

35.6

1

1591

9

2610

1,75

1865

7 4615 2332 101

8036

7.8 21382 8590 2185

Sumber: Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan 2015, Bappeda Kota Surakarta

Page 81: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 81

Selain terdapat kawasan kumuh, SPK VI juga memiliki

infrastruktur jalan yang terdiri dari jalan, jembatan sebanyak 22

unit dan adanya pintu air sebanyak 5 unit. Fungsi jalan yang

terdapat di SPK VI adalah jalan arteri primer sebanyak 5.758,4

meter, jalan kolektor primer sepanjang 792,64 meter, jalan lokal

sepanjang 72.444,36meter, jalan setapak sepanjang 28.065,53

meter serta jalan kereta api sepanjang 4.730,58 meter.

Page 82: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 82

Gambar 6.23

Peta Infrastruktur SPK VI

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Page 83: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 83

Tabel 6.27

Infrastruktur Jalan SPK VI

No. Jenis Jalan Panjang Jalan (m)

1 Arteri Primer 5.758,4

2 Kolektor Primer 792,64

3 Lokal 72.444,36

4 Setapak 28.065,53

5 Jalan KA 4.730,58

Sumber: RTRW Kota Surakarta

Tabel 6.28

Sebaran Infrastruktur Jembatan SPK VI

NO NAMA JEMBATAN NAMA RUAS JALAN SPK Kecamatan Kelurahan

1. JEMB.SMP TP JL

YOSODIPURO JL.YOSODIPURO VI

Banjarsari Ketelan

2. JEMB.PASAR LEGI /

S.PEPE

JL.LETJEND.S.PARM

AN VI

Banjarsari Setabelan

3. JEMB.BALAPAN/ S.

PEPE JL.GAJAH MADA VI

Banjarsari Ketelan

4. JEMB.SUNGAI

ANYAR

JL. WALANDA

MARAMIS VI

Banjarsari Gilingan

5. JEMB.SUNGAI BIBIS

BARU

JL. TENTARA GENI

PELAJAR VI

Banjarsari Gilingan

6. JEMB. SUNGAI

KRAKATAU

JL. TENTARA GENI

PELAJAR VI

Banjarsari Gilingan

7.

JEMB.SUNGAI

KEDUNG

JUMBLENG

JL. TENTARA GENI

PELAJAR VI

Banjarsari Gilingan

8. JEMB.RINGIN

SEMAR

JL. MONGINSIDI VI

Banjarsari Gilingan

9. JEMB.NGEMPLAK JL. DI PANJAITAN VI Banjarsari Gilingan

10. JEMB.NGAMPON/S.

KEDUNG JUMLENG

JL. NGAMPON VI

Jebres Jebres

11. JEMB.GILINGAN/

S.ANYAR

JL. KAPTEN

TENDEAN VI

Banjarsari Gilingan

12. JEMB.SAMBENG/S.

PEPE

JL.

TIRTONADI/BIDO IV VI

Banjarsari Gilingan

13. JEMB.TIRTONADI/S.

PEPE

JL.

TIRTONADI/BIDO IV VI

Banjarsari Gilingan

14. JEMB.BRAYAT I/

S.PEPE

JL. SETIA BUDI VI

Banjarsari Gilingan

15. JEMB.SAMBENG/S.

PEPE

JL. COCAK

V/DEP.KEL VI

Banjarsari Gilingan

16. GORONG-GORONG

PS.BELING

JL. YOSODIPURO VI

Banjarsari Ketelan

17.

JEMB.KAMPUNG

BARU JL.RONGGO

WARSITO

JL.

RONGGOWARSITO VI

Pasar Kliwon Kampung

Baru

18. JEMB.KAMPUNG

BARU/ S.TOKLO

JL. IMAM BONJOL VI

Pasar Kliwon Kampung

Baru

Page 84: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 84

NO NAMA JEMBATAN NAMA RUAS JALAN SPK Kecamatan Kelurahan

19. JEMB.KUSUMOYUD

AN/S.PEPE

JL. KUSUMOYUDAN VI

Banjarsari Setabelan

20. JEMB.NGEBLUKAN/

S. TOKLO

JL. SAHARDJO VI

Pasar Kliwon Kampung

Baru

21. JEMB.SUNGAI NAYU

BARAT

JL. TENTARA GENI

PELAJAR VI

Banjarsari GILINGAN

22. JEMB.SMP TP JL

YOSODIPURO JL.YOSODIPURO VI

Banjarsari Ketelan

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Tabel 6.29

Sebaran Pintu Air SPK VI

NO NAMA PINTU AIR NAMA RUAS

JALAN SPK Kecamatan Kelurahan

1. TIRTONADI RUBBER DAM TIRTONADI VI Banjarsari Gilingan

2. JOGOBAYAN JL. SUTAN

SYAHIR JOGOBAYAN VI

Banjarsari Setabelan

3. REJOSARI RT.03 / XV JL. A.

YANI REJOSARI VI

Banjarsari Gilingan

4. JL. A YANI UTARA ASRAMA

CPM ASRAMA CPM VI

Banjarsari Gilingan

5. GILINGAN JL.A. YANI TIMUR

ASRAMA CPM GILINGAN VI

Banjarsari Gilingan

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Page 85: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 85

Gambar 6.24

Peta RTK SPK VI

Sumber: Inventarisasi RTH, BLH Kota Surakarta

Page 86: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 86

RTH yang terdapat di SPK VI meliputi RTH umum dan privat.

Dari peta di atas, terlihat bahwa di SPK III alun-alun sebagai RTH

umum. Jenis RTH lainnya adalah RTH sabuk hijau karena SPK III

dilewati oleh sungai. Selain itu terdapat pula RTH Lapangan

Olahraga dan RTH privat dari tanah pekarangan tidak banyak

karena mahalnya lahan pusat kota sehingga sangat intens dalam

pembangunannya.

2) Potensi dan Keunggulan Wilayah

SPK Kawasan VI merupakan kawasan pusat kota Surakarta.

Di dalamnya terdapat titik nol kota. Karena merupakan pusat

kota, SPK Kawasan VI sudah sangat terbangun. Aktivitas

dominan di dalam kawasan ini adalah aktivitas perdagangan dan

jasa. Ikon dari aktivitas ini adalah Pasar Gede, Galabo, dan

perkantoran di sepanjang Jalan Slamet Riyadi.

Selain itu, SPK Kawasan VI juga terdapat pusat kota dengan

adanya balai kota yang memperlihatkan fungsi kawasan sebagai

kawasan pelayanan pemerintahan. Saat ini, teknologi informasi

sedang berkembang pesat. Sehingga pelayanan pemerintahan ini

dapat dilakukan dengan bantuan teknologi informasi dan

komunikasi tersebut untuk memudahkan masyarakat mengakses

layanan pemerintahan.

Aktivitas yang menonjol lain di pusat kota adalah aktivitas

pariwisata. Pariwisata di pusat kota merupakan pariwisata

budaya, karena banyaknya aset kebudayaan kota seperti pasar

gede, benteng vastenburg dan keraton mangkunegaran. Selain itu

juga terdapat pasar barang antik.

Sebagai pendukung pariwisata budaya, terdapat city walk di

sepanjang jalan slamet riyadi. Adanya city walk memudahkan

wisatawan untuk berwisata menikmati suasana pusat kota

Surakarta.

SPK Kawasan VI merupakan lokasi strategis kota Surakarta,

sehingga aksesibilitas sangat tinggi. Selain itu SPK I juga memiliki

potensi sentra industri mebel dengan jumlah usaha 70 unit dan

investasi hingga 276.000.000 rupiah.

Page 87: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 87

Gambar 6.25 Peta Sentra Industri SPK VI

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Page 88: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 88

Tabel 6.30

Potensi Sentra Industri SPK VI

No. Nama Sentra

Jumlah

Unit

Usaha

Kelurahan Kecamatan

Jumlah

Tenaga

Kerja

(Orang)

Nilai

Investasi

(Rp)

1. Sentra Mebel Mentari 70 Gilingan Banjarsari 235 276.000.0

00

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

3) Tujuan dan Sasaran

Mengacu pada arahan fungsi SPK Kawasan VI dalam RTRW

Kota Surakarta, tujuan dari pengembangan SPK Kawasan VI

adalah mengembangkan SPK Kawasan VI sebagai pusat

pelayanan pemerintahan, Pariwisata budaya, Perdagangan/Jasa.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, dan mempertimbangkan

potensi yang ada, maka disusun empat sasaran yaitu: 1)

Terwujudkannya kawasan pelayanan pemerintahan yang efektif

dan efisien; 2) Terwujudnya kawasan pariwisata budaya; 3)

Terwujudkannya kawasan perdagangan dan jasa pusat kota

berwawasan budaya.

4) Strategi dan Arah Kebijakan

Berdasarkan potensi dan arahan fungsi dalam RTRW, serta

mendukung tujuan dan sasaran, ditetapkan strategi dan arah

kebijakan pengembangan SPK Kawasan VI. Setiap sasaran

memiliki strategi sebagai ide dasar untuk tercapainya sasaran,

dan setiap strategi memiliki arah kebijakan pelaksanaannya.

Berikut merupakan penjabaran strategi dan arah kebijakan dari

tiga sasaran yang telah dirumuskan.

Untuk mewujudkan kawasan pelayanan pemerintahan yang

efektif dan efisien, strategi yang ditetapkan adalah pengembangan

pelayanan pemerintahan berbasis Teknologi Informasi. Sesuai

dengan potensi yang ada, bahwa teknologi informasi saat ini

sudah berkembang dengan sangat pesat dan adanya konsep

smart city yang menawarkan sebuah ide e-governance, dimana

pelayanan pemerintahan dapat diakses melalui internet. Oleh

karena itu kebijakan yang disusun adalah: 1) Meningkatkan

kapasitas kelembagaan; 2) Meningkatkan pendayagunaan

teknologi informasi untuk mengakses layanan pemerintahan oleh

masyarakat.

Untuk mewujudkan kawasan pariwisata budaya terpadu,

maka strategi yang ditetapkan adalah pengembangan wisata di

titik nol. Dengan arahan kebijakan menyediakan fasilitas

pendukung wisata, meningkatkan materi publikasi terkait wisata

titik nol, serta meningkatkan kinerja kelembagaan guna

mengembangkan paket wisata titik nol.

Page 89: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 89

Untuk mendukung terciptanya kawasan perdagangan dan

jasa pusat kota berwawasan budaya, strategi yang ditetapkan

adalah pengembangan kawasan perdagangan dan jasa pusat kota

berbasis budaya lokal. Arahan kebijakan dari pelaksanaan

strategi tersebut adalah mengembangkan kawasan perdagangan

dan jasa pusat kota yang terintegrasi dengan pariwisata.

Page 90: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 90

Tabel 6.31

Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arahan Kebijakan

Tujuan Sasaran Strategi Arahan Kebijakan

Mengembangkan

SPK Kawasan VI

sebagai pusat

pelayanan

pemerintahan,

Pariwisata

budaya,

Perdagangan/

Jasa

Meningkatnya

ketersediaan perumahan

yang layak huni dan

berkurangnya

pemukiman kumuh

Peningkatan kualitas perumahan dan

permukiman

Penanganan rumah tidak layak huni serta

pengendalian dan peningkatan kualitas

permukiman kumuh

Peningkatan cakupan pelayanan

prasarana dan sarana umum (PSU)

kawasan permukiman

Meningkatkan kuantitas dan kualitas PSU

kawasan permukiman berupa drainase lingkungan

permukiman, pengelolaan limbah dan

persampahan skala lingkungan

Meningkatnya kualitas

sarana prasarana

perhubungan yang

berkualitas

Peningkatan kinerja jalan dan jembatan Meningkatkan kualitas perkerasan, struktur,

rehabilitasi dan pemeliharaan secara berkala

Peningkatan ketersediaan prasarana dan

sarana kebinamargaan

Meningkatkan ketersediaan peralatan yang

mendukung pemeliharaan jalan dan kompetensi

teknis SDM kebinamargaan.

Meningkatnya kuantitas

dan kualitas Ruang

Publik

Pengendalian dan penataan bantaran Kali

Pepe yang melintas pada SPK VI

Meningkatkan pemanfaatan dan pengendalian

bantaran Kali Pepe

Peningkatan RTH pada kawasan bantaran

Kali Pepe

Meningkatkan fungsi bantaran sebagai Ruang

Terbuka Hijau

Meningkatkan penanggulangan bencana

banjir di sempadan Kali Pepe

Meningkatkan kepasitas masyarakat dalam

menangani bencana terutama yang bermukim di

sempadan

Meningkatnya

pengelolaan kota dengan

memanfaatkan teknologi

informasi (Solo Smart

City)

Peningkatan sarana prasarana dalam

pengembangan pusat pelayanan

pemerintahan terpadu

Meningkatkan fasilitas bandwidth/kuota pelayanan

internet untuk program e-government

Peningkatan aksesibilitas kantor

pelayanan lembaga pemerintah

Tersedianya sarana dan

prasarana ekonomi yang

Peningkatan kualitas sarana prasarana

pelayanan perdagangan dan jasa

Meningkatkan kawasan perdagangan dan jasa

pusat kota bebasis budaya lokal

Page 91: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 91

Tujuan Sasaran Strategi Arahan Kebijakan

berdaya saing Pengembangan kawasan perdagangan

dan jasa yang terintegrasi dengan

kawasan pariwisata

Meningkatan karakter kawasan perdagangan dan

jasa melalui penataan kawasan dan penyediaan

sarana prasarana kawasan sehingga mempunyai

nilai tambah pariwisata

Meningkatnya

pelestarian warisan

karya budaya, adat

istiadat, nilai-nilai seni

budaya

Peningkatan upaya pelestarian benda/

bangunan/kawasan cagar budaya

Meningkatkan upaya perlindungan melalui

identifikasi dan registrasi terhadap benda/

bangunan/kawasan yang diindikasikan sebagai

cagar budaya serta melakukan kajian dan

penetapan benda/bangunan/kawasan cagar

budaya

Melakukan upaya pengembangan dan pemanfaatan

benda/bangunan cagar budaya

Peningkatan nilai tambah benda/

bangunan cagar budaya dalam koridor

pelestarian BCB

Melakukan upaya pemanfaatan benda/bangunan/

kawasan cagar budaya sehingga mempunyai nilai

tambah pariwisata

Berkembangnya ekonomi

kreatif dan kota tujuan

wisata seni dan budaya

Peningkatan sarana dan prasarana yang

mendukung pengembangan industri kecil

Meningkatkan kualitas dan kuantitas klaster

industri

Peningkatan kualitas dan kuantitas

sarana prasarana untuk mendukung

sinergitas sentra-sentra industri

Meningkatkan sinergisitas kawasan pada industri

kecil

Page 92: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 92

e. Prioritas 5 (SPK Kawasan II)

1) Capaian Kinerja Saat Ini

SPK Kawasan II ini secara letak dalam Peta Kota Surakarta berada

pada posisi barat-selatan kawasan ini terdiri dari Kelurahan

Karangasem, Jajar, Kerten, Manahan, Purwosari, Sondakan,

Pajang, Laweyan dan Bumi.

Terdapat empat kawasan kumuh di SPK II yaitu kawasan

Karangasem, Kawasan Laweyan, Kawasan Sondakan, Kawasan

Kerten, Kawasan Manahan dan Kawasan Pajang dengan luas total

kawasan kumuh sebesar 34,18 Hektar dan jumlah RTLH 2856

unit rumah. Di dalam kawasan kumuh tersebut, terdapat

permasalahan persampahan, air limbah, drainase, air minum,

infrastruktur jalan dan jembatan serta adanya RTLH. Akan tetapi,

tidak menutup kemungkinan hanya kawasan kumuh saja yang

mengalami permasalahan tersebut, namun kawasan yang tidak

tergolong kumuh pun juga mengalami permasalahan-

permasalahan di atas.

Permasalahan persampahan yang terjadi adalah masih

terdapatnya kawasan yang tidak dilengkapi sarana prasarana

persampahan sesuai prasyarat teknis seluas 28,67 Ha, adanya

rumah tangga yang tidak terlayani pengamngkutan sampah ke

TPA dan TPS sebanyak 432 unit rumah tangga, serta masih

terdapat kawasan yang sarana dan prasarana persampahannya

tidak terawat seluas 42,01 Ha.

Permasalahan air limbah yang terjadi adalah adanya

kawasan yang tidak memiliki sistem pengolahan limbah rumah

tangga sesuai persyaratan teknis seluas 76,38 Ha. 543 unit

rumah tidak memiliki sarpras limbah sesuai prasyarat teknis

(septic tank) dan 15,88 Ha kawasan tidak terpelihara sarana

prasarana sampahnya.

Permasalahan drainase yang terjadi adalah kondisi saluran

drainase yang tidak baik dan adanya banjir atau genangan. Di

SPK IV, terdapat 35,31 Ha area mengalami banjir saat terjadi

hutan deras. Selain itu, masih ditemukan 104,47 Ha kawasan

tidak terlayani saluran drainase, 27.142,4 meter saluran drainase

tidak terhubung sistem perkotaan, 43.280,75 meter saluran

drainase tidak terpelihara dan 16.581 meter konstruksi saluran

drainase tidak memadai.

Cakupan pelayanan air minum aman dan layak dapat

menjangkau 3252 unit rumah tangga. Akan tetapi, masih

terdapat rumah tangga yang tidak mengakses air (minum, mandi,

cuci) yang aman dan layak sebanyak 2664 unit rumah tangga dan

sebanyak 318 rumah tangga tidak terpenuhi kebutuhan air

minimal (60/orang/hari).

Permasalahan jalan yang terjadi adalah masih terdapatnya

jalan yang tidak sesuai persyaratan teknis dan mengalami

kerusakan. Dari total panjang jalan dalam kawasan kumuh di

SPK VI yaitu sepanjang 104.948 meter, sepanjang 11.626,8 meter

Page 93: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 93

tidak sesuai persyaratan (tidak dilengkapi saluran samping jalan)

dan 9.295,6 meter tidak diperkeras dan mengalami kerusakan.

Dari Permasalahan di atas, yang menjadi prioritas utama

SPK II adalah drainase. Hal ini dikarenakan masih adanya

genangan di SPK II khususnya di Kelurahan Laweyan, Pajang dan

Sondakan. Adanya PDAM di SPK II menjadi potensi untuk

menjamin tercukupinya kebutuhan air minum di dalam SPK II,

bahkan PDAM tersebut melayani seluruh bagian Kota Surakarta.

Page 94: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 94

Gambar 6.26

Peta Kawasan Permukiman Kumuh SPK II

Sumber: Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan 2015, Bappeda Kota Surakarta

Page 95: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 95

Tabel 6.32

Kondisi Permukiman di SPK II

Kawasan

Kumuh Kecamatan Kelurahan RW RT

Luas

Kumuh

(Ha)

Persampahan Air Limbah Drainase Air Minum Jalan Jumlah

RTLH

(unit

rumah) A (Ha)

B

(unit

ruma

h)

C

(Ha)

D

(Ha)

E

(unit

rum

ah)

F

(Ha)

G

(Ha)

H

(Ha) I (m) J (m) K (m)

L

(unit

ruma

h)

M

(unit

ruma

h)

N

(unit

ruma

h)

O (m) P (m) Q (m)

Kawasan

Karangas

em

Laweyan

Jajar

III 6

6,109

5,84 44 8,17 13,1

4 0 5,48 0 7.47

4956.

8

9913.

6 2699 514 288 4

1584

0 358 1097 250

IV 4

V 1, 2, 5, 7

Karangasem

I 4

7,133 II 2

III 2, 3

IV 4

Kawasan

Laweyan

Banjarsari Manahan X 6, 7 0,62

12,1 287 18,16 34,0

4 302 6,69 14,36 15.13

9551.

75

1528

2.8 7359 1281 1450 225

4472

8 6702 3422.6 1900

Laweyan

Bumi

I 2, 4

2,804

II 2, 4

III 1, 4

IV 1, 5

V 1

VI 2, 3, 4

VII 3

Laweyan I 3, 4

3,487 II 2

Pajang IV 1, 2 0,689

Panularan I 2

1,356 II 1

Page 96: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 96

Kawasan

Kumuh Kecamatan Kelurahan RW RT

Luas

Kumuh

(Ha)

Persampahan Air Limbah Drainase Air Minum Jalan Jumlah

RTLH

(unit

rumah) A (Ha)

B

(unit

ruma

h)

C

(Ha)

D

(Ha)

E

(unit

rum

ah)

F

(Ha)

G

(Ha)

H

(Ha) I (m) J (m) K (m)

L

(unit

ruma

h)

M

(unit

ruma

h)

N

(unit

ruma

h)

O (m) P (m) Q (m)

Purwosari

V 4

3,881 XI 2

XIII 3

XIV 1, 2

Kawasan

Sondakan Laweyan

Pajang

XIII 1, 4, 5, 6

2,901

6,01 65 9,01 16,9 221 3.21 18.95 10.52 8573.

95

1224

8.5 4921 1399 672 65

2751

3.8 3474.8 2140 515

XIV 1

XVI 6

Sondakan

VII 2

2,57 IX 3

X 3, 4

XI 2, 3, 5, 6

Kawasan

Kerten Laweyan Kerten XIV 4 0,677 0,93 0 1.16 2.62 1 0.04 0 0.93 368.4 552.6 152 58 51 1 1842 122 116 33

Kawasan

Manahan Banjarsari Manahan

IV 2

1,722 2.12 0 3.17 5.95 2 0.06 0 3.17 1524 2032 455

64 2 7600 670 1595 102 V 3

VI 3

Kawasan

Pajang Laweyan Pajang I 1, 2, 3 0,231 1.67 36 2.34 3.73 17 0.4 2 67.25

2167.

5

3251.

25 995

139 21 7425 300 925 56

Jumlah 34,18 28,67 432 42,01

76,3

8 543

15,8

8 35,31

104.4

7

2714

2.4

4328

0.75

1658

1 3252 2664 318

1049

48.8

11626.

8 9295.6 2856

Sumber: Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan 2015, Bappeda Kota Surakarta

Page 97: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 97

Selain terdapat kawasan kumuh, SPK II juga memiliki

infrastruktur jalan yang terdiri dari jalan, jembatan sebanyak 12

unit dan adanya pintu air sebanyak 7 unit. Fungsi jalan yang

terdapat di SPK VI adalah jalan arteri primer sebanyak 240,78

meter, jalan kolektor primer sepanjang 7,29 meter, jalan lokal

sepanjang 128.478,25 meter, jalan setapak sepanjang 30.368,25

meter serta jalan kereta api sepanjang 2.102,9 meter.

Page 98: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 98

Gambar 6.27

Peta Infrastruktur SPK II

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Page 99: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 99

Tabel 6.33

Infrastruktur Jalan SPK II

No. Jenis Jalan Panjang Jalan (m)

1 Arteri Primer 240,78

2 Kolektor Primer 7,29

3 Lokal 128.478,25

4 Setapak 30.368,25

5 Jalan KA 2.102,9

Sumber: RTRW Kota Surakarta

Tabel 6.34

Sebaran Infrastruktur Jembatan SPK II

NO NAMA

JEMBATAN

NAMA RUAS

JALAN SPK Kecamatan Kelurahan

1. JEMB.PAKEL/S.

GAJAH PUTIH

JL. PAKEL II Laweyan Kerten

2. JEMB.PAKEL/

S.SUMBER

JL. PAKEL II Laweyan Kerten

3. JEMB.GRIYAN/

S. PREMULUNG

JL. GRIYAN

TRANSITO II Laweyan Sondakan

4. JEMB.MUTIHAN

/S. PREMULUNG

JL. LATAR

PUTIH II Laweyan Sondakan

5.

JEMB.SANTO

PAULUS/

S.BROJO

JL. TIRTO TEJO

SELATAN II Laweyan Pajang

6. JEMB.PAJANG

/S.BROJO

JL. JOKO

TINGKIR II Laweyan Pajang

7.

JEMB.

GONDOSULI/S.

BROJO

JL. GONDOSULI

II Laweyan Purwosari

8.

JEMB.

SONGGALAN/S.

BROJO

JL. SIDOMUKTI

TIMUR II Laweyan Pajang

9. JEMB.JONGKE/

S.PREMULUNG

JL. RAJIMAN II Laweyan Pajang

10. JEMB.

GENDENGAN

JL. SLAMET

RIYADI II Laweyan Purwosari

11.

GORONG-

GORONG JL

KENANGA

JL. KENANGA

II Laweyan Purwosari

12. JEMB.TELUKAN JL. SADEWO II Laweyan Sondakan

Tabel 6.35

Sebaran Pintu Air SPK II

NO NAMA PINTU AIR NAMA RUAS

JALAN SPK Kecamatan Kelurahan

1. NGENTAK

MANAHAN RT 02/I

NGENTAK

MANAHAN

II Banjarsari Manahan

2. JL. SAM

RATULANGI BARAT GREMET

II Banjarsari Manahan

3. JL. SLAMET RIYADI KLECO II Laweyan Karangasem

Page 100: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 100

NO NAMA PINTU AIR NAMA RUAS

JALAN SPK Kecamatan Kelurahan

4.

JL. PERINTIS

KEMERDEKAAN

SLAMET RIYADI

PURWOSARI

II

Laweyan Purwosari

5. TEGALAYU RT.01 /

II JL. SAMANHUDI TEGAL AYU

II Laweyan Laweyan

6.

JAGALAN RT.03 / V

LAWEYAN. JL.

RAJIMAN

JAGALAN

II

Jebres Jagalan

7. JL.RAJIMAN

SELATAN RT.1/3

RAJIMAN

SELATAN

II Laweyan Pajang

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Page 101: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 101

Gambar 6.28

Peta RTK SPK II

Sumber: Inventarisasi RTH, BLH Kota Surakarta

Page 102: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 102

RTH yang terdapat di SPK II meliputi RTH umum dan privat.

Dari peta di atas, terlihat bahwa di SPK II terdapat Gedung Olah

Raga Manahan yang merupakan GOR kelas nasional. GOR

tersebut merupakan RTH umum. Jenis RTH lainnya adalah RTH

sabuk hijau karena SPK III dilewati oleh sungai.

2) Potensi dan Keunggulan Wilayah

SPK Kawasan II memiliki potensi adanya kampung wisata

batik laweyan yang dapat menjadi destinasi wisata budaya. Selain

menjaga terjaminnya eksistensi batik di Kota Surakarta,

keberadaan kampung batik laweyan ini juga memberikan manfaat

ekonomi bagi penduduk sekitar karena banyaknya wisatawan

yang berkunjung.

Selain wisata kampung batik Laweyan yang di dalamnya

terdapat sentra industri batik dan sentra pembuatan cap batik,,

potensi ekonomi yang terdapat di SPK II adalah sentra usaha

hasil makanan tempe dan karak.

Selain potensi kampung batik laweyan, terdapat GOR

Manahan. GOR Manahan tidak hanya melayani skala kota, akan

tetapi juga wilayah sekitarnya bahkan hingga nasional. Hal ini

dibuktikan dengan adanya upacara pembukaan Pekan Olah Raga

Nasional yang di lakukan di GOR Manahan. Selain GOR, RTH

yang terdapat di BWK II adalah taman balekambang. Taman

balekambang merupakan salah satu destinasi wisata kota

surakarta.

Page 103: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 103

Gambar 6.29

Peta Sentra Industri SPK II

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Page 104: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 104

Tabel 6.36

Potensi Sentra Industri SPK II

No. Nama Sentra

Jumlah

Unit

Usaha

Kelurahan Kecamatan

Jumlah

Tenaga

Kerja

(Orang)

Nilai

Investasi

(Rp)

1. Sentra Tempe 17 Pajang Laweyan 56 77.000.000

2. Sentra Karak Bratan 10 Laweyan Laweyan 50 313.000.000

3. Sentra Batik

Laweyan 90 Pajang Laweyan 750 8.900.000.000

4. Sentra Pembuatan

Cap Batik 15 Pajang Laweyan 28 43.000.000

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

3) Tujuan dan Sasaran

Mengacu pada arahan fungsi SPK Kawasan II dalam RTRW

Kota Surakarta, tujuan dari pengembangan BWK II adalah

mengembangkan SPK Kawasan II sebagai pusat pelayanan

pariwisata, olah raga dan industri kreatif. Untuk mewujudkan

tujuan tersebut, dan mempertimbangkan potensi yang ada, maka

disusun tiga sasaran yaitu: 1) Terwujudkannya kawasan

pariwisata budaya; 2) Terwujudnya kawasan RTH/olah raga yang

representatif; 3) Terciptanya klaster industri Kreatif yang mampu

bersaing.

4) Strategi dan Arah Kebijakan

Berdasarkan potensi dan arahan fungsi dalam RTRW, serta

mendukung tujuan dan sasaran, ditetapkan strategi dan arah

kebijakan pengembangan SPK Kawasan II. Setiap sasaran

memiliki strategi sebagai ide dasar untuk tercapainya sasaran,

dan setiap strategi memiliki arah kebijakan pelaksanaannya.

Berikut merupakan penjabaran strategi dan arah kebijakan dari

tiga sasaran yang telah dirumuskan.

Untuk mewujudkan kawasan kawasan pariwisata budaya,

strategi yang ditetapkan adalah pengembangan destinasi wisata

kampung batik laweyan. Dengan arahan kebijakan yang disusun

adalah: 1) Menyediakan fasilitas pendukung wisata; 2)

Meningkatkan materi publikasi terkait wisata kampung batik

Laweyan; 3) Meningkatkan kinerja kelembagaan guna

mengembangkan pariwisata kampung batik laweyan.

Untuk mewujudkan kawasan RTH/olah raga yang

representatif, maka strategi yang ditetapkan adalah

pengembangan kawasan RTH Manahan yang representatif.

Dengan arahan kebijakan: 1) Optimalisasi fungsi dari keberadaan

Balekambang; dan 2) optimalisasi fungsi dari keberadaan GOR

Manahan.

Untuk mewujudkan terciptanya industri kreatif yang mampu

bersaing, strategi yang ditetapkan adalah pengembangan klaster

industri batik laweyan berkelanjutan. Arahan kebijakan yang

Page 105: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 105

disusun adalah: 1) Meningkatkan kemampuan pelaku industri; 2)

meningkatkan akses terhadap permodalan; 3) menjamin

ketersediaan bahan baku industri; 4) meningkatkan pasar produk

industri; 5) menyederhanakan proses pengajuan izin usaha.

Page 106: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 106

Tabel 6.37 Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arahan Kebijakan

Tujuan Sasaran Strategi Arahan Kebijakan

Mengembangkan

SPK Kawasan II

sebagai pusat

pelayanan

pariwisata, olah

raga dan industri

kreatif

Meningkatnya

pemenuhan kebutuhan

perumahan layak huni

dan kualitas lingkungan

permukiman kumuh

Peningkatan penanganan

RTLH dan sarana

prasarana pada

permukiman kumuh

Meningkatkan upaya perbaikan RTLH serta penyediaan prasarana dan

sarana umum (PSU) kawasan permukiman

Peningkatan kuantitas

dan kualitas PSU

Meningkatkan upaya perbaikan PSU permukiman meliputi peningkatan

kapasitas drainase lingkungan, penyediaan air minum, pengelolaan

limbah dan pengelolaan sampah

Meningkatnya kualitas

sarana prasarana

perhubungan yang

berkualitas

Peningkatan kualitas dan

kapasitas penanganan

jalan dan jembatan

Meningkatkan kualitas perkerasan, struktur, pelebaran, rehabilitasi dan

pemeliharaan berkala

Peningkatan kinerja

kondisi jalan dan

jembatan

Meningkatkan kondisi jalan dan jembatan dengan mengupayakan

peningkatan kecepatan penanganan kerusakan terutama pada ruas

jalan penghubung Kota Surakarta dengan Kabupaten Sukoharjo

Peningkatan ketersediaan

sarana prasarana

kebinamargaan serta

kapasitas SDM

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan jalan

Penuntasan penanganan secara bertahap dan terarah pada ruas jalan

dan jembatan khususnya untuk mendukung pembangunan sosial,

ekonomi dan pengembangan wilayah

Meningkatnya kuantitas

dan kualitas Ruang

Publik

Peningkatan penataan

dan pemanfaatan ruang

sempadan sungai

Meningkatkan pemanfaatan dan pengendalian bantaran di sepanjang

Kali Jenes

Mengoptimalkan

pengembangan kawasan

RTH Balekambang dan

Manahan

Meningkatkan RTH di sepanjang Kali Jenes

Tersedianya

kesiapsiagaan sistem

antisipasi risiko

Pengurangan risiko

bencana melalui

peningkatan kapasitas

Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana

Page 107: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 107

Tujuan Sasaran Strategi Arahan Kebijakan

kebencanaan masyarakat kawasan

rawan bencana di

kawasan sungai Jenes

Meningkatkan koordinasi

antar stakeholders dari

hulu ke hilir pada

kawasan sepanjang

Sungai Jenes dalam

pengendalian banjir dan

pencemaran sungai akibat

limbah industri

Meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM serta kesadaran masyarakat

dalam pengelolaan lingkungan Kali Jenes

Tersedianya sarana dan

prasarana ekonomi yang

berdaya saing

Pengembangan kawasan

perdagangan dan jasa

melalui penyediaan sentra

industri kerajinan, fashion

dan desain batik

Mengembangkan klaster industri kreatif batik

Meningkatnya

pelestarian warisan

karya budaya, adat

istiadat, nilai-nilai seni

budaya

Pengembangan kawasan

cagar budaya untuk

memperkuat karakter/

identitas Kota

Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana transportasi untuk

mendukung pengembangan kawasan budaya sebagai kawasan industri

kreatif berbasis budaya seperti kerajinan dan batik

Page 108: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 108

f. Prioritas 6 (SPK Kawasan I)

1) Capaian Kinerja Saat Ini

SPK Kawasan II ini secara letak dalam Peta Kota Surakarta

berada pada posisi timur-selatan kawasan ini terdiri dari

Kelurahan Penumping, Panularan, Sriwedari, Kemlayan,

Jayengan, Kratonan, Tipes, Kauman, Baluwarti, Gajahan,

Serengan, Danukusuman, Joyotakan, Joyosuran, Pasar Kliwon,

Kedunglumbu, Gandekan, Sewu, Sangkrah, dan Semanggi.

Terdapat enam kawasan kumuh di SPK I yaitu kawasan

Semanggi, Danukusuman, Pasarkliwon, Panularan, Kratonan dan

Penumping dengan luas total kawasan kumuh sebesar 135,759

Hektar dan jumlah RTLH 428 unit rumah. Di dalam kawasan

kumuh tersebut, terdapat permasalahan persampahan, air

limbah, drainase, air minum, infrastruktur jalan dan jembatan

serta adanya RTLH. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan

hanya kawasan kumuh saja yang mengalami permasalahan

tersebut, namun kawasan yang tidak tergolong kumuh pun juga

mengalami permasalahan-permasalahan di atas.

Permasalahan persampahan yang terjadi adalah masih

terdapatnya kawasan yang tidak dilengkapi sarana prasarana

persampahan sesuai prasyarat teknis seluas 249,22 Ha, adanya

rumah tangga yang tidak terlayani pengamngkutan sampah ke

TPA dan TPS sebanyak 2098 unit rumah tangga, serta masih

terdapat kawasan yang sarana dan prasarana persampahannya

tidak terawat seluas 129,39 Ha.

Permasalahan air limbah yang terjadi adalah adanya

kawasan yang tidak memiliki sistem pengolahan limbah rumah

tangga sesuai persyaratan teknis seluas 645,96 Ha. 2956 unit

rumah tidak memiliki sarpras limbah sesuai prasyarat teknis

(septic tank) dan 169,84 Ha kawasan tidak terpelihara sarana

prasarana sampahnya.

Permasalahan drainase yang terjadi adalah kondisi saluran

drainase yang tidak baik dan adanya banjir atau genangan. Di

SPK I, terdapat 59,64 Ha area mengalami genangan saat terjadi

hutan deras. Selain itu, masih ditemukan 140,42 Ha kawasan

tidak terlayani saluran drainase, 44.191,32 meter saluran

drainase tidak terhubung sistem perkotaan, 90.670,06 meter

saluran drainase tidak terpelihara dan 41.514,47 meter

konstruksi saluran drainase tidak memadai.

Cakupan pelayanan air minum aman dan layak dapat

menjangkau 11.663 unit rumah tangga. Akan tetapi, masih

terdapat rumah tangga yang tidak mengakses air (minum, mandi,

cuci) yang aman dan layak sebanyak 4427 unit rumah tangga dan

sebanyak 725 rumah tangga tidak terpenuhi kebutuhan air

minimal (60/orang/hari).

Permasalahan jalan yang terjadi adalah masih terdapatnya

jalan yang tidak sesuai persyaratan teknis dan mengalami

kerusakan. Dari total panjang jalan dalam kawasan kumuh di

Page 109: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 109

SPK VI yaitu sepanjang 159.955 meter, sepanjang 37.121,7 meter

tidak sesuai persyaratan (tidak dilengkapi saluran samping jalan)

dan 101.186,8 meter tidak diperkeras dan mengalami kerusakan.

Kawasan I merupakan area permukiman padat perkotaan

sehingga masalah permukiman harus ditangani secara serius.

Dari data Strategi Sanitasi Kota (SSK) ada beberapa kelurahan

yang mempunyai kategori resiko terhadap persampahan tinggi

antara lain Joyosuran, Joyotakan dan Serengan sedangkan untuk

kelurahan-kelurahan lainnya rata-rata termasuk dalam kategori

resiko rendah. Pada beberapa Kelurahan pada kawasan ini ada

beberapa yang berbatasan langsung dengan Sungai Bengawan

Solo antara lain: Sewu, Sangkrah, Semanggi dan Joyotakan

sehingga permasalahan banjir akibat dari luapan Sungai

Bengawan Solo juga masih terjadi di 4 kelurahan tersebut di atas.

Page 110: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 110

Gambar 6.30

Peta Kawasan Permukiman Kumuh SPK I

Sumber: Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan 2015, Bappeda Kota Surakarta

Page 111: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 111

Tabel 6.38

Kondisi Permukiman SPK I

Kawasan Kumuh

Kecamatan Kelurahan RW RT Luas

Kumuh (Ha)

Persampahan Air Limbah Drainase Air Minum Jalan Jumlah RTLH (unit

rumah) A (Ha)

B (unit

rumah)

C (Ha) D

(Ha)

E (unit ruma

h)

F (Ha)

G (Ha) H (Ha) I (m) J (m) K (m) L (unit rumah

)

M (unit

rumah)

N (unit

rumah)

O (m) P (m) Q (m)

Kawasan Semanggi

Jebres

Gandekan

I 1, 2, 3, 4, 5

7,769

50,44 797 58,85 94,57 874 67,25 9,97 67,25 27994.

55 41991.

82 23228.

87 5570 2311 320

55651.4

9082.2 92529 1405

II 1

III 1, 2, 3, 4, 6

IV 2

V 2, 3

VI 2, 3, 4, 5

IX 1, 2, 3

Sewu VII 1, 2, 3 4,869

VIII 1, 4, 5, 6

Pasar Kliwon

Kedunglumbu

I 2, 3

4,31 III 1, 2, 4, 5

VII 1, 2, 5, 6

Sangkrah

I 1, 2

28,703

II 2, 3, 4

III 1, 2, 3, 4

IV 1, 2, 3, 4

V 1, 2, 3, 4

VI 1, 2, 3

IX 1, 2, 3, 4, 5

X 2, 3

Page 112: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 112

Kawasan

Kumuh Kecamatan Kelurahan RW RT

Luas Kumuh

(Ha)

Persampahan Air Limbah Drainase Air Minum Jalan Jumlah RTLH

(unit rumah)

A (Ha)

B (unit

rumah

)

C (Ha) D

(Ha)

E (unit ruma

h)

F (Ha)

G (Ha) H (Ha) I (m) J (m) K (m) L (unit rumah

)

M (unit

rumah

)

N (unit

rumah

)

O (m) P (m) Q (m)

XI 1, 2, 3, 4, 5

XII 1, 2, 3, 4

XIII 1, 2, 3, 4, 5, 6

Semanggi

I 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

30,379

II 3, 4, 5

III 1, 3, 4, 5

IV 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9

V 1, 6

VI 3, 4

VII 1, 2, 4, 5, 6

VIII 1, 2, 3, 4

X 1, 2, 3, 4, 5, 6

XIII 1, 2, 3, 4

XIX 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8

XX 3, 4

XXII 1, 2

XXIII

2, 3, 5

Page 113: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 113

Kawasan

Kumuh Kecamatan Kelurahan RW RT

Luas Kumuh

(Ha)

Persampahan Air Limbah Drainase Air Minum Jalan Jumlah RTLH

(unit rumah)

A (Ha)

B (unit

rumah

)

C (Ha) D

(Ha)

E (unit ruma

h)

F (Ha)

G (Ha) H (Ha) I (m) J (m) K (m) L (unit rumah

)

M (unit

rumah

)

N (unit

rumah

)

O (m) P (m) Q (m)

Kawasan

Danukusuman

Pasar Kliwon

Joyosuran X 2 0,20

21 815 25,2 47,26 726 19,49 20,19 25,2 6647.6 9140.4

5 2361 2342 788 269 25202 6107 2738 1114

Danukusuman

VI 4

5,2

VII 2, 3

VIII 1, 2, 3, 4

IX 3

X 3, 4

XII 2

XIII 2, 3

XIV 1, 2

XV 3, 4

Joyotakan

I 1, 2, 3

7,00 III 2, 3

VI 1, 2, 3, 5

Serengan

VII 2, 3

6,38

VIII 3, 4

X 4

XII 4

XIII 2, 3, 4

XIV 1, 2, 3

XV 5

Tipes

VIII 3

7,24 X 1, 2, 3

XI 1, 3, 4

Page 114: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 114

Kawasan

Kumuh Kecamatan Kelurahan RW RT

Luas Kumuh

(Ha)

Persampahan Air Limbah Drainase Air Minum Jalan Jumlah RTLH

(unit rumah)

A (Ha)

B (unit

rumah

)

C (Ha) D

(Ha)

E (unit ruma

h)

F (Ha)

G (Ha) H (Ha) I (m) J (m) K (m) L (unit rumah

)

M (unit

rumah

)

N (unit

rumah

)

O (m) P (m) Q (m)

XII 3, 4

XIII 1, 2, 3, 4

XV 2, 3, 4

Kawasan Pasar Kliwon

Pasar Kliwon

Baluwarti

IV 2, 3

1,915

13.63 7 20.45 94.57 874 67.25 16.6 20.45 6586.3

6 9879.5

4 4329.6 947 208 24

15855.9

13806.5 1666 381

VI 1, 2

VIII 1, 2, 3

XII 1

Gajahan

I 1, 2, 4

2,239 II 1, 2, 3

V 1, 2

Joyosuran III 1

0,764 IV 1, 2

Pasar Kliwon

I 3

8,138

II 2

III 1, 2, 3

V 2

VI 3

VII 1, 2

IX 2

XI 3

XII 1, 2

Semanggi XII 8 0,189

Page 115: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 115

Kawasan

Kumuh Kecamatan Kelurahan RW RT

Luas Kumuh

(Ha)

Persampahan Air Limbah Drainase Air Minum Jalan Jumlah RTLH

(unit rumah)

A (Ha)

B (unit

rumah

)

C (Ha) D

(Ha)

E (unit ruma

h)

F (Ha)

G (Ha) H (Ha) I (m) J (m) K (m) L (unit rumah

)

M (unit

rumah

)

N (unit

rumah

)

O (m) P (m) Q (m)

Serengan Danukusuman IV 2, 3, 5, 6 1,396

Kawasan Panularan

Laweyan Panularan III 4 0,186

136 0 1,59 256 41 0,64 0,01 1,36 717 1434 660 221 69 0 2236 150 426.4 69

Serengan Tipes IV 5 0,327

Kawasan Kratonan

Laweyan

Panularan VIII 4, 5 1,342

16,52 461 22,02 61,93 423 13.93 8.86 22.02 10.806 24313 8660 2339 1004 110 49335.

4 7676 1922.4 1126

Sriwedari II 2 0,511

Pasar Kliwon

Baluwarti

I 2, 3

1,249 II 4

III 3

Gajahan

VI 3

0,961 VII 4

VIII 1, 2

IX 1, 2

Kampung Baru I 1 0,074

Kauman

II 1, 2

1,332

III 3, 4

IV 2

V 2, 3

VI 1, 2

Page 116: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 116

Kawasan

Kumuh Kecamatan Kelurahan RW RT

Luas Kumuh

(Ha)

Persampahan Air Limbah Drainase Air Minum Jalan Jumlah RTLH

(unit rumah)

A (Ha)

B (unit

rumah

)

C (Ha) D

(Ha)

E (unit ruma

h)

F (Ha)

G (Ha) H (Ha) I (m) J (m) K (m) L (unit rumah

)

M (unit

rumah

)

N (unit

rumah

)

O (m) P (m) Q (m)

Serengan

Jayengan II 2

1,206 IX 4

Kemlayan

I 1

7,844

II 3

III 2, 3, 4

IV 1, 2, 3

V 1, 3

VI 2, 3

Kratonan

I 2, 3, 5, 6, 7

2,834

II 3

III 1

IV 1, 3, 4

V 3

VI 2

Kawasan

Penumping Laweyan

Penumping

I 1

0,772

11.63 18 1.28 91.63 18 1.28 4.01 4.14 2235 3911.2

5 2275 244 47 2 11675 300 1905 133

III 5

V 1

Sriwedari I 2 0,43

Jumlah 135,759 249.22 2098

107,37

645.9

6 2956

169.8

4 59.64 140.42

44191.

32

90670.

06

41514.

47 11663 4427 725

15995

5.7 37121.7 99264,4 4228

Sumber: Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan 2015, Bappeda Kota Surakarta

Page 117: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 117

Selain terdapat kawasan kumuh, SPK I juga memiliki

infrastruktur jalan yang terdiri dari jalan, jembatan sebanyak 19

unit dan adanya pintu air sebanyak 21 unit. Jumlah pintu air

tersebut merupakan jumlah terbanyak dari seluruh SPK lainnya.

Fungsi jalan yang terdapat di SPK VI adalah jalan kolektor primer

sepanjang 31,58 meter, jalan lokal sepanjang 144.007,19 meter,

jalan setapak sepanjang 38.845,35 meter serta jalan kereta api

sepanjang 2.224,99 meter.

Page 118: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 118

Gambar 6.31

Peta Infrastruktur SPK I

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Page 119: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 119

Tabel 6.39 Infrastruktur Jalan SPK I

No. Jenis Jalan Panjang Jalan (m)

1 Kolektor Primer 31,58

2 Lokal 144.007,19

3 Setapak 38.845,35

4 Jalan KA 2.224,99

Sumber: RTRW Kota Surakarta

Tabel 6.40 Sebaran Infrastruktur Jembatan SPK I

NO NAMA JEMBATAN NAMA RUAS JALAN SPK Kecamatan Kelurahan

1. JEMB.BATURONO II/S. JENES

JL.KYAI MOJO I Pasar Kliwon Semanggi

2. JEMB.DEWUTAN/ S. JENES

JL.SUNGAI BRANTAS

I Pasar Kliwon Semanggi

3. JEMB. WIROPATEN/ S.JENES

JL.SERAYU I Pasar Kliwon Semanggi

4. JEMB. SANGGUNG/ S. JENES

JL.CEMPAKA I Pasar Kliwon Pasar Kliwon

5. JEMB. SAMPANGAN/ S. JENES

JL.UNTUNG SUROPATI

I Pasar Kliwon Pasar Kliwon

6. JEMB. SANGKRAH/ S.JENES

JL.INDRAGIRI I Pasar Kliwon Sangkrah

7. JEMB.GANDEKAN/ S.PEPE

JL.BATANGHARI/ GANDEKAN

I Jebres Gandekan

8. JEMB.STADION/ KODIM

JL. SLAMET RIYADI I Laweyan Sriwedari

9. JEMB.KALITAN JL. KALITAN I Laweyan Penumping

10. JEMB.TIPES BARAT JL. VETERAN BARAT

I Serengan Tipes

11. JEMB.COKRO BASKORO

JL. COKRO BASKORO

I Serengan Tipes

12. JEMB.JL PATIMURA/S.JENES

JL. PATIMURA I Serengan Danukusuman

13. JEMB.ARJUNA/ S.JENES

JL. ARJUNA I Serengan Serengan

14. JEMB.BRONDONGAN/S.JENES

JL. YUDISTIRA I Serengan Serengan

15. JEMB.KAJEN JL. KOM.YOS SUDARSO

I Serengan Serengan

16. JEMB.GAJAHAN JL. GAJAHAN I Pasar Kliwon Gajahan

17. JEMB.GURAWAN JL. IBU PERTIWI I Pasar Kliwon Pasar Kliwon

18. JEMB.CARANGAN JL. CARANGAN I Pasar Kliwon Pasar Kliwon

19. JEMB.ARIFIN/ KALI PEPE

JL. ARIFIN I Pasar Kliwon Pasar Kliwon

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Page 120: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 120

Tabel 6.41

Sebaran Pintu Air SPK I

NO NAMA PINTU AIR NAMA RUAS

JALAN SPK

Kecamatan Kelurahan

1. KEDUNG LUMBU, RT 5 /

IX. JL. UNTUNG SUROPATI KEDUNG LUMBU I Pasar Kliwon

Kedunglum

bu

2. JL. VETERAN RT.4 / RW

XII TIPES VETERAN I Serengan

Serengan

3. JL. PATIMURA MAKAM

BERGOLO I Serengan

Serengan

4. JL. BRIG SUDIARTO

RT.3/1 JOYOTAKAN JOYOTAKAN I Serengan

Joyotakan

5. JOYOTAKAN RT.02/RW.3

SELATAN MASJID ANIMAH JOYOTAKAN I Serengan

Joyotakan

6. JOYOTAKAN RT.02 / RW.3

TIMUR MASDJID ALI IMAH

JOYOTAKAN I Serengan

Joyotakan

7. JOYOTAKAN RT.02 / RW.3

BARAT KUBURAN

JOYOTAKAN I Serengan

Joyotakan

8. JOYOTAKAN RT.3 / RW.4

SELATAN KUBURAN

JOYOTAKAN I Serengan

Joyotakan

9.

JOYOTAKAN RT.3 / RW.4

BARAT AKADEMI MABAUL

ULUM

JOYOTAKAN I Serengan Joyotakan

10.

JOYOTAKAN RT.3 / RW.4

TIMUR AKADEMI MABAUL

ULUM

JOYOTAKAN I Serengan Joyotakan

11. JOYOTAKAN RW.V – RW VI

REJONITEN

JOYOTAKAN I Serengan Joyotakan

12. SEMANGGI KIDUL RT.3 /

VII TANGGUL BESAR

SEMANGGI

KIDUL I Pasar Kliwon Semanggi

13. JL. KYAI MOJO RT.8/ RW

13

SEMANGGI

KIDUL I Pasar Kliwon Semanggi

14. SEMANGGI MOJO RT.5 /

23

SEMANGGI

MOJO I Pasar Kliwon Semanggi

15.

SEMANGGI MOJO RT.1 /

IV –

KYAI MOJO

SEMANGGI

MOJO I Pasar Kliwon Semanggi

16. LOSARI RT.5/3 JL.

UNTUNG SUROPATI LOSARI I Pasar Kliwon Semanggi

17. PINTU AIR DEMANGAN GANDEKAN I Jebres Gandekan

18. SANGKRAH RT.01/ XIII DEMANGAN I Pasar Kliwon Sangkrah

19. KAMPUNG SEWU RT.3/RW

VII KAMPUNG SEWU I Jebres Sewu

20. SANGKRAH RT.01 / XIII

TIMUR PINTU DEMANGAN DEMANGAN I Pasar Kliwon Sangkrah

21. KAMPUNG SEWU RT.3 /

RW 2 KAMPUNG SEWU I Pasar Kliwon Sewu

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Page 121: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 121

Gambar 6.32

Peta RTK SPK I Sumber: Inventarisasi RTH, BLH Kota Surakarta

Page 122: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 122

RTH yang terdapat di SPK I meliputi RTH umum dan privat.

Dari peta di atas, terlihat bahwa di SPK I terdapat Kali Pepe yang

mana menyebabkan adanya RTH sabuk hijau yang cukup luas,

dan merupakan RTH umum. Jenis RTH lainnya adalah RTH

Manahan karena sebagian kawasan Manahan selain masuk pada

SPK II juga masuk pada SPK I. RTH privat sangat minim, karena

padatnya permukiman.

2) Potensi dan Keunggulan Wilayah

SPK Kawasan I memiliki potensi dikembangkan sebagai

kawasan strategis kepentingan sosial budaya. Hal ini didukung

dengan adanya Keraton Kasunanan yang yang terletak di

Kelurahan Banjarsari, yang menjadi sejarah penting bagi Kota

Surakarta. Selain sebagai warisan budaya Kota, keberadaan

Keraton juga dapat menjadi potensi ekonomi bagi daerah di

sekitarnya melalui adanya pengembangan wisata budaya. Saat

ini, adanya Keraton Kasunanan telah dikelola dengan baik,

sehingga selain bangunan keraton terjaga eksistensinya, keraton

juga memberikan kontribusi bagi pendapatan asli daerah karena

banyaknya wisatawan yang berkunjung. Keberadaan suatu objek

wisata akan meningkatkan perekonomian daerah di sekitarnya,

begitu juga yang terjadi di kawasan wisata budaya Keraton

Kasunanan ini. Penduduk di dalam kawasan dan di sekitar

kawasan mendapat kesempatan kerja sebagai penyedia layanan

pendukung wisata seperti penjual souvenir dan jasa tarik andong.

Potensi industri kreatif rumah tangga juga mewarnai SPK

Kawasan I. Industri kreatif ini membentuk klaster di Kecamatan

Serengan dan Pasar Kliwon yang terdiri dari industri shuttlecock,

batik, keris, blangkon, pengolahan makanan dan minuman, keris

dan alat musik keroncong. Pemerintah Kota Surakarta

memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan industri

kreatif melalui kebijakannya telah menjadikan industri kreatif

sebagai salah satu basis dalam mencapai tujuan Kota Surakarta

dalam RTRW Kota Surakarta tahun 2012-2032.

Di SPK Kawasan I terdapat stadion R. Maladi Sriwedari di

Kelurahan Sriwedari. Selain sebagai RTH dan sarana olah raga,

stadion tersebut juga menjadi wadah aktivitas sosial budaya

seperti pelaksanaan berbagai festival. Selain itu, di SPK Kawasan

I juga terdapat pusat perdagangan Nonongan yang merupakan

pusat perdagangan yang melayani wilayah Subosukawonosraten.

Page 123: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 123

Gambar 6.33 Peta Sentra Industri SPK I

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Page 124: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 124

Tabel 6.42 Potensi Sentra Industri SPK I

No. Nama Sentra

Jumlah

Unit

Usaha

Kelurahan Kecamatan

Jumlah

Tenaga

Kerja

(Orang)

Nilai

Investasi

(Rp)

1. Sentra Batik Kauman 72 Kauman Pasar

Kliwon 540 7.200.000

2. Sentra Batik Warna

Alam Semanggi 10 Semanggi

Pasar

Kliwon 50 235.500.000

3. Sentra Dandang

Kompor 10 Semanggi

Pasar

Kliwon 34 82.800.000

4. Sentra Sangkar

Burung 55 Mojosongo Jebres 170 121.450.000

5. Sentra Blangkon 10 Tipes Serengan 85 16.500.000

6. Sentra Shuttlecock 13 Tipes Serengan 26 65.000.000

7. Sentra Kain Perca

Sumber Rejeki 20 Tipes Serengan 20 10.000.000

8. Sentra Kain Perca

Pasori 20 Tipes Serengan 20 10.000.000

9. Sentra Sepatu Sandal 20 Gandekan Jebres 64 66.000.000

10. Sentra Letter 32 Jayengan Serengan 86 298.200.000

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

2) Tujuan dan Sasaran

Mengacu pada arahan fungsi SPK Kawasan I dalam RTRW

Kota Surakarta, tujuan dari pengembangan SPK Kawasan I

adalah mengembangkan BWK I berbasis pariwisata budaya;

perdagangan dan jasa; olah raga/RTH; dan industri kreatif.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, dan mempertimbangkan

potensi yang ada, maka disusun empat sasaran yaitu: 1)

Terciptanya industri Kreatif yang mampu bersaing; 2)

Terciptanya iklim perdagangan jasa yang kondusif; 3)

Terciptanya sarana olah raga/RTH yang optimal; 4) Terciptanya

pariwisata budaya di kawasan inti kota.

3) Strategi dan Arah Kebijakan

Berdasarkan potensi dan arahan fungsi dalam RTRW, serta

mendukung tujuan dan sasaran, ditetapkan strategi dan arah

kebijakan pengembangan SPK Kawasan I. Setiap sasaran

memiliki strategi sebagai ide dasar untuk tercapainya sasaran,

dan setiap strategi memiliki arah kebijakan pelaksanaannya.

Berikut merupakan penjabaran strategi dan arah kebijakan dari

keempat sasaran yang telah dirumuskan.

Untuk mewujudkan terciptanya industri kreatif yang

mampu bersaing, strategi yang ditetapkan adalah

pengembangan klaster industri berkelanjutan. Sesuai dengan

potensi yang ada, bahwa industri kecil rumah tangga yang ada

di SPK Kawasan I membentuk suatu klaster. Oleh karena itu

perlu dipikirkan bagaimana pengembangannya agar

Page 125: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 125

berkelanjutan. Sehingga kebijakan yang disusun adalah: 1)

Meningkatkan kemampuan pelaku industri; 2) meningkatkan

akses terhadap permodalan; 3) menjamin ketersediaan bahan

baku industri; 4) meningkatkan pasar produk industri; 5)

menyederhanakan proses pengajuan izin usaha.

Untuk mewujudkan terciptanya iklim perdagangan jasa

yang kondusif, dan melihat tipe perdagangan yang ada adalah

grosir dan eceran, maka strategi yang ditetapkan adalah

Pengembangan kawasan perdagangan grosir dan eceran. Dengan

arahan kebijakan Menyediakan layanan pendukung kawasan

perdagangan grosir dan eceran.

Untuk mendukung terciptanya sarana olah raga/RTH yang

optimal, startegi yang ditetapkan adalah pengembangan sarana

ruang terbuka sebagai wadah aktivitas sosial budaya. Hal ini

mempertimbangkan banyaknya aktivitas sosial budaya seperti

festival atau perayaan kebudayaan lainnya yang dilaksanakan di

Stadion R. Maladi Sriwedari yang terletak di SPK Kawasan I.

Arahan kebijakan dari pelaksanaan strategi tersebut adalah

mengoptimalkan penggunaan RTH sebagai sarana olah raga dan

aktivitas sosial.

Untuk mendukung sasaran terciptanya pariwisata budaya

di kawasan inti kota, maka strategi yang ditetapkan adalah

pengembangan seluruh aspek pendukung wisata budaya

keraton kasunanan dengan arahan kebijakan: 1) Meningkatkan

dukungan infrastruktur pendukung wisata keraton; 2)

Menyediakan layanan pendukung wisata keraton; dan 3)

Mengembangkan data dan informasi wisata keraton yang akurat

dan terkini.

Page 126: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 126

Tabel 6.43 Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arahan Kebijakan

Tujuan Sasaran Strategi Arahan Kebijakan

Mengembangkan

SPK Kawasan I

berbasis

pengembangan

eco-cultural,

perdagangan dan

jasa, serta sentra

industri

Meningkatnya

pemenuhan kebutuhan

perumahan layak huni

dan kualitas lingkungan

permukiman kumuh

Peningkatan penanganan

RTLH dan sarana prasarana

pada permukiman kumuh

Meningkatkan upaya penanganan RTLH dan penyediaan prasarana

dan sarana umum (PSU) kawasan permukiman

Peningkatan kualitas PSU

permukiman

Meningkatkan upaya penyediaan PSU permukiman berupa drainase

lingkungan, penyediaan air minum, pengelolaan air limbah dan

pengelolaan sampah

Meningkatnya kualitas

sarana prasarana

perhubungan yang

berkualitas

Peningkatan kualitas dan

kapasitas penanganan jalan

dan jembatan

Meningkatkan kualitas perkerasan, struktur, pelebaran, rehabilitasi

dan pemeliharaan berkala

Peningkatan kinerja kondisi

jalan dan jembatan

Meningkatkan kondisi jalan dan jembatan dengan mengupayakan

peningkatan kecepatan penanganan kerusakan terutama pada ruas

jalan penghubung Kota Surakarta dengan Kartasura

Peningkatan ketersediaan

sarana prasarana

kebinamargaan serta

kapasitas SDM

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan jalan

Penuntasan penanganan secara bertahap dan terarah pada ruas jalan

dan jembatan khususnya untuk mendukung pembangunan sosial,

ekonomi dan pengembangan wilayah

Meningkatnya kuantitas

dan kualitas Ruang

Publik

Peningkatan penataan dan

pemanfaatan ruang

sempadan Sungai Bengawan

Solo

Meningkatkan pengendalian pemanfaatan bantaran di sepanjang

Bengawan Solo

Mengoptimalkan

pengembangan kawasan

RTH pada sempadan Sungai

Bengawan Solo

Meningkatkan RTH di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo

Tersedianya

kesiapsiagaan sistem

Pengurangan risiko bencana

melalui peningkatan

Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana

Page 127: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 127

Tujuan Sasaran Strategi Arahan Kebijakan

antisipasi risiko

kebencanaan

kapasitas masyarakat

kawasan rawan bencana di

kawasan sungai Jenes

Meningkatkan koordinasi

antar stakeholders dari hulu

ke hilir pada kawasan

sepanjang Sungai Jenes

dalam pengendalian banjir

dan pencemaran sungai

akibat limbah industri

Meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM serta kesadaran

masyarakat dalam pengelolaan lingkungan di kawasan bantaran

Sungai Bengawan Solo

Tersedianya sarana dan

prasarana ekonomi yang

berdaya saing

Pengembangan kawasan

perdagangan dan jasa

melalui penyediaan sarana

dan prasarana untuk

mendukung sentra industri

kerajinan, fashion dan

desain batik

Mengembangkan kawasan industri kreatif berbasis budaya seperti

kerajinan, fashion dan design batik

Meningkatnya

pelestarian warisan

karya budaya, adat

istiadat, nilai-nilai seni

budaya

Pengembangan dan

pemanfaatan kawasan

budaya untuk memperkuat

karakter dan identitas kota

Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana transportasi untuk

mendukung pengembangan industri kreatif berbasis budaya seperti

kerajinan, fashion, dan desain baik

Page 128: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 128

f. Sinergi Antar SPK di Kota Surakarta

Terjadinya kesenjangan pembangunan antara Surakarta bagian

utara dan selatan, menuntut adanya suatu intervensi sehingga

kesenjangan tersebut dapat diselesaikan. Hal ini dapat dilakukan

melalui pembentukan benang-benang interaksi yang kuat di antara

SPK, baik III, IV, V, VI, II dan I. Setiap SPK memiliki masalah dan

potensi masing-masing. Adanya potensi di satu SPK bisa jadi mampu

mengatasi masalah yang ada di SPK lainnya. Untuk itulah interaksi

diperlukan sehingga tercapai simbiosis mutualisme dan mampu

meminimalisir kesenjangan yang saat ini terjadi.

Potensi yang menonjol dari SPK III adalah tersedianya ruang yang

cukup sebagai area pengembangan kota. Selain itu, keberadaan ring

road menjadikan tingginya aksesibilitas di SPK III. Selain memiliki

peluang untuk dikembangkan sebagai CBD kawasan utara dengan

skala pelayanan kota, khususnya bagi SPK IV dan V, SPK III juga

memiliki peluang untuk dikembangkan permukiman baru yang dapat

dijadikan ruang untuk menampung pesatnya pertumbuhan

permukiman di SPK I, sehingga dapat mengatasi kepadatan dan

kekumuhan di SPK I.

SPK IV memiliki potensi utama industri kreatif, dengan adanya

sentra industri sangkar burung dengan jumlah usaha sebanyak 55

unit. Adanya potensi sentra sangkar burung ini dapat menjadi peluang

ekonomi bagi masyarakat khususnya SPK IV dan III sehingga dapat

meningkatkan kesejahteraan dan memiliki kapasitas memperbaiki

kualitas lingkungan secara swadaya. Keberadaan TPA Putri Cempo

menyebabkan area di sekitarnya, yang juga termasuk dalam SPK IV,

menjadi terkesan kumuh, oleh karena itu keberdayaan masyarakat

untuk meningkatkan kualitas lingkungannya sangat diperlukan.

SPK V memiliki potensi unggulan untuk dikembangkan sebagai

kawasan budaya ekologi. Hal ini didukung dengan keberadaan kawasan

pendidikan Kentingan dan taman satwa taru jurug. Kampus UNS dan

ISI menjadi sarana pendidikan tinggi yang melayani masyarakat baik

dari SPK I, II, III, IV, V, V, bahkan luar kota hingga mancanegara.

Technopark menjadi pusat pengembangan teknologi yang melayani

masyarakat kota Surakarta.

Sebagai kawasan yang terletak di pusat kota, SPK VI memegang

peran penting dalam memberikan identitas bagi Kota Surakarta.

Banyaknya bangunan bersejarah menyebabkan SPK VI berpotensi

untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata sejarah.

SPK I memiliki potensi sentra industri. Terdapat delapan sentra

industri dengan jumlah usaha lebih dari 100 unit. Merupakan kawasan

permukiman yang padat sehingga diprediksikan kedepannya

membutuhkan lahan untuk mengatasi pertumbuhan penduduk yang

terus meningkat. Tersedianya banyak lahan kosong di SPK III dan IV

menjadi solusi dari permasalahan tersebut.

SPK I juga masih memiliki lahan pertanian, oleh karena itu perlu

untuk diarahkan sebagai kawasan konservasi lahan pertanian kota.

Lahan pertanian ini berperan sebagai area penyerapan air hujan

Page 129: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 129

sehingga mengurangi debit air yang mengalir di permukaan. Hal ini

dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan banjir yang terjadi

di SPK I.

Melalui sinergi antar SPK di atas, kesenjangan antar SPK dapat

terasi dan mampu mewujudkan pemerataan pembangunan Kota

Surakarta.

3. Arah Kebijakan dan Strategi Kebijakan Pengembangan Wilayah

Dalam rangka pencapaian tujuan pengembangan wilayah Kota

Surakarta, maka dilakukan strategi pengembangan wilayah Kota

Surakarta melalui:

a. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan layanan

kesehatan

b. Peningkatan tata kelola lingkungan sehat

c. Membudayakan pendidikan karakter unggul dan kreativitas

masyarakat melalui ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

d. Percepatan pengentasan masyarakat miskin

e. Peningkatan kualitas penduduk dan pemberdayaan masyarakat

untuk daya saing tenaga kerja, produktivitas dan kemandirian

ekonomi

f. Peningkatan kualitas aparatur dan manajemen kinerja

pembangunan melalui optimalisasi pemanfaatan basis data

(kependudukan, sektoral dan kewilayahan) dan teknologi informasi

g. Peningkatan kuantitas dan kualitas permukiman beserta sarana

prasarana infrastruktur bagi penguatan daya dukung lingkungan

sesuai perkembangan kebutuhan penduduk secara merata dan

partisipatif

h. Perencanaan dan Pengendalian tata kota menuju kota kreatif

ekonomi, sosial, budaya melalui optimalisasi partisipasi masyakarat

Sebagai arahan implementasi sektoral dalam mendukung

perwujudan tujuan pengembangan wilayah di Kota Surakarta, maka

ditetapkan arah kebijakan untuk perwujudan strategi pengembangan

wilayah Kota Surakarta meliputi:

a. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan layanan

kesehatan melalui peningkatan jumlah fasilitas dan jenis layanan

kesehatan dengan strategi:

1) Meningkatkan sarana dan prasarana serta infrastruktur

pelayanan kesehatan di lima kecamatan, meliputi penyebaran

RSUD dan peningkatan kapasitas Puskesmas sesuai dengan

kebutuhan pelayanan dan

2) Meningkatkan koordinasi dan jejaring pelayanan kesehatan

dengan wilayah sekitar untuk mendukung peran kota sebagai

pusat pelayanan bagi daerah hinterland-nya (Kota Surakarta

sebagai kawasan andalan Provinsi Jawa Tengah dan Pusat

Kegiatan Nasional).

Page 130: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 130

b. Peningkatan tata kelola lingkungan sehat melalui pencegahan dan

Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

dengan strategi:

1) Peningkatan daya dukung dan daya tampung lingkungan

2) Pengembangan kawasan strategis kota, terutama

mengembangkan kawasan utara Kota Surakarta sebagai

kawasan strategis bagi pengembangan ekonomi;

3) Peningkatan penyelenggaraan penataan ruang berbasis DAS;

4) Peningkatan ruang terbuka hijau (RTH) pada kawasan strategis

terpilih;

5) Pengurangan risiko bencana melalui peningkatan kapasitas

kelembagaan penanggulangan bencana dan masyarakat; dan

6) Meningkatkan koordinasi antar stakeholder dalam

penanggulangan bencana.

c. Membudayakan pendidikan karakter unggul dan kreativitas

masyarakat melalui ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dan

mengintegrasikan kurikulum karakter unggul ke dalam

pengembangan media pendidikan dan informasi publik sebagai

kesatuan sistem pendidikan masyarakat terpadu dengan strategi:

1) Peningkatan potensi kegiatan budi daya unggulan di dalam

kawasan secara sinergis berkelanjutan dan mendorong

pengembangan perekonomian

2) Peningkatan sarana dan prasarana yang mendukung Solo

sebagai Kota Vokasi

d. Percepatan pengentasan masyarakat miskin melalui penguatan

kemampuan produktif dan karakter mandiri pada kelompok PMKS

dan rentan miskin, dengan strategi:

1) Pengembangan dan peningkatan kualitas jaringan air bersih;

2) Pengembangan dan peningkatan kualitas jaringan drainase;

3) Penambahan infrastruktur air limbah (IPAL kota, komunal, dan

kawasan);

4) Peningkatan sinergisitas kerjasama dalam pengelolaan sampah

kota dan air bersih secara regional (Subosukawonosraten); dan

5) Penambahan ruang-ruang publik berbasis

komunitas/masyarakat di wilayah dengan angka kemiskinan

yang relatif tinggi.

e. Peningkatan kualitas penduduk dan pemberdayaan masyarakat

untuk daya saing tenaga kerja, produktivitas dan kemandirian

ekonomi melalui peningkatan produktivitas dan kecukupan bahan

kebutuhan pokok; pengembangan kebijakan untuk peningkatan

kecakapan dan ketrampilan dalam sistem budaya meraih

keunggulan menuju kemandirian dan keadilan; peningkatan

manajemen pengelolaan keuangan daerah; dan pengembangan

sistem manajemen pembangunan partisipatif yang akuntabel, mulai

dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengendalian, dan

evaluasi dengan strategi:

Page 131: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 131

1) Mengoptimalkan sarana dan prasarana pada sentra industri

sentra industri berada di SPK Kawasan I, II, V serta

memprioritaskan peningkatan sarana prasarana di SPK

Kawasan III dan IV dan

2) Mengoptimalkan daya dukung pasar tradisional dan sektor

informal

f. Peningkatan kualitas aparatur dan manajemen kinerja

pembangunan melalui optimalisasi pemanfaatan basis data

(kependudukan, sektoral dan kewilayahan) dan teknologi informasi

melalui penguatan tata kelola pemerintahan dan akuntabilitas

aparatur melalui sistem manajemen data dan infomasi

(kependudukan, sektoral dan kewilayahan) berbasis indikator

kinerja dengan strategi:

1) Pengembangan dan peningkatan kualitas jaringan listrik;

2) Pengembangan dan peningkatan kualitas jaringan

telekomunikasi; dan

3) Fasilitasi pemenuhan cakupan sarana komunikasi dan

informasi.

g. Peningkatan kuantitas dan kualitas permukiman beserta sarana

prasarana infrastruktur bagi penguatan daya dukung lingkungan

sesuai perkembangan kebutuhan penduduk secara merata dan

partisipatif melalui:

1) Pemerataan pembangunan infrastruktur dan kawasan

permukiman yang sehat dan berkeadilan dengan strategi:

a) Peningkatan kualitas dan kuantitas perumahan dan

permukiman yang sehat dan berkeadilan pada kawasan

kumuh

b) Peningkatan sarana dan prasarana disabilitas

c) Mengoptimalkan ekosistem ramah anak dan lansia

2) Pengembangan sistem transportasi dan lalu lintas yang tertib,

lancar, nyaman, dan selamat dengan strategi:

a) Peningkatan kualitas dan kapasitas penanganan jalan dan

jembatan;

b) Peningkatan ketersediaan prasarana sarana dan

kebinamargaan serta kapasitas SDM;

c) Peningkatan kinerja kondisi baik jalan dan jembatan;

d) Peningkatan prasarana sarana dan pengembangan antar

moda transportasi publik;

e) Peningkatan prasarana sarana keselamatan transportasi;

3) Pengelolaan lingkungan kota yang kota berwawasan keamanan

dan keselamatan dengan strategi:

Peningkatan kerjasama dalam pengembangan, penyediaan dan

penanganan infrastruktur dan transportasi strategis untuk

percepatan penanganan kebutuhan dan masyarakat;

Page 132: BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANbapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/139/8._BAB_VI.pdfakuntabel, tertib, aman, nyaman dan berdaya saing, melalui jalinan

VI - 132

h. Perencanaan dan Pengendalian tata kota menuju kota kreatif

ekonomi, sosial, budaya melalui optimalisasi partisipasi masyakarat

melalui perencanaan dan pengendalian tata kota berkarakter Eco

Cultural City berbasis partisipasi publik dengan strategi:

1) Peningkatan sarana dan prasarana yang menunjang tata kota

berkarakter Eco Cultural City;

2) Mengkondisikan ekosistem yang menunjang terbentuknya kota

kreatif berdasarkan prinsip-prinsip kota kreatif;

3) Peningkatan sarana dan prasarana pendukung MICE (Meetings,

Incentives, Conference, Exhibitions).