Top Banner
REALISASI PANCASILA
20

BAB Realisasi Pancasila

Apr 06, 2017

Download

irmafardik
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB Realisasi Pancasila

REALISASI PANCASILA

Page 2: BAB Realisasi Pancasila

A. PengantarPancasila sebagai dasar filsafat,

pandangan hidup, pada hakikatnya adalah merupakan suatu sistem nilai, yang pada gilirannya untuk dijabarkan, direalisasikan serta diamalkan dalam kehidupan secara kongkrit dalam konteks bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Page 3: BAB Realisasi Pancasila

Nilai-nilai Pancasila

Diangkat dari nilai-nilai yang ada dalam kehidupan secara nyata bangsa

Indonesia.meliputi:1. Nilai adat-istiadat2. Nilai kebudayaan 3. Nilai agama (sebelum membentuk

negara.)

Page 4: BAB Realisasi Pancasila

Realisasi serta pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari secara nyata merupakan keharusan baik secara moral maupun hukum.

Realisasi dan Pengamalan

Didasarkan pada pengetahuan tentang Pancasila yang jelas dan benar .

Page 5: BAB Realisasi Pancasila

Bagaimana wujud realisasinya?

Diwujudkan dalam segala aspek penyelenggaraan negara, baik meliputi bidang eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Dapat merupakan suatu realisasi norma hukum, namun juga dapat berupa wujud realisasi norma moralitas dalam kehidupan kenegaraan.

Page 6: BAB Realisasi Pancasila

Perlu disadari oleh warga negara Indonesia bahwa dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, setiap warga negara memiliki sifat kodrat manusia bahwa:

“Setiap manusia adalah sebagai makhluk individu sekaligus sebagai makhluk

sosial.”

Page 7: BAB Realisasi Pancasila

B. Realisasi Pancasila yang Objektif

Merupakan suatu realisasi serta implementasi nilai Pancasila dalam praksis penyelenggaraan negara dan peraturan per-UU di Indonesia.

Dalam implementasi penjabaran Pancasila-nya merupakan perwujudan nilai pancasila dalam kedudukannya sebagai dasar negara RI, yang realisasi konkritnya merupakan sumber dari segala sumber hukum Indonesia.

Page 8: BAB Realisasi Pancasila

Namun demikian sangatlah mustahil implementasi secara objektif dalam bidang kenegaraan dapat terlaksana dengan baik tanpa didukung realisasi Pancasila yang Subjektif.

Page 9: BAB Realisasi Pancasila

C. Penjabaran Pancasila yang Objektif

Pelaksanaan dalam bentuk realisasi dalam setiap aspek penyelenggaraan negara, baik di bidang legislatif, eksekutif maupun yudikatif dan semua bidang kenegaraan dan terutama realisasinya dalam bentuk peraturan per-UU negara Indonesia.

Page 10: BAB Realisasi Pancasila

Perinciannya:

1. Tafsir UUD 1945, Pancasila sebagai batu uji dalam menentukan suatu peraturan perundangan itu bermakna, adil, atau tidak.

2. Pelaksanaan UUD 1945, harus mengingat dasar-dasar pokok pikiran yang tercantum dalam dasar filsafat negara Indonesia.

3. Tanpa mengurangi sifat UU, tidak dapat diganggu gugat, interpretasi pelaksanaannya harus mengingatunsur-unsur yang terkandung dalam filsafat negara.

4. Interpretasi pelaksaan UU harus lengkap dan menyeluruh.

5. Seluruh hidup kenegaraan dan tertib hukum Indonesia didasarkan atas dan diliputi oleh asas politik dan tujuan negara yang berdasar atas asas kerokhanian Pancasila.

Page 11: BAB Realisasi Pancasila

Yang lebih penting lagi adalah dalam realisasi pelaksanaan konkritnya, yaitu dalam setiap penentuan kebijaksanaan dibidang kenegaraan:

1. Bentuk dan kedaulatan dalam negara2. Hukum perundang-undangan dan peradilan3. Sistem demokrasi4. Pemerintahan dari pusat sampai daerah5. Politik dalam dan luar negeri6. Keselamatan, keamanan dan pertahanan7. Kesejahteraan 8. Kebudayaan9. Pendidikan, dsb10. Tujuan negara11. Reformasi dan segala pelaksanaannya12. Pembangunan nasional dan pelaksanaan kenegaraan

Page 12: BAB Realisasi Pancasila

Pancasila sebagai Dasar Filsafat Pembangunan Nasional

Lembaga kemanusia

an

Lembaga kemaasyaraka

tan

NEGARA

Page 13: BAB Realisasi Pancasila

Negara Pembangunan NasionalMemiliki dasar sebagai sumber cita-cita untuk membangun, dorongan untuk membangun dan cara-cara pembangunan

pada hakikatnya berpangkal pada cita-

cita agar manusia sebagai warga negara

dapat hidup lebih sesuai dengan martabatnya.

Agar masyarakat menjadi masyarakat manusiawi “human society” yang

mengkinkan warganya hidup yang layak sebagai manusia,

mengembangkan diri pribadinya serta

mewujudkan kesejahteraan lahir batin secara

lengkapnya.

Page 14: BAB Realisasi Pancasila

D. Realisasi Pancasila yang Subjektif

Pelaksanaan Pancasila yang subjektif yang mewujudkan suatu bentuk

kehidupan dimana kesadaran wajib hukum, telah terpadu menjadi kesadaran

wajib moral.Bila nilai Pancasila telah dipahami, diresapi, dan dihayati oleh seseorang, maka dia telah memiliki moral pandangan hidup, kemudian akan muncul kepribadian Pancasila.

Page 15: BAB Realisasi Pancasila

E. Internalisasi Nilai Pancasila1. Pengetahuan

1. Pengetahuan yang benar tentang Pancasila.2. Kesadaran

1. Mengetahui pertumbuhan keadaan yang ada dalam diri. 3. Ketaatan

1. Dalam keadaan kesediaan memenuhi lahir dan batin.4. Kemampuan kehendak

1. Sebagai pendorong melakukan perbuatan.5. Watak dan hati nurani

1. Sebagai pegangan supaya seseorang selalu mawas diri.6. Strategi dan metode

1. Proses diikuti dengan strategi serta metode yang relevan dan memadai.

Page 16: BAB Realisasi Pancasila

F. Proses Pembentukan Kepribadian Pancasila

1. Memiliki pengetahuan yang lengkap dan jelas tentang kebaikan dan kebenaran Pancasila.

2. Peningkatan sehingga muncul ketaatan, yaitu adanya kesediaan yang harus selalu merealisasikan Pancasila.

3. Adanya kemampuan dan kebiasaan untuk melakukan pengaktualisasian Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

4. Peningkatan hingga muncul mentalitas, yaitu selalu terselenggaranya kesatuan lahir batin, kesatuan akal & rasa, kehendak sikap & perbuatan.

Page 17: BAB Realisasi Pancasila

Namun, saat ini generasi penerus sekarang ini berada dalam keadaan kekosongan identitas dan pengetahuan tentang nilai yang dimiliki sebagai suatu kepribadian bangsa.

Oleh karena itu, sekarang ini proses pembentukan kepribadian Pancasila harus dilakukan secara serius, terutama oleh kalangan elit negara.

Page 18: BAB Realisasi Pancasila

G. Sosialisasi dan Pembudayaan Pancasila

Epistimologi Realisasi Nilai PancasilaPancasila sebagai suatu sistem nilai,

kemudian dijabarkan dalam norma dasar negara UUD 1945 yang lazimnya melalui suatu asas, yang dijabarkan dalam realisasi praksis/dalam suatu pengamalan yang bersifat kongkrit dan empiris.

Proses Sosiologi dan Pembudayan Pancasila

1. Pembudayaan nilai Pancasila2. Pembudayaan Pancasila pada kehidupan sosial3. Pembudayaan Pancasila dalam wujud budaya

fisik

Page 19: BAB Realisasi Pancasila

1. Harus menggunakan strategi dengan senantiasa menghubungkan nilai Pancasila dengan realitas kongkrit kehidupan manusia. Misal: nilai Ketuhanan, sikap toleransi tidak memaksakan keyakinan agama seseorang.

2. Proses pembudayaan Pancasila dalam kehidupan kongkrit. Realisasi Pancasila dilakukan secara langsung dalam kehidupan masyarakat. Misal: praktek realisasi musyawarah mufakat.

3. Pembudayaan nilai Pancasila secara langsung dalam wujud kebudayaan fisik. Misal: kaos bergambar simbol nasionalisme, buku cerita anak,

Page 20: BAB Realisasi Pancasila