Top Banner
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Kabupaten Belitung dan Pertumbuhannya pada Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011 IV.1.1. Target Penerimaan Pajak Hotel Kabupaten Belitung dan Pertumbuhannya pada Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011 Target penerimaan Pajak Hotel dan pertumbuhannya dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 bisa dilihat pada tabel 4.1.1 di bawah ini: Tabel 4.1.1 Target Penerimaan Pajak Hotel dan Pertumbuhannya Tahun 2009 - 2011 Tahun Anggaran Target Penerimaan Pajak Hotel Pertumbuhan Target Pajak Hotel Persentase Pertumbuhan Target Pajak Hotel 2009 Rp 184.287.765,00 - - 2010 Rp 345.828.568,00 Rp 161.540.803,00 87,66% 2011 Rp 614.390.182,00 Rp 268.561.614,00 77,66% Rata-rata Pertumbuhan 82,66% Sumber : Data Olahan Berdasarkan tabel 4.1.1 di atas, pertumbuhan target penerimaan Pajak Hotel terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Pada tahun 2009, target penerimaan Pajak Hotel adalah sebesar Rp 184.287.765,00 yang meningkat sebesar Rp 161.540.803,00 menjadi Rp 345.828.568,00 atau meningkat 87,66% pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 target penerimaan Pajak Hotel meningkat sebesar Rp
49

BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Mar 30, 2019

Download

Documents

lengoc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

BAB IV

PEMBAHASAN

IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Mineral

Bukan Logam dan Batuan Kabupaten Belitung dan Pertumbuhannya

pada Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011

IV.1.1. Target Penerimaan Pajak Hotel Kabupaten Belitung dan

Pertumbuhannya pada Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011

Target penerimaan Pajak Hotel dan pertumbuhannya dari tahun 2009 sampai

dengan tahun 2011 bisa dilihat pada tabel 4.1.1 di bawah ini:

Tabel 4.1.1 Target Penerimaan Pajak Hotel dan Pertumbuhannya Tahun 2009 -

2011

Tahun

Anggaran Target Penerimaan

Pajak Hotel Pertumbuhan Target

Pajak Hotel

Persentase Pertumbuhan

Target Pajak Hotel

2009 Rp 184.287.765,00 - -

2010 Rp 345.828.568,00 Rp 161.540.803,00 87,66%

2011 Rp 614.390.182,00 Rp 268.561.614,00 77,66%

Rata-rata Pertumbuhan 82,66%

Sumber : Data Olahan

Berdasarkan tabel 4.1.1 di atas, pertumbuhan target penerimaan Pajak Hotel

terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Pada tahun 2009, target penerimaan

Pajak Hotel adalah sebesar Rp 184.287.765,00 yang meningkat sebesar Rp

161.540.803,00 menjadi Rp 345.828.568,00 atau meningkat 87,66% pada tahun

2010 dan pada tahun 2011 target penerimaan Pajak Hotel meningkat sebesar Rp

Page 2: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

268.561.614,00 dari tahun 2010 menjadi sebesar Rp 614.390.182,00 atau

meningkat 77,66%. Target penerimaan Pajak Hotel dari tahun ke tahun terus

mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya dengan rata-

rata pertumbuhan sebesar 82,66% meskipun secara persentase pertumbuhan target

penerimaan mengalami penurunan antara tahun 2009 ke tahun 2010 dengan tahun

2010 ke tahun 2011 sebesar 10%.

IV.1.2. Target Penerimaan Pajak Restoran Kabupaten Belitung dan

Pertumbuhannya pada Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011

Target penerimaan Pajak Restoran dan pertumbuhannya pada tahun 2009

sampai dengan tahun 2011 bisa dilihat pada tabel 4.1.2 di bawah ini:

Tabel 4.1.2 Target Penerimaan Pajak Restoran dan Pertumbuhannya Tahun 2009 -

2011

Tahun

Anggaran Target Penerimaan

Pajak Restoran Pertumbuhan Target

Pajak Restoran

Persentase Pertumbuhan Target

Pajak Restoran

2009 Rp 525.601.372,00 - -

2010 Rp 720.997.010,00 Rp 195.395.638,00 37,18%

2011 Rp 999.317.384,00 Rp 278.320.374,00 38,60%

Rata-rata Pertumbuhan 34,89%

Sumber : Data Olahan

Berdasarkan tabel 4.1.2 di atas, pertumbuhan target penerimaan Pajak Restoran

juga mengalami peningkatan tiap tahunnya. Peningkatan dari tahun 2009 adalah

sebesar Rp 195.395.638,00 menjadi Rp 720.997.010,00 atau meningkat 37,18%

pada tahun 2010 dan peningkatan dari tahun 2010 adalah sebesar Rp

278.320.374,00 menjadi Rp 999.317.384,00 atau meningkat 38,60% pada tahun

Page 3: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

2011. Target penerimaan Pajak Restoran dari tahun ke tahun terus mengalami

peningkatan dari tahun sebelumnya dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 34,89%.

Secara persentase pertumbuhan target penerimaan juga mengalami peningkatan

antara tahun 2009 ke tahun 2010 dengan tahun 2010 ke tahun 2011 sebesar 1,42%.

Penetapan target penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran tiap tahunnya

didasari oleh beberapa pertimbangan, yaitu:

1. Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya sebagai bahan

perhitungan dalam menetapkan target penerimaan. Dikarenakan realisasi

penerimaan pada tahun sebelumnya cukup signifikan terus melampaui target,

maka di tahun-tahun berikutnya penetapan target penerimaan terus

meningkat.

2. Penerimaan dari sektor Pajak Hotel dan Pajak Restoran dinilai berpotensi

akan terus meningkat. Dengan mengandalkan sektor pariwisata, sejak tahun

2007, Pulau Belitung terpilih sebagai daerah destinasi Sail Indonesia tiap

tahunnya yang merupakan kesempatan pengenalan pariwisata, budaya,

maupun kuliner Pulau Belitung kepada turis mancanegara. Selain itu, upaya

yang dilakukan Pemerintah Daerah untuk memperkenalkan pariwisata,

budaya dan kuliner kepada turis domestik adalah dengan program Visit Babel

Archipelago pada tahun 2010 dengan harapan arus kunjungan wisatawan

asing maupun domestik tiap tahunnya mengalami peningkatan, meskipun

arus kedatangan wisatawan bisa dipengaruhi oleh faktor iklim baik di daerah

asal wisatawan maupun di Belitung sendiri, masa liburan sekolah, hingga

harga tiket penerbangan yang masih tinggi. Dengan begitu, ada sedikit

gambaran untuk menetapkan target penerimaan Pajak Hotel dan Pajak

Restoran di tahun berikutnya.

Page 4: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

3. Kemungkinan adanya calon wajib pajak baru maupun adanya perubahan

dikarenakan adanya wajib pajak yang tutup. Dengan nilai realisasi yang terus

melebihi target penerimaan tiap tahunnya serta upaya Pemerintah Daerah

mengenalkan pariwisata untuk menarik minat turis asing maupun domestik

terus ditingkatkan, diharapkan berpotensi menarik calon wajib pajak baru

yang ingin memanfaatkan peluang bisnis hotel dan restoran.

IV.1.3. Target Penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

Kabupaten Belitung dan Pertumbuhannya pada Tahun 2009 sampai

dengan Tahun 2011

Target penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan dan

pertumbuhannya pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 bisa dilihat pada tabel

4.1.3 di bawah ini:

Tabel 4.1.3 Target Penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan dan

Pertumbuhannya Tahun 2009 - 2011

Tahun

Anggaran

Target Penerimaan Pajak Mineral Bukan

Logam dan Batuan

Pertumbuhan Target Pajak Mineral

Bukan Logam dan Batuan

Persentase Pertumbuhan Target Pajak Mineral Bukan

Logam dan Batuan

2009 Rp 6.553.759.025,00 - -

2010 Rp 9.211.733.245,00 Rp 2.657.974.220,00 40,56%

2011 Rp 12.644.175.090,00 Rp 3.432.441.845,00 37,26%

Rata-rata Pertumbuhan 38,91%

Sumber : Data Olahan

Berdasarkan tabel 4.1.3 di atas, pertumbuhan target penerimaan Pajak Mineral

Bukan Logam dan Batuan juga mengalami peningkatan tiap tahunnya. Peningkatan

dari tahun 2009 adalah sebesar Rp 2.657.974.220,00 menjadi Rp 9.211.733.245,00

Page 5: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

atau meningkat 87,66% pada tahun 2010 dan peningkatan dari tahun 2010 adalah

sebesar Rp 3.432.441.845,00 menjadi Rp 12.644.175.090,00 atau meningkat

77,66% pada tahun 2011. Target penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan

Batuan terus mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dengan rata-rata

pertumbuhan sebesar 38,91%. Secara persentase pertumbuhan target penerimaan

mengalami penurunan antara tahun 2009 ke tahun 2010 dengan tahun 2010 ke

tahun 2011 sebesar 3,30%.

Penetapan target penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan tiap

tahunnya didasari oleh beberapa pertimbangan, yaitu:

1. Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya sebagai bahan

perhitungan dalam menetapkan target penerimaan.

2. Faktor-faktor ekonomi yang sedang berkembang saat ini maupun yang akan

datang yang akan mempengaruhi permintaan pasar serta nilai harga jual.

3. Potensi yang dapat dihasilkan tiap tahunnya yang tergantung pada luasnya

lahan galian dan target produksi yang akan direalisasikan perusahaan.

Target penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan terlihat jauh lebih

besar dibandingkan dengan kedua target penerimaan pajak lainnya. Hal ini

dikarenakan memang sektor pertambangan sudah lama dioptimalisasi oleh

Pemerintah Daerah karena Pulau Belitung memang dari dulu terkenal sebagai

daerah penghasil tambang terutama timah dan kaolin. Oleh sebab itu penerimaan

Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan merupakan penyumbang penerimaan

Pajak Daerah terbesar dibandingkan dengan kedua pajak lainnya, terutama Pajak

Hotel yang baru dianggap memiliki potensi bagus di masa yang akan datang

mengingat mulai terkenalnya Pulau Belitung sebagai salah satu tempat tujuan

wisata terutama lima tahun belakangan ini dan sekarang masuk ke dalam kategori

Page 6: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

empat besar penyumbang terbesar penerimaan Pajak Daerah bersama Pajak

Restoran, Pajak Penerangan Jalan, dan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan.

IV.2. Target Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten Belitung dan

Pertumbuhannya Dari Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011

Target penerimaan Pajak Daerah dan pertumbuhannya dari tahun 2009 sampai

dengan tahun 2011 bisa dilihat pada tabel 4.2.1 berikut ini:

Tabel 4.2.1 Target Penerimaan Pajak Daerah dan Pertumbuhannya Tahun 2009 -

2011

Tahun

Anggaran Target Penerimaan

Pajak Daerah Pertumbuhan Target

Pajak Daerah

Persentase Pertumbuhan Target

Pajak Daerah

2009 Rp 9.429.146.759,00 - -

2010 Rp 12.909.309.649,00 Rp 3.480.162.890,00 36,91%

2011 Rp 18.352.301.467,00 Rp 5.442.991.818,00 42,16%

Rata-rata Pertumbuhan 39,54%

Sumber : Data Olahan

Berdasarkan tabel 4.2.1 di atas, pertumbuhan target penerimaan Pajak Daerah

terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Peningkatan dari tahun 2009 adalah

sebesar Rp 3.480.162.890,00 menjadi Rp 12.909.309.649,00 atau meningkat 36,91%

pada tahun 2010 dan peningkatan dari tahun 2010 adalah sebesar Rp

5.442.991.818,00 menjadi Rp 18.352.301.467,00 atau meningkat 42,16% pada tahun

2011. Target penerimaan Pajak Daerah dari tahun ke tahun terus mengalami

peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 39,54%. Secara persentase

pertumbuhan target penerimaan juga mengalami peningkatan antara tahun 2009 ke

tahun 2010 dengan tahun 2010 ke tahun 2011, yaitu sebesar 5,25%.

Page 7: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Rincian target penerimaan Pajak Daerah periode tahun 2009 sampai dengan

tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 4.2.1 berikut ini:

Tabel 4.2.2 Rincian Target Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2009 - 2011

Jenis Pajak Kabupaten 2009 2010 2011

Pajak Hotel Rp 184.287.765 Rp345.828.568 Rp614.390.182

Pajak Restoran Rp 525.601.372 Rp720.997.010 Rp999.317.384

Pajak Hiburan Rp 170.000.000 Rp187.767.752 Rp179.379.800

Pajak Reklame Rp 433.908.597 Rp520.257.359 Rp410.727.846

Pajak Penerangan Jalan Rp 1.503.590.000 Rp1.837.913.215 Rp2.146.000.000

Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Rp 6.553.759.025 Rp9.211.733.245 Rp12.644.175.090

Pajak Parkir Rp 28.000.000 Rp28.000.000 Rp33.600.000

Pajak Sarang Burung Walet Rp 30.000.000 Rp56.812.500 Rp60.000.000

Pajak Air Tanah - - Rp33.624.000

Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan - - Rp1.231.087.165

Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah Kabupaten

Belitung

Berdasarkan tabel 4.2.2 di atas, empat target penerimaan yang meningkat paling

besar dari tahun 2009 ke tahun 2010 adalah Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

sebesar Rp 2.657.974.220,00 atau sebesar 40,56%, Pajak Penerangan Jalan sebesar

Rp 334.323.215,00 atau sebesar 22,23%, Pajak Restoran sebesar Rp 195.395.638,00

atau sebesar 37,18%, dan Pajak Hotel sebesar Rp 161.540.803,00 atau sebesar

87,66%.

Dan juga, empat target penerimaan yang meningkat paling besar dari tahun 2010

ke tahun 2011 adalah Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan sebesar Rp

Page 8: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

3.432.441.845,00 atau sebesar 37,26%, Pajak Penerangan Jalan sebesar Rp

308.086.785,00 atau sebesar 16,76%, Pajak Restoran sebesar Rp 278.320.374,00 atau

sebesar 38,60%, dan Pajak Hotel sebesar Rp 268.561.614,00 atau sebesar 77,66%.

Pertimbangan kenaikan target penerimaan Pajak Daerah didasari oleh:

1. Intensifikasi, yaitu mengoptimalisasi objek pajak yang sudah ada. Dalam hal

ini adalah Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Penerangan Jalan, dan Pajak

Mineral Bukan Logam dan Batuan karena dinilai berpotensi terus meningkat

tiap tahunnya serta penyumbang terbesar bagi penerimaan Pajak Daerah.

2. Ekstensifikasi, yaitu menggali objek pajak baru yang bisa dijadikan sumber

pendapatan daerah.

Ketiga pajak yang menjadi konsentrasi peneliti masuk dalam empat besar target

penerimaan yang meningkat paling besar baik dari tahun 2009 ke tahun 2010

maupun dari tahun 2010 ke tahun 2011. Ketiga pajak ini memang merupakan target

pengoptimalan Pemerintah Daerah karena angka realisasinya tiap tahun terus

meningkat.

Pajak Penerangan Jalan juga masuk ke dalam empat besar target penerimaan

yang meningkat paling besar dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Dengan

meningkatnya angka target penerimaan Pajak Penerangan Jalan dari tahun ke tahun,

diharapkan angka realisasi penggunaan tenaga listrik di Kabupaten Belitung terus

meningkat dan dimanfaatkan oleh masyarakat secara merata.

IV.3. Target Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Belitung dan

Pertumbuhannya Dari Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011

Target penerimaan Pendapatan Asli Daerah dan pertumbuhannya dari tahun

2009 sampai dengan tahun 2011 bisa dilihat pada tabel 4.3.1 berikut ini:

Page 9: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Tabel 4.3.1 Target Pendapatan Asli Daerah dan Pertumbuhannya Tahun 2009 -

2011

Tahun

Anggaran

Target Penerimaan Pendapatan Asli

Daerah

Pertumbuhan Target Pendapatan Asli

Daerah

Persentase Pertumbuhan Target

Pendapatan Asli Daerah

2009 Rp 47.880.374.449,00 - -

2010 Rp 43.782.205.537,00 (Rp 4.098.168.912,00) (9,36%)

2011 Rp 50.552.273.953,00 Rp 6.770.068.416,00 15,46%

Rata-rata Pertumbuhan 3,05%

Sumber : Data Olahan

Berdasarkan tabel 4.3.1 di atas, rata-rata pertumbuhan target penerimaan

Pendapatan Asli Daerah tahun 2009-2011 adalah sebesar 3,05%. Rata-rata

pertumbuhan target penerimaan yang kecil disebabkan karena adanya penurunan

target penerimaan pada tahun 2010 dibanding tahun 2009. Target penerimaan

Pendapatan Asli Daerah mengalami penurunan dari tahun 2009 sebesar Rp

4.098.168.912,00 menjadi Rp 43.782.205.537,00 atau menurun 9,36% pada tahun

2010. Sedangkan target penerimaan Pendapatan Asli Daerah dari tahun 2010 ke

tahun 2011 meningkat sebesar Rp 6.770.068.416,00 menjadi Rp 50.552.273.953,00

atau meningkat 15,46%. Secara persentase pertumbuhan target penerimaan juga

mengalami peningkatan antara tahun 2009 ke tahun 2010 dengan tahun 2010 ke

tahun 2011 sebesar 6,1%.

Penurunan target penerimaan Pendapatan Asli Daerah pada tahun 2010

dikarenakan adanya penurunan target penerimaan Retribusi Daerah tahun 2009

karena realisasi penerimaan Retribusi Daerah pada tahun 2009 tidak mencapai target

penerimaan.

Page 10: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Pada tahun 2009, realisasi penerimaan Retribusi Daerah yang tidak mencapai

target penerimaan adalah Retribusi Pelayanan Kesehatan dan Retribusi Perizinan

Tertentu. Sesuai pengertiannya, Retribusi Pelayanan Kesehatan merupakan pungutan

daerah sebagai pembayaran atas pelayanan kesehatan di tempat pelayanan kesehatan,

pungutan ini diperoleh dari masyarakat yang memanfaatkan jasa yang disediakan

oleh tempat pelayan kesehatan tersebut, maka realisasi penerimaan Retribusi

Pelayanan Kesehatan yang tidak mencapai target penerimaan bisa dibilang

dikarenakan menurunnya angka masyarakat yang memanfaatkan jasa pelayanan

kesehatan tersebut sehingga target penerimaan yang sudah ditetapkan realisasinya

tidak mencapai target penerimaan.

Kemudian penetapan menurunkan target penerimaan untuk Retribsi Perizinan

Tertentu salah satunya dilakukan untuk menurunkan ekonomi biaya yang tinggi bagi

masyarakat yang bisa mengganggu iklim usaha, memperlemah daya saing, dan

menghambat perkembangan investasi dan perekonomian daerah. Dengan penurunan

target penerimaan Retribusi Daerah pada tahun 2010, justru realisasi penerimaannya

melebihi target sebesar 1,5% dibandingkan dengan tahun 2009 dan 2011 yang tidak

mencapai target penerimaan.

Penyebab lainnya penurunan target penerimaan Pendapatan Asli Daerah pada

tahun 2010 adalah adanya penurunan target penerimaan Lain-lain PAD yang Sah.

Hal ini bisa disebabkan oleh menurunnya hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak

dipisahkan secara tunai atau angsuran/cicilan yang akan terjadi pada tahun 2010 dan

faktor penyebab lainnya.

Page 11: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

IV.4. Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan

Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Kabupaten Belitung pada

Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011

IV.4.1. Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Hotel Kabupaten Belitung

pada Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011

Berikut ini merupakan grafik target dan realisasi penerimaan Pajak Hotel

Kabupaten Belitung pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 yang diolah dari

data yang diperoleh dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Kekayaan dan Aset

Daerah Kabupaten Belitung:

Berdasarkan grafik 2 di atas, target dan realisasi penerimaan Pajak Hotel pada

tahun 2009 masing-masing sebesar Rp 184.287.765,00 dan Rp 334.328.508,00.

Kemudian target dan realisasi penerimaan pada tahun 2010 masing-masing sebesar

Rp 345.828.568,00 dan Rp 593.776.941,00. Dan, target dan realisasi penerimaan

Rp0.00

Rp100,000,000.00

Rp200,000,000.00

Rp300,000,000.00

Rp400,000,000.00

Rp500,000,000.00

Rp600,000,000.00

Rp700,000,000.00

Rp800,000,000.00

Rp900,000,000.00

2009 2010 2011

Grafik 2

Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Hotel Tahun 2009 -

2011

Target

Realisasi

Page 12: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

pada tahun 2011 masing-masing sebesar Rp 614.390.182,00 dan Rp

798.340.028,00.

Pada tahun 2009, realisasi penerimaan Pajak Hotel melebihi target penerimaan

sebesar Rp 150.040.743,00 atau sebesar 81,42%. Pada tahun 2010 realisasi

penerimaan melebihi target penerimaan sebesar Rp 247.948.373,00 atau sebesar

71,70%. Dan pada tahun 2011, realisasi penerimaan melebihi target penerimaan

sebesar Rp 183.949.846,00 atau sebesar 29,94% dengan rata-rata pertumbuhan

sebesar 61,02% tiap tahunnya.

Setiap tahunnya, realisasi penerimaan Pajak Hotel terus melebihi target

penerimaan meskipun secara persentase mengalami penurunan. Pencapaian

realisasi terbesar yang melebihi target penerimaan terjadi pada tahun 2010, yaitu

sebesar Rp 247.948.373,00. Sedangkan secara persentase, pencapaian realisasi

terbesar yang melebihi target penerimaan terjadi pada tahun 2009, yaitu sebesar

81,42%.

Berikut ini merupakan grafik perbandingan antara realisasi penerimaan pada

tahun 2009 dengan tahun 2010 dan antara tahun 2010 dan tahun 2011:

Rp0.00

Rp100,000,000.00

Rp200,000,000.00

Rp300,000,000.00

Rp400,000,000.00

Rp500,000,000.00

Rp600,000,000.00

Rp700,000,000.00

Rp800,000,000.00

Rp900,000,000.00

Tahun 2009-2010 Tahun 2010-2011

Grafik 2.1

Perbandingan Realisasi Penerimaan Pajak Hotel Tahun

2009-2010 dan 2010-2011

Realisasi Tahun Lalu

Realisasi Tahun Ini

Page 13: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Berdasarkan grafik 2.1 di atas, realisasi penerimaan Pajak Hotel pada tahun

2009 adalah Rp 334.328.508,00 yang kemudian meningkat menjadi Rp

593.776.941,00 pada tahun 2010 atau meningkat Rp 259.448.433,00 atau 77,60%

dari tahun 2009. Kemudian pada tahun 2011, realisasi penerimaan Pajak Hotel

kembali meningkat menjadi Rp 798.340.028,00 atau meningkat Rp 204.563.087,00

atau 34,45% dari tahun 2010. Jumlah ini menurun sebesar Rp 54.885.346,00 atau

43,15% dari peningkatan yang terjadi antara tahun 2009 dan 2010.

Realisasi penerimaan Pajak Hotel terus melebihi realisasi penerimaan tahun

sebelumnya meskipun secara persentase mengalami penurunan. Pencapaian

realisasi terbesar yang melebihi realisasi penerimaan tahun sebelumnya baik secara

nominal maupun persentase terjadi pada perbandingan antara tahun 2009 dan tahun

2010, yaitu sebesar Rp 259.448.433,00 dan 77,60%.

IV.4.2. Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Restoran Kabupaten Belitung

pada Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011

Berikut ini merupakan grafik target dan realisasi penerimaan Pajak Restoran

Kabupaten Belitung pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 yang diolah dari

data yang diperoleh dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Kekayaan dan Aset

Daerah Kabupaten Belitung:

Page 14: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Berdasarkan grafik 3 di atas, target dan realisasi penerimaan Pajak Restoran

pada tahun 2009 masing-masing sebesar Rp 525.601.372,00 dan Rp

1.069.877.123,00. Kemudian target dan realisasi penerimaan pada tahun 2010

masing-masing sebesar Rp 720.997.010,00 dan Rp 1.129.380.531,00. Dan, target

dan realisasi penerimaan pada tahun 2011 masing-masing sebesar Rp

999.317.384,00 dan Rp 1.471.158.202,54.

Pada tahun 2009, realisasi penerimaan Pajak Restoran melebihi target

penerimaan lebih dari dua kali lipat dari target penerimaan, yaitu sebesar Rp

544.275.751,00 atau sebesar 103,55%. Pada tahun 2010, realisasi penerimaan

melebihi target penerimaan sebesar Rp 408.383.521,00 atau sebesar 56,64%. Dan

pada tahun 2011, realisasi penerimaan melebihi target penerimaan Rp

471.840.818,54 atau sebesar 47,22% dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 69,14%

tiap tahunnya.

Setiap tahunnya, realisasi penerimaan Pajak Restoran terus melebihi target

penerimaan meskipun secara persentase juga mengalami penurunan seperti Pajak

Rp0.00

Rp200,000,000.00

Rp400,000,000.00

Rp600,000,000.00

Rp800,000,000.00

Rp1,000,000,000.00

Rp1,200,000,000.00

Rp1,400,000,000.00

Rp1,600,000,000.00

2009 2010 2011

Grafik 3

Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Restoran Tahun

2009 - 2011

Target

Realisasi

Page 15: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Hotel. Pencapaian realisasi terbesar yang melebihi target penerimaan terjadi pada

tahun 2009, yaitu sebesar Rp 544.275.751,00 atau 103,55%.

Di bawah ini merupakan grafik perbandingan antara realisasi penerimaan pada

tahun 2009 dengan tahun 2010 dan antara tahun 2010 dan tahun 2011:

Berdasarkan grafik 3.1 di atas, realisasi penerimaan Pajak Restoran pada tahun

2009 adalah Rp 1.069.877.123,00 yang kemudian meningkat menjadi Rp

1.129.380.531,00 pada tahun 2010 atau meningkat Rp 59.503.408,00 atau 5,56%

dari tahun 2009. Kemudian pada tahun 2011, realisasi penerimaan Pajak Restoran

kembali meningkat menjadi Rp 1.471.158.202,54 atau meningkat Rp

341.777.671,54 atau 30,26% dari tahun 2010. Jumlah ini meningkat sebesar Rp

282.274.263,54 atau 24,70% dari peningkatan yang terjadi antara tahun 2009 dan

2010.

Realisasi penerimaan Pajak Restoran juga terus melebihi realisasi penerimaan

tahun sebelumnya baik secara persentase maupun secara nominal. Pencapaian

realisasi terbesar yang melebihi realisasi penerimaan tahun sebelumnya baik secara

Rp0.00

Rp200,000,000.00

Rp400,000,000.00

Rp600,000,000.00

Rp800,000,000.00

Rp1,000,000,000.00

Rp1,200,000,000.00

Rp1,400,000,000.00

Rp1,600,000,000.00

Tahun 2009-2010 Tahun 2010-2011

Grafik 3.1

Perbandingan Realisasi Penerimaan Pajak Restoran Tahun

2009-2010 dan 2010-2011

Realisasi Tahun Lalu

Realisasi Tahun Ini

Page 16: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

nominal maupun persentase terjadi pada perbandingan antara tahun 2010 dan tahun

2011, yaitu sebesar Rp 341.777.671,54 dan 30,26%.

Realisasi penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran yang melebihi target

penerimaan ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:

1. Jumlah wisatawan yang datang ke Belitung

Tingginya angka realisasi penerimaan Pajak hotel dan Pajak Restoran

tidak terlepas dari tingginya angka wisatawan yang memanfaatkan jasa hotel

dan restoran. Dengan terpilihnya sebagai daerah destinasi Sail Indonesia

sejak tahun 2007 serta adanya program Visit Babel Archipelago pada tahun

2010 merupakan salah satu faktor penyebab arus kunjungan wisatawan ke

Belitung tiap tahunnya yang terus meningkat.

Tabel 4.4.1 berikut ini menunjukkan pertumbuhan arus kunjungan

wisatawan yang berkunjung ke Belitung dari tahun 2009 sampai dengan

tahun 2011:

Tabel 4.4.1 Pertumbuhan Arus Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Belitung

Keadaan Tahun 2009 – 2011

Tahun Jumlah Wisatawan

Pertumbuhan Jumlah

Wisatawan

Persentase Pertumbuhan Jumlah

Wisatawan

2009 42.233 - -

2010 50.501 8.268 19,56%

2011 83.893 33.392 66,12%

Rata-rata Pertumbuhan 42,84% Sumber : Data Olahan

Dari tabel 4.4.1 tersebut, arus kunjungan wisatawan ke Belitung terus

meningkat terutama dari tahun 2010 ke tahun 2011 yang meningkat

signifikan. Pada tahun 2009, tercatat jumlah wisatawan yang berkunjung ke

Page 17: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Belitung sebanyak 42.233 wisatawan. Jumlah ini meningkat 19,56% dari

tahun 2009 atau sebanyak 8.268 wisatawan menjadi 50.501 wisatawan pada

tahun 2010. Pada tahun 2011, peningkatan jumlah wisatawan yang

berkunjung sebesar 66,12% atau sebanyak 33.392 wisatawan menjadi 83.893

wisatawan dari tahun 2010 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 42,84% tiap

tahunnya.

2. Promosi yang ditawarkan pihak hotel dan travel

Meningkatnya jumlah wisatawan tiap tahunnya yang berkunjung ke

Belitung tidak lepas dari peran pihak hotel dan travel yang ikut membantu

Pemerintah Daerah mempromosikan pariwisata Belitung. Terbukti, dengan

gencarnya pihak hotel dan travel menawarkan promosi paket liburan dengan

harga murah yang akan menarik minat wisatawan untuk datang ke Belitung

terutama wisatawan domestik, tiap tahunnya jumlah wisatawan terus

meningkat terutama wisatawan domestik dan peningkatan ini terjadi tiap

bulannya yang sebelumnya pada tahun 2009, wisatawan yang berkunjung

terbanyak hanya terjadi pada bulan-bulan tertentu saja.

Sebelumnya, banyaknya wisatawan yang berkunjung tiap bulannya ke

Belitung tergantung pada masa liburan, seperti memilih waktu berkunjung

pada saat libur sekolah, libur lebaran, dan libur natal dan tahun baru. Selain

itu bisa juga dipengaruhi oleh musim yang sedang terjadi baik di Belitung

sendiri maupun di tempat asal para wisatawan terutama wisatawan asing,

seperti memilih waktu berkunjung pada saat tidak terjadi musim hujan di

Belitung, atau untuk menghindari musim panas maupun musim dingin di

daerah asalnya. Hal ini menyebabkan jumlah wisatawan yang berkunjung

hanya tinggi pada bulan-bulan tertentu saja. Namun, dengan adanya upaya

Page 18: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

promosi yang ditawarkan pihak hotel maupun travel, bisa mendatangkan

wisatawan tidak hanya pada bulan-bulan tertentu saja sehingga rata-rata

wisatawan yang berkunjung tiap bulannya bisa ditingkatkan tiap tahunnya.

Pada tahun 2009, rata-rata kunjungan wisatawan ke Belitung tiap bulannya

sebanyak 3.519 wisatawan. Jumlah ini meningkat 19,58% atau sebesar 689

dari tahun 2009 menjadi 4.208 wisatawan per bulannya pada tahun 2010 dan

kembali meningkat 66,14% atau sebesar 2.783 dari tahun 2010 menjadi 6.991

wisatawan per bulannya pada tahun 2011.

3. Peran penduduk lokal sebagai konsumen pun menjadi faktor lainnya

Selain wisatawan asing maupun domestik yang memanfaatkan jasa

restoran-restoran dengan kuliner khas Belitung, penduduk lokal pun mulai

berpengaruh dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan restoran-restoran

dengan jenis kuliner baik kuliner khas Belitung maupun jenis kuliner yang

sudah umum di luar kuliner khas Belitung sendiri.

4. Jumlah wajib pajak yang terus bertambah

Seiring dengan jumlah wisatawan yang terus meningkat, jumlah wajib

pajak juga terus meningkat untuk mengimbangi jumlah wisatawan serta

memberikan pilihan kepada para wisatawan. Peningkatan jumlah wajib pajak

dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 bisa dilihat pada tabel 4.4.2 di

berikut ini:

Page 19: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Tabel 4.4.2 Jumlah Wajib Pajak Hotel dan Pajak Restoran Tahun 2009 - 2011

Tahun Anggaran Jumlah Wajib Pajak Hotel Jumlah Wajib Pajak Restoran

2009 17 192

2010 19 215

2011 22 243

Sumber: Dinas Pendapatan, Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah Kabupaten

Belitung

Berdasarkan tabel 4.2.2 di atas, terlihat perbedaan jauh antara jumlah

wajib Pajak Hotel dan wajib Pajak Restoran. Hal ini membuktikan penyebab

tingginya angka realisasi penerimaan Pajak Restoran serta peran penduduk

lokal dalam memanfaatkan jasa restoran meskipun saat ini peran dari

wisatawan sudah mulai berpengaruh.

Jumlah wajib Pajak Hotel dan Pajak Restoran tiap tahunnya terus

mengalami peningkatan. Pada tahun 2009, jumlah wajib Pajak Hotel dan

Pajak Restoran masing-masing sebanyak 17 dan 192. Jumlah ini meningkat

pada tahun 2010 masing-masing sebanyak 2 dan 31 menjadi 19 untuk wajib

Pajak Hotel dan 215 untuk wajib Pajak Restoran. Pada tahun 2011, jumlah ini

kembali meningkat masing-masing sebesar 2 dan 25 menjadi 21 untuk wajib

Pajak Hotel dan 243 untuk wajib Pajak Restoran. Meskipun jumlah wajib

Pajak Hotel cenderung masih sedikit, namun diperkirakan akan terus

bertambah tiap tahunnya.

Page 20: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

IV.4.3. Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan

Batuan Kabupaten Belitung pada Tahun 2009 sampai dengan Tahun

2011

Berdasarkan grafik 4 di atas, target dan realisasi Pajak Mineral Bukan Logam

dan Batuan pada tahun 2009 masing-masing sebesar Rp 6.553.759.025,00 dan Rp

6.466.132.276,00. Kemudian target dan realisasi pada tahun 2010 masing-masing

sebesar Rp 9.211.733.245,00 dan Rp 11.179.664.733,00. Dan target dan realisasi

pada tahun 2011 masing-masing sebesar Rp 12.664.175.090,00 dan Rp

17.368.563.724,96.

Pada tahun 2009, realisasi penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan

Batuan tidak mencapai target penerimaan, yaitu kurang Rp 87.626.749,00 atau

kurang 1,34% dari target penerimaan. Pada tahun 2010, realisasi penerimaan

melebihi target penerimaan sebesar Rp 1.967.931.488,00 atau sebesar 21,36%. Dan

pada tahun 2011, realisasi penerimaan melebihi target penerimaan Rp

4.704.388.634,96 atau sebesar 37,15% dan sekaligus menjadi periode pencapaian

Rp0.00

Rp2,000,000,000.00

Rp4,000,000,000.00

Rp6,000,000,000.00

Rp8,000,000,000.00

Rp10,000,000,000.00

Rp12,000,000,000.00

Rp14,000,000,000.00

Rp16,000,000,000.00

Rp18,000,000,000.00

Rp20,000,000,000.00

2009 2010 2011

Grafik 4

Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Mineral Bukan

Logam dan Batuan Tahun 2009 - 2011

Target

Realisasi

Page 21: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

realisasi terbesar yang melebihi target penerimaan baik secara nominal maupun

persentase .

Pada tahun 2009, realisasinya tidak mencapai target penerimaan, hal ini bisa

disebabkan oleh tiga faktor, yaitu :

1. Kontrak permintaan yang sudah habis atau permintaan pasar yang menurun

sehingga produksi pun ikut menurun;

2. Perusahaan sudah kehabisan lahan untuk digali atau belum menemukan lahan

baru, dan

3. Perusahaan sudah menutup usahanya.

Di bawah ini merupakan grafik perbandingan antara realisasi penerimaan pada

tahun 2009 dengan tahun 2010 dan antara tahun 2010 dan tahun 2011:

Berdasarkan grafik 4.1 di atas, realisasi penerimaan Pajak Mineral Bukan

Logam dan Batuan pada tahun 2009 adalah Rp 6.466.132.276,00 yang kemudian

meningkat menjadi Rp 11.179.664.733,00 pada tahun 2010 atau meningkat Rp

4.713.532.457,00 atau 72,90% dari tahun 2009. Kemudian pada tahun 2011,

Rp0.00

Rp2,000,000,000.00

Rp4,000,000,000.00

Rp6,000,000,000.00

Rp8,000,000,000.00

Rp10,000,000,000.00

Rp12,000,000,000.00

Rp14,000,000,000.00

Rp16,000,000,000.00

Rp18,000,000,000.00

Rp20,000,000,000.00

Tahun 2009-2010 Tahun 2010-2011

Grafik 4.1

Perbandingan Realisasi Penerimaan Pajak Mineral Bukan

Logam dan Batuan Tahun 2009-2010 dan 2010-2011

Realisasi Tahun Lalu

Realisasi Tahun Ini

Page 22: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

realisasi penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan kembali meningkat

menjadi Rp 17.368.563.724,96 atau meningkat Rp 6.188.898.991,96 atau 55,36%

dari tahun 2010. Jumlah ini meningkat secara nominal sebesar Rp 1.475.366.534,96

dari peningkatan yang terjadi antara tahun 2009 dan 2010 dan menurun secara

persentase sebesar 17,54% dari peningkatan yang terjadi antara tahun 2009 dan

2010.

Realisasi penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan juga terus

melebihi realisasi penerimaan tahun sebelumnya meskipun mengalami penurunan

secara persentase. Pencapaian realisasi terbesar yang melebihi realisasi penerimaan

tahun sebelumnya secara nominal terjadi pada perbandingan antara tahun 2010 dan

tahun 2011, yaitu sebesar Rp 6.188.898.991,96 dan Pencapaian realisasi terbesar

yang melebihi realisasi penerimaan pada tahun sebelumnya secara persentase

terjadi pada perbandingan antara tahun 2009 dan tahun 2010 72,90%.

Realisasi penerimaan yang melebihi target penerimaan bisa disebabkan oleh:

1. Permintaan pasar yang tinggi, kaolin merupakan komoditi ekspor India,

Bangladesh, Ras Al Khaimah, dan UAE, dan kaolin asal Belitung adalah

satu-satunya jenis kaolin yang digunakan perusahaan keramik dengan nama

dagang Essenza karena kaolin asal Belitung merupakan jenis kaolin yang

terbaik dibandingkan dengan kaolin asal daerah lain. Selain itu, pasir

bangunan dari Belitung juga menjadi komoditi ekspor ke Singapura untuk

perluasan wilayahnya.

2. Harga jual perusahaan atas jenis-jenis mineral bukan logam dan batuan. Sejak

tahun 2010 harga jual jenis-jenis mineral bukan logam dan batuan ditetapkan

naik karena nilai pasar tambang mineral bukan logam dan batuan di

Kabupaten Belitung tergolong rendah sehingga tarif Pajak Mineral Bukan

Page 23: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Logam dan Batuan pun ditetapkan naik pada tahun 2010 menjadi 25% dari

20% yang menyebabkan nilai objek pajak menjadi tinggi.

3. Luas areal galian yang terus meningkat dari tahun sebelumnya. Luas areal

galian pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 masing-masing adalah

1.417.500 M2, 2.140.150 M2, dan 5.121.128 M2.

IV.5. Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten Belitung

pada Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011

Berdasarkan grafik 5 di atas, target dan realisasi penerimaan Pajak Daerah pada

tahun 2009 masing-masing sebesar Rp 9.429.146.759,00 dan Rp 10.472.707.615,00,

Rp 1.043.560.856,00 atau sebesar 11,07% melebihi target penerimaan. Kemudian

target dan realisasi penerimaan pada tahun 2010 masing-masing sebesar Rp

12.909.309.649,00 dan Rp 16.073.621.467,12, Rp 3.164.311.818,12 atau sebesar

24,51% melebihi target. Dan, target dan realisasi penerimaan pada tahun 2011

masing-masing sebesar Rp 18.352.301.467,00 dan Rp 28.593.342.027,30, Rp

10.241.040.560,30 atau sebesar 55,80% melebihi target.

Rp0.00

Rp5,000,000,000.00

Rp10,000,000,000.00

Rp15,000,000,000.00

Rp20,000,000,000.00

Rp25,000,000,000.00

Rp30,000,000,000.00

Rp35,000,000,000.00

2009 2010 2011

Grafik 5

Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Tahun

2009 - 2011

Target

Realisasi

Page 24: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Setiap tahunnya, realisasi penerimaan Pajak Daerah terus melebihi target

penerimaan baik secara nominal maupun persentase. Pencapaian realisasi terbesar

yang melebihi target penerimaan terjadi pada tahun 2011, yaitu sebesar Rp

28.593.342.027,30 atau 55,80%.

Peningkatan penerimaan tiap tahunnya ini disebabkan oleh realisasi penerimaan

Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Penerangan Jalan, dan Pajak Mineral Bukan

Logam dan Batuan melebihi target penerimaan tiap tahunnya, kecuali realisasi

penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan pada tahun 2009 yang tidak

mencapai target penerimaan. Khusus pada tahun 2011, realisasi penerimaan Pajak

Daerah yang begitu tinggi melebihi target penerimaan juga dikarenakan oleh adanya

mutasi dua jenis Pajak Provinsi ke Pajak Kabupaten, yaitu Pajak Air Tanah dan Bea

Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan menjadi faktor tingginya angka

penerimaan Pajak Daerah.

Di bawah ini merupakan grafik perbandingan antara realisasi penerimaan pada

tahun 2009 dengan tahun 2010 dan antara tahun 2010 dan tahun 2011:

Rp0.00

Rp5,000,000,000.00

Rp10,000,000,000.00

Rp15,000,000,000.00

Rp20,000,000,000.00

Rp25,000,000,000.00

Rp30,000,000,000.00

Rp35,000,000,000.00

Tahun 2009-2010 Tahun 2010-2011

Grafik 5.1

Perbandingan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Tahun

2009-2010 dan 2010-2011

Realisasi Tahun Lalu

Realisasi Tahun Ini

Page 25: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Berdasarkan grafik 5.1 di atas, realisasi penerimaan Pajak Daerah pada tahun

2009 adalah Rp 10.472.707.615,00 yang kemudian meningkat menjadi Rp

16.073.621.467,12 pada tahun 2010 atau meningkat Rp 5.600.913.852,12 atau

53,48% dari tahun 2009. Kemudian pada tahun 2011, realisasi penerimaan Pajak

Daerah kembali meningkat menjadi Rp 28.593.342.027,30 atau meningkat Rp

12.519.720.560,18 atau 77,89% dari tahun 2010. Jumlah ini meningkat sebesar Rp

6.918.806.708,06 atau 24,41% dari peningkatan yang terjadi antara tahun 2009 dan

2010.

Realisasi penerimaan Pajak Daerah juga terus melebihi realisasi penerimaan

tahun sebelumnya baik secara persentase maupun secara nominal. Pencapaian

realisasi terbesar yang melebihi realisasi penerimaan tahun sebelumnya baik secara

nominal maupun persentase terjadi pada perbandingan antara tahun 2010 dan tahun

2011, yaitu sebesar Rp 12.519.720.560,18 dan 77,89%.

Langkah-langkah yang ditempuh untuk mengoptimalkan realisasi penerimaan

semua Pajak Daerah adalah sebagai berikut:

1. Pemeriksaan wajib pajak, dilakukan untuk menguji kepatuhan pemenuhan

kewajiban perpajakan dengan memeriksa SSPD dan pembukuan dengan

tingkat nilai kewajaran pajak terutang.

2. Pembinaan wajib pajak, para wajib pajak yang memliki kewajiban

perpajakannya terutama untuk sektor Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak

Mineral Mineral Bukan Logan dan Batuan diberikan pembinaan agar kinerja

wajib pajak dalam kewajiban perpajakannya lebih dapat ditingkatkan.

3. Sosialisasi wajib pajak, dalam pelaksanaan sosialisasi bertujuan untuk

meningkatkan kesadaran dan kepedulian wajib pajak.

Page 26: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

4. Uji petik wajib pajak, selama kegiatan proses kerja perusahaan dari segala

sektor, dapat dilakukan pemantauan terus-menerus sepanjang kegiatan kerja.

IV.6. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Belitung pada

Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011

Berikut ini merupakan grafik target dan realisasi penerimaan Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Belitung pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 yang

diolah dari data yang diperoleh dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Kekayaan dan

Aset Daerah Kabupaten Belitung:

Berdasarkan grafik 6 di atas, target dan realisasi penerimaan Pendapatan Asli

Daerah pada tahun 2009 masing-masing sebesar Rp 47.880.374.449,00 dan Rp

50.474.195.340,00, Rp 2.593.820.891,00 atau 5,42% melebihi target penerimaan.

Kemudian target dan realisasi penerimaan pada tahun 2010 masing-masing sebesar

Rp 43.782.205.537,00 dan Rp 50.051.051.036,12, Rp 6.268.845.499,12 atau

Rp0.00

Rp10,000,000,000.00

Rp20,000,000,000.00

Rp30,000,000,000.00

Rp40,000,000,000.00

Rp50,000,000,000.00

Rp60,000,000,000.00

Rp70,000,000,000.00

2009 2010 2011

Grafik 6

Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun

2009 - 2011

Target

Realisasi

Page 27: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

14,32% melebihi target penerimaan. Dan target dan realisasi penerimaan pada

tahun 2011 masing-masing sebesar Rp 50.552.273.953,00 dan Rp

61.999.396.401,13, Rp 11.447.122.448,13 atau 22,64%. Meskipun pada tahun 2010

mengalami penurunan target penerimaan Pendapatan Asli Daerah, namun ternyata

realisasinya justru hampir menyamai realisasi pendapatan pada tahun 2009 dan

menjadi satu-satunya periode dari tiga periode penelitian yang realisasinya

melampaui target penerimaan, yaitu dari sektor Pajak Daerah 25% melebihi target

penerimaan, sektor Retribusi Daerah 1,5% melebihi target penerimaan, sektor Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 59,82% melebihi target

penerimaan, dan sektor Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 9,95%

melebihi target penerimaan. Pencapaian realisasi terbesar yang melebihi target

penerimaan terjadi pada tahun 2011, yaitu sebesar Rp 61.999.396.401,13 atau

22,64%.

Di bawah ini merupakan grafik perbandingan antara realisasi penerimaan pada

tahun 2009 dengan tahun 2010 dan antara tahun 2010 dan tahun 2011:

Rp0.00

Rp10,000,000,000.00

Rp20,000,000,000.00

Rp30,000,000,000.00

Rp40,000,000,000.00

Rp50,000,000,000.00

Rp60,000,000,000.00

Rp70,000,000,000.00

Tahun 2009-2010 Tahun 2010-2011

Grafik 6.1

Perbandingan Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli

Daerah Tahun 2009-2010 dan 2010-2011

Realisasi Tahun Lalu

Realisasi Tahun Ini

Page 28: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Berdasarkan grafik 6.1 di atas, realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah

pada tahun 2009 adalah Rp 50.474.195.340,00 yang kemudian mengalami

penurunan menjadi Rp 50.051.051.036,36 pada tahun 2010 atau menurun Rp

423.144.303,88 atau minus 0,84% dari tahun 2009. Kemudian pada tahun 2011,

realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah kembali meningkat menjadi Rp

61.999.396.401,13 atau meningkat Rp 11.948.345.365,01 atau 23,87% dari tahun

2010.

Realisasi penerimaan pada tahun 2010 meskipun melebihi target penerimaan

namun tidak melebihi realisasi penerimaan pada tahun 2009, hal ini dikarenakan

adanya penurunan juga dari realisasi penerimaan Retribusi Daerah dan Lain-lain

Pendapatan Asli Daerah yang Sah dari tahun 2009.

Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah yang melebihi target penerimaan

disebabkan oleh:

1. Realisasi penerimaan Pajak Daerah yang tiap tahunnya terus melebihi target

penerimaan serta realisasi penerimaannya terus meningkat dari realisasi

tahun-tahun sebelumnya.

2. Pendapatan dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan yang

diterima dari hasil penyertaan modal tiap tahunnya terus melebihi target

penerimaan meskipun target penerimaannya mengalami penurunan tiap

tahunnya.

3. Pendapatan dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah tiap tahunnya

juga terus melebihi target penerimaan meskipun realisasi penerimaannya

mengalami penurunan tiap tahunnya.

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Belitung merupakan PAD tertinggi yang

diperoleh dibandingkan dengan 6 Kabupaten lainnya yang ada di Provinsi Bangka

Page 29: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Belitung dengan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan masih menjadi

penyumbang terbesar penerimaan PAD, diikuti oleh Pajak Penerangan Jalan, Pajak

Restoran, dan Pajak Hotel.

Melihat dari realisasi penerimaan baik Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak

Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Daerah, dan Pendapatan Asli Daerah

yang terus melebihi target penerimaan kecuali realisasi Pajak Mineral Bukan

Logam dan Batuan pada tahun 2009, penentuan target penerimaan terlihat

ditetapkan sedikit lebih kecil. Hal ini disebabkan karena menetapkan target

penerimaan harus berdasarkan beberapa pertimbangan seperti yang sudah

dijelaskan sebelumnya. Penetapan target penerimaan harus disesuaikan dengan

rencana anggaran pengeluaran dan belanja daerah. Penetapan target penerimaan

yang berlebihan dikhawatirkan akan mengurangi nilai efektifitas kinerja daerah

dalam mengoptimalisasi seluruh potensi yang ada dalam rangka menunjang

pendapatan yang bisa diterima daerah apabila realisasi penerimaannya tidak

mencapai target penerimaan.

IV.7. Kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Mineral Bukan

Logam dan Batuan Terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten

Belitung pada Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011

Berikut ini merupakan grafik kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak

Mineral Bukan Logam dan Batuan terhadap peningkatan penerimaan Pajak

Kabupaten Belitung pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 yang diolah dari

data yang diperoleh dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah

Kabupaten Belitung:

Page 30: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Berdasarkan grafik 7 di atas, pada tahun 2009 total penerimaan Pajak Hotel,

Pajak Restoran, dan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah sebesar Rp

7.870.337.907,00 dan jumlah penerimaan Pajak Daerah adalah sebesar Rp

10.472.707.615,00. Artinya, 75,15% dari Pajak Daerah dihasilkan dari penerimaan

ketiga pajak ini. Dengan rincian sebesar 3,19% kontribusi dari Pajak Hotel, 10,26%

kontribusi dari Pajak Restoran, dan 61,74% kontribusi dari Pajak Mineral Bukan

Logam dan Batuan. Penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan merupakan

kontribusi terbesar terhadap penerimaan Pajak Daerah pada tahun 2009.

Pada tahun 2010, total penerimaan Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak

Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah sebesar Rp 12.902.822.205,00 atau

meningkat Rp 5.032.484.298,00 dari tahun 2009 dan jumlah penerimaan Pajak

Daerah adalah sebesar Rp 16.073.621.467,12. Artinya, 80,27% dari Pajak Daerah

dihasilkan dari penerimaan ketiga pajak ini. Sebesar 3,69% kontribusi dari Pajak

Hotel, 7,03% kontribusi dari Pajak Restoran, dan 69,55% kontribusi dari Pajak

Rp0.00

Rp5,000,000,000.00

Rp10,000,000,000.00

Rp15,000,000,000.00

Rp20,000,000,000.00

Rp25,000,000,000.00

Rp30,000,000,000.00

Rp35,000,000,000.00

2009 2010 2011

Grafik 7

Kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak

Mineral Bukan Logam dan Batuan Terhadap Peningkatan

Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2009 - 2011

Pajak Hotel, Pajak

Restoran, dan Pajak Mineral

Bukan Logam dan Batuan

Pajak Daerah

Page 31: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Mineral Bukan Logam dan Batuan. Penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan

Batuan masih memiliki kontribusi terbesar terhadap penerimaan Pajak Daerah pada

tahun 2010.

Pada tahun 2011, total Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan pajak Mineral bukan

Logam dan Batuan adalah sebesar Rp 19.638.061.955,50 atau meningkat Rp

6.735.239.750,50 dari tahun 2010 dan jumlah penerimaan Pajak Daerah adalah

sebesar Rp 28.593.342.027,30. Artinya, 68,68% dari Pajak Daerah dihasilkan dari

penerimaan ketiga pajak ini. Sebesar 2,79% kontribusi dari Pajak Hotel, 5,16%

kontribusi dari Pajak Restoran, dan 60,74% kontribusi dari Pajak Mineral Bukan

Logam dan Batuan. Penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan masih juga

menjadi kontribusi terbesar terhadap penerimaan Pajak Daerah pada tahun 2011.

Kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Mineral Bukan Logam dan

Batuan terhadap penerimaan Pajak Daerah terus mengalami peningkatan tiap

tahunnya. Peningkatan ini disebabkan oleh realisasi penerimaan Pajak Hotel sebesar

81,42% melebihi target penerimaan dan Pajak Restoran sebesar 103,55% melebihi

target penerimaan meskipun realisasi penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan

Batuan tidak mencapai target penerimaan serta realisasi penerimaan Pajak Kabupaten

lainnya yang semuanya melebihi target penerimaan.

Di bawah ini merupakan grafik perbandingan antara realisasi penerimaan pada

tahun 2009 dengan tahun 2010 dan antara tahun 2010 dan tahun 2011:

Page 32: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Berdasarkan grafik 7.1 di atas, kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak

Mineral Bukan Logam dan Batuan terhadap peningkatan penerimaan Pajak Daerah

pada tahun 2009 adalah Rp 7.870.337.907,00 yang kemudian meningkat menjadi Rp

12.902.822.205,00 pada tahun 2010 atau meningkat Rp 5.032.484.298,00 atau

63,94% dari tahun 2009. Kemudian pada tahun 2011, kontribusi Pajak Hotel, Pajak

Restoran, dan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan terhadap peningkatan

penerimaan Pajak Daerah kembali meningkat menjadi Rp 19.638.061.955,50 atau

meningkat Rp 6.735.239.750,50 atau 52,20% dari tahun 2010. Jumlah ini meningkat

sebesar Rp 1.702.755.452,50 atau 33,84% dari peningkatan yang terjadi antara tahun

2009 dan 2010.

Peningkatan dan penurunan kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak

Mineral Bukan Logam dan Batuan terhadap penerimaan Pajak Daerah antara tahun

2009-2010 dan 2010-2011 bisa dilihat pada tabel 4.7.1 berikut ini:

Rp0.00

Rp5,000,000,000.00

Rp10,000,000,000.00

Rp15,000,000,000.00

Rp20,000,000,000.00

Rp25,000,000,000.00

2009-2010 2010-2011

Grafik 7.1

Perbandingan Kontribusi Pajak Hotel, Pajak

Restoran, dan Pajak Mineral Bukan Logam dan

Batuan Terhadap Pajak Daerah Tahun 2009-2010

dan 2010-2011

Realisasi Penerimaan Tahun

Lalu

Realisasi Penerimaan Tahun Ini

Page 33: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Ta

bel 4

.7.1

P

eni

ngka

tan

dan

Pe

nuru

nan

Kon

trib

usi

Paj

ak

Hot

el,

Pa

jak

Re

stor

an,

da

n

Pa

jak

Min

era

l Buk

an

Loga

m t

erh

ada

p P

ene

rima

an P

aja

k D

ae

rah

ant

ara

Tah

un 2

009

- 20

10 d

eng

an

Ta

hun

2010

-

2011

Pe

nin

gka

tan/

(P

enu

runa

n)

Ko

ntri

busi

(%

) -

7,81

%

(9,8

1%)

Sum

ber:

Da

ta O

laha

n

Pa

jak

Min

era

l B

uka

n L

oga

m

dan

Ba

tua

n

61,7

4%

69,5

5%

60,7

4%

Pe

ning

kata

n/(

Pe

nur

unan

) K

ontr

ibus

i (%

) -

(3,2

3%)

(1,8

7%)

Paj

ak

Re

stor

an

(%)

10,2

6%

7,03

%

5,16

%

Pe

ning

kata

n/(

Pe

nur

unan

) K

ontr

ibus

i (%

) -

0,50

%

(0,9

0%)

Pa

jak

Hot

el

(%)

3,19

%

3,69

%

2,79

%

Pe

ning

kata

n/(

Pe

nur

unan

) K

ontr

ibus

i (%

) -

5,12

%

(11,

59%

)

Kon

trib

usi P

aja

k H

ote

l, P

aja

k R

est

ora

n, d

an

Pa

jak

Min

era

l Bu

kan

Log

am

da

n B

atua

n (%

)

75,1

5%

80,2

7%

68,6

8%

Ta

hun

Ang

gara

n

2009

2010

2011

Page 34: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Berdasarkan tabel 4.7.1 tersebut, kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan

Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan secara persentase mengalami peningkatan

dari tahun 2009 ke tahun 2010 sebesar 5,12% dan mengalami penurunan dari tahun

2010 ke tahun 2011 sebesar 11,59%.

IV. 8. Kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Mineral Bukan

Logam dan Batuan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Belitung pada Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011

Berikut ini adalah grafik kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak

Mineral Bukan Logam dan Batuan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Belitung pada tahun 2009:

Berdasarkan grafik 8 tersebut, dari jumlah PAD pada tahun 2009 yaitu sebesar

Rp 50.474.195.340,00, bisa dilihat kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak

15%

5%

24%

3%

53%

Grafik 8

Kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Mineral

Bukan Logam dan Batuan Terhadap Pendapatan Asli

Daerah Tahun 2009

Pajak Hotel, Pajak

Restoran, dan Pajak Mineral

Bukan Logam dan Batuan

Pajak Kabupaten Lainnya

Retribusi Daerah

Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan

Lain-lain PAD yang Sah

Page 35: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Mineral Bukan Logam dan Batuan sebesar 15% atau sebesar Rp 7.870.337.907,00,

kontribusi Pajak Kabupaten lainnya sebesar 5% atau sebesar Rp 2.602.369.708,00,

kontribusi Retribusi Daerah sebesar 24% atau sebesar 12.053.085.241,45, kontribusi

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sebesar 3% atau sebesar Rp

1.340.285.419,58, dan kontribusi Lain-lain PAD yang Sah sebesar 53% atau sebesar

Rp 26.608.117.063,79. Dari 20% jumlah penerimaan Pajak Daerah, sebanyak 15%

merupakan penerimaan Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Mineral Bukan

Logam dan Batuan sebagai penyumbang terbesar dari sektor pajak terhadap PAD.

Pada tahun 2009 ini, penyumbang terbesar bagi PAD secara berurutan adalah:

1. Lain-lain PAD yang Sah 53% atau sebesar Rp 26.608.117.063,79

2. Restribusi Daerah 24% atau sebesar Rp 12.053.085.241,45

3. Jumlah Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Mineral Bukan Logam dan

Batuan 15% atau sebesar Rp 7.870.337.907,00.

Berikut ini adalah grafik kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak

Mineral Bukan Logam dan Batuan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Belitung pada tahun 2010:

Page 36: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Berdasarkan grafik 9 di atas, dari jumlah PAD pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp

50.051.051.036,12, bisa dilihat kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak

Mineral Bukan Logam dan Batuan sebesar 26% atau sebesar Rp 12.902.822.205,00,

kontribusi Pajak Kabupaten lainnya sebesar 6% atau sebesar Rp 3.170.799.262,12,

kontribusi Retribusi Daerah sebesar 17% atau sebesar Rp 8.598.332.416,77,

kontribusi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sebesar 5% atau

sebesar Rp 2.397.348.427,47, dan kontribusi Lain-lain PAD yang Sah sebesar 46%

atau sebesar Rp 22.981.748.724,76. Dari 32% jumlah penerimaan Pajak Daerah,

sebanyak 26% merupakan penerimaan Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak

Mineral Bukan Logam dan Batuan sebagai penyumbang terbesar dari sektor pajak

terhadap PAD.

Terjadi peningkatan dan penurunan kontribusi pada tahun 2010 dari tahun 2009

seperti yang terlihat pada tabel 4.8.1 berikut ini:

26%

6%

17%

5%

46%

Grafik 9

Kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak

Mineral Bukan Logam dan Batuan Terhadap Pendapatan

Asli Daerah Tahun 2010

Pajak Hotel, Pajak

Restoran, dan Pajak Mineral

Bukan Logam dan Batuan

Pajak Kabupaten Lainnya

Retribusi Daerah

Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan

Lain-lain PAD yang Sah

Page 37: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Tabel 4.8.1 Peningkatan dan Penurunan Kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

dan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Tahun 2009 - 2010

PAD yang diperoleh dari Besarnya

Kontribusi (2009)

Besarnya Kontribusi

(2010)

Peningkatan /

(Penurunan)

Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

15% 26% 11%

Pajak Kabupaten lainnya 5% 6% 1%

Retribusi Daerah 24% 17% (7%)

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

3% 5% 2%

Lain-lain PAD yang Sah 53% 46% (7%)

Sumber: Data Olahan

Selain itu, penyumbang terbesar bagi PAD pada tahun 2010 juga mengalami

perubahan, yaitu:

1. Lain-lain PAD yang Sah 46% atau sebesar Rp 22.981.748.724,76

2. Jumlah Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Mineral Bukan Logam dan

Batuan 26% atau sebesar atau sebesar Rp 12.902.822.205,00.

3. Restribusi Daerah 17% atau sebesar Rp 8.598.332.416,77

Perubahan ini menyebabkan Jumlah Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak

Mineral Bukan Logam dan Batuan naik ke peringkat kedua sebagai salah satu

penyumbang terbesar Pendapatan Asli Daerah pada tahun 2010 karena mengalami

peningkatan 11% atau sebesar Rp 5.032.484.298,00 dari tahun 2009 ke tahun 2010.

Kontribusi Lain-lain PAD yang Sah dan Retribusi Daerah mengalami penurunan

masing-masing 7% atau sebesar Rp 3.626.368.339,03 dan Rp 3.454.752.824,68 dari

tahun 2009 dikarenakan adanya penurunan target dan realisasi penerimaan dari tahun

2009 ke tahun 2010, selain itu penyebab menurunnya kontribusi Lain-lain PAD yang

Page 38: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Sah dan Retribusi Daerah adalah karena meningkatnya kontribusi Jumlah Pajak

Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak

Kabupaten lainnya, dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan yang

meningkat masing-masing sebesar 11%, 1%, dan 2% dari tahun 2009 ke tahun 2010.

Namun, kontribusi Lain-lain PAD yang Sah tetap menjadi penyumbang terbesar bagi

Pendapatan Asli Daerah dan Retribusi Daerah turun ke peringkat ketiga penyumbang

terbesar bagi Pendapatan Asli Daerah.

Berikut ini adalah grafik kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak

Mineral Bukan Logam dan Batuan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Belitung pada tahun 2011:

Berdasarkan grafik 10 di atas, dari jumlah PAD pada tahun 2011 yaitu sebesar

Rp 61.999.396.401,13, bisa dilihat kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak

Mineral Bukan Logam dan Batuan sebesar 32% atau sebesar Rp 19.638.061.955,50,

kontribusi Pajak Kabupaten lainnya sebesar 14% atau sebesar Rp 8.955.280.071,80,

32%

14%

17%

6%

31%

Grafik 10

Kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak

Mineral Bukan Logam dan Batuan Terhadap Pendapatan

Asli Daerah Tahun 2011

Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan

Pajak Mineral Bukan Logam dan

Batuan

Pajak Kabupaten Lainnya

Retribusi Daerah

Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan

Lain-lain PAD yang Sah

Page 39: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

kontribusi Retribusi Daerah sebesar 17% atau sebesar Rp 10.326.029.803,29,

kontribusi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sebesar 6% atau

sebesar Rp 3.601.867.511,19, dan kontribusi Lain-lain PAD yang Sah sebesar 31%

atau sebesar Rp 19.478.157.059,35. Dari 32% jumlah penerimaan Pajak Daerah,

sebanyak 26% merupakan penerimaan Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak

Mineral Bukan Logam dan Batuan sebagai penyumbang terbesar dari sektor pajak

terhadap PAD.

Peningkatan dan penurunan kontribusi pada tahun 2010 bisa dilihat pada tabel

4.8.2 berikut ini:

Tabel 4.8.2 Peningkatan dan Penurunan Kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran,

dan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Tahun 2010 - 2011

PAD yang diperoleh dari Besarnya

Kontribusi (2010)

Besarnya Kontribusi

(2011)

Peningkatan /

(Penurunan)

Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 26% 32% 6%

Pajak Kabupaten lainnya 6% 14% 8%

Retribusi Daerah 17% 17% - Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 5% 6% 1%

Lain-lain PAD yang Sah 46% 31% (15%) Sumber: Data Olahan

Selain itu, penyumbang terbesar bagi PAD pada tahun 2011 juga mengalami

perubahan, yaitu:

1. Jumlah Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Mineral Bukan Logam dan

Batuan 32% atau sebesar Rp 19.638.061.955,50.

2. Lain-lain PAD yang Sah 31% Rp 19.478.157.059,35

3. Restribusi Daerah 17% atau sebesar Rp 10.326.029.803,29

Page 40: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Perubahan ini menyebabkan Jumlah Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak

Mineral Bukan Logam dan Batuan naik ke peringkat pertama sebagai penyumbang

terbesar Pendapatan Asli pada tahun 2011 karena mengalami peningkatan 6% atau

sebesar Rp 6.735.239.750,00 dari tahun 2010 ke tahun 2011. Diikuti oleh kontribusi

Lain-lain PAD yang Sah di peringkat kedua karena mengalami penurunan lagi

sebesar 15% atau sebesar Rp 3.503.591.665,41 dari tahun 2010 dikarenakan adanya

penurunan target dan realisasi penerimaan lagi dari tahun 2010 ke tahun 2011, selain

itu juga karena adanya peningkatan penerimaan lagi dari Pajak Kabupaten lainnya

sebesar 8% atau sebesar Rp 5.784.480.809,68. Sedangkan kontribusi Retribusi

Daerah tetap berada di urutan ketiga penyumbang terbesar bagi Pendapatan Asli

Daerah dengan tidak adanya perubahan secara persentase dari tahun 2010 meskipun

mengalami penurunan target dan realisasi penerimaan dari tahun 2010 ke tahun

2011.

Kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Mineral Bukan Logam dan

Batuan terus meningkat tiap tahunnya, dari tahun 2009 ke tahun 2010 meningkat

sebesar 11% dan dari tahun 2010 ke tahun 2011 meningkat sebesar 6%. Meskipun

secara persentase dari tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami penurunan pada tahun

2010 ke tahun 2011 sebesar 5%, namun kontribusi ini menjadi kontribusi terbesar

bagi PAD pada tahun 2011, bahkan penerimaan Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan

Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan sendiri pada tahun 2011 bisa melebihi

penerimaan dari Retribusi Daerah.

IV.9. Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Belitung pada Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011

Berikut ini merupakan grafik kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Belitung pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 yang diolah

Page 41: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

dari data yang diperoleh dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Kekayaan dan Aset

Daerah Kabupaten Belitung:

Berdasarkan grafik 11 di atas, terlihat kontribusi Pajak Daerah terhadap

Pendapatan Asli Daerah pada tahun 2009 adalah sebesar 20,75% atau sebesar Rp

10.472.707.615,00 dari Rp 50.474.195.340,00 PAD, lalu pada tahun 2010 sebesar

32,11% atau sebesar Rp 16.073.621.467,12 dari Rp 50.051.051.036,12 PAD, dan

pada tahun 2011 sebesar 46,19% atau sebesar Rp 28.593.342.027,30 dari Rp

61.999.396.401,13 PAD. Artinya, kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli

Daerah mengalami peningkatan dari tahun 2009 ke tahun 2010 sebesar 11,36% atau

sebesar Rp 5.600.913.852,12 dan dari tahun 2010 ke tahun 2011 juga meningkat

sebesar 14,08% atau sebesar Rp 12.519.720.560,18. Peningkatan ini tidak terlepas

dari peran Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

yang realisasi penerimaan tiap tahunnya terus melebihi target penerimaan, kecuali

2009 2010 2011

Pendapatan Asli Daerah Rp50,474,195,340.00 Rp50,051,051,036.12 Rp61,999,396,401.13

Pajak Daerah Rp10,472,707,615.00 Rp16,073,621,467.12 Rp28,593,342,027.30

20,75%32,11%

46,19%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Grafik 11

Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli

Daerah Tahun 2009 - 2011

Page 42: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

realisasi penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan pada tahun 2009 yang

tidak mencapai target.

Pada tahun 2009, sebesar 15% dari Pajak Daerah merupakan sumbangan dari

penerimaan Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Mineral Bukan Logam dan

Batuan. Pada tahun 2010 sebesar 26%, dan pada tahun 2011 sebesar 32%. Artinya,

tiap tahun sumbangan yang diberikan Pajak hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Mineral

Bukan Logam dan Batuan terus mengalami peningkatan, pada tahun 2010 meningkat

sebesar 11% dari tahun 2009 dan pada tahun 2011 meningkat sebesar 6% dari tahun

2010 meskipun antara periode 2009-2010 dan 2010-2011 mengalami penurunan

sebesar 5%.

Meskipun dalam pengertiannya disebutkan bahwa pajak dipungut tanpa adanya

kontra prestasi secara langsung tetapi diterima secara kolektif bersama-sama dengan

masyarakat lainnya. Penerimaan pajak, selain digunakan untuk membiayai

kebutuhan rumah tangga daerah, juga digunakan untuk membiayai prasarana dan

pelayanan perkotaan yang memberikan manfaat bagi masyarakat umum yang biasa

disebut juga sebagai public goods.

Berikut adalah kontribusi riil yang diberikan Pajak Daerah melalui Pendapatan

Daerah yang dianggap bisa dirasakan langsung oleh masyarakat banyak selama

periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2011:

1. Di Dinas Pendidikan, ada beberapa proyek/kegiatan yang dianggap memberikan

manfaat langsung kepada masyarakat, di antaranya:

1. Pemeliharaan rutin/berkala dan rehabilitasi gedung-gedung sekolah

2. Pembangunan ruang kelas baru sekolah dasar

3. Pengadaan sarana tekhnologi informatika di sekolah-sekolah

4. Pembangunan toilet baru di sekolah-sekolah

Page 43: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

5. Pembuatan sarana parkir SMAN 2 Tanjungpandan

6. Penyediaan alat peraga/bantu pendidikan bagi tiap-tiap sekolah

7. Pemberian bantuan beasiswa berprestasi dan kurang mampu serta beasiswa

berprestasi ke perguruan tinggi.

8. Penanganan putus sekolah

9. Pembangunan dan pengadaan aliran listrik rumah dinas guru

10. Dan lain-lain

2. Di Dinas Kesehatan, ada beberapa proyek/kegiatan yang dianggap memberikan

manfaat langsung kepada masyarakat, di antaranya:

1. Pembangunan sarana kesehatan baru

2. Rehabilitasi sarana lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah

3. Pembangunan dan rehabilitasi gedung ALKES dan Non ALKES

4. Jaminan Kesehatan Masyarakat

5. Pengobatan masal penyakit kaki gajah

6. Pelayanan operasi katarak

7. Peningkatan perbaikan gizi masyarakat

8. Program pelaksanaan imunisasi dan BIAS

9. Peningkatan kesehatan ibu dan anak

10. Pemberantasan penyakit malaria dan DBD

11. Penyehatan lingkungan, pemeriksaan kualitas air dan pembakaran sampah

medis.

12. Optimalisasi pelayanan kesehatan masyarakat

13. Dan lain-lain

3. Di Dinas Pekerjaan Umum, ada beberapa proyek/kegiatan yang dianggap

memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, di antaranya:

Page 44: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

1. Peningkatan dan pelebaran jalan kabupaten

2. Pembangunan dan peningkatan dermaga/jembatan

3. Pembangunan prasarana air minum dan penyehatan lingkungan

4. Pembangunan dan rehabilitasi saluran drainase

5. Pembangunan pagar fasilitas umum

6. Rehabilitasi dan pembangunan jalan setapak pemukiman

7. Pembangunan boulevard simpang lima Tanjungpandan untuk memperindah

pusat kota.

8. Optimalisasi SPAM Kota Tanjungpandan/penyehatan PDAM

9. Pembangunan rumah layak huni

10. Peningkatan dan normalisasi sungai Siburik

11. Pembangunan gedung baru DPRD Kabupaten Belitung pada tahun anggaran

2010-2011 guna peningkatan akselerasi seluruh bidang pembangunan.

12. Pembangunan jembatan Sungai Padang Kecamatan Sijuk pada tahun

anggaran 2011-2012 guna kelancaran transportasi dan percepatan

pertumbuhan perekonomian antara Kabupaten Belitung dengan Kabupaten

Belitung Timur.

13. Dan lain-lain

4. Di Dinas Perhubungan, ada beberapa proyek/kegiatan yang dianggap memberikan

manfaat langsung kepada masyarakat, di antaranya:

1. Penataan terminal bus Tanjungpandan

2. Rehabilitasi runag tunggu terminal bis Tanjungpandan

3. Pembangunan balai pengujian kendaraan bermotor

4. Pengadaan dan pemasangan guard rail untuk keselamatan pengguna jalan

5. Pemutakhiran traffic light simpang lima Kota Tanjungpandan

Page 45: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

6. Pengadaan dan pemasangan rambu pendahulu penunjuk jurusan

7. Pengadaan dan pemasangan rambu lalu lintas

8. Pengadaan dan pemasangan lampu suar dan rambu laut untuk para nelayan

dan kapal-kapal dagang atau kapal pengangkut penumpang

9. Pengadaan dan pemasangan dermaga apung

10. Pembangunan dermaga Tanjung Batu tahap III

11. Penyusunan sistem transportasi lokal Kabupaten Belitung

12. Pengadaan dan pemasangan instalasi lampu penerangan sisi laut Pelabuhan

Tanjung Batu

13. Pembangunan dermaga apung Tanjung Nyato

14. Pengadaan dan pemasangan RPPJ

15. Pengadaan dan pemasangan papan nama jalan

16. Rehabilitasi dermaga dan fasilitas pendukung pelabuhan penyeberangan

Tanjung Ru.

17. Pengadaan sarana transportasi pedesaan untuk memudahkan masyarakat

18. Dan lain-lain

5. Di Dinas Lingkungan Hidup, ada beberapa proyek/kegiatan yang dianggap

memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, di antaranya:

1. Fasilitasi program pengelolaan dan pemanfaatan ekosistem terumbu karang di

Desa Tanjung Binga

2. Pengelolaan ruang terbuka hijau demi kenyamanan masyarakat

3. Penataan dan pemeliharaan lingkungan perkotaan

4. Dan lain-lain

6. Di Dinas Kebersihan, Pasar dan Pertamanan, ada beberapa proyek/kegiatan yang

dianggap memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, di antaranya:

Page 46: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

1. Pembangunan pasar di kompleks pasar ikan (inpres)

2. Rehabilitasi dan pemeliharaan sarana kebersihan

3. Pengadaan sarana pertamanan

4. Pemeliharaan taman

5. Pengadaan tanaman hias dan pohon pelindung

6. Pengadaan sarana kebersihan

7. Pembangunan jembatan Pasar Ikan

8. Rehabilitasi Pasar Ikan Tanjungpandan

9. Peningkatan taman simpang Tanjung Kelayang dan Tanjung Binga

10. Pembuatan taman depan Museum Tanjungpandan

11. Pembuatan taman median sepanjang jalan Desa Buluh Tumbang sampai

dengan Simpang Badau.

12. Renovasi pasar bumbu demi kenyamanan penjual dan pembeli

13. Rehabilitasi Pasar Ikan Kampung Parit

14. Dan lain-lain

7. Di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, ada beberapa proyek/kegiatan

yang dianggap memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, di antaranya:

1. Pengadaan bahan bantuan untuk korban bencana sosial rakyat miskin

2. Pelayanan sosial anak kurang mampu

3. Perlindungan dan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial

4. Pelayanan kesejahteraan sosial penyandang cacat

5. Penanggulangan masalah sosial dan masyarakat

8. Di Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan perlindungan masyarakat, ada beberapa

proyek/kegiatan yang dianggap memberikan manfaat langsung kepada

masyarakat, di antaranya:

Page 47: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

1. Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

2. Pemeliharaan Kamtrantibnas dan pencegahan tindak kriminal

3. Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan

4. Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat

5. Pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam

9. Di Sekretariat Daerah, ada beberapa proyek/kegiatan yang dianggap memberikan

manfaat langsung kepada masyarakat, di antaranya:

1. Pemekaran dan peningkatan status desa dan kelurahan

2. Pembentukan Desa Pelepak Putih dan Desa Tanjung Tinggi di Kecamatan

Sijuk, Desa Ibul di Kecamatan Badau, Desa Air Pelempang Jaya, Desa Air

Ketekok, dan Desa Air Raya di Kecamatan Tanjungpandan pada tahun 2011

berdasarkan aspirasi masyarakat dengan tujuan meningkatkan kemampuan

penyelenggaraan pemerintahan desa dengan peningkatan pelayanan

masyarakat, pemberdayaan masyarakat serta menumbuhkembangkan peran

serta dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa sehingga dapat

mempercepat kesejahteraan masyarakat desa.

3. Pembentukan Kelurahan Kampung Damai di Kecamatan Tanjungpandan

pada tahun 2011 berdasarkan pada aspirasi masyarakat dengan tujuan

meningkatkan kemampuan penyelenggaraan pemerintahan, pemberdayaan

masyarakat, serta untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat

dengan tetap memperhatikan kondisi sosial masyarakat perkotaan.

4. Pemeliharaan rutin/berkala mess/asrama Belitung yang ada di luar daerah

seperti di Yogyakarta, Pangkalpinang, Bandung, Depok, dan daerah lainnya

yang berguna bagi anak daerah yang merantau untuk menuntut ilmu, atau

wakil Belitung yang mengikuti perlombaan dan sebagainya.

Page 48: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

5. Penyediaan honorarium untuk pegawai tidak tetap untuk kesejahteraannya

Pada tahun 2009, sebanyak 1.765 proyek pembangunan dan pemeliharaan sarana

dan prasarana, dan pelayanan perkotaan yang dilakukan oleh 61 Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) dan realisasi penerimaan Pajak Daerah sebesar Rp

10.472.707.615,00, maka dapat diasumsikan bahwa sebesar Rp 5.933.545,39

merupakan kontribusi yang diberikan oleh Pajak Daerah bagi setiap proyek

pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana umum, dan pelayanan

perkotaan yang dilakukan SKPD. Untuk tahun 2010, sebanyak 1.823 proyek

pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana, dan pelayanan perkotaan yang

dilakukan SKPD dengan realisasi penerimaan Pajak Daerah sebesar Rp

16.073.621.467,12, maka dapat diasumsikan bahwa sebesar Rp 8.817.126,42

merupakan kontribusi yang diberikan oleh Pajak Daerah bagi setiap proyek

pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana, dan pelayanan perkotaan yang

dilakukan SKPD. Kemudian untuk tahun 2011, sebanyak 1.842 proyek

pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana, dan pelayanan perkotaan yang

dilakukan SKPD dengan realisasi penerimaan Pajak Daerah sebesar Rp

28.593.342.027,30, maka dapat diasumsikan bahwa sebesar Rp 15.522.987,00

merupakan kontribusi yang diberikan oleh Pajak Daerah bagi setiap proyek

pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana, dan pelayanan perkotaan yang

dilakukan SKPD.

Dari uraian di atas, setiap tahun kontribusi Pajak Daerah bagi pembangunan

yang terjadi di Belitung terus meningkat, pada tahun 2010 meningkat sebesar Rp

2.883.581,03 dari tahun 2009 untuk tiap proyek, dan pada tahun 2011 meningkat

sebesar Rp 6.705.860.58 dari tahun 2010.

Page 49: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Target Penerimaan Pajak Hotel ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-1-00558-AK Bab4001.pdf · Melihat nilai target dan realisasi dari tahun-tahun sebelumnya

Dengan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten

Belitung, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Belitung pun tiap

tahunnya mengalami peningkatan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan

suatu indikator yang menjelaskan bagaimana penduduk suatu wilayah mempunyai

kesempatan untuk mengakses hasil dari suatu pembangunan sebagai bagian dari

haknya dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Nilai

IPM ini menunjukkan seberapa jauh wilayah tersebut telah mencapai sasaran yang

ditentukan yaitu angka harapan hidup 85 tahun, pendidikan dasar bagi semua lapisan

masyarakat (tanpa kecuali), dan tingkat pengeluaran dan konsumsi yang telah

mencapai standar hidup layak. Semakin dekat nilai IPM suatu wilayah terhadap

angka 100, maka semakin dekat jalan yang harus ditempuh untuk mencapai sasaran

itu.

Pada tahun 2009, IPM Kabupaten Belitung adalah 73,01, kemudian meningkat

menjadi 73,36 pada tahun 2010 dan kembali meningkat menjadi 73,68 pada tahun

2011. Oleh karena itu, Kabupaten Belitung termasuk ke dalam wilayah tingkatan

menengah-atas di Indonesia karena nilai IPM berada di antara angka 66 dan 80, dan

merupakan Kabupaten dengan IPM tertinggi kedua di Provinsi Bangka Belitung di

bawah kota Pangkal Pinang.