36 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain penelitian post test design. Penelitian ini menguji aktivitas mukolitik fraksinasi etanol pada ekstrak daun Lantana camara yang dilakukan secara in vitro terhadap mukus sapi. Mukus sapi yang awal mulanya disimpan di dalam freezer, kemudian dicampur dengan fraksi ekstrak etanol daun Lantana camara. Metode penelitian menggunakan fraksinasi bertingkat untuk mengetahui senyawa apa saja pada Lantana camara yang akan tertarik pada pelarut polar organik etanol setelah difraksinasi sebelumnya dengan pelarut non-polar dan semipolar. Kemudian dihitung jumlah viskositasnya lalu dibandingkan dengan viskositas asetilsistein. Selanjutnya untuk mengevaluasi aktivitas mukolitik dari fraksi ekstrak daun Lantana camara terhadap mukus menggunakan metode uji ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% dan untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda menggunakan analisis post test. Namun jika pada uji ANOVA tidak terpenuhi maka menggunakan uji Kruskal Wallis dan Mann Whytney Non parametrik. 4.2 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Sintesis dan Laboratorium Kimia Terpadu Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang. 4.3 Variabel Penelitian 4.3.1 Variabel Bebas Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah konsentrasi ekstrak etanol daun Lantana camara sebesar 0,1%; 0,5%; dan 1%. Perbedaan
18
Embed
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/41337/5/BAB IV.pdf · menggunakan uji oneway ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% dan untuk mengetahui kelompok
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
36
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain
penelitian post test design. Penelitian ini menguji aktivitas mukolitik fraksinasi
etanol pada ekstrak daun Lantana camara yang dilakukan secara in vitro
terhadap mukus sapi. Mukus sapi yang awal mulanya disimpan di dalam
freezer, kemudian dicampur dengan fraksi ekstrak etanol daun Lantana
camara. Metode penelitian menggunakan fraksinasi bertingkat untuk
mengetahui senyawa apa saja pada Lantana camara yang akan tertarik pada
pelarut polar organik etanol setelah difraksinasi sebelumnya dengan pelarut
non-polar dan semipolar. Kemudian dihitung jumlah viskositasnya lalu
dibandingkan dengan viskositas asetilsistein. Selanjutnya untuk mengevaluasi
aktivitas mukolitik dari fraksi ekstrak daun Lantana camara terhadap mukus
menggunakan metode uji ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% dan
untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda menggunakan analisis post
test. Namun jika pada uji ANOVA tidak terpenuhi maka menggunakan uji
Kruskal Wallis dan Mann Whytney Non parametrik.
4.2 Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Sintesis dan
Laboratorium Kimia Terpadu Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu
Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
4.3 Variabel Penelitian
4.3.1 Variabel Bebas
Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah konsentrasi
ekstrak etanol daun Lantana camara sebesar 0,1%; 0,5%; dan 1%. Perbedaan
37
konsentrasi tersebut untuk mengetahui seberapa besar aktivitas mukolitik yang
dimiliki oleh daun tembelekan.
4.3.2 Variabel Tergantung
Variabel tergantung pada penelitian ini adalah viskositas mukus sapi.
4.3.2.1 Definisi Operasional Penelitian
1. Ekstrak daun tembelekan adalah ekstrak yang didapatkan dari daun
tanaman Lantana camara yang dikeringkan dan dibuat serbuk, kemudian
ekstraksi dengan cara maserasi bertingkat secara berturut-turut
menggunakan n-heksan, etil asetat, dan etanol 96%. Setelah itu masing-
masing ekstrak dipekatkan dengan rotary evaporator menjadi ekstrak
kental.
2. Viskositas adalah gaya yang dibutuhkan untuk memindahkan satu bidang
permukaan melampaui kondisi tertentu yang berada dibawahnya apabila
ruang yang berada di antaranya diisi oleh cairan yang ingin di ukur
viskositasnya (kekentalan). Dalam penelitian ini viskositas dilakukan untuk
mengetahui kekentalan bahan uji sebagai aktivitas mukolitik dengan
ditandai adanya penurunan viskositas.
4.4 Sampel Penelitian
Penelitian ini menggunakan mukosa usus sapi yang di ambil dibagian
dalam usus yang telah dibersihkan dan disimpan di dalam freezer dengan suhu
dibawah 4 0C.
4.5 Alat dan Bahan
4.5.1 Alat
1. Oven
2. Blender (maspion)
3. Buchner
4. Vacuum
5. Gelas ukur 500 ml
6. Neraca analitik
7. pH meter
8. Magnetic stirrer
9. Hot plate
10. Waterbath
11. Viscometer Ostwald
12. Termometer
38
13. Stopwatch
14. Inkubator
15. Rottavory Evaporator
16. Statif
17. Klem
18. Bola Hisap
4.5.2 Bahan
1. Daun (Lantana camara)
2. Asetilsistein 500 mg
3. Tween 80
4. Dapar posphat pH 7
5. NaH2PO4 pt.
6. Na2HpO4
7. Aquadest pt.
8. Etil asetat pt
9. N-heksan
10. Etanol Teknis
11. HCl pekat
12. Metanol
13. Kertas Saring
14. Anisaldehid
15. Asam Asetat Glasial
16. Asam Sulfat 10%.
17. NaCl 10% pa.
18. FeCl3pa.
19. KOH
20. BiNO3
21. Asam Nitrat
22. Kiesel Gel 254
4.6 Prosedur Penelitian
4.6.1 Tahap persiapan bahan
Daun Lantana camara dijemur di bawah sinar matahari selama 10
menit, dan kemudian dilakukan pengeringan mennggunakan oven dengan suhu
(35-40)0C. Setelah daun kering kemudian dihaluskan menggunakan blender
sehingga diperoleh ekstrak halus (Murrukmihadi, 2011).
4.6.2 Pembuatan ekstrak daun Lantana camara
Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metode fraksinasi bertingkat,
yaitu proses pemisahan dengan menggunakan berbagai pelarut dengan
kepolaran yang berbeda-beda, sehingga masing-masing pelarut akan
mengandung senyawa dengan kepolaran yang berbeda pula. Fraksinasi yang
dilakukan oleh peneliti yakni menggunakan pelarut organik etanol. Sebelum
melakukan fraksinasi dengan pelarut etanol, daun Lantana camara akan
39
diekstraksi dahulu menggunakan pelarut yang polaritasnya lebih rendah dari
etanol yakni n-heksan dan etil asetat.
Serbuk simplisia daun Lantana camara yang telah di ekstraksi
sebelumnya dengan n-heksan dan etil asetat dilakukan ekstraksi dengan pelarut
polar yaitu etanol 96% sebanyak 5 L, selama 24 jam dengan sesekali botol
maserasi digoyang-goyangkan, maserasi terlindung dari sinar matahari
langsung. Hasil maserasi disaring dengan kertas saring sehingga diperoleh
filtrat dan residu. Residu di maserasi kembali dengan pelarut etanol sebanyak
2,5 L, dengan perlakuan yang sama, maserasi dilakukan berulang kali hingga
semua senyawa tertarik oleh pelarut, dan diuapkan dengan rotary evaporator
sehingga didapatkan ekstrak kental dengan kandungan pelarut yang lebih
sedikit. Pelarut dikeringkan dan diuapkan pada suhu 40 0C di oven hingga
diperoleh ekstrak kental daun Lantana camara bebas pelarut (Dirjen POM,
2000). Selanjutnya ekstrak yang diperoleh dari hasil fraksinasi bertingkat
dilakukan uji aktivitas mukolitik.
4.7 Uji Mukolitik
4.7.1 Persiapan mukus usus sapi
Usus sapi dibersihkan dari isinya (residu makanan) dengan cara di
gosok secara lembut. Selanjutnya usus di potong dan didalamnya di kerok
perlahan untuk mengumpulkan mukus (lendir). Mukus di aduk perlahan hingga
homogen. Kemudian mukus disimpan dalam lemari es (freezer) dengan suhu
dibawah 4 0C sampai siap dilakukan uji tes (Murrukmihadi, 2011).
4.7.2 Pembuatan dapar posphat pH 7
Larutan dapar posphat pH 7 diperoleh dengan cara mencampurkan 29,0
mL larutan NaH2PO4 0,2 M dan 15,0 mL NaOH 0,2 N dalam aquades bebas
CO2 sampai 100 mL. Dapar yang telah dibuat kemudian dicek pH