Top Banner
MAKALAH PENGANTAR BISNIS MEMAHAMI KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN BISNIS BARU DISUSUN OLEH : WILDAN RIZKI D. (1313015011) SHELLY INTAN PERMATASARI (1313015006) SHEPTIAN RICHMAN RADITTE (1313015012) UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” JAWA TIMUR FAKULTAS EKONOMI
58

Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

May 13, 2015

Download

Education

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

MAKALAH

PENGANTAR BISNIS

MEMAHAMI KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN BISNIS BARU

DISUSUN OLEH :

WILDAN RIZKI D. (1313015011)

SHELLY INTAN PERMATASARI (1313015006)

SHEPTIAN RICHMAN RADITTE (1313015012)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SURABAYA

2013

Page 2: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, yang mana kami dapat

menyelesaikan makalah pengantar bisnis Bab IV tentang “Memahami

Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis Baru”.

Makalah ini digunakan mahasiswa semester I program study Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya, yang

dimaksudkan untuk mempermudah mahasiswa dalam pemahaman materi mata

kuliah tersebut.

Mudah-mudahan makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat

yang besar pada para mahasiswa/i.

Akhirnya kami sangat menghargai kepuasan dan kritik yang datang dari para

mahasiswa dan dosen untuk perbaikan pada periode mendatang.

Dan terima kasih atas sumbang sarannya.

Surabaya, 8 Oktober 2013

Penyusun,

2

Page 3: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... 2

DAFTAR ISI............................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................5

1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 5

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 7

1.3 Tujuan........................................................................................................... 7

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................9

2.1 BISNIS KECIL............................................................................................... 9

2.1.1 Pentingnya Bisnis Kecil dalam Perekonomian AS............................. 9

2.1.2 Bentuk-bentuk Bisnis Kecil yang Populer...........................................11

2.2 KEWIRAUSAHAAN....................................................................................... 12

2.2.1 Perbedaan Antara Kewirausahaan dan Bisnis Kecil.......................... 13

2.2.2 Karakteristik Kewirausahaan.............................................................. 14

2.3 MEMULAI DAN MENGOPERASIKAN BISNIS KECIL.................................. 16

2.3.1 Menyusun Rencana Bisnis ................................................................ 17

2.3.2 Memulai Bisnis Kecil.......................................................................... 18

2.3.3 Membiayai Bisnis Kecil.......................................................................19

3

Page 4: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

2.3.4 Waralaba............................................................................................ 20

2.4 KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN BISNIS KECIL...................................21

2.4.1 Tren Dalam Memulai Bisnis Kecil.......................................................21

2.4.2 Alasan-alasan Kegagalan.................................................................. 23

2.4.3 Alasan-alasan Keberhasilan...............................................................25

2.5 KEPEMILIKAN BISNIS NON PERUSAHAAN...............................................26

2.5.1 Usaha Perseorangan......................................................................... 27

2.5.2 Persekutuan....................................................................................... 29

2.5.3 Koperasi............................................................................................. 32

2.6 PERUSAHAAN............................................................................................. 33

2.6.1 Jenis Perusahaan...............................................................................34

2.6.2 Mengelola Perusahaan...................................................................... 35

2.6.3 Persoalan Khusus dalam Kepemilikan Perusahaan.......................... 36

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 38

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 38

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 39

4

Page 5: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kewirausahaan itu adalah menerima resiko untuk memulai dan

menjalankan sebuah bisnis. Mengapa orang mau mengambil resiko untuk

menjadi seorang wirausaha ? itu karena adanya kesempatan untuk memulai

sebuah bisnis dan bermimpi mencapai tujuan yang mereka inginkan walaupun

tidak mempunyai keterampilan yang cukup baik.serta adanya laba, dimana hal

tersebut merupakan salah satu tujuan utama untuk memulai sebuah bisnis, serta

kemerdekaan yang dia inginkan disaat membangun sebuah usaha yang dia pilih,

dan serta adanya tantangan untuk mencapai tujuan menjadi wirausaha sukses.

Hal hal yang dibutukan untuk menjadi seorang wirausaha tidaklah mudah,

harus meliputi pemerintahan dirinya untuk disiplin dalam pekerjaan yang dia pilih

serta bisa memelihara diri untuk bisa membuat dirinya percaya dengan

pekerjaan yang dia pilih. Adapula hal penting lainnya yaitu mengorientasikan

tindakan, dimana seorang wirausaha wajib bertindak di depan untuk mencapai

tujuannya dan harus penuh semangat dan toleran dengan ketidakpastian untuk

resiko yang telah diperhitungkan, dan resiko yang sering dihadapkan adalah jauh

dari keluarga.

Oleh karena itu pengusaha bisa membuat usaha di rumah (home

industry). Hal ini bisa menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga. Namun

disela nilai positif tersebut adapun resiko yang harus ditanggung yaitu

mendapatkan pelanggan baru, karena hal ini akan terhalang dengan promosi

serta resiko mengelola waktu dan memisahkan pekerjaan dan keluarga agar

5

Page 6: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

tidak terjadi ketimpangan, selain itu adanya aturan kota & mengelola resiko

merupakan penghalangnya.

Selain home industry ada juga bisnis berbasis web dimana internet saat

ini sangat pesat perkembangannya , untuk melakukan bisnis ini seorang

wirausaha harus mempunyai ilmu tentang computer yang cukup baik agar tidak

terjadi kesalapahaman di kemudian hari setelah usaha terlaksanakan , untuk

bisa menjalankan ini perlu website yang menarik.

Memulai bisnis dalam bisnis kecil yang memulai bisnis denagan modal &

laba yang kecil serta resiko yang kecil namaun setelah bisnis kecil ini

berkembang secara pesat maka resiko, laba pun berubah besar pula , bisnis

kecil saat ini sangatlah penting karena sebuah bisnis besar tidak akan meningkat

perkembangannya tanpa adanya bantuan dari bisnis kecil yang menjual produk

dari produsen besar.

Untuk menjalankan bisnis kecil tidaklah terhindar dari kegagalan dan

keberhasilan. Kegagalan bisnis kecil bisa terjadi karena tidak bisa mengelola

bisnis dengan pintar, menetapkan harga yang sembarangan, kurangnya

pengalaman, terlalu besar kredit barang, tidak memahami siklus bisnis.

Namun tidak mungkin sebuah usaha tidak mendapatkan keberhasilan.

Faktor keberhasilan bisnis kecil bisa meliputi : system waralaba yang dilakukan,

pemilik usaha mampu mencari teman dari pesaing, bisa menarik perusahaan

besar ikut menjalankan bisnisnya. Untuk bisa menumbuhkan bisnis kecil perlu

adanya perencanaan bisnis , menandai bisnis, mengenal pelanggan, mengelola

karyawan, membuat catatan.

Untuk merencanakan harus bertahap tahap seperti menulis rencana

bisnis dan memilih bisnis yang harus dia jadikan yang akan dia siap hadapi,

6

Page 7: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

terus adanya menandai bisnis kecil yang berguna untuk mempertimbangkan

resiko yang siap dia hadapi.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat diketahui rumusan masalahnya, yaitu :

1. Hal-hal apa saja yang dibutuhkan calon wirausahawan untuk menjalankan

bisnisnya ?

2. Bagaimana cara mengembangkan wirausaha ?

3.   Bagaimana pengaruh wirausaha bagi perekonomian suatu negara ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembelajaran ini adalah :

Mendefinisikan bisnis kecil, membahas arti penting bisnis ini bagi

perekonomian, dan menjelaskan tipe bisnis kecil apa yang paling

mungkin berhasil.

Menjelaskan kewirausahaan dan menjabarkan beberapa karakteristik

kunci kepribadian wirausahawan dan kegiatan kewirausahaan.

Menggambarkan rencana bisnis dan keputusan awal yang diambil oleh

bisnis kecil serta mengidentifikasikan sumber bantuan keuangan yang

tersedia untuk perusahaan tersebut.

Menjelaskan beberapa alasan utama terjadinya pertambahan bisnis

baru dan mengidentifikasikan alasan utama keberhasilan dan

kegagalan dalam bisnis kecil.

7

Page 8: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

Menjelaskan kepemilikan tunggal dan kemitraan serta membahas

keuntungan dan kerugian masing-masingnya.

Menggambarkan perusahaan, membahas keuntungan dan

kerugiannya, serta mengidentifikasikan berbagai jenis kegiatan.

Menjelaskan isu dasar yang tercakup dalam penciptaan dan

pengelolaan perusahaan serta mengidentifikasikan tren dan isu-isu

terkini dalam kepemilikan perusahaan.

8

Page 9: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 BISNIS KECIL

Definisi yang paling umum diterima sehubungan dengan perusahaan

kecil adalah perusahaan yang memperkejakan kurang dari 500 orang dan

mempunyai tingkat penjualan maksimal $20 juta per tahun. Menurut Small

Business Administration (SBA) Amerika Serikat “perusahaan kecil adalah

perusahaan yang dimiliki dan dikelola secara mandiri serta tidak dominan

dalam bidang operasinya”.

Meskipun ada beberapa kesamaan pengertian antara perusahaan kecil

dengan kewirausahaan, kedua konsep tersebut berbeda. Perusahaan kecil

adalah dimiliki dan dikelola secara pribadi, tidak dominan dalam operasinya,

dan tidak terlibat dalam praktik inovasi. Perusahaan wirausaha, sebaliknya,

adalah perusahaan dengan tujuan utamanya adalah keuntungan dan

pertumbuhan serta dapat dikategorikan sebagai praktik inovasi strategi.

Perbedaan dasar keduannya tidak terletak pada tipe produk atau jasa yang

ditawarkan, tetapi pada pandangan dasar tentang pertumbuhan dan inovasi.

2.1.1 Pentingnya Bisnis Kecil dalam Perekonomian Amerika Serikat

Hampir semua bisnis di Amerika Serikat didominasi dengan bisnis

kecil, dimana mereka hanya memperkejakan kurang lebih 20 orang saja.

Mayoritas perusahaan itu dioperasikan pemiliknya sendiri. Dengan banyaknya

bisnis kecil yang berkembang di Amerika Serikat, hal ini memberikan dampak

9

Page 10: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

yang positif bagi aspek-aspek pokok sistem perekonomian Amerika Serikat,

termasuk pencipta lapangan kerja, inovasi dan arti pentingnya terhadap

bisnis-bisnis besar.

Penciptaan Lapangan Kerja

Pertumbuhan pekerjaan di berbagai ukuran bisnis relatif sulit untuk

ditentukan. Pada intinya apabila perusahaan bisa berkembang dengan cepat,

perusahaan bisa menambah karyawan. Namun bisnis tersebut dapat

langsung berhenti disebut sebagai bisnis kecil.

Bisnis kecil khususnya dalam industri tertentu merupakan sumber daya

penting dari lowongan pekerjaan baru dan seringkali dengan upah yang

bagus. Belakangan ini bisnis kecil mendominasi atas terciptanya lapangan

pekerjaan. Tentu saja lowongan pekerjaan diciptakan oleh perusahaan dari

semua ukuran, dan semuanya merekrut serta memberhentikan karyawan.

Walaupun perusahaan-perusahaan kecil merekrut karyawan baru, secara

otomatis mereka akan memangkas karyawan yang berada pada tingkat yang

lebih tinggi selama masa perekonomian merosot.

Inovasi

Inovasi merupakan suatu idea atau gagasan yang dapat mengembangkan

suatu bisnis yang sedang dijalani. Sejarah menunjukkan bahwa inovasi besar

lebih mungkin muncul dari bisnis-bisnis yang berskala kecil daripada bisnis-

bisnis besar. Inovasi sendiri tidak selalu merupakan produk baru. Seperti

halnya Michael Dell yang tidak menemukan perangkat komputer baru, namun

ia hanya mengembangkannya saja.

10

Page 11: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

Pentingnya bagi bisnis-bisnis besar

Bisnis-bisnis kecil sangat berperan penting bagi perusahaan besar dalam

memasarkan produk-produk yang diproduksinya. Selain itu bisnis-bisnis kecil

menyediakan banyak layanan jasa dan bahan-bahan baku yang dibutuhkan

oleh bisnis besar.

2.1.2 Bentuk-bentuk Bisnis Kecil yang Populer

Bisnis-bisnis kecil banyak kita jumpai pada beberapa industry.

Kelompok utama industry bisnis kecil adalah jasa, konstruksi, finansial dan

asuransi, grosir serta transportasi dan perakitan.

Jasa

Dalam ilmu ekonomi, jasa atau layanan adalah aktivitas ekonomi yang

melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang

milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Bisnis jasa merupakan

segmen yang paling cepat berkembang diantara semua usaha bisnis kecil.

Konstruksi

Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun

prasarana. Pada umumnya pekerja kontruksi merupakan proyek-proyek lokal

yang berukuran kecil. Dan sekitar 10% dari bisnis dan karyawan kurang dari

20 orang terlibat dalam bisnis ini.

11

Page 12: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

Keuangan dan Asuransi

Asuransi bisa dikatakan sebagai bisnis dan perlindungan. Perkembangan

industri asuransi sangat dipengaruhi oleh perkembangan perekonomian dan

teknologi. Dan asuransi ini dinilai sangat menjanjikan .

Grosir (Wholesaling)

Grosir diartikan sebagai penjualan barang kepada pengecer. Umumnya,

penggrosir lebih dekat dengan pasar yang mereka suplai daripada sumber

yang mereka dapatkan produknya. Grosir pada umumnya membeli barang

dalam jumlah besar dan menyimpannya dalam kuantitas dan lokasi yang

cocok bagi para pengecer. Sehingga bisnis ini hanya membutuhkan sedikit

karyawan dibanding dengan produsen, pengecer atau penyedia jasa lainnya.

Transportasi dan Perakitan

Perusahaan ini meliputi perusahaan taksi dan limousine lokal, penyedia jasa

pesawat terbang eceran, dan operator pariwisata. Lebih dari kelompok

industri lain, perakitan sering termasuk bisnis besar tapi bukan berarti tidak

ada pemilik bisnis kecil yang berhasil dalam bidang perakitan ini.

2.2 KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang,

pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan

berwatak agung. Sedangkan Usaha berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat

sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat

sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar

12

Page 13: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat

mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi

untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta

memasarkannya.

Pengertian lainnya menyebutkan kewirausahaan adalah proses

menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan

disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta

kebebasan pribadi. Raymond dan russel memberikan definisi tentang

wirausaha dengan menekankan pada aspek

Sedangkan menurut Robin, kewirausahaan adalah suatu proses

seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan

keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka

kendalikan.

2.2.1 Perbedaan antara Kewirausahaan dan Bisnis kecil

Wirausahawan adalah mereka yang menanggung resiko kepemilikan

bisnis dengan pertumbuhan dan ekspansi sebagai tujuan utama.

Perbedaan antara kewirausahaan dengan bisnis sangat begitu mendasar.

Pada umumnya kewirausahawaan memiliki badan hukum yang jelas,

sedangkan bisnis kecil jarang yang memiliki badan hukum yang jelas. Selain

itu, bisnis kecil sangat bergantung pada lingkungan pasar. Dari sistem

managerialnya pun berbeda, sistem managerial kewirausahawan lebih baik

dibandingkan sistem bisnis kecil. Kewirausahawan lebih meningkatkan hasil

dari suatu produknya, sedangkan bisnis kecil lebih meningkatkanpada laba

yang akan didapatkan.

13

Page 14: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

Perbedaan antara kewiraswastaan dan bisnis kecil terletak pada visi

dan misi serta strategi untuk perkembangan usahanya. Pada wiraswasta

adanya visi,misi dan strategi dalam melanjutkan dan mengembangkan

usahanya. Tetapi, dalam bisnis kecil yang menjadi prioritas adalah

tercapainya laba sebesar-besarnya.

2.2.2 Karakteristik Kewirausahaan

Pada hakekatnya, semua orang memiliki jiwa seorang wirausaha, yang

artinya semua orang bisa menjadi wirausaha. Akan tetapi, tidak semua orang

bisa menjadi wirausaha yang dapat dikarenakan oleh beberapa faktor,

diantaranya faktor ekonomi, faktor lingkungan, dan sebagainya. Faktor

ekonomi yang dapat menyebabkan seseorang tidak bisa menjadi seorang

wirausaha dapat berupa ketidakadaannya dana untuk membangun sebuah

usaha sehingga menghambat orang tersebut tidak berwirausaha. Faktor

lingkungan yang menyebabkan seseorang tidak bisa menjadi seorang

wirausaha adalah karena masyarakat yang tidak mendukung berjalannya

sebuah usaha yang dimiliki oleh orang tersebut. Faktor lain yang dapat

menyebabkan orang tidak bisa menjadi wirausaha adalah faktor dari dalam

diri orang tersebut, yang dapat berupa kurangnya minat atau keberanian dari

dalam diri seseorang untuk menjadi seorang wirausaha. Karena untuk

menjadi seorang wirausaha, kita harus siap untuk gagal. Dan hal tersebutlah

yang jarang dimiliki oleh masyarakat pada umumnya. Berikut ini adalah

beberapa ciri-ciri atau karakteristik yang harus dimiliki seorang wirausaha :

14

Page 15: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

1. Sifat Inovatif (Banyak Akal)

Dia selalu mendekati berbagai masalah dengan berusaha menggunakan

cara-cara baru yang lebih bermanfaat. Dia terbuka terhadap gagasan,

pandangan, dan penemuan baru yang dapat dimanfaatkan untuk

meningkatkan kinerjanya. Dia tidak terpaku pada masa lalu, tapi selalu

berpandangan ke depan untuk mencari cara-cara baru atau memperbaiki

cara-cara yang biasa dilakukan orang lain untuk peningkatan kinerja. Dia

cenderung melakukan sesuatu dengan cara yang khas, unik dari hasil

pemikirannya. Termasuk dalam sifat inovatif ini adalah kecenderungan

untuk selalu meniru tetapi melalui penyempurnaan tertentu (imitatif

inovatif).

2. Memiliki Rasa Percaya Diri

Entah karena takut salah atau karena hal lain, masyarakat masa kini

menjadi tidak memiliki kepercayaan diri. Hal tersebut terbukti saat mereka

duduk dibangku pendidikan. Saat ditanya oleh guru atau dosen, jarang

diantara mereka yang berinisiatif untuk mengangkat tangan dan

menjawab pertanyaan sang guru. Bahkan beberapa diantara mereka

lebih memilih ditunjuk daripada mengangkat tangan mereka.

3. Memiliki Jiwa Kepemimpinan

Kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha untuk

memimpin anak-anak buahnya atau pegawainya. Seseorang tidak akan

bisa menjadi seorang wirausaha bila ia tidak bisa memimpin, baik

memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain.

15

Page 16: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan,

kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, lebih

dahulu, dan lebih menonjol.

Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu

menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkannya lebih cepat, lebih

dahulu dan segera berada dipasar. Ia selalu menampilkan produk-produk

dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor yang baik

dalam proses produksi maupun pemasaran. Ia selalu memanfaatkan

perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai. Karena itu, perbedaan

bagi seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan merupakan sumber

pembaharuan untuk menciptakan nilai. Ia selalu ingin bergaul untuk

mencari peluang, terbuka untuk menerima kritik dan saran yang kemudian

dijadikan peluang. Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan untuk

menggunakan pengaruh tanpa kekuatan. Seorang wirausaha juga harus

memiliki taktik mediator dan negosiator daripada diktator. Dan masih

banyak lagi karakteristik seorang wirausahaan itu.

2.3 MEMULAI DAN MENGOPERASIKAN BISNIS KECIL

Dalam perkembangannya, memulai bisnis menjadi lebih mudah dan

lebih cepat dibandingkan dulu, lebih banyak peluang saat ini dibandingkan

yang pernah ada dalam sejarah, serta kemampuan untuk mengumpulkan dan

menerima informasi sedang mencapai puncaknya. Walaupun demikian, calon

wirausahawan harus tetap membuat keputusan yang tepat saat memulainya.

Mereka harus memutuskan dengan tepat cara masuk ke dalam suatu bisnis.

Dan berikut akan dijelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan.

16

Page 17: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

2.3.1 Menyusun Rencana Bisnis

Rencana Bisnis adalah dokumen yang dibuat oleh wirausahawan yang

merangkum strategi bisnis untuk usulan perusahaan baru dan cara strategi

tersebut diimplementasikan. Ada tiga hal dalam menyusun rencana bisnis :

1. Menetapkan Tujuan dan Sasaran

Hal ini dibutuhkan untuk menentukan strategi produksi dan

pemasaran, unsur-unsur hukum dan organisasi, serta akuntansi

dan keuangan.

2. Peramalan Penjualan ( sales forecasting )

Ramalan penjualan adalah salah satu unsur penting rencana

bisnis. Seorang wirausahawan harus menunjukkan pemahaman

tentang pasar terkini, kekuatan dan kelemahan perusahaan-

perusahaan yang ada, serta sarana yang akan digunakan

perusahaan untuk bersaing. Dari hal ini, dapat diperkirakan ukuran

pabrik, toko, atau kantor yang diperlukan atau memutuskan berapa

banyak persediaan yang harus ada dan berapa banyak karyawan

yang harus dipekerjakan.

3. Perencanaan Keuangan

Rencana keuangan merujuk pada rencana wirausahawan untuk

mengubah semua aktivitas lain menjadi uang. Umumnya mencakup

anggaran tunai, laporan pendapatan, neraca, dan bagan titik impas

( brakeeven ). Dan yang paling penting adalah anggaran kas, yang

menunjukkan berapa banyak uang yang dibutuhkan sebelum

17

Page 18: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

membuka bisnis dan berapa yang diperlukan untuk menjaga bisnis

itu tetap berjalan sebelum mulai mendapatkan laba.

2.3.2 Memulai Bisnis Kecil

Dalam memulai suatu bisnis, seorang wirausahawan harus berkomitmen

untuk menjadi pemilik bisnis. Kemudian memilih industri dan pasar tempat ia

bersaing, yang dimana tidak hanya mempertimbangkan tren industri, tetapi

juga harus sesuai dengan minat dan bakat. Karena seorang wirausahawan

harus benar-benar memahami sifat dasar bisnis mereka. Berikut ada dua

pilihan dalam memulai bisnis :

1. Membeli Bisnis yang Sudah Ada

Ini merupakan pilihan yang direkomendasikan oleh para pakar.

Karena saat seorang wirausahawan membeli bisnis yang ada,

umumnya, mereka membeli bisnis yang berhasil. Karena bisnis

tersebut telah membuktikan kemampuannya menarik pelanggan

dan menghasilkan laba. Bisnis tersebut juga sudah menjalin

hubungan dengan berbagai pihak yang meminjamkan uang, para

pemasok, dan pihak berkepentingan lainnya.

2. Memulai Dari Awal

Pada beberapa calon wirausahawan, membentuk bisnis dari nol,

menuangkan segala pemikiran dan konsep bisnisnya dalam wadah

tersebut, kemudian menumbuhkannya menjadi suatu bisnis yang

besar dan kokoh akan mendatangkan suatu kepuasan tersendiri.

18

Page 19: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

Bisnis baru tidak akan menanggung kesalahan dari pemilik

sebelumnya. Selain itu juga dapat bebas memilih pihak yang

meminjamkan uang, para pemasok, pekerja, inventori, dan lokasi.

Namun bisnis baru beresiko lebih besar daripada bisnis yang sudah

ada, karena mereka hanya membuat perkiraan prospek ke depan.

Berhasil tidaknya seorang wirausahawan bergantung pada

kemampuan mengidentifikasikan peluang suatu bisnis.

2.3.3 Membiayai Bisnis Kecil

Dalam memulai bisnis, baik yang sudah ada maupun yang baru, tentu saja

tetap membutuhkan dana. Sumber dana itu bisa berasal dari dana pribadi dan

dana pinjaman. Namun sumber dana pribadi merupakan sumber dana yang

paling utamayang harus disiapkan oleh calon wirausahawan. Hal ini

dikarenakan mendapatkan uang dari bank, investor independen, dan

pinjaman pemerintah menuntut usaha ekstra. Berikut ada beberapa alternatif

investasi :

1. Sumber Investasi Lainnya

Perusahaan Modal Bersama adalah sekelompok investor kecil yang

menanamkan uangnya di perusahaan-perusahaan yang memiliki

pertumbuhan pesat.

Small-Bussiness Investment Companies ( SBIC ) adalah peprusahaan

investasi yang diatur pemerintah federal yang meminjam uang dari

SBA untuk diinvestasikan atau dipinjamkan ke bisnis-bisnis kecil. SBIC

sendiri adalah investasi dari para pemilik sahamnya.

19

Page 20: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

2. Program Keuangan SBA

Program untuk mendukung bisnis-bisnis kecil yang memenuhi standar

ukuran dan kemandirian. Dengan program tersebut, bisnis kecil lebih

mudah mendapatkan pinjaman.

3. Program SBA Lainnya

Meningkatkan keterampilan manajemen merupakan hal penting yang

harus diperhatikan para pemilik bisnis kecil. Dan SBA juga membantu

dalam hal tersebut dalam program Small Business Development Center

( SBDC ), yaitu program SBA yang dirancang untuk mengkonsolidasi

informasi dari berbagai disiplin ilmu dan menyediakannya bagi bisnis kecil.

2.3.4 Waralaba

Waralaba adalah perjanjian yang mengatur transaksi antara antara

terwaralaba ( franchisee ) untuk membeli hak menjual barang atau jasa dari

terwaralaba (franchiser ). Waralaba mengizinkan franchisee untuk menjual

produk franchiser dan merupakan jalan yang bagus menuju kewirausahaan.

Sedangkan terwaralaba menerima ( melakukan investasi ) bukan hanya

dalam bisnis yang sudah jadi melainkan juga bantuan ahli dalam

menjalankannya.

Keuntungan Pewaralaba : Dapat tumbuh cepat dengan menggunakan

investasi uang yang disediakan oleh terwaralaba.

Keuntungan Terwaralaba: Memiliki bisnis sendiri dan mendapatkan akses

terhadap keterampilan manajemen bisnis pasar. Terwaralaba tidak harus

membangun bisnis langkah demi langkah, dan karena setiap gerai waralaba

20

Page 21: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

sedikit banyak merupakan salinan darisetiap gerai lain, maka kemungkinan

gagalnya lebih kecil.

Kerugian Waralaba : Biaya awal, dimana harga masing-masing

waralaba sangat bervariasi. Terwaralaba bisa juga diwajibkan untuk

menyumbang persentase penjualan kepada perusahaan induk.

2.4 KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN BISNIS KECIL

Meskipun beberapa pemilik bisnis berhasil mengembangkan bisnisnya

bahkan mendunia, tidak sedikit pula pemilik bisnis dan wirausaha yang

mengalami kegagalan. Berikut akan dijelaskan beberapa alasan keberhasilan

dan kegagalan suatu bisnis.

2.4.1 Tren Dalam Memulai Bisnis Kecil

Kehadiran E-Commerce

Atau disebut juga perdagangan elektronis. Internet telah memberikan cara-

cara baru dalam melaksanakan bisnis, wirausahawan yang cerdik telah

mampu menciptakan dan memperluas bisnis-bisnis secara lebih cepat dan

lebih mudah dibanding dulu.

Peralihan dari bisnis besar

Saat ini semakin banyak orang yang berasal dari suatu bisnis besar malah

meninggalkan bisnis tersebut. Bukan karena adanya ketidak cocokan dengan

sistem operasinal bisnisnya, namun para “mantan” pekerja tersebut

menginginkan perkembangan yang lebih dengan cara membuka usaha atau

21

Page 22: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

bisnis sendiri. Dimana hal ini didasari dengan gagasan-gagasan baru yang

ingin mereka kembangkan.

Peluang bagi kaum minoritas dan wanita

Ribuan bisnis baru dimulai setiap tahunnya termasuk perusahaan milik

perempuan yang jumlahnya semakin meningkat serta bisnis baru yang

diluncurkan oleh orang afros amerika, hispanik dan anggota kelompok

minoritas lainnya. Jumlah perusahaan yang dimiliki oleh kaum wanita dan

minoritas bertumbuh dengan cepat disbanding dengan pertumbuhan bisnis

Amerika Serikat secara keseluruhan. Orang-orang yang memulai

perusahaan-perusahaan ini melihat kepemilikan dan operasi bisnis kecil

sebagai alternatif yang menarik dan menguntungkan dibandingkan bekerja

unuk orang lain.

Peluang global

Peluang pasar selalu terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di

pasar ekspor. Yang penting mesti kreatif dan mau berinovasi dalam

mengembangkan pasar.Pelaku bisnis yang tangguh tentu tak mudah

ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski tantangan

yang datang semakin berat. Bagi para pebisnis sejati, kesulitan justru menjadi

cambuk yang melecut semangat untuk memecahkannya sehingga usaha

dapat semakin berkembang dan maju. Karakter semacam itu tampaknya juga

melekat pada sederet pengelola perusahaan di Indonesia yang juga terlihat

dari kinerja perusahaan yang dikelola yang hasilnya memang super.

22

Page 23: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

Pesatnya perubahan menyebabkan kiat-kiat bisnis di masa lalu menjadi

usang untuk diterapkan di era persaingan global sekarang. Dewasa ini akibat

pesatnya kemajuan di bidang teknologi informasi, transportasi, komunikasi,

dunia usaha mendapatkan tantangan baru dalam bentuk dunia tanpa batas

yang menyebabkan arus sumber daya bergerak dengan lebih bebas, yang

juga berarti meningkatkan persaingan di antara para pelaku bisnis untuk

mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan. Bagi pelaku bisnis yang dinamis

dan proaktif, sejumlah tantangan dipandang sebagai peluang bagi

peningkatan dan pengembangan usahanya di masa depan. Terbukanya

batas-batas negara telah mempermudah mobilitas dari suatu negara ke

negara yang lain.

Tingkat keberhasilan yang lebih baik

Minimnya tingkat kegagalan yang dialami oleh bisnis-bisnis kecil dalam tahun-

tahun belakangan ini, menaik perhatiaan orang-orang yang ingin

berwirausaha. Kurang dari setengah dari semua bisnis baru bertahan lebih

dari 18 bulan dan hanya satu dari lima bertahan selama 10 tahun. Akan tetapi

sekaang binis-bisnis baru mempunyai peluang yang lebih besar untuk dapat

bertahan. SBA memperkirakan bahwa paling tidak 40% dari semua binis baru

dapat berharap untuk bertahan sampai 6 tahun.

2.4.2 Alasan-alasan Kegagalan

Dalam dunia wirausaha memang banyak sekali tantangan yang

dihadapi, tantangan tersebut akan membuat pengusaha dihadapkan pada 2

pilihan, yang pertama, adalah orang yang mengambil pilihan untuk menyerah

23

Page 24: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

dan menutup buku dan mengubur semua kenangan buruk kegagalan dalam

berwirausaha. Yang kedua, adalah orang yang lantas berpikir dan

menganalisa kesalahan dalam berwirausaha, mencari solusi untuk bangkit

kembali dan pantang menyerah. Dan biasanya, pilihan kedua tersebut yang

kelak akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan jerih payah dalam

berusaha.

Mengapa sejumlah bisnis berhasil sementara lainnya gagal ? walaupun tidak

ada pola yang tetap, ada beberapa faktor umum yang mempengaruhi

kegagalan bisnis.

Manajerial yang tidak kompeten ( tidak berpengalaman )

Kewirausahaan dalam konteks usaha masyarakat, tetap perlu ada

pengalaman usaha. Apabila tidak tahu cara membuat keputusan dasar

bisnis atau memahami konsep dan prinsip dasar manajemen, maka kecil

kemungkinan mereka bisa berhasil dalam jangka panjang.

Kurang memberi perhatian

Beberapa wirausahawan yang terlalu yakin bahwa usahanya berjalan

dengan lancar, hanya mengabdikan sedikit waktu untuk bisnis barunya.

Tanpa disadari bisnis kecil pun membutuhkan komitmen waktu yang

sangat tinggi. Para wirausahawan yang tidak mau mengabdikan waktu

dan usaha yang diperlukan suatu bisnis tidak akan mungkin dapat

bertahan.

Sistem kontrol yang lemah

Lemahnya sistem pengontrolan di setiap lini perusahaan, seperti

penjualan, persediaan, piutang, pengeluaran biaya operasi perusahaan

terutama di bidang penjualan, sistem penjualannya, cara pencapaian

24

Page 25: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

target, cara mendapatkan pelanggan dengan biaya yang efisien, cara

menjualnya, cara pengiriman, metode penjualannya, harga jualnya dan

cara pemantauannya akan menimbulkan masalah yang harus diwaspadai

oleh para wirausahawan. Sistem kontrol yang efektif sangat diperlukan

untuk membantu agar bisnis tetap bertahan. Apabila sitem kontrol tidak

memberikan gejala-gejala akan terjadinya masalah, manajer mungkin

menghadapi masalah yang serius sebelum kesulitan-kesuliatan yang lebih

mudah terlihat menimpa mereka.

Kurangnya modal

Modal kerja yang tidak cukup sering dihadapi oleh pemilik bisnis. Pemilik

bisnis dulu terlalu optimis dan tidak sabar. Wirausahawan sendiri sangat

optimis mengenai seberapa cepat mereka mulai mendapatkan laba.

Selain itu pengelolaan modal sangatlah diperlukan, dimana harus

diusahakan untuk memisahkan serta memperhitungkan anggaran dana

usaha dan pribadi agar tidak terjadi percampuran dana.

2.4.3 Alasan-alasan Keberhasilan

Suatu manajemen bisnis tidak akan berjalan tanpa adanya seorang

manajer yang menahkodai bahtera manajemen suatu perusahaan. Mungkin

ada beberapa dari anda yang berfikir bahwa hanya perusahaan besar saja

yang memerlukan manajer. Untuk perusahaan kecil tidak diperlukan manajer

karena akan menambah pengeluaran sehingga bukannya untung,

perusahaan malah akan merugi.Namun, hal tersebut tidaklah benar karena

sebuah usaha memerlukan manajemen bisnis untuk bisa berjalan di jalur

25

Page 26: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

yang benar dan berkembang. Oleh karena itulah diperlukan seorang manajer

untuk mengendalikan manajemen bisnis di dalam perusahaan.

Umumnya ada empat faktor dasar yang dikemukakan untuk menjelaskan

keberhasilan bisnis kecil, yaitu :

Kerja keras, dorongan dan dedikasi

Para wirausahawan harus berkomitmen dalam mencapai keberhasilan

dan rela menghabiskan waktu dan usaha sebanyak mungkin untuk dapat

mewujudkannya.

Permintaan pasar akan produk atau jasa yang disediakan

Analisis yang cermat terhadap kondisi pasar dapat membantu para pemilik

bisnis kecil melihat kemungkinan permintaan produk mereka di pasar.

Kompetensi manajerial

Para wirausahawan dapat mendapatkan kompetensi melaui pelatihan atau

pengalaman yang didapat dengan berkecimpung dalam dunia bisnis

sebelunnya atau bahkan belajar dari keahlian orang lain.

Keberuntungan

Selain tiga faktor di atas, faktor lucky ( keberuntungan ) merupakan faktor

penting. Memang tidak bisa diprediksi kapan keberuntungan akan datang.

Namun saat faktor itu datang di saat yang tepat, akan sangat membantu

keberhasilan suatu bisnis.

2.5 Kepemilikan Bisnis Nonperusahaan

Semua operator bisnis harus memutuskan bentuk kepemilikan apa

ayng paling sesuai dengan tujuan mereka Pilihan ini juga mempengaruhi

banyak isu manajerial dan finansial, sehingga sangat penting. Wirausahawan

26

Page 27: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

harus mempertimbangkan pilihan mereka sendiri, kebutuhan jangka pendek

dan jangka panjang serta keuntungan dan kerugian dari masing-masing

bentuk.

2.5.1 Usaha Perseorangan

Perusahaan perseorangan merupakan bentuk badan usaha yang

hanya dimiliki oleh satu orang dan menanggung seluruh resiko secara pribadi.

Manajemen perusahaan dikelola oleh pemilik, bahkan terkadang jabatan-

jabatan tertentu seperti direktur; manajer; atau bahkan sekaligus pelaksana

harian di perusahaan tersebut dilakukan oleh pemilik.

Pemilik merupakan aktor utama dalam mengambil setiap kebijakaan

dan keputusan perusahaan, begitu pula dalam hal pengelolaan aktivitas

perusahaan sehari-hari, termasuk melakukan hubungan dengan para pihak

yang berkepentingan terhadap perusahaan.

Perusahaan perseorangan memiliki struktur yang sederhana dengan

kepemilikan tunggal serta memiliki tanggung jawab tidak terbatas terhadap

seluruh utang perusahaan. Artinya, apabila harta kekayaan perusahaan tidak

mencukupi untuk membayar kewajibannya maka akan digunakan harta milik

pribadi guna melunasi utang-utang perusahaan.

Keuntungan

1. Pendirian perusahaan perseorangan sangat mudah dan tidak berbelit-

belit;

2. Perusahaan perseorangan cocok untuk usaha yang relatif kecil atau

mereka yang memiliki modal dan bidang usaha yang terbatas;

27

Page 28: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

3. Tidak terlalu memerlukan akta formal (akta notaris), sehingga pemilik

tidak perlu mengeluarkan biaya yang berlebihan;

4. Memilki keleluasaan dalam hal mengambil keputusan, baik menentukan

arah perusahaan atau hal-hal yang berkaitan dengan keuangan

perusahaan;

5. Dalam hal peraturan, tidak terlalu banyak peraturan pemerintah yang

mengatur perusahaan jenis ini, sehingga pemilik bebas melakukan

aktivitasnya;

6. Dalam hal pajak pemilik tidak perlu membayar pajak badan, namun

semua pendapatan tetap harus bayar pajak perorangan; dan semua

keuntungan menjadi milik pemilik dan dapat digunakan secara bebas

oleh pemilik.

Kekurangan

Utamanya adalah Tanggung jawab tak terbatas. Yang artinya pemilik

tunggal menanggung semua hutang yang terjadi dalam bisnis. Kerugian

lainnya adalah kurangnya kesinambungan dimana usaha perseorangan

bubar bila pemiliknya meninggal. Walaupun bisnis dapat direorganisasi

oleh pengganti, eksekutor atau ahli waris mungkin harus menjual asset-

asetnya. Selain itu usaha perseorangan sering mengalami kesulitan dalam

meminjam uang untuk memulai atau mengembangkan bisnisnya,

dikarenakan pihak peminjam uang (bank) merasa khawatir bahawa

mereka tidak akan mampu mengembalikan pinjaman jika pemilik

mengalami bangkrut.

28

Page 29: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

2.5.2 Persekutuan

Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua

orang atau lebih yang secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai

tujuan bisnis. Yang termasuk dalam badan usaha persekutuan adalah firma

dan persekutuan komanditer alias cv. Untuk mendirikan badan usaha

persekutuan membutuhkan izin khusus pada instansi pemerintah yang terkait.

Selain itu persekutuan juga menginvestasikan jumlah uang yang sama atau

tidak sama dan bisa mendapatkan laba yang tidak ada hubungannya dengan

investasi mereka.

Keuntungan

1. Kemudahan dalam membentuk suatu usaha persekutuan. Usaha

persekutuan mudah dibentuk bila telah tercapai suatu kesepakatan

umum antar tiap sekutu yang hendak bekerja sama, seperti: pembagian

keuntungan, tanggung jawab tiap sekutu, modal yang hendak disetor,

dan proses pembubaran kerja sama bila hal tersebut terjadi.

2. Terintegrasinya kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki tiap sekutu.

Dalam suatu usaha persekutuan, setiap sekutu akan memadukan

keseluruhan bakat, pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya

dalam upaya mengoperasikan usaha dengan lebih efektif bila

dibandingkan dengan usaha perseorangan.

3. Ketersediaan modal. Dengan mengumpulkan seluruh modal yang

dimiliki oleh tiap sekutu maka ketersediaan modal tidak menjadi suatu

masalah. Hal ini karena terjadi akumulasi modal yang disetor oleh tiap

sekutu. Selain itu bank lebih suka memberikan pinjaman kepada

perusahaan yang tidak tergantung pada individu.

29

Page 30: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

4. Kemudahan dalam menarik karyawan yang handal. Suatu usaha

persekutuan dapat dengan mudah mendapatkan karyawan yang handal

dibandingkan dengan badan usaha perseorangan, karena karyawan

yang handal tersebut dapat dijadikan sekutu kerja dalam usaha

persekutuan tersebut. Hal ini biasa terjadi dalam kantor pengacara atau

kantor akuntan publik, seperti: Kantor pengacara “Adnan Buyung dan

Rekan”, Kantor Akuntan Publik “Hanadi Sudjendro dan Rekan”.

5. Keuntungan pajak. Seperti halnya usaha perseorangan, pajak yang

harus dibayar oleh usaha persekutuan dihitung sebagai pajak

pendapatan pribadi tiap sekutu yang tarif pajaknya lebih kecil bila

dibandingkan dengan tarif pajak yang harus dibayar oleh perusahaan

perseroan sebagai suatu usaha.

Kerugian

1. Tanggung jawab yang tak terbatas. Seperti dalam usaha perseorangan,

tiap anggota persekutuan bertanggung jawab atas keuangan

perusahaan. Bila salah satu anggota persekutuan menimbulkan

kerugian atas nama persekutuan yang melebihi kekayaan persekutuan,

maka anggota lainnya wajib memenuhi kerugian yang timbul tersebut.

2. Keterbatasan usia usaha persekutuan. Kelangsungan hidup usaha

persekutuan tergantung pada tiap sekutu yang bergabung di dalamnya.

Bila salah satu sekutu meninggal, cacat, atau keluar maka persekutuan

tersebut pun terancam kelangsungan hidupnya. Untuk mencegah hal

tersebut maka perlu dibuat suatu perjanjian kesepakatan persekutuan

yang mengatur bila hal-hal tersebut terjadi.

30

Page 31: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

3. Kemungkinan konflik yang terjadi di antara sekutu. Persekutuan yang

ada mengandung pula konflik yang mungkin terjadi akibat perbedaan

visi dan pendapat antar sekutu, yang mungkin lahir karena perbedaan

latar belakang hidup, pendidikan, dan karakter mental anggota

persekutuan.

4. Kesulitan dalam membubarkan usaha persekutuan. Dalam sebuah

persekutuan, seorang anggota tidak dapat menarik modal yang telah

disetor tanpa persetujuan anggota persekutuan lainnya. Jika aggota

persekutuan bermaksud keluar dari persekutuan, maka perlu dicari

sekutu baru yang dapat diterima oleh sekutu lainnya.

Alternatif persekutuan umum

Secara umum Persekutuan dapat didefinisikan sebagai suatu gabungan

atau asosiasi dari dua individu atau lebih untuk memiliki dan

menyelenggarakan suatu usaha secara bersama dengan tujuan untuk

memperoleh laba. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

1. Persekutuan Firma

Persekutuan yang didirikan atau diadakan untuk menjalankan

perusahaan dengan menggunkan nama bersama di mana semua

sekutu bertanggung jawab penuh dan biasanya ikut aktif mengelola

perusahaan.  Namun bentuk bisnis ini paling kurang populer. Untuk

menyelesaikan beberapa masalah yang melekat pada persekutuan ini,

khususnya tanggung jawab yang tak terbatas, beberapa persekutuan

telah mencoba kesepakatan alternatif. Salah satunya Persekutuan

komanditer atau lebih dikenal dengan CV.

31

Page 32: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

2. Persekutuan Komanditer ( CV )

Suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha di mana salah satu

atau lebih dari anggotanya bertanggung jawab terbatas.

a. Sekutu Aktif, adalah Sekutu yang ikut aktif mengelola perusahaan

dan bertanggung jawab penuh atas kelangsungan hidup dan

pertumbuhan bisnis itu.

b. Sekutu Pasif, adalah Sekutu yang hanya menyetor modal saja

tanpa ikut mengelola perusahaan.

Dalam master limited partnership (MLP) organisasi menjual saham

kepada investor di pasar public seperti Pasar Saham New York. MLP

sendiri merupakan bentuk kepemilikan yang menjual saham kepada

investor yang menerima laba dan membayar pajak atas pendapatan dari

laba.

2.5.3 Koperasi

Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh

beberapa orang demi kepentingan bersama. Ada beberapa kelebihan dari

koperasi, yaitu :

1. Koperasi memiliki sifat terbuka dan sukarela, siapa saja boleh menjadi

anggota asalkan memenuhi ketentuan yang berlaku.

2. Jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan

anggotanya.

3. Masing-masing anggota memiliki pendapat atau hak suara tang sama,

tidak berdasarkan besarnya jumlah bmodal yang disimpannya.

32

Page 33: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

Adapula kelemahannya, yaitu :

1. Modal yang terbatas menjadi kendala sulitnya koperasi berkembang.

2. Pengurus koperasi yang melakukan kecurangan atau tidak jujur dalam

pengelolaan.

3. Kurangnya pendidikan dan kerja sama antara pengurus, pengawas dan

anggotanya.

4. Balas jasa yang diberikan karena terbatasnya modal.

2.6 PERUSAHAAN

Perusahaan adalah bisnis yang secara hukum dianggap sebagai

entitas yang terpisah dari pemilik-pemiliknya dan bertanggung jawab atas

hutang-hutangnya sendiri ( tanggung jawab pemilik terbatas pada besarnya

investasi mereka ). Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan perusahaan

adalah sebagai berikut :

Menuntut dan dituntut

Membeli, menahan, dan menjual properti miliknya

Membuat dan menjual produk kepada konsumen

Melakukan kejahatan dan diadili serta dihukum atas kejahatan tersebut

Keuntungan Perusahaan

1. Keuntungan terbesar dalam perusahaan adalah Tanggung jawab terbatas

( limited liability ), yaitu prinsip legal dimana tanggung jawab para investor

atas hutang-hutang perusahaannya terbatas hanya pada investasi pribadi

mereka di perusahaan.

2. Kontinuitas berdirinya perusahaan.

33

Page 34: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

3. Kontinuitas manajerial oleh management profesional.

4. Pengadaan uang yang tidak terbatas, hal ini tergantung pada sehat

tidaknya tingkat perekonomian perusahaan.

Kerugian Perusahaan

1. Karena mudahnya perpindahan kepemilikan saham, hal ini menyulitkan

kehidupan para manajernya.

2. Biaya awal ( start-up cost ). Karena dalam pendiriannya, perusahaan

diatur secara ketat dan harus memenuhi persyaratan legal yang sangat

rumit dari negara bagian tempat akta pendirian perusahaan dikeluarkan.

3. Kerugian terbesar sebuah perusahaan adalah Pajak Ganda, dimana pajak

dikenakan pada laba pendapatan perusahaan dan laba pendapatan para

investor.

2.6.1 Jenis Perusahaan

Berikut jenis-jenis perusahaan beserta ciri dan contohnya :

Jenis Ciri Contoh

Tertutup ( Closely Held Corporation ) /

Pribadi ( Private Corporation )

Saham dimiliki hanya oleh sedikit orang.

Dikenai pajak perusahaan.

Blue Cross / Blue Shield, Mastercard,

Primestar

Terbuka ( Publicly Held Corporation ) /

Publik ( Public Corporation )

Saham dimiliki banyak investor.

Dikenai pajak perusahaan.

Dell Computer, Starbucks, Texas

Instrument

S Corporation Dikelola seperti perusahaan tertutup.

Terkena peraturan tambahan.

Dikenai pajak persekutuan.

Minglewood Associates, Entech Pest

Systems, Frontier Bank

Limited Liability Corporation

( LLC )

Dikelola seperti perusahaan terbuka.

Terkena peraturan tambahan.

Dikenai pajak persekutuan.

Pacific Northwest Associates, Global

Ground Support, Ritz Carlton

Profesional Dikelola seperti persekutuan. Norman Hui, DDS & Associates, B & H

34

Page 35: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

Dikenai pajak persekutuan.

Tanggung jawab bisnis yang terbatas.

Tanggung jawab profesional yang tidak

terbatas.

Engineering, Anderson, McCoy & Orta

Multinasional / Transnasional Melintas batas-batas nasional.

Terkena pertaturan dalam berbagai

negara yang berbeda.

Toyota, Nestle, General Electric

2.6.2 Mengelola Perusahaan

Pemerintahan Perusahaan ( Corporate Governance )

Yaitu peranan para badan pengendali dalam pembuatan keputusan

perusahaan. Para badan pengendali ini terdiri atas :

1. Pemegang Saham ( Stockholders / Shareholders ), yaitu pemilik

perusahaan yang sesungguhnya / investor yang membeli saham

kepemilikan. Perusahaan menjual saham kepada para investor yang

kemudian menjadi pemegang saham. Laba didistribusikan ke para

pemegang saham dalam bentuk dividen. Ada dua bentuk saham, yaitu :

Saham Preferen, yaitu saham yang menjamin dividen tetap bagi

pemegangnya dan memiliki prioritas klaim atas kekayaan

perusahaan tetapi tidak memiliki hak memberikan suara dalam

perusahaan.

Saham Biasa ( Common Stock ), yaitu saham yang menjamin

adanya hak memberikan suara ( voting ) pada perusahaan tetapi

memiliki klaim terakhir atas kekayaan perusahaan.

2. Dewan Direksi, yaitu suatu kelompok individu yang dipilih oleh para

pemegang saham untuk mengawasi manajemen perusahaan. Mereka

secara legal bertanggung jawab atas segala tindakan perusahaan. Mulai

35

Page 36: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

dari laporan tahunan kepada para pemegang saham, penetapan kebijakan

atas dividen, pengeluaran utama, serta gaji dan tunjangan para eksekutif.

3. Officer Perusahaan, yaitu manajer puncak yang dipekerjakan oleh dewan

direksi untuk menjalankan perusahaan sehari-hari. Biasanya dikepalai

oleh Chief Executive Officer ( CEO ), yang bertanggung jawab terhadap

keseluruhan kinerja perusahaan. Officer lain biasanya meliputi seorang

presiden, yang berwenang terhadap manajemen intern, dan wakil

presiden yang mengatur bermacam-macam bidang fungsional seperti

pemasaran atau operasional.

2.6.3 Persoalan Khusus dalam Kepemilikan Perusahaan

Usaha Patungan dan Aliansi Strategis

Aliansi Strategis adalah dimana dua atau lebih organisasi bekerja sama

dalam proyek demi keuntungan timbal balik. Dan apabila para sekutu berbagi

kepemilikan ( patungan ) perusahaan, hal itu disebut Usaha Patungan

( Joint Venture ).

Rencana Kepemilikan Saham Karyawan

Biasanya disebut ESOP ( Employee Stock Ownership Plan ). Dalam hal ini,

karyawan dimungkinkan untuk dapat memiliki saham perusahaan dalam

jumlah yang cukup besar melalui dana perwalian yang yang didirikan atas

nama para karyawan.

Kepemilikan Institusional

Yaitu investor besar, seperti usaha dana yayasan dan dana pensiun, yang

membeli saham perusahaan dalam jumlah besar.

36

Page 37: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

Merger dan Akuisisi ( M & A )

Merger terjadi apabila dua perusahaan bergabung untuk menciptakan

perusahaan baru. Biasanya dua perusahaan ini mempunyai ukuran yang

sama, meskipun salah satu perusahaan memiliki kontrol lebih besar.

Sedangkan Akuisisi terjadi apabila sebuah perusahaan membeli perusahaan

lain sepenuhnya dan membentuk perusahaan baru. Keduanya

memungkinkan perusahaan meningkatkan lini produk, memperluas operasi,

go internasional, dan menciptakan perusahaan baru.

Divestur dan Spin-Off

Divestur adalah strategi dimana suatu perusahaan menjual atau lebih unit

bisnisnya. Biasanya dikarenakan perusahaan tersebut perlu lebih berfokus

pada bisnis intinya, lalu kemudian menjual bisnis-bisnis yang tidak terkait

dan/atau kurang bagus kinerjanya. Dan apabila perusahaan dapat menjual

sebagian dadri dirinya sebagai modal, strategi ini dikenal sebagai Spin-Off.

Spin-Off berarti juga bahwa sebuah perusahaan memutuskan bahwa satu

atau lebih unit bisnisnya sebenarnya dapat bernilai lebih besar apabila

dijadikan perusahaan terpisah.

37

Page 38: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

BAB III

PENUTUP

Demikian makalah Pengantar Bisnis Manajemen tentang “Memahami

Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis Baru” ini kami buat, semoga dapat

bermanfaat bagi kita semua. Dan kurang lebih dalam penulisan atau penyusunan,

mohon dimaklumi.

3.1 Kesimpulan

Dalam menjalankan bisnis ( baik bisnis baru, maupun bisnis yang

sudah ada ), ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan dan diidentifikasi,

serta direncanakan, agar dapat meminimalisir kegagalan dalam berbisnis.

Memang resiko kegagalan selalu ada, namun hal itu bisa ditekan apabila kita

memperhatikan langkah-langkah detail dalam berbisnis.

Kita bisa melihat keberhasilan perusahaan-perusahaan besar yang

namanya sudah mendunia sebagai motivasi dalam berbisnis, dan

menimbulkan pertanyaan, “Apa yang membuat bisnis itu berhasil ?”.

Kemudian melihat kegagalan suatu bisnis ( besar maupun kecil ) sebagai

acuan koreksi atau evaluasi, dan menimbulkan pertanyaan, “Apa yang

membuat mereka gagal ?”.

Perencanaan matang dalam pembuatan konsep suatu bisnis sangat

dibutuhkan agar suatu bisnis tidak berjalan apa adanya. Dan keberhasilan

maupun kegagalan suatu bisnis sangat bergantung pada kemampuan pelaku

bisnis megidentifikasi peluang-peluang yang ada.

38

Page 39: Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru

DAFTAR PUSTAKA

Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert. 2006. Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1, Erlangga :

Jakarta.

Louis E. Boone dan David L. Kurtz, 2006, Contemporary business, edisi 11

(diterjemahkan oleh : Ali Akbar Yulianto dan Krista), Salemba Empat, Jakarta.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran_global

http://www.ristek.go.id/?module=News%20News&id=3128

http://wartawirausaha.com/2013/03/tips-wirausaha-5-faktor-penyebab-

kegagalan-wirausaha/

http://ipan.web.id/kewirausahaan-dan-strategi-bisnis-7-penyebab-kegagalan-

usahabisnis-secara-rata-rata/

http://ayrusia.blogspot.com/2012/10/7-penyebab-utama-kegagalan-dalam.html

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://

rajapresentasi.com/2013/06/kesuksesan-manajemen-bisnis-tidak-lepas-dari-

peran-seorang-manager/

http://hot.yukbisnis.com/perusahaan-perorangan/

http://diinar-dienzblog.blogspot.com/2011/10/kepemilikan-bisnis-non-

perusahaan.html

http://www.triratraining.com/

http://bahankuliahakuntansi.blogspot.com/2008/08/tinjauan-umum-

persekutuan_19.html

39