Top Banner
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian untuk kelas uji coba tes hasil belajar pada kelas XI IPA 1 dengan jumlah siswa 27 orang sehingga diperoleh koefisien validitasnya 0,381 dengan taraf nyata, = 0,05 serta interval kepercayaan 95% maka harga r tabel = r ()(n) = r (0,05)(27) = 0,381 dengan membandingkan r hitung r tabel . Besarnya koefisien validitas dari setiap tes dapat dilihat pada Tabel 13 berikut ini: Tabel 13. Koefisien dan Validitas Hasil Belajar Siswa Butir Soal Koefisien Validitas Status r hitung r tabel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 0,716 0,579 0,606 0,552 0,486 0,597 0,437 0,631 0,506 0,561 0,716 0,406 0,450 0,419 0,631 0,394 -0,01 0,560 0,544 -0,23 0,407 0,406 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Sumber: Hasil Analisis, 2013.
14

BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5227/9/2013-1-84204-441409024-bab4-01082013124613.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian

Jun 08, 2019

Download

Documents

hoangdien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5227/9/2013-1-84204-441409024-bab4-01082013124613.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian

35

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian untuk kelas uji coba tes hasil belajar pada kelas

XI IPA1 dengan jumlah siswa 27 orang sehingga diperoleh koefisien validitasnya

0,381 dengan taraf nyata, = 0,05 serta interval kepercayaan 95% maka harga rtabel =

r()(n) = r(0,05)(27) = 0,381 dengan membandingkan rhitung rtabel. Besarnya koefisien

validitas dari setiap tes dapat dilihat pada Tabel 13 berikut ini:

Tabel 13. Koefisien dan Validitas Hasil Belajar Siswa

Butir Soal Koefisien Validitas Statusrhitung rtabel

12345678910111213141516171819202122

0,7160,5790,6060,5520,4860,5970,4370,6310,5060,5610,7160,4060,4500,4190,6310,394-0,010,5600,544-0,230,4070,406

0,3810,3810,3810,3810,3810,3810,3810,3810,3810,3810,3810,3810,3810,3810,3810,3810,3810,3810,3810,3810,3810,381

ValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValid

Tidak ValidValidValid

Tidak ValidValidValid

Sumber: Hasil Analisis, 2013.

Page 2: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5227/9/2013-1-84204-441409024-bab4-01082013124613.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian

36

Untuk pengujian reliabilitas tes diperoleh nilai = 0,819. Dengan taraf nyata,

= 0,05 dan n = 27, maka harga tabel = ()(n) = (0,05)(27) = 0,381 yang diperoleh

melalui KR 20. Hasil nilai koefisien reliabilitas dari item-item pertanyaan yang valid

maka diperoleh hitung > tabel atau 0,819 > 0,381.

Penelitian ini terdiri dari dua perangkat data, yakni (1) data hasil belajar siswa

pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan yang diajarkan di kelas eksperimen

dengan menggunakan strategi PQ4R termodifikasi dan (2) data hasil belajar siswa

pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan yang diajarkan di kelas kontrol dengan

menggunakan metode ceramah. Penelitian yang dilakukan pada kedua kelas diawali

dengan memberikan tes awal untuk mengetahui pemahaman awal siswa sebelum

menerima pelajaran. Hasil tes awal tersebut dapat dilihat pada Tabel 14 berikut ini:

Tabel 14. Data Tes Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Statistik Eksperimen Kontrol1234

NJumlah nilai

Rata-rataSimpangan deviasi

32158

4,9381,950

32172

5,3751,980

Berdasarkan Tabel 14 tersebut, dari 32 siswa kelas eksperimen diperoleh rata-

rata tes awal sebesar 4,938 dengan simpangan deviasi sebesar 1,950 sedangkan dari

32 siswa kelas kontrol diperoleh rata-rata tes awal sebesar 5,375 dengan simpangan

deviasinya sebesar 1,980. Dari hasil pemberian tes awal tersebut diperoleh nilai rata-

rata kedua kelas yang sangat rendah.

Setelah diketahui kemampuan awal kedua kelas tersebut maka dilakukan

pembelajaran dengan menerapkan strategi PQ4R termodifikasi pada kelas eksperimen

Page 3: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5227/9/2013-1-84204-441409024-bab4-01082013124613.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian

37

dan metode ceramah pada kelas kontrol. Pada akhir pembelajaran diberikan tes akhir

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kognitif siswa setelah menerima pelajaran.

Hasil tes akhir secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 15 berikut ini:

Tabel 15. Data Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas KontrolNo Statistik Eksperimen Kontrol1234

NJumlah nilai

Rata-rataSimpangan deviasi

32502

15,6881,655

32471

14,7192,181

Berdasarkan Tabel 15 tersebut, dari 32 siswa kelas eksperimen diperoleh rata-

rata tes akhir sebesar 15,688 dengan simpangan deviasi sebesar 1,655 sedangkan dari

32 siswa kelas kontrol diperoleh rata-rata tes akhir sebesar 14,719 dengan simpangan

deviasinya sebesar 2,181. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin besar

nilai rata-rata maka simpangan deviasi semakin kecil sehingga nilainya semakin baik.

Dari hasil pemberian tes akhir tersebut diperoleh nilai rata-rata kedua kelas yang

berbeda sehingga dapat dikatakan bahwa kelas eksperimen yang menggunakan

strategi PQ4R termodifikasi memiliki skor rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan

kelas kontrol yang hanya menggunakan metode ceramah. Data selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 7. Nilai rata-rata tes awal dan tes akhir kelas eksperimen dan

kelas kontrol dapat dilihat pada ringkasan Tabel 16 berikut ini:

Tabel 16. Ringkasan Rata-Rata Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Keterangan Ekperimen KontrolTes Awal Tes Akhir Tes Awal Tes Akhir

Jumlah nilaiRata-rata

1584,938

50215,688

1755,375

47114,719

Page 4: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5227/9/2013-1-84204-441409024-bab4-01082013124613.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian

38

Gambar 3. Diagram Rata-Rata Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen danKelas Kontrol

Secara deskriptif ada beberapa kesimpulan yang dapat diungkap dari Tabel 8

dan Gambar 3 di atas yaitu:

a. Rata-rata nilai tes awal kelas eksperimen 4,938 lebih rendah dibandingkan

dengan rata- rata nilai tes awal kelas kontrol 5,375.

b. Rata-rata nilai tes akhir kelas eksperimen 15,688 lebih tinggi dibandingkan

dengan rata- rata nilai tes akhir kelas kontrol 14,719.

4.1.1 Pengujian Normalitas Data

Salah satu persyaratan analisis yang harus dipenuhi agar dapat digunakan

statistik parametrik adalah data harus berdistribusi normal. pengujiannya

menggunakan rumus Liliefors. Syarat normal yang harus dipenuhi adalah L0 < Ltabel

pada taraf nyata, α = 0,05. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 17 berikut ini:

Tabel 17. Ringkasan Pengujian Normalitas Data Dengan Uji Liliefors

No Data Kelas L0 Ltabel Kesimpulan1234

Tes AwalTes AwalTes AkhirTes Akhir

EksperimenKontrol

EksperimenKontrol

0,1220,1070,1430,090

0,1570,1570,1570,157

NormalNormalNormalNormal

0

5

10

15

20

Eksperimen Kontrol

4,938

15,688

5,375

14,719Teas awal

Tes akhir

Tes awal

Tes akhir

Page 5: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5227/9/2013-1-84204-441409024-bab4-01082013124613.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian

39

Dari Tabel 17 di atas diperoleh uji normalitas data tes awal kelas eksperimen

L0 < Ltabel atau 0,1219 < 0,157 dan data tes awal kelas kontrol L0 < Ltabel atau 0,107 <

0,157. Data tes akhir kelas eksperimen diperoleh L0 < Ltabel atau 0,143 < 0,157 dan

data tes akhir kelas kontrol L0 < Ltabel atau 0,090 < 0,157. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa data tes awal dan tes akhir di kedua kelas berdistribusi normal.

4.1.2 Pengujian Homogenitas Varians

Dari pengujian homogenitas varians untuk mengetahui nilai tes awal dan tes

akhir pada kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol digunakan uji kesamaan

varians. Syarat data homogen adalah jika Fhitung < Ftabel dengan taraf nyata, 05,0

dengan dk = n1 + n2 – 2 sehingga diperoleh data seperti pada Tabel 18 berikut ini:

Tabel 18. Ringkasan Pengujian Homogenitas Data

No Data Fhitung Ftabel Kesimpulan1234

Tes awal kelas eksperimenTes awal kelas kontrol

Tes akhir kelas eksperimenTes akhir kelas kontrol

1,031

1,738

1,822

1,822

Homogen

Homogen

Hasil pengujian homogenitas tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol

diperoleh Fhitung < Ftabel atau 1,031 < 1,822 dan data tes akhir kelas eksperimen dan

kelas kontrol diperoleh Fhitung < Ftabel atau 1,738 < 1,822. Dengan demikian dapat

disimpulkan tes awal dan tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen.

Karena data terdistribusi normal dan homogen maka pengujian statistik yang

digunakan adalah statistik uji t.

Page 6: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5227/9/2013-1-84204-441409024-bab4-01082013124613.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian

40

4.1.3 Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis menggunakan statistik uji t. Dari hasil perhitungan yang

terdapat pada Lampiran 9, diperoleh t(1 - ½ α) = 1,999 dan thitung = 2,158 sehingga -t(1 -

½ α) > ± thitung > t(1 - ½ α) yaitu -1,999 > ± 2,158 > 1,999 maka H0 ditolak atau terima H1

artinya terdapat pengaruh strategi PQ4R termodifikasi terhadap hasil belajar siswa

pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.

4.2 Pembahasan

Menurut Trianto (2007: 146) bahwa strategi PQ4R merupakan salah satu

strategi elaborasi. Strategi ini digunakan untuk membantu siswa untuk mengingat apa

yang mereka baca, dan dapat membantu proses pembelajaran di kelas yang

dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku. Strategi PQ4R termodifikasi adalah

strategi yang dikembangkan atau dimodifikasi oleh peneliti berdasarkan langkah-

langkah strategi PQ4R yang ada. Strategi PQ4R termodifikasi merupakan strategi

yang dibuat untuk membantu meningkatkan partisipasi siswa secara keseluruhan dan

bekerja sama dalam kelompok saat proses pembelajaran berlangsung sehingga

tercipta suasana pembelajaran yang lebih baik.

Pengumpulan data pada penelitian ini terlebih dahulu dilakukan dengan

menyiapkan instrumen yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data untuk

melihat hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Sebelum

instrumen tersebut diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol terlebih

dahulu diadakan uji coba tes pada kelas XI IPA1 yang berjumlah 27 orang di SMA N

Page 7: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5227/9/2013-1-84204-441409024-bab4-01082013124613.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian

41

1 Limboto dengan maksud untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas tes. Dari

hasil pengujian validitas tes dari 22 butir soal diperoleh koefisien validasi dengan

status valid adalah 20 butir soal sehingga diperoleh koefisien sebesar = 0,819.

Setelah diperoleh tes yang valid dan reliabel maka langkah selanjutnya adalah

melaksanakan eksperimen. Sebelum melaksanakan eksperimen terlebih dahulu

ditentukan kelas yang akan dijadikan sampel sehingga diperoleh kelas XI IPA4

sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA3 sebagai kelas kontrol. Kedua sampel

tersebut diberikan tes awal sehingga diperoleh nilai rata-rata untuk kelas eksperimen

lebih rendah daripada kelas kontrol. Dimana eksperimen dengan 4,9381 X < kelas

kontrol yaitu 5,3752 X . Hasil tes awal tersebut menandakan bahwa tingkat

pemahaman awal yang masih rendah dengan melihat perbedaan yang tidak terlalu

besar. Selanjutnya kedua kelas tersebut diberikan perlakuan yang berbeda yakni kelas

eksperimen mendapat perlakuan dengan menerapkan strategi PQ4R termodifikasi

sedangkan kelas kontrol mendapat perlakuan dengan menerapkan metode ceramah.

Setelah kelas eksperimen dan kelas kontrol mendapat perlakuan guru memberikan tes

akhir. Hasil tes akhir kelas eksperimen mempunyai nilai rata-rata lebih tinggi

dibandingkan dengan kelas kontrol. Dimana eksperimen dengan 688,151 X > kelas

kontrol yaitu 719,142 X . Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen setelah

dibelajarkan dengan menggunakan stretegi PQ4R termodifikasi memperoleh nilai

rata-rata lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas kontrol yang dibelajarkan

dengan menggunakan metode ceramah.

Page 8: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5227/9/2013-1-84204-441409024-bab4-01082013124613.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian

42

4.2.1 Pengujian Normalitas Data

Untuk mengetahui pengujian normalitas data pada kedua kelas yakni kelas

eksperimen dan kelas kontrol digunakan uji Liliefors. Hasil pengujian dengan

menggunakan uji Liliefors untuk di kelas eksperimen dengan jumlah siswa 32 orang

diperoleh nilai tes awal L0 = 0,122 dan nilai tes akhir L0 = 0,143 dan Ltabel = 0,157

dengan taraf nyata, α = 0,05. Dari hasil pengujian tersebut dapat dilihat bahwa L0 <

Ltabel artinya bahwa hipotesis H0 di terima dan H1 di tolak. Sedangkan untuk kelas

kontrol dengan jumlah siswa 32 orang diperoleh nilai tes awal L0 = 0,107 dan nilai tes

akhir L0 = 0,090 dan Ltabel = 0,157 dengan taraf nyata, α = 0,05. Dari hasil tersebut

dapat dilihat bahwa L0 < Ltabel maka dapat dikatakan bahwa hipotesis H0 diterima dan

menolak hipotesis H1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data hasil tes awal

dan tes akhir untuk kelas eksprimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.

4.2.2 Pengujian Homogenitas Varians

Untuk menguji homogenitas kedua sampel digunakan uji kesamaan varians.

Syarat data homogen adalah jika Fhitung < Ftabel dengan taraf nyata, 05,0 dengan

dk = n1 + n2 - 2. Dalam pengujian homogenitas diperoleh Fhitung < Ftabel atau 1,031 <

1,822 untuk tes awal dan data tes akhir diperoleh Fhitung< Ftabel atau 1,738 < 1,822.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes awal dan tes akhir kelas eksperimen

dan kelas kontrol homogen.

Page 9: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5227/9/2013-1-84204-441409024-bab4-01082013124613.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian

43

4.2.3 Pengujian Hipotesis Penelitian

Karena kedua sampel berdistribusi normal dan homogen, maka uji statistik

dapat dilanjutkan pada pengujian hipotesis. Untuk pengujian hipotesis dalam

penelitian ini menggunakan uji t dengan taraf nyata, α = 0,05 dan dk = n1 + n2 – 2 =

32 + 32 – 2 = 64. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah terima H1 jika -t(1 - ½ α) > ±

thitung > t(1 - ½ α) dan taraf nyata, = 0,05. Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung =

2,158 dan t(1 - ½ α) = 1,999, sehingga dapat ditulis -1,999 > ± 2,158 > 1,999. Dengan

demikian H0 ditolak dan H1 diterima artinya terdapat pengaruh strategi PQ4R

termodifikasi terhadap hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali

kelarutan. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada kurva penerimaan dan

penolakan H0 seperti tampak pada Gambar 4 berikut ini:

Gambar 4. Kurva Penerimaan H0 dan Penolakan H0

Perlunya strategi PQ4R termodifikasi karena strategi ini lebih menekankan

kepada siswa menjadi aktif dalam pembelajaran dimana siswa diajarkan untuk

bekerja sama berdasarkan kelompoknya. Selain itu siswa tidak hanya mengingat apa

yang mereka baca dengan kegiatan membaca buku, tetapi mereka membuat

Page 10: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5227/9/2013-1-84204-441409024-bab4-01082013124613.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian

44

pertanyaan serta memecahkan masalah yang tidak lepas dari bimbingan guru

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Strategi PQ4R termodifikasi dapat digunakan pada materi yang berupa

hafalan ataupun hitungan, sesuai dengan beberapa penelitian sebelumnya. Menurut

hasil penelitian Atinisa (2011) bahwa metode pembelajaran berbasis masalah dengan

metode PQ4R dapat meningkatkan respon dan hasil belajar siswa pada materi

stoikiometri. Pelaksanaan pembelajarannya diawali dengan pemberian bahan ajar

kepada siswa dan dan mempresentasikan sedikit gambaran umum mengenai materi,

dan membagi siswa dalam beberapa kelompok, selanjutnya menerapkan metode

pembelajaran berbasis masalah dengan metode PQ4R. Dimana pembelajarannya

sama seperti pada langkah PQ4R hanya saja pada tahap question guru memberikan

pertanyaan kepada siswa mengenai permasalahan yang terjadi dalam kehidupan

sehari-hari dan pada tahap reflect siswa bersama kelompoknya mencoba

mendiskusikan pemecahan masalah dari informasi yang diberikan oleh guru dengan

pengetahuan yang telah diketahui melalui bahan bacaan. Hal ini dapat dilihat pada

Hasil analisis menunjukkan nilai tertinggi untuk respon siswa adalah 78 dan terendah

61, dengan rata-rata nilai sebesar 71,805 berada pada predikat baik. Sedangkan hasil

analisis data dari hasil belajar siswa diperoleh nilai tertinggi sebesar 84 dan terendah

56, dengan rata-rata nilai sebesar 73,556 berada pada predikat baik.

Menurut hasil penelitian Prasetyasari (2011) bahwa pembelajaran PQ4R

dengan teknik mind mapping berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi

asam-basa dengan kontribusi sebesar 22,92%.

Page 11: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5227/9/2013-1-84204-441409024-bab4-01082013124613.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian

45

Menurut hasil penelitian Wahyuningdyah dan Hasanah (2011) bahwa model

pembelajaran diskusi dengan strategi PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada materi kalor. Dimana pembelajarannya guru mengarahkan fokus diskusi dengan

menguraikan aturan-aturan dasar, mengajukan pertanyaan-pertanyaan awal, dan

menyampaikan materi yang akan didiskusikan setelah menyampaikan tujuan

pembelajaran. Kemudian memberikan bahan bacaan berupa handout kepada siswa

dalam suatu kelompok untuk dibaca, selanjutnya penerapan model pembelajaran

diskusi dengan strategi PQ4R dimana pembelajarannya sama dengan PQ4R hanya

saja disini siswa dalam bentuk kelompok, setelah itu guru menutup diskusi dengan

merangkum atau mengungkapkan makna diskusi yang telah diselenggarakan kepada

siswa dan guru meminta kelompok siswa masing-masing untuk memeriksa hasil

diskusi. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil kemampuan kinerja siswa

bertambah satu tingkatan kemampuan, maka rata-rata hasil kemampuan kognitif

siswa juga bertambah atau meningkat sebesar 10,73. Besar hubungan peningkatan

hasil kemampuan kinerja siswa terhadap hasil kemampuan kognitif sebesar 98,54%.

Menurut hasil penelitian Hartanto (2009) bahwa penggunaan strategi PQ4R

dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran sejarah. Dimana

pembelajarannya sama dengan langkah pada pembelajaran PQ4R yaitu guru

memberikan bahan bacaan kepada siswa dan meminta siswa membaca selintas

dengan cepat, meminta siswa membuat pertanyaan dari materi dengan menggunakan

kata apa, mengapa, siapa, dan bagaimana, memberi tugas untuk membaca buku

sumber dan menanggapi pertanyaan yang telah disusun, memberi informasi dengan

Page 12: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5227/9/2013-1-84204-441409024-bab4-01082013124613.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian

46

media dan memberi kesempatan bertanya kepada siswa untuk bertanya, meminta

siswa membuat intisari dari seluruh kegiatan pembelajaran, menugaskan siswa

membaca intisari yang dibuat dari rincian ide pokok yang ada dalam benak siswa,

selanjutnya guru dan siswa menyimpulkan hasil belajar pada materi tersebut. Hal ini

dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 80,50 dengan tingkat

ketuntasan belajar sebesar 87,50% atau sebanyak 35 siswa.

Hal ini juga diperkuat dengan hasil yang diperoleh peneliti dalam penelitian

ini, yaitu rata-rata skor di dua kelas berbeda yang disebabkan oleh strategi

pembelajaran yang digunakan. Dimana nilai tes awal kelas eksperimen lebih rendah

dibandingkan dengan nilai tes awal kelas kontrol. Setelah diberikan perlakuan pada

kelas eksperimen yakni dengan menerapkan strategi PQ4R termodifikasi dan

diberikan tes akhir ternyata nilai rata-ratanya lebih tinggi daripada kelas kontrol yang

menggunakan metode ceramah. Selain itu, hasil pengujian hipotesis dengan

menggunakan statistik uji t diperoleh nilai thitung > ttabel, sehingga hipotesis H0 ditolak

dan H1 diterima artinya terdapat pengaruh strategi PQ4R termodifikasi terhadap hasil

belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Hal ini dapat dilihat dari

perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan strategi PQ4R

termodifikasi dan yang diajar dengan menggunakan metode ceramah pada materi

kelarutan dan hasil kali kelarutan.

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat dijelaskan bahwa strategi PQ4R

termodifikasi merupakan strategi yang dibuat peneliti untuk diterapkan pada kelas

eksperimen, dimana sesuai hasil analisis peneliti bahwa penerapan strategi PQ4R

Page 13: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5227/9/2013-1-84204-441409024-bab4-01082013124613.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian

47

termodifikasi dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil

kali kelarutan. Tahapan-tahapan strategi PQ4R termodifikasi yang dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam penelitian ini yaitu sama dengan

pembelajaran pada strategi PQ4R, hanya saja pada pembelajaran strategi PQ4R

termodifikasi siswa lebih aktif dan juga dituntut bekerjasama berdasarkan kelompok,

tahapan-tahapan yaitu setelah melakukan apersepsi dan tujuan pembelajaran, peneliti

menjelaskan materi secara ringkas yang dipelajari, selanjutnya membagi siswa dalam

beberapa kelompok yang heterogen dan membagikan LKS kepada setiap siswa. Pada

tahap preview siswa dibagi berdasarkan kelompok dan membaca selintas materi yang

ada pada buku paket untuk menemukan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

Selanjutnya pada tahap question siswa berdiskusi berdasarkan kelompoknya masing-

masing dan memperhatikan makna dari bacaan serta membuat pertanyaan dengan

menggunakan kata-kata apa, mengapa, dan bagaimana kemudian menjawab

pertanyaan yang telah dibuat. Pada tahap read siswa mempertukarkan pertanyaan

yang dibuat berdasarkan kelompoknya sehingga setiap kelompok tidak mendapatkan

soal yang telah dibuat sebelumnya kemudian setiap kelompok membaca materi secara

aktif untuk menanggapi/menjawab pertanyaan yang telah disusun sebelumnya oleh

kelompok lain. Pada tahap reflect siswa menemukan jawaban dari pertanyaan yang

telah dibuat berdasarkan kelompoknya dengan bimbingan dan arahan dari guru.

Selanjutnya pada tahap recite siswa membaca pertanyaan dan jawaban berdasarkan

kelompoknya dan ditanggapi kelompok lain sampai semua pertanyaan selesai dibahas

dan membuat intisari dari seluruh pembahasan pelajaran yang telah dipelajari.

Page 14: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5227/9/2013-1-84204-441409024-bab4-01082013124613.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian

48

Selanjutnya pada tahap review siswa berdasarkan kelompoknya membaca intisari

yang dibuat dan siswa diminta untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari serta

memberikan tes kepada siswa dan menutup pembelajaran.