51 BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada Bab Implementasi Karya ini dijelaskan tentang rangkaian proses pembuatan game dari tahap produksi sampai tahap pasca produksi. Berikut merupakan penjelasan secara rincian tahap produksi dan tahap pasca produksi. 4.1 Produksi Proses produksi meliputi pembuatan prototype, komponen-komponen game seperti item dalam game, penambahan sound, dan tambahan cerita dalam game yang dapat dikemas dalam bentuk komik maupun ilustrasi. 4.1.1 Desain Karakter a. Karakter Sego Njamoer A B C D Gambar 4.1. Desain Karakter Sego Njamoer. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final (Sumber: Olahan Penulis) Sketsa : Untuk sketsa masih menggunakan manual yaitu media pencil dan kertas. Line-art : Setelah selesai membuat sketsa gambar, kemudian siap untuk scan melalu scanner yang tersedia dalam printer multifungsi.
43
Embed
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi 4.1.1 a.repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2536/6/BAB_IV.pdf · York di Amerika serikat. Meski ikon I Love You GKB Gresik ini bukan ikon khas
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
51
BAB IV
IMPLEMENTASI KARYA
Pada Bab Implementasi Karya ini dijelaskan tentang rangkaian proses
pembuatan game dari tahap produksi sampai tahap pasca produksi. Berikut
merupakan penjelasan secara rincian tahap produksi dan tahap pasca produksi.
4.1 Produksi
Proses produksi meliputi pembuatan prototype, komponen-komponen game
seperti item dalam game, penambahan sound, dan tambahan cerita dalam game
yang dapat dikemas dalam bentuk komik maupun ilustrasi.
4.1.1 Desain Karakter
a. Karakter Sego Njamoer
A B C D
Gambar 4.1. Desain Karakter Sego Njamoer. A: Sketsa. B: Line-art.
C: Siluet. D: Final
(Sumber: Olahan Penulis)
Sketsa : Untuk sketsa masih menggunakan manual yaitu media pencil
dan kertas.
Line-art : Setelah selesai membuat sketsa gambar, kemudian siap untuk
scan melalu scanner yang tersedia dalam printer multifungsi.
52
Setelah gambar selesai di scan segera dibuat line artnya atau outline demi
menunjang pengerjaan siluet dan Final .
Siluet : Setelah selesai membuat line artnya segera membuat siluet
guna menciptakan efek bayangan gelap terang menuju Final.
Final : Dalam proses ini telah dihasilkan komposisi, bayangan gelap
terang serta coloring dan shading yang memukau.
Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap
produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.1 yaitu Karakter Sego
Njamoer dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk fisiknya serta tak
luput juga pewarnaan. Di dalam menu Sego Njamoer terdapat 12 macam
produk yang tersedia di berbagai outlet Sego Njamoer.
b. Pentol Jamoer
A B C D
Gambar 4.2. Desain Karakter Pentol Njamoer. A: Sketsa. B: Line-art. C:
Siluet. D: Final
(Sumber: Olahan Penulis)
Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap
produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.2 yaitu Karakter
Pentol Njamoer dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk fisiknya
serta tak luput juga pewarnaan.
53
c. Sego Njamoer Rendang
A B C D
Gambar 4.3. Desain Karakter Sego Njamoer Rendang. A: Sketsa. B: Line-
art. C: Siluet. D: Final
(Sumber: Olahan Penulis)
Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap
produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.3 yaitu Karakter Sego
Njamoer Rendang dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk fisiknya
serta tak luput juga pewarnaan.
d. Siomay Njamoer
A B C D
Gambar 4.4. Desain Karakter Siomay Njamoer. A: Sketsa. B: Line-art.
C: Siluet. D: Final
(Sumber: Olahan Penulis)
Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap
produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.4 yaitu Karakter
Siomay Njamoer dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk fisiknya
serta tak luput juga pewarnaan.
54
e. Sego Njamoer Gulai
A B C D
Gambar 4.5. Desain Karakter Sego Njamoer Gulai. A: Sketsa. B: Line-art.
C: Siluet. D: Final
(Sumber: Olahan Penulis)
Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap
produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.5 yaitu Karakter Sego
Njamoer Gulai dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk fisiknya
serta tak luput juga pewarnaan.
f. Pentol Njamoer Crips
A B C D
Gambar 4.6. Desain Karakter Pentol Njamoer Crips. A: Sketsa. B: Line-art.
C: Siluet. D: Final
(Sumber: Olahan Penulis)
Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap
produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.6 yaitu Karakter
Pentol Njamoer Crips dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk
fisiknya serta tak luput juga pewarnaan.
55
g. Sosis Njamoer
A B C D
Gambar 4.7. Desain Karakter Sosis Njamoer. A: Sketsa. B: Line-art. C:
Siluet. D: Final
(Sumber: Olahan Penulis)
Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap
produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.7 yaitu Karakter
Sosis Njamoer dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk fisiknya
serta tak luput juga pewarnaan.
h. Sosis Solo Njamoer
A B C D
Gambar 4.8. Desain Karakter Sosis Solo Njamoer. A: Sketsa. B: Line-art. C:
Siluet. D: Final
(Sumber: Olahan Penulis)
Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap
produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.8 yaitu Karakter
Sosis Solo Njamoer dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk
fisiknya serta tak luput juga pewarnaan.
56
i. Golden Rice Crispy
A B C D
Gambar 4.9. Desain Karakter Golden Rice Crispy. A: Sketsa. B: Line-
art. C: Siluet. D: Final
(Sumber: Olahan Penulis)
Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap
produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.9 yaitu Karakter
Golden Rice Crispy dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk
fisiknya serta tak luput juga pewarnaan.
j. Njamoer Crispy
A B C D
Gambar 4.10. Desain Karakter Njamoer Crispy. A: Sketsa. B: Line-art.
C: Siluet. D: Final
(Sumber: Olahan Penulis)
Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap
produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.10 yaitu Karakter
Njamoer Crispy dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk fisiknya
serta tak luput juga pewarnaan.
57
k. Ice Cream Glamore
A B C D
Gambar 4.11. Desain Karakter Ice Cream Glamore. A: Sketsa. B: Line-art.
C: Siluet. D: Final
(Sumber: Olahan Penulis)
Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap
produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.11 yaitu Karakter Ice
Cream Glamore dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk fisiknya
serta tak luput juga pewarnaan. Di dalam menu Sego Njamoer terdapat 10
macam produk yang tersedia di berbagai outlet Sego Njamoer.
l. LingZee
A B C D
Gambar 4.12. Desain Karakter LingZee. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D:
Final
(Sumber: Olahan Penulis)
Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap
produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.12 yaitu Karakter
LingZee dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk fisiknya serta tak
luput juga pewarnaan.
58
Dan hasil akhirnya akan seperti Gambar 4.13
Gambar 4.13. Karakter Sego Njamoer
(Sumber: Olahan Penulis)
Berdasar Gambar 4.13 terlihat karakter utama game sego njamoer yang
didesain semirip mungkin dengan menu sego njamoer di Gambar 4.14 menu
Sego Njamoer tersebut tersedia di outlet Sego Njamoer.
Gambar 4.14. Menu Sego Njamoer
(Sumber: Olahan Penulis)
Setelah mendesain karakter utama game selesai dilakukan, selanjutnya
mendesain background sementara terlebih dahulu agar game dapat terlihat
indah dan sesuai yang kita harapkan.
59
4.1.2 Desain Background
Untuk background sendiri penulis menyesuaikan keberadaan outlet CV.
Sego Njamoer yang Tersebar di berbagai kota besar di seluruh Indonesia dapat
dilihat di bawah ini:
Kota Surabaya
Kota Sidoarjo
Kota Gresik
Kota Mojokerto
Kota Malang
Kota Kediri
Kota Madiun
Kota Yogyakarta
Kota Bandung
Kota Jakarta
Kota Bogor
Kota Palembang
Total Terdapat 12 Kota yang disinggahi outlet CV. Sego Njamoer. Dari ke-
12 Kota tersebut penulis akan aplikasikan pada background game Sego Njamoer
dengan menetapkan ciri setiap kota itu menggunakan monumen-monumen yang
menandakan perbedaan di setiap masing-masing kota tersebut, atau bisa juga
penulis menggunakan monumen sebagai ciri khas tiap kota tersebut.
Background dimaksud disini adalah hanya bersifat sementara agar penulis
bisa menyesuaikan tata letak dalam program Game Makernya. Monumen
Simpang Lima Gumul atau biasa disingkat SLG lah yang akan dipilih menjadi
60
background sementara dalam menunjang tugas penulis. Simpang Lima Gumul
adalah salah satu bangunan yang menjadi ikon Kabupaten Kediri yang bentuknya
menyerupai Arc de Triomphe yang berada di Paris, Perancis. SLG mulai dibangun
pada tahun 2003 dan diresmikan pada tahun 2008, yang digagas oleh Bupati
Kediri saat itu, Sutrisno. Bangunan ini terletak di Desa Tugurejo, Kecamatan
Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tepatnya di pusat pertemuan lima jalan
yang menuju ke Gampengrejo, Pagu, Pare, Pesantren dan Plosoklaten, Kediri.
Seperti pada Gambar 4.15.
Gambar 4.15. Simpang Lima Gumul Kediri
(Sumber: Olahan Penulis)
Terlihat Foto Monumen Simpang Lima Gumul pada gambar 4.15 yang akan
dijadikan acuan referensi dalam mendesain background Kota Kediri.
61
A B C D
Gambar 4.16. Desain Simpang Lima Gumul. A: Sketsa. B: Line-art. C:
Siluet. D: Final
(Sumber: Olahan Penulis)
Sketsa : Untuk sketsa masih menggunakan manual yaitu media pencil
dan kertas.
Line-art : Setelah selesai membuat sketsa gambar, kemudian siap untuk
scan melalu scanner yang tersedia dalam printer multifungsi.
Setelah gambar selesai di scan segera dibuat line artnya atau
outline demi menunjang pengerjaan siluet dan Final .
Siluet : Setelah selesai membuat line artnya segera membuat siluet
guna menciptakan efek bayangan gelap terang menuju Final.
Final : Dalam proses ini telah dihasilkan komposisi, bayangan gelap
terang serta coloring dan shading yang memukau.
Terlihat Desain sketsa, outline, siluet, dan desain final Monumen Simpang
Lima Gumul atau dapat disingkat dengan SLG pada gambar 4.16. Penulis
menyelesaikan aset background di dalam game demi mendukung grafis
game Sego Njamoer. Background yang dimuat mulai dari kota Surabaya,
Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Jogja, Kediri, Madiun, Malang, Bandung,
Bogor, Jakarta, dan Palembang.
a. Monumen Sura dan Baya, Surabaya
62
Gambar 4.17. Monumen Sura dan Baya
(Sumber: Olahan Penulis)
Terlihat Foto Monumen Sura dan Baya pada gambar 4.17 yang akan
dijadikan acuan referensi dalam mendesain background dan ikon Kota
Surabaya.
A B C D
Gambar 4.18. Desain Monumen Sura & Baya. A: Sketsa. B: Line-art. C:
Siluet. D: Final.
(Sumber: Olahan Penulis)
Sketsa : Untuk sketsa masih menggunakan manual yaitu media pencil
dan kertas.
Line-art : Setelah selesai membuat sketsa gambar, kemudian siap untuk
scan melalu scanner yang tersedia dalam printer multifungsi.
63
Setelah gambar selesai di scan segera dibuat line artnya atau
outline demi menunjang pengerjaan siluet dan Final .
Siluet : Setelah selesai membuat line artnya segera membuat siluet
guna menciptakan efek bayangan gelap terang menuju Final.
Final : Dalam proses ini telah dihasilkan komposisi, bayangan gelap
terang serta coloring dan shading yang memukau.
Terlihat Desain sketsa, outline, siluet dan desain final Monumen Sura dan
Baya pada gambar 4.18.
A B C D
Gambar 4.19. Desain Pohon. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final
(Sumber: Olahan Penulis)
Sketsa : Untuk sketsa masih menggunakan manual yaitu media pencil
dan kertas.
Line-art : Setelah selesai membuat sketsa gambar, kemudian siap untuk
scan melalu scanner yang tersedia dalam printer multifungsi.
Setelah gambar selesai di scan segera dibuat line artnya atau
outline demi menunjang pengerjaan siluet dan Final .
Siluet : Setelah selesai membuat line artnya segera membuat siluet
guna menciptakan efek bayangan gelap terang menuju Final.
64
Final : Dalam proses ini telah dihasilkan komposisi, bayangan gelap
terang serta coloring dan shading yang memukau.
Terlihat Desain sketsa, outline, siluet dan desain final Pohon pada Gambar
4.19 yang akan menghiasi di setiap background pada ke-12 kota tersebut.
Selanjutnya Monumen Sura dan Baya pada gambar 4.20.
Gambar 4.20. Background Sura & Baya
(Sumber: Olahan Penulis)
Patung Sura dan Buaya adalah sebuah patung yang merupakan lambang
Kota Surabaya. Patung ini berada di depan Kebun Binatang Surabaya.
Patung ini terdiri atas dua hewan yang menjadi inspirasi nama kota
Surabaya: ikan sura dan buaya. Penulis menggunakan Patung Sura dan
Buaya sebagai Referensi background utama Kota Surabaya terlihat pada
gambar 4.20.
b. Monumen I LOVE GKB, Gresik Kota Baru
Bagi warga Gresik tentu tahu ikon yang satu ini. I LOVE YOU GKB!
Lahan kosong milik BLP (Bumi Lingga Pertiwi) Gresik ini ada sebuah
bangunan yang sengaja dibangun dan memiliki kemiripan dengan I New
65
York di Amerika serikat. Meski ikon I Love You GKB Gresik ini bukan
ikon khas gresik, namun ikon I Love You GKB yang berlokasi di jalan Jawa
ini sangat dikenal, khususnya anak-anak muda dan orang tua di era modern.
Ikon I Love You GKB no adalah sebuah taman di Gresik Kota Baru.
Gambar 4.21. Monumen I Love Gresik Kota Baru
(Sumber: Olahan Penulis)
Terlihat Foto Monumen I Love GKB pada gambar 4.21 yang akan dijadikan
acuan referensi dalam mendesain background dan ikon Kota Surabaya.
A B C D
Gambar 4.22. Desain Monumen I Love Gresik Kota Baru. A: Sketsa. B:
Line-art. C: Siluet. D: Final
(Sumber: Olahan Penulis)
Sketsa : Untuk sketsa masih menggunakan manual yaitu media pencil
dan kertas.
66
Line-art : Setelah selesai membuat sketsa gambar, kemudian siap untuk
scan melalu scanner yang tersedia dalam printer multifungsi.
Setelah gambar selesai di scan segera dibuat line artnya atau
outline demi menunjang pengerjaan siluet dan Final .
Siluet : Setelah selesai membuat line artnya segera membuat siluet
guna menciptakan efek bayangan gelap terang menuju Final.
Final : Dalam proses ini telah dihasilkan komposisi, bayangan gelap
terang serta coloring dan shading yang memukau.
Terlihat Desain sketsa, outline, siluet dan desain final Monumen I Love
GKB pada gambar 4.22.
Gambar 4.23. Desain Background Gresik Kota Baru
(Sumber: Olahan Penulis)
Hasil desain background Gresik Kota Baru pada Gambar 4.23 terlihat
monumen serta pepohonan yang rindang guna memberikan efek
ketertarikan di awal melihatnya.
67
c. Monumen Alun-alun Kota, Mojokerto
Gambar 4.24. Monumen Alun-alun Mojokerto
(Sumber: Olahan Penulis)
Terlihat Foto Monumen Alun-alun Kota Mojokerto pada gambar 4.24 yang
akan dijadikan acuan referensi dalam mendesain background dan ikon Kota
Mojokerto.
A B C D
Gambar 4.25. Desain Monumen Alun-alun Mojokerto. A: Sketsa. B: Line-
art. C: Siluet. D: Final
(Sumber: Olahan Penulis)
Terlihat Desain sketsa, outline, siluet dan desain final Monumen Alun-alun
Kota Mojokerto pada gambar 4.25.
68
Gambar 4.26. Desain Background Kota Mojokerto
(Sumber: Olahan Penulis)
Hasil Akhir desain background Monumen Alun-alun Kota Mojokerto pada
Gambar 4.26 terlihat monumen serta pepohonan yang rindang guna
memberikan efek ketertarikan di awal melihatnya Monumen alun-alun kota
Mojokerto ini adalah monumen yang menjadi ikon utama kota Mojokerto
yang akan penulis jadikan referensi background Kota Mojokerto.
d. Monumen Udang dan Ikan, Sidoarjo
Gambar 4.27. Monumen Udang dan Ikan Sidoarjo
(Sumber: Olahan Penulis)
69
Terlihat Foto Monumen Ikan dan Udang pada gambar 4.27 yang akan
dijadikan acuan referensi dalam mendesain background dan ikon Kota
Sidoarjo.
A B C D
Gambar 4.28. Desain Monumen Ikan dan Udang Sidoarjo. A: Sketsa. B:
Line-art. C: Siluet. D: Final
(Sumber: Olahan Penulis)
Terlihat Desain sketsa, outline, siluet dan desain final Monumen Udang dan
Ikan Sidoarjo pada gambar 4.28.
Gambar 4.29. Desain Background Kota Sidoarjo
(Sumber: Olahan Penulis)
Ikan bandeng dan udang merupakan ikon Kota Sidoarjo membentuk hurus "
S " melambangkan. Hasil tambak dalam daerah Kabupaten Sidoarjo. Bentuk
70
hurus " S " dari ikan bandeng dan ikan udang tersebut menunjukkan huruf
pertama dari Sidoarjo. Seperti pada Gambar 4.29.
e. Stasiun Madiun
Kota Madiun adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota
ini terletak 160 km sebelah barat Surabaya, atau 111 km sebelah timur
Surakarta, Jawa Tengah. Di kota ini terdapat pusat industri kereta api
(INKA). Itulah sebabnya Penulis menggunakan Stasiun madiun sebagai
ikon Kota Madiun.
Gambar 4.30. Stasiun Madiun
(Sumber: Olahan Penulis)
Terlihat Foto Stasiun Madiun pada gambar 4.30 yang akan dijadikan acuan
referensi dalam mendesain background dan ikon Kota Madiun.
A B C D
Gambar 4.31. Desain Stasiun Madiun. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet.
D: Final
(Sumber: Olahan Penulis)
71
Terlihat Desain sketsa, outline, siluet dan desain final Stasiun Madiun pada
gambar 4.31.
Gambar 4.32. Desain Background Kota Madiun
(Sumber: Olahan Penulis)
Terlihat Hasil Final Desain Background Kota Madiun pada gambar 4.32
yang menggunakan warna vektor tanpa gradasi pada stasiun kota Madiun.
f. Tugu Bunder, Malang
Tugu di kota Apel ini terletak tepat di pusat pemerintahan kota. Tugu ini
juga sering disebut Alun-alun Bunder, Taman Tugu Bunder, dan Alun-alun
Tugu. Tugu yang dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda ini
masih terlihat kokoh hingga sekarang. Seperti pada gambar 4.33.
Gambar 4.33. Monumen Tugu Bunder Malang
(Sumber: Olahan Penulis)
72
Terlihat Foto Monumen Tugu Bunder Kota Malang pada gambar 4.33 yang
akan dijadikan acuan referensi dalam mendesain background dan ikon Kota