BAB I
76
BAB IVRANGKAIAN TERPADU DIGITAL (Digital Integrated Circuit)
Rangkaian terpadu (IC) adalah rangkaian miniatur pada permukaan
sebuah serpih / wafer (yaitu sepotong bahan semikonduktor silicon
monolithic) dengan menggunakan teknik fotografi. Berdasarkan
kandungan rangkaian yang dimiliki, maka IC dikelompokkan
menjadi:
Small-Scale Integration (SSI) : yaitu IC yang memiliki kurang
dari 12 Gate dalam satu serpih.
Medium-Scale Integration (MSI) : yaitu IC yang mempunyai 12
sampai 100 Gate dalam satu serpih.
Large-Scale Integration (LSI) : yaitu IC yang mempunyai 100
sampai 1000 Gate dalam satu serpih.
Very Large-Scale Integration (VLSI) : yaitu IC yang mempunyai
lebih dari 1000 Gate dalam satu serpih.
Kemasan (packing) IC dapat berbentuk Dual In Line / DIL yang
penomoran kaki / pin-nya dimulai dari tanda bintik berlawanan arah
jarum jam, apabila dilihat dari atas, demikian juga untuk jenis
flatpack dan surface mount; sedangkan yang Pin Grid Array / PGA,
kaki nomor satunya disebelah kiri potongan siku sudut atau diberi
tanda bintik lalu berlawanan arah jarum jam, bila dilihat dari atas
(top view).
Ada dua teknologi dasar dalam industri IC digital yaitu bipolar
(Bipolar Junction Transistor / BJT) dan MOSFET (Metal Oxide
Semiconductor Field Effect Transistor). Yang termasuk kelompok IC
bipolar adalah : RTL (Resistor Transistor Logic) :IC ini hanya
menggunakan transistor dan resistor seperti yang ditunjukkan pada
gambar 4.2. Karena adanya resistor, maka kecepatan operasinya
sangat lambat sekitar 50 ndetik. Kekurangan lainnya, IC jenis RTL
peka terhadap gangguan.
DESAIN RANGKAIAN LOGIKAGambar 4.2 Contoh IC Jenis RTL
DTL (Diode Transistor Logic) :Gambar 4.3 adalah contoh IC jenis
DTL. Karena dimasukan ada dioda, maka agar dioda menghantar
dibutuhkan tegangan minimal 0,6 Volt, sehingga IC DTL lebih kebal
gangguan dan lebih cepat (25 ndetik) daripada IC RTL.
Gambar 4.3 Contoh IC Jenis DTL TTL (Transistor Transistor Logic)
:IC TTL adalah pengembangan dari DTL, dioda pada masukan dan dioda
Ds diganti dengan transistor ber-emitor banyak, seperti ditunjukkan
pada gambar 4.4. Kelebihan IC TTL adalah lebih cepat (10 ndetik),
tidak peka gangguan dan membutuhkan arus yang kecil. Keuntungan
tersebut membuat IC TTL lebih banyak digunakan, disamping murah dan
mudah diperoleh.
Gambar 4.4 Contoh IC Jenis TTL ECL (Emitter Coupled Logic) :
Pada komputer diperlukan gate-gate yang jauh lebih cepat dan
juga digunakan untuk mengendalikan saluran (bus). Untuk mendapatkan
arus yang cukup kuat, maka perubahan sinyal dari logika 0 ke 1 dan
sebaliknya, harus kurang dari 1 Volt, hal ini dapat dipenuhi oleh
IC ECL. Kekurangan IC ECL ini adalah pemakaian daya yang relatif
besar, agak peka terhadap gangguan dan perlu rangkaian tambahan.
Namun IC ECL operasinya yang paling cepat sekitar 8 ndetik.
Gambar 4.5 IC Jenis ECL Integrated Injection Logic (IIL)
IC digital ini termasuk keluarga bipolar terbaru yang
berkompetisi dengan MOS dalam aplikasi LSI (pada games, arloji,
kontrol dan tuning TV, memory dan mikroprosesor). Teknologi IIL
kerapatannya lebih besar dibanding jenis TTL dan MOS, serta
menawarkan bermacam kecepatan dan daya. Apabila dioperasikan pada
kecepatan rendah, maka penundaannya 100 ndetik dan disipasi dayanya
kurang dari 5 nW. Pada kecepatan tinggi (5 ndetik) disipasinya 5 mW
per Gate.
Rangkaian dasar IIL ditunjukkan pada gambar 4.6a. Transistor Q1
difungsi kan sebagai sumber arus konstan, yang menghasilkan arus I
(1 nA sampai 1 mA) tergantung pada nilai Resistor luar (Rexternal).
Transistor Q2 beraksi sebagai transistor penyambungan (switching)
yang mempunyai kolektor banyak. Sedangkan gambar 4.6b menunjukkan
model rangkaian ekivalen untuk rangkaian dasar IIL dengan Q1
diganti sumber arus konstan.(a) Rangkaian Dasar IIL
(b) Rangkaian Ekivalen MOS (Metal Oxide Semiconductor)
Konstruksi MOS tersusun dari elektroda logam, isolator oksida
dan substrat semikonduktor yang disusun berlapis. Transistor yang
termasuk jenis MOS adalah FET (Field Effect Transistor), sehingga
dinamakan MOSFET.
Keuntungan utama MOSFET adalah relatif sederhana, tidak mahal
pembuatan nya, ukurannya kecil dan memakai daya yang sangat kecil.
Sedangkan kelemahan utamanya adalah operasinya yang relatif lambat
dibanding keluarga IC bipolar. Tetapi dalam banyak pemakaian hal
ini bukan menjadi pertimbangan utama.
Ada dua jenis MOSFET yaitu jenis depletion dan enhancement.
Tetapi umum nya IC digital MOSFET yang paling banyak adalah jenis
enhancement. Kelompok IC MOSFET enhancement adalah MOSFET kanal P,
MOSFET kanal N dan MOSFET komplementer / CMOS. P-MOS merupakan
jenis yang tertua dan terlambat, sehingga telah usang. N-MOS
mendominasi bidang LSI, yang digunakan untuk memory dan
mikroprosesor. CMOS menggabungkan PMOS dan NMOS, yang digunakan
untuk sistem berdaya rendah, misalnya kalkulator saku, arloji
digital dan sebagainya.
(a) NMOS
(b) PMOS
(c ) CMOS
Gambar 4.7 IC Jenis MOSFET
Silicon On Sapphire (SOS)
Keluarga SOS adalah modifikasi dari keluarga CMOS, yang
menggunakan safir sebagai bahan isolator untuk memperkecil
kapasitansi pada CMOS sehingga mempercepat operasi. Tetapi SOS
menggunakan proses fabrikasi lebih kompleks, sehingga lebih
mahal.
4.1 Transistor-Transistor Logic (TTL) :
4.1.1 Operasi Rangkaian :
Gambar 4.8 menunjukkan konfigurasi transistor yang banyak
ditemukan pada IC TTL. Transistor Q1 mempunyai 2 emitor yang
digunakan sebagai masukan. Untuk memudahkan analisis, digunakan
dioda ekivalen D2 dan D3 yang menyatakan dua dioda Basis - Emitor
dan D4 adalah dioda Kolektor - Basis. Apabila kedua masukan A dan B
adalah TINGGI (1), maka kedua dioda D2 dan D3 tidak akan
menghantar. Jadi, arus dari tegangan catu + 5 Volt melalui R1 akan
mengalir ke D4 menuju Basis transistor Q2, menyebabkan Q2 ON,
sedangkan tegangan rendah pada Kolektor Q2 menjadikan Q3 OFF. Arus
mengalir dari Emitor Q2 menyebabkan Q4 ON, sehingga tegangan pada
keluaran X akan menjadi sangat rendah.
(a) Rangkaian Dasar Gate NAND TTL (b) Rangkaian Ekivalen Dioda
untuk Q1Gambar 4.8 Rangkaian Dasar Sebuah Gate NAND IC TTL
Jika salah satu (atau keduanya) masukan adalah RENDAH (0), maka
dioda masukan D2 dan D3 dibias maju, sehingga arus mengalir dari
catu + 5 Volt melalui R1 dan dioda masukan ke tanah (ground).
Akibatnya, tegangan pada titik Y terlalu kecil, membuat D4 dan Q2
OFF, menyebabkan Q4 juga OFF. Tegangan tinggi pada Kolektor Q2
mengijinkan Q3 menghantar (ON) yang beraksi sebagai pengikut Emitor
dan menghasilkan tegangan tinggi (3,6 Volt) pada keluaran X.
Jelaslah, rangkaian tersebut berfungsi sebagai Gate logika NAND,
karena keluarannya hanya akan RENDAH, jika semua masukannya adalah
TINGGI.4.1.2 Karakteristik IC TTL :
Pada tahun 1964 Texas Instrument memperkenalkan IC TTL standar
seri 7400/5400. Seri 5400 diperuntukkan khusus bagi militer yang
bisa beroperasi pada suhu - 55o s/d 125o C dan catu tegangan dari
4,5 s/d 5,5 Volt, sedangkan seri 7400 untuk umum (komersial) yang
beroperasi pada suhu 0o s/d 70oC dan catu tegangan dari 4,75 s/d
5,25 Volt. Walaupun banyak pabrik pembuat IC digital, tetapi banyak
istilah dan penandaan sudah distandarisasikan. Berikut contoh
istilah dan penandaan yang sering diberikan.4.1.2.1 Parameter
Tegangan dan Arus :* VIH atau Vin (1) (Tegangan Masukan Level
Tinggi) : Level tegangan yang diperlukan pada masukan untuk logika
1. Suatu tegangan dibawah level tersebut tidak akan diterima
sebagai logika 1 oleh rangkaian logika.
* VIL atau Vin (0) (Tegangan Masukan Level Rendah) : Level
tegangan yang diperlukan pada masukan untuk logika 0. Suatu
tegangan dibawah level tersebut tidak akan diterima sebagai logika
0 oleh rangkaian logika. * VOH atau VOut (1) (Tegangan Keluaran
Level Tinggi) : Level tegangan pada keluaran rangkaian logika saat
logika 1. Harga minimum VOH biasanya sudah ditentukan.
* VOL atau VOut (0) (Tegangan Keluaran Level Rendah) : Level
tegangan pada keluaran rangkaian logika saat logika 0. Harga
maksimum VOL biasanya sudah ditentukan.
* IIH atau Iin (1) (Arus Masukan Level Tinggi) : Arus yang
mengalir ke masukan, apabila tegangan level 1 diberikan pada
masukan tersebut.
* IIL atau Iin (0) (Arus Masukan Level Rendah) : Arus yang
mengalir ke masukan, apabila tegangan level 0 diberikan pada
masukan tersebut.
* IOH atau IOut (1) (Arus Keluaran Level Tinggi) : Arus yang
mengalir ke keluaran pada keadaan logika 1 dibawah kondisi beban
tertentu.
* IOL atau IOut (0) (Arus Keluaran Level Rendah) : Arus yang
mengalir ke keluaran pada keadaan logika 0 dibawah kondisi beban
tertentu.4.1.2.2 Level Tegangan :
Masukan : level logika 0 atau RENDAH adalah ( 0,8 Volt
level logika 1 atau TINGGI adalah ( 2,0 Volt
Keluaran : level logika 0 atau RENDAH adalah ( 0,4 Volt
level logika 1 atau TINGGI
adalah ( 2,4 Volt
Gambar 4.9 Persyaratan Level Tegangan Masukan dan Keluaran
TTL
4.1.2.3 Waktu Transisi (Transition Time) :
Informasi biner dalam sistem digital secara terus menerus
berubah secara cepat. Hal ini menjadi penting untuk dipahami
sehubungan dengan respon rangkaian digital terhadap
masukan-masukannya. Untuk mengetahui karakteristik sinyal-sinyal
digital, maka bisa diamati satu pulsa digital seperti ditunjukkan
pada gambar 4.10.
Waktu naik (rise time) tR pulsa didefinisikan sebagai waktu yang
diperlukan sinyal untuk naik dari 10 % sampai 90 % tegangannya.
Waktu turun (fall time) tF adalah waktu yang dibutuhkan sinyal
untuk turun dari 90 % sampai 10 % dari tegangan maksimumnya. Pada
sistem digital harga tR dan tF dalam mikro atau nanodetik dan
besarnya tidak selalu sama, tergantung pada macam dn jumlahnya
beban yang dipasang pada keluaran rangkaian. Sedangkan
lama/lebarnya pulsa tP (pulse duration) adalah waktu diantara 50 %
sisi naik dan turun, yang nilainya dari nanodetik sampai detik.
Perbandingan antara lebar dengan periode pulsa T dalam persen
dinamakan siklus kerja (duty cycle / DC).
Gambar 4.10 Satu Pulsa Digital
4.1.2.4 Waktu Penundaan Perambatan (Propagation Delay Time)
:
Suatu sinyal digital selalu mengalami penundaan apabila
dilewatkan pada suatu rangkaian. Ada dua macam waktu penundaan
perambatan yaitu :
tPLH atau tpd1 adalah waktu penundaan yang terjadi pada saat
pulsa berubah dari logika 0 ke logika 1.
tPHL atau tpd0 adalah waktu penundaan yang terjadi pada saat
pulsa berubah dari logika 1 ke logika 0.
Waktu penundaan tpd rata-ratanya adalah :tpd = ( tPLH + tPHL ) /
2 (detik)
Gambar 4.11 Penundaan Perambatan
Harga tpd digunakan sebagai ukuran kecepatan relatif rangkaian
logika. Misalnya suatu rangkaian logika dengan harga tpd 10
nanodetik adalah lebih cepat dibanding dengan suatu rangkaian
logika dengan harga tpd 20 nanodetik.4.1.2.5 Kebutuhan Daya
(Disipasi Daya) :
Jumlah daya yang diperlukan oleh sebuah IC perlu diperhitungkan
dalam perancangan rangkaian digital. Seringkali daya tersebut
langsung diberikan sebagai disipasi daya rata-rata Pdis pada
lembaran data IC, atau dinyatakan secara tidak langsung melalui
arus yang mengalir dari sumber daya IC yaitu ICC, yang apabila
diketahui dikalikan dengan tegangan sumber dayanya maka akan
diketahui daya yang diperlukan oleh IC, yaitu :Pdis = VCC ICC
(Watt)
Untuk beberapa IC, harga ICC akan berbeda untuk kedua keadaan
logikanya, yaitu ICCH : arus yang mengalir apabila semua keluaran
IC adalah tinggi dan ICCL : arus yang mengalir apabila semua
keluaran IC adalah rendah. Untuk itu harga ICC rata-ratanya adalah
:ICC = ( ICCH + ICCL ) / 2 (Ampere)
Ukuran untuk menyatakan kecepatan penyambungan suatu IC adalah
hasil perkalian daya dengan penundaan (power-delay product) yaitu
:
PDP = Pdis tpd (Joule, biasanya dinyatakan dalam picoJoule)
4.1.2.6 Kekebalan Derau (Noise Immunity) :
Medan listrik dan magnit liar dapat menginduksikan tegangan
(noise) pada kawat-kawat penghubung diantara rangkaian logika, yang
dapat menyebabkan tegangan pada masukan rangkaian logika turun
dibawah VIH atau naik diatas VIL yang ditentukan. Ukuran
kuantitatif dari kekebalan derau dinamakan noise margin, yang
menyatakan kemampuan rangkaian logika untuk mentolerir tegangan
noise pada masukan-masukannya, yang ditunjukkan pada gambar
4.12.
Gambar 4.12 Noise Margin
Dari gambar 4.12, noise margin pada keadaan tinggi VNH dan
rendah VNL adalah :
VNH = VOH(min) - VIH(min) (Volt)VNL = VIL(maks) - VOL(maks)
(Volt)
Kedua persamaan diatas menyatakan besarnya noise margin untuk
tegangan DC, padahal umumnya noise dipandang sebagai sinyal AC.
Tetapi, pada IC modern berkecapatan tinggi, lebar pulsa 1 (detik
merupakan pulsa yang sangat panjang dan bisa diperlakukan sebagai
DC apabila dikaitkan dengan tanggapan IC. Pada umumnya noise margin
IC untuk tegangan AC jauh lebih besar dari noise margin pada
tegangan DC. Para produsen biasanya memberikan noise margin AC
dalam bentuk grafik seperti ditunjukkan pada gambar 4.13. Dari
gambar tersebut tampak bahwa noise margin akan konstan untuk lebar
pulsa lebih besar dari 10 ndetik, dan naik dengan cepat untuk pulsa
yang lebih sempit.
Gambar 4.13 Grafik Kekebalan Derau AC
4.1.2.7 Fan - out dan Fan - in
Seringkali keluaran rangkaian logika dibutuhkan untuk
mengendalikan beberapa masukan logika lain. Jumlah maksimum masukan
logika standar yang dapat dikendalikan dengan baik oleh sebuah
keluaran dinamakan fan-out (atau faktor pembebanan / loading
factor). Misalnya, sebuah gate logika ditentukan mempunyai fan-out
10, maka keluaran logika tersebut dapat mengendalikan 10 masukan
logika standar. Jika jumlah tersebut dilampaui, maka tegangan level
logika keluaran tidak dijamin. Sedangkan jumlah maksimum keluaran
logika standar yang boleh dihubungkan pada sebuah masukan dinamakan
fan-in.4.1.3 Seri IC TTL yang lain
IC seri 74XX standar menawarkan gabungan kecepatan dan disipasi
daya yang sesuai untuk beberapa aplikasi dan mempunyai variasi yang
banyak, diantaranya Gate-gate, Flip-Flop, One-Shot dalam skala SSI,
dan Register, Counter, Decoder, Memory serta aritmatika dalam skala
MSI. Disamping seri 74XX standar ada beberapa seri TTL lain yang
dikembangkan untuk memberikan pilihan yang lebih luas dalam
karakteristik kecepatan dan disipasi daya.
(a) TTL Seri Daya Rendah 74LXX
IC TTL daya rendah mempunyai rangkaian yang secara prinsip sama
dengan seri 74XX, keculai bahwa semua nilai resistornya dinaikkan.
Resistansi yang besar memperkecil arus yang mengalir, sehingga daya
yang dibutuhkan juga kecil, tetapi waktu penundaan perambatannya
panjang. Disipasi daya rata-rata IC seri daya rendah tersebut
adalah 1 mW dan waktu penundaan perambatan rata-ratanya adalah 33
ndetik. IC seri 74LXX ini sangat sesuai untuk aplikasi dengan
pertimbangan pemakaian daya rendah dibanding kecepatan, seperti
calculator.
Gambar 4.14 Contoh IC TTL Daya Rendah 74L00
(b) TTL Seri Kecepatan Tinggi 74HXX
Rangkaian dasar IC TTL kecepatan tinggi 74HXX sama dengan seri
74XX, keculai bahwa semua nilai resistornya dikecilkan dan
transistor Q4 diganti dengan pasangan Darlington, sehingga
menghasilkan kecepatan penyambungan yang lebih cepat, dengan
penundaan perambatan rata-ratanya 6 ndetik. Tetapi dengan
meningkatkan kecepatan akibatnya disipasi dayanya juga naik, yaitu
sekitar 23 mW.
Gambar 4.15 Contoh IC TTL Kecepatan Tinggi 74H00
(c) TTL Seri Schottky 74SXX
Seri 74SXX mempunyai kecepatan yang paling tinggi dibanding
dengan seri TTL sebelumnya. Hal ini dapat dicapai dengan
menggunakan dioda Barrier Schottky (SBD) yang dihubungkan sebagai
clamp diantara Basis dan Emittor dari tiap transistor, sehingga
menurunkan tegangan bias maju sambungan Basis - Collector
Transistor yang lebih rendah (0,4 V), untuk itu memperkecil waktu
penundaan rata-ratanya sampai 3 ndetik.
Seri 74SXX juga menggunakan harga resistor yang kecil untuk
meningkatkan kecepatan penyambungan, sehingga menambah disipasi
daya rata-rata sampai 23 nW per Gate, sama seperti Pd seri
74HXX.
(a) Dioda Schottky Basis Collector Transistor (b) Simbol
Transistor Schottky
(c) angkaian Dasar TTL Schottky
Gambar 4.16 Contoh IC TTL Schottky 74S00
(d) TTL Seri Schottky Daya Rendah 74LSXX
Seri TTL dioda Schottky clamp yang lain menggunakan resistor
yang besar untuk memperkecil disipasi daya. Seri 74LSXX mempunyai
Pd hanya 2 mW per Gate, paling rendah dibanding TTL yang lain,
kecuali seri 74LXX. Resistansinya yang besar menyebabkan
peningkatan propagasi mendekati 9,5 ndetik, hampir sama dengan seri
standar 74XX, tetapi membutuhkan daya yang lebih kecil.
Gambar 4.17 Contoh IC TTL Schottky Daya Rendah 74LS00(e) TTL
Seri Schottky Lanjutan/AS dan Schottky Daya Rendah Lanjutan /
ALSTTL seri AS dan ALS Advanced Low Power Schottky dibuat dengan
memperbaiki teknik doping (implantasi ion difusi) dan isolasi
(menggunakan oksida material P-) pada transistor Schottky-clamped
serta menambah komponen aktif (sebagai driver dan feedback),
sehingga memperkecil kapasitansi, konsumsi daya dan waktu
penyambungan serta meningkatkan Fan-out dibanding TTL
sebelumnya.
Gambar 4.18 Contoh IC TTL Schottky Lanjutan 74AS00
Tabel 4.1 menampilkan perbandingan tujuh seri TTL yang ada.
Kecepatan Clock maksimum adalah frekuensi maksimum untuk FF,
Counter dan sejenisnya yang dapat dioperasikan dengan baik.
Tabel 4.1 Perbandingan Tujuh Seri TTL
SeriPenundaan Perambatan Rata-rata (ndet)Daya (mW)Kecept. Clock
Maks. (MHz)Fan-Out*
74XX9103510
74LXX331310
74HXX6235010
74SXX32312510
74LSXX9,524510
74ASXX4104,5100
74ALSXX8,551180
* Dianggap keluaran mengendalikan masukan seri yang sama.
4.1.4 Aturan Pembebanan TTL
Dalam mendesain sistem digital dengan menggunakan IC TTL,
penting untuk mengetahui bagaimana menentukan dan menggunakan
fan-out atau kemampuan mengendalikan dari masing-masing IC. Gambar
4.20a menunjukkan satu keluaran IC TTL dalam keadaan rendah (0)
yang dihubungkan ke beberapa masukan IC TTL. Transistor Q4 adalah
ON dan beraksi sebagai penyerap arus (current sink) untuk semua
arus (IIL) yang datang dari masing-masing masukan. Walaupun
Transistor Q4 saturasi tetapi resistansi ON-nya tidak nol, sehingga
arus IOL menghasilkan tegangan keluaran VOL yang turun. Nilai VOL
tidak boleh lebih dari 0,4 Volt (lihat tabel 4-1), dan ini
membatasi harga IOL dan beban yang dikendalikannya.
Sedangkan pada keadaan tinggi (1) untuk gambar 4.20b, Transistor
Q3 beraksi sebagai pengikut emittor dan pencatu arus ke tiap-tiap
masukan IC TTL. Arus IIH tersebut hanyalah arus bocor bias mundur,
sehingga masukan sambungan Emittor Basis terbias mundur juga. Jika
terlalu banyak beban yang dikendalikan arus keluaran IOH total bisa
menjadi terlalu besar, menyebabkan arus yang melewati R2, Q3 dan D1
turun, sehingga tegangan VOH dibawah harga yang diijinkan yaitu 2,4
Volt.
4.1.4.1 Satuan Beban (Unit Load)
Untuk menyederhanakan perancangan dengan IC TTL, pabrik pembuat
telah menetapkan standar faktor pembebanan masukan dan keluaran
dalam arus. Arus-arus tersebut dinamakan satuan beban dan
didefinisikan sebagai berikut :
40 (Adalam keadaan tinggi
1 Satuan Beban (UL) =
1,6 mAdalam keadaan rendah
Faktor satuan beban tersebut digunakan untuk menyatakan
kemampuan keluaran mengendalikan masukan / Fan-out dan beban
masukan / Fan-in IC TTL.
Gambar 4.20 Kemampuan Mengendalikan Keluaran IC TTL
Latihan 4.1 Lihatlah lembaran data IC 7400 Gate Nand.
a. Tentukan faktor pembebanan masukan dan keluaran dalam satuan
beban !
b. Tentukanlah IOL dan IOH maksimumnya ! Penyelesaian :
a. Parameter arus masukan maksimum untuk IC 7400 adalah IIH = 40
(A dan IIL = - 1,6 mA (tanda negatif menunjukkan bahwa arus masukan
dalam keadaan rendah sesungguhnya mengalir keluar dari masukan
terminal). Jadi sebuah Gate-Nand 7400 mempunyai faktor pembebanan
masukan 1 UL pada keadaan rendah dan tinggi.
Kemampuan keluaran untuk mengendalikan IC tersebut diberikan
pada lembar data dibawah recommended operating conditions, yaitu
fan-out 10 UL yang ditujukan untuk masing-masing keluaran. Hal ini
berarti bahwa masing-masing keluaran dapat mengendalikan dengan
baik masukan yang faktor pembebanan totalnya sama dengan 10 UL.
Misalnya satu keluaran Gate-Nand (dengan fan-out 10 UL) dapat
mengendalikan 10 masukan Gate-Nand lain yang masing-masing masukan
mempunyai 1 UL.
c. Satu Gate Nand 7400 mempunyai Fan-out 10 UL. Pada keadaan
TINGGI, 1 UL adalah 40 (A, sehingga keluaran Gate tersebut bisa
mencatu arus sebesar 10 X 40 (A = 400 (A = 0,4 mA ; Jadi IOH maks =
0,4 mA. Sedangkan pada keadaan RENDAH, 1 UL = 1,6 mA, sehingga
keluaran Gate ini dapat menyerap 10 X 1,6 mA = 16 mA ; Jadi IOL
maks = 16 mA.Latihan 4.2a. Tentukanlah Fan-out dari Gate Nand
74S00.
b. Berapa banyakkah masukan Gate Nand 74S00 dapat dikendalikan
oleh satu keluaran Gate Nand 74S00 ?
c. Berapa banyakkah masukan Gate Nand 74S00 dapat dikendalikan
oleh satu keluaran Gate Nand 7400 ?Penyelesaian :
a. Lembaran data IC 74S00 tidak memberikan Fan-outnya, tetapi
memberikan arus keluarannya yaitu : IOH = 1 mA dan IOL = 20 mA,
sehingga :
Pada Keadaan TINGGI :
Pada Keadaan RENDAH :
Perhatikanlah bahwa Fan-outnya mempunyai harga yang berbeda
untuk dua keadaan keluarannya, tetapi kebanyakan Fan-out pada
keadaan rendah yang digunakan, karena berhubungan dengan kemampuan
keluaran menerima arus dari beban yang tidak boleh terlampaui.
b. Lembaran data menunjukkan bahwa beban masukan untuk
masing-masing masukan adalah 1,25 UL. Karena 74S00 mempunyai FO =
12,5 UL, maka satu keluaran Gate Nand 74S00 mampu mendorong
12,5/1,25 = 10 masukan Gate Nand 74S00 yang lain.
c. Satu keluaran Gate Nand 7400 mempunyai FO = 10 UL, oleh
karena itu satu keluaran Gate Nand 7400 mampu mendorong 8 masukan
Gate Nand 74S00.Latihan 4.3 Satu keluaran Gate Nand 7400 digunakan
untuk mengendalikan masukan Clock Pencacah paralel (sinkron) yang
tersusun dari FF-JK IC 7473. Berapakah jumlah FF-JK maksimum yang
dimiliki oleh Pencacah tersebut ?Penyelesaian :
Dari lembaran data IC 7473 diketahui bahwa IILClock = 3,2 mA,
sehimgga faktor pembebanan masukannya . Jadi, satu keluaran Gate
Nand 7400 yang mempunyai FO = 10 dapat mendorong 10/2 = 5 masukan
Clock.4.1.4.2 Faktor Pembebanan Masukan - masukan yang Dijadikan
Satu
Apabila ada dua atau lebih masukan dari IC TTL yang dihubungkan
menjadi satu, maka besarnya faktor pembebanan masukannya (input
loading) sama dengan satu masukan tunggal, jika semua masukannya
pada keadaan Rendah; dikarenakan IIL hanya ditentukan oleh tahanan
bias R1 dari rangkaian IC TTL, sedangkan apabila masukannya pada
keadaan tinggi, maka faktor pembebanan masukannya sama dengan
jumlah faktor pembebanan masing-masing masukan. Hal ini dikarenakan
IIH harus mencatu arus bocor bias baik pada sambungan Basis
Emitor.
Contohnya, bila dua masukan Gate Nand 7400 dijadikan satu, maka
masukan tunggal tersebut mempunyai faktor pembebanan 1 UL (1,6 mA)
pada keadaan rendah dan 2 UL (80 (A) pada keadaan tinggi.
Latihan 4.4 Tentukan jumlah satuan pembebanan yang dikendalikan
oleh keluaran Gate 1 pada gambar 4.21.Penyelesaian : Faktor
pembebanan untuk dua keadaan ditunjukkan di gambar 4.21.
Pembebanan Keluaran Gate 1
Keadaan 1Keadaan 0
Gate 22 ULGate 21 UL
Gate 31 ULGate 31 UL
Gate 43 ULGate 41 UL
Total6 ULTotal3 UL
Gambar 4.21 Pembebanan Keluaran Gate 1 untuk Latihan 4.44.1.5
Sifat-sifat IC TTL yang Lain
4.1.5.1 Masukan-masukan yang Tak Disambungkan
Setiap masukan IC TTL yang tidak digunakan dibiarkan terbuka,
maka akan berfungsi sebagai logika 1 pada masukan tersebut, karena
sambungan antara Basis Emitor akan terbias balik. Untuk itu kalau
ada masukan yang tidak digunakan, maka ada tiga cara yang bisa
dilakukan tergantung dari fungsi rangkaian logikanya, yaitu :
Masukan yang tidak digunakan dibiarkan tak tersambung.Cara ini
jarang dilakukan, karena masukan yang tidak digunakan akan
berfungsi sebagai antena, yang dapat menerima sinyal-sinyal liar
dari luar sehingga mengakibatkan rangkaian logika tersebut tidak
bekerja dengan benar.
Masukan yang tidak digunakan dihubungkan ke + 5 Volt melalui
resistor 1 K(.
Masukan yang tidak digunakan dijadikan satu dengan masukan lain
yang terpakai.Cara ini adalah yang paling baik dan bisa diterapkan
untuk semua rangkaian logika, asalkan keluaran lain yang mendorong
masukan yang dijadikan satu tidak terlampaui fan-outnya.
Gambar 4.22
Contoh Tiga Cara Penanganan Masukan yang tidak digunakan pada
Gate Nand4.1.5.2 Membias Masukan TTL ke 0
Seringkali suatu masukan IC TTL dalam keadaan normal
dipertahankan tetap rendah, lalu diubah menjadi tinggi oleh saklar
mekanis ke catu daya. Hal ini dapat dilakukan dengan menghubungkan
masukan tersebut ke Multivibrator monostable (One-Shot : lihat Bab
V) seperti ditunjukkan pada gambar 4.23.
Gambar 4.23 Pembiasan Masukan TTL ke 0
OS ini dipicu oleh transisi naik ketika saklar ditutup sesaat.
Resistor R digunakan untuk menjaga agar masukan T OS dalam keadaan
rendah saat saklar terbuka. Harga resistor maksimum harus
diperhitungkan sehingga tegangan masukan OS (VIL ) tidak melebihi
0,4 Volt. Untuk itu harga resistor maksimum adalah :
IIL x Rmaks = 0,4 Volt
(4.1.5.3 Waktu Transisi dari Masukan TTL
Sinyal masukan yang mendorong rangkaian TTL harus memilki waktu
transisi yang relatif cepat agar dapat bekerja dengan benar.
Apabila waktu naik dan turun masukan lebih besar dari 1 (detik bisa
terjadi osilasi pada keluaran, yang menjadi masalah apabila
diberikan ke FF, OS, Register atau Counter.
Suatu sinyal osilasi dapat diperbaiki dengan menggunakan Schmitt
Trigger (ST) seperti ditunjukkan pada gambar 4.24. Keluaran ST
menghasilkan transisi cepat (sekitar 10 ndetik) yang tidak
tergantung pada waktu transisi masukannya.
Gambar 4.24 (a) Osilasi Sinyal (b) Pemakaian Schmitt Trigger
4.1.5.4 Denyutan Arus
Apabila keluaran totempole TTL berubah dari logika rendah ke
tinggi, maka akan ada denyutan arus (spike) beramplitudo tinggi (
30 50 mA) sesaat (sekitar 10 ndetik) yang dialirkan dari VCC,
karena pada saat itu transistor Q4 ON ke OFF memerlukan waktu yang
lebih lama (keadaan saturasi) daripada Q3 OFF ke ON, sehingga kedua
transistor dalam keadaan ON (konduksi). Lamanya denyutan arus
tersebut dapat diperpanjang oleh beban kapasitif (yang dihasilkan
oleh pengkawatan atau masukan rangkaian beban) pada kaluaran.
Pada sistem digital yang kompleks, denyutan arus komulatif
tersebut dapat menyebabkan kegagalan yang berarti selama transisi
penyambungan, kecuali IC TTL tersebut telah dipasang filter, yaitu
dengan menggunakan kapasitor (power supply decoupling) yang
dipasang dari VCC ke tanah (ground) sebesar 2000 pF untuk setiap
keluaran totempole. Misalnya suatu PCB yang berisi 20 IC TTL dengan
100 keluaran totempole, maka kapasitansi total yang dibutuhkan
adalah 2000 pF x 100 = 200 nF.
Gambar 4.25 Denyutan Arus pada TTL Keluaran Totempole4.1.5.5
Dioda Proteksi
Beberapa seri TTL mempunyai dioda proteksi yang dihubungkan dari
tiap masukannya ke tanah (ground). Dioda tersebut mengamankan
masukan transistor dari ayunan tegangan negatif yang disebabkan
oleh osilasi sinyal masukan.
Gambar 4.26 Dioda Proteksi pada Masukan TTL4.1.6 TTL Keluaran
Kolektor Terbuka (Output Open Collector)
Beberapa rangkaian logika TTL tersedia dalam versi keluaran
kolektor terbuka dengan menghilangkan Resistor R4, Transistor Q3
dan Dioda D1 seperti ditun jukkan pada gambar 4.27a. Agar dapat
beroperasi dengan pembiasan yang baik, maka harus ditambahkan
Resistor pull-up eksternal Reks yang dihubungkan dari keluaran ke
catu daya VCC, seperti gambar 4.27b.
Dua atau lebih keluaran kolektor terbuka TTL dapat dijadikan
satu seperti ditunjukkan pada gambar 4.28. Apabila salah satu dari
keluaran berubah ke keadaan rendah (Q4 ON), titik keluaran bersama
akan menuju rendah sebagai hasil menghubung-singkatkan ke tanah
dari transistor Q4 yang ON. Titik keluaran bersama akan tinggi
hanya apabila semua keluaran rangkaian logika pada keadaan tinggi.
Jelaslah ini adalah operasi AND. Jadi penyambungan menjadi satu
keluaran kolektor terbuka TTL dinamakan wired-AND karena
menghasilkan operasi AND.
(a)
(b)
Gambar 4.28 Operasi Wired-AND TTL Keluaran Kolektor Terbuka
Nilai Resistor luar harus dipilih pada saat apabila salah satu
keluaran Gate menuju rendah sedangkan keluaran yang tinggi, maka
arus yang diserap (sink current) tidak melampaui batas IOL-nya.
Serta apabila simpul keluaran tersebut digunakan untuk
mengendalikan beban TTL lain yang akan memperbesar arus mundur
tersebut, nilainya tidak melampaui batas IOL-nya.
Contoh 4.5 IC 7405 berisi enam Inverter dengan keluaran terbuka.
Enam Inverter tersebut dihubungkan dalam susunan Wired AND seperti
ditunjukkan pada gambar 4.29.
a. Tentukanlah ekspresi logika untuk keluaran X
b. Tentukanlah harga Rext, apabila keluaran X tersebut
mengendalikan rangkaian lain yang mempunyai faktor pembebanan total
4 UL.Penyelesaian :
a. Hubungan wired-AND diperoleh dengan meng-AND tiap keluaran
Inverter:
X = A.B.C.D.E.F
Dengan menggunakan teorema De Morgan, keluaran X tersebut adalah
:
X = A + B + C + D + E + F
Gate NORb. Karena keluaran X mendorong 4 UL, maka beban tersebut
akan memberi kan arus mundur pada keadaan rendah sebesar 4 X 1,6 mA
= 6,4 mA.
Dari lembaran data IC 7405 diketahui bahwa tiap keluaran
mempunyai fan-out 10 UL, sehingga IOL maks = 16 mA, yang berarti
bahwa arus yang melewati Rext pada keadaan rendah harus dibatasi
sebesar (16 6,4) mA = 9,6 mA. Untuk itu harga Rext minimumnya
adalah :
Gambar 4.29 Wired-AND Enam Keluaran Kolektor Terbuka IC
74054.1.7 TTL Tri-State (TSL)
Perkembangan terbaru dari IC TTL adalah Tri-state, yang
mempunyai keadaan keluaran stabil ketiga, yaitu impedansi tinggi
(Q3 dan Q4 pada keadaan OFF). Gambar 4.30a adalah contoh simbol
logika untuk Tri-state Gate NAND dua masukan dan satu masukan
kontrol yang digunakan untuk menghasilkan keadaan keluaran ketiga.
Sedangkan gambar 4.30b menjelaskan operasinya.
Apabila masukan Kontrol rendah (0), maka Gate NAND akan
beroperasi seperti Gate NAND biasa dan mempunyai keluaran 0 atau 1
tergantung masukan A dan B. Sedangkan apabila masukan Kontrol
tinggi (1), menyebabkan keluaran Gate disable (masukan dan keluaran
terpisah / rangkaian terbuka), sehingga masukan A dan B tidak
bekerja karena Q3 dan Q4 cut-off.
(a) Simbol Gate NAND Tristate(b) Tabel Kebenaran Gate NAND
TristateKontrolKeluaranArus pada Masukan A dan B
0
(Enable)Sama seperti Gate NAND : keluaran 0 hanya jika A = B =
1IIH = 40 A
IIL = 1,6 mA
1
(Disable)Transisitor Q3 dan Q4 OFF, keluarannya berimpedansi
tinggi IIH = IIL = 40 A
(Impedansi tinggi)
Gambar 4.30 Gate NAND Tristate
Tristate banyak digunakan sebagai saklar elektronik pada
rangkaian yang menggunakan saluran bersama (bus).4.2 Metal Oxide
Semiconductor (MOS)
Transistor yang menggunakan teknologi MOS adalah transistor efek
medan (Field Effect Transistor / FET) atau MOSFET. Keuntungan utama
dari MOSFET adalah pembuatannya relatif sederhana dan tidak mahal,
ukurannya kecil serta memakai daya yang sangat kecil. Sedangkan
kelemahannya adalah kecepatannya operasinya yang relatif lambat
dibandingkan dengan IC bipolar.
Ada dua macam IC MOSFET yaitu jenis depletion dan enhancement.
Untuk sistem digital banyak yang menggunakan jenis MOSFET
enhancement, yang terdiri dari kanal P, kanal N dan gabungan
keduanya yaitu CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor),
seperti ditunjukkan pada gambar 4.6 diatas.
Pada sistem digital, MOSFET enhancement dioperasikan sebagai
saklar ON OFF, dengan menghubungkan Substrat dan Source. Untuk
MOSFET kanal P, tegangan catu di Drain VDD dibias negatif terhadap
Source, sedangkan tegangan masukan antara Gate dan Source VGS
digunakan untuk mengontrol resistansi antara Drain dan Source
(resistansi kanal) agar MOSFET kanal-N tersebut ON atau OFF.
Apabila VGS = 0 Volt atau positif, maka antara Drain dan Source
tidak menghantar / OFF dan resistansi kanal besar sekali (ROFF
sekitar 1010 () atau seperti rangkaian terbuka. Pada saat VGS
negatif dan nilainya lebih rendah dari tegangan konduksi antara
Drain dan Source (yaitu tegangan ambang / threshold voltage VT),
maka MOSFET kanal-P tersebut menghantar dan resistansi kanal (RON)
berharga sekitar 1K(, seperti ditunjukkan pada gambar 4.31.
Untuk kanal-N, tegangan catu Drain VDD dibias positif terhadap
Source, sedangkan tegangan masukan antara Gate dan Source VGS harus
lebih positif (yang melebihi VT), seperti ditunjukkan pada gambar
4.31, dan tabel 4.2 memperlihatkan pembiasan penyambungan pada
MOSFET kanal-P dan N.
Gambar 4.31 Keadaan Penyambungan MOSFET Enhancement Kanal-P
Gambar 4.32 Keadaan Penyambungan MOSFET Enhancement Kanal-N
Tabel 4.2 Ringkasan Pembiasan Penyambungan pada MOSFET kanal-P
dan N
KanalBias Drain ke SourceTegangan Gate ke Source (VGS) yang
Dibutuhkan untuk KonduksiRON (Nominal)ROFF
PNegatifNegatif dan lebih negatif dari VT1 K(1010 (
NPositifPositif dan lebih Positif dari VT1 K(1010 (
Sedangkan pada CMOS, karena menggabungkan kelebihan dari kanl-P
dan N, maka CMOS lebih cepat dan memakai daya lebih kecil
dibandingkan dengan kanal-P dan N, namun semakin kompleksnya proses
pembuatan IC dan rendahnya kepadatan pemasangan komponen. Tetapi
apabila dibandingkan dengan dengan IC bipolar (TTL), proses
pembuatannya CMOS lebih sederhana, lebih banyak kepadatan
pemasangan komponen dan bahkan jauh lebih rendah dalam pemakain
daya dari TTL daya rendah (74L00), namun masih lebih lambat dari
TTL yang paling lambat.
(a) Gate Inveter CMOS
(b) Gate Nand CMOS
(c) Gate Nor CMOS
Gambar 4.33 Gate Inverter, Nand dan Nor CMOS
4.2.1 Operasi Rangkaian CMOS
Pada sub bab berikut diberikan contoh diagram dan tabel
kebenaran Gate Inverter, Nand dan Nor dari CMOS. Pada
diagram-diagram tersebut digunakan simbol blok yang bertanda P dan
N untuk menyatakan MOSFET kanal-P dan N.
4.2.2 Karakteristik CMOS
Karena IC digital FET enhancement CMOS yang paling banyak
digunakan pada sistem digital, maka berikut ini hanya akan dibahas
karakteristik IC CMOS.
4.2.1.1 Disipasi Daya (PD)
Disipasi daya DC IC CMOS sangat rendah (sekitar 12 nW per Gate
apabila menggunakan VDD = 10 Volt) dibandingkan dengan Bipolar atau
bahkan PMOS dan NMOS, karena tidak menggunakan resistor didalamnya,
tetapi hanya menggunakan kanal-P dan N, dan membuat kedua kanal
menjadi ON atau OFF, sehingga dihasilkan resistansi ON atau
OFF.
Disipasi daya AC CMOS sangat dipengaruhi oleh frekuensi. Apabila
frekuensi operasi CMOS pada frekuensi rendah, maka disipasi dayanya
rendah. Tetapi apabila frekuensi operasinya IC CMOS naik, maka
disipasi daya rata-ratanya naik secara sebanding. Hal ini
dikarenakan saat setiap keluaran CMOS berubah tinggi, maka ada
pulsa arus (dari VDD) yang harus diberikan pada setiap kapasitansi
beban masukan yang didorong.
4.2.1.2 Level Tegangan
Level logika CMOS adalah 0 Volt untuk logika 0 (rendah) dan +
VDD untuk logika 1 (tinggi). Sedangkan level masukan CMOS adalah
:
VIL = 30 % x VDD
VIH = 70 % x VDD4.2.1.3 Kecepatan Penyambungan
Kecepatan penyambungan IC CMOS lebih lambat, karena dipengaruhi
oleh resistansi keluaran yang tinggi (RON = 1 K() dan beban yang
dikendalikan mempunyai resistansi masukan yang sangat tinggi
(karena merupakan beban kapasitif). Tetapi masih lebih cepat
dibanding dengan IC MOSFET kanal P dan N.
Kecepatan penyambungan CMOS tergantung oleh tergantung tegangan
catu VDD. VDD yang besar menghasilkan RON yang lebih rendah,
sehingga waktu penyambungannya lebih cepat, tetapi disipasi dayanya
akan naik, meskipun masih sangat rendah apabila dibandingkan dengan
IC digital lainnya.
4.2.1.3 Fan-Out
Karena resistansi masukan DC CMOS yang tinggi, sehingga
sebenarnya tidak ada batasan jumlah masukan CMOS yang dapat
dikendalikan oleh sebuah keluaran CMOS. Tetapi kapasitansi total
masukan beban akan membatasi kecepatan penyambungan keluaran CMOS.
Jadi Fan-out CMOS juga dibatasi oleh kapasitansi masukan beban.
4.2.1.4 Kekebalan Noise (Noise Margin)
IC CMOS mempunyai noise margin yang sama untuk keadaan tinggi
dan rendah, yaitu VNL dan VNH adalah 30 % dari VDD.
4.2.1.5 Masukan-masukan yang Tak Terpakai
Semua masukan CMOS yang tak terpakai harus dihubungkan ke level
tegangan yang sesuai, yaitu ke tanah (ground) atau VDD. Karena
masukan yang mengambang akan mudah dimasuki noise, sehingga membias
kedua kanal P dan N menghantar dan menghasilkan disipasi daya yang
berlebihan. Masukan tak terpakai dapat juga dihubungkan ke masukan
lain yang terpakai, asalkan Fan-outnya tidak terlampaui.
4.2.2 Antar-muka CMOS dengan TTL
Seringkali dalam suatu sistem digital menggunakan IC CMOS dan
TTL, untuk itu VDD CMOS dibuat sebesar + 5 Volt, agar bisa
dihubungkan dengan TTL.
4.2.2.1 CMOS Mengendalikan TTL
Gambar 4.34 menunjukkan contoh suatu Gate CMOS yang
mengendalikan Gate TTL. Apabila keluaran Gate CMOS tinggi, maka
tidak ada masalah karena VOH ( VDD = + 5 Volt, yaitu masukan tinggi
yang dapat diterima untuk masukan Gate TTL dan arus masukan keadaan
tinggi (IIH) TTL sebesar 40 (A dapat catu oleh keluaran Gate CMOS
melalui RON kanal P atau N.
Tetapi apabila keluaran Gate CMOS menuju rendah, arus masukan
(IIL) TTL sebesar 1,6 mA yang diserap keluaran gate CMOS ke tanah
(ground) melalui RON yang berubah-ubah (dari 100 sampai 5 K() dari
kanal P atau N, sehingga menghasilkan tegangan yang terlampaui
tinggi bagi VIL Gate TTL.
Gambar 4.34 Contoh Keluaran Gate CMOS Mengendalikan Masukan Gate
TTL4.2.2.2 TTL Mengendalikan CMOS
Saat keluaran Gate TTL keadaan rendah VOL(maks) = 0,4 Volt akan
diterima oleh masukan Gate CMOS (karena VIL CMOS = 1,5 Volt).
Tetapi pada saat keluaran menjadi tinggi, VOH = 3,6 Volt sebenarnya
cukup besar untuk masukan Gate CMOS (VIH = 3,5 Volt atau lebih),
namun akan memotong noise margin sebesar 0,1 Volt yang tidak
dikehendaki. Oleh karena itu disarankan menggunakan Resistor
pull-up eksternal RP ke VCC untuk menaikkan VOH TTL menjadi + 5
Volt, seperti ditujukkan pada gambar 4.35.
Gambar 4.35 Resistor RP di Keluaran TTL yang mengendalikan
masukan CMOS
4.2.3 Gate Transmisi (Saklar Dua-Arah) CMOS
Seperti halnya Tri-state pada IC TTL, dalam CMOS ada Gate
transmisi atau saklar dua arah (bilateral), yaitu saklar kutub
tunggal yang dikendalikan oleh level logika pada masukan
Kontrolnya. Gate transmisi ini akan melewatkan sinyal (baik analog
maupun) dalam dua arah.
Gambar 4.36 menunjukkan susunan dasar dari Gate transmisi
tersebut, yang terdiri dari MOSFET kanal-P dan N dalam hubungan
paralel, sehingga kedua polaritas tegangan masukan dapat ditukar.
Masukan Kontrol (dan Inversenya) digunakan untuk meng-ON-kan
(menutup) atau meng-OFF-kan (membuka) saklar. Apabila masukan
Kontrol tinggi, maka kedua MOSFET akan ON (RON ( 100 () dan saklar
tertutup. Sedangkan apabila masukan Kontrol rendah, maka kedua
MOSFET akan OFF (ROFF ( 1010 () dan saklar terbuka.
Gambar 4.36 Gate Transmisi (Saklar Dua Arah) CMOS
4.4 Permasalahan4.4.1 Dua buah IC memiliki karakteristik seperti
dibawah :
NoParameterICAICB
1VSupply5 Volt5 Volt
2VIH (min)1,8 Volt2 Volt
3VIL(maks)0,6 Volt0,8 Volt
4VOH (min)2,6 Volt2,4 Volt
5VOL (maks)0,5 Volt0,4 Volt
6IIH0,1 mA0,04 mA
7IIL3 mA2 mA
8IOH0,6 mA0,4 mA
9IOL21 mA17 mA
10tPLH18 ndetik7 ndetik
11tPHL12 ndetik5 ndetik
12PDis20 mW25 mW
a. IC manakah yang memiliki noise margin DC keadaan rendah dan
tinggi terbaik?
b. IC manakah yang dapat bekerja pada frekuensi yang lebih
tinggi ?
c. IC mana yang menyerap arus terbesar ?
d. Manakah yang lebih baik, ICA mengendalikan ICB atau
sebaliknya ?
4.4.2 Lihatlah lembaran data IC 7400, 74L00, 74H00, 74S00 dan
74LS00. Hitung dan bandingkanlah FO, disipasi daya, penundaan
perambatan, noise margin dan frekuensi operasinya !
4.4.3 Suatu rangkaian logika TTL mempunyai FO = 20, berapakah
arus terbesar yang dapat diberikan pada keadaan tinggi ? dan
berapakah arus yang dapat diserap pada keadaan rendah ?
4.4.4 Sebuah keluaran Gate Ex-OR 7486 digunakan untuk
mengendalikan beberapa masukan Gate Nand 7420, seperti ditunjukkan
pada gambar 4.37.
(a) Apakah FO keluaran 7486 tersebut terlampaui ?
(b) Tentukan waktu terpanjang untuk berubah dari masukan A
sampai keluaran W ! Gunakan kondisi terburuk dan nilai maksimum
dari penundaan perambatan Gate.
Gambar 4.37 Persoalan 4.4.4
4.4.5 Yang manakah cara-cara berikut untuk menangani
masukan-masukan yang tidak digunakan pada Gate And, Or, Nor dan
Ex-Or ?
(a) Dibiarkan terbuka
(b) Dihubungkan ke Ground
(c) Dihubungkan ke masukan lain yang digunakan
(d) Dihubungkan ke VCC melalui resistor 1 K(.
4.4.6 Sebuah PCB berisi IC TTL sebagai berikut : 4 IC 7473, 6 IC
7400, 2 IC 7404 dan 2 IC 74121. Berapakah besarnya Kapasitor yang
dipasang di PCB untuk filter denyutan catu daya (Power supply)
karena transien pensaklaran TTL ?
4.4.7 Sebutkan dua keuntungan menggunakan hubungan wired-AND
?
4.4.8 IC 7409 berisi 4 Gate And - 2 masukan dengan keluaran
kolektor terbuka. Tunjukkan bagaimana 7409 dapat digunakan untuk
menerapkan persamaan :
X = A.B.C.D.E.F.G.H.I.J.K.L
4.4.9 Tentukan ekspresi logika untuk keluaran X Gate Nand 7401
pada gambar 4.38 dan hitunglah nilai RC jika keluaran X
mengendalikan beban 6 UL !
Gambar 4.38 Persoalan 4.4.9
4.4.10 Dapatkah fungsi yang sama rangkaian gambar 4.38
menggunakan IC 7400?
4.4.11 Gambar 4.39 menunjukkan Gate Nand Tri-state mengendalikan
Gate Nand TTL Tentukan keluaran X untuk kondisi berikut :
(a) A = 0, B = 1, Enable = 0
(c) A = 1, B = 1, Enable = 1
(b) A = 1, B = 1, Enable = 0
(d) A = 0, B = 0, Enable = 1
Gambar 4.39 Persoalan 4.4.11
4.4.12 Tentukan Gate logika N-MOS gambar 4.40. Anggap logika 1 =
+ 16 V dan logika 0 = 0 V.
Gambar 4.40 Persoalan 4.4.124.4.13 Apakah keuntungan dan
kerugian CMOS dibanding TTL ?
4.4.14 IC CMOS 4009 berisi 6 Buffer (Inverter). Apabila VDD = +
5 Volt, tentukan berapa banyak beban Gate Nand 7400 dapat
dikendalikan 4009 dengan baik ! Ulangilah untuk beban 74LS00 !
4.4.15 Diagram rangkaian gambar 4.41 secara logika benar, tetapi
paling tidak ada 7 kesalahan disain, carilah kesalahan tersebut
!
Gambar 4.41 Persoalan 4.154.4.16 Tentukanlah fungsi logika yang
dikerjakan rangkaian IIL pada gambar 4.42.
Gambar 4.42 Persoalan 4.4.16
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
(a) Dual In Line (DIL)
(b) Flatpack
(d) Pin Grid Array
(c) Surface mount
Gambar 4.1 Macam-macam Kemasan IC
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
Keadaan Operasi
Keluaran
VIN
- 1,7 V
logika 0
konduksi
- 0,8 V
logika 1
konduksi
EMBED MSPhotoEd.3
Gambar 4.6 IC Jenis IIL
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
Vcc
EMBED MSPhotoEd.3
Tegangan
Logika 1
Logika 1
Logika 0
Daerah
Tak tentu
VIH (min) = 2 Volt
VIL (maks) = 0,8 Volt
VOL (maks) = 0,4 Volt
VOH (min) = 2,4 Volt
Daerah
Tak tentu
Masukan
Logika 0
Keluaran
tP
t
Volt
4,5 V
5
2,5 V
0,5 V
0
tF
tR
tPHL
tPLH
Masukan 1
0
Keluaran 1
0
t
Logika 1
Logika 1
Logika 0
Daerah
Tak tentu
VOH (min)
VOL (maks)
VIL (maks)
VIH (min)
Daerah
Tak tentu
Tegangan
Keluaran
Logika 0
Masukan
VNL
VNH
EMBED MSPhotoEd.3
Masukan pada "1"
Noise
Margin
Masukan pada "0"
Lebar pulsa, tp (ndetik)
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
120 (
120 (
EMBED MSPhotoEd.3
Output
Input
VCC
120 (
4 k (
12 k (
3 k (
8 k (
20 k (
D1
D4
D5
1, 5 k (
Q5
D2
Q1
Q2
Q3
Q4
A
B
D3
D4
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
VCC
EMBED MSPhotoEd.3
Keadaan Rendah
Keadaan Tinggi
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
Tidak dihubungkan / dibiarkan terbuka
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
tr dan tf > 1 (det
Rangkaian
Schmitt
Trigger
tr , tf
(10 ndet
EMBED MSPhotoEd.3
C beban
EMBED MSPhotoEd.3
Masukan
+ 5 V
EMBED MSPhotoEd.3
+ 5 V
EMBED MSPhotoEd.3
RC
Eksternal
Output
Output
Input
Penambahan Resistor Pull-up Eksternal
Rangkaian Logika TTL Keluaran Kolektor Terbuka
Gambar 4.27 TTL Keluaran Kolektor Terbuka (Output Open
Collector)
+ 5 V
EMBED MSPhotoEd.3
Gate-Gate Open Collector
(Eksternal)
Input
Output =
Simbol hubungan Wired-AND
EMBED MSPhotoEd.3
+ 5 V
ke
4 UL
Output
EMBED MSPhotoEd.3
Input Kontrol
Keadaan ON
VGS = + 5 V
Keadaan OFF
VGS = 0 V
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
+ 16 V
+
(
Keadaan ON
VGS = + 5 V
Keadaan OFF
VGS = 0 V
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
Saklar tertutup apabila Control tinggi
EMBED MSPhotoEd.3
Semua Gate NAND adalah IC 7420
W
EMBED MSPhotoEd.3
Semua Gate NAND adalah IC TTL 7401 (Open Collector)
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
5 V
Dari
Keluaran
7473
Tidak digunakan
ke
semua
IC
Catu Daya
+ 5 V @ 150 mA
EMBED MSPhotoEd.3
0 = hubungan singkat (R rendah) ke Ground
1 = hubungan terbuka (R tinggi) ke Ground
42PAGE
_1081415069.bin
_1082789536.bin
_1083078826.unknown
_1083394786.bin
_1084627320.bin
_1084684842.bin
_1083991827.bin
_1083992900.bin
_1083987648.bin
_1083078904.unknown
_1082791316.bin
_1082815157.bin
_1082816138.bin
_1082816616.bin
_1082814881.bin
_1082789781.bin
_1081670571.bin
_1081676899.bin
_1081752537.unknown
_1081678378.bin
_1081673311.bin
_1081675126.bin
_1081673643.bin
_1081673918.bin
_1081672176.bin
_1081672427.bin
_1081671814.bin
_1081668595.bin
_1081669255.bin
_1081669412.bin
_1081668800.bin
_1081666045.bin
_1081666225.bin
_1081668270.bin
_1081415591.bin
_1081409780.bin
_1081411123.bin
_1081412039.bin
_1081413644.bin
_1081411615.bin
_1081410399.bin
_1081410855.bin
_1081410154.bin
_1081172401.bin
_1081408460.bin
_1081409414.bin
_1081408760.bin
_1081173872.bin
_1031560114.unknown
_1081152607.bin
_1081155060.bin
_1031411618.unknown
_1031411646.unknown
_1030979607.unknown