45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Pra Siklus Perencanaan Penelitian dilakukan di SDN 07 Boyolali Kota Boyolali. Proses pembelajaran saat sebelum dilakukan tindakan di SDN 07 Boyolali Kota Boyolali semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 pada siswa kelas 4 khususnya mata pelajaran IPS guru menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi. Model pembelajaran ST dan pendekatan PjBL belum pernah digunakan oleh guru. Guru masih mendominasi pembicaraan dan buku Paket IPS masih merupakan sumber belajar utama kemudian kurang terdapat pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Siswa juga belum nampak melakukan pembelajaran dengan mengerjakan sebuah karya. Dalam kegiatan inti pembelajaran yang nampak menonjol adalah siswa mendengarkan penjelasan materi koperasi dari guru dan mengerjakan soal evaluasi yang terdapat pada LKS IPS halaman 56. Dalam pembelajaran IPS tidak didesain mengikuti model ST dan pendekatan PjBL. Ada delapan siswa yang tidak menyiapkan buku paket IPS dan LKS IPS. Dari 43 siswa, terdapat sejumlah 6 siswa tidak membawa buku paket IPS dan 5 siswa tidak membawa LKS IPS. Siswa juga terlihat diam saja dalam kegiatan pembelajaran. Hanya terlihat 2 siswa yang mengajukan pertanyaan mengenai materi yang disampaikan guru, dan 2 siswa yang menjawab pertanyaan dari guru. Suasana pelaksanaan pembelajaranpun terlihat kurang tenang. Terdapat 14 siswa yang gaduh ketika pelajaran berlangsung. Suasana bercanda tersebut terjadi karena beberapa siswa yang bercerita diluar kontek materi pelajaran dengan teman sebangku, tidak mendengarkan penjelasan guru, bermain dengan sebangkunya, saling mengganggu satu sama lain, dan bolak-balik kamar mandi.
20
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13021/4/T1_292012503_BAB IV...BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . 4.1.1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Diskripsi Pra Siklus
Perencanaan
Penelitian dilakukan di SDN 07 Boyolali Kota Boyolali. Proses
pembelajaran saat sebelum dilakukan tindakan di SDN 07 Boyolali Kota Boyolali
semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 pada siswa kelas 4 khususnya mata
pelajaran IPS guru menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi.
Model pembelajaran ST dan pendekatan PjBL belum pernah digunakan oleh
guru. Guru masih mendominasi pembicaraan dan buku Paket IPS masih
merupakan sumber belajar utama kemudian kurang terdapat pembelajaran yang
melibatkan siswa secara aktif. Siswa juga belum nampak melakukan pembelajaran
dengan mengerjakan sebuah karya. Dalam kegiatan inti pembelajaran yang
nampak menonjol adalah siswa mendengarkan penjelasan materi koperasi dari
guru dan mengerjakan soal evaluasi yang terdapat pada LKS IPS halaman 56.
Dalam pembelajaran IPS tidak didesain mengikuti model ST dan
pendekatan PjBL. Ada delapan siswa yang tidak menyiapkan buku paket IPS
dan LKS IPS. Dari 43 siswa, terdapat sejumlah 6 siswa tidak membawa buku
paket IPS dan 5 siswa tidak membawa LKS IPS. Siswa juga terlihat diam saja
dalam kegiatan pembelajaran. Hanya terlihat 2 siswa yang mengajukan
pertanyaan mengenai materi yang disampaikan guru, dan 2 siswa yang menjawab
pertanyaan dari guru. Suasana pelaksanaan pembelajaranpun terlihat kurang
tenang. Terdapat 14 siswa yang gaduh ketika pelajaran berlangsung. Suasana
bercanda tersebut terjadi karena beberapa siswa yang bercerita diluar kontek
materi pelajaran dengan teman sebangku, tidak mendengarkan penjelasan guru,
bermain dengan sebangkunya, saling mengganggu satu sama lain, dan bolak-balik
kamar mandi.
46
Diakhir proses pembelajaran guru juga belum melaksanakan refleksi
pembelajaran, yang seharusnya dilakukan agar guru dapat mengukur/mengetahui
tingkat pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan guru.
Kondisi dan situasi pembelajaran ini menunjukkan bahwa siswa tidak
nampak dalam menyimak tema tertentu, tidak pernah membentuk kelompok, tidak
ada aktifitas mengidentifikasi masalah , tidak ada aktifitas pembentukan
kelompok sehingga ketua kelompok tidak terlibat dalam langkah – langkah
penyelesaian tugas, tidak ada aktifitas mengumpulkan data sesuai tema, tidak ada
aktifitas membuat pertanyaan sesuai tema,tidak ada aktifitas memberikan
pertanyaan melalui lemparan bola, tidak ada tugas tugas untuk menyusun laporan
dan menjawab pertanyaan, tidak ada tugas untuk mempresentasikan laporan tugas,
serta tidak merefleksi pelaksanaan pembelajaran. Siswa tidak terlibat langsung
dalam pelajaran IPS , sehingga siswa kelas 4 SDN 07 Boyolali Kota Boyolali
nampak tidak berminat mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran
IPS. Kondisipembelajaran yang berpusat pada guru semacam ini juga membuat
siswa pasif terhadap pembelajaran sehingga siswa kesulitan mengembangkan
potensinya dan pengalaman siswa terhadap lingkungan sekitar kurang. Dengan
kondisi tersebut makadilakukan penelitian tindakan kelas sebagai tindak lanjut
sesuai rencana seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dengan
rancangan penelitian menggunakan model pembelajaran ST dan pendekatan PjBL.
4.1.2Hasil Penelitian Siklus 1
Pelaksanaan siklus 1 dengan KD 2.3 Mengenal perkembangan teknologi
produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman penggunaannya
dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:
Perencanaan
Dalam tahap perencanaan, berdasarkan observasi yang diperoleh pada
observasi awal, Langkah pertama diawali dengan diskusi bersama guru kelas 4
mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang
perlu digunakan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan
47
perangkat pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
beserta perangkat pembelajarannya yang dibuat mengenai KD 2.3 Mengenal
Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi, Dan Transportasi Serta
Pengalaman Penggunaannya, disertai dengan perangkat pembelajaran seperti
materi pembelajaran berupa teks bacaan dan gambar (lampiran1) dengan indikator
membuat tugas berupa mading mengenai perkembangan teknologi, kemudian
menentukan tujuan sesuai indikator yang akan dicapai , media yang digunakan
dalam pembelajaran ini antara lain materi pembelajaran tentang perkembangan
teknologi, buku paket IPS BSE kelas 4, gambar alat teknologi produksi tradisional
seperti proses pembuatan jenang dan pembuatan gula jawa dan teknologi produksi
modern seperti pembuatan tekstile di pabrik, gambar teknologi komunikasi masa
lalu seperti kentongan dan merpati pos dan teknologi komunikasi masa kini
seperti TV dan gadget, serta teknologi transportasi masa lalu seperti rakit dan
kapal layar dan teknologi transportasimasa kini seperti mobil,kapal selam, dan
pesawat terbang , kertas HVS, alat tulis, pensil warna/spidol, kertas buvalo, kertas
karton dan selain itu juga perangkat instrumen penilaian yang meliputi angket
minat belajar IPS sesuai dengan model pembelajaran ST dan pendekatan PjBL
tersaji secara rinci dilampiran 5, kemudian lembar observasi pelaksanaan model
pembelajaran ST dan pendekatan PjBL untuk mengetahui pelaksanaan langkah-
langkah pembelajaran yang dilakukan guru serta respon siswa selama proses
pembelajaran tersaji secara rinci dilampiran 10 dan 11.
Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pertemuan pertama dan kedua
Pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 29 April 2016. Pertemuan
pertama terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,
mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran, mengabsen siswa yang hadir
dan melakukan apersepsi yang sesuai dengan materi perkembangan teknologi
yaitu dengan mengajakan siswa menyanyikan lagu naik delman. Guru
48
menanyakan transportasi apakah yang terdapat pada lagu tersebut. Berdasarkan
jawaban yang diutarakan siswa, guru menegaskan tujuan pembelajaran yang akan
diajarkan yaitu Perkembangan teknologi komunikasi dan tranportasi masa lalu
dan masa kini.
Kegiatan inti diawali dengan mengikuti aktivitas menyimak tema tertentu
, setelah itu pembentukan kelompok, siswa membentuk 7 kelompok yang masing-
masing kelompok beranggotakan 6 siswa. Setelah terbentuk kelompok siswa
mengidentifikasi lebih dari 1 masalah perkembangan teknologi tentang kelebihan
dan kelemahan teknologi komunikasi masa lalu dan kini. Ketua kelompok
menjelaskan langkah – langkah penyelesaian tugas, bersama kelompok siswa ikut
serta dalam mengumpulkan data materi perkembangan teknologi untuk
selanjutnya membuat pertanyaan tentang perkembangan teknologi dengan serius ,
setelah itu menyusun laporan tugas dan menjawab pertanyaan dengan serius,
dilanjutkan dengan melaksanakan presentasi laporan tugas berupa mading, dan
merefleksi kegiatan pembelajaran.
Guru menjelaskan KD 2.3 dengan menggunakan model pembelajaran
ST dan pendekatan PjBL untuk mempermudah siswa memahami materi
perkembangan teknologi dan sekaligus untuk menarik minat belajar siswa.
Kemudian guru memanggil ketua kelompok untuk mendapatkan penjelasan
langkah-langkah dalam model pembelajaran ST dan pendekatan PjBL. Setelah
menerangkan langkah-langkah model pembelajaran ST dan pendekatan PjBL,
guru langsung memulai pada langkah pertama. Langkah pertama dimulai dengan
guru menampilkan gambar kentongan dan merpati pos sebagai contoh benda
yang termasuk pada perkembangan teknologi komunikasi masa lalu, serta gambar
TV, Radio, gadget sebagai contoh gambar teknologi masa kini dan tranportasi
masa lalu seperti rakit dan kapal layar serta gambar mobil, kapal selam dan
pesawat terbang sebagai teknologi transportasi masa kini diiringi dengan
penjelasan singkat. Siswa nampak memperhatikan dan menyimak setiap gambar
yang ditampilkan guru. Dalam penjelasan setiap gambar seperti gambar
kentongan, merpati pos, TV, radio, gadget, rakit, kapal layar , mobil, kapal selam
49
dan pesawat terbang guru mengajukan beberapa pertanyaan mengenai kelemahan
dan kelebihan pada setiap gambar. Siswa mulai menunjukkan ketertarikan untuk
menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru. Hampir semua siswa beradu
kecepatan untuk angkat tangan agar ditunjuk guru untuk menjawab kelemahan
dan kelebihan pada gambar yang sedang ditampilkan. Kondisi siswa yang
menampakan perasaan senang dan tertarik dengan materi berlangsung hingga
gambar yang ditampilkan habis. Langkah selanjutnya guru membagi satu lembar
kertas hvs untuk membuat pertanyaan dengan mencari informasi di buku paket
IPS dengan berdiskusi dalam kelompok dan kertas pertanyaan tersebut di bentuk
menyerupai bola. Setelah selesai membuat pertanyaan guru menunjuk siswa
secara bergantian untuk melempar bola pertanyaan kepada siswa lain dalam
kelompok lain dan siswa yang mendapat lemparan bola harus menjawab
pertanyaan dengan serius. Pada akhir kegiatan pembelajaran selesei, guru
menutup pembelajaran dengan melaksanakan refleksi pembelajaran dan meminta
siswa untuk membawa gunting , lem , dan spidol pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan kedua guru membagikan 36 gambar alat tranportasi dan
komunikasi pada kelompok. Masing-masing kelompok mendapatkan 6 gambar
alat transportasi atau alat komunikasi. Guru menjelaskan bahwa gambar yang
didapatkan nanti akan menjadi topik kelompok dalam membuat mading. Setelah
seluruh kelompok mendapatkan 6 gambar, guru mengajak siswa untuk mencari
informasi mengenai gambar yang didapat pada setiap kelompok. Guru
mengarahkan siswa untuk mencari informasi kelemahan dan kelebihan dari setiap
gambar yang didapat. Guru memberikan contoh misalkan kelompok 1
mendapatkan gambar perahu, mobil, dan sepeda, maka kelompok 1 akan mencari
informasi tentang kelemahan dan kelebihan perahu, mobil, dan sepeda. Setelah
siswa mengerti tugas yang harus dilakukan, siswa bersama kelompoknya
mendapatkan gambar tentang perkembangan teknologi. Siswa mencari informasi
melalui buku paket IPS dan buku LKS IPS. Dalam kegiatan pencarian informasi,
beberapa siswa nampak gaduh dalam berdiskusi dengan teman satu kelompoknya
dan berebut untuk saling menggunting gambar. Adapula beberapa siswa yang
50
nampak diam dan hanya duduk-duduk saja tanpa mencari informasi yang
kemudian ditegur oleh guru. Setelah selesei mengerjakan tugas berupa mading
setiap kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil tugas
bersama kelompok yang berupa mading. Pada akhir pembelajaran siswa diminta
untuk mengisi angket minat belajar IPS melalui model pembelajaran STdan
pendekatan PjBL disajikan secara rinci di lampiran 5.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pertemuan pertama dan kedua
dilakukan pengamatan , dengan cara mengisi lembar observasi tindakan guru serta
respon siswa dalam pembelajaran disajikan secara rinci dilampiran 10 dan 11.
Dari hasil pengamatan dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan
kelebihan pada kegiatan pembelajaran pertemuan pertama.
Refleksi
Kegiatan refleksi dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran pada siklus
1 selesai, dengan menganalis hasil observasi dan catatan yang diisi.Pada
pertemuan 1 dalam kegiatan inti terdiri 11 kegiatan yang menggunakan model
pembelajaran STdan pendekatan PjBL yang terdiri dari menyimak tema,
mengidentifikasi masalah, membentuk kelompok masing – masing 6 siswa , ketua
kelompok mendapatkan penjelasan dari guru tentang langkah – langkah
menyusun tugas membuat pertanyaan, menerima satu lembar kertas untuk
membuat pertanyaan ,mengumpulkan data di buku paket IPS dan buku LKS IPS
untuk membuat pertanyaan, melempar bola pertanyaan ke siswa lain. Seluruh
kegiatan inti pada pertemuan 1 dilakukan dengan baik oleh siswa, namun
beberapa siswa masih ada yang tidak fokus untuk mengumpulkan data di buku
paket IPS dan buku LKS IPS .
Pertemuan kedua berjumlah 9 kegiatan dan sudah dilakukan lebih baik
oleh siswa diantaranya adalah menyimak tema, membentuk kelompok @6 siswa ,
mengidentifikasi masalah kelebihan dan kelemahan perkembangan teknologi,
ketua kelompok mendapatkan penjelasan dari guru tentang langkah – langkah
menyusun tugas membuat mading, tiap kelompok menerima satu lembar kertas
51
karton untuk membuat mading ,mengumpulkan data di buku paket IPS dan buku
LKS IPS sebagai sumber informasi untuk penyelesaian tugas mading. Disamping
itu catatan tentang kegiatan pembelajaran siklus 1 muncul kelebihan dan
pelaksanaan diantaranya menimbulkan keaktifan siswa untuk bertanya mengenai
materi perkembangan teknologi yang belum jelas, keterlibatan siswa dalam
belajar dan menyusun tugas mading, dan menumbuhkan rasa ketertarikan siswa
pada materi IPS.
Hasil Minat Belajar IPS Siklus 1
Skor minat belajar IPS menggunakan model pembelajaran ST dan
pendekatan PjBL diperoleh melalui lembar angket minat belajar siswa yang berisi
butir-butir pernyataan aspek minat. Angket minat belajar siswa terbagi menjadi 5
aspek, yaitu aspek perasaan senang, aspek ketertarikan siswa, aspek perhatian
belajar, aspek kesadaraan manfaat, dan aspek keterlibatan siswa.
Hasil yang diperoleh dari penelitian, minat belajar IPS dalam model
pembelajaran ST dan pendekatan PjBL siswa kelas 4 SDN 07 Boyolali disajikan
pada tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Minat Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran ST dan
Pendekatan PjBL Siswa Kelas 4 SDN 07 Boyolali Kota BoyolaliSemester 2
Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 1
Skor Minat Kriteria Frekuensi Prosentase (%)
14-20 Tinggi 29 68
7 –13 Sedang 10 23
0 – 6 Rendah 4 9
Jumlah 43 100
Sumber : Data Primer
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa 49 % dari 43 siswa masuk dalam kriteria
minat belajar yang tinggi, 44,2% (19 siswa) masuk dalam kriteria minat belajar
52
sedang, dan 9,3% (4 siswa) masuk dalam kriteria minat belajar siswa rendah. Skor
minat belajar IPS melalui model pembelajaran ST dan pendekatan PjBL siswa
kelas 4 SD N 07 Boyolali disajikan pada gambar 4.3, yaitu Grafik Batang Skor
Minat Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN 07 Boyolali Kota Boyolali Semester 2
Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 1 berikut ini :
Gambar 4.1
Grafik BatangDistribusi Minat Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN 07 Boyolali
Kota Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 1
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa siswa yang memiliki skor minat
terendah dengan skor 6 sebanyak 4 siswa, skor 10 sebanyak 4 siswa, skor 12
sebanyak 4 siswa, skor 13 sebanyak 2 siswa, skor 14 sebanyak 4 siswa, skor 15
sebanyak 2 siswa, skor 16 sebanyak 10 siswa, skor 17 sebanyak 8 siswa, dan skor
18 sebanyak 5 siswa.
4.1.3 Hasil Penelitian Siklus 2
Pelaksanaan siklus 2 dengan KD 2.4 Mengenal Permasalahan Sosial di
Daerahnya dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: