Top Banner
49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Bab IV ini berisi tentang pelaksanaan penelitian, hasil penelitian terdapat deskripsi data dan analisis data, serta pembahasan yang terdapat uji hipotesis dan pembahasan hasil penelitian. 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dengan subjek penelitian, yaitu 31 siswa pada kelas 5 di SD Negeri 5 Gundih terdiri dari 16 siswa sebagai kelompok kelas eksperimen dan di SD Negeri 4 Gundih terdiri dari 15 siswa, sebagai kelompok kelas kontrol. Pelaksanaan penelitian, yang dilaksanakan pada bulan Maret-April 2015. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 12 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Kelompok Kelas Eksperimen dan Kelompok Kelas Kontrol Tahun Pelajaran 2014/2015 No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan 1 Sabtu, 28 Februari 2015 1. Permohonan izin kepada pihak sekolah untuk melakukan penelitian (dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kontrol) 2. Memberitahukan prosedur dan langkah- langkah penelitian kepada pihak sekolah baik di kelas eksperimen dan kelas kontrol. 2 Jumat, 06 Maret 2015 Melakukan perkenalan dengan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol 3 Kamis, 26 Maret 2015 Melakukan uji instrumen soal di kelas 6 pada masing-masing sekolah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol 4 Kamis, 9 April 2015 Melakukan uji kesetaraan di kelas eksperimen 5 Jumat, 10 April 2015 Melakukan uji kesetaraan di kelas kontrol 6 Sabtu, 11 April 2015 Menjelaskan prosedur pengajaran pada guru kelas 5 di kelas eksperimen (agar guru tidak terlalu asing dengan proses pembelajaran yang diajarkan oleh peneliti) 7 Sabtu, 18 April 2015 Pertemuan 1 di kelas eksperimen, dengan menggunakan pembelajaran pendekatan saintifik melalui model problem based learning
27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

Dec 26, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam Bab IV ini berisi tentang pelaksanaan penelitian, hasil penelitian

terdapat deskripsi data dan analisis data, serta pembahasan yang terdapat uji

hipotesis dan pembahasan hasil penelitian.

4.1 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dengan subjek penelitian, yaitu 31 siswa pada kelas

5 di SD Negeri 5 Gundih terdiri dari 16 siswa sebagai kelompok kelas eksperimen

dan di SD Negeri 4 Gundih terdiri dari 15 siswa, sebagai kelompok kelas kontrol.

Pelaksanaan penelitian, yang dilaksanakan pada bulan Maret-April 2015. Secara

rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 12

Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Kelompok Kelas Eksperimen dan

Kelompok Kelas Kontrol Tahun Pelajaran 2014/2015

No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

1 Sabtu, 28 Februari

2015

1. Permohonan izin kepada pihak sekolah

untuk melakukan penelitian (dilakukan

di kelas eksperimen dan kelas kontrol)

2. Memberitahukan prosedur dan langkah-

langkah penelitian kepada pihak

sekolah baik di kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

2 Jumat, 06 Maret 2015 Melakukan perkenalan dengan siswa

kelas eksperimen dan kelas kontrol

3 Kamis, 26 Maret 2015 Melakukan uji instrumen soal di kelas 6

pada masing-masing sekolah kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol

4 Kamis, 9 April 2015 Melakukan uji kesetaraan di kelas

eksperimen

5 Jumat, 10 April 2015 Melakukan uji kesetaraan di kelas kontrol

6 Sabtu, 11 April 2015 Menjelaskan prosedur pengajaran pada

guru kelas 5 di kelas eksperimen (agar

guru tidak terlalu asing dengan proses

pembelajaran yang diajarkan oleh

peneliti)

7 Sabtu, 18 April 2015 Pertemuan 1 di kelas eksperimen, dengan

menggunakan pembelajaran pendekatan

saintifik melalui model problem based

learning

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

50

8 Senin, 20 April 2015 Pertemuan 2 di kelas eksperimen, dengan

menggunakan pembelajaran pendekatan

saintifik melalui model problem based

learning

9 Rabu, 22 April 2015 Pertemuan 3 di kelas eksperimen dilakukan

posttes

10 Rabu, 15 April 2015 Pertemuan 1 di kelas kontrol menggunakan

pembelajaran konvensional

11 Kamis, 16 April 2015 Pertemuan 2 di kelas kontrol menggunakan

pembelajaran konvensional

12 jumat, 17 April 2015 Pertemuan 3 di kelas kontrol dilakukan

posttes

Berdasarkan tabel di atas, pada hari Sabtu, 28 Februari 2015 dilakukan

permohonan izin penelitian kepada kepala sekolah di SD Negeri 5 dan 4 Gundih.

Selain itu, peneliti juga memberi tahukan kepada masing-masing guru kelas 5

bahwa dalam proses pembelajaran nantinya peneliti akan mengajar sendiri dan

guru kelas sebagai pengamat. Sebelum peneliti melakukan kegiatan

pembelajarannya, peneliti memberitahukan kepada guru kelas akan ikut

membantu dalam kegiatan pembelajaran selama 1 minggu atau lebih. Hal tersebut

dilakukan untuk membentuk keakraban antara peneliti dan siswa.

Dilihat pada tabel di atas, sebelum dilakukan uji kesetaraan dan hasil

terlebih dahulu dilakukan uji instrumen soal di kelas 6 pada masing-masing SD

untuk mendapatkan soal yang valid dan reliabel. Dari tabel jadwal kegiatan

penelitian, proses pembelajaran kedua kelas tersebut berjalan sebagaimana yang

telah dijadwalkan.

Adapun kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan guru, dengan

menggunakan pembelajaran pendekatan saintifik melalui model Problem Based

Learning pada kelompok kelas eksperimen dapat dilihat di tabel berikut ini.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

51

Tabel 13

Hasil Implementasi Aktivitas Guru Menggunakan Pembelajaran Pendekatan

Saintifik Melalui Model Problem Based Learning di Kelas Eksperimen

Kegiatan Aspek yang dinilai Pertemuan

1 2

Pendahuluan Guru mengkondisikan siswa dalam

pembelajaran

√ √

Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √

Guru melakukan apersepsi √ √

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √

Guru membagi siswa ke dalam beberapa

kelompok kecil

√ √

Guru melakukan motivasi untuk pengajuan

permasalahan

√ √

Inti Guru mendampingi siswa

mengorganisasikan (mendiskusikan) tugas

belajar yang berhubungan dengan masalah,

dengan mengarahkan pembagian tugas

dalam kelompok.

√ √

Guru membimbing siswa merencanakan

penyelidikan untuk mendapatkan informasi

penyelesaian masalah

√ √

Guru membimbing dan memfasilitasi

pengalaman siswa dalam penyelidikan

menyelesaikan masalah di dalam kelompok

untuk mengumpulkan informasi dan solusi

yang tepat.

√ √

Guru mendampingi siswa

dalam merencanakan dan menyiapkan hasil

jawaban yang sesuai seperti laporan, dan

mendampingi mereka untuk berbagai tugas

dengan temannya.

√ √

Guru membimbing siswa pemaparan dari

hasil yang diperoleh dalam pemecahan

masalah. Dengan memberikan alur

penyelesaian yang dilakukan.

√ √

Guru bersama-sama siswa melakukan

evaluasi terhadap proses pemecahan

masalah yang dipersentasikan setiap

kelompok maupun seluruh aktivitas

pembelajaran yang dilakukan.

√ √

Guru memberikan reward bagi kelompok

yang sudah mempresentasikan diskusi

dengan baik

x x

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

52

Guru mendampingi siswa untuk membuat

kesimpulan berkaitan dengan pembelajaran

yang telah dilakukan.

√ √

Guru memberikan kesempatan untuk

menanyakan hal-hal yang belum diketahui.

√ √

Penutup Guru bersama siswa melakukan refleksi x √

Guru meminta siswa untuk mempelajari

materi selanjutnya/mengerjakan soal tes.

x x

Guru menutup pembelajaran √ √

Keterangan:

√ = melakukan tindakan

x = tidak melakukan tindakan

Pada tabel di atas, hasil lembar observasi aktivitas guru pada kelompok

kelas eksperimen dilakukan di kelas 5 diperoleh, pembelajaran menggunakan

pendekatan saintifik memalui model problem based learning berlangsung dengan

baik. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang

telah dibuat. Pada pertemuan pertama, kegiatan pembelajaran yang belum

terlaksana adalah guru memberikan reward bagi kelompok yang sudah

mempresentasikan diskusi dengan baik, guru bersama siswa melakukan refleksi,

dan Guru meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya/mengerjakan soal

tes.

Pertemuan kedua, kegiatan pembelajaran belum terlaksana ketika guru

memberikan reward bagi kelompok yang sudah mempresentasikan diskusi dengan

baik dan guru meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya/mengerjakan

soal tes. Namun, pemberian reward yang tidak terlaksana dalam proses

pembelajaran, tetap diberikan pada siswa setelah selesai pembelajaran. Pemberian

reward dilakukan untuk memberikan semangat pada siswa.

Pertemuan ketiga, tidak dilakukan pembelajaran dengan pendekatan

saintifik melalui model Problem Based Learning. Pada pertemuan ini, guru hanya

mengulas materi dari pertemuan sebelumnya dan memberikan tes evaluasi soal

(posttest) kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika setelah dilakukan

treatment. Kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan selama tiga kali

pertemuan berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran, sesuai dengan

sintak pembelajaaran pendekatan saintifik melalui model Problem Based

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

53

Learning. Di dalam kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan terdapat 5

langkah kegiatan santifik dan 5 langkah kegiatan dalam model problem based

learning yang lebur menjadi satu dalam kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi yang dilengkapi dengan proses mengamati, menanya, menalar,

mencoba, dan mengkomunikasikan.

Berdasarkan uraian diatas keterlaksanaan pemberian traetment (perlakuan)

pada kelompok kelas eksperimen sebagai hasil pengamatan yang diperoleh dari

observasi, terdapat 5 aspek dan 18 kegiatan yang dilakukan guru selama proses

pembelajaran. Pada tahap (1) orientasi siswa pada situasi masalah yang disajikan

oleh guru dari kegiatan menyanyikan yel-yel guna memberikan semangat siswa,

menyampaikan tujuan pembelajaran, melakukan apersepsi, dan melakukan

motivasi dengan memberikan suatu masalah yang disajikan melalui media baik

powerpoint, video maupun benda-benda kongkrit yang dapat diamati siswa. Pada

tahap ini siswa dalam kegiatan mengamati, menanya. Tahap (2)

mengorganisasiakan siswa untuk belajar, kegiatan ini guru membagi siswa ke

dalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-4 siswa. Dalam kegiatan

pembelajaran siswa berdiskusi bersama kelompok, dengan permasalahan yang ada

di dalam lembar diskusi (lembar permasalahan). Tahap kedua ini, siswa dapat

bertanya jawab dengan kelompok ataupun dengan guru, siswa merencanakan

penyelidikkan tentang masalah yang telah disajikan. Masalah yang disajikan guru

dalam lembar diskusi berupa soal cerita matematika. Untuk menyelesaikan soal

cerita siswa dituntut agar menyelesaikan seperti langkah-langkah polya, seperti

memahami soal dengan menuliskan apa yang diketahui, menuliskan apa yang

ditanya, merencanakan penyelesaian dengan mengubah soal kedalam oprasi

hitung, melakukan oprasi hitung, dan memeriksa kembali serta menuliskan

jawaban akhir dari pertanyaan soal. Selain itu siswa juga dapat berbagi tugas

bersama kelompoknya. Tahap (3) membimbing penyelidikan individu atau

kelompok, pada kegiatan ini guru berperan sebagai fasilitator. Siswa diberikan

kesempatan untuk mengumpulkan barbagai informasi dalam mencari pemecahan

masalah bersama kelompok dari berbagai sumber. Peran guru untuk membimbing

dalam penyelidikan siswa, berkeliling untuk mengamati, memberikan motivasi

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

54

siswa, dan membantu siswa yang memerlukan bantuan. Tahap (4)

mengembangkan dan menyajikan hasil karya, kegiatan pembelajaran ini guru

mendampingi siswa untuk merencanakan dan menyiapkan hasil dari diskusi

kelompok. Pada tahap ini siswa pada kegiatan mencoba dan menalar untuk

menyajikan hasil diskusi dari pemecahan masalah berupa laporan untuk

dipersentasikan di depan kelas dan kelompok lain diminta untuk menanggapi.

Guru juga memberikan alur penyelesaian masalah Selain itu, pada tahap ini siswa

dalam kegiatan mengkomunikasikan. Tahap (5) menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah. Pada kegiatan ini guru memberikan penguatan atau

memberikan penegasan tentang pemecahan masalah yang dipersentasikan, guru

mendampingi siswa untuk membuat kesimpulan yang berkaitan dengan

pembelajaran yang telah berlangsung, guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami, dan guru mengadakan refleksi.

Pada tahap ini siswa dalam kegiatan mengkomunikasikan.

Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas ekperimen juga dilihat dari

aktivitas siswa. Berikut hasil observasi aktivitas siswa.

Tabel 14

Hasil Implementasi Pembelajaran Pendekatan Saintifik Melalui Model

Problem Based Learning di Kelas Eksperimen Aktivitas Siswa

No Aktivitas Pertemuan

1 2

1 Siswa mempersiapkan buku catatan, buku pelajaran,

dan alat tulis

√ √

2 Siswa merespon melakukan yel-yel √ √

3 Siswa menanggapi apersepsi yang dilakukan guru. √ √

4 Siswa memperhatikan pemaparan tujuan pembelajaran

dari guru.

√ √

5 Siswa menempati tempat sesuai dengan kelompok √ √

6 Siswa memperhatikan masalah yang diajukan oleh

guru

√ √

7 Siswa merespon pembagian tugas sesuai arahan dari

guru

√ √

8 Siswa merencanakan penyelidikan untuk mendapatkan

informasi penyelesaian masalah

√ √

9 Siswa melakukan penyelidikan untuk mengumpulkan

informasi dan solusi yang tepat.

√ √

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

55

10 Siswa membuat laporan sesuai hasil jawaban dan

berbagai tugas dengan temannya.

√ √

11 Siswa mempresentasikan hasil diskusi dan

menanggapi hasil presentasi dari kelompok lain..

√ √

12 Siswa dengan bimbingan guru melakukan evaluasi

terhadap proses pemecahan masalah yang

dipersentasikan setiap kelompok maupun seluruh

aktivitas pembelajaran yang dilakukan

√ √

13 Siswa dengan bimbingan guru menyampaikan

kesimpulan berkaitan dengan pembelajaran yang telah

dilakukan, serta bertanya jawab hal-hal yang belum

diketahui

√ √

14 Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi √ √

15 Siswa menyimak informasi yang disampaikan guru

untuk mempelajari materi selanjudnya/mengerjakan

soal tes

x x

Keterangan:

√ = melakukan tindakan

x = tidak melakukan tindakan

Dapat dilihat dari tabel aktivitas siswa di atas, dalam kelas ekperimen saat

siswa mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik memalui model

Problem Based Learning. Dari hasil lembar observasi aktivitas siswa yang

diamati secara klaksikal tentang bagaimana respon siswa saat mengikuti proses

pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan didapat bahwa keseluruhan aspek

pengamatan dapat terlaksana dengan baik. Pada pertemuan pertama dan kedua

keterlaksanaan dilaksanakan dengan baik, hanya terdapat satu kegitan yang belum

direspon karena dalam pembelajaran guru tidak memberikan tindak lanjut.

Pertemuan ketiga, siswa di kelas ekperimen tidak mendapatkan pembelajaran

menggunakan pendekatan saintifik melalui model problem based learning.

Kegiatan pada pertemuan ketiga, siswa hanya melakukan membuat kesimpulan

mengulang materi dan mengerjakan soal evaluasi (posttest).

Selain itu, pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri 4 Gundih sebagai

kelompok kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional yang biasanya

dilakukan pada kelas tersebut. Pada pertemuan pertama dan kedua pembelajaran

terlaksana dengan baik sesuai dan sesuai sintak rencana pembelajaran

konvensional. Pembelajaran di kelas kontrol, dimana guru sebagai pemberi

informasi yang cukup aktif sementara siswa pasif. Namun terkadang siswa juga

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

56

ikut andil dalam pembelajaran karena pada kelas kontrol sudah mengajak siswa

sedikit demi sedikit aktif karena guru selain menggunakan ceramah juga

menggunakan metode demonstrasi, diskusi kecil, tanya jawab, dan penugasan.

Hal ini dapat dilihat pada tabel keterlaksanaan dari hasil pengamatan.

Tabel 15

Hasil Implementasi Aktivitas Guru Menggunakan Pembelajaran

Konvensional di Kelas Kontrol

Kegiatan Aspek yang dinilai Pertemuan

1 2

Pendahuluan Guru mengkondisikan siswa dalam

pembelajaran

√ √

Guru melakukan apersepsi √ √

Guru melakukan motivasi √ √

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √

Inti Guru menjelaskan materi pembelajaran √ √

Guru mendemostrasikan contoh materi

pembelajaran

√ √

Guru bertanya jawab mengenai materi ajar √ √

Guru membagi siswa kedalam beberapa

kelompok secara acak

√ √

Guru membagikan lembar diskusi dan

memberi kesempatan untuk berdiskusi.

√ √

Guru meminta kelompok untuk

mempresentasikan dan kelompok lain

menanggapi.

√ √

Guru mengevaluasi/ memberikan penguatan

jawaban hasil presentasi kelompok

√ √

Guru memberi kesempatan pada siswa untuk

bertanya mengenai materi yang belum

dipahami.

√ √

Guru mendampingi siswa untuk membuat

kesimpulan tentang materi yang telah

dipelajari

√ x

Penutup Guru melakukan refleksi x √

Guru melakukan tindak lanjut kepada siswa √ √

Menutup pembelajaran √ √

Keterangan:

√ = melakukan tindakan

x = tidak melakukan tindakan

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

57

Berdasarkan tabel aktivitas guru dalam kelas kontol dapat diketahui bahwa

proses pembelajaran matematika di kelas kontrol telah terlaksana dengan baik dan

sesuai dengan langkah-langkah rencana pembelajaran. Hal ini dilihat pada tabel

keterlaksanaan pada pertemuan pertama, kegiatan pembelajaran yang belum

terlaksana adalah guru melakukan refleksi. Sedangkan, pada pertemuan kedua

kegiatan pembelajaran yang belum terlaksana yaitu guru mendampingi siswa

untuk membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Dari kegiatan

pembelajaran di atas dapat diketahui, bahwa kegiatan pembelajaran sudah berjalan

dengan lancar. Pada pertemuan ketiga ini hanya mengulas materi dari pertemuan

sebelumnya dan memberikan soal tes kemampuan menyelesaikan soal cerita

Matematika.

Pembelajaran pada kelas kontrol juga dilihat dari aktivitas siswa. Berikut

tabel hasil observasi aktivitas siswa di kelas kontrol.

Tabel 16

Hasil Implementasi Aktivitas Siswa Menggunakan Pembelajaran

Konvensional di Kelas Kontrol

No Aspek yang Diamati Pertemuan

1 2

1 Siswa mempersiapkan buku catatan, buku pelajaran, dan

alat tulis √ √

2 Siswa menanggapi apersepsi yang dilakukan guru. √ √

3 Siswa menanggapi motivasi yang diajukan guru √ √

4 Siswa memperhatikan pemaparan tujuan pembelajaran

dari guru √ √

5 Siswa memperhatikan pemaparan materi yang

disampaikan guru √ √

6 Siswa merespon demontrasi yang dilakukan guru √ √

7 Siswa menempati tempat sesuai dengan kelompok √ √

8 Siswa mendiskusikan lembaar diskusi bersama

kelompok √ √

9 Siswa mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain

menanggapi √ √

10 Siswa membuat kesimpulan mengenai materi pelajaran √ x

11 Siswa bersama guru melakukan refleksi √ √

Keterangan:

√ = melakukan tindakan

x = tidak melakukan tindakan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

58

Dapat dilihat dari tabel aktivitas siswa di atas, kegiatan siswa saat mengikuti

pelajaran menggunakan pembelajaran konvensional yang diamati secara klasikal,

untuk mengetahui bagaimana respon siswa saat mengikuti proses pembelajaran.

Hasil pengamatan tersebut didapat bahwa dari keseluruhan aspek pengamatan

dapat terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan pembelajaran

yang belum terlaksana hanya satu kegitan. Pada pertemuan ketiga ini siswa hanya

melaksanakan tes evaluasi soal.

Berdasarkan pengamatan dari keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dapat

diketahui bahwa proses pembelajaran pada kelas 5 di SD Negeri 5 Gundih sebagai

kelompok kelas eksperimen dan kelas 5 di SD Negeri 4 Gundih sebagai kelompok

kelas kontrol berjalan dengan lancar dan baik. Hal ini karena pembelajaran sesuai

dengan langkah-langkah yang sudah direncanakan. Dari keterlakasanaan semua

pengamatan yang sudah dilakukan dapat dilihat pada lembar observasi.

4.2 Hasil Penelitian

Bagian hasil penelitian ini akan membahas dua subbab deskripsi data dan

analisis data. Didalam hasil penelitian yang akan dijabarkan mengenai hasil

diskripsi data dan analisis data menjabarkan hasil dari uji hipotesis dengan uji t.

Sebelum uji t, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat, yaitu uji normalitas dan

homogenitas dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 for windows.

4.2.1 Diskripsi Data

Dari hasil tes yang telah diberikan, data yang di peroleh peneliti berupa

hasil dari tes kemampuan menyelesaikan soal cerita. Data tersebut diolah dan

disederhanakan dalam tabel distribusi frekuensi. Berikut ini, dibahas mengenai

deskripsi data dari hasil tes kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika

siswa kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol.

4.2.1.1 Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika

Data hasil dari tes kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika pada

siswa, akan merangkum data empirik nilai dari kelompok kelas eksperimen

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

59

menggunakan pendekatan saintifik melalui model problem based learning di SD

Negeri 5 Gundih dan kelompok kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional

modern yang disesuikan dengan pembelajaran yang ada di SD Negeri 4 Gundih.

Nilai batas KKM dari matematika adalah 65. Hasil data yang diperoleh berasal

dari nilai pretest dan posttest. Di bawah ini akan dijelaskan diskripsi data

kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika sebelum dan sesudah

perlakuan (treatment).

a) Diskripsi Data Sebelum Perlakuan

Berikut distribusi frekuensi skor hasil dari kemampuan menyelesaikan soal

cerita matematika sebelum perlakuan, pada kelas ekperimen dan kelas kontrol.

Distribusi frekuensi disusun dengan menggunakan banyak kelas dan interval

kelas. Sehingga, mempermudah pembuatan tabel distribusi frekuensi kemampuan

menyelesaikan soal cerita matematika, menurut Sugiyono (2011: 36-37)

menentukan banyak kelas dalam penelitian ini menggunakan ketetapan,

K = 1 + log 3,3 log n, dari ketentuan tersebut didapat banyak kelas adalah

= 1 + 3,3 log 29

= 1 + 3,3 . 1,46

= 1 + 4,818 = 5,818 (dibulatkan menjadi 6)

Untuk mencari interval maka menghitung rentang data (Range),

Range = (nilai maksimal – nilai minimal) + 1

= (89 – 43) + 1

= 46 + 1 = 47

Interval = 𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒

𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

= 47

6

= 6,57 dibulatkan menjadi 7

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

60

Untuk melihat hasil distribusi frekuensi kelompok kelas eksperimen dan

kelompok kelas kontrol dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 17

Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Sebelum Perlakuan

Interval Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

83 – 90 2 13% 1 7%

75 – 82 1 7% 2 14%

67 – 74 4 27% 4 29%

59 – 66 7 47% 3 21%

51 – 58 0 0% 1 7%

43 – 50 1 7% 3 21%

Jumlah 15 100% 14 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada kelompok eksperimen tidak

ada siswa yang mendapatkan nilai antara 51-58 dengan persentase 0%. Untuk

siswa yang mendapat interval nilai 43-50 dan 59-66 terdapat 1 siswa dengan

persentase 7%. Sedangkan interval nilai 59-66 terdapat 7 siswa dengan persentase

47%. Siswa yang mendapatkan interval nilai 67-74 sebanyak 4 siswa dengan

persentase 27%. Dan siswa yang mendapatkan interval nilai 83-90 terdapat 2

siswa dengan presentase 13%.

Sementara hasil nilai dari kemampuan menyelesaikan soal cerita

matematika pada kelas kontrol dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang

mendapatkan nilai antara 83-90 dan 51-58 terdapat 1 siswa dengan persentase 7%.

Untuk siswa yang mendapat interval nilai 75-82 terdapat 2 siswa dengan

persentase 14%. Sedangkan interval nilai 67-74 terdapat 4 siswa dengan

persentase 29%. Siswa yang mendapatkan interval nilai 59-66 dan 43-50

sebanyak 3 siswa dengan persentase 21%.

Selain itu juga dijelaskan dalam diskripsi data sebelum perlakuan, secara

garis besar hasil dari nilai kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika pada

siswa kelas 5 kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol seperti

dalam tabel diskriptif dibawah ini.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

61

Tabel 18

Diskriptif Data Sebelum Perlakuan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KelasEksprimen 15 43 89 68.53 11.382

KelasKontrol 14 46 86 65.07 11.678

Valid N (listwise) 14

Untuk memperjelas gambaran diskriptif data sebelum perlakuan, dari

kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika pada kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 4. Diagram Batang Diskripsi Data Sebelum Perlakuan

b) Diskripsi Data Setelah Perlakuan

Seperti dalam diskripsi data sebelum perlakuan, diskripsi data setelah

perlakuan juga dilakukan perhitungan menentukan banyak kelas dan interval

berikut perhitungannya:

K = 1 + log 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 29

= 1 + 3,3 . 1,46

= 1 + 4,818 = 5,818 (dibulatkan menjadi 6)

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

N Nilai rata-rata

NilaiTertinggi

NilaiTerendah

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Std.

Deviation

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

62

Untuk mengetahui interval maka menghitung rentang data (Range),

Range = (nilai maksimal – niali minimal) + 1

= (90 – 56) + 1

= 34 + 1 = 35

Untuk mencari interval diperoleh :

Interval = 𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒

𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

= 35

6

= 5,83 dibulatkan menjadi 6.

Untuk melihat hasil distribusi frekuensi kelompok kelas eksperimen dan

kelompok kelas kontrol setelah dilakukan perlakuan dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 19

Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Interval Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

86 – 91 2 13% 0 0%

80 – 85 1 7% 3 21%

74 – 79 6 40% 1 7%

68 – 73 5 33% 5 36%

62 – 67 1 7% 2 14%

56 – 61 0 0% 3 21%

Jumlah 15 100% 14 100%

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pada kelompok eksperimen tidak

ada siswa yang mendapatkan nilai antara 56-61 dengan persentase 0%. Untuk

siswa yang mendapat interval nilai 62-67 dan 80-85 terdapat 1 siswa dengan

persentase 7%. Sedangkan interval nilai 68-73 terdapat 5 siswa dengan persentase

33%. Siswa yang mendapatkan interval nilai 74-79 sebanyak 6 siswa dengan

persentase 40%. Dan siswa yang mendapatkan interval nilai 86-91 terdapat 2

siswa dengan presentase 13%.

Sementara hasil nilai dari kemampuan menyelesaikan soal cerita

matematika pada kelas kontrol dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tidak ada

siswa yang mendapatkan nilai antara 86-91 dengan persentase 0%. Untuk siswa

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

63

yang mendapat interval nilai 56-61 dan 80-85 terdapat 3 siswa dengan persentase

21%. Sedangkan interval nilai 68-73 terdapat 5 siswa dengan persentase 36%.

Siswa yang mendapatkan interval nilai 62-67 sebanyak 2 siswa dengan persentase

14%. Dan siswa yang mendapatkan interval nilai 74-79 terdapat 1 siswa dengan

presentase 7%.

Dapat dilihat juga dalam tabel diskriptif setelah dilakukan perlakuan,

secara garis besar tentang hasil dari nilai kemampuan menyelesaikan soal cerita

matematika pada siswa kelas 5 kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas

kontrol seperti dalam tabel diskriptif dibawah ini.

Tabel 20

Diskriptif Data Setelah Perlakuan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kelaseksperimen 15 64 90 75.80 7.321

Kelskontrol 14 56 83 69.64 8.233

Valid N (listwise) 14

Untuk memperjelas gambaran diskriptif data di atas hasil dari kemampuan

menyelesaikan soal cerita matematika setelah dilakukan perlakuan pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 5. Diagram Batang Diskripsi Data Setelah Perlakuan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

N Nilai rata-rata

Nilaitertinggi

NilaiTerrendah

Std.Deviation

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

64

4.2.2 Analisis Data

Analisis data, disajikan data nilai kemampuan menyelesaikan soal cerita

matematika yang diperoleh dari kelompok kelas eksperimen adalah siswa kelas 5

SD Negeri 5 Gundih, dan kelompok kelas kontrol adalah siswa kelas 5 SD Negeri

4 Gundih. Dalam analisis data menggambarkan hasil dari uji hipotesis yang

dilakukan dengan uji t Independent Samples Test. Sebelum dilakukan uji t terlebih

dahulu melakukan uji prasyarat, yaitu uji normalitas, uji homogenitas. Uji

normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau

tidak. Sedangkan uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah ada

kesamaan diantara kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Dari

uji prasyarat yang terpenuhi dilakukan uji t untuk mengetahui perbedaan pengaruh

penerapan treatment pada kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas

kontrol terhadap hasil dari tes kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika.

Analisis data yang digunakan dengan bantuan program SPSS 16.0 for window.

4.2.2.1 Hasil Uji Prasyarat Sebelum Perlakuan

Hasil analisis data sebelum dilakukan perlakuan, terlebih dahulu dilakukan

uji kesetaraan dengan melakukan tes kemampuan awal (Pretest) pada kelompok

kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Tes uji kesetaraan ini

menggunakan 8 soal uraian berupa soal cerita matematika yang sudah di validitas

dan reliabel.

a) Hasil Uji Normalitas Pretest

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui data empirik yang diperoleh

berdistribusi normal atau tidak sebelum dilakukan penelitian. Uji normalitas

dilakukan menggunakan Shapiro-Wilk karena jumlah responden yang diteliti

kurang dari 30 siswa. Data dikatakan dalam distribusi normal apabila nilai

signifikan > 0.05 maka data tersebut normal, sedangkan nilai signifikan < 0.05

maka data tidak berdistribusi normal. Untuk hasil uji normalitas dapat dilihat pada

tabel 21 berikut.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

65

Tabel 21

Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Nilai kelas eksperimen .187 15 .165 .909 15 .132

kelas kontrol .140 14 .200* .965 14 .808

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari analisis uji Shapiro-Wilk

tingkat signifikan pada kelompok ekspertimen 0,132 dan kelompok kontrol 0,808,

artinya memiliki signifikansi > 0,05 maka kedua kelompok tersebut berdistribusi

normal. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 6. Grafik Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

Gambar 7. Grafik Normalias Pretest Kelas Kontrol

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

66

b) Hasil Uji Homogenitas Pretest

Uji homogenitas untuk mengetahui apakah ada kesamaan diantara

kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol sebelum diberikan

perlakuan. Uji homogenitas dilakukan sebagai syarat untuk melakukan penelitan

selanjutnya. Untuk melihat hasil uji homogenitas antara kelompok eksperimen

dan kelompok kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 22.

Tabel 22

Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.153 1 27 .699

Dapat diketahui berdasarkan tabel di atas signifikansi 0,699 > 0,05 artinya

kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol mempunyai varian yang

sama atau kedua kelas tersebut homogen. Setelah diketahui hasil dari uji

homogenitas dapat dilakukan penelitian.

c) Uji Keseimbangang (Uji Kesetaraan)

Uji keseimbangan yang dilakukan sebelum penelitian, dengan Uji t

independen sample test untuk mengetahui perbedaan rata-rata pada kelompok

kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol guna melihat kesetaraan dua kelas

untuk penelitian lebih lanjut, berikut tabelnya.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

67

Tabel 23

Hasil Uji T Nilai Kesetaraan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita

Matematika Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df

Sig. (2-

tailed)

Mean Differen

ce Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Nilai Equal variances assumed

.153 .699 .808 27 .426 3.462 4.283 -5.326 12.250

Equal variances not assumed

.808 26.747 .426 3.462 4.287 -5.338 12.262

Pada tabel diatas dapat dilihat uji beda t test yang menggunakan Equal

variances assumed nilai t test, yaitu 0,808 dan signifikansi dari Sig. (2-tailed)

yaitu 0,426. Berdasarkan kriteria signifikansi jika signifikansi > 0,05 maka Ho

diterima H1 ditolak sedangkan signifikansi < 0,05 maka Hoditolak H1 diterima.

Dari tabel 7 dapat diketahui signifikansi 0,426 artinya 0,426 > 0,05 maka

menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan hasil nilai tes sebelum penelitian. Hal

ini menunjukkan bahwa kedua kelompok tersebut memiliki kemampuan yang

sama sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini.

4.2.2.2 Hasil Uji Prasyrat Setelah Perlakuan

Hasil analisis data dari uji prasyarat sebelum dilakukan treatment telah

diketahui kedua kelompok dalam keadaan homogen, maka dilakukan

pembelajaran dengan penerapan pendekatan saintifik melalui problem based

learning dan pembelajaran konvensional yang biasanya dilakukan SD tersebut.

Uji hipotesis yang digunakan setelah dilakukan treatment adalah uji t Independent

Samples Test. Sebelum dilakukan uji t, terlebih dahulu dilakukan uji nomalitas

dan uji homogenitas. Hasil data diperoleh dari nilai kedua kelas, dengan tes akhir

pembelajaran setelah perlakuan (posttest) yang menggunakan 8 soal uraian berupa

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

68

soal cerita matematika yang sudah di validitas dan reliabel. Berikut hasil uji

normalitas dan uji homogenitas setelah perlakuan:

a) Hasil Uji Normalitas Postest

Hasil uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak setelah melakukan penelitian. Uji normalitas dalam penelitian

ini menggunakan uji Shapiro-Wilk dengan bantuan SPSS 16.0 for window. Hasil

data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi > 0,05. Berikut hasil uji

normalitas yang diperoleh dari kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas

kontrol dapat dilihat pada tabel 24.

Tabel 24

Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Nilai kelas eksperimen

.144 15 .200* .937 15 .340

kelas kontrol .110 14 .200* .968 14 .848

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada kolom Shapiro-Wilk diketahui

nilai signifikansi untuk nilai posttest kemampuan menyelesaikan soal cerita

matematika pada kelas eksperimen sebesar 0,340 > 0,05 dan kelas kontrol sebesar

0,848 > 0,05, artinya bahwa data tersebut berdistribusi normal. Lebih jelasnya

dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 8. Grafik Normalitas Posttest Kelas Eksperimen

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

69

Gambar 9. Grafik Normalitas Posttest Kelas Kontrol

b) Hasil Uji Homogenitas Posttest

Hasil uji homogenitas untuk mengetahui apakah data mempunyai varians

yang sama atau tidak setelah perlakuan. Data dapat dikatakan homogen jika

diperoleh nilai > 0,05. Untuk melihat hasil dari uji homogenitas dari kelompok

kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 25.

Tabel 25

Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.413 1 27 .526

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa signifikansi menunjukkan

angka sebesar 0,526 yang artinya 0,526 > 0,05 maka hasil uji homogenitas pada

posttest kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika pada kelompok kelas

ekperimen dan kelompok kelas kontrol dapat dikatakan homogen.

c) Uji Hipotesis

Pada hasil perhitungan uji prasyarat, yaitu uji normalitas dan uji

homogenitas, selanjutnya dilakukan uji t Independent Samples Test untuk

mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata hasil nilai posttest kemampuan

menyelesaikan soal cerita matematika dari kelompok kelas eksperimen dan

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

70

kelompok kelas kontrol. Hasil uji hipotesis dengan uji t Independent Samples

Test, terdapat kriteria berdasarkan tingkat signifikansi, yaitu

1. Jika signifikan > 0,05 maka HO diterima H1 ditolak

2. Jika signifikan < 0,05 maka HO ditolak H1 diterima.

Hasil dari uji t dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 26

Hasil Uji Hipotesis (Uji T Independent Samples Test Nilai Posttest) Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Nilai Equal variances assumed

.413 .526 2.131 27 .042 6.157 2.889 .230 12.08

4

Equal variances not assumed

2.123 26.079 .043 6.157 2.901 .195 12.11

9

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa signifikansi dilihat dari Sig.

(2-tailed) sebesar 0,042, artinya 0,042 < 0,05 nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 2,131. Terdapat

juga df=27 dan. Sedangkan perbedaan rata-rata (mean diference) 6,157. Dan

perbedaan berkisar antara 0,230 sampai 12,084

Penelitian ini juga dapat dilihat dari uji t dua fihak dengan df = 27 dan

signifikansi α = 5% maka diperoleh t tabel 2,052. Karena dari 1

2𝛼 =

1

25% = 2,5%.

Jadi 2,5% untuk kiri dan 2,5% untuk kanan sehingga t tabel yang digunakan

sebesar 2,052 diambil dari kolom two tail 0,025. Kriteria t hitung yang digunakan

unutk pengambilan keputusan jika t hitung > t tabel maka HO ditolak. Dan jika t

hitung < t tabel maka HO diterima. Untuk lebih ringkas, hasil perhitungan uji t

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

71

Tabel 27

Ringkasan Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan tabel hasil uji hipotesis menunjukkan t hitung > t tabel, yaitu

2,313 > 2,052 dan signifikan 0,042 < 0,05 artinya bahwa signifikansi lebih kecil

dari 0,05 maka HO ditolak H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh penggunaan Pendekatan Saintifik melalui Model Problem Based

Learning terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika pada

Siswa Kelas 5 SD Negeri Gundih Gugusan Kihajar Dewantoro Semester 2 Tahun

Pelajaran 2014/2015. Untuk lebih mempermudah dimana letak t hitung dan t tabel

dibuat gambar menggunakan uji pihak kanan berikut:

Gambar 10. Daerah Kritik Uji Hipotesis

Pada gambar diatas dapat diketahui bahwa nilai t hitung berada pada daerah

penolakan HO. Hasil analisis hipotesis tersebut menunjukkan bahwa t hitung > t

tabel artinya terdapat pengaruh Pendekatan Saintifik melalui Model Problem

Based Learning terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika

Siswa Kelas 5 SD Negeri Gundih.

4.3 Pembahasan

Dalam subbab pembahasan ini, akan diuraikan tentang hasil dari penelitian

dan analisis data yang telah dilakukan. Hal ini juga untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh yang signifikan antara penerapan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan saintifik melalui model Problem Based Learning

𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keputusan Hipotesis

2,131 2,052 H0 ditolak H1 diterima

2,052 -2,052 2,131 -2,131

Daerah penerimaan HO

Daerah

penolakan HO Daerah

penolakan HO

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

72

terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa SD Negeri 5

dan 4 Gundih.

4.3.1 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan, bertujuan untuk mengetahui pengaruh

kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol sebelum dan setelah

diberikan perlakuan pada siswa kelas 5 SD terhadap kemampuan menyelesaikan

soal cerita matematika. Kelompok kelas eksperimen yang menggunakan

pembelajaran pendekatan saintifik melalui model problem based learning,

sedangkan kelompok kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional

yang biasanya diterapkan di SD tersebut. Hasil data yang diperoleh melalui

pretest, yaitu tes sebelum perlakuan dan posttest, yaitu tes setelah perlakuan untuk

memperoleh hasil nilai dari kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika.

Dilihat perbedaan hasil dari tes kemampuan menyelesaikan soal cerita

matematika ini, karena pembelajaran pendekatan saintifik melalui model Problem

Based Learning menekankan pada pemecahan masalah kontekstual dalam

kehidupan sehari-hari. Pembelajaran dengan pendekatan dan model tersebut,

dapat dilakukan dengan langkah-langkah secara ilmiah dan sistematik. Hal ini

sejalan dengan pendapat yang dikemukaan oleh Hosnan (2014: 298) diartikan

Problem Based Learning pembelajaran yang menggunakan masalah nyata

(otenik) yang tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks

bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan

berpikir kritis serta sekaligus membangun pengetahuan baru. Dari arti yang

dimaksud tersebut model Problem Based Learning memberikan ruang untuk

siswa dapat berpikir sesuai langkah-langkah ilmiah, sehingga mendorong siswa

untuk berpikir secara runtut dan meningkatkan kemampuan memecahkan masalah

dalam kehidupan nyata. Hal tersebut mengacu pada pembelajaran pendekatan

saintifik melalui model Problem Based Learning. Terdapat beberapa komponen

dalam pendekatan saintifik melalui model Problem Based Learning, yaitu (1)

orientasi siswa kepada masalah, (2) mengorganisir siswa untuk belajar, (3)

membimbing penyelidikan individual atau kelompok, (4) mengembangkan dan

menyajikan hasil karya, dan (5) menganalisis dan mengevaluasi proses

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

73

pemecahan masalah. Dari beberapa komponen tersebut disajikan dalam kegiatan

pembelajaran ekplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati,

menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Selain itu, dalam proses

kegiatan pembelajaran yang dilakukan dapat menanamkan konsep pemecahan

masalah materi pelajaran.

Untuk menerapkan pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari guru

menyajikan permasalahan pada materi pelajaran berupa soal cerita matematika.

Guru mengarahkan siswa, untuk menyelesaikan soal cerita sesuai langkah-

langkah penyelesaian masalah dalam soal cerita matematika seperti dalam tahapan

Polya, yaitu (1) memahami masalah, dalam tahap ini siswa dapat menentukan data

apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal cerita. (2) membuat

rencana penyelesaian. Siswa membuat model atau kalimat ke dalam rumus. (3)

melaksanakan rencana penyelasaian, siswa dapat mengkomputasi. (4) melakukan

pengecekan terhadap hasil dan membuat kesimpulan terhadap pertanyaan soal

cerita. Dari penyelesaian masalah tersebut sesuai dengan tahapan secara urut dapat

membiasakan siswa untuk dapat berpikir secara sistematis.

Dapat dilihat dari hasil nilai kemampuan menyelesaikan soal cerita

matematika pada kelompok kelas eksperimen setelah mendapatkan perlakuan

menunjukkan adanya peningkatan dibanding sebelum dilakukan tindakan. Hal ini

dilihat dari nilai rata-rata setelah perlakuan dari 15 siswa yang hadir sebesar 75,80

dibanding dengan sebelum dilakukan perlakuan dengan nilai rata-rata 68,53.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari hasil uji t yang menunjukkan bahwa t

hitung > t tabel, yaitu (2,131 > 2,052) dan signifikansi 0,042 < 0,05.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat perbedaan yang

signifikan antara pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik melalui

model problem based learning di kelas eksperimen dan pembelajaran

konvensional di kelas kontrol. Hal ini biasanya disebabkan karena berbagai hal.

Sejalan dengan Suyadi (2013: 142-143) beberapa hal tersebut antaranya: model

pembelajaran yang digunakan menantang kemampuan pemahaman untuk

menyelesaikan suatu permasalahan. Selain itu dapat mendorong siswa untuk

bekerja sama dalam kelompok. Di dalam kelompok siswa berdiskusi sesuai

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

74

permasalahan yang disajikan oleh guru, sehingga memberikan kesempatan untuk

siswa bertukar pendapat untuk mencari penyelesaian dari permasalahan. Dengan

adanya diskusi dan kerja kelompok, dapat menumbuhkan sikap saling kejasama.

Dapat juga membantu siswa yang kurang mampu memahami konsep materi

pelajaran, adanya interaksi antar siswa, siswa dan lingkungan. Hal ini,

mendorong siswa untuk aktif, bernalar, dan berpikir lebih kritis dalam

memecahkan masalah yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Sehingga

pembelajaran lebih bermakna. Pembelajaran yang menggunakan pendekatan

saintifik melalui model problem based learning juga membuat siswa berani

mengemukakan pendapat. Hal ini dapat dilihat dari timbal balik ketika siswa

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, dan adanya siswa yang

menanggapi hasil diskusi tersebut.

Faktor lain yang mempengaruhi dalam pembelajaran di kelas eksperimen

sesuai pengamatan peneliti adalah ketika siswa tidak memiliki kepercayaan

masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan

untuk mencoba karena takut salah. Namun, faktor tersebut dapat teratasi dengan

adanya siswa saling membantu untuk memahami materi yang dipelajari saat

diskusi dan bimbingan dari guru.

Keberhasil penelitian ini juga relevan dengan penelitian yang dilakukan

Ade Febriyanto (2012) dengan judul penelitian: “Efektifitas penggunaan model

Problem Based Learning (PBL) dalam Pembelajaran matematika pada siswa

kelas 5 semester 2 desa depok tahun pelajaran 2011/2012” menyimpulkan bahwa

pembelajaran menggunakan Problem Based Learning lebih efektif dalam

pembelajaran Matematika pada siswa kelas 5 SD. Hal ini ditunjukkan dari nilai t

hitung > t tabel (3.173 > 2.023) dengan signifikansi 0,003<0,05. Dapat juga

dilihat dari rata-rata pada kelompok kelas eksperimen 78,60 dan kelompok

kontrol 64,14.

Berdasarkan uraian penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui, bahwa

dalam penelitian menggunakan model Problem Based Learning dikolaborasikan

dengan pendekatan saintifik terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita

matematika, membawa dampak baik bagi siswa dibandingkan pembelajaran

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Guru bersama siswa menyanyikan yel-yel √ √ Guru melakukan apersepsi √ √ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ Guru membagi

75

konvensional. Pembelajaran konvensional cenderung membuat siswa cepat bosan.

Hal itu disebabkan karena guru banyak memberikan penjelasan materi, sehingga

pemahaman dan daya ingat siswa kurang. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai tes

kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika. Selain itu, menggunakan

pendekatan saintifik melalui model problem based learning terhadap kemampuan

menyelesaikan soal cerita matematika dapat terlatih siswa untuk berpikir secara

sistematis dan menggunakan penalarannya dalam menyelesaikan masalah dari

soal-soal cerita matematika.