BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Materi pokok kalor diajarkan dengan model pembelajaran Novick dan dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama meliputi pre- tes, kegiatan belajar mengajar dan pos-tes. Pre-tes dan pos-tes yang diberikan berupa soal pemahaman konsep kalor (C2). Pertemuan kedua dan ketiga sama halnya dengan pertemuan pertama meliputi pre-tes, kegiatan belajar mengajar dan pos-tes. Pre-tes diberikan sebelum pembelajaran, sedangkan pos-tes diberikan setelah pembelajaran. Tes Hasil Belajar (THB) diberikan setelah kegiatan belajaran mengajar berakhir. Pembelajaran ini diamati oleh guru IPA MTsN 1 Model Palangka Raya. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2014. Pada pertemuan ini dilakukan pre-tes sebelum pembelajaran dan memberikan pos-tes setelah pembelajaran. Pertemuan pertama membahas tentang kalor dan perubahan suhu. Pertemuan kedua dilaksanaakan pada tanggal 8 Februari 2014 dan pertemuan ke tiga dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2014. Pada pertemuan ke dua dan ketiga sama halnya dengan pertemuan pertama, akan tetapi pada pertemuan kedua membahas tentang perubahan suhu dan wujud zat dan pertemuan ketiga membahas tentang perpindahan kalor. 64
25
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/90/5/BAB IV Hasil (MH).pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... kegiatan belajar mengajar dan pos-tes.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
64
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Materi pokok kalor diajarkan dengan model pembelajaran Novick dan
dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama meliputi pre-
tes, kegiatan belajar mengajar dan pos-tes. Pre-tes dan pos-tes yang diberikan
berupa soal pemahaman konsep kalor (C2). Pertemuan kedua dan ketiga sama
halnya dengan pertemuan pertama meliputi pre-tes, kegiatan belajar mengajar dan
pos-tes. Pre-tes diberikan sebelum pembelajaran, sedangkan pos-tes diberikan
setelah pembelajaran. Tes Hasil Belajar (THB) diberikan setelah kegiatan
belajaran mengajar berakhir. Pembelajaran ini diamati oleh guru IPA MTsN 1
Model Palangka Raya.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2014. Pada
pertemuan ini dilakukan pre-tes sebelum pembelajaran dan memberikan pos-tes
setelah pembelajaran. Pertemuan pertama membahas tentang kalor dan perubahan
suhu. Pertemuan kedua dilaksanaakan pada tanggal 8 Februari 2014 dan
pertemuan ke tiga dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2014. Pada pertemuan
ke dua dan ketiga sama halnya dengan pertemuan pertama, akan tetapi pada
pertemuan kedua membahas tentang perubahan suhu dan wujud zat dan
pertemuan ketiga membahas tentang perpindahan kalor.
64
65
1. Tes Pemahaman Konsep
Tes pemahaman konsep kalor diberikan sebelum dan sesudah kegiatan
belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Novick. Nilai
pre-tes, pos-tes dan N-gain. N-gain merupakan peningkatan pemahaman atau
penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru.
Peningkatan pemahaman konsep diperoleh dari gain faktor (N-gain) dapat
dilihat pada tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Presentase Nilai Pre-tes, Pos-tes dan N-gain
No Nama Siswa
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
Pre
Pos
N-g
ain
KE
T
Pre
Pos
N-g
ain
KE
T
Pre
Pos
N-g
ain
KE
T
1 M.S.I 80 100 1.00 T 14 71 0.67 S 38 75 0.60 S
2 N R R 20 60 0.50 S 14 86 0.83 T 63 88 0.67 S
3 M.H S 40 60 0.33 S 29 71 0.60 S 63 100 1.00 T
4 N A 40 100 1.00 T 29 71 0.60 S 63 88 0.67 S
5 K 80 100 1.00 T 29 71 0.60 S 75 88 0.50 S
6 AC M 40 60 0.33 S 43 100 1.00 T 50 75 0.50 S
7 B A 60 80 0.50 S 29 71 0.60 S 50 88 0.75 T
8 R R P 40 80 0.67 S 14 71 0.67 S 63 88 0.67 S
9 M 80 60 -1.0 R 29 86 0.80 T 63 100 1.00 T
10 N F 20 80 0.75 T 29 57 0.40 S 63 88 0.67 S
11 D J F 80 100 1.00 T 29 86 0.80 T 50 75 0.50 S
12 A R 40 80 0.67 S 29 86 0.80 T 50 88 0.75 T
13 A K 40 80 0.67 S 43 71 0.50 S 63 88 0.67 S
14 S A 40 60 0.33 S 29 86 0.80 T 75 100 1.00 T
15 R M 20 60 0.50 S 43 86 0.75 T 75 100 1.00 T
16 S 40 80 0.67 S 29 71 0.60 S 50 88 0.75 T
66
17 A F 80 100 1.00 T 29 86 0.80 T 75 100 1.00 T
18 J A P 40 80 0.67 S 57 71 0.33 S 25 88 0.83 T
19 H N M 60 100 1.00 T 14 57 0.50 S 75 100 1.00 T
20 F N A 20 80 0.75 T 14 71 0.67 S 63 100 1.00 T
21 A P 80 100 1.00 T 14 71 0.67 S 38 75 0.60 S
22 P A 20 80 0.75 T 29 100 1.00 T 88 100 1.00 T
23 A R 80 60 -1.0 R 43 86 0.75 T 38 75 0.60 S
24 T N S 40 80 0.67 S 14 71 0.67 S 63 100 1.00 T
25 M.A 40 60 0.33 S 14 71 0.67 S 75 88 0.50 S
26 I S 60 100 1.00 T 14 71 0.67 S 50 88 0.75 S
27 N 20 60 0.50 S 29 71 0.60 S 63 88 0.67 S
28 D H 40 60 0.33 S 43 86 0.75 T 75 88 0.50 S
29 E P F 40 80 0.67 S 0 0 0.00 - 63 88 0.67 S
30 K A W 20 60 0.50 S 29 57 0.40 S 0 0 0.00 -
31 D H 80 100 1.00 T 57 86 0.67 S 38 88 0.80 S
32 J I P W 40 60 0.33 S 14 57 0.50 S 63 88 0.67 S
33 C K P 40 60 0.33 S 14 43 0.33 S 38 75 0.60 S
34 D H 20 60 0.50 S 57 71 0.33 S 50 88 0.75 T
35 S M 80 100 1.00 T 14 86 0.83 T 50 75 0.50 S
36 M A 40 60 0.33 S 29 71 0.60 S 50 88 0.75 T
37 R A M 40 80 0.67 S 29 71 0.60 S 50 88 0.75 T
38 M.A 80 80 0.00 R 43 86 0.75 T 50 88 0.75 S
39 A P 20 60 0.50 S 29 86 0.80 T 38 75 0.60 S
40 N H 20 60 0.50 S 29 86 0.80 T 63 100 1.00 T
Rata-rata 46,5 76.5 0.56 S 29 76 0.66 S 57 88 0.74 S
Rata-rata N-gain 0,65 (S)
Sumber: Hasil Penelitian 2014
Keterangan
R : Kategori rendah
S : Kategori sedang
T : Kategori tinggi
67
Berdasarkan tabel 4.1 di atas pada pertemuan pertama siswa yang
memiliki pemahaman konsep yang dikategorikan rendah sebanyak 3 siswa
(7,5%), 25 siswa yang dikategorikan sedang (62,5%), dan 12 siswa yang
dikategorikan tinggi (30%). Pertemuan ke dua siswa yang memiliki
pemahaman konsep yang dikategorikan rendah sebanyak 0 siswa (0,0%), 24
siswa yang dikategorikan sedang (61,54%), dan 15 siswa yang dikategorikan
tinggi (38,46%). Pertemuan ke tiga siswa yang memiliki pemahaman konsep
yang dikategorikan rendah sebanyak 0 siswa (0,0%), 22 siswa yang memilki
pemahaman konsep yang dikategorikan sedang (56,41%), dan 17 siswa yang
memiliki pemahaman konsep yang dikategorikan tinggi (43,59%). Persentase
peningkatan pemahaman konsep kalor dapat dilihat pada gambar diagram 4.1
berikut :
0
20
40
60
80
100
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
7.5 0 0
62.5 61.54 56.41
30
38.46 43.59
Rendah
Sedang
Tinggi
Gambar 4.1 Diagram peningkatan pemahaman konsep kalor
68
Peningkatan rata-rata N-gain pada pertemuan I (0,56) yang
dikategorikan sedang, pada pertemuan II (0,66) yang dikategorikan sedang,
dan pertemuan III (0,74) yang dikategorikan tinggi. peningkatan rata-rata N-
gain pada pertemuan I, II, dan III sebesar 0,65 yang dikategori sedang.
Peningkatan rata-rata N-gain dapat dilihat pada gambar diagram diagram 4.2
berikut :
2. Ketuntasan Hasil Belajar
Tes Hasil Belajar (THB) digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
ketuntasan hasil belajar siswa dalam aspek kognitif setelah diajarkan dengan
model pembelajaran Novick pada pokok bahasan kalor. Tes hasil belajar
dianalisis menggunakan ketuntasan individu, ketuntasan klasikal, dan
ketuntasan TPK terhadap indikator yang ingin dicapai. Pedoman penentuan
tingkat ketuntasan dari MTsN 1 Model Palangka Raya yang menggunakan
standar ketuntasan sebesar ≥75%.92
92
MTsN 1 Model Palangka Raya
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
0.56 0.66 0.74
Gambar 4.2 Diagram peningkatan rata-rata N-gain
100
69
a. Ketuntasan Individu
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah soal berbentuk
pilahan ganda sebanyak 30 soal yang sudah diuji keabsahannya. Analisis
hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran Novick dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Keberhasilan Siswa pada Tes Hasil Belajar
No Nama siswa Persentase
(%) C1 C2 C3 C4 KET
1 M.S.I 77 2 16 4 1 Tuntas
2 N R R 80 3 16 4 1 Tuntas
3 M.H S 77 2 16 4 1 Tuntas
4 N A 80 4 14 5 1 Tuntas
5 K 77 4 13 4 2 Tuntas
6 AC M 67 2 13 4 1 Tidak Tuntas
7 B A 77 3 13 5 2 Tuntas
8 R R P 80 3 17 4 0 Tuntas
9 M 77 3 15 4 1 Tuntas
10 N F 70 3 14 3 1 Tidak Tuntas
11 D J F 73 3 15 4 0 Tidak Tuntas
12 A R 70 3 13 5 0 Tidak Tuntas
13 A K 77 4 13 4 2 Tuntas
14 S A 77 4 13 5 1 Tuntas
15 R M 67 1 15 2 2 Tidak Tuntas
16 S 77 3 14 5 1 Tuntas
17 A F 77 3 15 4 1 Tuntas
18 J A P 77 4 12 5 2 Tuntas
19 H N M 63 3 9 5 2 Tidak Tuntas
20 F N A 60 2 12 3 1 Tidak Tuntas
70
21 A P 73 2 14 4 2 Tidak Tuntas
22 P A 60 2 12 3 1 Tidak Tuntas
23 A R 57 1 12 3 1 Tidak Tuntas
24 T N S 83 4 16 3 2 Tuntas
25 M.A 67 3 13 3 1 Tidak Tuntas
26 I S 77 2 14 5 2 Tuntas
27 N 67 3 11 4 2 Tidak Tuntas
28 D H 73 2 15 3 2 Tidak Tuntas
29 E P F 53 3 9 3 1 Tidak Tuntas
30 K A W 57 3 11 2 1 Tidak Tuntas
31 D H 77 2 15 4 2 Tuntas
32 J I P W 57 4 9 3 1 Tidak Tuntas
33 C K P 77 4 13 4 2 Tuntas
34 D H 63 3 11 4 1 Tidak Tuntas
35 S M 77 4 12 5 2 Tuntas
36 M A 73 3 14 4 1 Tidak Tuntas
37 R A M 80 3 17 3 1 Tuntas
38 M.A 80 4 13 5 2 Tuntas
39 A P 77 4 15 3 1 Tuntas
40 N H 77 3 15 4 1 Tuntas
Sumber: Hasil Penelitian 2014
Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan secara individu ada 18
siswa yang tidak tuntas hasil belajar dan 22 siswa yang tuntas hasil
belajarnya dari 40 siswa.
71
Grafik persentase ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada
gambar diagram 4.3 berikut.
a. Ketuntasan Klasikal
Ketuntasan klasikal (KK) dikatakan tuntas apabila siswa yang
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) disekolah yaitu ≥ 75%.93
Ketuntasan siswa secara klasikal dapat dilihat pada table 4.3 berikut.
Tabel 4.3. Keberhasilan siswa secara klasikal
Jumlah
siswa
Jumlah siswa
tuntas
Jumlah siswa
tidak tuntas
Ketuntasan
Klasikal (%)
40 22 18 55
Sumber: Hasil Penelitian 2014
Berdasarkan table 4.3 ketuntasan klasikal siswa kelas VII-1 tidak
tuntas hasil belajarnya, karena persentase hasil belajar siswa yang
diperoleh secara klasikal sebesar (55%) belum memenuhi standar
ketuntasan klasikal disekolah sebesar (75%).
93
MTsN 1 Model Palangka Raya.
55% 45%
Tuntas Tidak Tuntas
Gambar 4.3. Diagram persentase ketuntasan hasil belajar siswa.
72
b. Ketuntasan TPK
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) dikatakan tuntas apabila siswa
yang mencapai TPK tersebut memenuhi syarat kriteria ketuntasan minimal
disekolah yaitu ≥ 75%.94
Hasil analisis data presentase ketuntasan TPK
yaitu terdiri atas ketuntasan aspek C1 yaitu pengetahuan, C2 yaitu
memahami, C3 yaitu aplikasi dan C4 yaitu analisis yang disajikan pada
tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Ketuntasan TPK
No TPK Aspek No
Soal
TPK
(%) KET
1 Menyebutkan satuan kalor C1 1 85 Tuntas
2
Menjelaskan kalor dapat menyebabkan
perubahan suhu dan perubahan wujud
zat
C2 2 85 Tuntas
3
Menjelaskan jika air panas dan air
dingin, maka air panas melepas kalor
dan air dingin menerima kalor
C2 3 73 Tidak
Tuntas
4 Menjelaskan asas black C2 4 68 Tidak
Tuntas
5 Menyebutkan pengertian kalor jenis C1 5 80 Tuntas
6 Menghitung banyaknya kalor dengan
menggunakan rumus Q= m.c.∆T C3 6 83 Tuntas
7 Menghitung kalor jenis zat dengan
menggunakan rumus Q= m.c.∆T C3 7 63
Tidak
Tuntas
8
Menghitung besarnya kalor yang
dilepas oleh suatu zat dengan
menggunakan rumus Q= m.c.∆T
C3 8 78 Tuntas
9 Menjelaskan pengertian menguap C2 9 75 Tuntas
10 Memberikan contoh penguapan C2 10 70 Tidak
Tuntas
11 Menyebutkan cara-cara mempercepat
proses penguapan C1 11 68
Tidak
Tuntas
12 Menjelaskan pengaruh penguapan C2 12 53 Tidak
Tuntas
13 Menjelaskan proses pengembunan zat C2 13 68 Tidak
Tuntas
94
MTsN 1 Model Palangka Raya.
73
14 Menganalisis faktor pemercepat
penguapan berdasarkan masalah C4 14 68
Tidak
Tuntas
15 Menyebutkan pengertian melebur C1 15 63 Tidak
Tuntas
16 Menjelaskan pengertian kalor lebur C2 16 73 Tidak
Tuntas
17
Menghitung banyaknya kalor yang
diperlukan untuk menguap dan
menggunakan rumus Q = m .U
C3 17 95 Tuntas
18 Menghitung kalor lebur suatu zat
menggunakan rumus Q = m. L C3 18 70
Tidak
Tuntas
19 Menyimpulkan pengertian perpindahan
kalor secara konduksi C2 19 68
Tidak
Tuntas
20 Menjelaskan proses perpindahan kalor
secara konduksi C2 20 78 Tuntas
21 Menjelaskan pengaruh perpindahan
kalor secara konduksi C2 21 75 Tuntas
22 Menyebutkan contoh contoh bahan
yang termasuk isolator C2 22 78 Tuntas
23 Menganalisis perpindahan kalor secara
konveksi C4 23 63
Tidak
Tuntas
24 Memberikan contoh perpindahan kalor
secara radiasi C2 24 70
Tidak
Tuntas
25
Menjelaskan pengaruh warna
permukaan benda terhadap penyerapan
kalor radiasi
C2 25 68 Tidak
Tuntas
26 Menjelaskan proses perpindahan kalor
secara radiasi C2 26 85 Tuntas
27
Menjelaskan penerapan prinsif
perpindahan kalor secara radiasi dalam
kehidupan sehari-hari seperti pada panci
C2 27 70
Tidak
Tuntas
28
Menjelaskan penerapan prinsif
perpindahan kalor dalam kehidupan
sehari-hari seperti pada termos
C2 28 68
Tidak
Tuntas
29
Menyebutkan contoh-contoh pemakaian
konsep perpindahan kalor dalam
kehidupan sehari-hari
C2 29 60
Tidak
Tuntas
30
Menjelaskan penerapan prinsip kalor
dalam kehidupan sehari-hari seperti
pada selimut
C2 30 68 Tidak
Tuntas
Sumber : Hasil Penelitian 2014
Berdasarkan tabel 4.4 di atas diketahui bahwa, dari 30 TPK yang
dirumuskan untuk tes hasil belajar, ada 11 TPK yang tuntas (36,67%) dan
74
19 TPK yang tidak tuntas (63,33%) yang terdiri dari aspek C1