Top Banner
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga terletak di jalan Hasanuddin No. 806, Kelurahan Ngawen, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah. Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan mempunyai tugas pokok dan fungsi, yaitu sebagai rumah sakit khusus yang menyelenggarakan pelayanan terhadap penderita penyakit Paru. Dengan ini diharapkan Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga mampu berkembang menjadi rumah sakit, dengan cakupan wilayah yang lebih luas yaitu wilayah Jawa Tengah. 4.1.2. Proses Pelaksanaan Penelitian 4.1.2.1. Persiapan Penelitian Peneliti menyiapakan beberapa hal yang menunjang pelaksanaan penelitian. Peneliti terlebih dahulu menentukan karakteristik partisipan yang terdiagnosis awal TB Paru,
17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting ... …...32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Setting Penelitian . 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

Mar 05, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting ... …...32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Setting Penelitian . 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Setting Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga terletak

di jalan Hasanuddin No. 806, Kelurahan Ngawen,

Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Provinsi Jawa

Tengah.

Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan mempunyai

tugas pokok dan fungsi, yaitu sebagai rumah sakit khusus

yang menyelenggarakan pelayanan terhadap penderita

penyakit Paru. Dengan ini diharapkan Rumah Sakit Paru

dr. Ario Wirawan Salatiga mampu berkembang menjadi

rumah sakit, dengan cakupan wilayah yang lebih luas

yaitu wilayah Jawa Tengah.

4.1.2. Proses Pelaksanaan Penelitian

4.1.2.1. Persiapan Penelitian

Peneliti menyiapakan beberapa hal yang

menunjang pelaksanaan penelitian. Peneliti

terlebih dahulu menentukan karakteristik

partisipan yang terdiagnosis awal TB Paru,

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting ... …...32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Setting Penelitian . 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

33

memiliki keluarga/tinggal bersama keluarga,

pasien rawat jalan, bisa membaca dan menulis,

dan bersedia menjadi partisipan. Peneliti mulai

mempersiapkan berbagai surat untuk ijin

penelitian pada tanggal 1 April 2013 dan

mendapatkan ijin penelitian dari rumah sakit

pada tanggal 10 April 2013. Penelitian ini mulai

dilakukan pada bulan Januari 2014. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan teknik

wawancara.

Peneliti menyiapkan panduan wawancara.

Selain itu peneliti juga menyediakan informed

consent yang berisi penjelasan penelitian dan

surat persetujuan menjadi partisipan. Dalam

proses wawancara, peneliti juga menggunakan

alat perekam untuk merekam hasil wawancara

serta alat tulis untuk mencatat hasil wawancara

atau data-data tambahan dalam bentuk tertulis

yang berasal dari partisipan. Penggunaan alat

perekam dilakukan apabila mendapat ijin dari

partisipan dan tidak keberatan.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting ... …...32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Setting Penelitian . 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

34

4.1.2.2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini mulai dilakukan pada tanggal 2

Januari 2014 setelah mendapat surat ijin dari

Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga.

Tabel 4.1. Kegiatan Penelitian

Partisipan Waktu Tanggal Kegiatan

1

2

3

4

5

09.01

10.47

10.34

09.35

10.53

3 januari

9 januari

10 januari

20 januari

27 januari

Mengucapkan salam

pada partisipan

Memberikan

penjelasan penelitian

Penandatanganan

pada informed

concent

Melakukan

wawancara

Mengucapkan terima

kasih kerena sudah

meluangkan waktu

untuk wawancara.

Pada bulan Januari 2014 melakukan

wawancara dengan partisipan di ruang poli TB

Paru Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

Salatiga. Sebelum melakukan wawancara

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting ... …...32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Setting Penelitian . 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

35

peneliti memberikan penjelasan kepada

partisipan tujuan dari penelitian ini. Setelah

partisipan menyetujui kemudian melakukan

tanda tangan pada informed concent. Kemudian

peneliti melakukan kontrak waktu untuk

wawancara dan melakukan member check

dengan partisipan. Selama proses penelitian,

peneliti mengalami kesulitan dalam menggali

perasaan partisipan. Beberapa partisipan

menjawab pertanyaan secara singkat.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting ... …...32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Setting Penelitian . 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

36

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Gambaran Umum Partisipan

Tabel 4. 2

Partisipan Nama Jenis kelamin Usia Pekerjaan Pendidikan Keterangan

P 1 Bp. M Laki-laki 46 Swasta SMA Tinggal satu rumah bersama istri dan anak.

P 2 Sdr. A Laki-laki 23 Swasta SMA Anak kedua dari tiga bersaudara, tinggal bersama kedua orang tua dan dua saudaranya.

P 3 Ibu W Perempuan 34 Pedagang SMP Tinggal bersama suami dan dua anaknya.

P 4 Bp. S Laki-laki 26 Guru Sarjana Tinggal bersama istri, anak, kedua orang tua, dan nenek.

P 5 Sdr. K Laki-laki 19 Buruh SMP Anak pertama dari dua bersaudara dan tinggal bersama kedua orang tua.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting ... …...32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Setting Penelitian . 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

37

4.2.2. Kategori Hasil Wawancara

Tabel 4. 3

Partisipan Tingkat Kecemasan Respon Kecemasan Keterangan

P 1 Ringan Fisik: tidak ada respon

Kognitif: Persepsi tentang penyakit luas Tidak merasa gagal Mengingat kembali informasi tentang kesembuhan Terlihat tenang Merasa percaya diri bahwa penyakitnya dapat

disembuhkan

Emosional: tidak ada respon

P 1 (8-11), (20-24), (37-38), (44-57), (67-71, 77)

Sedang Fisik: tidak ada respon

Kognitif: tidak ada respon

Emosional: Cemas akan kemungkinan penularan Merasa tidak nyaman Menyendirikan alat makan dan menggunakan

masker di dalam rumah

P 1 (34-37), (65-66), (58-62)

Berat Fisik: gemetar

Kognitif: tidak ada respon

Emosional: tidak ada respon

P 1 (43-44)

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting ... …...32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Setting Penelitian . 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

38

P 2 Ringan Fisik: tidak ada respon

Kognitif: Tidak merasa gagal Persepsi tentang penyakit luas Merasa percaya diri bahwa penyakitnya dapat

disembuhkan Mengingat kembali informasi tentang kesembuhan Terlihat tenang

Emosional: tidak ada respon

P 2 (12-15), (18-19), (24-27), (33-36), (66-67), (72-73), (76-78)

Ringan Fisik: tidak ada respon

Kognitif: tidak ada respon

Emosianal: Cemas akan penularan Merasa kaget saat dinyatakan TB Paru Tenang Merasa tidak nyaman

P 2 (23-24), (39-40), (43-46), (54-55), (58-62), (81-83)

P 3

Ringan Fisik: tidak ada respon

Kognitif: Memperhatikan tentang pencegahan penularan Mengingat kembali informasi tentang kesembuhan Persepsi tentang penyakit luas Terlihat tenang

Emosional: tidak ada respon

P 3 (17-18), (21-25), (28-30), (34-39), (42-44), (63-68)

Sedang Fisik: tidak ada respon

Kognitif: tidak ada respon

Emosional:

P 3 (6-8), (16-20), (42-51), (56-58), (71-75), (77-81)

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting ... …...32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Setting Penelitian . 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

39

Cemas akan penularan Merasa takut dan terkejut saat terdiagnosis Merasa tidak nyaman Menyendirikan peralatan makan dan minum

Berat Fisik: gemetar

Kognitif: tidak ada respon

Emosional: tidak ada respon

P 3 (55-59)

P 4

Ringan Fisik: tidak ada respon

Kognitif: Mempertimbangkan informasi yang diberikan Memperhatikan tentang pencegahan penularan

Emosional: tidak ada respon

P 4 (17-22), (33-35), (58-63)

Ringan Fisik: tidak ada respon

Kognitif: tidak ada respon

Emosional: Cemas akan penularan Merasa kaget dan takut akan penyakitnya Merasa tidak nyaman Menyendirikan peralatan makan dan minum

P 4 (28-29, 32), (39-46), (49-54)

P 5

Ringan Fisik: tidak ada respon

Kognitif: Persepsi tentang penyakit luas Tidak merasa gagal Mempertimbangkan informasi yang disampaikan Terlihat tenang

Emosional: tidak ada respon

P 4 (16-17), (26-28), (41-43), (47-50), (67-73)

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting ... …...32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Setting Penelitian . 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

40

Ringan Fisik: tidak ada respon

Kognitif: tidak ada respon

Emosional: Cemas akan penularan Merasa takut dan kaget akan penyakitnya Merasa tidak nyaman Menyendirikan peralatan makan dan minum

P 4 (25-26), (33-36), (39-40), (46-47), (94-97)

Berat Fisik: gemetar

Kognitif: tidak ada respon

Emosional: tidak ada respon

P 4 (91-93)

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting ... …...32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Setting Penelitian . 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

41

4.2.3. Hasil Data Dukung

4.2.3.1. Data pendukung observasi partisipan

Berdasarkan Observasi yang dilakukan pada

saat wawancara, partisipan 1, 2, 4, dan 5 tidak

menunjukkan ekspresi bahwa partisipan sedang

cemas, karena pada saat wawancara ekspresi

terlihat datar dan tenang. Sedangkan pada partisipan

3 saat dilakukan wawancara menunjukkan ekspresi

menangis, karena merasa takut dan khawatir dengan

apa yang terjadi.

4.2.4. Deskripsi Hasil Analisa

4.2.4.1. Partisipan 1

Partisipan 1 tidak merasa terbebani saat terdiagnosis

awal TB Paru, karena tahu bahwa penyakitnya dapat

disembuhkan. Namun demikian partisipan tetap

merasa khawatir akan kemungkinan menularkan

penyakitnya ke anggota keluarga.

“Saya ndak merasa terbebani, waktu saya terkena TB Paru. Iya mungkin karena bisa disembuhkan dan saya juga melakukan pengobatan.” “Iya saya khawatir kalau menularkan ke keluarga. Jadi, dari piring, gelas, sendok, saya sendirikan. Saya meladeni diri saya sendiri supaya keluarga tidak tertular”

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting ... …...32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Setting Penelitian . 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

42

4.2.4.2. Partisipan 2

Partisipan 2 cenderung merasa penyakitnya ini

membebani dan khawatir, bila aktivitas akan

memperparah penyakitnya. Selain itu partisipan juga

merasa khawatir menularkan penyakitnya ke anggota

keluarga.

“Kalau beraktivitas itu seperti ada yang membebani, kayak mau aktivitas berat itu takut kalau penyakitnya kambuh jadi merasa terbebani” “Iya rasa khawatir tetep ada, apalagi sakitnya bisa menular”

4.2.4.3. Partisipan 3

Partisipan 3 merasa penyakitnya ini mengerikan, dan

juga membebani. Rasa khawatir menularkan

penyakitnya ke anggota keluarga tetap ada,

walaupun sudah melakukan pencegahan dengan

cara menyendirikan alat makan.

”Iya mengerikan sekali, katanya bisa sampai meninggal. Saya takut, karena anak saya masih kecil”

“Iya terus terang saya terbebani, kalau dirumah itu saya tulang punggung keluarga” “Khawatir itu ada, kalau nanti anak saya tertular. Selama saya sakit ini makan dan minum saya sendirikan, demi keluarga supaya tidak tertular”

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting ... …...32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Setting Penelitian . 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

43

4.2.4.4. Partisipan 4

Penyakit TB Paru ini membuat partisipan 4 merasa

khawatir dan terbebani. Partisipan merasakan

kekhawatiran menularkan pada anggota keluarga

dan harus menjaga jarak dengan anggota keluarga,

terutama anaknya yang masih kecil.

“Iya khawatir, takut juga karena TB Paru ini kan penyakitnya parah ya, untuk kesembuhannya lama, menular juga”

“Iya kalau terbebani ada, terutama ini mengingat minum obat tiap hari”

“Iya khawatir, ini peralatan makan saya sendirikan. Trus sekarang saya minum juga saya sendirikan, kalau dulukan minum juga barengan. Apalagi sama anak, dulukan sering nyium-nyium tapi sekarang ndak pernah soalnya masih bayi”

4.2.4.5. Partisipan 5

Partisipan 5 merasa terbebani saat terdiagnosis awal

TB Paru, selain itu partisipan juga merasa khawatir

menularkan ke anggota keluarganya.

“Iya sebenarnya terbebani, tapi ya saya buat santai saja. Kalau banyak pikiran nanti malah ndak sembuh-sembuh, malah nambah penyakit”

“Iya pasti merasa khawatir, takut kalau keluarga tertular. Biar saya saja yang sakit, kalau keluarga jangan sampai”

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting ... …...32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Setting Penelitian . 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

44

4.3. Uji Keabsahan Data

4.3.1. Member Check Partisipan 1

Member Check pada partisipan 1 dilaksanakan pada

tanggal 3 Januari 2014 yaitu diruang tunggu Poli TB.

Peneliti menunjukkan hasil wawancara dengan

partisipan, partisipan setuju dengan hasil wawancara

yang sudah ditunjukkan tersebut. Karena menurut

partisipan hasil wawancara sudah sesuai dengan apa

yang ditanyakan oleh peneliti. Partisipan juga

memberikan saran agar dilakukan sosialisasi tentang

TB Paru kepada masyarakat.

4.3.2. Member Check Partisipan 2

Member Check pada partisipan 2 dilaksanakan pada

tanggal 20 Januari 2014 yaitu diruang tunggu Poli TB.

Peneliti menunjukkan hasil dari wawancara dengan

partisipan, partisipan setuju dengan hasil wawancara

yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Tidak ada hasil

wawancara yang dikoreksi oleh partisipan.

4.3.3. Member Check Partisipan 3

Member Check pada partisipan 3 dilaksanakan pada

tanggal 22 Januari 2014 yaitu diruang tunggu Poli TB.

Peneliti menunjukkan hasil wawancara dengan

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting ... …...32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Setting Penelitian . 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

45

partisipan agar koreksi, dan partisipan menyetujui hasil

wawancara yang sudah dilaksanakan sebelumnya.

4.3.4. Member Check Partisipan 4

Member Check pada partisipan 4 dilaksanakan pada

tanggal 24 Januari 2014 yaitu diruang tunggu Poli TB.

Peneliti menunjukkan hasil wawancara dengan

partisipan agar dikoreksi. Partisipan menyetujui hasil

wawancara yang sudah dilaksanakan sebelumnya, tidak

ada yang dikoreksi oleh partisipan dari hasil

wawancara.

4.3.5. Member Check Partisipan 5

Member Check pada partisipan 5 dilaksanakan pada

tanggal 27 Januari 2014 yaitu, diruang tunggu Poli TB.

Peneliti menunjukkan hasil wawancara dengan

partisipan agar dikoreksi, tetapi tidak ada yang dikoreksi

oleh partisipan. Partisipan menyetujui hasil wawancara

yang sudah dilaksanakan sebelumnya dan tidak ada

yang ditambahkan lagi.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting ... …...32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Setting Penelitian . 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

46

4.4. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat

kecemasan pada pasien yang terdiagnosis awal Tuberkulosis

Paru terhadap penularan ke anggota keluarga di Rumah Sakit

Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. Videbeck (2001) menjelaskan

bahwa kecemasan merupakan perasaan takut yang tidak jelas

dan tidak didukung oleh situasi. Kecemasan menyebabkan

respon kognitif, psikomotor, dan fisiologis yang tidak nyaman.

Menurut Peplau dalam Videbeck (2008) ada empat tingkat

kecemasan, yaitu ringan, sedang, berat, dan panik.

Dari hasil analisis dapat dilihat dan diketahui bahwa saat

terdiagnosis awal TB Paru, pada ke 5 partisipan ini mengalami

respon fisik, respon kognitif, dan respon emosional pada

tingkat kecemasan yang berbeda. Hal ini terkait dengan

kemungkinan penularan terhadap anggota keluarga dan saat

partisipan terdiagnosis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa manifestasi

kecemasan pada respon fisik berbeda-beda. Pada partisipan 1,

3, 5 menunjukkan respon tingkat kecemasan yang berat, yaitu

gemetar karena merasa takut dan khawatir dengan

penyakitnya. Partisipan 2 dan 4 juga merasa takut dan khawatir

tetapi tidak menunjukkan respon fisik seperti gemetar.

Berdasarkan hasil wawancara, ke 5 partisipan mengetahui

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting ... …...32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Setting Penelitian . 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

47

tentang penyakit TB Paru. Tetapi setelah terdiagnosis awal TB

Paru, partisipan merasa takut dan tidak percaya menderita TB

Paru. Hal ini dikarenakan dalam riwayat penyakit keluarga tidak

ada yang menderita TB Paru maupun merokok. Hasil penelitian

ini sesuai dengan pernyataan Priest (dalam Eva dan Kuncoro,

2006) yang menyatakan bahwa situasi pada diri individu yang

belum siap menghadapi kenyataan mempengaruhi kecemasan.

Partisipan 1, 2, 3, 4, 5 mengalami respon kognitif tingkat

kecemasan yang ringan. Berdasarkan teori Stuart & Sundeen,

2000 mengatakan bahwa ketidaktahuan dapat menyebabkan

kecemasan dan pengetahuan dapat digunakan untuk

mengatasi masalah. Hal ini sebanding dengan hasil penelitian

yang sudah dilakukan yaitu, ke 5 partisipan sudah memiliki

pengetahuan untuk pencegahan penularan penyakit, dengan

menyendirikan peralatan makan dan minum. Hal ini

menunjukkan bahwa partisipan memiliki pengetahuan yang

cukup dalam mengatasi masalah penularan penyakit terhadap

anggota keluarga.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

partisipan 2, 4, dan 5 memiliki respon emosional tingkat

kecemasan yang ringan. Sedangkan kecemasan sedang

dialami oleh partisipan 1 dan 3. Ke 5 partisipan tersebut

merasa khawatir jika menularkan penyakitnya ke anggota

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting ... …...32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Setting Penelitian . 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

48

keluarga. Selain itu partisipan juga merasa terbebani karena

aktivitasnya menjadi terganggu, misalnya takut melakukan

aktivitas yang berat karena akan menyebabkan kambuhnya

penyakit, serta harus minum obat setiap hari. Seluruh

partisipan memiliki mekanisme koping yang baik. Setelah

partisipan terdiagnosis awal TB Paru, partisipan tidak langsung

putus asa, tetapi berupaya melakukan pengobatan dan merasa

yakin bahwa akan mendapat kesembuhan. Kondisi ini seperti

yang diungkapkan oleh Stuart & Sundeen, 2000 bahwa

kelelahan fisik dan penyakit dapat menurunkan mekanisme

pertahanan alami seseorang.

4.5. Keterbatasan Penelitian

Dari awal penulisan skripsi berupa proposal sampai

penelitian, ada beberapa kekurangan dan keterbatasan

peneliti. Keterbatasan peneliti dalam mencari partisipan yang

bersamaan saat partisipan terdiagnosis awal TB Paru. Peneliti

juga tidak dapat melihat langsung respon kecemasan

partisipan saat terdiagnosis awal TB Paru.