Top Banner
49 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SD Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Jeruk. Letak SDN 1 Jeruk berada di wilayah Kelurahan Jeruk Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah. SDN 1 Jeruk mudah dijangkau oleh siswa dan guru karena terletak di pinggir jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Ampel dan Kecamatan Selo. Meskipun letak SDN 1 Jeruk berdampingan dengan rumah penduduk, namun kegiatan belajar mengajar tetap dapat berjalan dengan baik. 4.2. Karakteristik Responden Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Berdasarkan informasi dari guru kelas VIB siswa-siswi SDN 1 Jeruk memiliki karakteristik: suka bermain, ekonomi orang tua rata-rata ekonomi menengah kebawah, pekerjaan orang tua sebagian besar adalah petani, dan kurangnya perhatian orang tua dengan anak khususnya dalam bidang pendidikan. 4.3. Pelaksanaan Tindakan 4.3.1. Kondisi Pra Siklus Sebelum pelaksanaan siklus I dan Siklus II, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau hasil belajar IPS. Selain observasi secara langsung peneliti juga mendapatkan data nilai hasil belajar siswa kelas VIB pada mata pelajaran IPS dari guru kelas VIB. Peneliti juga mempersiapkan lembar observasi keaktifan belajar IPS pra siklus yang digunakan untuk mengukur keaktifan siswa terhadap mata pelajaran IPS pra siklus. Berdasarkan hasil Observasi ini peneliti mendapatkan data bahwa keaktifan belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIB rendah.
35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

Nov 17, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

49

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran SD

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Jeruk. Letak SDN 1 Jeruk berada di

wilayah Kelurahan Jeruk Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa

Tengah. SDN 1 Jeruk mudah dijangkau oleh siswa dan guru karena terletak di

pinggir jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Ampel dan Kecamatan

Selo. Meskipun letak SDN 1 Jeruk berdampingan dengan rumah penduduk,

namun kegiatan belajar mengajar tetap dapat berjalan dengan baik.

4.2. Karakteristik Responden

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk

sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

Berdasarkan informasi dari guru kelas VIB siswa-siswi SDN 1 Jeruk memiliki

karakteristik: suka bermain, ekonomi orang tua rata-rata ekonomi menengah

kebawah, pekerjaan orang tua sebagian besar adalah petani, dan kurangnya

perhatian orang tua dengan anak khususnya dalam bidang pendidikan.

4.3. Pelaksanaan Tindakan

4.3.1. Kondisi Pra Siklus

Sebelum pelaksanaan siklus I dan Siklus II, terlebih dahulu peneliti

melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

atau hasil belajar IPS. Selain observasi secara langsung peneliti juga mendapatkan

data nilai hasil belajar siswa kelas VIB pada mata pelajaran IPS dari guru kelas

VIB. Peneliti juga mempersiapkan lembar observasi keaktifan belajar IPS pra

siklus yang digunakan untuk mengukur keaktifan siswa terhadap mata pelajaran

IPS pra siklus. Berdasarkan hasil Observasi ini peneliti mendapatkan data bahwa

keaktifan belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIB

rendah.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

50

a. Keaktifan Siswa

Sebelum melakukan tindakan, dilakukan observasi terhadap kegiatan

pembelajaran IPS untuk mengukur tingginya keaktifan siswa. Pengambilan data

dilakukan melalui atat ukur keaktifan siswa yang berupa lembar observasi

(lampiran 11) yang terdiri dari 7 indikator. Setiap indikator keaktifan siswa

tersebut memiliki nilai maksimal 4 (sesuai dengan descriptor) dengan kriteria:

4 : jika semua diskriptor muncul

3 : apabila ada 3 deskriptor muncul

2 : apabila ada 2 deskriptor muncul

1 : apabila ada 1 deskriptor muncul

0 : apabila tidak ada deskriptor yang muncul

Hasil observasi keaktifan siswa siklus I dapat dilihat pada tabel 4.1.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

51

51

Tabel 4.1

Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pra Siklus

Indikator

Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1. Mempersiapkan diri

dalam menerima

pembelajaran. 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 1 2 3 2

2. Memperhatikan Media

yang digunakan guru 2 1 1 1 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2

3. Melaksanakan perintah

guru 0 0 0 0 2 1 2 2 3 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 1 2

4. Melakukan pembelajaran

dengan metode two stay two

stray 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 3 1 2 1 2 2 2 2

5. Menanyakan hal-hal yang

belum dipahami 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 3 3 3 2 2 2 1 2 2 1 1 1

6. Menyimpulkan materi

bersama guru dan

melakukan refleksi terhadap

kegiatan yang telah

dilaksanakan 1 2 1 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2

7. Mengerjakan soal

evaluasi. 1 2 1 1 1 2 1 3 1 2 3 2 1 2 1 1 2 3 2 2 1 2

Skor Total 7 9 7 7 10 9 10 14 12 13 14 12 13 13 14 11 12 13 14 13 12 13

Kategori D C D D C C C C C C C C C C C C C C C C C C

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

52

52

Berdasarkan hasil observasi pada tabel 4.1 data keaktifan siswa terhadap

IPS pada pra siklus disajikan dalam tabel 4.2.

Tabel 4.2

Data Skor Keaktifan Siswa Pra Siklus

Data tabel 4.2 menunjukkan bahwa terdapat 3 siswa (14%) yang memiliki

skor keaktifan dengan kriteria kurang, sedangkan 19 siswa (86%) memiliki skor

keaktifan dengan kriteria cukup. Rata-rata skor angka keaktifan siswa 11,31, skor

angka keaktifan siswa tertinggi adalah 14 dan skor angka keaktifan siswa terendah

adalah 7. Berdasarkan tabel 4.2 bila dibuat diagram lingkaran dapat dilihat pada

gambar 4.1.

Gambar 4.1 Diagram Keaktifan Belajar IPS Pra Siklus

Berdasarkan gambar 4.1 hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk

diagram lingkaran terlihat perbandingan bahwa siswa yang memiliki keaktifan

belajar dengan kriteria kurang 14%, siswa yang memiliki keaktifan belajar

dengan kriteria cukup 86%, siswa yang memiliki keaktifan belajar dengan kriteria

baik 0% dan siswa yang memiliki seaktifan belajar dengan kriteria sangat baik

adalah 0%. Disimpulkan bahwa potensi siswa yang aktif dalam pembelajaran IPS

berada pada kriteria cukup dan kurang.

0% 0%

86%

14%

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Kriteria Penilaian Jumlah siswa Persentase

22≤ skor ≤ 28 = Sangat Baik (A) 0 0

15≤ skor < 22 = Baik (B) 0 0

8≤ skor < 15 = Cukup (C) 19 86

0≤ skor < 8 = Kurang (D) 3 14

Rata-rata skor keaktifan belajar IPS 11,31

Skor angka keaktifan belajar IPS tertinggi 14

Skor angka keaktifan belajar IPS terendah 7

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

53

b. Hasil Belajar IPS

Berdasarkan tes evaluasi yang dilakukan oleh guru, diperoleh data nilai

hasil belajar IPS sebelum dilakukan tindakan pembelajaran. Frekuensi nilai hasil

belajar IPS pra siklus disajikan pada tabel 4.3

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Nilai IPS

Pra Siklus

Nilai Frekuensi Persentase

45-55 7 32%

56-66 6 27%

67-77 3 14%

78-88 6 27%

89-100 - -

Jumlah 22 100%

Jumlah Siswa 22

Nilai Rata-rata 64,90

Nilai Tertiggi 80

Nilai Terendah 46

Tingkat ketuntasan 41%

KKM ≥ 62

Data ketuntasan hasil belajar IPS pra siklus disajikan pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Ketuntasan Hasil belajar IPS Pra Siklus

Nilai Jumlah Siswa Persentase

≥ 62 9 41

62 13 59

Berdasarkan data tabel 4.4 dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas

ada 9 siswa (41%) dan yang belum tuntas ada 13 siswa (59%). Berdasarkan

analisis hasil belajar pada tabel 4.3 dapat dibuat diagram lingkaran yang disajikan

pada gambar 4.4.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

54

Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPS Pra Siklus

Berdasarkan gambar 4.2 hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk

diagram lingkaran, dapat dilihat perbandingan jumlah siswa yang sudah tuntas

belajar 41%, sedangkan siswa yang belum tuntas belajar 59%.

Berdasarkan data yang diperoleh dari skor angka keaktifan dan hasil

belajar siswa kelas VIB SDN Jeruk 1 yang masih rendah pada mata pelajaran IPS,

maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas kolaboratif sesuai dengan

rancangan yang telah disusun. Penulis menggunakan model pembelajaran

kooperatif metode two stay two stray untuk meningkatkan keaktifan dan hasil

belajar IPS pada siswa kelas VIB dalam pembelajaran siklus I dan siklus II. Siklus

I dan II membahas kompetensi dasar “menjelaskan peranan Indonesia pada era

global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia”.

4.3.2. Deskripsi Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka peneliti

melakukan diskusi dengan guru kelas VIB mengenai materi pelajaran yang akan

disajikan, kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, serta alat penunjang lain

yang perlu digunakan. Sebelum melaksanakan kegiatan pada siklus I, maka

peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan.

Pertemuan pertama berlangsung selama 2x35 menit, sedangkan pertemuan kedua

berlangsung selama 3x35 menit. Guru menggunakan model pembelajaran

Kooperatif Metode Two Stay Two Stray pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran

siklus I. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I adalah:

1) Mempersiapkan silabus kelas VI SD pada pokok bahasan globalisasi pada

kompetensi dasar menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak

41%

59% Tuntas

Tidak Tuntas

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

55

positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia. Pertemuan 1

membahas indikator pertama yaitu menjelaskan pengertian globalisasi dan

menyebutkan perubahan perilaku masyarakat, sedangkan pertemuan 2

membahas dampak globalisasi dalam kehidupan masyarakat.

2) Menyiapkan materi pembelajaran atau sumber belajar yang akan digunakan.

3) Merancang skenario pembelajaran dan membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran(RPP) dengan model pembelajaran kooperatif metode two stay

two stray.

4) Menyiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan

pembelajaran.

5) Menyiapkan lembar kegiatan siswa.

6) Menyiapkan lembar observasi keaktifan siswa, lembar observasi kegiatan

guru dan siswa.

7) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing anggota

terdiri dari 4 sampai 5 siswa dan setiap anggota kelompok harus heterogen

berdasarkan prestasi akademik siswa.

b. Tahap Tindakan

1) Pertemuan I

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 5 April 2014. Pada

kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan melakukan apersepsi dengan

bertanya jawab kepada siswa tentang penyebab makanan luar negeri sering di

jumpai di Indonesia. Ada beberapa siswa yang menjawab karena orang Indonesia

mempunyai pengalaman pernah pergi ke luar negeri dan ada juga yang menjawab

orang Indonesia sering menonton acara televisi yang menayangkan masakan-

masakan luar negeri, kemudian guru mengaitkan jawaban siswa dengan materi

globalisasi yang akan dipelajari siswa. Dilanjutkan guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Siswa sudah berada pada kelompok masing-masing pada kegiatan inti,

kemudian guru menjelaskan materi tentang pengertian globalisasi secara umum.

Setelah guru menjelaskan materi, masing-masing kelompok mendiskusikan LKS.

Tidak seperti pada siklus I, pada siklus II semua siswa aktif dalam kegiatan

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

56

diskusi kelompok. Setelah diskusi kelompok selesai 2 siswa dari masing-masing

kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain dan dua

siswa yang tinggal bertugas untuk mempresentasikan hasil diskusi kepada tamu.

Kegiatan kunjung kelompok tersebut bertujuan agar masing-masing kelompok

dapat saling mengkoreksi pekerjaan kelompok lain dan memberikan komentar

tentang kekurangan dan kelebihan pekerjaan kelompok yang dikunjungi. Setelah

memperoleh informasi dan memberi komentar tamu undur diri kembali ke

kelompok masing-masing. Selanjutnya salah satu kelompok mempresentasikan

hasil temuan mereka kepada kelompok lain. Guru membahas dan megarahkan

siswa ke bentuk formal.

Kegiatan akhir siswa mengerjakan tes kecil yang sudah dipersiapkan.

Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan pemberian penghargaan oleh guru kepada

kelompok yang mendapatkan skor rata-rata tertinggi dan memberikan motivasi

kepadaa siswa yang mendapat skor rendah.

2) Pertemuan II

Pelaksanaan pembelajaran pertemuan kedua dilaksanakan pada hari

Kamis, 10 April 2014. Pertemuan kedua peneliti telah menyusun rencana

pembelajaran yang lebih baik agar kekurangan pada pertemuan pertama dapat

diperbaiki. Kegiatan pada pertemuan kedua diawali dengan guru memberikan

apersepsi, yaitu bertanya kepada siswa tentang fungsi telepon genggam dan

pengaruhnya terhadap globalisasi.

Siswa sudah berada pada kelompok masing-masing pada kegiatan inti,

kemudian guru menjelaskan materi tentang bukti-bukti globalisasi secara umum.

Setelah guru menjelaskan materi, masing-masing kelompok mendiskusikan LKS.

Tidak seperti pada siklus I, pada siklus II semua siswa aktif dalam kegiatan

diskusi kelompok. Setelah diskusi kelompok selesai 2 siswa dari masing-masing

kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain dan dua

siswa yang tinggal bertugas untuk mempresentasikan hasil diskusi kepada tamu.

Kegiatan kunjung kelompok tersebut bertujuan agar masing-masing kelompok

dapat saling mengkoreksi pekerjaan kelompok lain dan memberikan komentar

tentang kekurangan dan kelebihan pekerjaan kelompok yang dikunjungi. Setelah

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

57

memperoleh informasi dan memberi komentar tamu undur diri kembali ke

kelompok masing-masing. Selanjutnya salah satu kelompok mempresentasikan

hasil temuan mereka kepada kelompok lain. Guru membahas dan megarahkan

siswa ke bentuk formal.

Pertemuan kedua diakhiri dengan mengerjakan tes yang sudah

dipersiapkan untuk mengukur hasil belajar siswa. Kegiatan pembelajaran diakhiri

dengan pemberian penghargaan oleh guru kepada kelompok yang mendapatkan

skor rata-rata tertinggi dan memberikan motivasi kepada siswa yang nilainya

masih rendah.

3) Observasi Guru dan Siswa

Observasi yang diterapkan kepada guru dan siswa merupakan salah satu

tindakan pembelajaran pada siklus I untuk mengukur keberhasilan penerapan

model pembelajaran kooperatif metode two stay two stray dalam pembelajaran

IPS. Observasi dilaksanakan saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

a) Analisis Data Hasil Observasi Guru

Keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif metode two stay

two stray dalam kegiatan pembelajaran diukur menggunakan lembar observasi

keterampilan guru dalam pembelajaran IPS yang dapat dilihat pada lampiran 10.

Hasil observasi keterampilan guru dalam metode two stay wto stray pada

penelitian siklus I pertemuan I dan II disajikan dalam tabel 4.5.

Tabel 4.5

Hasil Observasi Keterampilan Guru

Siklus I

Indikator Skor Penilaian

Pertemuan 1

Skor Penilaian

Pertemuan 2

Ya Tidak Ya Tidak

1. Membuka

pelajaran

1,2,3,5 4 1,2,3,4,

5

2. Menggali

pengetahuan siswa

7,9,10,

11,12

8 7,8,9,1

1

10,12

3. Membimbing

siswa kedalam

kelompok

heterogen melalui

penerapan metode

two stay two stray

6,13 6,13

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

58

4. Guru menyajikan

persoalan untuk

didiskusikan

14 14

5. Membimbing

siswa dalam

diskusi kelompok

melalui metode

two stay two stray.

15,17,

18,21,

22

16,19,

20,23,

24

15,17,1

8,20,21

,22

16,19,

23,24

6. Memberikan

penguatan dan

evaluasi

25,26 25,26

7. Menutup pelajaran 27 27

Skor Total 18 9 20 7

Kategori Baik Baik

Berdasarkan hasil observasi keterampilan guru dalam pembelajaran

kemudian dilakukan analisis data. Hasil analisis data observasi keterampilan guru

disajikan pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Analisis Data Observasi Keterampikan Guru

Siklus I Pertemuan I dan II

No Pertemuan Jumlah Skor Aspek Total

Skor

Persentase Kategori

I II III IV

1 1 3 4 9 2 18 66,7 Baik

2 2 4 5 9 2 20 74,1 Baik

Rata-Rata Siklus I Skor Observasi

Keterampilan Mengajar Guru

19 70,38 Baik

Berdasarkan tabel 4.6 pada pertemuan I jumlah skor hasil observasi guru

siklus I pertemuan I pada aspek I yaitu melakukan kegiatan pra pembelajaran

memperoleh jumlah skor 3, aspek II yaitu melakukan kegiatan membuka

pelajaran memperoleh jumlah skor 4, jumlah skor pada aspek III yaitu kegiatan

inti mendapatkan jumlah skor 9 dan jumlah skor pada aspek IV yaitu kegiatan

penutup adalah 2. Jumlah skor keempat aspek 18 dengan kategori baik. Pertemuan

II jumlah skor hasil observasi guru siklus I pertemuan II pada aspek I yaitu

melakukan kegiatan pra pembelajaran memperoleh jumlah skor 4, aspek II yaitu

melakukan kegiatan membuka pelajaran memperoleh jumlah skor 5, jumlah skor

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

59

pada aspek III yaitu kegiatan inti mendapatkan jumlah skor 9 dan jumlah skor

pada aspek IV yaitu kegiatan penutup adalah 2. Jumlah skor keempat aspek 20

dengan kategori baik. Berdasarkan analisis hasil lembar observasi yang diisi oleh

observer dapat disimpulkan rata-rata hasil observasi guru yaitu 19 dengan kategori

baik.

b) Analisis Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Untuk mengukur keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif

metode two stay two stray dalam kegiatan pembelajaran, dinggunakan lembar

observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS yang dapat dilihat pada

lampiran 10. Hasil observasi aktivitas siswa pada penelitian siklus I pertemuan I

dan II disajikan pada tabel 4.7 dan tabel 4.8.

Tabel 4.7

Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Siklus I Pertemuan I

Indikator Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

1. Pra

Pembelajaran

1,2,3 9

2. Membuka

Pelajaran

5,6 4,7 10

3. Kegiatan inti 8,10,11,12

18,19,20,

9,13,14,

15,16

17 33

4. Kegiatan

akhir

21 22 5

Total 20 30 8 58

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

60

Tabel 4.8

Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Siklus I Pertemuan II

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran kemudian

dilakukan analisis data. Hasil analisis data observasi aktivitas siswa pada siklus I

pertemuan I dan II disajikan pada tabel 4.9.

Tabel 4.9

Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa

Siklus I

No Pertemuan Jumlah Skor Aspek Total

Skor

Persentase Kategori

I II III IV

1 1 9 10 33 6 58 66 Baik

2 2 10 12 33 5 60 68 Baik

Rata-Rata Siklus I Skor Observasi

Pembelajaran Siswa

59 67% Baik

Berdasarkan tabel 4.9 pada pertemuan I jumlah skor hasil observasi siswa

siklus I pertemuan I pada aspek I yaitu melakukan kegiatan pra pembelajaran

memperoleh jumlah skor 9, untuk aspek II yaitu melakukan kegiatan membuka

Indikator Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

1. Pra

Pembelajaran

1,3 2 10

2. Membuka

Pelajaran

6 4,7 5 12

3. Kegiatan inti 10,11,12,

18,19,20

8,9,13,14

,15,16,17

33

4. Kegiatan

akhir

21 22 5

Total 16 36 8 60

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

61

pelajaran memperoleh jumlah skor 10, jumlah skor pada aspek III yaitu kegiatan

inti mendapatkan jumlah skor 33 dan jumlah skor pada aspek IV yaitu kegiatan

penutup adalah 6. Jumlah skor keempat aspek 58 dengan kategori baik. Pertemuan

II jumlah skor hasil observasi siswa siklus I pertemuan II pada aspek I yaitu

melakukan kegiatan pra pembelajaran memperoleh jumlah skor 10, untuk aspek II

yaitu melakukan kegiatan membuka pelajaran memperoleh jumlah skor 12,

jumlah skor pada aspek III yaitu kegiatan inti mendapatkan jumlah skor 33 dan

jumlah skor pada aspek IV yaitu kegiatan penutup adalah 5. Jumlah skor keempat

aspek 60 dengan kategori baik. Berdasarkan analisis hasil lembar observasi yang

diisi oleh observer dapat disimpulkan rata-rata hasil observasi siswa yaitu 59

dengan kategori baik.

c. Hasil Tindakan

1) Keaktifan Siswa

Saat dilaksanakan tindakan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif metode two stay two stray pada siklus I pertemuan I dan

pertemuan II, dilakukan observasi keaktifan siswa secara individu. Pengambilan

data dilakukan melalui atat ukur keaktifan siswa yang berupa lembar observasi

(lampiran 11) yang terdiri dari 7 indikator. Setiap indikator keaktifan siswa

tersebut memiliki nilai maksimal 4 (sesuai dengan descriptor) dengan kriteria:

4 : jika semua diskriptor muncul

3 : apabila ada 3 deskriptor muncul

2 : apabila ada 2 deskriptor muncul

1 : apabila ada 1 deskriptor muncul

1 : apabila tidak ada deskriptor yang muncul

Hasil observasi keaktifan siswa siklus I dapat dilihat pada tabel 4.10.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

62

62

Tabel 4.10

Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I

Indikator

Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1. Mempersiapkan diri

dalam menerima

pembelajaran. 2 2,5 2,5 2 3 3 2,5 2 3 2,5 2 2 3 3 3 3 3 3,5 4 3 2 2

2. Memperhatikan Media

yang digunakan guru 2 3 2 4 3 3 2 2,5 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3,5 3 3 3 2,5

3. Melaksanakan perintah

guru 2 2 3 2 3 4 3 2 3 3 2,5 2 3 3 3 2 4 4 3 2 3 2,5

4. Melakukan pembelajaran

dengan metode two stay two

stray 2 2,5 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3

1. Menanyakan hal-hal yang

belum dipahami 1,5 2 3 3 2 1,5 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 3 3

2. Menyimpulkan materi

bersama guru dan

melakukan refleksi terhadap

kegiatan yang telah

dilaksanakan 2 3 3 3 3 4 2,5 2 3 4 4 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 4

3. Mengerjakan soal

evaluasi. 2 3 3 3 4 4 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3,5 3 3

Skor Total 14,5 18 19,5 20 22 22,5 15 14,5 20 22,5 20,5 18 20 20 22 17 21 23,5 24 19,5 20 21

Kategori C B B B A A B C B A B B B B A B B A A B B B

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

63

63

Berdasarkan hasil observasi keaktifan siswa pada tabel 4.7, kemudian

dilakukan analisis data. Hasil analisis data keaktifan siswa terhadap IPS pada

siklus I disajikan dalam tabel 4.11.

Tabel 4.11

Observasi Keaktifan Siswa Siklus I

Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui skor rata-rata keaktifan siswa

pertemuan I dan pertemuan II. Berdasarkan tabel 4.8 diketahui tidak terdapat

siswa yang memiliki skor angka keaktifan dengan kriteria kurang, terdapat 2

siswa (9%)yang memiliki skor angka keaktifan dengan kriteria keaktifan cukup,

terdapat 14 siswa (64%)yang memiliki skor angka keaktifan dengan kriteria

keaktifan baik, dan terdapat 6 siswa (27%) yang mendapatkan skor dengan

kriteria penilaian sangat baik. Rata-rata skor angka keaktifan belajar IPS adalah

19,72, skor angka keaktifan belajar IPS tertinggi adalah 23,5 dan skor angka

keaktifan belajar IPS terendah adalah 14,5. Berdasarkan tabel 4.8 bila di buat

diagram lingkaran dapat dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Diagram Keaktifan Belajar IPS Siklus I

27%

64%

9% 0%

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Kriteria Penilaian Jumlah siswa Persentase

22≤ skor ≤ 28 = Sangat Baik (A) 6 27

15≤ skor < 22 = Baik (B) 14 64

8 ≤ skor < 15 = Cukup (C) 2 9

0 ≤ skor < 8 = Kurang (D) 0 0

Rata-rata skor keaktifan belajar IPS 19,72

Skor angka keaktifan belajar IPS tertinggi 23,5

Skor angka keaktifan belajar IPS terendah 14,5

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

64

Berdasarkan gambar 4.3 hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk

diagram lingkaran dapat dilihat bahwa pada diagram menunjukkan jumlah siswa

yang memiliki keaktifan belajar IPS cukup sebanyak 9%, siswa yang memiliki

keaktifan belajar dengan kriteria baik terhadap IPS sebanyak 64% dan siswa yang

memiliki keaktifan belajar dengan kriteria sangat baik sebanyak 27%. Persentase

siswa yang aktif dalam pembelajaran IPS meningkat jika dibandingkan dengan

tahap pra siklus hal tersebut dapat dilihat setelah pembelajaran menggunakan

model pembelajaran kooperatif metode two stay two stray.

2) Hasil Belajar IPS

Setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif metode two stay two stray pada siklus I pertemuan I dan

pertemuan II dilaksanakan tes untuk mengukur pemahaman siswa terhadap

materi. Alat yang digunakan untuk mengukur hasil belajar IPS siswa berupa

lembar evaluasi yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Siswa dikatakan tuntas

apabila mendapatkan nilai diatas KKM (≥62). Berdasarkan tes evaluasi yang

dilakukan oleh guru, diperoleh data nilai hasil belajar IPS, nilai hasil belajar IPS

siklus I disajikan pada tabel distribusi frekuensi 4.12.

Tabel 4.12

Distribusi Frekuensi Nilai IPS

Siklus I

Nilai Frekuensi Persentase

45-55 1 5%

56-66 6 27%

67-77 9 41%

78-88 6 27%

89-100 -

Jumlah 22 100%

Jumlah Siswa 22

Nilai Rata-rata 72,04

Nilai Tertiggi 85

Nilai Terendah 55

Tingkat ketuntasan 91%

KKM ≥62

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

65

Berdasarkan nilai hasil belajar siklus I maka data ketuntasan hasil belajar

IPS siklus I disajikan pada tabel 4.13.

Tabel 4.13

Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus I

Nilai Jumlah Siswa Persentase

≥62 20 91

63 2 9

Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas ada

20 siswa (91%) dan yang tidak tuntas ada 2 siswa (9%). Nilai rata-rata siswa

72,04, nilai tertinggi adalah 85 dan nilai terendah 55. Analisis hasil belajar pada

tabel 4.6 dapat dibuat diagram lingkaran yang disajikkan pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus I

Berdasarkan gambar 4.4 hasil analisis dalam bentuk diagram lingkaran

terlihat perbandingan jumlah siswa yang sudah tuntas belajar sebesar 91%.

Sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar sebesar 9%.

d. Hasil Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan

I dan II selanjutnya diadakan refleksi terhadap kegiatan dalam proses

pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi dan tes evaluasi yang

dilaksanakan pada siklus I. Tahap refleksi adalah tahap dimana dilakukan evaluasi

dari pelaksanaan tindakan pembelajaran dan dilaksanakan analisis data untuk

mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan, sehingga dapat ditentukan

apakah diperlukan siklus berikutnya atau tidak. Kelemahan dan kekurangan yang

91%

9%

Tuntas

Tidak tuntas

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

66

terjadi pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II. Adapun refleksi pada siklus 1

adalah sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran IPS meningkat

dari 64,9 pada pra siklus menjadi 72,04 pada siklus I. Persentase jumlah

siswa yang nilainya diatas KKM meningkat 50%, yang semula hanya 41% (9

siswa) menjadi 91% (20 siswa) dengan KKM ≥62.

2. Pembelajaran yang dilakukan guru menggunakan metode two stay two stray

dapat meningkan keaktifan belajar siswa. Berdasarkan data observasi

pembelajaran pra siklus terdapat 4 siswa dengan kriteria keaktifan kurang dan

19 siswa dengan kriteria keaktifan cukup, sedangkan dari data observasi

pembelajaran pada siklus I terdapat 2 siswa dengan kriteria keaktifan cukup

dan 14 siswa dengan kriteria keaktifan baik dan 6 siswa dengan kriteria

sangat baik.

3. Berdasarkan observasi keterampilan guru dalam pembelajaran IPS melalui

metode two stay two stray sudah baik dari observasi pra siklus karena guru

tidak lagi menggunakan metode ceramah sehingga guru sudah tidak lagi

menjadi pusat kegiatan pembelajaran. Guru lebih berperan sebagai fasilitator

yang membantu siswa menemukan sendiri pengetahuan pada mata pelajaran

IPS. Namun terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki pada siklus

II diantaranya guru menggunakan waktu dengan kurang efisien sehingga hasil

dari kunjung kelompok kurang optimal. Bahasa yang digunakan guru dan

siswa lebih dominan menggunakan bahasa jawa sehingga pada siklus II perlu

diperbaiki.

4. Dalam diskusi kelompok masih ada beberapa siswa yang pasif.

5. Terdapat beberapa siswa yang masih kurang tertib selama kegiatan

pembelajaran berlangsung. Seperti saat pembuatan kelompok ada beberapa

siswa yang protes dengan pembentukan kelompok heterogen yang telah

ditentukan oleh guru.

Berdasarkan kekurangan dan kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan

pembelajaran IPS melalui metode two stay two stray pada siklus I perlu diadakan

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

67

perbaikan untuk pelaksanaan tidakan pada siklus berikutnya yaitu pada siklus II,

maka hal-hal yang perlu diperbaiki pada tahap pelaksanaan siklus II adalah:

1. Guru lebih memperhatikan pembagian waktu agar kegiatan pembelajaran IPS

pada kelas VI melalui metode two stay two stray berjalan lebih efektif.

2. Guru membiasakan diri menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan

benar.

3. Guru menertibkan siswa saat pembuatan kelompok dan memberikan motivasi

kepada siswa bahwa siapapun yang menjadi anggota kelompok harus

menjunjung tinggi kekompakan.

4. Guru memotivasi siswa agar siswa lebih percaya diri dan memberikan

perhatian yang lebih kepada siswa yang pasif dengan cara memberikan

pertanyaan dan tugas.

4.3.3. Deskripsi Siklus II

Setelah melihat hasil refleksi dari siklus I, perencanaan pembelajaran pada

siklus II merupakan tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus I.

Siklus II akan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan.

a. Tahap Perencanaan

Seperti halnya siklus I, siklus II juga terdiri dari 2 pertemuan. Persiapan

yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II adalah:

1) Mempersiapkan silabus IPS kelas VI SD pada pokok bahasan globalisasi

pada kompetensi dasar menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan

dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia.

Pertemuan 1 membahas indikator tentang menjelaskan sikap siswa terhadap

globalisasi dan pertemuan ke 2 membahas indikator tentang menyebutkan

keuntungan dan kerugian adanya perusahaan asing di Indonesia.

2) Menyiapkan materi pembelajaran atau sumber belajar yang akan digunakan.

3) Merancang skenario pembelajaran dan membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

metode TSTS.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

68

4) Menyiapkan sarana dan prasarana serta membuat alat peraga untuk

mendukung pelaksanaan pembelajaran.

5) Menyiapkan lembar kegiatan siswa.

6) Menyiapkan lembar observasi keaktifan siswa serta lembar observasi

kegiatan guru dan siswa pada kegiatan pembelajaran.

7) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing anggota

terdiri dari 4 sampai 5 siswa dan setiap anggota kelompok harus heterogen

berdasarkan prestasi akademik siswa.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Pertemuan I

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa 22 April 2014, Pada

kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan melakukan apersepsi dengan

bertanya jawab kepada siswa tentang foto pagelaran wayang, guru bertanya

apakah siswa suka dengan pagelaran wayang. Sebagian besar siswa menjawab

tidak terlalu suka dengan pagelaran wayang, selain cerita dan bahasa yang sulit

untuk dipahami, pagelaran wayang sangat lama waktunya sehingga siswa merasa

mudah bosan bila diajak menonton wayang, kemudian guru mengaitkan jawaban

siswa dengan materi globalisasi yang akan dipelajari siswa yaitu tentang sikap

siswa terhadap globalisasi. Dilanjutkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Siswa sudah berada pada kelompok masing-masing pada kegiatan inti,

kemudian guru menjelaskan materi tentang sikap terhadap globalisasi secara

umum. Setelah guru menjelaskan materi, masing-masing kelompok

mendiskusikan LKS. Tidak seperti pada siklus I, pada siklus II semua siswa aktif

dalam kegiatan diskusi kelompok. Setelah diskusi kelompok selesai 2 siswa dari

masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke

kelompok lain dan dua siswa yang tinggal bertugas untuk mempresentasikan hasil

diskusi kepada tamu. Kegiatan kunjung kelompok tersebut bertujuan agar masing-

masing kelompok dapat saling mengkoreksi pekerjaan kelompok lain dan

memberikan komentar tentang kekurangan dan kelebihan pekerjaan kelompok

yang dikunjungi. Setelah memperoleh informasi dan memberi komentar tamu

undur diri kembali ke kelompok masing-masing. Selanjutnya salah satu kelompok

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

69

mempresentasikan hasil temuan mereka kepada kelompok lain. Guru membahas

dan megarahkan siswa ke bentuk formal.

Kegiatan akhir siswa mengerjakan soal tes kecil yang sudah dipersiapkan.

Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan pemberian penghargaan oleh guru kepada

kelompok yang mendapatkan skor rata-rata tertinggi.

2) Pertemuan II

Pelaksanaan pembelajaran pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis

24 April 2014. Pertemuan kedua peneliti telah menyusun rencana pembelajaran

yang lebih baik agar kekurangan pada pertemuan pertama dapat diperbaiki.

Kegiatan pada pertemuan kedua diawali dengan guru memberikan apersepsi, yaitu

guru memperlihatkan produk-produk luar negeri dan dalam negeri dan bertanya

kepada siswa kenapa produk luar negeri dapat masuk di Indonesia.

Siswa sudah berada pada kelompok masing-masing pada kegiatan inti,

kemudian guru menjelaskan materi tentang peran Indonesia pada era globalisasi.

Setelah guru menjelaskan materi, masing-masing kelompok mendiskusikan LKS.

Tidak seperti pada siklus I, pada siklus II semua siswa aktif dalam kegiatan

diskusi kelompok. Setelah diskusi kelompok selesai 2 siswa dari masing-masing

kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain dan dua

siswa yang tinggal bertugas untuk mempresentasikan hasil diskusi kepada tamu.

Kegiatan kunjung kelompok tersebut bertujuan agar masing-masing kelompok

dapat saling mengkoreksi pekerjaan kelompok lain dan memberikan komentar

tentang kekurangan dan kelebihan pekerjaan kelompok yang dikunjungi. Setelah

memperoleh informasi dan memberi komentar tamu undur diri kembali ke

kelompok masing-masing. Selanjutnya salah satu kelompok mempresentasikan

hasil temuan mereka kepada kelompok lain. Guru membahas dan megarahkan

siswa ke bentuk formal.

Seperti pada pertemuan pertama, pertemuan kedua diakhiri dengan siswa

mengerjakan tes yang sudah dipersiapkan untuk mengukur hasil belajar siswa.

Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan pemberian penghargaan oleh guru kepada

kelompok yang mendapatkan skor rata-rata tertinggi dan memberikan motivasi

kepada siswa yang nilainya masih rendah.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

70

3) Hasil Observasi Guru dan Siswa

Observasi yang diterapkan kepada guru dan siswa merupakan salah satu

tindakan pada siklus II untuk mengukur keberhasilan penerapan model

pembelajaran kooperatif metode two stay two stray.

Penentuan tinggi rendahnya hasil pengukuran lembar observasi

pembelajaran dengan model kooperatif metode two stay two stray menggunakan 4

kategori, yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang.

a) Analisis Data Hasil Observasi Guru

Lembar observasi keterampilan guru dalam pembelajaran IPS (Lampiran

10) digunakan untuk mengukur keberhasilan penerapan model `pembelajaran

kooperatif metode two stay two stray dalam kegiatan pembelajaran. Hasil

observasi keterampilan guru dalam pembelajaran IPS melalui metode two stay two

stray pada penelitian siklus II pertemuan I dan II disajikan pada tabel 4.14.

Tabel 4.14

Hasil Observasi Keterampilan Guru

Siklus II

Indikator Skor Penilaian

Pertemuan 1

Skor Penilaian

Pertemuan 2

Ya Tidak Ya Tidak

1. Membuka

pelajaran

1,2,3,4

5

1,2,3,4

5

2. Menggali

pengetahuan siswa

7,9,

10,11,

12

8 7,9,8,

10,11,

12

3. Membimbing

siswa kedalam

kelompok

heterogen melalui

penerapan metode

two stay two stray

6 13 6 13

4. Guru menyajikan

persoalan untuk

didiskusikan

14 14

5. Membimbing

siswa dalam

diskusi kelompok

melalui metode

15,16,

17,18,

19,20,

21,22,

15,16,1

7,18,19

,20,21,

22,23,2

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

71

two stay two stray. 23,24 4

6. Memberikan

penguatan dan

evaluasi

25,26 25,26

7. Menutup pelajaran 27 27

Skor Total 24 3 25 2

Kategori Baik Baik

Berdasarkan hasil observasi keterampilan guru dalam pembelajaran

kemudian dilakukan analisis data. Hasil analisis data observasi keterampilan guru

disajikan pada tabel 4.15.

Tabel 4.15

Observasi Guru Siklus II Pertemuan I dan II

No Pertemuan Jumlah Skor Aspek Total

Skor

Kategori

I II III IV

1 1 4 4 14 2 24 Sangat baik

2 2 4 5 14 2 25 Sangat baik

Rata-Rata Siklus I Skor Observasi Keterampilan

Mengajar Guru

24,5 Sangat baik

Berdasarkan tabel 4.15 pada pertemuan II jumlah skor hasil observasi guru

siklus II pertemuan I pada aspek I yaitu melakukan kegiatan pra pembelajaran

memperoleh jumlah skor 4, untuk aspek II yaitu melakukan kegiatan membuka

pelajaran memperoleh jumlah skor 4, jumlah skor pada aspek III yaitu kegiatan

inti mendapatkan jumlah skor 14 dan jumlah skor pada aspek IV yaitu kegiatan

penutup adalah 2. Jumlah skor keempat aspek 18 dengan kategori sangat baik.

Jumlah skor hasil observasi guru siklus II pertemuan II pada aspek I yaitu

melakukan kegiatan pra pembelajaran memperoleh jumlah skor 4, untuk aspek II

yaitu melakukan kegiatan membuka pelajaran memperoleh jumlah skor 5, jumlah

skor pada aspek III yaitu kegiatan inti mendapatkan jumlah skor 14 dan jumlah

skor pada aspek IV yaitu kegiatan penutup adalah 2. Jumlah skor keempat aspek

25 dengan kategori baik. Berdasarkan analisis hasil lembar observasi yang diisi

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

72

oleh observer dapat disimpulkan rata-rata hasil observasi guru yaitu 24,5 dengan

kategori sangat baik.

b) Analisis Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS (lampiran 10)

digunakan untuk mengukur keberhasilan penerapan model pembelajaran

kooperatif metode two stay two stray dalam kegiatan pembelajaran. Hasil

observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui metode two stay wto

stray pada penelitian siklus II pertemuan I dan II disajikan pada tabel 4.16 dan

4.17.

Tabel 4.16

Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Siklus II Pertemuan I

Indikator Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

1. Pra

Pembelajaran

3 1,2 11

2. Membuka

Pelajaran

6 4,7 5 12

3. Kegiatan inti 18 8,19 9,10,11,

12,13,14,

15,16,17,

20

48

4. Kegiatan

akhir

21 22 7

Total 4 18 56 78

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

73

Tabel 4.17

Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Siklus II Pertemuan II

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran kemudian

dilakukan analisis data. Hasil analisis data observasi aktivitas siswa pada siklus II

pertemuan I dan II disajikan pada tabel 4.18.

Tabel 4.18

Observasi Siswa Siklus II Pertemuan I dan II

No Pertemuan Jumlah Skor Aspek Total

Skor

Kategori

I II III IV

1 1 11 12 48 7 78 Sangat baik

2 2 12 14 48 7 81 Sangat baik

Rata-Rata Siklus I Skor Observasi Pembelajaran Siswa 79,5 Sangat baik

Berdasarkan tabel 4.18 pada pertemuan I jumlah skor hasil observasi siswa

siklus II pertemuan I pada aspek I yaitu melakukan kegiatan pra pembelajaran

memperoleh jumlah skor 11, untuk aspek II yaitu melakukan kegiatan membuka

pelajaran memperoleh jumlah skor 12, jumlah skor pada aspek III yaitu kegiatan

Indikator Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

1. Pra

Pembelajaran

1,2,3 12

2. Membuka

Pelajaran

4,6 5,7 14

3. Kegiatan inti 18 8,17 9,10,11,

12,13,14,

15,16,19,

20

48

4. Kegiatan

akhir

21 22 7

Total 2 15 64 81

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

74

inti mendapatkan jumlah skor 48 dan jumlah skor pada aspek IV yaitu kegiatan

penutup adalah 7. Jumlah skor keempat aspek 78 dengan kategori sangat baik.

Jumlah skor hasil observasi siswa siklus II pertemuan II pada aspek I yaitu

melakukan kegiatan pra pembelajaran memperoleh jumlah skor 12, untuk aspek II

yaitu melakukan kegiatan membuka pelajaran memperoleh jumlah skor 14,

jumlah skor pada aspek III yaitu kegiatan inti mendapatkan jumlah skor 48 dan

jumlah skor pada aspek IV yaitu kegiatan penutup adalah 7. Jumlah skor keempat

aspek 81 dengan kategori baik. Berdasarkan analisis hasil lembar observasi yang

diisi oleh observer dapat disimpulkan rata-rata hasil observasi siswa yaitu 79,5

dengan kategori sangat baik.

c. Hasil Tindakan

1) Keaktifan Siswa

Saat dilaksanakan tindakan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif metode two stay two stray pada pertemuan I dan

pertemuan II, dilakukan observasi keaktifan siswa secara individu. Pengambilan

data dilakukan melalui atat ukur keaktifan siswa yang berupa lembar observasi

(lampiran 11) yang terdiri dari 7 indikator. Setiap indikator keaktifan siswa

tersebut memiliki nilai maksimal 4 (sesuai dengan descriptor) dengan kriteria:

4 : jika semua diskriptor muncul

3 : apabila ada 3 deskriptor muncul

2 : apabila ada 2 deskriptor muncul

1 : apabila ada 1 deskriptor muncul

2 : apabila tidak ada deskriptor yang muncul

Hasil observasi keaktifan siswa dapat dilihat pada lampiran tabel 4.19.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

75

75

Tabel 4.19

Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II

Indikator

Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1. Mempersiapkan diri

dalam menerima

pembelajaran. 3,5 3 4 3 4 3 3,5 3 4 3,5 3,5 2,5 4 4 3,5 4 3 4 4 3,5 3 4

2. Memperhatikan Media

yang digunakan guru 3 3,5 3 3 3 4 3 3,5 3,5 4 2,5 2,5 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2,5

3. Melaksanakan perintah

guru 3,5 3 3 4 3,5 3 2,5 3,5 3,5 4 3 3 3 2,5 3 3 4 3 3 3,5 2 3,5

4. Melakukan pembelajaran

dengan metode two stay two

stray 3 2,5 3 3 3,5 3,5 3 2,5 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3,5 3 2,5 3 3

1. Menanyakan hal-hal yang

belum dipahami 3 3 4 2,5 4 3,5 3,5 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3,5 3 3 3 3,5

2. Menyimpulkan materi

bersama guru dan

melakukan refleksi terhadap

kegiatan yang telah

dilaksanakan 3,5 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3,5 3 3,5 4 3 4 4 4 4 3,5 3 3

3. Mengerjakan soal

evaluasi. 4 3,5 4 3,5 3,5 4 3,5 3,5 3 4 4 4 4 4 3,5 3,5 3 4 4 3,5 3,5 4

Skor Total 23,5 22,5 24 22 24,5 25 22 23 24 25,5 23,5 21 25,5 24,5 21 25,5 23 25 24 22,5 20,5 23,5

Kategori A A A A A A A A A A A B A A B A A A A A B A

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

76

76

Berdasarkan hasil observasi keaktifan siswa siklus II, hasil analisis data

data observasi keaktifan siswa terhadap IPS pada siklus II disajikan dalam tabel

4.20

Tabel 4.20

Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II

Berdasarkan tabel 4.20 dapat diketahui skor rata-rata keaktifan siswa

pertemuan I dan pertemuan II, tidak terdapat siswa yang memiliki skor angka

keaktifan 0≤ skor ≤ 8 dengan kriteria kurang, tidak terdapat siswa yang memiliki

skor angka keaktifan 9≤ skor ≤ 15 dengan kriteria keaktifan cukup, terdapat 3

siswa (14%) yang memiliki skor angka keaktifan 16≤ skor ≤ 23 dengan kriteria

keaktifan baik, dan terdapat 19 siswa (86%) yang mendapatkan skor dengan

kriteria penilaian sangat baik yaitu 24≤ skor ≤ 28. Rata-rata skor angka keaktifan

belajar IPS adalah 23,34, skor angka keaktifan belajar IPS tertinggi adalah 25,5

dan skor angka keaktifan belajar IPS terendah adalah 20,5. Berdasarkan tabel 4.14

bila di buat diagram lingkaran dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Diagram Keaktifan Belajar IPS Siklus II

86%

14% 0% 0%

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Kriteria Penilaian Jumlah siswa Persentase

22≤ skor ≤ 28 = Sangat Baik (A) 19 86

15≤ skor < 22 = Baik (B) 3 14

8 ≤ skor < 15 = Cukup (C) 0 0

0 ≤ skor < 8 = Kurang (D) 0 0

Rata-rata skor keaktifan belajar IPS 23,34

Skor angka keaktifan belajar IPS tertinggi 25,5

Skor angka keaktifan belajar IPS terendah 20,5

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

77

Berdasarkan gambar 4.5 terlihat bahwa pada diagram menunjukkan

jumlah siswa yang memiliki keaktifan belajar IPS baik sebanyak 14% dan siswa

yang memiliki keaktifan belajar dengan kriteria sangat baik terhadap IPS

sebanyak 86%. Terlihat bahwa tindakan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif metode two stay two stray persentase siswa yang aktif

dalam pembelajaran IPS meningkat jika dibandingkan dengan tahap siklus I.

2) Hasil Belajar IPS

Setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif metode two stay two stray pada siklus II pertemuan I dan

pertemuan II dilaksanakan tes untuk mengukur pemahaman siswa terhadap

materi. Alat yang digunakan untuk mengukur hasil belajar IPS siswa berupa

lembar evaluasi yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Siswa dikatakan tuntas

apabila mendapatkan nilai diatas KKM (≥62). Berdasarkan tes evaluasi yang

dilakukan oleh guru, diperoleh data nilai hasil belajar IPS, nilai hasil belajar IPS

siklus I disajikan pada tabel 4.21.

Tabel 4.21

Distribusi Frekuensi Nilai IPS

Siklus II

Nilai Frekuensi Persentase

45-55 - -

56-66 - -

67-77 2 9%

78-88 12 55%

89-100 8 36%

Jumlah 22 100%

Jumlah Siswa 22

Nilai Rata-rata 86,59

Nilai Tertiggi 95

Nilai Terendah 75

Tingkat ketuntasan 100%

KKM ≥62

Berdasarkan nilai hasil belajar siklus II maka data ketuntasan hasil belajar

IPS siklus II disajikan pada tabel 4.22.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

78

Tabel 4.22

Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus II

Nilai Jumlah Siswa Persentase

≥62 22 100

62 0 0%

Berdasarkan tabel 4.22 dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas ada

22 siswa (100%). Nilai rata-rata siswa 86,6, nilai tertinggi adalah 95 dan nilai

terendah 75. Analisis hasil tes pada tabel 4.22 bila dibuat diagram lingkaran dapat

dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4.6 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus II

Berdasarkan diagram 4.6 hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk

diagram lingkaran terlihat jelas perbandingan bahwa jumlah siswa yang sudah

tuntas belajar sebesar 100%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar sebesar

0%.

d. Hasil Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan

I dan II selanjutnya diadakan refleksi terhadap kegiatan dalam proses

pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi dan tes evaluasi yang

dilaksanakan pada siklus II. Adapun kekurangan dan kelemahan yang terjadi pada

siklus 1 adalah sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran IPS meningkat

dari 72,04 pada siklus I menjadi 86,6 pada siklus II. Persentase jumlah siswa

100%

0%

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

79

yang nilainya diatas KKM meningkat 9%, yang 91% (20 siswa) menjadi

100% (22 siswa) dengan KKM ≥62.

2. Pembelajaran yang dilakukan guru menggunakan metode two stay two stray

dapat meningkan keaktifan belajar siswa. Berdasarkan data observasi

keaktifan siswa dapat dilihat bahwa keaktifan siswa kelas VI pada mata

pelajaran IPS meningkat. Dari data observasi pembelajaran sikus I terdapat 2

siswa dengan kriteria keaktifan cukup, 14 siswa dengan kriteria keaktifan

baik dan 6 siswa dengan kriteria keaktifan sangat baik, sedangkan pada siklus

II terdapat 3 siswa dengan kriteria keaktifan baik dan 19 siswa dengan kriteria

keaktifan sangat baik.

3. Berdasarkan observasi keterampilan guru dalam pembelajaran IPS melalui

metode two stay two stray sudah sangat baik dari observasi pada siklus I

selain guru tidak lagi menggunakan metode ceramah sehingga guru sudah

tidak lagi menjadi pusat kegiatan pembelajaran dan berperan sebagai

fasilitator yang membantu siswa menemukan sendiri pengetahuan pada mata

pelajaran IPS. Alokasi waktu yang diberikan kepada siswa dalam kegiatan

pembelajaran sudah lebih baik dan tepat, selain itu guru juga sudah

menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

4. Seluruh siswa aktif dalam melaksanakan diskusi kelompok dan sudah tidak

terdapat siswa yang pasif dan siswa yang mendominasi kegiatan diskusi

kelompok

5. Melalui motivasi guru siswa sudah tidak melakukan protes terhadap

kelompok yang mereka dapatkan.

4.4. Hasil Analisis Data

4.4.1. Keaktifan Siswa

Observasi keaktifan siswa selama penelitian berlangsung yaitu pada pra

siklus, siklus I dan siklus II terdapat peningkatan-peningkatan kearah perbaikan,

peningkatan tersebut dapat dilihat berdasarkan analisis deskriptif komparatif yang

membandingkan skor keaktifan siswa pra siklus, siklus I dan siklus II. Lebih jelas

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

80

tentang peningkatan-peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS pra

siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.23.

Tabel 4.23

Keaktifan Siswa Pra siklus, Siklus I dan Siklus II

Skor angka keaktifan siswa Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Frek % Frek % Frek %

22≤ skor ≤ 28 = Sangat Baik (A) 0 0 6 27 19 86

15≤ skor < 22 = Baik (B) 0 0 14 64 3 14

8 ≤ skor < 15 = Cukup (C) 19 86 2 9 0 0

0 ≤ skor < 8 = Kurang (D) 3 14 0 0 0 0

Jumlah 22 100 22 100 22 100

Berdasarkan tabel 4.23 dapat diketahui bahwa pada pra siklus tidak

terdapat siswa yang berada pada kriteria baik. Pada siklus I diketahui bahwa

frekuensi keaktifan siswa yang berada pada kriteria baik meningkat menjadi 14

siswa (64%) dan pada kriteria sangat baik ada 6 siswa (27%). Pada siklus II

diketahui bahwa frekuensi keaktifan siswa yang berada pada kriteria baik ada 3

siswa (14%) dan pada kriteria sangat baik ada 19 siswa (86%). Hal ini

membuktikan bahwa penggunaan model kooperatif metode two stay two stray

dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa terhadap IPS. Keaktifan belajar IPS

pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat dibuat diagram batang yang disajikan pada

gambar 4.7.

Gambar 4.7 Diagram Rekapitulasi Keaktifan Siswa Terhadap Mata

Pelajaran IPS Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

0

5

10

15

20

pra siklus siklus I siklus II

Kriteria kurang

Kriteria cukup

Kriteria baik

Kriteria sangat

baik

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

81

Berdasarkan gambar 4.7 dapat diketahui bahwa keaktifan belajar siswa

dari pra siklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Pada pra siklus tidak

terdapat siswa yang berada pada kriteria baik. Pada siklus I yang berada pada

kriteria baik ada 14 siswa (27%) dan yang berada pada kriteria sangat baik ada 6

siswa (27%). Pada siklus II ada 3 siswa (14%) yang berada pada kriteria baik dan

yang berada pada kriteria sangat baik ada 19 siswa (86%)

4.4.2. Hasil Belajar IPS

Pembelajaran selama penelitian berlangsung terdapat peningkatan-

peningkatan ke arah perbaikan, peningkatan tersebut dapat dilihat berdasarkan

analisis deskriptif komparatif yang membandingkan skor keaktifan siswa pra

siklus, siklus I dan siklus II.lebih jelas tentang peningkatan-peningkatan hasil

belajar siswa dari pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.24.

Tabel 4.24

Ketuntasan Hasil Belajar IPS

Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II

Frek % Frek % Ftek %

≥62 9 41 20 91 22 100

62 13 59 2 9 0 0

Jumlah 22 100 22 100 22 100

Berdasarkan tabel 4.24 hasil belajar IPS dapat dilihat adanya peningkatan

jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPS terbukti untuk klasifikasi

tuntas, pada pra siklus terdapat 9 (41%) yang tuntas, siklus I terdapat 22 siswa

(90%) yang tuntas, siklus II terdapat 22 siswa (100%) tuntas. Tabel 4.12

membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif

metode two stay two stray dapat meningkatkan hasil belajar IPS 100% tuntas.

Hasil belajar belajar IPS pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat dibuat diagram

batang yang disajikan pada gambar 4.7.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

82

Gambar 4.8 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPS Pra Siklus, Siklus I,

Siklus II

4.5. Pembahasan

Dari uraian hasil belajar pra siklus, siklus I dan siklus II tampak

peningkatan hasil belajar. Tindakan kelas dengan menggunakan metode two stay

two stray pada mata pelajaran IPS materi globalisasi di kelas VIB SDN 1 Jeruk

telah mencapai keberhasilan ketuntasan klasikal 100%. Hal ini disebabkan karena

metode two stay two stray merupakan metode pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran kooperatif artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama

dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai suatu kelompok atau satu tim.

Salvin (Trianto, 2009) mengatakan bahwa belajar kooperatif menekankan pada

tujuan dan kesuksesan kelompok yang hanya dapat dicapai jika semua anggota

kelompok mencapai tujuan atau penguasaan materi. Menurut (Lie, 2008), Struktur

two stay two stray yaitu salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang memberikan

kesempatan kepada kelompok membagikan hasil dan informasi kepada kelompok

lain (Lie, 2008). Pembagian informasi kepada kelompok lain bertujuan untuk

saling membabtu antara teman satu kelompok dan lain kelompok untuk mencapai

ketuntasan dalam pemahaman materi.

Metode two stay two stray juga dapat meningkatkan keaktifan belajar

siswa pada mata pelajaran IPS materi globalisasi. Hal ini disebabkan metode two

stay two stray merupakan metode pembelajaran yang mengarahkan siswa agar

0

5

10

15

20

25

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Tuntas

Tidak tuntas

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk sebanyak 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

83

lebih aktif. Siswa berkunjung ke kelompok lain untuk memberikan komentar

kepada hasil kerja kelompok lain, sedangkan siswa yang tinggal bertugas untuk

mempresentasikan hasil kerja kepada kelompok yang berkunjung. Pembelajaran

kooperatif two stay two stray dapat megarahkan siswa untuk lebih aktif, siswa

terlibat langsung dalam proses pembelajaran, baik dalam berdiskusi, tanya jawab,

mencari jawaban, menjelaskan dan menyimak materi yang dijelaskan oleh teman

(Lie: 2008).

Hasil penelitian ini relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan Kirniati

(2012) yang berjudul “Penggunaan Metode Kooperatif Tipe Two Stay - Two Stray

Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Ikhtisar

Dan Laporan Keuangan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Di SMA Negeri 2

Salatiga” disimpulkan bahwa penerapan metode kooperatif tipe two stay – two

stray untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar, minat belajar siswa terhadap

pelajaran ikhtisar dan laporan keuangan setelah dilakukan tindakan dengan

menggunakan metode kooperatif tipe two stay-two stray mengalami peningkatan

dalam keaktifan rata-rata 25,1%, dan hasil belajar rata-rata meningkat 71,88%.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

Dwi Rahayu (2012) yang berjudul “Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil

Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS Pada Pokok Bahasan

Kubus dan Balok Kelas VIIIB SMP N 8 Salatiga Semester II Tahun Ajaran

2011/2012” disimpulkan bahwa penerapan model kooperatif tipe two stay – two

stray mengalami peningkatan. Hal ini terlihat pada kondisi awal pra siklus yang

menunjukkan persentase hasil belajar siswa 26,66% tuntas, pada siklus I 66,67%

siswa yang tuntas, pada siklus II terjadi peningkatan yaitu 93,33% dan pada siklus

I dan siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu 60%, kemudian untuk

melihat peningkatan keaktifan belajar siswa pada pra siklus hanya 33,33%, dan

pada siklus I yaitu 56,94%, selanjutnya siklus II yaitu 80,55%. Hal tersebut dapat

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

pokok bahasan kubus dan balok kelas VIII B SMP Negeri 8 Salatiga.