Top Banner
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini pelaksanaan tindakan akan diuraikan dalam empat subba yaitu kondisi awal siklus 1, siklus 2 serta pembahasan siklus 1 dan siklus 2. Subbab kondisi awal siswa termasuk kedalam hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukan tindakan penelitian. Kemudian pada subbab siklus 1 dan siklus 2 akan membahas tentang rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, hasil tindakan, dan refleksi. Pada subbab pembahasan antar siklus 1 dan siklus 2 akan membahas tentang perbandingan pelaksanaan dan hasil dari siklus 1 dan siklus 2. 4.1.2 Sebelum tindakan Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Candirejo 02 kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu melakukan observasi dikelas saat pembelajaran IPA berlangsung. Kemudian dilakukan wawancara dengan guru kelas V untuk mengetahui kondisi kelas, serta hasil belajar siswa. Setelah melakukan observasi dan wawancara dengan guru, ditemukan permasalahan bahwa hasil belajar pada mata pelajaran IPA masih rendah siswa belum mampu mencapai KKM yang telah ditentukan. Hal ini terjadi karena pemahaman siswa terhadap konsep IPA masih kurang dikarenakan guru belum menggunakan media pembelajaran secara optimal. Berdasarkan hasil belajar nilai ulangan, hasil belajar siswa masih banyak yang kurang atau belum mampu mencapai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah untuk mata pelajaran IPA yaitu ≥ 70. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai Ulangan Tengah Semester (UAS) pada semester 1 tahun ajaran 2015/2016 siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (70) yang telah ditetapkan dilihat pada tabel 4.1.
30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

Apr 11, 2019

Download

Documents

nguyenbao
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Pelaksanaan Tindakan

Pada bagian ini pelaksanaan tindakan akan diuraikan dalam empat subba

yaitu kondisi awal siklus 1, siklus 2 serta pembahasan siklus 1 dan siklus 2.

Subbab kondisi awal siswa termasuk kedalam hasil belajar pada mata pelajaran

IPA sebelum dilakukan tindakan penelitian.

Kemudian pada subbab siklus 1 dan siklus 2 akan membahas tentang

rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, hasil tindakan, dan refleksi. Pada subbab

pembahasan antar siklus 1 dan siklus 2 akan membahas tentang perbandingan

pelaksanaan dan hasil dari siklus 1 dan siklus 2.

4.1.2 Sebelum tindakan

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Candirejo 02 kecamatan

Tuntang, Kabupaten Semarang. Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu

melakukan observasi dikelas saat pembelajaran IPA berlangsung. Kemudian

dilakukan wawancara dengan guru kelas V untuk mengetahui kondisi kelas, serta

hasil belajar siswa.

Setelah melakukan observasi dan wawancara dengan guru, ditemukan

permasalahan bahwa hasil belajar pada mata pelajaran IPA masih rendah siswa

belum mampu mencapai KKM yang telah ditentukan. Hal ini terjadi karena

pemahaman siswa terhadap konsep IPA masih kurang dikarenakan guru belum

menggunakan media pembelajaran secara optimal.

Berdasarkan hasil belajar nilai ulangan, hasil belajar siswa masih banyak

yang kurang atau belum mampu mencapai KKM yang telah ditentukan oleh

sekolah untuk mata pelajaran IPA yaitu ≥ 70. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai

Ulangan Tengah Semester (UAS) pada semester 1 tahun ajaran 2015/2016 siswa

belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (70) yang telah ditetapkan dilihat

pada tabel 4.1.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

39

Tabel 4.1

Total Jumlah dan Persentase Ketuntasan Belajar Mata Pelajaram IPA

Siswa Kelas V SD Negeri Candirejo 02 Kecamatan Tuntang

Tahun Ajaran 2015/2016

Sebelum Tindakan

No Nilai Sebelum Tindakan

Keterangan

Jumlah siswa (%)

1 < 70 12 70.24% Belum tuntas

2 ≥ 70 5 29.76% Tuntas

Jumlah 17 100%

Rata-rata 62

Nilai tertinggi 85

Nilai terendah 45

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah siswa belum mencapai

ketuntasan < 70 adalah 12 siswa atau 70.24%, sedangkan jumlah siswa yang

mencapai ketuntasan ≥ 70 adalah 5 siswa atau 29.76%. Hasil ini memberikan

gambaran bahwa perlu dilakukan tindakan untuk memperbaiki ketuntasan belajar

IPA guna mencapai kriteria yang ditetapkan sekolah yaitu minimal 80% dari total

siswa tuntas dengan KKM = 70

Sebelum tindakan, nilai rata-rata yang diperoleh adalah sebesar 62 dengan

nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 45. Berdasakan tabel 4.1 nilai mata pelajaran

IPA pada kondisi awal dapat digambarkan dalam bentuk digaram 4.1 berikut ini

Gambar 4.1

Diagram Lingkaran Persentase Ketuntasan Belajar Pra Siklus

Siswa Kelas V SD Negeri Candirejo 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2015/2016

29.76%

70.24%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

Tuntas tidak Tuntas

persentase

Tuntas

tidak Tuntas

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

40

Berdasarkan hasil IPA yang masih rendah, maka peneliti merasa perlu

mengadakan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran IPA dengan

menggunakan model Contextual Teaching and Learning dalam upaya untuk

meningkatkan hasil belajar IPA dikelas V melalui penelitian tindakan kelas yang

akan dilaksanakan sebanyak dua siklus yang masing-masing terdiri dari dua

pertemuan.

4.1.3 Siklus 1

Pada subbab siklus 1 ini akan menguraikan tentang rencana tindakan,

pelaksanaan tindakan, hasil tindakan, dan refleksi.kegiatan pada siklus 1 akan

dilaksanakan dalam dua pertemuan masing pertemuan berlangsung selama 35

menit.

4.1.3.1 Rencana Tindakan

Pada tahap subbab ini rencana tindakan akan menjelaskan tentang rencana

pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti bersama guru kelas V

yaitu ibu Dewi Kurniawati S.Pd sebagai kolaborator, perencanaan ini dilakukan

sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran dilakukakan dengan model

Contextual Teaching and Learning.

a. Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama kegiatan perencanaan yang dilakukan adalah

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model

Contextual Teaching and Learning. Penyusunan RPP didiskusikan bersama ibu

Dewi Kurniawati, S.Pd selaku guru kelas V dan sebgai guru kolaborator.

Diskusi yang dilakukan bersama kolaborator membahsa tentang penentuan

standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, media,

serta waktu penelitian. Diskusi dilakukan untuk kelancaran peneliti yang

disesuaikan dengan kalender akademik sekolah yang telah ditetapkan.

Berdasarkan RPP yang telah disusun, pada pertemuan pertama materi yang

akan diajarkan adalah tentang sifat-sifat cahaya yang meliputi sifat cahaya

merambat lurus, dan sifat cahaya dapat dipantulkan. Peneliti juga menyiapkan

perlengkapan pembelajaran yaitu sifat-sifat cahaya. Sifat cahaya yang digunakan

adalah sifat cahaya merambat lurus dengan menggunakan senter sebagai

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

41

medianya, kemudian sifat cahaya dapat diapntulkan menggunakan cermin datar,

cermin cembung dan cerming cekung.

Selain media pembelajaran, peneliti juga mempersiapkan lembar observasi

kegiatan guru dan lembar observasi kegaiatan siswa sesuai dengan model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning. Lembar observasi kegiatan guru

dan siswa digunakan untuk memeriksa keterlaksanaan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning yang sudah dilaksakan dikelas.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua meruapakn tindak lanjut dari pertemuan pertama yang

membedakan adalah materi yang akan dipelajari. Tetapi materi ini masih

berkaitan dengan materi pada pertemuan pertama yaitu sifat cahaya dapat

diuraikan dan sifat cahaya dapat dibiaskan.

Pada pertemuan kedua peneliti juga berkolaborasi dengan guru kelas V

untuk mendiskusikan penyusunana RPP menggunakan model Contextual

Teaching and Learning. Diskusi yang dilakukan meliputi standar

kompetensi,kompetensi dasar, indikator, tujan pembelajaran, media yang akan

digunakan serta penentuan waktu untuk melakukan penelitian.

Peneliti juga menyiapkan perlengkapam seperto media yang akan

digunakan dalam proses pembelajaran yaitu contoh-contoh benda yang bisa

digunakan untuk membuktikan sifat cahaya yang dapat diuraikan dan yang dapat

dibiaskan.

Selain mempersiapkan media peneliti juga mempersiapkan lembar

observasi kegiatan guru dan siswa sesuai dengan model Contextual Teaching and

Learning yang diberikan kepada observer yaitu ibu Husnul Khotimah S.Pd.

peneliti juga mempersiapkan soal evaluasi berupa soal pilihan ganda sebanyak 20

soal yang akan diberikan kepada siswa pada akhir pertemuan kedua atau akhir

siklus 2. Soal disusun berdasarkan materi yang sudah dipelajari pada pertemuan

pertama dan pertemuan kedua.

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Subbab pelaksanaan tindakan mendeskripsikan tentang proses pelaksanaan

dari awal kegiatan sampai penutup. Berikut rincian pelaksanaan tindakan siklus 1:

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

42

a. Pertemuan Pertama

Pelaksaaan tindakan pada siklus 1 pertemuan dilaksakan pada hari selasa

tanggal 12 April 2016 pukul 10.10 WIB oleh ibu Dewi Kurniawati S.Pd selaku

guru kelas V dan sebagai kolaborator. Guru yang menjadi observer untuk

mengamati kegiatan guru dan siswa adalah ibu Husnul Khotimah S.Pd selaku

guru kelas VI.

Kegiatan pembelajaran terdiri dari empat kegiatan yaitu kegiatan pra

pembelajaran, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Kegiatan pra

pembelajaran dimulai dengan guru menyiapkan ruang, alat, dan media

pembelajaran. Siswa menyiapkan perlengkapan pembelajaran serta mengatur

tempat duduk siswa. Kegiatan pendahuluan dimulai dengan mengucapkan salam

kepada siswa, dilanjutkan dengan memeriksa kehadiran siswa. Guru juga

memeriksa kesiapan siswa dengan bertanya kepada siswa serta kembali

memeriksa perlengkapan siswa. Selanjutnya guru menyampaikan apersepsi

kepada siswa dengan bertanya “Anak-anak siapa yang sebelum berangkat

kesekolah bercermin terlebih dahulu? Bercermin menggunakan apa?

Bagaimanakah bayangan pada cermin itu? Siswa menjawab pertanyaan guru,

beberapa jawaban antara lain saya, cermin datar, dan sama dengan aslinya.

Setelah menyampaikan apersepsi guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang

akan dilakukan. Guru menjelaskan bahwa hari ini akan mempelajari tentang sifat-

sifat cahaya yaitu cahaya dapat merambat lurus dan cahaya dapat dipantulkan

menggunakan model Contextual Teaching and Learning.

Dalam kegiatan inti: peserta didik dihadapkan pada pengalaman konkret

tentang sifat-sifat cahaya, selanjutnya peserta didik diharapkan dapat menemukan

topik yang akan dipelajari baik secara eksperimen maupun noneksperimen.

Kemudian guru bertanya kepada siswa apa yang telah diketahui tentang materi

sifat-sifat cahaya yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Selanjutnya guru

membagi siswa dalam 4 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa dalam satu

kelompok. Guru juga mempraktikkan tentang sifat cahaya merambat lurus dengan

menggunakan senter didepan siswa. Guru membimbing setiap kelompok dalam

melakukan praktik tentang sifat cahaya dapat dipantulkan menggunakan cermin

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

43

datar, cermin cekung, dan cermin cembung. Siswa bersama kelompok bekerja

sama untuk mendiskusikan tentang hasil praktik yang telah dilakukan dengan

mengisi lembar kerja siswa.

Pada kegiatan ini beberapa anak terlihat kesulitan dalam mengisi lembar

kerja siswa dan sulit bekerja sama di dalam kelompok. Pada tahap ini juga siswa

diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya didepan

kelas.setiap kelompok secara bergantian maju kedepan untuk memprsentasikan

hasil diskusi kelompoknya. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain

untuk bertanya berkaitan dengan hasil diskusi dan praktik yang telah dilakukan.

Selanjutnya guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang apa yang apa yang

sudah dipelajari. Guru menunjukkan beberapa siswa dan bertanya tentang materi

yang telah dipelajari, dan guru melakukan penilaian terhadap siswa.

Pada kegiatan penutup, guru bersama siswa membuat rangkuman tentang

apa yang sudah dipelajari. Guru juga memebrikan tindak lanjut berupa tugas

kepada siswa untuk mempelajari materi selanjuntnya. Guru mengakhiri kegiatan

pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.

b. Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan siklus 1 pertemuan kedua dilaksanakan pada senin

tanggal 18 April 2016 pukul 09.00-10.10 oleh ibu Dewi Kurniawati S,Pd guru

kelas V dan sebagai kolaborator. Guru yang menjadi observer untuk mengamati

kegiatan guru dan siswa adalah ibu Husnul Khotimah S.Pd selaku guru kelas VI.

Kegiatan pembelajaran terdiri dari empat kegiatan yaitu kegiatan pra

pembelajaran, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Kegiatan pra

pembelajaran dimulai dengan guru menyiapkan ruang, alat, dan media

pembelajaran. Siswa menyiapkan perlengkapan pembelajaran serta mengatur

tempat duduk siswa.

Kegiatan pendahuluan dimulai dengan mengucapkan salam kepada siswa,

dialnjutkan dengan memeriksa kehadiran siswa. Guru juga memeriksa kesiapan

siswa dengan bertanya kepada siswa serta kembali memeriksa perlengkapan

siswa.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

44

Selanjutnya guru menyampaikan apersepsi kepada siswa dengan bertanya

“Anak-anak siapa yang pernah melihat pelangi? Kapan kita bisa melihat pelangi?

Siswa menjawab pertanyaan guru, beberapa jawaban antara saya, setelah habis

hujan, tetapi ada juga yang menjawab melihat pelangi pada malam hari dan siang

hari. Guru juga menyampaiakan tujuan pembelajaran kepada siswa bahwa hari ini

akan mempelajari tentang sifat cahaya dapat diuraikan dan dapat dibiaskan.

Pada kegiatan inti: peserta didik dihadapkan pada pengalaman konkret

tentang sifat-sifat cahaya yang dapat dibiaskan dan diuraikan, selanjutnya siswa

diharapkan dapat menemukan topik yang akan dipelajari baik secara eksperimen

maupun noneksperimen. Guru juga bertanya kepada siswa kepada siswa tentang

materi sifat-sifat cahaya yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Selanjutnya

guru membagi siswa dalam 4 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa dalam

satu kelompok. Guru meminta salah satu siswa untuk menjadi model dalam

pembelajaran yaitu mempraktikkan sifat-sifat cahaya dapat diuraikan melalui

menggunakan CD bekas sebagai contoh dari dispersi cahaya putih menjadi

pelangi sederhana. Guru bertanya kepada siswa sifat apa yang terdapat pada

percobaan yang telah dilakukan. Kemudia selanjutnya guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama untuk mempraktikkan sifat-sifat

cahaya yang dapat dibiaskan menggunakan air, uang logam dan gelas bening,

siswa juga mencatat hasil percobaannya pada lembar kerja siswa didiskusikan

bersama kelompoknya.

Pada kegiatan ini masih beberapa anak terlihat kesulitan dalam mengisi

lembar kerja siswa dan sulit bekerja sama di dalam kelompok. Siswa diberi

kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya didepan kelas,

setiap kelompok secara bergantian maju kedepan untuk memprsentasikan hasil

diskusi kelompoknya. Guru juga memberikan kesempatan kepada kelompok lain

untuk bertanya berkaitan dengan hasil diskusi dan praktik yang telah dilakukan.

Selanjutnya guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang apa yang sudah

dipelajari. Kemudian tahap selanjutnya guru melakukan penilaian terhadap siswa.

Pada kegiatan penutup, guru bersama siswa merangkum pembelajaran

yang telah dilakukan, stelah itu guru memberikan tindak lanjut berupa soal

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

45

evaluasi. Siswa mengerjakan dengan baik, setelah selesai siswa mengumpulkan

kedepan kelas dan guru megakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam

penutup.

4.1.3.3 Hasil Tindakan

Pada subbab ini akan menguraikan tentang hasil tindakan siklus 1 berupa

hasil analisis data dari lembar observasi kegiatan guru dan siswa sesuai dengan

model Contextual Teaching and Learning serta hasil belajar siswa yang diperoleh

dari nilai soal evaluasi.

a. Hasil Analisis Observasi

1) Pertemuan Pertama

Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan model

Contextual Teaching and Learning. Pada pertemuan pertama, observasi dilakukan

oleh teman sejawat ibu Dewi Kurniawati S.Pd yaitu ibu Husnul Khotimah S.Pd

yang mengisi lembar observasi sesuai dengan keterlaksanaan model Contextual

Teaching and Learning.

Analisis hasil dari lembar observasi terhadap kegiatan guru dan siswa

sesuai dengan model Contextual Teaching and Learning disajikan dalam berikut

ini:

Tabel 4.2

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus 1 Pertemuan Pertama

No Indikator Butir

Pengamatan

Hasil Observasi

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 2 2 0

2 Kegiatan Pendahuluan 7 6 1

3 Kegiatan Inti 17 12 5

4 Kegiatan Penutup 3 2 1

Jumlah 29 22 7

Berdasarkan tabel 4.3 dapat ditarik kesimpulan bahwa dari empat indikator

kegiatan pembelajaran terdapat beberapa kegiatan yang belum dilakukan oleh

guru. Dari keseluruhan 29 butir pengamatan, 22 butir pengamatan sudah

terlaksana dan terdapat 2 butir pengamatan yang belum terlaksana.

Hasil pengamatan kegiatan guru secara umum sudah terlaksana dengan

baik sesuai dengan model Contextual Teaching and Learning namun masih

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

46

terdapat beberapa kegiatan guru yang belum terlaksana sesuai dengan RPP yang

telah dibuat pada pertemuan pertama.

Pada kegiatan inti guru tidak menjelaskan langkah-langkah kegiatan

pembelajaran menggunakan model Contextual Teaching and Learning guru

kurang memperhatikan siswa pada saat bekerja sama dalam kelompok. Pada saat

siswa memprsentasikan guru belum memberikan kesempatan kepada kelompok

lain untuk bertanya atau menambahkan hasil diskusi kelompok lain.

Tabel 4.3

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan Pertama

No Indikator Butir

Pengamatan

Hasil Observasi

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 2 2 0

2 Kegiatan Pendahuluan 7 6 1

3 Kegiatan Inti 17 10 7

4 Kegiatan Penutup 3 2 1

Jumlah 29 20 9

Berdasarkan Tabel 4.3 hasil observasi kegiatan siswa pertemuan pertama,

dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan pembelajaran terdapat

beberapa kegiatan yang belum dilakukan oleh siswa dalam proses belajar

mengajar. Dari keseluruhan 29 butir pengamatan 20 butir pengamatan sudah

terlaksana dan terdapat 9 butir pengamatan yang belum terlaksana.

Dari hasil pengamatan kegiatan siswa secara umum pembelajaran sudah

terlaksana dengan baik sesuai dengan model Contextual Teaching and Learning

namun dalam proses belajar mengajar siswa masih kurang aktif dalam mengikuti

proses belajar mengajar.

Ada beberapa kegiatan yang belum nampak yang dilakukan oleh guru

kepada siswa yaitu siswa tidak dijelakan langkah-langkah pembelajaran sesuai

dengan model Contextual Teaching and Learning. Pada kegiatan inti ada

beberapa siswa yang kesulitan dalam bekerja sama dalam kelompok sehingga

dengan demikian kerja kelompok tidak dapat sepenuhnya terlaksana dengan baik.

Pada saat kelompok lain mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya

terdapat banyak siswa yang sibuk sendiri, menganggu temannya, sehingga kurang

memperhatikan temannya yang sedang presentasi. Siswa juga belum aktif

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

47

menanggapi prsentasi kelompok jika diberikan kesempatan oleh guru setiap akhir

presentasi kelompok.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua yang menjadi observer adalah teman sejawatnya ibu

Dewi Kurniawati S.Pd yaitu ibu Husnul Khotimah S.Pd yang mengisi lembar

observasi sesuai dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning.

Tujuan dari observasi adalah untuk mengamati keterlaksanaan kegiatan

pembelajaran yang telah ditentukan.

Berikut ini akan hasil analisis lembar observasi guru dan siswa yang akan

disajikan dalam tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus 1 Pertemuan Kedua

No Indikator Butir

Pengamatan

Hasil Observasi

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 2 2 0

2 Kegiatan Pendahuluan 7 6 1

3 Kegiatan Inti 17 15 2

4 Kegiatan Penutup 3 3 0

Jumlah 29 26 3

Berdasarkan tabel 4.5 dapat ditarik analisis bahwa hasil observasi pada

pertemuan kedua, bahwa dari empat indikator kegiatan pembelajaran terdapat

beberapa kegiatan yang belum dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar

dikelas. Dari keseluruhan 29 butir pengamatan 26 butir pengamatan sudah

terlaksana dan terdapat 3 butir pengamatan yang belum terlaksana.

Dari hasil pengamatan kegiatan guru secara umum sudah terlaksana

dengan baik sesuai dengan model Contextual Teaching and Learning. Walaupun

masih terdapat beberapa kegiatan guru yang belum terlaksana. Beberapa kegiatan

guru yang belum dilakukan pada kegaiatan awal adalah tidak memeriksa kesiapan

siswa, tidak menyampaikan langkah-langkah pembelajaran serta tujuan

pembelajaran.

Pada kegiatan inti guru kegiatan pembelajaran menggunakan model

Contextual Teaching and Learning guru sudah memperhatikan siswa pada saat

bekerja sama dalam kelompok namun kurang adanya interaksi dari siswa terhadap

media yang digunakan. Pada saat siswa memprsentasikan guru sudah memberikan

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

48

kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya atau menambahkan hasil

diskusi kelompok lain namun masih beberapa anak belum berani mengungkapkan

pendapatnya.

Tabel 4.5

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus 1 Pertemuan Kedua

No Indikator Butir

Pengamatan

Hasil Observasi

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 2 2 0

2 Kegiatan Pendahuluan 7 6 1

3 Kegiatan Inti 17 13 4

4 Kegiatan Penutup 3 2 1

Jumlah 29 23 6

Berdasarkan Tabel 4.5 hasil observasi kegiatan siswa pertemuan pertama,

dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan pembelajaran terdapat

beberapa kegiatan yang belum dilakukan oleh siswa dalam proses belajar

mengajar. Dari keseluruhan 29 butir pengamatan, 23 butir pengamatan sudah

terlaksana dan terdapat 6 butir pengamatan yang belum terlaksana.

Dari hasil pengamatan kegiatan siswa secara umum pembelajaran sudah

terlaksana dengan baik sesuai dengan model Contextual Teaching and Learning

namun dalam proses belajar mengajar siswa masih kurang aktif dalam mengikuti

proses belajar mengajar.

Ada beberapa kegiatan yang belum nampak yang dilakukan oleh guru

kepada siswa yaitu siswa tidak dijelakan langkah-langkah pembelajaran sesuai

dengan model Contextual Teaching and Learning. Pada kegiatan inti ada

beberapa siswa yang kesulitan dalam bekerja sama dalam kelompok sehingga

dengan demikian kerja kelompok tidak dapat sepenuhnya terlaksana dengan baik.

Pada saat kelompok lain mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya

terdapat banyak siswa yang sibuk sendiri, menganggu temannya, sehingga kurang

memperhatikan temannya yang sedang presentasi. Siswa juga belum aktif

menanggapi presentasi kelompok jika diberikan kesempatan oleh guru setiap

akhir presentasi kelompok.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

49

b. Hasil Analisis Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar diperoleh dari soal evaluasi yang dikerjakan oleh siswa pada

pertemuan kedua siklus 1. Soal evaluasi berbentuk soal pilihan ganda yang terdiri

dari 20 buti soal. Nilai siswa diperoleh dengan menghitung skor kemudian

mengubah menjadi nilai akhir.berikut ini hasil dari analisis hasil belajar siswa

yang disjaikan pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6

Total Jumlah dan Persentase Ketuntasan Siswa Mata Pelajaran IPA

Siswa Kelas V SD Negeri Candirejo 02 Kecamatan Tuntang

Tahun Pelajaran 2015/2016

Siklus I

No Nilai Siklus 1

Keterangan

Jumlah siswa (%)

1 < 70 7 41% Belum tuntas

2 ≥ 70 10 59% Tuntas

Jumlah 17 100%

Rata-rata 69

Nilai tertinggi 90

Nilai terendah 50

Dari Tabel 4.6 diketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas belajar dengan

perolehan nilai ≥ 70 pada siklus 1 adalah 10 siswa atau 59%, dan siswa yang

belum tuntas belajar dengan perolehan nilai <70 pada siklus 1 adalah 7 siswa atau

41%.

Gambar 4.2

Persentase Nilai Ketuntasan Belajar Siklus I

Siswa Kelas V SD Negeri Candirejo 02 Kecamatan Tuntang

Tahun Pelajaran 2015/2016

59%

41%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

tuntas tidak tuntas

persentase

tuntas

tidak tuntas

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

50

4.1.3.4 Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Sebelum Tindakan dengan

Siklus 1

Membandingkan ketuntasan belajar sebelum tindakan dengan siklus 1

dimaksudkan untuk melihat apakah penerapan model Contextual Teaching and

Learning memberikan pengaruh dalam meningkatkan ketuntasan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya. Berikut ini tabel 4.

7Perbandingan ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dan pada siklus 1

Tabel 4.7

Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Sebelum Tindakan dengan Siklus 1

No Ketuntasan Sebelum Tindakan Siklus I

Jumlah siswa % Jumlah siswa %

1 Belum Tuntas 12 70.24% 7 41%

2 Tuntas 5 29.76% 10 59%

Total 17 100 17 100

Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa terjadi bahwa peningkatan jumlah

maupun persentase ketuntasan belajar siswa. Jika sebelum tindakan, siswa yang

belum belajar adalah 5 atau 29.76% dari total jumlah siswa 17 siswa, terjadi

peningkatan setelah melakukan tindakan pada siklus 1, dimana siswa yang tuntas

menjadi 10 atau 59% dari total jumlah siswa 17 siswa. Hasil ini memberikan

gambaran bahwa terjadi peningkatan jumlah ketuntasan belajar siswa yaitu 5 atau

29.76%. Jumlah siswa yang belum tuntas sebelum tindakan adalah 12 siswa atau

70.24% dan berkurang setelah diberikan tindakan pada siklus 1 menjadi 7 siswa

atau 41%. Hasil ini memberikan gambaran bahwa terjadi penurunan jumlah siswa

yang belum tuntas yaitu 5 siswa atau 29.76%.

4.1.3.5 Refleksi Siklus 1

Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus 1 pertemuan

pertama dan kedua, maka selanjutnya diadakan refleksi atas tindakan

pembelajaran pada siklus 1. Refleksi digunakan sebagai bahan perbaikan dengan

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

51

membandingkan hasil tindakan selama proses pembelajaran dengan indikator

aktivitas yang telah ditetapkan.

Melalui kegiatan refleksi, maka dapat diketahui manfaat bagi guru dan

siswa, kelebihan dan kekurangan dari tindakan menggunakan model Contextual

Teaching and Learning. Kegiatan refleksi diadakan dalam bentuk diskusi yang

dilakukan oleh peneliti, guru kolabolator, guru observer dan beberapa siswa kelas

V.

Melalui disukusi guru dapat mengetahui manfaat pelaksanaan

pembelajaran bagi guru dan siswa. Guru mendapat pengalaman dan wawasan baru

dalam mengajar, guru juga merasa lebih mudah enyampaiak materi menggunakan

alat bantu media kontekstual sehingga pembelajaran dapat berlangsung lebih

efektif.

Guru juga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuka aktif dalam

pembelajaran melalui masyarakat belajar, kegiatan inkuiri. Peran guru hanya

sebagai pembimbing untuk melakukan eksperimen. Siswa juga lebih tertarik

dalam mengikuti pembelajaran karena guru menggunakan media dan mengkaitkan

pembelajaran dengan sesuatu yang kontekstual atau nyata. Siswa bisa mendapat

pengalaman baru melalui kegiatan eksperimen yang dilakukan melalui inkuiri

secara berkelompok, dapat mengkaitkan materi dengan kehidupan nyata.

Berdasarkan hasil observasi yang dialkukan oleh ibu Husnul Khotimah

S.Pd sebagai observer pada pertemuan pertama dan kedua dapat dianalisis

beberapa langkah pembelajaran yang belum nampak oleh guru dan siswa.namun

secara umum proses pembelajaran sudah berjalan baik sesuai dengan langkah-

langkah yang ada dalam RPP.

Berdasarkan hasil tindakan pada pelaksanaan siklus 1 diketahui beberapa

kelebihan dan kekurangan dalam penerapan model CTL. Kelebihan akan

dipertahankan untuk pelaksanaan siklus 2, sedangkan kekurangannya akan

diperbaiki untuk pelaksanaan siklus 2. Kelebihan dan kekurangan tersebut

diantaranya:

a. Kelebihan

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

52

1. Secara umum pembelajaran sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan

langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2. Penggunaan media didalam pembelajaran dapat membuat siswa lebih

tertarik dengan materi yang disampaikan karena siswa belajar melalui

pembelajaran kontekstual sehingga dapat mengkaitkan materi dengan

kehidupan nyata.

3. Dengan menggunakan media siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran

yaitu pada kegiatan konstruktivisme siswa dapat belajar dari kehidupan

nayata atau konstektual.

4. Peran guru dalam pembelajaran menjadi tidak terlalu dominan, guru hanya

sebagai fasilitator bagi siswa dan membantu siswa jika mengalami kesulitan

dalam belajar.

5. Siswa dapat belajar secara mandiri melalui kegiatan inkuiri (menemukan)

secara berkelompok sehingga dapat menambah pengetahuan mereka.

6. Dengan mengoptimalkan penggunaan media, guru merasa lebih mudah

dalam menyampaikan materi kepada siswa sehingga pembelajaran berjalan

lebih efektif.

7. Kegiatan pembelajaran berjalan sesuai dengan alokasi waktu yang

ditentukan.

b. Kekurangan

1. Dalam penerapan model Contextual Teaching and Learning jarang

digunakan oleh guru sehingga pada pertemuan guru lupa menyampaikan

langkah-langkah kegiatan sehingga siswa terlihat kebingungan dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran.

2. Ketertarikan siswa terhadap media yang digunakan oleh guru masih belum

nampak interaksinya saat melakukan proses pembelajaran.

3. Beberapa siswa belum bekera sama dengan baik saat mengerjakan tugas

kelompok dan saat prsentasi kelompok, masih banyak yang bermain

bersama temannya serta belum aktif bertanya atau menanggapi presentasi

kelompok.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

53

4. Masih terdapat beberapa kegiatan yang belum nampak dilakukan oleh guru

dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan kekurangan yang ditemukan pada siklus 1, maka peneliti

berkonsultasi dengan guru kolaborator untuk menyusun rencana perbaikan yang

akan diterapkan pada siklus 1. Adapun rencana perbaikan yang akan dilakukan

pada siklus 2 yaitu sebagai berikut:

1. Peneliti dan guru kolaborator akan berkolaborasi untuk mendiskusikan

perencanaan kegiatan sebelum melaksanakan pembelajaran menggunakan

langkah-langkah model pembelajaran CTL sehingga dalam pelaksanaan dapat

berjalan dengan baik sesuai dengan rencana yang telah disusun.

2. Guru kolaborator harus lebih memberikan motivasi kepada siswa untuk

bekerja kelompok dengan baik dan aktif bertanya atau menanggapi presentasi

kelompok.

3. Guru kolaborator memberikan bimbingan yang lebih kepada siswa terutama

dalam beberapa kegiatan yaitu pada kegiatan kerja kelompok dan saat

prsentasi kelompok agar siswa dapat lebih menghargai kelompok lain yang

sedang presentasi.

4. Guru kolaborator lebih memahami langkah-langkah pembelajaran sehingga

semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.

4.1.4.1 Siklus 2

Pada susbbab siklus 2 akan menguraikan tentang rencana tindakan,

pelaksanaan tindakan, hasil tindakan dan refleksi. Pelaksanaan pembelajaran

dilakukan dalam dua kali pertemuan yang masing-masing pertemuan berlangsung

selama dua kali 35 menit.

4.1.4.2 Rencana Tindakan.

Tahap rencana tindakan menjelaskan perencanaan yang akan dilakukan

oleh peneliti dan kolaborator. Sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran

menggunakankan model CTL. Tahapan perencanaan tindakan siklus 2 merupakan

upaya perbaikan dari pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1.

a. Pertemuan Pertama

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

54

Kegiatan perencanaan yang dilakukan yang dilakukan pada siklus yang

kedua meliputi penyusunan RPP, menggunakan model CTL yang diskusikan

bersama guru kelas V yaitu ibu Dewi Kurniawati S.Pd sebagai guru kolaborator.

Diskusi yang dilakukan meliputi penentuan stndar stndar kompetensi, kompetensi

dasar, indikator, tujuan pembelajaran, yang yang akan digunakan, serta penentuan

waktu penelitian.

Berdasarkan RPP yang telah disusun, materi yang akan diajarkan pada

pertemuan pertama siklus kedua adalah tentang pemanfaatan sifat-sifat cahaya

dalam karya sederhana. Pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana

yaitu periskop dan kaleidoskop.

Selanjutnya peneliti menyiapkan perlengkapan media yang akan

digunakan dalam membuat kaleidoskop sebagai pemanfaatan sifat-sifata cahaya

dalam karya sedrahana. Selain itu peneliti juga mempersiapkan lembar observasi

kegiatan guru dan siswa sesuai dengan model Contextual Teaching and Learning.

b. Pertemuan Kedua

Kegiatan perencanaan pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari

pertemuan pertama, yang membedakan adalah materi yang dipelajari. Pada

pertemua kedua materi yang akan dipelajari adalah pemanfaatan sifat-sifat cahaya

dalam karya sederahan pada lup dan teleskop.

Pada pertemuan peneliti juga berkolaborasi dengan guru kolaborator untuk

mendiskusikan tentang penyusunan RPP menggunakan model Contextual

Teaching and Learning. Diskusi yang dialkukan meliputi penentuan standar

komoetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, media yang akan

digunakan serta penentuan waktu penelitian..

Selain itu, peneliti juga menyiapkan perlengkapan pembelajaran seperti

media yang akan digunakan untuk membuat lup sederhana. Peneliti juga

mempersiapkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa sesuai dengan model

Contextual Teaching and Learning. Peneliti juga menyusun soal evaluasi berupa

soal pilihan ganda yang akan diteskan kepada siswa pada akhir siklus atau

pertemuan kedua. Soal evaluasi disusun berdasarkan materi yang telah dipelajari

pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

55

4.1.4.3 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan mendeskripsikan tentang rincian proses pelaksanaan

tindakan dari awal kegiatan sampai kegiatan penutup. Berikut ini rincian

pelaksanaan tindakan siklus 2 sebagai berikut:

a. Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan siklus 2 pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 19 April 2016 pukul 09.00-10. WIB oleh ibu Dewi Kurniawati

S.Pd selaku guru kolaborator. Guru yang menjadi observer untuk mengamati

kegiatan guru dan siswa adalah ibu Husnul Khotimah, S.Pd yang merupakan

teman sejawat dari guru kolaborator.

Kegiatan pembelajaran terdiri dari empat kegiatan yaitu kegiatan pra

pembelajaran, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Kegiatan pra pembelajaran diawali dengan guru menyiapkan ruang, alat dan

pembelajaran. Siswa menyiapkan alat tulis sebagai perlengkapan pembelajaran

serta guru mengatur siswa pada tempat duduknya masing-masing.

Kegiatan pendahuluan dimulai dengan guru mengucapkan salam kepada

siswa, kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan guru melakukan presensi untuk

memeriksa kehadiran siswa. Kemudian guru kembali memeriksa kesiapan belajar

siswa dengan bertanya “anak-anak apakah kalian sudah siap untuk belajar?” siswa

menjawab pertanyaan guru.

Selanjutnya pada kegiatan apersepsi guru bertanya kepada siswa “anak-

anak, siapa yang pernah naik kapal? Apakah ada yang tahu apa yang digunakan

awak kapal untuk mengamati permukaan laut? Siswa menjawab pertanyaan guru

dengan jawaban yang berbeda-beda. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti: peserta didik dihadapkan pada pengalaman konkret

tentang pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana, selanjutnya peserta

didik diharapakan dapat menemukan topik yang akan dipelajari melalui

eksperimen maupun noneksperimen. Guru juga bertanya kepada siswa apa yang

diketahui tentang materi pemanfaatan cahaya dalam karya sederhana yag

berkaitan dengan kehidupan nyata atau kehidupan sehari-hari. Selanjunya guru

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

56

membagi siswa dalam 4 kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa dalam satu

kelompok. Guru melakukan percobaan tentang pemanfaatan sifat-sifat cahaya

dalam karya sederhana dengan menggunakan kelaidoskop yang sudah jadi. Guru

membimbing setiap kelompok dalam melakukan praktik tentang pemanfaatan

sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana dengan cara membuat kaleidoskop

sederhana menggunakan kertas mengkilap. Siswa bersama kelompok bekerja

sama untuk mendiskusikan tentang praktik yang telah dilakukan kemudian

menulis hasil diskusinya pada lembar kerja siswa. Guru memberikan kesempatan

kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya

didepan kelas. Guru juga memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk

menanggapi atau bertanya kepada kelompok presentasi berkaitan dengan hasil

diskusi dan praktik yang telah dilakukan. Selanjutnya guru melakukan tanya

jawab tentang materi yang sudah dipelajari, kemudian guru melakukan penilaian

terhadap siswa.

Pada kegiatan penutup, guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran

yang telah dilakukan. Guru memberikan tidak lanjut berupa tugas kepada siswa

untuk membawa alat untuk pertemuan selanjutnya. Kemudian guru mengakhiri

pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.

b. Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan pada Siklus 2 pertemuan kedua dilaksanakan pada

hari Senin tanggal 25 April 2016 pukul 09.00-10.10 WIB oleh ibu Dewi

Kurniawati S.Pd selaku guru kolaborator. Guru yang menjadi observer untuk

mengamati kegiatan guru dan siswa adalah ibu Husnul Khotimah, S.Pd yang

merupakan teman sejawat dari guru kolaborator.

Kegiatan pembelajaran terdiri dari empat kegiatan yaitu kegiatan pra

pembelajaran, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Kegiatan pra pembelajaran diawali dengan guru menyiapkan ruang, alat dan

pembelajaran. Siswa menyiapkan alat tulis sebagai perlengkapan pembelajaran

serta guru mengatur siswa pada tempat duduknya masing-masing.

Kegiatan pendahuluan dimulai dengan guru mengucapkan salam kepada

siswa, kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan guru melakukan presensi untuk

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

57

memeriksa kehadiran siswa. Kemudian guru kembali memeriksa kesiapan belajar

siswa dengan bertanya “anak-anak apakah kalian semangat untuk belajar?” siswa

menjawab pertanyaan guru.

Selanjutnya pada kegiatan apersepsi guru bertanya kepada siswa “anak-

anak, siapa yang tahu alat optik disini apa saja? mengapa ada orang memakai

kacamata? Siswa menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang berbeda-beda.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.

Pada kegiatan inti: siswa dihadapkan pada pengalaman konkret yaitu guru

meminta beberapa siswa maju ke depan kelas untuk mengamati lup yang sudah

jadi sebagai contoh yang pemanfaatan sifat-sifat cahaya yang sering dijumpai

dalam kehidupan sehari-hari seperti kacamata. Siswa diharapakan dapat

menemukan topik yang akan dipelajari melalui eksperimen atau noneksperimen.

Guru bertanya kepada siswa apa yang telah diketahui tentang materi pemanfaatan

sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana yang berkaitan dengan kehidupan sehari-

hari. Guru membagi siswa dalam 4 kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa dalam

satu kelompok. Guru mempraktikkan cara membuat lup sebagai pemanfaatan sifat

cahaya dalam karya sederhana. Guru membimbing setiap kelompok dalam

membuat lup sebagai pemanfaatan sifat cahaya dalam karya sederhana. Siswa

bersama kelompok bekerja sama membuat lup sederhana kemudian menuliskan

hasil praktik dan diskusinya pada lembar kerja siswa. Pada kegiatan ini siswa

terlihat aktif dalam proses pembelajaran. Guru memberikan kesempatan kepada

anggota kelompok lain untuk mengajukan pertanyaan atau memberikan masukan.

Beberapa siswa terlihat aktif untuk mengajukan pertanyaan. Jika kelompok lain

tidak bisa menjawab guru akan membantu menjawab pertanyaan tersebut. Guru

bersama siswa melakukan kegiatan refleksi. Guru bertanya kepada siswa apa

pengalaman yang siswa dapatkan selama menikuti pembelajaran. Guru bertanya

bagaimana perasaan siswa dalam megikuti pembelajaran? Apakah ada kesulitan?

Beberapa siswa menceritakan pengalamannya yang didapat selama pembelajaran

yang kendala yang dialami. Guru melakukan penilaian terhadap laporan

praktikum, presentasi siswa dan tes tertulis. Pada kegiatan penutup, guru

memberikan tidak lanjut berupa soal evaluasi yang terdiri dari soal pilihan ganda

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

58

sebanyak 10 soal. Setelah siswa selesai mengerjakan guru meminta untuk

mengumpulkan didepan kelas. Kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan

mengucapkan salam penutup.

4.1.4.4 Hasil Tindakan

Pada subbab ini, akan diuraikan tentang hasil tindakan pada Siklus 2. Hasil

tindakan menguraikan hasil analisis data dari lembar observasi kegiatan guru dan

kegiatan siswa sesuai dengan model pembelajaran model Contextual Teaching

and Learning serta hasil belajar siswa yang diperoleh dari nilai soal evaluasi yang

diberikan pada pertemuan kedua.

a. Hasil Analisis Lembar Observasi

1) Pertemuan Pertama

Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning. Pada pertemuan pertama, yang

menjadi observer masih teman sejawat dari ibu Dewi Kurniawati, S.Pd. yaitu ibu

Husnul Khotimah, S.Pd dengan mengisi lembar observasi kegiatan guru dan

kegiatan siswa sesuai dengan model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning.

Hasil analisis lembar observasi terhadap kegiatan guru dan siswa sesuai

dengan model Contextual Teaching and Learning secara rinci akan disajikan

dalam Tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan Pertama

No Indikator Butir

Pengamatan

Pertemuan Pertama

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 2 2 0

2 Kegiatan Pendahuluan 7 7 0

3 Kegiatan Inti 17 15 2

4 Kegiatan Penutup 3 3 0

Jumlah 29 27 2

Berdasarkan Tabel 4.8 hasil observasi kegiatan guru pertemuan pertama,

dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan pembelajaran yang

dijabarkan dalam 29 butir pengamatan, semuanya telah nampak dilakukan oleh

guru. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pembelajaran sudah berjalan dengan

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

59

baik, guru telah melakukan semua langkah-langkah pembelajaran sesuai yang

tertulis dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Dari hasil lembar observasi kegiatan guru, terdapat catatan dari observer

yaitu pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari semua

butir pengamatan pada lembar observasi telah dilakukan oleh guru selama

pembelajaran berlangsung dikelas.

Tabel 4.9

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan Pertama

No Indikator Butir

Pengamatan

Pertemuan Pertama

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 2 2 0

2 Kegiatan Pendahuluan 7 6 1

3 Kegiatan Inti 17 15 2

4 Kegiatan Penutup 3 2 1

Jumlah 29 25 4

Hasil observasi kegiatan siswa pada pertemuan pertama yang terdapat pada

Tabel 4.9 dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan pembelajaran

yang dijabarkan dalam 29 butir pengamatan, 25 butir pengamatan sudah

terlaksana dengan baik, dan masih terdapat 4 butir pengamatan yang belum

terlaksana sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Berdasarkan catatan observer hasil lembar observasi kegiatan siswa

dituliskan bahwa pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat

dari semua butir pengamatan pada lembar observasi telah dilakukan oleh siswa

selama pembelajaran berlangsung. Walaupun masih ada beberapa siswa yang

belum masih sering menganggu temannya pada saat bekerja sama dalam

kelompok.

2) Pertemuan Kedua

Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning. Kegiatan observasi bertujuan

untuk mengamati keterlaksanaan model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning. Pada pertemuan pertama, yang menjadi observer masih teman sejawat

dari ibu Dewi Kurniawati, S.Pd. yaitu ibu Husnul Khotimah, S.Pd dengan mengisi

lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa sesuai dengan model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

60

Hasil analisis lembar observasi terhadap kegiatan guru dan siswa sesuai

dengan model Contextual Teaching and Learning secara rinci akan disajikan

dalam Tabel 4.10 sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan Kedua

No Indikator Butir

Pengamatan

Pertemuan Pertama

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 2 2 0

2 Kegiatan Pendahuluan 7 7 0

3 Kegiatan Inti 17 17 0

4 Kegiatan Penutup 3 3 0

Jumlah 29 29 0

Berdasarkan Tabel 4.10 hasil observasi kegiatan guru pertemuan pertama,

dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan pembelajaran yang

dijabarkan dalam 29 butir pengamatan, semuanya telah nampak dilakukan oleh

guru. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pembelajaran sudah berjalan dengan

baik, guru telah melakukan semua langkah-langkah pembelajaran sesuai yang

tertulis dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Dari hasil lembar observasi kegiatan guru, terdapat catatan dari observer

yaitu pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari semua

butir pengamatan pada lembar observasi telah dilakukan oleh guru selama

pembelajaran.

Tabel 4.11

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan Kedua

No Indikator Butir

Pengamatan

Pertemuan Pertama

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 2 2 0

2 Kegiatan Pendahuluan 7 7 0

3 Kegiatan Inti 17 17 0

4 Kegiatan Penutup 3 3 0

Jumlah 29 29 0

Hasil observasi kegiatan siswa pada pertemuan pertama yang terdapat pada

Tabel 4.11 dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan

pembelajaran yang dijabarkan dalam 29 butir pengamatan, semuanya telah

nampak dilakukan oleh siswa. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

pembelajaran sudah berjalan dengan baik, siswa telah melakukan semua kegiatan

pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

61

Berdasarkan catatan observer hasil lembar observasi kegiatan siswa

dituliskan bahwa pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat

dari semua butir pengamatan pada lembar observasi telah dilakukan oleh siswa

selama pembelajaran berlangsung.

b. Hasil Analisis Hasil Belajar siswa

Hasil belajar siswa pada Siklus 2 diperoleh dari nilai soal evaluasi yang

diberikan kepada siswa pada pertemua kedua. Soal evaluasi berbentuk pilihan

ganda sebanyak 10 butir soal. Nilai siswa diperoleh dengan menghitung skor yang

diperoleh dan kemudian mengubah menjadi nilai akhir. Hasil dari analisis hasil

belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12

Total Jumlah Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA

Siswa Kelas V SD Negeri Candirejo 02 Kecamatan Tuntang

Tahun Pelajaran 2015/2016

Siklus II

No Nilai Siklus II Keterangan

Jumlah Siswa (%)

1 < 70 3 17.06 Belum Tuntas

2 ≥ 70 14 82.94% Tuntas

Jumlah 17 100

Rata-Rata 79.41

Nilai Tertinggi 100

Nilai Tertinggi 60

Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa siswa yang tuntas belajar setelah

diberikan tindakan pada siklus 2 sebanyak 14 siswa atau 82.94% dan siswa yang

belum tuntas sebanyak 3 siswa atau 17.06%. Dengan perolehan hasil ini dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model Contextual Teaching and

Learning dalam rangka meningkatkan ketuntasan belajar IPA materi sifat-sifat

cahaya berhasil.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

62

Gambar 4.6

Persentase Nilai Ketuntasan Belajar Siklus II

Siswa Kelas V SDN Candirejo 02 Kecamatan Tuntang

Tahun Pelajaran 2015/2016

4.1.4.5 Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus 1 dengan Siklus 2

Membandingkan ketuntasan belajar setelah tindakan pada siklus 1 dengan

setelah tindakan siklus 2, dmaksudkan untuk melihat apakah penerapan model

Contxtual Teaching and Learning memberikan pengaruh dalam meningkatkan

ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya.

Berikut ini disajikan dalam Tabel 4.13 perbandingan ketuntasan belajar siswa

setelah tindakan siklus 1 dengan setelah tindakan siklus 2.

Tabel 4.13

Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 1 dengan Siklus 2

No Kategori

Ketuntasan

Siklus I Siklus II

Jumlah siswa % Jumlah siswa %

1 Belum Tuntas 7 41% 3 17.0%

2 Tuntas 10 59% 14 82.94%

Total 17 100 34 100

Berdasarkan Tabel .13 diketahui bahwa pada silus 1, siswa yang tuntas

belajar adalah 10 siswa atau 59%. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus 2,

terjadi peningkatan jumlah ketuntasan belajar siswa menjadi 14 atau 82.94%.

siswa yang belum tuntas pada siklus 1 sebanyak 7 siswa atau 41%. Setelah

diberikan tindakan pada siklus 2, berkurang menjadi 3 siswa atau 17.06. dengan

82.94%

17.06%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

Tuntas tidak Tuntas

persentase

Tuntas

tidak Tuntas

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

63

hasil ini dapat disimpulkan bahwa upaya peningkatan belajar IPA melalui model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning pada siswa kelas V SDN

Candirejo 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang berhasil dilakukan.

Tabel 4.14

Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Sebelum Tindakan, Siklus 1

dan Siklus 2

No Hasil Belajar Belum Tuntas Tuntas

Jumlah siswa % Jumlah siswa %

1 Sebelum Tindakan 12 70.24% 5 29.76%

2 Siklus I 7 41% 10 59%

3 Siklus 2 3 17.06% 14 82.94%

Berdasarkan Tabel 4.14 diketahui siswa yang belum sebelum tindakan

sebanyak 5 atau 29.76%. Setelah diberikan tindakan pada siklus 1 terjadi

peningkatan jumlah ketuntasan siswa menjadi 10 siswa atau 59%. Setlah

diberikan tindakan pada siklus 2, terjadi lagi peningkatan jumlah ketuntasan

menjadi 14 atau 82.94%. siswa yang belum tuntas sebelum diberikan tindakan

sebanyak 12 siswa atau 70.24%. setelah diberikan tindakan pada siklus 1,

berkurang 7 siswa atau 41%. Setelah dilaksanakan lagi tindakan pada siklus 2,

menjadi 3 siswa atau 17.06% yang belum tuntas walaupun terjadi peningkatan

dibandingkan siklus 1. Dengan kata lain bahwa upaya peningkatan hasil belajar

IPA melalui model Contextual Teaching and Learning, materi sifat-sifat cahaya

29.76%

59%

82.94%

70.24%

41%

17.06%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

prasiklus siklus 1 siklus 2

persentase

tuntas tidak tuntas

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

64

pada siswa kelas V SDN Candirejo 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

berhasil dilakukan.

4.1.4.6 Refleksi Siklus 2

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus 2 pertemuan

pertama dan kedua, maka selanjutnya akan diadakan refleksi atas tindakan

pembelajaran pada siklus 2. Refleksi digunakan sebagai bahan perbaikan untuk

membandingkan hasil tindakan selama proses pembelajaran berdasarkan indikator

yang telah ditetapkan.

Kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi yang dilakukan oleh

peneliti, guru kolaborator, guru observer, serta beberapa siswa kelas V.

Berdasarkan hasil refleksi diketahui bahwa guru kolaborator sudah menerapkan

model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dengan sangat baik. Hal

ini nampak pada hasil observasi guru dan siswa yang menunjukkan bahwa seluruh

indikator pengamatan kegiatan pembelajaran sudah dilakukan dalam proses

pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi kegiatan siswa masih terdapat beberapa siswa

yang menganggu temannya pada saat diskusi kelompok dilakukan. Namun pada

pertemuan kedua, siswa dapat melakukan kerja sama kelompok dengan baik

sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan sangat baik.

Melalui penerapan model Contextual Teaching and Learning siswa dapat

berperan aktid di dalam pembelajaran. Selain itu siswa lebih paham akan konsep

yang disampaikan karena siswa belajar langsung dihadapkan langsung dengan

kehidupan nyata sehingga apa yang mereka pelajari dapat dikaitkan dengan

kehidupan nyata. Siswa juga lebih senang belajar dengan memanfaat bahan

konstektual sebagai media pembelajaran.

Berdasarkan hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan Kriteria

Ketuntasan Belajar (KKM ≥ 70) maka diperoleh data sebanyak 14 siswa dengan

presentase 82.94% tuntas. Sedangkan indikator keberhasilan ketuntasan belajar

yang ditentukan oleh peneliti yaitu 80%, maka dapat dinyatalan bahwa indikaotr

keberhasilan telah tercapai karena presentase ketuntasan telah mencapai 82,94%.

Dengan perolehan nilai rata-rata belajar pada siklus 2 yaitu 79.4118.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

65

Maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan-permasalahan yang muncul

pada siklus 1 dapat diselesaikan dengan baik melalui upaya yang rencanakan

melalui refleksi siklus 1 sehingga dapat dilaksanakan pada siklus 2. Hasil tindakan

yang diperoleh pada siklus 2 telah mencapai indikaotr keberhasilan yang

ditentukan oleh peneliti.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Kondisi Awal

Berdasarkan hasil analisis dikethaui bahwa siswa yang tuntas sebelum

tindakan adalah 5 (29.76%). Setelah diberikan tindakan pada siklus 1 terjadi

peningkatan jumlah ketuntasan siswa menjadi 10 (59%). Setelah diberikan

tindakan pada siklus 2, terjadi lagi peningkatan jumlah ketuntasan menjadi 14

siswa (82.94%). Siswa yang belum tuntas sebelum diberikan tindakan sebanyak

12 siswa (70.24%). Namun setelah diberikan tindakan pada siklus 1 berkurang

menjadi 7 siswa (41%). Dilaksanakan lagi tindakan pada siklus 2 menjadi 3

(17.06) yang belum tuntas. Dengan kata lain bahwa upaya peningkatan hasil

belajar IPA melalui model Contextual Teaching and Learning materi sifat-sifat

cahaya pada siswa kelas V SDN Candirejo 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang berhasil dilakukan.

Selain meningkatkan hasil belajar, penerapan model Contextual Teaching

and Learning pada pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya juga meningkatkan

kinerja guru dan aktivitas siswa. Pada siklus 1, kinerja guru masuk dalam kategori

cukup baik, namun setelah dilaksanakan perbaikan pada siklus 2, aktivitas siswa

dalam mengikuti pembelajaran dengan model Contextual Teaching and Learning

masuk dalam kategori baik sekali.

Hasil penelitian ini sejalan dengan E-Juernal penelitian yang dilakukan

oleh Khotimah, Ulhaq Zuhdi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas 1 SD”. Peneliti menggunakan model Contextual

Teaching and Learning yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa

untuk mencari dan melakukan sendiri materi yang akan dipelajari, melalui

pengetahuan yang mereka miliki siswa dapat menghubungkan materi

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

66

pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Siswa juga dilibatkan sejak

perencanaan sampai akhir dan siswa dituntut untuk memiliki kemampuan

pengetahuan yang baik serta aktif dalam pembelajaran dan memiliki kemampuan

dan mengembangkan pengetahuannya sendiri melalui materi pembelajaran yang

dipelajari. Wening Wahyuni (2009) mengadakan penelitian tentang peningkatan

minat belajar IPA melalui pembelajaran kontekstual pada siswa kelas V,

membuktikan bahwa dengan metode pembelajaran kontekstual (Contextual

Teaching and Learning-CTL) bisa meningkatkan minat belajar siswa, prestasidan

hasil belajar.

Selain mendukung dua hasil penelitian sebelumnya, hasil penelitian juga

mendukung pernyataan teoritis tentang model Contextual Teaching and Learning

oleh Suyadi (2013:81) yang menyatakan bahwa model Contextual Teaching and

Learning merupakan salah satu pembelajaran yang menekankan kepada proses

keterlibatan peserta didik untuk menemukan materi pembelajaran, mendorong

peserta didik agar dapat menghubungkan antara materi yang dipelajari dengan

realitas kehidupan nyata, dan mendorong peserta didik untuk menerapkan dalam

kehidupan sehari-hari. Situasi pembelajaran seperti ini mendukung efektivitas

proses pembelajaran dengan keterlibatan siswa secara langsung pada aktivitas

(learning community) siswa akan lebih memahami dan mengerti materi yang

dipelajari. Dengan melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan tepat,

ternyata model Contextual Teachig and Learning mampu meningkatkan

ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Candirejo 02 Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016 pada mata pelajaran IPA

materi sifat-sifat cahaya. Dari hasil penelitian masih ada 3 siswa yang belum

tuntas. Hal ini disebabkan karena sulit atau lambat dalam mengikuti pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan hasil penelitian dan temuan terdahulu, maka dapat

dipaparkan implikasi teoritis dan implikasi praktis sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Kegiatan belajar model Contextual Teaching and Learning merupakan

strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan belajar dan

hasil belajar IPA.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11134/4/T1_292012573_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil Penelitian . ...

67

2. Implikasi Praktis

a. Belajar melalui penerapan mode Contextual Teaching and

Learning dalam pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar,

hal ini terjadi dikarenakan siswa dapat menghubungkan konsep

yang dipelajari dengan kehiduan nyata, menemukan sendiri konsep

melalui konteks yang nyata, siswa aktif dalam pembelajaran dan

guru hanya sebagai fasilitator.

b. Pada penerapan model Contextual Teaching and Learning siswa

dituntut untuk bekerja mandiri dan saling mendukung dalam

kelompok, dalam hal ini rasa ingin tahu siswa akan lebih tinggi

untuk menemukan pengetahuan baru yang dapat dihubungkan

dengan kehidupan nyata.