Top Banner
36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga adalah 26 siswa yang terdiri dari 15 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki. 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Kondisi Pra Siklus Kondisi sebelum tindakan merupakan kondisi awal sebelum diterapkan pendekatan RME dalam pelajaran matematika materi penjumplahan dan pengurangan pecahan. Penelitian ini dilakukan di kelas 4 SD Negeri Dukuh 03 Salatiga pada Semester 2 tahun ajaran 2015/2016. Sebelum dilaksanakannya penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi pada matapelajaran matematika, peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas 4 terkait dengan pembelajaran matematika dan dokumentasi awal untuk mendapatkan data hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, ditemukan permasalahan yaitu hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika yang masih rendah. Hal yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa yaitu model yang digunakan guru belum tepat sehingga siswa pasif saat pembelajaran. Selain itu, guru juga belum mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran sehingga siswa kurang memahami materi pelajaran matematika. Hasil belajar siswa yang masih rendah ditunjukkan pada perolehan hasil belajar siswa yang kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran matematika yaitu ≥ 65. Data hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika yang diperoleh dari nilai Ulangan Tengah Semester (UAS) pada semester I tahun pjaran 2015/2016 dapat dilihat pada Tabel 4.1. Sebagai berikut:
22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11162/4/T1 292012620_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek

Mar 18, 2019

Download

Documents

danganh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11162/4/T1 292012620_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN Dukuh 03 Kecamatan

Sidomukti Kota Salatiga adalah 26 siswa yang terdiri dari 15 siswa perempuan

dan 11 siswa laki-laki.

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Kondisi Pra Siklus

Kondisi sebelum tindakan merupakan kondisi awal sebelum diterapkan

pendekatan RME dalam pelajaran matematika materi penjumplahan dan

pengurangan pecahan. Penelitian ini dilakukan di kelas 4 SD Negeri Dukuh 03

Salatiga pada Semester 2 tahun ajaran 2015/2016. Sebelum dilaksanakannya

penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi pada

matapelajaran matematika, peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas 4

terkait dengan pembelajaran matematika dan dokumentasi awal untuk

mendapatkan data hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, ditemukan permasalahan yaitu

hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika yang masih rendah. Hal yang

mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa yaitu model yang digunakan guru

belum tepat sehingga siswa pasif saat pembelajaran. Selain itu, guru juga belum

mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran sehingga siswa kurang

memahami materi pelajaran matematika.

Hasil belajar siswa yang masih rendah ditunjukkan pada perolehan hasil

belajar siswa yang kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran matematika yaitu ≥ 65. Data hasil belajar

siswa pada mata pelajaran matematika yang diperoleh dari nilai Ulangan Tengah

Semester (UAS) pada semester I tahun pjaran 2015/2016 dapat dilihat pada Tabel

4.1. Sebagai berikut:

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11162/4/T1 292012620_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek

37

Tabel 4.1

Rentang Nilai prasiklus Mata Pelajaran matematika

Siswa Kelas 4 SD Negeri Dukuh 03 Salatiga

Sumber. Data primer

Berdasarkan Tabel 4.1 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran matematika

pada kondisi awal, maka dapat dikaji tentang rentang nilai, frekuensi, presentase,

perolehan nilai rata-rata, nilai tertinggi dan juga nilai terendah. Dalam distribusi

frekuensi nilai pada kondisi awal, perolehan nilai siswa dibagi ke dalam 6 rentang

nilai.

Pada rentang nilai ≥75, diperoleh oleh 1 siswa (4%), pada rentang 68 - 74,

juga diperoleh oleh 4 siswa (15%). Selanjutnya, terdapat 6 siswa (23%) yang

memperoleh nilai pada rentang 61 - 66. Pada rentang nilai 54 – 60 diperoleh oleh

5 siswa (19 %), Pada rentang nilai 47–53 diperoleh oleh 3 siswa (12%),

Sedangkan pada rentang nilai 40- 46 diperoleh oleh 7 siswa (15%).

Pada kondisi awal, nilai rata-rata yang diperoleh adalah sebesar 57 dengan

nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 40.

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥65) maka dapat

dialakukan analisis untuk menentukan jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas.

Analisis ketuntasan hasil belajar siswa pada kondisi awal dapat disajikan dalam

Tabel 4.2. Sebagai berikut:

No Nilai Siklus I

Jumlah siswa Persentase (%)

1 ≥75 1 4

2 68 - 74 4 15

3 61 - 66 6 23

4 54 - 60 5 19

5 47 - 53 3 12

6 40- 46 7 27

Jumlah 26 100

NilaiTertinggi 75

NilaiTerendah 40

Rata-rata 57

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11162/4/T1 292012620_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek

38

Tabel 4. 2

Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4 SD Negeri Dukuh 03

Salatiga Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Pra Siklus

Skor Kriteria Hasil

Belajar

Frekuensi Prosentase

65 Tidak Tuntas 15 58%

≥ 65 Tuntas 11 42%

Jumlah 26 100%

NilaiTertinggi 75

NilaiTerendah 40

Rata-rata 57

Sumber. Data primer

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa hasil belajar siswa pada mata

pelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan yang tuntas

sebanyak 11 siswa (42%) dan siswa yang belum tuntas sebanyak 15 siswa (58%).

Jumlah keseluruhan siswa 26 dengan nilai rata-rata 57 nilai tertinggi 75 dan

nilai terendah 40 Berdasarkan tabel 4.2 dapat sajikan secara rinci persentase hasil

belajar siswa prasiklus pada Gambar 4.1. Sebagai berikut:

Gambar 4. 1

Diagram batang Distribusi Frekuensi Hasil Belajar matematika Berdasarkan

Ketuntasan Siswa Kelas 4 SDN Dukuh 03 Semester 2

Tahun Pelajaran 2015/2016 Prasiklus

Berdasarkan data yang diperoleh, maka diperlukan upaya untuk menindak

lanjuti melalui penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini telah

disetujui oleh guru kelas dengan menggunakan Pedekatan RME yang

dilaksanakan dalam dua siklus (tiap siklus dua pertemuan).

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Tuntas Belum Tuntas

42%

58%

Pra Siklus

Tuntas

Belum Tuntas

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11162/4/T1 292012620_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek

39

4.2.2. Hasil Penelitian Siklus I

Perencanaan

Sebelum dilakukan tindakan, maka hal-hal yang direncanakan adalah

sebagai berikut:

1. Memilih dan memutuskan pendekatan pembelajaran yang perlu untuk

digunakan dalam pembelajaran. Setelah dipertimbangkan, maka dipilih

pendekatan RME sebagai pendekatan pembelajaran.

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berikut media ataupun alat

peraga yang direncanakan, termasuk lembar observasi pembelajaran untuk

digunakan dalam pembelajaran matematika.

3. Melakukan konsultasi dengan guru kelas, mengenai pendekatan yang

dipilih, RPP dan media maupun alat peraga yang akan dilaksanakan dalam

pembelajaran, maupun lembar obervasi pembelajaran, termasuk

menyepakati tindakan akan dilakukan dalam 2 siklus, dimana masing-

masing siklus akan dilakukan dalam 2 pertemuan.

4. Setelah mendapatkan persetujuan dengan guru kelas, dilakukan revisi dan

mengecek kembali kelengkapan-kelengkapan baik RPP, media maupun

alata peraga, serta lembar observasi yang akan digunakan dalam tindakan

nanti.

Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Dalam siklus I dibuat 2 pertemuan, implementasi pembelajaran dalam

pertemuan pertama mata pelajaran matematika dilaksanakan pada hari Jumat

tanggal 29 April 2016 selama 2 x 35 menit dengan 6.3. Menjumlahkan pecahan,

yang telah di rancang dan di susun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Kegiatan pembelajaran terdiri dari empat langkah pembelajaran, yaitu

prakegiatan, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir, dalam pertemuan

pertama siklus 1 materi yang akan dibahas adalah mengenai penjumlahan pecahan

biasa berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama.

Pada pra kegiatan, guru mengoordinasi kelas dan menyiapkan alat peraga

atau media seperti buah jeruk yang akan digunakan dalam pembelajaran. Pada

kegiatan awal, siswa mengucapkan salam kepada guru dan guru menyampaikan

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11162/4/T1 292012620_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek

40

apersepsi, kemudian guru mengajak siswa untuk berdoa, Guru mengecek

kehadiran siswa dengan mengabsen siswa satu per satu, setelah itu guru

menyampaikan tujuan pembelajaran model RME (Realistic Mathematics

Education) dan, memberi motivasi, menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti

pelajaran.

Pada kegiatan inti Selanjutnya, Guru memnghubungkan isi apersepsi

dengan materi pembelajaran, kemudian menjelaskan materi yang akan dipelajari,

menarik perhatian siswa dengan memperlihatkan buah jeruk, dan membagi buah

jeruk tersebut menjadi beberapa baigian untuk membuka pengetahuan awal siswa,

setelah itu guru kemudian membagi siswa kedalam kelompok kecil yang terdiri

dari 3-4 siswa, dan membagikan LKS yang berisi tentang permasalahan yang

harus dipecahkan oleh siswa menggunakan buah jeruk. Buah jeruk yang

digunakan siswa dalam memecahkan masalah tersebut adalah sebagai media yang

menunjukan pembelajaran RME (Realistic Mathematics Education), dimana

siswa diajarkan menggunakan media yang real atau nyata dengan kehidupan

siswa, setelah itu setiap kelompok di beri kesempatan untuk berdiskusi dan

mencoba menemukan jawaban dari LKS yang telah dibagikan dengan cara

mereka sendiri, dalam diskusi kelompok ini siswa mencari jawaban dari LKS

yang sudah dibagikan dengan membelah buah jeruk tersebut untuk menemukan

jawaban dari LKS yang mereka diskusikan, setelah siswa selesai berdiskusi guru

meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya

sementara kelompok lain memberi tanggapan atas hasil presentasi kelopok yang

didepan, setelah siswa diberi kesempatan untuk menggapi hasil kerja kelompok

temannya selanjutnya guru memberi tanggapan terhadap hasil kerja kelompok

siswa maupun tanggapan siswa. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya atas hal-hal yang belum mereka pahami dan menyimpulkan

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

Pada kegiatan penutup, siswa dibimbing untuk merefleksikan pelaksanaan

pembelajaran yang sudah dilakukan, terdapat 2 sampai 4 siswa yang sudah berani

menyampaikan pendapatnya, sedangkan siswa yang lain belum berani

menyampaikan pendapatnya. Guru memberi penegasan atas pembelajaran yang

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11162/4/T1 292012620_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek

41

sudah dilakukan dengan cara menjelaskan kembali konsep mengenai penjumlahan

pecahan, kemudian siswa diberi post tes untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman siswa terhadap materi penjumlahan pecahan.

Pada saat pembelajaran siklus I pertemuan 1 berlangsung, dilakukan

pengamatan oleh 1 observer. Observer disini adalah mengamati proses

pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran, dengan mengisi lembar

observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi indikator –

indikator untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung.

Pelaksanaan pembelajaran siklus I, pada pertemuan ke 2 dilaksanakan

pada hari Sabtu tanggal 30 April 2016 selama 2 x 35 menit, dengan materi

operasi pengurangan pecahan berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama.

Pada pra kegiatan, guru mengoordinasi kelas dan menyiapkan alat peraga atau

media yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu buah melon. Dalam

pertemuan kedua siklus 1 materi yang akan dibahas adalah pengurangan pecahan

biasa berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama.

Pada kegiatan awal, siswa mengucapkan salam kepada guru dan guru

menyampaikan apersepsi, kemudian guru mengajak siswa untuk berdoa, Guru

mengecek kehadiran siswa dengan mengabsen siswa satu per satu, setelah itu guru

menyampaikan tujuan pembelajaran RME (Realistic Mathematics Education) dan,

memberi motivasi, menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran.

Pada kegiatan inti Selanjutnya, guru memnghubungkan isi apersepsi

dengan materi pembelajaran dan memberi pertanyaan pada siswa untuk mengingat

kembali pelajaran pertemuan yang lalu, selanjutnya guru menjelaskan materi yang

akan dipelajari, menarik perhatian siswa dengan memperlihatkan buah melon,

kemudian guru membagi siswa kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 3-4

siswa, dan membagikan buah melon yang sudah dipotong menjadi beberapa

bagian kepada kelompok yang sudah dibentuk dan LKS yang berisi tentang

permasalahan yang harus dipecahkan oleh siswa menggunakan buah melon

tersebut. Penggunaan buah melon sebagai media dalam pertemuan ke-2 ini adalah

untuk menunjukkan kegiatan pembelajaran RME (Realistic Mathematics

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11162/4/T1 292012620_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek

42

Education), dimana siswa diajarkan dengan hal-hal yang real atau nyata. dalam

diskusi kelompok ini siswa mencari jawaban dari LKS yang sudah dibagikan

dengan memotong irisan melon yang sudah dibagikan untuk menemukan jawaban

dari LKS yang mereka diskusikan. Setelah berdiskusi guru meminta salah satu

kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya sementara kelompok

lain memberi tanggapan atas hasil presentasi kelopok yang didepan, setelah siswa

diberi kesempatan untuk menggapi hasil kerja kelompok temannya selanjutnya

guru memberi tanggapan terhadap hasil kerja kelompok siswa maupun tanggapan

siswa. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atas hal-hal

yang belum mereka pahami dan menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan.

Pada kegiatan penutup, siswa dibimbing untuk merefleksikan pelaksanaan

pembelajaran yang sudah dilakukan, terdapat 6 sampai 9 siswa yang sudah berani

menyampaikan pendapatnya, sedangkan siswa yang lain belum berani

menyampaikan pendapatnya. Guru memberi penegasan atas pembelajaran yang

sudah dilakukan dengan cara menjelaskan kembali konsep mengenai penjumlahan

dan pengurangan pecahan biasa dengan biasa berpenyebut sama, kemudian siswa

diberi post tes untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi

penjumlahan pecahan.

Pada saat pembelajaran siklus I pertemuan 2 berlangsung, dilakukan pengamatan

oleh 1 observer. Observer disini adalah mengamati proses pembelajaran dari awal

sampai akhir pembelajaran, dengan mengisi lembar observasi yang telah

disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi indikator – indikator untuk

mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung.

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran pada siklus 1 maka tahap

selanjutnya adalah menganalisis hasil belajar matematika siswa siklus I dan hasil

observasi dari lembar observasi guru pada lampiran 3, dan lembar observasi

siswa yang disajikan pada lampiran 4. Skor tes diperoleh dari kegiatan evaluasi

akhir pembelajaran pada pertemuan 1,2 siklus I.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11162/4/T1 292012620_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek

43

Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus I

Hasil belajar siswa pada siklus 1 diperoleh dari nilai soal evaluasi yang

dikerjakan siswa pada pertemuan kedua. Soal evaluasi berbentuk pilihan ganda

yang terdiri dari 20 butir soal. Nilai siswa diperoleh dengan menghitung skor yang

diperoleh kemudian mengubahnya menjadi nilai akhir. Setelah kegiatan

pembelajaran siklus I dilaksanakan, selanjutnya guru melakukan kegiatan evaluasi

hasil belajar yang disajikan dalam Tabel 4.3. Sebagai berikut:

Tabel:4.3 Rentang Nilai Hasil Belajar Matematika Berdasarkan Ketuntasan

Siswa Kelas 4 SDN Dukuh 03 Salatiga Semester 2

Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus I

Sumber. Data Primer

Berdasarkan Tabel 4.3 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran matematika

pada siklus 1, maka dapat dikaji tentang rentang nilai, frekuensi, presentase dan

juga perolehan nilai rata-rata, nilai tertinggi dan juga nilai terendah. Dalam

distribusi frekuensi nilai pada siklus 1, perolehan nilai siswa dibagi ke dalam 6

rentang nilai.

Terdapat 1 siswa (4 %) yang memperoleh nilai pada rentang ≥80, pada

rentang 74 - 79 juga diperoleh oleh 1 siswa (4 %). Selanjutnya , terdapat 15 siswa

(57%) yang memperoleh nilai pada rentang 68 - 73. Pada rentang nilai 62 - 67

diperoleh oleh 1 siswa (4%) dan 5 siswa (19%) yang memperoleh nilai pada

rentang 56 – 61, sedangkan pada rentang 50 – 55 diperoleh oleh 3 siswa (12 %).

Pada siklus 1, nilai rata-rata yang diperoleh adalah sebesar 67 dengan nilai

tertinggi 80 dan nilai terendah 50. Berdarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM

≥65) maka dapat dialakukan analisis untuk menentukan jumlah siswa yang tuntas

No Nilai Siklus I

Jumlah siswa Persentase (%)

1 ≥80 1 4

2 74 - 79 1 4

3 68 - 73 15 57

4 62 - 67 1 4

5 56 - 61 5 19

6 50 - 55 3 12

Jumlah 26 100

NilaiTertinggi 80

NilaiTerendah 50

Rata-rata 67

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11162/4/T1 292012620_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek

44

dan belum tuntas. Analisis ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 1 dapat

disajikan dalam Tabel 4.4. Sebagai berikut:

Tabel : 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Berdasarkan Ketuntasan

Siswa Kelas 4 SDN Dukuh 03 Salatiga Semester 2

Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus I

No Nilai Siklus I

Keterangan Jumlah siswa Persentase (%)

1 ≤ 65 8 31 Belum Tuntas

2 ≥ 65 18 69 Tuntas

Jumlah 26 100

NilaiTertinggi 80

NilaiTerendah 50

Rata-rata 67

Sumber. Data Primer

Berdasarkan tabel 4.4 analisis ketuntasan belajar siklus 1, maka dapat

dianalisis bahwa jumlah siswa yang tuntas adalah 18 siswa (69%). Sedangkan

untuk siswa yang belum tuntas adalah 8 siswa (31%). Ketutasan belajar siswa

siklus I disajikan dalam Gambar 4.2. Sebagai berikut:

Gambar 4. 2

Diagram Batang Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika

Berdasarkan Ketuntasan Siswa Kelas 4 SDN Dukuh 03

Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus I

Gambar 4.2, menunjukkan bahwa hasil belajar matematika pada siklus I

berdasarkan ketuntasan siswa kelas 4, mencapai 18 siswa (69%) tuntas dari 26

siswa, dan masih terdapat 8 siswa (31% ) tidak tuntas dalam belajar matematika

dengan KKM yang ditentukan adalah ≥ 65.

0%

20%

40%

60%

80%

Tuntas

Tidak Tuntas

69%

31%

Siklus I

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11162/4/T1 292012620_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek

45

Refleksi Siklus I

Setelah dilakukannya kegiatan pembelajaran siklus 1 dari pertemuan

pertama dan kedua, maka selanjutnya diadakan refleksi atas tindakan

pembelajaran di siklus 1. Refleksi digunakan sebagai bahan perbaikan dengan

membandingkan hasil tindakan selama proses pembelajaran dengan indikator

aktivitas yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti. pada pertemuan

pertama dan kedua, dapat dianalisis bahwa masih terdapat beberapa langkah

pembelajaran yang belum nampak dilakukan oleh guru dan siswa.

Namun secara umum pembelajaran sudah berjalan baik sesuai dengan

langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada Rencana Pelaksanaan Pembelajara

(RPP). Dari diskusi yang dilakukan, dapat diketahui manfaat dari pelaksanaan

pembelajaran bagi guru dan siswa. Guru dapat memperoleh pengalaman dan

wawasan baru dalam pembelajaran, guru merasa lebih mudah menyampaikan

materi khususnya dengan menggunakan media yang real karena siswa bisa belajar

langsung tentang materi yang dipelajari dan pembelajaran dapat berjalan lebih

efektif.

Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar pada

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65) pada pelaksanaan tindakan siklus 1

terdapat 18 siswa yang tuntas atau ketuntasan klasikal mencapai 67%. Aritnya

naik 7 siswa dari sebelum tindakan, namun kenaikan tersebut belum memenuhi

indikator keberhasilan yang peneliti tentukan sebesar 80%. Berdasarkan hasil

analisis, masih terdapat 8 siswa yang memperoleh nilai dibawah Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65). sehingga perlu adanya tindak lanjut dan

perbaikan siklus I ke Siklus 2.

4.2.3 Hasil Penelitian Siklus 2

Pertemuan pertama dilakukan pada hari rabu tanggal 4 mei 2016, Pada

subbab siklus 1, akan diuraikan tentang rencana tindakan, pelaksanaan tindakan,

hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan pembelajaran pada Siklus 2 dilaksanakan

dalam dua kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung selama 2 x 35

menit.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11162/4/T1 292012620_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek

46

Perencanaan

Perencanaan tindakan pada Siklus 2 dilakukan sebagai perbaikan dari

tindakan siklus I yang masih belum berhasil. Perbaikan dilakukan setelah melihat

hasil dari refleksi dan analisis hasil belajar matematika siswa pada siklus I. Tujuan

diadakannya perbaikan pada Siklus 2 ini adalah untuk menyempurnakan

pembelajaran pada siklus I agar tercapai hasil belajar yang optimal dan memenuhi

KKM yang telah ditentukan.

Sebelum dilakukan tindakan, maka hal-hal yang direncanakan adalah

sebagai berikut:

5. Memilih dan memutuskan pendekatan pembelajaran yang perlu untuk

digunakan dalam pembelajaran. Setelah dipertimbangkan, maka dipilih

pendekatan RME sebagai pendekatan pembelajaran.

6. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berikut media ataupun alat

peraga yang direncanakan, termasuk lembar observasi pembelajaran untuk

digunakan dalam pembelajaran matematika.

7. Melakukan konsultasi dengan guru kelas, mengenai pendekatan yang

dipilih, RPP dan media maupun alat peraga yang akan dilaksanakan dalam

pembelajaran, maupun lembar obervasi pembelajaran, termasuk

menyepakati tindakan akan dilakukan dalam 2 siklus, dimana masing-

masing siklus akan dilakukan dalam 2 pertemuan.

8. Setelah mendapatkan persetujuan dengan guru kelas, dilakukan revisi dan

mengecek kembali kelengkapan-kelengkapan baik RPP, media maupun

alata peraga, serta lembar observasi yang akan digunakan dalam tindakan

nanti.

Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Dalam Siklus 2 dibuat 2 pertemuan, implementasi pembelajaran dalam

pertemuan pertama mata pelajaran matematika dilaksanakan pada hari rabu

tanggal 4 mei 2016, selama 2 x 35 menit dengan Kompetensi Dasar 6.5

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan, yang telah di rancang dan di

susun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kegiatan pembelajaran

terdiri dari empat langkah pembelajaran, yaitu prakegiatan, kegiatan awal,

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11162/4/T1 292012620_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek

47

kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada pra kegiatan, guru mengoordinasi kelas dan

menyiapkan alat peraga atau media yang akan digunakan dalam pembelajaran

yaitu roti yang akan digunakan dalam pertemuan pertama siklus 2, materi yang

akan dibahas di pertemuan pertama adalah penjumlahan pecahan yang melibatkan

masalah sehari-hari.

Pada kegiatan awal, siswa mengucapkan salam kepada guru dan guru

menyampaikan apersepsi (“Siapa yang pernah melihat ibu memotong kue?”),

kemudian guru mengajak siswa untuk berdoa, Guru mengecek kehadiran siswa

dengan mengabsen siswa satu per satu, setelah itu guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dengan model RME (Realistic Mathematics Education) dan,

memberi motivasi, menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran.

Pada kegiatan inti, Guru memnghubungkan isi apersepsi dengan materi

pembelajaran , kemudian menjelaskan materi yang akan dipelajari, selanjutnya

guru menarik perhatian siswa dengan memperlihatkan roti, setelah itu siswa

dibentuk kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 siswa, dan guru

membagikan LKS yang berisi tentang permasalahan realistic yang harus

dipecahkan oleh siswa menggunakan roti yang sudah disediakan. Penggunaan roti

sebagai media dalam pertemuan ini adalah untuk menunjukan pembelajaran RME

(Realistic Mathematics Education), dimana siswa diajarkan dengan menggunakan

media yang real atau nyata bagi kehidupan siswa. Kemudian diberikan

kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dalam kelompoknya untuk

menyelesaikan tugas LKS yang sudah dibagikan dengan cara mereka sendiri.

dalam diskusi kelompok ini siswa mencari jawaban dari LKS yang sudah

dibagikan dengan memotong roti tersebut untuk menemukan jawaban dari LKS

yang mereka diskusikan Selanjutnya, guru meminta salah kelompok yang sudah

selesai untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya sementara kelompok

lain memberi tanggapan atas hasil presentasi kelopok yang didepan, setelah siswa

diberi kesempatan untuk menggapi hasil kerja kelompok temannya selanjutnya

guru memberi tanggapan terhadap hasil kerja kelompok siswa maupun tanggapan

siswa. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atas hal-hal

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11162/4/T1 292012620_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek

48

yang belum mereka pahami dan menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan.

Pada kegiatan penutup, siswa dibimbing untuk merefleksikan pelaksanaan

yang sudah dilakukan, sudah terlihat hampir semua siswa mau dan ikut

berartisipasi dalam melakukan refleksikan mengenai materi yang sudah dipelajari.

walaupun masih terdapat siswa yang hanya diam dan masih malu untuk

menyampaikan pendapatnya.

Selanjutnya guru memberi penegasan atas pembelajaran yang sudah

dilakukan dengan cara menjelaskan kembali konsep mengenai penjumlahan

pecahan yang berkaitan dengan masalah sehari-hari, kemudian siswa diberi post

tes untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi

penjumlahan pecahan.

Pada saat pembelajaran Siklus 2 pertemuan 1 berlangsung, dilakukan

pengamatan oleh 1 observer. Observer disini adalah mengamati proses

pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran, dengan mengisi lembar

observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi indikator –

indikator untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung.

Pelaksanaan pembelajaran siklus I, pada pertemuan ke 2 dilaksanakan

pada hari rabu tanggal 4 mei 2016, selama 2 x 35 menit, dengan materi

pengurangan pecahan yang berkaitan dengan masalah sehari-hari.

Pada saat pra kegiatan dilakukan, guru mengoordinasi kelas terlebih

dahulu dan menyiapkan alat peraga atau media yang akan digunakan dalam

pembelajaran yaitu kertas karton yang sudah dibentuk gambar bangun datar.

Pada saat kegiatan awal dilakukan, siswa mengucapkan salam kepada guru

dan guru menyampaikan apersepsi (“menanyakan pembelajaran yang lalu

mengenai penjumlahan pecahan yang berkaitan dengan masalah sehari-hari!”),

kemudian guru mengajak siswa untuk berdoa, Guru mengecek kehadiran siswa

dengan mengabsen siswa satu per satu, setelah itu guru menyampaikan tujuan

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11162/4/T1 292012620_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek

49

pembelajaran RME (Realistic Mathematics Education),dan, memberi motivasi,

menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran.

Pada kegiatan inti Selanjutnya, guru memnghubungkan isi apersepsi dengan

materi pembelajaran dan memberi pertanyaan pada siswa untuk mengingat

kembali pelajaran pertemuan yang lalu, selanjutnya guru menjelaskan materi yang

akan dipelajari dan melibatkan siswa secara aktif untuk setiap pembelajaran, guru

membagi siswa kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 siswa, dan

membagikan gambar bagun datar yang sudah disediakan kepada setiap kelompok

yang sudah dibentuk dan LKS yang berisi tentang permasalahan yang harus

dipecahkan oleh siswa menggunakan gambar bangun datar tersebut. Penggunaan

gambar bangun datar sebagai media dalam pertemua ke-2 pada siklus 2 ini adalah

untuk menunjukan langkah-langkah pembelajaran RME (Realistic Mathematics

Education), dimana siswa diajarkan menggunakan media yang real atau nyata

bagi kehidupan siswa. Selanjutnya siswa diberi kesempatan unduk berdiskusi

dengan kelompoknya, dalam diskusi kelompok ini siswa mencari jawaban dari

LKS yang sudah dibagikan dengan memotong gambar geometri tersebut untuk

menemukan jawaban dari LKS yang mereka diskusikan. Setelah siswa selesai

berdiskusi, selanjutnya guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya sementara kelompok lain memberi

tanggapan atas hasil presentasi kelompok yang didepan, setelah siswa diberi

kesempatan untuk menanggapi hasil kerja kelompok temannya selanjutnya guru

memberi tanggapan dan pembenaran konsep atas jawaban siswa maupun hasil

kerja kelompok siswa. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya atas hal-hal yang belum mereka pahami dan menyimpulkan kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

Pada kegiatan penutup, siswa dibimbing untuk merefleksikan pelaksanaan

pembelajaran yang sudah dilakukan, sudah terlihat semua siswa sudah berani

memberi tanggapan dan mau ikut serta dalam melakukan refleksi pelaksanaan

pembelajaran, bahkan suasana dikelas sudah lebih aktif dari pertemuan

sebelumnya. Diakhir pembelajaran, guru memberikan evaluasi Siklus 2 kepada

siswa, siswa kemudian mengerjakan soal dengan tenang tetap diawasi oleh guru.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11162/4/T1 292012620_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek

50

post tes diberikan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap

materi penjumlahan pecahan.

Pada saat pembelajaran siklus I pertemuan 2 berlangsung, dilakukan

pengamatan oleh 1 observer. Observer disini adalah mengamati proses

pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran, dengan mengisi lembar

observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi indikator –

indikator untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung.

Setelah melakukan pelaksanaan dan observasi pembelajaran Siklus 2,

Tahapan selanjutnya adalah menganalisis hasil belajar matematika siswa dan hasil

observasi dari lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa pada lampiran 5

dan 6. Skor tes diperoleh dari kegiatan evaluasi akhir pembelajaran pada

pertemuan 1,2 Siklus 2 yang mengukur kegiatan 1. menentukan pecahan-pecahan

yang senilai dari suatu pecahan dengan benar, 3. menyederhanakan pecahan

dengan tepat, 4. menyatakan pecahan sebagai pembagian dengan tepat.

Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus 2

Hasil belajar siswa pada Siklus 2 diperoleh dari nilai soal evaluasi yang

dikerjakan siswa pada pertemuan kedua. Soal evaluasi berbentuk pilihan ganda

yang terdiri dari 20 butir soal. Nilai siswa diperoleh dengan menghitung skor yang

diperoleh kemudian mengubahnya menjadi nilai akhir. Hasil dari analisis hasil

belajar siswa secara rinci disajikan dalam Tabel 4.5. Sebagai berikut:

Tabel : 4.5

Rentang Nilai Hasil Belajar Matematika Berdasarkan Ketuntasan

Siswa Kelas 4 SDN Dukuh 03 Salatiga Semester 2

Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 2

Sumber. Data Primer

No Nilai Siklus 2

Jumlah siswa Persentase (%)

1 87 - 93 1 4

2 78 - 84 7 27

3 69 - 75 14 54

4 60 - 66 4 15

Jumlah 26 100

NilaiTertinggi 90

NilaiTerendah 60

Rata-rata 74

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11162/4/T1 292012620_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek

51

Berdasarkan Tabel 4.5 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran matematika

pada Siklus 2, maka dapat dikaji tentang rentang nilai, frekuensi, presentase dan

juga perolehan nilai rata-rata, nilai tertinggi dan juga nilai terendah. Terdapat 1

siswa (4%) yang memperoleh nilai pada rentang 87 - 93, pada rentang 78 – 84

juga diperoleh oleh 3 siswa (27%).

Selanjutnya , terdapat 14 siswa (54%) yang memperoleh nilai pada rentang

69 - 75. Pada rentang nilai 60 – 66 diperoleh oleh 4 (14%) siswa . Pada Siklus 2,

nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 74 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai

terendah 60.

Berdarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥75) maka dapat dialakukan

analisis untuk menentukan jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas. Analisis

ketuntasan hasil belajar siswa pada Siklus 2 dapat disajikan dalam Tabel 4.6.

Sebagai berikut:

Tabel: 4.6

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Berdasarkan

Ketuntasan Siswa Kelas 4 SDN Dukuh 03 Salatiga

Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 2

No Nilai Siklus 2

Keterangan Jumlah siswa Persentase (%)

1 ≤ 65 3 12% Belum Tuntas

2 ≥ 65 23 88% Tuntas

Jumlah 26 100%

NilaiTertinggi 90

NilaiTerendah 60

Rata-rata 74

Sumber. Data Primer

Berdasarkan tabel 4.6 analisis ketuntasan belajar Siklus 2, maka dapat

dianalisis bahwa jumlah siswa yang tuntas mencapai 88% artinya ketuntasan

siswa telah lebih dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65). Ketutasan belajar

disajikan dalam diagram batang pada Gambar 4.3. Sebagai berikut:

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11162/4/T1 292012620_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek

52

Gambar : 4.3

Diagram Batang Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika

Berdasarkan Ketuntasan Siswa Kelas 4 SDN Dukuh 03

Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 2

Refleksi Siklus 2

Setelah dilakukannya kegiatan pembelajaran Siklus 2 dari pertemuan

pertama dan kedua, maka selanjutnya diadakan refleksi atas tindakan

pembelajaran di Siklus 2. Refleksi digunakan sebagai bahan perbaikan. Pada

pertemuan pertama, masih terdapat beberapa siswa yang bergurau dengan teman

saat diskusi kelompok. Namun pada pertemuan kedua, kekurangan tersebut sudah

tidak nampak lagi dan pembelajaran sudah dapat terlaksana dengan sangat baik.

Berdasarkan hasil refleksi diketahui bahwa peneliti sudah dapat menerapkan

model pembelajaran RME dengan baik. Hal ini nampak pada hasil evaluasi belajar

siswa yang mengami peningkatan yaitu, dari 18 siswa yang mencapai KKM pada

siklus 1 meningkat menjadi 23 siswa yang mencapai KKM pada siklus 2, dengan

presentase 88% .

Berdasarkan indikator keberhasilan ketuntasan belajar yang telah ditentukan

oleh peneliti yaitu 80%, maka dapat dinyatakan bahwa indikator keberhasilan

telah tercapai karena presentase ketuntasan telah mencapai 88%.

4.3 Analisis Komparatif

Sebelum tindakan hasil belajar siswa SDN Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti

Kota Salatiga pada mata pelajaran matematika masih rendah. Pembelajaran yang

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Tuntas

Tidak Tuntas

88%

12%

Siklus II

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11162/4/T1 292012620_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek

53

cenderung terpusat pada guru yang menyebabkan siswa menjadi pasif dalam

mengikuti pembelajaran. Sebelum dilakukan tindakan masih terdapat 15 anak

yang belum mencapai KKM yang di tentukan guru yaitu 65.

Setelah dilakukan tindakan pada siklus I ada 8 anak yang masih belum

tercapai. Setelah melakukan refleksi dilakukan perbaikan pada pembelajaran

Siklus 2. Pada Siklus 2 ada 3 anak yang masih belum tercapai KKM.

Perbandingan ketuntasan hasil belajar tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Sebagai berikut:

Tabel : 4.7

Distribusi Frekuensi perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Matematika

Berdasarkan Ketuntasan Siswa Kelas 4 SDN Dukuh 03 Semester 2

Tahun Pelajaran 2015/2016 Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Ketuntasan

Pra siklus Siklus I Siklus 2

f % f % f %

Tidak Tuntas 15 58% 8 31% 3 12%

Tuntas 11 42% 18 69% 23 88%

Jumlah 26 100% 26 100% 26 100%

NilaiTertinggi 75 80 90

NilaiTerendah 40 50 60

Rata-rata 57 67 74

Sumber. Data Primer

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa tingkat ketuntasan belajar

siswa dari pra siklus sampai ke Siklus 2 mengalami peningkatan. Pada pra siklus

siswa yang tuntas belajar adalah 11 siswa (42%), pada siklus I menjadi 18 siswa

(69%) dan pada Siklus 2 menjadi 23 siswa (88%). Sedangkan siswa yang belum

tuntas jumlahnya menurun.

Pada saat pra siklus terdapat 15 siswa (58%) belum tuntas, pada Siklus I

masih 8 siswa (31%) yang belum tuntas dan pada Siklus 2 masih 3 siswa (12%).

Nilai tertinggi siswa meningkat yaitu pada pra siklus 75, siklus I meningkat

menjadi 80 dan pada Siklus 2 nilai tertinggi yaitu 90. Nilai terendah pra siklus 40,

siklus I 50 dan Siklus 2 nilai terendah 60.

Nilai rata-rata siswa dari pra siklus ke Siklus 1 dan ke siklus 2 juga

mengalami peningkatan dari pra siklus 57 menjadi 67, atau naik sebesar 10 dan

pada Siklus 2 menjadi 74 atau naik sebesar 7.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11162/4/T1 292012620_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek

54

Perbandingan jumlah ketuntasan nilai tertinggi, nilai terendah dan nilai rata

rata belajar siswa Pra siklus, siklus I dan setelah diberikan tindakan pada Siklus

2. Adapun hasil belajar matematika dengan pendekatan RME telah mencapai

88% siswa tuntas dalam mencapai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah guru.

kondisi tersebut dapat ditunjukkan pada Gambar 4.4. Sebagai berikut:

Gambar 4.4 Diagram Tabung Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Matematika

Berdasarkan Ketuntasan Siswa Kelas 4 SDN Dukuh 03 Semester 2

Tahun Pelajaran 2015/2016 Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus 2.

4.4 Pembahasan

Perbaikan pada penelitian tindakan adalah peningkatan hasil belajar

matematika siswa kelas 4 SD Negeri Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota

Salatiga melalui penerapan pendekatan RME. Hasil penelitian menunjukkan

adanya peningkatan aktivitas tindakan melalui pendekatan RME, baik yang

dilakukan siswa maupun yang dilakukan oleh guru dari siklus I ke Siklus 2.

Pada pra siklus diketahui siswa yang mendapat nilai di atas kategori

ketuntasan minimal (KKM 65) atau dikatakan tuntas adalah 11 siswa (42%)

kemudian meningkat pada siklus I menjadi 18 siswa (69%) sehingga meningkat

menjadi 7 siswa (27%).

Pada pra siklus diketahui siswa yang mendapat nilai di bawah kategori

ketuntasan minimal (KKM 65) atau dikatakan tidak tuntas adalah 15 siswa (58%)

kemudian menurun pada Siklus I menjadi 8 siswa (31%). Pada Siklus I siswa

Tuntas Tidak tuntas Nilai Rata-rata

11 15

57

18 8

67

23

3

74

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11162/4/T1 292012620_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek

55

tuntas belajar adalah 18 siswa (69%) lebih rendah dari indikator keberhasilan

yang ditentukan yaitu 80% siswa tuntas belajar.

Peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari hasil nilai siklus I dan Siklus 2.

Pada siklus I hasil belajar siswa belum mencapai indikator keberhasilan yang

ditentukan, berdasarkan hasil refleksi pada saat pembelajaran siklus I hal ini dapat

disebabkan karena guru belum mengelola waktu pembelajaran dengan baik

terutama pada kegiatan penyelesaian soal penjumplahan dan pengurangan

pecahan secara kelompok juga kurangnya partisipasi siswa dalam berdiskusi.

Pada siklus I saat diskusi kelompok, kerjasama dalam kelompok kurang

terjalin dengan baik karena masih terdapat anggota kelompok yang pasif dan ada

pula anak yang cenderung bekerja sendiri. Pada Siklus 2 meningkat sebesar 5

siswa (19%) dari siklus I, sehingga menjadi 23 siswa (88%). Pada siklus I

diketahui siswa yang mendapat nilai di bawah kategori ketuntasan minimal (KKM

65) atau dikatakan tidak tuntas adalah 8 siswa (31%) kemudian menurun pada

Siklus 2 sebesar 5 siswa sehingga menjadi 3 siswa (12%).

Pada Siklus 2 siswa tuntas belajar adalah 23 siswa (88%) lebih tinggi dari

indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu 80% siswa tuntas belajar. Pada

Siklus 2 hasil belajar siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan

yaitu 80%. Dengan demikian melalui penerapan pendekatan RME dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Tetapi hasil pada Siklus 2 menunjukkan masih

terdapat 3 siswa yang belum tuntas.

Setelah melakukan wawancara dengan guru kelas dan pengamatan ketika

pembelajaran maka dapat diketahui bahwa tiga siswa tersebut dalam pembelajaran

sehari-hari memang memiliki kemampuan yang rendah dalam menyerap materi

pembelajaran dibandingkan dengan teman-temannya.

Selain meningkatkan ketuntasan belajar, pendekatan RME dalam

pembelajaran matematika khususnya materi pecahan, juga meningkatkan kinerja

guru dan aktivitas siswa. Pada siklus I, kinerja guru masuk dalam kategori cukup

baik. Setelah dilaksanakan perbaikan pada Siklus 2, kinerja guru meningkat

menjadi baik sekali.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11162/4/T1 292012620_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek

56

Setelah dilaksanakan perbaikan tindakan pada Siklus 2, aktivitas siswa

dalam mengikuti pembelajaran dengan pendekatan RME, masuk dalam kategori

baik sekali. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh

Laila, Alfi. 2015. Pembelajaran Realistics Mathematics Education (RME) untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII-B SMP Al Huda

Kota Kediri.

Persentase hasil tes observasi aktivitas guru meningkat sebesar 87,94% pada

siklus I menjadi 98,28% pada Siklus 2. Nugraheni, Ari (2011) Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Pendekatan

Realistic Mathematic Education ( RME ) Pada Siswa Kelas V Sd N I Pucung

Tahun Ajaran 2010/2011.

Prosentase ketuntasan siswa mengalami peningkatan dari 54,54% pada

siklus I menjadi 72,73% pada Siklus 2. Riyadi, Agung (2011) Meningkatkan

Hasil belajar Matematika Melalui Penerapan Pendekatan Realistic Mathematics

Education pada Siswa Kelas IV SD Negri I Gunungggajah Kec.Bayat Kab. Klaten

Tahun Ajaran 2011/2012. Hasil belajar siswa meningkat dari 22% pada siklus I

menjadi 87% pada Siklus 2 Baiq Apriani. (2010) Upaya Meningkatkan Hasil

Belajar Matematika melalui Penerapan Realistic Matematic education (RME) Di

Kelas IIv SDN 3 Rarang Tahun Pelajaran 2009/2010.

Dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar Matematika siswa, hasil

observasi penelitian pada siklus I meningkat dari 40% menjadi 85% pada Siklus

2. Disimpulkan bahwa penelitian melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran matematika tentang materi

pecahan. Terbukti bahwa dengan menerapkan pendekatan RME dapat

meningkatkan hasil belajar siswa secara individu.

Selain mendukung dua hasil penelitian sebelumnya, hasil penelitian ini juga

mendukung pernyataan teoritis tentang pendekatan RME oleh Suyitno, (2006:36)

mengatakan Realistic Mathematics Education (RME) merupakan model

pembelajaran matematika di sekolah yang bertitik tolak dari hal-hal yang real

bagi kehidupan siswa sedangkan Zainuri, (2007) juga mengatakan matematika

Realistik yang dimaksud dalam hal ini adalah matematika sekolah yang

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11162/4/T1 292012620_BAB IV... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek

57

dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik

awal pembelajaran.

Dengan menerapkan sintaks pendekatan RME dengan tepat, dan dengan

memperhatikan karakateristik siswa, kemudian dibagi tugas dan peran siswa

sebagai tim asal dan tim ahli sekaligus penyelesai atas masalah yang ditemukan

dalam gagasan itu, ternyata pendekatan RME ini mampu meningkatkan

ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajararn matematika, materi pecahan

pada siswa kelas 4 SDN Dukuh 03 Kecamatan sidomukti Kota Salatiga, Semester

II Tahun Pelajaran 2015/2016.

4.4.1 Implikasi Teoritis

1. Setelah membandingkan pada teori-teori penerapan pendekatan RME

penelitian ini didapatkan hasil yang sepaham. Kegiatan pembelajaran yang

dirancang sesuai dengan standar proses maka didapatkan hasil bahwa

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan RME terbukti dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Langkah-

langkah pendekatan RME dapat melibatkan secara aktif, membangun

pemahaman siswa, rasa percaya diri siswa dalam pembelajaran matematika

kelas 4 dengan pokok bahasan penjumplahan dan pengurangan pecahan.

2. Pendekatan RME terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas

4 SDN Dukuh 03 pada pokok bahasan penjumplahan dan pengurangan

pecahan.

4.4.2 Implikasi Praktis

Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan RME dapat digunakan untuk

meningkatkan semangat belajar siswa dengan belajar kelompok sehingga kegiatan

pembelajaran menjadi menyenagkan. Semua ini tidak terlepas dari guru sebagai

fasilitator yang memberikan motivasi, bimbingan dalam kegiatan diskusi

kelompok. Pendekatan RME dapat digunakan sebagai model pembelajaran yang

dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar matematika.