Top Banner
31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasannya dimulai dari profil Homeschooling Kak Seto (HSKS) Semarang kemudian dilanjutkan dengan proses penerapan sistem “Quality Insurance” layanan akademik serta pencapaian sistem “Quality InsuranceLayanan Akademik di Homeschooling Kak Seto (HSKS) Semarang. 4.1 Profil Homeschooling Kak Seto (HSKS) Semarang Homeschooling Kak Seto (HSKS) Semarang dilaksanakan berdasarkan filosofi sederhana “belajar dapat dilakukan kapan saja , dimana saja dan dengan siapa saja”. Visi Homeschooling Kak Seto (HSKS) Semarang yaitu menjadikan HSKS Semarang sebagai salah satu institusi pendidikan anak yang unggul dalam menye- diakan program pendidikan bagi anak untuk dapat terampil, memiliki life skill, dan karakter yang kokoh sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan . Misi Homeschooling Kak Seto (HSKS) Semarang antara lain:
44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2015. 7. 6. · rimaan siswa baru, penerimaan siswa baru dilak-sanakan pada setiap awal tahun ajaran baru. Proses penerimaan melalui tahapan

Jan 29, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 31

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Dalam bab ini menyajikan hasil penelitian dan

    pembahasannya dimulai dari profil Homeschooling Kak

    Seto (HSKS) Semarang kemudian dilanjutkan dengan

    proses penerapan sistem “Quality Insurance” layanan

    akademik serta pencapaian sistem “Quality Insurance”

    Layanan Akademik di Homeschooling Kak Seto (HSKS)

    Semarang.

    4.1 Profil Homeschooling Kak Seto (HSKS)

    Semarang

    Homeschooling Kak Seto (HSKS) Semarang

    dilaksanakan berdasarkan filosofi sederhana “belajar

    dapat dilakukan kapan saja , dimana saja dan dengan

    siapa saja”.

    Visi Homeschooling Kak Seto (HSKS) Semarang

    yaitu menjadikan HSKS Semarang sebagai salah satu

    institusi pendidikan anak yang unggul dalam menye-

    diakan program pendidikan bagi anak untuk dapat

    terampil, memiliki life skill, dan karakter yang kokoh

    sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan .

    Misi Homeschooling Kak Seto (HSKS) Semarang

    antara lain:

  • 32

    1. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan

    menyenangkan bagi peserta didik sesuai dengan ke-

    butuhan, gaya belajar, kekuatan dan keterbatasan

    yang dimilikinya.

    2. Membantu peserta didik menemukan minat dan

    bakatnya serta mengembangkan bakat dan minat

    peserta didik secara optimal.

    3. Membentuk peserta didik menjadi manusia pem-

    belajar seumur hidup yang mempunyai kepedulian

    sosial yang tinggi dan karakter yang kuat.

    4. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh

    hubungan dari pelajaran yang dipelajarinya dengan

    kehidupan nyata.

    5. Mengatasi keterbatasan, kelemahan peserta didik

    dengan melakukan pendekatan personal.

    4.2 Mekanisme Pelaksanaan Sistem Pen-

    jaminan Mutu Layanan Akademik di

    Homeschooling Kak Seto (HSKS)

    Semarang.

    Mekanisme merupakan sebuah upaya sistematik

    yang merupakan bagian dari manajemen untuk me-

    ngamankan sistem dimana setiap komponen dalam sis-

    tem memiliki satu keterpaduan dan tidak terjadi pe-

    nyimpangan yang besar dari rencana yang sudah di-

  • 33

    buat. Substansi utama Sistem Penjaminan Mutu

    (Quality Insurance) Layanan Akademik di Home-

    schooling Kak Seto (HSKS) Semarang dilaksanakan

    dengan menggunakan pendekatan siklus PDMI (Plan –

    Do – Monev – Improvement) pada proses penyeleng-

    garaan pendidikan.

    Bagan 4.1 Siklus Sistem “Quality Insurance” Layanan

    Akademik Homeschooling Kak Seto Semarang.

    Perencanaan (Plan), dalam hal ini berkaitan

    dengan perencanaan penetapan standar yang menjadi

    acuan dalam melaksanakan kegiatan akademik. Pelak-

    sanaan (Do) pelaksanaan standar yang telah ditetapkan

    dalam suatu periode waktu tertentu. Maka untuk dapat

    menjamin mutu pendidikan setiap proses pendidikan,

    Peningkatan

    Mutu

    PLAN DO

    IMPROVEMENT

    Menetapkan Standar

    Pelaksanaan

    Standar

    Yang Telah

    Ditetapkan

    Monitoring

    dan Evaluasi Pelaksanaan

    SESUAI

    Permintaan

    Evaluasi

    Benchmark

    MONEV

  • 34

    termasuk layanan administrasi pendidikan dilaksana-

    kan sesuai dengan SOP yang telah ditentukan. Moni-

    toring dan evaluasi (Monev) merupakan upaya untuk

    mengawasi, memeriksa, mengukur dan mengevaluasi

    terhadap pelaksanaan dan hasil pelaksanaan termasuk

    audit mutu internal. Pengembangan (Improvement) me-

    rupakan upaya meningkatkan dan mengembangkan

    tindak lanjut dan perbaikan dari hasil evaluasi. Menyu-

    sun rencana perbaikan dan menyusun laporan pelak-

    sanaan program pendidikan secara terus menerus.

    4.2.1 Perencanaan (Plan)

    Perencanaan (Plan) meliputi penetapan kebijakan

    dengan membuat kebijakan akademik, standar aka-

    demik dan standar operasional prosedur (SOP) untuk

    mencapai standar yang telah ditetapkan. Perencanaan

    tersebut terdiri dari perencanaan jangka pendek dan

    jangka panjang.

    Kebijakan akademik diataranya adalah (a) pene-

    rimaan siswa baru, penerimaan siswa baru dilak-

    sanakan pada setiap awal tahun ajaran baru. Proses

    penerimaan melalui tahapan observasi dan assessment

    anak serta wawancara orang tua murid untuk mem-

    peroleh informasi awal kondisi dan kemampuan anak.

    (b) Kalender pendidikan, yang menggunakan sistem

    semester dan menyesuaikan dengan kalender pendidi-

  • 35

    kan nasional. Informasi tentang kalender pendidikan di

    sampaikan pada setiap awal semester. (c) Kehadiran

    siswa, orang tua diharapkan memberikan informasi ke-

    pada pihak sekolah apabila putra/putrinya tidak

    masuk sekolah karena sakit atau ada keperluan lain-

    nya. Apabila tidak masuk karena ada keperluan, maka

    orang tua diharapkan dapat memberikan informasi 1

    (satu) hari sebelumnya pada wali kelas/tutor kelas

    masing-masing.

    Standar akademik yang ada di HSKS dalam hal

    ini mengenai kurikulum yang digunakan mengacu pada

    peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Ta-

    hun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

    Metode pembelajaran yang digunakan adalah dengan

    menggunakan pendekatan tematik, aktif, konstruktif,

    dan kontekstual serta belajar mandiri melalui pene-

    kanan kepada kecakapan hidup dan keterampilan da-

    lam memecahkan masalah. Sehingga proses pem-

    belajaran di HSKS lebih menyenangkan dan tidak ter-

    paku pada akademik saja.

    Siswa di HSKS dapat memperoleh ijazah kese-

    taraan dari Depdiknas dengan mengkuti kejar paket

    yaitu Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket

    C setara SMA. Ijazah tersebut dapat digunakan untuk

    meneruskan pendidikan ke sekolah formal yang lebih

    tinggi bahkan ke luar negeri sekalipun.

  • 36

    Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan

    pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas

    pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian

    kinerja instasi pemerintah berdasarkan indikator-

    indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai

    dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada

    masing-masing unit kerja yang bersangkutan. Tujuan

    SOP dapat menciptakan komitmen mengenai apa yang

    dikerjakan oleh satuan unit kerja untuk mewujudkan

    good governance.

    Manfaat adanya SOP dapat menjaga konsistensi

    dalam menjalankan suatu prosedur kerja, dapat me-

    ngetahui lebih jelas mengenai peran dan masing-

    masing posisi unit kerja, memberikan kejelasan menge-

    nai prosedur kerja, dan tanggung jawab dalam proses

    terkait, memberikan keterangan mengenai keterkaitan

    dengan satu proses kerja dengan proses kerja, memini-

    malisir kesalahan dalam melakukan pekerjaan, mem-

    bantu dalam melakukan evaluasi terhadap setiap pro-

    ses yang telah dilakukan.

    Tahap-tahap dalam penyusunan Standar Opera-

    sional Prosedur (SOP) yaitu dengan melakukan analisis

    sistem, analisis tugas, dan analisis prosedur kerja.

    Homeschooling Kak Seto (HSKS) Semarang membuat

    SOP sesuai dengan kondisi homeschooling dan semua

    unit kerja dalam HSKS terlibat dalam menyusun peren-

  • 37

    canaan (plan). Sebagaimana yang diungkapkan oleh

    manajer HSKS bahwa:

    “Semua harus membuat perencanaan (plan) baik manajer,

    kepala sekolah, tutor, dan staf. Karena itu yang menjadi

    pedoman untuk melakukan tugasnya masing-masing”

    Hal tersebut juga disampaikan oleh tutor senior

    di HSKS bahwa:

    “Perencanaan (plan) yang dibuat oleh tutor berupa rencana

    pembelajaran, yang harus dipelajari dahulu sebelum

    melakukan proses pembelajaran dan tutor harus

    menguasai materi yang akan diajarkan. Tujuan pembuatan

    plan sebagai persiapan tutor sebelum masuk kelas untuk

    memulai proses belajar mengajar”.

    4.2.2 Pelaksanaan (Do)

    Untuk menjamin mutu layanan akademik semua

    kegiatan dilaksanakan berdasarkan SOP yang telah

    ditetapkan. SOP di HSKS terdiri dari SOP penerimaan

    siswa dan SOP pembelajaran, SOP sistem keuangan

    dan SOP mengawas ujian.

    SOP penerimaan siswa baru di Homeschooling

    Kak Seto (HSKS) Semarang dimulai dari:

  • 38

    1. Pembelian formulir pendaftaran.

    2. Tes psikologi untuk mengetahui IQ calon siswa

    dan syarat untuk menjadi siswa HSKS yaitu me-

    miliki IQ diatas 70.

    3. Orang tua siswa harus menandatangani surat

    perjanjian yang isinya meliputi kesediaannya

    sebagai homescholer, parent kit dan kebudayaan

    berpakaian serta melengkapi persyaratan yang

    diminta oleh pihak HSKS.

    4. Siswa melakukan tes Sidik Jari (Finger Print) tes

    ini berfungsi untuk mengetahui diagnosa murid

    dimana dengan tes ini kita bisa mengetahui

    hesmisphere brain, learning style, working style

    itu semua digunakan acuan tutor dalam proses

    pembelajaran agar dapat berjalan dengan lancar.

    Pengelompokan siswa seperti kategori ABK,

    korban bullying dan kelas akselesari. Bagi siswa

    yang berkebutuhan khusus maka dia harus me-

    lakukan terapis setiap bulannya, di mana orang

    tua harus aktif dalam berperan serta. Sedangkan

    anak-anak yang mengalami kasus bullying harus

    memberikan informasi setiap perkembangan di

    rumah maupun di lingkungan dan harus meng-

    komunikasikan ke tutor (wali kelas). Kelas akse-

    lerasi dapat diikuti siswa dengan syarat, siswa

    yang hasil IQ 135 dengan status superior, adanya

  • 39

    rekomendasi dari tutor bahwa siswa tersebut

    mampu mengikuti kelas akselerasi, siswa harus

    hadir minimal 4 kali dalam 1 minggu dengan

    mengikuti semua kegiatan baik outing, project

    class, parent meeting secara keseluruhan, tidak

    boleh ijin tanpa alasan yang jelas dan rasional

    serta telah menyelesaikan administrasi di awal

    program akselerasi.

    SOP pembelajaran di HSKS meliputi tahap-tahap

    sebagai berikut:

    1. Siswa Homeschooling Kak Seto diharapkan

    mengikuti peraturan-peraturan yang telah di-

    sepakati diawal, baik dari kebudayaan berpakai-

    an tentang kedisiplinan dan ketaatan mengikuti

    pembelajaran.

    2. Siswa masuk 15 menit sebelum pelajaran dimulai

    kemudian masuk keruangan yang sudah tertera

    dalam jadwal pelajaran.

    3. Berdo’a bersama sebelum melakukan pembela-

    jaran dan mengikuti semua arahan selama pro-

    ses pembelajaran.

    4. Siswa yang mengalami kesulitan dalam pembela-

    jaran bisa melakukan penambahan jam pelajaran

    dan meminta waktu tutor untuk memperdalam

    kesulitan yang dialami.

  • 40

    5. Setelah proses pembelajaran siswa mengisi porto-

    folio yang disediakan kemudian diserahkan kepa-

    da tutor yang mengampu pelajaran.

    6. Apabila siswa tidak puas atau tidak paham

    dengan tutor yang mengajar maka mereka berhak

    menyampaikan ke wali kelas, kemudian dari wali

    kelas disampaikan ke kepala sekolah dari kepala

    sekolah disampaikan ke manager.

    Setelah kegiatan pembelajaran di HSKS ber-

    langsung orang tua siswa juga diwajibkan mengisi for-

    mulir penilaian terhadap tutor. Selanjutnya hasil

    penilaian tersebut di evaluasi oleh kepala sekolah dan

    direksi guna melakukan perbaikan selanjutnya.

    SOP sistem keuangan di HSKS meliputi, usulan

    anggaran dana dari direksi, manajer, dan kepala se-

    kolah dilanjutkan dengan pengajuan anggaran yang

    dibahas dalam rapat mingguan, jika ditolak maka akan

    ada perbaikan usulan jika diterima maka dilanjutkan

    pada pencairan anggaran yang telah di usulkan dan

    pembuatan laporan internal bulanan serta laporan eks-

    ternal tahunan ke HSKS pusat dan Pembina HSKS

    Semarang.

  • 41

    SOP mengawas ujian di HSKS terdiri dari bebe-

    rapa hal yaitu:

    1. Pengawas bertanggung jawab menjaga ujian baik

    untuk program komunitas maupun distance

    learning.

    2. Pengawas bertanggung jawab untuk menyiapkan

    soal ujian yang akan dibagikan.

    3. Pengawas bertanggung jawab mempersiapkan

    siswa di kelas.

    4. Pengawas bertanggung jawab mengisi berita

    acara ujian.

    5. Pengawas bertanggung jawab membagikan soal

    kepada peserta ujian.

    Semua staf harus melaksanakan tugas dan

    kewajibannya sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan

    tersebut, demikian juga ditegaskan oleh manajer HSKS

    bahwa:

    “Yang harus melaksanakan SOP semua staf, baik itu

    manajer, kepala sekolah, tutor, dan staf karyawan karena

    itu menjadi pedoman tugas dan tanggungjawab masing-

    masing”.

  • 42

    Dari proses pelaksanaan tersebut dapat dilihat

    bahwa kegiatan yang dilakukan di HSKS telah disesuai-

    kan dengan tujuan dan standar yang telah ditetapkan

    dalam SOP, sehingga setelah proses pelaksanaan

    tersebut dapat dilanjutkan dengan proses monitoring

    dan evaluasi oleh tim monev HSKS.

    4.2.3 Monitoring dan Evaluasi (Monev)

    Kegiatan monitoring dan evaluasi ini dilakukan

    oleh tim monev yaitu kepala sekolah dan direksi untuk

    menilai kegiatan yang telah dilakukan. Beberapa aspek

    dalam monitoring dan evaluasi adalah pemantauan dan

    evaluasi mekanisme sistem, mengembangkan alat

    monitoring dan evaluasi yang akan digunakan, pelak-

    sanaan monitoring dan evaluasi sesuai dengan meka-

    nisme, prosedur dan instrumen yang telah dikembang-

    kan, membuat laporan mengenai hasil monitoring dan

    evaluasi, mengkomunikasikan hasil monitoring dan

    evaluasi secara berkala kepada manajer homeschooling.

    Tujuan dari kegiatan monitoring yaitu untuk

    mengetahui tahapan pelaksanaan dari SOP, untuk

    mengidentifikasi permasalahan dalam pelaksanaan

    SOP, serta merumuskan pemecahan masalah dari SOP.

    Instrumen yang digunakan HSKS dalam monitoring

    yaitu SOP yang telah dibuat oleh HSKS sehingga dapat

    diketahui sejauh mana penerapannya dapat ber-

  • 43

    pengaruh pada peningkatan mutu layanan akademik di

    HSKS.

    Evaluasi dilakukan setiap seminggu sekali dalam

    forum meeting yang sudah dijadwalkan oleh HSKS.

    Evaluasi tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah

    program yang sudah direncanakan itu mencapai sasa-

    ran yang diharapkan atau tidak, evaluasi lebih mene-

    kankan pada aspek hasil yang dicapai (output).

    Evaluasi baru bisa dilakukan jika program tersebut

    telah berjalan dalam suatu periode, sesuai dengan

    tahapan rancangan dan jenis program yang dibuat dan

    dilaksanakan, misalnya untuk satu semester atau

    enam bulan ataupun satu tahun pelajaran.

    Homeschooling Kak Seto (HSKS) Semarang

    melakukan evaluasi setiap tiga bulan yang dilakukan

    bersama wali murid dengan manajemen dan tutor

    HSKS, dimana Kak Seto selaku pembina HSKS juga

    hadir untuk mendiskusikan mutu pendidikan di home-

    schooling dan perkembangan anak didiknya. Seperti

    yang ditegaskan oleh manajer HSKS bahwa:

    “Kegiatan evaluasi dilakukan setiap seminggu sekali dalam

    forum meeting yang dihadiri oleh para staf HSKS dan orang

    tua siswa dan setiap 3 bulan sekali yang dihadiri juga oleh

    Kak Seto selaku Pembina HSKS”

  • 44

    4.2.4 Pengembangan (Improvement)

    Pengembangan merupakan proses tindak lanjut

    dari hasil evaluasi, untuk memperbaiki atau mening-

    katkan mutu layanan akademik dengan menyusun

    laporan pelaksanaan program yang dilakukan secara

    terus-menerus. Pengembangan-pengembangan strategi

    disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan home-

    schooling agar mampu bertahan dan bersaing dengan

    lembaga pendidikan yang lainnya. Pengembangan yang

    dilakukan di HSKS yaitu terkait dengan pengembangan

    tutor, kebijakan yang ada dan pengembangan sistem

    guna meningkatkan mutu secara terus menerus.

    Seperti yang dikemukakan oleh manajer HSKS bahwa:

    “Improvement (pengembangan) dilakukan dengan

    mengadakan pelatihan untuk para tutor sebagai usaha

    untuk peningkatan kompetensi personal, melakukan

    evaluasi berkala pada setiap kebijakan yang telah

    dirumuskan sehingga hal-hal yang dirasa kurang

    mendukung diganti dengan kebijakan baru sesuai dengan

    kebutuhan HSKS, dan melakukan analisa sistem apakah

    sistem yang digunakan sudah tepat atau belum hal

    tersebut dilakukan sebagai upaya untuk pencapaian mutu

    yang telah ditetapkan serta perbaikan secara terus

    menerus”.

  • 45

    Selain beberapa hal tersebut diatas pengembangan

    (improvement) juga perlu dilakukan dalam beberapa

    aspek yaitu kurikulum, metode pembelajaran, alat

    evaluasi, media pembelajaran serta sarana prasarana

    yang ada guna mendukung peningkatan mutu di HSKS.

    Dalam kegiatan pembelajaran HSKS telah menam-

    bahkan ekstrakurikuler sebagai muatan lokal seperti,

    karawitan dan bahasa jawa. Metode pembelajaran yang

    telah dikembangkan oleh HSKS yaitu metode Spot

    Capturing, kemudian materi yang susah untuk divi-

    sualisasikan dapat disampaikan dengan menggunakan

    animasi dan materi yang terpisah-pisah seperti biologi,

    fisika, kimia telah dibuat terpadu menjadi IPA terpadu

    dan pelajaran geografi, sejarah, ekonomi menjadi IPS

    terpadu.

    4.3 Pencapaian sistem “Quality Insurance”

    Layanan Akademik di Homeschooling

    Kak Seto (HSKS) Semarang.

    Dalam sistem “Quality Insurance” layanan aka-

    demik terdapat beberapa 6 komponen yang perlu diper-

    hatikan yaitu:

    4.3.1 Kurikulum

    Kurikulum HSKS Semarang mengacu pada

    Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23

  • 46

    Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

    (SKL) yaitu kurikulum KTSP yang dipadukan antara

    kurikulum nasional, teori psikologi dan perkem-

    bangan serta perkembangan lingkungan sosial anak

    didik yang dinamis dan lebih mengedepankan pada

    proses. SKL digunakan sebagai pedoman penilaian

    dalam penentuan kelulusan peserta didik dari

    satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk

    seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pe-

    lajaran. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi

    kemampuan lulusan yang mencakup sikap, penge-

    tahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar

    nasional yang telah disepakati.

    Dalam kurikulum KTSP tersebut HSKS lebih

    mengutamakan mata pelajaran yang ada pada ujian

    nasional dan didukung dengan mata pelajaran tam-

    bahan yang lain. Komponen KTSP yang ada di HSKS

    sama seperti pada sekolah formal yang terdiri dari

    satuan pendidikan, struktur program dan muatan

    kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan ren-

    cana pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum yang

    digunakan juga berkesinambungan dengan tingkat-

    an kelas selanjutnya.

    Selain kurikulum KTSP yang diberlakukan di

    homeschooling terdapat program pengembangan ba-

  • 47

    kat dan minat anak. Seperti yang ditegaskan oleh

    manajer HSKS bahwa:

    “Pelaksanaan kurikulum tersebut difokuskan pada

    materi untuk ujian nasional, selebihnya ditekankan

    pada proses untuk mengetahui bakat dan minat anak

    sehingga dapat mengembangkan bakat dan minat anak

    tersebut”

    Orang tua dalam hal ini sebagai mediator un-

    tuk menyampaikan bakat dan minat anak. Orang

    tua juga diwajibkan untuk melakukan konsultasi

    dengan pihak homeschooling untuk mengetahui per-

    kembangan anaknya, sehingga homeschooling dapat

    memfasilitasi dan mengembangkan bakat dan minat

    anak tersebut. Dapat dikatakan bahwa kurikulum

    yang ada di HSKS bersifat fleksibel dan dapat di-

    sesuaikan dengan kondisi dan kemampuan anak.

    Berdasarkan sistem “Quality Insurance” hal tersebut

    dapat memberikan jaminan terhadap siswa sehingga

    siswa dapat mengikuti ujian nasional sesuai dengan

    materi yang diujikan serta mendapatkan hasil yang

    baik.

    Hal tersebut juga didukung dengan hasil tang-

    gapan tutor di HSKS terhadap beberapa pertanyaan

    yang diajukan mengenai kurikulum memperoleh

    hasil rata-rata 3,81 yang berarti bahwa responden

  • 48

    setuju jika kurikulum yang digunakan di HSKS

    sudah baik karena telah direview secara berkala (1

    tahun sekali), konsisten dengan komponen kuri-

    kulum (tujuan, isi, proses belajar dan penilaian) ser-

    ta fleksibel dan dapat disesuaikan dengan latar bela-

    kang siswa.

    Tabel 4.1

    Tanggapan Tutor/Guru Terhadap Kurikulum di HSKS

    KURIKULUM Skor

    Min

    Skor

    Max Mean

    Standar

    Deviasi (SD)

    1. Kurikulum yang digunakan sudah di review secara

    berkala

    1 5 3.60 1

    2. Adanya kesesuaian atau

    konsistensi antara

    komponen-komponen kurikulum, yaitu antara

    tujuan, isi, proses belajar,

    dan penilaian

    1 5 3.80 0.70

    3. Kurikulum bersifat fleksibel

    dan dapat disesuaikan dengan latar belakang

    siswa

    1 5 4.10 0.70

    Keseluruhan 3 15 3.81 0.83

    Sumber: Data Primer diolah, 2013

    4.3.2 Guru/ Tutor

    Sebelum melakukan tugasnya tutor HSKS

    wajib membuat perencanaan untuk satu semester

    sebagai pedoman dan acuan dalam menjalankan

    tugasnya sebagai tutor. Seperti yang diungkapkan

    oleh tutor senior di HSKS bahwa:

  • 49

    “Perencanaan yang dibuat oleh tutor berupa rencana

    pembelajaran, yang harus dipelajari dahulu sebelum

    melakukan proses pembelajaran dan tutor harus

    menguasai materi yang akan diajarkan”

    Perencanaan (plan) tersebut terdiri dari materi

    pembelajaran, SK, KD, pelaksanaan pembelajaran,

    metode pembelajaran, alat evaluasi hingga alat

    peraga yang akan digunakan.

    Tutor yang ada di HSKS memiliki kualifikasi

    akademik yang sesuai dengan bidang studi masing-

    masing. Berkaitan dengan hal tersebut ditegaskan

    pula oleh manajer HSKS bahwa:

    “Tutor juga wajib mengikuti berbagai kegiatan yang

    mampu menunjang kompetensi akademiknya, misalnya

    seminar, workshop, penataran, kursus dan lain

    sebagainya yang dapat meningkatkan kompetensi

    pedagogik, dan kompetensi lainnya, sehingga dapat

    disebut sebagai guru professional”.

    Mengenai peningkatan kompetensi terhadap

    tutor di HSKS yang telah dijelaskan oleh manajer

    HSKS, salah satu tutor senior di HSKS juga mene-

    gaskan bahwa:

  • 50

    “Di HSKS mempunyai program yang disebut dengan

    tutor gathering yang bertujuan untuk peningkatan

    kemampuan sistem belajar mengajar yang diadakan di

    HSKS setiap satu bulan sekali. Yang sudah pernah

    dilakukan itu seperti mengundang psikolog untuk

    sharing mengenai perkembangan psikologi anak, pe-

    ningkatan kualitas KTSP dengan mengundang nara-

    sumber yang ahli dalam pembuatan KTSP.”

    Kompetensi tutor yang harus dimiliki

    diantaranya yaitu (a) kompetensi pedagogik dan

    andragogi, (b) kompetensi kepribadian, (c) kompeten-

    si sosial, dan (d) kompetensi profesional.

    a. Kompetensi pedagogik dan andragogi merupakan

    kemampuan yang berkaitan dengan pemahaman

    terhadap peserta didik dan pengelolaan pem-

    belajaran yang partisipatif dan dialogis. Secara

    substansi kompetensi ini mencakup kemampuan

    memahami peserta didik, perancangan dan pe-

    laksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,

    dan pengembangan peserta didik untuk meng-

    aktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

    b. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan per-

    seorangan yang mencerminkan kepribadian yang

    mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, da-

    pat menjadi teladan bagi peserta didik, serta ber-

    akhlak mulia.

  • 51

    c. Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampu-

    an pendidik sebagai bagian dari masyarakat un-

    tuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif de-

    ngan peserta didik/warga belajar, sesama pendi-

    dik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta

    didik/warga belajar, dan masyarakat sekitar.

    d. Kompetensi profesional adalah kemampuan yang

    berkaitan dengan penguasaan materi pembelajar-

    an secara luas dan mendalam yang mencakup

    penguasaan substansi isi materi kurikulum,

    mata pelajaran di satuan PNF dan substansi ke-

    ilmuan yang menaungi materi kurikulum terse-

    but, serta menambah wawasan keilmuan sebagai

    PTK-PNF.

    Kompetensi yang sudah dimiliki oleh tutor

    mampu mendukung “Quality Insurance” yang dilak-

    sanakan di HSKS. Hal tersebut dapat diterapkan

    pada kegiatan pembelajaran, sehingga apa yang di-

    sampaikan oleh tutor dapat diterima dengan baik

    dan siswa memperoleh hasil belajar yang memuas-

    kan. Seperti yang diungkapkan oleh manajer HSKS

    bahwa:

  • 52

    “Semua tutor mengajar mata pelajaran sesuai dengan

    kompetensi dan bidang akademik yang dikuasai oleh

    masing-masing tutor dan sebagian besar tutor telah

    memiliki pengalaman mengajar sehingga mampu me-

    ngelola kelas dengan baik”.

    Berdasarkan kemampuan tutor, kompetensi

    yang dimiliki, pengalaman mengajar, kedispilinan

    dan tutor yang berkualitas maka “Quality Insurane”

    di HSKS dapat terpenuhi sesuai dengan tujuan yang

    hendak dicapai.

    Hal tersebut juga didukung pula dengan hasil

    tanggapan tutor mengenai beberapa pertanyaan

    yang diajukan mendapatkan hasil rata-rata 4,17

    yang berarti bahwa responden setuju jika tutor di

    HSKS menjalankan SOP yang telah ditetapkan,

    memiliki kompetensi akademik sesuai dengan bi-

    dang studi yang diajarkan serta memiliki penga-

    laman mengajar, mampu mengelola kelas dengan

    baik dan memiliki kepribadian yang baik.

  • 53

    Tabel 4.2

    Tanggapan Tutor/Guru Terhadap Tutor/Guru di HSKS

    TUTOR/ GURU Skor

    Min

    Skor

    Max Mean

    Standar Deviasi

    (SD)

    1. Seluruh tutor melakukan

    perencanaan (plan) sebagai pedoman dalam melaksanakan tugasnya

    1 5 4.17 0.8

    2. Seluruh tutor sudah

    sepenuhnya melaksanakan

    SOP yang telah ditetapkan

    1 5 4.23 0.7

    3. Seluruh tutor memiliki

    kompetensi akademik yang sesuai dengan bidang studi

    masing-masing

    1 5 4.30 0.7

    4. Seluruh tutor mengikuti

    kegiatan yang dapat

    menunjang kompetensinya dalam mengajar (seminar,

    kursus, penataran)

    1 5 3.80 1.4

    5. Seluruh tutor sudah

    memiliki pengalaman

    mengajar di bidangnya masing-masing

    1 5 4.20 0.8

    6. Seluruh tutor memiliki kepribadian yang baik

    (disiplin, sabar, bijaksana)

    1 5 4.20 0.8

    7. Seluruh tutor mampu

    mengelola kelas sesuai dengan prinsip pendidikan

    1 5 4.30 0.6

    Keseluruhan 7 35 4.17 0.84

    Sumber: Data Primer diolah, 2013

    Mengenai hal yang sama didukung pula de-

    ngan tanggapan siswa terhadap beberapa pertanya-

    an yang diajukan mengenai tutor/ guru di HSKS

    mendapatkan hasil rata-rata 4,12 yang berarti bah-

    wa responden setuju jika tutor di HSKS menguasai

  • 54

    materi yang diajarkan, mampu menyampaikan ma-

    teri dengan baik sehingga mendorong siswa untuk

    ikut aktif dalam pembelajaran, tutor juga disiplin

    waktu serta dapat memberikan layanan kepada sis-

    wa yang kesulitan dalam belajar atau memahami

    materi.

    Tabel 4.3

    Tanggapan Siswa Terhadap Tutor/Guru di HSKS

    TUTOR/ GURU Skor

    Min

    Skor

    Max Mean

    Standar

    Deviasi

    (SD)

    1. Tutor sudah menguasai

    materi yang diajarkan 1 5 4.13 0.76

    2. Tutor mampu

    menyampaikan materi dengan baik

    1 5 4.20 0.70

    3. Tutor dapat merangsang siswa untuk aktif dalam

    kegiatan pembelajaran

    1 5 3.88 1.02

    4. Tutor sudah disiplin waktu 1 5 4.05 0.93

    5. Tutor dapat memberikan

    layanan kepada siswa yang

    kesulitan dalam belajar

    1 5 4.30 0.90

    Keseluruhan 5 25 4.12 0.86

    Sumber: Data Primer diolah, 2013

    4.3.3 Sarana Prasarana

    Prasarana pendidikan merupakan fasilitas

    yang dapat mempermudah dan memperlacar proses

    pendidikan dan pengajaran, tetapi sifatnya tidak

    langsung, misalnya ruang kelas/gedung, meja kursi,

    jalan-jalan yang ada di lembaga pendidikan. Sarana

  • 55

    pendidikan merupakan semua fasilitas yang mem-

    permudah dan memperlancar proses pendidikan dan

    pengajaran dan yang sifatnya langsung, misalnya

    papan tulis, buku, LCD, dan sebagainya.

    Sarana prasarana yang telah dimiliki oleh

    HSKS yang dapat mendukung proses pendidikan di

    homeschooling diantaranya adalah:

    Tabel 4.4

    Fasilitas yang dimiliki oleh Homeschooling Kak Seto (HSKS)

    Semarang

    No FASILITAS LUAS AREA

    1 Gedung Sekolah 700m²

    2 Ruang Kelas 150m² (6 kelas/indoor)

    100m² (outdoor)

    3 Front Office 25m²

    4 Ruang Kantor dan Guru 100m²

    5 Ruang perpustakaan dengan

    koleksi 2500 judul buku

    25m²

    6 Ruang keterampilan 50m²

    7 Outbond area 20.000m² (2 Ha)

    8 Gedung pertemuan 1.000m²

    9 Mobil operasional 1 buah Avanza

    10 Lapangan olahraga dan Kolam

    renang

    1.000m²

    Sumber: Laporan akhir tahun ajaran 2012-2013 HSKS

    Sarana prasarana yang telah dimiliki oleh

    HSKS tersebut bertujuan untuk mendukung dan

    memfasilitasi siswa dalam proses belajar sehingga

    mampu menjamin mutu layanan akademik di HSKS.

    Sarana prasarana yang ada dapat dimanfaatkan

    semaksimal mungkin bagi kebutuhan siswa untuk

  • 56

    belajar serta dengan fasilitas yang memadai, siswa

    dapat mengeskplorasi kegiatan belajar mereka deng-

    an maksimal. Berdasarkan data sarana dan pra-

    sarana yang ada di HSKS dapat dilihat bahwa sa-

    rana prasarana yang dimiliki dapat mendukung ke-

    giatan belajar siswa.

    Hal tersebut juga didukung oleh hasil tang-

    gapan siswa di HSKS terhadap beberapa pertanyaan

    yang diajukan mengenai sarana prasarana menda-

    patkan hasil rata-rata 3,59 yang berarti bahwa res-

    ponden setuju jika sarana prasarana yang ada dapat

    membantu proses belajar dengan ruang kelas yang

    bersih dan nyaman, fasilitas komputer, perpustaka-

    an area outbond, lapangan olahraga mampu mem-

    berikan rasa nyaman dalam setiap kegiatan belajar

    yang mereka lakukan.

  • 57

    Tabel 4.5

    Tanggapan Siswa Terhadap Sarana Prasarana di HSKS

    SARANA PRASARANA Skor

    Min

    Skor

    Max Mean

    Standar Deviasi

    (SD)

    1. Ruang belajar yang

    digunakan bersih dan

    nyaman

    1 5 3.60 0.90

    2. Memiliki fasilitas komputer bagi siswa

    1 5 3.50 1.20

    3. Memiliki perpustakaan yang dapat digunakan

    untuk membantu proses

    belajar siswa

    1 5 3.40 1.20

    4. Memiliki area outbond yang

    memadai 1 5 3.20 1.30

    5. Tersedianya lapangan olahraga

    1 5 3.50 1.20

    6. Sarana dan prasarana yang tersedia dapat melindungi

    rasa aman siswa

    1 5 3.90 0.90

    7. Sarana dan prasarana yang

    ada mampu memberi rasa

    nyaman pada siswa

    1 5 4.10 0.80

    Keseluruhan 7 35 3.59 1.12

    Sumber: Data Primer diolah, 2013

    4.3.4 Siswa

    Siswa yang ada di HSKS terdiri dari siswa SD,

    SMP dan SMA, yang masing-masing terbagi dalam 2

    kelompok belajar yaitu distance learning dan komu-

    nitas. Distance Learning merupakan proses pem-

    belajaran di mana peserta belajar di rumah dengan

    modul dan orang tua yang berperan besar sebagai

    pendidiknya. Adapula program Tutor Visit yaitu me-

  • 58

    tode pembelajaran dimana peserta belajar di rumah

    dan didampingi oleh tutor.

    Komunitas merupakan proses pembelajaran di

    mana peserta dikumpulkan di sebuah kelas untuk

    belajar sambil bersosialisasi dengan teman-teman

    nya. Untuk mengembangkan bakat dan minat anak

    HSKS juga mengembangkan kegiatan ekstra-

    kurikuler diantaranya, ekstrakurikuler wajib dan

    ekstrakurikuler pendukung.

    Ekstrakurikuler wajib merupakan kegiatan

    ektrakurikuler yang wajib diikuti oleh siswa program

    komunitas di Semarang. Sedangkan bagi siswa

    program distance learning juga dapat ikut ber-

    partisipasi dengan syarat harus datang ke HSKS

    Semarang. Bentuk kegiatan ekstrakurikuler wajib

    ada beberapa macam, yaitu ekstrakurikuler olah-

    raga (Pendidikan Jasmani dan Kesehatan), ekstra-

    kurikuler Pendidikan Agama (sesuai kepercayaan

    masing-masing: Islam, Kristen, Katolik, Hindu,

    Budha & Kong Hu Cu), eksrakurikuler teater, kara-

    witan dan bahasa Jawa.

    Kegiatan ekstrakurikuler pendukung merupa-

    kan kegiatan ekstrakurikuler yang tidak diwajibkan

    bagi siswa-siswa HSKS Semarang, tetapi tetap di-

    adakan untuk menunjang proses pembelajaran dan

    wadah bakat, minat dan kreativitas siswa. Beberapa

  • 59

    ekstrakurikuler pendukung yang diadakan di HSKS,

    antara lain ekstrakurikuler IT smart robotic, ekstra-

    kurikuler bahasa inggris, ekstrakurikuler fotografi

    dan ekstrakurikuler lainnya akan diadakan di

    HSKS, bila jumlah peminatnya lebih dari tiga orang.

    Seperti yang dijelaskan oleh manajer HSKS bahwa:

    “Kegiatan ekstrakurikuler tersebut bertujuan untuk

    mengembangkan bakat dan minat anak, sehingga anak

    dapat menyalurkan bakat dan minatnya sesuai dengan

    bidangnya masing-masing”

    Keadaan peserta didik di HSKS dapat dilihat

    pada tabel dibawah ini.

    Tabel 4.6

    Keadaan siswa di Homeschooling Kak Seto (HSKS)

    Semarang

    No Jenjang Program Jumlah Siswa

    DL Komunitas

    1 SD 33 41 74

    2 SMP 21 38 59

    3 SMA 25 49 74

    Jumlah Total Siswa HSKS 207

    Sumber: Laporan akhir tahun ajaran 2012-2013 HSKS

    Dalam sistem “Quality Insurance” siswa meru-

    pakan objek pelanggan yang akan mendukung terca-

    painya kegiatan belajar mengajar yang berlangsung.

    Dalam hal ini siswa dapat memilih program-program

  • 60

    pembelajaran yang ditawarkan oleh pihak HSKS dan

    program tersebut disesuaikan dengan kondisi siswa.

    Program pembelajaran yang ada juga dapat mendu-

    kung siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran

    yang dilakukan. Keikutsertaan siswa secara aktif

    dan kedisiplinan siswa terhadap tata tertib yang ber-

    laku juga dapat mendukung proses belajar menga-

    jar, sehingga siswa memperoleh hasil belajar yang

    baik dan memiliki kepribadian yang baik pula.

    Hal tersebut juga didukung dengan hasil

    tanggapan siswa di HSKS terhadap beberapa per-

    tanyaan yang diajukan dan memperoleh hasil rata-

    rata 3,89 yang berarti bahwa responden setuju jika

    siswa di HSKS disiplin dengan tata tertib yang ber-

    laku, siswa aktif dan kreatif dalam kegiatan pem-

    belajaran, dapat memperoleh hasil belajar yang baik

    serta dapat menyampaikan ketidakpuasan proses

    belajar kepada wali kelas, sehingga wali kelas dapat

    menyampaikan pada kepala sekolah dan manajer

    untuk perbaikan selanjutnya.

  • 61

    Tabel 4.7

    Tanggapan Siswa Terhadap Siswa di HSKS

    SISWA Skor

    Min

    Skor

    Max Mean

    Standar Deviasi

    (SD)

    1. Siswa disiplin terhadap

    aturan dan tata tertib yang

    ada

    1 5 3.68 0.94

    2. Siswa dapat jam pelajaran tambahan kepada tutor jika

    mengalami kesulitan dalam

    belajar

    1 5 4.00 1.00

    3. Siswa turut aktif dan

    kreatif dalam kegiatan pembelajaran

    1 5 3.98 0.80

    4. Siswa sudah memiliki semangat belajar yang

    tinggi

    1 5 3.90 0.80

    5. Siswa mengisi portofolio

    yang disediakan setelah

    proses pembelajaran selesai

    1 5 3.38 1.00

    6. Siswa mampu memperoleh hasil belajar yang baik

    1 5 4.08 0.89

    7. Siswa harus merasa bangga dengan tugas

    mereka

    1 5 3.98 0.92

    8. Siswa berhak

    menyampaikan

    ketidakpuasan dalam proses pembelajaran

    kepada wali kelas

    1 5 4.30 0.70

    Keseluruhan 7 35 3.89 0.91

    Sumber: Data Primer diolah, 2013

    4.3.5 Kegiatan Belajar Mengajar

    Dalam kegiatan pembelajaran tutor juga

    dituntut untuk dapat memilih metode dan pen-

    dekatan yang tepat, penggunaan alat evaluasi pem-

    belajaran yang sesuai, mampu mengelola kelas de-

  • 62

    ngan baik serta menguasai materi yang akan disam-

    paikan kepada siswa.

    Kegiatan pembelajaran di HSKS menggunakan

    metode tematik, aktif, konstruktif, dan kontekstual

    serta belajar mandiri melalui penekanan kepada ke-

    cakapan hidup dan keterampilan dalam memecah-

    kan masalah. Pembelajaran yang ada di HSKS dian-

    taranya Pembelajaran Outing, merupakan proses

    pembelajaran dimana peserta belajar di luar kelas,

    baik berupa kunjungan ke tempat terbuka maupun

    tertutup, seperti kebun raya, kebun satwa, eko-

    wisata, agrowisata, industri manufacturing, mu-

    seum, puspitek, pusat seni, peninggalan sejarah.

    Pembelajaran Project Class dapat dikatakan

    sebagai proses pembelajaran dimana peserta belajar

    melakukan percobaan-percobaan ilmiah dan kete-

    rampilan lainnya. Dengan melakukan project class

    tersebut peserta didik dapat mengembangkan

    kreatifitasnya. Pembelajaran menggunakan alat-alat

    pembelajaran yang mampu mendukung proses

    belajar siswa, seperti LCD, gambar, dan alat pem-

    belajaran yang lain. Materi yang disampaikan juga

    harus sesuai dengan kebutuhan siswa. Penggunaan

    alat evaluasi diakhir pembelajaran juga harus dila-

    kukan guna mendapatkan data mengenai hasil bela-

    jar siswa.

  • 63

    Berdasarkan metode-metode pembelajaran

    yang digunakan, maka hal tersebut mampu men-

    dukung tercapainya “Quality Insurance” di HSKS

    Dengan kegiatan belajar mengajar yang sesuai

    mampu menjamin siswa dalam menerima materi

    yang disampaikan oleh tutor, siswa dapat mengem-

    bangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki serta hasil

    evaluasi siswa mampu memperoleh hasil yang mak-

    simal.

    Hal tersebut juga didukung dengan hasil

    tanggapan tutor terhadap beberapa pertanyaan me-

    ngenai kegiatan belajar mengajar di HSKS dengan

    hasil rata-rata 4,20 yang berarti bahwa responden

    sangat setuju jika proses belajar mengajar di HSKS

    sudah menggunakan metode pembelajaran yang

    tepat sehingga materi yang disampaikan dapat di-

    terima oleh siswa dengan baik, penggunaan media

    pembelajaran juga mampu mendukung proses be-

    lajar mengajar. Alat evaluasi yang digunakan juga

    sesuai dengan apa yang disampaikan kepada siswa

    dan tutor mampu memahami karakter siswanya

    masing-masing.

  • 64

    Tabel 4.8

    Tanggapan Tutor/ Guru Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar di

    HSKS

    TUTOR/ GURU Skor

    Min

    Skor

    Max Mean

    Standar Deviasi

    (SD)

    1. Metode pembelajaran yang

    digunakan sesuai dengan

    materi pelajaran

    1 5 4.07 0.74

    2. Materi yang disampaikan dapat diterima siswa

    dengan baik

    1 5 4.20 0.70

    3. Penggunaan alat-alat

    pembelajaran dapat

    membantu proses belajar mengajar (LCD, gambar dll)

    1 5 4.40 0.70

    4. Alat evaluasi yang digunakan sudah sesuai

    dengan materi yang telah

    disampaikan

    1 5 3.97 0.81

    5. Perlu memahami karakter

    siswanya masing-masing 1 5 4.43 0.63

    Keseluruhan 5 25 4.20 0.74

    Sumber: Data Primer diolah, 2013

    4.3.6 Pengelolaan

    Pengelolaan dalam hal ini adalah peran

    manajer sebagai pemimpin suatu lembaga pendidi-

    kan. Pengelolaan juga merupakan komponen yang

    penting dalam menentukan keberhasilan suatu lem-

    baga pendidikan dalam menjalankan suatu program

    yang telah direncanakan. Bagaimanapun lengkap-

    nya sarana prasarana yang ada, baiknya kualitas

    tutor/ guru dan siswa, tepatnya kurikulum yang

    digunakan namun jika tidak didukung dengan pe-

  • 65

    ngelolaan manajemen yang baik maka sistem

    “Quality Insurance” layanan akademik tidak akan

    tercapai.

    Peran pemimpin dalam hal ini manajer di

    HSKS merupakan hal penting untuk mencapai tu-

    juan layanan akademik kepada pelanggan/ siswa.

    Manajer yang mampu mengelola dan memperhati-

    kan kualitas program yang dijalankan serta meng-

    evaluasi layanan yang diberikan kepada pelanggan/

    siswa. Tugas dan tanggung jawab manager HSKS

    dapat diuraikan sebagai berikut:

    a. Menjalankan Quality Insurance bidang kemana-

    geran (P-D-M-I) dengan membuat setiap proses

    kerja manager dengan SOP (Plan) agar mudah

    dikerjakan (Do), dimonitor dan dievaluasi (Monev)

    agar cepat diperbaiki (Improvement).

    b. Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses

    belajar mengajar.

    c. Bertanggung jawab kepada kelancaran tugas

    administrasi dan keuangan.

    d. Memberikan pelayanan HSKS Semarang kepada

    semua pihak yang membutuhkannya baik

    langsung, tertulis maupun via telepon dan inter-

    net serta melakukan pendaftaran siswa baru

    sesuai SOP penerimaan siswa.

  • 66

    e. Membantu tugas Wali Kelas & Kepala Sekolah

    dalam Pelayanan Konsultasi Siswa dan Orang

    Tua Murid mengenai permasalahan pada proses

    belajar. Untuk keperluan itu manager harus

    selalu mengikuti perkembangan siswa melalui

    portofolio yang dibuat oleh wali kelas dan ber-

    koordinasi dengan tutor secara langsung.

    f. Menjalin hubungan dengan semua pihak (net-

    working) dalam rangka koordinasi, promosi dan

    kehumasan.

    g. Mengontrol pekerjaan staf kebersihan harian

    dalam menjaga kebersihan dan kerapian HSKS

    Semarang.

    h. Pengadaan ATK dan fasilitas pendukung lainnya

    berkoordinasi dengan direksi.

    i. Melakukan koordinasi dan monitoring dengan

    perwakilan cabang HSKS Semarang diseluruh

    Jawa Tengah yang sudah ada.

    j. Memberikan ide dan gagasan kepada direksi

    khususnya dengan usaha promosi, serta mem-

    buat laporan berkala baik tertulis atau lisan

    melalui pertemuan mingguan (hari Jum’at de-

    ngan pihak direksi)

    Manager harus melaksanakan tugas dan tang-

    gungjawab tersebut sehingga “Quality Insurance” di

    HSKS dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang

  • 67

    diharapkan. Hal tersebut juga didukung dengan

    hasil tanggapan tutor terhadap beberapa pertanyaan

    yang diajukan mengenai pengelolaan manajer di

    HSKS menunjukkan rata-rata 4,15 artinya bahwa

    responden setuju jika manajer HSKS memiliki visi

    misi yang jelas dan dapat menjalankannya dengan

    baik, serta dapat mengelola manajemen sesuai pro-

    sedur yang ditetapkan. Manajer juga menempatkan

    mutu sebagai prioritas utama dan mampu ber-

    inovasi guna meningkatkan mutu pendidikan di

    HSKS.

    Tabel 4.9

    Tanggapan Tutor/ Guru Terhadap Pengelolaan di HSKS

    TUTOR/ GURU Skor Min

    Skor Max

    Mean

    Standar

    Deviasi

    (SD)

    1. Manajer memiliki visi misi

    dan mampu menjalankannya

    1 5 4.07 0.64

    2. Manajer mampu mengelola

    manajemen sesuai

    prosedur yang ditetapkan

    1 5 3.93 0.74

    3. Manajer menjalankan

    tugasnya dengan baik 1 5 4.13 0.73

    4. Manajer menempatkan

    mutu sebagai prioritas pelayanan

    1 5 4.17 0.79

    5. Manajer harus mampu

    berinovasi guna

    meningkatkan mutu

    pendidikan

    1 5 4.40 0.60

    Keseluruhan 5 25 4.15 0.71

    Sumber: Data Primer diolah, 2013

  • 68

    Tabel 4.10

    Keseluruhan Pencapaian Sistem “Quality Insurance” Layanan

    Akademik Di HSKS

    Indikator Rata-Rata Kategori

    1. Kurikulum 3.81 Setuju

    2. Tutor/ Guru

    - Tutor - Siswa

    4.17 4.11

    Setuju Setuju

    3. Sarana Prasarana 3.57 Setuju

    4. Siswa 3.89 Setuju

    5. Kegiatan Belajar Mengajar 4.20 Sangat Setuju

    6. Pengelolaan 4.15 Setuju

    Sumber: Data Primer diolah, 2013

    4.4 PEMBAHASAN

    4.4.1 Mekanisme Pelaksanaan Sistem Penjaminan

    Mutu Layanan Akademik di Homeschooling

    Kak Seto (HSKS) Semarang.

    Hasil penelitian mengenai mekanisme sistem

    “Quality Insurance” layanan akademik di Home-

    schooling Kak Seto Semarang menggunakan siklus P-

    D-M-I (Plan – Do – Monev – Improvemet). Berdasarkan

    siklus tersebut segala proses kegiatan pembelajaran di

    HSKS harus sesuai dengan prosedur yang ditetapkan

    dalam SOP. SOP yang dibuat oleh HSKS digunakan

    sebagai pedoman dan acuan oleh semua staf HSKS

    baik manajer, kepala sekolah, tutor/ guru dan para staf

    administrasi.

    Mekanisme sistem “Quality Insurance” layanan

    akademik dimulai dari plan (perencanaan), perencana-

  • 69

    an tersebut dibuat dalam jangka pendek, menengah

    dan panjang. Perencanaan berkaitan dengan peren-

    canaan mutu, meliputi penetapan kebijakan mutu, pe-

    netapan tujuan mutu beserta indikator pencapaiannya,

    serta penetapan prosedur untuk pencapaian tujuan

    mutu. Setiap perencanaan yang dibuat kemudian

    diaplikasikan dalam do (pelaksanaan), pelaksanaan ini

    merupakan tindakan dari apa yang sudah diren-

    canakan sebelumnya. Maka untuk menjamin mutu

    pendidikan, seluruh proses pendidikan, termasuk pela-

    yanan administrasi pendidikan dilaksanakan sesuai

    dengan SOP yang telah ditentukan.

    Pelaksanaan dalam kegiatan pembelajaran dilak-

    sanakan oleh tutor/ guru. Kegiatan pembelajaran di-

    laksanakan sesuai dengan SOP hingga proses evaluasi

    menggunakan portofolio yang sudah dibuat oleh HSKS

    serta penilaian orang tua siswa kepada tutor. Setiap hal

    dalam kegiatan pembelajaran yang masih dirasa

    kurang atau belum mencapai tujuan, maka perlu

    dilakukan evaluasi untuk peningkatan perbaikan mutu

    selanjutnya.

    Proses monitoring dan evaluasi dilakukan oleh

    tim monev HSKS yaitu direksi, manajer serta kepala

    sekolah. Kegiatan monitoring merupakan proses

    pemeriksaan, pengukuran dan evaluasi terhadap pe-

    laksanaan dan hasil yang telah dicapai. Evaluasi

  • 70

    merupakan proses untuk memberikan informasi kepa-

    da pihak yang terkait mengenai pencapaian suatu

    program kegiatan yang dinilai dengan sistematis ber-

    dasarkan suatu standar tertentu yang telah ditetapkan.

    Monitoring dan evaluasi yang dilakukan di HSKS

    adalah monitoring dan evaluasi terhadap SOP yang

    telah ditetapkan dan dilaksanakan.

    Monitoring dan evaluasi tersebut dimulai dari

    menetapkan tujuan dari monev, mempersiapkan tim

    monev, menyiapkan alat evaluasi yang akan digunakan

    dalam monev serta metode yang akan digunakan dalam

    monev. Setelah proses monev tersebut dilakukan,

    selanjutnya ditindaklanjuti dengan menyajikan hasil

    monev tersebut dalam bentuk laporan yang akan

    dipertanggungjawabkan kepada direksi dan manajer

    HSKS. Rekomendasi terhadap hasil monev juga

    diperlukan untuk rencana perbaikan dan peningkatan

    mutu pada tahap selanjutnya.

    Pada tahap pengembangan (improvement) dilaku-

    kan dengan menyusun rencana perbaikan dan me-

    nyusun laporan pelaksanaan program pendidikan. Pro-

    gram yang dirasa belum mencapai tujuan maka akan

    diperbaharui atau diganti dan yang dirasa kurang akan

    ditingkatkan kembali. HSKS telah melakukan tahap

    pengembangan ini dalam berbagai aspek yaitu dalam

    kurikulum, program pembelajaran serta metode pem-

  • 71

    belajaran yang digunakan. Pengembangan ini perlu

    dilakukan secara terus menerus demi meningkatkan

    mutu yang ada di HSKS.

    Dari setiap proses mekanisme sistem “Quality

    Insurance” layanan akademik di HSKS disebut juga

    sebagai siklus untuk meningkatkan dan memperbaiki

    mutu secara berkelanjutan. Sehingga sistem yang ada

    tersebut terus menerus dilakukan dan berkesinam-

    bungan sehingga tujuan yang ditetapkan akan dapat

    tercapai, serta mutu yang ada di HSKS akan terus da-

    pat ditingkatkan. Dengan proses tersebut maka HSKS

    dapat mempertahankan eksistensinya dalam dunia

    pendidikan.

    4.4.2 Pencapaian sistem “Quality Insurance”

    Layanan Akademik di Homeschooling Kak Seto

    (HSKS) Semarang.

    Dari beberapa indikator evaluasi yang telah

    dilakukan mengenai pencapaian sistem “Quality

    Insurance” layanan akademik di HSKS, secara kese-

    luruhan kualitas yang ada dapat dikatakan telah ter-

    capai. Pada indikator kurikulum HSKS menggunakan

    kurikulum KTSP dan dimodifikasi dengan kurikulum

    HSKS yang bertujuan untuk mengembangkan bakat

    dan minat anak. Dengan kurikulum yang diberlakukan

    di HSKS tersebut siswa dapat meningkatkan penge-

  • 72

    tahuan dan potensi bakat yang dimiliki oleh masing-

    masing anak. Kurikulum yang ada juga dapat disesuai-

    kan dengan kondisi serta kemampuan anak.

    Pada indikator tutor/ guru di HSKS dapat dilihat

    bahwa tutor/ guru yang ada di HSKS telah memiliki

    kompetensi akademik yang sesuai dengan bidang yang

    diajarkan sehingga apa yang disampaikan sesuai de-

    ngan materi yang diajarkan, siswa juga dapat mene-

    rima materi yang diajarkan tersebut dengan baik. Tutor

    di HSKS juga dapat memotivasi siswa dalam kegiatan

    pembelajaran sehingga siswa bisa turut aktif dan

    kreatif dalam proses pembelajaran yang berlangsung.

    Tutor juga memiliki kepribadian yang baik, disiplin,

    juga bijaksana, serta melayani siswa dengan baik jika

    ada siswa yang kesulitan dalam belajar atau mema-

    hami materi yang diajarkan.

    Sarana prasarana yang ada di HSKS mampu

    mendukung proses belajar siswa. Dengan fasilitas yang

    ada siswa dapat menambah pengetahuannya serta

    dapat selalu mengupdate informasi baru. Sarana

    prasana yang tersedia juga dapat memberikan rasa

    nyaman dalam setiap proses pembelajaran yang dilaku-

    kan. Selanjutnya siswa merupakan indikator yang

    penting dalam kegiatan pembelajaran. Siswa di HSKS

    telah memiliki semangat belajar yang tinggi, siswa juga

    aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran, disiplin

  • 73

    terhadap tata tertib yang berlaku di HSKS. Hal tersebut

    mampu mendukung kegiatan belajar mengajar yang

    berlangsung sehingga siswa juga memperoleh hasil be-

    lajar yang memuaskan.

    Dalam kegiatan belajar yang dilakukan di HSKS

    guru merupakan faktor penting untuk menentukan

    kualitas anak didiknya. Dalam kegiatan belajar me-

    ngajar di HSKS tutor menggunakan berbagai metode

    belajar mengajar yang disesuaikan dengan kondisi

    siswanya. Berbagai kegiatan pembelajaran yang dilaku-

    kan juga dapat membantu siswa untuk mengembang-

    kan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Untuk mengu-

    kur hasil belajar siswa tutor juga melakukan evaluasi

    sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga tutor

    dapat mengetahui kemampuan masing-masing siswa-

    nya. Penyampaian materi yang didukung dengan alat-

    alat pembelajaran sehingga dapat memudahkan siswa

    untuk memahami materi yang disampaikan oleh tutor.

    Dari beberapa indikator yang telah dijelaskan,

    perlu didukung pula dengan pengelolaan yang baik.

    Pengelolaan dalam hal ini adalah peran pemimpin atau

    manajer di HSKS. Peran manajer faktor yang terpenting

    dalam keberhasilan program-program yang telah di-

    rencanakan. Manajer akan menilai setiap program yang

    dilaksanakan sehingga dapat mengetahui apakah pro-

    gram tersebut telah mencapai tujuan atau belum.

  • 74

    Manajer pula yang mengelola manajemen yang ada di

    HSKS serta mengontrol fungsi manajemen yang ada di

    HSKS. Manajer juga menjadi panutan bagi bawahannya

    sehingga manajer harus memberikan contoh yang baik

    terhadap tugas dan tanggung jawab yang dilaksana-

    kannya.