Top Banner
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Penabur Purworejo yang berada di Jalan Dr Setia Budi 18, Purworejo. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas XI Akuntansi yang terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 64 siswa dengan masing-masing kelas terdiri dari 32 siswa. Penelitian dilakukan pada hari kamis tanggal 2 Mei 2013 jam 08.00-08.30. Tabel 4.1 Jumlah siswa yang digunakan dalam penelitian No Kelas Jumlah siswa Sampel 1. XI Akuntansi 1 32 27 2. XI Akuntansi 2 32 28 Jumlah 64 55 B. Analisis statistik Deskriptif Setiap Variabel Penelitian Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2012: 208). Gambaran yang dimaksud adalah nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standar deviasi. 1. Analisis deskriptif variabel Kepercayaan Diri Data angket kepercayaan diri dapat dideskripsikan dengan bantuan program SPSS for Windows Versi 16.0 pada Tabel 4.2 di bawah ini: Tabel 4.2 Deskriptif Statistik Kepercayaan Diri N Minimum Maximum Mean Std. Deviation kepercayaan_diri 55 48 97 77.35 10.341 Valid N (listwise) 55 Tabel 4.2 diketahui bahwa skor maksimal angket kepercayaan diri adalah 97 sedangkan skor minimal sebesar 48 dengan rata-rata sebesar 77.35 dan simpangan baku atau standar deviasi 10.341. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel kepercayaan diri mempunyai item valid sebanyak 26 item dan skoring setiap item
15

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3617/5/T1_202009028_BAB IV.pdf · Siswa yang diteliti adalah siswa kelas ... berpikir kreatif 55 8 16

Mar 16, 2019

Download

Documents

buiminh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3617/5/T1_202009028_BAB IV.pdf · Siswa yang diteliti adalah siswa kelas ... berpikir kreatif 55 8 16

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Penabur Purworejo yang berada

di Jalan Dr Setia Budi 18, Purworejo. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas

XI Akuntansi yang terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 64 siswa dengan

masing-masing kelas terdiri dari 32 siswa. Penelitian dilakukan pada hari

kamis tanggal 2 Mei 2013 jam 08.00-08.30.

Tabel 4.1 Jumlah siswa yang digunakan dalam penelitian

No Kelas Jumlah siswa Sampel

1. XI Akuntansi 1 32 27

2. XI Akuntansi 2 32 28

Jumlah 64 55

B. Analisis statistik Deskriptif Setiap Variabel Penelitian

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi

(Sugiyono, 2012: 208). Gambaran yang dimaksud adalah nilai minimum,

nilai maksimum, mean, dan standar deviasi.

1. Analisis deskriptif variabel Kepercayaan Diri

Data angket kepercayaan diri dapat dideskripsikan dengan bantuan

program SPSS for Windows Versi 16.0 pada Tabel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2 Deskriptif Statistik Kepercayaan Diri

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

kepercayaan_diri 55 48 97 77.35 10.341

Valid N (listwise) 55

Tabel 4.2 diketahui bahwa skor maksimal angket kepercayaan diri

adalah 97 sedangkan skor minimal sebesar 48 dengan rata-rata

sebesar 77.35 dan simpangan baku atau standar deviasi 10.341.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel kepercayaan diri

mempunyai item valid sebanyak 26 item dan skoring setiap item

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3617/5/T1_202009028_BAB IV.pdf · Siswa yang diteliti adalah siswa kelas ... berpikir kreatif 55 8 16

36

dilakukan dengan memberikan angka berjenjang antar skor 1 sampai

dengan 4 menurut jenisnya. Menentukan tinggi rendahnya

kepercayaan diri siswa digunakan empat kategori, yakni: sangat

rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Rumus yang

digunakan untuk mencari rentang kepercayaan diri adalah sebagai

berikut:

Skor tertinggi: 4 x 26 = 104

Skor terendah: 1 x 26 = 26

Banyaknya kategori = 5, sehingga interval kelas adalah:

Berdasarkan perhitungan tersebut didapat nilai interval sebesar 16,

sehingga dapat ditentukan kategori pada Tabel 4.3 dibawah ini:

Tabel 4.3

Klasifikasi distribusi frekuensi kepercayaan diri siswa

Kategori Interval Frekuensi siswa Persentase

Sangat tinggi 90-105 7 12,7%

Tinggi 74-89 28 51%

Sedang 58-73 18 32,7%

Rendah 42-57 2 3,6%

Sangat rendah 26-41 0 0%

Jumlah 55 100%

Tabel 4.3, dapat dideskripsikan bahwa kepercayaan diri pada

kategori sangat tinggi 7 siswa dengan persentase 12,7%, pada kategori

tinggi 28 siswa dengan persentase 51%, pada kategori sedang 18 siswa

dengan persentase 32,7%, dan pada kategori rendah 2 siswa dengan

persentase 3,6%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri siswa SMK Penabur Purworejo pada kategori tinggi,

interval 74-89 dengan persentase 51%.

2. Analisis deskriptif variabel Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Data kemampuan berpikir kreatif matematis dideskripsikan pada

Tabel 4.4.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3617/5/T1_202009028_BAB IV.pdf · Siswa yang diteliti adalah siswa kelas ... berpikir kreatif 55 8 16

37

Tabel 4.4 Deskriptif statistik kemampuan berpikir kreatif

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Kemampuan

berpikir kreatif 55 8 16 12.20 1.789

Valid N (listwise) 55

Tabel 4.4 di atas diketahui bahwa skor maksimal angket

kepercayaan diri adalah 16 sedangkan skor minimal sebesar 8 dengan

rata-rata sebesar 12.20 dan simpangan baku atau standar deviasi

1.789. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel

kemampuan berpikir kreatif matematis mempunyai item valid

sebanyak 4 item dan skoring setiap item dilakukan dengan

memberikan angka berjenjang antar skor 1 sampai dengan 5 menurut

kriterianya.

Menentukan tinggi rendahnya kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa digunakan lima kategori, yakni: sangat rendah,

rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Rumus yang digunakan untuk

mencari rentang kepercayaan diri adalah sebagai berikut:

Skor tertinggi: 5 x 4 = 20

Skor terendah: 1 x 4 = 4

Banyaknya kategori = 5, sehingga interval kelas adalah:

Berdasarkan perhitungan tersebut didapat nilai interval sebesar

3,2, sehingga dapat ditentukan kategori pada Tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Klasifikasi distribusi frekuensi kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

Kategori Interval Frekuensi siswa Persentase

Sangat tinggi 16-18 1 1,8%

Tinggi 13-15 26 47,2%

Sedang 10-12 25 45,5%

Rendah 7-9 3 5,5%

Sangat rendah 4-6 0 0%

Jumlah 62 100%

Berdasarkan Tabel 4.5 diatas klasifikasi kemampuan berpikir kreatif

matematis dapat dideskripsikan bahwa kemampuan berpikir

matematis siswa pada kategori sangat tinggi 1 siswa dengan

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3617/5/T1_202009028_BAB IV.pdf · Siswa yang diteliti adalah siswa kelas ... berpikir kreatif 55 8 16

38

presentase 1,8%. Kemampaun berpikir kreatif matematis tinggi ada 26

siswa dengan prosentase 47,2%. Kemampuan berpikir kreatif pada

kategori sedang 25 siswa dengan presentase 45,5%. Kemampuan

berpikir kreatif pada kategori rendah 3 siswa dengan presentase 5,5%.

Berdasarkan klasifikasi di atas disimpulkan bahwa kemampaun berpikir

kreatif matematis siswa SMK Penabur Purworejo berada pada kategori

tinggi dengan presentase 47,2%.

3. Analisis deskriptif variabel Hasil Belajar matematika

Data hasil belajar diperoleh dengan hasil ulangan matematika

dideskripsikan pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Deskriptif statistik hasil belajar matematika

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Hasil belajar 55 60 94 76.71 7.920

Valid N (listwise) 55

Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa variabel hasil belajar

matematika, nilai maksimum 94, nilai minimum 60, rata-ratanya 76,71

dan standar deviasi 7,920. Hasil belajar matematika berdasarkan nilai

KKM sebesar ≥ 72 dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Klasifikasi Distribusi Frekuensi hasil belajar matematika

Kategori Interval Frekuensi Presentase (%)

Tuntas ≥ 72 42 76,4 %

Belum tuntas < 72 13 23,6%

Jumlah 55 100%

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dideskripsikan hasil belajar

matematika siswa dapat disimpulkan bahwa siswa pada kategori tuntas

42 siswa dengan persentase 76,4% dan siswa pada kategori tidak tuntas

13 siswa dengan persentase 23,6%. Dengan demikian hasil belajar siswa

SMK Penabur Purworejo dengan nilai KKM ≥ 72 pada kategori tuntas

dengan persentase 76,4%.

Menentukan tinggi rendahnya hasil belajar matematika siswa

digunakan lima kategori, yakni: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi,

dan sangat tinggi. Rumus yang digunakan untuk mencari rentang hasil

belajar adalah sebagai berikut.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3617/5/T1_202009028_BAB IV.pdf · Siswa yang diteliti adalah siswa kelas ... berpikir kreatif 55 8 16

39

Skor tertinggi: 94

Skor terendah: 60

Banyaknya kategori = 5, sehingga interval kelas adalah:

Berdasarkan perhitungan tersebut didapat nilai interval sebesar 7,

sehingga dapat ditentukan kategori pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Klasifikasi distribusi frekuensi hasil belajar matematika siswa

Kategori Interval Frekuensi siswa Persentase

Sangat tinggi 88-94 5 9%

Tinggi 81-87 11 20%

Sedang 74-80 26 47,2%

Rendah 67-73 7 12,8%

Sangat rendah 60-66 6 11%

Jumlah 55 100%

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas klasifikasi hasil belajar matematika

siswa dapat dideskripsikan bahwa hasil belajar matematika siswa pada

kategori sangat tinggi 5 siswa dengan presentase 9%. Hasil belajar

matematika siswa pada kategori tinggi 11 siswa dengan presentase 20%.

Hasil belajar matematika pada kategori sedang 26 siswa dengan

presentase 47,2%. Hasil belajar matematika pada kategori rendah

rendah 7 siswa dengan presentase 12,8%. Hasil belajar matematika

pada kategori sangat rendah 6 siswa dengan presentase 11%.

Berdasarkan klasifikasi di atas hasil belajar matematika siswa SMK

Penabur Purworejo berada pada kategori sedang dengan presentase

47,2%.

C. Hasil Prasyarat Penelitian

a. Uji Normalitas

Untuk mengetahui kenormalan distribusi masing-masing variabel

dilakukan pengujian normalitas data. Uji normalitas yang digunakan

dalam penelitian ini adalah One Sample-Kolmogorov-Smirnov Test

dengan taraf signifikan 0,05 (α = 5%) pada program program komputer

paket Stastical Product and Servis Solution (SPSS) 16,0. Data hasil uji

normalitas dapat dikatakan berdistribusi normal jika memenuhi

persyaratan (Asymp. Sig (2 tailed)) > 0,05.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3617/5/T1_202009028_BAB IV.pdf · Siswa yang diteliti adalah siswa kelas ... berpikir kreatif 55 8 16

40

Hasil uji normalitas pada variabel kepercayaan diri dapat dilihat

pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas

Kepercayaan

diri

Kemampuan

berpikir kreatif Hasil belajar

N 55 55 55

Normal

Parametersa

Mean 77.35 12.20 76.71

Std. Deviation 10.341 1.789 7.920

Most Extreme

Differences

Absolute .092 .164 .130

Positive .038 .149 .088

Negative -.092 -.164 -.130

Kolmogorov-Smirnov Z .684 1.213 .963

Asymp. Sig. (2-tailed) .738 .105 .312

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas tampak bahwa berdistribusi normal

untuk variabel kepercayaan diri, kemampuan berpikir kreatif

matematis dan hasil belajar matemtika.

1. Variabel kepercayaan diri diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov

(KSZ) sebesar 0.684 dengan signifikan sebesar 0.738 yang lebih

besar dari 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel

kepercayaan diri berdistribuasi normal. Hal ini ditunjukkan dengan

kurva yang membentuk distribusi normal pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 kurva normal kepercayaan diri

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3617/5/T1_202009028_BAB IV.pdf · Siswa yang diteliti adalah siswa kelas ... berpikir kreatif 55 8 16

41

2. Variabel kemampaun berpikir kreatif matematis diperoleh nilai

Kolmogorov-Smirnov (KSZ) sebesar 1.213 dengan signifikan

sebesar 0.105 yang lebih besar dari 0.05 sehingga dapat dikatakan

bahwa variabel kemampuan berpikir kreatif matematis

berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan kurva yang

membentuk distribusi normal pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 kurva normal kemampuan berpikir kreatif matematis

3. Variabel hasil belajar matematika diperoleh nilai Kolmogorov-

Smirnov (KSZ) sebesar 0.760 dengan signifikan sebesar 0.610

sehingga dapat dikatakan bahwa variabel hasil belajar matematika

berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan kurva yang

membentuk distribusi normal pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 kurva normal hasil belajar siswa

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3617/5/T1_202009028_BAB IV.pdf · Siswa yang diteliti adalah siswa kelas ... berpikir kreatif 55 8 16

42

b. Uji Linieritas

Menguji linieritas data skor kepercayaan diri, kemampuan berpikir

kreatif matematis dengan hasil belajar matematika digunakan test for

linearity dengan taraf signifikasi 0,05 (α=5%) pada program komputer

paket Stastical Product and Service Solution (SPSS) versi 16.0. Data hasil

linieritas dapat dikatakan berdistribusi linier, jika memenuhi

persyaratan Sig. (Linearity) < 0,05. Hasil uji Linieritas data skor

kepercayaan diri dan hasil belajar matematika siswa terlihat dalam

Tabel 4.10 berikut.

Tabel 4.10 Uji Linieritas hasil belajar dengan kepercayaan diri

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Hasil belajar *

kepercayaan diri

Between

Groups

(Combined) 1460.712 30 48.690 .607 .903

Linearity 54.217 1 54.217 .675 .419

Deviation

from

Linearity

1406.495 29 48.500 .604 .902

Within Groups 1926.633 24 80.276

Total 3387.345 54

Tabel 4.11

Uji Linieritas hasil belajar dengan kemampuan berpikir kreatif matematis

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Hasil belajar *

kemampuan

berpikir kreatif

Between

Groups

(Combined) 745.788 8 93.223 1.623 .144

Linearity 110.528 1 110.528 1.925 .172

Deviation

from

Linearity

635.260 7 90.751 1.580 .165

Within Groups 2641.558 46 57.425

Total 3387.345 54

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3617/5/T1_202009028_BAB IV.pdf · Siswa yang diteliti adalah siswa kelas ... berpikir kreatif 55 8 16

43

Berdasarkan Tabel 4.10 dan 4.11 dapat di jelaskan bahwa untuk

variabel kepercayaan diri dan kemampaun berpikir kreatif matematis

dengan hasil belajar matematika tidak memiliki hubungan yang liniear.

Hal ini dapat dilihat dari besarnya signifikan (linearity) antara

kepercayaan diri dengan hasil belajar matematika sebesar 0.419 dan

variabel kemampaun berpikir kreatif matematis dengan hasil sebesar

0.172 Karena signifikan (linierity) lebih besar dari 0,05.

D. Analisis Kolerasi

Pada bagian sebelumnya telah dikemukakan bahwa model analisis

kolerasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis

kolerasi Spearman’s rho. Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel,

yaitu kepercayaan diri (X1) dan kemampuan berpikir kreatif matematis (X2)

sebagai variabel independent dengan hasil belajar siswa (Y) sebagai

variabel dependent.

Mengukur eratnya hubungan antara ketiga variabel (X1, X2, dan Y)

dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis kolerasi ganda (multiple

correlation). Kriteria yang digunakan sebagai pedoman dalam menafsirkan

keeratan hubungan merujuk tolak ukur nilai koefisien kolerasi (r) yang

dikemukan oleh Sugiyono (2010:184).

Perhitungan kolerasi menggunakan program perhitungan data

statistik SPSS for windows versi 16,0. Sesuai dengan hipotesis yang

ditetapkan dan peneliti sudah mengetahui arah hubungan, maka

signifikansi yang digunakan adalah one-tiled.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3617/5/T1_202009028_BAB IV.pdf · Siswa yang diteliti adalah siswa kelas ... berpikir kreatif 55 8 16

44

1. Analisis Kolerasi antara kepercayaan diri dengan hasil belajar

matematika

Tabel 4.12 Analisis Kolerasi Spearman’s rho antara kepercayaan diri dengan hasil

belajar matematika

Kepercayaan

diri Hasil belajar

Spearman's rho Kepercayaan

diri

Correlation

Coefficient 1.000 .108

Sig. (2-tailed) . .434

N 55 55

Hasil belajar Correlation

Coefficient .108 1.000

Sig. (2-tailed) .434 .

N 55 55

Berdasarkan Tabel 4.12 diperoleh nilai r atau koefisien kolerasi

sebesar 0.108 pada taraf signifikansi 5%. Jadi ada kolerasi positif

sebesar 0.108 antara kepercayaan diri dengan hasil belajar

matematika siswa namun dalam kategori dalam kategori sangat

rendah. Dengan demikian ada hubungan antara kepercayaan diri

dengan hasil belajar matematika siswa. Hal ini berarti semakin tinggi

kepercayaan diri, maka akan diikuti hasil belajar yang tinggi pula.

Sedangkan nilai koefisien signifikansi dua sisi 0,434 > 0,005. Dengan

demikian H0 diterima, artinya bahwa tidak ada hubungan antara

kepercayaan diri dengan hasil belajar matematika siswa.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3617/5/T1_202009028_BAB IV.pdf · Siswa yang diteliti adalah siswa kelas ... berpikir kreatif 55 8 16

45

2. Analisis Kolerasi antara kemampuan berpikir kreatif matematis

dengan hasil belajar matematika

Tabel 4.13 Analisis Kolerasi Spearma’s rho antara kemampuan berpikir kreatif

matematis dengan hasil belajar matematika

Kemampuan

berpikir kreatif

Hasil

belajar

Spearman's rho Kemampuan

berpikir kreatif

Correlation

Coefficient 1.000 .166

Sig. (2-tailed) . .225

N 55 55

Hasil belajar Correlation

Coefficient .166 1.000

Sig. (2-tailed) .225 .

N 55 55

Berdasarkan Tabel 4.13 diperoleh nilai r atau koefisien kolerasi

antara kemampuan berpikir kreatif matematis dengan hasil belajar

matematika sebesar 0.166 pada taraf signifikansi 5%. Jadi ada kolerasi

positif sebesar 0.166 antara kemampuan berpikir kreatif matematis

dengan hasil belajar matematika siswa namun dalam kategori dalam

kategori sangat rendah. Hal ini berarti semakin tinggi kepercayaan diri,

maka akan diikuti hasil belajar yang tinggi pula. Dengan nilai

signifikansi dua sisi 0,225 > 0,05. Dengan demikian H0 diterima, artinya

bahwa tidak ada hubungan antara kemampuan berpikir kreatif

matematis dengan hasil belajar matematika siswa.

3. Analisis Kolerasi ganda antara kepercayaan diri dan kemampuan

berpikir kreatif matematis dengan hasil belajar matematika

Mengetahui kolerasi antara kepercayaan diri dan kemampuan

berpikir kreatif matematis dengan hasil belajar matematika

menggunakan kolerasi ganda. Analisis kolerasi ganda dilakukan apabila

jumlah variabel independennya minimal 2 (Sugiyono, 2010: 275)

menggunakan SPSS 16,0.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3617/5/T1_202009028_BAB IV.pdf · Siswa yang diteliti adalah siswa kelas ... berpikir kreatif 55 8 16

46

Tabel 4.12 berikut ini merangkum data kolerasi berganda (Multiple

Correlation) antara kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kreatif

matematis dengan hasil belajar matematika siswa kelas XI SMK

Penabur Purworejo sebagai berikut.

Tabel 4.14 Koefisien kolerasi ganda antara kepercayaan diri dan kemampuan berpikir

kreatif matematis dengan hasil belajar matematika

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .282a .080 .044 7.743

a. Predictors: (Constant), kemampuan_berpikir_kreatif, kepercayaan_diri

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 269.512 2 134.756 2.247 .116a

Residual 3117.833 52 59.958

Total 3387.345 54

a. Predictors: (Constant), kemampuan_berpikir_kreatif,

kepercayaan_diri

b. Dependent Variable: hasil_belajar

Berdasarkan Tabel 4.13 tersebut menunjukkan bahwa hubungan

secara bersama-sama antara variabel kepercayaan diri dan kemampuan

berpikir kreatif matematis dengan hasil belajar matematika siswa kelas XI

SMK Penabur Purworejo memiliki koefisien kolerasi (r) sebesar 0,282,

koefisien kolerasi ini termasuk dalam kategori rendah. Dengan signifikansi p

= 0,116 hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang positif

dan signifikansi antara kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kreatif

matematis dengan hasil belajar matematika siswa.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3617/5/T1_202009028_BAB IV.pdf · Siswa yang diteliti adalah siswa kelas ... berpikir kreatif 55 8 16

47

E. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data, terutama data deskriptif dapat

disimpulkan bahwa dari 55 siswa yang memiliki kepercayaan diri, sebanyak

7 siswa berada pada kategori sangat tinggi, 28 siswa pada kategori tinggi,

18 siswa pada kategori sedang dan 2 siswa pada kategori rendah.

Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri

siswa kelas XI Akuntansi SMK Penabur Purworejo termasuk pada kategori

tinggi dengan persentase 51%. Analisis data variabel kemampuan berpikir

kreatif matematis dari 55 siswa ada 1 siswa pada kategori sangat tinggi, 26

siswa pada kategori tinggi, 25 siswa pada kategori sedang dan 3 siswa pada

kategori rendah. Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa kemampaun

berpikir kreatif matematis siswa SMK Penabur Purworejo berada pada

kategori tinggi dengan presentase 47,2%. Analisis hasil belajar matematik

siswa dengan nilai KKM ≥ 72 dari 55 siswa ada 43 siswa pada kategori

tuntas dengan persentase 76,4% dan 13 siswa pada kategori tidak tuntas

dengan persentase 23,6 %. Dari analisis di atas disimpulkan bahwa hasil

belajar matematika siswa kelas XI Akuntansi SMK Penabur menunjukkan

pada kategori tuntas dengan prosentase 76,4%.

Berdasarkan hasil analisis kolerasi pertama, menunjukkan bahwa

nilai kolerasi antara kepercayaan diri dengan hasil belajar matematika (r) =

0,108 pada taraf signifikansi 5%. Jadi ada kolerasi positif sebesar 0.108

antara kemampuan berpikir kreatif matematis dengan hasil belajar

matematika siswa namun dalam kategori dalam kategori sangat rendah.

Hal ini berarti semakin tinggi kepercayaan diri, maka akan diikuti hasil

belajar yang tinggi pula. Dengan nilai signifikansi dua sisi 0,225 > 0,05.

Dengan demikian H0 diterima, artinya bahwa tidak ada hubungan antara

kemampuan berpikir kreatif matematis dengan hasil belajar matematika

siswa.

Hasil analisis kolerasi kedua menunjukkan bahwa nilai kolerasi

antara kemampuan berpikir kreatif matematis dengan hasil belajar

matematika (r) = 0.166 pada taraf signifikansi 5%. Jadi ada kolerasi positif

sebesar 0.166 antara kemampuan berpikir kreatif matematis dengan hasil

belajar matematika siswa namun dalam kategori dalam kategori sangat

rendah. Hal ini berarti semakin tinggi kepercayaan diri, maka akan diikuti

hasil belajar yang tinggi pula. Sedangkan nilai koefisien signifikansi dua sisi

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3617/5/T1_202009028_BAB IV.pdf · Siswa yang diteliti adalah siswa kelas ... berpikir kreatif 55 8 16

48

0,225 > 0,05. Dengan demikian H0 diterima, artinya bahwa tidak ada

hubungan antara kemampuan berpikir kreatif matematis dengan hasil

belajar matematika siswa.

Sedangkan hasil kolerasi yang ketiga menunjukkan bahwa

hubungan secara bersama-sama antara variabel kepercayaan diri dan

kemampuan berpikir kreatif matematis dengan hasil belajar matematika

siswa kelas XI SMK Penabur Purworejo memiliki koefisien kolerasi (r) =

0.282 pada taraf signifikansi 5%. Jadi ada kolerasi sebesar 0,282 antara

kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kreatif matematis dengan hasil

belajar matematika namun dalam kategori rendah. Sedangkan nilai

koefisien signifikansi ( ) = 0.116 > 0,05. Dengan demikina H0 diterima,

artinya bahwa tidak ada hubungan antara kepercayaan diri dan

kemampuan berpikir kreatif matematis dengan hasil belajar matematika

siswa.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Siahaan (2005) tentang hubungan antara kepercayaan diri dengan prestasi

belajar siswa SMA bidang kognitif, yang menyatakan bahwa tidak terdapat

hubungan antara kepercayaan diri dengan prestasi belajar bidang kognitif

pada siswa kelas II SMA Raksana Medan. Hal ini berarti bahwa kepercayaan

diri tidak mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas II SMA Raksana Medan

di bidang kognitif. Tetapi tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Muanis (2008) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara

kepercayaan diri dengan prestasi belajar siswa SMA kelas II pada mata

pelajaran IPS di Surakarta. Serta tidak sejalan dengan Risqi Rahman (2012)

menyatakan bahwa Self-concept siswa tentang matematika dalam

pembelajaran berbantuan Geogebra mempengaruhi kemampaun berpikir

kreatif siswa.

Walaupun tidak ada hubungan yang positif dan signifikan,

sebagaimana yang disajikan dalam pengujian hipotesis penelitian

menunjukkan bahwa tidak ada kolerasi yang negatif. Demikian dapat

dikatakan bahwa skor kepercayaan diri yang tinggi diikuti hasil belajar yang

tinggi pula, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa kepercayaan diri

yang rendah diikuti hasil belajar yang rendah. Dan dapat dikatakan siswa

yang memiliki kemampuan berpikir kreatif yang tinggi diikuti hasil belajar

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3617/5/T1_202009028_BAB IV.pdf · Siswa yang diteliti adalah siswa kelas ... berpikir kreatif 55 8 16

49

yang tinggi pula, sebaliknya siswa yang kemampuan berpikir rendah belum

tentu diikuti hasil belajar yang rendah pula.

Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

matematika siswa bukan hanya kepercayaan diri dan kemampuan berpikir

kreatif matematis. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang menyatakan

bahwa tidak ada hubungan antara kepercayaan diri dan kemampuan

berpikir kreatif matematis dengan hasil belajar. Tetapi juga terdapat faktor

lain mempengaruhi hasil belajar sebagaimana yang diungkapkan oleh

Suparno (2001). Faktor-faktor yang tersebut antara lain: ketidakmampuan

untuk konsentari, kemampuan atau keadaan sosial ekonomi, serta

kekurangan guru mengusai materi. Menurut suryabrata (1995) faktor-

faktor yang mempengaruhi tidak berhasil belajar antara lain: kesehatan,

intelegensi, motivasi belajar, kejelasan tujuan, disiplin diri, minat, bakat,

lingkungan belajar dan sumber belajar.

Demikian hasil penelitian yang penulis temukan, bahwa tidak ada

hubungan positif dan signifikan antara kepercayaan diri dengan hasil

belajar matematika siswa SMK Penabur Purworejo. Tidak ada hubungan

positif dan signifikansi antara kemampuan berpikir kreatif matematis

dengan hasil belajar matematika siswa SMK Penabur Purworejo. Tidak ada

hubungan positif dan signifikansi antara kepercayaan diri dengan

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SMK Penabur Purworejo.

Serta tidak ada hubungan antara kepercayaan diri dan kemampuan berpikir

kreatif matematis dengan hasil belajar matematika siswa SMK Penabur

Purworejo.