35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Penabur Purworejo yang berada di Jalan Dr Setia Budi 18, Purworejo. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas XI Akuntansi yang terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 64 siswa dengan masing-masing kelas terdiri dari 32 siswa. Penelitian dilakukan pada hari kamis tanggal 2 Mei 2013 jam 08.00-08.30. Tabel 4.1 Jumlah siswa yang digunakan dalam penelitian No Kelas Jumlah siswa Sampel 1. XI Akuntansi 1 32 27 2. XI Akuntansi 2 32 28 Jumlah 64 55 B. Analisis statistik Deskriptif Setiap Variabel Penelitian Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2012: 208). Gambaran yang dimaksud adalah nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standar deviasi. 1. Analisis deskriptif variabel Kepercayaan Diri Data angket kepercayaan diri dapat dideskripsikan dengan bantuan program SPSS for Windows Versi 16.0 pada Tabel 4.2 di bawah ini: Tabel 4.2 Deskriptif Statistik Kepercayaan Diri N Minimum Maximum Mean Std. Deviation kepercayaan_diri 55 48 97 77.35 10.341 Valid N (listwise) 55 Tabel 4.2 diketahui bahwa skor maksimal angket kepercayaan diri adalah 97 sedangkan skor minimal sebesar 48 dengan rata-rata sebesar 77.35 dan simpangan baku atau standar deviasi 10.341. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel kepercayaan diri mempunyai item valid sebanyak 26 item dan skoring setiap item
15
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3617/5/T1_202009028_BAB IV.pdf · Siswa yang diteliti adalah siswa kelas ... berpikir kreatif 55 8 16
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Penabur Purworejo yang berada
di Jalan Dr Setia Budi 18, Purworejo. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas
XI Akuntansi yang terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 64 siswa dengan
masing-masing kelas terdiri dari 32 siswa. Penelitian dilakukan pada hari
kamis tanggal 2 Mei 2013 jam 08.00-08.30.
Tabel 4.1 Jumlah siswa yang digunakan dalam penelitian
No Kelas Jumlah siswa Sampel
1. XI Akuntansi 1 32 27
2. XI Akuntansi 2 32 28
Jumlah 64 55
B. Analisis statistik Deskriptif Setiap Variabel Penelitian
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi
(Sugiyono, 2012: 208). Gambaran yang dimaksud adalah nilai minimum,
nilai maksimum, mean, dan standar deviasi.
1. Analisis deskriptif variabel Kepercayaan Diri
Data angket kepercayaan diri dapat dideskripsikan dengan bantuan
program SPSS for Windows Versi 16.0 pada Tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2 Deskriptif Statistik Kepercayaan Diri
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
kepercayaan_diri 55 48 97 77.35 10.341
Valid N (listwise) 55
Tabel 4.2 diketahui bahwa skor maksimal angket kepercayaan diri
adalah 97 sedangkan skor minimal sebesar 48 dengan rata-rata
sebesar 77.35 dan simpangan baku atau standar deviasi 10.341.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel kepercayaan diri
mempunyai item valid sebanyak 26 item dan skoring setiap item
36
dilakukan dengan memberikan angka berjenjang antar skor 1 sampai
dengan 4 menurut jenisnya. Menentukan tinggi rendahnya
kepercayaan diri siswa digunakan empat kategori, yakni: sangat
rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Rumus yang
digunakan untuk mencari rentang kepercayaan diri adalah sebagai
berikut:
Skor tertinggi: 4 x 26 = 104
Skor terendah: 1 x 26 = 26
Banyaknya kategori = 5, sehingga interval kelas adalah:
Berdasarkan perhitungan tersebut didapat nilai interval sebesar 16,
sehingga dapat ditentukan kategori pada Tabel 4.3 dibawah ini:
Tabel 4.3
Klasifikasi distribusi frekuensi kepercayaan diri siswa
Kategori Interval Frekuensi siswa Persentase
Sangat tinggi 90-105 7 12,7%
Tinggi 74-89 28 51%
Sedang 58-73 18 32,7%
Rendah 42-57 2 3,6%
Sangat rendah 26-41 0 0%
Jumlah 55 100%
Tabel 4.3, dapat dideskripsikan bahwa kepercayaan diri pada
kategori sangat tinggi 7 siswa dengan persentase 12,7%, pada kategori
tinggi 28 siswa dengan persentase 51%, pada kategori sedang 18 siswa
dengan persentase 32,7%, dan pada kategori rendah 2 siswa dengan
persentase 3,6%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kepercayaan diri siswa SMK Penabur Purworejo pada kategori tinggi,
interval 74-89 dengan persentase 51%.
2. Analisis deskriptif variabel Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Data kemampuan berpikir kreatif matematis dideskripsikan pada
Tabel 4.4.
37
Tabel 4.4 Deskriptif statistik kemampuan berpikir kreatif
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Kemampuan
berpikir kreatif 55 8 16 12.20 1.789
Valid N (listwise) 55
Tabel 4.4 di atas diketahui bahwa skor maksimal angket
kepercayaan diri adalah 16 sedangkan skor minimal sebesar 8 dengan
rata-rata sebesar 12.20 dan simpangan baku atau standar deviasi
1.789. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel
kemampuan berpikir kreatif matematis mempunyai item valid
sebanyak 4 item dan skoring setiap item dilakukan dengan
memberikan angka berjenjang antar skor 1 sampai dengan 5 menurut
kriterianya.
Menentukan tinggi rendahnya kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa digunakan lima kategori, yakni: sangat rendah,
rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Rumus yang digunakan untuk
mencari rentang kepercayaan diri adalah sebagai berikut:
Skor tertinggi: 5 x 4 = 20
Skor terendah: 1 x 4 = 4
Banyaknya kategori = 5, sehingga interval kelas adalah:
Berdasarkan perhitungan tersebut didapat nilai interval sebesar
3,2, sehingga dapat ditentukan kategori pada Tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Klasifikasi distribusi frekuensi kemampuan berpikir kreatif matematis siswa
Kategori Interval Frekuensi siswa Persentase
Sangat tinggi 16-18 1 1,8%
Tinggi 13-15 26 47,2%
Sedang 10-12 25 45,5%
Rendah 7-9 3 5,5%
Sangat rendah 4-6 0 0%
Jumlah 62 100%
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas klasifikasi kemampuan berpikir kreatif
matematis dapat dideskripsikan bahwa kemampuan berpikir
matematis siswa pada kategori sangat tinggi 1 siswa dengan
38
presentase 1,8%. Kemampaun berpikir kreatif matematis tinggi ada 26
siswa dengan prosentase 47,2%. Kemampuan berpikir kreatif pada
kategori sedang 25 siswa dengan presentase 45,5%. Kemampuan
berpikir kreatif pada kategori rendah 3 siswa dengan presentase 5,5%.
Berdasarkan klasifikasi di atas disimpulkan bahwa kemampaun berpikir
kreatif matematis siswa SMK Penabur Purworejo berada pada kategori
tinggi dengan presentase 47,2%.
3. Analisis deskriptif variabel Hasil Belajar matematika
Data hasil belajar diperoleh dengan hasil ulangan matematika
dideskripsikan pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Deskriptif statistik hasil belajar matematika
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Hasil belajar 55 60 94 76.71 7.920
Valid N (listwise) 55
Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa variabel hasil belajar
matematika, nilai maksimum 94, nilai minimum 60, rata-ratanya 76,71
dan standar deviasi 7,920. Hasil belajar matematika berdasarkan nilai
KKM sebesar ≥ 72 dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Klasifikasi Distribusi Frekuensi hasil belajar matematika
Kategori Interval Frekuensi Presentase (%)
Tuntas ≥ 72 42 76,4 %
Belum tuntas < 72 13 23,6%
Jumlah 55 100%
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dideskripsikan hasil belajar
matematika siswa dapat disimpulkan bahwa siswa pada kategori tuntas
42 siswa dengan persentase 76,4% dan siswa pada kategori tidak tuntas
13 siswa dengan persentase 23,6%. Dengan demikian hasil belajar siswa
SMK Penabur Purworejo dengan nilai KKM ≥ 72 pada kategori tuntas
dengan persentase 76,4%.
Menentukan tinggi rendahnya hasil belajar matematika siswa
digunakan lima kategori, yakni: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi,
dan sangat tinggi. Rumus yang digunakan untuk mencari rentang hasil
belajar adalah sebagai berikut.
39
Skor tertinggi: 94
Skor terendah: 60
Banyaknya kategori = 5, sehingga interval kelas adalah:
Berdasarkan perhitungan tersebut didapat nilai interval sebesar 7,
sehingga dapat ditentukan kategori pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Klasifikasi distribusi frekuensi hasil belajar matematika siswa
Kategori Interval Frekuensi siswa Persentase
Sangat tinggi 88-94 5 9%
Tinggi 81-87 11 20%
Sedang 74-80 26 47,2%
Rendah 67-73 7 12,8%
Sangat rendah 60-66 6 11%
Jumlah 55 100%
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas klasifikasi hasil belajar matematika
siswa dapat dideskripsikan bahwa hasil belajar matematika siswa pada
kategori sangat tinggi 5 siswa dengan presentase 9%. Hasil belajar
matematika siswa pada kategori tinggi 11 siswa dengan presentase 20%.
Hasil belajar matematika pada kategori sedang 26 siswa dengan
presentase 47,2%. Hasil belajar matematika pada kategori rendah
rendah 7 siswa dengan presentase 12,8%. Hasil belajar matematika
pada kategori sangat rendah 6 siswa dengan presentase 11%.
Berdasarkan klasifikasi di atas hasil belajar matematika siswa SMK
Penabur Purworejo berada pada kategori sedang dengan presentase
47,2%.
C. Hasil Prasyarat Penelitian
a. Uji Normalitas
Untuk mengetahui kenormalan distribusi masing-masing variabel
dilakukan pengujian normalitas data. Uji normalitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah One Sample-Kolmogorov-Smirnov Test
dengan taraf signifikan 0,05 (α = 5%) pada program program komputer
paket Stastical Product and Servis Solution (SPSS) 16,0. Data hasil uji
normalitas dapat dikatakan berdistribusi normal jika memenuhi
persyaratan (Asymp. Sig (2 tailed)) > 0,05.
40
Hasil uji normalitas pada variabel kepercayaan diri dapat dilihat
pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas
Kepercayaan
diri
Kemampuan
berpikir kreatif Hasil belajar
N 55 55 55
Normal
Parametersa
Mean 77.35 12.20 76.71
Std. Deviation 10.341 1.789 7.920
Most Extreme
Differences
Absolute .092 .164 .130
Positive .038 .149 .088
Negative -.092 -.164 -.130
Kolmogorov-Smirnov Z .684 1.213 .963
Asymp. Sig. (2-tailed) .738 .105 .312
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas tampak bahwa berdistribusi normal
untuk variabel kepercayaan diri, kemampuan berpikir kreatif
matematis dan hasil belajar matemtika.
1. Variabel kepercayaan diri diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov
(KSZ) sebesar 0.684 dengan signifikan sebesar 0.738 yang lebih
besar dari 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel
kepercayaan diri berdistribuasi normal. Hal ini ditunjukkan dengan
kurva yang membentuk distribusi normal pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 kurva normal kepercayaan diri
41
2. Variabel kemampaun berpikir kreatif matematis diperoleh nilai
Kolmogorov-Smirnov (KSZ) sebesar 1.213 dengan signifikan
sebesar 0.105 yang lebih besar dari 0.05 sehingga dapat dikatakan
bahwa variabel kemampuan berpikir kreatif matematis
berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan kurva yang
membentuk distribusi normal pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 kurva normal kemampuan berpikir kreatif matematis
3. Variabel hasil belajar matematika diperoleh nilai Kolmogorov-
Smirnov (KSZ) sebesar 0.760 dengan signifikan sebesar 0.610
sehingga dapat dikatakan bahwa variabel hasil belajar matematika
berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan kurva yang
membentuk distribusi normal pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 kurva normal hasil belajar siswa
42
b. Uji Linieritas
Menguji linieritas data skor kepercayaan diri, kemampuan berpikir
kreatif matematis dengan hasil belajar matematika digunakan test for
linearity dengan taraf signifikasi 0,05 (α=5%) pada program komputer
paket Stastical Product and Service Solution (SPSS) versi 16.0. Data hasil
linieritas dapat dikatakan berdistribusi linier, jika memenuhi
persyaratan Sig. (Linearity) < 0,05. Hasil uji Linieritas data skor
kepercayaan diri dan hasil belajar matematika siswa terlihat dalam
Tabel 4.10 berikut.
Tabel 4.10 Uji Linieritas hasil belajar dengan kepercayaan diri
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Hasil belajar *
kepercayaan diri
Between
Groups
(Combined) 1460.712 30 48.690 .607 .903
Linearity 54.217 1 54.217 .675 .419
Deviation
from
Linearity
1406.495 29 48.500 .604 .902
Within Groups 1926.633 24 80.276
Total 3387.345 54
Tabel 4.11
Uji Linieritas hasil belajar dengan kemampuan berpikir kreatif matematis
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Hasil belajar *
kemampuan
berpikir kreatif
Between
Groups
(Combined) 745.788 8 93.223 1.623 .144
Linearity 110.528 1 110.528 1.925 .172
Deviation
from
Linearity
635.260 7 90.751 1.580 .165
Within Groups 2641.558 46 57.425
Total 3387.345 54
43
Berdasarkan Tabel 4.10 dan 4.11 dapat di jelaskan bahwa untuk
variabel kepercayaan diri dan kemampaun berpikir kreatif matematis
dengan hasil belajar matematika tidak memiliki hubungan yang liniear.
Hal ini dapat dilihat dari besarnya signifikan (linearity) antara
kepercayaan diri dengan hasil belajar matematika sebesar 0.419 dan
variabel kemampaun berpikir kreatif matematis dengan hasil sebesar
0.172 Karena signifikan (linierity) lebih besar dari 0,05.
D. Analisis Kolerasi
Pada bagian sebelumnya telah dikemukakan bahwa model analisis
kolerasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis
kolerasi Spearman’s rho. Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel,
yaitu kepercayaan diri (X1) dan kemampuan berpikir kreatif matematis (X2)
sebagai variabel independent dengan hasil belajar siswa (Y) sebagai
variabel dependent.
Mengukur eratnya hubungan antara ketiga variabel (X1, X2, dan Y)
dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis kolerasi ganda (multiple
correlation). Kriteria yang digunakan sebagai pedoman dalam menafsirkan
keeratan hubungan merujuk tolak ukur nilai koefisien kolerasi (r) yang
dikemukan oleh Sugiyono (2010:184).
Perhitungan kolerasi menggunakan program perhitungan data
statistik SPSS for windows versi 16,0. Sesuai dengan hipotesis yang
ditetapkan dan peneliti sudah mengetahui arah hubungan, maka
signifikansi yang digunakan adalah one-tiled.
44
1. Analisis Kolerasi antara kepercayaan diri dengan hasil belajar
matematika
Tabel 4.12 Analisis Kolerasi Spearman’s rho antara kepercayaan diri dengan hasil
belajar matematika
Kepercayaan
diri Hasil belajar
Spearman's rho Kepercayaan
diri
Correlation
Coefficient 1.000 .108
Sig. (2-tailed) . .434
N 55 55
Hasil belajar Correlation
Coefficient .108 1.000
Sig. (2-tailed) .434 .
N 55 55
Berdasarkan Tabel 4.12 diperoleh nilai r atau koefisien kolerasi
sebesar 0.108 pada taraf signifikansi 5%. Jadi ada kolerasi positif
sebesar 0.108 antara kepercayaan diri dengan hasil belajar
matematika siswa namun dalam kategori dalam kategori sangat
rendah. Dengan demikian ada hubungan antara kepercayaan diri
dengan hasil belajar matematika siswa. Hal ini berarti semakin tinggi
kepercayaan diri, maka akan diikuti hasil belajar yang tinggi pula.
Sedangkan nilai koefisien signifikansi dua sisi 0,434 > 0,005. Dengan
demikian H0 diterima, artinya bahwa tidak ada hubungan antara
kepercayaan diri dengan hasil belajar matematika siswa.
45
2. Analisis Kolerasi antara kemampuan berpikir kreatif matematis
dengan hasil belajar matematika
Tabel 4.13 Analisis Kolerasi Spearma’s rho antara kemampuan berpikir kreatif
matematis dengan hasil belajar matematika
Kemampuan
berpikir kreatif
Hasil
belajar
Spearman's rho Kemampuan
berpikir kreatif
Correlation
Coefficient 1.000 .166
Sig. (2-tailed) . .225
N 55 55
Hasil belajar Correlation
Coefficient .166 1.000
Sig. (2-tailed) .225 .
N 55 55
Berdasarkan Tabel 4.13 diperoleh nilai r atau koefisien kolerasi
antara kemampuan berpikir kreatif matematis dengan hasil belajar
matematika sebesar 0.166 pada taraf signifikansi 5%. Jadi ada kolerasi
positif sebesar 0.166 antara kemampuan berpikir kreatif matematis
dengan hasil belajar matematika siswa namun dalam kategori dalam
kategori sangat rendah. Hal ini berarti semakin tinggi kepercayaan diri,
maka akan diikuti hasil belajar yang tinggi pula. Dengan nilai
signifikansi dua sisi 0,225 > 0,05. Dengan demikian H0 diterima, artinya
bahwa tidak ada hubungan antara kemampuan berpikir kreatif
matematis dengan hasil belajar matematika siswa.
3. Analisis Kolerasi ganda antara kepercayaan diri dan kemampuan
berpikir kreatif matematis dengan hasil belajar matematika
Mengetahui kolerasi antara kepercayaan diri dan kemampuan
berpikir kreatif matematis dengan hasil belajar matematika
menggunakan kolerasi ganda. Analisis kolerasi ganda dilakukan apabila
jumlah variabel independennya minimal 2 (Sugiyono, 2010: 275)
menggunakan SPSS 16,0.
46
Tabel 4.12 berikut ini merangkum data kolerasi berganda (Multiple
Correlation) antara kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kreatif
matematis dengan hasil belajar matematika siswa kelas XI SMK
Penabur Purworejo sebagai berikut.
Tabel 4.14 Koefisien kolerasi ganda antara kepercayaan diri dan kemampuan berpikir
kreatif matematis dengan hasil belajar matematika
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .282a .080 .044 7.743
a. Predictors: (Constant), kemampuan_berpikir_kreatif, kepercayaan_diri
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 269.512 2 134.756 2.247 .116a
Residual 3117.833 52 59.958
Total 3387.345 54
a. Predictors: (Constant), kemampuan_berpikir_kreatif,
kepercayaan_diri
b. Dependent Variable: hasil_belajar
Berdasarkan Tabel 4.13 tersebut menunjukkan bahwa hubungan
secara bersama-sama antara variabel kepercayaan diri dan kemampuan
berpikir kreatif matematis dengan hasil belajar matematika siswa kelas XI
SMK Penabur Purworejo memiliki koefisien kolerasi (r) sebesar 0,282,
koefisien kolerasi ini termasuk dalam kategori rendah. Dengan signifikansi p
= 0,116 hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang positif
dan signifikansi antara kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kreatif
matematis dengan hasil belajar matematika siswa.
47
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data, terutama data deskriptif dapat
disimpulkan bahwa dari 55 siswa yang memiliki kepercayaan diri, sebanyak
7 siswa berada pada kategori sangat tinggi, 28 siswa pada kategori tinggi,
18 siswa pada kategori sedang dan 2 siswa pada kategori rendah.
Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri
siswa kelas XI Akuntansi SMK Penabur Purworejo termasuk pada kategori
tinggi dengan persentase 51%. Analisis data variabel kemampuan berpikir
kreatif matematis dari 55 siswa ada 1 siswa pada kategori sangat tinggi, 26
siswa pada kategori tinggi, 25 siswa pada kategori sedang dan 3 siswa pada
kategori rendah. Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa kemampaun
berpikir kreatif matematis siswa SMK Penabur Purworejo berada pada
kategori tinggi dengan presentase 47,2%. Analisis hasil belajar matematik
siswa dengan nilai KKM ≥ 72 dari 55 siswa ada 43 siswa pada kategori
tuntas dengan persentase 76,4% dan 13 siswa pada kategori tidak tuntas
dengan persentase 23,6 %. Dari analisis di atas disimpulkan bahwa hasil
belajar matematika siswa kelas XI Akuntansi SMK Penabur menunjukkan
pada kategori tuntas dengan prosentase 76,4%.
Berdasarkan hasil analisis kolerasi pertama, menunjukkan bahwa
nilai kolerasi antara kepercayaan diri dengan hasil belajar matematika (r) =
0,108 pada taraf signifikansi 5%. Jadi ada kolerasi positif sebesar 0.108
antara kemampuan berpikir kreatif matematis dengan hasil belajar
matematika siswa namun dalam kategori dalam kategori sangat rendah.
Hal ini berarti semakin tinggi kepercayaan diri, maka akan diikuti hasil
belajar yang tinggi pula. Dengan nilai signifikansi dua sisi 0,225 > 0,05.
Dengan demikian H0 diterima, artinya bahwa tidak ada hubungan antara
kemampuan berpikir kreatif matematis dengan hasil belajar matematika
siswa.
Hasil analisis kolerasi kedua menunjukkan bahwa nilai kolerasi
antara kemampuan berpikir kreatif matematis dengan hasil belajar
matematika (r) = 0.166 pada taraf signifikansi 5%. Jadi ada kolerasi positif
sebesar 0.166 antara kemampuan berpikir kreatif matematis dengan hasil
belajar matematika siswa namun dalam kategori dalam kategori sangat
rendah. Hal ini berarti semakin tinggi kepercayaan diri, maka akan diikuti
hasil belajar yang tinggi pula. Sedangkan nilai koefisien signifikansi dua sisi
48
0,225 > 0,05. Dengan demikian H0 diterima, artinya bahwa tidak ada
hubungan antara kemampuan berpikir kreatif matematis dengan hasil
belajar matematika siswa.
Sedangkan hasil kolerasi yang ketiga menunjukkan bahwa
hubungan secara bersama-sama antara variabel kepercayaan diri dan
kemampuan berpikir kreatif matematis dengan hasil belajar matematika
siswa kelas XI SMK Penabur Purworejo memiliki koefisien kolerasi (r) =
0.282 pada taraf signifikansi 5%. Jadi ada kolerasi sebesar 0,282 antara
kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kreatif matematis dengan hasil
belajar matematika namun dalam kategori rendah. Sedangkan nilai