Top Banner
37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh adalah berupa data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based Learning dan pengamatan aktivitas siswa dan guru pada akhir pembelajaran dan data tes formatif siswa pada setiap siklus. 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan. Letak SD Negeri Kauman Lor 01 berada di desa Kauman Lor Kecamatan Pabelan. Akses ke SD Negeri Kauman Lor 01 cukup bisa dijangkau dikarenakan letaknya yang tidak terlalu jauh dari pinggir jalan raya, sehingga mudah dijangkau bagi guru maupun siswa. Siswa SD Negeri Kauman Lor 01 berjumlah 143 siswa. terdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas VI. Dengan jumlah ruangan kelas masing-masing 1 ruangan. Pada setiap kelas diampu oleh 1 orang guru. Kegiatan belajar mengajar dimulai dari pukul 07.15 sampai dengan pukul 13.00, terkecuali apabila hari Jumat dan Sabtu selesai pada pukul 11.00. 4.2 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kauman Lor 01 pada kelas IV semester II tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah 25 siswa, terdiri dari 15 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan Standar Kompetensi Memahami Perubahan Kenampakan Permukaan Bumi dan Benda langit dengan menggunakan Model Problem Based Learning dengan Berbantuan Metode Demonstrasi. 4.2.1 Kondisi Awal Sebelum melaksanakan perbaikan pembelajaran tentang perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit pada kelas IV semester 1 Sekolah
21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10303/4/T1_292012026_BAB IV...37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Data penelitian yang diperoleh

Mar 14, 2019

Download

Documents

vanquynh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10303/4/T1_292012026_BAB IV...37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Data penelitian yang diperoleh

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data penelitian yang diperoleh adalah berupa data observasi berupa

pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Problem

Based Learning dan pengamatan aktivitas siswa dan guru pada akhir

pembelajaran dan data tes formatif siswa pada setiap siklus.

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan

Pabelan. Letak SD Negeri Kauman Lor 01 berada di desa Kauman Lor Kecamatan

Pabelan. Akses ke SD Negeri Kauman Lor 01 cukup bisa dijangkau dikarenakan

letaknya yang tidak terlalu jauh dari pinggir jalan raya, sehingga mudah dijangkau

bagi guru maupun siswa.

Siswa SD Negeri Kauman Lor 01 berjumlah 143 siswa. terdiri dari kelas 1

sampai dengan kelas VI. Dengan jumlah ruangan kelas masing-masing 1 ruangan.

Pada setiap kelas diampu oleh 1 orang guru. Kegiatan belajar mengajar dimulai

dari pukul 07.15 sampai dengan pukul 13.00, terkecuali apabila hari Jumat dan

Sabtu selesai pada pukul 11.00.

4.2 Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kauman Lor 01 pada kelas IV

semester II tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah 25 siswa, terdiri dari 15

siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam dengan Standar Kompetensi Memahami Perubahan Kenampakan

Permukaan Bumi dan Benda langit dengan menggunakan Model Problem Based

Learning dengan Berbantuan Metode Demonstrasi.

4.2.1 Kondisi Awal

Sebelum melaksanakan perbaikan pembelajaran tentang perubahan

kenampakan permukaan bumi dan benda langit pada kelas IV semester 1 Sekolah

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10303/4/T1_292012026_BAB IV...37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Data penelitian yang diperoleh

38

Dasar Negeri Kauman Lor 01 Kabupaten Semarang, peneliti memperoleh data

hasil tes formatif sebelum perbaikan pembelajaran disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Hasil Nilai Pra Siklus

No Statistik Sebelum Perbaikan

1. Nilai terendah 20

2. Nilai tertinggi 80

3. Rata-rata 47,2

4. siswa dengan nilai <65 20

5. siswa dengan nilai >65 5

7. Kriteria ketuntasan minimal 65

Hasil dari tabel tersebut terlihat hasil evaluasi mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam dari 25 siswa yang mendapat nilai kurang dari 65 ada 20 dan

yang mendapatkan nilai di atas 65 hanya ada 5 siswa, untuk jelasnya dapat dilihat

pada tabel kedua berikut ini:

Tabel 4.2

Tabulasi Frekuensi Pra Siklus

No. Rentang Nilai Jumlah Siswa

1. 20 – 30 4

2. 40 – 50 10

3. 51 – 60 6

4. 61 – 70 4

5. 71 – 80 1

Jumlah 25

Hasil evaluasi dari 25 siswa yang mendapat nilai 20-30 sebanyak 4 siswa,

nilai 40-50sebanyak 10 siswa, nilai 51-60 sebanyak 6 siswa, nilai 61-70 hanya 4

siswa saja dan nilai 71-80 hanya 1 siswa.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10303/4/T1_292012026_BAB IV...37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Data penelitian yang diperoleh

39

4.2.2 Pelaksanaan Pra Siklus

Pelaksanaan siklus ini terdiri dari 4 macam sub bab yaitu perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi yang sesuai dengan tahap

penelitian Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto, 2007:16) yang

mengemukakan bahwa terdapat empat tahap dalam pelaksanaan penelitian

meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan/observasi dan refleksi.

Perencanaan dilaksanakan pada tanggal 29 Februari 2016, diawali dengan

berkunjung ke SD Negeri Kauman Lor 01 pada tanggal 2 Maret 2016. Kemudian

pada tanggal 4 Maret 2016 datang dan menyerahkan surat ijin untuk

melaksanakan penelitian di SD Negeri Kauman Lor 01 dan juga sekaligus untuk

melakukan observasi dan berkenalan dengan siswa kelas IV. Pada tanggal 5

Maret peneliti datang di SD Negeri Padaan 02 untuk meminta ijin melakukan uji

validitas soal pada kelas V. Di tanggal 8 Maret datang kembali di SD Negeri

Padaan 02 untuk menyerahkan surat ijin melakukan uji validitas soal pada kelas

V. Kemudian pada tanggal 10 Maret barulah peneliti melakukan uji validitas

instrumen soal di kelas V SD Negeri Padaan 02. Soal evaluasi yang digunakan

adalah pilihan ganda dan uraian tertulis. Tahap pertama dalam penyusunan soal

tersebut adalah didasarkan pada materi yang akan disampaikan sesuai dengan

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang sudah ada pada silabus kelas IV

semester II. Tahapan kedua adalah membuat kisi-kisi soal, lalu membuat 20 soal

pilihan ganda dan 5 uraian soal pada tahap siklus I, kemudian membuat 20 soal

pilihan ganda dan 5 soal uraian pada tahap siklus II. Langkah selanjutnya adalah

melakukan uji validitasi soal pada SD Negeri Padaan 02 tetapi pada kelas yang

lebih tinggi, yaitu di kelas V. Setelah melakukan uji validitas soal kemudian

peneliti menguji validitas pada soal yang sudah diujikan, namun dalam hal ini

hanya bentuk soal pilihan ganda saja yang diuji validitasnya. Setelah menguji

validitas soal, ternyata dari 20 soal yang dibuat pada siklus I hanya 16 soal yang

valid dan 4 soal tidak valid. Kemudian pada siklus II juga dibuat 20 soal pilihan

ganda dan setelah diuji validitas dan reabilitasnya ternyata hanya 12 soal saja

yang valid, maka dalam siklus I hanya menggunakan 15 soal pilihan ganda dan

pada siklus II menggunakan 10 soal pilihan ganda.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10303/4/T1_292012026_BAB IV...37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Data penelitian yang diperoleh

40

4.2.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan dengan dua kali pertemuan

sesuai dengan RPP yang sudah dibuat. Langkah-langkan dalam pelaksaaan

pembelajaran tidak jauh berbeda dengan indikatornya. Berdasarkan uraian kondisi

awal peserta didik kelas IV Sd Negeri Kauman Lor 01 di atas, kemudian peneliti

melakukan siklus 1. Adapun tindakan yang dilakukan pada siklus 1 sebagai

berikut:

a) Perencanaan (planning)

Pada pelaksanaan siklus 1 terdiri dari 2 pertemuan dengan jangka waktu

2x35 menit. Sebelum tindakan siklus 1 dilaksanakan, terlebih dahulu

direncanakan untuk tiap pertemuan sudah dipersiapkan. Adapun perencanaan

untuk siklus 1 untuk setiap pertemuan adalah menyusun RPP dengan Standar

Kompetensi memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda

langit, pembuatan lembar pengamatan yang akan digunakan untuk mengamati

pembelajaran pada peserta didik dan guru pada tiap pertemuan saat pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan alat peraga. Menyiapkan LKS

(Lembar Kerja Siswa) dan soal-soal untuk mengetahui tingkat pemahaman dan

juga kemampuan siswa dalam memahami materi yang disampaikan. Menyiapkan

Model dan Metode yang akan digunakan pada tiap pertemuan dalam pembelajaran

siklus 1 yaitu Model Problem Based Learning dengan berbantuan Metode

Demonstrasi.

b) Tindakan Pelaksanaan dan Observasi

I. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2016 pada jam

pelajaran pertama dengan Kompetensi dasar mendeskripsikan perubahan

kenampakan permukaan bumi, misalnya adalah sebuah hutan yang awalnya hijau

kemudian terjadi kebakaran hutan yang menyebabkan hutan gundul dan kemudian

menjadi penyebab terjadinya longsor dan banjir. Indikator yang dicapai

diantaranya menjelaskan perubahan permukaan bumi dan perubahan kenampakan

bumi akibat pasang surut air laut. langkah-langkah pembelajaran yang diambil

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10303/4/T1_292012026_BAB IV...37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Data penelitian yang diperoleh

41

pada siklus 1 diantaranya apersepsi dengan menyiapkan tempat duduk siswa dan

mengabsen kehadiran siswa di kelas, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti guru menjelaskan materi tentang perubahan kenampakan

permukaan bumi. Guru memberikan motivasi dengan menunjukan beberapa

susunan gambar yang berhubungan dengan perubahan kenampakan bumi. Setelah

menunjukkan gambar-gambar tersebut guru menceritakan awal bagaimana bentuk

hutan tersebut yang kemudian tiba-tiba terjadi sebuah kebakaran hutan yang

menyebabkan hutan menjadi gundul. Guru bertanya kepada siswa masalah apa

yang dapat ditimbulkan dari kebakaran ini sehingga dapat menyebabkan

perubahan kenampakan permukaan bumi seperti longsor dan banjir adalah contoh

perubahan kenampakan permukaan bumi. Guru sudah mulai menanamkan sebuah

konsep kepada siswa tentang awal bagaimana terjadinya perubahan kenampakan

bumi. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

pertanyaan apabila masih belum jelas dan mengerti dengan apa yang sudah

disampaikan oleh guru. Setelah siswa mengerti apa yang sudah disampaikan, guru

membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk mengerjakan tugas dengan cara

mengurutkan beberapa gambar yang berbeda mengenai bagaimana awal

terjadinya proses perubahan kenampakan permukaan bumi. Terakhir adalah siswa

mempresentasikan hasil dari diskusi kelompoknya dibantu dengan guru.

Kegiatan akhir atau penutup, guru menarik kesimpulan dari semua proses

kegiatan pembelajaran. Kemudian guru memberikan refleksi dengan mengajukan

beberapa pertanyaan secara lisan untuk mengetahui tingkat pemahaman materi

yang baru saja dipelajari siswa.

Selama peneliti melaksanakan pembelajaran, guru kelas IV mengamati

jalannya pembelajaran dengan mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan.

Dari hasil pengamatan tersebut dapat diketahui kelemahan dan kelebihan guru dan

siswa selama pembelajaran berlangsung. Dari lembar pengamatan diketahui yang

menjadi kelemahan dan kekurangan peneliti saat melaksanakan pembelajaran,

berikut adalah kelemahan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran pada

siklus I:

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10303/4/T1_292012026_BAB IV...37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Data penelitian yang diperoleh

42

1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, namun tidak menuliskannya di papan

tulis.

2. Guru kurang dalam membantu siswa mendefinisikan tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah.

3. Guru tidak membantu siswa dalam melakukan refleksi terhadap penyelidikan

atau kegiatan yang siswa lakukan.

4. Saat pembagian kelompok guru kurang dalam mengorganisasikan, sehingga

siswa gaduh dan tidak disiplin.

Sedangkan kekurangan peserta didik pada pertemuan pertama antara lain:

1. Kualitas keaktifan siswa yang masih terlihat kurang saat proses pembelajaran.

2. Pada saat proses pengamatan masih banyak siswa yang gaduh.

3. Siswa terlihat kurang aktif saat memahami materi atau pada saat membangun

pemahaman.

4. Siswa terlihat kurang aktif pada saat guru menanyakan mengenai materi yang

belum dipahami.

5. Tingkat penguasaan materi siswa yang masih lemah.

6. Siswa kurang aktif dalam bertanya hal yang belum mereka ketahui

kelebihan peserta didik dalam pertemuan pertama sebagai berikut:

1. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan sebagian besar

siswa turut aktif dalam proses pembelajaran.

2. Siswa terlihat aktif dalam memperesentasikan hasil diskusi kelompoknya di

depan kelas.

3. Siswa aktif pada saat guru menulis di depan tulis, mereka langsung

mengeluarkan alat tulis dan mencatatnya.

Setelah memperhatikan kelemahan dan kekurangan tersebut peneliti

kembali merencanakan tindakan perbaikan pada pertemuan berikutnya tentunya

pada pertemuan siklus 2. Kegiatan tersebut diantaranya akan mengkondisikan

situasi kelas sebelum proses pembelajaran dimulai. Peneliti tidak hanya

menyampaikan tujuan pembelajaran namun juga menuliskannya di depan papan

tulis. Peneliti juga lebih mengkondisikan siswa apabila saat pembagian kelompok.

II. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama.

Sebelum melaksanakan pertemuan kedua maka peneliti mempersiapkan terlebih

dahulu segala sesuatu yang diperlukan selanjutnya. Kegiatan awal adalah guru

menanyakan materi yang pada saat pertemuan awal diberikan untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam mengingat materi. Setelah memberikan beberapa

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10303/4/T1_292012026_BAB IV...37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Data penelitian yang diperoleh

43

pertanyaan kepada siswa kemudian peneliti mulai membagikan lembar soal

kepada siswa, dikarenakan pada pertemuan awal peneliti sudah memberikan

materi mengenai perubahan kenampakan permukaan bumi, maka pada pertemuan

kedua peneliti hanya akan sedikit mengulang materi yang sudah disampaikan dan

langsung membagikan lembar soal evaluasi mandiri kepada siswa. Selanjutnya

untuk mengakhiri pertemuan kedua peneliti memberikan kesimpulan materi,

umpan balik dan motivasi serta pesan moral kepada siswa.

Pengisian data observasi pada pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh

guru kelas IV pada saat peneliti melakukan proses kegiatan pembelajaran

berlangsung, yaitu pada satu pertemuan dikarenakan pertemuan kedua peneliti

hanya membagikan lembar soal evaluasi. Hasil observasi digunakan untuk

mengetahui kegiatan peneliti selama proses pembelajaran apakah sudah

melaksanakan keseluruhan sintaks model ataukah belum melaksanakan. Hasil

observasi guru kelas IV yang diperoleh pada siklus I tahap pertama diperoleh

bahwa dari kegiatan inti dari 5 sintak yang dijabarkan menjadi 11 sintaks Problem

Based Learning, ada 8 sintak yang dilaksanakan dengan cukup baik dan 3 sintaks

belum dilaksanakan. Namun dalam 8 sintaks yang sudah dilaksanakan masih

terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya. Sintaks yang sudah terlaksana adalah

sebagai berikut:

1. Guru sudah menjelaskan tujuan pembelajaran.

2. Menjelaskan bahan yang digunakan.

3. Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi.

4. Membimbing siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk dapat

memecahkan masalah.

5. Membantu siswa dalam menyiapkan hasil karya.

6. Membantu siswa berbagi tugas.

7. Membantu siswa melakukan proses refleksi.

Sintaks yang belum terlaksana adalah:

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10303/4/T1_292012026_BAB IV...37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Data penelitian yang diperoleh

44

1. Membantu siswa dalam mendefinisikan tugas belajar yang berhubungan

dengan masalah.

2. Membantu siswa mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan

masalah.

3. Membantu siswa melakukan refleksi terhadap penyelidikannya.

Namun peneliti masih terlihat cenderung menggunakan metode ceramah

dan masih kurang dalam mengaktifkan siswa secara maksimal dalam melakukan

proses pembelajaran. keterlaksanaan sintaks Problem Based Learning siklus I

dapat dilihat pada tabel 4.3:

Tabel 4.3

Hasil Keterlaksanaan Sintaks Problem Based Learning Siswa Kelas IV

SD Negeri Kauman Lor 01 Semester II Tahun Ajaran 2015/2016

Siklus I

Kegiatan

Mengajar Siklus

I

Jumlah Sintaks

yang

Dilaksanakan

Jumlah Sintaks

yang Tidak

Dilaksanakan

Jumlah

Keseluruhan

Sintaks

Pertemuan 1 8 3 11

Pertemuan 2 8 3 11

c) Hasil Belajar

Setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran dengan menggunakan Model

Problem Based Learning dengan berbantuan Metode Demonstrasi peneliti

memberikan evaluasi tertulis kepada siswa pada akhir siklus 1 pertemuan kedua.

Hasil belajar siswa masih terlihat kurang memuaskan, dikarenakan masih banyak

siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (65) yang sudah ditentukan. Hal ini

dapat dilihat dari rekap nilai pada saat pra siklus sebelum memulai siklus 1 hasil

yang didapat siswa masih terlihat kurang memuaskan. Hasil belajar siswa yang

diperoleh sebelum pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based

Learning dengan berbantuan Metode Demonstrasi pada pra siklus dari jumlah 25

siswa yang mencapai ketuntasan (KKM > 65) adalah 5 peserta didik. Nilai rendah

pada pra siklus adalah 20. Sedangkan nilai tertinggi pada pra siklus adalah 80

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10303/4/T1_292012026_BAB IV...37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Data penelitian yang diperoleh

45

dengan nilai rata-rata 47,2. Oleh karena itu perlu adanya tindakan perbaikan

kembali dalam proses pembelajaran pada siklus 1 ini, agar dapat memperoleh nilai

yang jauh lebih meningkat. Setelah dilaksanakan tindakan siklus I hasil yang

diperoleh masih belum memuaskan, yaitu dari 25 siswa 17 siswa yang tuntas dan

8 siswa siswa belum mencapai nilai ketuntasan. Nilai tertinggi yang diperoleh

pada tahap siklus I adalah 84 dan nilai terendah yang diperoleh adalah 44. Agar

hasil belajar mencapai ketuntasan sesuai KKM >65 maka diadakan tindakan

siklus 2 untuk mencapai indikator kinerja yaitu > 80% siswa mencapai ketuntasan

d) Refleksi

Setelah peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran dengan

menggunakan Model problem Based Learning dengan berbantuan Metode

Demonstrasi masih belum mencapai target nilai yang memuaskan. Hal ini dapat

dilihat dari hasil nilai pre tes awal yang menunjukkan nilai rata-rata dibawah 65.

Pada refleksi ini, peneliti mendapat masukan dari guru kelas IV agar

dalam proses pembelajaran lebih dapat mengkondisikan siswa dalam proses

belajar dengan baik, selain itu juga memberikan masukan agar lebih mendetail

pada saat penyampaian materi. Masukan dari guru kelas IV ini dilaksanakan untuk

perbaikan pada pertemuan berikutnya.

4.2.4 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

a) Perencanaan (planning)

Siklus II terdiri dari satu kali pertemuan saja dengan durasi waktu 2x35

menit waktu pembelajaran. Siklus II hanya dilakukan satu pertemuan dikarenakan

materi yang disampaikan hanya sedikit sehingga masih banyak waktu yang dapat

digunakan untuk melaksanakan evaluasi pada akhir pembelajaran. Sebelum

tindakan siklus II dilaksanakan, perencanaan tindakan tiap pertemuan haruslah

dipersiapkan terlebih dahulu. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti untuk

melaksanakan siklus II adalah mempersiapkan instrumen untuk pengamatan,

evaluasi dan alat peraga yang digunakan dalam Problem Based Learning agar

efektivitas pembelajaran lebih meningkat dibandingkan dengan siklus I dan siswa

dapat lebih tertarik dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10303/4/T1_292012026_BAB IV...37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Data penelitian yang diperoleh

46

b) Tindakan Pelaksanaan dan Observasi

I. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 7 April 2016 melalui

beberapa kegiatan. Kegiatan awal dilaksanakan dengan Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari, misalnya

perubahan siang dan malam, kapan dapat melihat bintang, dan seperti apa bentuk

bulan setiap harinya apakah selalu bulat atau berubah-ubah. Langkah-langkah

pembelajaran pada kegiatan awal diantaranya adalah sebelum pembelajaran

dimulai berdoa dulu dan mengabsensi kehadiran siswa, menuliskan tujuan

pembelajaran pada papan tulis dan penyampaian motivasi kepada siswa dengan

beberap pertanyaan.

Proses selanjutnya adalah dilanjutkan dengan kegiatan inti. Kegiatan

tersebut adalah peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari dan

menanyakan beberapa pertanyaan seputar apa saja benda langit. Peneliti

menunjukkan gambar satu persatu mulai dari gambar matahari dan menanyakan

apa itu matahari serta kapan dapat melihat matahari, kemudian dilanjutkan dengan

menanyakan apa perubahan yang dapat terjadi dari adanya matahari. Setelah itu

guru memperlihatkan gambar bintang dan bertanya seputar apa itu bintang dan

kapan dapat melihat bintang. Yang terakhir adalah menunjukkan gambar bulan

dan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan perubahan atau fase bulan

yang selalu berubah-ubah bentuknya. Kemudian guru membagi siswa dalam

kelompok yang terdiri dari 2 siswa yang masih dalam satu tempat duduk. Setelah

semua siswa mengerti kemudian peneliti membagikan lembar kerja kelompok

yang terdiri dari 4 pertanyaan yang tentunya seputar perubahan fase bulan yang

sudah dipraktekkan sebelumnya oleh beberapa siswa. Setelah semua siswa selesai

mengerjakan soal tersebut kemudian peneliti meminta tugas yang dikerjakan

siswa untuk dikumpulkan di depan kelas. Peneliti membacakan hasil diskusi dari

setiap kelompok. Peneliti merefleksi bersama tentang tugas yang baru dikerjakan

dan mencocokannya secara bersama-sama.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10303/4/T1_292012026_BAB IV...37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Data penelitian yang diperoleh

47

Sesudah melakukan refleksi kemudian peneliti kembali memberikan

pertanyaan kepada siswa tentang hal yang belum dimengerti. Peneliti melanjutkan

dengan membagikan lembar soal evaluasi mandiri kepada siswa untuk dikerjakan.

Soal evaluasi terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Soal yang sudah

diselesaikan siswa selanjutnya dicocokkan secara acak agar lebih cepat

mengetahui hasil pekerjaan siswa.

Proses kegiatan pembelajaran berlangsung guru kelas IV sebagai Observer

mengamati berlangsungnya proses pembelajaran yaitu pada satu pertemuan saja.

Hasil observasi digunakan untuk mengetahui kegiatan peneliti selama proses

pembelajaran sudah melaksanakan keseluruhan sintaks model atau ada yang

belum terlaksana. Hasil observasi keterlaksanaan sintaks siklus II diperoleh bahwa

dari 11 sintaks Problem Based Learning masih ada 2 sintaks yang belum

dilaksanakan, namun secara keseluruhan peneliti sudah sangat baik dalam proses

pembelajaran. Peneliti sudah benar dalam menjelaskan materi, membantu siswa

dalam mendefinisikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah,

mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah.

Hasil observasi keterlaksanaan pada siklus II diperoleh data bahwa dari 11

sintaks Problem Based Learning 9 sintaks yang baru terlaksana dan 2 sintaks

belum terlaksana. Keterlaksanaan sintaks Problem Based Learning siklus II dapat

dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Hasil Keterlaksanaan Sintaks Problem Based Learning Siswa Kelas IV

SD Negeri Kauman Lor 01 Semester II Tahun Ajaran 2015/2016

Siklus II

Kegiatan

Mengajar Siklus

II

Jumlah Sintaks

yang

Dilaksanakan

Jumlah Sintaks

yang Tidak

Dilaksanakan

Jumlah

Keseluruhan

Sintaks

Pertemuan 1 9 2 11

Tabel 4.4 dapat dilihat keterlaksanaan sintaks pembelajaran PBL dari 11

sintaks yang ada 2 sintaks belum terlaksana. Secara keseluruhan yang sudah

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10303/4/T1_292012026_BAB IV...37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Data penelitian yang diperoleh

48

dilakukan peneliti dalam proses kegiatan pembelajaran sudah sangat baik sekali

hanya saja masih terdapat sedikit kekurang.

c) Hasil Belajar

Selanjutnya dilaksanakan tindakan dalam pembelajaran dengan

menggunakan Model Problem Based Learning dengan berbantuan Metode

Demonstrasi peneliti memberikan tes evaluasi mandiri secara tertulis pada akhir

pertemuan siklus II. Hasil belajar yang diperoleh jauh lebih meningkat dari hasil

yang didapat pada siklus I. Hasil belajar siswa yang diperoleh setelah

pembelajaran menggunakan Model Problem Based Learning dengan berbantuan

Metode Demonstrasi pada suklis II dari jumlah 25 siswa yang mencapai

ketuntasan (KKM > 65 adalah 21 siswa dan yang mendapat nilai dibawah KKM

adalah 4 siswa. Dengan kata lain bahwa ada peningkatan dalam proses

pembelajaran siklus II ini. Nilai terendah pada siklus II adalah 40 sedangkan nilai

tertingginya adalah 95 dengan nilai rata-rata 69,86. Dengan demikian

pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based Learning dengan

berbantuan Metode Demonstrasi lebih meningkat dibanding dengan siklus I dan

dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam aspek kognitif.

d) Refleksi

Peneliti melakukan proses pembelajaran menggunakan Model Problem

Based Learning dengan berbantuan Metode Demonstrasi pada siklus II ini adalah

tercapainya kriteria ketuntasan minimal. Dalam penggunaan Model Problem

Based Learning dengan berbantuan Metode Demonstrasi siswa lebih terlihat

tertarik dan termotivasi di dalam mengikuti proses kegiatan pembelajaran dengan

materi perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit. Hal ini terbukti

dari lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa dalam pembelajaran serta

data rekapitulasi nilai pra siklus awal (terlampir) semakin meningkat. Dari siklus

II, hasil belajar IPA siswa meningkat dari hasil evaluasi terakhir pembelajaran

pada siklus I dari jumlah 25 siswa keseluruhan yang mengalami tuntas dalam

belajar adalah 17 siswa atau 68% menjadi 21 siswa atau 84%. Dengan demikian

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10303/4/T1_292012026_BAB IV...37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Data penelitian yang diperoleh

49

hasil evaluasi yang diperoleh siswa telah mencapai nilai kriteria ketuntasan

minimal yang telah ditentukan.

4.3 Hasil Analisis Data

Bagian ini dipaparkan hasil analisis data peneliti tentang hasil belajar siswa

menggunakan Model Problem Based Learning dengan berbantuan Metode

Demonstrasi. Pada standart Kompetensi Memahami perubahan kenampakan

permukaan bumi dan benda langit, diperoleh paparan hasil sebagai berikut:

4.3.1 Deskripsi Data

Hasil penelitian diuraikan tentang deskripsi data dan analisis data. Masing-

masing dijelaskan tentang data yang diperoleh pada siklus I yaitu hasil belajar

siswa. kemudian disajikan juga data hasil belajar pada siklus II.

4.3.2 Analisis Data Siklus I

Analisis nilai setelah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan

Model Problem Based Learning dengan berbantuan Metode Demonstrasi dalam

siklus I diperoleh data nilai seperti pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5

Rekapitulasi Nilai Pra Siklus dan Siklus I Mata Pelajaran IPA Kelas IV Semester

II SD Negeri Kauman Lor 01 Tahun 2015/2016

No. Katagori Kondisi Awal Siklus I

Jumlah % Jumlah %

1 Tuntas 5 20% 17 68%

2 Belum tuntas 20 80% 8 32%

3 Jumlah 25 100% 25 100%

4 Nilai terendah 20

80

44

84 5 Nilai tertinggi

6 Jumlah rata-rata 45 65,36

Tabel 4.5 menunjukkan perbandingan antara kondisi awal pada saat pra

siklus dan siklus I terjadi penambahan jumlah siswa yang mengalami ketuntasan

belajar. Kondisi awal siswa yang tuntas dalam belajar berjumlah 5 siswa atau 20%

menjadi 17 siswa atau 68%. Siswa yang belum tuntas pada kondisi awal 20 atau

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10303/4/T1_292012026_BAB IV...37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Data penelitian yang diperoleh

50

80% menjadi 8 siswa atau 32% sedangkan nilai terendah pada kondisi awal 20

dan pada siklus I yaitu 44. Pada pra siklus atau kondisi awal nilai tertinggi 80 dan

masih sama juga pada siklus I 84. Untuk lebih jelasnya dapat lihat rekapitulasi

nilai pada siklus I pada gambar diagram lingkaran:

Diagram 4.1

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Kauman Lor 01

Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

Dari gambar diagram 4.1 dapat diketahui bahwa siswa yang belum tuntas

dalam mata pelajaran IPA KKM (>65) adalah 17 siswa atau 68%, sedangkan

siswa yang belum tuntas adalah 8 siswa atau 32%. Meningkatnya siswa yang

tuntas dalam pembelajaran dikarenakan peneliti menggunakan model yang tepat.

Dari hasil yang diperoleh pada siklus I terdapat 8 siswa yang belum tuntas perlu

perbaikan pada pembelajaran berikutnya. Tindakan perbaikan akan dilaksanakan

pada siklus II agar siswa dapat memperoleh hasil sesuai dengan KKM yang telah

ditentukan yaitu > 65 dan agar indikator kerja dalam penelitian ini tercapai yaitu

80%.

4.3.3 Analisis Data Siklus II

Data yang diperoleh pada hasil tes IPA pada siklus II diklakukan analisis

dengan membandingkan nilai dengan KKM (65). Siswa yang mendapat nilai di

atas KKM atau tuntas dijumlahkan begitu juga siswa yang berada di bawah KKM

17

8

Hasil Belajar IPA Siklus I

tuntas

tidak tuntas

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10303/4/T1_292012026_BAB IV...37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Data penelitian yang diperoleh

51

(65). Analisis nilai setelah pembelajaran Siklus II dapat dilihat seperti tabel 4.6

sebagai berikut:

Tabel 4.6

Rekapitulasi Nilai Pra Siklus dan Siklus II Mata Pelajaran IPA Kelas IV

Semester II SD Negeri Kauman Lor 01 Tahun 2015/2016

No. Katagori Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Tuntas 5 20% 17 68% 21 84%

2 Belum tuntas 20 80% 8 32% 4 16%

3 Jumlah 25 100% 25 100% 25 100%

4 Nilai terendah 20 44 40

5 Nilai tertinggi 80 84 95

6 Jumlah rata-rata 47,2 65,36 69,6

Hasil pada tabel 4.6 perbandingan antara kondisi awal dan siklus II terjadi

penambahan jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar. Kodisi awal siswa

yang tuntas dalam belajar berjumlah 5 siswa atau 20% menjadi 21 atau 84%.

Berarti siswa yang mencapai ketuntasan KKM (>65) sejumlah 21 atau 84% dari

jumlah keseluruhan siswa. Hal ini dikarenakan siswa tidak merasa bosan dan lebih

tertarik belajar menggunakan media dan alat peraga, sehingga siswa lebih

berperan aktif dalam pembelajaran. Siswa yang belum tuntas pada kondisi awal

20 atau 80% menjadi 4 siswa atau 16%. Pada siklus II nilai tertinggi pada kondisi

awal 80 menjadi 95 dan nilai terendah pada kondisi awal 20 namun pada siklus II

jumlah nilai terendah justru 40. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

rekapitulasi nilai siswa siklus II pada gambar diagram 4.2 sebagai berikut:

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10303/4/T1_292012026_BAB IV...37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Data penelitian yang diperoleh

52

Diagram 4.2

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Kauman Lor 01

Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

Gambar pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa siswa yang belum tuntas

dalam mata pelajaran IPA KKM (>65) adalah 4 siswa atau 16%, sedangkan siswa

yang sudah tuntas adalah 21 atau 84%.

4.4 Analisis Deskriptif Komparatif Hasil Belajar

Hasil dari tindakan dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Kauman Lor 01 Semester II

Tahun Pelajaran 2015/2016. Perbandingan hasil belajar siswa disajikan pada tabel

4.7:

21

4

Hasil Nilai IPA Siklus II

tuntas

tidak tuntas

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10303/4/T1_292012026_BAB IV...37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Data penelitian yang diperoleh

53

Tabel 4.7

Destribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Kauman Lor 01

Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

No. Kategori Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Frekuens

i

% Frekuensi % Frekuensi %

1 Tuntas 5 20% 17 68% 21 84%

2 Belum tuntas 20 80% 8 32% 4 16%

3 Jumlah 25 100% 25 100% 25 100%

4 Nilai terendah 20 44 40

5 Nilai tertinggi 80 84 95

6 Rata-rata 47,2 65,36 69,6

Rekapitulasi nilai pada tabel di atas, dapat dibandingkan peningkatan hasil

belajar dari kodisi awal yang mengalami ketuntasan dalam pembelajaran adalah

20% saja, pada siklus I 68% dan pada siklus II 84%. Klasifikasi yang belum

mengalami ketuntasan dalam pembelajaran pada kondisi awal 80%, siklus I 32%

dan siklus II 16%, ini membuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram batang tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Kauman Lor 01

Gambar pada diagram batang diatas terjadi peningkatan hasil belajar dari

tiap-tiap siklus. Dari kondisi jumlah siswa yang mengalami ketuntasan adalah 5

0

5

10

15

20

25

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10303/4/T1_292012026_BAB IV...37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Data penelitian yang diperoleh

54

siswa, siklus I 17 siswa dan pada siklus II 21 siswa, sehingga dengan demikian

peningkatan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh pembelajaran dengan

menggunakan Model Problem Based Learning.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Paparan dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa kelas IV SD

Negeri Kauman Lor 01 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan

pokok bahasan Perubahan Kenampakan Permukaan Bumi dan Benda Langit,

maka dapat diketahui adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan

menggunakan Model Problem Based Learning berbantuan Metode Demonstrasi.

Setelah dilakukan tindakan terkait penerapan Model Problem Based Learning

berbantuan Metode Demonstrasi hasil nilai yang didapat siswa meningkat. Pada

pra siklus sampai dengan siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan

dilihat dari presentase yang sudah ada. Pada siklus I hasil belajar yang didapat

siswa masih belum mencapai KKM yang sudah ditentukan, dikarenakan siswa

masih terlihat malu-malu dan kurang dalam memperhatikan pada saat proses

pembelajaran. Kurangnya respon dari siswa saat pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan Model PBL berbantuan Metode Demonstrasi, terlihat pada

saat pembelajaran guru menjelaskan dan bertanya kepada siswa mengenai

permasalahan yang terjadi pada alam, namun tanggapan dari siswa masih terlihat

kurang merespon, terkadang pada saat guru bertanya siswa justru malah diam dan

tidak menjawab sama sekali. Ada juga siswa yang mampu menjawab pertanyaan

ketika peneliti memberikan satu sampai dua pertanyaan seputar proses perubahan

kenampakan permukaan bumi yang terjadi pada hutan yang rimbun kemudian

terbakar dan menyebabkan tanah longsor dan banjir, satu siswa mampu menjawab

dengan benar dan siswa yang lain menjawab namun dengan jawaban yang tidak

sesuai.

Dikarenakan pada siklus I nilai siswa belum semuanya mencapai

ketuntasan indikator kerja 75%, maka dilanjutkan pada tahap siklus II. Pada saat

pelaksanaan siklus II dengan Bab materi yang sama namun dengan pokok bahasan

yang berbeda yaitu mengenai materi perubahan kenampakan benda langit

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10303/4/T1_292012026_BAB IV...37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Data penelitian yang diperoleh

55

menunjukkan hasil nilai belajar siswa yang meningkat jauh lebih pesat dari pada

saat proses pembelajaran siklus I, walaupun belum semua siswa mencapai nilai

ketuntasan. Hasil pada saat pra siklus menunjukan hasil nilai siswa yang tuntas

adalah hanya 5 siswa saja, kemudian pada saat proses siklus I jumlah siswa yang

mencapai nilai tuntas adalah 17 siswa, dan pada siklus terakhir yaitu siklus II

jumlah siswa yang mencapai nilai tuntas terdapat 21 siswa. Terlihat bahwa dengan

menggunakan Model Problem Based Learning berbantuan Metode Demonstrasi

hasil belajar yang didapat siswa meningkat, walaupun tidak semua siswa yang

berjumlah 25 tersebut semua mencapai nilai tuntas 65. Berikut adalah rangkuman

pembahasan hasil penelitian:

1. Ketuntasan hasil belajar siswa

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan Model Problem Based Learning berbantuan Metode Demonstrasi

pada materi Perubahan Kenampakan Permukaan Bumi dan Benda langit memiliki

dampak yang sangat positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat

dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang

disampaikan oleh guru mulai dari pra siklus yang sama sekali belum

menggunakan model dan metode, kemudian berlanjut pada siklus I dan sudah

menerapkan Problem Based Learning berbantuan Metode Demonstrasi

(ketuntasan belajar meningkat dari siklus I dan II) yaitu masing-masing 20%,

68%, 84%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.

2. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran Model Problem Based Learning dalam setiap siklus mengalami

peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil siklus I peneliti sudah mulai

menggunakan Model Problem Based Learning berbantuan Metode Demonstrasi

pada materi Perubahan Kenampakan Permukaan Bumi dan Benda langit. Proses

pembelajaran siklus I di mulai dengan peneliti memperkenalkan sebuah

permasalahan kepada siswa mengenai tananh longsor dan bajir, kedua hal tersebut

merupakan suatu permasalahan yang bisa saja terjadi pada kehidupan nyata siswa.

Setelah siswa diperkenalkan dengan dua permasalahan tersebut, kemudian peneliti

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10303/4/T1_292012026_BAB IV...37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Data penelitian yang diperoleh

56

mencoba mendemonstrasikan suatu media yang berupa gambar yaitu mengenai

bagaimana awal proses permasalahan tersebut terjadi. Selanjutnya pada siklus II

peneliti juga melakukan hal yang sama yaitu dengan memperkenalkan siswa

dengan suatu permasalahan yang terjadi pada kehidupan nyata, salah satunya

adalah dengan cara mendemonstrasikan bagaimana proses perubahan bentuk

bulan dengan cara siswa melakukan percobaan secara langsung.

3. Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran

Analisis data diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA

pokok bahasan perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit dengan

menggunakan Model Problem Based Learning berbantuan Metode Demostrasi

adalah bahwa siswa dalam proses pembelajaran saat diberikan materi mengenai

perubahan kenampakan permukaan bumi masih menunjukan sikap yang kurang

aktif dan kurang merespon. Fakta yang terjadi adalah pada saat proses

pembelajaran peneliti memberikan sebuah pertanyaan seputar permasalahan yang

terjadi pada hutan, yang kemudian berakibat pada longsor dan banjir, pertanyaan

yang diberikan sangat mudah yaitu apa penyebab terjadinya longsor dan bajir

tersebut, namun yang ditemukan adalah siswa justru tidak terlalu merespon dan

hanya 4 anak saja yang berani mengacungkan jarinya untuk menjawab, hanya satu

anak saja yang kemudian bisa menjawab dengan benar. Aktifitas siswa ditunjukan

berbeda pada siklus perbaikan selanjutnya yaitu mengenai materi perubahan

benda langit, materi yang diberikan tidak cukup banyak, sehingga siswa dapat

melakukan sebuah percobaan seputar proses perubahan bentuk bulan. Contoh

permasalahan yang diberikan adalah menanyakan kepada siswa apakah bulan itu

setiap harinya mempunyai bentuk yang sama, kemudian banyak siswa yang

menjawab tidak, hal ini menunjukan bahwa siswa sudah jauh lebih aktif dari pada

saat proses pembelajaran yang sebelumnya. Dari pemberian pertnyaan tersebut

mulailah peneliti menerapkan pembelajaran dengan Model Problem Based

Learning berbantuan Metode Demostrasi dan memperkenalkan siswa dengan

suatu masalah yaitu mengenai bentuk bulan yang berbeda-beda, yang dilanjutkan

dengan percobaan melakukan simulasi bagaimana proses perubahan bulan

tersebut terjadi.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10303/4/T1_292012026_BAB IV...37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Data penelitian yang diperoleh

57

Peneliti selama pembelajaran telah melaksanakan langkah Model Problem

Based Learning dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul

diantaranya aktivitas membimbing siswa dalam masuk pada Model Problem

Based Learning dengan memperkenalkan permasalahan mengenai seputar materi,

dimana siswa mulai mengerti konsep permasalahan yang diberikan dan kemudian

siswa mencoba menggali kembali bagaimana masalah tersebut dapat terjadi dan

apa solusi yang bisa dilakukan.