Top Banner
49 BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA BANDUNG 3.1. Tinjauan Umum Reference Group Di Kota Bandung Kota Bandung sebagai salah-satu kota besar di Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 2 juta jiwa adalah termasuk dalam kategori kota metropolitan. Jumlah penduduk kota yang besar dan heterogen dengan berbagai aktivitas, telah memunculkan banyak komunitas-komunitas sosial di dalam masyarakatnya. Komunitas-komunitas tersebut terbentuk kerena adanya kesamaan terhadap kepentingan dan minat. Kesamaan tersebut telah menarik banyak orang untuk bergabung menjadi anggota dari sebuah komunitas, walaupun tidak semua segmentasi masyarakat dapat masuk ke dalam kelompok-kelompok tersebut. Banyak kelompok-kelompok dalam komunitas sosial di kota Bandung juga telah banyak mempengaruhi prilaku masyarakat di dalamnya. Kelompok-kelompok yang mempunyai pengaruh di masyarakat tersebut tergolong ke dalam kategori reference group. Reference group yang ada di kota Bandung terbagi ke dalam berbagai aktivitas kepentingan dan kesamaan minat. Dalam penelitian ini aktivitas-aktivitas tersebut dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu reference group yang berdasarkan minat terhadap musik dan reference group yang berdasarkan minat terhadap aktivitas lainnya seperti: otomotif, olahraga, hobi, dan kreativitas dikategorikan ke dalam kelompok reference group berdasarkan minat khusus. Dalam penelitian ini reference group yang dipilih mengacu pada pendapat Robert K. Merton (Soekamto, 1982:135), yaitu kelompok yang dianggap memiliki pengaruh besar dalam minat tertentu, pengaruh kelompok tersebut dapat dilihat dari besarnya anggota yang dimilikim, semakin besar jumlah anggota maka semakin besar pula pengaruhnya. 3.1.1. Reference Group Berdasarkan Minat Terhadap Musik
39

BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

Feb 12, 2018

Download

Documents

trankhue
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

49

BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA BANDUNG

3.1. Tinjauan Umum Reference Group Di Kota Bandung

Kota Bandung sebagai salah-satu kota besar di Indonesia dengan jumlah

penduduk lebih dari 2 juta jiwa adalah termasuk dalam kategori kota metropolitan.

Jumlah penduduk kota yang besar dan heterogen dengan berbagai aktivitas, telah

memunculkan banyak komunitas-komunitas sosial di dalam masyarakatnya.

Komunitas-komunitas tersebut terbentuk kerena adanya kesamaan terhadap

kepentingan dan minat. Kesamaan tersebut telah menarik banyak orang untuk

bergabung menjadi anggota dari sebuah komunitas, walaupun tidak semua

segmentasi masyarakat dapat masuk ke dalam kelompok-kelompok tersebut.

Banyak kelompok-kelompok dalam komunitas sosial di kota Bandung juga telah

banyak mempengaruhi prilaku masyarakat di dalamnya. Kelompok-kelompok

yang mempunyai pengaruh di masyarakat tersebut tergolong ke dalam kategori

reference group. Reference group yang ada di kota Bandung terbagi ke dalam

berbagai aktivitas kepentingan dan kesamaan minat. Dalam penelitian ini

aktivitas-aktivitas tersebut dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu reference

group yang berdasarkan minat terhadap musik dan reference group yang

berdasarkan minat terhadap aktivitas lainnya seperti: otomotif, olahraga, hobi, dan

kreativitas dikategorikan ke dalam kelompok reference group berdasarkan minat

khusus.

Dalam penelitian ini reference group yang dipilih mengacu pada pendapat Robert

K. Merton (Soekamto, 1982:135), yaitu kelompok yang dianggap memiliki

pengaruh besar dalam minat tertentu, pengaruh kelompok tersebut dapat dilihat

dari besarnya anggota yang dimilikim, semakin besar jumlah anggota maka

semakin besar pula pengaruhnya.

3.1.1. Reference Group Berdasarkan Minat Terhadap Musik

Page 2: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

50

Musik dan kota Bandung adalah identik dan tidak dapat dipisahkan, karena

banyaknya musisi dan penyanyi atau kelompok-kelompok musik lahir dari kota

ini dan menjadikan kota Bandung sebagai barometer dan trend musik di

Indonesia. Selain sekolah-sekolah musik yang banyak terdapat di kota Bandung,

aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan musik sangat banyak dapat ditemui di

kota Bandung. Statsiun-statsiun radio di kota Bandung juga turut berpartisipasi

dengan menggelar aktivitas bermain musik mulai dari sekolah-sekolah, kafe-kafe,

sampai dengan jalanan. Hampir setiap minggu kita dapat menyaksikan aktivitas

masyarakat, terutama kalangan muda kota Bandung bermain musik di berbagai

sudut kota.

Aktivitas bermusik tidak dapat dilepaskan dengan selera yang terimplementasikan

dari munculnya beragam genre musik. Musik Pop, Rock, Jazz, Dangdut,

Keroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang

sangat dikenal. Jenis-jenis musik tersebut terbagi lagi menjadi beberapa genre

yang terus berkembang saat ini. Perkembangan genre dalam musik ini tidak lepas

dari munculnya musisi-musisi atau bahkan grup-grup musik baru yang membawa

konsep dan nuansa baru dalam bermusik. Musik menurut kelompok-kelompok

musik adalah identitas dan mewakili karakter dari orang-orang yang

memainkannya. Musik rock yang banyak digemari oleh kalangan muda dikenal

sebagai salah-satu jenis musik yang identik dengan kebebasan dan anarkis. Hall

dan Jefferson (Chris Barker, 2000: 422), mengemukakan bahwa anak muda

dilingkupi oleh tema-tema yang rumit tentang perlawanan, karena anak muda

yang dianggap bagian dari masa transisi dan menjadikannya wilayah untuk

mengedepankan sensasi dari keberadaan mereka. Lain lagi dengan musik Jazz

yang dikenal sebagai musik kalangan atas yang berduit, musik Pop sebagai musik

kalangan menengah, musik Dangdut identik dengan kalangan bawah, dan musik

tradisional sebagai musik yang identik dengan kedaerahan.

Musik sebagai identitas memunculkan persaingan terutama pada kelompok-

kelompok musik dan penggemarnya. Setiap kelompok musik memiliki keinginan

untuk selalu berbeda, baik warna musik maupun penampilan personelnya masing-

Page 3: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

51

masing, karena itu kebaruan selalu dimunculkan untuk dapat bersaing dan

diminati banyak penggemar. Begitu pula dengan kelompok-kelompok musik yang

ada di kota Bandung yang selalu muncul dengan keunikannya dan selalu menjadi

trend baru terutama bagi kalangan muda kota Bandung. Namun hanya beberapa

saja yang dapat bertahan lama dan menjadi barometer bermusik bagi kalangan

muda di kota Bandung.

Hampir sebagian besar kelompok musik tersebut berada dijalur independen

(mandiri tanpa naungan label besar), idealisme dan originalitas karya musik dan

penampilan mereka yang menjadikan identitas mereka banyak dikenal. Sebut saja

kelompok musik rock ’Koil’ yang lahir pada awal tahun 90-an di kota Bandung,

merupakan kelompok musik yang lahir tanpa naungan label besar, dengan

mengusung warna musik metal yang sangat idealis dan eksperimental dengan

bunyi-bunyian aneh, didukung dengan penampilan yang sangat khas dengan

nuansa hitam yang mereka sebut metal industrial.

Gambar 3.1.

Kelompok musik ’Koil’, mengusung idealisme pada musik mereka (sumber: koil.com)

Dalam wawancara terungkap bahwa kelompok musik ’Koil’ menjadikan tema-

tema pahit dari kehidupan seperti; amarah, kesepian, suasana murung, sebagai

benang merah konsep musik grup asal Bandung ini. Dengan gaya bernyanyi

’telanjang’, tanpa tendensi berindah-indah, serta aransemen musik yang sangat

elektrik, ’Koil’ seolah datang dengan ketidakpedulian pada respon yang bakal

mereka terima. Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu yang

Page 4: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

52

mereka kemas, yang ada hanyalah rangkaian ritem, seperti yang bisa disimak pada

lagu Pudar. Dalam judul lagu Murka yang menjadi nomor pembuka, mereka juga

secara sadar memadukan suara gemercik air yang alami ke dalam tema lagu yang

justru meledak-ledak oleh amarah dan kemurungan. Tampaknya mereka ingin

menyerahkan kepada kita untuk mengembangkan imajinasi sebebasnya. ’Koil’

ingin menginformasikan bahwa jaman sekarang ini semakin sedikit ruang yang

tersedia untuk kebahagiaan. Ketidakpedulian manusia pada sesama telah

melahirkan kesepian, sehingga kita harus berteriak sekedar untuk mendapatkan

kawan. Setidaknya inilah yang terasa pada lagu Dengekeun Aing (bahasa Sunda,

artinya: dengar aku).

Kelompok musik ’Koil’ bersikeras bahwa sebuah karya musik, meskipun itu seni

kontemporer yang berarti tidak lepas dari mata rantai industri, tidak harus selalu

dikaitkan dengan komersialisme. Bagi mereka komersialisme hanyalah persoalan

untung rugi yang tidak ada hubungannya dengan kreativitas, terutama dalam

mengeksplorasi karya musik. ’Koil’ telah menjadi kelompok musik rock

indipenden terbesar di Indonesia dan sekarang menjadi panutan kelompok-

kelompok lain di tanah air. Menurut Otong motor dari kelompok musik ’Koil’,

mengatakan bahwa ’Koil’ bisa menjadi kelompok musik panutan, karena

ketekunannya mereka dalam pencarian identitas, dimana semangat untuk tampil

berbeda (revolusioner) dan selalu konsisten menciptakan karya-karya sendiri

dengan berbagai bunyi-bunyian aneh dalam musik mereka.

Kesuksesan kelompok musik ’Koil’ juga ditunjang oleh penampilan anggota

kelompoknya yang sangat khas, terutama pada atribut yang mereka kenakan.

Rantai dileher, Spike (gelang) yang dipenuhi dengan pernik besi runcing, celana

pendek warna gelap, dan sepatu boot yang besar, yang semuanya hampir dipenuhi

oleh pernik besi runcing adalah seragam kebesaran kelompok musik ’Koil’ yang

sudah identik.

Page 5: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

53

Gambar 3. 2.

Otong motor kelompok musik ’Koil’, penuh dengan atribut pernik besi sebagai seragam kebesaran, (sumber: omnivium.com)

Gambar 3.3.

Merchandise kelompok musik ’Koil’, tidak jauh berbeda dengan atribut personilnya, (sumber: koil.com)

Selain warna musik dan fesyen, identitas visual kelompok musik ’Koil’, juga

terlihat dari warna hitam yang mendominasi identitasnya (logo). Dari wawancara

dengan Otong (vokalis) terungkap bahwa makna bintang dengan 8 sudut

menggambarkan keseimbangan dan kehidupan, sedangkan 12 buah bintang yang

mengelilingi huruf K melambangkan perputaran waktu. Keunikan dari identitas

’Koil’, tidak hanya mengusung nilai-nilai yang berbau religius seperti syair-syair

musik mereka, tetapi keunikan yang paling khas terlihat pada tipografi yang

mereka gunakan. Mengambil karakter huruf kanji Jepang kelompok musik ’Koil’

ingin memberi kesan ketimuran yang memiliki nilai filosofi tinggi, sama seperti

anggota kelompok musik ini yang masing-masing personelnya memiliki

ketertarikan akan filosofi-filosofi hidup orang timur.

Page 6: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

54

Gambar 3.4. Identitas visual kelompok musik ’Koil’. didominasi warna

Hitam dan penuh simbol bintang..

Lain lagi dengan kelompok musik ’The Turtles Jr’. yang dianggap sebagai

pelopor kelompok musik Punk di kota Bandung, ’Turtles Jr’. Menurut bapak

Dadan (motor kelompok ’Turtles Jr’), seperti kelompok musik punk lainnya

’Turtles Junior’ mempunyai konsep menyuarakan teriakan anti kemapanan dan

ketidaksetujuan akan sistem yang ada sekarang ini. Pemberontakan-

pemberontakan dalam musik mereka adalah simbol perlawanan dari kaum

minoritas yang dianggap oleh masyarakat sebagai sampah dan kaum menengah

kebawah. Seperti halnya kelompok generasi punk pertama yang lahir di Inggris

yang dianggap sebagai musuh ’keinggrisan’. Dick Hebdige (1999:123)

menjelaskan bahwa dalam kultur Inggris generasi punk adalah ancaman bagi

kelangsungan kultur mereka, karena nilai-nilai yang diadopsi adalah anarki dan

penolakan, yang merupakan sebuah bentuk pengingkaran yang terang-terangan

terhadap budaya Inggris.

Pemberontakan kelompok musik ’The Turles Junior’ juga dapat terlihat pada

identitas visual (logo) yang mereka miliki. Secara visual identitas kelompok

musik ini tidak terlalu rumit tetapi menggunakan efek-efek rusak pada tiporafinya.

Seperti yang dituturkan oleh Dohem sebagai orang yang mendesain identitas

kelompok musik ’The turtles Jr’, jenis tipografi yang digunakan mirip dengan film

kartun Ninja Turtles yang terlihat sangat sederhana, yang kemudian direduksi

bagian-bagian hurufnya sehingga terlihat seperti terbelah-belah dan tampak rusak.

Page 7: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

55

Efek rusak sengaja mereka munculkan untuk menyampaikan pesan

pemberontakan sebagai semangat bermusik dan filosofi mereka sebagai kelompok

musik punk.

Gambar 3.5. Kelompok musik ‘The Turtles Junior’dalam

salah-satu aksi panggungnya (sumber: common room)

Gambar 3.6. Identitas visual kelompok musik ’The Turtles Jr’. Menggunakan efek rusak untuk menyampaikan pesan pemberontakan sebagai kelompok musik punk.

(sumber: Riotic)

Hampir sama halnya dengan penampilan kelompok musik ’Koil’, secara fesyen

memang penampilan mereka sangat tidak lazim dan cenderung sangat urakan dan

penuh dengan tato, tetapi mereka mengklaim itu adalah bagian dari kebebasan

ekspresi dan identitas mereka sebagai kelompok musik punk. Celana pendek yang

penuh dengan gantungan rantai besi, rambut potongan ala suku India (Mouhawk),

dengan emblem menempel hampir diseluruh pakaian yang mereka kenakan sudah

menjadi ciri khas yang identik bagi mereka. Yang menarik dilihat secara fesyen

adalah penggemar fanatik kelompok musik ini, yang tidak lain adalah kumpulan

anak-anak punk yang biasa berkumpul dibelakang mal Bandung Indah Plaza,

selain terlihat urakan, kebanyakan dari mereka memiliki tato ditubuhnya.

Page 8: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

56

Gambar 3.7.

Penggemar kelompok musik ‘The Turtles Junior’, menirukan idola mereka dalam berbagai atribut fesyen

Begitu juga dengan kelompok musik lainnya, seperti ’Burger Kill’, yang berhasil

menjadi kelompok musik panutan. Setelah 11 tahun perjalanan sebuah kelompok

musik super keras yang telah menjadi fenomena di populasi musik keras

khususnya di kota Bandung. Mungkin pertama kali mendengar namanya ’Burger

Kill’, banyak orang tidak menyangka ini adalah sebuah nama kelompok musik,

yang sebetulnya nama tersebut hanya merupakan nama yang diambil dari sebuah

restorant fast food terkenal. ’Burger Kill’ mengklaim adalah produk asli Ujung

Berung, tempat tumbuh dan berkembangnya komunitas musik Death Metal/

Grindcore di daerah Bandung Timur.

Gambar 3.8.Kelompok musik ’Burger Kill’ salah-satu grup musik

Indie lokal Bandung yang paling terkenal (sumber: Burgerkill)

Page 9: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

57

Mengusung warna musik agresif yang super cepat, ’Burger Kill’ sendiri pada

masa awalnya hanyalah sebuah side project yang tidak jelas. Walhasil, pada

awalnya line up kelompokpun tidak mulus. Namun demikian hal itu adalah hal

yang biasa terjadi dalam sebuah kelompok musik. Baru pada sekitar awal tahun

1999, mereka mendapat tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia,

Anak Liar Records yang berakhir dengan deal merilis album Three Ways Split

bersama dengan band Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Perancis). Disisi lain

identitas fesyen anggota kelompok ’Burger Kill’ sangat khas, yaitu selalu

menggunakan celana dengan motif loreng, seperti motif yang dimiliki oleh

tentara. Menurut mereka hal ini merefleksikan kekerasan musik yang mereka

bawakan, seperti halnya seorang tentara yang terlihat keras dan sangar.

Gambar 3.9. Kelompok musik ’Burger Kill’ dengan celana loreng sebagai identitas mereka yang menggambarkan kekerasan musik yang mereka bawakan.

(sumber: Burgerkill)

Kerasnya musik yang mereka mainkan terefleksikan juga pada identitas visual

(logo) yang mereka gunakan. Pada bagian tipografi, karakter huruf di distorsi

sehingga terlihat rapuh dan hancur, dengan penampilan latar belakang kesan

suram dan kusam.

Page 10: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

58

Gambar 3.10.

Identitas visual (logo) kelompok musik ’Burger Kill’. Ingin memperlihatkan karakter keras dan rusak. (sumber: Burgerkill)

Kelompok musik ’Burger Kill’ memang tidak pernah puas dengan apa yang telah

mereka hasilkan, mereka selalu ingin berbuat lebih dengan terus membuka diri

pada pengaruh baru. Hampir semua format musik keras dilahap dan di-

interprestasikan ke dalam lagu, logo, dan penampilan fesyen mereka, demikianlah

’Burger Kill’.

3.1.2. Reference Group Berdasarkan Minat Khusus

Selain di bidang musik, kota Bandung juga memiliki segudang aktivitas kreatif

yang bisa dibanggakan. Mulai dari aktivitas seni, olah raga, sampai dengan hobi

yang terlihat dengan banyaknya kelompok-kelompok dengan aktivitas tersebut

lahir di kota ini. Contohnya di kawasan lapangan Gasibu sebagai salah-satu

tempat favorit kelompok yang menggemari otomotif berkumpul di kota Bandung,

disini bisa dijumpai kerumunan kelompok-kelompok tersebut dengan berbagai

jenis kendaraan dan atribut sebagai identitas kelompok masing-masing.

Seperti halnya refernce group musik, reference group dengan minat khusus ini

juga mengedepankan perbedaan sebagai identitas kelompok, yang akhirnya

memunculkan keunikan-keunikan yang sangat menarik dan khas. ’Bikers

Brotherhood’ adalah salah-satu reference group yang semua anggotanya memiliki

kesamaan minat akan kendaraan bermotor, khususnya motor roda dua keluaran

pabrikan di Inggris, berdiri sejak tahun 1988 di kota Bandung, menurut bapak

Dear salah-satu pendiri dari kelompok ’Bikers ’Brotherhood, mengatakan bahwa

kelompok yang mereka dirikan lahir berlandaskan keperihatinan atas kondisi

kelompok-kelompok motor yang ada di kota Bandung yang mereka anggap tidak

jelas keberadaannya. ’Bikers Brotherhood’ merupakan kelompok yang didirikan

Page 11: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

59

atas dasar kebebasan (dalam arti positif) dan kemampuan yang dimiliki

anggotanya, dan ini menjadi ciri khas atau identitas yang dimiliki oleh setiap

anggotanya.

Filosofi dari kelompok ’Bikers Brotherhood’ adalah “dari kita dan untuk kita“,

artinya bahwa kelompok ini bersifat kekeluargaan dan mandiri tidak tergantung

kepada siapapun atau kelompok manapun. Kelompok ini berusaha keluar dari

sistem yang ada yang mereka anggap telah rusak dan tidak bisa dirubah. Akhirnya

mereka membentuk sistem sendiri dalam kelompok ’Bikers Brotherhood’ ini.

Dilihat dari segi sumber daya manusia anggota kelompok ’Bikers Brotherhood’

ini memiliki kemampuan yang baik secara intelektual. Terdapat beberapa anggota

yang telah menjadi sarjana diberbagai bidang seperti Dokter, Arsitektur, Desainer,

Seniman dan bahkan Pengacara. Dengan sumberdaya tersebut, maka kelompok ini

membentuk sistem kekeluargaan yang saling menunjang dan menguntungkan

sesuai dengan kemampuan yang ada yang mereka miliki sekarang.

’Bikers Brotherhood’ secara struktural terbagi menjadi 3 tingkatan identitas yaitu

pendiri (hell), senior anggota yang sudah lebih dari 5 tahun bergabung (heaven)

dan junior kurang dari 5 tahun bergabung dalam kelompok (angel). Karena

anggotanya telah tersebar di berbagai kota di Indonesia, maka secara wilayah

kelompok ini terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kota Bandung sebagai

induk wilayah (Motherland) dan kota lainnya sebagai Chapter. ’Bikers

Brotherhood’ secara harfiah berasal dari istlah bahasa Inggris yaitu Brotherhood

yang dalam bahasa Indonesia berarti persaudaraan yang kuat dan Biker yang

berarti pengendara sepeda motor. Identitas ini secara garis besar kemudian

digambarkan dalam bentuk visual berupa logo kelompok seperti pada gambar

3.11, yang biasa dapat kita lihat pada emblem yang menempel pada jaket dan

stiker yang menempel di motor-motor para anggotanya.

Page 12: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

60

Gambar 3.11.

Identitas visual kelompok ’Bikers Brotherhood’ (sumber: Mother Chapter Bikers Brotherhood. Braga-Bandung)

Pada identitas kelompok ’Bikers Brotherhood’ terdapat beberapa elemen visual

yaitu, tengkorak, kacamata, helm, palu, kunci Inggris, dan tipografi dengan tulisan

Biker pada bagian atas, Brotherhood pada bagian bawah, 1% pada bagian kiri dan

MC pada bagian kanan. Elemen visual tersebut masing-masing memiliki makna

dan filosofi tertentu.

Menurut bapak Dear, Tengkorak mengandung makna tekad yang teguh atau

dalam istilah mereka harga mati, yaitu sebuah tekad yang tidak ada toleransi lagi.

Palu seperti halnya tengkorak mengandung arti yang hampir sama yaitu keteguhan

hati atau kekerasan jiwa. Kunci Inggris mengandung makna fleksibilitas, dan

kacamata mewakili kesamaan visi. Untuk warna yaitu merah sebagai warna yang

dominan mengandung makna keteguhan dan coklat sebagai warna tanah

mempunyai arti filosofi yaitu membumi, atau tidak berpihak pada kelompok

manapun, yang dalam pengertian kelompok ’Bikers Brotherhood’ adalah netral.

Sedangkan untuk teks 1% mengandung arti anggota kelompok cuma memikirkan

1% waktunya untuk kepentingan pribadi dan 99% untuk kepentingan kelompok.

Teks MC adalah singkatan dari Motor Club sesuai dengan tujuan dari kelompok

’Bikers Brotherhood’ sendiri sebagai kelompok yang terbentuk karena

mempunyai kesamaan minat akan sepeda motor tua.

Page 13: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

61

Selanjutnya terdapat visual lainnya sebagai identitas kedua kelompok Bikers

Brotherhood yang memiliki makna-makna sendiri sebagai identitas strata di dalam

kelompok, yaitu Baby Angel, Heaven, dan Hell seperti pada gambar 3.12-3.14.

Gambar 3.12.

Identitas visual anggota baru (Angel), digunakan oleh anggota junior kelompok ’Biker Brotherhood’, (sumber: Mother Chapter Bikers Brotherhood. Braga-

Bandung)

Gambar 3.13.

Identitas visual yang digunakan oleh anggota senior, yang telah lima tahun bergabung (Heaven), (sumber: Mother Chapter Bikers Brotherhood. Braga-

Bandung)

Gambar 3.14. Identitas visual khusus untuk para pendiri (Hell)

(sumber: Mother Chapter Bikers Brotherhood. Braga-Bandung)

Page 14: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

62

Dalam identitas visual strata anggota ’Bikers Brotherhood’ terdapat lima elemen

visual tengkorak, yang kesemuanya memiliki makna yang sama, yaitu tekad kuat,

denga lima sudut yang mengandung makna ketidak berpihakan. Warna merah

dengan tipografi warna putih juga memiliki makna sama yaitu keteguhan jiwa.

Di sisi lain kelompok ’Bikers Brotherhood’ ini tergolong kedalam kelompok yang

mapan, karena mereka dapat mengadakan berbagai even besar sampai taraf

internasional secara mandiri dan mereka mempunyai kepedulian terhadap anggota

kelompoknya yang membutuhkan uluran dana tanpa meminta pada kelompok

lain. Secara organisasi mereka tergolong kedalam kelompok besar, karena

mempunyai anggota yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah sekitar

1200 anggota dan 800 anggota diantaranya berada di kota Bandung dan

sekitarnya.

Gambar 3.15. Emblem-emblem yang menempel pada jaket

merupakan identitas, yang juga membedakan tingkat keanggotaan (sumber: Mother Chapter Bikers Brotherhood. Braga-Bandung)

Selain kelompok reference group ‘Bikers Brotherhood’ di kota Bandung terdapat

pula kelompok yang memiliki anggota sangat besar, dan fanatisme sekali, yaitu

kelompok ‘Viking Persib Club’. Berdiri sejak tahun 1993, berawal dari seorang

yang sangat menyukai klub sepakbola lokal Jawa Barat, yaitu Persib dan peduli

terhadap antusias para penggemar fanatisme Persib Bandung (bobotoh). Melihat

kecenderungan hal tersebut maka “Heru Joko” yang pada saat itu bekerja sebagai

pegawai negeri di pemerintahan kota Bandung memprekarsai berdirinya ’Viking

Persib Club’. Namun sangat tidak disangka antusiasme dari para bobotoh sangat

Page 15: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

63

tinggi, sejak berdiri tahun 1993 hingga sekarang telah memiliki anggota sebanyak

40.000 orang, yang tersebar di Jawa Barat dan sekitar 10.000 anggota yang

tersebar di seluruh Indonesia.

Gambar 3.16.

Lautan biru ribuan anggota ’Viking Persib Club’ mendukung kesebelasan Persib Bandung (sumber: Viking)

Kelompok ’Viking Persib Club’ yang secara organisasi tidak memiliki pola kerja

dan program yang khusus yang dirancang selama berdiri hingga sekarang, karena

tujuan awal mendirikan ’Viking Persib Club’ hanyalah untuk mendukung klub

sepak bola kebanggaan warga kota Bandung yaitu Persib saat bertanding. Tidak

ada syarat khusus untuk menjadi anggota Viking namun yang paling penting

adalah mereka memiliki kesamaan menyukai klub sepak bola Persib.

Nama ’Viking’ menurut Heru Joko di ambil dari bangsa pelaut petualang dunia

’Viking’ yang berasal dari negara Norwegia di belahan Eropa, Kesamaan visi

akan rasa kebersamaan yang tinggi dan gigih dalam perjuangan mempertahankan

hidup menjadikan nama ’Viking’ diambil untuk kelompok suporter ini. Nama ini

dianggap kontras dengan klub sepak bola persib dengan alasan untuk membuat

jarak antara anggota suporter dengan pengurus Persib ataupun pemain. Hal ini

untuk menjaga kemungkinan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan di lain

waktu. Secara langsung ’Viking Persib Club’ terpisah peranannya dengan Persib

yang justru sebagai alasan untuk mendirikan ’Viking’. Sifat keanggotaan terbuka

bahkan tidak ada kepengurusan secara khusus didalam organisasi yang ada

Page 16: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

64

hanyalah koordinator daerah yang disebut dengan “distrik” yang tersebar di

seluruh Indonesia.

Mengenai identitas visual ’Viking’ bagi Ewok desainer yang merancang logo

’Viking Persib Club’ merupakan nilai idealis pribadi yang tidak didasari dengan

keinginan untuk menyesuaikan dengan identitas klub sepakbola Persib. Logo ini

semakin tersebar karena kebesaran dari ’Viking’ yang tidak disangka justru malah

semakin luas. Untuk menjaga konsistensi logo maka tidak ada perbedaan antara

distrik yang satu dengan distrik yang lain bahkan hingga ke ’Viking Persib

Fanshop’ yang merupakan pusat penjualan merchandise Persib.

Secara visual pada logo ’Viking Persib Club’ terdapat ilustrasi tutup kepala

bertanduk atau helm baja yang diambil gagasannya dari pakaian bangsa ’Viking’.

Figur lelaki kuat berjanggut dengan mata menatap garang seperti pada gambar

3.17, bermakna heroisme, pantang menyerah, sesuai dengan visi fanatisme

suporter ’Viking’, terus mendukung Persib pantang mundur. Secara keseluruhan

visual pada identitas tersebut terlihat sangat maskulin, diperkuat dengan tipografi

yang memiliki bentuk serif yang kuat (bold). Warna hitam dengan latar biru jadi

pilihan utama sebagai simbol maskulinitas dari klub ’Viking’ ini.

Gambar 3.17.

Identitas ‘Viking Persib Club’ (sumber: Viking)

Melihat identitas visual dari reference group baik musik maupun minat khusus,

kesemuanya mengutamakan perbedaan sebagai identitas utama dari kelompoknya

Page 17: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

65

masing-masing. Identitas tersebut merefleksikan aktvitas dan juga karakter dari

kelompok masing-masing. Karakter juga mencerminkan kelas dan kekuatan

kelompok dibandingkan dengan kelompok lainnya.

3.2. Sekilas Perkembangan Gerai Distribution Store (Distro) Di Kota Bandung

Gerai-gerai distro yang tersebar di kota Bandung begitu banyak dan beragam

tentu sangat menarik untuk dikunjungi, terutama oleh kaum muda baik yang

berasal dari kota Bandung maupun yang berasal dari luar kota. Diluar dugaan

perkembangan gerai distro dapat menyaingi pesatnya perkembangan Factory

Outlet (FO) di kota Bandung dan telah menjadikan industri baru bagi kaula muda

di kota ini.

Menurut Sadsonic Labs Management (PR cyber media, 24 Maret 2006) dikatakan

bahwa istilah distro sendiri berasal dari kata distribution store (Toko distribusi),

yang bisa diartikan sebagai toko yang khusus mendistribusikan produk dari suatu

komunitas. Distro di luar Indonesia pada awalnya adalah toko yang khusus

menjual produk dari komunitas kelompok musik indie. Produk tersebut beragam

jenisnya, mulai dari album sampai pernak-pernik seperti kaos dan asesoris musik

lainnya. Kemudian ada juga distro yang menjual produk khusus untuk komunitas

tertentu seperti peralatan dan kaos skateboard.

Bila dilihat dari sejarah munculnya gerai distro di kota Bandung, pertama kali

dibuka untuk menjual produk dari kelompok-kelompok musik luar negri

khususnya kelompok musik underground serta perlengkapan untuk bermain

skateboard. Dimulai dengan adanya distro ‘Reverse’ di Jalan Sukasenang, yang

menjual berbagai t-shirt musik dari luar negri dan perlengkapan skateboard.

Distro ‘Reverse’ juga dikenal sebagai markas para pelopor musik indie label di

kota Bandung. Kemudian muncul juga distro ‘Hobbies’ yang mengkhususkan diri

pada produk-produk skateboard, serta distro ‘Mossy’ yang khusus hanya menjual

t-shirt kelompok musik luar negri.

Pada pertengahan tahun 1990-an muncul distro yang pertama menjual produk

dari kelompok musik lokal , yaitu distro ‘Anonim’ dan ‘Riotic’. Saat ini istilah

Page 18: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

66

distro dikenal sebagai toko atau retail yang khusus hanya menjual produk dari

berbagai merchandise kelompok musik indie lokal. Namun seiring meningkatnya

perekonomian pemilik usaha distro yang ada di kota Bandung, kemudian muncul

istilah Clothing Company. Pada dasarnya clothing company dan distro itu secara

konsep berbeda, ada yang mengartikan clothing company itu adalah istilah untuk

produk atau tokonya, sedang distro adalah sistem penjualannya. Tetapi bila

menyusuri asal kata istilah dari clothing company dan distro, dua kata tersebut

memang memiliki arti yang berbeda. Menurut Sadsonic Labs Management (PR

cyber media, 24 Maret 2006) Clothing company merupakan salah-satu istilah yang

dikenakan untuk perusahaan yang memproduksi pakaian jadi di bawah brand atau

merk mereka sendiri. Pakaian jadi tersebut sebagian besar adalah T-shirt yang

kemudian sekarang berkembang sampai berbagai perlengkapan yang menunjang

lifestyle anak muda seperti kacamata, jam tangan, dan lainnya.

Clothing company sendiri di kota Bandung diawali dengan berdirinya ‘347

boardrider.co’ pada tahun 1996 (sekarang 347/eat). Clothing company ini

mengambil nama dari lokasi berdiri pertamakalinya yang terletak di Jalan Dago

no.347. Disusul kemudian oleh ‘Ouval Research’ pada tahun 1997 (meskipun

pada awalnya telah dirintis oleh salah satu pendirinya, Arif Maskom pada 1993

dengan merilis ‘M Clothing’). Serta ada pula ‘Airplane’,’Harder’, ‘No Labels’

(NL's), ‘Monik’, dan ‘Two Clothes’ yang berdiri 1998.

Menurut Sadsonic Labs Management (PR cyber media, 24 Maret 2006) istilah

clothing company maupun distro semakin berkembang menjadi satu kategori

tersendiri karena adanya soul serta karakter yang mampu membedakan mereka

dengan yang lain. Di antaranya adalah adanya konsep yang jelas dari sisi desain,

tidak sekedar menjiplak atau mengambil desain dari luar. Kemudian adanya

ekslusivitas dari sisi produksi, di mana setiap desain untuk satu produk dirilis

hanya dalam jumlah terbatas (biasanya antara 50-150 per desain). Hal inilah yang

menjadi salah satu pembeda antara distro dan clothing company dengan mass

produk lain. Selain itu salah satu faktor pembeda lainnya adalah kentalnya

hubungan antara distro dengan komunitas lokal sebagai roots mereka.

Page 19: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

67

Kejelasan antara karakter distro dan clothing company yang jelas berbeda, telah

memunculkan satu ruang untuk kategori gerai distro yang lain. Ruang tersebut

adalah untuk gerai kategori distro transisi, yaitu gerai distro yang masih aktif

menyalurkan produk untuk kelompok atau komunitas tertentu, namun juga telah

mengembangkan produk dibawah brand atau merknya sendiri yang bukan

ditujukan untuk kelompoknya, tetapi lebih untuk kepentingan bisnis semata

(Sumber: Sadsonic Labs Management). Nampaknya faktor ekonomi telah banyak

mempengaruhi para pemilik gerai distro untuk mulai menggeser konsep usahanya,

namun tetap memiliki loyalitas terhadap kelompoknya. Ciri lain distro transisi

adalah dari sisi perbandingan produk yang dijual, yang masih didominasi oleh

produk untuk kepentingan kelompok dibandingkan produk dengan merk sendiri.

Nampaknya citra distro yang selama ini melekat pada gerai mereka

mempengaruhi juga volume penjualan produk, sehingga produk diluar kebutuhan

kelompoknya jarang diketahui oleh khalayak lain diluar komunitas atau kelompok

mereka.

Untuk lebih melihat perbedaan dari kategori gerai distro, distro transisi, dan

clothing company yang ada di kota Bandung, maka pada sub-bab berikutnya akan

dibahas beberapa gerai yang masuk dari kategori-kategori tersebut.

3.2.1. Gerai Kategori Distro Di Kota Bandung

Untuk gerai kategori distro yang mengacu pada definisi distro, tinggal terdapat 3

(tiga) buah saja yang masih eksis di kota Bandung, salah-satunya adalah gerai

distro ’Riotic’ yang mengklaim merupakan distro komunitas punk di kota

Bandung. Gerai Distro ini tumbuh dari keberadaan kelompok-kelompok musik

punk dan komunitas punk di kota Bandung. Menurut Dadan pemilik gerai, Riotic

dulunya adalah kumpulan anak-anak punk yang memiliki semangat

pemberontakan yang tinggi. Distro ’Riotic’ sendiri telah berdiri di kota Bandung

sejak tahun 1997 yang lahir dari komunitas musik punk.

Berawal dari seringnya mereka berkumpul di suatu tempat di belakang Mall

Bandung Indah Plaza, komunitas ini terbentuk. Dari sekedar jualan pinggir jalan

untuk kebutuhan komunitas punk seperti t-shirt, kalung, gelang, anting-anting,

Page 20: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

68

sampai dengan jaket, komunitas ini akhirnya membentuk sebuah recording

company (perusahaan rekaman) yang tujuannya untuk menampung dan

mengembangkan kreativitas dari musik mereka yang mereka sadari tidak akan

dilirik oleh major label yang ada.

Gambar 3.18.

Distro ’Riotic’, saluran bagi komunitas punk di kota Bandung (sumber: Riotic)

Bapak Dadan atau yang terkenal dengan sebutan Ketu adalah salah-satu

pemrakarsa berdirinya recording company, yang mereka namai Hijau Record

yang awalnya menyewa studio rekaman di jalan Sukasenang Bandung. Musik-

musik yang mereka produksi adalah musik-musik beraliran punk dan hardcore,

salah-satunya adalah kelompok musik punk ’The Turtle Junior’ yang salah-satu

personelnya adalah bapak Dadan sendiri.

Page 21: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

69

Gambar 3.19.

Ornamen interior pada dinding Distro ’Riotic’ penuh ornamen dan pesan perlawanan. (sumber: Riotic)

Komunitas Hijau record ini dari waktu-ke waktu semakin besar bahkan sampai

mempunyai hubungan dengan komunitas punk di Singapore dan Amerika.

Murahnya tarif internet pada tahun 1997 dan mudahnya akses barang dari luar

Indonesia dimanfaatkan oleh komunitas Hijau Record ini untuk mendatangkan

produk-produk bernuansa punk dari komunitas punk diluar negri yang mereka

kenal. Tahun 1999 usaha ini mendapatkan minat besar dari komunitas punk di

kota Bandung mulai dari mulut ke mulut, pintu ke pintu, akhirnya bapak Dadan

mengambil inisiatif untuk membuka tempat sebagai penampungan produk-produk

bernuansa punk di daerah Dago Bandung. Nama Riotic adalah nama yang

diberikan oleh bapak Dadan sendiri sebagai pemilik, menurutnya Riotic secara

harfiah adalah pembuat kerusuhan, namun makna yang dimaksud adalah

pemberontakan terhadap sistem yang ada disekitar mereka dan nama Riotic

sendiri identik dengan musik punk dan hardcore yang mempunyai semangat

memberontak terhadap sistem.

Page 22: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

70

Gambar 3.20.

Produk-produk yang di jual di distro ’Riotic’, khusus untuk komunitas punk (sumber: Riotic)

Dilihat dari identitas visual (logo) gerai distro ’Riotic’ terdapat dua visual yang

merupakan dua identitas, satu bagian sebagai identitas gerai distro dan satu bagian

lagi sebagai identitas recording. Pada identitas Riotic terdapat ilustrasi yang

berasal dari huruf R yang saling bertolak belakang atau menurut bapak Dadan

sebagai desainernya mengatakan ini adalah huruf R dengan efek mirror. Huruf R

di ambil dari huruf awal kata Riotic dengan efek mirror yang mempunyai filosofi

bercermin diri. Namun menurut beliau efek lain yang muncul dari ilustrasi visual

huruf R tersebut adalah sebuah penggambaran wajah Alien (makhluk asing)

dengan makna bahwa distro ’Riotic’ hadir dari keterasingan kehidupan sosial

masyarakat yang ada di lingkungan sekitarnya, khususnya masyarakat kota

Bandung. Sedangkan lima buah visual bintang yang muncul di bawah tipografi

Riotic melambangkan lima orang pendiri distro ’Riotic’, walaupun sekarang

hanya tinggal seorang saja yang tersisa yaitu bapak Dadan.

Page 23: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

71

Gambar 3.21. Logo distro ’Riotic’, penggambaran makhluk asing (Alien)

(sumber: Riotic)

Untuk visual pada identitas recording, yaitu gambar tengkorak dengan tulang

menyilang dibelakangnya menurut bapak Dadan, mengandung makna kekuatan

atau kemandirian dari recording ’Riotic’ yang memang muncul dengan modal

sendiri tanpa bantuan dana dari orang lain. Latar belakang warna hitam

menguatkan identitas visual yang muncul dengan warna putih yang terlihat sangat

mencolok dan kontras, namun warna hitam dipilih karena warna ini dianggap

mewakili komunitas punk dan hardcore yang dianggap minoritas dan

pemberontak oleh masyarakat. Namun warna hitam yang dipilih menjadi latar

identitas distro ’Riotic’ mengandung makna keterasingan dan dianggap memiliki

kesan yang kuat dan teguh.

Gambar 3.22.

Logo Recording Company menyertai kehadiran logo distro ‘Riotic’, penggambaran kemandirian (sumber: Riotic)

Page 24: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

72

Tidak kalah dengan komunitas musik punk, komunitas reference group minat

khusus, seperti ’Bikers Brotherhood’ juga memiliki distro yang bernama ’Pit

Stop’. Berdiri sejak tanggal 9 Februari 2004 di jalan Purnawarman Bandung yang

dikelola oleh Bapak Hendi, yang tak lain adalah salah-satu anggota senior pada

kelompok ’Bikers Brotherhood’. Nama ’Pit Stop’ sendiri mengambil dari istilah

yang berasal dari sirkuit, yaitu tempat berhentinya kendaraan ketika berlomba di

sirkuit. Nama ini diambil karena berkaitan erat dengan kendaraan bermotor dan

mudah diingat. Pertimbangan lain penamaan ’Pit Stop’ diambil karena distro ini

menjual produk-produk kebutuhan identitas para bikers di kota Bandung, terutama

produk-produk yang berkaitan dengan identitas kelompok ’Bikers Brotherhood’

seperti stiker, emblem, jaket, sampai dengan asesoris kendaraan bermotor seperti

pada gambar 3.23.

Gambar 3.23.

Stiker dan emblem merupakan produk-produk untuk kebutuhan komunitas motor, yang dijual di distro ’Pit Stop’ (sumber: Pit Stop)

Produk-produk yang dijual di ’Pit Stop’ berasal dari sesama anggota kelompok

motor, mereka banyak menitipkan produk-produknya untuk dijual di distro ini.

Hampir semua produk yang dijual mempunyai tema tentang Bikers dan

kebanyakan berkaitan dengan aktivitas kelompok ’Bikers Brotherhood’.

Keberadaan distro ini lambat-laun mulai tercium oleh kelompok motor di luar

kota Bandung, dan sering dijadikan tempat tujuan untuk membeli cinderamata

ketika mereka berkunjung ke Bandung.

Page 25: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

73

Dengan semakin ramainya pembeli datang ke distro ’Pit Stop’ membuat bapak

Hendi sebagai pemilik memperluas usahanya, tidak hanya membuka tempat

penitipan barang-barang kebutuhan bikers untuk dijual, tetapi juga membuka kafe

kecil untuk para bikers berkumpul baik para bikers kota Bandung maupun dari

luar kota Bandung. Ternyata dengan kehadiran kafe di distro ’Pit Stop’ tidak

hanya mendatangkan keuntungan dari penjualan produk di distro tersebut, tetapi

juga telah menjadikan distro ’Pit Stop’ sebagai tempat bersosialisasi para bikers,

bahkan sekarang menjadi tempat rapat para pengurus kelompok ’Bikers

Brotherhood’ ketika akan mengadakan sebuah aktivitas kelompok. Tak jarang

juga banyak para Bikers luar kota menjadikan distro ’Pit Stop’ sebagai tempat

transit ketika mereka berada di kota Bandung.

Gambar 3. 24.

Distro ’Pit Stop’ tampak dari muka (sumber: Pit Stop)

Pada identitas visual (logo) distro ’Pit Stop’, terdapat elemen-elemen visual

berupa tipografi bertuliskan Pit Stop Biker Station berwarna kuning dengan

outline merah, dan visual yang terakhir adalah visual tengkorak dengan mata

berwarna merah dan berlatar belakang dua buah bagian seher motor bersilangan

dengan efek petir disekelilingnya.

Page 26: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

74

Gambar 3.25.

Logo distro ’Pit Stop’ tampak dari muka keseluruhan (sumber: Pit Stop)

Menurut bapak Hendi pemilik distro visual-visual tersebut mempunyai makna

yang keseluruhannya bertemakan biker. Elemen visual tengkorak ternyata

mengambil inspirasi dari visual tengkorak pada identitas kelompok ’Brotherhood

Bikers’, yang memiliki makna tekad yang kuat, sedangkan elemen visual bagian

seher motor sengaja digunakan untuk memperkuat identitas bahwa distro ini

berkaitan dengan aktivitas kendaraan bermotor.

Berbeda dengan komunitas Bikers para pendukung kesebelasan Persib atau yang

dikenal dengan ’Viking Persib Club’, mendirikan distro dengan nama ’Viking

Persib Fanshop’ yang berada di jalan Banda No. 9. Merupakan milik bersama dari

anggota ’Viking Persib Club’, dan seluruh biaya serta desain yang disajikan

hanyalah hasil kerjasama sesama anggotanya. Berdiri pada taggal 13 Desember

2006 pada awalnya hanyalah sebuah “obivan” milik seorang anggota namun tidak

berlanjut karena adanya penyalahgunaan obivan. Untuk menggantikan obivan

dibukalah ’Viking Persib Fanshop’ di jalan Banda untuk memenuhi kebutuhan

para bobotoh Persib dalam memuaskan hasrat akan kebutuhan merchandise

Persib. Produk yang disediakan di ’Viking Persib Fanshop’ antara lain, t-shirt, tas,

syal, topi, kupluk, stiker, dll. Produk-produk ini dikumpulkan dari para anggota

yang memproduksi merchandise khusus klub sepakbola Persib.

Page 27: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

75

Gambar 3.26.

Distro’Viking Persib Fanshop’, memenuhi kebutuhan atribut bagi ”Bobotoh” Persib Bandung (sumber: Viking)

Tema yang diusung distro ini cukup unik yaitu Hooligan, sebuah sebutan untuk

suporter fanatik sepakbola Inggris yang terkenal sering berulah. Tema ini diambil

karena kekaguman mereka terhadap fanatisme yang ditunjukan oleh suporter

sepak bola Inggris yang setia dan loyal terhadap kesebelasannya.

Gambar 3.27. Produk-produk yang dijual di Distro ’Viking Fanshop’ (sumber: Viking)

Page 28: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

76

3.2.2. Gerai Kategori Distro Transisi Di Kota Bandung

Di kota Bandung terdapat beberapa gerai distro kategori distro transisis, salah-

satunya adalah gerai distro ’Mordor’ yang terletak di kawasan Cihampelas

Bandung. Walaupun belum genap satu tahun usianya, tetapi sebenarnya distro ini

adalah penerus dari gerai distro ’Harder’, yang merupakan salah-satu pelopor

distro di kota Bandung. Distro transisi ’Mordor’ mengusung konsep merchandiser

khusus untuk yang berminat terhadap musik rock.

Produk yang ditawarkan mulai dari t-shirt, tas, sampai dengan ikat pinggang

semuanya bernuansa musik rock. Banyak produk-produk bertuliskan kelompok-

kelompok musik yang ada di kota Bandung dengan identitasnya masing-masing.

Bahkan pada gerai distro ’Mordor’ banyak dijumpai kaset-kaset atau compact disk

dari kelompok-kelompok musik kota Bandung yang berada pada jalur indie label.

Gambar 3.28. distro transisi ’Mordor’ (sumber: Mordor)

Page 29: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

77

Gambar III.29. distro transisi ’Mordor’ penuh produk bernuansa musik rock, juga merupakan distribusi kaset untuk kelompok musik rock indie (sumber: Mordor)

Namun tidak semua produk yang dijual pada distro ini merupakan produk-produk

dari reference group musik yang ada di kota Bandung. Ada beberapa t-shirt yang

diproduksi sendiri yang tidak berkaitan dengan musik rock atau bahkan dengan

reference group tertentu. Bila pada produk t-shirt yang bernuansa musik rock,

sangat khas memunculkan warna hitam, maka pada produk t-shirt produksi sendiri

tersebut mulai dari warna, model, dan tanpa banyak visual di dalamnya jauh

berbeda dengan nuansa produk t-shirt musik. Warna-warna pastel seperti pink,

biru muda, dan hijau lebih mendominasi, dan produk t-shirt tersebut lebih di

fokuskan untuk segmentasi wanita muda.

Page 30: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

78

Gambar 3.30. distro transisi ’Mordor’ juga menjual produk sendiri

yang tidak bernuansa musik rock, dengan warna-warna yang lembut. (sumber: Mordor)

Satu lagi distro transisi yang berhubungan dengan ’Bikers Brotherhood’ adalah

distro ’Comrade’. Distro Comrade yang berada di jalan Pelajar Pejuang Bandung

ini menjual semua atribut yang berkaitan dengan kelompok motor, tetapi tidak

hanya kelompok motor ’Bikers Brotherhood’ saja, kelompok-kelompok motor

seperti ’Harley Davidson’, vespa antik dan lainnya. Secara visual gerai ’Comrade’

sangat terlihat jelas sebagai distro penyalur produk-produk dari kelompok-

kelompok motor.

Gambar 3.31. distro transisi ’Comrade’ juga menjual produk sendiri

yang tidak bernuansa Bikers (sumber: Comrade)

Page 31: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

79

Distro transisi ’Comrade’ bila dilihat dari ragam produk yang ditawarkannya,

terlihat lebih bervariasi dan lengkap dibandingkan dengan distro ’Pit Stop’. Mulai

dari t-shirt, jaket, helm, sampai dengan kelengkapan suku cadang kendaraan

bermotor, khususnya kendaraan bermotor roda dua.

Gambar 3.32. distro transisi ’Comrade’ Juga menjual beragam produk bernuansa Bikers (sumber: Comrade)

Tetapi bila diamati lebih lanjut, distro ini juga sudah mulai memproduksi

produknya sendiri dengan label ’Comrade’, dan masih berkonsep tentang bikers.

Bila dilihat dari tujuan distro awal, adalah sebagai penyalur kepentingan

kelompok-kelompok, tampaknya distro ’Comrade’ mulai membuka peluang untuk

kepentingan pribadinya walaupun masih bernuansa Bikers.

Motivasi ekonomi menjadikan pemilik gerai untuk mengembangkan jenis

produknya. Prinsip ”business is business” tetap menjadi prioritas utama, artinya

produk yang dijual harus tetap laku dan banyak menghasilkan laba. Produk

Page 32: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

80

dengan label ’Comrade’, paling banyak dijumpai pada produk t-shirt, kemudian

kemeja dan tas. Tema-tema yang diusung adalah aktivitas mengenai Bikers

tentang teriakan kebebasan.

Gambar 3.33. distro transisi ’Comrade’ juga menjual

beragam produk sendiri walaupun masih bernuansa Bikers (sumber: Comrade)

Distro transisi lainnya adalah ’1st Store’, distro yang lahir dari kelompok musik

’Speaker 1st’ ini memiliki kesamaan dengan distro ’Mordor’ dari sisi produk yang

ditawarkannya. Mengusung konsep musik merchandiser ’1st Store’ menawarkan

berbagai atribut fesyen kelompok-kelompok musik Rock and Roll independen

yang ada di kota Bandung. Atribut seperti T-shirt, kemeja, topi, poster, sampai

dengan komik semuanya bernuansa musik dan penuh dengan identitas kelompok

musik.

Gambar 3.34. distro transisi ’1st Store’

Lahir dari kelompok musik ’Speaker First’ (sumber: 1st Store)

Page 33: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

81

Dari hasil wawancara diketahui bahwa ’1st Store’, Lahir dari sebuah kelompok

musik independen di kota Bandung yang bernama ’Speaker First’. Kelompok

musik yang konsisten membawakan lagu-lagu bernuansa Rock and Roll adalah

pecahan dari kelompok musik cadas ’Puppen’ yang kemudian salah-satu

anggotanya mendirikan kelompok’ Speaker First’, yaitu Marcell pemain drum

yang sekarang sudah sangat terkenal sebagai vokalis solo di tanah air.

Gambar 3.35. distro transisi ‘1st Store’ menawarkan merchandiser musik Rock and Roll (sumber: 1st Store)

Serupa dengan distro ’Mordor’ dan ’Comrade’, distro ’1st Store’ awalnya tetap

konsisten menawarkan produk-produk dari berbagai kelompok musik rock

independen di kota Bandung. Namun seiring perjalanan waktu distro ini mulai

Page 34: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

82

mengembangkan bisnisnya dengan menawarkan berbagai jenis produk atau atribut

fesyen dengan label sendiri, namun tetap menawarkan konsep musik rock.

Perbedaan yang ada pada produk mereka adalah tidak ada identitas kelompok

musik tertentu pada produknya, namun lebih memunculkan slogan-slogan keras

khas musik rock.

Masih banyak lagi gerai distro di kota Bandung yang awalnya muncul sebagai

media distribusi atribut dari kelompok-kelompok reference group kemudian

berkembang lebih besar. Namun walaupun gerai-gerai distro tersebut masih

menjadi sarana penyaluran identitas kelompok tertentu, namun bila dilihat dari

jumlah produk yang ditawarkan, masih lebih banyak produk yang dijual sebagai

produk untuk kebutuhan trend semata yang benar-benar diperuntukan untuk

kepentingan bisnis semata dan hanya sebagian kecil saja produk untuk

kepentingan kelompok yang ditawarkan.

3.2.3. Gerai Kategori Clothing Company Di Kota Bandung

Di kota Bandung terdapat beberapa gerai clothing company salah-satu pelopor

adalah ‘347 boardrider.co’. Berdiri sejak tahun 1996 oleh beberapa anak muda di

kota Bandung. Mereka adalah penggemar olahraga hobi seperti skateboard,

surfing, dan juga seniman grafis. Produk yang mereka buat mengusung tema

boardriding and streatwear yang sangat sederhana tetapi tetap terlihat kasual.

Segmentasi yang mereka ciptakan lewat tema boardriding and streatwear

memunculkan keunikan tersendiri yang dengan cepat diterima kalangan muda

kota Bandung, bahkan anak muda ibukota. Menurut Dendy pemilik gerai clothing

company ’347’, mengakui bahwa bisnis yang dibangunnya sangat cepat diterima

oleh kalangan muda, karena mengusung tema budaya jalanan (streatwear) macam

punk dan skateboard (Sumber: Gatra online, Edisi 15 Agustus 2003). Tema ini

sesuai dengan kondisi psikologis generasi muda yang sedang dalam masa

pencarian jatidirinya yang penuh dengan semangat pemberontakan pada kultur

atau norma yang ada dan berlaku umum di masyarakat.

Page 35: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

83

Dendy mengakui dirinya juga melakukan pemberontakan dari sisi pengelolaan

bisnis, misalnya dengan membuat produk dalam jumlah terbatas. Padahal sesuai

dengan teori ekonomi, kalau barang laris, biasanya produksinya ditambah. Karena

manajemen yang tidak lazim itu jugalah akhirnya menciptakan ekslusifitas dan

kekhasan tersendiri pada produk-produk clothing company ’347’.

Gambar 3.36.

Clothing Company ’347’ menggunakan tema skateboard dan punk yang kemudian tumbuh menjadi sebuah konveksi besar di kota Bandung.

Ekslusifitas selain terlihat dari produk, desain signboard dari Clothing Company

347 pun secara visual tampil sangat berbeda dengan signboard distro yang ada di

kota Bandung. Kesan elegan dengan pictogram yang meembentuk seperti

mangkuk berwarna putih, dengan latar belakang hijau (lihat Gambar), tidak

banyak pesan yang dimunculkan sehingga terlihat begitu sederhana, tetapi sangat

berkarakter. Sangat familiar dikalangan anak muda di Indonesia, khususnya di

kota Bandung. Tidak juga menampilkan reference group punk atau skate board

seperti konsep awal mereka, yang terlihat hanya sebuah pictogram dari gerai

distro yang sudah mapan.

Page 36: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

84

Gambar 3.37. Signboard clothing company ‘347’

Clothing company lainnya adalah ‘Monik’ yang berdiri sekitar tahun 1998, yang

berkonsentrasi pada produksi tas. Tas yang diproduksi pada saat itu adalah tas

yang dikhususkan untuk kaum perempuan dan cukup bertahan hingga pada

pertengahan tahun 2001. Seiring dengan perkembangan dan banyaknya

permintaan dari pasar maka pengembangan demi pengembanganpun dilakukan

oleh jajaran manajemen clothing company ‘Monik’. Pada tahun 2001 dimulai

pengembangan usaha ke berbagai jenis barang, dari mulai T-shirt, topi, sandal,

sepatu, jaket, dan sweater dengan tidak menghilangkan pasar yang sudah ada yaitu

tas.

‘Monik’ didirkan oleh Risma dan dibantu oleh beberapa teman. Tema yang

diangkat oleh clothing company ‘Monik’ adalah segala sesuatu yang berhubungan

dengan Girly. Keunggulan dari monik salah satunya selain berkonsentrasi

terhadap model dan varian tas dari mulai eksperimen bahan serta tampilan visual

juga keterbatasan barang yang disediakan oleh monik yang hanya memproduksi

sekitar 60 - 75 barang untuk setiap modelnya yang disebarkan. Ini dimaksudkan

untuk membangun nilai “sadar Estetika” yang dapat mengangkat identitas

‘Monik’ sebagai produk yang ekslusif.

Page 37: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

85

Gambar 3.38. Clothing Company ‘Monik’ mengkhususkan segmentasi untuk

kaum hawa

Identitas clothing company ‘monik’ adalah berbentuk tas yang telah mengalami

distorsi-distorsi dengan tidak menghilangkan kesan betuk tas. Tas bermakna

sebuah tempat untuk menyimpan sesuatu dan juga tempat untuk mgumpulkan

sesuatu, dalam kata lain tas adalah sebuah wadah atau tempat. Tas adalah bidang

usaha yang pertama kali dilakukann oleh clothing company ‘monik’ dan juga

menjadi bagian yang paling utama pada bidang usaha monik. Setiap warna

merupakan pelambangan dari nilai emosi yang dibangun dan diaplikasikan pada

setiap produk. Warna - warna ini juga yang mengartikan bahwa banyaknya varian

produk yang ditampilkan dan yang paling dasar bahwa produk yang diciptakan

oleh clothing company ‘monik’ merupakan tas yang flexsibel.

Page 38: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

86

Gambar 3.39. produk-produk yang ditawarkan Clothing Company ‘Monik’

Clothing company lainnya adalah ’Ouval Reaserch’ yang sudah sangat terkenal

dikalangan anak muda di Indonesia. Untuk saat ini dari sisi bisnis clothing

company ’Ouval Reasearch’ adalah yang paling sukses dan dapat meraup

keuntungan yang paling besar diantara clothing company lainnya di kota

Bandung. Sama halnya dengan clothing company lainnya, pengembangan produk

tidak ditujukan untuk komunitas atau kelompok tertentu, tetapi lebih kepada

penguasaan pangsa pasar yang umum (trend market).

Gambar 3. 40. Signboard dari Clothing Company ‘Ouval Reaserch’

Page 39: BAB III. REFERENCE GROUP DAN DISTRO DI KOTA · PDF fileKeroncong, sampai dengan musik tradisional adalah ragam jenis musik yang ... Setidaknya tidak ada eksploitasi melodi pada lagu-lagu

87

Di luar sisi bisnisnya penampilan identitasnya pada signboard, ’Ouval ’Reasearch

memiliki kesamaan konsep dengan clothing company lainnya, terutama pada

karakter identitasnya yang sederhana dan elegan. Tidak banyak pesan visual yang

ditampilkan hanya bentuk bujursangkar berwarna merah dengan lingkaran putih

ditengahnya. Bentuk lingkaran merupakan penggambaran dari huruf awal O yang

juga menggambarkan bentuk ouval sebagai identitas. Kesamaan lainnya adalah

sama-sama tidak memunculkan pesan dari kelompok reference group manapun.

Tiga gerai clothing company tersebut hanyalah contoh dari beberapa gerai

clothing company yang tumbuh pesat di kota Bandung sebagai sumber

perekonomian baru yang dikelola oleh anak muda seperti diantaranya; ’Cosmic,

Jejak Shop, Flushy, Airplane, Two Cloth, Black ID, Skaters’, dan lainnya.