25 BAB III PROSES PEMANFAATAN TUBUH MAYAT UNTUK PRAKTEK ANATOMI DI RUMAH SAKIT DR. KARIADI SEMARANG A. PROFIL RUMAH SAKIT KARIADI 1. Sejarah Berdirinya RS. Dr. Kariadi Pada tahun 1919 (masa pemerintahan Hindia Belanda) tercetuslah gagasan dan rencana dari dr. N.F. Liem untuk mengganti dan menggabungkan rumah sakit kota (stadverband ziekenhius) yang ada di Tawang dengan rumah sakit kota pembantu (hulp stadverband ziekenhius) di alun-alun Semarang. Rencana tersebut dapat diwujudkan dengan membangun sebuah rumah sakit yang lebih besar di Kota Semarang. Pembangunan Rumah Sakit dimulai pada tahun 1920 dan selesai lima tahun kemudian. Tepatnya pada tanggal 9 September 1925 lahirlah Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting yang terkenal dengan CBZ. Pada waktu itu kapasitas rumah sakit adalah 500 tempat tidur. Beberapa spesialis sudah ada, yaitu bagian penyakit dalam, bagian bedah bagian kebidanan dan penyakit kandungan. Bagian mata, THT, dan kulit kelamin muncul kemudian. Pada waktu itu direkturnya adalah dr. N.F. Liem. Pendidikan paramedis yang dijalankan oleh suster-suster Belanda sangat keras dan disiplin, kalaupun begitu tidak menyurutkan minat anak-anak bumi putera untuk mengikutinya.
21
Embed
BAB III PROSES PEMANFAATAN TUBUH MAYAT UNTUK …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/18/jtptiain-gdl-s1... · Bedah mayat ada dua macam, yaitu bedah mayat anatomis dan bedah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
25
BAB III
PROSES PEMANFAATAN TUBUH MAYAT UNTUK PRAKTEK ANATOMI
DI RUMAH SAKIT DR. KARIADI SEMARANG
A. PROFIL RUMAH SAKIT KARIADI
1. Sejarah Berdirinya RS. Dr. Kariadi
Pada tahun 1919 (masa pemerintahan Hindia Belanda) tercetuslah
gagasan dan rencana dari dr. N.F. Liem untuk mengganti dan menggabungkan
rumah sakit kota (stadverband ziekenhius) yang ada di Tawang dengan rumah
sakit kota pembantu (hulp stadverband ziekenhius) di alun-alun Semarang.
Rencana tersebut dapat diwujudkan dengan membangun sebuah
rumah sakit yang lebih besar di Kota Semarang. Pembangunan Rumah Sakit
dimulai pada tahun 1920 dan selesai lima tahun kemudian. Tepatnya pada
tanggal 9 September 1925 lahirlah Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting yang
terkenal dengan CBZ.
Pada waktu itu kapasitas rumah sakit adalah 500 tempat tidur.
Beberapa spesialis sudah ada, yaitu bagian penyakit dalam, bagian bedah
bagian kebidanan dan penyakit kandungan. Bagian mata, THT, dan kulit
kelamin muncul kemudian. Pada waktu itu direkturnya adalah dr. N.F. Liem.
Pendidikan paramedis yang dijalankan oleh suster-suster Belanda sangat keras
dan disiplin, kalaupun begitu tidak menyurutkan minat anak-anak bumi putera
untuk mengikutinya.
26
Pada masa pendudukan Jepang sejak tahun 1924 – 1945 Rumah Sakit
tidak banyak mengalami perubahan. Hanya saja tidak satupun orang Jepang
yang bekerja di rumah sakit ini. Hal ini sangat menguntungkan, karena
dengan demikian pemuda-pemuda rumah sakit dapat lebih leluasa
menggabungkan diri dengan pejuang-pejuang lainnya di Kota Semarang.
Dokter-dokter Belanda ditawan dan sebagai direkturnya yaitu dr.
Notokuworo. CBZ juga diganti nama dengan PURUSURA, singkatan dari
“PUSAT RUMAH SAKIT RAKYAT”.
Pada masa kemerdekaan 17 Agustus 1945, pihak Jepang tidak rela
melepaskan kekuasaannya sehingga pada tanggal 14 Oktober 1945 terjadilah
pertempuran lima hari. Di antara karyawan Rumah Sakit yang meninggal
adalah dr. M. Kariadi.
Untuk mengenang jasa dr. M. Kariadi, maka pada tanggal 14 April
1964 rumah sakit ini berganti nama menjadi RUMAH SAKIT DOKTER
KARIADI, yang sebelumnya bernama RUMAH SAKIT UMUM PUSAT.1
2. Perangkat Organisasi RS. Dr. Kariadi
Perangkat organisasi adalah alat untuk mengatur pengelolaan Rumah
Sakit secara keseluruhan. Pimpinan tertinggi dalam pengelolaan Rumah Sakit
disebut Direktur Utama. Kemudian seorang direktur utama dibantu beberapa
orang direktorat yang bekerja sesuai dengan jabatannya masing-masing.
1 Buku Sejarah RSUP Dr. Kariadi, tidak diterbitkan, 1999, hlm. 1-7
27
Perangkat Organisasi RS. Dr. Kariadi
BAGAN ORGANISASI PERUSAHAAN JAWATAN RUMAH SAKIT DOKTER KARIADI (RSDK) SEMARANG2
2 Lampiran Keputusan Direksi Perjan RS Dr. Kariadi Nomor: OT.01.01.1529, Semarang, 21 Desember 2002
DIREKTUR UTAMA Dr. H. Gatot Suharto, MKes
DIREKTORAT KEUANGAN Dr. Irma Binarso M,Sp.KK(K),MARS
DIREKTORAT PENUNJANG Dr. Soleh Kosim, Sp.A(K)
DIREKTORAT PELAYANAN Dr. Budi Riyanto,MSc,SpPD,KPTI
DIREKTORAT SDM Dr. R Rochmanadji W, SpA(K),MARS
Bag. Keuangan Dr. Suhardiningsih, Apt., MARS
Bag. Akuntansi Drs. EC Subur
Bag. Rumah Tangga Dr. Alifiani H Putranti, SpA
Bag. Kesekretariatan M Munawar, SH, MARS
Bag. Perenc. Mon. & Ev Daniel Manurung, SH, MKes
Div. SIMR & KOM Dr. Anantyo Binarso M, Sp OG
Div. Rkm Mdk & Medicolegal Dr. Dwi Wastoro D, SpA(K)
KOMITE MEDIK
Staf
Medik Fungsional
Divisi Radiologi Dr. Eko Kuncoro, SpRAD
Divisi Laboratorium Dr. Tjahjati DM, SpPK
Divisi Laundry & CSSD Dr. Taufik Rahman, Apt
Divisi Gizi Dr. Darmono, SS, MPH
Divisi Pem. Jenazah & For Dr. Bambang Prameng N, SpKF
Divisi Farmasi Dr. Bambang Triwara, Apt, SpFRS
Divisi PSRS & Sanitasi Drg. Perry Yandri, MKes
Divisi Rehab Medik Dr. Setyowati B Utami, SpRM
Divisi Rawat Inap Dr. Bambang S, SpA
Divisi Rawat Jalan Dr. Siti Sundari S, SpM
Divisi Rawat Darurat Dr. Soebianto, Sp.Bonk
Div. Bdh. Sent & R.Shari Dr. Jhonny Syoeib, SpBD
Divisi Rawat Intensif Dr. Marwoto, SpAn
Divisi Geriatri Dr. Kris Pranarka, SpPD
Divisi Jantung Sodiqur Rifqi, SpJP
Divisi Garuda Drg. F Hanum, MKes
Divisi CDC Dr. Riece Hariayati S, SpTHT
Bagian Personalia / SDM Rumiyati, SKM, MM
Bagian Pemasaran Drs. M. Djajadi
Bagian Pengembangan Mutu Dr. Elly Deliana, SpA
Bagian Ortala M. Alfan, SH,MKes
Bag PSDM Kep & Non KeprwtnPoniatun, Skp
Divisi Diklit Dr. Banteng HW, SpPD
SPI
28
B. KONSEP DASAR TENTANG BEDAH MAYAT ANATOMIS
Bedah mayat ada dua macam, yaitu bedah mayat anatomis dan bedah
mayat klinis. Dalam pembahasan di sini penulis memfokuskan pada persoalan
bedah mayat anatomis.
Bedah menurut bahasa Inggris adalah operation3, sedangkan menurut
bahasa Arab adalah badha’a - yabdha’u ( Dalam bahasa 4.( يبضع–بضع
Indonesia pembedahan berarti melakukan bedah atau irisan.5
Mayat berasal dari bahasa Arab "mayyitun" (ميت), yaitu orang /
manusia yang telah meninggal dunia.6
Anatomi berasal dari bahasa Yunani Anatome; ana artinya
menguraikan, dan tome artinya memotong. Jadi anatomi adalah ilmu yang
mempelajari struktur / susunan tubuh dengan jalan memotong dan
menguraikan bagian-bagian tubuh.7 Sedangkan Ensiklopedi Kesehatan
mendefinisikan anatomi sebagai struktur tubuh setiap makhluk hidup dan telah
mengenai tubuh itu.8
3 John M. Echol dan Hassan Shadily, Kamus Bahasa Indonesia - Inggris, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 1976, hlm. 61 4 Asad M. Alkalali, Kamus Bahasa Indonesia - Arab, Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1987,
hlm. 53 5 Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Cet. 3, Jakarta: Balai Pustaka, 1990, hlm. 91 6 Asad M. Alkalali, op. cit., hlm. 339 7 Juslam Samihardja dkk., Osteologia, Semarang: Laboratorium Anatomi Fakultas