Top Banner
86 BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh kualitas layanan jasa pendidikan terhadap kepuasan mahasiswa asing serta dampaknya terhadap peningkatan citra perguruan tinggi negeri di Bandung menuju world class university. Adapun variabel independent (variabel bebas) dalam penelitian ini adalah kualitas layanan jasa pendidikan dan kepuasan mahasiswa asing. Kualitas layanan jasa pendidikan dibentuk melalui Tangible, Competence, Attitude, Content, Delivery, Reliability. Sedangkan kepuasan mahasiswa asing dibentuk melalui perbandingan antara harapan dan kenyataan layanan yang diterima mahasiswa asing. Untuk variabel dependent (variabel terikat) adalah citra perguruan tinggi yang dibentuk melalui komponen kognitif dan afektif. Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa asing di perguruan tinggi negeri di Bandung, populasi yang dijadikan unit pengamatan adalah seluruh mahasiswa asing yang sekolah di Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, dan Universitas Pendidikan Indonesia. 3.2 Metoda Penelitian 3.2.1 Jenis Penelitian dan Metoda yang Digunakan Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian ini bersifat penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2003:11). Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang variabel unsur-unsur dari kualitas layanan, kepuasan mahasiswa dan citra. Sedangkan penelitian verifikatif pada dasanya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan (Suharsimi Arikunto, 2002:7). Dalam penelitian ini akan di uji apakah kualitas layanan jasa
30

BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

Jul 28, 2019

Download

Documents

vanliem
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

86

BAB III

SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya

mengenai pengaruh kualitas layanan jasa pendidikan terhadap kepuasan

mahasiswa asing serta dampaknya terhadap peningkatan citra perguruan tinggi

negeri di Bandung menuju world class university. Adapun variabel independent

(variabel bebas) dalam penelitian ini adalah kualitas layanan jasa pendidikan dan

kepuasan mahasiswa asing. Kualitas layanan jasa pendidikan dibentuk melalui

Tangible, Competence, Attitude, Content, Delivery, Reliability. Sedangkan

kepuasan mahasiswa asing dibentuk melalui perbandingan antara harapan dan

kenyataan layanan yang diterima mahasiswa asing. Untuk variabel dependent

(variabel terikat) adalah citra perguruan tinggi yang dibentuk melalui komponen

kognitif dan afektif.

Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa asing di perguruan tinggi

negeri di Bandung, populasi yang dijadikan unit pengamatan adalah seluruh

mahasiswa asing yang sekolah di Institut Teknologi Bandung, Universitas

Padjajaran, dan Universitas Pendidikan Indonesia.

3.2 Metoda Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metoda yang Digunakan

Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian ini bersifat penelitian deskriptif

dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat

perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono,

2003:11). Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang

variabel unsur-unsur dari kualitas layanan, kepuasan mahasiswa dan citra.

Sedangkan penelitian verifikatif pada dasanya ingin menguji kebenaran dari suatu

hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan (Suharsimi

Arikunto, 2002:7). Dalam penelitian ini akan di uji apakah kualitas layanan jasa

Page 2: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

87

pendidikan memiliki pengaruh terhadap kepuasan mahasiswa asing serta

dampaknya terhadap citra perguruan tinggi negeri di Bandung.

Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptitif dan

verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka

metode penelitian yang digunakan adalah survey explanatory.

Metode survey yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data-data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologi maupun psikologis. (Ker Linger dalam Sugiyono, 2007:7) Explanatory survey dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa Singarimbun (1995:5). Dalam penelitian yang menggunakan metode ini informasi dari sebagian

populasi dikumpulkan langsung ditempat kejadian secara empirik dengan tujuan

untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang

diteliti. Adapun penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu kurang dari satu

tahun sehingga metode yang digunakan adalah cross-sectional yaitu metode

penelitian dengan cara mempelajari objek dalam satu kurun waktu tertentu (tidak

berkesinambungan dalam jangka panjang). (Husain Umar, 2001:45)

3.2.2 Operasional Variabel Penelitian

Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah meliputi kualitas layanan

jasa pendidikan, kepuasan mahasiswa asing, dan citra perguruan tinggi negeri di

Bandung. Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Page 3: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

88

TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL

Variabel/

Sub Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Data

Kualitas Layanan

(X)

Kualitas layanan merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. (Wykof dalam Fandy Tjiptono, 2005:260)

1. Tangibles 2. Competence 3. Attitude 4. Content 5. Delivery 6. Reliability

1. Tingkat Tangibles 2. Tingkat Competence 3. Tingkat Attitude 4. Tingkat Content 5. Tingkat Delivery 6. Tingkat Reliability

Ordinal

Tangibles Kecukupan dan ketersediaan peralatan dan fasilitas

1. Ketersediaan asrama mahasiswa (Dormitory)

2. Ketersediaan fasilitas kegiatan proses belajar mengajar (ruang kuliah, laboratorium dan sebagainya) (Facilities for teaching and learning processes (classrooms, laboratories, etc.))

3. Ketersediaan fasilitas perpustakaan (Library and its facilities)

4. Ketersediaan infrastruktur TI (IT infrastructure)

5. Ketersediaan fasilitas pendukung keagamaan bagi mahasiswa internasional (International Student Support-religious facilities)

6. Ketersediaan fasilitas medis (Medical facilities)

7. Ketersediaan kegiatan/organisasi mahasiswa (Student societies)

8. Ketersediaan fasilitas olahraga (Sporting facilities/sports center)

1. Tingkat ketersediaan asrama mahasiswa (Dormitory)

2. Tingkat ketersediaan fasilitas kegiatan proses belajar mengajar (ruang kuliah, laboratorium dan sebagainya) (Facilities for teaching and learning processes (classrooms, laboratories, etc.))

3. Tingkat ketersediaan fasilitas perpustakaan (Library and its facilities)

4. Tingkat ketersediaan infrastruktur TI (IT infrastructure)

5. Tingkat ketersediaan fasilitas pendukung keagamaan bagi mahasiswa internasional (International Student Support-religious facilities)

6. Tingkat ketersediaan fasilitas medis (Medical facilities)

7. Tingkat ketersediaan kegiatan/organisasi mahasiswa (Student societies)

8. Tingkat ketersediaan fasilitas olahraga (Sporting facilities/sports center)

Ordinal

Page 4: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

89

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Data

9. Ketersediaan akomodasi mahasiswa (Student accommodation)

9. Tingkat ketersediaan akomodasi mahasiswa (Student accommodation)

Competence

Pengetahuan teoretis dan praktis staf serta keterampilan lainnya

Dosen (Lecturer) 1. Rasio perbandingan jumlah dosen dengan

mahasiswa asing. (The number or ratio between lecturer and foreigner student)

2. Rasio kualifikasi dosen S2, S3, Guru Besar atau Profesor. (The ratio between lecturer that have master, doctorate, professor degree qualification)

3. Kemampuan dosen dalam penguasaan bahan ajar secara penuh dan metode pengajaran baik pedagogis dan metodis (Kompetensi profesional dosen). (Lecturer ability to mastery teaching materials and teaching methods, pedagogically and methodologically)

4. Relevansi pengetahuan dan/atau bahan ajar dengan fenomena yang sedang terjadi (up to date). (Knowledge relevance with growing phenomenon)

5. Kemampuan mengajar (Kompetensi pedagogis dosen). (Teaching ability)

6. Potensi-potensi psikologis dosen untuk tugas-tugas kependidikan, seperti kebutuhan untuk berprestasi, bekerja, berubah, dan otonom (Kompetensi kepribadian). (Lecturer Psychological potentials for educational assignment)

Dosen (Lecturer) 1. Tingkat rasio perbandingan jumlah dosen

dengan mahasiswa asing. (The number or ratio between lecturer and foreigner student)

2. Tingkat rasio kualifikasi dosen S2, S3, Guru Besar atau Profesor. (The ratio between lecturer that have master, doctorate, professor degree qualification)

3. Tingkat kemampuan dosen dalam penguasaan bahan ajar secara penuh dan metode pengajaran baik pedagogis dan metodis (Kompetensi profesional dosen). (Lecturer ability to mastery teaching materials and teaching methods, pedagogically and methodologically)

4. Tingkat relevansi pengetahuan dan/atau bahan ajar dengan fenomena yang sedang terjadi (up to date). (Knowledge relevance with growing phenomenon)

5. Tingkat kemampuan mengajar (Kompetensi pedagogis dosen). (Teaching ability)

6. Tingkat potensi-potensi psikologis dosen untuk tugas-tugas kependidikan, seperti kebutuhan untuk berprestasi, bekerja, berubah, dan otonom (Kompetensi kepribadian). (Lecturer Psychological potentials for educational assignment)

Ordinal

Staf administrasi (Staff) 1. Rasio perbandingan jumlah staf

Staf administrasi (Staff) 1. Tingkat rasio perbandingan jumlah staf

Page 5: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

90

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Data

administrasi dengan mahasiswa asing. (The Ratio between number of administration staff with foreigner student)

2. Kemampuan staf bekerja dalam tim, pelayanan prima, berkomunikasi efektif, dan membangun hubungan kerja (Kompetensi sosial). (Staff ability to works in team, service excellence, effective communication and work relationship)

3. Potensi-potensi staf seperti etos kerja, fleksibilitas, ketelitian, kedisiplinan, kreatif dan inovasi, integritas dan tanggung jawab (Kompetensi kepribadian). (Staff potential like work ethic, flexibility, thoroughness, discipline, creativity and innovation, integrity and responsibility)

administrasi dengan mahasiswa asing. (The Ratio between number of administration staff with foreigner student)

2. Tingkat kemampuan staf bekerja dalam tim, pelayanan prima, berkomunikasi efektif, dan membangun hubungan kerja (Kompetensi sosial). (Staff ability to works in team, service excellence, effective communication and work relationship)

3. Tingkat potensi-potensi staf seperti etos kerja, fleksibilitas, ketelitian, kedisiplinan, kreatif dan inovasi, integritas dan tanggung jawab (Kompetensi kepribadian). (Staff potential like work ethic, flexibility, thoroughness, discipline, creativity and innovation, integrity and responsibility)

Attitude

Tanggapan terhadap karyawan dalam memberikan pelayanan

Dosen (Lecturer) 1. Kesopanan dan kerapihan dosen. (Lecturer

tidiness and politeness) 2. Menghormati dan menghargai mahasiswa

asing secara wajar. (Respect and appreciation for foreign student)

3. Rasa tanggung jawab yang besar demi masa depan mahasiswanya. (Have great responsibility for student future)

4. Bersikap sabar dalam mehadapi mahasiswanya tanpa menggunakan emosi dalam bertindak. (Patiently help the student)

5. Saat mengajar dosen berbicara dan/atau bersuara dengan jelas. (Speak clearly when

Dosen (Lecturer) 1. Tingkat kesopanan dan kerapihan dosen.

(Lecturer tidiness and politeness) 2. Tingkat rasa menghormati dan menghargai

mahasiswa asing secara wajar. (Respect and appreciation for foreign student)

3. Tingkat rasa tanggung jawab yang besar demi masa depan mahasiswanya. (Have great responsibility for student future)

4. Tingkat sikap sabar dalam mehadapi mahasiswanya tanpa menggunakan emosi dalam bertindak. (Patiently help the student)

5. Tingkat kejelasan dosen berbicara dan/atau bersuara pada saat mengajar (Speak clearly when teaching)

Ordinal

Page 6: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

91

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Data

teaching) 6. Menciptakan suasana kelas yang baik.

(Creating good condition in class) 7. Kesediaan dosen memberikan bimbingan

dan saran pada mahasiswa asing (Willingness to give support and advice to the foreigner student)

8. Kesediaan dosen untuk membantu, bergaul dan melayani mahasiswa asing yang berhubungan dengan pekerjaan dosen. (Willingness to help, interact and serving the foreigner student

6. Tingkat kemampuan menciptakan suasana kelas yang baik. (Creating good condition in class)

7. Tingkat kesediaan dosen memberikan bimbingan dan saran pada mahasiswa asing (Willingness to give support and advice to the foreigner student)

8. Tingkat kesediaan dosen untuk membantu, bergaul dan melayani mahasiswa asing yang berhubungan dengan pekerjaan dosen. (Willingness to help, interact and serving the foreigner student

Staf administrasi (Staff) 1. Kemampuan menyenangkan mahasiswa

asing melalui kesopansantunan yang baik dan kerapihan. (Ability to please foreigner student through politeness and tidiness)

2. Menghormati dan menghargai mahasiswa asing secara wajar. (Respect and appreciation for foreigner student)

3. Rasa tanggung jawab yang besar dan memberikan keyakinan pada mahasiswa asing atas jasa atau layanan universitas. (Have great responsibility and give faith to foreigner student about university services)

4. Berkomunikasi dengan bijaksana dalan melakukan sesuatu dengan benar pada saat yang tepat. (Have a good communication)

5. Kemampuan staf memahami kebutuhan mahasiswa asing. (Staff ability to understand the needs of foreigner students)

Staf administrasi (Staff) 1. Tingkat kemampuan menyenangkan

mahasiswa asing melalui kesopansantunan yang baik dan kerapihan. (Ability to please foreigner student through politeness and tidiness)

2. Tingkat rasa menghormati dan menghargai mahasiswa asing secara wajar. (Respect and appreciation for foreigner student)

3. Tingkat rasa tanggung jawab yang besar dan memberikan keyakinan pada mahasiswa asing atas jasa atau layanan universitas. (Have great responsibility and give faith to foreigner student about university services)

4. Tingkat kemampuan berkomunikasi dengan bijaksana dalan melakukan sesuatu dengan benar pada saat yang tepat. (Have a good communication)

5. Tingkat kemampuan staf memahami kebutuhan

Page 7: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

92

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Data

6. Kesediaan staf memberikan bimbingan dan saran pada mahasiswa asing. (Staff willingness to give support and advice to the foreigner student)

7. Kesediaan staf untuk membantu, bergaul dan melayani mahasiswa asing yang berhubungan dengan pekerjaan staf. (Staff willingness to help, interact and serve)

mahasiswa asing. (Staff ability to understand the needs of foreigner students)

6. Tingkat kesediaan staf memberikan bimbingan dan saran pada mahasiswa asing. (Staff willingness to give support and advice to the foreigner student)

7. Tingkat kesediaan staf untuk membantu, bergaul dan melayani mahasiswa asing yang berhubungan dengan pekerjaan staf. (Staff willingness to help, interact and serve)

Content

Bentuk atau isi layanan yang diberikan kepada mahasiswa

Layanan akademik (Academic services) 1. Relevansi kurikulum dengan kebutuhan

dan keinginan mahasiswa. (Curriculum relevance with student needs and want)

2. Layanan pembelajaran tatap muka. (Face to face learning service)

3. Layanan pembelajaran tugas terstruktur dan/atau mandiri. (Structural and independent tasks learning service)

4. Layanan pembelajaran di luar kelas. (Out of classroom learning service)

5. Pemantapan, try out, program pamong, dan sebagainya. (Try out, tutorial program and etc)

Layanan akademik (Academic services) 1. Tingkat relevansi kurikulum dengan kebutuhan

dan keinginan mahasiswa. (Curriculum relevance with student needs and want)

2. Tingkat layanan pembelajaran tatap muka. (Face to face learning service)

3. Tingkat layanan pembelajaran tugas terstruktur dan/atau mandiri. (Structural and independent tasks learning service)

4. Tingkat layanan pembelajaran di luar kelas. (Out of classroom learning service)

5. Tingkat layanan pemantapan, try out, program pamong, dan sebagainya. (Try out, tutorial program and etc)

Ordinal

Layanan administrasi (Administration service) 1. Ketersediaan layanan kedatangan

mahasiswa asing (pick up service) dan kepulangan. (Pick up service upon arrival and departure)

2. Ketersediaan pembuatan dokumen mahasiswa asing seperti paspor, visa,

Layanan administrasi (Administration service) 1. Tingkat ketersediaan layanan kedatangan

mahasiswa asing (pick up service) dan kepulangan. (Pick up service upon arrival and departure)

2. Tingkat ketersediaan pembuatan dokumen mahasiswa asing seperti paspor, visa, asuransi

Page 8: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

93

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Data

asuransi kesehatan, rekening bank, dan police report. (Support on document paper for foreigner student like passport, visa, health insurance, bank account and police report)

3. Layanan administrasi akademik, kemahasiswaan dan keuangan. (Academic administration service, student affairs and finance)

kesehatan, rekening bank, dan police report. (Support on document paper for foreigner student like passport, visa, health insurance, bank account and police report)

3. Tingkat layanan administrasi akademik, kemahasiswaan dan keuangan. (Academic administration service, student affairs and finance)

Delivery

Penyampaian atau pengiriman layanan kepada mahasiswa

Layanan akademik (Academic services) 1. Ketepatan waktu penyampaian materi

perkuliahan. (Timeliness on deliver lecture material)

2. Konsistensi penyampaian materi perkuliahan. (Consistency on deliver the lecture material)

3. Ketepatan dan keadilan mengevaluasi hasil belajar. (Precision and fairness when assessing learning outcomes)

Layanan akademik (Academic services) 1. Tingkat ketepatan waktu penyampaian materi

perkuliahan. (Timeliness on deliver lecture material)

2. Tingkat konsistensi penyampaian materi perkuliahan. (Consistency on deliver the lecture material)

3. Tingkat ketepatan dan keadilan mengevaluasi hasil belajar. (Precision and fairness when assessing learning outcomes)

Ordinal

Layanan administrasi (Administration service) 1. Ketepatan waktu penyampaian layanan

administrasi. (Timelines on deliver administration services)

2. Konsistensi penyampaian layanan administrasi. (Consistency on deliver administration services)

3. Ketepatan/ketelitian dalam setiap layanan yang diberikan. (Precision in services)

Layanan administrasi (Administration service) 1. Tingkat ketepatan waktu penyampaian layanan

administrasi. (Timelines on deliver administration services)

2. Tingkat konsistensi penyampaian layanan administrasi. (Consistency on deliver administration services)

3. Tingkat ketepatan/ketelitian dalam setiap layanan yang diberikan. (Precision in services)

Reliability Sejauh mana pendidikan adalah benar, akurat dan up to date/Seberapa baik sebuah

1. Kemampuan menjaga kepercayaan. (Keeping trust ability)

2. Ketepatan menepati janji agar sesuai

1. Tingkat kemampuan menjaga kepercayaan. (Keeping trust ability)

2. Tingkat ketepatan menepati janji agar sesuai

Ordinal

Page 9: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

94

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Data

institusi memenuhi janjinya/Tingkat konsistensi dalam proses pendidikan (mengajar) (Mohammad S Owlia and Elaine M Aspinwall, 1996:12-20)

dengan tujuan. (Ability to give what has been promised)

3. Kemampuan menangani keluhan dan pemecahan masalah. (Ability to handle complain)

dengan tujuan. (Ability to give what has been promised)

3. Tingkat kemampuan menangani keluhan dan pemecahan masalah. (Ability to handle complain)

Kepuasan Mahasiswa

Asing (Y)

Respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian/diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dengan kinerja actual produk/jasa yang dirasakan setelah pemakaian (Tjiptono, 2002:146)

Perasaan pelanggan yang muncul setelah membandingkan antar persepsi terhadap kinerja/hasil suatu produk/jasa dan harapan-harapannya

Tingkat ketidaksesuaian/diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dengan kinerja aktual produk/jasa yang dirasakan setelah pemakaian

Ordinal

Citra Perguruan

Tinggi (Z)

Citra universitas dapat didefinisikan sebagai jumlah dari semua keyakinan yang dimiliki individu terhadap universitas (Landrum et al (1998) dan Arpan et al (2003) dalam Helena Alves and Ma´rio Raposo, 2010:73-85).

Kognitif 1. Paper/makalah penelitian dosen banyak

dipublikasikan secara internasional. (Many paper that has been Internationally published)

2. Dosen banyak yang berasal dari luar negeri yang mengajar di universitas. (Using a lot of foreigner lecturer)

3. Proses belajar mengajar yang ditawarkan sangat baik. (Good learning process)

4. Universitas telah dikenal secara internasional dengan baik. (The university has international reputation)

5. Memiliki ranking atau peringkat keunggulan dalam bidang khusus. (Has excellence grade on specialty)

Kognitif 1. Jumlah paper/makalah penelitian dosen yang

dipublikasikan secara internasional. (Many paper that has been Internationally published)

2. Jumlah dosen yang berasal dari luar negeri yang mengajar di universitas. (Using a lot of foreigner lecturer)

3. Proses belajar mengajar yang ditawarkan sangat baik. (Good learning process)

4. Universitas telah dikenal secara internasional dengan baik. (The university has international reputation)

5. Tingkat keunggulan dalam bidang khusus. (Has excellence grade on specialty)

6. Tingkat kemampuan universitas dalam memiliki layanan pendukung bimbingan karir

Ordinal

Page 10: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

95

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Data

6. Universitas memiliki layanan pendukung bimbingan karir yang baik. (The university has a good career support service)

7. Universitas memiliki sumber daya yang baik bagi siswa (seperti peralatan komputer, perpustakaan, transportasi, dll). (The University has a good resource for students (such as computer equipment, libraries, transportation, etc.)

8. Universitas memiliki program akademik/departemen/sekolah yang dikenal secara internasional. (The university has a good academic program that has been recognized internationally)

9. Banyaknya mahasiswa internasional. (Many foreigner student that come for study)

10. Mahasiswa banyak yang mengikuti pertukaran mahasiswa dengan universitas lain dari luar negeri. (Many student has been take student exchange program to foreigner university)

11. Program untuk masuk universitas yang diselenggarakan tidak sulit (seperti double degree, fullbright, sandwich, dll). (Relatively easy Admission program like double degree, fullbright, sandwich etc)

12. Universitas berpengalaman dalam menyelenggarakan program-program internasional. (The university had experienced to conduct an international

yang baik. (The university has a good career support service)

7. Tingkat kemampuan universitas dalam memiliki sumber daya yang baik bagi siswa (seperti peralatan komputer, perpustakaan, transportasi, dll). (The University has a good resource for students (such as computer equipment, libraries, transportation, etc.)

8. Universitas memiliki program akademik/departemen/sekolah yang dikenal secara internasional. (The university has a good academic program that has been recognized internationally)

9. Jumlah mahasiswa internasional. (Many foreigner student that come for study)

10. Jumlah mahasiswa yang mengikuti pertukaran mahasiswa dengan universitas lain dari luar negeri. (Many student has been take student exchange program to foreigner university)

11. Program untuk masuk universitas yang diselenggarakan tidak sulit (seperti double degree, fullbright, sandwich, dll). (Relatively easy Admission program like double degree, fullbright, sandwich etc)

12. Tingkat pengalaman universitas dalam menyelenggarakan program-program internasional. (The university had experienced to conduct an international programs)

Page 11: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

96

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Data

programs) Afektif 1. Keinginan untuk mengikuti program-

program seperti double degree, fullbright, sandwich, dan lain-lain di universitas. (Desire to take programs like double degree, fullbright, etc at university)

2. Penilaian terhadap universitas ini di tingkat internasional. (Assessment upon university in international level)

3. Apresiasi anda terhadap universitas ini. (Your appreciation for this university)

4. Kemampuan anda berinteraksi dengan lingkungan sosial dan budaya di universitas ini. (Your ability to interact with social and culture environment in this university)

Afektif 1. Tingkat keinginan untuk mengikuti program-

program seperti double degree, fullbright, sandwich, dan lain-lain di universitas. (Desire to take programs like double degree, fullbright, etc at university)

2. Tingkat penilaian terhadap universitas ini di tingkat internasional. (Assessment upon university in international level)

3. Tingkat apresiasi anda terhadap universitas ini. (Your appreciation for this university) Kemampuan anda berinteraksi dengan lingkungan sosial dan budaya di universitas ini. (Your ability to interact with social and culture environment in this university)

Page 12: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

97

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan

tentang data. Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua, yaitu data

primer dan data sekunder. Menurut Husein Umar (2003:64), “Data primer adalah

data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada pelaku

langsung atau yang terlibat langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan

data tertentu.” dengan kata lain data primer diperoleh secara langsung.

Data sekunder menurut Husein Umar (2003:84), “Data yang diperoleh dari

pihak lain atau hasil penelitian pihak lain atau data yang sudah tersedia

sebelumnya yang diperoleh dari pihak lain yang berasal dari buku-buku, literatur,

artikel dan jurnal ilmiah.”Data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu data

primer dan data sekunder. Untuk mengetahui jenis dan sumber data yang

digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA No Jenis Data Sumber data

1. Peringkat perguruan tinggi negeri di Bandung

Webometrics The QS World University Rankings

2. Tanggapan mahasiswa asing terhadap pelaksanaan kualitas layanan jasa pendidikan

Mahasiswa asing perguruan tinggi negeri di Bandung

3. Tanggapan mahasiswa asing mengenai tingkat kepuasan mahasiswa

Mahasiswa asing perguruan tinggi negeri di Bandung

4. Tanggapan mahasiswa asing mengenai citra perguruan tinggi negeri di Bandung

Mahasiswa asing perguruan tinggi negeri di Bandung

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

3.2.4.1 Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2003:108) yang dimaksud dengan populasi

adalah keseluruhan subjek penelitian. Pendapat lebih spesifik dikemukakan oleh

Husein Umar (2003:136), “Populasi dapat diartikan sebagai kumpulan elemen

yang mempunyai karakteristik tertentu yang sama dan mempunyai kesempatan

yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.” Sugiyono (2005:90)

menjelaskan bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek

atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Page 13: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

98

Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan yang jelas mengenai

populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut populasi sasaran yaitu

populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi apabila dalam

sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian

kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan.

Berdasarkan pengertian tersebut di atas maka yang menjadi populasi

sasaran dalam penelitian ini adalah mahasiswa asing perguruan tinggi negeri di

Bandung yatu Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran dan Universitas

Pendidikan Indonesia. Tabel berikut ini merupakan rincian jumlah populasinya:

TABEL 3.3

POPULASI MAHASISWA ASING PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI BANDUNG

PERGURUAN TINGGI NEGERI DI BANDUNG JUMLAH Institut Teknologi Bandung 169 Universitas Padjajaran 990 Universitas Pendidikan Indonesia 45 Jumlah 1204 (Sumber: ITB, UNPAD, UPI)

3.2.4.2 Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2007:73) adalah: ”Bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi”

Berdasarkan populasi yang telah ditentukan di atas, maka dalam rangka

mempermudah melakukan penelitian diperlukan suatu sampel penelitian yang

berguna ketika populasi yang diteliti berjumlah besar dalam artian sampel tersebut

harus representatif atau mewakili dari populasi tersebut. Untuk pengambilan

sampel dari populasi agar diperoleh sampel yang representatif atau mewakili,

maka diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang yang sama

untuk menjadi sampel.

Dalam penelitian tidak mungkin semua populasi diteliti, hal ini disebabkan

karena keterbatasan waktu, dana, dan tenaga. Maka penelitian diperkenankan

mengambil sebagian objek populasi yang telah ditentukan, dengan catatan bagian

yang diambil tersebut mewakili bagian lain yang diteliti

Dalam menentukan ukuran sampel dalam penelitian ini digunakan rumus

sampel Slovin (Husein Umar, 2003;141) yaitu sebagai berikut :

Page 14: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

99

n =21 Ne

N

+

Dimana : n = sampel N = populasi e = taraf kesalahan

Adapun perhitungan jumlah sampel yang dipergunakan dalam penelitian,

yaitu:

Diketahui:

N = 1204

e = 10% = 0,1

Maka:

Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ukuran sampel minimal yang

digunakan dalam penelitian ini dengan α =0,1 dan derajat kepercayaan 10%, maka

diperoleh ukuran sampel (n) minimal 92 orang. Menurut Winarno Surakhmad

(1998:100) bahwa “Untuk jaminan ada baiknya sampel selalu ditambah sedikit

lagi dari jumlah matematik”. Agar sampel yang digunakan lebih representatif

dalam penelitian ini, maka sampel yang digunakan adalah 100 orang responden.

Perhitungan proporsional sampelnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

TABEL 3.4

PERHITUNGAN PROPORSIONAL SAMPEL Perguruan Tinggi Negeri Di Bandung Jumlah Populasi Proporsional Sampel

Institut Teknologi Bandung 169

14

Universitas Padjajaran 990

82

Universitas Pendidikan Indonesia 45

4

(Sumber: Hasil Pengolahan Data)

Page 15: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

100

Perhitungan proporsional sampel di atas memperoleh hasil sampel masing-

masing untuk Institut Teknologi Bandung sebanyak 14 orang responden, untuk

Universitas Padjajaran sebanyak 84 orang responden dan untuk Universitas

Pendidikan Indonesia sebanyak 4 orang responden

3.2.4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2004:73).

Menurut Arikunto (2006:133) teknik pengambilan sampel harus dilakukan

sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi

sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah simple

random sampling yaitu pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

1. Tentukan populasi sasaran, dalam penelitian ini yang menjadi populasi sasaran

adalah mahasiswa asing pada perguruan tinggi negeri di Bandung yaitu

Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, dan Universitas

Pendidikan Indonesia

2. Tentukan tempat tertentu sebagai checkpoint.

3. Tentukan waktu yang digunakan untuk menentukan sampling. Waktu yang

digunakan peneliti adalah senin s.d jumat antara pukul 11.00-17.00 WIB, yang

merupakan waktu istirahat dan pulang kuliah mahasiswa.

4. Lakukan orientasi lapangan, terutama pada checkpoint.

5. Tentukan ukuran sampel, dalam penelitian ini sampelnya berukuran 100

3.2.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data mengacu pada cara apa yang perlu dilakukan

dalam penelitian agar dapat memperoleh data. Teknik pengumpulan data dapat

dilakukan dengan cara kombinasi secara langsung atau tidak langsung. Penelitian

ini memperoleh data dengan menggunakan instrumen penelitian antara lain:

Page 16: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

101

1. Studi kepustakaan, yaitu suatu teknik untuk mendapatkan data teoritis dari

para ahli melalui sumber bacaan yang berhubungan dan menunjang terhadap

variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini, antara lain mengenai

bauran pemasaran jasa, kepuasan layanan dan citra perguruan tinggi.

2. Studi lapangan, yang terdiri dari :

a. Observasi, yaitu pengamatan dan peninjauan langsung terhadap objek

yang sedang diteliti yaitu mahasiswa asing pada perguruan tinggi negeri di

Bandung yaitu Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, dan

Universitas Pendidikan Indonesia

b. Wawancara, yaitu pengumpulan data melalui komunikasi langsung dengan

mahasiswa asing pada perguruan tinggi negeri di Bandung yaitu Institut

Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, dan Universitas Pendidikan

Indonesia

c. Angket/kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2005:162). Angket berisi

pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden yang menjadi

anggota sampel penelitian. Angket ditujukan kepada mahasiswa asing

pada perguruan tinggi negeri di Bandung yaitu Institut Teknologi

Bandung, Universitas Padjajaran, dan Universitas Pendidikan Indonesia.

d. Penelusuran internet, untuk mencari jurnal-jurnal ilmiah dan artikel-artikel

yang berhubungan dengan variabel-variabel yang diteliti.

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

3.2.6.1 Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2003:144), “Validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.

Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi.

Sebaliknya instrumen yang kurang berarti memiliki validitas yang rendah.”.

Suatu instrumen yang sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mengungkap data dari variabel yang diteliti

secara tepat. Untuk memperoleh instrumen yang valid harus diperhatikan langkah-

Page 17: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

102

langkah dalam menyusun instrumen, yaitu memecah variabel menjadi indikator,

setelah itu memasukannya ke dalam butir-butir pertanyaan. Apabila langkah

tersebut dilakukan, maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut memiliki

validitas yang logis. Dikatakan logis karena validitas ini diperoleh dengan suatu

usaha hati-hati melalui cara-cara yang benar sehingga menurut logika akan

dicapai suatu tingkat validitas yang dikehendaki. (Suharsimi Arikunto, 2002:145).

Peneliti juga perlu menguji validitas instrumen yang sudah disusun

melalui pengalaman. Dengan mengujinya melalui pengalaman maka akan

diketahui tingkat validitas empiris atau validitas berdasarkan pengalaman. Untuk

menguji validitas dapat menggunakan product moment atau pearson (Pearson’s

Product Moment Coeffisient of Correlation), yaitu:

( ) ( ) ( )( ) ( ) ( ) ( ){ }

r−∑ ∑ ∑

− −∑ ∑ ∑ ∑

=

2 22 2

n XY X Y

n X X n Y Y

Keterangan: r = Koefisien validitas item yang dicari X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item Y = Skor total

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑ 2X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

∑ 2Y = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

N = Banyaknya responden

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini

adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang

divalidasikan dengan skor-skor tes tolok ukurnya dari peserta yang sama.

Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf

signifikan tertentu, artinya adanya koefisien validitas tersebut bukan karena faktor

kebetulan, diuji dengan rumus statistik t sebagai berikut :

21

2

r

nrt

−= ; db = n-2 (Suharsimi Arikunto, 2002:157)

Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi

menurut Suharsimi Arikunto (2002) dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 18: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

103

TABEL 3.5

INTERPRETASI NILAI r Besar Nilai r Interpretasi

Antara 0.800 sampai dengan 1.00 Tinggi Antara 0.600 sampai dengan 0.800 Cukup Antara 0.400 sampai dengan 0.600 Agak Rendah Antara 0.200 sampai dengan 0.400 Rendah Antara 0.000 sampai dengan 0.200 Sangat Rendah (Sumber: Suharsimi Arikunto, 2002: 245)

Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf kesalahan dengan

kriteria sebagai berikut:

1. Nilai t dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk = n-2 dan taraf kesalahan α

= 0,05.

2. Jika thitung ≥ ttabel maka soal tersebut valid.

3. Jika thitung < ttabel maka soal tersebut tidak valid.

4. Berdasarkan jumlah angket yang diuji sebanyak 25 kasus dengan tingkat

kesalahan 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (25-2=23), maka didapat nilai

rtabel sebesar 0,413.

Page 19: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

104

TABEL 3.6 REKAPITULASI VALIDITAS

NO ITEM rhitung rtabel Ket

KINERJA HARAPAN KEPENTINGAN 1 Tangible a. Asrama mahasiswa 0.536 0.776 0.772 0.413 Valid b. Fasilitas kegiatan proses belajar mengajar (ruang kuliah, laboratorium dan

sebagainya) 0.632 0.539 0.538 0.413 Valid

c. Fasilitas perpustakaan 0.593 0.639 0.699 0.413 Valid d. Infrastruktur TI 0.571 0.790 0.779 0.413 Valid e. Fasilitas pendukung keagamaan bagi mahasiswa internasional 0.799 0.920 0.905 0.413 Valid f. Fasilitas medis 0.653 0.721 0.782 0.413 Valid g. Kegiatan/organisasi mahasiswa 0.765 0.834 0.835 0.413 Valid h. Fsilitas olahraga 0.699 0.720 0.780 0.413 Valid i. Akomodasi mahasiswa 0.837 0.960 0.948 0.413 Valid

2 Competence Dosen (Lecturer) a. Rasio perbandingan jumlah dosen dengan mahasiswa asing. 0.711 0.864 0.821 0.413 Valid b. Rasio kualifikasi dosen S2, S3, Guru Besar atau Profesor. 0.704 0.846 0.800 0.413 Valid c. Kemampuan dosen dalam penguasaan bahan ajar secara penuh dan metode

pengajaran baik pedagogis dan metodis (Kompetensi profesional dosen). 0.710 0.852 0.884 0.413 Valid

d. Relevansi pengetahuan dan/atau bahan ajar dengan fenomena yang sedang terjadi (up to date).

0.706 0.882 0.950 0.413 Valid

e. Kemampuan mengajar (Kompetensi pedagogis dosen). 0.772 0.839 0.848 0.413 Valid f. Potensi-potensi psikologis dosen untuk tugas-tugas kependidikan, seperti

kebutuhan untuk berprestasi, bekerja, berubah, dan otonom (Kompetensi kepribadian).

0.784 0.836 0.824 0.413 Valid

Staf administrasi (Staff) a. Rasio perbandingan jumlah staf administrasi dengan mahasiswa asing. 0.774 0.833 0.731 0.413 Valid

b. Kemampuan staf bekerja dalam tim, pelayanan prima, berkomunikasi efektif, dan membangun hubungan kerja (Kompetensi sosial).

0.884 0.826 0.883 0.413 Valid

Page 20: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

105

NO ITEM rhitung rtabel Ket

KINERJA HARAPAN KEPENTINGAN c. Potensi-potensi staf seperti etos kerja, fleksibilitas, ketelitian, kedisiplinan, kreatif

dan inovasi, integritas dan tanggung jawab (Kompetensi kepribadian). 0.859 0.896 0.928 0.413 Valid

3 Attitude Dosen (Lecturer) a. Kesopanan dan kerapihan dosen. 0.809 0.918 0.881 0.413 Valid b. Menghormati dan menghargai mahasiswa asing secara wajar. 0.929 0.906 0.931 0.413 Valid c. Rasa tanggung jawab yang besar demi masa depan mahasiswanya. 0.860 0.894 0.913 0.413 Valid d. Bersikap sabar dalam mehadapi mahasiswanya tanpa menggunakan emosi dalam

bertindak. 0.917 0.832 0.812 0.413 Valid

e. Saat mengajar dosen berbicara dan/atau bersuara dengan jelas. 0.811 0.833 0.883 0.413 Valid f. Menciptakan suasana kelas yang baik. 0.897 0.866 0.897 0.413 Valid g. Kesediaan dosen memberikan bimbingan dan saran pada mahasiswa asing 0.836 0.859 0.889 0.413 Valid h. Kesediaan dosen untuk membantu, bergaul dan melayani mahasiswa asing yang

berhubungan dengan pekerjaan dosen. 0.896 0.878 0.790 0.413 Valid

Staf administrasi (Staff) a. Kemampuan menyenangkan mahasiswa asing melalui kesopansantunan yang baik

dan kerapihan. 0.862 0.884 0.863 0.413 Valid

b. Menghormati dan menghargai mahasiswa asing secara wajar. 0.926 0.920 0.896 0.413 Valid c. Rasa tanggung jawab yang besar dan memberikan keyakinan pada mahasiswa

asing atas jasa atau layanan universitas. 0.841 0.900 0.824 0.413 Valid

d. Berkomunikasi dengan bijaksana dalan melakukan sesuatu dengan benar pada saat yang tepat

0.847 0.947 0.938 0.413 Valid

e. Kemampuan staf memahami kebutuhan mahasiswa asing. 0.882 0.893 0.918 0.413 Valid f. Kesediaan staf memberikan bimbingan dan saran pada mahasiswa asing. 0.875 0.920 0.897 0.413 Valid g. Kesediaan staf untuk membantu, bergaul dan melayani mahasiswa asing yang

berhubungan dengan pekerjaan staf. 0.873 0.897 0.877 0.413 Valid

4 Content Layanan akademik (Academic services) a. Relevansi kurikulum dengan kebutuhan dan keinginan mahasiswa. 0.857 0.833 0.844 0.413 Valid b. Layanan pembelajaran tatap muka. 0.906 0.919 0.865 0.413 Valid c. Layanan pembelajaran tugas terstruktur dan/atau mandiri. 0.903 0.849 0.808 0.413 Valid

Page 21: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

106

NO ITEM rhitung rtabel Ket

KINERJA HARAPAN KEPENTINGAN d. Layanan pembelajaran di luar kelas. 0.661 0.709 0.844 0.413 Valid e. Pemantapan, try out, program pamong, dan sebagainya. 0.770 0.872 0.918 0.413 Valid Layanan administrasi (Administration service) a. Ketersediaan layanan kedatangan mahasiswa asing (pick up service) dan

kepulangan. 0.831 0.844 0.851 0.413 Valid

b. Ketersediaan pembuatan dokumen mahasiswa asing seperti paspor, visa, asuransi kesehatan, rekening bank, dan police report.

0.842 0.783 0.861 0.413 Valid

c. Layanan administrasi akademik, kemahasiswaan dan keuangan. 0.870 0.860 0.829 0.413 Valid 5 Delivery Layanan akademik (Academic services) a. Ketepatan waktu penyampaian materi perkuliahan. 0.946 0.968 0.981 0.413 Valid b. Konsistensi penyampaian materi perkuliahan. 0.952 0.961 0.974 0.413 Valid c. Ketepatan dan keadilan mengevaluasi hasil belajar. 0.884 0.957 0.974 0.413 Valid Layanan administrasi (Administration service) a. Ketepatan waktu penyampaian layanan administrasi. 0.934 0.982 0.955 0.413 Valid b. Konsistensi penyampaian layanan administrasi. 0.862 0.925 0.901 0.413 Valid c. Ketepatan/ketelitian dalam setiap layanan yang diberikan. 0.932 0.917 0.968 0.413 Valid

6 Reliability a. Kemampuan menjaga kepercayaan. 0.950 0.981 0.937 0.413 Valid b. Ketepatan menepati janji agar sesuai dengan tujuan. 0.907 0.974 0.974 0.413 Valid c. Kemampuan menangani keluhan dan pemecahan masalah. 0.945 0.970 0.969 0.413 Valid

7 Kognitif a. Paper/makalah penelitian dosen banyak dipublikasikan secara internasional. 0.828 0.413 Valid b. Dosen banyak yang berasal dari luar negeri yang mengajar di universitas. 0.494 0.413 Valid c. Proses belajar mengajar yang ditawarkan sangat baik. 0.723 0.413 Valid d. Universitas telah dikenal secara internasional dengan baik. 0.877 0.413 Valid e. Memiliki ranking atau peringkat keunggulan dalam bidang khusus. 0.773 0.413 Valid f. Universitas memiliki layanan pendukung bimbingan karir yang baik. 0.924 0.413 Valid g. Universitas memiliki sumber daya yang baik bagi siswa (seperti peralatan

komputer, perpustakaan, transportasi, dll). 0.908 0.413 Valid

Page 22: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

107

NO ITEM rhitung rtabel Ket

KINERJA HARAPAN KEPENTINGAN h. Universitas memiliki program akademik/departemen/sekolah yang dikenal secara

internasional. 0.786 0.413 Valid

i. Banyaknya mahasiswa internasional. 0.838 0.413 Valid j. Mahasiswa banyak yang mengikuti pertukaran mahasiswa dengan universitas lain

dari luar negeri. 0.707 0.413 Valid

k. Program untuk masuk universitas yang diselenggarakan tidak sulit (seperti double degree, fullbright, sandwich, dll).

0.787 0.413 Valid

l. Universitas berpengalaman dalam menyelenggarakan program-program internasional.

0.785 0.413 Valid

8 Afektif a. Keinginan untuk mengikuti program-program seperti double degree, fullbright,

sandwich, dan lain-lain di universitas. 0.847 0.413 Valid

b. Penilaian terhadap universitas ini di tingkat internasional. 0.807 0.413 Valid c. Apresiasi anda terhadap universitas ini. 0.776 0.413 Valid d. Kemampuan anda berinteraksi dengan lingkungan sosial dan budaya di

universitas ini. 0.740 0.413 Valid

Page 23: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

108

3.2.6.2 Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen

tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan

menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabel artinya dapat dipercaya,

jadi dapat diandalkan.

Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data

karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukkan tingkat

keterandalan tertentu (Suharsimi Arikunto, 2006:178).

Pengujian reliabilitas instrumen dengan rentang skor antara 1-5

menggunakan rumus Cronbach alpha, yaitu:

−= ∑

2

2

11 11 t

b

kk

σ)(

(Husein Umar, 2002:146)

Keterangan: r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan

2tσ = Varians total

∑ 2bσ = Jumlah varian butir

Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varian tiap

butir, kemudian jumlahkan, seperti berikut ini:

( )

nn

XX∑∑

=

22

σ (Husein Umar, 2002:147)

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Jika koefisian internal seluruh item rhitung ≥ r tabel dengan tingkat kesalahan 5%

maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

1) Jika koefisian internal seluruh item rhitung ≤ r tabel dengan tingkat kesalahan 5%

maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Perhitungan validitas dan reliabilitas pertanyaan dilakukan dengan bantuan

program aplikasi SPSS 17 for windows. Adapun langkah-langkah menggunakan

SPSS 17 for Windows sebagai berikut:

Page 24: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

109

1) Memasukkan data variabel X dan variabel Y setiap item jawaban responden

atas nomor item pada data view.

2) Klik variabel view, lalu isi kolom name dengan variabel-variabel penelitian

(misalnya X, Y) width, decimal, label (isi dengan nama-nama atas variabel

penelitian), coloum, align, (left, center, right, justify) dan isi juga kolom

measure (skala: ordinal).

3) Kembali ke data view, lalu klik analyze pada toolbar pilih Reliability Analize

4) Pindahkan variabel yang akan diuji atau klik Alpha, OK.

Dihasilkan output, apakah data tersebut valid serta reliabel atau tidak dengan

membandingkan data hitung dengan data tabel.

TABEL 3.7

REKAPITULASI RELIABILITAS

NO ITEM rhitung Alpha (Cronbach’s alpha)

rtabel Ket KINERJA HARAPAN KEPENTINGAN

1 Tangible 0.852 0.916 0.924 0.70 Reliabel 2 Competence 0.912 0.951 0.952 0.70 Reliabel 3 Attitude 0.977 0.980 0.978 0.70 Reliabel 4 Content 0.932 0.931 0.942 0.70 Reliabel 5 Delivery 0.962 0.978 0.982 0.70 Reliabel 6 Reliability 0.917 0.972 0.949 0.70 Reliabel 7 Kognitif 0.942 0.70 Reliabel 8 Afektif 0.804 0.70 Reliabel

(Sumber: Hasil pengolahan data)

Jika Cα ≥ 0,70 diindikasikan model pengukuran (instrumen pengukuran)

memiliki reliabilitas internal yang memadai dalam mengukur konstruk yang

diteliti (Hair, Anderson, Tatham & Black, 1998: 88). Berdasarkan koefisien

Cronbach’s alpha pada tabel 3.7 yang lebih besar dari 0,70 maka hal tersebut

mengindikasikan, instrumen pengukuran reliabel dalam mengukur konstruk yang

diteliti.

3.2.7 Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Structural Equation Modelling (SEM). SEM merupakan teknik multivariat

yang mengkombinasikan aspek regresi berganda dan analisis faktor untuk

mengstimasi serangkaian hubungan ketergantungan secara simultan (Hair et al,

1998). SEM adalah metode analisis data multivariat yang bertujuan menguji

Page 25: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

110

model pengukuran dan model struktural variabel laten (Kusnendi, 2007:270). Tiga

karakteristik utama SEM antara lain:

1. SEM merupakan kombinasi teknik analisis data multivariat interdependensi dan dependensi yaitu analisis faktor konfirmatori dan analisis jalur

2. Variabel yang dianalisis adalah variabel laten (konstruk) yaitu varaibel yang tidak dapat diobservasi langsung (unobservable) tetapi diukur melalui indikator-indikator terukur atau varaibel manifes

3. SEM bertujuan bukan untuk menghasilkan model melainkan menguji atau mengkonfirmasikan model berbasis teori yaitu model pengukuran dan model struktural.

Dengan demikian, paling tidak ada dua masalah penelitian yang hendak

dijawab melalui SEM sebagai berikut (Kusnendi, 2007:271):

1. Masalah penelitian deskriptif (model pengukuran), berkenaan dengan deskripsi atau mengkonfirmasikan secara empiris kesesuaian model konstruk atau “theoritical or hypothetical construct” (Joreskog & Sorbom, 1993:15) dilihat menurut indikator-indikator yang dikonsepsikan sebagai manifes dari konstruk tersebut.

2. Masalah penelitian eksplanasi (model struktural), menjelaskan hubungan kausal antarvariabel laten. Yang dianalisis SEM adalah hubungan kausal antara varaibel laten (unobserved variable) dan bukan antara varaibel manifes atau antarvariabel indikator (observed variable. Hal inilah yang membedakan SEM dengan analisis jalur sebagaimana ditegaskan Schumacjer dan Lomax (1996:55) bahwa “SEM therefore differ from path analysis models in that use latent variablesrather than observed variables and combine a measurement models with a structural model to subtantiate theory”

Keunggulan teknik analisis SEM bila dibandingkan dengan teknik analisis

data multivariat dipendensi lainnya sebagai berikut: (1) SEM merupakan

kombinasi secara kompak dua metode analisis data multivariat, yaitu analisis

faktor konfirmatori dan analisis jalur, (2) SEM mampu mengevaluasi kualitas

data, khususnya berkenaan dengan masalah reliabilitas pengukuran variabel laten

yang diteliti, dan (3) SEM mampu menganalisis model pengukuran dan model

struktural secara simultan.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan program AMOS versi

4 untuk menganalisis hubungan kausalitas dalam model struktural yang diusulkan.

Menurut Kusnendi (2007:279) aplikasi SEM dilakukan dengan mengikuti

prosedur tertentu, yaitu:

Page 26: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

111

1. Spesifikasi model. Merumuskan model berbasis teori sehingga dapat

diidentifikasi variabel laten eksogen endogen, argumen teoritis hubungan

kausal antarvariabel laten, serta indikator-indikator atau variabel manifes

eksogen dan endogen.

2. Menerjemahkan model menjadi diagram jalur. Tergambarkan dengan jelas

setting atau adegan hubungan antarvariabel laten serta adegan model

pengukuran

3. Mengkonversi diagram jalur menjadi persamaan. Dapat diidentifikasi jumlah

parameter yang akan diestimasi.

4. Identifikasi model. Dapat ditentukan apakah model bersifat under, just atau

over identified

5. Estimasi parameter model. Memilih data input, metode estimasi, dan strategi

estimasi parameter model.

6. Menguji model. Pendekatan dua tahap yaitu uji model pengukuran kemudian

uji basic atau hybdrid model (integrasi model struktural dan model

pengukuran)

7. Perbaikan model dan interpretasi hasil. Modifikasi model didasarkan

justifikasi teoritis tertentu. Interpretasi hasil dilakukan dalam rangka

menjawab masalah penelitian yang diajukan.

Dalam estimasi dan pengujian model struktural, ada beberapa hal yang

harus diperhatikan sebelum melakukan pengujian model struktural dengan

pendekatan SEM, yaitu:

1. Asumsi Kecukupan Sampel

Menurut Ferdinand (2002:51-54) bahwa di antara variabel laten eksogen tidak

ada multikolinieritas sempurna, dan ukuran sampel minimal adalah 100 atau 5

sampai 10 responden untuk setiap parameter yang akan diestimasi. Pendapat

lainnya dikemukakan oleh Hair, Anderson, Tatham dan Black (1998) serta

Ghozali (2004) yang menyatakan bahwa ukuran sampel minimal untuk

aplikasi SEM adalah 100 sampai 200 dengan syarat asumsi normalitas data

terpenuhi.

Page 27: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

112

2. Asumsi Normalitas

Dalam SEM terutama bila diestimasi dengan teknik maximum likelihood

mensyaratkan sebaiknya asumsi normalitas pada data terpenuhi. Untuk

menguji asumsi normalitas maka digunakan nilai z statistik untuk skewness

dan kurtosisnya. Curran et al., dalam Ghozali dan Fuad (2008) membagi

distribusi data menjadi 3 bagian, yaitu:

a. Normal jika nilai skewness kurang dari 2 dan nilai kurtosis kurang

dari 7.

b. Moderately non-normal, yaitu besarnya data yang tidak normal adalah

sedang. Nilai skewness antara 2 sampai 3 dan nilai kurtosis antara 7

sampai 21.

c. Extremely non-normal, yaitu distribusi data yang tidak normal sangat

besar dimana nilai skeweness diatas 3 dan nilai kurtosis diatas 21.

3. Asumsi Outliers

Outliers adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik

yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan

muncul dalam bentuk nilai ekstrim, baik untuk sebuah variabel tunggal

atau variabel kombinasi (Hair et al. dalam Ferdinand, 2002:97). Dalam

analisis multivarariate adanya outliers dapat diuji dengan statistik Chi

Square terhadap nilai mahalanobis distance square pada tingkat

signifikansi 0,001 dengan degree of freedom sejumlah variabel yang

digunakan dalam penelitian (Ferdinand, 2002: 103), dalam hal ini variabel

yang dimaksud jumlah item pengukuran pada model, bila terdapat

observasi yang mempunyai nilai mahalanobis distance square yang lebih

besar dari Chi Square maka observasi tersebut dikeluarkan dari analisis.

Umumnya perlakuan terhadap outliers adalah dengan mengeluarkannya dari

data dan tidak diikutsertakan dalam perhitungan berikutnya. Bila tidak

terdapat alas an khusus untuk mengeluarkan outliers, maka observasi dapat

diikutsertakan dalam analisis selanjutnya. Evaluasi otuliers ini dilakukan

dengan bantuan program komputer AMOS 4.01.

Page 28: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

113

4. Evaluasi atas kriteria goodness of fit

Dalam analisis ini SEM, tidak ada uji statistik tunggal untuk menguji

hipotesis mengenai model (Hair et al., 1998), tetapi berbagai fit index yang

digunakan untuk mengukur derajat kesesuaian antara model yang

disajikan dan data yang disajikan. Menurut Kusnendi (2008:29) beberapa

ukuran goodness of fit (GFT) model-model persamaan struktural antara lain:

a. Chi Square (χ²)

Chi Square merupakan uji kesesuaian model berbasis maximum

likelihood (ML). Diharapkan nilainya rendah sehingga diperoleh nilai P

(probability) yang tinggi melebihi 0,005. Nilai χ² = 0 dan nilai P = 1,

mengindikasikan model adalah saturated atau perfect fit.

Tujuan analisis ini adalah mengembangkan dan menguji apakah sebuah

model yang sesuai dengan data. Chi Square sangat bersifat sensitif

terhadap sampel yang terlalu kecil maupun yang terlalu besar. Oleh

karenanya pengujian ini perlu dilengkapi dengan alat uji lainnya. Nilai

Chi squares merupakan ukuran mengenai buruknya fit suatu model.

b. Goodness Of Fit Indeks (GFI)

GFI merupakan ukuran kesesuaian model secara deskriptif. GFI

merupakan indek yang menggambarkan tingkat kesesuaian model secara

keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat dari model yang

diprediksi dibandingkan data yang sebenarnya. Nilai GFI ≥ 0,90

mengisyaratkan model yang diuji memiliki kesesuaian yang baik.

c. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA)

RMSEA merupakan nilai aproksimasi akar rata-rata kuadrat error.

RMSEA merupakan ukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan

statistic chi square menolak model dengan jumlah sampel yang besar.

Nilai RMSEA antara 0,05 dan 0,08 mengindikasikan indeks yang

baik untuk menerima kesesuaian sebuah model.

Page 29: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

114

d. Adjusted Goodness Fit Of Index (AGFI)

Indeks ini merupakan pengembangan dari Goodness Fit Of Index (GFI)

yang telah disesuaikan dengan ratio dari degree of freedom. Analog

dengan R2 pada regresi berganda. Nilai yang direkomendasikan adalah

AFGI ≥ 0,90, semakin besar nilai AFGI maka semakin baik

kesesuaian yang dimiliki model.

e. Normed Fit Index (NFI)

NFI merupakan ukuran perbandingan antara proposed model dan null

model atau ukuran kesesuaian model dengan basis komparatif terhadap

base line atau model null. Model null umumnya merupakan suatu model

yang menyatakan bahwa antara variabel eksogen yang terdapat dalam

model yang diestimasi tidak saling berhubungan. Menurut ukuran ini

model dikatakan fit jika NFI ≥ 0,90. NFI = 90 artinya model diindikasikan

90% lebih baik jika dibandingkan dengan model null-nya.

f. Comparative Fit Index (CFI)

CFI merupakan ukuran kesesuaian model berbasis komparatif dengan

model null. CFI nilainya berkisar antara 0,0 sampai 1,0. CFI ≥ 0,90

model fit dengan data.

CFI merupakan indeks kesesuaian incremental. Besaran indeks ini

adalah dalam rentang 0 sampai 1 dan nilai yang mendekati 1

mengindikasikan model memiliki tingkat kesesuaian yang baik. Indeks

ini sangat dianjurkan untuk dipakai karena indeks ini relatif tidak

sensitif terhadap besarnya sampel dan kurang dipengaruhi oleh

kerumitan model.

g. Tucker Lewis Index (TLI)

TLI merupakan ukuran kesesuaian model sebagai koreksi terhadap

ukuran NFI. TLI merupakan indeks kesesuaian incremental yang

membandingkan model yang diuji dengan baseline model. TLI

digunakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat

kompleksitas model. Nilai penerimaan yang direkomendasikan adalah

nilai TLI ≥ 0,90 (NFI ≥ 0,90 model fit). TLI merupakan indeks yang

kurang dipengaruhi oleh ukuran sampel.

Page 30: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/9447/4/t_mmb_0907785_chapter3.pdfmengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat ... sosiologi maupun

115

h. Normed Chi Square (CMIN/DF)

NCS atau CMIN/DF merupakan ukuran kesesuaian parsimoni sebagai

rasio antara nilai statistik chi-squre dengan derajat bebasnya. CMIN/DF

adalah ukuran yang diperoleh dari nilai chi square dibagi dengan degree

of freedom. Indeks ini merupakan indeks kesesuaian parsimonius yang

mengukur hubungan goodness of fit model dan jumlah-jumlah koefisien

estimasi yang diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian.

Nilai NCS atau CMIN/DF ≤ 2 mengindikasikan model fit dengan data.

Artinya, semakin parsimoni model yang diusulkan dibandingkan dengan

model alternatif.

i. Parsimonious Normed Fit Index (PNFI) dan Akaike Information Criterion

(AIC)

Dua ukuran yang paling umum digunakan untuk menguji kesesuaian

parsimoni. Semakin tinggi nilai PNFI atau semakin rendah nilai AIC

semakin fit model yang diusulkan. Artinya, model yang diusulkan lebih

parsimoni dibandingkan dengan model alternatif.