31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Sumogawe 01, beralamat di Jl. Pangeran Diponegoro km.1 Sumogawe, desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilakukan dengan cara berkolaborasi dengan guru kelas yang mengajar mata pelajaran IPA. Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan Maret, April, Mei 2016, dengan tahap-tahap sebagai berikut: identifikasi masalah pembelajaran di SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, penyusunan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, dan pelaporan hasil penelitian. 3.1.2 Karakteristik Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa sebanyak 36 siswa dari jumlah siswa tersebut terdiri dari 16 siswa perempuan, dan 20 siswa laki-laki. Semua siswa dalam kondisi normal dan berasal dari latar belakang yang berbeda- beda. 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas atau independen dan variabel terikat atau dependen. Variabel bebas sering disimbolkan dengan Variabel X dan variabel terikat sering disimbolkan dengan variabel Y. Variabel-variabel tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran CTL (X) b) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Hasil Belajar IPA pada
20
Embed
BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11141/3/T1_292012580_BAB... · Presentasi hasil diskusi dan penarikan kesimpulan. ... kelebihan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
3.1.1 Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Sumogawe 01, beralamat
di Jl. Pangeran Diponegoro km.1 Sumogawe, desa Sumogawe, Kecamatan
Getasan, Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilakukan dengan cara berkolaborasi
dengan guru kelas yang mengajar mata pelajaran IPA.
Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan Maret,
April, Mei 2016, dengan tahap-tahap sebagai berikut: identifikasi masalah
pembelajaran di SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang,
penyusunan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, dan pelaporan hasil
penelitian.
3.1.2 Karakteristik Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan
Getasan Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa sebanyak 36 siswa dari
jumlah siswa tersebut terdiri dari 16 siswa perempuan, dan 20 siswa laki-laki.
Semua siswa dalam kondisi normal dan berasal dari latar belakang yang berbeda-
beda.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1 Variabel Penelitian
Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas atau
independen dan variabel terikat atau dependen. Variabel bebas sering disimbolkan
dengan Variabel X dan variabel terikat sering disimbolkan dengan variabel Y.
Variabel-variabel tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran
CTL (X)
b) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel
bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Hasil Belajar IPA pada
32
materi Sumber Daya Alam dan Teknologi siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang (Y).
3.2.2 Hubungan Antar Variabel
Hubungan antar variabel tersebut adalah sebagai berikut : variabel bebas
yaitu model pembelajaran CTL adalah variabel yang mempengaruhi variabel
terikat yaitu hasil belajar IPA siswa Kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan
Getasan Kabupaten Semarang di pengaruhi oleh model pembelajaran CTL.
3.2.3 Definisi Operasional
3.1.3.1 Model Pembelajaran CTL
Model pembelajaran CTL adalah model pembelajaran dimana guru
menghadirkan dunia nyata kedalam kelas, dengan cara guru mengaitkan materi
pelajaran yang akan di sampaikan dengan pengetahuan yang dimiliki siswa.
Model pembelajaran CTL ini dapat membantu mengembangkan pemikiran siswa
secara luas, membantu siswa dalam pemahaman konsep pemecahan masalah
sehingga siswa mengalami pembelajaran dengan penalaran siswa itu sendiri,
terutama dalam pelajaran IPA siswa secara aktif membangun pengetahuan melalui
pengalamannya, serta mendorong siswa untuk membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
3.1.3.2 Hasil Belajar IPA
Hasil belajar IPA adalah upaya untuk menanamkan rasa ingin tahu
terhadap ilmu pengetahuan berupa teknologi dan mengembangkan rasa ingin tahu
siswa terhadap alam sekitar, karena IPA berhubungan erat dengan teknologi dan
alam sekitar. Selain itu hasil belajar IPA juga melatih kemampuan berpikir siswa
dalam memecahkan masalah yang dihadapai siswa dan bagaimana keputusan
memecahkan masalah yang dihadapi siswa, sehingga siswa dapat menerapkannya
dalam kehidupan nyata dilingkungannya. Hasil belajar IPA dalam penelitian ini
diukur menggunakan tes (evaluasi), yang berupa butiran soal-soal yang dikerjakan
oleh siswa.
3. 3 Jenis Penelitian dan Rencana Tindakan
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian PTK
memiliki tujuan untuk mengkaji, merefleksi secara kritis segala realitas, kendala,
33
problematika dan implikasi dari kegiatan belajar dengan pendekatan tindakan
kelas (siklus belajar), yang diterapkan dalam pembelajaran IPA di kelas 4 SDN
Sumogawe 01 Kecamatan Getasan semester 2 tahun ajaran 2015/2016.
Rencana tindakan dalam penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 (Dua)
siklus dan direncanakan akan dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai
berikut: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun desain penelitian
tindakan yang direncanakan, dapat digambar melalui bagan di bawah ini.
Gambar 2: Desain PTK Model Kurt Lewin (Arikunto, 2009: 16)
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Perencanaan
SIKLUS 1
Pengamatan
SIKLUS 2
Perencanaan
Refleksi
Refleksi
Pengamatan
Hasil Belajar IPA
34
3.3.1 Siklus 1
3.3.1.1 Perencanaan (planning)
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapakan
model pembelajaran CTL pada mata pelajaran IPA materi sumber daya alam
dan teknologi dan materi pokok pembahasan tentang dampak pengambilan
bahan alam terhadap lingkungan.
b. Mempersiapkan media pembelajaran tentang:
Gambar tentang dampak pengambilan bahan alam terhadap lingkungan.
Kegiatan manusia yang merusak lingkungan alam.
c. Menyusun lembar observasi guru dan siswa.
d. Observasi.
3.3.1.2 Tindakan (action)
Pada tahap tindakan ini guru menyampaikan materi pelajaran kepada
siswa sesuai dengan model pembelajaran CTL. Adapun kegiatan yang dilakukan
pada tahap tindakan adalah:
Tabel 4
Tahap Tindakan Siklus 1
Kegiatan Awal Alokasi
Waktu
1. Guru membuka pelajaran dengan doa.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3. Guru memberikan motivasi dan appersepsi kepada siswa.
15 Menit
Kegiatan Inti
50 Menit
4. Guru menyampaikan pelajaran IPA dengan menggunakan model
pembelajaran CTL.
5. Guru manampilkan video tentang kerusakan kelestarian
lingkungan.
6. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan
tanggapan terhadap video yang sudah disaksikan dengan
35
pengetahuannya sendiri.
7. Guru menampilkan gambar tentang dampak pengambilan bahan
alam terhadap kelestarian lingkungan.
8. Siswa di minta untuk menyebutkan contoh dampak negatif dari
pengambilan bahan alam terhadap lingkungan.
9. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa, terkait dampak
pengambilan bahan alam terhadap lingkungan.
10. Guru membagi siswa kedalam kelompok secara acak.
11. Siswa mengerjakan tugas kelompok dengan mengamati serta
mencari solusi mengenai kerusakan alam dan lingkungan.
12. Guru membimbing siswa untuk bekerja sama dalam kelompoknya,
dalam berbagi ide dan pengetahuan.
13. Guru membimbing siswa dalam merumuskan hipotesis dari
masalah yang di hadapi siswa, sesuai meteri pelajaran.
14. Presentasi hasil diskusi dan penarikan kesimpulan.
15. Guru mengukur kemampuan siswa melalui lembar evaluasi.
Penutup
10 Menit
16. Menyimpulkan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran
CTL.
17. Melakukan observasi pada pembelajaran CTL.
18. Guru menutup pelajaran dengan doa.
3.3.1.3 Observasi (observasing)
Observasi yang dilakukan pada siklus I ini diamati oleh 3 observer.
Observer mengamati bagaimana jalannya proses pembelajaran dan perhatian
dipusatkan pada kegiatan guru dalam menerapkan pembelajaran, dengan
menggunakan model pembelajaran CTL termasuk hasil yang dicapai oleh siswa.
3.3.1.4 Refleksi (reflecting)
Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes yang didapat oleh
siswa. Refleksi pada siklus 1 dilakukan setelah tahap observasi selesai dilakukan.
Refleksi pada siklus 1 ini dilakukan untuk mengetahui dan mencatat semua
36
kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada siklus 1, sehingga dapat dilakukan
perbaikan pada tahap selanjutnya yaitu siklus 2.
3.3.2 Siklus 2
Berdasarkan analisis pada siklus 1, maka perencanaan pembelajaran pada
siklus 2 adalah sebagai berikut:
3.3.2.1 Perencanaan (planning)
a. Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada
siklus 1.
b. Menentukan indikator pencapaian hasil belajar.
c. Merancang kembali skenario pembelajaran, untuk mengembangkan
program siklus 2.
3.3.2.2 Tindakan (action)
Pelaksanaan tindakan pada siklus 2, merupakan pelaksanaan tindakan yang
mengacu pada perbaikan-perbaikan, hasil tindakan pada siklus 1.
Tabel 5
Tahap Tindakan Siklus 2
Kegiatan Awal Alokasi
Waktu
1. Guru membuka pelajaran dengan doa.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3. Guru memberikan motivasi dan appersepsi kepada siswa.
15 Menit
Kegiatan Inti
50 Menit
4. Guru menyampaikan pelajaran IPA dengan menggunakan model
pembelajaran CTL.
5. Guru manampilkan video tentang teknologi yang di gunakan untuk
pengelolaan sumber daya alam.
6. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan
tanggapan terhadap video yang sudah disaksikan dengan
pengetahuannya sendiri.
7. Guru menampilkan gambar tentang manfaat teknologi terhadap
pengelolaan sumber daya alam.
37
8. Siswa di minta untuk menyebutkan contoh-contoh kemajuan
teknologi terhadap pengelolaan sumber daya alam.
9. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa, terkait teknologi dan
sumber daya alam.
10. Guru membagi siswa kedalam kelompok secara acak.
11. Siswa mengerjakan tugas kelompok dengan mengamati dan
mencari solusi tentang pengelolaan sumber daya alam yang
menggunakan teknologi dan tidak menggunakan teknologi atau
secara manual.
12. Guru membimbing siswa untuk bekerja sama dalam kelompoknya,
dalam berbagi ide dan pengetahuan.
13. Guru membimbing siswa dalam merumuskan hipotesis dari
masalah yang di hadapi siswa, sesuai meteri pelajaran.
14. Presentasi hasil diskusi dan penarikan kesimpulan.
15. Guru mengukur kemampuan siswa melalui lembar evaluasi.
Penutup
10 Menit
16. Menyimpulkan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran
CTL.
17. Melakukan observasi pada pembelajaran CTL.
18. Guru menutup pelajaran dengan doa.
3.3.2.3 Observasi (observasing)
Pada siklus 2, selama proses observasi berlangsung diamati oleh 2
observer. Observasi pada penelitian ini dilakukan terhadap proses kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL.
a) Melaksanakan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan.
b) Menilai hasil tindakan sesuai dengan format penilaian yang sudah dibuat.
c) Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran untuk mengetahui
kelebihan dan kelemahan sewaktu mengajar.
38
3.3.2.4 Refleksi (reflecting)
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap proses kegiatan
pembelajaran. Refleksi dilakukan melalui hasil pengamatan yang telah dilakukan
oleh observer, atas keterlaksanaan tindakan guru kelas dalam proses pembelajaran
yang sesuai dengan model pembelajaran CTL. Hasil refleksi dari siklus 2 ini
dianalisis untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang menghambat proses
pembelajaran, setelah hasil observasi diketahui guru dapat melakuakn perbaikan
dari kekurangan-kekurangan tersebut, sehingga dapat memenuhi pencapaian hasil
belajar IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan.
3.4 Data dan Cara Pengumpulanya
3.4.1 Cara Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk
mengetahui peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Sumogawe
01 Kecamatan Getasan pada mata pelajaran IPA setelah memperoleh tindakan,
adalah:
3.4.1.1 Observasi
Observasi digunakan untuk mengamati keterlaksanaan kegiatan
pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran CTL. Observasi
dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat
(guru kelas) melihat sekaligus mengamati secara langsung kemudian
mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya saat
proses belajar mengajar berlangsung.
3.4.1.2 Tes
Tes digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan
siswa selama proses belajar, sehingga peneliti dapat merencanakan
tindakan yang akan diambil dalam memperbaiki pembelajaran. Pemberian
tindakan dilakukan melalui 2 (dua) siklus, sedangkan evaluasi dilakukan
diakhir siklus untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada setiap siklus.
39
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
3.4.2.1 Lembar Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang di lakukan
observer untuk mengukur kinerja guru dan untuk mengamati aktivitas
belajar siswa dalam penerapan model pembelajaran CTL. Untuk
mendapatkan data observasi yang valid peneliti menggunakan angket.
Adapun kisi-kisi observasi adalah sebagai berikut:
Tabel 6
Kisi – Kisi Lembar Observasi Guru Melalui Penerapan
Model Pembelajaran CTL
No Aspek yang diamati Ya Tidak
Kegiatan Awal
1 Membuka pelajaran dengan doa
2 Melakukan absensi terhadap kehadiran siswa
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran
4 Memberikan motivasi kepada siswa
5 Memberikan appersepsi
6 Terdapat 80% dari jumlah siswa yang merespon appersepsi
yang diberikan guru
Kegiatan Inti
7 Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan
8 Guru memberikan hubungan antara materi pokok dengan
dunia nyata.
9
Guru menjelaskan materi dengan menampilkan contoh
gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran sumber
daya alam dan teknologi
10 Terdapat 80% dari jumlah siswa memperhatikan penjelasan
guru
11 Guru melakukan tanya jawab mengenai materi pelajaran
sumber daya alam dan teknologi
40
12 Terdapat 80% dari jumlah siswa aktif melakukan tanya
jawab mengenai materi pelajaran
13 Adanya interaksi positif antara guru dan siswa, serta siswa
dengan siswa.
14
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengeluarakan pendapat mengenai penjelasan guru tentang
materi pelajaran sumber daya alam dan teknologi.
15 Guru menanggapi dan membenarkan pendapat dari siswa
16
Guru memfasilitasi siswa dan membagi siswa kedalam
kelompok belajar dengan masing-masing anggota
kelompok 4 siswa.
17
Guru menjelaskan kepada setiap kelompok bagaimana
caranya untuk saling bekerja sama dalam kelompok untuk
memecahkan masalah yang di hadapi siswa secara efekstif
dan efisien
18 Guru memfasilitasi siswa untuk berdiskusi dan bekerja
sama dengan anggota kelompok.
19 Guru memfasilitasi siswa untuk memberi tanggapan dari
hasil presentasi kelompok temannya.
20 Terdapat 80% dari jumlah siswa yang memberikan
tanggapan kepada kelompok temannya
21 Guru memberi pujian bagi setiap kelompok.
22 Guru memberi penguatan kepada siswa mengenai pelajaran
yang sudah di sampaikan.
23 Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa
Penutup
24 Guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai
pembelajaran IPA tentang sumber daya alam dan
teknologi.
25 Menutup pelajaran dengan doa
Jumlah
41
Persentase
Data hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru dalam menerapkan
model pembelajaran CTL dalam pembelajaran dinilai dengan rumus dibawah ini:
Dengan kriteria nilai : > 86% = Baik sekali
70 – 85% = Baik
55 – 69% = Cukup baik
< 54% = Kurang
Lembar observasi aktivita siswa digunakan untuk mengamati aktivitas
siswa dalam penerapan pembelajaran IPA melalui model pembelajaran CTL yang
dilakukan oleh guru. Adapun kisi-kisi lembar observasi aktivitas siswa dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 7
Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Aspek Indikator Ya Tidak
Keaktifan
1. Aktif memperhatikan appersepsi guru.
2. Aktif memperhatikan penjelasan guru.
3. Aktif menjawab pertanyaan guru.
4. Aktif memberikan ide.
Keberanian
5. Rasa ingin tahu dan keberanian siswa.
6. Berani mengajukan pertanyaan yang belum
dimengerti.
7. Memiliki keberanian untuk memberi
tanggapan terhadap hasil kerja kelompok
temannya.
Kerjasama
8. Kerjasama mengerjakan tugas-tugas
kelompok.
9. Berkerja sama dalam tugas-tugas kelompok
dalam memberikan pendapat.
42
Bertanya 10. Mengajukan pertanyaan dengan sopan.
11. Bertanya tentang materi yang kurang jelas.
Kemauan 12. Mampu membuat kesimpulan pembelajaran.
Jumlah
Persentase
Data hasil observasi pembelajaran yang dilakukan siswa dalam mengikuti
model pembelajaran CTL dalam pembelajaran dinilai dengan rumus dibawah ini:
Dengan kriteria nilai : > 86% = Baik sekali
70 – 85% = Baik
55 – 69% = Cukup baik
< 54% = Kurang
3.4.2.2 Soal Tes
Soal tes digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL pada
pelajaran IPA kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan melalui
ketuntasan hasil belajar. Adapun kisi-kisi soal disusun menurut SK dan
KD yang telah ditetapkan. Kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 8
Kisi – Kisi Soal Evaluasi Pada Pelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam dan
Teknologi
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
No
Item
11. Memahami
hubungan antara
sumber daya alam
dengan
lingkungannya,
teknologi, dan
11.2 Menjelaskan
hubungan antara
sumber daya alam
dengan teknologi
yang digunakan.
Menjelaskan manfaat
sumber daya alam bagi
kehidupan manusia.
1,2,3
,5,9,
13
Mengidentifikasi
hubungan antara sumber
daya alam dan teknologi.
4,14
43
masyarakat.
Menjelaskan manfaat
teknologi terhadap
sumber daya alam.
6,10
Menyebutkan berbagai
contoh benda dari sumber
daya alam yang diolah
menggunakan teknologi.
7,11
Menyebutkan
penggunaan teknologi
dalam pemanfaatan
sumber daya alam.
8,12,
15
11.3 Menjelaskan
dampak pengambilan
bahan alam terhadap
pelestarian
lingkungan
Menjelaskan cara
pengelolaan sumber daya
alam yang bijak sana.
1,2,4
,7,19
Menyebut contoh-contoh
cara pelestarian
lingkungan.
5,9,1
1,12,
16,
18
Menjelaskan keterkaitan
antara sumber daya alam
dan lingkungan.
8,10,
13,1
5
Menjelaskan dampak
negatif pengambilan
bahan alam terhadap
lingkungan.
3,14
Menyebutkan contoh-
contoh pengambilan
bahan alam yang merusak
kelestarian lingkungan.
6,17,
20
Jumlah
44
Persentase
Penghitungan hasil belajar siswa diambil dari pra siklus 1 dan siklus 2,
dapat di hitung dengan rumus dibawah ini:
Dengan kriteria nilai: > 86% = Baik sekali
70 – 85% = Baik
55 – 69% = Cukup baik
< 54% = Kurang
3.4 Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah harapan terjadinya hasil belajar yang ditunjukkan
dengan adanya kenaikan nilai rata-rata kelas. Penerapan model pembelajaran CTL
pada mata pelajaran IPA ini dikatakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
apabila ketuntasan hasil belajar individual siswa sudah mencapai nilai ≥ 75 dan
ketuntasan klasikal jika ≥ 80% dari seluruh siswa yang mencapai ≥ 75.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif.
Teknik kualitatif digunakan untuk menggambarkan aktifitas guru dalam mengajar
dan aktifitas siswa dalam dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan teknik
kuantitatif digunakan untuk menganalisis pencapaian hasil belajar siswa.
3.5.1 Data Kuantitatif
Data kuantitatif (hasil belajar siswa) akan dianalisis secara deskriptif untuk
mengetahui kualitas hasil belajar siswa. Adapun penyajian data kuantitatif
dipaparkan dalam bentuk presentasi dan angka dengan mengacu pada referensi
Aqib (2010) sebagai berikut:
a) Berikut adalah rumus untuk menghitung persentase ketuntasan belajar
siswa.
45
b) Berikut adalah rumus untuk menghitung nilai rata-rata siswa.
Keterangan:
X = Nilai rata – rata
∑N = Jumlah semua nilai siswa
∑N = Jumlah siswa
Penghitungan presentase dengan menggunakan rumus di atas harus sesuai
dan memperhatikan kriteria ketuntasan belajar siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang yang dikelompokkan kedalam dua
kategori yaitu tuntas dan tidak tuntas dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 9
Kriteria Ketuntasan Minimal Mata Pelajaran IPA
Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
≥ 75 Tuntas
≤ 70 Tidak Tuntas
Sumber : KKM SDN 01 Sumogawe
3.5.2 Data Kualitatif
Data kualitatif berupa data hasil belajar, hasil observasi keterampilan guru
serta aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA. Data kualitatif dipaparkan dalam
kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Data
hasil belajar siswa dapat dianalisis secara kualitatif untuk memperoleh kesimpulan
dengan menggunakan tabel berikut:
Tabel 10
Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa
Tingkat Keberhasilan % Arti
>90 % Sangat Tinggi
70 – 89 % Tinggi
1 – 69 % Sedang
1 – 49 % Rendah
<30% Sangat Rendah
Sumber: Aqib (2010: 41)
46
Jika data hasil perhitungan aktivitas belajar siswa dan kinerja guru
hasilnya berupa bilangan pecahan, maka harus dibulatkan menjadi bilangan utuh.
Jika hasilnya 0,49 ke bawah maka dibulatkan ke bawah, sedangkan jika hasilnya
0,5 ke atas maka dibulatkan ke atas.
Adapun data hasil pengamatan pada proses pembelajaran menggunakan
lembar observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa dapat dianalisis secara
kualitatif untuk memperoleh kesimpulan dengan menggunakan tabel berikut:
Tabel 11
Tabel Rambu – Rambu Analisis dan Hasil Analisis
Pencapaian Tujuan
Pembelajaran Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan
Pembelajaran
90 – 100% Sangat Baik (SB) Berhasil
70 – 89% Baik (B) Berhasil
65 – 69% Cukup (C) Tidak Berhasil
0 – 59% Kurang (K) Tindak Berhasil
Sumber: Aqib (2010)
Jika data hasil perhitungan aktivitas belajar siswa dan kinerja guru
hasilnya berupa bilangan pecahan, maka harus dibulatkan menjadi bilangan utuh.
Jika hasilnya 0,49 ke bawah maka dibulatkan ke bawah, sedangkan jika hasilnya
0,5 ke atas maka dibulatkan ke atas.
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.6.1 Uji Validitas
Uji validitas dan reliabilitas di laksanakan di kelas 5 SDN Sumogawe 01.
Uji validitas siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 11 April 2016 dan uji validitas
siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 11 April 2016. Tujuan dari pelaksanaan uji
validitas ini adalah untuk mengetahui kelayakan butir soal yang nanti akan
digunakan untuk mengukur variabel penelitian.
Priyatno (2009: 97) mengemukakan bahwa instrumen dikatakan valid
artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak
diukur. Pengambilan keputusan pada uji validitas biasanya dilakukan dengan
47
membandingkan correted item to total correlation dengan batasan r tabel dengan
signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi.
Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 30 siswa dan jumlah soal
30 butir soal. Untuk batasan r tabel dengan N= 30 maka didapat r tabel sebesar 1.
Artinya jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap
valid, sedangkan jika kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap
tidak valid. Untuk mengetahuai valid atau tidaknya jumlah soal maka peneliti
menganalisis menggunakan alat analisis berupa SPSS 17 for window. Untuk
mengetahui tingkat validitas instrumen dapat dilihat angka pada Corrected Item-
Total Correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total.
Tabel 12
Koefisien Validitas Instrumen
Koefisien Kualifikasi
0,91 – 1,00
0,71 – 0,90
0,41 – 0,70
0,21 – 0,40
Negatif – 0,20
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
Berdasarkan hasil pengujian validitas soal siklus 1 dan siklus 2, maka
dapat di lihat uji validitas dengan jumlah soal 30 butir, tersaji dalam tabel berikut :