BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas dengan mengadopsi tahapan menurut Kemmis dan Mc Taggart (2007). Tahapan PTK dilakukan siklus demi siklus, sebelum memulai siklus pertama diawali dengan observasi awal untuk melakukan penyelidikan dalam upaya menetapkan topik area yang akan diteliti, dilajutkan dengan perencanaan secara keseluruhan, kemudian implementasi tindakan, observasi, dan refleksi. Memasuki siklus berikutnya dimulai dengan tahap perencanaan lanjut sebagai revisi atas perencanaan yang disusun sebelumnya dengan memanfaatkan hasil refleksi, kemudian pelaksanaan tindakan dan observasi lanjut kemudian dilakukan refleksi kembali, demikian seterusnya sehingga terjadi secara siklus sampai terjadi peningkatan motivasi dan hasil belajar kognitif siswa (Bambang Subali, 2010:43). Saur Tampubolon (2014:16) mengatakan bahwa penelitian tindakan adalah menemukan tindakan yang tepat untuk memecahkan masalah dalam bentuk siklus, berbeda dengan penelitian nonpenelitian tindakan kelas (non PTK) adalah menemukan kebenaran ilmiah untuk menguji suatu hipotesis penelitian dan menghasilkan suatu generalisasi (teori baru).
27
Embed
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianeprints.uny.ac.id/52363/4/BAB III.pdfPertemuan ke -1 Pada pertemuan pertama ini, materi yang akan dipelajari tentang perbedaan antara
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas dengan
mengadopsi tahapan menurut Kemmis dan Mc Taggart (2007). Tahapan
PTK dilakukan siklus demi siklus, sebelum memulai siklus pertama diawali
dengan observasi awal untuk melakukan penyelidikan dalam upaya
menetapkan topik area yang akan diteliti, dilajutkan dengan perencanaan
secara keseluruhan, kemudian implementasi tindakan, observasi, dan
refleksi.
Memasuki siklus berikutnya dimulai dengan tahap perencanaan
lanjut sebagai revisi atas perencanaan yang disusun sebelumnya dengan
memanfaatkan hasil refleksi, kemudian pelaksanaan tindakan dan observasi
lanjut kemudian dilakukan refleksi kembali, demikian seterusnya sehingga
terjadi secara siklus sampai terjadi peningkatan motivasi dan hasil belajar
kognitif siswa (Bambang Subali, 2010:43).
Saur Tampubolon (2014:16) mengatakan bahwa penelitian tindakan
adalah menemukan tindakan yang tepat untuk memecahkan masalah dalam
bentuk siklus, berbeda dengan penelitian nonpenelitian tindakan kelas (non
PTK) adalah menemukan kebenaran ilmiah untuk menguji suatu hipotesis
penelitian dan menghasilkan suatu generalisasi (teori baru).
Dalam penelitian tindakan kelas ini, akan dilaksanakan dalam dua
siklus, masing-masing siklus 2 kali pertemuan. Siklus pertama pada materi
struktur dan fungsi sel dan siklus kedua pada materi struktur dan fungsi
jaringan makhluk hidup yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti
dengan guru pembimbing. Jika disajikan dalam bentuk bagan adalah
sebagai berikut:
Gambar 33. Diagram Siklus PTK Spiral
Sumber: (Stephen Kemmis & Robin McTaggart, 2007:278)
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 1
Pandak Bantul yang berlokasi di Jalan Kadekrowo Gilangharjo Pandak
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, yaitu mulai bulan
Agustus sampai dengan Oktober 2016 pada semester 1 tahun ajaran
2016/2017.
C. Rencana Tindakan
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil
belajar kognitif siswa pada materi sel dan jaringan makhluk hidup kelas X
APTR-2 di SMK Negeri 1 Pandak tahun pelajaran 2016/2017 melalui
penerapan pendekatan saintifik dengan strategi yang tepat. Penelitian
tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan kelas melalui model
Kemmis dan Mc Taggart.
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari siklus-siklus dikarenakan
peneliti akan berhenti ketika sudah terjadi peningkatan motivasi dan hasil
belajar kognitif siswa dalam materi sel dan jaringan makhluk hidup. PTK
ini dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi
(pengamatan) dan dilanjutkan dengan refleksi.
Adapun rencana dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Siklus ke – 1
Pada siklus pertama ini, materi yang akan dipelajari tentang
keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses yang berlangsung di dalam
sel. Dalam penelitian ini, materi essensial yang akan siswa pelajari terkait
struktur fungsi sel prokariot dan sel eukariot, struktur dan fungsi pada sel
hewan dan tumbuhan, serta proses transport pada membran sel. Sehingga,
pada siklus pertama ini akan dilakukan dalam dua kali pertemuan, meliputi:
1. Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
a) Menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan berdasarkan pendekatan
saintifik, sesuai dengan silabus kurikulum 2013 SMK Negeri 1
Pandak.
b) Mempersiapkan instrument penelitian yaitu lembar observasi
keterlakasaaan pendekatan saintifik, quisioner (skala likert) untuk
mengetahui motivasi belajar siswa, dan soal pretest-posttest untuk
mengukur hasil belajar kognitif siswa.
c) Melakukan validasi instrument kepada dosen pembimbing.
d) Mempersiapkan media pembelajaran yang berupa gambar dan
preparat sel hewan dan sel tumbuhan.
2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pada tahap ini pembelajaran dilaksanakan berdasarkan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun berdasarkan
silabus kurikulum 2013 yang digunakan guru biologi SMK Negeri 1
Pandak tahun pelajaran 2016/2017 yang dikemas dalam model
pembelajaran pendekatan saintifik. Dibawah ini fase-fase kegiatan
pembelajaran yang akan dikasanakan, sebagai berikut
Pertemuan ke -1
Pada pertemuan pertama ini, materi yang akan dipelajari tentang
perbedaan antara sel prokariotik dan sel eukariotik. Pada sel eukariotik
akan dibahas terkait perbedaan struktur dan fungsi sel tumbuhan dan sel
hewan. Dibawah ini merupakan langkah-langkah yang akan peneliti
lakukan didalam kelas dengan menggunakan pendekatan saintifik:
a. Pendahuluan
1) Salam, doa, presensi, dan pendekatan atapun motivasi terkait
berbagai hal yang sedang dialami siswa baik didalam ruang
lingkup sekolah maupun diluar sekolah dan melakukan presensi.
2) Guru menyampaikan tema materi dan tujuan pembelajaran,
kemudian melakukan pretest terkait struktur dan fungsi sel
prokariotik dan sel eukariotik.
3) Penjelasan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas atau
dilaksanakan. Kemudian membentuk kelompok 4-5 orang
siswa.
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati:
Siswa mengamati perbandingan ukuran molekul, sel, dan
organisme multiseluler, serta gambar struktur sel tumbuhan dan
sel hewan.
2) Menanya:
a) Guru memotivasi siswa untuk menemukan persoalan terkait
materi yang akan dipelajari pada gambar-gambar yang telah
diamati.
b) Siswa diharapkan dapat mengajukan persoalan terkait sel
prokariotik, sel eukariotik, sel tumbuhan, dan sel hewan
dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan seperti:
1. Mengapa bakteri termasuk sel prokariotik?
2. Mengapa tumbuhan, dan hewan termasuk sel
eukariotik?
3. Apa perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik?
4. Apa perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan?
3) Mengumpulkan Data:
a) Siswa mengidentifikasi gambar Irisan tipis bakteri Bacillus
coagulans (TEM) (Campbell.2010:106-107) yang terdapat
di LKS.
b) Melakukan pengamatan dengan mikroskop tentang sel
bawang merah dan sel epitel pipi
c) Siswa menggambar hasil pengamatan sel bawang merah
dan sel epitel pipi pada lembar kegiatan siswa.
d) Siswa mengidentifikasi struktur sel yang teramati pada
preparat tersebut.
4) Mengasosiasikan:
Siswa berdiskusi secara kelompok untuk menjelaskan
perbedaan antara sel prokariotik dan sel eukariotik serta
perbedaan struktur dan fungsi sel hewan dalam lembar kegiatan
siswa yang telah diberikan guru.
5) Mengkomunikasikan:
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi nya
ke depan kelas.
c. Penutup
1) Guru dan siswa merangkum dan mengevaluasi hasil diskusi
kelas.
2) Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi yang akan
dibahas selanjutnya.
Pertemuan ke -2
Pada pertemuan kedua ini, materi yang akan dipelajari
tentang proses transport pada membran sel yang terjadi secara aktif dan
pasif. Pada proses transport secara aktif meliputi proses endositosis dan
eksositosis. Sedangkan proses transport secara pasif meliputi difusi dan
osmosis. Dibawah ini merupakan langkah-langkah yang akan peneliti
lakukan didalam kelas dengan menggunakan pendekatan saintifik:
a. Pendahuluan
1) Salam, doa, presensi, dan pendekatan atapun motivasi terkait
berbagai hal yang sedang dialami siswa baik didalam ruang
lingkup sekolah maupun diluar sekolah.
2) Guru menyampaikan tema materi, tujuan pembelajaran,
kemudian melakukan apersepsi, membahas sekilas terkait
materi yang telah siswa peroleh sebagai proses mengingat
kembali dan menyamakan persepsi siswa.
3) Penjelasan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan, dan
membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-
5 orang.
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati:
a) Siswa mengamati demonstrasi penyeduhan teh celup dalam
kantong kemasan pada air es dan air biasa yang dilakukan
oleh guru.
b) Siswa mengamati demonstrasi perendaman kentang pada
air gula, dan air biasa yang dilakukan oleh guru.
2) Menanya:
a) Guru memotivasi siswa untuk menemukan persoalan terkait
difusi pada peristiwa perubahan warna air setelah
dicelupkan teh; dan osmosis pada perendaman kentang.
b) Siswa diharapkan dapat mengajukan persoalan terkait
peristiwa tersebut dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan
seperti:
1. Mengapa air menjadi berubah warna?
2. Apa penyebab terjadinya peristiwa tersebut?
3. Mengapa peristiwa tersebut termasuk difusi?
4. Mengapa kentang yang direndam pada air gula lebih
lunak?
5. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
6. Apa perbedaan kedua peristiwa tersebut?
6) Mengumpulkan Data:
a) Praktik menyelupkan teh ke dalam air biasa, air panas
dan air dingin dengan mengukur waktu penyebaran
warna teh dalam masing-masing air.
b) Praktik merendam kentang pada air gula, air garam, dan
air biasa dengan waktu tertentu.
7) Mengasosiasikan:
Siswa berdiskusi secara kelompok untuk
menjelaskan peritiwa difusi dan osmosis yang terjadi pada
teh celup dan perendaman kentang dalam lembar kegiatan
siswa yang telah diberikan guru.
8) Mengkomunikasikan:
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya ke depan kelas.
3) Penutup
a) Guru dan siswa merangkum dan mengevaluasi hasil
diskusi kelas.
b) Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi
tentang jaringan tumbuhan.
Siklus ke – 2
Pada siklus kedua ini, materi yang akan dipelajari tentang
keterkaitan antara struktur sel pada jaringan dengan fungsi organ pada
tumbuhan dan hewan. Sehingga, pada siklus pertama ini akan dilakukan
dalam dua kali pertemuan, meliputi:
1. Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
a. Menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan berdasarkan pendekatan
saintifik, sesuai dengan silabus kurikulum 2013.
b. Mempersiapkan instrument penelitian yaitu lembar observasi