Top Banner
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2011: 72) penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Dari pengertian tersebut bahwa metode eksperimen merupakan metode yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dalam kondisi yang dikendalikan. Penelitian ini mengetahui perbedaan kreativitas siswa SD kelas V melalui pengaruh pembelajaran kerangka TANDUR pada matematika. Selain itu pengaruh keduanya akan dilihat berdasarkan gender siswa SD kelas V, yaitu laki-laki dan perempuan. Penggunaan metode eksperimen dalam penelitian ini atas pertimbangan bahwa terdapat variabel bebas sebagai perlakuan yang akan diuji pengaruhnya terhadap variabel terikat dan terdapat variabel lain yang mempengaruhi baik memperlemah atau memperkuat kedua hubungan tersebut. Perlakuan (treatment) dalam penelitian ini adalah menerapkan pembelajaran kerangka TANDUR pada matematika yang diterapkan dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang menerapkan model konvensional dalam pembelajaran matematika. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai karakteristik yang sama, bedanya kelompok eksperimen diberi perlakuan khusus (pembelajaran kerangka TANDUR) sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan khusus hanya menggunakan kegiatan rutin yang biasa diberikan dalam kegiatan pembelajaran. Masing-masing kelompok sama-sama diberi pengaruh lain yaitu, perbedaan gender yang hanya dibatasi atas perbedaan jenis kelamin siswa. Sebagai langkah akhir adalah membandingkan peningkatan kreativitas siswa laki-laki dan perempuan dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
17

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/823/4/T1_292008060_BAB III.pdfsebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Mar 23, 2019

Download

Documents

buinhi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/823/4/T1_292008060_BAB III.pdfsebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

35

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2011: 72) penelitian eksperimen dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Dari pengertian tersebut bahwa metode eksperimen merupakan metode yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dalam

kondisi yang dikendalikan. Penelitian ini mengetahui perbedaan kreativitas

siswa SD kelas V melalui pengaruh pembelajaran kerangka TANDUR pada

matematika. Selain itu pengaruh keduanya akan dilihat berdasarkan gender

siswa SD kelas V, yaitu laki-laki dan perempuan. Penggunaan metode

eksperimen dalam penelitian ini atas pertimbangan bahwa terdapat variabel

bebas sebagai perlakuan yang akan diuji pengaruhnya terhadap variabel

terikat dan terdapat variabel lain yang mempengaruhi baik memperlemah

atau memperkuat kedua hubungan tersebut.

Perlakuan (treatment) dalam penelitian ini adalah menerapkan

pembelajaran kerangka TANDUR pada matematika yang diterapkan dalam

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang menerapkan model

konvensional dalam pembelajaran matematika. Kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol mempunyai karakteristik yang sama, bedanya kelompok

eksperimen diberi perlakuan khusus (pembelajaran kerangka TANDUR)

sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan khusus hanya

menggunakan kegiatan rutin yang biasa diberikan dalam kegiatan

pembelajaran. Masing-masing kelompok sama-sama diberi pengaruh lain

yaitu, perbedaan gender yang hanya dibatasi atas perbedaan jenis kelamin

siswa. Sebagai langkah akhir adalah membandingkan peningkatan

kreativitas siswa laki-laki dan perempuan dari kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/823/4/T1_292008060_BAB III.pdfsebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

36

3.2. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011: 38) variabel penelitian adalah suatu atribut,

sifat, atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu dan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari yang kemudian ditarik

kesimpulannya. Variabel merupakan faktor yang sangat penting dan perlu

dipahami karena sangat berpengaruh dalam penelitian. Terdapat tiga

variabel yang ditetapkan dalam penelitian ini, yaitu pembelajaran kerangka

TANDUR sebagai variabel bebas, kreativitas sebagai variabel terikat, dan

gender siswa sebagai variabel moderator.

3.2.1. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel penyebab timbulnya variabel lain.

Pembelajaran kerangka TANDUR berpengaruh pada perbedaan kreativitas

siswa. Jadi variabel yang mempengaruhi variabel lain atau variabel

bebasnya adalah pembelajaran kerangka TANDUR (X1). Pembelajaran

kerangka TANDUR lebih ditekankan pada kerangka belajar TANDUR.

Tahap-tahap kerangka TANDUR dalam pembelajaran, meliputi kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti yang terdiri dari elaborasi, eksplorasi, dan

konfirmasi, dan kegiatan penutup.

1) Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan dalam pembelajaran TANDUR meliputi

kegiatan;

a. Guru menumbuhkan motivasi dengan menyebutkan manfaat dan

akibat dari apa yang siswa pelajari;

b. Melakukan apersepsi dari pembelajaran sebelumnya;

c. Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti pembelajaran TANDUR yang terdiri dari eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi.

a. Eksplorasi

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/823/4/T1_292008060_BAB III.pdfsebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

37

Dalam kegiatan eksplorasi, yaitu:

1. Guru memberikan pengalaman umum dengan mengintegrasikan

suatu materi pelajaran dengan pengalaman dan aktivitas sehari-

hari siswa;

2. Guru menanamkan konsep dasar dari suatu materi agar rasa

ingin tahu siswa lebih tinggi;

3. Guru meminta siswa untuk mendefinisikan, membedakan, atau

menggolongkan benda atau gambar berdasarkan klasifikasi dari

sifat bangun ruang.

4. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menerjemahkan

apa yang diterimanya dalam pembelajaran dengan mengamati

demonstrasi atau melakukan percobaan sederhana.

b. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, yaitu;

1. Guru memfasilitasi siswa untuk mengidentifikasi sifat atau

menghasilkan bentuk baru dari bangun ruang dengan cara

menggabungkan dua bangun ruang secara sederhana;

2. Guru memfasilitasi siswa untuk mengidentifikasi contoh dari ide

yang dibuatnya;

3. Guru memfasilitasi siswa untuk membuat laporan hasil diskusi

siswa;

4. Guru memfasilitasi siswa untuk mendemonstrasikan dan

mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas.

c. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, yaitu:

1. Guru memberi penguatan dari hasil diskusi mengenai bentuk

bangun dan sifat-sifat bangun;

2. Guru dan siswa melakukan tanya jawab seputar hasil diskusi;

3. Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/823/4/T1_292008060_BAB III.pdfsebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

38

3) Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup dalam pembelajaran TANDUR, yaitu:

a. Guru dan siswa mengulang materi yang sudah dipelajari agar

pemahaman siswa lebih tinggi;

b. Guru memberikan refleksi mengenai karakter bangsa yaitu: Kreatif

(membuat bangun atau menemukan sifat baru dari bangun ruang);

Komunikatif (memberikan pendapat dalam kerja kelompok,

mendengarkan pendapat dari teman); Kerja keras (menyelesaikan

tugas tepat waktu, bekerja sungguh-sungguh atas tugas yang

diberikan);

c. Guru memberikan penghargaan atau perayaan.

3.2.2. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang timbul sebagai akibat dari

pengaruh variabel bebas. Dari perlakuan yang diberikan dengan menerapkan

pembelajaran kerangka TANDUR dan kemudian dilanjutkan pemberian

postes setelah pembelajaran pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol

maka diperoleh hasil kreativitas berfikir siswa SD kelas V. Kreativitas

merupakan kemampuan siswa untuk menciptakan dan menemukan sesuatu

yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru

bagi orang lain. Kreativitas yang diharapkan setelah pemberian perlakuan

melalui pembelajaran menggunakan kerangka TANDUR adalah siswa dapat

menjawab pertanyaan dengan bermacam-macam jawaban sesuai dengan

kreativitasnya tersebut. Dengan demikian variabel terikat dalam penelitian

ini adalah kreativitas siswa (Y).

3.2.3. Variabel Moderator

Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat

atau memperlemah) hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Dalam penelitian ini ada pengaruh gender, yaitu laki-laki dan perempuan.

Gender yang mempengaruhi kreativitas dan pembelajaran kerangka

TANDUR diduga dapat memperlemah atau memperkuat hubungan kedua

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/823/4/T1_292008060_BAB III.pdfsebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

39

variabel. Sehingga gender dapat dikatakan sebagai variabel bebas kedua

(X2).

3.3. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakuakan pada dua kelompok, yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen diberi

perlakuan dengan menggunakan TANDUR dalam pembelajaran

matematiaka terhadap kreativitas berfikir siswa SD kelas V, sedangkan

kelompok kontrol hanya menerapkan kegiatan pembelajaran yang sifatnya

konvensional. Masing-masing kelompok memperhatikan adanya pengaruh

lain yang dimunculkan, yaitu gender siswa SD kelas V.

Berdasarkan uraian tersebut penelitian ini menggunakan desain

penelitian, yaitu Factorial Design. Desain faktorial merupakan modifikasi

dari design true eksperimental, yaitu dengan memperhatikan adanya

variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan dari variabel bebas

terhadap hasil dari variabel terikat. Variabel lain yang mempengaruhi

perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

terhadap kreativitas adalah gender siswa SD kelas V laki-laki dan

perempuan. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut ini.

R O1 X Y1 O2

R O3 Y1 O4

R O5 X Y2 O6

R O7 Y2 O8

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/823/4/T1_292008060_BAB III.pdfsebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

40

Keterangan:

R : Simpel random sampling

X : Perlakuan dengan menerapkan Quantum Teaching

kerangka TANDUR pada kelas eksperimen O1 : pretes kreativitas kelompok eksperimen laki-laki

O2 : postes kreativitas kelompok eksperimen laki-laki

O3 : pretes kreativitas kelompok kontrol laki-laki O4 : postes kreativitas kelompok kontrol laki-laki

O5 : pretes kreativitas kelompok eksperimen perempuan

O6 : postes kreativitas kelompok eksperimen perempuan

O7 : pretes kreativitas kelompok kontrol perempuan O8 : postes kreativitas kelompok kontrol perempuan

Y1 : siswa SD laki-laki kelas V

Y2 : siswa SD perempuan kelas V

Desain faktorial di atas dapat diuraikan bahwa setiap kelompok laki-

laki dan perempuan dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi

tes awal (pretes) dan tes akhir (postes) untuk mengetahui adanya perbedaan

kreativitas pada pembelajaran matematika antara kelompok eksperimen

yang menggunakan pembelajaran kerangka TANDUR dan kelompok

kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional.

Implementasi dari desain penelitian tersebut diuraikan dalam prosedur

penelitian. Prosedur penelitian tersebut seperti berikut ini:

1. Persiapan penelitian;

2. Pembentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol;

3. Membuat kisi-kisi pretes

4. Membuat instrumen tes berdasarkan kisi-kisi yang sudah ditentukan.

5. Menguji cobakan instrumen tes pada kelas yang telah dipilih.

6. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba

untuk mengetahui validitas butir soal dan reliabilitas soal.

7. Mengadakan tes awal (pretes) di kelompok eksperimen pada siswa

laki-laki (O1) dan perempuan (O5) serta kelompok kontrol pada siswa

laki-laki (O3) dan perempuan (O7);

8. Pemberian perlakuan (X) pada kelompok eksperimen dengan

menggunakan pembelajaran kerangka TANDUR pada mata pelajaran

matematika pokok bahasan bangun ruang. Sedangkan pada kelompok

kontrol tidak diberi perlakuan khusus, masih menggunakan

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/823/4/T1_292008060_BAB III.pdfsebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

41

pembelajaran yang bersifat konvensional pada mata pelajaran

matematika pokok bahasan bangun ruang;

9. Mengadakan tes akhir (postes) pada kelompok eksperimen siswa laki-

laki (O2) dan perempuan (O6) serta kelompok kontrol siswa laki-laki

(O4) dan perempuan (O8);

10. Analisis hasil penelitian kemudian dilanjutkan dengan menyusun hasil

penelitian.

3.4. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Blotongan 02

Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga semester 2 tahun 2011/2012 dengan

jumlah 36 yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.

3.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

3.5.1. Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2012. Jadwal

pelaksanaan penelitian akan diuraikan seperti berikut.

Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian di

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Tahun 2011/2012

No. Kelas Pelaksanaan Penelitian

1 Kontrol 22 Maret, 27 Maret, dan 28 Maret 2012

2 Eksperimen 22 Maret s.d 30 Maret 2012

Berdasarkan tabel 3.2 jadwal penelitian di kelas kontrol dilaksanakan

pada tanggal 22 Maret, 27 Maret, dan 28 Maret 2012, sedangkan di kelas

eksperimen penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 Maret s.d 30 Maret

2012.

3.5.2. Tempat Pelaksanaan

Dalam penelitian ini ada tiga tempat yang dijadikan sebagai tempat

penelitian, yaitu di SDN Sidorejo Lor 01, SDN Blotongan 01 dan SDN

Blotongan 02. SD penelitian tersebut merupakan beberapa SD yang ada di

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/823/4/T1_292008060_BAB III.pdfsebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

42

Gugus Diponegoro Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. SDN Sidorejo Lor

01 sebagai kelas uji coba, SDN Blotongan 01 sebagai kelas kontrol, dan

SDN Blotongan 02 sebagai kelas eksperimen.

3.6. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pada bagian ini akan dibahas tentang teknik pengumpulan data, serta

instrumen yang dipakai dalam penelitian.

3.6.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data disesuaikan dengan variabel yang akan

diteliti, yaitu:

1. Variabel Bebas (X1)

Data variabel bebas (X1) dalam penelitian ini adalah pembelajaran

Kerangka TANDUR. Data X1 ini akan dikumpulkan melalui teknik

observasi dengan mengisi lembar observasi. Observasi dilakukan pada

proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kerangka

TANDUR. Dengan demikian saat guru mengajar dengan kerangka

TANDUR didalam kelas eksperimen, guru lain sebagai observer

mengamati dan mengisi lembar observasi dari perlakuan yang

diberikan.

2. Variabel Moderator (X2)

Data variabel moderator X2 dalam penelitian ini adalah gender.

Gender disini hanya dibatasi pada perbedaan jenis kelamin, yaitu siswa

laki-laki atau perempuan. Data gender diperoleh dengan penggunaan

metode dokumentasi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan

metode dokumentasi untuk mendapatkan data jenis kelamin siswa kelas

V di kelas eksperimen dan kelas kontrol melalui arsip data kesiswaan

kelas V.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/823/4/T1_292008060_BAB III.pdfsebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

43

3. Variabel Terikat (Y)

Data variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah kreativitas.

Data kreativitas diperoleh melalui tes bentuk uraian untuk mendapatkan

nilai kreativitas melalui pembelajaran matematika pokok bahasan

bangun ruang. Hasil dari kreativitas dinyatakan dalam bentuk nilai dari

jawaban setiap pertanyaan, yaitu nilai tertinggi 100 dan terendah 25.

Variabel kreativitas terdiri dari 5 soal tes kreativitas dimana setiap soal

memiliki skor 1-4. Hasil dari tes kreativitas ini akan dikelompokkan

menjadi 5 kategori kreativitas. Adapun tahap pengumpulan data

dilakukan sebagai berikut:

1. Memberikan pretes kreativitas di kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

2. Memberikan perlakuan pembelajaran kerangka TANDUR di kelas

eksperimen.

3. Memberikan postes kreativitas di kelas eksperimen dan kelas

kontrol dengan soal yang sama.

4. Menganalisis hasil tes yang telah diperoleh.

5. Mengelompokkan hasil kreativitas siswa menjadi 5 kategori

kreativitas, yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat

rendah dengan menggunakan teknik pengukuran skor. Kategori

tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagi berikut:

Tabel 3.2. Kreativitas Siswa Kelas V Gugus Diponegoro

Tahun 2011/2012

No. Tingkat Kretivitas Siswa Kategori

1 Sangat tinggi 89-104

2 Tinggi 73-88

3 Sedang 57-72

4 Rendah 41-56

5 Sangat Rendah 25-40

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/823/4/T1_292008060_BAB III.pdfsebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

44

3.6.2. Instrumen Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan, menggunakan instrumen

dalam bentuk observasi, tes, dan dokumentasi. Sebelum digunakan dalam

menggumpulkan data disusun terlebih dahulu kisi-kisinya baru kemudian

dibuat butir-butir soalnya. Instrumen ini akan diuraikan berdasarkan

variabel yang sudah ditentukan oleh peneliti.

1. Variabel Bebas (X1)

Instrumen yang akan digunakan dalam variabel X1 adalah lembar

observasi. Lembar observasi digunakan untuk mengukur kegiatan guru

dalam pembelajaran yang menggunakan kerangka TANDUR.

Penelitian ini ditekankan pada kerangka berfikir TANDUR

(tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, dan rayaan). Jadi,

kegiatan dalam pembelajaran harus mencerminkan tahap pembelajaran

TANDUR mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan

penutup.

Instrumen penelitian lembar observasi diukur dengan skala

Guttman. Dalam model Guttman, akan didapat jawaban yang tegas,

yaitu ya-tidak. Cara mengisi jawaban dengan memberi tanda cek (v)

pada kolom pernyataan YA atau TIDAK. Pernyataan Ya jika kegiatan

yang tertulis dalam lembar observasi sudah dilakukan oleh guru atau

siswa. Pernyataan Tidak, jika kegiatan pembelajaran yang ada dalam

lembar observasi tidak dilakukan guru atau siswa. Adapun kisi-kisi

instrumen pembelajaran dengan Quantum Teaching kerangka

TANDUR mengacu pada langkah-langkah pembelajaran TANDUR

dapat dilihat pada tabel 3.3.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/823/4/T1_292008060_BAB III.pdfsebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

45

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Pembelajaran Kerangka TANDUR Pada

Mata Pelajaran Matematika Kelas V Tahun 2011/2012

Aspek Indikator TANDUR Item

Pendahuluan

Melakukan apersepsi dari pembelajaran sebelumnya 1

Guru menumbuhkan motivasi dengan menyebutkan

manfaat dan akibat dari apa yang siswa pelajari

(Tumbuhkan)

2,3

Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan

dipelajari 4

Inti

Guru mengintegrasikan materi pelajaran dengan

pengalaman dan aktivitas sehari-hari siswa (Alami) 5, 6

Guru menjelaskan konsep dasar dari suatu materi agar

rasa ingin tahu siswa lebih tinggi (Namai) 7, 8

Guru meminta siswa untuk mendefinisikan,

membedakan, atau menggolongkan benda atau gambar

berdasarkan klasifikasi dari sifat bangun ruang

9

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

menerjemahkan apa yang diterimanya dalam

pembelajaran dengan mengamati demonstrasi atau

melakukan percobaan sederhana (Demonstrasikan).

10,

11, 12

Guru memfasilitasi siswa untuk menghasilkan bentuk

baru dari bangun ruang dengan cara menggabungkan

dua bangun ruang secara sederhana

13

Guru memfasilitasi siswa untuk menemukan ide baru

mengenai sifat-sifat bangun ruang dari penggabungan

dua bangun ruang sederhana

14, 15

Guru memfasilitasi siswa untuk membuat laporan hasil

diskusi siswa 16

Guru memfasilitasi siswa untuk melaporkan hasil

diskusi dengan mendemonstrasikan hasilnya di depan

kelas

17

Guru memberi penguatan dari hasil diskusi mengenai

bantuk bangun dan sifat-sifat bangun 18

Guru dan siswa melakukan tanya jawab seputar hasil

diskusi 19

Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi 20

Penutup

Guru dan siswa mengulang materi yang sudah

dipelajari agar pemahaman siswa lebih tinggi (Ulangi) 21

Guru memberikan refleksi mengenai karakter bangsa

yaitu: kreatif (membuat bentuk dan sifat baru dari

bangun ruang); Komunikatif (memberikan pendapat

dalam kerja kelompok, mendengarkan pendapat dari

teman); kerja keras (mengerjakan tugas dari guru pada

waktunya, bekerja sungguh-sungguh atas tugas yang

diberikan

22

Guru memberikan penghargaan atau perayaan

(Rayakan)

23,

24, 25

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/823/4/T1_292008060_BAB III.pdfsebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

46

2. Variabel Moderator (X2)

Instrumen yang akan digunakan dalam variabel X2 adalah lembar

dokumentasi. Lembar dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data

jenis kelamin siswa SD kelas V di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Instrumen penelitian lembar dokumentasi dalam bentuk checklist. Data

yang diperoleh adalah data nominal. Adapun kisi-kisi gender adalah

nama siswa dan jenis kelamin: yaitu laki-laki dan perempuan.

3. Variabel Terikat (Y)

Instrumen yang akan digunakan dalam variabel Y adalah tes

kreativitas dalam bentuk tes uraian. Tes kreativitas ini dilakukan untuk

mendapatkan hasil kreativitas berfikir siswa pada pembelajaran

matematika sub pokok bahasan bangun ruang. Kisi-kisi tes kreativitas

menggunakan aspek berfikir divergen yaitu: fluence, flexibility,

originality, dan elaboration. Sedangkan pengukuran kreativitas berfikir

dibedakan menjadi figural atau dan simbolik. Figural, kreativitas

berfikir diukur menggunakan butir-butir soal yang berisi gambar-

gambar visual, sedangkan dalam pengukuran kreativitas berfikir

simbolik dilakukan dengan menghadapkan siswa dengan pertanyaan

masalah berupa simbol. Simbol dapat berupa angka, huruf, kata, dan

sebagainya.

Tabel 3.4. Kisi-Kisi Instrumen Kreativitas Siswa Kelas V Tahun 2011/2012

Aspek

Ketrampilan Indikator Kreativitas

Item

Figural Simbolik

Fluence kemampuan menghasilkan banyak ide 1 4

Flexibility kemampuan menghasilkan ide-ide

yang bervariasi 3,6 2

Originality kemampuan menghasilkan ide baru

atau ide yang sebelumnya tidak ada 7 5,8

Elaboration

kemampuan mengembangkan atau

menambahkan ide-ide sehingga

dihasilkan ide yang rinci atau detail

9 10

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/823/4/T1_292008060_BAB III.pdfsebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

47

Tabel 3.4 menunjukkan ada 2 kisi-kisi tes kreativitas dengan

aspek fluence yaitu figural di nomor 1 dan simbolik di nomor 4. Ada 3

kisi-kisi tes kreativitas dengan aspek flexibility yaitu figural di nomor 3,

6 dan simbolik di nomor 2. Ada 3 kisi-kisi tes kreativitas dengan aspek

originality yaitu figural di nomor 7 dan simbolik di nomor 5, 8. Ada 2

kisi-kisi tes kreativitas dengan aspek elaboration yaitu figural di nomor

9 dan simbolik di nomor 10. Sehingga ada 10 item soal tes kreativitas

dengan pengukuran figural dan simbolik. Soal tersebut disajikan dalam

bentuk uraian.

Pengukuran variabel ini menggunakan skala rating scale, karena

dengan skala ini data yang diperoleh berupa angka yang diberikan pada

alternatif jawaban pada setiap item instrumen. Setiap indikator

mempunyai rentang skor dari 4, 3, 2, dan 1 tetapi kriteria penskoran

setiap aspek berbeda. Aspek Fluence mempunyai kriteria penilaian;

skor 4 apabila melaksanakan > 3 ide baru; skor 3 apabila melaksanakan

3 ide baru, skor 2 apabila melaksanakan 2 ide baru; skor 1 apabila

melaksanakan 1 ide baru saja. Aspek Flexibility mempunyai kriteria

penilaian; skor 4 apabila menghasilkan > 3 ide yang bervariasi; skor 3

apabila menghasilkan 3 ide yang bervariasi; skor 2 apabila

menghasilkan 2 ide yang bervariasi; dan skor 1 apabila menghasilkan 1

ide yang bervariasi.

Aspek Originality mempunyai kriteria penilaian; skor 4 apabila

mampu menggambar 3 bentuk yang baru dan rapi; skor 3 apabila

mampu menggambar 3 bentuk yang baru dan kurang rapi; 2 apabila

mampu menggambar < 3 bentuk yang baru dan rapi; dan skor 1 apabila

mampu menggambar < 3 bentuk yang baru tetapi kurang rapi. Aspek

Elaboration mempunyai kriteria penilaian; skor 4 apabila mampu

menambahkan 5 ide yang rinci; skor 3 apabila mampu menambahkan 3

atau 4 ide yang rinci; skor 2 apabila mampu menambahkan 2 ide yang

rinci; dan skor 1 apabila mampu menambahkan 1 ide yang rinci.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/823/4/T1_292008060_BAB III.pdfsebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

48

3.7. Teknik Analisis Data

3.7.1. Uji Validitas dan Reliabititas Instrumen

Uji validitas dan reliabititas instrumen digunakan untuk

mengetahui tingkat kevalidan dan tingkat reliabilitas instrumen

kreativitas.

1. Uji Validitas Instrumen Tes Kreativitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kevalidan/ kesahihan sebuah instrumen. Sebuah instrumen dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji

validitas tes kreativitas dihitung dengan cara mengkorelasikan antara

nilai yang diperoleh dari setiap butir soal dengan keseluruhan yang

diperoleh.

Taraf validitas empiris suatu tes kreativitas dinyatakan dalam

suatu koefisien validitas. Tekniknya dengan mencari koefisien

Corrected Item Total Correlation. Menurut Sugiyono (2011: 126)

menyatakan suatu item instrument penelitian dianggap valid jika

memiliki koefisien Corrected Item Total Correlation ≥ 0,3 yang

pengolahannya dibantu dengan menggunakan program SPSS 16.0

for windows.

Sebelum soal tes kreativitas di jadikan sebagai soal pretes

danpostes di kelas peneitian, maka diuji cobakan terlebih dahulu di

kelas uji coba, yaitu kelas V SDN Sidorejo Lor 01 Kecamatan

Sidorejo, Kota Salatiga. Berdasarkan penghitungan menggunakan

SPSS 16.0 for windows didapatkan hasil penghitungan dari 10 soal

tes kreativitas yang tidak valid ada 5 soal, yaitu soal nomor 3, 4, 5, 6,

dan 8 sedangkan yang valid ada 5 soal, yaitu nomor soal 1, 2, 7, 9,

dan 10. Soal yang valid dijadikan sebagai instrumen tes kreativitas

pretes dan postes. Hasil penghitungan ini dilihat dari kolom

Corrected Item Total Correlation yang nilainya lebih dari 0,3 pada

tabel 3.5.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/823/4/T1_292008060_BAB III.pdfsebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

49

Tabel 3.5. Hasil Analisis Validitas

Instrumen Kreativitas Dengan SPSS 16.0

Scale Mean

if Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

soal1 12.87 13.844 .935 .911

soal2 12.97 14.309 .859 .925

soal7 12.97 12.516 .885 .925

soal9 12.87 15.982 .749 .944

soal10 12.73 15.306 .826 .932

2. Uji Reliabilitas Instrumen Tes Kreativitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran tetap dan konsisten. Pengujian reliabilitas hanya

memperhitungkan butir soal yang valid. Reliabilitas diukur dengan

menghitung korelasi skor butir soal dengan komposit totalnya. Pada

penelitian ini untuk mengukur reliabilitas tes menggunakan program

SPSS 16.0 for Window.

Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang

disebut koefisien reliabilitas. Untuk menentukan tingkat reliabilitas soal

mengunakan kriteria yang dikemukakan oleh George dan Mallery

dalam Mawardi (2005: 67), yang didasarkan pada nilai koefisien Alpha

Cronbach (α) sebagai berikut:

α ≤ 0,7 = tidak dapat diterima

0,7 < α ≤ 0,8 = dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9 = reliabilitas bagus

α > 0,9 = reliabilitas memuaskan

Berdasarkan penghitungan melalui program SPSS 16.0 for

Window maka hasil reliabilitas instrumen tes kreativitas dinyatakan

reliabilitasnya memuaskan. Dengan melihat nilai Cronbach's Alpha

pada tabel 3.6 yang dicocokkan dengan nilai koefisien Alpha Cronbach

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/823/4/T1_292008060_BAB III.pdfsebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

50

(α), yaitu: nilai 0,941 berada di antara nilai koefisien α > 0,9, sehingga

instrumen soal tes kreativitas dinyatakan mempunyai reliabilitas

memuaskan sehingga dapat digunakan untuk melakukan penilaian.

Tabel 3.6. Hasil Analisis Reliabilitas

Instrumen Kreativitas Dengan SPSS 16.0

Cronbach's Alpha N of Items

.941 5

3.7.2. Uji Prasyarat Analisis Data

Penelitian ini merupakan statistik parametris. Statistik parametris

memerlukan terpenuhinya beberapa asumsi. Menurut Sugiyono (2011:

150) Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus

berdistribusi normal. selanjutnya, dalam penggunaan salah satu test

mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus

homogen.

1. Uji Normalitas Data

Uji Normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel

telah berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas sebaran data

untuk variabel terikat adalah pretes kreativitas. Uji normalitas yang

digunakan dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan

bantuan program SPSS 16.0 for Windows yang dapat dilihat pada

tabel Test of Normality di kolom Kolmogorov Smirnov. Pedoman

untuk mengambil keputusan, yaitu:

a) Nilai sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, distribusi

adalah tidak normal.

b) Nilai sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas ≥ 0,05, distribusi

adalah normal.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/823/4/T1_292008060_BAB III.pdfsebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

51

2. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas bertujuan untuk menentukan apakah varian

kedua kelompok (kelas eksperimen dan kelas kontrol) homogen atau

tidak. Uji homogenitas sebaran data untuk variabel terikat adalah

pretes kreativitas. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian

ini dihitung menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows

yang dilihat pada tabel Test of Homogeinity of variance di baris

Based on Mean. Pedoman untuk mengambil keputusan, yaitu:

a) Nilai sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, varians

data tidak homogen.

b) Nilai sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas ≥ 0,05, varians

data homogen.

3.7.3. Uji Hipotesis

Penelitian ini ingin mengetahui ada atau tidaknya perbedaan dari

dua variabel bebas terhadap variabel terikat, sedangkan masing-

masing variabel bebasnya dibagi dalam beberapa kelompok. Variabel

bebasnya adalah pembelajaran kerangka TANDUR dan gender siswa

SD kelas V yang dibatasi pada jenis kelamin. Variabel terikatnya

adalah kreativitas berfikir siswa. Menurut Budiyono (2009: 206)

untuk mengukur signifikansi efek dua variabel bebas terhadap satu

variabel terikat dapat digunakan ANOVA (Analysis Of Variance) dua

jalan.

Hipotesis diuji dengan menggunakan ANOVA dua jalan.

Pengolahannya dibantu dengan program SPSS 16.0 for windows.

Dasar pengambilan keputusannya dilihat dari Fratio dan Ftabel dengan

taraf signifiansi 0,05 (5%).