Top Banner
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Dalam penelitian ini, kerangka konsep tentang peran perawat sebagai care giver dalam perawatan pasien PPOK sebagai berikut : Gambar 3.1 Kerangka Konsep 3.2 Variabel penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugyono, 2008). Dalam Peran perawat sebagai care giver Perawatan pasien PPOK Peran perawat meliputi : - pengkajian - penetapan diagnose - perencanaan - implementasi - evaluasi
20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

Nov 13, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

39

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Dalam penelitian ini, kerangka konsep tentang peran

perawat sebagai care giver dalam perawatan pasien PPOK

sebagai berikut :

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

3.2 Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugyono, 2008). Dalam

Peran perawat sebagai

care giver Perawatan pasien PPOK

Peran perawat meliputi :

- pengkajian - penetapan diagnose - perencanaan - implementasi

- evaluasi

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

40

peneltian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan

variabel terikat.

3.2.1 Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas (Sugyono, 2008). Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel terikat adalah perawatan pada pasien

PPOK.

3.2.2 Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi

atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (Sugyono, 2008). Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel bebas adalah peran perawat sebagai care

giver atau pemberi asuhan keperawatan.

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penjelasan tentang hal-

hal apa saja yang dijadikan indikator untuk mengukur

variabel, bagaimana mengukurnya, alat ukur yang

digunakan, skala pengukuran dan data hasil pengukuran.

Definisi operasional variabel menjelaskan tentang

pengertian variabel secara lebih operasional sebagai bentuk

konkrit dari suatu konsep (Kelana, 2011).

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

41

Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti didefinisikan

sebagai berikut :

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional

Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

1. 2.

Peran perawat sebagai care giver. Perawatan pasien PPOK

Peran yang dilakukan perawat dalam menjalakan tugas memberikan asuhan keperawatan pada pasien meliputi : a. Pengkajian b. Penetapan

diagnosa c. Rencana

tindakan d. Implmentasi e. Evaluasi. PPOK adalah penyakit paru kronik dengan karakteristik adanya hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progresif nonreversibel atau reversibel parsial, serta adanya respons inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang berbahaya

Kuesioner dengan model skala likert sebanyak 25 pertanyaan. Untuk masing-masing komponen asuhan keperawatan (pengkajian, penetapan diagnosa, rencana tindakan, implementasi dan evaluasi). Dengan jawaban : “selalu” skor 4, “sering” skor 3, “jarang” skor 2, dan “tidak pernah” skor 1.

Untuk keperluan deskriptif maka data dikategorikan (menurut Notoatmodjo, 1996) : Baik, apabila skor > 14 Cukup, apabila skor antara 7-14 Kurang, apabila skor <7

Ordinal

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

42

3.4 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam peneltian ini

adalah penelitian kuantitatif deskriptif dan dilengkapi dengan

kualitatif. Penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme yaitu memandang

realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan konkrit,

terukur, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistic. Sedangkan jenis penelitian kualitatif

merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat postpositifisme, digunakan untuk meneliti pada

kondisi objek yang alamiah artinya objek yang berkembang

apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran

peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek

tersebut. (Sugiyono, 2008).

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran

peran perawat dalam perawatan pasien PPOK. Peneliti

menggunakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan

instrumen penelitian kemudian dianalisis menggunakan

statistik. Sedangkan jenis penelitian kualitatif menggunakan

teknik wawancara.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

43

3.5 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif.

Metode diskriptif adalah penelitian yang berorientasi pada

masa sekarang atau saat ini dan didesain untuk menjawab

pertanyaan atau menggambarkan apa yang didasarkan

pada kejadian yang berlangsung saat ini (Dempsey, 2002).

Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan

metode pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk

mendeskripsikan peran perawat dalam melaksanakan

pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan.

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008).

Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di

Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga dengan

pendidikan terakhir adalah S1, D3 dan SPK.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2008). Menurut

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

44

Nursalam (2008), semakin besar sampel semakin

mengurangi angka kesalahan. Makin kecil jumlah populasi

maka presentasi sampel harus semakin besar. Jumlah

sampel merupakan bagian dari populasi yang dapat

mewakili seluruh populasi.

Penentuan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik pengambilan sampel secara purposive

didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu oleh pribadi

peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi

(Notoatmodjo, 2010).

Misalkan, dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui gambaran peran perawat sebagai care giver

dalam perawatan pasien PPOK di Rumah Sakit dr. Ario

Wirawan Salatiga. Oleh sebab itu, pengambilan sampelnya

pun harus diarahkan kepada perawat yang bekerja di

Rumah Sakit tersebut dan pernah atau sedang merawat

pasien dengan penyakit PPOK.

Sampel yang diperlukan oleh peneliti sebagai

responden dalam penelitian di Rumah Sakit Paru dr. Ario

Wirawan Salatiga sebanyak 45 sampel.

Rumus yang digunakan dalam pengambilan sampel

dalam penelitian adalah ini sebagai berikut (Arikunto, 2002) :

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

45

Keterangan :

N : besarnya populasi

n : besarnya sampel

Dari rumus diatas didapat sampel sebagai berikut :

n = 15% x N

= 15% x 300

= 45

Jadi, besar sampel yang digunakan adalah 45 orang.

Rumus tersebut berdasarkan pernyataan jika jumlah

subjek kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua

populasi sedangkan jika jumlah subjek lebih besar dapat

diambil antara 10%-15% (Arikunto, 2002).

3.7 Karakteristik Partisipan

Dalam Teknik wawancara, peneliti mengunakan

Karakteristik riset partisipan dalam penelitian. Partisipan

dalam penelitian ini terdiri dari 4 orang yaitu 1 orang Kepala

perawat Ruang rawat inap Dahlia Bawah Rumah Sakit Paru

dr. Ario Wirawan Salatiga, 2 orang pasien PPOK dan 1

orang Keluarga pasien. Kriteria perawat sebagai berikut :

n = 15% x N

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

46

masa kerja minimal 1 tahun, latar belakang pendidikan

perawat adalah Diploma III (D3) dan Strata 1 (S1)

keperawatan. Kriteria pasien PPOK dan keluarga pasien

yaitu mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar

serta bersedia menjadi partisipan dibuktikan dengan

penanda tanganan pada informed consent. Untuk sampel

sumber data, peneliti menggunakan teknik purposive

sampling. Teknik tersebut merupakan teknik pengambilan

sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010).

3.8 Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

dilakukan dengan pembagian kuesioner penelitian dan

wawancara.

3.8.1 Kuesioner

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan

untuk mengukur atau menilai variabel pada subjek penelitian

(Sugiyono, 2010). Alat ukur pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner peran perawat sebagai care giver/pemberi

asuhan keperawatan akan diujikan pada perawat rawat inap

RSUD Salatiga sebelum diberikan pada objek penelitian

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

47

yaitu perawat di RSP dr. Ario Wirawan Salatiga dengan

pertanyaan berjumlah 25 item. Menurut Azwar (2005),

pengukuran peran dapat dilakukan dengan menggunakan

Skala Likert dengan kategori, skor “selalu” : 4, “sering” : 3,

“jarang” : 2 dan “tidak pernah” : 1. Skor tertinggi untuk

masing-masing asuhan keperawatan (pengkajian,

penetapan diagnosa, rencana tindakan, implementasi dan

evaluasi) sebesar 20. Untuk keperluan deskriptif maka data

dikategorikan (menurut Notoatmodjo, 1996) : Baik, apabila

skor > 14, Cukup, apabila skor antara 7-14 dan Kurang,

apabila skor <7.

3.8.2 Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga

dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

Esterberg dalam Sugiyono (2010). Peneliti menggunakan

pedoman wawancara (interview guide) yang dibuat oleh

peneliti untuk menggali secara lengkap dan detail tentang

persepsi partisipan mengenai peran perawat sebagai care

giver dalam perawatan pasien PPOK. Terdiri atas beberapa

pertanyaan. Jenis teknik wawancara dalam penelitian ini

adalah adalah wawancara terencana artinya sudah ada

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

48

kontrak terlebih dahulu dengan partisipan melalui inform

consent. Peneliti mencatat hal-hal yang dianggap penting

dan selama proses wawancara akan dilakukan perekaman

dengan tape recorder/handphone.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Salah satu unsur terpenting dalam penelitian adalah

menentukan validitas dan reliabilitas suatu alat ukur. Alat

ukur yang baik harus memenuhi persyaratan validitas dan

reliabilitas yang ditunjukkan dengan tingginya validitas dan

reliabilitas alat ukur tersebut. Uji validitas dilakukan untuk

melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur

dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2003). Peneliti

akan melakukan uji validitas di Rumah Sakit Umum Daerah

Salatiga.

a. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang

artinya memiliki ketepatan dan kecermatan. Alat ukur

itu dikatakan valid bila alat ukur itu benar-benar

mengukur apa yag hendak diukur (Mahfoedz, 2007).

Teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas

angket menggunakan rumus Pearson Product

Moment, setelah itu dilihat penafsiran dari indeks

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

49

korelasinya (rtabel). Rumus ini digunakan untuk

memperoleh data yang valid. Jika tidak valid, data

diperbaiki atau diganti lalu diujikan kembali sampai

dikatakan valid.

Rumus Pearson Product Moment :

NΣXY – (ΣX) (ΣY)

rxy =

√{NΣX² - (ΣX²)} {NΣY² - (ΣY²)}

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi

ΣX : jumlah skor item

ΣY” : jumlah skor total

ΣXY : Jumlah total skor responden

kali tiap pertanyaan

N : jumlah responden

Pengujian validitas dengan bantuan program SPSS

16.0 For Windows menghasilkan nilai korelasi dan

signifikansi. Suatu item pertanyaan dikatakan valid

apabila memiliki nilai korelasi yang positif dan memiliki

nilai signifikansi lebih kecil dari 5% atau 0,05.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

50

Adapun interpretasinya adalah sebagai berikut:

i. Bila rxy lebih besar dari r tabel berarti bahwa butir itu

mempunyai daya dukung yang besar terhadap

keseluruhan butir kuesioner, untuk itu butir tersebut

dipertahankan.

ii. Bila rxy lebih kecil dari r tabel berarti butir tersebut

mempunyai daya dukung yang kecil terhadap

keseluruhan kuesioner, untuk itu butir tersebut perlu

direvisi atau digugurkan.

iii. Bila rxy negatif, berarti bahwa butir tersebut sama

sekali tidak mempunyai daya dukung terhadap

keseluruhan kuesioner, untuk itu butir tersebut tidak

dapat dipertahankan.

b. Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian

bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Untuk

mencari reliabilitas angket digunakan rumus Alpha

Cronbach. Alasan menggunakan rumus Alpha

Cronbach untuk mengukur rata-rata konsistensi

internal diantara item-item pertanyaan.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

51

Keuntungannya adalah dapat diukur dengan

melakukan pengukuran satu waktu (satu kali).

Rumus Alpha Cronbach:

r11 = ( k ) (1- Σ σ b² )

(k – 1) σ²t

Keterangan :

r11 : reliabilitas instrument

K : banyaknya butir

pertanyaan

Σ σ b² : jumlah varians butir

σ²t : varians total

(Arikunto, 2006).

Jika hasil rhitung >rtabel maka item dikatakan signifikan, begitu

juga sebaliknya jika hasil rhitung < rtabel maka item dikatakan

tidak signifikan. Instrumen memiliki reliabilitas tinggi jika nilai

koefisien yang diperoleh > 0,63 (Mahfoedz, 2007).

Tolak ukur reliabilitas yang dipakai didasarkan pada

intepretasi nilai alpha menurur George&Mallery (1995)

sebagai berikut:

a. >0,9 sangat bagus (excellent)

b. >0,8 bagus (good)

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

52

c. >0,7 dapat diterima (acceptable)

d. >0,6 dapat dipertanyakan (questionable)

e. >0,5 jelek (poor)

f. <0,5 tidak dapat diterima (unacceptable).

3.9 Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas

Alasan peneliti memilih RSUD Salatiga sebagai

tempat melakukan uji validitas karena Rumah Sakit ini

memiliki tipe Rumah Sakit yang sama dengan RS Paru dr.

Ario Wirawan Salatiga. Uji validitas dilakukan dari tanggal 25

mei – 8 juni 2013.

3.9.1 Hasil Uji Validitas

Pengujian validitas kuesioner/angket dilakukan pada

25 orang perawat yang sedang atau pernah merawat dan

memberikan pelayanan asuhan keperawatan kepada

penderita PPOK. Berdasarkan uji validitas kuesioner peran

perawat sebagai care giver dalam perawatan pasien PPOK

dengan menggunakan teknik pearson product moment,

dalam program SPSS 16,0 for window, beberapa item

diketahui tidak valid. Item yang tidak valid diganti dan

dilakukan uji validitas ulang. Setelah dilakukan uji validitas

ulang diketahui N=25 didapatkan koefisien korelasi item total

≥ 0,396 sehingga kuesioner/angket penelitian tersebut valid

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

53

dan layak untuk disebarkan kepada riset responden yang

sebenarnya. Hasil uji validitas kuesioner selengkapnya

terdapat dilampiran.

3.9.2 Hasil uji Reliabilitas

Setelah melakukan uji validitas maka peneliti juga

melakukan uji reliabilitas kuesioner/angket penelitian dengan

menggunakan teknik Alpha-Cronbach. Berdasarkan uji

reliabilitas instrument skala peran perawat sebagai care

giver dalam perawatan pasien PPOK diperoleh reliabilitas

koefisien alpha cronbach’s :0,891. Berdasarkan hasil

pengolahan data dengan teknik Alpha-Cronbach, uji coba

instrument sudah dapat digunakan atau instrument sudah

reliabel dan dikategorikan bagus (good) untuk instrumen

skala peran perawat sebagai care giver dalam perawatan

pasien PPOK. Hasil uji reliabilitas kuesioner selengkapnya

terdapat dilampiran.

3.10 Analisa Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan

kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber

data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah

mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis

responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

54

seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang

diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang

telah diajukan (Sugiyono, 2008). Dalam penelitin ini analisa

data dilakukan secara deskriptif, analisa data yang dipakai

ialah Univariat. Penelitian analisa univariat adalah analisa

yang dilakukan menganalisis tiap variabel dari hasil

penelitian (Notoadmodjo, 2005). Pada umumnya dalam

penelitian ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase

dari tiap variable.

Adapun teknik analisa data yang dilakukan dalam

penelitian Kuantitatif sebagai berikut :

a. Editing Data

Memeriksa kembali semua data yang telah

dikumpulkan melalui pembagian kuisioner dengan

tujuan mencetak kembali apakah hasilnya sudah

sesuai dengan rencana atau tujuan yang hendak

dicapai. Hal ini untuk memastikan apakah data telah

terisi semua dan dapat dibaca serta relevan.

b. Coding data

Merupakan kegiatan pengubahan data lebih ringkas

dengan menggunakan kode yang dirumuskan untuk

mempermudah dalam melakukan tabulasi dan

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

55

analisis data. Selanjutnya dimasukkan kedalam

lembaran tabel kerja untuk mempermudah

pengolahan.

c. Entry data

Memasukkan data untuk diolah memakai program

komputer untuk dianalisis.

d. Tabulating

Tabulating adalah kegiatan untuk meringkas data

yang masuk (data mentah) ke dalam tabel-tabel

yang telah dipisahkan. Proses ini meliputi:

i. Mempersiapkan tabel dengan kolom dan

barisnya yang cermat sesuai kebutuhan.

ii. Menghitung banyak frekuensi untuk setiap

kategori jawaban

Sedangkan dalam penelitan kualitatif, pada hakikatnya

analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur,

mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode atau tanda,

dan mengkategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan

berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab.

Analisis data kualitatif sesungguhnya sudah dimulai saat

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

56

peneliti mulai mengumpulkan data, dengan cara memilah

mana data yang sesungguhnya penting atau tidak. Ukuran

penting dan tidaknya mengacu pada kontribusi data tersebut

pada upaya menjawab fokus penelitian (Rahardjo, 2011).

Analisa data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung dan selesai pengumpulan

data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti

sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang di

wawancarai. Bila jawaban yang di wawancarai setelah di

analisis terasa belum memuaskan maka peneliti akan

melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu,

diperoleh data yang dianggap kredibel.

3.11 Uji Keabsahan Data

Pada penelitian kualitatif dilakukan uji keabsahan

data. Uji ini dilakukan dengan cara membercheck yaitu

proses pengetikan data yang diperoleh peneliti dari pemberi

data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui

seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang

diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan

disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut

valid, sehingga semakin kredibel/dipercaya, tetapi apabila

data yang ditemukan peneliti dengan berbagai

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

57

penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data, maka

peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data dan

apabila perbedaannya tajam maka peneliti harus merubah

temuannya dan harus menyesuaikan dengan apa yang

diberikan oleh pemberi data. Jadi tujuan membercheck

adalah agar informasi yang diperoleh dan akan digunakan

dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud

sumber data atau informan (Sugiyono, 2011).

3.12 Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih

dahulu mengajukan proposal penelitian untuk mendapatkan

persetujuan dari Ketua program Studi Ilmu keperawatan,

selanjutnya peneliti mengajukan ijin kepada pihak-pihak

yang terkait dengan proses penelitian ini, yaitu pihak Rumah

Sakit dan pihak-pihak yang berwewenang ditempat

penelitian dimana responden berada. Selain itu, kepada

calon responden sendiri untuk mendapatkan persetujuan

menjadi responden. Peneliti kemudian melakukan penelitian

dengan membagikan kuesioner kepada responden setelah

responden bersedia mengisi lembar persetujuan dengan

menekankan pada aspek etika penelitian, yaitu:

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

58

1. Informed consent (lembar persetujuan menjadi

responden)

Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan yang akan

dilakukan serta dampak yang akan terjadi selama dan

sesudah pengumpulan data. Jika calon responden

bersedia diteliti, maka mereka diminta untuk

menandatangani lembar persetujuan tersebut. Namun

jika calon responden menolak, maka peneliti tidak akan

memaksa dan menghormati hak-haknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak

mencantumkan namanya dalam lembar pengumpulan

data, namun cukup diberi kode pada masing-masing

lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti,

hanya kelompok tertentu saja yang akan dijadikan atau

dilaporkan sebagai hasil peneliti.