Top Banner
16 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Kristen 3 Eben Haezer Jalan Jendral Sudirman Nomor 111B Salatiga. Penelitian ini dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yaitu kerjasama antara guru IPA kelas 5 dengan peneliti. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V B yang berjumlah 26 orang, 13 anak laki- laki dan 13 anak perempuan. Rata-rata umur siswa kelas V B sekitar 10-11 tahun. Keadaan sosial ekonomi orangtua siswa Kelas V B sangat beragam. Sebagian besar orangtua siswa bekerja sebagai wiraswasta dan pegawai negeri. Karena kesibukan orangtua siswa yang beragam, membuat beberapa siswa kurang mendapatkan perhatian dari orangtuanya. Orangtua kurang memantau kegiatan belajar siswa ketika di rumah. Siswa menjadi malas untuk mempelajari dan membaca buku pelajaran di rumah. Selain itu di kelas V B ada beberapa siswa yang suka membuat keributan di kelas, sehingga proses pembelajaran di kelas menjadi tidak kondusif atau tidak dapat berjalan dengan lancar. 1.2 Variabel yang akan Diteliti Variabel penelitian tindakan kelas ini terdapat tiga variabel yaitu variabel pembelajaran Talking Chips, keterampilan sosial dan hasil belajar. Rinciannya sebagai berikut: 1) Talking Chips (Kancing Gemerincing) merupakan variabel independen atau variabel bebas. Kancing Gemerincing merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang masing-masing anggota kelompoknya mendapat kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota kelompok lain, sehingga dapat mengatasi permasalahan pemerataan kesempatan dalam diskusi kelompok. Pembelajaran ini dapat membangun keinginan siswa untuk belajar dan siswa yang pasif menjadi lebih aktif.
17

BAB III METODE PENELITIAN...16 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Kristen 3 Eben Haezer Jalan Jendral Sudirman

Jan 27, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 16

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    1.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

    Penelitian dilaksanakan di SD Kristen 3 Eben Haezer Jalan Jendral

    Sudirman Nomor 111B Salatiga. Penelitian ini dilakukan pada semester 2 tahun

    pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan

    kelas yaitu kerjasama antara guru IPA kelas 5 dengan peneliti. Subjek penelitian

    tindakan kelas ini adalah siswa kelas V B yang berjumlah 26 orang, 13 anak laki-

    laki dan 13 anak perempuan. Rata-rata umur siswa kelas V B sekitar 10-11 tahun.

    Keadaan sosial ekonomi orangtua siswa Kelas V B sangat beragam.

    Sebagian besar orangtua siswa bekerja sebagai wiraswasta dan pegawai negeri.

    Karena kesibukan orangtua siswa yang beragam, membuat beberapa siswa kurang

    mendapatkan perhatian dari orangtuanya. Orangtua kurang memantau kegiatan

    belajar siswa ketika di rumah. Siswa menjadi malas untuk mempelajari dan

    membaca buku pelajaran di rumah. Selain itu di kelas V B ada beberapa siswa

    yang suka membuat keributan di kelas, sehingga proses pembelajaran di kelas

    menjadi tidak kondusif atau tidak dapat berjalan dengan lancar.

    1.2 Variabel yang akan Diteliti

    Variabel penelitian tindakan kelas ini terdapat tiga variabel yaitu variabel

    pembelajaran Talking Chips, keterampilan sosial dan hasil belajar. Rinciannya

    sebagai berikut:

    1) Talking Chips (Kancing Gemerincing) merupakan variabel independen atau

    variabel bebas. Kancing Gemerincing merupakan salah satu tipe model

    pembelajaran kooperatif yang masing-masing anggota kelompoknya

    mendapat kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi mereka dan

    mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota kelompok lain, sehingga

    dapat mengatasi permasalahan pemerataan kesempatan dalam diskusi

    kelompok. Pembelajaran ini dapat membangun keinginan siswa untuk belajar

    dan siswa yang pasif menjadi lebih aktif.

  • 17

    Langkah-langkah pembelajaran talking chips:

    Fase 1 persiapan

    Fase 2 menjelaskan materi

    Fase 3 membentuk kelompok

    Fase 4 membagi kancing

    Fase 5 diskusi masalah

    Fase 6 mempresentasikan hasil diskusi

    Fase 7 memberikan kesimpulan

    2) Keterampilan sosial dan hasil belajar merupakan variabel dependen atau

    variabel terikat dalam penelitian ini.

    a. Keterampilan sosial adalah kemampuan atau perilaku individu dalam

    menyesuaikan dirinya dalam bermasyarakat, dengan berinteraksi,

    mengemukakan pendapat, menyalurkan ide, dan saling bertukar

    pendapat maupun informasi yang dimiliki.

    b. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan atau

    proses belajar yang telah dilakukannya. Dalam penelitian ini hasil

    belajar yang digunakan hasil dapat diperoleh dari skor evaluasi pada

    akhir pembelajaran.

    1.3 Rencana Tindakan

    Penelitian ini direncanakan dengan menggunakan model Kemmis & Mc

    Taggart (Arikunto 2010: 137) yang menggambarkan adanya empat langkah,

    meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi/pantulan.

    Di dalam penelitian ini akan dilaksanakan beberapa siklus sampai tujuan

    pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai sehingga hasil belajar siswa dapat

    meningkat. Rincian prosedur tindakan dapat digambarkan pada bagan sebagai

    berikut:

  • 18

    Gambar 2: Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis & Mc Taggart

    Sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu

    menyiapkan atau menyusun suatu perencanaan antara lain: kapan penelitian akan

    dilakukan, hal apa saja yang dibutuhkan untuk penelitian. Pada saat kegiatan

    penelitian sedang berlangsung, peneliti sebagai pengamat saat proses

    pembelajaran sedang berlangsung, peneliti akan melihat apakah proses

    pembelajaran berjalan dengan baik.

    Setelah kegiatan pengamatan berakhir perlu dilakukan refleksi, untuk

    mengetahui hasil dari proses pembelajaran, sehingga dapat diketahui kekurangan

    atau pun kelebihan dari pembelajaran talking chips. Apabila pada siklus I belum

    mencapai yang diharapkan, maka dapat dilakukan perbaikan pada siklus

    berikutnya. Berikut tahap-tahap yang akan dilakukan oleh peneliti bersama

    dengan guru:

  • 19

    1. Tahap Perencanaan

    Tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    1) Menyamakan persepsi antar peneliti dengan guru IPA tentang

    pembelajaran Talking Chips yang akan dilakukan dalam kegiatan

    pembelajaran.

    2) Peneliti bersama dengan guru IPA menyusun rencana pelaksanaan

    pembelajaran Talking Chips yang akan dilaksanakan pada proses

    pembelajaran, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    a) Menyatakan kegiatan pembelajaran yang akan diberikan,

    standar kompetensi, kompetensi dasar, dan alokasi waktu.

    b) Menyatakan tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian

    pembelajaran.

    c) Menyusun RPP yang sesuai dengan tahapan pembelajaran

    Talking Chips.

    d) Membuat pedoman observasi untuk mengetahui aktivitas guru

    dan siswa selama proses pembelajaran.

    e) Membuat lembar angket untuk mengetahui keterampilan sosial

    siswa terhadap pelajaran IPA selama proses pembelajaran.

    f) Menyiapkan alat peraga yang sesuai dengan pembelajaran

    Talking Chips.

    g) Menyusun soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.

    2. Tahap Pelaksanaan

    Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan

    pembelajaran yang sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    (RPP). Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dan

    siklus II terdiri dari 2 pertemuan. Adapun gambaran pelaksanaan

    pembelajaran sebagai berikut:

    a) Membuka pelajaran dengan salam, renungan dan berdoa.

  • 20

    b) Menpersiapkan media pembelajaran dan menyampaikan tujuan

    pembelajaran.

    c) Memberikan apresepsi yang berkaitan dengan pembelajaran

    yang akan dibahas.

    d) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang

    sedang dipelajari.

    e) Guru membagi siswa menjadi dalam kelompok.

    f) Guru terlebih dahulu menjelaskan langkah-langkah

    pembelajaran Talking Chips.

    g) Guru membagikan lembar kerja kepada setiap kelompok

    sebagai bahan yang akan dipelajari.

    h) Guru membagikan kancing pada setiap siswa, setiap siswa

    mendapatkan 3-5 kancing. Siswa saling mendiskusikan,

    menyampaikan gagasan atau ide mengenai permasalahan yang

    ada dalam lembar kerja.

    i) Siswa dalam kelompok menjawab dan menanggapi

    permasalahan yang sedang dibahas.

    j) Begitu seterusnya, sampai permasalahan atau pertanyaan yang

    diberikan oleh guru selesai dan habis.

    k) Apabila kancing sudah habis, namun diskusi belum selasai

    maka kelompok boleh membagi kancing lagi.

    l) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan bagi

    siswa yang berani maju ke depan untuk mempresentasikan

    hasilnya, maka siswa tersebut harus menyerahkan kancing.

    m) Siswa bersama guru membuat kesimpulan mengenai materi

    yang sudah dibahas.

    n) Bagi siswa yang mendapat nilai tertinggi akan mendapatkan

    reward atau pujian.

  • 21

    3. Tahap Observasi/Pengamatan

    Tahap ini dilakukan selama penelitian ini berlangsung. Peneliti

    bersama dengan observer melakukan observasi. Peneliti mengamati

    jalannya pembelajaran untuk menilai kemampuan guru dalam mengelola

    kelas dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, serta kegiatan/aktivitas

    siswa dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti dan observer melakukan

    pengamatan terhadap proses pelaksanaan tindakan dengan mengisi

    lembar observasi guru dan siswa.

    4. Tahap Refleksi

    Pada tahapan ini berkaitan erat dengan proses dan hasil yang

    diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Perlu dilakukan analisis

    terhadap temuan-temuan yang berupa hambatan, kekurangan atau

    kelemahan yang diperoleh selama pelaksanaan siklus pertama sebagai

    masukan untuk siklus berikutnya. Berdasarkan data yang telah dianalisis

    maka dapat disimpulkan apakah semua kegiatan yang telah berjalan sesuai

    dengan yang diharapkan atau tidak.

    Untuk siklus berikutnya, kegiatan pembelajaran dilakukan sama

    seperti pada Siklus I. Namun terdapat tambahan kegiatan yang merupakan

    penyempurnaan dari kekurangan pada Siklus I.

    3.4 Data dan Cara Pengumpulannya

    3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

    a) Observasi

    Teknik observasi digunakan untuk mengetahui perkembangan

    kegiatan guru dan siswa dalam menerapkan Pembelajaran Talking Chips

    dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti dan observer bertugas untuk

    melakukan pengamatan dan penilaian dengan mengisi lembar observasi

    atau format yang berisikan kegiatan/aktivitas siswa dan kegiatan mengajar

    guru pada setiap pertemuan dalam pembelajaran.

  • 22

    b) Angket

    Teknik angket digunakan untuk mengukur keterampilan sosial

    siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan

    Pembelajaran Talking Chips. Menurut Arikunto (2010: 194) angket atau

    kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

    memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

    pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Angket harus diisi sendiri oleh

    responden/siswa, karena jawaban dari angket ini hasil dari respon siswa

    atau pengalaman yang di dapat siswa selama pembelajaran tentang apa

    yang sudah siswa lakukan dan yang sudah siswa pelajari.

    c) Tes

    Teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa atau

    hasil belajar siswa setelah menerapkan Pembelajaran Talking Chips.

    Menurut Arikunto (2010: 193) tes adalah serentetan pertanyaan atau

    latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

    pengetahuan intelegensi, kemampuan untuk bakat yang dimiliki individu

    atau kelompok.

    3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

    a) Lembar Observasi

    Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan

    siswa selama proses pembelajaran menggunakan Pembelajaran Kooperatif

    tipe Talking Chips. Pengisian lembar observasi ini dengan memberikan

    tanda checklist (√) pada kolom jawaban yang tersedia sesuai hasil yang

    diamati oleh peneliti dan observer terhadap aktivitas guru dan siswa pada

    setiap pertemuan.

  • 23

    Berikut kisi-kisi lembar observasi Guru, dimana peneliti dan

    observer melakukan observasi untuk mengamati kegiatan yang dilakukan

    oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung:

    Tabel 2

    Kisi – Kisi Lembar Observasi Guru

    No Aspek Indikator No.

    item Jumlah

    1 Persiapan a. Mempersiapkan media yang digunakan.

    b. Memberikan apresepsi dan tujuan pembelajaran.

    1

    2,3

    1

    2

    2 Menjelaskan

    materi

    a. Menyampaikan materi dengan jelas.

    b. Menanyakan pada siswa yang belum jelas atau paham

    tentang materi yang

    dijelaskan.

    4,5,6

    7

    3

    1

    3 Pembentukan

    kelompok

    a. Membagi kelompok sama rata.

    b. Menjelaskan tentang pembelajaran talking chips.

    8

    9

    1

    1

    4 Membagi

    kancing dan LK

    a. Membagikan kancing dan lembar kerja pada tiap

    kelompok secara merata.

    b. Menjelaskan langkah-langkah diskusi.

    10,11

    12

    2

    1

    5 Diskusi

    masalah

    a. Memantau jalannya diskusi agar berjalan dengan baik.

    b. Membimbing siswa dalam diskusi, apabila mengalami

    kesulitan.

    13

    14,15

    1

    2

    6 Mempresentasi

    kan hasil

    diskusi

    a. Meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil

    diskusinya.

    16 1

    7 Kesimpulan a. Membimbing siswa membuat kesimpulan.

    b. Memberikan penghargaan pada kelompok yang

    memiliki poin terbanyak.

    17

    18

    1

    1

    8 Melakukan

    kegiatan

    penutup

    a. Membuat rangkuman b. Melakukan refleksi

    20

    19

    2

    TOTAL 20 20

  • 24

    Peneliti dan observer juga melakukan pengamatan pada kegiatan

    yang dilakukan oleh siswa pada saat proses pembelajaran. Berikut kisi-kisi

    lembar observasi siswa:

    Tabel 3

    Kisi – Kisi Lembar Observasi Siswa

    No Aspek Indikator No.

    item Jumlah

    1 Persiapan a. Siap menerima pelajaran

    1 1

    2 Menjelaskan

    materi

    a. Mendengarkan penjelasan dari guru.

    b. Tidak menggangu teman saat sedang

    mendengarkan.

    2,3

    4

    2

    1

    3 Pembentukkan

    kelompok

    a. Membentuk kelompok dengan tertib.

    b. Dalam membentuk kelompok tidak pilih-

    pilih teman.

    5

    6

    1

    1

    4 Membagi kancing a. Membagi kancing dengan tertib.

    b. Dalam membagi kancing tidak saling

    berebut.

    7

    8

    1

    1

    5 Diskusi masalah a. Melakukan diskusi dalam kelompok.

    b. Menyampaikan pendapat atau idenya

    dalam kelompok.

    9

    10

    1

    1

    6 Mempresentasikan

    hasil diskusi

    a. Mempresentasikan hasil diskusinya.

    b. Menyampaikan hasil presentasi dengan baik

    dan jelas.

    11

    12

    1

    1

    7 Kesimpulan a. Membuat kesimpulan dari hasil yang didapat

    dari presentasi setiap

    kelompok.

    13 1

    8 Melakukan

    kegiatan penutup

    a. Membuat rangkuman b. Melakukan refleksi

    14

    15

    1

    1

    TOTAL 15 15

  • 25

    b) Angket

    Teknik angket digunakan untuk mengukur keterampilan sosial

    siswa ketika siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan

    Pembelajaran Talking Chips.

    Berikut kisi-kisi lembar angket keterampilan sosial untuk siswa

    kelas 5 SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga:

    Tabel 4

    Kisi – Kisi Lembar Angket Keterampilan Sosial

    No Aspek Indikator No. item Jumlah

    1 Kemampuan

    berkomunikasi

    a. Menggunakan bahasa yang baik dan benar.

    b. Berbicara dengan jelas dan tidak terbata-bata

    dalam bicara.

    1,2

    3,4

    2

    2

    2 Menjalin hubungan

    dengan orang lain

    a. Bertanya pada teman sekelompoknya.

    b. Tidak pilih-pilih teman dalam diskusi.

    c. Bekerjasama dalam kelompok.

    5,6

    7,8

    9,10

    2

    2

    2

    3 Mendengarkan

    pendapat atau

    keluhan dari orang

    lain

    a. Menjadi pendengar yang baik untuk teman

    dalam kelompok.

    b. Mendengarkan dan memperhatikan

    penjelasan dari guru

    maupun teman.

    11,12,13

    14,15

    3

    2

    4 Memberi/menerima

    kritikan atau saran

    a. Menyampaikan gagasan/pendapatnya

    dalam kelompok.

    b. Mau menerima saran/pendapat dari

    teman.

    16,17

    18,19,20

    2

    3

    TOTAL 20 20

    Angket ini berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh

    siswa dengan pilihan yang ada antara lain; sangat setuju, setuju, tidak

    setuju, dan sangat tidak setuju. Angket atau kuesioner adalah sejumlah

    pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

  • 26

    responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia

    ketahui (Arikunto, 2010: 194).

    Lembar angket ini berisi tentang pernyataan dengan menggunakan

    Skala Likert. Skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk

    mengukur sikap, pendapat, dan persepsi tentang kejadian atau gejala sosial

    (Riduwan, 2004: 87). Jawaban dari setiap pernyataan yang menggunakan

    Skala Likert mempunyai gradasi dari yang positif sampai yang negatif.

    Tabel 5

    Skor Butir Pernyataan Dalam Skala Likert

    Jawaban Positif Negatif

    Sangat setuju 4 1

    Setuju 3 2

    Tidak setuju 2 3

    Sangat tidak setuju 1 4

    Tabel 6

    Kategori Keterampilan Sosial

    No Skor Kategori Keterampilan Sosial

    1 ≥60 Tinggi 2 40 sampai 59 Sedang

    3 20 sampai 39 Rendah

    c) Butir Soal Tes

    Instrumen butir soal tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana

    pencapaian keberhasilan pemahaman siswa terhadap pembelajaran dan

    sebagai pembanding peningkatan hasil belajar tiap siklus. Soal tes ini

    berbentuk pilihan ganda yang diberikan pada akhir kegiatan pembelajaran

    tiap siklus. Dalam penelitian ini telah dilaksanakan sampai siklus II.

  • 27

    Berikut kisi-kisi soal tes IPA siklus I, di SD Kristen 03 Eben

    Haezer Salatiga semester II tahun pelajaran 2013/2014:

    Tabel 7

    Kisi-Kisi Soal Tes IPA Siklus I

    Standar

    Kompetensi Kompetensi

    Dasar Indikator

    No.

    Item Jumlah

    7. Memahami

    perubahan

    yang terjadi di

    alam dan

    hubungannya

    dengan

    penggunaan

    sumber daya

    alam.

    7.1

    Mendeskripsikan

    proses

    pembentukkan

    tanah karena

    pelapukan.

    7.1.1 Menyebutkan jenis-jenis

    batuan. 7.1.2 Menjelaskan

    ciri-ciri dan

    proses

    terbentuknya

    batuan.

    1,3,4,10

    2,5,6,7,8

    ,9

    4

    6

    7.1.3 Menjelaskan proses

    pembentukkan

    tanah karena

    pelapukan . 7.1.4 Menjelaskan

    jenis-jenis

    pelapukan

    berdasarkan

    proses

    terjadinya. 7.1.5 Mengidentifik

    asi berbagai

    macam faktor

    penyebab

    pelapukan

    batuan.

    17,20

    11,13,14

    ,18

    12,15,16

    ,19

    2

    4

    4

    7.2

    Mengidentifikasi

    jenis-jenis tanah.

    7.2.1 Menjelaskan jenis-jenis

    tanah dan

    proses

    terbentuknya. 7.2.2 Menyebutkan

    ciri-ciri tanah

    beserta

    kegunaanya.

    21,22,23

    ,24,30,

    25,26,27

    ,28,29,

    5

    5

    TOTAL 30 30

  • 28

    Berikut kisi-kisi soal tes IPA siklus II, di SD Kristen 03 Eben

    Haezer Salatiga semester II tahun pelajaran 2013/2014:

    Tabel 8

    Kisi-Kisi Soal Tes IPA Siklus II

    Standar

    Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No. Item Jumlah

    7. Memahami

    perubahan

    yang terjadi di

    alam dan

    hubungannya

    dengan

    penggunaan

    sumber daya

    alam.

    7.3

    Mendeskripsikan

    struktur bumi.

    7.3.1 Menyebutkan lapisan-lapisan

    penyusun

    bumi. 7.3.2 Menjelaskan

    ciri-ciri

    lapisan

    penyusun

    bumi.

    4,5,6,7,2

    6,27,33,

    34

    1,2,3,24,

    25,28,29

    ,30,31,3

    2,35

    8

    11

    7.3.3 Menyebutkan lapisan-lapisan

    atmosfer bumi.

    7.3.4 Menjelaskan

    ciri-ciri

    lapisan-lapisan

    atmosfer bumi.

    8,9,10,1

    2,13,15,

    16,17,19

    ,20

    11,14,18

    ,21,22,2

    3,

    10

    6

    TOTAL 35 35

    3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas

    Untuk mengetahui sejauh mana instrumen butir soal yang digunakan baik

    atau tidak, maka instrumen butir soal tes harus dilakukan uji validitas dan uji

    reliabilitas.

    1) Uji Validitas

    Menurut Anastasi dan Urbina (Purwanto, 2013: 114), validitas

    berhubungan dengan apakah tes mengukur apa yang mesti diukurnya dan

    seberapa baik dia melakukannya. Sedangkan menurut Arikunto (2010: 211)

    Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

    kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

    mengukur apa yang di inginkan. Validitas digunakan untuk mengukur sejauh

  • 29

    mana pencapaian alat ukur yang digunakan peneliti dalam penelitian. Pada

    penenlitian analisis butir soal dilakukan dengan SPSS 16.

    a. Validitas Siklus I

    Hasil uji validitas yang dilakukan di SD Kristen 03 Eben Haezer

    Salatiga, dari 30 soal diperoleh 20 soal yang valid. Dengan kriteria soal

    valid menurut Nanik Sulistya Wardani (2009: 8.12) bahwa suatu item

    instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected

    item to total correlation ≥ 0,20. Berikut nomer soal yang valid dan tidak

    valid setelah dilakukan uji validitas:

    Tabel 9

    Hasil Uji Validitas Siklus I

    Soal Valid Soal Tidak Valid

    1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 14,

    17, 18, 20, 24, 25, 26, 27, 28, 29.

    4, 8, 12, 15, 16, 19, 21, 22, 23, 30.

    b. Validitas Siklus II

    Hasil uji validitas yang dilakukan di SD Kristen 03 Eben Haezer

    Salatiga, dari 35 soal diperoleh 31 soal yang valid. Dengan kriteria soal

    valid menurut Nanik Sulistya Wardani (2009: 8.12) bahwa suatu item

    instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected

    item to total correlation ≥ 0,20. Berikut hasil uji validitas soal siklus.

    Berikut nomer soal yang valid dan tidak valid setelah dilakukan uji

    validitas:

    Tabel 10

    Hasil Uji Validitas Siklus II

    Soal Valid Soal Tidak Valid

    1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12,

    13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20,

    21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28,

    31, 33, 34, 35.

    7, 29, 30, 32.

  • 30

    2) Uji Reliabilitas

    Menurut Anastasia dan Susana (1997) Reliabilitas adalah sesuatu yang

    merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka

    diuji ulang dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan

    seperangkat butir-butir ekuivalen (equivalent items) yang berbeda, atau di bawah

    kondisi pengujian yang berbeda.

    Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan

    data yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2010: 221). Apabila data sesuai

    dengan kenyataannya, maka meskipun beberapa kali diujikan hasilnya akan tetap

    sama atau konsisten. Maka alat ukur tersebut memiliki reliabilitas yang konsisten

    dan ajeg.

    Pada penelitian ini rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas

    adalah rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:

    Keterangan:

    r11 = reliabilitas instrumen

    k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

    2b = jumlah varian butir/item 2

    tV = varian total

    Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan

    teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.

    a. Reliabilitas Siklus I

    Dari 30 soal yang diujikan diperoleh 20 soal yang valid, soal yang

    valid dilakukan uji reliabilitas diperoleh hasil 0,735 sehingga dapat

    dikatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 11:

  • 31

    Tabel 11

    Hasil Uji Reliabilitas Siklus I

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha N of Items

    .735 20

    b. Reliabilitas Siklus II

    Dari 35 soal yang diujikan diperoleh 31 soal yang valid, soal yang

    valid dilakukan uji reliabilitas diperoleh hasil 0,877 sehingga dapat

    dikatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 12:

    Tabel 12

    Hasil Uji Reliabilitas Siklus II

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha N of Items

    .877 31

    3.6 Indikator Kinerja

    Indikator kinerja digunakan untuk menentukan keberhasilan dalam

    penelitian, meliputi indikator proses dan indikator hasil.

    1) Indikator Proses

    Indikator ini digunakan untuk mengetahui ketercapaian proses

    pembelajaran yang melibatkan guru dan siswa pada penerapan pembelajaran

    Talking Chips. Pembelajaran dapat dikatakan baik jika skor guru mencapai

    ≥17 dan skor siswa mencapai ≥17, skor tersebut dapat dicapai apabila guru

    dan siswa melaksanakan kegiatan sesuai dengan langkah-langkah dalam

    pembelajaran Talking Chips.

  • 32

    2) Indikator Hasil

    Indikator hasil dapat dilihat melalui dua aspek, yaitu keterampilan

    sosial dan hasil belajar siswa.

    a. Keterampilan sosial

    Penelitian dikatakan berhasil apabila minimal 75% dari siswa memiliki

    keterampilan sosial yang tinggi dengan skor ≥60.

    b. Hasil belajar

    Penelitian dikatakan berhasil apabila minimal 75% dari siswa mencapai

    ketuntasan belajar atau KKM ≥66 yang sudah ditentukan oleh sekolah.

    3.7 Analisis Data

    Teknik analisis data merupakan teknik yang dilakukan untuk mengolah

    data yang diperoleh dari pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui peningkatan

    yang dicapai pada tiap-tiap siklus. Teknik analisis data yang digunakan adalah

    deskriptif komparatif. Data kuantitatif dengan deskriptif komparatif untuk

    membandingkan nilai tes pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Begitu juga

    dengan hasil angket pada siklus I dan siklus II. Data kualitatif diperoleh dari

    pengamatan kegiatan guru dan siswa dalam bentuk check list. Kemudian dibuat

    kesimpulan berdasarkan hasil analisis data.