Top Banner
BAB III DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Kondisi Objektif Lokasi Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah 3 Ciparay. Yang berlokasi di Jl. Laswi No. 633 RT. 02 RW. 03 Desa Serangmekar Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung 40381 dengan nomor telepon (022) 5952651. 2. Sarana dan Prasarana Berdasarkan hasil observasi, kondisi gedung SMU Muhammadiyah 3 Ciparay berdiri permanen. Gedung ini dibangun di atas tanah yang luasnya 1500m 2 . Gedung dan tanah tersebut berasal dari wakaf dan swadaya warga Muhammadiyah serta dari para simpatisan Muhammadiyah. Prasarana yang mapan seperti ruangan yang sejuk dan bersih dengan tempat duduk yang nyaman biasanya lebih memperlancar terjadinya proses belajar. Demikian pula sarana yang lengkap seperti adanya buku teks dan alat 35
46

BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

Mar 17, 2018

Download

Documents

hoangque
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

BAB III

DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

A. Kondisi Objektif Lokasi Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah 3 Ciparay. Yang berlokasi di

Jl. Laswi No. 633 RT. 02 RW. 03 Desa Serangmekar Kecamatan Ciparay Kabupaten

Bandung 40381 dengan nomor telepon (022) 5952651.

2. Sarana dan Prasarana

Berdasarkan hasil observasi, kondisi gedung SMU Muhammadiyah 3 Ciparay

berdiri permanen. Gedung ini dibangun di atas tanah yang luasnya 1500m2. Gedung

dan tanah tersebut berasal dari wakaf dan swadaya warga Muhammadiyah serta dari

para simpatisan Muhammadiyah.

Prasarana yang mapan seperti ruangan yang sejuk dan bersih dengan tempat

duduk yang nyaman biasanya lebih memperlancar terjadinya proses belajar.

Demikian pula sarana yang lengkap seperti adanya buku teks dan alat bantu belajar

akan merupakan fasilitas belajar yang penting. Penyediaan sumber belajar yang lain

seperti majalah tentang matematika, laboratorium akan meningkatkan kualitas belajar

peserta didik.

Penyelenggaraan pendidikan di SMU Muhammadiyah 3 Ciparay

dilaksanakan pada siang hari dikarenakan ruang untuk kegiatan belajar mengajar

belum mencukupi. Sebagai gambaran banyaknya ruangan di SMU Muhammadiyah 3

Ciparay berjumlah 18 ruangan, dapat dilihat dalam tabel 3.1:

35

Page 2: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

Tabel 3.1.GAMBARAN BANYAKNYA RUANGANDI SMU MUHAMMADIYAH 3 CIPARAY

No Ruang Jumlah1 Belajar 112 Kepala Sekolah 13 Wakil Kepala Sekolah 14 Tata Usaha (TU) 15 Kepala TU 16 Guru 17 Perpustakaan 1

Sumber data: Program Kerja SMU Muhammadiyah 3 Ciparay Bandung

3. Jumlah Staf Pengajar, TU, Pesuruh dan Siswa

Untuk berlanjutnya proses belajar mengajar di SMU Muhammadiyah 3

Ciparay Bandung, sebagai gambaran jumlah staf pengajar dan jumlah siswa:

- Jumlah staf pengajar 30 orang

- Jumlah Tata Usaha 3 orang

- Jumlah pembantu umum 1 orang

Adapun guru matematika di SMU Muhammadiyah 3 Ciparay Bandung

sebanyak 3 orang. Dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.2.JUMLAH GURU MATEMATIKA

DI SMU MUHAMMADIYAH 3 CIPARAY BANDUNG

No. Nama Guru Lulusan Lama mengajar

1 Lia Kurniawati, S.Pd. UNLA 6 tahun

2 Asep Tasdik, S.Pd. UPI 2 tahun

3 Yanto, S.Pd UNINUS 2 tahun

Sumber Data: Program Kerja SMU Muhammadiyah 3 Ciparay Bandung

36

Page 3: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

Jumlah siswa SMU Muhammadiyah 3 Ciparay Bandung dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut :

Tabel 3.3.JUMLAH SISWA DI SMU MUHAMMADIYAH 3 CIPARAY BANDUNG

Kelas L PI 38 35II 57 63III 34 44

Jumlah 129 142Sumber Data: Program Kerja SMU Muhammadiyah 3 Ciparay Bandung

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Setelah data diperoleh dari sampel penelitian dan agar data tersebut lebih

bermakna, sehingga memberikan gambaran mengenai permasalahan yang diteliti,

untuk itu perlu dilakukan analisis terhadap data hasil penelitian.

1. Hasil Penelitian

Untuk mengetahui jumlah siswa yang mengalami kesulitan pada setiap pokok

uji sesuai dengan tahapan Polya, dari tiap tahap pemecahan masalah dihitung batas

lulus idealnya kemudian dari setiap skor yang diperoleh siswa dihitung jumlah siswa

yang mengalami kesulitan. Dalam hal ini siswa yang mendapat skor di bawah x mnimum,

dan persentase kesulitan dihitung dari jumlah siswa yang mengalami kesulitan dibagi

jumlah seluruh siswa yang dijadikan subjek penelitian.

a. Tes Pokok Uji I

1) Persentase kesulitan siswa pada pokok uji nomor satu sesuai dengan tahap

pemecahan masalah menurut heuristik Polya.

37

Page 4: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

Contoh soal:

Seorang pedagang membeli 25 pasang sepatu untuk persediaan. Ia ingin membeli sepatu jenis A dengan harga Rp. 30.000,- dengan laba Rp. 10.000,- dan sepatu jenis B seharga Rp. 40.000,- dengan laba Rp. 12.000,-. Ia merencanakan tidak akan mengeluarkan uang lebih dari Rp. 840.000,-. Hitunglah laba maksimum yang diperoleh pedagang itu?

Jawaban yang diberikan oleh siswa adalah sebagai berikut:

Pada tahap pemahaman soal, siswa harus dapat menuliskan apa yang

diketahui dan apa yang ditanyakan, serta membuat model matematika yang

tepat dan sesuai. Pada tahap ini siswa tidak mengalami kesulitan, artinya

siswa memahami masalah atau soal dengan baik. Pada tahap rencana

penyelesaian siswa harus dapat menuliskan definisi, dalil atau rumus yang

digunakan, dan rencana penyelesaian soal tes. Pada tahap ini tidak ada siswa

yang mengalami kesulitan, artinya siswa dapat menyelesaikan rencana

penyelesaian masalah. Sedangkan pada tahap pelaksanaan rencana

penyelesaian yaitu 35% siswa tidak mampu menyelesaikan salah satu

masalah pada soal dengan langkah-langkah penyelesaian masalah dan

perhitungan yang tepat dan benar. Siswa mencoba menyelesaikan masalah

seperti berikut:

10.000x + 12.000y = 25 x 4 40.000x + 48.000y = 1004x + 3y = 84 x 1 4x + 3y = 84 _

Sisanya, siswa mampu menyusun rencana strategi penyelesaian masalah dan

mengarah kepada salah satu jawaban yang benar, walaupun langkah-langkah

penyelesaian masalah tersebut kurang tepat, seperti:

x + y = 25 x 3 3x + 3y = 75

38

Page 5: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

4x + 3y = 84 x 1 4x + 3y = 84 _jadi x = 9

Pada tahap peninjauan kembali yaitu 85% pada umumnya siswa tidak

melakukan pengecekan jawaban.

Tabel 3.4.PRESENTASE KESULITAN SISWA NOMOR 1 PADA TES I

No. Tahapan Jumlah Siswa

X min

Siswa yang mengalami kesulitan

% siswa yang mengalami kesulitan

1. Pemahaman soal 40 13,5 0 02. Rencana penyelesaian 40 13,5 0 03. Pelaksanaan rencana 40 21,7 14 354. Peninjauan kembali 40 5,4 34 85

Dari tabel 3.2 dapat dijelaskan sebagai berikut:

(a) Tidak ada siswa yang mengalami kesulitan pada tahap pemahaman soal

(tahap pertama).

(b) Tidak ada siswa yang mengalami kesulitan pada tahap rencana

penyelesaian (tahap kedua).

(c) 14 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap pelaksanaan rencana

(tahap ketiga), dengan kategori hampir setengahnya mengalami kesulitan

(35%). Pada tahap ketiga kesulitan yang dialami siswa adalah siswa tidak

dapat membentuk sistematika soal yang lebih baku dan tidak dapat

melaksanakan proses perhitungan secara benar dan bertahap.

(d) 34 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap peninjauan kembali

(tahap keempat), dengan kategori pada umumnya siswa mengalami

kesulitan (85%). Pada tahap keempat kesulitan yang dialami oleh siswa

39

Page 6: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

adalah siswa tidak pernah memeriksa atau mengecek ulang setiap langkah

penyelesaian soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 85% siswa

tersebut 35% merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan pada tahap

ketiga dan 50% siswa lainnya mengalami kesulitan pada tahap keempat.

2) Persentase kesulitan siswa pada pokok uji nomor dua sesuai dengan tahap

pemecahan masalah menurut heuristik Polya.

Contoh soal:

Suatu perusahaan tas dan sepatu memerlukan empat unsur A dan enam unsur B perminggu, untuk masing-masing produksinya. Setiap tas memerlukan satu unsur A dan dua unsur B dengan keuntungan Rp. 3.000,- dan setiap sepatu memerlukan dua unsur A dan dua unsur B dengan keuntungan Rp. 2.000,-. Tentukan banyaknya tas dan sepatu yang harus diproduksi agar keuntungannya maksimal?

Jawaban yang diberikan siswa adalah sebagai berikut:

Pada tahap I ada 17,50% siswa tidak mampu melanjutkan rencana

penyelesaian masalah, setelah mereka menulis apa yang diketahui dan apa

yang ditanyakan dari soal. Mereka hanya sampai pada:

Dik: Misal banyak tas = x, banyak sepatu = y

Dit: Banyaknya tas dan sepatu.

Siswa tersebut bahkan tidak mengubah soal ke dalam model matematika.

Selain itu pada tahap II terdapat 30% siswa yang membuat rencana

penyelesaian masalah yang tidak jelas, yaitu:

x + y = 3 x 1 x + y = 3 atau ax + 2by ≤ 4ax + 2y = 4 x 2 2x + 4y = 8 2ax + 2by ≤ 6b

40

Page 7: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

Siswa yang membuat kekeliruan seperti di atas, menunjukkan bahwa mereka

tidak mengetahui apa arti dari suatu variabel (x atau y) dalam sistem

persamaan yang mereka susun. Bahkan pada tahap ketiga yaitu 77,50% siswa

tidak mampu menyelesaikan salah satu masalah yang diajukan pada soal

dengan langkah-langkah penyelesaian masalah dan perhitungan yang tepat

dan benar. Sisanya, siswa mampu menyusun rencana penyelesaian masalah

dan mengarah kepada salah satu jawaban yang benar, walaupun langkah-

langkah penyelesaian masalah tersebut kurang tepat. Dan pada tahap keempat

yaitu 92,50% pada umumnya siswa tidak melakukan pengecekan jawaban.

Temuan di atas menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap

konsep dan pemecahan masalah persamaan dan pertidaksamaan linear dengan

dua peubah masih rendah. Salah satu penyebab dari hal ini adalah

kemampuan pemahaman bahasa matematika yang kurang. Salah satu hal

mendasar sebagai refleksi pada saat pembelajaran berlangsung berkaitan

dengan pokok bahasan ini, adalah siswa kurang bersemangat mengajukan

respon. Hal ini disebabkan antara lain, siswa kurang berani membuat

kesalahan, yang memungkinkan mereka menjadi pusat perhatian dari siswa

lain. Penyebab lain adalah siswa saling menunggu untuk mendengarkan

contoh pertanyaan yang baik dari temannya. Berkaitan dengan hal ini,

pengembangan pemecahan masalah terus ditingkatkan. Salah satu cara yang

dapat digunakan adalah dengan mempelajari kesulitan belajar yang dialami

oleh siswa.

41

Page 8: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

Tabel 3.5.PERSENTASE KESULITAN SISWA NOMOR 2 PADA TES I

No. Tahapan Jumlah Siswa

X min

Siswa yang mengalami kesulitan

% siswa yang mengalami kesulitan

1. Pemahaman soal 40 13,5 7 17,502. Rencana penyelesaian 40 13,5 12 303. Pelaksanaan rencana 40 21,7 31 77,504. Peninjauan kembali 40 5,4 37 92,50

Dari tabel 3.3 dapat dijelaskan sebagai berikut:

(a) 7 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap pemahaman soal

(tahap pertama) dengan kategori sebagian kecil mengalami kesulitan

(17,50%).

(b) 12 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap rencana penyelesaian

(tahap kedua), dengan kategori hampir setengahnya mengalami kesulitan

(30%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30% siswa tersebut

17,50% merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan pada tahap

pertama dan 12,50% siswa lainnya mengalami kesulitan pada tahap kedua.

(c) 31 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap pelaksanaan rencana

(tahap ketiga), dengan kategori sebagian besar mengalami kesulitan

(77,50%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 77,50% siswa tersebut

17,50% merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan pada tahap

pertama dan 30% merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan pada

tahap kedua dan 47,50% siswa lainnya mengalami kesulitan pada tahap

ketiga.

42

Page 9: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

(d) 37 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap peninjauan kembali

(tahap keempat), dengan kategori pada umumnya mengalami kesulitan

(92,50%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 92,50% siswa tersebut

17,50% merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan pada tahap

pertama, kedua, dan ketiga. 30% merupakan siswa yang sama megalami

kesulitan pada tahap kedua dan ketiga. 47,50% siswa yang sama

mengalami kesulitan pada tahap ketiga. 15% siswa lainnya mengalami

kesulitan pada tahap keempat.

3) Persentase kesulitan siswa pada pokok uji nomor tiga sesuai dengan tahap

pemecahan masalah menurut heuristik Polya.

Tabel 3.6.PERSENTASE KESULITAN SISWA NOMOR 3 PADA TES I

No. Tahapan Jumlah Siswa

X min

Siswa yang mengalami kesulitan

% siswa yang mengalami kesulitan

1. Pemahaman soal 40 13,5 20 502. Rencana penyelesaian 40 13,5 31 77,503. Pelaksanaan rencana 40 21,7 35 87,504. Peninjauan kembali 40 5,4 40 100

Dari tabel 3.4 dapat dijelaskan sebagai berikut:

(a) 20 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap pemahaman soal

(tahap pertama), dengan kategori setengahnya mengalami kesulitan

(50%).

43

Page 10: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

(b) 31 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap rencana

penyelesaian (tahap kedua), dengan kategori pada umumnya mengalami

kesulitan (77,50%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 77,50%

siswa tersebut 50% merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan

pada pertama dan 27,50% siswa lainnya mengalami kesulitan pada tahap

kedua.

(c) 35 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap pelaksanaan rencana

(tahap ketiga), dengan kategori pada umumnya mengalami kesulitan

(87,50%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 87,50% siswa

tersebut 50% merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan pada

tahap pertama dan 77,50% merupakan siswa yang sama mengalami

kesulitan pada tahap kedua, dan 10% siswa lainnya mengalami kesulitan

pada tahap ketiga.

(d) 40 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap peninjauan kembali

(tahap keempat), dengan kategori seluruhnya mengalami kesulitan

(100%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100% siswa tersebut

50% merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan pada tahap

pertama, kedua, dan ketiga. 77,50% merupakan siswa yang sama

mengalami kesulitan pada tahap kedua dan ketiga. 10% siswa yang sama

mengalami kesulitan pada tahap ketiga. 12,50% siswa lainnya mengalami

kesulitan pada tahap keempat.

44

Page 11: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

4) Persentase kesulitan siswa pada pokok uji nomor empat sesuai dengan tahap

pemecahan masalah menurut heuristik Polya.

Tabel 3.7.PERSENTASE KESULITAN SISWA NOMOR 4 PADA TES I

No. Tahapan Jumlah Siswa

X min

Siswa yang mengalami kesulitan

% siswa yang mengalami kesulitan

1. Pemahaman soal 40 13,5 15 37,502. Rencana penyelesaian 40 13,5 33 82,503. Pelaksanaan rencana 40 21,7 36 904. Peninjauan kembali 40 5,4 40 100

Dari tabel 3.5 dapat dijelaskan sebagai berikut:

(a) 15 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap pemahaman soal

(tahap pertama), dengan kategori hampir setengahnya mengalami

kesulitan (37,50%).

(b) 33 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap rencana

penyelesaian (tahap kedua), dengan kategori pada umumnya mengalami

kesulitan (82,50%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 82,50%

siswa tersebut 37,50% merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan

pada pertama dan 45% siswa lainnya mengalami kesulitan pada tahap

kedua.

(c) 36 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap pelaksanaan rencana

(tahap ketiga), dengan kategori pada umumnya mengalami kesulitan

(90%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 90% siswa tersebut

37,50% merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan pada tahap

pertama dan kedua. 82,50% merupakan siswa yang sama mengalami

45

Page 12: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

kesulitan pada tahap kedua, dan 7,50% siswa lainnya mengalami kesulitan

pada tahap ketiga.

(d) 40 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap peninjauan kembali

(tahap keempat), dengan kategori seluruhnya mengalami kesulitan

(100%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100% siswa tersebut

37,50% merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan pada tahap

pertama, kedua, dan ketiga. 82,50% merupakan siswa yang sama

mengalami kesulitan pada tahap kedua dan ketiga. 7,50% siswa yang

sama mengalami kesulitan pada tahap ketiga. 10% siswa lainnya

mengalami kesulitan pada tahap keempat.

Dari setiap soal di atas, jumlah siswa yang mengalami kesulitan pada tiap

tahap langkah pemecahan menurut heuristik Polya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8.SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN SETIAP SOAL PADA TES I

Analisis

DataTahapan Polya

Nomor soal Rata-

rata1 2 3 4

Siswa

yang

mengalami

kesulitan

1. Pemahaman soal

2. Rencana penyelesaian

3. Pelaksanaan rencana

4. Peninjauan kembali

0%

0%

35%

85%

17,5%

30%

77,5%

92,5%

50%

77,5%

87,5%

100%

37,5%

82,5%

90%

100%

26,25%

47,5%

72,5%

94,38%

Dari tabel 3.6 dapat dijelaskan sebagai berikut:

(a) Hampir setengahnya siswa mengalami kesulitan pada tahap pemahaman soal

(tahap pertama) yaitu sebesar 26,25%.

46

Page 13: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

(b) Hampir setengahnya siswa mengalami kesulitan pada tahap rencana

penyelesaian (tahap kedua) yaitu sebesar 47,5%.

(c) Sebagian besar siswa mengalami kesulitan pada tahap pelaksanaan rencana

(tahap ketiga) yaitu sebesar 72,5%.

(d) Pada umumnya siswa mengalami kesulitan pada tahap peninjauan kembali

(tahap keempat) yaitu sebesar 94,38%.

Data di atas dapat dinyatakan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:

Gambar 3.1.

DIAGRAM BATANG PERSENTASE SISWA YANG MENGALAMIKESULITAN MENURUT POLYA PADA TES I

Siswa Yang Mengalalmi Kesulitan

Tahap Pemecahan Masalah

47

Page 14: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

b. Tes Pokok Uji II

1) Persentase kesulitan siswa pada pokok uji nomor satu sesuai dengan tahap

pemecahan masalah menurut heuritik Polya.

Tabel 3.9.PRESENTASE KESULITAN SISWA NOMOR 1 PADA TES II

No. Tahapan Jumlah Siswa X min

Siswa yang mengalami kesulitan

% siswa yang mengalami kesulitan

1. Pemahaman soal 40 13,5 2 52. Rencana penyelesaian 40 13,5 0 03. Pelaksanaan rencana 40 21,7 16 404. Peninjauan kembali 40 5,4 34 85

Dari tabel 3.7 dapat dijelaskan sebagai berikut:

(a) 2 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap pemahaman soal

(tahap pertama), dengan kategori sebagian kecil mengalami kesulitan

(5%).

(b) Tidak ada siswa yang mengalami kesulitan pada tahap rencana

penyelesaian (tahap kedua).

(c) 16 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap pelaksanaan rencana

(tahap ketiga), dengan kategori hampir setengahnya mengalami kesulitan

(40%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40% siswa tersebut 5%

merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan pada tahap pertama dan

35% siswa lainnya mengalami kesulitan pada tahap ketiga.

(d) 34 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap peninjauan kembali

(tahap keempat), dengan kategori pada umumnya siswa mengalami

kesulitan (85%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 85% siswa

48

Page 15: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

tersebut 5% merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan pada tahap

pertama dan ketiga 35% siswa yang sama mengalami kesulitan pada tahap

ketiga. 45% siswa lainnya mengalami kesulitan pada tahap keempat.

2) Persentase kesulitan siswa pada pokok uji nomor dua sesuai dengan tahap

pemecahan masalah menurut heuristik Polya.

Tabel 3.10.PERSENTASE KESULITAN SISWA NOMOR 2 PADA TES II

No. Tahapan Jumlah Siswa

X min

Siswa yang mengalami kesulitan

% siswa yang mengalami kesulitan

1. Pemahaman soal 40 13,5 3 7,502. Rencana penyelesaian 40 13,5 1 2,503. Pelaksanaan rencana 40 21,7 7 17,504. Peninjauan kembali 40 5,4 33 82,50

Dari tabel 3.8 dapat dijelaskan sebagai berikut:

(a) 3 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap pemahaman soal

(tahap pertama) dengan kategori sebagian kecil mengalami kesulitan

(7,50%).

(b) 1 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap rencana penyelesaian

(tahap kedua), dengan kategori hampir setengahnya mengalami kesulitan

(2,50%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 2,50% siswa tersebut

2,50% merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan pada tahap

pertama.

(c) 7 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap pelaksanaan rencana

(tahap ketiga), dengan kategori sebagian besar mengalami kesulitan

49

Page 16: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

(17,50%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 17,50% siswa

tersebut 7,50% merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan pada

tahap pertama. 2,50% merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan

pada tahap pertama dan kedua. 10% siswa lainnya mengalami kesulitan

pada tahap ketiga.

(d) 33 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap peninjauan kembali

(tahap keempat), dengan kategori pada umumnya mengalami kesulitan

(82,50%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 82,50% siswa

tersebut 2,50% merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan pada

tahap pertama, kedua, dan ketiga. 2,50% merupakan siswa yang sama

megalami kesulitan pada tahap kedua dan ketiga. 10% siswa yang sama

mengalami kesulitan pada tahap ketiga. 65% siswa lainnya mengalami

kesulitan pada tahap keempat.

3) Persentase kesulitan siswa pada pokok uji nomor tiga sesuai dengan tahap

pemecahan masalah menurut heuristik Polya.

Tabel 3.11.PERSENTASE KESULITAN SISWA NOMOR 3 PADA TES II

No. Tahapan Jumlah Siswa

X min

Siswa yang mengalami kesulitan

% siswa yang mengalami kesulitan

1. Pemahaman soal 40 13,5 11 27,502. Rencana penyelesaian 40 13,5 5 12,503. Pelaksanaan rencana 40 21,7 22 554. Peninjauan kembali 40 5,4 33 82,50

50

Page 17: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

Dari tabel 3.9 dapat dijelaskan sebagai berikut:

(a) 11 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap pemahaman soal

(tahap pertama), dengan kategori hampi setengahnya mengalami kesulitan

(27,50%).

(b) 5 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap rencana penyelesaian

(tahap kedua), dengan kategori sebagian kecil mengalami kesulitan

(12,50%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 12,50% siswa tersebut

12,50% merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan pada tahap

pertama.

(c) 22 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap pelaksanaan rencana

(tahap ketiga), dengan kategori sebagian besar mengalami kesulitan (55%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 55% siswa tersebut 27,50%

merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan pada tahap pertama dan

12,50% merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan pada tahap

pertama dan kedua. 27,50% siswa lainnya mengalami kesulitan pada tahap

ketiga.

(d) 33 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap peninjauan kembali

(tahap keempat), dengan kategori pada umumnya mengalami kesulitan

(82,50%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 82,50% siswa tersebut

12,50% merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan pada tahap

pertama, kedua, dan ketiga. 12,50% merupakan siswa yang sama

mengalami kesulitan pada tahap kedua dan ketiga. 27,50% siswa yang

51

Page 18: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

sama mengalami kesulitan pada tahap ketiga. 27,50% siswa lainnya

mengalami kesulitan pada tahap keempat.

4) Persentase kesulitan siswa pada pokok uji nomor empat sesuai dengan tahap

pemecahan masalah menurut heuristik Polya.

Tabel 3.12.PERSENTASE KESULITAN SISWA NOMOR 4 PADA TES II

No. Tahapan Jumlah Siswa

X min

Siswa yang mengalami kesulitan

% siswa yang mengalami kesulitan

1. Pemahaman soal 40 13,5 13 32,502. Rencana penyelesaian 40 13,5 11 27,503. Pelaksanaan rencana 40 21,7 27 67,504. Peninjauan kembali 40 5,4 40 100

Dari tabel 3.10 dapat dijelaskan sebagai berikut:

(a) 13 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap pemahaman soal

(tahap pertama), dengan kategori hampir setengahnya mengalami kesulitan

(32,50%).

(b) 11 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap rencana penyelesaian

(tahap kedua), dengan kategori hampir setengahnya mengalami kesulitan

(27,50%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 27,50% siswa

tersebut, 27,50% merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan pada

pertama

(c) 27 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap pelaksanaan rencana

(tahap ketiga), dengan kategori sebagian besar mengalami kesulitan

(67,50%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 67,50% siswa tersebut

52

Page 19: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

32,50% merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan pada tahap

pertama. 27,50% merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan pada

tahap pertama dan kedua. 35% siswa lainnya mengalami kesulitan pada

tahap ketiga.

(d) 40 siswa dinyatakan mengalami kesulitan pada tahap peninjauan kembali

(tahap keempat), dengan kategori seluruhnya mengalami kesulitan (100%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100% siswa tersebut 27,50%

merupakan siswa yang sama mengalami kesulitan pada tahap pertama,

kedua, dan ketiga. 27,50% merupakan siswa yang sama mengalami

kesulitan pada tahap kedua dan ketiga. 35% siswa yang sama mengalami

kesulitan pada tahap ketiga. 32,50% siswa lainnya mengalami kesulitan

pada tahap keempat.

Dari setiap soal di atas, jumlah siswa yang mengalami kesulitan pada tiap

tahap langkah pemecahan menurut heuristik Polya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.13.SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN SETIAP SOAL PADA TES II

Analisis

DataTahapan Polya

Nomor soal Rata-

rata1 2 3 4

Siswa

yang

mengalami

kesulitan

1. Pemahaman soal

2.Rencana penyelesaian

3.Pelaksanaan rencana

4.Peninjauan kembali

5%

0%

40%

85%

7,5%

22,5%

17,5%

82,5%

27,5%

12,5%

55%

82,5%

32,5%

27,5%

67,5%

100%

18,13%

10,63%

45%

87,50%

53

Page 20: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

Dari tabel 3.11 dapat dijelaskan sebagai berikut:

(a) Sebagian kecil siswa mengalami kesulitan pada tahap pemahaman soal (tahap

pertama) yaitu sebesar 18,13%.

(b) Sebagian kecil siswa mengalami kesulitan pada tahap rencana penyelesaian

(tahap kedua) yaitu sebesar 10,63%.

(c) Hampir setengahnya siswa mengalami kesulitan pada tahap pelaksanaan

rencana (tahap ketiga) yaitu sebesar 45%.

(d) Pada umumnya siswa mengalami kesulitan pada tahap peninjauan kembali

(tahap keempat) yaitu sebesar 87,50%.

Data di atas dapat dinyatakan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:

Gambar 3.2.DIAGRAM BATANG PERSENTASE SISWA YANG MENGALAMI

KESULITAN MENURUT POLYA PADA TES II

Siswa Yang Mengalalmi Kesulitan

Tahap Pemecahan Masalah

54

0102030405060708090

Pemahaman

soal

Rencana

Penyelesaian

Pelaksanaan

Rencana

Peninjauan

kembali

Page 21: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

2. Pembahasan

a. Kesulitan Setiap Tahap Pemecahan Masalah Menurut Heuristik Polya

1) Tahap Pertama

Pada tahap pertama siswa harus dapat menuliskan apa yang diketahui dan

apa yang ditanyakan, serta membuat model matematika yang tepat dan sesuai.

Data siswa yang mengalami kesulitan pada tes I dan tes II masing-masing

adalah 26,25% dan 18,13% (lampiran). Berdasarkan penafsiran data, dari

persentase tersebut dapat ditafsirkan bahwa pada tahap pertama menurut

rumusan Polya adalah sebagai berikut:

(a) Pada tes I hampir setengahnya siswa mengalami kesulitan.

Pada tahap pertama, faktor penyebab terjadinya kesulitan yang dialami

siswa adalah karena siswa tidak memahami soal. Berdasarkan hasil

wawancara banyak siswa yang tidak dapat menterjemahkan atau

mengubah soal ke dalam bentuk/model matematika sehingga siswa tidak

bisa menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal,

selain itu kekurangtelitian siswa dalam membaca soal sehingga data yang

diketahui tidak dituliskan secara lengkap.

(b) Pada tes II, setelah diberikan pengajaran remidial ternyata hanya sebagian

kecil yang mengalami kesulitan, artinya siswa ada peningkatan pada tahap

pemahaman soal.

2) Tahap Kedua

Pada tahap kedua siswa harus dapat menuliskan definisi, dalil atau

rumus yang digunakan, dan rencana penyelesaian soal tes. Data siswa

55

Page 22: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

yang mengalami kesulitan pada tes I dan tes II masing-masing adalah

47,5% dan 10,63% (lampiran). Berdasarkan penafsiran data, dari

persentase tersebut dapat ditafsirkan bahwa pada tahap kedua

menurut rumusan Polya adalah sebagai berikut:

(a) Pada tes I hampir setengahnya siswa mengalami kesulitan.

Pada tahap kedua, faktor penyebab terjadinya kesulitan yang

dialami siswa adalah karena siswa tidak mengetahui rumus-rumus

yang tepat yang harus digunakan untuk menghitung, dan siswa

tidak dapat menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajarinya.

Berdasarkan hasil wawancara, hal ini terjadi akibat dari siswa

yang kurang latihan soal, sehingga bingung, rumus/konsep mana

yang harus digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut karena

siswa cenderung menghapal rumus tanpa memahami

penerapan/pemakaiannya, dan siswa terbiasa mengerjakan soal

secara spontan.

(b) Pada tes II, setelah diberikan pengajaran remidial ternyata hanya sebagian

kecil yang mengalami kesulitan, artinya siswa ada peningkatan pada tahap

rencana penyelesaian atau siswa telah mampu menyelesaikan masalah

dengan baik.

3) Tahap Ketiga

Pada tahap ketiga siswa harus dapat menuliskan penyelesaian soal tes

berdasarkan rencana penyelesaian pada tahap kedua yaitu, dengan cara

menuliskan data-data yang tepat dan melakukan perhitungan secara benar dan

56

Page 23: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

bertahap. Data siswa yang mengalami kesulitan pada tes I dan tes II masing-

masing adalah 72,5% dan 45,00% (lampiran). Berdasarkan penafsiran data,

dari persentase tersebut dapat ditafsirkan bahwa pada tahap ketiga menurut

rumusan Polya adalah sebagai berikut:

(a) Pada tes I sebagian besar siswa mengalami kesulitan.

Pada tahap ketiga, faktor penyebab terjadinya kesulitan yang

dialami siswa adalah karena siswa tidak dapat membentuk

sistematika soal yang lebih baku dan tidak dapat melaksanakan

proses perhitungan secara benar dan bertahap. Berdasarkan hasil

wawancara, hal ini terjadi karena kadang-kadang siswa terburu-

buru dalam memasukan dan menghitung data, serta banyak siswa

yang kurang teliti dalam mengerjakan soal sehingga terjadilah

kesalahan/kekeliruan dalam melakukan perhitungan. Selain itu,

kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan perhitungan yang

melibatkan operasi pada bilangan bulat negatif dan bilangan

pecahan.

(b) Pada tes II, setelah diberikan pengajaran remidial ternyata hampir

setengahnya siswa mengalami kesulitan, artinya siswa mampu

menjalankan rencana penyelesaian masalah walaupun kadang-kadang

langkah penyelesaiannya kurang tepat.

4) Tahap Keempat

Pada tahap keempat siswa harus dapat memeriksa kembali setiap langkah

pemecahan masalah yang dilakukan dan jawaban yang diperoleh. Data siswa

57

Page 24: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

yang mengalami kesulitan pada tes I dan tes II masing-masing adalah 94,38%

dan 87,50% (lampiran). Berdasarkan penafsiran data, dari persentase tersebut

dapat ditafsirkan bahwa pada tahap keempat menurut rumusan Polya adalah

sebagai berikut:

(a) Pada tes I pada umumnya siswa mengalami kesulitan.

Pada tahap keempat ini, berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data

pada umumnya siswa mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil

wawancara, faktor penyebab terjadinya kesulitan yang dialami siswa

adalah karena siswa tidak pernah memeriksa atau mengecek ulang setiap

langkah penyelesaian soal dan jawaban yang telah diperolehnya dengan

alasan tidak ada waktu/kehabisan/kekurangan waktu juga karena siswa

tidak biasa memeriksa hasil jawabannya, dengan alasan merasakan

kebingungan atau siswa merasa yakin dengan jawabannya.

(b) Pada tes II, setelah diberikan pengajaran remidial ternyata pada umumnya

siswa yang mengalami kesulitan.

b. Upaya untuk Mengatasi dan Mencegah Kesulitan

1) Upaya untuk Mengatasi Kesulitan dalam Memecahkan Masalah Soal

Cerita

Dengan melihat faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan yang dialami

siswa pada setiap tahap pemecahan masalah di atas, untuk mengatasi

kesulitan siswa dalam memecahkan soal cerita menurut heurisik Polya salah

58

Page 25: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

satunya yaitu dengan mengadakan pengajaran remidial. Sejalan dengan hal

tersebut, Ruseffendi (1991: 482) menyatakan bahwa “Pengajaran remidial

yaitu pengajaran yang digunakan untuk menyembuhkan kekeliruan-

kekeliruan atau untuk lebih dapat memahami konsep-konsep yang telah

dipelajarinya tetapi belum dikuasainya”. Dengan pengajaran remidial

diharapkan siswa dapat meningkatkan prestasinya seoptimal mungkin

sehingga dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan

melalui proses yang berencana, terorganisasi, terarah, terkontrol, dan daya

dukung sarana dan lingkungan. Dalam pengajaran remidial ini, diharapkan

kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam memecahkan masalah soal

cerita dapat teratasi dengan mengulang pelajaran yang kurang paham. Upaya

dan dilakukan guru dalam memecahkan masalah soal cerita tersebut, yaitu

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(a) Memperkenalkan lebih jauh lagi apa yang dimaksud dengan soal cerita

dan bagaimana langkah yang benar untuk memperoleh informasi dari soal

cerita tersebut, sehingga siswa dapat mengetahui data yang diketahui dan

ditanyakan dalam soal.

(b) Melatih siswa untuk menentukan rumus atau aturan yang akan

dipergunakan serta langkah-langkah yang akan ditempuh dalam

menyelesaikan soal terlebih dahulu, kemudian menyelesaikan soal secara

keseluruhan dengan mengikuti langkah yang sudah direncanakan

sebelumnya.

59

Page 26: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

(c) Melatih kemampuan siswa dalam memeriksa kebenaran jawaban yang

diperolehnya.

Dari hasil pengajaran remidial tersebut ternyata kesulitan yang dialami

siswa dalam memecahkan masalah soal cerita dapat diperkecil/ditekan

seminimal mungkin, hal ini terlihat dari hasil tes II setelah dilakukan

pengajaran remidial ternyata hasilnya lebih baik dari pada tes I.

2) Upaya untuk Mencegah Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah

Soal Cerita

Sesuai dengan hasil pengolahan dan analisis data, kita dapat mengetahui

letak kesulitan siswa serta faktor-faktor penyebabnya sehingga kita dapat

mencari cara bagaimana mencegah kesulitan tersebut agar tidak terjadi lagi

pada masa-masa yang akan datang. Dari hasil penelitian tersebut, untuk

mencegah kesulitan siswa dalam memecahkan masalah soal cerita menurut

heuristik Polya yaitu:

(a) Dalam memberikan soal-soal latihan, sebaiknya guru memeberikan

contoh penyelesaian soal yang benar, tepat dan sistematis sehingga siswa

menjadi terbiasa. Salah satunya dengan memberikan penyelesaian soal

sesuai dengan tahap pemecahan masalah menurut heuristik Polya.

(b) Bahasa yang dipergunakan dalam soal cerita harus jelas dan mudah

dimengerti oleh siswa, sehingga tidak membingungkan siswa.

60

Page 27: BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewDESKRIPSI DAN ANALISA DATA Kondisi Objektif Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah

(c) Dalam memberikan materi pelajaran harus lugas dan jelas agar siswa

dapat memahami konsep yang telah dipelajarinya sehingga dapat

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

61