Top Banner
66 BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen Uchibbuka kal-Ma>´i Karya Li>na Ki>lani Bab ini membahas jenis-jenis klausa verbal atau jumlah fi’liyah yang ada pada cerpen Uchibbuka kal-Ma>´i karya Li>na Ki>nani. Jenis jumlah tersebut merupakan pembagian jumlah menurut Musthafa Al Ghulayaini (2007: 579-583) yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu al-jumlatul-lati> laha machallun min al-i’rab yang terdiri dari tujuh kategori dan al-jumlatul-lati> la machalla laha min al-i’rab yang terdiri dari sembilan kategori. Analisis ini menggunakan teknik baca markah dan teknik ganti. A. Al-Jumlatul-lati> laha Machallun minal-I’rab Al-jumlatul-lati> laha machallun minal-i’rab merupakan klausa yang menempatisuatu fungsi dalam susunan kalimat (2007: 589). Jumlah ini mempunyai tujuh jenis, yaitu: (1) al jumlatu al-wa> qi’atu khabaran, (2) al-jumlatu al-wa> qi’atu cha>lan,(3) al-jumlatu al-wa> qi’atu jawa>ban lisyarthin jazi>min,(4) al-jumlatu al- wa> qi’atu mudhafan ilaihi,(5) al jumlatu al-wa>qi’atu shifatan, (6) al-jumlatu al- wa> qi’atu maf’ulan bihi (7) A’t-ta>bi’atu li jumlatin laha machallun minal-i’ra>b . Dari 7 jenis yang telah disebutkan, dalam cerpen uchibbuka ka al-ma’i hanya ditemukan 3 jenis klausa atau jumlah yang tidak menempati fungsi dalam susunan kalimat. Berikut adalah contoh-contohnya : 1. Al-Jumlatu al-Wa>qi’atu Khabaran (Klausa yang Menempati Fungsi Predikat)
18

BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen … BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen Uchibbuka kal-Ma>´i Karya Li>na Ki>lani Bab ini membahas jenis-jenis klausa verbal

Mar 12, 2019

Download

Documents

vonhan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen … BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen Uchibbuka kal-Ma>´i Karya Li>na Ki>lani Bab ini membahas jenis-jenis klausa verbal

66

BAB III

Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen Uchibbuka kal-Ma>´i Karya

Li>na Ki>lani

Bab ini membahas jenis-jenis klausa verbal atau jumlah fi’liyah yang ada

pada cerpen Uchibbuka kal-Ma>´i karya Li>na Ki>nani. Jenis jumlah tersebut

merupakan pembagian jumlah menurut Musthafa Al Ghulayaini (2007: 579-583)

yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu al-jumlatul-lati> laha machallun min al-i’rab

yang terdiri dari tujuh kategori dan al-jumlatul-lati> la machalla laha min al-i’rab yang

terdiri dari sembilan kategori. Analisis ini menggunakan teknik baca markah dan

teknik ganti.

A. Al-Jumlatul-lati> laha Machallun minal-I’rab

Al-jumlatul-lati> laha machallun minal-i’rab merupakan klausa yang

menempatisuatu fungsi dalam susunan kalimat (2007: 589). Jumlah ini mempunyai

tujuh jenis, yaitu: (1) al jumlatu al-wa>qi’atu khabaran, (2) al-jumlatu al-wa>qi’atu

cha>lan,(3) al-jumlatu al-wa>qi’atu jawa>ban lisyarthin jazi>min,(4) al-jumlatu al-

wa>qi’atu mudhafan ilaihi,(5) al jumlatu al-wa>qi’atu shifatan, (6) al-jumlatu al-

wa>qi’atu maf’ulan bihi (7) A’t-ta>bi’atu li jumlatin laha machallun minal-i’ra>b . Dari

7 jenis yang telah disebutkan, dalam cerpen uchibbuka ka al-ma’i hanya ditemukan 3

jenis klausa atau jumlah yang tidak menempati fungsi dalam susunan kalimat. Berikut

adalah contoh-contohnya :

1. Al-Jumlatu al-Wa>qi’atu Khabaran (Klausa yang Menempati Fungsi Predikat)

Page 2: BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen … BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen Uchibbuka kal-Ma>´i Karya Li>na Ki>lani Bab ini membahas jenis-jenis klausa verbal

67

Al-jumlatu al-wa>qi’atu khabaran merupakan klausa yang menempati fungsi

khabar atau predikat (2007: 580). Sesuai dengan deskripsi tersebut, dari beberapa

data yang dianalisis terdapat 20 jumlah (klausa) pada kalimat majemuk yang

berkategori al-jumlah al-wa>qi’atu khabaran. Berikut adalah contohnya:

Contoh (88) dalam kartu data nomor 1a :

(4)كيالن:ن جداهحيبوكان ،كان ألحد ادللوك يف قدمي الزمان بنات ثالث(88)

(88) Ka>na li achadil-mulu>ki fi> qadi>mi’z-zama>ni bana>tun tsala>tsun, wa ka>na yuchibbuhunna jiddan (Ki>lani:4)

„Dahulu kala, ada seorang raja yang memiliki tiga putri, raja sangat

menyayangi mereka‟

)ادللك(كان )هو(يحب هن جدا

jiddan hunna yuchibbu ka>na (al-maliku) sangat mereka mencintai raja

khabar ka>na (ism ka>na)

MMu MB fi’l (fa>’il)

Al-jumlatu al-wa>qi’atu khabaran

Jumlah (klausa) yang bergaris bawah di atas merupakan jumlah fi’liyah

(klausa verbal) yang menempati fungsi khabar (predikat) dengan konstruksi S/MI

berupa fa>’il dhamir mustatir huwa, P/M fi’l ma>dhi>, O/MB berupa dhamir hunna,

dilengkapi Ket/MMu. Jumlah ‘yuchibbuhunna jiddan’ merupakan khabar dari ka>na,

sehingga menempati i’rab nashab. Adapun ism ka>na kembali kepada subjek yang ada

pada klausa sebelumnya yaitu achadil-mulu>ki. Untuk menunjukkan bahwa jumlah

„yuchibbuhunna jiddan’ menempati i’rab nashab maka fi’l ‘yuchibbu’ dapat diganti

dengan ism ‘muchibbun’ yang di-manshub-kan menjadi muchibban karena

Page 3: BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen … BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen Uchibbuka kal-Ma>´i Karya Li>na Ki>lani Bab ini membahas jenis-jenis klausa verbal

68

berkedudukan sebagai khabar ka>na. Sehingga jumlah ka>na yuchibbuhunna dapat

diubah menjadi :

حمّبا ذلنّ كادللكان

Ka>nal-maliku muchibban lahunna „raja itu adalah pecinta bagi mereka‟

Contoh (89) dalam kartu data nomor 9a :

(5)كيالن:فقد نظرت إىل كأس من ادلاء إىل جانب عرش أبيهاأما الصغرى (89)

(89) Amma> a’s-shugra> faqad nazharat ila> ka´sin minal-ma>´i ila> ja>nibi ‘arsyi abi>ha (Ki>lani:5)

„Adapun putri ketiga melihat ke arah gelas besar berisi air di sebelah

singgasana raja, kemudian berkata:“Aku menginginkan air ini, Ayah”.‟

(أما)الصغرى فقد نظرت إلى كأس من الماء جانب عرش أبيهاila> ja>nibi ‘arsyi

abi>ha

minal-ma>´i ila> ka´sin faqad nazharat

amma> a’s-shugra

di sebelah

singgasana

ayahnya

(berisi) air ke gelas

besar

melihat putri ketiga

khabar mubtada' MF Pel fi’l(fa>’il)

al-jumlatu al-wa>qi’atu khabaran

Jumlah (klausa) yang bergaris bawah di atas merupakan jumlah fi’liyah atau

klausa yang menempati fungsi predikat. Jumlah ‘faqad nazharat ila> ka´sin minal-ma>´i

ila> ja>nibi ‘arsyi abi>ha‟ merupakan khabar dari mubtada´ a’s-shugra dengan konstruksi

S/MI berupa fa>’il dhamir mustatir hiya, P/M fi’l ma>dhi> dengan disertai penegas

berupa lafadz ‘faqad’, kemudian dilengkapi Pel berupa syibhu jumlah dan Ket/MF

yang menerangkan tempat. Jumlah ‘faqad nazharat ila> ka´sin minal-ma>´i ila> ja>nibi

Page 4: BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen … BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen Uchibbuka kal-Ma>´i Karya Li>na Ki>lani Bab ini membahas jenis-jenis klausa verbal

69

‘arsyi abi>ha’ menempati fungsi predikat dari subjek yang berupa ism marfu’. Karena

fungsinya sebagai khabar maka machal-nya (kedudukannya) adalah rafa’. Dari

penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah yang dimaksud di atas

merupakan jumlah fi’liyah yang berjenis al-jumlatu al-wa>qi’atu khabaran.

Contoh (90) dalam kartu data nomor 21b :

(9)كيالن:أبيع كل ما لدى من حليالوسطى: وأنا وقالت (90)

(90)wa qa>lat al-wustha> wa ana> abi>’u kulla ma> ladayya min chulliyin (Ki>lani:9)

„dan Putri kedua berkata:“Aku menjual semua perhiasanku‟

وقالت الوسطى وأنا أبيع كل ما لدى من حلي

kulla ma> ladayya min chulliyin

abi>’u (wa) ana> al-wustha (wa) qa>lat

semua perhiasan

milikku

menjual (dan)

aku

putri kedua (dan)berkata

MB fa>’il fi’l

MB khabar mubtada' al-jumlatu al-wa>qi’atu maf’ulan bih

MB fi’l (fa>’il)

al-wa>qi’atu khabaran

Klausa yang bergaris bawah di atas merupakan klausa verbal atau jumlah

fi’liyah yang menempati fungsi predikat (khabar) yang terletak pada jumlah yang

menempati fungsi maf’ul bih. Jumlah (klausa) ‘abi>’u kulla ma> ladayya min chalyi‟

merupakan khabar dari mubtada' ‘ana’ dengan konstruksi S/MI berupa dhamir ana,

P/M fi’l ma>dhi>, kemudian disertai O/MB yang berupa syibhu jumlah. Jumlah tersebut

Page 5: BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen … BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen Uchibbuka kal-Ma>´i Karya Li>na Ki>lani Bab ini membahas jenis-jenis klausa verbal

70

menempati fungsi khabar yang berkedudukan marfu’ sehingga menempati i’rab rafa’.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah yang dimaksud di atas

merupakan jumlah fi’liyah yang berjenis al-jumlatu al-wa>qi’atu khabaran (klausa

yang menempati fungsi predikat).

2. Al-Jumlatu al-Wa>qi’atu Cha>lan (Klausa yang Menempati Fungsi Keterangan

Keadaan)

Al-jumlatu al-wa>qi’atu chalan merupakan klausa yang menempati fungsi cha>l

atau keterangan keadaan (2007: 580). Ni‟mah menyatakan bahwa klausa yang

menempati fungsi cha>l berada setelah ism ma’rifah atau setelah dzamir atau terletak

setelah penanda pengikat (t.t. : 176). Berdasarkan deskripsi tersebut, dari beberapa

data yang dianalisis terdapat 3 jumlah (klausa) pada kalimat majemuk yang

berkategori al-jumlah al-wa>qi’atu cha>lan. Berikut adalah contohnya:

Contoh (91) dalam kartu data nomor 18f :

(9)كيالن:يشكون قلة ادلاءوضج الناس (91)

(91)wa dhajja’n-na>su yasyku>na qillatal-ma>´i (Ki>lani:9)

„orang-orang berteriak mengeluhkan air yang sedikit‟

وضج الناس يشكون قلة الماء

qillatal-ma>´i yasyku>na a’n-na>su (wa) dhajja

air yang sedikit mengeluhkan orang-orang (dan)

berteriak

cha>l fa>’il fi’l

MB fi’l(fa>’il)

Page 6: BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen … BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen Uchibbuka kal-Ma>´i Karya Li>na Ki>lani Bab ini membahas jenis-jenis klausa verbal

71

al-jumlatu al-wa>qi’atu cha>l

Jumlah (klausa) yang bergaris bawah di atas merupakan jumlah fi’liyah

(klausa verbal) yang menempati fungsi cha>l dengan konstruksi S/MI berupa dhamir

‘hum’ yang kembali pada ism‘a’n-na>su’, P/M berupafi’l ma>dhi>, kemudian disertai

O/MB yang berupa frasa atau syibhu jumlah. Jumlah ‘yasyku>na qillatal-ma>´i’

merupakan objek yang berbentuk susunan jumlah (klausa). Hal itu dikarenakan

jumlah tersebut terletak setelah ism ma’rifah dan menjadi keterangan bagi susunan

kalimat di atas. Dari penjelasan itu dapat disimpulkan bahwa jumlah ‘yasyku>a

qillatal-ma>´i’ berjenis al-jumlatu al-waqi>’atu cha>lan (klausa yang menempati fungsi

keadaan) sehingga jumlah tersebut menempati i’ra>b nashab.

3. Al-Jumlatu al-Wa>qi’atu Shifatan (Klausa yang Menempati Fungsi Adjektif)

Al-jumlatu al-wa>qi’atu shifatan merupakan klausa yang menempati fungsi

sifah atau na’at (2007: 580). Ni‟mah menyatakan bahwa klausa yang menempati

fungsi shifah berada setelah ism nakirah (t.t. : 176). Berdasarkan deskripsi tersebut,

dari beberapa data yang dianalisis terdapat 3 jumlah (klausa) pada kalimat majemuk

yang berkategori al-jumlatu al-wa>qi’atu shifatan. Berikut adalah contohnya:

Contoh (92) dalam kartu data nomor 24b :

(10)كيالن:حتولت إىل هنر صغري سقطت من عيين ادللك دمعة ندم(92)

(92)saqathat min ‘ainai al-maliki dam’atu nadamin tachawwalat ila> nahrin shaghi>rin(Ki>lani:10)

Page 7: BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen … BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen Uchibbuka kal-Ma>´i Karya Li>na Ki>lani Bab ini membahas jenis-jenis klausa verbal

72

„air mata penyesalan raja menetes dari kedua matanya hingga

menjadi sungai kecil‟

إىل هنر صغري حتولت دمعة ندم من عيين ادللك سقطتsaqathat min ‘ainai al-

maliki dam’atu nadamin

tachawwalat ila> nahrin shaghi>rin

menetes dari mata raja air mata

penyesalan membawa

(menjadi) sungai kecil

fi’l MF fa>’il shifah li dam’atu

nadamin

fi’l (fa’il) MF al-jumlatu al-wa>qi’atu shifatan

Klausa yang bergaris bawah di atas merupakan klausa verbal (jumlah fi’liyah)

dengan konstruksi S/MI berupa dhamir ‘hiya’ yaitu pronominal ketiga tunggal

feminim, P/M berupa fi’l ma>dhi>, kemudian disertai Ket/MF yang berupa keterangan

tempat. Jumlah itu menempati fungsi shifah yaitu sesuatu yang mensifati subjek hal

tersebut ditandai dengan ism sebelumnya yang berupa ism nakirah. Jumlah

tachawwalat ila> nahrin shaghi>rin’ menjadi penjelas berupa sifat yang mengacu pada

dam’atu nadamin „air mata penyesalan‟. Jumlah tersebut menerangkan sifat air mata

penyesalan raja yang sampai membawanya menuju sungai kecil. Karena fungsinya

sebagai shifah maka jumlah tersebut mengikuti i’rab dari konstituen yang

disandarinya yaitu dam’atu nadamin, sehingga ia menempati i’rab rafa’.

Contoh (93) dalam kartu data nomor 17a:

محل معو إىل اخلريف والشتاء اجلفاف وقلة لكن ىذا الصيف طالوكان قاسيا حارا (93) (8)كيالن:ادلياه

Page 8: BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen … BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen Uchibbuka kal-Ma>´i Karya Li>na Ki>lani Bab ini membahas jenis-jenis klausa verbal

73

(93)Lakinna hadza’s-shaifa tha>la ka>na qa>siyan charan chamala ma’ahu ila>l-chari>fi wa’s-syita´il-jafa>fi wa qillatil-miya>hi (Ki>lani:8)

„Akan tetapi, musim panas ini terjadi sangat lama. Musim ini

sangat kejam dan panas disertai musim gugur dan dingin yang

kering juga sedikitnya air.‟

وقلة المياه

والشتاء الجفاف

إلى الخريف

ىذا (كان قاسيا حارا حمل معه )الصيف

wa qillati al-miya>hi

wa a’s-syita´i al-

jafa>fi

ila> al-chari>fi

ma’a hu chama-la

qa>siyan charan

ka>na (hadza

a’s-shaifi)

dan

sedikit

air

dan

dingin

yang

gersang

musim

gugur

bersama-

nya

mem-

bawa

kejam

dan panas

kemarau

ini

khabar ka>na ka>na (ism ka>na)

cha>l syibhu jumlah

Pel MMa fi’l (fa>’il)

Al-jumlatu al-wa>qi’atu shifatan

Jumlah yang bergaris bawah di atas merupakan jumlah fi’liyah yang

menempati fungsi cha>l atau keterangan keadaan yang mengikuti khabar ka>na.

Konstruksinya terdiri dari S/MI yang melekat pada P/M berupa dhamir ‘huwa’

mengacu pada nomina yang berupa frasa atau syibhu jumlah ‟hadza a’s-shaifi‟, P/M

berupafi’l ma>dhi>, kemudian dilengkapi Ket/MMa. Jumlah ‘chamala ma’ahu ila> al-

chari>fi wa a’s-syita´i al-jafa>fi wa qillati al-miya>hi’ menerangkan sifat qa>siyan charan

„kemarau‟. Jumlah tersebut menerangkan sifat kemarau yang disertai musim gugur,

Page 9: BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen … BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen Uchibbuka kal-Ma>´i Karya Li>na Ki>lani Bab ini membahas jenis-jenis klausa verbal

74

dingin dan kurang air. Karena fungsinya sebagai shifah maka jumlah tersebut

menempati i’rab nashab karena mengikuti ism yang disifatinya.

B. Al-Jumlatul-lati> La> Machalla Laha minal-I’rab (Klausa yang Tidak

Mempunyai Fungsi dalam Susunan Kalimat)

Al-jumlatul-lati> la> machalla laha minal-i’rab merupakan klausa yang tidak

menempati fungsi dalam suatu susunan kalimat (2007: 581). Jumlah ini mempunyai

sembilan jenis, yaitu: (1) al-jumlatu al-ibtidaiyyatu, (2) al-jumlatu al-wa>qi’atu

shillati al-Maushu>li (3) al-jumlatu al-wa>qi’atu li jawa>b a’s-syarth ghairu jazi>m (4)

al-jumlatu jawab al-qosam (5) al-jumlatu al-i’tirodhiyyatu, (6) al-jumlatu a’t-

tafsiriyatu, (7) A’t-ta>bi’atu li jumlatin, (8) al-jumlatu al-isti’nafiyyatu, (9)al-jumlatu

a’t-ta’liliyyatu. Dari 9 jenis yang telah disebutkan, dalam cerpen uchibbuka kal-ma’i

hanya ditemukan 5 jenis jumlah yang tidak menempati fungsi dalam susunan kalimat.

Berikut adalah contoh-contohnya :

1. Al-Jumlatu Al-Ibtida´iyyatu (Klausa Introduktif)

Al-Jumlatu al-ibtida´iyyah merupakan klausa yang terdapat pada awal

kalimat (2007: 581). Sesuai dengan deskripsi tersebut, dari beberapa data yang

dianalisis terdapat 11 jumlah (klausa) pada kalimat majemuk yang berkategori jumlah

ibtidaiyyah atau klausa introduktif.

Contoh (95) dalam kartu data nomor 4a:

(9)كيالن: وجف الضرع ،ومات الزرع ،واألشجار تيبس ،أخذت األرض تعطش (95)

(95) Achadzat al-ardhu ta’thasyu, wal-asyja>ru taibasu, wa ma>ta’z-zar’u, wa jaffa’d-dhar’u, (Ki>lani:9)

Page 10: BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen … BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen Uchibbuka kal-Ma>´i Karya Li>na Ki>lani Bab ini membahas jenis-jenis klausa verbal

75

„Bumi menjadi gersang, pepohononan kering, benih-benih mati,

dan udara terasa panas.‟

Jumlah (klausa) yang bergaris bawah di atas termasuk ke dalam jumlah

fi’liyah (klausa verbal) yang berjenis jumlah ibtida´iyyah. Hal tersebut dikarenakan

jumlah achadzat al-ardhu ta’thasyu „bumi menjadi gersang‟ adalah klausa yang

berada di awal kalimat baru.

Contoh (96) dalam kartu data nomor 15a:

(8)كيالن:حىت فاضت مياه النهر فتدفقت أكثر بكت األمرية طويال(96)

(96)Bakat al-ami>ratu thawi>lan chatta> fa>dhat miya>hu’n-nahri fatadaffaqat aktsar (Ki>lani:8)

‘Putri menangis dalam waktu yang lama hingga menyebabkan air

sungai meluap dan mengalir lebih deras‟

Jumlah (klausa) yang bergaris bawah di atas termasuk ke dalam jumlah

fi’liyah (klausa verbal) yang berjenis jumlah ibtida´iyyah. Hal tersebut dikarenakan

jumlah ‘bakat al-ami>ratu thawi>lan ‘putri menangis dalam waktu yang lama‟ berada

setelah kesenyapan yaitu dipermulaan kalimat pada kalimat majemuk.

Contoh (97) dalam kartu data nomor 24a:

(10)كيالن:سقطت من عيين ادللك دمعة ندم عند ذلك (97)

(97) inda dzalik saqathat min ‘ainai al-maliki dam’atun nadamin (Ki>lani:10)

„Ketika itu, air mata penyesalan raja menetes dari kedua matanya‟

Page 11: BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen … BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen Uchibbuka kal-Ma>´i Karya Li>na Ki>lani Bab ini membahas jenis-jenis klausa verbal

76

Jumlah (klausa) yang bergaris bawah di atas termasuk ke dalam jumlah

fi’liyah (klausa verbal) yang berjenis jumlah ibtida´iyyah. Hal tersebut dikarenakan

jumlah ‘saqathat min ‘ainai al-maliki dam’atun nadamin ‘air mata penyesalan raja

menetes dari kedua matanya‟ berada dipermulaan kalimat, meskipun lafadz ‘inda

dzalik’ berada di depan kalimat namun lafadz tersebut hanya sebagai keterangan

tambahan yang tidak merubah jenis jumlah tersebut karena strukturnya masih berupa

fi’l dan fa>il.

2. Al-Jumlatu Shilatil-Maushu>li (Klausa Relatif)

Al-jumlatu shilati al-maushu>li merupakan klausa yang menjadi shilah bagi

maushu>l yaitu yang terletak setelah ism maushu>l (2007: 582). Sesuai dengan

penjelasan tersebut, dari beberapa data yang dianalisis terdapat 12 jumlah (klausa)

pada kalimat majemuk yang berkategori al-jumlatu shilatil-maushu>li atau klausa

konjungtif.

Contoh (98) dalam kartu data nomor 23b:

ومل يقدر قيمة حبها لو فأمر أن يعودوا هبا يف ظلمها اليت تذكر ابنتو الصغرى(98) (10)كيالن:احلال

(98)Tadzkuru ibnatahu a’s-shugra> al-lati> zhalamaha wa lam yaqdir qi>mata chubbiha> lahu fa amara an ya’u>du> biha> fi>l-cha>li (Ki>lani:10)

„Raja teringat putri bungsunya yang telah dia sakiti hatinya, dia

tidak mengukur cinta putrinya padanya, maka raja memerintahkan

pasukannya untuk membawakan sang putri kepadanya‟

Jumlah (klausa) yang bergaris bawah di atas termasuk ke dalam jumlah

fi’liyah. Jumlah tersebut terletak setelah ism maushu>l sehingga jumlah tersebut

Page 12: BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen … BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen Uchibbuka kal-Ma>´i Karya Li>na Ki>lani Bab ini membahas jenis-jenis klausa verbal

77

berfungsi sebagai shilahuntuk isim maushu>l (konjungsi) yang berupa kata‘al-lati>/

yang‟. Hal tersebut menandakan bahwa jumlah ‘zhalamaha‟‟disakitinya‟ merupakan

jumlah fi’liyah yang berjenis al-jumlatu shilati al-Maushu>li .

Contoh (99) dalam kartu data nomor 5c:

(4)كيالن:وخدم وحشم ،نقطنو مبا فيو من أثاث فخمأنا أريد ىذا القصر الشامخ الذي (99)

(99) ana> uri>du hadzal-qashra asy-sya>mikhal-ladzi> nuqthinuhu bima> fi>hi min atsa>tsin fakhmin wa chasyamin (Ki>lani:4)

‘Putri pertama berkata: “Aku menginginkan istana yang megah

ini, yang dihiasi furnitur yang megah, pelayan-pelayan,

dikelilingi oleh kebun dan taman-taman bunga, juga kuda-kuda

yang ada dalam kandang beserta keretanya‟

Jumlah (klausa) yang bergaris bawah di atas termasuk ke dalam jumlah

fi’liyah. Jumlah tersebut terletak setelah ism maushu>l sehingga jumlah tersebut

berfungsi sebagai shilah untuk isim maushu>l (konjungsi) yang berupa kata‘al-ladzi>’

‘yang‟. Hal tersebut menandakan bahwa jumlah ‘nuqthinuhu bima> fi>hi min atsa>tsin

fakhmin wa chasyamin’ ‘dihiasi furnitur yang megah, pelayan-pelayan, dikelilingi

oleh kebun dan taman-taman bunga, juga kuda-kuda yang ada dalam kandang beserta

keretanya‟ merupakan jumlah fi’liyah yang berjenis al-jumlatu shilati al-maushu>li .

Contoh (100) dalam kartu data nomor 11a:

(6)كيالن:طلبتليكن لك ما :قال ادللك(100)

(100) Qa>la al-maliku : liyakunlaki ma> thalabti (Ki>lani:6)

‘Raja berkata : Ambillah yang kamu minta‟

Page 13: BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen … BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen Uchibbuka kal-Ma>´i Karya Li>na Ki>lani Bab ini membahas jenis-jenis klausa verbal

78

Jumlah (klausa) yang bergaris bawah di atas termasuk ke dalam jumlah

fi’liyah (klausa verbal) yang berada di dalam jumlah yang menempati fungsi maf’ul

bih atau objek dari jumlah ‘qa>la al-maliku’’raja berkata‟. Jumlah ‘thalabti’ ‘kamu

meminta‟ terletak setelah ism maushu>l sehingga jumlah tersebut berfungsi sebagai

shilah untuk isim maushu>l (konjungsi) yang berupa kata‘ma>/ yang‟. Hal tersebut

menandakan bahwa jumlah tersebut merupakan jumlah fi’liyah yang berjenis al-

jumlatu shilati al-maushu>li .

Contoh (101) dalam kartu data nomor 10b :

(8)كيالن:أحبو أنا أحبك كما(101)

(101)Ana> uchibbuka kama> uchibbuhu (Ki>lani:8)

‟aku mencintaimu sebagaimana aku mencintainya‟

Jumlah (klausa) yang bergaris bawah di atas termasuk ke dalam jumlah

fi’liyah (klausa verbal) yang berjenis al-jumlatu shilatil-Maushu>li karena terletak

setelah ism maushu>l sehingga jumlah tersebut adalah shilah bagi ism maushu>l

(konjungsi) ‘ma>‟ yang bergabung dengan charf jar „ka’.

3. Al- Wa>qi’atu Jawaban li a’s-Syarthi Ghoiri Jazim (Klausa Kondisional)

Al-jumlatu al-wa>qi’atu jawaban li a’s-syarti ghoiri jazim merupakan klausa

yang menjadi jawab syarth yaitu yang biasanya klausa syarat nya diawali kata idza,

lau, laula, atau penanda syarat lainnya (2007: 582). Sesuai dengan penjelasan

tersebut, dari beberapa data yang dianalisis terdapat 1 jumlah (klausa) pada kalimat

majemuk yang berkategori jawaban li a’s-syarthi ghoiri jazim.

Page 14: BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen … BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen Uchibbuka kal-Ma>´i Karya Li>na Ki>lani Bab ini membahas jenis-jenis klausa verbal

79

Contoh (102) dalam kartu data nomor 1c:

(4)كيالن:فجمعهن قرب سرير ملكو أمر ودلا أراد أن يتأكد من حبهن لو (102)

(102)wa lamma arada an yata´akada min chubbihinna lahu amara, fa jama’ahunna qurba sari>ri mulkihi(Ki>lani:6)

„Suatu hari, raja ingin mengetahui kekuatan cinta mereka

kepadanya, maka raja memerintahkan mereka untuk berkumpul di

dekat tempat tidurnya‟

Jumlah (klausa) yang bergaris bawah di atas termasuk ke dalam jumlah

fi’liyah. Jumlah dalam contoh di atas („amara’ „maka raja memerintahkan‟) berfungsi

sebagai jawab dari ism syarth yang tidak dibaca jazm. Syarth-nya berupa jumlah

‘lamma arada an yata´akada min chubbihinna lahu’. Dari penjelasan tersebut dapat

disimpulkan bahwa jumlah yang bergaris bawah jenisnya adalah al-jumlatu al-

wa>qi’atu jawaban li’s-syarthi ghoiri jazim.

4. A’t-Ta>bi’atu li Jumlatin la Machalla laha minal-I’rab (Klausa Subordinat yang

Tidak Menempati Fungsi dalam Susunan Kalimat)

Al-jumlatu a’t-ta>bi’atul-jumlati la machalla laha min al-i’rab merupakan

klausa yang menjadi pengikut bagi klausa sebelumnya yang biasanya di tandai

dengan penanda-penanda athaf (2007: 583). Ni‟mah (t.t. : 151) menyatakan bahwa

penanda charfu athaf ada beberapa macam diantaranya adalah charf wau, fa>´,

tsumma, au, chatta, lakin, am, la>, dan bal. Sesuai dengan penjelasan tersebut, dari

beberapa data yang dianalisis terdapat 36 jumlah (klausa) pada kalimat majemuk

yang berkategori a’t-ta>bi’atu li jumlatin la machalla laha min al-i’rab.

Contoh (103) dalam kartu data nomor 15d, 15e, dan 15f:

Page 15: BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen … BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen Uchibbuka kal-Ma>´i Karya Li>na Ki>lani Bab ini membahas jenis-jenis klausa verbal

80

شربتو أكلتف ،ومحلت ذلا أغصانا وفروعا من األشجار وبعض الفواكو والثمار(103) (8)كيالن:نامتو

(103) wa chamalat laha> aghshanan wa furu>’an min al-asyja>ri fa ba’dhi al-fawa>kiha wa a’ts-tsamari, fa akalat wa syaribat wa na>mat(Ki>lani:8)

„ia menghanyutkan batang-batang pohon dan sebagian buah-

buahan menuju ke arahnya, lalu dia makan, minum, dan tidur‟

Klausa yang bergaris bawah merupakan jumlah fi’liyah yang tidak menempati

fungsi dalam susunan kalimat sehingga tidak punya kedudukan dalam i’rab. Klausa

itu berjenis at’ta>bi’atu li jumlatin atau pengikut bagi klausa sebelumnya. Hal itu

dibuktikan dengan adanya penanda athaf ‘ف’ dan ‘و’yang menunjukkan bahwa klausa

yang dimaksud merupakan ma’thuf bagi jumlah yang ada di depannya. Dari contoh

di atas terlihat bahwa terdapat tiga jumlah fi’liyah yang berjenis at’ta>bi’atu li

jumlatin, masing-masing memiliki konstruksi fi’l yang dilekati oleh fa>’il berupa

dhamir mustatir ‘hiya’. Jumlah „fa akalat/ dan dia makan‟ ma’thuf kepada jumlah

‘chamalat’ ‘(dia)menghanyutkan’ adapun jumlah „syaribat’ ‘(dia) minum‟ dan

„na>mat‟ „(dia) tidur‟ ma’thuf kepada jumlah ‘akalat’ ‘(dia) makan’.

Contoh (104) dalam kartu data nomor 16b:

(8)كيالن:وبعده ربيع وحل صيف ذىب شتاءأما أبوىا فقد ظل غاضبا منها حىت (104)

(104)Ama> abu>ha faqad zhalla gha>dhiban minha> chatta dzahaba syita>´un wa ba’dahu ra>bi>’un wa challa shaifun (Ki>lani:8)

„Adapun raja masih sangat marah sampai musim dingin berlalu

dan tibalah musim kemarau yang panas dan gersang‟

Page 16: BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen … BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen Uchibbuka kal-Ma>´i Karya Li>na Ki>lani Bab ini membahas jenis-jenis klausa verbal

81

Klausa (jumlah) yang bergaris bawah merupakan jumlah fi’liyah yang tidak

menempati fungsi dalam i’rab dengan jenis a’t-ta>bi’atu li jumlatin atau pengikut bagi

jumlah yang sebelumnya. Hal itu dibuktikan dengan adanya penanda penghubung

berupa athaf ‘حىت’yang menunjukkan bahwa jumlah „dzahaba syita>´un’ „musim

dingin berlalu‟ menyambung kepada jumlah yang ada di depannya yaitu ‘ama> abu>ha

faqad zhalla gha>dhiban minha>’ ‘adapun raja masih sangat marah‟.

Contoh (105) dalam kartu data nomor 18d, 18e, 18f, 18h:

يشكون وضج الناس،وجف الضرع،ومات الزرع،واألشجار تيبس ،أخذت األرض تعطش(105) (9)كيالن:مرضا شديدا عجز عنو األطباء ومرض ادللك،قلة ادلاء

(105) Achadzat al-ardhu ta’thasyu, wal-asyja>ru taibasu, wa ma>ta’z-

zar’u, wa jaffa’d-dhar’u, wa dhajja’n-na>su yasyku>na qillatal-ma>´i, wa maridhal-maliku mardhan syadi>dan ‘ajjaza ‘anhu al-athba>́ i (Ki>lani:9)

„Bumi menjadi gersang, pepohononan kering, benih-benih mati,

dan udara terasa panas. Orang-orang saling berteriak

mengeluhkan air yang sedikit, dan raja jatuh sakit hingga dokter

tidak mampu untuk mengobatinya‟

Klausa yang bergaris bawah merupakanklausa verbal atau jumlah fi’liyah

yang tidak menempati fungsi dalam i’rab dengan jenis a’t-ta>bi’atu li jumlatin atau

pengikut bagi jumlah yang sebelumnya. Hal itu dibuktikan dengan adanya penanda

athaf ‘و’ yang menunjukkan bahwa klausa yang dimaksud merupakan ma’thuf bagi

jumlah yang ada di depannya. Dari contoh di atas terlihat bahwa terdapat empat

jumlah fi’liyah yang berjenis a’t-ta>bi’atu li jumlatin, yaitu 1)ma>ta’z-zar’u ‘benih-

benih mati‟, 2) jaffa’d-dhar’u „udara terasa panas‟, 3) dhajja’n-na>suyasyku>na qillatal-

Page 17: BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen … BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen Uchibbuka kal-Ma>´i Karya Li>na Ki>lani Bab ini membahas jenis-jenis klausa verbal

82

ma>´i ‘orang-orang saling berteriak mengeluhkan air yang sedikit‟, dan 4) maridhal-

maliku mardhan syadi>dan „raja sakit parah‟. Masing-masing merupakan jumlah

fi’liyah yang memiliki konstruksi utama fi’l yang berupa fi’l ma>dhi> dan fa>’il.

Keempat jumlah tersebut merupakan pengikut bagi jumlah sebelumnya yaitu

„achadzat al-ardhu ta’thasyu ‘bumi menjadi gersang‟.

Contoh (106) dalam kartu data nomor 12a:

على حدود ادلملكة ال ترى أحدا وال يراىا أحد أمر أن تنفى إىل أرض بعيدةمث (106) (8)كيالن:

(106) Tsumma amara an tunfa> ila> ardhin ba’i>datin ‘ala> chudu>dil-mamlakati la> tara> achadan wa la> yara>ha> achadun (Ki>lani:8)

„Kemudian raja meminta putri ketiga untuk pergi ke tempat yang

jauh di ujung kerajaan sehingga putri tidak akan melihat orang

lain dan tidak seorangpun yang akan melihatnya.‟

Klausa yang bergaris bawah merupakan jumlah fi’liyah yang tidak menempati

fungsi dalam susunan kalimat sehingga tidak punya kedudukan dalam i’rab. Klausa

itu berjenis at’ta>bi’atu li jumlatin atau pengikut bagi klausa sebelumnya. Hal itu

dibuktikan dengan adanya penanda athaf ‘tsumma’ yang menunjukkan bahwa klausa

yang dimaksud menyambung pada kalimat sebelumnya untuk menunjukkan sebuah

urutan peristiwa.

5. Al-Jumlatu A’t-Tafsiriyyatu (Klausa Eplikatif)

Al-Jumlatu a’t-tafsiriyyatu merupakan klausa yang menjadi penjelas bagi

klausa sebelumnya yang biasanya ditandai dengan ai atau an atau tidak

menggunakan charf tafsi>r (2007: 582). Sesuai dengan penjelasan tersebut, dari

Page 18: BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen … BAB III Jenis-Jenis Klausa Verbal dalam Cerpen Uchibbuka kal-Ma>´i Karya Li>na Ki>lani Bab ini membahas jenis-jenis klausa verbal

83

beberapa data yang dianalisis terdapat 1 jumlah (klausa) pada kalimat majemuk yang

berkategori al-jumlatu a’t-tafsiriyyatu.

Contoh (107) dalam kartu data nomor 27b:

))أحبك وعادت احلياة للمملكة وشفي ادللك بعد أن عرف أن ابنتو عندما قالت لو: (107) (10)كيالن:كادلاء((

(107)wa ‘adat al-chaya>tu li al-mamlikati wa syufiyyal-maliku ba’da an ‘arafa anna ibnatahu ‘indama> qa>lat lahu : (Uchibbuka kal-Ma>´i )(Ki>lani:10)

„Kehidupan raja yang suram telah kembali seperti sebelumnya

setelah mengetahui putrinya pernah mengatakan suatu hal

kepadanya:“Aku mencintaimu sebagaimana aku mencintai air”.‟

Jumlah (klausa) „Uchibbuka kal-Ma>´i ’ ‘aku mencintaimu sebagaimana aku

mencintai air‟ berfungsi sebagai jumlah tafsiriyah yaitu klausa yang menjelaskan

klausa sebelumnya, yaitu klausa ‘indama qalat lahu „ketika mengatakan suatu hal

kepadanya‟. Klausa (jumlah) yang bergaris bawah menerangkan suatu perkataan yang

pernah dikatakan putri terhadap raja. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan

bahwa klausa „Uchibbuka kal-Ma>´i ’ merupakan jumlah tafsiriyah atau klausa

eplikatif yang terlepas dari charf tafsir karena tidak dihubungkan dengan penanda an

atau ai.