Top Banner
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Tujuan umum dari pengumpulan data adalah untuk memecahkan masalah, langkah-langkah yang ditempuh harus relevan dengan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam setiap melaksanakan langkah tersebut harus dilakukan secara objektif dan rasional. 3.1 POPULASI PENGUMPULAN DATA Dalam kegiatan baik yang bersifat ilmiah maupun yang bersifat sosial, perlu dilakukan pembatasan populasi dan cara pengambilan sampel. Populasi adalah keseluruhan objek pengumpulan data (Arikunto, 2002). Dalam hal ini yang menjadi populasi adalah keluarga di RT 002/RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. 3.2 SAMPEL PENGUMPULAN DATA Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002). Dalam hal ini yang menjadi sampel adalah keempat keluarga binaan di RT 002/ RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Dalam hal ini yang menjadi sampel adalah anggota dari keluarga 1
27

Bab III IV Adito Revisi

Feb 18, 2016

Download

Documents

Susan Hodges

jkekekekke
kekekkek
mkiiekkek
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Bab III IV Adito Revisi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Tujuan umum dari pengumpulan data adalah untuk memecahkan masalah,

langkah-langkah yang ditempuh harus relevan dengan masalah yang telah

ditetapkan sebelumnya. Dalam setiap melaksanakan langkah tersebut harus

dilakukan secara objektif dan rasional.

3.1 POPULASI PENGUMPULAN DATA

Dalam kegiatan baik yang bersifat ilmiah maupun yang bersifat

sosial, perlu dilakukan pembatasan populasi dan cara pengambilan sampel.

Populasi adalah keseluruhan objek pengumpulan data (Arikunto, 2002).

Dalam hal ini yang menjadi populasi adalah keluarga di RT 002/RW 04,

Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi

Banten.

3.2 SAMPEL PENGUMPULAN DATA

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

2002). Dalam hal ini yang menjadi sampel adalah keempat keluarga binaan

di RT 002/ RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten

Tangerang, Provinsi Banten. Dalam hal ini yang menjadi sampel adalah

anggota dari keluarga binaan yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria

inklusi mencakup usia >17 tahun, sehat mental dan tidak cacat fisik.

Responden adalah sebagian sampel yang mau berpartisipasi pada penelitian

ini diambil dari peneliti langsung melakukan observasi ke rumah keluarga

binaan dan pengumpulan data dengan kuesioner.

3.3 RESPONDEN PENGUMPULAN DATA

Responden kuesioner merupakan perwakilan dari setiap anggota

keluarga binaan yang kooperatif, usia diatas 17 tahun, bisa membaca dan

menulis, sehat jasmani dan rohani yaitu sebanyak 9 orang, yaitu: keluarga

1

Page 2: Bab III IV Adito Revisi

Tn. Amsir sebanyak 2 orang, Tn. Jinan sebanyak 3 orang, Tn. Luke

sebanyak 2 orang, Tn. Maryasan sebanyak 2 orang.

Adapun kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebagai berikut :

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili

dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel yaitu :

- Bersedia untuk menjadi informan

- Merupakan anggota keluarga binaan

- Usia diatas 17 tahun

- Sehat jasmani dan rohani

b. Kriteria Ekslusi

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak

dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel

penelitian, yaitu :

- Tidak bersedia menjadi informan

- Berusia diatas 65 tahun dan atau dibawah 17 tahun

- Anggota keluarga yang terlalu sibuk bekerja hingga sulit ditemui

- Memiliki gangguan mental

3.4 JENIS DAN SUMBER DATA

3.4.1 Jenis data

a. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata,

bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui

berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara,

analisis, observasi yang telah dituangkan dalam catatan

lapangan (transkrip).

b. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau

bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah

2

Page 3: Bab III IV Adito Revisi

atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika

atau statistika.

Data kuantitatif yang diperoleh adalah berupa data diskrit

dan data kontinu yaitu :

1. Data diskrit

Dalam penelitian ini terdapat 9 responden yang tercantum

dalam tabel 3.1. dan tabel 3.2 mengenai jumlah

perempuan dan laki-laki serta distribusi tingkat pendidikan

pada keluarga binaan.

Tabel 3.1 Jumlah perempuan dan laki-laki pada Keluarga Binaan di

RT 002/ RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga,

Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, September 2015

Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Pada Keluarga

Binaan di RT 002/ RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga,

Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15 September – 1 Oktober

2015

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase

Tidak sekolah 2 22,22 %

SD 7 77,78 %

SMP 0 0

SMA 0 0

3

JenisKelamin Jumlah Responden

Laki-laki 5

Perempuan 4

Total 9

Page 4: Bab III IV Adito Revisi

2. Data kontinu diperoleh dari segi umur atau usia yang

tercantum dalam tabel 3.3

Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Usia pada Keluarga Binaan di RT 002/

RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten

Tangerang, Provinsi Banten, 15 September – 1 Oktober 2015

3.4.2 Sumber Data

Sumber data dalam pengumpulan data ini adalah para

responden yaitu empat keluarga binaan di RT 002/ RW 04, Desa

Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,

Provinsi Banten.

a. Data primer

Data yang langsung didapatkan dari hasil pengamatan

langsung ke rumah, melalui hasil wawancara terpimpin, analisis

dan observasi pada keluarga binaan di RT 002/ RW 04, Desa

4

Umur (dalam tahun) Jumlah Persentase

< 20 0 0

21-40 7 77,78 %

41-60 2 22,22 %

>60 0 0

Page 5: Bab III IV Adito Revisi

Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,

Provinsi Banten

b. Data sekunder

Data yang didapat dari data yang sudah ada di Puskesmas

Tegal Angus. Berupa data angka kejadian 10 penyakit terbanyak

Puskesmas Tegal Angus tahun 2014 dan data Gizi Anak di

Puskesmas Tegal Angus tahun 2014.

c. Data tersier

Data yang didapat dari buku Promosi Kesehatan dan Ilmu

Perilku karya Soekidjo Notoatmodjo tahun 2007 dan internet.

Data yang didapat dari buku dan internet yaitu mengenai

Manajemen Penelitian, Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan,

Ilmu Kesehatan Masyarakat, Pokok–pokok metodologi

penelitian, Pendidilkan dan Ilmu Perilaku, Memahami Penelitian

Kualitatif dan lain-lain

3.4.3 Penentuan Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan

digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar

kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah.

Instrumen sebagai alat bantu dalam metode pengumpulan data

merupakan sarana yang dapat diwujudkan berupa benda atau alat,

seperti cek list, kuesioner, perangkat tes, pedoman wawancara,

pedoman observasi, skala, kamera foto dan sebagainya. Instrumen

yang kami pakai untuk mengumpulkan data adalah kuesioner.

3.4.4 Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan bagi antar penting dalam suatu

langkah-langkah diagnosis komunitas. Untuk mendapatkan data

5

Page 6: Bab III IV Adito Revisi

yang diperlukan, maka digunakan beberapa metode dalam proses

pengumpulan data.

Metode yang kami pakai dalam mengumpulkan data adalah

wawancara dengan menggunakan instrumen kuesioner sebagai alat

untuk mengumpulkan data-data.

Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan Pengumpulan Data

TANGGAL KEGIATAN

Selasa, 15 September

2015

a. Pengumpulan data program wajib Puskesmas Tegal

Angus, laporan penyakit dan gambaran Desa

Pangkalan.

b. Perkenalan dan sambung rasa dengan keluarga

binaan.

c. Pengumpulan data dasar masing-masing keluarga

binaan.

Rabu, 16 September

2015

a. Observasi rumah keluarga binaan.

b. Pengumpulan data dari Puskesmas Tegal Angus yang

berhubungan dengan beberapa masalah yang

ditemukan pada keluarga binaan.

c. Diskusi kelompok menentukan area permasalahan

dengan menjabarkan permasalahan pada keluarga

binaan masing-masing.

Kamis, 17 September

2015

Diskusi kelompok menentukan area permasalahan

“Pengetahuan mengenai saluran pembuangan limbah

cair rumah pada keluarga binaan RT 002/ RW 04

Desa Pangkalan Kecamatan Teluk Naga Kabupaten

Tangerang Provinsi Banten”

Sabtu, 19 September a. Diskusi dengan dr. Taufit Wiryawan (Kepala PKM

6

Page 7: Bab III IV Adito Revisi

2015 Tegal Angus)

b. Diskusi kelompok :

1. Mengumpulkan referensi yang berkaitan dengan

area masalah.

Membuat kerangka teori dan pertanyaan mengenai

seputar faktor-faktor yang berkaitan dengan area

masalah.

TANGGAL KEGIATAN

c. Menentukan teknik dan instrumen pengumpulan data,

disepakati melalui observasi dan wawancara dengan

metode checklist

Diskusi kelompok:

1. Membuat kerangka konsep

2. Membuat definisi operasional

3. Membuat checklist

Diskusi Diagnosis dan Intervensi Komunitas

Senin, 21 September

2015

Mengunjungi keluarga binaan untuk pengisian kuesioner

Selasa, 22 September

2015

1. Mengolah data yang diperoleh dari pengamatan

langsung

2. Menganalisis data dan menarik kesimpulan dari

hasil checklist dan kuesioner

3. Membuat laporan

Kamis, 01 Oktober

2015

Melakukan Intervensi kekeluarga binaan.

3.4.5 Pengolahan Data dan Analisa Data

Untuk pengolahan data tentang “Pengetahuan mengenai saluran

pembuangan limbah cair rumah pada keluarga binaan RT 002/ RW

7

Page 8: Bab III IV Adito Revisi

04 Desa Pangkalan Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang

Provinsi Banten” digunakan cara manual dan bantuan software

pengolahan data menggunakan Microsoft Word dan Microsoft Excel.

Untuk menganalisa data-data yang sudah didapat adalah dengan

menggunakan analisa univariat.

Analisa Univariat adalah analisa yang dilakukan untuk mengenali

setiap variabel dari hasil penelitian. Analisa univariat berfungsi untuk

meringkas kumpulan data sedemikian rupa sehingga kumpulan data

tersebut berubah menjadi informasi yang berguna. Peringkasan tersebut

dapat berupa ukuran statistik, tabel, grafik.

Pada diagnosis dan intervensi komunitas ini, variabel independen yang

diukur adalah :

1. Tingkat pendidikan

2. Paparan informasi pola makan gizi seimbang dari tenaga kesehatan

3. Faktor lingkungan terhadap pola makan keluarga.

4. Taraf ekonomi

5. Pengalaman mengenai faktor yang mempengaruhi pola makan gizi

seimbang

8

Page 9: Bab III IV Adito Revisi

9

Page 10: Bab III IV Adito Revisi

BAB IV

HASIL ANALISA

4.1 Karakteristik Keluarga Binaan

Hasil analisis ini disajikan melalui bentuk diagram yang diambil dari

data karakteristik responden yang terdiri dari empat keluarga binaan di RT

002 / RW 04 Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,

Provinsi Banten yakni: keluarga Tn. Amsir, Tn. Jinan, Tn. Luke, dan Tn.

Maryasan.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin pada Keluarga Binaan di RT 002 / RW 04 Desa

Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15 September –

1 Oktober 2015

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki – laki 5 55,56 %

Perempuan 4 44,44 %

Diagram 4.1 Distribusi Jenis Kelamin pada keluarga binaan di RT 002 / RW 04 Desa

Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15 September –

1 Oktober 2015

Berdasarkan dari diagram 4.1 tentang distribusi jenis kelamin pada keluarga

binaan didapatkan jumlah anggota keluarga yang berjenis kelamin laki-laki lebih

banyak daripada jenis kelamin perempuan.

10

Page 11: Bab III IV Adito Revisi

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Usia pada Keluarga Binaan di RT 002/ RW 04 Desa

Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15 September –

1 Oktober 2015

Umur (dalam tahun) Jumlah Persentase

11-20 0 0

21-30 4 44,44 %

31-40 3 33,33 %

> 40 2 22,22 %

Diagram 4.2 Distribusi Frekuensi Usia pada keluarga binaan di RT 002 / RW 04 Desa

Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15 September –

1 Oktober 2015

Berdasarkan dari diagram 4.2 tentang frekuensi berdasarkan usia pada

keluarga binaan didapatkan jumlah anggota keluarga terbanyak adalah yang

berusia 21 - 30 tahun (44,44 %).

11

Page 12: Bab III IV Adito Revisi

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Pada Keluarga Binaan di RT 002 / RW 04

Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15

September – 1 Oktober 2015

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase

Tidak Bersekolah 2 22,22 %

SD 7 77,78 %

SMP 0 0

SMA 0 0

Diagram 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Pada Keluarga Binaan di RT 002 /

RW 04 Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15

September – 1 Oktober 2015

Berdasarkan dari Diagram 4.3 terlihat tingkat pendidikan terbanyak dari

keluarga binaan adalah SD sebanyak 7 orang (77,78 %).

12

Page 13: Bab III IV Adito Revisi

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Pada Keluarga Binaan di RT 002 / RW 04 Desa

Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15 September –

1 Oktober 2015

Pekerjaan Jumlah Persentase

Tidak Bekerja 1 11,11 %

Ibu Rumah Tangga 1 11,11 %

Pembantu Rumah Tangga 1 11,11 %

Tukang Rongsokan 1 11,11 %

Pelajar 0 0

Pedagang / wiraswasta 5 55,55 %

Diagram 4.4 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Pada Keluarga Binaan di RT 002 / RW 04 Desa

Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15 September –

1 Oktober 2015

Berdasarkan Diagram 4.4 diatas dapat dilihat bahwa Distribusi Pekerjaan

terbanyak adalah Ibu rumah tangga, nelayan, pedagang / wiraswata yang masing –

masing sebanyak 5 orang 55,55 %.

4.2 Analisis Univariat

13

Page 14: Bab III IV Adito Revisi

Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel berdasarkan variabel-

variabel dalam check list dan kuesioner yang diambil langsung pada empat

rumah keluarga binaan pada bulan September 2015.

Tabel 4.5 Distribusi responden terhadap aspek pengetahuan terhadap Saluran Pembuangan

Air Limbah di RT 002 / RW 04 Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten

Tangerang, Provinsi Banten, 15 September – 1 Oktober 2015

Pengetahuan Jumlah Responden Persentase (%)

Baik 3 33,3 %

Cukup 2 22,2 %

Kurang 4 44,5 %

Total 9 100 %

Berdasarkan Tabel 4.5 didapatkan bahwa sebanyak 4 orang responden

(44,5 % ) memiliki pengetahuan yang kurang terhadap Saluran pembuangan Air

Limbah.

Tabel 4.6 Distribusi responden terhadap aspek pengalaman terhadap Saluran Pembuangan Air

Limbah di RT 002 / RW 04 Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,

Provinsi Banten, 15 September – 1 Oktober 2015

Pengalaman Jumlah Responden Persentase (%)

Baik 2 22,2 %

Cukup 1 11,1 %

Kurang 6 66,7 %

Total 9 100 %

Berdasarkan Tabel 4.6 didapatkan bahwa sebanyak 6 orang responden

(66,7 %) memiliki pengalaman yang kurang terhadap Saluran pembuangan Air

Limbah.

14

Page 15: Bab III IV Adito Revisi

Tabel 4.7 Distribusi responden terhadap aspek ekonomi mengenai pengetahuan tentang

Saluran Pembuangan Air Limbah di RT 002 / RW 04 Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk

Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15 September – 1 Oktober 2015

Ekonomi Jumlah Responden Persentase (%)

Kelas Atas 0 0 %

Kelas Menengah 4 44,4 %

Kelas Bawah 5 55,6 %

Total 9 100 %

Berdasarkan Tabel 4.7 didapatkan bahwa sebanyak 5 orang responden

(55,6 %) termasuk kedalam ekonomi kelas bawah untuk menunjang pengetahuan

mengenai Saluran pembuangan Air Limbah.

Tabel 4.8 Distribusi responden terhadap aspek informasi terhadap Saluran Pembuangan Air

Limbah di RT 002 / RW 04 Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,

Provinsi Banten, 15 September – 1 Oktober 2015

Informasi Jumlah Responden Persentase (%)

Banyak 2 22,2 %

Cukup 2 22,2 %

Kurang 5 55,6 %

Total 9 100 %

Berdasarkan Tabel 4.8 didapatkan bahwa sebanyak 5 orang responden

(55,6 %) memiliki informasi yang kurang terhadap Saluran pembuangan Air

Limbah.

Tabel 4.9 Distribusi Responden terhadap aspek tingkat pendidikan terhadap pengetahuan

Saluran Pembuangan Air Limbah di RT 002 / RW 04 Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk

Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15 September – 1 Oktober 2015

15

Page 16: Bab III IV Adito Revisi

Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)

Tinggi 0 0 %

Sedang 2 22,2 %

Rendah 7 77,8 %

Total 9 100 %

Berdasarkan Tabel 4.9 didapatkan bahwa sebanyak 7 responden (77,8 %)

memiliki tingkat pendidikan yang rendah.

Tabel 4.10 Distribusi responden terhadap aspek lingkungan terhadap pengetahuan mengenai

Saluran Pembuangan Air Limbah di RT 002 / RW 04 Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk

Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15 September – 1 Oktober 2015

Faktor Lingkungan Jumlah Responden Persentase (%)

Baik 0 0 %

Cukup 2 22,2 %

Buruk 7 77,8 %

Total 9 100%

Berdasarkan Tabel 4.10 didapatkan bahwa sebanyak 7 responden (77,8 %)

berada pada faktor lingkungan yang buruk.

4.3 Rencana Intervensi Pemecahan Masalah

Setelah dilakukan analisis data hasil penelitian, untuk menentukan

rencana intervensi pemecahan masalah digunakan diagram fishbone. Tujuan

pembuatan diagram fishbone yaitu untuk mengetahui penyebab masalah

16

Page 17: Bab III IV Adito Revisi

sampai dengan akar - akar penyebab masalah sehingga dapat ditentukan

rencana intervensi pemecahan masalah dari setiap akar penyebab masalah

tersebut. Adapun diagram fishbone dapat dilihat sebagai berikut :

17

Page 18: Bab III IV Adito Revisi

Tabel 4.11 Alternatif Pemecahan Masalah dan Rencana Intervensi

No. Akar

Penyebab

Masalah

Alternatif

Pemecahan

Masalah

Rencana

Intervensi

Intervensi Yang Dilakukan

1. Kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan

Memberikan

informasi

kepada keluarga

binaan tentang

pentingnya

pendidikan

Memotivasi

keluarga

binaan untuk

mengikuti

program

pendidikan 12

tahun

Jangka pendek

Penyuluhan tentang

pentingnya pendidikan dan

manfaatnya dalam kehidupan

sehari-hari sehingga dapat

meningkatkan pengetahuan

mengenai SPAL

Jangka panjang

Memberikan informasi

tentang pentingnya pendidikan

lebih tinggi serta memberikan

infomasi tentang program

beasiswa yang ada diberbagai

jenjang pendidikan, sehingga

dapat meningkatkan wawasan

keluarga.

2. Kurangnya penyuluhan, himbauan, atau promosi kesehatan mengenai SPAL.

Memberikan

penjelasan

mengenai

manfaat SPAL

dan dampak

yang

ditimbulkan

apabila tidak

Memberikan

informasi

tentang

pentingnya

penggunaan

SPAL pada

lingkungan

rumah tangga.

Jangka Pendek

Memberikan penyuluhan

semenarik mungkin mengenai

manfaat SPAL dan

menjelaskan dampak buruk

pada lingkungan rumah

tangga yang tidak

18

Page 19: Bab III IV Adito Revisi

adanya SPAL. menggunakan SPAL.

3. Faktor lingkungan yang mempengaruhi pembuatan SPAL

Memberikan

informasi

kepada keluarga

binaan

mengenai

pentingnya

SPAL rumah

tangga.

Melakukan

pendekatan

kepada

pelayanan

kesehatan dan

anggota

keluarga

tentang

pentingnya

SPAL rumah

tangga.

Jangka pendek

Memberikan penyuluhan dan

referensi mengenai pembuatan

SPAL rumah tangga.

Jangka panjang

Melatih para kader untuk

berperan aktif dalam promosi

kesehatan lingkungan dan

kesehatan setiap anggota

keluarga binaan secara

berkala, memberikan

pendidikan tentang manfaat

dan dampak SPAL bagi

kesehatan disertai survey

kesehatan pada keluarga

binaan, mengadakan

pelacakan angka kejadian

banjir dan upaya untuk

membangun selokan dan

survey kesehatan lingkungan

dan keluarga binaan.

4. Tidak adanya contoh SPAL yang baik dan benar

Memberikan

contoh

pembuatan

SPAL yang baik

dan benar

Memberikan

informasi

mengenai

pembuatan

SPAL yang

baik dan benar.

Jangka pendek

Menggunakan poster sebagai

media informasi tentang

penggunaan SPAL yang baik

dan benar.

Jangka panjang

Menciptakan suatu lingkungan

dengan pembuangan air

19

Page 20: Bab III IV Adito Revisi

limbah yang baik dan benar.

5. Kurangnya dana untuk mencari tahu tentang SPAL

Memotivasi

keluarga binaan

untuk bekerja

lebih giat lagi

agar dapat

menambah

penghasilan

Memberikan

penyuluhan

tentang

pentingnya

bekerja keras

untuk

mendapat

penghasilan

yang maksimal

dan pentingnya

menabung dan

hidup hemat

Jangka Pendek

Memberikan penyuluhan

tentang manfaat hidup hemat

dan membiasakan untuk

menabung

Jangka panjang

Mengadakan kursus

keterampilan untuk

menambah keterampilan

keluarga binaan agar dapat

bekerja atau membuka

lapangan usaha sendiri untuk

menambah pendapatan

20

Page 21: Bab III IV Adito Revisi

21