BAB III METODOLOGI PENELITIAN Tujuan umum dari pengumpulan data adalah untuk memecahkan masalah, langkah-langkah yang ditempuh harus relevan dengan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam setiap melaksanakan langkah tersebut harus dilakukan secara objektif dan rasional. 3.1 POPULASI PENGUMPULAN DATA Dalam kegiatan baik yang bersifat ilmiah maupun yang bersifat sosial, perlu dilakukan pembatasan populasi dan cara pengambilan sampel. Populasi adalah keseluruhan objek pengumpulan data (Arikunto, 2002). Dalam hal ini yang menjadi populasi adalah keluarga di RT 002/RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. 3.2 SAMPEL PENGUMPULAN DATA Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002). Dalam hal ini yang menjadi sampel adalah keempat keluarga binaan di RT 002/ RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Dalam hal ini yang menjadi sampel adalah anggota dari keluarga 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tujuan umum dari pengumpulan data adalah untuk memecahkan masalah,
langkah-langkah yang ditempuh harus relevan dengan masalah yang telah
ditetapkan sebelumnya. Dalam setiap melaksanakan langkah tersebut harus
dilakukan secara objektif dan rasional.
3.1 POPULASI PENGUMPULAN DATA
Dalam kegiatan baik yang bersifat ilmiah maupun yang bersifat
sosial, perlu dilakukan pembatasan populasi dan cara pengambilan sampel.
Populasi adalah keseluruhan objek pengumpulan data (Arikunto, 2002).
Dalam hal ini yang menjadi populasi adalah keluarga di RT 002/RW 04,
Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi
Banten.
3.2 SAMPEL PENGUMPULAN DATA
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
2002). Dalam hal ini yang menjadi sampel adalah keempat keluarga binaan
di RT 002/ RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten. Dalam hal ini yang menjadi sampel adalah
anggota dari keluarga binaan yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria
inklusi mencakup usia >17 tahun, sehat mental dan tidak cacat fisik.
Responden adalah sebagian sampel yang mau berpartisipasi pada penelitian
ini diambil dari peneliti langsung melakukan observasi ke rumah keluarga
binaan dan pengumpulan data dengan kuesioner.
3.3 RESPONDEN PENGUMPULAN DATA
Responden kuesioner merupakan perwakilan dari setiap anggota
keluarga binaan yang kooperatif, usia diatas 17 tahun, bisa membaca dan
menulis, sehat jasmani dan rohani yaitu sebanyak 9 orang, yaitu: keluarga
1
Tn. Amsir sebanyak 2 orang, Tn. Jinan sebanyak 3 orang, Tn. Luke
sebanyak 2 orang, Tn. Maryasan sebanyak 2 orang.
Adapun kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebagai berikut :
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili
dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel yaitu :
- Bersedia untuk menjadi informan
- Merupakan anggota keluarga binaan
- Usia diatas 17 tahun
- Sehat jasmani dan rohani
b. Kriteria Ekslusi
Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak
dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel
penelitian, yaitu :
- Tidak bersedia menjadi informan
- Berusia diatas 65 tahun dan atau dibawah 17 tahun
- Anggota keluarga yang terlalu sibuk bekerja hingga sulit ditemui
- Memiliki gangguan mental
3.4 JENIS DAN SUMBER DATA
3.4.1 Jenis data
a. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata,
bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui
berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara,
analisis, observasi yang telah dituangkan dalam catatan
lapangan (transkrip).
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau
bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah
2
atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika
atau statistika.
Data kuantitatif yang diperoleh adalah berupa data diskrit
dan data kontinu yaitu :
1. Data diskrit
Dalam penelitian ini terdapat 9 responden yang tercantum
dalam tabel 3.1. dan tabel 3.2 mengenai jumlah
perempuan dan laki-laki serta distribusi tingkat pendidikan
pada keluarga binaan.
Tabel 3.1 Jumlah perempuan dan laki-laki pada Keluarga Binaan di
RT 002/ RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, September 2015
Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Pada Keluarga
Binaan di RT 002/ RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15 September – 1 Oktober
2015
Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase
Tidak sekolah 2 22,22 %
SD 7 77,78 %
SMP 0 0
SMA 0 0
3
JenisKelamin Jumlah Responden
Laki-laki 5
Perempuan 4
Total 9
2. Data kontinu diperoleh dari segi umur atau usia yang
tercantum dalam tabel 3.3
Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Usia pada Keluarga Binaan di RT 002/
RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten, 15 September – 1 Oktober 2015
3.4.2 Sumber Data
Sumber data dalam pengumpulan data ini adalah para
responden yaitu empat keluarga binaan di RT 002/ RW 04, Desa
Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten.
a. Data primer
Data yang langsung didapatkan dari hasil pengamatan
langsung ke rumah, melalui hasil wawancara terpimpin, analisis
dan observasi pada keluarga binaan di RT 002/ RW 04, Desa
4
Umur (dalam tahun) Jumlah Persentase
< 20 0 0
21-40 7 77,78 %
41-60 2 22,22 %
>60 0 0
Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten
b. Data sekunder
Data yang didapat dari data yang sudah ada di Puskesmas
Tegal Angus. Berupa data angka kejadian 10 penyakit terbanyak
Puskesmas Tegal Angus tahun 2014 dan data Gizi Anak di
Puskesmas Tegal Angus tahun 2014.
c. Data tersier
Data yang didapat dari buku Promosi Kesehatan dan Ilmu
Perilku karya Soekidjo Notoatmodjo tahun 2007 dan internet.
Data yang didapat dari buku dan internet yaitu mengenai
Manajemen Penelitian, Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan,
Ilmu Kesehatan Masyarakat, Pokok–pokok metodologi
penelitian, Pendidilkan dan Ilmu Perilaku, Memahami Penelitian
Kualitatif dan lain-lain
3.4.3 Penentuan Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah.
Instrumen sebagai alat bantu dalam metode pengumpulan data
merupakan sarana yang dapat diwujudkan berupa benda atau alat,
seperti cek list, kuesioner, perangkat tes, pedoman wawancara,
pedoman observasi, skala, kamera foto dan sebagainya. Instrumen
yang kami pakai untuk mengumpulkan data adalah kuesioner.
3.4.4 Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan bagi antar penting dalam suatu
langkah-langkah diagnosis komunitas. Untuk mendapatkan data
5
yang diperlukan, maka digunakan beberapa metode dalam proses
pengumpulan data.
Metode yang kami pakai dalam mengumpulkan data adalah
wawancara dengan menggunakan instrumen kuesioner sebagai alat
untuk mengumpulkan data-data.
Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan Pengumpulan Data
TANGGAL KEGIATAN
Selasa, 15 September
2015
a. Pengumpulan data program wajib Puskesmas Tegal
Angus, laporan penyakit dan gambaran Desa
Pangkalan.
b. Perkenalan dan sambung rasa dengan keluarga
binaan.
c. Pengumpulan data dasar masing-masing keluarga
binaan.
Rabu, 16 September
2015
a. Observasi rumah keluarga binaan.
b. Pengumpulan data dari Puskesmas Tegal Angus yang
berhubungan dengan beberapa masalah yang
ditemukan pada keluarga binaan.
c. Diskusi kelompok menentukan area permasalahan
dengan menjabarkan permasalahan pada keluarga
binaan masing-masing.
Kamis, 17 September
2015
Diskusi kelompok menentukan area permasalahan
“Pengetahuan mengenai saluran pembuangan limbah
cair rumah pada keluarga binaan RT 002/ RW 04
Desa Pangkalan Kecamatan Teluk Naga Kabupaten
Tangerang Provinsi Banten”
Sabtu, 19 September a. Diskusi dengan dr. Taufit Wiryawan (Kepala PKM
6
2015 Tegal Angus)
b. Diskusi kelompok :
1. Mengumpulkan referensi yang berkaitan dengan
area masalah.
Membuat kerangka teori dan pertanyaan mengenai
seputar faktor-faktor yang berkaitan dengan area
masalah.
TANGGAL KEGIATAN
c. Menentukan teknik dan instrumen pengumpulan data,
disepakati melalui observasi dan wawancara dengan
metode checklist
Diskusi kelompok:
1. Membuat kerangka konsep
2. Membuat definisi operasional
3. Membuat checklist
Diskusi Diagnosis dan Intervensi Komunitas
Senin, 21 September
2015
Mengunjungi keluarga binaan untuk pengisian kuesioner
Selasa, 22 September
2015
1. Mengolah data yang diperoleh dari pengamatan
langsung
2. Menganalisis data dan menarik kesimpulan dari
hasil checklist dan kuesioner
3. Membuat laporan
Kamis, 01 Oktober
2015
Melakukan Intervensi kekeluarga binaan.
3.4.5 Pengolahan Data dan Analisa Data
Untuk pengolahan data tentang “Pengetahuan mengenai saluran
pembuangan limbah cair rumah pada keluarga binaan RT 002/ RW
7
04 Desa Pangkalan Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang
Provinsi Banten” digunakan cara manual dan bantuan software
pengolahan data menggunakan Microsoft Word dan Microsoft Excel.
Untuk menganalisa data-data yang sudah didapat adalah dengan
menggunakan analisa univariat.
Analisa Univariat adalah analisa yang dilakukan untuk mengenali
setiap variabel dari hasil penelitian. Analisa univariat berfungsi untuk
meringkas kumpulan data sedemikian rupa sehingga kumpulan data
tersebut berubah menjadi informasi yang berguna. Peringkasan tersebut
dapat berupa ukuran statistik, tabel, grafik.
Pada diagnosis dan intervensi komunitas ini, variabel independen yang
diukur adalah :
1. Tingkat pendidikan
2. Paparan informasi pola makan gizi seimbang dari tenaga kesehatan
3. Faktor lingkungan terhadap pola makan keluarga.
4. Taraf ekonomi
5. Pengalaman mengenai faktor yang mempengaruhi pola makan gizi
seimbang
8
9
BAB IV
HASIL ANALISA
4.1 Karakteristik Keluarga Binaan
Hasil analisis ini disajikan melalui bentuk diagram yang diambil dari
data karakteristik responden yang terdiri dari empat keluarga binaan di RT
002 / RW 04 Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten yakni: keluarga Tn. Amsir, Tn. Jinan, Tn. Luke, dan Tn.
Maryasan.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin pada Keluarga Binaan di RT 002 / RW 04 Desa
Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15 September –
1 Oktober 2015
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki – laki 5 55,56 %
Perempuan 4 44,44 %
Diagram 4.1 Distribusi Jenis Kelamin pada keluarga binaan di RT 002 / RW 04 Desa
Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15 September –
1 Oktober 2015
Berdasarkan dari diagram 4.1 tentang distribusi jenis kelamin pada keluarga
binaan didapatkan jumlah anggota keluarga yang berjenis kelamin laki-laki lebih
banyak daripada jenis kelamin perempuan.
10
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Usia pada Keluarga Binaan di RT 002/ RW 04 Desa
Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15 September –
1 Oktober 2015
Umur (dalam tahun) Jumlah Persentase
11-20 0 0
21-30 4 44,44 %
31-40 3 33,33 %
> 40 2 22,22 %
Diagram 4.2 Distribusi Frekuensi Usia pada keluarga binaan di RT 002 / RW 04 Desa
Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15 September –
1 Oktober 2015
Berdasarkan dari diagram 4.2 tentang frekuensi berdasarkan usia pada
keluarga binaan didapatkan jumlah anggota keluarga terbanyak adalah yang
berusia 21 - 30 tahun (44,44 %).
11
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Pada Keluarga Binaan di RT 002 / RW 04
Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15
September – 1 Oktober 2015
Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase
Tidak Bersekolah 2 22,22 %
SD 7 77,78 %
SMP 0 0
SMA 0 0
Diagram 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Pada Keluarga Binaan di RT 002 /
RW 04 Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15
September – 1 Oktober 2015
Berdasarkan dari Diagram 4.3 terlihat tingkat pendidikan terbanyak dari
keluarga binaan adalah SD sebanyak 7 orang (77,78 %).
12
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Pada Keluarga Binaan di RT 002 / RW 04 Desa
Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15 September –
1 Oktober 2015
Pekerjaan Jumlah Persentase
Tidak Bekerja 1 11,11 %
Ibu Rumah Tangga 1 11,11 %
Pembantu Rumah Tangga 1 11,11 %
Tukang Rongsokan 1 11,11 %
Pelajar 0 0
Pedagang / wiraswasta 5 55,55 %
Diagram 4.4 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Pada Keluarga Binaan di RT 002 / RW 04 Desa
Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15 September –
1 Oktober 2015
Berdasarkan Diagram 4.4 diatas dapat dilihat bahwa Distribusi Pekerjaan
terbanyak adalah Ibu rumah tangga, nelayan, pedagang / wiraswata yang masing –
masing sebanyak 5 orang 55,55 %.
4.2 Analisis Univariat
13
Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel berdasarkan variabel-
variabel dalam check list dan kuesioner yang diambil langsung pada empat
rumah keluarga binaan pada bulan September 2015.
Tabel 4.5 Distribusi responden terhadap aspek pengetahuan terhadap Saluran Pembuangan
Air Limbah di RT 002 / RW 04 Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten, 15 September – 1 Oktober 2015
Pengetahuan Jumlah Responden Persentase (%)
Baik 3 33,3 %
Cukup 2 22,2 %
Kurang 4 44,5 %
Total 9 100 %
Berdasarkan Tabel 4.5 didapatkan bahwa sebanyak 4 orang responden
(44,5 % ) memiliki pengetahuan yang kurang terhadap Saluran pembuangan Air
Limbah.
Tabel 4.6 Distribusi responden terhadap aspek pengalaman terhadap Saluran Pembuangan Air
Limbah di RT 002 / RW 04 Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten, 15 September – 1 Oktober 2015
Pengalaman Jumlah Responden Persentase (%)
Baik 2 22,2 %
Cukup 1 11,1 %
Kurang 6 66,7 %
Total 9 100 %
Berdasarkan Tabel 4.6 didapatkan bahwa sebanyak 6 orang responden
(66,7 %) memiliki pengalaman yang kurang terhadap Saluran pembuangan Air
Limbah.
14
Tabel 4.7 Distribusi responden terhadap aspek ekonomi mengenai pengetahuan tentang
Saluran Pembuangan Air Limbah di RT 002 / RW 04 Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk
Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15 September – 1 Oktober 2015
Ekonomi Jumlah Responden Persentase (%)
Kelas Atas 0 0 %
Kelas Menengah 4 44,4 %
Kelas Bawah 5 55,6 %
Total 9 100 %
Berdasarkan Tabel 4.7 didapatkan bahwa sebanyak 5 orang responden
(55,6 %) termasuk kedalam ekonomi kelas bawah untuk menunjang pengetahuan
mengenai Saluran pembuangan Air Limbah.
Tabel 4.8 Distribusi responden terhadap aspek informasi terhadap Saluran Pembuangan Air
Limbah di RT 002 / RW 04 Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten, 15 September – 1 Oktober 2015
Informasi Jumlah Responden Persentase (%)
Banyak 2 22,2 %
Cukup 2 22,2 %
Kurang 5 55,6 %
Total 9 100 %
Berdasarkan Tabel 4.8 didapatkan bahwa sebanyak 5 orang responden
(55,6 %) memiliki informasi yang kurang terhadap Saluran pembuangan Air
Limbah.
Tabel 4.9 Distribusi Responden terhadap aspek tingkat pendidikan terhadap pengetahuan
Saluran Pembuangan Air Limbah di RT 002 / RW 04 Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk
Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15 September – 1 Oktober 2015
15
Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)
Tinggi 0 0 %
Sedang 2 22,2 %
Rendah 7 77,8 %
Total 9 100 %
Berdasarkan Tabel 4.9 didapatkan bahwa sebanyak 7 responden (77,8 %)
memiliki tingkat pendidikan yang rendah.
Tabel 4.10 Distribusi responden terhadap aspek lingkungan terhadap pengetahuan mengenai
Saluran Pembuangan Air Limbah di RT 002 / RW 04 Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk
Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15 September – 1 Oktober 2015
Faktor Lingkungan Jumlah Responden Persentase (%)
Baik 0 0 %
Cukup 2 22,2 %
Buruk 7 77,8 %
Total 9 100%
Berdasarkan Tabel 4.10 didapatkan bahwa sebanyak 7 responden (77,8 %)
berada pada faktor lingkungan yang buruk.
4.3 Rencana Intervensi Pemecahan Masalah
Setelah dilakukan analisis data hasil penelitian, untuk menentukan
rencana intervensi pemecahan masalah digunakan diagram fishbone. Tujuan
pembuatan diagram fishbone yaitu untuk mengetahui penyebab masalah
16
sampai dengan akar - akar penyebab masalah sehingga dapat ditentukan
rencana intervensi pemecahan masalah dari setiap akar penyebab masalah
tersebut. Adapun diagram fishbone dapat dilihat sebagai berikut :
17
Tabel 4.11 Alternatif Pemecahan Masalah dan Rencana Intervensi
No. Akar
Penyebab
Masalah
Alternatif
Pemecahan
Masalah
Rencana
Intervensi
Intervensi Yang Dilakukan
1. Kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan
Memberikan
informasi
kepada keluarga
binaan tentang
pentingnya
pendidikan
Memotivasi
keluarga
binaan untuk
mengikuti
program
pendidikan 12
tahun
Jangka pendek
Penyuluhan tentang
pentingnya pendidikan dan
manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan
mengenai SPAL
Jangka panjang
Memberikan informasi
tentang pentingnya pendidikan
lebih tinggi serta memberikan
infomasi tentang program
beasiswa yang ada diberbagai
jenjang pendidikan, sehingga
dapat meningkatkan wawasan
keluarga.
2. Kurangnya penyuluhan, himbauan, atau promosi kesehatan mengenai SPAL.
Memberikan
penjelasan
mengenai
manfaat SPAL
dan dampak
yang
ditimbulkan
apabila tidak
Memberikan
informasi
tentang
pentingnya
penggunaan
SPAL pada
lingkungan
rumah tangga.
Jangka Pendek
Memberikan penyuluhan
semenarik mungkin mengenai
manfaat SPAL dan
menjelaskan dampak buruk
pada lingkungan rumah
tangga yang tidak
18
adanya SPAL. menggunakan SPAL.
3. Faktor lingkungan yang mempengaruhi pembuatan SPAL