22 BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Data Perusahaan 1. Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu a. Profil 1) Nama Resmi : Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu 2) Pusat Pemerintahan : Pulau Pramuka (Kelurahan Pulau Panggang) 3) Provinsi : DKI Jakarta 4) Hari Jadi : 22 Juni 1527 5) Batas wilayah : a) Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan Selat Sunda. Pulau Sabira atau Sebira merupakan pulau paling utara dari Kabupaten Adiministrasi Kepuluan Seribu. b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Cengkareng, Penjaringan, Pademangan, Tj.Priok, Koja, Cilincing dan Tangerang. c) Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa d) Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Jawa dan Selat Sunda. 6) Luas Wilayah : 1.180,8 hektaree (11,8 km²) 7) Jumlah Penduduk : 17.973 jiwa 8) Website :pulauseribu.jakarta.go.id
35
Embed
BAB III IDENTIFIKASI DATA - abstrak.uns.ac.id · Seribu terkenal sebagai contoh modern pulau-pulau terumbu karbonat (reef, Pulau ... adanya bangunan peninggalan Pemerintah Hindia
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
22
BAB III
IDENTIFIKASI DATA
A. Data Perusahaan
1. Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
a. Profil
1) Nama Resmi : Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
2) Pusat Pemerintahan : Pulau Pramuka (Kelurahan Pulau Panggang)
3) Provinsi : DKI Jakarta
4) Hari Jadi : 22 Juni 1527
5) Batas wilayah :
a) Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan
Selat Sunda. Pulau Sabira atau Sebira merupakan pulau paling
utara dari Kabupaten Adiministrasi Kepuluan Seribu.
b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Cengkareng,
Penjaringan, Pademangan, Tj.Priok, Koja, Cilincing dan
Tangerang.
c) Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa
d) Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Jawa dan Selat Sunda.
6) Luas Wilayah : 1.180,8 hektaree (11,8 km²)
7) Jumlah Penduduk : 17.973 jiwa
8) Website :pulauseribu.jakarta.go.id
23
Peta Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Gambar 3.1: Peta Wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
24
Logo Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Gambar 3.2: Logo Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Lambang Daerah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
menggunakan logo yang sama dengan logo Provinsi DKI Jakarta.
Lambang Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta berbentuk sebuah perisai
bersegi lima. Dalam perisai ini terlukis sebuah pintu gerbang atau gapura.
Di tengahnya ada gambar Monumen Nasional Indonesia (Tugu Nasional)
yang di sisi kiri dan kanan dilingkari dengan padi dan kapas. Lalu di
bawahnya ada gambar gelombang yang dilukiskan secara stilistis.
Monumen Nasional Indonesia adalah sebuah markah tanah Jakarta
sehingga dilukiskan di lambang ini. Tugu Nasional ini juga sebagai
lambang kemegahan, daya juang dan cipta. Pintu gerbang melambangkan
kota, dan kekhususan Jakarta sebagai pintu keluar-masuk kegiatan-
kegiatan nasional dan hubungan internasional. Kemudian kapas dan padi
melambangkan kemakmuran atau usaha Jakarta yang bertekad mencukupi
kebutuhan sandang dan pangan warganya. Tali emas melambangkan
25
pemersatuan dan kesatuan. Gambar gelombang melukiskan lokasi Jakarta
di pesisir dan juga Jakarta sebagai kota pelabuhan. Perisai segi lima
melambangkan Pancasila. Serta seloka "Jaya Raya" yang merupakan
slogan perjuangan Jakarta yang artinya ialah lambang semangat kota
Jakarta supaya tetap berjaya dan besar.
Adapun simbolika warna-warnanya adalah sebagai berikut:
1) Warna emas di pinggir perisai, adalah lambang kemuliaan .
2) Warna merah di seloka, adalah lambang kepahlawanan.
3) Warna putih di pintu gerbang, adalah lambang kesucian.Pancasila
4) Warna putih di Tugu Nasional, adalah lambang kemegahan kreasi
mulia.
5) Warna kuning di padi, serta hijau dan putih pada kapas, adalah
lambang kemakmuran dan keadilan.
6) Warna biru, adalah lambang angkasa bebas dan luas.
7) Warna putih di ombak, adalah lambang alam laut yang kasih.
b. Sejarah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu seluruh pulaunya berjejer dari selatan ke utara
terbentang sepanjang 45 km. Meskipun namanya Kepulauan Seribu,
jumlah seluruh pulau terumbu di kepulauan ini adalah 110 pulau. Menurut
data terakhir, dari jumlah ini 36 pulau digunakan untuk pariwisata, 13
berkembang menjadi pulau-pulau berpenghuni, 11 pulau menjadi pulau
persinggahan migrasi burung-burung dilindungi, dua pulau mengandung
tinggalan-tinggalan sejarah. Juga ada 23 pulau yang dimiliki secara
26
pribadi jadi tertutup untuk umum, dan sisanya adalah pulau-pulau tak
berpenghuni, atau sekedar tempat singgah sementara.
VOC, serikat dagang Belanda, sejak tahun 1610 dan kemudian
diteruskan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda sampai mereka
hengkang dari Indonesia, menjadikan pulau-pulau ini sebagai pelindung
alam atas Batavia, maka beberapa pulaunya masih bisa disaksikan
tinggalan-tinggalan sejarahnya seperti benteng dan meriam berkarat.
Di kalangan ahli-ahli geologi perminyakan Indonesia, Kepulauan
Seribu terkenal sebagai contoh modern pulau-pulau terumbu karbonat
(reef, Pulau karang/coral reef). Terumbu karbonat adalah reservoir
minyak dan gas bumi yang penting. Kepulauan Seribu terdiri dari gugusan
pulau-pulau terumbu karang yang terbentuk dan dibentuk oleh biota koral
dan biota asosiasinya (algae, malusho, foraminifera, dan lain-lain) dengan
bantuan proses dinamika alam.
Ratusan tahun silam, di Teluk Jakarta pulau-pulau karang mulai
terbentuk diatas koloni binatang karang yang sudah mati. Koloni ini
tumbuh di dasar laut yang dangkal. Lapisan atasnya muncul ke
permukaan laut, karena proses pelapukan dari karang tersebut. Di atas
dataran karang lapuk tersebut kemudian mulai tumbuh beberapa jenis
pohon sehingga menjadi dataran yang ditutupi pasir yang sekarang kita
kenal sebagai Kepulauan Seribu. Kepulauan Seribu merupakan gugusan
kepulauan yang terletak di sebelah utara Jakarta, tepat berhadapan dengan
teluk Jakarta membentang 45 kilometer di utara Jakarta (laut jawa).
27
Walaupun dalam abad 17 VOC sudah bercokol di Batavia dan Pulau
Onrust, namun baru diawal abad 20 terdapat catatan adanya pemerintahan
di pulau ini. Warga Pulau Panggang, Amrullah, dalam naskah bukunya
berjudul “Boleh Nyambang, Serba-Serbi Kelurahan Pulau Panggang
tahun 2011” menulis bahwa Bek atau lurah zaman Hindia Belanda sudah
ada di Pulau Panggang pada tahun 1920-an. Hal ini dibuktikan dengan
adanya bangunan peninggalan Pemerintah Hindia Belanda berupa kantor
Kawedanan. Bangunan ini pernah juga berfungsi sebegai kantor
Kecamatan Kepulauan Seribu, sebagai kantor Kelurahan Pulau Panggang
dan sebagai kantor Pos dan Giro.
Dalam kurun waktu tahun 1927-1947 mulai terdapat keresidenan
(setingkat kecamatan) yang dipimpin oleh Wedana. Sejak bulan Agustus
1950 Kelurahan Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Tidung, Kelurahan
Pulau Kelapa, dan Kelurahan Pulau Ubi sudah menjadi bagian dari
wilayah pemerintah Kotapraja Djakarta Raya.
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yang kita kenal sekarang,
adalah sebuah kabupaten administrasi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta
dengan wilayah meliputi gugusan kepulauan di Teluk Jakarta.
Sebelumnya wilayah Kepulauan Seribu merupakan salah satu kecamatan
di Kota Administrasi Jakarta Utara.
Pusat pemerintahan kabupaten ini terletak di Pulau Pramuka yang
mulai difungsikan sebagai pusat pemerintahan kabupaten seja tahun 2003.
Terdapat dua kecamatan di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
yakni Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan dan Kecamatan Kepulauan
28
Seribu Utara. Semenjak disahkannya UU Nomor 34 Tahun 1999
mengenai Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Negara
Republik Indonesia Jakarta, Kabupaten Administrasi yang termasuk salah
satu dari Administrasi Pemerintah di Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta belum tercipta. Sejalan dengan pasal 32 UU Nomor 34 Tahun
1999, Kecamatan Kepulauan Seribu yang berupa suatu bagian dari
Kotamadya Jakarta Utara berubah statusnya dari kecamatan menjadi
Kabupaten Adminstrasi Kepulauan Seribu yang bertujuan untuk
memajukan layanan dan kesejahteraan warga, dan managemen dari
Kepulauan Seribu yang berisi atas 110 pulau di dalam segala bidang
seperti kelestarian lingkungan, konservasi sumber daya alam, ekonomi,
kesejahteraan rakyat, dan sosial budaya.
c. Kondisi Geografis dan Administratif
Wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seributerletak di sebelah
Utara Teluk Jakarta dan Laut Jawa Jakarta. Lokasinya berada antara
06°00’40” dan 05°54’40” Lintang Selatan dan 106°40’45” dan
109°01’19” Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Administrasi
Kepulauan Seribu, yaitu luas daratan mencapai 897.71 Ha dan luas
perairan Kepulauan Seribu mencapai 6.9997,50 km2. Jumlah Keseluruhan
pulau yang ada di wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
mencapai 110 buah.
29
Gambar 3.3: Kantor Bupati Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu secara fisik
dibatasi oleh:
1) Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan Selat
Sunda. Pulau Sabira atau Sebira merupakan pulau paling utara
dari Kabupaten Adiministrasi Kepuluan Seribu.
2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Cengkareng,
Penjaringan, Pademangan, Tj.Priok, Koja, Cilincing dan
Tangerang.
3) Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa
4) Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Jawa dan Selat Sunda.
Untuk menjaga kelestarian lingkungan Serta keseimbangan ekologi ,
pemerintah membagi gugusan kepulaun menjadi tiga zona.
1) Zona pertama, diperuntukan bagi eksploitasi sumber daya alam.
Kekayaan di dalamnya bisa diambil dan dimanfaatkan
sepenuhnya untuk kepentingan industri. Misalnya ada terumbu
30
karang mati yang dieksploitasi untuk kepentingan industri ubin
terasi atau lainnya.
2) Zona kedua, adalah pulau-pulau yang khusus disediakan untuk
taman nasional atau tujuan wisata alam.
3) Zona ketiga, ditentukan sebagai kawasan cagar alam yang
dilindungi.
d. Visi dan Misi
Visi
Kepulauan Seribu Sebagai Ladang dan Taman Kehidupan Bahari
Yang Berkelanjutan
Misi
1) Mewujudkan wilayah Kepulauan Seribu sebagai kawasan wisata
bahari yang lestari
2) Menegakkan hukum yang terkait dengan pelestarian lingkungan
kebaharian dan segala aspek kehidupan
Tujuan
1) Kelestarian Kepulauan Seribu sebagai satu kesatuan gugus ekosistem.
2) Terwujudnya kelestarian dan berkembangnya fungsi sumber daya
kelautan.
3) Berkembangnya pariwisata Kepulauan yang berkualitas dan
berkelanjutan.
4) Terkendalinya pertumbuhan dan meningkatnya kualitas kehidupan
SDM.
31
5) Terciptanya kenyamanan dan kemudahan melalui pengadaan sarana
dan prasarana Kepulauan.
e. Potensi di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Pada tahun 2009, Kepulauan Seribu merupakan salah satu tempat
wisata bahari terfavorit versi majalah National Geographic. Selain pulau
pribadi, Kepulauan Seribu memiliki paling tidak 5 wisata pulau yang
dikembangkan. Ada wisata pulau penduduk, wisata pulau resort, wisata
pulau cagar alam dan konservasi, ada wisata bersejarah dan cagar budaya
serta ada wisata alam.
Kepulauan Seribu merupakan tujuan wisata menarik dengan nuansa
pulau dan laut. Memiliki potensi pariwisata yang sangat besar. Keindahan
alamnya termasuk keindahan bawah air yang menakjubkan. Terdapat juga
sejumlah pulau cagar alam (konservasi) yang terlindungi. Kepulauan
Seribu juga memiliki pulau pemukiman yang terus berbenah diri menjadi
destinasi wisata nelayan. Kepulauan Seribu juga memiliki wisata budaya
khas yang menarik mengingat penduduknya yang terdiri dari berbagai
etnis di nusantara. Semuanya ini bila terus dipelihara dan dikembangkan
akan dapat menjadi daya pikat bagi wisatawan domestik dan
mancanegara.
Dari sisi sejarah, Kepulauan Seribu juga memiliki potensi wisata
sejarah yang kaya akan situs dan kisah sejarah yang menarik. Bila
dikemas dengan baik akan menjadi destinasi wisata sejarah dan edukasi
yang bermanfaat. Pada tahun 2011 Pemerintah Kabupaten Kepulauan
Seribu membangun museum sejarah dan budaya untuk menyimpan benda
32
cagar budaya, dan diorama singkat sejarah “Kepulauan Seribu” di Pulau
Onrust.
Selain Keindahan Alam dan sejarah yang dimiliki oleh Kepulauan
Seribu. Disini juga terdapat potensi wisata kuliner dan cinderamata.
terdapat beberapa kuliner unik khas Kepulauan Seribu diantaranya: Sate