61 | Hormon pengatur metabolisme tubuh BAB III Hormon Pengatur Metabolisme Tubuh 3.1. Pankreas Pankreas merupakan kelenjar besar sebagaimana hepar. Saat embrio pankreas berkembang dari foregut primitive. Pankreas merupakan kelenjar eksokrin sekaligus kelenjar endokrin. Bagian eksokrin kelenjar pankreas mensekresi cairan alkalin yang kaya akan enzim . Cairan ini akan disekresikan melalui duktus pankreas (Young, et al. 2006: 299) Pankreas kaya akan saraf otonom yang juga berfungsi mengatur sekresi pankreas. Selain persarafan, sekresi pankreas juga diatur secara hormonal. Sel-sel neuroendokrin yang terdapat pada duoenum melepaskan hormone sekretin. Sekretin akan merangsang sekresi cairan kaya bikarbonat dari pankreas. Selain sekretin, sel-sel neuroendokrin duodenum juga melepaskan kolesistokinin- pankreosimin (CCK). CCK akan merangsang sekresi cairan kaya akan enzim dari pankreas. Selain duodenum, sel-sel neuroendokrin pilorus lambung juga mensekresi hormon yaitu gastrin. Sama halnya dengan CCK, gastrin berperan merangsang sekresi cairan kaya akan enzim dari pankreas (Young, et al. 2006: 299)
14
Embed
BAB III Hormon Pengatur Metabolisme Tubuhrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/7/(6) BAB... · mengandung banyak sekali kapiler fenestrata. Sebuah kapsul tipis
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
61 | H o r m o n p e n g a t u r m e t a b o l i s m e t u b u h
BAB III
Hormon Pengatur Metabolisme Tubuh
3.1. Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar besar sebagaimana
hepar. Saat embrio pankreas berkembang dari foregut
primitive. Pankreas merupakan kelenjar eksokrin sekaligus
kelenjar endokrin. Bagian eksokrin kelenjar pankreas
mensekresi cairan alkalin yang kaya akan enzim . Cairan
ini akan disekresikan melalui duktus pankreas (Young, et al.
2006: 299)
Pankreas kaya akan saraf otonom yang juga
berfungsi mengatur sekresi pankreas. Selain persarafan,
sekresi pankreas juga diatur secara hormonal. Sel-sel
neuroendokrin yang terdapat pada duoenum melepaskan
hormone sekretin. Sekretin akan merangsang sekresi cairan
kaya bikarbonat dari pankreas. Selain sekretin, sel-sel
neuroendokrin duodenum juga melepaskan kolesistokinin-
pankreosimin (CCK). CCK akan merangsang sekresi cairan
kaya akan enzim dari pankreas. Selain duodenum, sel-sel
neuroendokrin pilorus lambung juga mensekresi hormon
yaitu gastrin. Sama halnya dengan CCK, gastrin berperan
merangsang sekresi cairan kaya akan enzim dari pankreas
(Young, et al. 2006: 299)
62 | H o r m o n p e n g a t u r m e t a b o l i s m e t u b u h
Pankreas terletak di dalam ruang abdominopelvis
antara lambung dan usus halus. Organ ini memanjang
lateral dari arah duodenum menuju ke arah limpa. Pankreas
terletak retroperitoneal dan terikat kuat ke dinding posterior
rongga abdomen (Martini, 2001: 872).
Pankreas merupakan organ yang memanjang,
berwarna abu-abu kemerahan. Pada orang dewasa
ukurannya mencapai panjang 20-25 cm, dengan berat sekitar
80 gram. Pankreas terbagi menjadi bagian kepala (head),
badan (body) dan ekor (tail). Bagian kepala terletak di
dalam lengkung duodenum. Bagian badan pankreas meluas
ke arah limpa, sedangkan bagian ekornya merupakan daerah
ujung yang membulat.
Permukaan pankreas tidak rata. Kapsul jaringan
ikat tipis membungkus keseluruhan organ. Arteri yang
memperdarahi pankreas adalah cabang arteri splenik,
mesenterik superior, arteri hepatik komunis.
Pankreas merupakan organ endokrin dan eksokrin
sekaligus. Sebagai organ eksokrin pankreas mempunyai
duktus (saluran keluar) yang berfungsi menyalurkan sekret
kaya akan enzim pencernaan dan buffer (Martini, 2001:
873). Sekret tersebut akan mengalir ke duktus pankreas
utama (main pancreatic duct), yang akan bergabung menuju
duktus biliaris utama (common bile duct) menuju duodenum
melalui ampula of Vater (Young, et al. 2006: 299).
63 | H o r m o n p e n g a t u r m e t a b o l i s m e t u b u h
Secara histologi, pankreas merupakan kelenjar
berlobus yang terbungkus kapsula kolagen tipis. Kapsul
kapsul kolagen tersebut meluas ke dalam organ membentuk
septa antara lobulus. Bagian eksokrin pankreas terdiri atas
kelompokan asinus yang bermuara ke saluran keluar
(duktus).
Pulau Langerhans merupakan bagian endokrin yang
terdapat pada pankreas. Pulau-pulau Langerhans terletak
menyebar diantara bagian eksokrin pankreas. Pada
pewarnaan rutin dengan hematoxylin eosin (HE), pulau
langerhans terpulas lebih pucat daripada sel asinus (bagian
eksokrin). Bentuk pulau Langerhans pada umumnya
kelihatan bulat dan dinding selnya tidak mudah dilihat
Ukurannya sangat bervariasi, namun paling banyak terdapat
pada bagian ekor pankreas. Diperkirakan terdapat lebih dari
satu juta pulau Langerhans yang terdapat pada pankreas
manusia, namun karena ukurannya yang kecil maka pulau
Langerhans hanya menempati 1-2 % volume pankreas.
Masing-masing pulau Langerhans tersusun atas 2-3 ribu sel
yang saling beranastomosis membentuk suatu korda
(Fawcett, 1994: 695).
Terkadang sel lemak dapat ditemukan pada parenkim
jaringan pankreas. Sel lemak jumlahnya berbeda-beda.
Pada pankreas individu muda jumlahnya sedikit, sedangkan
pada orang tua jumlahnya bertambah banyak. Hal ini
menunjukkan bentuk atropi alamiah yang terjadi pada
kelenjar pankreas seiring dengan pertambahan usia (Young,
et al. 2006: 299).
64 | H o r m o n p e n g a t u r m e t a b o l i s m e t u b u h
Pulau Langerhans mengandung berbagai macam tipe
sel yang bertanggung jawab mensekresikan hormone
polipeptida. Sel-sel sekretori ini tersusun berkelompok
dengan jumlah total kurang lebih 3000 sel. Sel sekretori
tersebut disokong oleh jaringan ikat kolagen yang
mengandung banyak sekali kapiler fenestrata. Sebuah kapsul
tipis mengelilingi masing-masing pulau Langerhans. Sel-sel
endokrin tampak kecil dengan granula sitoplasma yang
terpulas pucat. Sel-sel endokrin terdiri dari beberapa tipe,
pada sajian dengan pewarnaan HE, sel-sel tersebut tidak
dapat dibedakan satu sama lainnya. Sel-sel endokrin dapat
dibedakan berdasarkan produk yang dikeluarkan dengan
menggunakan metode imunoperoksidase (Young, et al.
2006: 342). Sel-sel endokrin terbagi atas (Fawcett, 1994:
695):
1. Sel α (sel A), sel α menyusun kurang lebih 25% pulau
Langerhans. Sel alfa terdapat pada bagian perifer pulau
Langerhans, dan beberapa tersebar di sepanjang kapiler.
Sel α bertugas mensekresi glukagon.
2. Sel β (sel B), penggunaan teknik immunoperoksidase
akan menyebabkan sel beta yang bertugas mensekresi
insulin akan tampak berwarna coklat. Sel beta
merupakan sel yang mendominasi pulau Langerhans.
Sel ini terutama terdapat di bagian tengah dan
menyusun lebih dari 60% pulau Langerhans.
3. Sel δ (Sel D), sel ini bertugas mensekresikan
somatostatin
4. Sel F, sel F berfungsi mensekresi polipeptida pankreas.
Sel ini jumlahnya sangat sedikit dan letaknya tersebar.
Terkadang sel ini dijumpai pada asinus pankreas.
65 | H o r m o n p e n g a t u r m e t a b o l i s m e t u b u h
Peran metabolisme dipengaruhi oleh fungsi endokrin
pankreas terletak pada pulau-pulau langerhans, berupa sel-
sel epitel yang tersebar diseluruh organ. Dua hormon yang
mempenharuhi metabolisme karbohidrat dihasilkan oleh
jaringan pulau-pulau langerhans yaitu insulin oleh sel Beta
dan glukagon oleh sel alfa. Selain itu sel delta juga telah
diketahui yang menyimpan dan mensekresi hormon
somatostatin (Harper at al, 1979: 544).
Mekanisme pembentukan insulin adalah melalui
pembentukan protein kecil yang disintesis di dalam
retikulum endoplasma kasar sebagai preproinsulin.
Prepeproinsulin akan memecah menjadi proinsulin.
Proinsulin akan memecah lagi dalam apparatus Golgi
membentuk insulin. Insulin akan dikemas dengan sejumlah
proinsulin yang belum memecah menjadi granula sekretori
terikat membran. Granula sekretori terikat membran akan
tetap berada di dalam sitoplasma sampai sekresi insulin
dipicu (Young, et al. 2006: 343).
3.2. Hormon Insulin
Insulin adalah suatu hormon protein yang dihasilkan
oleh pulau-pulau langerhans yang merupakan 1% dari
jaringan pankreas. Dalam sel-sel beta pankreas, insulin
disintesis seperti protein lainnya, melalui ribosom dan
retikulum endoplasma. Kira-kira 50 unit insulin setiap hari
diperlukan, dan 1/5 dari jumlah yang ada disimpan dalam
pamkreas manusia.
66 | H o r m o n p e n g a t u r m e t a b o l i s m e t u b u h
Sajian:
Kelenjar Pankreas
Pewarnaan: Hematoxylin Eosin
Perbesaran: 4 x 10
Keterangan gambar:
P:PulauLangerhans (bagian endokrin) pankreas
E: Asinus (bagian eksokrin) pankreas
D: Duktus (saluran keluar) bagian eksokrin pankreas
67 | H o r m o n p e n g a t u r m e t a b o l i s m e t u b u h
Sajian:
Kelenjar pankreas
Pewarnaan: Hematoxylin Eosin
Perbesaran: 20 x 10
Keterangan gambar:
P : Pulau Langerhans (bagian endokrin) pankreas
V: Vaskular
68 | H o r m o n p e n g a t u r m e t a b o l i s m e t u b u h
Insulin dihasilkan awalnya sebagai preprohormon,
selanjutnya berubah menjadi prohormon dan aktif menjadi
hormon insulin. Sintesis insulin dimulai dalam bentuk
preproinsulin (precursor hormon insulin) di dalam retikulum
endoplasma sel beta. Selanjutnya enzim peptidase
menghidrolisis preproinsulin sehingga terbentuk proinsulin,
yang dikemas dalam secretory vesicles. Proinsulin diaktifkan
menjadi insulin dan peptida-C (C-peptide) yang disekresikan
secara bersamaan melalui membran sel.
Gambar 9. Struktur Insulin(Murray RK at al,2003:450)
69 | H o r m o n p e n g a t u r m e t a b o l i s m e t u b u h
Insulin merupakan struktur protein yang memiliki
rantai α dan β. Mekanisme regulasi sekresi insulin dapat
dilakukan melalui : (1) peningkatan glukosa yang juga dapat
meningkatkan sekresi insulin (2) pengaruh hormonal bila
terjadi peningkatan TSH, Gastrin, CCK, ACTH, sekretin,
enteroglukagon dan epinefrin menyebabkan penurunan
sekresi insulin (3) obat golongan sulfonil urea dapat
meningkatkan sekresi insulin dan (4) pengaruh peningkatan
ion kalsium juga dapat meningkatkan sekresi insulin
terutama di otot.
Mekanisme pembentukan insulin, awalnya sebagai
preprohormon selanjutnya menjadi prohormon kemudian
menjadi insulin pada sel β pulau langerhans (sel α sekresi
insulin) pada suatu protein dengan rantai A dan B. Insulin
aktif memisahkan ikatan peptida pada peptida yang
menghubungkan rantai A dan B melalui peptide connecting
(peptida C), pada ikatan ini ada 4 asam amino yang
dilepaskan. Proinsulin, merupakan rantai A dan B yang
dihubungkan oleh jembatan disulfida. Bila rantai disulfida
ini direduksi maka akan terjadi inaktifasi insulin. Insulin
tidak hanya di sekresikan dalam bentuk aktif, tetapi sebagian
dalam bentuk inaktif atau proinsulin dalam jumlah sedikit.
Regulasi insulin dapat melalui penghambatan melalui
epinefrin, pada kasus DM, pada kondisi stress akan
memperberat keadaan DM. Pada keadaan stress produk
epinefrin akan meningkat, mencegah pengaktifan insulin
dalam merubah glukosa menjadi glikogen, sehingga glukosa
akan meningkat dalam darah. Mekanisme inaktifasi insulin
70 | H o r m o n p e n g a t u r m e t a b o l i s m e t u b u h
ada 2 yaitu memecah protein insulin melalui enzim protease
dan reaksi glutation dengan mereduksi ikatan disulfida.
Mekanisme kerja insulin terjadi di hepar dan jaringan
perifer. Pada hepar, glukosa dalam darah dan hepar tidak ada
barier sehingga dapat keluar-masuk. Namun glukosa tidak
dapat langsung diolah, tapi harus melalui pemotongan enzim
glukokinase yang diaktifkan oleh insulin. Sehingga glukosa
dapat dirubah menjadi glukosa 6-fosfat, kemudian baru
dapat dimetbolisme selanjutnya, melalui antara lain HMP
shunt, glikolisis, glikogenesis. Upaya ini untuk menurunkan
kadar glukosa darah.
Mekanisme kerja insulin di otot dan jaringan
adiposa, glukosa tidak bebas masuk ke dalam sel. Insulin
merangsang pemasukan glukosa pada membran tanpa
bantuan glukokinase. Glukosa oleh insulin di membran akan
diterima oleh second messenger sehingga dapat membuat
terowongan/channel untuk untuk pemasukan glukosa. Enzim
yang mempengaruhi dalam reaksi ini adalah heksokinase.
Glukosa menurun oleh karena adanya reaksi heksokinase,