Top Banner
24 BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa binatang ini memiliki sifat agresif, buas dan rakus. Sisi negatif babi hutan yang pada umumnya terkenal rakus, banyak dijadikan objek dalam karya seni. Semenjak jaman orde baru terdapat banyak karya seni yang kritis terhadap situasi politik pada waktu itu. Namun, dalam sejarah ajaran agama hindu pada masa satya yuga, babi hutan dianggap sebagai wrahara awatara, yakni awatara (perwujudan) ketiga dari dewa Wisnu. Dewa Wisnu sedang mengalami pertempuran sengit dengan raksasa Hiranyaksha yang akan menenggelamkan planet bumi dalam lautan kosmik. Saat itu pula dewa wisnu menjelma menjadi babi hutan dengan taring panjangnya mencuat mengangkat dan menyelamatkan planet bumi. Celeng selain merupakan babi liar dengan karakteristiknya yang negatif, seperti halnya memiliki sifat rakus, menjadi hama yang merusak, celeng juga mempunyai keunikan tersendiri. Keunikan tersebut adalah celeng ataupun jenis bangsa babi lainnya merupakan shio menurut keyakinan masyarakat Tionghoa, menjadi wrahara awatara (perwujudan) ketiga dari dewa wisnu menurut sejarah ajaran agama hindu, menjadi simbol tabungan (istilah kata celengan yang muncul sejak zaman kerajaan Majapahit), taringnya yang dijadikan sebagai perhiasan
25

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

Oct 23, 2019

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

24

BAB III

CELENG SEBAGAI TEMA DALAM

KARYA SENI LUKIS

A. Implementasi Teoritis

Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar.

Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa binatang ini memiliki sifat

agresif, buas dan rakus. Sisi negatif babi hutan yang pada umumnya terkenal rakus,

banyak dijadikan objek dalam karya seni. Semenjak jaman orde baru terdapat

banyak karya seni yang kritis terhadap situasi politik pada waktu itu. Namun, dalam

sejarah ajaran agama hindu pada masa satya yuga, babi hutan dianggap sebagai

wrahara awatara, yakni awatara (perwujudan) ketiga dari dewa Wisnu. Dewa

Wisnu sedang mengalami pertempuran sengit dengan raksasa Hiranyaksha yang

akan menenggelamkan planet bumi dalam lautan kosmik. Saat itu pula dewa wisnu

menjelma menjadi babi hutan dengan taring panjangnya mencuat mengangkat dan

menyelamatkan planet bumi.

Celeng selain merupakan babi liar dengan karakteristiknya yang negatif,

seperti halnya memiliki sifat rakus, menjadi hama yang merusak, celeng juga

mempunyai keunikan tersendiri. Keunikan tersebut adalah celeng ataupun jenis

bangsa babi lainnya merupakan shio menurut keyakinan masyarakat Tionghoa,

menjadi wrahara awatara (perwujudan) ketiga dari dewa wisnu menurut sejarah

ajaran agama hindu, menjadi simbol tabungan (istilah kata celengan yang muncul

sejak zaman kerajaan Majapahit), taringnya yang dijadikan sebagai perhiasan

Page 2: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

25

kalung terhadap suku dayak, dan lain sebagainya. Jadi dapat disimpulkan bahwa

celeng ataupun jenis bangsa babi lainnya tersebut tidak sepenuhnya negatif, namun

terdapat juga sisi keindahan lain yang dimiliki celeng atau jenis babi apapun.

Menurut penulis berkeinginan untuk menjadikan celeng sebagai objek dalam karya

seni lukis agar memperkenalkan celeng juga bisa menjadi karya seni yang bernilai

indah.

Ketertarikan penulis untuk menjadikan celeng sebagai tema dalam karya seni

lukis dikarenakan celeng memiliki karakter yang rakusnya tak tertandingi hewan

apapun dari sisi pola hidupnya serta memiliki bentuk tubuh unik yang terdapat pada

moncong hidung dan gigi taring celeng jantan. Dengan demikian, penulis tertarik

untuk memvisualisasikan keunikan tersebut menggunakan teknik deformasi dengan

tujuan merubah karakter bentuk celeng terlihat lucu untuk dituangkan pada karya

seni lukis.

B. Implementasi Visual

Dalam memvisualisasikan dari konsep ke sebuah karya, penulis menerapkan

sebagai berikut.

1. Bentuk

a) Garis

Penulis menggunakan dua jenis garis (garis nyata dan garis semu) dalam

karyanya. Garis nyata muncul karena outline (berwarna), sedangkan garis semu

terlihat pada pertemuan antara obyek dengan obyek lain dan pada background.

b) Warna

Penulis menggunakan warna primer seperti merah, biru, dan kuning,

warna sekunder, seperti hijau, maupun warna tersier, seperti ungu.

Page 3: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

26

c) Bidang

Penulis hanya menggunakan satu jenis bidang bidang organik. Bidang

organik terbentuk dari garis lengkung yang menyusun obyek binatang babi itu

sendiri.

d) Komposisi

Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa

yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

e) Tekstur

Penulis menggunakan tekstur semu, yang tidak memiliki tekstur apapun

apabila diraba.

2. Media dan Teknik

a) Media

Istilah media dalam seni rupa sering diartikan sebagai bahan atau materi

yang digunakan seniman dalam berkarya. Misalnya, seseorang pematung

memilih bahan batu, kayu, atau logam sebagai media mengekspresikan diri

dengan cara mengolah bahan tersebut dari wujud bahan mentah yang belum

diolah, sampai menjadi barang jadi yang berwujud sebuah karya seni patung

sesuai ide atau gagasannya (Nooryan Bahari, 2008:77).

Mengenai media yang dipakai penulis dalam berkarya adalah sebagai

berikut.

1) Kanvas

Kanvas merupakan kain untuk landasan melukis (Mikke

Susanto, 2011:213).

Page 4: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

27

2) Kuas

Kuas adalah alat untuk “memasang” cat pada suatu permukaan

landasan atau pada kanvas (Mikke Susanto, 2011:231).

3) Cat Aklirik

Cat aklirik merupakan salah satu bahan melukis yang

mengandung Polimer Ester Poliklirat, sehingga memiliki daya rekat

yang sangat kuat terhadap medium lain dan standar pengecer yang

digunakan adalah air.

b) Teknik

Teknik dalam buku Art fundamentals merupakan kemampuan praktek

untuk menggunakan media secara memadai untuk arsip efek ekspresif yang telah

ditentukan.

Penulis menggunakan teknik basah dalam karyanya, karena karya

dihasilkan menggunakan medium basah (air). Teknik block digunakan karena

penulis dalam karyanya memiliki warna yang dibuat secara bertingkat (bukan

bersifat gradasi).

3. Proses Pembuatan Karya

a) Langkah pertama, penulis membuat sketsa dikertas menggunakan pena.

Objek pertama digambar lebih dulu, setelah itu membuat objek lainnya untuk

dijadikan Background secara repetisi.

b) Langkah kedua, mempersiapkan kanvas dengan memasang spanram ukuran

120 cm x 90 cm, dengan tebal sisi spanram 4 cm.

c) Langkah ketiga, setelah spanram jadi dan siap digunakan, penulis mengecat

serta membuat blok pada kanvas dengan warna dasar putih.

Page 5: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

28

d) Langkah keempat, setelah cat warna dasar putih sudah kering, penulis

langsung melakukan sketsa untuk Contour objek yang akan dibuat guna

untuk menentukan arah bentuk dan bidang warna.

e) Langkah kelima, Setelah dirasa sketsa untuk Contour objek sudah cukup

untuk mewakili dan membantu proses pembuatan bentuk pada objek dan

Background, penulis mulai mentorehkan warna pada bagian bagian yang

penulis kehendaki.

f) Langkah keenam, Setelah warna dasar untuk objek dan Background semua

telah tercapai barulah penulis memberikan gradasi dari warna muda kewarna

tua. Karena sifat cat akrilik yang mudah kering maka penulis melakukan

gradasi perbagian bentuk sampai tahap tertentu.

g) Tahap terakhir adalah finishing yaitu pemberian warna hitam pada garis

outline pada bidang objek yang telah ditentukan penulis.

4. Penyajian

Penyajian karya menggunakan desain pigura minimalis yang sederhana

berwarna hitam. Pemilihan warna hitam karena warna hitam pada pigura

berfungsi untuk karya agar tampak menonjol atau agar terlihat sangat jelas pada

sisi karya yang menggunakan warna-warna terang.

Page 6: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

29

5. Visualisasi Karya

a) Karya ke 1 berjudul “ Celeng 1 ”

Gambar 3.1 “Celeng 1” 90x120 cm, Cat Akrilik di atas Kanvas, 2015

(Sumber: Dokumentasi Rifky)

Page 7: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

30

Karya pertama memiliki judul “ Celeng 1 ” ini berbentuk persegi

panjang dengan ukuran 90 cm x 120 cm yang menggambarkan tentang figur

potret celeng yang terdiri satu figur yang dominan berwarna ungu yang

mengalami perubahan susunan bentuk (Deformasi) pada taring celeng dan

tiga figur lainnya. Pada karya tersebut hanya menampilkan empat figur celeng

yang diantaranya hanya satu yang dominan detailnya yang berwarna ungu

untuk objek celeng yang disajikan.

Karya pertama terdapat garis nyata dan garis semu. Penggunaan garis

nyata sangat terlihat pada objek celeng yang berwarna ungu pada taring serta

bentuk objek celeng tersebut, sedangkan garis semu terlihat pada perbedaan

warna pada objek celeng yang berwarna biru, merah, dan hijau. Warna yang

digunakan pada karya celeng pertama ini meliputi warna kuning pada

background, biru, merah, ungu, dan hijau pada objek-objek celeng tersebut.

Warna ungu pada objek celeng yang dominasi warnanya dibuat detail agar

terlihat objek utama tersebut tampak mencolok, sehingga tidak mengganggu

objek lainnya yang hanya menggunakan satu warna. Bila dai segi

keseimbangan menampilkan keseimbangan yang asimetris. Bidang organik

sebagai bidang yang diterapkan dalam pembuatan karya pertama ini karena

bidang organik dalam karya ini terbentuk dari gabungan garis lengkung objek

celeng tersebut. Tekstur yang digunakan pada karya ini adalah tekstur semu,

penggunaan tekstur semu ini diterapkan dalam karya pertama ini agar

permukaan karya tampak terasa halus. Komposisi yang ditampilkan disusun

secara terbuka, sangat terlihat sekali pada objek-objek celeng tersebut muncul

diluar frame dan disajikan penulis secara vertikal (Tegak).

Page 8: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

31

b) Karya ke 2 berjudul “ Celeng 2 ”

Gambar 3.2 “Celeng 2” 90x120 cm, Cat Akrilik di atas Kanvas, 2015

(Sumber: Dokumentasi Rifky)

Page 9: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

32

Karya kedua yang berjudul “ Celeng 2 ” ini berbentuk persegi panjang

dengan ukuran 90 cm x 120 cm menggambarkan figur celeng yang sedang

mencari makan. Figur celeng yang ditampilkan terdapat tiga figur celeng,

yang salah satunya terdiri dari satu figur celeng yang dominan berwarna abu-

abu dan dua figur celeng yang berwarna merah dan biru.

Dalam penggunaan garis terdapat dua macam garis, yaitu garis nyata

dan garis semu. Garis nyata sangat terlihat pada objek celeng yang berwarna

abu-abu dengan outline hitam, sedangkan garis semu terlihat pada perbedaan

warna merah dan biru pada objek celeng dibelakang objek celeng utama serta

pada backgroundnya. Dari segi pewarnaan yang digunakan pada karya kali

ini meliputi warna kuning pada background dasar, merah serta biru sebagai

objek kedua dan ketiga dan warna abu-abu pada objek utama.

Karya kedua ini menggunakan bidang organik sebagai bidang yang

diterapkan dalam pengerjaan karya kedua karena bidang organik dalam karya

ini terbentuk dari gabungan garis lengkung objek celeng tersebut. Karya

celeng kedua ini juga menampilkan keseimbangan yang asimetris. Tekstur

yang digunakan adalah tekstur semu. Penggunaan tekstur semu ini diterapkan

agar permukaan karya tersebut tampak terasa halus. Komposisi yang

ditampilkan pada karya kedua ini disusun secara terbuka, tampak terlihat

sekali objek-objek celeng tersebut muncul diluar frame dan disajikan secara

vertikal (Tegak).

Page 10: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

33

c) Karya ke 3 berjudul “ Celeng 3 ”

Gambar 3.3 “Celeng 3” 90x120 cm, Cat Akrilik di atas Kanvas, 2015

(Sumber: Dokumentasi Rifky)

Page 11: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

34

Karya ketiga yang berjudul “ Celeng 3 ” berbentuk persegi panjang

dengan ukuran 90 cm x 120 cm menggambarkan sosok satu tubuh celeng

berkepala dua , satu menghadap kedepan yang satu lainnya menghadap

kebelakang sebagai objek utamanya dan objek kedua serta objek ketiga

berwarna abu-abu dan merah dengan posisi dibelakang objek utama. Pada

karya tersebut menceritakan tentang dua ekor celeng yang sedang melakukan

proses perkawinan. Selain tidak hanya rakus dalam pola hidupnya, betina

celengpun sepanjang tahun beranak dengan berganti-ganti pasangan,

sehingga tidak dapat dipungkiri perkembangan populasi celeng sangat cepat.

Karya kali ini penulis menggunakan cara penyederhanaan bentuk

(Simplifikasi) dari salah satu ciri perubahan susunan bentuk (Deformasi) dari

sepasang celeng jantan dan celeng betina yang sedang melakukan proses

perkawinan

Karya celeng ketiga ini terdapat dua macam garis, yaitu garis nyata

dan garis semu. Garis nyata terdapat pada celeng sebagai objek utama dengan

outline hitam, sedangkan garis semu terlihat pada objek kedua yang berwarna

abu-abu dan objek ketiga yang berwarna merah. Bidang yang diterapkan pada

karya ini adalah bidang organik. Bidang organik tersebut terdapat pada semua

objek celeng yang terbentuk dari gabungan garis lengkung maupun

background. Sedangkan dari segi pewarnaan meliputi warna dasar biru muda

dengan efek corak goresan vertikal (Tegak) berwarna biru tua pada

background, warna abu-abu pada objek kedua, warna merah pada objek

ketiga, dan warna hijau pada objek utama serta warna kuning pada taring.

Page 12: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

35

Karya “ Celeng 3 ” ini menampilkan keseimbangan asimetris. Tekstur

yang digunakan adalah tekstur semu. Penggunaan tekstur semu pada karya

ketiga ini bertujuan untuk permukaan pada karya agar tampak terasa halus.

Komposisi yang digunakan dalam karya ini terdapat dua macam komposisi,

yaitu komposisi terbuka dan tertutup. Bagian dari komposisi terbuka meliputi

objek celeng kedua yang berwarna abu-abu dan objek celeng ketiga yang

berwarna merah, sedangkan komposisi tertutup terdapat pada satu objek

celeng utama berwarna hijau bertaring kuning yang berada diantara objek

celeng kedua dan objek celeng ketiga. Dalam karya ini juga terdapat repetisi

pada pengulangan objek, objek tersebut meliputi objek kedua yang berwarna

abu-abu dan objek ketiga yang berwarna merah.

Page 13: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

36

d) Karya ke 4 berjudul “ Celeng 4 ”

Gambar 3.4 “Celeng 4” 90x120 cm, Cat Akrilik di atas Kanvas, 2015

(Sumber: Dokumentasi Rifky)

Karya yang berjudul “ Celeng 4 ” berbentuk persegi panjang mendatar

ini memiliki ukuran 90 cm x 120 cm. Dalam karya kali ini menceritakan

Page 14: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

37

celeng yang sedang bergerombol dari kelompoknya. Hewan jenis ini

hidupnya berkelompok yang dipimpin oleh pejantan sebagai pemimpinnya,

entah mereka akan mencari makan ataupun sedang berpindah tempat. Penulis

memvisualisasikan tiga ekor celeng dalam satu tubuh tersebut sebenarnya

disederhanakan bentuknya (simplifikasi) atau mengalami perubahan susunan

bentuk (Deformasi) dari segerombolan celeng yang sedang berkumpul untuk

makan.

Garis yang diterapkan dalam karya keempat ini terdapat dua macam

garis, yaitu garis nyata dan garis semu. Garis nyata sangat terlihat pada tiga

kepala celeng, dua kaki depan, dan bentuk bagian tubuh dengan outline

hitam, sedangkan garis semu terlihat pada perbedaan warna baik pada

background maupun objeknya. Komposisi yang digunakan pada karya celeng

keempat ini adalah komposisi terbuka, dengan hanya menampilkan bentuk

tubuh celeng hanya setengahnya. Dari segi pewarnaan penulis menampilkan

warna-warna yang beragam, baik dari tiga bagian kepala celeng serta pada

tubuh bagian perut agar terlihat lebih menarik dan unik. Warna-warna

tersebut meliputi warna ungu, hijau, biru muda pada bagian kepala celeng,

warna orange pada taring, dan warna kuning pada bagian tubuh celeng.

Keseimbangan yang digunakan pada karya ini menerapkan keseimbangan

asimetris. Dari segi bidang menggunakan bidang organik, bidang organik

tersebut dapat dilihat dari bentuk raut tiga kepala celeng, pada bentuk serta

corak bagian tubuh dan background. Tekstur yang digunakan penulis dalam

pembuatan karya ini adalah tekstur semu. Penerapan tekstur semu pada karya

ini supaya permukaan pada karya tampak halus.

Page 15: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

38

e) Karya ke 5 berjudul “ Celeng 5 ”

Gambar 3.5 “Celeng 5” 90x120 cm, Cat Akrilik di atas Kanvas, 2015

(Sumber: Dokumentasi Rifky)

Page 16: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

39

Karya yang berjudul “ Celeng 4 ” berbentuk persegi panjang mendatar

ini memiliki ukuran 90 cm x 120 cm ini hanya menampilkan kepala, perut,

dan pantat sosok hewan celeng yang menceritakan tentang kerakusan dari

pola makan pada hewan celeng dengan merubah susunan bentuk (Deformasi)

dan dilebih-lebihkan karakter rakusnya mendistorsi pada bagian kepala

memanjang serta perut yang sangat besar meliuk-liuk.

Karya kelima ini berbicara segi pewarnaan penulis menggunakan

warna biru, merah, dan kuning pada objek celeng serta sedikit warna biru tua

untuk background. Penulis sengaja memilih warna-warna primer pada objek

celeng tersebut supaya terlihat menarik dengan dihiasi corak-corak seperti

ornamen melingkar berwarna gelap.

Garis yang digunakan meliputi garis nyata dan garis semu. Garis

nyata terlihat pada celeng yang berwarna biru dengan outline hitam,

sedangkan garis semu terlihat pada perbedaan warna baik pada background

maupun objeknya. Bidang organik sebagai bidang yang diterapkan dalam

pengerjaan karya kelima ini. Bidang organik terbentuk dari gabungan garis

lengkung dari objek celeng tersebut. Dari sisi tekstur dalam karya kelima ini

menggunakan tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata terdapat pada

bagian pantat celeng berwarna kuning dan celeng berwarna merah, hal ini

terjadi karena adanya tumpukan perubahan warna dasar putih ke biru muda

lalu ditutup dengan warna kuning pada pantat celeng dan warna merah pada

objek celeng yang berwarna merah, sehingga menimbulkan efek kasar pada

tekstur nyata bila diraba. Sedangkan tekstur semu terdapat pada objek utama

dan background. Keseimbangan dalam pengerjaan karya kelima

Page 17: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

40

menggunakan keseimbangan asimetris. Komposisi yang ditampilkan pada

karya ini adalah komposisi terbuka.

Page 18: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

41

f) Karya ke 6 berjudul “ Celeng 6 ”

Gambar 3.6 “Celeng 6” 90x120 cm, Cat Akrilik di atas Kanvas, 2016

(Sumber: Dokumentasi Rifky)

Page 19: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

42

Karya keenam ini berbentuk persegi panjang mendatar dan disajikan

secara vertikal (Tegak) memiliki ukuran 90 cm x 120 cm. Karya yang

berjudul “ Celeng 6 ” penulis memvisualisasikan tiga ekor celeng yang salah

satunya objek utama dari tiga ekor celeng tersebut mengalami perubahan

susunan bentuk (Deformasi) pada bagian tubuh celeng sengaja dibuat putus-

putus tetapi masih tidak keluar dari proporsi celeng yang aslinya.

Dalam segi pewarnaan penulis menggunakan warna merah tua, biru,

abu abu sebagai objek celeng dan warna kuning sebagai taring dan juga

sebagai background. Dalam karya kali ini, Garis yang digunakan pada karya

keenam ini adalah garis nyata dan garis semu. Penggunaan garis nyata terlihat

pada setiap objek celeng tersebut dengan outline hitam pada tiap-tiap objek.

Sedangkan garis semu terlihat pada perbedaan warna baik pada background

maupun objeknya. Bidang yang diterapkan dalam karya keenam ini adalah

bidang organik, bidang organik tersebut terbentuk dari gabungan garis

lengkung objek celeng tersebut.

Komposisi yang ditampilkan pada karya ini terdapat dua macam

komposisi, yaitu komposisi terbuka dan komposisi tertutup. Komposisi

terbuka meliputi objek celeng yang berwarna abu-abu dan objek celeng yang

berwarna biru. Tampak terlihat sekali komposisi terbuka pada kedua objek

celeng tersebut karena tampak muncul diluar frame. Keseimbangan yang

digunakan adalah keseimbangan asimetris. Dari segi tekstur dalam karya

keenam ini menggunakan tekstur semu. Penggunaan tekstur semu dalam

karya ini supaya permukaan pada karya tampak halus.

Page 20: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

43

g) Karya ke 7 berjudul “ Celeng 7 ”

Gambar 3.7 “Celeng 7” 90x120 cm, Cat Akrilik di atas Kanvas, 2016

(Sumber: Dokumentasi Rifky)

Page 21: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

44

Karya ketujuh dengan judul “ Celeng 7 “ berbentuk persegi panjang

dengan ukuran 90 cm x 120 cm yang disajikan secara vertikal (Tegak).

Dalam karya ini penulis memvisualisasikan lima figur celeng yang sengaja

dibuat setiap objeknya memiliki warna dan motif corak yang berbeda agar

tampak menarik dan unik. Peletakan objek celeng tersebut dari lima objek

celeng yang ditampilkan penulis, sengaja dibuat berbeda dan tidak sejajar

supaya terlihat lebih menarik dan enak untuk dipandang. Mengenai tema

celeng dari delapan karya yang dibuat penulis, karya ketujuh ini berbeda dari

karya yang lain, yang membedakan karya ini dengan karya-karya yang lain

adalah dari segi corak, detailnya pewarnaan pada objek utama, dan memiliki

warna serta karakter corak yang beragam dari setiap objek yang ditampilkan,

dengan tujuan untuk menjadikan ikon kartun celeng yang lucu dari tema

celeng yang diusung penulis.

Karya yang ketujuh ini dalam pewarnaan menggunakan beragam

warna, mulai dari warna primer sampai warna sekunder. Warna tersebut

meliputi warna biru, hijau, kuning, merah, dan orange pada objek-objek

celeng, serta warna ungu pada bagian background.

Garis yang digunakan pada karya berjudul “ Celeng 7 “ ini adalah

garis nyata dan garis semu. Penggunaan garis nyata terlihat pada objek celeng

yang memiliki warna orange dengan outline hitam, sedangkan garis semu

terlihat pada perbedaan warna baik pada background maupun objeknya. Dari

segi bidang dalam pengerjaan karya ini terdapat dua macam bidang, yaitu

bidang geometri dan bidang organik. Bidang geometri terdapat pada bagian

motif corak yang letaknya tersebut berada pada sebagian background,

Page 22: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

45

sedangkan bidang organik terbentuk dari gabungan garis lengkung objek

celeng tersebut.

Komposisi yang ditampilkan dalam karya ketujuh ini adalah

komposisi terbuka. Melihat peletakkan posisi objek-objek celeng tersebut

sangat tidak beratur dan tidak sejajar, maka penulis dalam penerapan

keseimbangan pada karya ini menggunakan keseimbangan asimetris supaya

tampak terlihat menarik. Dalam karya ini juga terdapat tekstur semu.

Penggunaan tekstur semu pada karya ini agar permukaan karya yang

disajikan tampak terlihat halus.

Page 23: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

46

h) Karya ke 8 berjudul “ Celeng 8 ”

Gambar 3.8 “Celeng 8” 90x120 cm, Cat Akrilik di atas Kanvas, 2016

(Sumber: Dokumentasi Rifky)

Page 24: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

47

Karya kedelapan berbentuk persegi panjang mendatar yang disajikan

secara vertikal (Tegak) ini memiliki ukuran 90 cm x 120 cm. Karya yang

berjudul “ Celeng 8 “ ini menggambarkan salah satu karakter yakni sifat

rakus pada hewan celeng. Dalam karya ini menceritakan tentang karakter

sifat hewan celeng yang kerakusannya tak tertandingi hewan apapun dan

divisualisasikan kedalam sebuah karya yang menampilkan bentuk figur

celeng memakan sesama hewan celeng. Karya kedelapan ini terdapat tiga

figur celeng, figur celeng tersebut berwarna merah, biru, dan abu-abu. Salah

satu figur celeng dari ketiga figur celeng yang ditampilkan mengalami

perubahan susunan bentuk (Deformasi), tepatnya figur celeng yang berwarna

merah dengan proporsi bentuk mulut yang sengaja dibuat lebih besar dan

dilebih-lebihkan (distorsi) yang menjulur memanjang sampai kaki.

Dari segi pewarnaan, karya terakhir ini menggunakan warna-warna

cerah. Warna-warna tersebut meliputi warna merah, biru dan abu-abu pada

objek celeng tersebut, warna kuning, putih, ungu, biru muda, serta biru tua

terdapat pada bagian background. Setiap objek celeng dalam pemberian

warna juga sangat beragam, keunikan pemberian warna-warna tersebut

meliputi warna pada taring yang berbeda-beda. Hal ini bertujuan untuk

menciptakan keindahan serta keunikan dalam mengolah warna dalam

berkarya. Garis yang digunakan adalah garis nyata dan garis semu. Garis

nyata terdapat pada tiga objek celeng dengan outline hitam. Sedangkan garis

semu terlihat pada perbedaan warna baik pada background maupun objeknya.

Dalam hal bidang, pada karya ini menampilkan bidang organik. Bidang

Page 25: BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A ... · Karya penulis menggunakan komposisi terbuka, karena unsur seni rupa yang terdapat di dalam karya memiliki kesan menerus.

48

organik dalam karya ini terbentuk dari gabungan garis lengkung objek celeng

tersebut.

Komposisi yang ditampilkan disusun secara terbuka, sangat terlihat

jelas objek-objek celeng tersebut muncul diluar frame. Dari segi tekstur yang

digunakan dalam pengerjaan karya ini adalah tekstur semu. Penggunaan

tekstur semu ini dalam berkarya supaya permukaan tampak terasa halus.