45 ANALISIS KANDUNGAN KURKUMINOID EKSTRAK TEMU MANGGA (Curcuma mangga). The Analisys of Curcuminoid Content of Temu Mango Extract (Curcuma mangga) Abstrak Temu mangga (Curcuma mangga) merupakan tanaman obat yang berkhasiat sebagai antioksidan karena mengandung kurkuminoid. Kandungan kimia dan bioaktif temu mangga belum banyak diteliti dan infomasi ilmiah lainnya masih terbatas sekali. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa kurkuminoid ekstrak temu mangga dan turunan kurkuminoid. Senyawa kurkuminoid diisolasi dengan menggabungkan ekstrak air dan etanol (1:1), sedangkan untuk menganalisis turunannya yang ada dalam kurkuminoid digunakan Kromatografi Cair Kinerja tinggi (KCKT). Hasil uji fitokimia terhadap rimpang temu mangga, diperoleh alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin. Hasil ektrasi yang dilakukan, diperoleh kurkuminoid sebanyak 1,84% dari rendemen rimpang temu mangga. Sedangkan analisis kuantitatif kurkuminoid ekstrak menunjukkan konsentrasi dari masing-masing fraksi kurkuminoid sebagai berikut: kurkumin 6,2%, demetoksi-kurkumin 2,3%, dan bis-demetoksi kurkumin 3,0%. Abstract Temu mangga (Curcuma mangga) is a powerful medicinal plants as antioxidants because it contains curcuminoids. The constituents of bioactive chemical from temu mangga had not been widely researched and other scientific information is still limited. This study aimed to isolate compounds extract curcuminoids of temu mango and derivatives curcuminoids. The curcuminoids compounds were isolated by combine of the water and ethanol extracts (1:1), while curcuminoid derivative fractions were analyzed using High Performance Liquid Chromatography (HPLC). The results of phytochemical from rhizome temu mango are alkaloids, flavonoids, tannins and saponins. The results showed as 1.84% curcuminoids from randemen of rhizomes temu mango. The quantitative analysis showed the concentration of curcuminoids extracts from the curcuminoid consist of curcumine (6.2%), demetoxi-curcumine (2.3%) and bis-demetoxi curcumine (3.0%) Key words: Temu mango (Curcuma mango), antioxidants, curcuminoids, HPLC
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
45
ANALISIS KANDUNGAN KURKUMINOID EKSTRAK TEMU MANGGA
(Curcuma mangga).
The Analisys of Curcuminoid Content of Temu Mango Extract (Curcuma
mangga)
Abstrak
Temu mangga (Curcuma mangga) merupakan tanaman obat yang
berkhasiat sebagai antioksidan karena mengandung kurkuminoid. Kandungan
kimia dan bioaktif temu mangga belum banyak diteliti dan infomasi ilmiah
lainnya masih terbatas sekali. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa
kurkuminoid ekstrak temu mangga dan turunan kurkuminoid. Senyawa
kurkuminoid diisolasi dengan menggabungkan ekstrak air dan etanol (1:1),
sedangkan untuk menganalisis turunannya yang ada dalam kurkuminoid
digunakan Kromatografi Cair Kinerja tinggi (KCKT). Hasil uji fitokimia terhadap
rimpang temu mangga, diperoleh alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin. Hasil
ektrasi yang dilakukan, diperoleh kurkuminoid sebanyak 1,84% dari rendemen
rimpang temu mangga. Sedangkan analisis kuantitatif kurkuminoid ekstrak
menunjukkan konsentrasi dari masing-masing fraksi kurkuminoid sebagai berikut:
kurkumin 6,2%, demetoksi-kurkumin 2,3%, dan bis-demetoksi kurkumin 3,0%.
Abstract
Temu mangga (Curcuma mangga) is a powerful medicinal plants as
antioxidants because it contains curcuminoids. The constituents of bioactive
chemical from temu mangga had not been widely researched and other scientific
information is still limited. This study aimed to isolate compounds extract
curcuminoids of temu mango and derivatives curcuminoids. The curcuminoids
compounds were isolated by combine of the water and ethanol extracts (1:1),
while curcuminoid derivative fractions were analyzed using High Performance
Liquid Chromatography (HPLC). The results of phytochemical from rhizome
temu mango are alkaloids, flavonoids, tannins and saponins. The results showed
as 1.84% curcuminoids from randemen of rhizomes temu mango. The quantitative
analysis showed the concentration of curcuminoids extracts from the curcuminoid
consist of curcumine (6.2%), demetoxi-curcumine (2.3%) and bis-demetoxi
curcumine (3.0%)
Key words: Temu mango (Curcuma mango), antioxidants, curcuminoids, HPLC
46
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang penting untuk digali dan
dikembangkan, seperti tanaman obat yang berpotensi sebagai obat untuk
mencegah penyakit yang terkait dengan sirkulasi darah. Salah satu tumbuhan yang
telah diketahu memiliki sifat antioksidan adalah yang berasal dari anggota famili
zingiberaceae, yang di Indonesia dikenal sebagai kunyit atau temu-temuan.
Bebarapa spesies dari tumbuhan ini diketahui memiliki senyawa bersifat
antioksidan seperti kurkumin yang terdapat pada kunyit (Curcuma longa), gliserol
yang terdapat pada jahe (Zingiber officinale) dan temu putih (Curcuma zeodaria).
Temu mangga (Curcuma mangga) adalah salah satu jenis temu-temuan
yang belum banyak dimanfaatkan sebagai ramuan tradisional. Ciri khas tanaman
ini adalah umbinya berwarna kuning dan memiliki bau yang khas seperti mangga.
Kecenderungan kuat untuk kembali ke pengobatan yang menerapkan konsep back
to nature. Temu mangga mempunyai prospek ke depan yang dapat dikembangkan
sebagai bahan baku obat dan mempunyai daya jual tinggi. Karena
keanekaragaman jenis temu-temuan ini, maka temu mangga dapat digunakan
sebagai obat tradisional, fitoterapi, dan farmaseutik sebagai usaha mandiri dalam
bidang bahan baku obat.
Senyawa aktif yang terkandung dalam temu mangga adalah kurkuminoid,
yang berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan telah banyak diteliti pada
beberapa spesies kurkuma. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Quiles et
al. (2002); Tonnessen & Karlsen (1985) menunjukan bahwa, kunyit mengandung
kurkuminoid yang terdiri atas kurkumin, dimetoksi-kurkumin dan bis-demetoksi
kurkumin. Hasil yang sama dilakukan juga oleh Kiso et al. (1983), bahwa temu
lawak (Curcuma xanthorrhiza) mengandung senyawa desmetoksi-kurkumin dan
bisdesmetoksi-kurkumin. Senyawa-senyawa tersebut diketahui sebagai senyawa
aktif yang dapat dapat digunakan untuk mengeliminasi radikal hidroksi, radikal
superoksida, nitrogen dioksid dan nitrogen monooksida, serta mencegah turunan
dari radikal superoksid (Quiles et al. 2002; Rao 1995; Ruby & Lokesh 1995;
Sreejayan & Rao 1997). Selain itu, kurkuminoid terutama fraksi kurkumin
47
diketahui berpotensi dalam menghambat proses oksidasi LDL dan peroksidasi
plasmatik yang berperan penting dalam patogenesis penyakit (Quiles et al. 2002).
Berbagai macam zat aktif lainnya yang terkandung di dalam temu mangga,
sampai saat ini belum banyak diteliti dan informasinya masih terbatas sekali.
Kurkumin dan flavonoid selama ini telah digunakan sebagai obat kanker baik di
bidang medis maupun obat tradisional. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tedjo
dkk. (2005) menunjukan bahwa, senyawa ekstrak etanol dari temu mangga,
memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi dibandingkan dengan butil hidroksi
anisol (BHA). Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi
ekstrak kurkuminoid temu mangga serta turunannya. Hasil yang diperoleh,
diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang manfaat dan
komponen-komponen yang terdapat di dalam kurkuminoid ekstrak temu mangga.
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan: tiga kg rimpang temu mangga, asam sulfat pekat,
asam klorida, etanol absolut, pereaksi Mayer, Dragendorf dan Wagner, natrium
hidroksi, feri klorida, standar kurkumin, standar flavonoid (quersetin), metanol,
aseton nitril, amil alkohol, kloroform, dan akuades.
Alat yang digunakan antara lain spektrofotometer, Kromatografi Cair
Kinerja tinggi (KCKT) dengan Beckman Diode Array Detector (model 168),
kolom LC-18 supelcosil (150 mm x 4,6 mm dan 5 µm. Supelco), erlenmeyer,
vakum evaporator, tabung reaksi, gelas ukur dan alat gelas lainnya.
Metode Penelitian
Persiapan Serbuk (simplisia).
Sebanyak tiga (3) kg rimpang temu mangga yang berumur sekitar satu
tahun, dicuci dan diiris tipis lalu dikeringkan dan dihaluskan untuk dibuat serbuk.
48
Analisis Fitokimia.
Sebagian serbuk rimpang temu mangga diuji secara kualitatf yang meliputi