Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi 2010
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi 2010
BAB IIIMIX DESIGN
3.1 Perhitungan Mix DesignDiketahui data-data sebagai berikut.1.
Kuat tekan yang disarankan fc = 22 MPa untuk umur beton 28 hari,
benda uji berbentuk silinder, kubus, balok, dan jumlah yang
diizinkan tidak memenuhi syarat 5%.2. Semen yang digunakan semen
Portland tipe I.3. Tinggi slump yang disyaratkan 75-150mm.4. Ukuran
butir agregat maksimum 20 mm.5. Susunan butir agregat halus
termasuk ke daerah gradasi 2.6. Jenis agregat yang digunakan adalah
agregat halus (pasir) dan agregat kasar (kerikil) berupa batu
pecah.7. Tersedia agregat halus (pasir) dan agregat kasar (kerikil)
sebagai berikut.
Lubang Ayakan (mm)Pasir Bagian Lolos Ayakan (%)Kerikil Bagian
lolos Ayakan (%)
40,00100100
20,00100100
10,0010095,722
4,8099,02524,674
2,4098,2450
1,2086,5650
0,6052,9250
0,3023,010
0,157,9450
Penyelesaian.Langkah perhitungan.1. Kuat beton yang disyaratkan
fc= 22 MPa pada umur 28 hari dan benda uji berbentuk silinder,
kubus, dan balok.2. Penetapan nilai deviasi standar (sd) = 7
MPa.Hitungan deviasi standar yang tergantung pada volume pembetonan
yang akan dibuat dan mutu pekerjaan. Nilai 7 diambil dari tingkat
pengendalian mutu pekerjaan jelek.3. Perhitungan nilai tambah (M) =
12Nilai tambah/margin (M) = 1,64 x Sd = 1,64 x 7 = 12 MPa
4. Menetapkan kuat tekan rata-rata yang direncanakanFcr = fc + M
= 22 + 12 = 34 MPa
5. Menetapkan jenis semenDigunakan jenis semen tipe 1 (untuk
bangunan dengan kondisi yang biasa)6. Menetapkan jenis agregata.)
Agregat halus (pasir) alamib.) Agregat kasar (kerikil) berupa batu
pecah7. Menetapkan factor air semen (fas)a.) Dari table 2, untuk
agregat kasar batu pecah dan semen tipe 1, kuat tekan silinder umur
28 hari fc = 34 MPa dengan fas = 0,46.
Jenis SemenJenis Agregat kasarKuat Tekan (MPa)Benda Uji
Pada Umur (hari)
372891
Semen Portland Tipe 1Batu Tak dipecahkan17233340Silinder
Batu dipecahkan19273745
Semen tahan sulfat tipe II, IVBatu Tak
dipecahkan20284048Kubus
Batu dipecahkan23324554
Semen Portland tipe IIIBatu Tak dipecahkan21283844Silinder
Batu dipecahkan25334448
Batu Tak dipecahkan25314653Kubus
Batu dipecahkan30405360
b.) Benda uji berbentuk silinder, maka digunakan grafik 1. Dari
kuat tekan 34 MPa ditarik garis mendatar yang memotong garis
vertikal pada fas 0,46.c.) Melalui titik perpotongan tersebut, buat
kurva yang berbentuk menyerupai kurva di sebelah atas dan di
sebelah bawahnya.d.) Dari nilai kekuatan tekan rata-rata beton yang
ditargetkan, fcr = 34 MPa ditarik garis mendatar yang memotong
kurva baru dan dari titik perpotongan tersebut ditarik garis
vertical ke bawah sehingga diperoleh nilai fas.8. Nilai yang
diperoleh dari grafik 1 adalah 0,46, maka yang dipergunakan untuk
perhitungan selanjutnya adalah nilai fas yang kecil.9. Menetapkan
nilai slumpSlump ditetapkan sebesar 75-150 mm.10. Menentukan ukuran
agregatUkuran agregat maksimum ditetapkan 20 mm.11. Menetapkan
kebutuhan airKadar air bebas ditetapkan dari table 3, untuk nilai
slump 75-150 mm, ukuran butir maksimum 20 mm dan karena agregat
yang digunakan terdiri dari agregat tak dipecahkan (pasir) dan
agregat yang dipecahkan (kerikil), maka:kadar air bebas untuk
agregat dipecah (kerikil) adalah 225kg/m3 sehingga jumlah air yang
diperlukan 225kg/m3.Tabel 3. Perkiraan kebutuhan air /meter kubik
BetonUkuran Maks. Agregat (mm)Jenis BahanSlump (mm)
0-1010-3030-6060-180
10Batu tak dipecahkan150180205225
Batu Pecah180205230250
20Batu tak dipecahkan135160180195
Batu Pecah170190210225
40Batu tak dipecahkan115140160175
Batu Pecah155175190205
12. Menentukan kadar semena. Kadar semen = jumlah air / fas =
225 / 0,46 = 489,13 kg m3.b. Kadar semen maksimum tidak ditetapkan,
jadi diabaikan.c. Menetapkan kadar semen minimum.Kadar semen
minimum = 325 kg/m3 (di luar ruangan bangunan, tidak terlindungi
dari hujan dan terik matahari langsung, table 4).Bila kadar semen
hasil hitungan (12) lebih kecil dari kadar semen minimum, maka
gunakan kadar semen yang dipakai = kadar semen minimum. Namun, bila
kadar semen hitungan (12) lebih besar dari kadar semen minimum,
maka dipakai kadar semen hasil (12), yaitu sebesar 489,13
kg/m3.Tabel 4. Persyaratan fas dan jumlah semen minimum untuk
berbagai pembetonan dan lingkungan khusus.
Jenis PembetonanJumlah semen min. /m3 betonNilai fas
maksimum
Beton didalam ruangan bangunana) Keadaan keliling non-korosif275
kg0,60
b) Keadaan keliling korosif disebabkan oleh kondensasi atau uap
korosif325 kg0,52
Beton di luar ruangan bangunan:a) Tidak terlindung dari hujan
dan terik matahari langsung.325 kg0,60
b) Terlindung dari hujan dan terik matahari langsung.275
kg0,60
Beton masuk ke dalam tanah mengalami keadaan tanah mengalami
keadaan basah dan kering berganti-ganti.Mendapat pengaruh sulfat
dan alkali dari tanah.325 kg0,55Tabel 5
Beton yang kontinyu berhubungan dengan air tawar dan air
laut.Tabel 6
d. Menetapkan kebutuhan semen yang sesuaiFaktor air semen yang
disesuaikan, hal ini terjadi bila kebutuhan semen dari hitungan
(12) lebih kecil dari syarat semen minimum (14) atau lebih besar
dari jumlah semen maksimum (13), dalam hal ini fas harus dihitung
kembali.
13. Susunan butir agregat halus ditetapkan masuk daerah gradasi
No. 3 (pada grafik 4), dalam hal ini diperoleh 40%.14. Mencari
prosentase agregat halus/ pasir (agregat yang lebih kecil dari 4
mm).15. Berat jenis relative agregat yang dimaksud adalah berat
jenis agregat gabungan.Diketahui:a. Berat jenis SSD pasir = 2,4b.
Berat jenis SSD kerikil = 2,5c. Berat jenis agregat gabungan
dihitung dengan rumus :Bj gabungan= = = 0,196 + 1,5= 2,4616. Berat
isi beton dicari dengan menggunakan grafik 6, sesuai dengan BJ
agregat gabungan dan kadar air bebas (lihat gambar c.5)
a. Pertama, buat kurva baru sesuai dengan BJ agregat gabungan
dengan memperhatikan kurva sebelah atas dan bawahnya yang sudah
ada.b. Lalu, tarik garis vertical dari nilai kadar air bebas yang
digunakan sampai memotong kurva baru agregat gabungan tersebut.c.
Kemudian dari titik potong tersebut, ditarik garis mendatar sampai
memotong sumbu tegak, dan didapatkan nilai berat isi beton : 2260
kg/m317. Kadar Agregat Gabungan= berat isi beton jumlah semen kadar
air= 2260 489,13 225 = 1545,87 kg/m318. Kadar Agregat Halus=
presentase agregat halus x kadar agregat gabungan= = 618,348
kg/m3
19. Kadar Agregat Kasar= kadar agregat gabungan kadar agregat
halus= 1545,87 618,348 = 927,582 kg/m320. Proporsi Campuran
(agregat dalam kondisi SSD)Dari hasil hitungan langkah di atas
didapat susunan campuran beton teoritis untuk setiap m3 beton,
sebagai berikut.a. Semen Portland= 489,13 kg/m3b. Air seluruhnya=
225 kg/m3c. Agregat halus/pasir= 618,348 kg/m3d. Agregat
kasar/kerikil= 927,582 kg/m3Volume Campuran UjiI. Benda uji
berbentuk silinder , diameter 0,15 m dan tinggi 0,3 m.Jumlah benda
uji= 3 buahVolume Benda uji= = = 0,0159 m3II. Benda uji berbentuk
kubus, panjang sisi 0,15 m.Jumlah benda uji= 1 buahVolume benda
uji= III. BalokJumlah benda uji = 1 buahVolume uji= p x l x t= 0,1
x 0,1 x 0,5=
Volume totalV= volume silinder + volume kubus + volume balok=
0,0159 + 0,003375 + 5 x 10-3= 0,024275 m3
Kebutuhan material (kg)a. Air= 0,024275 x 225 x 1,2= 6,55 kg +
0,4= 6,95 kgb. Semen= 0,024275 x 489,13 x 1,2= 14,248 kg + 0,5 + =
14,75 kgc. Pasir = 0,024275 x 618,348 x 1,2= 18,01 kg + 0,64= 18,65
kgd. Kerikil= 0,024275 x 927,582 x 1,2= 27,02 kg + 0,64= 27,66
kg
3.2 PembahasanDalam perencanaa campuran fas (faktor air semen)
sangat berpengaruh, makin nilai fas, mengakibatkan air yang ada
dalam campuran beton sedikit sehingga berpengaruh pada kekuatan
beton. Makin tinggi fas mengakibatkan campuran beton menjadi
kelebihan air sehingga pasta akan sulit mengikat agregat pada saat
pengadukan dan kinerja beton akan berkurang diakibatkan oleh
tibulnya segresi.Dalam mix design, fas juga dapat memberikan sifat
segar pada beton, dan segar atau tidaknya beton dapat dilihat pada
saat pengujian slump. Slump yang bernilai kecil menunjukkan beton
tersebut padat sedangkan slump yang tinggi menunjukkan beton
encer.Nilai fas digunakan untuk menentukan kadar semen dan nilai
presentase pasir terhadap agregat campuran.
3.3 KesimpulanPerhitungan Mix design digunakan untuk mendapatkan
susunan campuran yang baik antara pasir, kerikil, semen, dan air
untuk menentukan kekuatan beton, dalam pembuatan sebuah beton.
Banyaknya air yang digunakan dalam adukan beton tergantung pada fas
karena dapat mempengaruhi mutu serta kekuatan beton. Dimana
campuran atau perbandingan tersebut dapat berpengaruh pada kekuatan
serta mutu pada beton. Dan dengan perbandingan tersebut dapat
diketahui kelayakan sebuah beton pada suatu kondisi.KELOMPOK 1 (C)
GENAP - 2009/2010III 9