Top Banner
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Pada penelitian terdahulu yang berjudul “ Pengaruh Iklan Obat Flu Di Televisi Terhadap Pemilihan Obat Secara Swamedikasi Pada Masyarakat Di Malang” yang ditulis oleh Hidajah Rachmawati tahun 2011 menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara iklan obat flu di televisi dengan pemilihan obat yang dilakukan secara swamedikasi. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan metode cross sectional. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu iklan obat flu di televisi sedangkan variabel terikatnya yaitu pemilihan obat secara swamedikasi oleh masyarakat. Lokasi penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati H di Kota Malang, Jawa Timur. Penelitian terdahulu selanjutnya yaitu penelitian yang berjudul “ Hubungan Persepsi Terhadap Iklan Obat Laksatif di Televisi Dengan Perilaku Swamedikasi Masayarakat Di Kelurahan Sungai Besar Kecamatan BanjarBaru Selatan” yang ditulis Adawiyah S. dkk tahun 2017 menunjukan bahwa terdapat hubungan antara persepsi terhadap iklan obat dengan perilaku swamedikasi pada masyarakat di Kelurahan Sungai Besar, Kecamatan Banjarbaru Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode cross sectional. Dalam penelitian ini tidak dijelaskan secara spesifik mana variabel bebas dan variabel terikatnya, tapi dapat disimpulkan bahwa yang menjadi variabel bebas pada penelitian ini yaitu persepsi terhadap iklan obat laksatif ditelevisi sedangkan variabel terikatnya yaitu perilaku swamedikasi masayarakat di kelurahan Sungai Besar Kecamatan BanjarBaru Selatan. Lokasi penelitian ini di kelurahan Sungai Besar Kecamatan BanjarBaru Selatan. Perbedaan penelitian Rachmawati H dengan penelitian yang akan saya lakukan yaitu pada variabel terikatnya , teknik sampling dan lokasi penelitian sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Adawiyah S. Pengaruh Iklan Obat Demam…, Maydiana Putri Utami , Fakultas Farmasi, UMP, 2018
15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UMPrepository.ump.ac.id/8733/3/BAB II.pdf1. Swamedikasi a. Definisi Upaya masyarakat untuk mengobati dirinya sendiri dikenal dengan istilah swamedikasi. Swamedikasi

Oct 20, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 4

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Hasil Penelitian Terdahulu

    Pada penelitian terdahulu yang berjudul “ Pengaruh Iklan Obat Flu

    Di Televisi Terhadap Pemilihan Obat Secara Swamedikasi Pada

    Masyarakat Di Malang” yang ditulis oleh Hidajah Rachmawati tahun

    2011 menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara iklan

    obat flu di televisi dengan pemilihan obat yang dilakukan secara

    swamedikasi. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan

    pendekatan kuantitatif dan menggunakan metode cross sectional.

    Variabel bebas pada penelitian ini yaitu iklan obat flu di televisi

    sedangkan variabel terikatnya yaitu pemilihan obat secara swamedikasi

    oleh masyarakat. Lokasi penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati H di

    Kota Malang, Jawa Timur.

    Penelitian terdahulu selanjutnya yaitu penelitian yang berjudul “

    Hubungan Persepsi Terhadap Iklan Obat Laksatif di Televisi Dengan

    Perilaku Swamedikasi Masayarakat Di Kelurahan Sungai Besar

    Kecamatan BanjarBaru Selatan” yang ditulis Adawiyah S. dkk tahun

    2017 menunjukan bahwa terdapat hubungan antara persepsi terhadap

    iklan obat dengan perilaku swamedikasi pada masyarakat di Kelurahan

    Sungai Besar, Kecamatan Banjarbaru Selatan. Metode yang digunakan

    dalam penelitian ini yaitu metode cross sectional. Dalam penelitian ini

    tidak dijelaskan secara spesifik mana variabel bebas dan variabel

    terikatnya, tapi dapat disimpulkan bahwa yang menjadi variabel bebas

    pada penelitian ini yaitu persepsi terhadap iklan obat laksatif ditelevisi

    sedangkan variabel terikatnya yaitu perilaku swamedikasi masayarakat di

    kelurahan Sungai Besar Kecamatan BanjarBaru Selatan. Lokasi

    penelitian ini di kelurahan Sungai Besar Kecamatan BanjarBaru Selatan.

    Perbedaan penelitian Rachmawati H dengan penelitian yang akan

    saya lakukan yaitu pada variabel terikatnya , teknik sampling dan lokasi

    penelitian sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Adawiyah S.

    Pengaruh Iklan Obat Demam…, Maydiana Putri Utami , Fakultas Farmasi, UMP, 2018

  • 5

    dkk perbedaannya penelitian terdapat pada variabel penelitian, teknik

    sampling dan juga lokasi penelitian. Pada penelitian saya variabel

    bebasnya yaitu iklan obat demam anak di televisi sedangkan variabel

    terikat yang akan saya teliti yaitu adalah tindakan swamedikasi obat

    demam anak pada kader Posyandu. Sampel yang digunakan dalam

    penelitian saya menggunakan teknik purposive sampling dimana

    responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah responden yang

    memenuhi kriteria inklusi dan juga lokasi penelitian yang akan saya

    lakukan yaitu di 17 kecamatan wilayah kabupaten Banyumas.

    B. Landasan Teori

    1. Swamedikasi

    a. Definisi

    Upaya masyarakat untuk mengobati dirinya sendiri dikenal

    dengan istilah swamedikasi. Swamedikasi biasanya dilakukan

    untuk mengatsi keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang banyak

    dialami masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk, influenza,

    sakit maag, kecacingan, diare, penyakit kulit dan lain-lain.

    Swamedikasi menjadi alternatif yang diambil masyarakat untuk

    meningkatkan keterjangkauan pengobatan (Departemen Kesehatan,

    2006)

    b. Faktor-Faktor

    Menurut WHO, peningkatan kesadaran utuk perawatan sediri

    ataupun pengobatan sendiri (swamedikasi) diakibatkan oleh

    beberapa faktor berikut :

    1) Faktor Sosial Ekonomi

    Dengan meningkatnya pemberdayaan masyarakat, berakibat

    pada semakin tinggi tingkat pendidikan dan semakin mudah

    akses utuk mendapatkan informasi. Ketertarikan idividu

    terhadap masalah kesehatan dapat dikombinasikan dengan

    meningkatnya partisipasi langsung dari individu terhadap

    pegambilan keputusan dalam kesehatan.

    Pengaruh Iklan Obat Demam…, Maydiana Putri Utami , Fakultas Farmasi, UMP, 2018

  • 6

    2) Gaya Hidup

    Kesadaran mengenai adanya gaya hidup yang dapat berakibat

    pada kesehatan, membuat semakin banyak orang yang lebih

    peduli untuk menjaga kesehatan daripada harus mengobati.

    3) Kemudahan Memperoleh Produk Obat

    Saat ini, pasien lebih memilih kenyamanan membeli obat yang

    bisa diperoleh di mana saja dibandingkan harus menunggu

    lama di rumah sakit atau klinik.

    4) Faktor Kesehatan Lingkungan

    Dengan adanya praktik sanitasi yang baik, pemilihan nutrisi

    yang tepat serta lingkungan perumahan yang sehat mampu

    meningkatkan kemampuan masyarakat utuk menjaga dan

    mempertahankan kesehatan serta mencegah terkena penyakit.

    5) Ketersediaan Produk Baru

    Saat ini, semakin banyak tersedia produk obat baru yang lebih

    sesuai utuk swamedikasi. Selain itu, ada juga beberapa produk

    obat yang telah dikeal sejak lama serta mempunyai indeks

    keamanan yang baik dan dimasukkan ke dalam kategori obat

    bebas, sehingga membuat pilihan produk obat untuk

    swamedikasi semakin banyak.

    (Manan, 2014)

    c. Penggolongan Obat

    Obat adalah zat kimia yang bersifat racun, namun dalam jumlah

    tertentu dapat memberikan efek mengobati penyakit. Obat dapat

    dibagi menjadi 5 (lima) golongan yaitu :

    1) Obat Bebas

    Obat bebas adalah obat yang diual bebas di pasaran dan dapat

    dibeli tanpa resep dokter. Pada kemasan dan etiket obat bebas,

    tanda khusus berupa lingkaran hijau (TC 396) dengan garis

    tepi berwarna hitam.

    Pengaruh Iklan Obat Demam…, Maydiana Putri Utami , Fakultas Farmasi, UMP, 2018

  • 7

    2) Obat Bebas Terbatas

    Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk

    obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa

    resep dokter, namun penggunaannya harus memperhatikan

    informasi yang menyertai obat dalam kemasan. Pada kemasan

    dan etiket obat bebas terbatas terdapat tanda khusus erupa

    lingkaran biru (TC 308) dengan garis tepi berwarna hitam.

    Contoh : CTM

    3) a) Obat Keras

    Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek

    dengan resep Dokter. Obat keras mempunyai tanda khusus

    berupa lingkaran bulat merah (TC 165) dengan garis tepi

    berwarna hitam dan huruf K ditengan yang menyentuh

    garis tepi.

    b) Obat Psikotropika

    Obat bukan golongan yang berkhasiat memoengaruhi

    susunan syaraf pusat. Obat ini dapat menyebabkan

    perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Obat

    golongan ini hanya noleh dijual dengan resep dokter dan

    diberi tanda huruf K dalam lingkaran merah dengan garis

    tepi berwarna hitam.

    Contoh : Diazepam, Phenobarbital

    4) Obat Narkotika

    Obat yang berasal dari turunan tanaman atau bahan kimia

    yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan

    kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan

    rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan. Obat ini hanya

    dapat diperoleh dengan resep dari dokter.

    Contoh : Morfin, Petidin.

    (Departemen Kesehatan RI, 2008)

    Pengaruh Iklan Obat Demam…, Maydiana Putri Utami , Fakultas Farmasi, UMP, 2018

  • 8

    2. Demam

    a. Pengertian

    Demam dapat di definisikan dengan suatu keadaan suhu tubuh

    di atas normal sebagai akibat peningkatan pusat pengatur suhu di

    hipotalamus, yang dipengaruhi oleh IL-1. Pusat pengaturan suhu

    mempertahankan suhu dalam keadaan seimbang baik pada saat

    sehat ataupun demam dengan mengatur keseimbangan diantara

    produksi dan pelepasan panas tubuh. Bila terjadi suatu keadaan

    peningkatan suhu tubuh yang tidak teratur, karena disebabkan oleh

    ketidakseimbangan antara produksi dan pembatasan panas, disebut

    dengan hipertermia.pada keadaan hipertermia, interleukin-1 tidak

    terlibat, akibatnya pusat pengaturan suhu dihipotalamus berada

    dalam keadaan normal. (Sodikin, 2012)

    b. Penyebab

    Zat yang menyebabkan demam, adalah pirogen. Ada 2 jenis

    pirogen, yaitu pirogen eksogen dan endogen. Pirogen eksogen

    berasal dari luar tubuh dan berkemampuan utuk merangsang IL-1.

    Sedangkan pirogen endogen berasal dari dalam tubuh dan memiliki

    kemampuan untuk merangsang demam dengan mempengaruhi

    kerja pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Zat-zat pirogen

    edogen,seperti interleukin-1, tumor necrosisfactor (TNF), serta

    interferon (INF). (Sodikin, 2012)

    Kausa demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh

    keadaan toksemia, karena keganasan atau reaksi terhadap

    pemakaian obat. Selain itu juga karena gangguan pada pusat

    regulasi suhu sentral yang menyebabkan peninggian temperatur

    seperti heat stroke, perdarahan otak, koma atau gangguan sentral

    lainnya. (Sodikin, 2012)

    Pada perdarahan internal, saat terjadinya reabsorspsi darah

    dapat pula menyebabkan peningkatan temperatur. Suatu kenyataan

    sering perlu diketahui dalam praktek adalah penyakit-penyakit

    endemik di lingkungan tempat tinggal pasien, dan kemungkinan

    Pengaruh Iklan Obat Demam…, Maydiana Putri Utami , Fakultas Farmasi, UMP, 2018

  • 9

    infeksi didapat dinetralisasi dengan suatu pertanyaan apakah pasien

    baru pulang dari perjalanan dari daerah dimana dan tempat apa saja

    yang telah dikunjunginya. (Sodikin, 2012)

    c. Mekanisme

    Hipotalamus merupakan pusat pengaturan utama temperatur

    tubuh (termoregulasi), yang mendapat stimulasi baik fisik ataupun

    kimia. Adanya cedera nekanis yang terjadi secara langsung atau

    akibat terpajan zat kimiawi pada pusat-pusat tersebut akan menjadi

    penyebab demam. Tetapi bentuk stimulasi tersebut tidak selalu

    ditemukan pada berbagai jenis demam yang berhubungan dengan

    infeksi, neoplasma, hipersensitivitas, dan juga penyebab radang

    lainnya. Pirogen, atau zat-zat yang dapat menyebabkan demam

    antara lain berupa endotoksin bakteri gram egatif, dan sitokin yang

    dilepaskan oleh sel-sel limfoid (interleukin-1). Berbagai aktivator

    dapat bekerja pada fagosit mononuclear dan sel-sel lain serta

    menginduksinya untuk melepaskan interleukin-1. Aktivator-

    aktivator berupa mikroba dengan berbagai produknya, seperti

    toksin, termasuk dalam hal ini adalah endotoksin, kompleks

    antigen-antibodi, proses radang, dan lain-lain. (Sodikin, 2012)

    Interleukin-1, berfugsi membantu proliferasi limfosit selain

    juga menginduksi demam, sedangkan inteleukin-2 yang dihasilkan

    oleh sel-sel T, menyebabkan proliferasi sel T dan memiliki banyak

    fungsi pada mekanisme imunomodulasi lain. (Sodikin, 2012)

    d. Tipe-Tipe Demam

    1) Demam septik,

    Pada demam septik, suhu badan berangsur naik ke tingkat

    yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke

    tingkat di atas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan

    menggigil dan berekeringat. Bila demam yang tinggi tersebut

    turun ke tingkat yang normal dinamakan juga demam hektik.

    Pengaruh Iklan Obat Demam…, Maydiana Putri Utami , Fakultas Farmasi, UMP, 2018

  • 10

    2) Demam Remitem

    Pada tipe demam remitem, suhu badan dapat turun setiap hari

    tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. Perbedaan

    suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan

    tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat paa demam septik.

    3) Demam Intermiten

    Pada demam intermiten, suhu badan turun ke tingkat yang

    normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam

    seperti ini terjadi setiap dua hari sekali disebut tersiana dan

    bila terjadi dua hari bebas demam di anara dua serangan

    demam disebut kurtana .

    4) Demam Kontinyu

    Pada tipe demam kontinyu variasi suhu sepanjang hari tidak

    berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang

    terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.

    5) Demam Siklik

    Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama

    beberapa hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk

    beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu

    seperti semula.

    (Nelwan, 2014)

    e. Pengobatan

    1) Non Farmakologi

    a) Istirahat yang cukup.

    b) Minum air yang banyak.

    c) Usahakan makan seperti biasa, meskipun nafsu makan

    berkurang

    d) Periksa suhu tubuh setiap 4 jam.

    e) Kompres dengan air hangat

    f) Hubungi dokter bila suhu sangat tinggi (diatas 380C),

    terutama pada anak-anak.

    Pengaruh Iklan Obat Demam…, Maydiana Putri Utami , Fakultas Farmasi, UMP, 2018

  • 11

    2) Farmakologi

    a) Parasetamol/Asetaminofen

    Kegunaan obat

    Menurunkan demam, mengurangi rasa sakit

    Hal yang harus diperhatikan

    Dosis harus tepat, tidak berlebihan, bila dosis

    berlebihan dapat menimbulkan gangguan fungsi

    hati dan ginjal.

    Sebaiknya diminum setelah makan

    Hindari penggunaan campuran obat demam lain

    karena dapat menimbulkan overdosis.

    Hindari penggunaan bersama dengan alkohol

    karena meningkatkan risiko gangguan fungsi

    hati.

    Konsultasikan ke dokter atau Apoteker untuk

    penderita gagal ginjal.

    Kontra Indikasi

    Obat demam tidak boleh digunakan pada :

    Penderita gangguan fungsi hati

    Penderita yang alergi terhadap obat ini

    Pecandu alkohol

    Bentuk sediaan

    Tablet 100 mg

    Tablet 500 mg

    Sirup 120 mg/5ml

    Aturan pemakaian

    Dewasa : 1 tablet (500 mg) 3 – 4 kali sehari, (setiap 4

    – 6 jam)

    Anak : 0 – 1 tahun : ½ - 1 sendok teh sirup, 3–4 kali

    sehari (setiap 4 – 6 jam)

    1 – 5 tahun : 1 – 1 ½ sendok teh sirup, 3 – 4

    kali sehari (setiap 4 – 6 jam)

    Pengaruh Iklan Obat Demam…, Maydiana Putri Utami , Fakultas Farmasi, UMP, 2018

  • 12

    6-12 tahun : ½ - 1 tablet (250-500 mg), 3 – 4

    kali sehari (setiap 4 – 6 jam)

    b) Asetosal (Aspirin)

    Kegunaan obat

    Mengurangi rasa sakit, menurunkan demam,

    antiradang

    Hal yang harus diperhatikan

    Aturan pemakaian harus tepat, diminum setelah

    makan atau bersama makanan untuk mencegah

    nyeri dan perdarahan lambung.

    Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi

    penderita gangguan fungsi ginjal atau hati, ibu

    hamil, ibu menyusui dan dehidrasi

    Jangan diminum bersama dengan minuman

    beralkohol karena dapat meningkatkan risiko

    perdarahan lambung.

    Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi

    penderita yang menggunakan obat hipoglikemik,

    metotreksat, urikosurik, heparin, kumarin,

    antikoagulan, kortikosteroid, fluprofen, penisilin

    dan vitamin C.

    Kontra Indikasi

    Tidak boleh digunakan pada:

    Penderita alergi termasuk asma

    Tukak lambung (maag) dan sering perdarahan di

    bawah kulit

    Penderita hemofilia dan trombositopenia

    Efek samping

    Nyeri lambung, mual, muntah

    Pemakaian dalam waktu lama dapat

    menimbulkan tukak dan perdarahan lambung

    Pengaruh Iklan Obat Demam…, Maydiana Putri Utami , Fakultas Farmasi, UMP, 2018

  • 13

    Bentuk Sediaan

    Tablet 100 mg

    Tablet 500 mg

    Aturan pemakaian

    Dewasa : 500 mg setiap 4 jam (maksimal selama 4

    hari)

    Anak : 2 – 3 tahun : ½ - 1 ½ tablet 100 mg, setiap

    4 jam

    4 – 5 tahun : 1 ½ - 2 tablet 100 mg, setiap

    4 jam

    6 – 8 tahun : ½ - ¾ tablet 500 mg, setiap 4

    jam

    9 – 11 tahun : ¾ - 1 tablet 500 mg, setiap 4

    jam

    > 11 tahun : 1 tablet 500 mg, setiap 4 jam

    c) Ibuprofen

    Kegunaan obat

    Menekan rasa nyeri dan radang, misalnya

    dismenorea primer (nyeri haid), sakit gigi, sakit

    kepala, paska operasi, nyeri tulang, nyeri sendi, pegal

    linu dan terkilir.

    Hal yang harus diperhatikan

    Gunakan obat dengan dosis tepat

    Hati-hati untuk penderita gangguan fungsi hati,

    ginjal, gagal jantung, asma dan bronkhospasmus

    atau konsultasikan ke dokter atau Apoteker

    Hati-hati untuk penderita yang menggunakan

    obat hipoglisemi, metotreksat, urikosurik,

    kumarin, antikoagulan, kortiko-steroid, penisilin

    dan vitamin C atau minta petunjuk dokter.

    Pengaruh Iklan Obat Demam…, Maydiana Putri Utami , Fakultas Farmasi, UMP, 2018

  • 14

    Jangan minum obat ini bersama dengan alkohol

    karena meningkatkan risiko perdarahan saluran

    cerna.

    Kontra Indikasi

    Obat tidak boleh digunakan pada:

    Penderita tukak lambung dan duodenum (ulkus

    peptikum) aktif

    Penderita alergi terhadap asetosal dan ibuprofen

    Penderita polip hidung (pertumbuhan jaringan

    epitel berbentuk tonjolan pada hidung)

    Kehamilan tiga bulan terakhir

    Efek Samping

    Gangguan saluran cerna seperti mual, muntah,

    diare, konstipasi (sembelit/susah buang air

    besar), nyeri lambung sampai

    Pendarahan.

    Ruam kulit, bronkhospasmus, trombositopenia

    Penurunan ketajaman penglihatan dan sembuh

    bila obat dihentikan

    Gangguan fungsi hati

    Reaksi alergi dengan atau tanpa syok anafilaksi

    Anemia kekurangan zat besi

    Bentuk sediaan

    Tablet 200 mg

    Tablet 400 mg

    Aturan pemakaian

    Dewasa : 1 tablet 200 mg, 2 – 4 kali sehari,.

    Diminum setelah

    Makan

    Anak : 1 – 2 tahun : ¼ tablet 200 mg, 3 – 4 kali

    sehari

    Pengaruh Iklan Obat Demam…, Maydiana Putri Utami , Fakultas Farmasi, UMP, 2018

  • 15

    3 – 7 tahun : ½ tablet 500 mg, 3 – 4 kali

    sehari

    8 – 12 tahun : 1 tablet 500 mg, 3 – 4 kali

    sehari

    tidak boleh diberikan untuk anak yang

    beratnya kurang dari 7 kg.

    (Departemen Kesehatan, 2006)

    3. Periklanan

    a. Definisi

    Periklanan (advertising) adalah semua bentuk terbayar atas

    presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh

    sponsor yang jelas. Iklan bisa menjadi cara yang efektif dari segi

    biaya untuk medistribusikan pesan, baik dengan tujuan

    membangun preferensi merek atau mendidik orang. Bahkan dalam

    lingkungan media yang penuh tantangan saat ini, iklan yang baik

    akan menghasilkan hasil yang baik. (Kotler and Keller, 2008)

    b. Iklan Televisi

    Televisi biasa dikenal sebagai media iklan paling kuat dan

    menjangkau spektrum konsumen yang luas. Jangkauannya yang

    luas diterjemahkan dalam biaya yang rendah per paparan. Iklan TV

    mempunyai dua kekuatan yang sangat penting. Petama iklan TV

    bisa menjadi sarana efektif utuk mendemonstrasikan atribut produk

    dengan jelas dan secara persuasif mejelaskan manfaat bagi

    konsumen. Kedua, iklan TV bisa menggambarka pengguna dan

    pencitraan penggunaan, kepribadian merek, atau hal tak berwujud

    lainnya secara dramatis. (Kotler and Keller, 2008)

    Meskipun demikian, karena sifat iklan yang singkat dan

    seringnya ditemukan elemen kreatif yang mengganggu di

    dalamnya, pesan yang ebrhubungan dengan produk dan merk itu

    sendiri dapat terlewatkan. Selanjutnya, volume iklan yang tinggi

    dan bahan nonprogram pada televisi menciptakan kerumunan yang

    mempermudah konsumen mengabaikan atau melupakan iklan. Dan

    Pengaruh Iklan Obat Demam…, Maydiana Putri Utami , Fakultas Farmasi, UMP, 2018

  • 16

    meskipun produksi dan penempatannya mahal, pangsa pemirsa

    waktu utama jaringan besar terus menurun, mengambil rata-rata

    efektivitas semua iklan besertanya. Misalnya, riset memperlihatkan

    bahwa jumlah pemirsa yang mengatakan bahwa mereka

    memperhatikan iklan TV turun signifikan dalam dekade terakhir.

    (Kotler and Keller, 2008)

    c. Kriteria Iklan

    Informasi yang dicantumkan dalam iklan haru memenuhi kriteria

    sebagai berikut :

    1) Obyektif:

    Memberikan informasi sesuai dengan kenyataan yang ada dan

    tidak boleh menyimpang dari sifat kemanfaatan dan keamanan

    obat sesuai dengan penandaan terakhir yang telah disetujui.

    2) Lengkap:

    Harus mencantumkan informasi lengkap sesuai persyaratan

    dalam pedoman ini.

    3) Tidak Menyesatkan:

    Informasi obat yang berkaitan dengan hal-hal seperti sifat,

    harga, bahan, mutu, komposisi, indikasi, atau keamanan obat

    tidak menimbulkan gambaran/persepsi yang menyesatkan.

    d. Tujuan

    Menurut Kotler iklan dapat diklasifikasikan menurut apakah

    tujuannya, baik untuk menhinformasikan, meyakinkan,

    mengingatkan atau memperkuat, sebagai berikut :

    1) Iklan informatif

    Bertujuan menciptakan kesedaran merek dan pengetahuan

    tentang produk atau fitur baru yang ada.

    2) Iklan persuasif

    Bertujuan menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan, dan

    pembelian produk atau jasa. Beberapa iklan perusasif

    menggunakan iklan komparatif, yang membuat perbandingan

    eksplisit tentang atribut dua merk atau lebih

    Pengaruh Iklan Obat Demam…, Maydiana Putri Utami , Fakultas Farmasi, UMP, 2018

  • 17

    3) Iklan pengingat

    Bertujuan menstimulasikasn pembelian berulang produk atau

    jasa.

    4) Iklan penguat

    Bertujuan meyakinkan pembeli saat ini bahwa mereka

    melakukan pilihan tepat.

    C. Kerangka Konsep

    Gambar 2.1 Kerangka konsep

    Iklan Obat Demam anak di

    Televisi

    Tindakan swamedikasi obat

    demam anak

    a Tepat mengenali gejala

    dan keluhan

    b Ketepatan pemilihan obat

    (nama obat, komposisidan

    zat berkhasiat)

    c Ketepatan aturan pakai

    d Ketepatan dosis

    e Kewaspadaan terhadap

    efek samping

    f Ketepatan untuk

    penanganan lebih lanjut

    g Ketepatan dalam

    mendapatkan obat

    Pengaruh Iklan Obat Demam…, Maydiana Putri Utami , Fakultas Farmasi, UMP, 2018

  • 18

    D. Hipotesis

    Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati H. (2011) hasil uji

    statistik product moment menunjukkan adanya pengaruh iklan obat flu di

    televisi dengan pemilihan obat yang dilakukan secara swamedikasi.

    Menurut penelitian Kusumawati (2017) hasil uji statistik Chisquare

    menunjukkan tidak adanya pengaruh iklan obat di televisi terhadap

    ketepatan tindakan swamedikasi flu (common cold) pada mahasiswa UMY

    program studi non kesehatan. Maka hipotesis dalam penelitian ini yaitu

    H0 : Tidak adanya pengaruh iklan obat demam anak ditelevisi terhadap

    tindakan swamedikasi obat demam anak pada kader Posyandu di

    Kabupaten Banyumas.

    H1 : Adanya pengaruh iklan obat demam anak ditelevisi terhadap tindakan

    swamedikasi obat demam anak pada kader Posyandu di Kabupaten

    Banyumas.

    Pengaruh Iklan Obat Demam…, Maydiana Putri Utami , Fakultas Farmasi, UMP, 2018